Upload
linda-pitria-pebriana
View
51
Download
3
Embed Size (px)
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
PROGRAN STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RUANG RAWAT : Ruang Nusa Indah Tanggal dirawat : 9 April 2012
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. A Tanggal pengkajian : 11 April 2012
Umur : 21 thn No. RM : 090410
Informan :Pasien, status kesehatan, orang tua Nn. A
II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Pasien masuk ke Rumah Sakit Jiwa tanggal 9 April 2012. Pasien selalu merasa ketakutan
melihat orang-orang yang berada disekelilingnya, selalu merasa curiga dan sering
mengatakan kalau ada yang ingin membunuhnya. Keluarga berusaha mengatasinya dengan
membawa kedukun/ orang pintar, namun tidak ada hasilnya, dan Nn. A sekarang lebih
merasa curiga bahkan jika bertemu dengan keluarga sendiri .
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
2. Pengobatan sebelumnya tidak ada hasilnya
3. Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
KDRT
1
21Th
21Th
Tindakan kriminal
Penjelasan no.1, 2, 3 : Nn. A pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Nn. A
mengalami depresi berat ketika melihat Ibunya dibunuh oleh perampok yang masuk
kerumahnya. Nn. A juga hampir dibunuh oleh perampok tersebut namun dia berhasil
melarikan diri. Nn. A pernah batal menikah karena pacarnya memutuskannya secara
sepihak( Indro).
Masalah keperawatan : Waham curiga, HDR, Isolasi sosial.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Ya Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan:
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ada.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Pernah melihat Ibunya dibunuh
oleh perampok, dan batal menikah(akibatnya).
Masalah keperawatan : Berduka disfungsional dan waham curiga
IV. MASALAH FISIK
1. Tanda vital TD : 120/70 mmHg N: 60x/menit
RR:18x/menit T : 36,8 C
2. Ukur TB: 170 cm BB : 50 kg
3. Keluhan fisik Ya Tidak
Jelaskan : Dihitung dari IMT, berat badan Nn. A termasuk kurus (jelaskan keluhan fisik
cth: kepala pusing).
Masalah keperawatan: Defisit perawatan diri : makan dan minum.
2
21Th
V. PSIKOSOSIAL
1. GENOGRAM (3 Generasi)
K : Kakek : Sakit : tinggal serumah
N : Nenek
P : Paman : Tidak sakit : meninggal
B : Bibi
Jelaskan : tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
sebelumnya(komunikasi dalam klg di jelaskan).
Masalah keperawatan : Tidak Ada
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Merasa dirinya tidak menarik dan tidak ada pria yang mau
menikah dengannya (akibatnya apa).
b. Identitas diri : Dia menyadari dirinya adalah wanita.
c. Peran : Sebagai anak (tugas sebagai anak).
3
K N
B B Ayah A
K N
Ibu A BP P
Nn. A Adik A
21
d. Ideal diri : Nn. A sudah berhasil menyelesaikan studi dan sudah kerja di
sebuah perusahaan swasta.
e. Harga diri : Nn. A merasa dikasihani karena kematian ibu dan kegagalan
pernikahannya.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan sosial ( buat akibatnya)
a. Orang yang berarti : Ibu dan pacar.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat (di rumah dan di RS) :
Sebelum Nn. A masuk rumah sakit, dia aktif dalam kegiatan karang taruna akan
tetapi setelah ia masuk rumah sakit ia lebih banyak diam dan sendirian karena ia
curiga terhadap semua orang yang ada didekatnya. Ia takut dibunuh seperti ibunya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain (di rumah dan di RS) :
Tidak mau berkomunikasi karena curiga kepada siapa pun yang mencoba
mendekatinya terutama laki-laki.
Masalah keperawatan : Gangguan hubungan sosial: menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : agama islam.
b. Kegiatan ibadah (di rumah dan di RS) :
Sebelum masuk RS rajin beribadah tapi sesudah masuk RS tidak mau lagi
beribadah. karena dia tidak percaya lagi kepada Tuhan atas kejadian-kejadian yang
dia alami. Ibunya dan pacarnya telah meninggalkannya.
