Status Pasien Dr Zep

Embed Size (px)

DESCRIPTION

status

Citation preview

IDENTITAS PASIENNama: Tn. ANo. Register: 070735Umur: 34 tahunJenis kelamin: Laki-lakiStatus pernikahan: Belum MenikahPekerjaan: SwastaAlamat: Dsn. Jahandung RT 008 RW 002 Kec. Monterado, Kab. BengkayangBangsa: WNITanggal masuk RS: 18 September 2015

I. ANAMNESISDilakukan secara autoanamnesis pada pasien

Keluhan UtamaPasien datang ke RSAA dengan keluhan utama sesak sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Poli RSAA dengan keluhan utama sesak yang dirasa semakin memberat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan pasien terutama saat pasien miring ke kiri saat berbaring. Selain sesak pasien juga mengeluh demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam yang dirasakan munculnya tidak menentu. Ketika demam sering disertai menggigil. Pasien mengaku tidak mengukur suhu dengan thermometer, hanya diraba tangan saja. Pasien hanya mengobati demam nya dengan obat warung. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri dada sejak kurang lebih 3 hari yang lalu pula, nyeri dirasakan tajam seperti ditusuk pada dada kiri. Nyeri memberat saat batuk atau bernafas dalam.Pasien juga mengeluhkan adanya batuk sejak dua bulan yang lalu. Sifat batuk tidak berdahak. Bila batuk terus-menerus dadanya sesak dan perutnya sampai sakit. Pasien juga lemas dan kurang nafsu makan sehingga merasa badannya lebih kurus. Batuk beradarah disangkal. Keringat malam hari (+). Mual dan muntah disangkal pasien. Bak dan Bab dalam batas normal.

Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak mempunyai riwayat flek paru dan berobat selama 6 bulan menggunakan obat berwarna merah. Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Pasien tidak mempunyai riwayat kencing manis dan hipertensi. Riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan disangkal.

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada riwayat kencing manis, asthma, dan keganasan pada keluarga pasien. Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai keluhan yang sama dengan pasien.

Riwayat Sosial EkonomiPasien bekerja sebagai kurir. Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk, namun ventilasi dan penerangan di rumah pasien baik.Riwayat PengobatanPasien biasa megkonsumsi obat-obatan warung saat ada keluhan seperti demam dan sakit kepala.II. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan UmumKeadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisTekanan darah: 110/80 mmHgNadi: 80 x/menitSuhu: 36,5 CPernapasan: 26x/menitTinggi badan: 165 cmBerat badan: 55 kgKesan Gizi: normal (BMI = 20,2)

Kulit

10

Warna: Sawo matangPtechiae: (-)Pigmentasi: (-)Lembab/kering: KeringKeringat: UmumLapisan lemak: MerataOedem: (-)Efloresensi: (-)Jaringan parut: (-)Pertumbuhan rambut: MerataSuhu raba: HangatTurgor: BaikIkterus : (-)

Kelenjar Getah BeningPreaurikuler: tidak teraba membesarSubmandibula: tidak teraba membesarSubmental: tidak teraba membesarRetroaurikuler: tidak teraba membesarSepanjang M. Sternokleidomastoideus: tidak teraba membesarSupraklavikula: tidak teraba membesarInfraklavikula: tidak teraba membesarAxilla: tidak teraba membesar

KepalaEkspresi wajah: tampak sakit sedangSimetri muka: simetrisRambut: distribusi merata, warna hitam

Mata

Exophthalmus: (-)Endophthalmus: (-)Kelopak: oedem (-)Konjungtiva: anemis (-)Sklera: ikterik (-)Nistagmus: (-)Lensa: jernihGerak bola mata: aktif ke segala arahTelingaDaun telinga: normotia/normotiaLiang telinga: lapang/lapangSerumen: +/+Sekret: -/-

HidungDeformitas: tidak adaCavum nasi: lapang/lapangSeptum deviasi: -/-Sekret: -/-

MulutBibir: tidak sianosis Lidah: normoglossia, tidak terdapat kelainanMukosa: tidak hiperemis, tidak terdapat kelainanGigi geligi: caries (+), oral hygiene cukup baikTonsil: T2-T2, tidak hiperemis, detritus -/-Dinding faring posterior: tidak hiperemis, tidak terdapat massa

LeherKelenjar Tiroid: tidak teraba membesarKelenjar Limfe: tidak teraba membesar

Paru-ParuInspeksiSimetris statis, jejas (-), retraksi sela iga (-), gerak nafas tidak ada yang tertinggal, sela iga tidak melebarPalpasiSimetris lapang paru kanan dan kiri pada saat keadaan statis maupun dinamis, nyeri tekan (+) pada paru kiri, vocal fremitus melemah pada sisi kiri.PerkusiSonor pada hemithoraks paru kanan. Redup pada basal paru hemithoraks kiri. Auskultasi Suara nafas vesikuler + / , wheezing -/-, ronkhi +/+,

JantungInspeksiIctus cordis tidak tampakPalpasiIctus cordis terabaPerkusiBatas kanan jantung setinggi ICS 3 ICS 5 garis sternalis kanan dengan suara redup. Batas kiri jantung setinggi ICS 5, 1 cm medial garis midklavikularis kiri dengan suara redup. Batas atas jantung setinggi ICS 3 garis parasternal kiri dengan suara redup.AuskultasiBJ I dan BJ II regular, murmur (-), gallop (-) AbdomenInspeksiAbdomen rata, sagging of the flank (-), smiling umbilicus (-), caput medusae (-), spider navy(-), hernia umbilikalis (-).AuskultasiBU (+) nPalpasiSupel, nyeri tekan (-), defans muscular (-), organomegali (-), ascites (-).

