Upload
dwie-puspita
View
124
Download
5
Embed Size (px)
BAB I
STATUS PASIEN
1.1 Identitas Pasien
Nama : Ny. B
Usia : 42 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Suami : Tn. H
Usia : 45 tahun
Alamat : Rt. 02 Sei Baung Kec Muara Bulian
MRS : 20 Juli 2012
1.2 Keluhan Utama
Benjolan diperut sejak 1 bulan yang lalu
1.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Os merupakan rujukan Rumah Sakit Umum Muara Bulian dengan keluhan
ada benjolan diperut dekat ari-ari, sebelumnya os ada riwayat diurut karena
os mengeluh kurang enak badan, setelah diurut os baru merasakan ada
benjolan diperut dan segera berobat ke Rumah Sakit Umum Muara Bulian
dan dirujuk ke RSUD Raden Mattaher. Os datang ke POLI RSUD Raden
Mattaher dengan benjolan diperut sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit,
kadang-kadang nyeri menjalar ke pinggang bila kecapekan. Perut terasa
penuh (+), mual (-), muntah (-), riwayat diurut (+). Perdarahan pervaginam
(-), keputihan (-). Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada.
1.4 Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat hipertensi, diabetes dan asma di sangkal
1.5 Riwayat Sosial/Obstetri
Riwayat Menstruasi
1
2
Haid pertama kali umur : 13 tahun
Siklus haid : Tidak teratur
Lamanya : Tidak teratur
Dismenorea : (-)
HPHT : 1 tahun yang lalu
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah satu kali, lama perkawinan 27 tahun
Riwayat Kehamilan
P1 : Laki-laki, aterm, normal, dukun, 3000 gram, sehat (26 tahun)
P2 : Perempuan, aterm, normal, dukun, 3000 gram, sehat ( 20 tahun)
P3 : Perempuan, aterm, normal, dukun 3000 gram, sehat ( 11 tahun)
Riwayat KB
Riwayat memakai KB suntik 10 tahun
1.6 Pemeriksaan Fisik
KU : Tampak sakit sedang
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
BB : 58 kg
TB : 150 cm
Suhu : 36,50C
Mata : Konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-)
Leher : dbn
Paru : Vesikuler, wheezing (-), rhonki (-)
Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, mur-mur (-), gallop (-)
Abdomen : Membesar
Ekstremitas : Akral hangat, oedem pretibial (-/-)
Refleks patella (+/+)
3
1.7 Status Obstetri/Ginekologi
Inspeksi Abdomen : tidak tegang, konsistensi lunak, tampak benjolan
pada perut kanan bawah
Palpasi Abdomen : teraba benjolan perut diatas symphisis pubis ,
kistik, lunak, berbatas tegas, nyeri tekan (+)
1.8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG (16 Juli 2012)
Hasil USG : Kista ovarium
Pemeriksaan Darah Rutin (17 Juli 2012)
Hematologi
Golongan darah : O
Hb : 14,9 g/dL
Leukosit : 9.300/mm3
Hematokrit : 41,4 %
Trombosit : 189.000/mm3
Eritrosit : 5 juta/mm3
LED : 14/jam
Kimia Darah
Protein total : 8,0 gr/dl
Albumin : 4,9 gr/dl
Globulin : 3,1 gr/dl
SGOT : 34 U/l
SGPT : 24 U/l
4
Ureum : 23,4 mg/dl
Creatinin : 0,9 mg/dl
Asam Urat : 3,1 mg/dl
GDS : 117 mg/dL (< 200)
Urine
Warna : Kuning
Berat jenis :1,020 Sedimen urin
PH : 6 Leukosit : 6 – 8 / LPB
Protein : (-) Eritrosit : 2 – 3 / LPB
Reduksi : (-) Epithel : 8-10 / LPK
Benda keton : – Bakteri : negatif
Bilirubin : – Kristal : Ca oksalat (+)
Urobilinogen : –
Urobilin : -
1.9 Diagnosis
P3A0 dengan Kista Ovarium
1.10 Penatalaksanaan
17 Juli 2012
- Pasien berobat ke Poli RSUD Raden Mattaher Jambi.
- Direncanakan untuk Operasi tanggal 21 Juli 2012
20 Juli 2012
- Pasien masuk ke bangsal RSUD Raden Mattaher jam 10.00 untuk
persiapan operasi besok.