Masalah keperawatan : Distres Spritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai Cara berpakaian seperti biasanya
4
Jelaskan :Pakaian Nn. A kelihatan lusuh, tidak disetrika, kancing bajunya tidak tepat
pada lubangnya. Saat perawat meminta Nn. A memperbaiki kancing bajunya, Nn. A merasa
ketakutan dan memegang erat bajunya.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri dan waham curiga
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Agitasi
Apatis Lambat Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Keluarga mengatakan, mereka kurang mengerti saat berkomunikasi dengan
Nn. A, karena Nn. A berbicara terburu-buru. Pada saat pengkajian, Nn. A tampak terburu-
buru dalam berbicara sehingga perawat kurang memahami penjelasan Nn. A.
Masalah keperawatan : Gangguan Komunikasi Verbal dan waham curiga
3. Aktifitas Motorik
Cepat TIK Grimsen Tremor Kompulsif
Jelaskan : Awalnya Nn. A diam dan tenang, tiba-tiba dia gelisah kemudian
mondar-mandir dan ketakutan ketika di dekati oleh perawat.
Masalah keperawatan : Gangguan dalam aktifitas motorik
4. Alam Perasaan( validasi dan observasi apa penyebabnya)
Sedih Ketakutan Putus Asa
Khawatir Gembira Berlebihan
Jelaskan : Nn. A kelihatan sedih karena kehilangan ibu dan pacarnya,
Nn. A juga merasa ketakutan karena peristiwa pembunuhan ibunya, dan khawatir kalau
orang-orang disekitarnya ingin membunuhnya.
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak Sesuai
5
Jelaskan : Nn. A diam tiba-tiba marah tanpa alasan yang jelas
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah Tersinggung
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelaskan : Nn. A selalu curiga pada siapa saja sehingga menimbulkan sikap
yang tidak kooperatif dan bermusuhan serta tidak menatap perawat
selama wawancara.
Masalah Keperawatan : Hambatan dalam interaksi sosial
7. Persepsi Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Nn. A merasa mendengar suara sepatu orang yang diam-diam datang ke
rumahnya seperti seorang pencuri. Perasaan ini sering kali terjadi pada
malam hari.
Masalah Keperawatan: Halusinasi Pendengaran, Resiko perilaku kekerasan.
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking
Pengulangan pembicaran/perseverasi
Jelaskan : Kehilangan asosiasi akibat rasa curiga yang berlebihan terhadap orang-
orang disekitarnya dan sering melakukan pengulangan kata dalam
berbicara
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
9. Isi pikir
Obsesi Phobia Hipokondria
Depolarisasi Ide yang terkait Pikiran magis
6
Jelaskan : Nn. A memiliki rasa khawatir yang berlebihan sehingga dapat dikatakan
cenderung pobia pada orang- orang disekitarnya.
Masalah Keperawatan :Gangguan proses pikir
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Nn. A sangat curiga terhadap orang-orang disekitarnya terkhusus laki-laki.
Ia merasa orang-orang yang ada didekatnya akan membunuhnya seperti
yang telah terjadi pada ibunya dulu
Masalah keperawatan : Gangguan isi pikir:Waham curiga
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Nn. A seringkali merasa bingung saat berada di tempat ramai akibat rasa
curiga yang berlebihan
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : Nn. A mudah lupa akan perkataan orang lain yang disebabkan oleh kurang fokus
saat berbicara akibat kecurigaannya pada orang lain. Hal ini terjadi karena
kejadian masa lalu yang buruk selalu diingatnya
Masalah keperawatan : Gangguan Daya Ingat dan waham
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi
7
tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : tingkat konsentrasi Nn. A mudah beralih bila melihat orang datang
(saat wawancara), terutama orang yang baru.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir : waham
13. kemampuan penilaian
Gangguan ringan gangguan bermakna
Jelaskan : Nn. A sering memegang kayu bahkan membawanya ketika sedang berada
dalam kamar mandi akibat kecurigaan dan ketakutannya terhadap orang lain
yang ia curigai ingin membunuhnya
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir : waham
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Nn. A cenderung menyalahkan orang-orang yang ada disekitarnya karna
dia merasa orang-orang di sekitarnya ingin membunuhnya.
Masalah Keperawatan: Gangguan proses pikir
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (dikaji kemampuan pasien selama di RS)
1. Makan dan minum
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : Nn. A dapat makan dan minum tapi masih harus diperhatikan perawat
dengan menyediakan makanan dan minuman dan ditemani selama makan.
