35
ISNI KHOERUNISA SGD 1 STEP 7 LBM 2 SGD 01 UROGENITALIA 1. Mengapa pada tnX mengeluh nyeri perut bawah tiap kali buang air kecil? Dan nyerinya pada saat akhir BAK? Jawab : Bagian perut bawah ada VU dan urethra Nyeri timbul bisa disebabkan oleh adanya batu yang terbentuk karena proses pengkristalan yang menjadikan lebih teregangnya saluran kemih saan buang air kecil. Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan leher kandung kemih,aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan nyeri. Sumber : Purnomo B, Buku Dasar-dasar Urologi, Edisi I, CV.Sagung Seto, Jakarta : 2000 2. Mengapa terkadang kencing berwarna kemerahan dan dilain waktu keruh? Jawab: 1

Step 7 Lbm 2 Sgd 01

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

STEP 7 LBM 2 SGD 01

UROGENITALIA

1. Mengapa pada tnX mengeluh nyeri perut bawah tiap kali

buang air kecil? Dan nyerinya pada saat akhir BAK?

Jawab :

Bagian perut bawah ada VU dan urethra

Nyeri timbul bisa disebabkan oleh adanya batu yang

terbentuk karena proses pengkristalan yang menjadikan

lebih teregangnya saluran kemih saan buang air kecil.

Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan

leher kandung kemih,aliran yang mula-mula lancar secara

tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan nyeri.

Sumber : Purnomo B, Buku Dasar-dasar Urologi, Edisi I,

CV.Sagung Seto, Jakarta : 2000

2. Mengapa terkadang kencing berwarna kemerahan dan dilain

waktu keruh?

Jawab:

Sumbatan pada saluran kemih dapat menyebabkan

terjadinya inflamasi yangkemudian memberi perubahan

pada kapiler sehingga terjadi perdarahan yang berakhir

dengan keluarnya darah bersama dengan urin. Selain itu

juga pergesekan oleh batu ginjal di saluran kemih maupun

ginjal dapat mengikis jaringan di tempat tersebut sehingga

1

Page 2: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

jaringan yang terkikis menjadi luka sehingga berdarah

maupun juga dapat terdapat jaringan mati yang turut keluar

bersama urine.

Sumber : Purnomo B, Buku Dasar-dasar Urologi, Edisi I,

CV.Sagung Seto, Jakarta : 2000

3. Mengapa saat berkemih pasien mengeluh aliran seni

berhenti dan kembli lancar saat merubah posisi!

Jawab :

Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan

leher kandung kemih,aliran yang mula-mula lancer secara

tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengannyeri.

Pada anak laki-laki, nyeri menyebabkan anak yang

bersangkutan menarik penisnyasehingga tidak jarang dilihat

penis yang agak panjang dan pada anak

perempuanmenggosok-gosok vulva . Bila pada saat sakit

tersebut pederita berubah posisi, suatu saat air kemih akan

dapat keluar karena letak batu yang berpindah. Ketika

terjadi perubahan posisi diduga batu akan bergeser

sehingga penyumbatan yang terjadi menjadi berkurang

sehingga tidak begitu sakit lagi. Bila selanjutnya terjadi

infeksi yang sekunder, selain nyeri, sewaktu miksi juga akan

terdapat nyeri menetap suprapubik.

2

Page 3: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

Sumber : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S,

Simadibrata M. Buku Ajar Ilmu Penyakit  Dalam. Edisi V.

Jakarta Pusat : Interna Publishing, 2009

4. Mengapa dokter menyarankan pasien menghindari konsumsi

jeroan dan memperbanyak minum air putih?

Jawab :

Jeroan

Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang

menyusun asam nukleat atau asam inti dari sel dan

termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk

protein. Makanan dengan kadar purin tinggi (150 – 180

mg/100 gram) antara lain jeroan, daging baik daging sapi,

babi, kambing atau makanan dari hasil laut (sea food),

kacang-kacangan, bayam, jamur, kembang kol, sarden,

kerang, minuman beralkohol. Purin merupakan senyawa

yang di rombak menjadi asam urat dalam tubuh.

Bahan makanan yang hanya mengandung protein dan

karbohidrat akan menyebabkan kadar kalsium urine lebih

tinggi sehingga terbentuknya batu tersebut akan mengikat

bahan makanan yang banyak mengandung kalsium (susu,

telur, daging, jeroan) juga menjadi predisposisi

pembentukan batu (Haryanti,2006:15).

Perbanyak air putih

3

Page 4: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

Minum air putih yang cukup, kurang lebih 8 gelas tiap hari.

Tujuannya agar menghasilkan air seni yang cukup untuk

membilas zat-zat kimia yang mungkin akan mengendap di

batu ginjal.

Sumber :

Cahyono, Suharjo B. 2009. Batu Ginjal Bagaimana Mencegah

dan Mengobatinya. Yogyakarta: Kanisius

5. Apa hub riwayat 2 bln yg lalu pernah mengalami nyeri

pinggang hebat mendadak yg hilang timbukl spt kram,

menjalar ke depan, daerah lipat paha sampai kelamin

Jawab :

Kolik ginjal merupakan bentuk sakit perut hebat, mendadak,

diserati mualdan muntah akibat rangsangan ganglion

celiaca. Kolik ginjal ini timbulnya mendadak terutama pagi

hari atau malam hari diseratai hematuria (gross atau

mikroskopik )

Lokasi dan penjalaran sakit tergantung letak sumbatan.

Sumbatan pada saluran kemih bagian atas sering

menyebabkan rasa sakit di daerah pinggang, perut, lipat

paha, testis, dan labia. Sumbatan pada pertengahan ureter

seringmenyebakan rasa sakit pada tungkai lateral dan perut.

Sumbatan pada distal ureter menyebabkan keluhan iritasi

kandung kemih. Batu yang terbentuk dan menetap di ginjal

(nefrolithiasis) jarang menimbulkan gejala, kalaupun ada

batu pada kaliks ginjal memberikan rada nyeriringan sampai

4

Page 5: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

berat karena distensi dari kapsul ginjal. Begitu juga baru

pada pelvis renalis, dapat bermanifestasi tanpa gejala

sampai dengan gejala berat. Batu yang ukurannya kecil (<5

mm) pada umumnya dapat keluar spontan dan

tidak menimbulkan nyeri. Nyeri baru timbul ketika ukuran

batu ginjal yang lebih besar dari 5 mm memasuki ureter

(uretherolithiasis) dan menimbulkan obstruksi kronik  berupa

hidroureter/hidronefrosis. Keluhan yang paling dirasakan

oleh pasien adalah nyeri pada pinggang. Nyeri ini mungkin

bisa merupakan nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri kolik

terjadi karena aktivitas peristaltik otot polossistem kalises

ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan

batudari saluran kemih. Peningkatan peristaltik itu

menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga

terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan

sensasi nyeri. Nyeri ini disebabkan oleh karena adanya batu

yangmenyumbat saluran kemih, biasanya pada pertemuan

pelvis ren dengan ureter (ureteropelvic junction), dan ureter.

Nyeri bersifat tajam dan episodik di daerah pinggang (flank)

yang sering menjalar ke perut, atau lipat paha, bahkan pada

batuureter distal sering ke kemaluan. Mual dan muntah

sering menyertai keadaan ini. Nyeri non kolik terjadi akibat

peregangan kapsul ginjal karena terjadihidronefrosis atau

infeksi pada ginjal. Pada pemeriksaan fisik mungkin

didapatkannyeri ketok pada daerah kosto-vertebra, teraba

ginjal pada sisi sakit akibathidronefrosis, terlihat tanda-tanda

5

Page 6: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

gagal ginjal, retensi urine, dan jika disertaiinfeksi didapatkan

demam-menggigil.

Sumber : Purnomo B, Buku Dasar-dasar Urologi, Edisi I,

CV.Sagung Seto, Jakarta : 2000

6. Interpretasi dari vital sign! Mengapa?

Jawab :

7. Mengapa ada nyeri tekan suprapubik?

Jawab :

Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan

leher kandung kemih,aliran yang mula-mula lancer secara

tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengannyeri.

