36
STATUS PASIEN KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN KELUARGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA STATUS PASIEN Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Pondok Kelapa No. Rekam Medis : 11/09 Pasien ke : Data Administrasi Tanggal 23 Mei 2012 diisi oleh, Nama : Rina Dwi Indriyani, NIM : 08 – 108 IDENTITAS PASIEN KETERANGAN Nama Ny. Watiyem - Umur/Tanggal Lahir 45 tahun/ 31 Desember 1967 - Alamat Jalan Haji Gimun RT 09 RW 01 No. 31, Pondok Kelapa, Jakarta Timur - Jenis Kelamin Perempuan - Agama Islam -

Status Pasien Kk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh status pasien

Citation preview

Page 1: Status Pasien Kk

STATUS PASIEN KEPANITERAAN KLINIK

KEDOKTERAN KELUARGA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

STATUS PASIEN

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Pondok Kelapa

No. Rekam Medis : 11/09

Pasien ke :

Data Administrasi

Tanggal 23 Mei 2012 diisi oleh, Nama : Rina Dwi Indriyani, NIM : 08 – 108

IDENTITAS PASIEN KETERANGAN

Nama Ny. Watiyem -

Umur/Tanggal Lahir 45 tahun/ 31 Desember 1967 -

Alamat

Jalan Haji Gimun RT 09 RW

01 No. 31, Pondok Kelapa,

Jakarta Timur

-

Jenis Kelamin Perempuan -

Agama Islam -

Pendidikan Tidak sekolah -

Pekerjaan Pembantu rumah tangga -

Status Perkawinan Menikah Memiliki 3 orang anak

Kedatangan yang ke Ke-1 Pasien datang sendiri

Telah diobati sebelumnya Pernah Tahun 2011

Alergi Obat Ada Antibiotik

Page 2: Status Pasien Kk

Riwayat Penyakit Asma -

Sistem Pembayaran Pribadi

DATA PELAYANAN

ANAMNESIS( SUBJEKTIF )

(dilakukan secara autoanamnesis)

A. Keluhan Utama

Sakit kepala sejak 3 hari

B. Keluhan tambahan

Pegal - pegal

C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Puskesmas Pondok Kelapa dengan keluhan sakit pada

bagian belakang kepala yang menjalar hingga ke seluruh kepala dan daerah pundak.

Keluhan tersebut dirasakan sejak 3 hari lalu. Sakit kepala yang dirasakan seperti

dipukuli dan ditindih beban berat, keluhan ini berlangsung sepanjang hari. Untuk

mengurangi keluhan tersebut, pasien sudah meminum panadol extra namun keluhan

tidak membaik. Pasien masih dapat melakukan kegiatannya sehari-hari, namun

menjadi terbatas. Selain itu pasien juga mengeluhkan pegal – pegal pada daerah

pundak dan kedua lengan. Riwayat trauma dan cedera kepala sebelumnya disangkal.

Riwayat pembengkakan pada tungkai disangkal. Riwayat jantung berdebar-debar

disangkal.

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Di dalam keluarga, ibu kandung pasien memiliki riwayat hipertensi.

Page 3: Status Pasien Kk

E. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengaku memiliki riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, namun tidak

terkontrol dengan baik, pasien hanya ke dokter dan meminum obat jika ada keluhan.

Pasien memiliki riwayat asma sejak 5 tahun yang lalu,

Riwayat sakit jantung dan diabetes mellitus disangkal.

Pasien mengaku belum pernah dirawat di rumah sakit dan belum pernah dioperasi.

Pasien memiliki riwayat alergi obat yaitu antibiotik , 6 bulan yang lalu pasien

mengalami mata dan wajah bengkak setelah meminum antibiotik tersebut.

F. Riwayat Sosial dan Ekonomi

Pasien tinggal di rumah kontrakan berukuran 3 m x 9 m bersama suami dan dua orang

anak, anak yang pertama sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. Pasien

tinggal dirumah kontrakan dengan pencahayaan sinar matahari yang kurang, hanya

terdapat 2 jendela besar yaitu di bagian depan rumah, pada bagian samping dan

belakang tidak terdapat jendela. Rumah pasien terdiri dari ruang tamu, ruang

keluarga, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur. Ruang tamu dan ruang keluarga

berada di ruang yang sama. Suami pasien berprofesi sebagai karyawan TELKOM,

sedangkan pasien merupakan pembantu rumah tangga. Gaji suami pasien dalam 1

bulan Rp 1.200.000,- ,dan gaji pasien sendiri Rp 350.000,- , total uang Rp 1.550.000,-

ini dipergunakan untuk membayar uang kontrakan, biaya sekolah kedua anaknya, dan

kebutuhan sehari - hari. Uang tersebut dirasa kurang untuk membiayai kehidupan

sehari - hari. Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Pasien

mengaku tidak suka olahraga. Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga terjalin

dengan baik.

PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum dan tanda-tanda vital

Kesadaran : Compos mentis

Keadaan umum :Tampak sakit ringan

Tanda vital : Tekanan darah 160/140 mmhg

Page 4: Status Pasien Kk

Frekuensi nadi 80x/menit

Frekuensi nafas 18x/menit

Suhu 36,5 oC

B. Status generalis

Mata :Konjungtiva anemis-/-, sklera ikterik -/-, arkus senilis -/-, reflex

cahaya langsung +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+, pupil isokor,

diameter ± 3 mm.

Telinga :Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/-, membrana timpani

intak/intak

Hidung :Bentuk hidung normal, tidak ada deformitas, deviasi septum (-), liang

hidung lapang/lapang, sekret -/-

Tenggorokan : Uvula di tengah, arkus faring simetris, faring tidak hiperemis, tonsil

T1-T1 tidak hiperemis.

Gigi dan mulut :Oral hygiene baik, gigi geligi lengkap.

Leher :Tidak ada pembesaran KGB

Paru-paru : Inspeksi : Bentuk thoraks normochest, tidak ada deviasi

Palpasi : Gerakan dinding thorax saat inspirasi dan ekspirasi

simetris kanan dan kiri.

Perkusi : Sonor pada lapangan paru kiri dan kanan

Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

Jantung :Inspeksi : Tidak dilakukan

Palpasi : Tidak dilakukan

Perkusi : Tidak dilakukan

Auskultasi :Bunyi jantung I dan II normal

Gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Inspeksi : Keadaan perut tampak mendatar

Auskultasi : Bising usus (+) 4x/menit

Page 5: Status Pasien Kk

Perkusi : Timpani pada seluruh lapangan abdomen, nyeri ketok

(-)

Palpasi : Superl, hepar dan limpa tidak teraba menbesar, nyeri

tekan(-)

Ekstremitas Atas :Edema -/-, akral hangat +/+, cap. Refill <2 detik

Ekstremitas Bawah : Edema -/-, akral hangat +/+, cap.Refill <2 detik

C. Status neurologis :

a. Sensorik : raba, suhu, nyeri

b. Motorik : derajat kekuatan otot

Tidak dilakukan

D. Status lokalis : -

E. Pemeriksaan antropometri

Tinggi badan : 155 cm

Berat badan : 70 kg

IMT : 29,17

Status Gizi : Obesitas kelas I

Nilai Rujukan

a. Kurang < 18.5

b. Normal 18.5 – 22.9

c. Overweight 23 – 24.9

d. Obesitas Kelas I 25 – 29.9

e. Obesitas Kelas II > 30

Page 6: Status Pasien Kk

Perumusan Masalah Kesehatan Pasien

DIAGNOSIS HOLISTIK

Aspek Personal:

Keluhan utama : Sakit kepala

Harapan : Pasien berharap agar sakit kepala yang dialami dapat segera

hilang dan tekanan darah dapat kembali normal.

Kekhawatiran :Pasien khawatir tekanan darah semakin tinggi dan menganggu

aktivitasnya.

Aspek Klinis:

Diagnosa kerja :Hipertensi Grade 2 (menurut JNC-VII)

Status Gizi : Obesitas Kelas I

Aspek Resiko Internal

Pasien memiliki faktor resiko karena dari keluarga ada yang memiliki riwayat

hipertensi yaitu ibu kandungnya.

Usia pasien > 40 tahun

Pasien tidak suka olahraga

Sebelum diketahui hipertensi, pasien gemar makanan berkadar garam tinggi,

banyak mengandung minyak, dan tinggi lemak .

Pasien tidak merokok dan meminum alkohol.

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan

Pasien mudah stress jika ada masalah.

