13
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jantung merupakan salah satu organ vital yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.Banyak seseorang yang meninggal dalam jangka waktu pendek karena penyakit jantung,salah satunya adalah VSD{Ventrikel Septal Defect}.Oleh karena itu ,dalam makalah ini kami membahas tentang VSD agar yang bertujuan agar  pembaca dapat mengetahui dan mencegah peny akit tersebut. 1.2 Rumusan masalah: 1. Apakah yang dimaksud VSD? 2. Apa penyebab dari VSD? 3. Apa saja tanda dan gejala dari VSD? 4. Bagaimana patofisiologi pada VSD? 5. Apa pemeriksaan diagnostik yang bisa digunakan? 6. Bagaimana penatalaksanaan pada VSD? 7. Apa pengkajian yang mungkin muncul pada VSD? 8. Apa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada VSD? 9. Bagaimana intervensinya? 1.3 Tujuan Penulisan makalah 1.3.1 Tuj uan umu m Setelah dilakukan pembelajaran dengan tugas kelompok,diharapkan mahasiswa mampu memahami mengenai askep VSD 1.3. 2 Tuj uan kh usus Setelah dilakukan pembelajaran dengan tugas kelompok,diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang: 1. Definisi VSD 2. Etiologi 3. Tanda dan gejala 4. Patofisiologi 5. Pemeriksaan diagnostik

askep vsd.docx

Embed Size (px)

Citation preview

 

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Jantung merupakan salah satu organ vital yang sangat berpengaruh terhadap

kehidupan manusia.Banyak seseorang yang meninggal dalam jangka waktu pendek

karena penyakit jantung,salah satunya adalah VSD{Ventrikel Septal Defect}.Oleh

karena itu ,dalam makalah ini kami membahas tentang VSD agar yang bertujuan agar

 pembaca dapat mengetahui dan mencegah penyakit tersebut.

1.2 Rumusan masalah:

1.  Apakah yang dimaksud VSD?

2.  Apa penyebab dari VSD?

3. 

Apa saja tanda dan gejala dari VSD?

4.  Bagaimana patofisiologi pada VSD?

5.  Apa pemeriksaan diagnostik yang bisa digunakan?

6. 

Bagaimana penatalaksanaan pada VSD?

7.  Apa pengkajian yang mungkin muncul pada VSD?

8.  Apa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada VSD?

9. 

Bagaimana intervensinya?

1.3 Tujuan Penulisan makalah

1.3.1 Tuj uan umum

Setelah dilakukan pembelajaran dengan tugas kelompok,diharapkan

mahasiswa mampu memahami mengenai askep VSD

1.3.2 Tujuan khusus

Setelah dilakukan pembelajaran dengan tugas kelompok,diharapkan

mahasiswa mampu memahami tentang:

1.  Definisi VSD

2.  Etiologi

3.  Tanda dan gejala

4. 

Patofisiologi

5.  Pemeriksaan diagnostik

 

2

6.  Penatalaksanaan

7.  Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada VSD

8. 

Intervensi

 

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

  Defek septum ventricular (VSD) adalah suatu keadaan abnormal yaitu adanya

 pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.(Rita &Suriadi, 2001).

  VSD adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan

ventrikel kanan dan ventrikel kiri. (Heni dkk, 2001). 

 

VSD adalah kelainan jantung berupa tidak sempurnanya penutupan dinding

 pemisah antara kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel kiri ke kanan, dan

sebaliknya. Umumnya congenital dan merupakan kelainan jantung bawaan yang

 paling umum ditemukan (Junadi, 1982) 

2.2 Etiologi

Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi

ada beberapa factor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka

kejadian PJB yaitu :

1. Faktor prenatal

Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela 

Ibu alkoholisme 

Umur ibu lebih dari 40 tahun 

Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin 

Ibu meminum obat-obatan penenang 

2. Faktor genetic

Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB 

Ayah/ibu menderita PJB 

Kelainan kromosom misalnya sindrom down 

Lahir dengan kelainan bawaan yang lain 

 

4

2.3 Tanda dan Gejala

Tergantung pada besar kecilnya defek (lubang).

1. Tanda khas adalah mur-mur pansistolik keras dan kasar, umumnya paling jelas

terdengar pada tepi kiri bawah sternum.

2. Beban yang terlalu berat dari ventrikel kanan menyebabkan hipertrofi dan

 pembesaran jantung yang nyata.

3. Dengan meningkatnya resistensi vascular paru, sering terdapat dispneu dan infeksi

 paru.