Pada anak laki-laki, nyeri menyebabkan anak yang

bersangkutan menarik penisnyasehingga tidak jarang dilihat

penis yang agak panjang dan pada anak

perempuanmenggosok-gosok vulva . Bila pada saat sakit

tersebut pederita berubah posisi, suatu saat air kemih akan

dapat keluar karena letak batu yang berpindah. Ketika

terjadi perubahan posisi diduga batu akan bergeser

sehingga penyumbatanyang terjadi menjadi berkurang

sehingga tidak begitu sakit lagi. Bila selanjutnya terjadi

infeksi yang sekunder, selain nyeri, sewaktu miksi juga akan

terdapat nyeri menetap suprapubik.

6

Page 7: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

Sumber : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S,

Simadibrata M. Buku Ajar Ilmu Penyakit  Dalam. Edisi V.

Jakarta Pusat : Interna Publishing, 2009

8. Apa pemeriksaan penunjang yg tepat untuk pasien ini?

Jawab :

Urinalisis

Dikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap. Yang dimaksud

dengan pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan

makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi

pemeriksaanprotein dan glukosa. Sedangkan yang dimaksud

dengan pemeriksaan urin lengkap adalah pemeriksaan urin

rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan benda keton,

bilirubin,urobilinogen, darah samar dan nitrit.

1. Dilakukan pada semua penderita urologi. Untuk

pemeriksaan, sampel urin perlu dikumpul.Urinyang diguna

adalah urin 24 jam. Cara pengambilan urin 24 jam adalah:

1. Pada hari 1, buang air kecil setelah bangun di pagi hari.

Kemudian pegumpulan urindilakukan ke dalam wadah

khusus selama 24 jam.

2. Wadah disimpan kedalam lemari es atau tempat yang

dingin selama periode koleksi.

3. Wadah diberi label dengan nama , tanggal, dan waktu

pengambilan.

2. Cara pengambilan urin:

• pria: harus tengah

7

Page 8: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

(midstream)

• perempuan: Midstream urin dengam kateter 

• neonatus dan bayi:

spp (supra pubic puncture/aspiration)

Penilaian urin:Makroskopik: warna, kekeruhan, Berat jernih,

pHMikroskopik: sel, silinder(cast), kristal, bakteria, ragi,

parasit

Kimiawi:

•urine dipsticks : darah, protein, glukosa, keton, urobilinogen

& bilirubin, leukosit

• hematuria & DD

• proteinuria

• glukosa & keton

• bilirubin & urobilinogen

• test nitirit

· Pada pemeriksaan fisis mungkin didapatkan nyeri ketok

pada daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi sakit

akibat hidonefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi

urine, dan jika disertai infeksi didapatkan demam/menggigil

· Pemeriksaan sedimen urine menunjukkan adanya :

leukosituria, hematuria dan dijumpai kristal kristal

pembentuk batu.

· Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya

pertumbuhan kuman pemecah urea.

8

Page 9: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

· Pemeriksaan faal ginjal bertujuan untuk mencari

kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal dan untuk

mempersiapkan pasien menjalani pemeriksaan foto PIV.

· Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai

faktor timbulnya batu saluran kemih

Foto Polos Abdomen

Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat

kemungkinan adanya batu radiopak di saluran kemih. Batu-

batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat

radiopak dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain,

sedangkan batu asama urat bersifat non-opak (radiolusen)

Pielografi Intra Vena (PIV)

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai keadaan anatomi

dan fungsi ginjal. Selain tiu PIV dapat mendeteksi adanya

batuk semi-opak ataupun batu non-opak yang tidak dapat

terlihat oleh foto polos perut. Jika PIV belum dapat

menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat adanya

penurunan fungis ginjal sebagai gantinya adalah

pemeriksaan pielografi retrograd

Ultrasonografi

USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani

pemeriksaan PIV, yaitu pada keadaan - keadaan : alergi

terhadap kontras, faal ginjal yang menurun, dan pada wanita

9

Page 10: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

yang sedang hamil. Pemeriksaan USG dapat menilai adanya

batu di ginjal atau di buli-buli, hidronefrosis, pionefrosis, atau

pengkerutan ginjal

Sumber :

http://medicafarma.blogspot.com/2008/05/urolithiasis.htm

Sukandar, Enday.Nefrologi Klinik . Edisi ke-3. 2006. Fakultas

Kedokteran UniversitasPadjajaran : Bandung

9. Apa hub pekerjaan pasien dgn keluhan yg dideritanya?

Jawab :