Derajat Fungsional:

1 (Masih dapat melakukan kegiatan sehari-hari)

Page 7: Status Pasien Kk

DATA ANGGOTA KELUARGA

No. Umur Nama Status dalam

keluarga

Jenis

kelamin

Pekerjaan

1. 45 tahun Bapak L Karyawan TELKOM

2. 45 tahun Watiyem Ibu (pasien) P Pembantu rumah tangga

3. 29 tahun Anak P Ibu rumah tangga

4. 19 tahun Tomi Anak L Siswa STM

5. 9 tahun Laras Anak P Siswa SD

DIETTARY RECALL

Tanggal

Pola Makan

Intake KeteranganJam Jenis

22 Mei

2012

07.00

WIB

Teh manis

Donat

Teh manis 1 gelas

Donat 2 buah

19.00

WIB

Nasi

Soto

Nasi 1 porsi

Soto 1 porsi

23 Mei

2012

11.00

WIB

Nasi

Sayur asem

Nasi 1 porsi

Sayur 1 porsi

Page 8: Status Pasien Kk

RENCANA PENATALAKSANAAN

No. Kegiatan Rencana Intervensi Sasaran WaktuHasil yg

Diharapkan

1. Aspek Personal Evaluasi:

Keluhan, har apan dan

kekhawatiran pasien.

Edukasi:

Memberitahukan

bahwa penyakit

disebabkan pola

makan yang salah,

faktor genetik,

kurangnya olahraga,

dan stress psikis.

Pasien 1 hari - Keluhan dan

kekhawatiran

pasien dapat

berkurang

- Pasien

mengerti

tentang

penyakit dan

faktor

resikonya.

2. Aspek Klinik

Hipertensi Grade 2

Obesitas Kelas I

Edukasi:

- Menyarankan pasien

untuk secara rutin

mengontrol tekanan

darahnya ke

puskesmas

- Menyarankan pasien

agar tetap

mengkonsumsi obat

secara teratur dan

rutin

- Menyarankan pasien

untuk periksa kadar

kimia darah,

Pasien 1 hari - Pasien teratur

mengkonsumsi

obat dan secara

rutin

mengontrol

tekanan

darahnya ke

puskesmas

- Tekanan darah

pasien tidak

meningkat lagi

dan tetap

terkendali

- Mengurangi

faktor resiko

Page 9: Status Pasien Kk

terutama profil lipid,

gula darah, asam

urat, fungsi ginjal,

urin lengkap, foto

thoraks, dan EKG.

Terapi medika

mentosa:

Captopril 25mg 2x½

HCT 1 x ½

PCT 500 mg 3 x 1

Vit. B complex 2 x 1

pasien terhadap

komplikasi dari

hipertensi

- Pasien

memiliki

kemauan

untuk

mengetahui

keadaan

kesehatan

dirinya lebih

lanjut

3. Aspek Risiko

Internal

- Genetik

-Kebiasaan pasien

sebelum

mengetahui

tekanan darah

tinggi, pasien

gemar

mengkonsumsi

makanan berkadar

garam tinggi,

banyak

mengandung

minyak, dan tinggi

lemak .

- Pasien tidak suka

olahraga

Edukasi:

- Menjelaskan kepada

pasien bahwa faktor

genetik berperan

dalam penyakit

hipertensi

- Menganjurkan

pasien untuk tetap

mengurangi

konsumsi makanan

yang berkadar garam

tinggi, minyak, dan

tinggi lemak

- Menjelaskan tentang

hipertensi dan risiko

berat badan berlebih,

serta bahayanya jika

Pasien 1 hari - Pasien lebih

disiplin dalam

menjalankan

pola hidup

sehat sehingga

tekanan darah

pasien dapat

tetap terkendali

- Pasien lebih

paham

mengenai

menu makanan

yang perlu

dikurangi dan

dihindari

- Pasien dapat

menjalani pola

Page 10: Status Pasien Kk

tidak ditangani

secara tepat, disiplin,

dan teratur.

- Menyarankan pasien

dan memotivasi

untuk mengubah

pola makannya

menjadi pola makan

dengan menu gizi

seimbang.