Nn. A hanya mau makan sebanyak 4 sendok makan setiap kali makan. Nn.
A minum hanya 3 gelas/hari.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : makan dan minum
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
8
Jelaskan : Nn.A dapat BAK/BAB sendiri tetapi harus diingatkan untuk
membersihkan dirinya dan menyiram kotorannya.
Masalah keperawatan :Defisit Perawatan Diri
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Nn. A dapat mandi sendiri akan tetapi masih diingatakan waktu untuk
mandi dan berapa lama di kamar mandi.
Masalah keperawatan :Defisit Perawatan Diri
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Nn. A dapat berpakaian sendiri akan tetapi tidak mampu untuk
berhias atau berdandan sendiri. Nn. A sangat cuek terhadap
penampilannya.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan diri Berhias
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lamanya 30 menit
Tidur malam lamanya 4 jam
Kegiatan sebelum/sesudah tidur Membaca
Jelaskan : Nn. A sebelum tidur ia selalu membaca dulu karena ia sangat senang
membaca. Pada saat tidur siang, Nn. A tidak nyenyak karena di hantui rasa
takut akan dibunuh dan pada malam hari juga tidak nyenyak.
Masalah keperawatan : Gangguan pola tidur
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
9
Bantuan total
Jelaskan : Dalam penggunaan obat Nn. A masih bergantung pada keluarga
(pemberian obat). Ia merasa bhwa ia tidak sakit sehingga dia
menolak minum obat. Keluarganya (Ayahnya) sering sekali
mengingatkannya minum obat. Nn. A patuh ketika ayahnya
menyuruh minum obat.
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
Dikaji kemampuan pasien yang dapat dilakukan di rumah:
7. Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistim pendukung
Jelaskan : Perawatan lanjutan diberikan dirumah dengan bantuan perawat melalui
keluarga sebagai sistem pendukung.
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
8. Kegiatan di dalam rumah Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapian rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan
Jelaskan : Nn. A tidak dapat mempersiapkan makanan, menjaga kerapian rumah,
mencuci pakaian dengan baik, mengatur keuangan dengan baik
Masalah keperawatan : Kinerja Peran tidak efektif
9. Kegiatan di luar rumah Ya Tidak
Belanja
Transportasi
10
Jelaskan : Nn. A tidak mampu melakukan kegiatan diluar rumah karena rasa curiga
yang berlebihan.
Masalah keperawatan : Kinerja Peran tidak efektif
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Menciderai diri
Lainnya.... Lainnya....
Jelaskan : Nn. A selalu menghindar dari orang-orang disekitarnya karena ia takut
dibunuh sehingga saat kemanapun ia pergi, ia sering membawa kayu sebagai
alat perlindungan dirinya
Masalah keperawatan : Mekanisme koping maladaptif
ANALISA DATA
DATA MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN
SUBJEKTIF
Nn.A mengatakan bahwa
orang-orang yang
mendekatinya ingin
membunuh dia.
Nn.A mengatakan, dia
melihat ibunya dibunuh.
Nn.A mengatakan, dia
sering memegang bahkan
membawa kayu ketika
sedang berada dalam
Waham curiga
11
kamar mandi.
OBJEKTIF
Curiga, mata melirik kanan
dan kiri, bergerak cepat, tidak
mau berkomunikasi dengan
orang yang tidak dikenal
khususnya laki-laki, terburu-
buru dalam berbicara,
mondar-mandir dan tidak
merasa tenang, ketakutan,
tidak kooperatif, bermusuhan.
SUBJEKTIF
Keluarga mengatakan,
mereka kurang mengerti
saat berkomunikasi
dengan Nn. A, karena
Nn. A berbicara terburu-
buru.
OBJEKTIF
Nn. A tampak terburu-
buru dalam berbicara
sehingga perawat kurang
memahami penjelasan
Nn. A
Gangguan komunikasi verbal
SUBJEKTIF
Peran serta dalam kegiatan
kelompok/ masyarakat (di
Gangguan hubungan sosial : menarik diri
12
rumah dan di RS) :
Sebelum Nn. A masuk rumah
sakit, dia aktif dalam kegiatan
karang taruna akan tetapi
setelah ia masuk rumah sakit
ia lebih banyak diam dan
sendirian karena ia curiga
terhadap semua orang yang
ada didekatnya. Ia takut
dibunuh seperti ibunya.