4. Mungkin terdapat tanda-tanda sianosis

5. Pertumbuhan terganggu

6. Kesulitan makan

2.4 Patofisiologi 

Defek septum ventricular ditandai dengan adanya hubungan septal yang

memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel, biasanya dari kiri ke kanan.

Diameter defek ini bervariasi dari 0,5 –  3,0 cm. Perubahan fisiologi yang terjadi dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan aliran darah kaya

oksigen melalui defek tersebut ke ventrikel kanan.

2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya dipenuhi

darah, dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vascular pulmoner.

3. Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat, menyebabkan

 piarau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri,

menyebabkan sianosis.

Keseriusan gangguan ini tergantung pada ukuran dan derajat hipertensi pulmoner. Jika

anak asimptomatik, tidak diperlukan pengobatan; tetapi jika timbul gagal jantung

kronik atau anak beresiko mengalami perubahan vascular paru atau menunjukkan

adanya pirau yang hebat diindikasikan untuk penutupan defek tersebut. Resiko bedah

kira-kira 3% dan usia ideal untuk pembedahan adalah 3 sampai 5 tahun. 

2.5 Pemeriksaan Diagnostik

1. Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan abnormal antar ventrikel

2. EKG dan foto thoraks menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel kiri

3. Hitung darah lengkap untuk uji prabedah rutin

 

5

4. Uji masa protombin (PT) dan masa tromboplastin parsial (PTT) yang dialkukan

sebelum pembedahan dapat mengungkapkan kecenderungan perdarahan (biasanya

normal)

2.6 Penatalaksanaan Medis

Atasi gizi, infeksi dan kegagalan jantung. Pada kasus dengan defek  kecil (1-5mm) dan

 perkembangan baik tidak memerlukan operasi.

Pembedahan dengan kasus defek sedang/besar, menutup defek dengan dijahit melalui

cardiopulmonary bypass. 

 Non-pembedahan, menutup defek dengan alat melalui kateterisasi jantung. 

Obat-obat vasopresor atau vasodilator : 

1. Dopamin (intropin) ; memiliki efek inotropik positif pada miokard, menyebabkan

 peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan sistolik serta tekanan nadi, sedikit

sekali atau tidak ada efeknya pada tekanan diastolic, digunakan untuk mengobati

gangguan hemodinamika yang disebabkan bedah jantung terbuka.

2. Isoproterenol (isuprel) ; memiliki efek inotropik positif pada miokard, menyebabkan

 peningkatan curah jantung dan kerja jantung, menurunkan tekanan diastolic dan

tekanan rata-rata sambil meningkatkan tekanan sistolik.

2.7 Pengkajian

1. Riwayat keperawatan : respon fisiologis terhadap defek (sianosis, aktifitas terbatas)

2. Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung : nafas cepat, sesak nafas, retraksi, bunyi

 jantung tambahan (mur-mur), edema tungkai, hepatomegali.

3. Kaji adanya tanda hypoxia kronis : clubbing finger

4. Kaji pola makan, pertambahan berat badan.

2.8 Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

1.  Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung

2.  Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal

3. 

Tidak toleransi terhadap aktifitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian

oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel

4.  Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen

dan zat nutrisi ke jaringan

 

6

5.  Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan

6.   pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori.

Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan

7.  Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekwatiran terhadap penyakit

anak.

2.9. Intervensi

1. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung

Tujuan : Curah jantung membaik

Kriteia hasil : adanya tanda-tanda membaiknya curah jantung

Intervensi :

Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan

kulit. 

Tegakkan derajat sianosis (membrane mukosa, clubbing) 

Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachipnea, sesak, lelah saat minum

susu, periorbital edema, oliguria dan hepatomegali.

Kolaborasi untuk pemberian obat (diuretic, untuk menurunkan afterload) sesuai

indikasi 

2. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal

Tujuan : Pertukaran gas membaik

Kriteria hasil : tidak adanya tanda-tanda resistensi pembuluh paru

Intervensi :

Monitor kualitas dan irama pernafasan 

Atur posisi anak dengan posisi fowler  

Hindari anak dari orang yang terinfeksi 

Berikan istirahat yang cukup 

Berikan oksigen sesuai indikasi 

3. Tidak toleransi terhadap aktifitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen

oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.

Tujuan : Aktifitas klien terpenuhi

Kriteria hasil : Anak berpartisipasi dalam aktifitas sesuai kemampuanya

 

7

Intervensi :

Ijinkan anak sering istirahat dan hindarkan gangguan saat tidur  

Anjurkan untuk melakukan permainan dan aktifitas ringan 

Bantu anak untuk memilih aktifitas yang sesuai dengan usia, kondisi dan kemampuan

anak  

Berikan periode istirahat setelah melakukan aktifitas 

Hindarkan suhu lingkungan terlalu panas atau dingin 

Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan /kecemasan anak  

4. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen

dan zat  nutrisi ke jaringan

Tujuan : Tidak terjadi perubahan pertumbuhan dan perkembangan

Criteria hasil : Pertumbuhan anak sesuai kurva pertumbuhan BB dan TB.