- Menganjurkan

pasien agar

menjalankan pola

hidup sehat dan

mulai rajin olahraga

secara teratur

minimal 30 menit

sebanyak 3 kali

dalam seminggu,

seperti jalan kaki di

sekitar rumah.

hidup sehat

dengan cukup

berolahraga

dan pola

makan yang

sehat dengan

menu gizi

seimbang

4. Aspek Resiko

Eksternal

- Keluarga pasien

mendukung pasien

untuk berobat

secara teratur dan

rutin mengontrol

tekanan darah ke

puskesmas

- Keluarga pasien

mendukung

perbaikan pola

Edukasi:

- Menganjurkan

keluarga pasien untuk

tetap mengingatkan

pasien agar rutin

mengontrol tekanan

darah ke puskesmas

dan meminum obat

secara teratur sesuai

anjuran

Pasien dan

keluarga

1 hari - Pasien

mendapat lebih

banyak

motivasi,

khususnya dari

keluarga

sehingga lebih

sadar akan

penyakitnya dan

menjalani

Page 11: Status Pasien Kk

hidup dan pola

makan pasien

- Menganjurkan

pasien untuk tetap

mengontrol pola

makan dan pola hidup

pasien sehingga

tekanan dapat lebih

terkontrol

- Menganjurkan

keluarga pasien untuk

menjalani pola hidup

dan pola makan yang

sehat juga untuk

mencegah terjadinya

darah tinggi pada

anggota keluarga yang

lain

terapinya

dengan lebih

disiplin,

berkelanjutan,

dan teratur

-Pasien beserta

keluarga dapat

bersama-sama

membangun

gaya hidup yang

sehat demi

pemulihan

kondisi pasien

serta

pencegahan bagi

keluarga pasien

Persetujuan ( Dokter PJ Klinik )

Nama Lengkap : dr. Dina Wijayanti

Tanda Tangan :

Tanggal :

Page 12: Status Pasien Kk

TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI

Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik, dan rencana

selanjutnya

23 Mei 2012 Evaluasi.

Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan

pasien.

Melakukan anamnesis mengenai keluhan pasien, riwayat penyakit

dahulu dan penyakit keluarga pasien, serta riwayat kebiasaan

pribadi dan hubungan sosial pasien.

Melakukan pemeriksaan fisik.

Membuat diagnostik holistik pada pasien.

Memberikan dan menyusun penatalaksanaan secara

mendikamentosa dan non medikamentosa.

Intervensi yang diberikan:

1. Edukasi mengenai hipertensi (penyebab, faktor resiko, gejala

klinis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan

prognosis).

2. Edukasi agar pasien rutin mengontrol tekanan darah ke

puskesmas secara rutin.

3. Edukasi agar pasien mengkonsumsi obat secara teratur.

4. Edukasi agar pasien memiliki pola makan yang teratur,

mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung

kadar garam tinggi, minyak, lemak, dan gula, serta istirahat

yang cukup.

Page 13: Status Pasien Kk

Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik, dan rencana

selanjutnya

26 Mei 2012 Keluhan pasien berkurang, namun pasien saat ini merasakan pegal-

pegal.

Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik ulang (TD 150/100

mmHg)

Menanyakan tindakan non medis lain yang dilakukan pasien untuk

mengatasi tekanan darah tingginya (sari timun dan sari labu)

Mengevaluasi pola makan pasien

Meminta keluarga membantu pasien untuk mengatur pola makan

yang sehat (kurang garam, gula dan lemak) dan pola hidup yang

sehat.

Menyarankan pasien untuk melakukan olahraga ringan secara rutin 3

kali seminggu, selama 30 menit, seperti jalan kaki di sekitar rumah

Melakukan pemotretan tempat tinggal

Pasien datang untuk melakukan kontrol

Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik, dan rencana

selanjutnya

28 Mei 2012 Evaluasi.

Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik ulang (TD 140/100

mmHg)

Memberikan dan menyusun penatalaksanaan secara mendikamentosa

dan non medikamentosa.

Intervensi yang diberikan:

1. Edukasi mengenai hipertensi (penyebab, fak tor resiko, gejala

klinis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis).

2. Edukasi agar pasien rutin mengontrol tekanan darah ke puskesmas

Page 14: Status Pasien Kk

secara rutin.

3. Edukasi agar pasien mengkonsumsi obat secara teratur.

4. Edukasi agar pasien memiliki pola makan yang teratur,

mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung kadar

garam tinggi, minyak, lemak, dan gula, serta istirahat yang cukup.

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN

PERTAMA

Diagnosa holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama

Aspek Personal:

Pasien datang dengan keluhan sakit kepala.

Pasien berharap agar sakit kepala yang dialami dapat segera tekanan darah

dapat kembali normal.

