47
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS DAN CELLULITIS

49765165 Askep Dm Dan Celulitis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 1/47

 

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS DAN

CELLULITIS

Page 2: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 2/47

 

A. TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian Diabetes mellitus

  Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik yang disertai

  berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan

  berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah

(Mansjoer dkk,1999). Sedangkan menurut Francis dan John (2000), Diabetes

Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan

hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi

insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya.

2. Klasifikasi

Klasifikasi Diabetes Mellitus dari National Diabetus Data Group: Classification

and Diagnosis of Diabetes Mellitus and Other Categories of Glucosa Intolerance:

a. Klasifikasi Klinis

1) Diabetes Mellitus

a) Tipe tergantung insulin (DMTI), Tipe I b) Tipe tak tergantung insulin (DMTTI), Tipe II

(1) DMTTI yang tidak mengalami obesitas

(2) DMTTI dengan obesitas

2) Gangguan Toleransi Glukosa (GTG)

3) Diabetes Kehamilan (GDM)

 b. Klasifikasi risiko statistik 

1) Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa

2) Berpotensi menderita kelainan toleransi glukosa

Page 3: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 3/47

 

Pada Diabetes Mellitus tipe 1 sel-sel β pancreas yang secara normal

menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh proses autoimun, sebagai

akibatnya penyuntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar glukosa

darah. Diabetes mellitus tipe I ditandai oleh awitan mendadak yang biasanya

terjadi pada usia 30 tahun.

Diabetes mellitus tipe II terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin

(resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin.

3. Etiologi

a. Diabetes Mellitus tergantung insulin (DMTI)

1) Faktor genetic

Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi

mewarisi suatu presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah

terjadinya diabetes tipe I. Kecenderungan genetic ini ditentukan pada

individu yang memililiki tipe antigen HLA (Human Leucocyte Antigen)

tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas

antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.2) Faktor imunologi

Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini

merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan

normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang

dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.

3) Faktor lingkungan

Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel β pancreas, sebagai

contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu

Page 4: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 4/47

 

dapat memicu proses autuimun yang dapat menimbulkan destuksi sel β

 pancreas.

 b. Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DMTTI)

Secara pasti penyebab dari DM tipe II ini belum diketahui, factor genetic

diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.

Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DMTTI) penyakitnya mempunyai

 pola familiar yang kuat. DMTTI ditandai dengan kelainan dalam sekresi

insulin maupun dalam kerja insulin. Pada awalnya tampak terdapat resistensi

dari sel-sel sasaran terhadap kerja insulin. Insulin mula-mula mengikat dirinya

kepada reseptor-reseptor permukaan sel tertentu, kemudian terjadi reaksi

intraselluler yang meningkatkan transport glukosa menembus membran sel.

Pada pasien dengan DMTTI terdapat kelainan dalam pengikatan insulin

dengan reseptor. Hal ini dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah tempat

reseptor yang responsif insulin pada membran sel. Akibatnya terjadi

  penggabungan abnormal antara komplek reseptor insulin dengan system

transport glukosa. Kadar glukosa normal dapat dipertahankan dalam waktu

yang cukup lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada akhirnyasekresi insulin yang beredar tidak lagi memadai untuk mempertahankan

euglikemia (Price,1995). Diabetes Mellitus tipe II disebut juga Diabetes

Mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI) atau   Non Insulin Dependent 

  Diabetes Mellitus (NIDDM) yang merupakan suatu kelompok heterogen

 bentuk-bentuk Diabetes yang lebih ringan, terutama dijumpai pada orang

dewasa, tetapi terkadang dapat timbul pada masa kanak-kanak.

Faktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe II,

diantaranya adalah:

1) Usia ( resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun)

2) Obesitas

3) Riwayat keluarga

Page 5: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 5/47

 

4) Kelompok etnik 

3. Patofisiologi 

DM Tipe I DM Tipe II

Ibarat suatu mesin, tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan

mengganti sel yang rusak. Disamping itu tubuh juga memerlukan energi supaya

sel tubuh dapat berfungsi dengan baik. Energi yang dibutuhkan oleh tubuh berasal

dari bahan makanan yang kita makan setiap hari. Bahan makanan tersebut terdiri

dari unsur karbohidrat, lemak dan protein (Suyono,1999).

Reaksi Autoimun Idiopatik, usia, genetil, dll

Jmh sel β pancreas menurunsel β pancreas hancur 

Glukosuria

Diuresis Osmotik 

Defisiensi insulin

Katabolisme protein meningkat Lipolisis meningkatHiperglikemia

Penurunan BB polipagi

Glukoneogenesis

menin kat

 

Kehilangan elektrolit urine

Gliserol asam lemak 

 bebas menin kat

Ketogenesis

Kehilangan cairan hipotonik 

HiperosmolaritasPolidipsi ketoasidosis ketonuria

coma

Page 6: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 6/47

 

Pada keadaan normal kurang lebih 50% glukosa yang dimakan mengalami

metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 10% menjadi glikogen dan 20%

sampai 40% diubah menjadi lemak. Pada Diabetes Mellitus semua proses tersebut

terganggu karena terdapat defisiensi insulin. Penyerapan glukosa kedalam sel

macet dan metabolismenya terganggu. Keadaan ini menyebabkan sebagian besar 

glukosa tetap berada dalam sirkulasi darah sehingga terjadi hiperglikemia.

Penyakit Diabetes Mellitus disebabkan oleh karena gagalnya hormon

insulin. Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi

glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ginjal

tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah

adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa

menyaring dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah. Sehubungan dengan

sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan bersama urine

yang disebut glukosuria. Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang

dalam urine yang disebut poliuria. Poliuria mengakibatkan dehidrasi intra selluler,

hal ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus

menerus sehingga pasien akan minum terus yang disebut polidipsi.Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport

glukosa ke sel-sel sehingga sel-sel kekurangan makanan dan simpanan

karbohidrat, lemak dan protein menjadi menipis. Karena digunakan untuk 

melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga

menyebabkan banyak makan yang disebut poliphagia. Terlalu banyak lemak yang

dibakar maka akan terjadi penumpukan asetat dalam darah yang menyebabkan

keasaman darah meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh bila terlalu

  banyak hingga tubuh berusaha mengeluarkan melalui urine dan pernapasan,

akibatnya bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau buah-buahan.

Keadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan terjadi koma yang disebut

koma diabetik (Price,1995).

Page 7: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 7/47

 

4. Gejala Klinis

Menurut Askandar (1998) seseorang dapat dikatakan menderita Diabetes

Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu

a. Keluhan TRIAS: Banyak minum, Banyak kencing dan Penurunan berat

 badan.

 b. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl

c. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl

Sedangkan menurut Waspadji (1996) keluhan yang sering terjadi pada penderita

Diabetes Mellitus adalah: Poliuria, Polidipsia, Polifagia, Berat badan menurun,

Lemah, Kesemutan, Gatal, Visus menurun, Bisul/luka, Keputihan.