5
21 Juli 2012
- S : keluhan lain(-)
- O : KU: sedang
TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/i
N : 80 x/i S : 36,5
- A : P3Ao dengan kista ovarium
- P : Rencana Operasi hari ini
Jam 09.00 WIB pasien naik ke kamar operasi
Diagnosis Pre op : P3Ao dengan kista ovarium
Diagnosis Post op : Kistoma ovarii kanan dan kista demoid kiri
Macam operasi : Kistektomi kanan + Bedge Resuction kista kiri + MOW
Laporan operasi:
1. Stadium narkose dilakukan insisi abdomen secara mediana
2. Dinding perut dibuka lapis demi lapis, ditemukan kista sebelah kanan
ukuran: 25 x 20 x 20 cm, dilakukan suction cairan serous dikeluarkan
200 cc.
3. Dilakukan klem, gunting, jahit pada ligamentum latum Kistektomi
kanan.
Dilakukan klem, gunting, jahit pada tuba kiri MOW
4. Dilakukan eksplorasi ternyata ovarium kiri berubah menjadi masa kistik
ukuran: 4 x 3 x 3 cm.
5. Dilakukan resuction ternyata isi kista terdapat rambut Kista demoid
6. Dinding perut ditutup lapis demi lapis.
22 Juli 2012
- S : Nyeri perut bekas operasi
- O : KU: sedang
TD : 110/70 mmHg RR : 21 x/i
N : 78 x/i S : 36,5
6
- A : Post op kista ovarium hari 2
- P : - Observasi tanda vital
- Off Dower Cateter
- Memfasilitasi ibu dalam pemenuhan nutrisi
- Memfasilitasi ibu dalam mobilisasi
Terapi: - IVFD RL 20 gtt/i
- Ampicilin 3 x 1
- Kanamisin 1 x 1
- Alinamin F 2 x 1
- Katopren sup 3 x1
23 Juli 2012
- S : Nyeri perut bekas operasi
- O : KU: sedang
TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/i
N : 76 x/i S : 36,5
- A : Post op kista ovarium hari 3
- P : - Observasi tanda vital
- Off infus
- Memfasilitasi ibu dalam pemenuhan nutrisi
- Memfasilitasi ibu dalam mobilisasi
Terapi: - Amoksilin 3 x 1 tab
- PCT 3 x 1 tab
- Vit. B complex 3 x 1 tab
24 Juli 2012
- S : Nyeri perut bekas operasi
- O : KU: sedang
TD : 120/70 mmHg RR : 22 x/i
7
N : 78 x/i S : 36,5
- A : Post op kista ovarium hari 4
- P : - Memfasilitasi ibu dalam pemenuhan nutrisi
- Memfasilitasi ibu dalam mobilisasi
Terapi: - Amoksilin 3 x 1 tab
- PCT 3 x 1 tab
- Vit. B complex 3 x 1 tab
Pasien minta pulang APS.
8
TINJAUAN PUSTAKA
Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan
menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling
sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker
ovarium. Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch)
yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara,
cairan, nanah, atau bahan-bahan lain. Sedangkan kista ovarium adalah suatu
kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam indung telur
(ovarium).
Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun walaupun kista
tersebut kecil diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan kista tersebut
tidak berupa kanker. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi
dua macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik.
- Kista ovarium non neoplastik
kista folikel
kista korpus lutein
kista teka lutein
kista inklusi germinal
kista endometrium
- Neoplasti jinak
kistik:
kistoma ovari simpleks
kistadenoma ovarii serosum
kistadenoma ovarii musinosum
kista endometroid
kista dermoid
solid:
9
Fibroma
Leimioma
Fibroadenoma
Papiloma
Angioma
Limfangioma
Tumor brenner
Tumor sisa adrenal
Insiden Penyakit Kista Ovarium
Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista
ovarium) dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium merupakan
penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian
yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini awalnya bersifat asimptomatik dan
baru menimbulkan keluhan apabila sudah berada dalam stadium akhir. Kista
dermoid yang merupakan bagian dari kista ovarium 80 % didapati pada penderita
yang berusia antara 20-30 tahun.
Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko tumor
menjadi ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG
pelvic. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma
terutama pada wanita wanita yang mulai menopause.