PerkusiTimpani di seluruh lapang abdomen.EkstremitasAkral hangat, edema (-), sianosis(-), CRT < 2 detik

III. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Laboratorium

Jenis PemeriksaanHasil

Leukosit 4500

Eritrosit4.05 * 106

Hb10,7

Ht30,7

Trombosit276.000

LED69

Ureum37,3

Creatinin1

SGOT42,3

SGPT48,4

GDS131

Foto thorax PA

IV. DIAGNOSIS KERJADiagnosis kerja pada pasien ini adalah Efusi Pleura sinistraV. PLANNING Thoracosintesis dengan WSDVI. TERAPI IVFD RL 30 tpm Regimen RHZE 1 kali sehari Ranitidin 2 x 150 mg Vitamin B6

VII. RESUMESeorang laki-laki usia 29 tahun datang ke RS MRM dengan keluhan utama sesak sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan pasien terutama saat pasien miring ke kanan saat berbaring. Selain sesak pasien juga mengeluh demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam yang dirasakan munculnya tidak menentu. Ketika demam sering disertai menggigil. Pasien mengaku tidak mengukur suhu dengan thermometer, hanya diraba tangan saja. Pasien hanya mengobati demam nya dengan obat warung.Pasien juga mengeluhkan adanya batuk sejak 2 bulan yang lalu. Sifat batuk tidak berdahak. Bila batuk terus-menerus dadanya sesak dan perutnya sampai sakit. Pasien juga lemas dan kurang nafsu makan sehingga merasa badannya lebih kurus. Mual dan muntah disangkal pasien. Bak dan Bab dalam batas normal.Dari hasil pemeriksaan fisik, pasien tampak sakit sedang. Pasien suhu 36,5 C . Pasien tampak agak sesak dengan RR 26x/menit. Pada palpasi ditemukan Suara nafas vesikuler yang melemah pada paru kiri dan pada perkusi paru ditemukan suara redup pada basal hemithoraks sinistra. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium, LED meningkat dan terdapat gambaran TB paru pada foto thorax serta adanya gambaran efusi pleura sinistra

VIII. FOLLOW UPTanggalSOAP

19/09/2015Pagi

Batuk keringSesakNyeri epigastrium

TD : 120/60N : 84x/minS : 37,3 CRR : 26x/min

Paru : vocal fremitus melemah pada sisi kiri,Suara nafas vesikuler + / , wheezing -/-, ronkhi +/+, TB Paru dengan Efusi pleura sinistra IVFD RL 30 tpm Regimen RHZE 1 kali sehari Ranitidin 2 x 150 mg Vitamin B6

21/09/2015

Batuk (+)Sesak, nyeri dada, keringat malam

TD : 100/70N : 84x/minS : 37,3 CRR : 26x/min

Paru : vocal fremitus melemah pada sisi kiri,Suara nafas vesikuler + / , wheezing -/-, ronkhi +/+,

TB Paru dengan Efusi pleura sinistraCT scan Thoraks

IVFD RL 30 tpm Regimen RHZE 1 kali sehari Ranitidin 2 x 150 mg Vitamin B6

26/09/2015Batuk (+)SesakCairan (+)

Didapatkan cairan serous-santrokom

Instruksi post pemasanganWSD : cairan dikeluarkan sedikit demi sedikit (200cc/hari)TD : 100/70N : 84x/minS : 37,3 CRR : 26x/min

Paru : vocal fremitus melemah pada sisi kiri,Suara nafas vesikuler + / , wheezing -/-, ronkhi +/+,

TB Paru dengan Efusi pleura sinistra Pemasangan WSD Plan : analisa cairan pleura

IVFD RL 30 tpm Regimen RHZE 1 kali sehari Ranitidin 2 x 150 mg Vitamin B6

29/09/2015Batuk berkurangSesak (-)Cairan WSD tidak bertambah

TD : 100/70N : 76x/minS : 36,3 CRR : 20x/min

Paru : vocal fremitus melemah pada sisi kiri,Suara nafas vesikuler +/+ , wheezing -/-, ronkhi +/+,

TB Paru dengan Efusi pleura sinistra Klem WSD dilepas IVFD RL 30 tpm Regimen RHZE 1 kali sehari Ranitidin 2 x 150 mg Vitamin B6 Foto thorax kontrol Fisioterapi thorax

IX. PROGNOSISAd Vitam: ad bonamAd Sanantionam: dubia ad bonamAd Fungsionam: dubia ad bonam