Penyakit batu ginjal ini sering dijumpai pada orang yang

pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktifitasnya

(sedentary life). Bakteri juga dapat menimbulkan

pembentukan batu ginjal. Saluran urine yang terinfeksi

bakteri pemecah urea pada urin akan menstimulasi

pembentukan batu pada kandung kemih. Jika kurang

minum ,maka kepekatan urin meningkat (konsentrasi semua

substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah

10

Page 11: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

pembentukan batu. Lantas air minum jenuh mineral,

terutama kalsium berpengaruh besar terhadap

pembentukan batu.

Sumber : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S,

Simadibrata M. Buku Ajar Ilmu Penyakit  Dalam. Edisi V.

Jakarta Pusat : Interna Publishing, 2009

10. Mengapa ketika diberi obat anti nyeri keluhan pasien

berkurang?

Jawab :

11. Macam – macam batu saluran kemih!!!!

Jawab :  

Pembagian Jenis Batu

A.Berdasarkan sifat materi penyusunnya :

a)An Organik Stone ( Ph basa ),contoh Ca oksalat, Ca fosfat,

magnesium fosfat,garam triple fosfat. 

b)Organik Stone ( Ph Asam), contoh uric acid dan cystin.

B. Secara Radiologis :

a)Batu Radio Opaque atau nyata : umumnya adalah

anorganik stone 

b)Batu Radio lucent atau tidak nyata, bersifat organic dan

asam.

c)Batu organik campuran kalsium

11

Page 12: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

C. Berdasarkan warna batu :

a)Warna sangat gelap dan ukuran kecil,ex : calcium oksalat

b)Warna putih, besar,dan halus ex: calcium fosfat

c)Warna coklat, kecil dan halus ex :Ca urat/asam urat.

D. Berdasarkan letak batu :

a)Batu Ureter 

Batu ureter pada umumnya adalah batu yang terbentuk di

dalam sistim kalik ginjal, yang turun ke ureter. Terdapat tiga

penyempitan sepanjang ureter yang biasanya menjadi

tempat berhentinya batu yang turun dari kalik yaitu

ureteropelvic junction (UPJ), persilangan ureter dengan vasa

iliaka, dan muara ureter di dinding buli. 

b)Batu Ginjal

c)Batu Kandung kemih

d)Batu Uretra

Komposisi Batu :

1. Batu Kalsium (kurang lebih 70 - 80 % dari seluruh batu

saluran kemih)

Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium,

baik yang berikatandengan oksalat maupun dengan fosfat,

membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium

fosfatsedangkan sisanya berasal dari batu asam urat, batu

magnesium ammonium fosfat (batuinfeksi), batu xanthyn,

batu sistein dan batu jenis lainnya.

12

Page 13: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami

hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih

sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya

trichlormetazid )akan mengurangi pembentukan batu yang

baru.

1.Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).

2. Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa

fosfat .Untuk meningkatkan kadar sitrat(zat penghambat

pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan

kalium sitrat. Kadar oksalatyang tinggi dalam air kemih,

yangmenyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan

akibat dari mengkonsumsi makananyang kaya oksalat

(misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh).

Olehkarena itu sebaiknya asupan makanan tersebut

dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit

lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan

vitamin D, asidosis tubulus renalis ataukanker   . Pada kasus

ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-

penyakit tersebut.

13

Page 14: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

Faktor terjadinya batu kalsium

• Hiperkalsiuri

(kalsium di dalam urine lebih besar dan 250-300 mg/24 jam)

• Hiperkalsiuri absobtif 

• Hiperkalsiuri renal

• Hiperkalsiuri resorptif 

• Hiperoksaluri

adalah ekskresi oksalat urine yang melebihi 45 gram perhari

• teh, kopi instan, minuman .soft drink, kokoa, arbei, jeruk

sitrun, dansayuran berwarna hijau terutama bayam

• Hiperurikosuri

adalah kadar asam urat di dalarn urine yang melebihi

850mg/24 jam

• Sumber asam urat di dalam urine berasal dari makanan

yangmengandung banyak purin/asam urat maupun berasal

dari metabolismeendogen

• Hipositraturi  penyakit asidosis tubuli ginjal atau renal

tubular acidosis, sindrommalabsobsi, atau pemakaian

diuretik golongan thiazide dalam jangkawaktu lama

14

Page 15: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

• Hipomagnesiuri

 

3.Batu Struvit (batu infeksi )

Batu struvit, disebut juga batu infeksi, karena terbentuknya

batu inidisebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih. Batu

dapat tumbuh menjadi lebih besar membentuk batu

staghorn dan mengisi seluruh pelvis dan kaliks ginjal.

Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan kuman

pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan

enzim urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa

melaluihidrolisis urea menjadi amoniak,

Sekitar 75% kasus batu staghorn, didapatkan komposisi

batunya adalahmatriks struvit-karbonat-apatit atau disebut

juga batu struvit atau batu triple phosphate, batu fosfat,

batu infeksi, atau batu urease, walaupun dapat pula

terbentuk dari campuran antara kalsium oksalat dan kalsium

fosfat

 

15

Page 16: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

Suasana basa ini yang memudahkan garam-garam

magnesium, ammonium,fosfat dan karbonat membentuk

batu magnesium amoniun fosfat (MAP) batu jenis ini dikenal

dengan nama batu triple-phosphate.

Kuman-kuman yang termasuk pemecah urea diantaranya

adalah Proteus spp, Klebsiella,Serratia, Enterobacter,

Pseudomonas, dan Stafilokokus. Meskipun E.coli

banyak menyebabkan infeksi saluran kemih, namun kuman

ini bukan termasuk bakteri pemecah urea.

4.Batu Urat (Batu asam urat merupakan 5-10% dari seluruh

batu saluran kemih)

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikandan

unggas , karena makanan tersebut menyebabkan

meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih.Untuk

mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan

allopurinol 

. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih

bertambah, karena itu untuk menciptakan suasanaair kemih

yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat

dianjurkanuntuk banyak minum air putih.

• Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat

adalah :

• Urine yang terlau asam (pH urine <6 )

• Volume urine yang jumlahnya sedikit (<2 liter/hari) atau

dehidrasi

16

Page 17: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

• Hiperurikosuri.

Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh

dengan garam-garamyang dapat membentuk batu atau

karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan

batu yang normal.

Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung

berbagai bahan,termasuk asam urat, sistin dan mineral

struvit. Batu struvit (campuran dari magnesiu, amonium dan

fosfat) juga disebut batu infeksi karena batu ini

hanyaterbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi. Ukuran

batu bervariasi, mulai dari yangtidak dapat dilihat dengan

mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter

ataulebih. Batu yang besar disebut kalkulus staghorn. Batu

ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan

kalises renalis

Sumber :

http://medicafarma.blogspot.com/2008/05/urolithiasis.htm

Sukandar, Enday.Nefrologi Klinik . Edisi ke-3. 2006. Fakultas

Kedokteran UniversitasPadjajaran : Bandung

17

Page 18: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

12. Diagnosis

Batu Saluran Kemih ( Urolithiasis )

1. Batu ginjal ( nephrolitiasis )

NEFROLITIASIS

A. PENGERTIAN

Batu perkemihan dapat timbul dari berbagai tingkat dari

system perkemihan ( ginjal, ureter, kandung kemih ).

tetapi yang paling sering ditemukan adalah di dalam

ginjal ( Barbara, 1996 ).

Batu ginjala adalah istilah umum batu ginjal disembarang

tempat. Batu ini terdiri atas garam kalsium, asam urat,

oksalat, sistin, xantin, dan struvit ( patofisiologi

keperawatan, 2000 ).

Nefrolitiasis adalah adanya timbunan zat padat yang

membatu pada ginjal, mengandung komponen kristal, dan

matriks organik ( soeparman, 2001 )

B. ETIOLOGI

Batu ginjal merupakan konsisi terdapatnya kristal kalsium

dalam ginjal, kristal tersebut dapat berupa kalsium

oksalat, kalsium fosfat maupun kalsium sitrat. Tidak ada

penyebab yang bisa dibuktikan yang sering menjadi

predisposisi adalah infeksi saluran kemih hiperkasiuria,

hiperpospaturia, hipervitaminosis D dan hipertiroidism

dan kebanyakan intake kalsium serta alkali cenderung

timbul presipitasi garam kalsium dalam urine ( wong de

jong. 1996 )

18

Page 19: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

C. PATOFISIOLOGI

Nefrolitiasis merupakan kristalisasi dari mineral dan

matriks seperti pus darah, jaringan yang tidak vital dan

tumor. Komposisi dari batu ginjal bervariasi, kira-kira tiga

perempat dari batu adalah kalsium, fosfat, asam urin dan

cistien.peningkatan konsentrasi larutan akibat dari intake

yang rendah dan juga peningkatan bahan-bahan organic

akibat infeksi saluran kemih atau urin ststis sehingga

membuat tempat untuk pembentukan batu. Ditambah

dengan adanya infeksi meningkatkan kebasaan urin oleh

produksi ammonium yang berakibat presipitasi kalsium

dan magnesium pospat (long. 1996 : 323)

Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang kemudian dijadikan dalam beberapa

teori ;

Teori supersaturasi

Tingkat kejenuhan kompone-komponen pembentuk batu

ginjal mendukung terjadinya kristalisasi. Kristal yang

banyak menetap menyebabkan terjadinya agresi kristal

kemudian timbul menjadi batu.

Teori matriks

Matriks merupakan mukoprotein yang terdiri dari 65%

protein, 10% heksose, 3-5 heksosamin dan 10% air.

Adapun matriks menyebabkan penempelan kristal-kristal

sehingga menjadi batu.

Teori kurang inhibitor

19

Page 20: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

Pada kondisi normal kalsium dan fosfat hadir dalam

jumlah yang melampui daya kelarutan, sehingga

diperlukan zat penghambat pengendapat. Phospat

mukopolisakarida dan dipospat merupakan

penghambatan pembentukan kristal. Bila terjadi

kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi

pengendapan.

Teori epistaxi

Merupakan pembentukan baru oleh beberapa zat secra-

bersama-sama, salauh satu batu merupakan inti dari batu

yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya.

Contohnya ekskresi asam urayt yanga berlebihan dalam

urin akan mendukung pembentukan batu kalsium dengan

bahan urat sebagai inti pengendapan kalsium.

Teori kombinasi

Batu terbentuk karena kombinasi dari berbagai macam

teori di atas.

D. MANIFESTASI KLINIS

Nyeri dan pegal di daerah pinggang

Lokasi nyeri tergantung dari dimana batu itu berada. Bila

pada piala ginjal rasa nyeri adalah akibat dari

hidronefrosis yang rasanya lebih tumpul dan sifatnya

konstan. Terutama timbul pada costoverteral. (barbara.

1996:324)

Hematuria

Darah dari ginjal berwarna coklat tua, dapat terjadi karena

20

Page 21: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

adanya trauma yang disebabkan oleh adanya batu atau

terjadi kolik (ilmu kesehatan anak, 2002:840)

Infeksi

Batu dapat mengakibatkan gejala infeksi traktus urinarius

maupun infeksi asistemik yang dapat menyebabkan

disfungsi ginjal yang progresif.

Kencing panas dan nyeri

Adanya nyeri tekan pada daerah ginjal

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Urin

a. PH lebih dari 7,6

b. Sediment sel darah merah lebih dari 90%

c. Biakan urin

d. Ekskresi kalsium fosfor, asam urat

Darah

a. Hb turun

b. Leukositosis

c. Urium krestinin

d. Kalsium, fosfor, asam urat

Radiologist

Foto BNO/NP untuk melihat lokasi batu dan besar batu

USG abdomen

F. KOMPLIKASI

Menurut guyton, 1993 adalah :

Gagal ginjal

Terjadinya karena kerusakan neuron yang lebih lanjut dan

21

Page 22: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

pembuluh darah yang disebut kompresi batu pada

membrane ginjal oleh karena suplai oksigen terhambat.

Hal in menyebabkan iskemis ginjal dan jika dibiarkan

menyebabkan gagal ginjal

Infeksi

Dalam aliran urin yang statis merupakan tempat yang

baik untuk perkembangbiakan microorganisme. Sehingga

akan menyebabkan infeksi pada peritoneal.

Hidronefrosis

Oleh karena aliran urin terhambat menyebabkan urin

tertahan dan menumpuk diginjal dan lam-kelamaan ginjal

akan membesar karena penumpukan urin

Avaskuler ischemia

Terjadi karena aliran darah ke dalam jaringan berkurang

sehingga terjadi kematian jaringan

2. Batu Ureter ( Ureterolitiasis )

Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter

(Sue Hinchliff, 1999 Hal 451).

Batu ureter pada umumnya berasal dari batu ginjal yang

turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat sampai

ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih.

Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan

kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih

yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil

menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan

22

Page 23: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

hidroureter yang mungkin asimtomatik. Tidak jarang

terjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik. (R.

Sjamsuhidajat, 1998 Hal. 1027).

2.Etiologi

Etiologi pembentukan batu meliputi idiopatik, gangguan

aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi saluran

kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease

(Proteus mirabilis), dehidrasi, benda asing, jaringan mati

(nekrosis papil) dan multifaktor

(www.detikhealth.com/konsultasi/ urologi/html, 07

Oktober 2003 Jam 09.00).

Banyak teori yang menerangkan proses pembentukan

batu di saluran kemih; tetapi hingga kini masih belum

jelas teori mana yang paling benar.

Beberapa teori pembentukan batu adalah :

a.Teori Nukleasi

Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu

sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam

larutan yang kelewat jenuh (supersaturated) akan

mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya

membentuk batu. Inti batu dapat berupa kristal atau

benda asing di saluran kemih.

b.Teori Matriks

Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin,

globulin, dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat

diendapkannya kristal-kristal batu.

23

Page 24: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

c.Penghambatan kristalisasi

Urine orang normal mengandung zat penghambat

pembentuk kristal, antara lain : magnesium, sitrat,

pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar

salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan

memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih.

(Basuki, 2000 hal. 63).

3. Insiden

penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia

tidak terkecuali penduduk di negara kita. Angka kejadian

penyakit ini tidak sama di berbagai belahan bumi. Di

negara-negara berkembang banyak dijumpai pasien batu

buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai

penyakit batu saluran kemih bagian atas; hal ini karena

adanya pengaruh status gizi dan aktivitas pasien sehari-

hari.

Di Amerika Serikat 5 – 10% penduduknya menderita

penyakit ini, sedangkan di seluruh dunia rata-rata

terdapat 1 – 12 % penduduk menderita batu saluran

kemih (Basuki, 2000 Hal. 62).

4. Patofisiologi

Komposisi batu saluran kemih yang dapat ditemukan

adalah dari jenis urat, asam urat, oksalat, fosfat, sistin,

dan xantin. Batu oksalat kalsium kebanyakan merupakan

batu idiopatik. Batu campuran oksalat kalsium dan fosfat

biasanya juga idiopatik; di antaranya berkaitan dengan

24

Page 25: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

sindrom alkali atau kelebihan vitamin D. Batu fosfat dan

kalsium (hidroksiapatit) kadang disebabkan hiperkalsiuria

(tanpa hiperkalsemia). Batu fosfat amonium magnesium

didapatkan pada infeksi kronik yang disebabkan bakteria

yang menghasilkan urease sehingga urin menjadi alkali

karena pemecahan ureum. Batu asam urin disebabkan

hiperuremia pada artritis urika. Batu urat pada anak

terbentuk karena pH urin rendah (R. Sjamsuhidajat, 1998

Hal. 1027).

Pada kebanyakan penderita batu kemih tidak ditemukan

penyebab yang jelas. Faktor predisposisi berupa stasis,

infeksi, dan benda asing. Infeksi, stasis, dan litiasis

merupakan faktor yang saling memperkuat sehingga

terbentuk lingkaran setan atau sirkulus visiosus.

Jaringan abnormal atau mati seperti pada nekrosis papila

di ginjal dan benda asing mudah menjadi nidus dan inti

batu. Demikian pula telor sistosoma kadang berupa nidus

batu (R. Sjamsuhidajat, 1998 Hal. 1027).

5. Manifestasi Klinis

Gerakan pristaltik ureter mencoba mendorong batu ke

distal, sehingga menimbulkan kontraksi yang kuat dan

dirasakan sebagai nyeri hebat (kolik). Nyeri ini dapat

menjalar hingga ke perut bagian depan, perut sebelah

bawah, daerah inguinal, dan sampai ke kemaluan.

Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh

pasien sebagai nyeri pada saat kencing atau sering

25

Page 26: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

kencing. Batu yang ukurannya kecil (<5 mm) pada

umumnya dapat keluar spontan sedangkan yang lebih

besar seringkali tetap berada di ureter dan menyebabkan

reaksi peradangan (periureteritis) serta menimbulkan

obstruksi kronik berupa hidroureter/hidronefrosis (Basuki,

2000 Hal 69).

6. Tes Diagnostik

a.Air kemih

1)Mikroskopik endapan

2)Biakan

3)Sensitivitas kuman

b.Faal ginjal

1)Ureum

2)Kreatinin

3)Elektrolit

c.Foto polos perut (90% batu kemih radiopak)

d.Foto pielogram intravena (adanya efek obstruksi)

e.Ultrasonografi ginjal (hidronefrosis)

f.Foto kontras spesial

1)Retrograd

2)Perkutan

g.Analisis biokimia batu

h.Pemeriksaan kelainan metabolik

7. Penatalaksanaan Medik

a.Medikamentosa

Ditujukan untuk batu yang ukurannya < 5 mm, karena

26

Page 27: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

batu diharapkan dapat keluar spontan. Terapi yang

diberikan bertujuan mengurangi nyeri, memperlancar

aliran urine dengan pemberian diuretikum, dan minum

banyak supaya dapat mendorong batu keluar.

b.ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsi)

Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan

pertama kali oleh Caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat

memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu

buli-buli tanpa melalui tindakan invasif atau pembiusan.

Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga

mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.

c.Endourologi

1). PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) :

mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan

cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui

insisi kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah

terlebih dahulu.

2). Litotripsi : memecah batu buli-buli atau batu uretra

dengan memasukkan alat pemecah batu (litotriptor) ke

dalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan

evakuator Ellik.

3). Ureteroskopi atau uretero-renoskopi : memasukkan

alat ureteroskopi per uretram guna melihat keadaan

ureter atau sistem pielokaliks ginjal. Dengan memakai

energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter

maupun sistem pelvikalises dapat dipecah melalui

27

Page 28: Step 7 Lbm 2 Sgd 01

ISNI KHOERUNISA SGD 1

tuntunan ureteroskopi atau uretero-renoskopi ini.

4). Ekstraksi Dormia : mengeluarkan batu ureter dengan

menjaringnya dengan keranjang Dormia.

d.Bedah Laparoskopi

Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran

kemih saat ini sedang berkembang. Cara ini banyak

dipakai untuk mengambil batu ureter.

e.Bedah terbuka :

1). Pielolitotomi atau nefrolitotomi : mengambil batu di

saluran ginjal

2). Ureterolitotomi : mengambil batu di ureter.

3). Vesikolitotomi : mengambil batu di vesica urinaria

4). Ureterolitotomi : mengambil batu di uretra.

3. Batu VU ( Vesicolitiasis )

4. Batu Urethra ( Urethrolitiasis )

28