5. Komplikasi

Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoer dkk, 1999) adalah

a) Akut

1) Hipoglikemia dan hiperglikemia

2) Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar,  penyakit jantung koroner (cerebrovaskuler, penyakit pembuluh darah

kapiler).

3) Penyakit mikrovaskuler, mengenai pembuluh darah kecil,

retinopati, nefropati.

4) Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf 

otonom berpengaruh pada gastro intestinal, kardiovaskuler (Suddarth and

Brunner, 1990).

 b) Komplikasi menahun Diabetes Mellitus

1) Neuropati diabetik  

2) Retinopati diabetik  

3) Nefropati diabetik  

Page 8: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 8/47

 

4) Proteinuria

5) Kelainan koroner  

6) Ulkus/gangren (Soeparman, 1987, hal 377)

Terdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain:

(a) Grade 0 : tidak ada luka

(b) Grade I : kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit

(c) Grade II : kerusakan kulit mencapai otot dan tulang

(d) Grade III : terjadi abses

(e) Grade IV : Gangren pada kaki bagian distal

(f) Grade V : Gangren pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal

6. Evaluasi Diagnostik  

Kriteria yang melandasi penegakan diagnosa DM adalah kadar glukosa darah

yang meningkat secara abnormal. Kadar gula darah plasma pada waktu puasa

yang besarnya di atas 140 mg/dl atau kadar glukosa darah sewaktu diatas 200

mg/dl pada satu kali pemeriksaan atau lebih merupakan criteria diagnostik 

 penyakit DM.

7. Penatalaksanaan Diabetes mellitus

Tujuan utama terapi DM adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan

kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler 

serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe DM adalah mencapai kadar 

glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadi hipoglikemia dan gangguan

series pada pola aktivitas pasien.

Ada lima konponen dalam penatalaksanaan DM, yaitu:

a. Diet

Syarat diet DM hendaknya dapat:

Memperbaiki kesehatan umum penderita

Page 9: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 9/47

 

Mengarahkan pada berat badan normal

Menormalkan pertumbuhan DM anak dan DM dewasa muda

Mempertahankan kadar KGD normal

Menekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik 

Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita.

Menarik dan mudah diberikan

Prinsip diet DM, adalah:

1) Jumlah sesuai kebutuhan

2) Jadwal diet ketat

3) Jenis: boleh dimakan/tidak 

Diit DM sesuai dengan paket-paket yang telah disesuaikan dengan kandungan

kalorinya.

1) Diit DM I : 1100 kalori

2) Diit DM II : 1300 kalori

3) Diit DM III : 1500 kalori

4) Diit DM IV : 1700 kalori

5) Diit DM V : 1900 kalori6) Diit DM VI : 2100 kalori

7) Diit DM VII : 2300 kalori

8) Diit DM VIII : 2500 kalori

Diit I s/d III : diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk 

Diit IV s/d V : diberikan kepada penderita dengan berat badan normal

Diit VI s/d VIII : diberikan kepada penderita kurus. Diabetes remaja, atau

diabetes komplikasi,

Dalam melaksanakan diit diabetes sehari-hari hendaklah diikuti pedoman 3 J

yaitu:

J I : jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau

ditambah

Page 10: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 10/47

 

J II : jadwal diit harus sesuai dengan intervalnya.

J III : jenis makanan yang manis harus dihindari

Penentuan jumlah kalori Diit Diabetes Mellitus harus disesuaikan oleh status

gizi penderita, penentuan gizi dilaksanakan dengan menghitung Percentage of 

relative body weight (BBR= berat badan normal) dengan rumus:

BB (Kg)

BBR = X 100 %TB (cm) – 100

Kurus (underweight)

1) Kurus (underweight) : BBR < 90 %

2) Normal (ideal) : BBR 90 – 110 %

3) Gemuk (overweight) : BBR > 110 %

4) Obesitas, apabila : BBR > 120 %

- Obesitas ringan : BBR 120 – 130 %

- Obesitas sedang : BBR 130 – 140 %

- Obesitas berat : BBR 140 – 200 %

- Morbid : BBR > 200 %

Sebagai pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari-hari untuk penderita

DM yang bekerja biasa adalah:

1) kurus : BB X 40 – 60 kalori sehari

2) Normal : BB X 30 kalori sehari

3) Gemuk : BB X 20 kalori sehari

4) Obesitas : BB X 10-15 kalori sehari

 b. Latihan

Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah:1) Meningkatkan kepekaan insulin (glukosa

uptake), apabila dikerjakan setiap 1 ½ jam sesudah makan, berarti pula

mengurangi insulin resisten pada penderita dengan kegemukan atau

Page 11: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 11/47

 

menambah jumlah reseptor insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin

dengan reseptornya.

2) Mencegah kegemukan apabila ditambah latihan

 pagi dan sore

3) Memperbaiki aliran perifer dan menambah

supply oksigen

4) Meningkatkan kadar kolesterol-high density

lipoprotein

5) Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang,

maka latihan akan dirangsang pembentukan glikogen baru

6) Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida

dalam darah karena pembakaran asam lemak menjadi lebih baik.

c. Penyuluhan

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) merupakan salah

satu bentuk penyuluhan kesehatan kepada penderita DM, melalui bermacam-

macam cara atau media misalnya: leaflet, poster, TV, kaset video, diskusi

kelompok, dan sebagainya.d. Obat

1) Tablet OAD (Oral Antidiabetes)

a) Mekanisme kerja sulfanilurea

kerja OAD tingkat prereseptor : pankreatik, ekstra pancreas

kerja OAD tingkat reseptor 

 b) Mekanisme kerja Biguanida

Biguanida tidak mempunyai efek pankreatik, tetapi mempunyai efek 

lain yang dapat meningkatkan efektivitas insulin, yaitu:

(1) Biguanida pada tingkat prereseptor 

ekstra pankreatik 

Page 12: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 12/47

 

- Menghambat absorpsi

karbohidrat

- Menghambat glukoneogenesis di

hati

- Meningkatkan afinitas pada

reseptor insulin

(2) Biguanida pada tingkat reseptor :

meningkatkan jumlah reseptor insulin

(3) Biguanida pada tingkat pascareseptor :

mempunyai efek intraseluler 

Insulin

a) Indikasi penggunaan insulin

(1) DM tipe I

(2) DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan

OAD

(3) DM kehamilan

(4) DM dan gangguan faal hati yang berat(5) DM dan infeksi akut (selulitis, gangren)

(6) DM dan TBC paru akut

(7) DM dan koma lain pada DM

(8) DM operasi

(9) DM patah tulang

(10) DM dan underweight

(11) DM dan penyakit Graves

 b) Beberapa cara pemberian insulin

(1) Suntikan insulin subkutan

Page 13: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 13/47

 

Insulin reguler mencapai puncak kerjanya pada 1-4 jam, sesudah

suntikan subcutan, kecepatan absorpsi di tempat suntikan

tergantung pada beberapa factor antara lain:

(a) lokasi suntikan

ada 3 tempat suntikan yang sering dipakai yitu dinding perut,

lengan, dan paha. Dalam memindahkan suntikan (lokasi)

 janganlah dilakukan setiap hari tetapi lakukan rotasi tempat

suntikan setiap 14 hari, agar tidak memberi perubahan

kecepatan absorpsi setiap hari.

(b) Pengaruh latihan pada absorpsi

insulin

Latihan akan mempercepat absorbsi apabila dilaksanakan

dalam waktu 30 menit setelah suntikan insulin karena itu

  pergerakan otot yang berarti, hendaklah dilaksanakan 30

menit setelah suntikan.

(c) Pemijatan (Masage)

Pemijatan juga akan mempercepat absorpsi insulin.(d) Suhu

Suhu kulit tempat suntikan (termasuk mandi uap) akan

mempercepat absorpsi insulin.

(e) Dalamnya suntikan

Makin dalam suntikan makin cepat puncak kerja insulin

dicapai. Ini berarti suntikan intramuskuler akan lebih cepat

efeknya daripada subcutan.

(f) Konsentrasi insulin

Apabila konsentrasi insulin berkisar 40 – 100 U/ml, tidak 

terdapat perbedaan absorpsi. Tetapi apabila terdapat

Page 14: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 14/47

 

  penurunan dari u –100 ke u – 10 maka efek insulin

dipercepat.

(2) Suntikan intramuskular dan intravena

Suntikan intramuskular dapat digunakan pada koma diabetik atau

 pada kasus-kasus dengan degradasi tempat suntikan subkutan.

Sedangkan suntikan intravena dosis rendah digunakan untuk 

terapi koma diabetik.

e. Cangkok pankreas

Pendekatan terbaru untuk cangkok pancreas adalah segmental dari donor 

hidup saudara kembar identik (Tjokroprawiro, 1992).

B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Fokus utama pengkajian pada klien Diabetes Mellitus adalah melakukan

  pengkajian dengan ketat terhadap tingkat pengetahuan dan kemampuan untuk 

melakukan perawatan diri. Pengkajian secara rinci adalah sebagai berikut

(Rumahorbo, 1999)

1. Riwayat atau adanya faktor resiko, Riwayat keluargatentang penyakit, obesitas, riwayat pankreatitis kronik, riwayat melahirkan

anak lebih dari 4 kg, riwayat glukosuria selama stress (kehamilan,

 pembedahan, trauma, infeksi, penyakit) atau terapi obat (glukokortikosteroid,

diuretik tiasid, kontrasepsi oral).

2. Kaji terhadap manifestasi Diabetes Mellitus: poliuria,

  polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, pruritus vulvular, kelelahan,

gangguan penglihatan, peka rangsang, dan kram otot. Temuan ini

menunjukkan gangguan elektrolit dan terjadinya komplikasi aterosklerosis.

3. Pemeriksaan Diagnostik  

Page 15: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 15/47

 

1) Tes toleransi Glukosa (TTG) memanjang ( lebih besar dari

200mg/dl). Biasanya, tes ini dianjurkan untuk pasien yang menunjukkan

kadar glukosa meningkat dibawah kondisi stress.

2) Gula darah puasa normal atau diatas normal.

3) Essei hemoglobin glikolisat diatas rentang normal.

4) Urinalisis positif terhadap glukosa dan keton.

5) Kolesterol dan kadar trigliserida serum dapat meningkat

menandakan ketidakadekuatan kontrol glikemik dan peningkatan

 propensitas pada terjadinya aterosklerosis.

4. Kaji pemahaman pasien tentang kondisi, tindakan,

  pemeriksaan diagnostik dan tindakan perawatan diri untuk mencegah

komplikasi.

5. Kaji perasaan pasien tentang kondisi penyakitnya.

2. Diagnosa Keperawatan

Pada klien dengan Diabetes  Mellitus, diagnosa keperawatan menurut NANDA

adalah

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhantubuh berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh mengabsorbsi zat-zat gizi

 berhubungan dengan faktor biologis.

  b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan

kegagalan mekanisme pengaturan.

c. Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuat

 pertahanan sekunder atau karena penyakit kronik.

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak  

mengenal (Familiar) dengan sumber informasi.

e. Kelelahan berhubungan dengan status penyakit

Page 16: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 16/47

 

I. Identitas Diri Klien

 Nama : Ny W

Umur : 65 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat :

Pendidikan : SD

Pekerjaan : PetaniLama bekerja : 20 tahuh

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Suku : Jawa

Page 17: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 17/47

 

Tanggal masuk RS :

Tanggal Pengkajian : ……………

Sumber Informasi : Klien, Keluarga, Medical Record 

II. Riwayat Penyakit

1. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit

Luka di tumit kaki kiri dan terasa nyeri skala 5-6.

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Satu bulan sebelum masuk rumah sakit klien kena luka di tumit kaki kiri,

namun klien tidak mengetahui penyebabnya. Mulai saat itu klien lebih

 berhati-hati dan pelan-pelan saat berjalan.

2 minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan dirasa semakin bertambah,

luka pada tumit menjadi membengkak diperiksakan ke dokter praktek dan

hanya diberikan obat oral.

1 minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan luka pada tumit kaki klien

makin bertambah, luka makin membenkak dan oleh cucunya luka tersebutdi buka atau diiris keluar pusnya banyak. Klien hanya istirahat di rumah dan

akhirnya karena merasa tidak kuat dan tidak bisa mengobati luka tersebut

maka oleh keuarganya klien dibawa ke rumah sakit.

Hari masuk rumah sakit, keluhan luka tumit, kemudian dilakukan perawatan

luka .

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien menderita tekanan darah tinggi sudah sejak 10 tahun yang lalu. Klien

terdeteksi diabetes mellitus saat menjalani perawatan di rumah sakit ini.

Klien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.

4. Diagnosa Medik Saat Masuk Rumah Sakit:

Page 18: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 18/47

 

- Ulkus Diabetes mellitus Grade II

- DM2NO

Pemeriksaan Penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorium:

Tanggal 23 Maret 2005

 Normal

ALT : 16,4 (10 – 40)

AST : 14,8 (10 – 42)

BUN : 22,1 (7 – 18)

Creatinin : 1,22 (0,6 – 1,3)

Glukosa : 515, 9 mg/dl (80 – 120)

Ureum : 47,29 (20 – 40)

RBC : 3,81106/μl (3,7-6,5)

HGB : 10,1 9/dl (12-18)

HCT : 31,6 % (47-75)

MCV : 82,9 Fl (80-99)MCH : 26,5 Fl (27-31)

PLT : 386 103/μl (150-450)

RDW : 42,2 Fl (35-47)

PDW : 9,9 Fl (9-13)

MPV : 8,4 Fl (7,2-11,1)

Differential

MXD : 6,2 % (0-8)

 Neut : 87,3 % (40-74)

Lym# : 1,6 103/μl (1-3,7)

MXD# : 1,6 103/μl (0-1,2)

Page 19: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 19/47

 

 Neut# : 21,9103/μl (1,5-7)

Interpretasi:

- glukosa = 515, 9 mg/dl ; Hiperglikemi

- WBC = 25,1 103/μl ; Leukositosis

- HGB = 10,1 9/dl

- HCT = 31,6 %

Tindakan yang telah dilakukan

- Diit DM IV (1700 kalori)

- USG : cista ovarium

- Rongent : tidak ada osteomyelitis

- EKG : ST elevasi

- Infus NaCl 30 tetes per menit

- Injeksi Reguler Insulin 3 X 12 iU

- Rawat luka dan nekrotomi

- Metronidazol : 3 X 500 gr 

- Captopril : 2 X 12,5 mg

- Ceftriaxon : 2 X 1 gr 

III.Pengkajian Saat Ini

Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Klien dan keluarga belum mengetahui penyakit diabetes mellitus yang

diderita klien, karena klien dan keluarga hanya mengetahui kalau klien

tersebut dirawat di rumah sakit hanya karena adanya luka ulkus di tumit

tersebut. Untuk pemerliharaan kesehatan klien selalu memeriksakan diri ke

dokter atau mantri praktek di sekitar rumahnya.

Page 20: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 20/47

 

Pola Nutrisi / metabolik 

Program diit RS: DM IV (1700 kalori)

Intake makanan : sebelum sakit klien makan 3 kali sehari, dengan sayur 

dan lauk. Klien mempunyai pantangan makanan yaitu daging kambing. Saat

sakit / dirawat di rumah sakit klien hanya menghabiskan rata-rata ¼ porsi

 pemberian. Menurut klien BB turun dari biasanya, BB tidak terkaji.

Intake cairan : sebelum sakit klien minum 6 – 7 gelas sehari, minuman

 pantangan kopi. Saat di rumah sakit ini klien mendapat cairan infus 1000 ml

sehari dan minum air putih 3 – 4 gelas sehari .

Pola Eliminasi

Buang air besar

Sebelum sakit: sekali per dua atau tiga hari. Dan saat sakit di rumah

sakit klien sekali per dua atau tiga hari, dengan konsistensi padat, warna

kuning.

Buang air kecil

Sebelum sakit klien BAK 7 – 8 kali sehari. Dan selama di rumah sakit

klien terpasang dower cateter mulai tanggal 23 Maret 2005. Dalam satu

hari ± 800 CC warna kuning pekat.

Pola Aktivitas dan Latihan

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan / Minum

Mandi

Toileting

Page 21: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 21/47

 

Berpakaian

Mobilitas di Tempat Tidur 

Berpindah

Ambulasi / ROM

0 : mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,

4 : tergantung total.

Oksigenasi: Klien bernafas secara spontan tanpa bantuan alat oksigenasi.

Pola Tidur dan Istirahat

Klien tidur selama 7-8 jam setiap hari, tidak ada gangguan tidur. Saat di

rumah sakit klien banyak istirahat dan tidur.

Pola Perceptual

Klien mengatakan bahwa tidak ada perubahan pada penglihatan dan klien

tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

Pola Persepsi Diri

Klien mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya.

Pola Seksualitas dan Reproduksi

Klien sudah menopouse, klien menikah dua kali. Dengan suami yang

  pertama mempunyai 7 anak dan dengan suami yang kedua klien tidak 

mempunyai anak. Klien merasa senang dan bahagia karena didampingi olehsuami yang kedua.

Pola Peran-hubungan

Klien lebih dekat dengan suami. Komunikasi dengan perawat sekarang

hanya apabila ditanya, menggunakan bahasa jawa.

Page 22: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 22/47

 

. Pola Managemen koping-stress

Setiap ada permasalahan klien senantiasa didampingi oleh keluarganya.

. Sistem Nilai dan keyakinan

Sebelum sakit klien taat sholat, saat sakit klien tidak bisa sholat lagi, tapi

meyakini apapun penderitaannya Tuhan yang mengaturNya.

IV. Pemeriksaan Fisik 

1. Keluhan Yang Dirasakan Saat Ini:

 Nyeri pada luka di tumit kaki kiri, skala 5-6 , merasa panas seperti terbakar.

2. Tanda-tanda Vital

(3) Suhu : 36,5 C

(4) Nadi : 80 X/menit

(5) Pernafasan : 20 X/menit

(6) Tekanan Darah : 160/100 mmHg

4. BB / TB

TB = 150 cm.

BB tidak terkaji, klien tampak gemuk.

5. Kepala

Bentuk : normochepal

Rambut : lebat, sedikit beruban

Mata : Conjungtiva : tidak pucat (-/-), Sklera: ikterus (- / -), Reflek 

cahaya +/+, fungsi penglihatan baik.

Mulut : bibir kelihatan kering, gigi banyak yang sudah tanggal.6. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfe nodus.

Tidak ada peningkatan JVP.

7. Thorak 

Page 23: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 23/47

 

Inspeks : simetris

Perkusi : Sonor kanan kiri

Palpasi : fremitus kanan dan kiri, tidak ada ketinggalan gerak.

Auskultasi : paru-paru : Vesikuler kanan kiri

Jantung : S1 S2 murni, iktus cordis teraba

8. Abdomen

Inspeks : Perut kelihatan lebih besar, dengan diameter 30 cm.

Palpasi : Abdomen supel, hati dan limfe tidak teraba, nyeri tekan (-)

Perkusi : timpani

Auskultasi : Peristaltik 20 x per menit

9. Inguinal dan genitalia

Tidak ada kelainan di regio inguinal. Klien terpasang dower catheter sejak 

tanggal 23 maret 2005.

10. Ekstremitas

Terdapat ulkus di tumit kaki kiri, luas ulkus dengan diameter ± 5 cm

kadalamannya ± 1 cm, nampak jaringan nekrotik warna putih. Terdapat

udema di bagian distal kaki kiri. Infus terpasang di tangan kiri.

Pergerakan : B B

B TB

11. Program Terapi

Tanggal 28 Maret 2005

- Diit DM IV (1700 kalori)- Infus NaCl 30 tetes per menit

- Injeksi Reguler Insulin 3 X 14 iU

- Metronidazol : 3 X 500 gr (IV)

- Captopril : 2 X 12,5 mg (oral)

Page 24: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 24/47

 

- Ceftriaxon : 2 X 1 gr (IV)

- Perawatan luka; nekrotomi

- Cek GDN dan 2 jam PP

Tanggal 29 Maret 2005

- Diit DM IV (1700 kalori)

- Infus NaCl 30 tetes per menit

- Injeksi Reguler Insulin 3 X 12 iU

- Metronidazol : 3 X 500 gr (IV)

- Captopril : 2 X 12,5 mg (oral)

- Ceftriaxon : 2 X 1 gr (IV)

- Perawatan luka; nekrotomi

Tanggal 30 Maret 2005

- Diit DM IV (1700 kalori)

- Infus NaCl 30 tetes per menit

- Injeksi Reguler Insulin 3 X 12 iU

- Metronidazol : 3 X 500 gr (IV)

- Captopril : 2 X 12,5 mg (oral)- Ceftriaxon : 2 X 1 gr (IV)

- Perawatan luka; nekrotomi

Tanggal 31 Maret 2005

- Diit DM IV (1700 kalori)

- Infus NaCl 30 tetes per menit

- Injeksi Reguler Insulin 3 X 12 iU

- Metronidazol : 3 X 500 gr (oral)

- Captopril : 2 X 12,5 mg (oral)

- Ceftriaxon : 2 X 1 gr (IV)

- Perawatan luka; nekrotomi

- Cek GDN dan 2 jam PP

Page 25: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 25/47

 

12. Hasil Pemeriksaan Penunjang

Tanggal 23 Maret 2005

 Normal

ALT : 16,4 (10 – 40)

AST : 14,8 (10 – 42)

BUN : 22,1 (7 – 18)

Creatinin : 1,22 (0,6 – 1,3)

Glukosa : 515, 9 mg/dl (80 – 120)

Ureum : 47,29 (20 – 40)

RBC : 3,81106/μl (3,7-6,5)

HGB : 10,1 9/dl (12-18)

HCT : 31,6 % (47-75)

MCV : 82,9 Fl (80-99)

MCH : 26,5 Fl (27-31)

PLT : 386 103/μl (150-450)

RDW : 42,2 Fl (35-47)PDW : 9,9 Fl (9-13)

MPV : 8,4 Fl (7,2-11,1)

Differential

MXD : 6,2 % (0-8)

 Neut : 87,3 % (40-74)

Lym# : 1,6 103/μl (1-3,7)

MXD# : 1,6 103/μl (0-1,2)

 Neut# : 21,9103/μl (1,5-7)

Page 26: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 26/47

 

24 Maret 2005

GDN : 407,0 mg/dl

2 Jam PP : 476,9 mg/dl

26 Maret 2005

GDN : 261 mg/dl

2 Jam PP : 431,3 mg/dl

28 Maret 2005

GDN : 154 mg/dl

2 Jam PP : 327 mg/dl

ANALISA DATA

 No Data Masalah Etiologi

1. S : -

O : WBC = 25,1 103/uL

HGB 10,1 gr/dl

luka Ulkus grade 2 di tumit

kaki kiri, skala 5-6 , merasa

 panas seperti terbakar 

Terpasang DC sejak tanggal 23

Maret 2005

PK : Infeksi

2 S. Klien mengeluh nyeri pada luka

ulkus grade 2 di tumit kaki kiri,

skala 5-6, nyeri seperti terbakar.

O. Wajah tegang saat ulkus

dibersihkan

Klien menyeringai saat ulkus di

tekan

 Nyeri akut Agen injury: fisik  

Page 27: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 27/47

 

3. S : Klien mengeluh nyeri pada luka

O : WBC = 25,1 103/uL

HGB 10,1 gr/dl

Ulkus grade 2 di tumit

diameter ± 5cm

GDN 28 maret 2005 = 154

mg/dl

GD 2 jam PP 28 maret 2005 =

327 mg/dl

Kerusakan integritas

 jaringan

Faktor mekanik:

mobilitas dan

 penurunan

neuropati,

 perubahan

sirkulasi.

4. S : Klien mengatakan tidak bisa

menghabiskan diit yang

diberikan dan merasa bahwa

 berat badannya turun meskipun

tidak ditimbang.

O : Diit yang diberikan habis ¼

HGB 10,1 gr/dl

GDN 28 maret 2005 = 154

mg/dl, GD 2 jam PP 28 maret

2005 = 327 mg/dl

Ketidakseimbangan

nurisi: kurang dari

kebutuhan tubuh

Faktor biologis

5. S: Klien mengatakan nyeri saat

melakukan kegiatan

O: Seluruh aktivitas dan

Kebutuhan ADL klien dibantu

Kerusakan mobilitas

fisik 

Tidak nyaman

nyeri, intoleransi

aktivitas

6. S: Klien mengatakan kalau

datang di rumah sakit ini

hanya karena luka ulkus

tersebut.

Defisit pengetahuan:

 proses penyakit dan

 perawatannya

Kurang familier 

dengan sumber 

informasi

Page 28: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 28/47

 

Klien menanyakan tentang

 penyakitnya.

O: Klien bingung saat ditanya

tentang penyakit DM

7. S: Klien mengatakan sudah

sejak 10 tahun yang lalu

menderita tekanan darah tinggi

O: Tekanan darah tgl 28 Maret

2005 adalah 160/100 mmHg

PK: HIpertensi

Diagnosa Keperawatan:

1. PK : infeksi

2. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury : fisik 

3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan Faktor mekanik: mobilitas

dan penurunan neuropati, perubahan sirkulasi.

4. Ketidakseimbangan nurisi: kurang berhubungan dengan Faktor biologis

5. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan tidak nyaman nyeri, intoleransi

aktivitas.

6. Defisit pengetahuan tentang proses penyakit DM dan perawatannya berhubungan

dengan Kurang familier dengan sumber informasi

7. PK: Hipertensi

Page 29: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 29/47

Page 30: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 30/47

 

RENCANA KEPERAWATAN

No.

DIAGNOSA

KEPERAWATAN/

MASALAH KOLABORASI

PERENCANAAN

RASIONALTUJUAN INTERVENSI

Page 31: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 31/47

 

4. Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan faktor

biologis

Setelah dilakukantindakan keperawaatan

selama 6 hari Status Nutrisi meningkat,

Dengan criteria:

a) intake makan danminuman

 b) intake nutrisic) control BB

d) masa tubuh

e) biochemical measuresf) energy

Monitoring Gizia) Timbang

 berat badan pasien pada intervaltertentu.

 b) Amati

kecenderungan pengurangandan penambahan berat badan.

c) Monitor jenisdan jumlah latihan yang

dilaksanakan.

d) Monitor  respons emosional pasien ketika

ditempatkan pada suatu keadaanyang ada makanan.

e) Monitor  lingk tempat makanan.

f) Amati

rambut yang kering, tipis danmudah rontok.

g) Monitor  mual dan muntah.

h) Amati

tingkat albumin, protein total,hemoglobin dan hemaktokrit.

i) Monitor  tingkat energi, rasa tidak enak 

 badan, keletihan dan kelemahan. j) Amati

  jaringan penghubung yang

 pucat, kemerahan dan kering.k) Monitor  

masukan kalori dan bahanmakanan

 b.