Pasien khawatir tekanan darah semakin tinggi dan menganggu aktivitasnya.

Aspek Klinis:

A. Diagnosa kerja:

- Hipertensi Grade 2

Status Gizi :

- Obesitas kelas I

Aspek Risiko Internal :

Pasien memiliki faktor resiko karena dari keluarga ada yang memiliki

riwayat hipertensi yaitu ibu kandungnya.

Usia pasien > 40 tahun

Pasien tidak suka olahraga

Sebelum diketahui hipertensi, pasien gemar makan makanan yang asin

dan berlemak.

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan:

Hubungan pasien dengan keluarganya baik.

Page 15: Status Pasien Kk

Pasien mengetahui tentang keadaan klinisnya, sehingga datang ke

puskesmas.

Derajat Fungsional:

2 (Masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari namun terbatas)

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien

Pasien mau mengonsumsi obat secara teratur.

Pasien mau secara rutin datang ke puskesmas untuk mengukur tekanan darah.

Pasien sudah mulai memperbaiki pola makannya agar mengurangi konsumsi

makanan berkadar garam tinggi, banyak mengandung minyak dan lemak.

Pasien mau memulai untuk olahraga ringan secara teratur dengan berjalan kaki

di sekitar rumahnya selama kurang lebih 30 menit sebanyak 3 kali seminggu.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien

Pola makan pasien yang kurang baik, pasien masih gemar makan makanan

yang mengandung minyak dan lemak.

Ketidakteraturan pasien untuk kontrol ke puskesmas karena kendala

pekerjaan.

Pasien jarang olahraga dan keadaan berat badan yang berlebih.

Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya

Meminta pasien untuk rutin datang ke puskesmas untuk mengontrol tekanan

darah.

Mendukung pasien untuk rutin mengkonsumsi obat antihipertensi.

Meminta pasien untuk tetap menjaga pola makannya dengan menu gizi yang

seimbang dan tepat bagi pasien.

Menyarankan pasien untuk mulai gemar olahraga ringan secara teratur.

Persetujuan ( Dokter PJ Klinik )

Nama Lengkap : dr. Dina Wijayanti

Page 16: Status Pasien Kk

Tanda tangan :

Page 17: Status Pasien Kk

LAMPIRAN

Ruang tamu + ruang keluarga

Kamar tidur

Page 18: Status Pasien Kk

Dapur Kamar Mandi

Depan Rumah

Page 19: Status Pasien Kk

STATUS IKK

Diagnosa, berdasarkan :

- 5 sumber

- 5 kebutuhan

Sign dan Symptoms : 10 aktivitas

Therapy :

- Explorasi 5 sumber yang ada

- Tercapainya 5 kebutuhan

Follow up : 10 aktivitas dan 5 kebutuhan

Ditentukan oleh cara keluarga menjalankan aktivitasnya sehari-hari

Dipengaruhi oleh dua faktor :

- Kebutuhan (needs)

- Sumber (sources)

IKK :

- Kebutuhan (5)

- Sumber (5)

- Aktivitas (10)

Ekologi Keluarga Ny. Roestiarsih

SUMBER

1. Waktu :

Ny. Roestiarsih biasanya tidur pada pukul pada pukul 21.00 dan

bangun pada pukul 06.00. Kemudian pasien akan sarapan pada

pukul 6.30 dan memulai memasak untuk makan siang pada pukul

Page 20: Status Pasien Kk

8.00. Setelah memasak, pada pukul 10.00 pasien hanya menonton

TV dan tidur-tiduran. Selanjutnya pasien dan suaminya makan

siang pada pukul 12.00. Kemudian pasien akan kembali beristirahat

hinggal pukul 14.30. Pada pukul 15.00 (khususnya pada hari senin,

rabu, dan jumat) pasien biasanya mengikuti pengajian dan akan

kembali ke rumah pada pukul 17.00. Setelah itu pasien kembali

menyiapkan makan malam hingga pukul 18.00. Kemudian pasien

makan malam dan menonton TV hinggal pukul 21.00 dan kembali

tidur.

Suami pasien adalah seorang pensiunan POLRI. Anak pasien yang

tinggal bersama pasien bekerja sebagai karyawan swasta,

sedangkan anak-anaknya yang tinggal terpisah ada yang bekerja

sebagai PNS, karyawan swasta, dan ibu rumah tangga.

