Glaukoma Akut

Embed Size (px)

Citation preview

Glaukoma AkutPembimbing: Dr. Hj. Rr.Supiyanti, Sp.MPresented by :Ade Sanfithri Nim : 030.99.006

A.Pendahuluan

Glaukoma :tjd peningkatan tekanan intra okuler yang sangat signifikan penyebab terjadinya glaukoma Seseorang dapat mengalami kerusakan syaraf optikus walau tekanan intra okulernya relatif rendah, sedangkan orang lain dapat juga mempunyai tekanan intra okuler yang tinggi selama bertahun tahun akan tetapi matanya tidak mengalami kerusakan. Glaukoma yang permanen dapat mengarahkan terjadinya kerusakan syaraf optikus dan hilangnya lapang pandang yang terus bertambah luas, dan dapat mengakibatkan kebutaan. 4

Glaukoma akut sudut terbuka adalah glaukoma yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intra okuler yang tiba tiba. 5 Pada glaukoma akut sudut tertutup, iris terdorong atau tertarik kearah trabekula Meshwork (saluran drainase) pada sudut bilik mata depanhumor aqueus terhambat dan tidak dapat dialirkan keluar, karena itulah maka terjadi peningkatan intra okuler. 5 Jika sudut bilik mata tiba tiba menutup, gejalanya akan akut dan akan perlu dilakukan terapi yang segera, karena terapi penting dilakukan untuk mencegah kerusakan syaraf optikus dan kehilangan lapang pandang

Hasil akhir dari glaukoma akut sudut tertutup tergantung dari cepatnya waktu untuk terapi, penyakit yang mendasari penyakit matanya, dan etnis. Penelitian menunjukkan ada sebanyak dua pertiga individu dengan glaucoma akut sudut tertutup matanya menjadi kehilangan lapang pandang. Di Amerika Serikat, kurang dari 10% kasus glaukoma disebabkan oleh glaukoma sudut tertutup. Sedangkan di Asia glaukoma akut sudut tertutup lebih sering terjadi daripada glaukoma sudut terbuka. 5

Pada orang kulit putih, glaukoma sudut tertutup tiga kali lebih besar terjadi pada perempuan dibandingkan laki laki. Pada kulit hitam, laki laki dan perempuan memiliki kecenderungan yang sama untuk menderita glaukoma akut sudut tertutup Glaukoma akut sudut tertutup terjadi pada 1 dari 1000 orang Kaukasian, sekitar 1 dari 100 orang Asia, dan sisanya kemungkinannya adalah 2 4 dari 100 orang Eskimo. 6

Pendangkalan bilik mata depan, lensa disituasikan terletak lebih ke anterior, memendeknya aksis mata, iris yang menjadi tipis dan menggantung, dan pendangkalan sudut mata yang mengarahkan kepada terjadinya glaucoma akut sudut tertutup. Faktor presipitasi, antara lain adalah obat (misal simpatomimetik, antikolinergik, antidepresan), lampu yang silau, dan koreksi yang terlalu cepat pada keadaan hiperglikemia, 6 hipermetropia.

glaukoma akut sudut tertutup, peningkatan tekanan intra okuler terjadi secara tiba tiba. Peningkatan yang mendadak ini dapat berlangsung dlm waktu beberapa jam saja dan menyakitkan pasien. Jika tekanan intra okuler sudah sangat tinggi, nyeri menjadi sangat sering terjadi sehingga menyebabkan terjadinya mual dan muntah. Matanya menjadi merah dan, kornea menjadi edema dan keruh, dan pasien seperti melihat dalam corong yang di sekitarnya penuh cahaya dan pandangannya menjadi tidak jelas.

Glaukoma akut tidak selalu terjadi mendadak. Kadang pasien mengalami dulu gejala minor. Pandangan kabur ringan dan melihat halo (melihat pelangi di sekitar lampu) dapat dialami terlebih dahulu, tapi tanpa disertai rasa nyeri atau mata merah. Serangan ini dapat berakhir ketika pasien memasuki ruangan yang cahayanya cukup terang atau saat akan tidur, ini adalah dua situasi dimana pupil menjadi konstriksi, yang membuat iris tertarik menjauhi sistem drainase

Tujuan dari terapi glaukoma akut sudut tertutup adalah menurunkan tekanan intra okuler. Manajemen medikamentosa adalah langkah awal terapi. Tekanan intra okuler diturunkan dengan medikasi sistemik dan topikal untuk menurunkan peningkatan tekanan intra okuler dan mengurangi potensi terjadinya hilang lapang pandang. Penurunan tekanan intra okuler dilakukan dengan cara menurunkan produksi humor aqueus, mencegah terjadinya blokade pupil, dan memulihkan infalamasi.