- Mengidentifikasikekurangan dan

 penyimpangan darikebutuhan teraupetik.

Page 32: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 32/47

 

RENCANA KEPERAWATAN

No.

DIAGNOSA

KEPERAWATAN/

MASALAH KOLABORASI

PERENCANAAN

RASIONALTUJUAN INTERVENSI

Page 33: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 33/47

 

 b. Manajemen Nutrisi b) Tanyakan

  pada pasien apakah memilikialergi makanan.

c) Kerja sama

dengan ahli gizi dalammenentukan jumlah kalori,

  protein dan lemak secara tepatsesuai dengan kebutuhan pasien.

d) Anjurkan

masukan kalori sesuai dengankebutuhan.

e) Ajari pasiententang diet yang benar  

 berdasarkan kebutuhan tubuh.f) Timbang berat

 badan secara teratur.

g) Anjurkan penambahan intake protein, zat

 besi dan vitamin C yang sesuai.h) Pastikan

  bahwa diet mengandung

makanan berserat tinggi untuk mencegah sembelit.

i) Berikanmakanan berprotein tinggi, kalori

tinggi dan makanan bergizi yangsesuai.

  j) Pastikan kemampuan pasien

untuk memenuhi kebutuhan

gizinya.

a.

  Nurisi yang adekuasesuai kebutuhan dapat

memenuhi kebutuhannutrisi klien.

Page 34: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 34/47

 

RENCANA KEPERAWATAN

No.

DIAGNOSA

KEPERAWATAN/

MASALAH KOLABORASI

PERENCANAAN

RASIONALTUJUAN INTERVENSI

c. Managemen Hiperglikemia

a) Monitor tingkat gula darah sesuai

indikasi  b) 23Monitor tanda dan gejala

  polyuria, polidypsia,poliphagia,keletihan, pandangan kabur atau

sakit kepala

c) Monitor v/s :TD dan nadi sesuaiindikasi

d) Berikan insulin sesuai resepe) Pertahankan akses IV

f) Berikan IV fluids sesuaikebutuhan

g) Konsultasi dengan dokter jika

tanda dan gejala hiperglikemiamenetap atau memburuk 

h) Dampingi/ Bantu ambulasi jikaterjadi hipotensi

i) Batasi latihan ketika gula darah

>250 mg/dl khususnya adanyaketon pada urine

 j) Anjurkan banyak minumk) Monitor status cairan I/O sesuai

kebutuhan

Hiperglikemia

dipengaruhi oleh

  beberapa fadiantaranya: terlalu

  banyak makan, terlalusedikit insulin, dan

kurang aktivitas.

Page 35: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 35/47

 

RENCANA KEPERAWATAN

No.

DIAGNOSA

KEPERAWATAN/

MASALAH KOLABORASI

PERENCANAAN

RASIONALTUJUAN INTERVENSI

3. Kerusakan integritas jaringan b/d

factor mekanik : perubahan

sirkulasi, imobilitas dan  penurunan sensasibilitas

(neuropati)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 6 hari Woundhealing meningkat:

Dengan criteriaLuka mengecil dalam

ukuran dan peningkatan

granulasi jaringan

Wound care

a) catat karakteristik  

luka:tentukan ukuran dan kedalamanluka, dan klasifikasi pengaruh ulcers

 b) Catat karakteristik cairansecret yang keluar 

c) Bersihkan dengan cairan

anti bakterid) Bilas dengan cairan NaCl

0,9%e) Lakukan nekrotomi

f) Lakukan tampon yangsesuai

g) Dressing dengan kasa

steril sesuai kebutuhanh) Lakukan pembalutan

i) Pertahankan tehnik  dressing steril ketika melakukan

 perawatan luka

 j) Amati setiap perubahan pada balutan

k) Bandingkan dan catatsetiap adanya perubahan pada luka

l) Berikan posisi terhindar  dari tekanan

Pengkajian luka akan

lebih

realible dilakukan oleh  pemberi asuhan yang

sama dengan posisi yangsama dan tehnik yang

sama

Page 36: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 36/47

 

7. Kurang pengetahuan tentang

Proses Penyakit Diabetes

Mellitus berhubungan dengan

tidak mengenal ( familiar )

dengan sumber informasi.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 6 haridapat mengidentifikasi

manajemen diabetes

Dengan criteria:a) Mendemonstrasikan

  bagaimana gambarantentang prosedur yang

akan dijalani.

  b) Menjelaskan tentang  proses penyakit,

  perlunya pengobatandan memahami

 perawatan.c) Membuat daftar  

sumber yang akan

digerakkan sebagaisumber informasi

Pembelajaran proses penyakit

a) Jelaskan  patofisiologi dari penyakitnya dan

  bagaimana hubungannya dengan

anatomi dan fisiologi. b) Jelaskan

tanda-tanda dan gejala yang umumdari penyakitnya.

c) Jelaskan

tentang proses penyakitnya.d) Diskusikan

  perubahan gaya hidup yang bisauntuk mencegah komplikasi atau

mengontrol proses penyakit.e) Jelaskan

secara rasional tentang pengelolaan

terapi atau perawatan yangdianjurkan.

f) Berikandorongan kepada pasien untuk 

mengungkapkan pilihannya atau

mendapatkan second opinion.g) Jelaskan

komplikasi kronik yang mungkinterjadi.

h) Anjurkan pada pasien untuk mencegah atau

meminimalkan efek samping dari

 penyakitnya.i)Menilai tingkat pengetahuan

  pasien yang berhubungan dengan penyakitnya.

Memberikan

  pengetahuan dadimana pasien dapat

membuat pertimbangan

memilih gaya hidupdapat melakukan

tindakan pencegahansupaya tidak terjadi

komplikasi

Page 37: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 37/47

 

Pengajaran Prosedur Perawatan

a) Beritahu pasien atau orang laintentang kapan dan dimana, berapa

lama prosedur perawatan akan

 berlangsung selama tepat. b) Beritahu pasien atau orang lain yang

  berkepentingan tentang siapa yangakan melakukan prosedur perawatan

tersebut.c) Pastikan pengalaman masa lalu

  pasien dan tingkat pengetahuan

yang berhubungan dengan prosedur  perawatan selama tepat.

d) Terangkan tujuan dari prosedur e) Terangkan kegiatan sebelum

dilakukan prosedur perawatan.

f) Ajari pasien tentang bagaimana cara bekerja sama selama prosedur 

g) Ajari pasien untuk menggunakanteknik relaksasi selama prosedur.

h) Berikan waktu bagi pasien untuk menanyakan pertanyaan dan

membicarakan hal-hal yang

  berkaitaan dengan prosedur  perawatan.

Dengan pengajaran

  prosedur perawat  pemahaman klien dan

keluarga mengenai

  prosedur perawatan akanmeningkatkan kerja sama

yang salingmenguntungkan antara

 perawat dan klien.

Page 38: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 38/47

 

2. Nyeri Akut berhubungan

dengan agen injury : fisik;

Ulkus DM di kaki dan tindakan

nekrotomi

Setelah dilakukan

tindakan keperawatanselama 6 hari klien dapat

Kontrol nyeri dan

mengidentifikasi Tingkatnyeri.

Dengan criteria hasil:a) penampilan rileks

  b) Klien menyatakan

nyeri berkurangc) skala nyeri 0-2

Pain manajemen

a) Kaji tingkat nyeri:kualitas, frekuensi, presipitasi,

durasi dan lokasi.

  b) Berikan posisi yangnyaman

c) Berikan lingkungan yang

tenang

d) Monitor respon verbal

dan non verbal nyerie) Monitor vital sign

f) Kaji factor penyebab

g) Berikan support emosi

h) Lakukan touch terapi

i) Lakukan teknik distraksi

dan relaksaski

  j) Lakukan anxietyreduction

Management medication

Kolaborasi pemberian analgetik 

Mengetahui subyektifitasklien terhadap nyeri untuk 

menentukan tindakan

selanjutnya.Menurunkan ketegangan

Menurunkan stimulasidapat menurunkan

ketegangan

Mengetahui tingkat nyeriutk menentukan

intervensi  Nyeri mempengaru

TTVIntervensi disesuaikan

dengan penyebab

Emosi berpengaruh thdnyeri

Klien merasadiperhatikan

Mengalihkan perhatian

untuk mengurangi nyeriKecemasan dapat

meningkat

Analgetik memblokadereseptor nyeri

Page 39: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 39/47

 

5. Kerusakan mobilitas fisik  

  berhubungan dengan tidak 

nyaman nyeri, intoleransi

aktivitas, penurunan kekuatan

otot.

Setelah dilakukantindakan keperawatan

selama 6 hari dapatteridentifikasi Mobility

level

Joint movement: aktif.Self care:ADLs

Dengan criteria hasil:a) aktivitas

fisik meningkat

 b) ROMnormal

c) Melaporkan perasaan

 peningkatan kekuatankemampuan dalam

 bergerak 

d) klien bisamelakukan aktivitas

e) kebersihandiri klien terpenuhi

walaupun dibantu

oleh perawat ataukeluarga

Terapi Exercise : Pergerakan sendi

a) Pastikan keterbatasan

gerak sendi yang dialami  b) Kolaborasi dengan

fisioterapi

c) Pastikan motivasi klienuntuk mempertahankan pergerakan

sendid) Pastikan klien untuk  

mempertahankan pergerakan sendi

e) Pastikan klien bebas darinyeri sebelum diberikan latihan

f) Anjurkan ROM Exerciseaktif: jadual; keteraturan, Latih

ROM pasif.

Exercise promotion

a) Bantu identifikasi

 program latihan yang sesuai  b) Diskusikan dan

instruksikan pada klien mengenailatihan yang tepat

Exercise terapi ambulasi

a) Anjurkan dan Bantuklien duduk di tempat tidur sesuai

toleransi b) Atur posisi setiap 2 jam

atau sesuai toleransic) Fasilitasi penggunaan

alat bantu

ROM exercise membantu

mempertahankanmobilitas sendi,

meningkatkan sirkulasi,

mencegah kontraktur,meningkatkan

kenyamanan.

Pengetahuan yang cukup

akan memotivasi klienuntuk melakukan latihan.

Meningkatkan dan

membantu berjalan/ambulasi atau

memperbaiki otonomi dan

fungsi tubuh dari injuri

Page 40: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 40/47

 

Self care assistance:

Bathing/hygiene

a) Dorong keluarga untuk   berpartisipasi untuk kegiatan mandi

dan kebersihan diri klien

 b) Berikan bantuan sampaiklien dapat merawat secara mandiri

c) Monitor kebersihan kuku,kulit

d) Monitor kemampuan

 perawatan diri kliene) Dorong klien melakukan

aktivitas normal keseharian sesuaikemampuan

f) Promosi aktivitas sesuaiusia

Self care assistance:dressing/groming

Berikan baju sesuai ukuranFasilitasi klien menyisir 

Pelihara privasi ketika berpakaianSelf care assistance:feeding

a) Identifikasi preskripsi diet

 b) Set tray makanan dan mejasecara aktraktif 

c) Kreasikan lingkunganmenarik 

d) Monitor dan catat intake

Memfasilitasi pasiendalam memenuhi

kebutuhan perawatan diriuntuk dapat membantu

klien hingga klien dapat

mandiri melakukannya.

Page 41: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 41/47

 

Self care assistance:toileting

a) Dorong keluarga untuk berpartisipasi

untuk kegiatan toileting

 b) Berikan bantuan sampai klien dapatmelakukan eliminasi secara mandiri

c) Fasilitasi kebersihan /hygienetoiletsetelah dipakai

d) Anjurkan klien membiasakan jadwal

rutin ketoilet, sesuai kebutuhan dankemampuan

e) Berikan privasi

RENCANA KEPERAWATAN

No.

DIAGNOSA

KEPERAWATAN/

MASALAH KOLABORASI

PERENCANAAN

RASIONALTUJUAN INTERVENSI

Page 42: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 42/47

 

1. PK. Infeksi Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 6 hari klien dapat

Mengelola dan

meminimalkan

komplikasi, dengan

criteria hasil:

- tanda vital stabil

- angka leukosit normal

a) Pantau tanda

dan gejala infeksi

  b) Kaji tanda-

tanda vital

c) Kaji dan

observasi daerah ulkus

d) Monitor angka

leukosit

e) Monitor jika

ada infeksi di daerah lain

f) Kolaborasi

 pemberian antibiotik: ceftriaxon 2 x

1 gr IV, metronidazol 3 x 500 gr 

(IV)

g) Monitor  

  jumlah granulosit, leukosit dan bandingkan dengan angka normal.

h) Gunakan sabunantimikroba untuk cuci tangan yang

sesuai.i) Gunakan

sarung tangan sesuai peraturan

tindakan pencegahan. j) Ganti IV line

sesuai aturan yang berlaku.k) Pastikan

 perawatan aseptik pd IV line.

l) Pastikan teknik   perawatan luka secara tepat.

m) Dorong pasienuntuk istirahat.