OBJEKTIF
Tidak mau berkomunikasi
karena curiga kepada siapa
pun yang mencoba
mendekatinya terutama laki-
laki.
SUBJEKTIF
Nn.A mengatakan dirinya
merasa terganggu oleh
perkataan tetangganya yg
selalu menanyakan
masalah kegagalan
pernikahannya.
Nn.A mengatakan dia
tidak ingin keluar rumah
karena dia merasa orang-
orang yang ada diluar
rumah ingin
Isolasi Sosial
13
membunuhnya.
OBJEKTIF
Takut, khawatir, mudah
tersinggung, curiga,
SUBJEKTIF
Nn.A mengatakan bahwa
dia merasa dikasihani
karena kematian ibu dan
kegagalan pernikahannya.
Nn.E mengatakan bahwa
dirinya jelek sehingga
tidak layak lagi menikah.
OBJEKTIF
Sedih, tidak mampu berhias,
Harga diri rendah
IX. ASPEK MEDIK
Diagnosa medis : gangguan jiwa (skhizofrenia)
Terapi medik : obat- obat penenang
X. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Waham
2. Gangguan komunikasi verbal
3. Kerusakan interaksi sosial : menarik diri
4. Isolasi sosial
14
5. Harga diri rendah
6. resiko tinggi PK
7. Defisit perawatan diri
8. Gangguan persepsi sensori : halusinasi
XI. POHON MASALAH
Dilampiran.
XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan proses pikir: Waham curiga
2. Isolasi sosial: menarik diri
3. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
ANALISA DATA
A. Pohon Masalah
Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan
Gg.persepsi sensori: Gg. pola tidur
halusinasi
Isolasi Sosial
Gangguan konsep diri: HDR Kronis
B. Perencanaan
N
o.
Dx.
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Kriteria
hasil
Intervensi Rasional
.
a.-Bina hubungan a. -Dengan rasa saling
15
Gangguan Isi Pikir: Waham curiga
a. Perubaha
n isi
pikir :
waham
Klien
tidak
menga
lami
peruba
han isi
pikir :
waham
kebesa
ran
saling percaya
dengan klien,
ciptakan
lingkungan yang
hangat dan
bersahabat.
-Diskusikan dengan
klien penyebab
perubahan isi
pikirnya
-Diskusikan,
anjurkan serta
arahkan klien
berpikir secara
realita.
-Libatkan keluarga
dalam perawatan
klien terutama
terhadap perubahan
isi pikir klien
b.-Kaji
pengetahuan klien
dengan prilaku
menarik diri
sehingga dapat
mengenali tanda-
tanda menarik diri.
-Beri kesempatan
klien untuk
percaya, klien dapat
mengungkapkan
perasaannya sehingga
akan mempermudah
melakukan tindakan
keperawatan.
-Dengan mengetahui
penyebab, maka akan
mempermudah dalam
melakukan tindakan
keperawatan.
-Klien dapat melakukan
hal-hal yang realita
sesuai dengan
kenyataan.
-keluarga merupakan
support sistem yang baik
untuk mendukung
penyembuhan klien.
b.-Klien dapat
menyadari tanda-tanda
menarik diri sehingga
memudahkan perawat
memberikan intervensi
selanjutnya.
-Klien dapat
mengungkapkan
penyebab prilaku
16
b. Ganggua
n
hubungan
sosial :
menarik
diri
mengungkap
kan perasaannya
terutama penyebab
prilaku menarik diri
-Berikan pujian
terhadap
kemampuan
berhubungan
dengan orang lain
dan kerugian bila
tidak mau
berhubungan
dengan orang lain
menarik diri dapat
membantu perawat
dalam mengidentifikasi
tindakan yang
dilakukan.
-Pujian akan dapat
memotivasi klien untuk
mau berhubungan
dengan orang lain.
