View
250
Download
2
Embed Size (px)
7/30/2019 LBM 1 Sgd 11 Syaraf
1/15
STEP 7
1. Anatomi & Fisiologi kepala?Anatomi
Lapisan pelindung otak
1. Dura mater
Dura mater secara konvensional terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan endosteal dan
lapisan meningeal Dura mater merupakan selaput yang keras, terdiri atas jaringan ikat
fibrisa yang melekat erat pada permukaan dalam dari kranium. Karena tidak melekat
pada selaput arachnoid di bawahnya, maka terdapat suatu ruang potensial (ruang
subdura) yang terletak antara dura mater dan arachnoid, dimana sering dijumpai
perdarahan subdural. Pada cedera otak, pembuluh-pembuluh vena yang berjalan padapermukaan otak menuju sinus sagitalis superior di garis tengah atau disebut Bridging
Veins, dapat mengalami robekan dan menyebabkan perdarahan subdural. Sinus sagitalis
superior mengalirkan darah vena ke sinus transversus dan sinus sigmoideus. Laserasi
dari sinus-sinus ini dapat mengakibatkan perdarahan hebat
2. selaput arakhnoid
Selauput arakhnoid merupakan lapisan yang tipis dan tembus pandang.selaput
arakhnoid terletak anatara pia mater sebelah dalam dan dura meter sebelah luar yang
meliputi otak. Selaput ini dipisahkan dari dura meter oleh ruang potensial, disebut
spatium subdural dan dari pia mater oleh spatium subarachnoid yang terisi oleh liquorserebralis. Pendarahan sub arakhnoid umunya disebabkan akibat cedera kepala.
3. Pia mater
Pia mater melekat erat pada permukaan korteks serebri. Pia mater adarah membrana
vaskular yang dengan erat membungkus otak, meliputi gyri dan masuk kedalam sulci
7/30/2019 LBM 1 Sgd 11 Syaraf
2/15
yang paling dalam. Membrana ini membungkus saraf otak dan menyatu dengan
epineuriumnya. Arteri-arteri yang masuk kedalam substansi otak juga diliputi oleh pia
mater.
Fisiologi
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa
dapatterpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya
melaluiproses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan
aliran darahke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi.
Demikian puladengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak
tidak boleh kurangdari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan
glukosa sebanyak 25 %dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar
glukosa plasma turunsampai 70 % akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi
cerebral.Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi
kebutuhanoksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan
dilatasi pembuluhdarah. Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akanterjadi penimbunanasam laktat akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan
menyebabkan asidosismetabolik.Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF)
adalah 50 - 60 ml / menit / 100gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac
output. Trauma kepalameyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas
atypical myocardial,perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan otonom
pada fungsi ventrikeladalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi
atrium dan ventrikel,takikardia.Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi
tekanan vaskuler, dimanapenurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh
darah arteriol akan berkontraksi .Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik
pada pembuluh darah arteri danarteriol otak tidak begitu besar.Sumber : Guyton& hall, Buku ajar fisiologi kedoteran . EGC : Jakarta
2. Mekanisme penurunan kesadaran?Trauma sambungan pada otak terbentang dan teregang blokade reversibel
pada lintasan retikular asenden otak tidak dapat menerima imput aferen
kesadaran menurun
Penyebab lain :
perdarahan
a. Subduralb. Epiduranc. Intraserebral
3. Macam-macam trauma capitis?Pada cedera kepala, kerusakan otak dapat terjadi dalam dua tahap yaitu cedera primer
dan cedera sekunder. Cedera primer merupakan cedera pada kepala sebagai akibat
langsung dari suatu ruda paksa, dapat disebabkan benturan langsung kepala dengan
suatu benda keras maupun oleh proses akselarasideselarasi gerakan kepala.
Dalam mekanisme cedera kepala dapat terjadi peristiwa coup dan contrecoup. Cedera
primer yang diakibatkan oleh adanya benturan pada tulang tengkorak dan daerahsekitarnya disebut lesi coup. Pada daerah yang berlawanan dengan tempat benturan
akan terjadi lesi yang disebut contrecoup.
Akselarasi-deselarasi terjadi karena kepala bergerak dan berhenti secara mendadak dan
kasar saat terjadi trauma. Perbedaan densitas antara tulang tengkorak (substansi solid)
dan otak (substansi semisolid) menyebabkan tengkorak bergerak lebih cepat dari
7/30/2019 LBM 1 Sgd 11 Syaraf
3/15
muatan intrakranialnya. Bergeraknya isi dalam tengkorak memaksa otak membentur
permukaan dalam tengkorak pada tempat yang berlawanan dari benturan (contrecoup).
Gambar 3. Coup dan contercoup
Cedera sekunder merupakan cedera yang terjadi akibat berbagai proses patologis yang
timbul sebagai tahap lanjutan dari kerusakan otak primer, berupa perdarahan, edema
otak, kerusakan neuron berkelanjutan, iskemia, peningkatan tekanan intrakranial dan
perubahan neurokimiawi.