Intervensi :

Sediakan didit yang seimbang, tinggi zat nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang

adekuat. 

Monitor TB dan BB 

Libatkan keluarga dalam pemberian nutrisi kepada anak  

5. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan

dan meningkatnya kebutuhan kalori.

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi

Kriteria hasil : Anak mempertahankan intake makanan dan minuman

Intervensi :

Timbang BB setiap hari dengan timbangan yang sama 

Catat intake dan out put secara benar  

Berikan makanan dengan porsi kecil sering 

Berikan minum yang banyak  

6. Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan

Tujuan : tidak terjadi infeksi

Kriteria hasil : tidak ada tanda-tanda infeksi

Intervensi :

Monitor tanda – tanda vital 

 

8

Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi 

Berikan istirahat yang adekuat 

Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal 

7. Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekwatiran terhadap penyakit

anak.

Tujuan : Tidak terjadi perubahan peran orang tua

Kriteria hasil ;

- orang tua mengekspresikan perasaannya

- Orang tua yakin memiliki peranan penting dalam keberhasilan pengobatan.

Intervensi :

Motivasi orang tua ntuk mengekspresikan perasaannya sehubungan dengan anaknya 

Diskusikan dengan orang tua tentang rencana pengobatan 

Berikan informasi yang jelas dan akurat 

Libatkan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit 

Motivasi keluarga untuk melibatkan anggota keluarga lain dalam perawatan anak. 

 

9

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

VSD yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikel, lubang

tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum

interventrikel semasa janin dalam kandungan, sehingga darah bias mengalir dari

ventrikel kiri ke kanan maupun sebaliknya

TANDA DAN GEJALA

Tergantung pada besar kecilnya defek (lubang).

Tanda khas adalah mur-mur pansistolik keras dan kasar, umumnya paling jelas

terdengar pada tepi kiri bawah sternum.

 

10

DAFTAR PUSTAKA

1.  Betz, Cecily L, Buku Saku Keperawatan pediatric, Ed3. Jakarta, EGC. 2002

2.  Heni R dkk, Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskular, Jakarta, Pusat kesehatan

Jantung dan Pembuluh darah nasional “Harapan Kita” 2001. 

3.  Junadi dkk, Kapita SElekta kedokteran, Ed2, Media Aesculapius, FKUI, 1982

4. Suriadi & Rita Y, Asuhan keperawatan Pada Anak, Ed1. Jakarta, Sagung Seto,

2001

5. Samsjuhidayat & Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, Jakarta, EGC,

1997. WWW.GOOGLE.COM

 

11

MAKALAH

ASKEP

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT VSD)

Dosen pembimbing: lasman,s.kep,ners

Disusun oleh:

Nama: herlin

Prodi: s1 keperawatan tingkat 1 a

Nim: 01.12.023

TAHUN AKADEMIK 2013/2013

 

12

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

 penyusunan makalah “ASKEP PENYAKIT JANTUNG BAWAAN VSD”. 

Disadari ataupun tidak disadari bahwa makalah ini banyak terdapat kelebihan

dan kekurangan. Oleh karena itu untuk menyempurnakan makalah ini, sangat

diharapkan saran dan pendapat para pembaca, terutama pada penggunaan makalah ini

dalam rangka mendukung pelaksanaan perkuliahan.

Demikian kami ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan

 perhatiaan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah “ASKEP PENYAKIT

JANTUNG BAWAAN VSD” ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dalam

 pendidikan kesehatan.

Tulungagung, 3 April 2013

Penyusun

 

13

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………………………............i 

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………iii 

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….iv 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………...1 

1.2 Permasalahan …………………………………………………………….1 

1.3 Tujuan Penulisan Makalah ……………………………………..1 

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi VSD ………………..…………………………..……3

2.2 Etiologi …………………………………………………3

2.3 Tanda dan Gejala ………………………………………………4

2.4 Patofisiologi ………………………...............…..………4

2.5 Pemeriksaan Diagnostik

2.6 Penatalaksanaan

2.7. Pengkajian

2.8. Diagnosa keperawatan

2.9 Intervensi

………………………............………………………4

……………………………….……………………5

…………………….........….....……………5

.........................................................................5

...........................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……..…………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA