24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI DISUSUN OLEH: KELOMPOK 7 & 8 HARIE FERDINAL SRI HERLIN ERNAWATI THERESIA STEPHANIA I.B MUHAMMAD HARTONO GAYUH KURNIASARI ENDANG YULIANINGSIH DEVI NATALIA MATHIUS EFIKA WENY MEIDA S. LALU WELLY VIDDI HAMID SATRIA YUDHA KUSUMA SETIARI CAHYANING PUTRI OCTO ZULKARNAIN DEVI HARIANI LESTARI

askep hipertensi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: askep hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGANHIPERTENSI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7 & 8HARIE FERDINAL

SRI HERLIN ERNAWATI

THERESIA STEPHANIA I.B

MUHAMMAD HARTONO

GAYUH KURNIASARI

ENDANG YULIANINGSIH

DEVI NATALIA MATHIUS

EFIKA WENY MEIDA S.

LALU WELLY VIDDI HAMID

SATRIA YUDHA KUSUMA

SETIARI CAHYANING PUTRI

OCTO ZULKARNAIN

DEVI HARIANI LESTARI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANFAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA2010

Page 2: askep hipertensi

KATA  PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas asuhan keperawatan

dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

HIPERTENSI, tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas pembelajaran

SCL (Student Center Learning) dari pendidikan.

Dalam penulisan asuhan keperawatan ini penulis telah mendapat bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak baik dalam hal materi maupun moril sehingga pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima

kasih kepada:

1. Bapak Abu Bakar, M.Kep., Ns., Sp.Kep.M.B selaku PJMA Keperawatan

Kardiovaskuler.

2. Ibu Ninuk Dian Kurniawati, S.Kep. Ns., MANP selaku fasilitator.

3. Teman-teman angkatan B13 yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan

asuhan keperawatan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

Kami sadar bahwa asuhan keperawatan yang kami buat ini masih jauh dari

sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

menyempurnakan asuhan keperawatan ini menjadi lebih baik lagi.

Demikianlah asuhan keperawatan ini kami buat, semoga asuhan keperawatan

ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi kelompok

kami dan mahasiswa Fakultas Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya.

Surabaya, Desember 2010

Penyusun

Page 3: askep hipertensi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ...............................................................................................i

Kata Pengantar..............................................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Tujuan.....................................................................................................................1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................2

2.1 Pengertian...............................................................................................................2

2.2 Etiologi....................................................................................................................2

2.3 Klasifikasi...............................................................................................................3

2.4 Manifestasi Klinis...................................................................................................3

2.5 Web of Causion.......................................................................................................4

2.6 Pemeriksaan Penunjang..........................................................................................5

2.7 Penatalaksanaan......................................................................................................5

2.8 Komplikasi..............................................................................................................6

2.9 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ca Paru................................................6

2.10 Diagnosa Keperawatan Dan Rencana Asuhan Keperawatan................................8

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................13

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13

3.2 Saran.....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14

Page 4: askep hipertensi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangHipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan darah tinggi dan

merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak diderita di seluruh

dunia, termasuk Indonesia (Sani, 2008). Hipertensi bisa menyerang siapa saja baik

muda maupun tua. Namun, hipertensi tidak dapat secara langsung membunuh

penderitanya, melainkan dapat memicu terjadinya penyakit lain yang dapat

menyebabkan kematian. Jika seorang telah divonis menderita hipertensi, sebaiknya

lebih berhati-hati dengan pola makan dan gaya hidup (Indriyani, 2009). Berjuang

melawan tekanan darah tinggi tidak membutuhkan cara-cara yang luar biasa.

Penderita hanya diminta untuk minum obat secara teratur dan mungkin membuat

beberapa perubahan dalam kebiasaan makan dan hidup. Tetapi sebagian penderita

hipertensi bermasalah untuk mentaati peraturan yang ditetapkan. Pengendalian diri

dan disiplin diri dibutuhkan, terutama jika penderita diminta untuk meninggalkan

sesuatu, misalnya makanan kesukaan atau merokok (Wolff, 2008). Penderita

hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga

menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, danpembuluh darah. Makin

tinggi tekanan darah (Price,Sylvia Anderson, 2006).

1.2 TujuanMampu memberikan asuhan keperawatan pada penderita hipertensi secara

komprehensif.

Page 5: askep hipertensi

BAB 2TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian HipertensiHipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah

sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Pada

manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 160 mmHg

dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. (Brunner and Suddarth, Keperawatan

Medikal Bedah, 2002).

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik

sedikitnya 140 mmHg atau tekanan distolik sedikitnya 90 mmHg (Price,Sylvia

Anderson, 2006).

2.2 Etiologi

Menurut Mansjoer (2001), berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi dua

golongan, yaitu:

1) Hipertensi esensial atau hipertensi primer

Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti

genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-

angiotensin, defek dalam ekskresi natrium, peningkatan natrium dan kalsium

intraselular dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol,

merokok dan polisitemia.

2) Hipertensi renal atau hipertensi sekunder

Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui, seperti gangguan

estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer

dan sindrom cushing, feokromositoma, koarktasio aorta dan hipertensi yang

berhubungan dengan kehamilan.

Page 6: askep hipertensi

2.3 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi menurut JNC VII (Price,Sylvia Anderson, 2006).

Kategori Sistol DiastolOptimal NormalNormal-tinggi

< 120< 130

130-139

< 80< 85

85- 89Tingkat 1 (hipertensi ringan)Sub-grup perbatasan

140-159140-149

90-9990-94

Tingkat 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110

2.4 Manifestasi klinis

Manisfestasi klinis menurut Widian Nur Indriani 2009:

a. Sakit kepala/nyeri didaerah kepala bagian belakang

b. Kelelahan

c. Mual muntah

d. Sesak nafas

e. Gelisah

f. Pandangan kabur

g. Mata berkunang-kunang

h. Mudah marah

i. Telinga berdengung

j. Sulit tidur

k. Epistaksis

l. Muka pucat

Page 7: askep hipertensi

2.5 WOC

Resti cedera

Perdarahan retina, edema papil

Perubahan fundus retina

Penyempitan lumen arteriol retina

Pecahnya pembuluh darah otak, hambatan aliran

Gg. difusi gas O2 & CO2 di aveoli

Ginjal

Resti Gg. Pola nafas

Sesak nafas

Peningkatan kebutuhan O2 jantung

Penurunan curah jantung

Gg. rasa nyaman (nyeri)

Peningkatan tekanan pembuluh darah otak

Resti Gg. Perfusi jaringan cerebral

Mata

Otak

Perrsarafan

Rangsangan saraf simpatis (epineprin, norepineprin) menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah

Kelebihan Natrium, Obesitas

Perokok, Stress,Genetic,hyperkolesterol

GFR

Peningkatan denyut jantung

Gagal jantung kiri

Hipertropi ventrikel kiri

Peningkatan beban ventrikel kiri

Jantung

TIK meningkat

Bendungan kapiler

paru

Reabsorbsi air

Hipotalamus mengeluarkan hormone antidiuretik

Reabsorbsi Na & air

Tekanan osmotic

Rennin menstimulasi angitensinogen yg merubah angiotensin I menjadi angiotensin II

Perfusi ginjal

Kelebihan volume cairan

Oliguri, anuri, Oedema

Gg. pertukaran gas

Hipoksemia,

muntah proyektil nyeri kepala,

bradikardi Anoreksia nervosa

Nutrisi kurang dari keb.tubuh

Resiko kekurangan

volume cairan

Page 8: askep hipertensi

2.6 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada hipertensi (Arif Mansjoer, 2000):

a. Pemeriksaan Laboratorium

- Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume

cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti :

hipokoagulabilitas, anemia.

- BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.

- Glucosa: Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan

oleh pengeluaran kadar ketokolamin.

- Urinalis : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada

DM.

b. CT Sca : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati

c. EKG: Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian

gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

d. IUP: Mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu

ginjal,perbaikan ginjal.

e. Foto dada: Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran

jantung.

2.7 Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan Non Farmakologis

1). Diet

Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat

menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin

dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.

2). Aktivitas

Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan

denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,

jogging, bersepeda atau berenang.

b. Penatalaksanaan Farmakologis

Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:

Page 9: askep hipertensi

1). Mempunyai efektivitas yang tinggi.

2). Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.

3). Memungkinkan penggunaan obat secara oral.

4). Tidak menimbulkan intoleransi.

5). Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.

6). Memungkinkan penggunaan jangka panjang.

Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi

sepertigolongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,

golongan penghambat konversi rennin angitensin.

2.8 Komplikasi Hipertensi

Hipertensi dapat menimbulkan gangguan pada (Widian Nur Indriani 2009):

a. Otak : Menyebabkan stroke dengan pecahnya pembuluh darah

diotak dan kelumpuhan.

b. Mata : Menyebabkan retinopati hipertensi atau perdarahan pada

selaput bening retina mata dan dapat menyebabkan kebutaan.

c. Jantung : Menyebabkan gagal jantung, serangan jantung, penyakit

jantung koroner.

d. Ginjal : Menyebabkan penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal

terminal.

2.9 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Hipertensi

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu

proses yang sistematis dalam pengumpulan data. Pengkajian keperawatan

ditujukan pada respon klien terhadap masalah-masalah kesehatan yang

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (Nursalam, 2001, hal.

17-18).

Pengkajian

Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi :

a. Identitas Pasien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat rumah, agama atau kepercayaan,

Page 10: askep hipertensi

suku bangsa, bahasa yang dipakai, status pendidikan dan pekerjaan pasien.

b. Keluhan Utama

Keluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien mencari

pertolongan atau berobat ke rumah sakit. Biasanya pada pasien dengan

hipertensi didapatkan keluhan berupa sakit kepala/pusing.

c. Riwayat Penyakit Sekarang

Biasanya pada pasien dengan hipertensi didapatkan keluhan pusing, tengkuk

bagian belakang terasa berat, mata berkunang-kunang. Adanya riwayat

merokok dan alkohol.

d. Riwayat Penyakit Dahulu

Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti hipertensi,

jantung, dan penyakit ginjal. Hal ini diperlukan untuk mengetahui

kemungkinan adanya faktor predisposisi.

e. Riwayat Penyakit Keluarga

Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-

hipertensi,

f. Pemeriksaan Fisik B1-B6

B1: Breathing

Dipnea yang berkaitan dengan aktivitas/kerja, takipnea, penggunaan otot

pernafasan, bunyi nafas tambahan (krakels/mengi).

B2: Blood

Kulit pucat, sianosis, diforesis (kongesti, hipoksemia). Kenaikan tekanan

darah, hipertensi postural (mungkin berhubungan dengan regimen obat),

takikardi, bunyi jantung terdengar S2 pada dasar, S3 (CHF dini), S4

(pengerasan ventrikel kiri/hipertropi ventrikel kiri. Murmur stenosis valvurar.

Desiran vascular terdengar diatas diatas karotis, femoralis atau epigastrium

(stenosis arteri). DVJ (distensi vena jugularis).

B3: Brain

Keluhan pening atau pusing, GCS 4-5-6.

B4: Blader

Adanya infeksi pada gangguan gijal, adanya riwayat gangguan (susah bak,

sering berkemih pada malam hari).

Page 11: askep hipertensi

B5: Bowel

Biasanya terjadinya penurunan nafsu makan.

B6: Bone

Kelemahan, letih, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan rutin.

g. Riwayat Psikososial

Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara

mengatasinya serta bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang

dilakukan terhadap dirinya.

h. Personal Hygiene

Pada pasien dengan kelemahan, ketidakmampuan mempertahankan

kebiasaan rutin dan penurunan kesadaran semua kebutuhan perawatan

diri dibantu oleh petugas atau keluarga.

2.10 Diagnosa Keperawatan Dan Rencana Asuhan Keperawatan

a. Gangguan rasa nyaman: sakit kepala b.d. peningkatan vaskuler

serebral.

Kriteria:

- Sakit kepala berkurang

- Ekspresi wajah rileks

- Tekanan darah dalam batas normal (120/80 mmHg).

Intervensi:

1) Kaji tanda verbal dan non verbal pasien, tanyakan keluhan sakit

kepala.

R/ Mengetahui tingkat berat ringannya nyeri.

2) Monitor TD, S, N, P tiap 4 jam.

R/ Peningkatan TD, S, N, P menunjukan peningkatan tekanan

pembuluh darah otak.

3) Kaji faktor-faktor yang dapat memperberat dan meringankan sakit

kepala.

R/ Mencari alternatif lain untuk mengurangi sakit kepala.

4) Meminimalkan aktivitas vasokonstriksi yang dapat menyebabkan

sakit kepala misalnya batuk yang panjang, mengejan waktu bab.

Page 12: askep hipertensi

R/ Aktivitas yang meningkatkan vasokonstriksi menyebabkan

sakit kepala dengan adanya peningkatan vaskuler serebral.

5) Beri lingkungan yang nyaman.

R/ Membantu untuk mengurangi rangsang simpatis dan

meningkatkan relaksasi.

6) Beri obat analgetik sesuai program medik.

R/ Menurunkan/mengontrol nyeri.

b. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan

peningkatan afterload

Kriteria:

- Klien berpartisifasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah /

beban kerja jantung

- Mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapat diterima,

- Memperlihatkan norma dan frekwensi jantung stabil dalam rentang

normal pasien.

Intervensi :

1) Pantau tekanan darah.

R/ Waspada terhadap peningkatan tekanan darah sehingga bisa

segera dilakukan antisipasi.

2) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer.

R/ Denyutan karotis, radialis, femoralis, mungkin teramati,

denyut pada tungkai mungkin menurun, mencerminkan efek

dari vasokonstriksi.

3) Amati warna kulit, kelembaban suhu dan capillary refill.

R/ Adanya kelainan mencerminkan vasokonstriksi atau

penurunan curah jantung.

4) Catat edema.