2. Uang dan Barang

Sumber pendapatan utama keluarga berasal dari pensiunan suaminya,

pekerjaan sambilan pasien sabagai perias pengantin, dan sedikit dari

anaknya yang tinggal bersama pasien. Menurut pasien tidak setiap

bulan pasien dapat menabung, karena seringkali uang yang pasien

dapat hanya cukup untuk uang listrik, gaji pembantu, uang PAM, dan

kebutuhuan sehari-hari pasien, suaminya, dan anaknya yang tinggal

serumah dengan pasien.

Kepemilikan barang di dalam keluarga cukup lengkap. Rumah yang

mereka tempati merupakan rumah pribadi. Di dalam rumahnya

terdapat 2 kamar tidur yang dipakai untuk pasien dan suaminya, dan

untuk anaknya yang tinggal bersama pasien, 1 ruang TV sekaligus

ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 ruang tamu, 1 dapur,1 tempat

mencuci pakaian dan piring, dan 1 kamar mandi. Keluarga ini memliki

tempat tidur berupa ranjang dan spring bed, lemari, televisi, lemari es,

mesin cuci, sepeda, sepeda motor, kompor, pemanas nasi, dispenser,

serta peralatan makan dan memasak yang cukup lengkap.

3. Tenaga dan Kemampuan

Page 21: Status Pasien Kk

Pasien mengaku selama sakit, masih dapat melakukan aktivitas sehari-

hari walaupun lebih terbatas karenasakit kepala yang dikeluhkan

pasien tersebut.

Dalam keluarga ini tenaga yang berperan adalah anak pasien yang

tinggal bersama pasien dan pasien sendiri.

4. Hubungan Pribadi dan Koneksi

Hubungan pribadi pasien dengan seluruh anggota di dalam

keluarganya serta menantunya baik. Hubungan antar-anggota keluarga

pasien baik. Keluarga pasien cukup mengenal dan dikenal di

lingkungan sekitar rumahnya. Hubungan pasien dan keluarganya

dengan tetangga sekitar baik.

5. Keluarga

Pasien tidak memenuhi program keluarga berencana, karena pasien

memiliki 5 orang anak. Taraf ekonomi keluarga menengah. Keluarga

sangat mendukung pasien dalam pengobatan dan pencegahannya.

KEBUTUHAN

1. Physical needs (Sandang, Pangan, Papan)

Untuk kebutuhan sandang dalam keluarga ini masih dapat terpenuhi

Kebiasaan makan dalam keluarga ini dengan pola makan yang

monoton yaitu dengan lauk telur balado, gulai ikan, atau tempe dan

tahu goreng, serta sayur-sayuran yang ditumis. Selain itu, makanan

ringan serta mie instant dan roti tawar selalu tersedia di dapur pasien.

Pasien tinggal dirumah milik pribadi dengan pencahayaan sinar

matahari yang cukup, dimana terdapat 4 jendela besar dan 2 pintu di

depan dan 2 jendela besar di bagian samping rumahnya. Rumah pasien

terdiri dari 2 kamar tidur yang dipakai untuk pasien dan suaminya, dan

untuk anaknya yang tinggal bersama pasien, 1 ruang TV sekaligus

ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 tempat

Page 22: Status Pasien Kk

mencuci piring dan pakaian, dan 1 kamar mandi.

2. Spiritual Needs

Pasien dan keluarganya selalu menjalani sholat 5 waktu. Pasien

sendiri seringkali melakukan sholat tahajud.

Pasien cukup aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan

sekitarnya, khususnya pada pengajian kamu ibu di RW-nya.

3. Emotional Needs

Pasien adalahseorang ibu rumah tangga dan terkadang bekerja sebagai

perias pengantin apabila ada permintaan. Pasien merasa nyaman

dengan pekerjaan sambilannya karena pasien tetap dapat beristirahat

cukup.

Anak pasien yang tinggal bersama pasien bekerja sebagai

karyawan,sementara 4 anak pasien telah menikah dan ikut tinggal

bersama pasangannya masing-masing bertempat tinggal cukup jauh

dengannya. Pasien didukung oleh keluarganya mengenai pengobatan

penyakitnya dan pencegahan agar tidak kembuh kembali penyakitnya.

4. Intelectual Needs

Pasien bersekolah sampai tingkat SKPP. Pasien berharap cucu-

cucunya nanti bisa bersekolah sampai ke jenjang yang lebih tinggi,

minimal sampai sarjana.

5. Social Needs

Keluarga pasien akrab dengan lingkungan sekitar, pasien dan keluarga

beserta tetangga kerap kali saling membantu satu sama lain, dan saling

kenal serta peduli satu sama lain. Pasien sering bercengkrama dengan

para tetangga khususnya pada kegiatan pengajian yang pasien ikuti,

dan sering mengikuti kerja bakti di lingkungannya.

SIGNANDSYMPTOMPS

Page 23: Status Pasien Kk

1. Hubungan Intern dan antar keluarga

Hubungan antara pasien dengan suami baik

Hubungan orang tua dengan anak baik, hubungan antar anak baik.

Hubungan pasien dengan menantu baik

2. Child Care

Pasien sangat peduli terhadap semua anak-anaknya, oleh karenanya

pasien berusaha untuk menyekolahkan kelima anak-anaknya. Bentuk

kepedulian anak-anak terhadap pasien sendiri dapat terlihat dari sikap

anak-anaknya yang sering mengingatkan pasien agar menjaga

makannya supaya tidak naik lagi tekanan darahnya.

3. Food

Kebiasaan makan dalam keluarga ini dengan pola makan yang

monoton yaitu dengan lauk telur balado, gulai ikan, atau tempe dan

tahu goreng, serta sayur-sayuran yang ditumis. Selain itu, pasien juga

selalu menyiapkan makanan ringan berupa crackers, roti, dan mie di

dapurnya untuk dimakan sewaktu-waktu sebagai pengganjal bila lapar.

4. Housing

Kesan rumah cukup rapi karena setiap barang terdapat tempat

penyimpanannya masing-masing.

5. Pakaian

Untuk kebutuhan sandang dalam keluarga ini masih dapat

terpenuhidengan cukup baik.

6. Kegiatan Kesehatan

Pasien dan seluruh anggota keluarga jarang melakukan aktivitas fisik

seperti berolahraga

7. Family Income

Sumber pendapatan utama keluarga berasal dari pensiunan suaminya,

pekerjaan sambilan pasien dan sedikit tambahan dari anaknya yang

Page 24: Status Pasien Kk

tinggal bersama pasien sebesar ± 2.500.000 untuk menghidupi 3 orang

di keluarga nya.

8. Home Management

Penataan ruang dan barang di rumah terkesan rapi. Beratapkan genteng

dengan plafon. Ventilasi dan pencahayaan cukup. Ruang mencuci

pakaian dan piring bersebelahan dengan kamar mandi. Pakaian dijemur

pada jemuran yang ditempatkan di teras rumah. Suasana kamar tidur

terasa cukup nyaman namun sedikit lembab. Alat masak, perlengkapan

masak dan mencuci tertata rapi. Kamar mandi tertata rapi namun

kurang bersih, sumber air menggunakan jet pump.

9. Security

Cukup aman

10. Rencana Sehat

Pasien dan keluarga berkeinginan untuk hidup sehat dengan olahraga,

makan teratur, memasak makanan lebih bervariasi, dan menghindari

stress psikis yang berlebihan dengan melakukan kegiatan positif serta

saling berbagi cerita bila terdapat masalah.

Terapi

1. Memberikan terapi baik medika mentosa (captopril) dan non-medika mentosa

(edukasi)

2. Menjelaskan pada pasien untuk serius dalam pengobatan darah tingginya

3. Memberikan edukasi kepada pasien beserta keluarganya, mengenai penyakit pasien,

bahayanya, dan bagaimana pentingnya penatalaksanaan yang berkesinambungan bagi

pasien

4. Menghimbau agar pasien menjalankan perbaikan gaya hidup yang kurang baik seperti

kurang berolahraga, makan terlalu sering, makan asin, makan yang banyak

Page 25: Status Pasien Kk

mengandunggula, lemak dan minyak seperti makanan yang biasa pasien makan.

5. Membersihkan dan memperbaiki kondisi rumah pasien, khususnya kamar mandi yang

sedikit kotor dan kamar tidur pasien dan suaminya yang sedikit lembap.

6. Tetap menjaga hubungan baik antar-anggota keluarga, tetap menjaga hubungan

kelurga serta pasien dengan orang-orang di lingkungan rumah dengan mengikuti

kegiatan bersama di sekitar rumah

7. Tetap mengikuti pegajian

8. Tetap menjalani sholat bersama dengan keluarga