Tanda vital bisa

menunjukkan adanya

infeksi sehingga dapat

dilakukan tindakan

secepatnya.

Page 43: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 43/47

 

RENCANA KEPERAWATAN

No.

DIAGNOSA

KEPERAWATAN/

MASALAH KOLABORASI

PERENCANAAN

RASIONALTUJUAN INTERVENSI

7. PK. Hipertensi Setelah dilakukan

tindakan keperawatan  perawat dapat

meminimalkan komplikasidari hipertensi

a. Ukur tekanan darah

 b. Pantau berat badan setiap hari

c. Pantau edemad. Pantau hasil laboratorium terhadap

 proteinuria

e. Kaji dan ajarkan untuk melaporkan

adanya: edema, gangguan penglihatan,

sakit kepala, pandangan kabur 

f. Ajarkan klien untuk menunjukkan

hipertensi dengan edema ringan atau

tanpa edema

g. Jamin klien untuk mendapatkan

istirahat

Edema akibat retensi

garam berhubungandengan penurunan filtrasi

glomerulus

L

Page 44: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 44/47

 

IMPLEMENTASI DAN CATATAN

PERKEMBANGAN

 No DK Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf  

1 29-03-05

Jam 08.00

Jam 09.00

Jam 10.10

Jam 11.00

Jam 11.15

Jam 12.45

- Memonitor tanda

dan gejala infeksi

- Merawat luka ulkus

- Memonitor WBC

- Memonitor tanda

vital- Kolaborasi

antibiotik: ceftriaxon 2 x

1 gr (IV)

- Memonitor keadaan

umum klien

Jam 13.00

S : -

O:-kondisi luka kemerahan

- TD: 160/80mmHg nadi 84

X/menit, respirasi 20

X/menit, suhu 360

CA: Masalah teratasi sebagian

P: Pantau adanya tanda-tanda

infeksi

1 30-03-05

Jam 07.05

Jam 07.25

Jam 10.00

Jam 10.40

Jam 10.50

Jam 11.00

Jam 11.10

Jam 12.45

Jam 12.55

- Memonitor tanda

dan gejala infeksi

- Mengganti linen

klien

- Melakukan dressing

infus

- Memonitor WBC

- Memonitor balutan

luka- Memonitor tanda

vital

- Memberikan injeksi

antibiotik ceftriaxon 2 x 1

Jam 13.00

S : -

O:-kondisi luka basah

- TD: 160/90mmHg nadi 80

X/menit, respirasi

24X/menit, suhu 36,5 0 C

A: Masalah teratasi sebagian

P: Jam 19.00 injeksi

ceftriaxon 

Page 45: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 45/47

 

gr (IV)

- Memonitor keadaan

umum klien

- Menganjurkan klien

makan dan istirahat yang

cukup

1 31-03-05

Jam 07.30

Jam 10.40

Jam 11.00

Jam 11.10

Jam 12.45

Jam 13.00

- Mengganti linen

- Memonitor tanda

dan gejala infeksi- Memonitor WBC

- Memonitor tanda

vital

- Memberikan injeksi

ceftriaxon 2 x 1 gr (IV)

- Memonitor keadaan

umum klien

- Menganjurkan untuk  

menghabiskan diit yg

diberikan

Jam 13.00

S : Klien merasa nyaman

setelah linen dibersihkan.Klien mampu

menghabiskan ¾ porsi diit

yang diberikan

O:TD: 170/100mmHg nadi 80

X/menit, respirasi 20

X/menit, suhu 36 0 C

A: Masalah teratasi sebagian

P: Pantau adanya tanda-

tanda infeksi

IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Page 46: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 46/47

 

 No DK Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf  

2 28-03-05

Jam 10.00

Jam 11.00

Jam 12.00

- mengkaji

karakteristik 

nyeri:lokasi,durasi,tipe

- memberikan posisi

yang nyaman

- Memonitor vital sign

- Memberikan

lingkungan yang tenang

- Memonitor responverbal dan non verbal

- Mengkaji faktor  

 penyebab

- Memberikan support

emosi

Jam 13.00

S: Klien mengatakan

masih terasa nyeri saat

ulkus dirawat. Skala nyeri

5-6

O: Ekspresi wajah tegang saat

ulkus dirawat,

nadi:88x/menit

A: Masalah belum teratasiP: Lanjutkan monitoring

nyeri

Kelola terapi sesuai

 program

Ajarkan teknik non

farmakologi

2 29-03-05

Jam 08.50

Jam 09.15

Jam 10.00

Jam 11.00

Jam 13.00

- Mengkaji nilai dan

karakteristik nyeri

- Mengajarkan teknik non

farmakologi sebelum

ulkus dirawat

- Memberikan posisi yang

nyaman

- Memonitor respon verbal

dan non verbal- Mengukur vital sign

- Mengobservasi keadaaan

 pasien

Jam 13.00

S: Klien mengatakan masih

terasa nyeri saat ulkus

dirawat. Skala nyeri 5

O: Ekspresi wajah tegang saat

ulkus dirawat

Klien mampu melakukan

teknik distraksion (nafas

dalam) Nadi 84x/menitA: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan monitoring

nyeri

Ajarkan teknik non

Page 47: 49765165 Askep Dm Dan Celulitis

5/12/2018 49765165 Askep Dm Dan Celulitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/49765165-askep-dm-dan-celulitis-55a35b972b818 47/47

 

farmakologi

2 30-03-05

Jam 10.15

Jam 13.00

- Mengkaji tingkat nyeri

- Mengajarkan nafas dalam

sebelum ulkus dirawat

- Memberikan posisi yang

nyaman

- Memonitor respon verbal

dan non verbal

- Observasi keadaan klien

Jam 13.00

S: Klien mengatakan masih

terasa nyeri berkurang

skala nyeri 4 - 5

O: Ekspresi wajah tegang saat

ulkus dirawat

Klien mampu melakukan

distraksion (nafas dalam)

nadi:84 x / menitA: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan monitoring

nyeri

 

2 31-03-05

Jam 07.00

Jam 07.10

Jam 08.30

Jam 11.00Jam 13.30

- Mengkaji nilai nyeri dan

mendengarkan respon

klien

- Memfasilitasi lingkungan

yang tenang, merapikan

tempat tidur 

- Membantu klien dengan

mendiskusikan respon

koping memanage nyeri

- Mengukur vital sign- Observasi keadaan klien

Jam 13.00

S : klien mengatakan ada

  perubahan meskipun

nyerinya masih sekitar 2-3

O: Ekspresi wajah rileks

ketika berbicara

Nadi 80 x / menit

A: Nyeri berkurang, masalah

teratasi sebagian

 P: Lanjutkan rencana