R/ Dapat mengidentifikasi gagal jantung, kerusakan ginjal atau

vaskuler.

5) Beri lingkungan tenang dan nyaman.

Page 13: askep hipertensi

R/ Membantu menurunkan rangsangan simpatis dan

meningkatkan relaksasi.

6) Pertahankan pembatasan aktivitas.

R/ Menurunkan stres dan ketegangan yang mempengaruhi

tekanan darah.

7) Anjurkan teknik relaksasi, panduan imaginasi.

R/ Anjurkan teknik relaksasi, panduan imaginasi.

8) Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah.

R/ Waspada terhadap adanya efek samping obat.

9) Berikan obat sesuai instruksi dokter.

R/ Mempercepat penyembuhan.

c. Gangguan perfusi jaringan sistemik b.d. peningkatan tahanan

pembuluh darah perifer.

Kriteria:

- Tekanan darah berkurang sampai batas normal (120/80 mmHg).

- Kapilary refill kembali dalam 2 detik.

- Nadi perifer teraba.

- Kulit hangat dan tidak pucat.

Intervensi:

1) Monitor dan catat tanda dan gejala perfusi jaringan sistemik yang

berkurang, seperti kulit pucat, suhu dingin, capillary refill lama.

R/ Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan capillary refill lama

berkaitan dengan vasokonstriksi mencerminkan penurunan

curah jantung.

2) Anjurkan pasien untuk berhenti merokok.

R/ Merokok bisa meningkatkan CO2 dalam tubuh dan

mengurangi O2.

3) Kaji faktor-faktor yang dapat memperberat dan meringankan sakit

kepala.

R/ Memonitor adanya peningkatan tahanan perifer.

Page 14: askep hipertensi

4) Bila penglihatan pasien terganggu orientasikan pasien pada

lingkungan, benda-benda, dekatkan bel, pasang pengaman hek

tempat tidur.

R/ Membantu mengorientasikan pada lingkungan dan mencegah

cidera.

d. Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan fisik, menurunnya oksigenisasi

jaringan karena perfusi jaringan yang tidak adekuat.

Kriteria:

- Klien berpartisipasi dalam aktivitas.

- Klien mampu melakukan aktivitas secara bertahap hingga

mandiri.

Intervensi:

1) Kaji respon pasien terhadap aktivitas sehari-hari.

R/ Membantu dalam mengkaji respon pasien.

2) Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik penghematan

energi misalnya beraktivitas secara perlahan-lahan.

R/ Teknik ini mengurangi penggunaan energi dan membantu

keseimbangan suplai O2.

3) Beri dorongan untuk melakukan aktivitas secara bertahap.

R/ Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja

jantung secara tiba-tiba.

4) Rencanakan jadwal pengobatan, pemberian prosedur.

R/ Meminimalkan stimulasi pada waktu istirahat.

5) Anjurkan pasien bila kemampuan beraktivitas menurun, hentikan

aktivitas yang menyebabkan sesak, pusing, kelelahan.

R/ Indikator dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat

aktivitas.

6) Optimalkan pemasukan nutrisi.

R/ Memenuhi kebutuhan nutrisi dan menambah tenaga.

7) Tempatkan barang-barang kebutuhan pasien pada tempat yang

mudah dijangkau.

Page 15: askep hipertensi

R/ Barang yang mudah dijangkau akan mengurangi energi yang

digunakan.

Page 16: askep hipertensi

BAB 3PENUTUP

3.1 KesimpulanHipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik

sedikitnya 140 mmHg atau tekanan distolik sedikitnya 90 mmHg. penyebab

hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu: hipertensi esensial atau

hipertensi primer dan hipertensi renal atau hipertensi sekunder. Manifestasi

klinis hipertensi antara lain Sakit kepala/nyeri didaerah kepala bagian belakang,

kelelahan, mual muntah sesak nafas, gelisah, pandangan kabur, mata berkunang-

kunang, mudah marah, telinga berdengung, sulit tidur, epistaksis, muka pucat.

3.2 Saran1. Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hipertensi

diperlukan pengkajian, konsep dan teori oleh seorang perawat.

2. Informasi atau pendidkan kesehatan berguna untuk klien dengan hipertensi.

3. Dukungan psikologik sangat berguna untuk klien hipertensi.

Page 17: askep hipertensi

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC, Jakarta

Indriyani, W. N, 2009, Deteksi dini kolesterol, hipertensi & stroke, Millestone Jakarta

Mansjoer, Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Jakarta

Price, A & Wilson, M, 2005, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Vol 1, Terjemahan, EGC, Jakarta

Smeltzer, Suzanne C, 2002, Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart Edisi 8 Vol 2, Alih Bahasa: Agung Waluyo, EGC, Jakarta