1. B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang sering muncul, yaitu :
1. Kerusakan komunikasi verbal
2. Perubahan isi pikir : waham
3. Kerusakan interaksi sosial : menarik diri
D. Evaluasi
Hasil yang diharapkan setelah melakukan intervensi pada klien dengan perubahan isi pikir :
waham kebesaran yaitu :
17
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
2. Klien dapat mengendalikan isi pikir : waham kebesaran.
3. Klien dapat mengekspresikan perasaannya.
4. Klien dapat mengembangkan persepsi diri yang positif.
5. Klien dapat berhubungan dengan lingkungan.
6. Klien dapat terlibat dalam perawatannya.
C. Catatan perkembangan
No. Tgl/
Jam
Dx. Kep. Tujuan Implementasi Evaluasi
1. 070410/
10.30-
11.00
1.Kerusakan
komunikasi
verbal
Klien dapat
berkomunikasi
verbal dengan
baik.
1. Adakan kontrak
sering dan singkat.
*bina hubungan saling
percaya.
*Diskusikan
kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
*mengidentifikasi
penyebab waham.
*mendiskusikan
dengan pasien tentang
keuntungan
berkomunikasi verbal
dengan oranng lain.
S: -pasien
mengatakan “nama
saya E”.
O: Pasien tampak
membisu dengan
tatapan penuh curiga.
A: -Pasien tidak
mampu membina
hubungan saling
percaya.
-Pasien tidak dapat
menyebutkan
kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
- pasien belum
mampu
mengidentifikasi
penyebab waham
yang dialaminya.
-pasien tidak dapat
menyebutkan
18
2.Perubahan
isi pikir :
waham.
Klien mampu
berinteraksi
dengan orang
lain tanpa
merasa rendah
diri.
1.mengidentifikasi
penyebab isolasi sosial
pasien.
2. mendiskusikan
dengan pasien tentang
keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain.
3. mengajarkan pasien
vara berkenalan
dengan satu orang.
4.Beritahu klien
bahwa kekurangan
keuntungan
berkominikasi verbal
dengan orang lain.
P: untuk pasien:
*menganjurkan
pasien memasukkan
kegiatan latihan
berbincang- bincang
dengan orang lain
dalam kegiatan
harian.
Untuk perawat:
melanjutkan catatan
perkembangan
pasien selanjutnya.
S: Pasien berkata
“saya tidak
mempunyai teman
untuk untuk berbagi
cerita.
O: - pasien
kebanyakan diam.
-kadang –kadang
pasien menunduk
saat pertemuan.
-pasien tidak mau
duduk dekat dengan
perawat atau pasien
menghindar selama
19
3.Kerusakan
interaksi
sosial :
menarik diri
bisa ditutup dengan
kelebihan yang
dimiliki.
5. menganjurkan
memasukkan kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
kedalam kegiatan
harian.
pertemuan.
A: - pasien tidak
mampu
mengidentifikasi
penyebab isolasi
sosial.
-pasien tidak mampu
menyebutkan
keuntungan
berinteraksi dengan
orang lain.
-pasien tidak mampu
berkenalan dengan
orang lain.
-pasien tidak mampu
menyebutkan
kelebihan dan
kekurangan yang
dimilikinya.
P: untuk pasien
*menganjurkan
pasien memasukkan
kegiatan latihan
berbincang- bincang
dengan orang lain
dalam kegiatan
harian.
Untuk perawat
- melanjutkan
catatan
20
Klien dapat
menerima
keadaan
dirinya.
1. Mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif yang masih
dimiliki pasien.
2.Bantu klien
mengembangkan
antara keinginan dan
kemampuan yang
dimilikinya.
3. Beri reinforcement
positif terhadap
keberhasilan yang
telah dicapai
perkembangan
pasien selanjutnya.
S: pasien berkata “
saya merasa tidak
cantik dan tidak
berguna”.
-pasien berkata “saya
bisa memasak dan
membersihkan
rumah(menyapu,
mengepel dll).
O:- pasien kelihatan
menunduk
-wajahnya di tutupi
oleh rambutnya yang
panjang.
A: pasien mampu
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki pasien.
-pasien belum
mampu
mengembangkan
kemampuan yang
yang dimiliki dengan
mandiri.
21
P: Untuk pasien
-melakukan kegiatan
dari aspek positf
pasien dalam
kegiatan harian.
Untuk perawat:
- melanjutkan
catatan
perkembangan
pasien selanjutnya.
22