Pada usia rata-rata 30 tahun, tumor rata-rata berukuran 6 cm dan teratoma
bilateral kira-kira 10 %. Sebagian besar wanita dengan teratoma matur bersifat
asimptomatik. Pada kista dermoid yang simptomatik,sebagian besar timbul nyeri
perut dan perasan yang tidak menyenangkan.
Epidemiologi Penyakit Kista Ovarium
Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan
penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas
10
insidensi keganasan ovarium, rata-rata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia
(14,5-15,3 per 100.000 populasi).
Di Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per
100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista
fungsional dan jinak. Di Amerika , karsinoma ovarium didiagnosa pada kira-kira
22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang.
Etiologi Penyakit Kista Ovarium
Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan
pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri.
Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus
menstruasi.
Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak
sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen
sebagai respon terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan
luteinizing hormon (LH) normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10
cm (folikel normal berukuran maximum 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium
yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan
bilateral. Biasanya asimtomatik.
Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur
yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan
darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.
Kista theka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening,
berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor indung
telur, serta terapi hormon.
Faktor resiko terjadinya kista ovarium
11
Riwayat kista ovarium sebelumnya
Siklus menstruasi yang tidak teratur
Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda)
Tingkat kesuburan
Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
Terapi tamosifen pada kanker mamma
Anatomi Ovarium
Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang
dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan
kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran
panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.
Pinggir atasnya atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat
ditemukannya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk
ovarium. Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan
belakang , sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan.Ujung yang
Gambar 1. Anatomi Ovarium
12
dekat dengan tuba terletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat pada uterus, dan
tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.
Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan
ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi
satu dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum
berasal dari gubernakulum.
Struktur ovarium terdiri atas:
1. korteks disebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang
berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel
primordial ;
2. medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan
pembuluh-pembuluh darah, , serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos.
Gambar 2. Ovarium dan folikel-folikel dalam berbagai tingkat perkembangan
13
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap
bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam
perkembangannya akan menjadi folikel de Graff. Folikel-folikel ini merupakan
badian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak
yang beraneka ragam dan pula dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel
telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graff yang
matang terisi dengan likuor folikulli, mengandung estrogen dan siap untuk
berovulasi.
Folikel de Graff yang matang terdiri atas :
1. ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai
nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus
pula;
2. stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat
kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum ; pada
perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likuor
follikuli;
3. teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan
sel-sel yang lebih kecildaripada sel granulosa;
4. teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak.
Pada ovulasi, folikel yang yang matang dan yang mendekati permukaan
ovarium pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang
melekat pada ovum dan yang membentuk korona radiata bersama-sama ovum ikut
dilepas. Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua tahap
sebagai persiapan untuk dapat dibuahi.
Setelah ovulasi, sel-sel stratum granulosum di ovarium mulai
berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli.
Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang ada di situ.
Biasanya timbul perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel diberi nama
14
korpus rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-selnya
timbul pigmen kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel-selnya
membesar dan mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat
diantaranya.
Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada
pembuahan ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan
menjadi atrofik, sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat
laun menjadi korpus albikans. Jika pembuahan terjadi , korpus luteum tetap ada,
malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm pada
kehamilan 4 bulan.
Patofisiologi Penyakit Kista Ovarium
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan
kegagalan pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi
ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak
menghasilkan hormone hipofisa dalam jumlah yang tepat.
Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel
yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal
mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium.
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan
diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture
akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm
dengan kista ditengah-tengah.
Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami
fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus
luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil
selama kehamilan.
15
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang
kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh
gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin
atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal,
kelainan yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak pecah atau
folikel yang sudah pecah dan segera menutup kembali.
Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah
lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm
dan berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup
banyak, sampai mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan
menimbulkan sakit pada daerah pelvis.
Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan
choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes,
HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi
infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH)
atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi
ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous.
Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis
ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel
primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3
lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.
16
Dari gambaran klinis, kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak
menunjukan gejala atau rasa sakit, kecuali kalau pecah atau terpuntir yang
menyebabkan perdarahan intraperitoneum dan gejala akut abdomen ,sakit yang
hebat di daerah perut bagian bawah, dan kaku.
Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan
gejala seperti:
rasa sakit pada panggul,
sakit pinggang,
sakit saat berhubungan seksual,
pendarahan rahim yang abnormal.
Gambaran Radiologi Kista Ovarium
Gambaran radiologis kista ovarium dapat dilihat pada pemeriksaan foto
polos pelvis, ultrasonografi, nuclear medicine, CT-Scan, dan Magnetic Resonance
Imaging (MRI).
Foto Polos Pelvis
Ultrasonografi Kista Ovarium
Gambar 3. Kista Dermoid Ovarium Potongan AP
17
o Dapat membantu untuk mengetahui karakteristik dari kista
ovarium
o Kista unilokuler dan memiliki dinding tipis yang mengelilingi
suatu kavitas yang terdiri dari terlihat bintik-bintik echo yang
halus-halus (internal echoes) di dalam kista yang berasal dari
elemen-elemen darah di dalam kista . Kista ini tidak mungkin
menjadi suatu kanker. Sebagian besar kista tersebut adalah
folikular fungsional atau kista luteal kistadenoma serosa atau kista
inklusi.
o Kista kompleks memiliki lebih dari satu ruangan/septa
(multiokular) , dinding tebal, proyeksi ke dalam lumen atau pada
permukaan atau kondisi abnormal dalam isi kista. Kista maligna
biasanya termasuk dalam kategori ini.
o Kista hemoragik, endometrioma dan dermoid pada pemeriksaan
sonogram memiliki karakteristik yang dapat membantu untuk
membedakannya dari kista maligna kompleks.
o Sonogram tidak dapat membantu untuk membedakan hidrosalpin,
paraovarian, dan kista tuba dari kista ovarium.
o Ultrasonografi endovaginal dapat menguraikan secara rinci struktur
morfologi pelvis.
o Ultrasonografi transabdominal lebih baik daripada endovaginal
ultrasonografi untuk evaluasi besarnya massa dan menilai struktur
intraabdominal lain seperti ginjal, hati, dan asites. Syarat
pemeriksaan transabdominal sonogram dilakukan dalam keadaan
vesica urinaria terisi/penuh.
Patologi Anatomi Kista Ovarium
18
Kista ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau
setengah cair yang tumbuh dalam indung telur. Kista termasuk tumor jinak yang
terbungkus oleh selaput semacam jaringan. Bentuknya kistik dan ada pula yang
berbentuk seperti anggur. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan
normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Ini adalah kista benigna ovarium. Kemungkinan kista ini adalah kista
folikuler. Kadang-kadang kista dapat mencapai ukuran tertentu dalam sentimeter
dan, jika terjadi ruptur dapat menyebabkan nyeri pada perut.
Teratoma ovarium atau dermoid cyst terjadi karena jaringan dalam telur
yang tidak dibuahi kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut,
tulang, lemak. Kista dapat terjadi pada kedua indung telur dan biasanya tanpa
gejala. Timbul gejala rasa sakit bila kista terpuntir/pecah.
Gambar 4. Kista Ovarium Benigna
Gambar 5. Teratoma Ovarium Matur
19
Diagnosis Banding Kista Ovarium
Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja. Karena banyak
penyakit dengan gejala yang sama pada kista ovarium, adalah :
Endometriosis
o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak
karakteristik yang difus, echo yang rendah sehingga
memberikan kesan yang padat.
Kehamilan Ektopik
o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan
ring sign pada tuba, dengan dinding yang tebal disertai
cairan yang bebas disekitarnya. Tidak ada pembuahan
intrauterine.
Kanker Ovarium
o Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan
dinding tebal dan ireguler.
Penatalaksanaan Penyakit Kista Ovarium
Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan
sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun
tidak akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini termasuk jinak dan
tidak memerlukan penanganan medis.
Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan
pemeriksaan USG. Kebanyakan pasien dengan kista ovarium simple berdasarkan
hasil pemeriksaan USG tidak dibutuhkan pengobatan. Meskipun demikian,
pengawasan tetap harus dilakukan terhadap perkembangan kists ampai dengan
20
beberapa siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka
kista dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.
Pendekatan
Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur dan
tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak
memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan
USG ulangan secara periodic untuk melihat apakah ukuran kista
membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita
pascamenopouse jika kista berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.
Pil Kontrasepsi
o Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan
untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga
mengurangi peluang pertumbuhan kista.
Pembedahan
o Jika kista ovarium tidak menghilang setelah beberapa episode
menstruasi, semakin besar, lakukan pemeriksaan ultrasound, nyeri,
pada masa postmenopouse, dokter harus segera mengangkatnya.
Ada 2 tindakan bedah yang utama, yaitu: Laparoskopi dan
Laparatomy.
o Pembedahan dimulai dengan teknik pembedahan atau operasi yang
dilakukan dengan membuat lubang kecil 3 buah lubang
(berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang
pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang
dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga
perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk
21
peralatan bedah yang lain, misalnya laser yang akan mengangkat
kista ovarium.
Prognosis Penyakit Kista Ovarium
Kelangsungan Hidup
Prognosis untuk baik jinak baik. Namun untuk kista yang dapat
berkembang untuk menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup 5
tahun (“5 Years survival rate”) penderita kanker ovarium stadium lanjut
hanya kira-kira 20-30%, sedangkan sebagian besar penderita 60-70%
ditemukan dalm keadaan stadium lanjut.
Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan
dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai sekarang
ini belum sangat menggembirakan termasuk pengobatan yang dilakukan di
pusat kanker terkemuka di dunia sekalipun.
Kelangsungan Organ
Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan
menghilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada
diantaranya yang pecah namun tidak akan menimbulkan gejala yang
berarti.Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak memerlukan penanganan
medis.
Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter
melakukan pemeriksaan USG. Meskipun demikian, pengawasan tetap
harus dilakukan terhadap perkembangan kista sampai dengan beberapa
siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka kista
dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.
22
ANALISA KASUS
Pada kasus ini, Ny. R.E., 40 tahun dengan diagnosis kista ovarium sinistra
permagna yang merupakan diagnosis pasien yang ditegakkan berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan tindakan operatif.
Anamnesis
- Berdasarkan anamnesa didapatkan data pasien berusia 40 tahun, hal ini
sesuai dengan presdisposisi pendertita kista ovarium dengan 50%
penderitanya berusia antara 30 – 50 tahun.
- Tumor yang terjadi kemungkinan ganas karena ukurannya yang
semakin membesar dalam 7 tahun, disertai dengan gejala klinis seperti
tubuh yang semakin kurus walau perut membuncit, nafsu makan
menurun, dan gejala anemia. Dikatakan kemungkinan karena tidak
didapatkan tanda perdarahan pergavinam yang biasanya didapat pada
keganasan.
- Hal ini sesuai dengan gambaran kista ovarii musinosum karena kista
ini dapat berukuran sangat besar (sampai mencapai 70 kg) yang
seringkali simptomatis atau hanya disertai keluhan abdomen yang
tidak khas. Gejala – gejala yang sering ditemukan pada kista ovarium
antara lain nyeri abdomen (tumpul atau tajam, mendadak atau perlahan
– lahan), mual, muntah, riwayat menstruasi yang tidak teratur, atau
disertai dengan perdarahan uterus yang abnormal, nyeri baik selama
menstuasi ataupun pada awal dan akhir menstruasi, gejala akibat
pertumbuhan tumor (gangguan miksi, obstipasi, oedema tungkai, tidak
nafsu makan, dan rasa sesak), serta sinkope atau syok.
23
Pemeriksaan fisik
- Pada abdomen terlihat buncit, tegang, teraba massa intraabdomen
berukuran 134 x 72, konsistensi keras, permukaan licin, dapat
digerakkan, nyeri tekan (-).
- Pada pemeriksaan rectal touche ditemukan massa yang menekan
rektum sehingga mengakibatkan susah buang air besar.
Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal kecuali Hb yang rendah
menunjukan adanya anemia, pasien tidak menunjukan gejala syok
yang menunjukan anemia terjadi secara kronis, karena penyakit yang
dideritanya.
- Kesan USG tumor abdomen supek kista ovarium suspek malignancy.
- Hasil CT-scan kontras: Kista intrabdomen, sangat besar, tidak infiltrasi
tetapi menekan organ-organ sekitar ke arah superoposterior dan colon
ke arah posterior. Hepar, lien, pankreas, dan ginjal tidak tampak
kelainan, hanya penekanan akibat massa.
- Pemeriksaan tumor marker tidak dilakukan karena masalah biaya.
Operatif
- Pada operasi terlihat dijumpai massa kistik menempel ke dinding perut
berasal dari ovarium kiri, cairan kista coklat encer.
- Berat total tumor = 30 kg.
- Tidak dijumpai tanda-tanda malignany ditunjukan dengan tidak adanya
pembesaran kelenjar – kelenjar.
- Tidak dilakukan pemeriksaan patologi anatomi sehingga tidak didapat
diagnosis pasti.
24