Kategori obat: inhibitor carbonik anhidrase: Acetazolamide (Diamox), Methazolamide (neptazane) Kategori obat: beta adrenergik bloker: Timolol (Timoptic, Timoptic XE), Carteolol (Ocupress), Levobetaxolol (Betaxon), Levobunolol (AK Beta, Betagan). Kategori obat: Agonis alfa adrenergik: Apraclonidine (Iopidine), Brimonidine (Alphagan, Alphagan P).

Kategori obat : Kortikosteroid: Prednisolone (AK Pred, Econopred). Kategori obat : agen opthalmika, miotikum: Pilocarpine (pilaagan, Pilocar, Pilostat), Kategori obat: Hiperosmotik: Glycerin (Osmoglyn), Isosorbide (Ismotic), Mannitol (Osmitrol).

Diagnosis glaukoma akut sudut tertutup adalah dilakukan pada saat timbul manifestasi klinis berupa nyeri orbita, hilangnya lapang pandang dan dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh pelebaran pupil. Tidak ada pemeriksaan penunjang visual yang dapat bermanfaat untuk menetapkan glaukoma akut sudut tertutup. Akan tetapi tonometri harus tetap dilakukan dan harus diperoleh hasil terjadi peningkatan tekanan intra okuler

Anamnesis Secara klasik, pasien brusia tua, menderita hipertropia, dan tidak mempunyai riwayat glaukoma. 6 Paling sering disertai dengan nyeri periorbital dan defisit lapang pandang. Nyerinya terus terjadi dan berhubungan dengan nyeri kepala ipsilateral. 6 Pasien mengeluhkan pandangan yang menjadikurang jelas dan dideskripsikan sebagai fenomena seperti melihat halo di sekitar objek. 6

Anamnesa yang seksama dapat menemukan faktor presipitasi (misal cahaya lampu, medikasi antikolinergik, simpatomimetik). 6 Pada sebagian besar pasien, simptom ekstra okuler dan manifestasi sistemik adalah yang menjadi keluhan utamanya. 6 Pasien mengeluhkan nyeri kepala dan sudah makan obat untuk migren atau telah dievaluasi sebagai perdarahan subaraknoid. 6 Beberapa kasus, pada pasien ditemukan muntah dan nyeri abdominal, dimana hal ini salah didiagnosis sebagai gastroenteritis. 6

Pemeriksaan fisik Unit gawat daruruat mengevaluasi mata, termasuk visus, mata bagian luar, lapang pandang, pemeriksaan funduskopi, pupil, pergerakan bola mata, dan tekanan intra okuler. Harus ditemukan semua yang mengarahkan kepada glaucoma akut sudut tertutup. 6 Pasien mengeluhkan pandangan tidak jelas, dan pada pemeriksaan hanya dapat melihat lambaian tangan saja. Pasien tidak dapat mengidentifikasi angka atau huruf pada kipas snellen. 6

Ditemukan injeksi kornea dan skleral. Kornea yang edema dan keruh mempersulit pemeriksaan funduskopi. 6 Terjadi peningkatan tekanan intra okuler (nilai normal adalah 10 20 mm Hg) dan iskemia menyebabkan rasa nyeri saat menggerakan bola mata, ditemukan dilatasi pupil yang non reaktif,

terapi galukoma akut sudut tertutup hasil memuaskan. Dg terapi adekuat pasien pulih kembali hilang lapang pandangnya. Orang asia cenderung terapi karena refrakternya saat awal terapi dan memerlukan terapi lebih lanjut setelah tekanan intra okulernya rendah. Orang Asia juga mempunyai kecenderungan yang tinggi mengalami kehilangan lapang pandang pandang dan terjadi juga peningkatan tekanan intra okuler.

Telah dihipotesiskan bahwa serangan awal lebih sering pada orang Asia yang mengakibatkan kerusakan yang parah pada trabekula. Kemungkinan yang lain adalah terjadinya sinekia perifer yang menyebabkan penutupan kembali sudut mata. 6