Sumber : Iskandar J, Cedera Kepala, PT Dhiana Populer. Kelompok Gramedia, Jakarta,
1981
Efek trauma capitisPerdarahan Epidural
Perdarahan epidural adalah antara tulang kranial dan dura mater. Gejala
perdarahan epidural yang klasik atau temporal berupa kesadaran yang semakin
menurun, disertai oleh anisokoria pada mata ke sisi dan mungkin terjadi hemiparese
kontralateral.
Perdarahan epidural di daerah frontal dan parietal atas tidak memberikan gejala
khas selain penurunan kesadaran (biasanya somnolen) yang membaik setelah
beberapa hari.
Perdarahan Subdural
Perdarahan subdural adalah perdarahan antara dura mater dan araknoid, yang
biasanya meliputi perdarahan vena. Terbagi atas 3 bagian :
a) Perdarahan subdural akut
Gejala klinis berupa sakit kepala, perasaan mengantuk, dan kebingungan, respon
yang lambat, serta gelisah.
Keadaan kritis terlihat dengan adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil.
Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak besar dan
cedera batang otak.
b) Perdarahan subdural subakut
Perdarahan subdural subakut, biasanya terjadi 7 sampai 10 hari setelah cedera dan
dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat.
Tekanan serebral yang terus-menerus menyebabkan penurunan tingkat kesadaran.
c) Perdarahan subdural kronis
7/30/2019 LBM 1 Sgd 11 Syaraf
4/15
dian menumpuk di sekitar membran vaskuler dan secara
pelan-pelan ia meluas.
Perdarahan Subaraknoid
Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan antara rongga otak dan
lapisan otak yaitu yang dikenal sebagai ruang subaraknoid (Ausiello,
2007).
Perdarahan Intraventrikular
Perdarahan intraventrikular merupakan penumpukan darah pada
ventrikel otak. Perdarahan intraventrikular selalu timbul apabila terjadi
perdarahan intraserebral.
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan intraserebral merupakan penumpukan darah pada
jaringan otak. Di mana terjadi penumpukan darah pada sebelah otak yang
sejajar dengan hentaman, ini dikenali sebagai counter coup phenomenon.
(Hallevi, Albright, Aronowski, Barreto, 2008).
4. Kenapa pasien sempat tak sadarkan diri kemudian sadar kembali?Pada oedema serebri tahap permulaan, tekanan intra kranial, tekanan perfusi otak
masih dapat dikompensasi dengan mengatur otoregulasi cerebral blood flow, danvolume likuor serebro spinal. Untuk setiap penambahan 1 cc volume intra kranial
tekanan intra kranial akan meningkat 10-15 mmHg.
Jadi pada awalnya tidak terjadi penurunan kesadaran, tapi seiring dengan
peningkatan oedem tersebut terjadi dekompensasi yang berakibat penurunan
kesadaran.
Sumber : Arif Mansjoer dkk Editor, Trauma Susunan Saraf dalam Kapita Selekta
Kedokteran edisi Ketiga jilid 2, Media Aesculapius, Jakarta, 2000
I. Etiologi Penurunan KesadaranUntuk memudahkan mengingat dan menelusuri kemungkinan kemungkinan
penyebab penurunan kesadaran dengan istilah SEMENITE yaitu :
a) S : SirkulasiMeliputi stroke dan penyakit jantung
b) E : EnsefalitisDengan tetap mempertimbangkan adanya infeksi sistemik / sepsis yang mungkin
melatarbelakanginya atau muncul secara bersamaan.
c) M : MetabolikMisalnya hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia, koma hepatikum
d) E : ElektrolitMisalnya diare dan muntah yang berlebihan.
7/30/2019 LBM 1 Sgd 11 Syaraf
5/15
e) N : NeoplasmaTumor otak baik primer maupun metastasis
f) I : IntoksikasiIntoksikasi berbagai macam obat maupun bahan kimia dapat menyebabkan
penurunan kesadaran
g) T : TraumaTerutama trauma kapitis : komusio, kontusio, perdarahan epidural, perdarahan
subdural, dapat pula trauma abdomen dan dada.
h) E : EpilepsiPasca serangan Grand Mall atau pada status epileptikus dapat menyebabkan
penurunan kesadaran.
(Harsono , 1996)
II. Klasifikasi Penurunan KesadaranGangguan kesadaran dibagi 3, yaitu gangguan kesadaran tanpa disertai kelainan
fokal/ lateralisasi dan tanpa disertai kaku kuduk; gangguan kesadaran tanpa disertai
kelainan fokal/ lateralisasi disertai dengan kaku kuduk; dan gangguan kesadaran
disertai dengan kelainan fokal.
Gangguan kesadaran tanpa disertai kelainan fokal dan kaku kuduk
Gangguan iskemik
Gangguan metabo