SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (3)

Embed Size (px)

Citation preview

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) DAMPAK DAN BAHAYA NARKOBA BAGI KESEHATANMateri ini diberikan kepada siswa SMA PGRI Rancaekek

Disusun oleh: Kelompok 12 Lucky Juliana (220110080012) Hilma Zahra (220110080024) Alnidi Safarach (220110080036) Nindhy Adhia Yuva (220110080048) Evanny Indah M (220110080060) Wawan H (220110080072) Bayu Rizky (220110080084) Linda Kasturi (220110080096) Tiara Tri P (220110080108) Dhora P.J.S (220110080120) Liana Deta (220110080132) Bayu Hendrianto (220110080144) Novi Marselina (220110080154)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2009

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

MATERI SUBMATERI SASARAN HARI/TANGGAL WAKTU TEMPAT PEMATERI

: Dampak dan Bahaya Penggunaan Narkoba Bagi Kesehatan : Pengenalan dan Bahaya Terhadap Narkoba : Siswa SMA PGRI Rancaekek : Senin / 30 Maret 2009 : Pukul 08.50 10.20 WIB : Ruang kelas X1-X3 SMA PGRI Rancaekek : Kelompok 12 FIK UNPAD 2008

TUJUAN INSTUTISIONAL (TI): Terciptanya siswa siswi SMA yang bebas dari narkoba dalam upaya mendukung terwujudnya pemuda Indonesia yang sehat dan jauh dari ketergantungan obat terlarang.

TUJUAN INSTRUKTUSIONAL UMUM (TIU): Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, peserta didik diharapkan mengetahui jenis narkoba serta bahaya yang ditimbulkannya.

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK: Peserta didik adalah siswa SMA PGRI Rancaekek kelas X yang berjumlah 90 orang dengan usia antara 16-17 tahun.

ANALISIS TUGAS: Know Do Show Memperlihatkan antusiasme ketika diberikan materi penyuluhan Menunjukkan rasa keingintahuan tentang materi penyuluhan dengan bertanya Menjelaskan Materi mengenai Narkoba dan Bahayanya Bertanya apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti dari materi yang diberikan Menjawab pertanyaan yang diajukan Defenisi Narkoba Faktor yang Menyebabkan Orang Memakai Narkoba Bahaya Penggunaan Narkoba Jenis-jenis dan Penggolongan Narkoba Ciri-ciri Orang yang Menggunakan Narkoba Pencegahan dan Penanganan Dari Dampak Penyalahgunaan Narkoba Hukum yang Mengatur Penyalahgunaan Narkoba

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK): Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, diharapkan peserta didik: 1. Mengetahui pengertian narkoba 2. Mengetahui faktor penyebab orang menggunakan narkoba 3. Mengetahui bahaya dari penggunaan narkoba

4. Mampu menyebutkan jenis dan klasifikasi narkoba 5. Mampu menyebutkan ciri-ciri orang yang menggunakan narkoba 6. Memahami cara pencegahan dan penanganan dari dampak penyalahgunaan narkoba 7. Mengetahui hukum-hukum yang mengatur penggunaan narkoba

POKOK BAHASAN Narkoba dan Penanganannya

SUB POKOK BAHASAN A. Narkoba Secara Umum B. Faktor penyebab orang menggunakan narkoba C. Bahaya dari penggunaan narkoba D. Jenis dan klasifikasi narkoba E. Ciri-ciri orang yang menggunakan narkoba F. Cara pencegahan dan penanganan dampak dari penyalahgunaan narkoba G. Hukum-hukum yang mengatur penggunaan narkoba

SUB-SUB POKOK BAHASAN Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Zat ini dapat menimbulkan kecanduan bagi penggunanya. Zat ini biasanya digunakan pakar kesehatan untuk membius pasien yang akan dioperasi sehingga penggunaannya yang berlebihan dapat menimbulkan akibat yang sangat berbahaya. Faktor yang mendorong seseorang untuk menggunakan narkoba biasanya karena masalah keluarga, lingkungan, rasa ingin tahu, dan coba-coba.

Penggunaan narkoba yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya dan bahkan dapat menimbulkan kematian. Misalnya, gangguan sistem saraf, jantung, pembuluh darah, dan semua organ fital tubuh akan diserang. Ada banyak jenis narkoba yang dapat menimbulkan efek berbahaya tersebut, yaitu heroin, ganja, putauw, shabu-shabu, ecstasy, dan masih banyak lagi. Efek dari penggunaan obat terlarang ini bisa membuat pengguna menjadi tenang, selalu gembira, tidak bisa diam, tidak bisa tidur, berkeringat, dan merasa tidak punya masalah dalam hidup mereka. Setelah reaksi obat ini habis mereka akan ketagihan dan jika tidak mendapat obat itu lagi, mereka menjadi sakaw atau gelisah yang tidak menentu. Tanda-tanda orang yang menggunakan narkoba biasanya tergantung dari jenis obat yang digunakan. Tapi secara umum, orang yang menggunakan obat ini akan berubah drastis secara fisik, emosi, dan prilaku. Badan terlihat kurus, muka pucat, bibir kehitaman, dan mata menjadi cekung. Mereka yang mengonsumsi obat ini akan emosinya tidak terkontrol, gampang marah, menunjukkan sikap pembangkang, dan sangat sensitif. Prilakunya juga menjadi aneh, suka menyendiri, tidak peduli dengan orang lain, menunjukkan sikap malas dan tidak bersemangat. Organisasi-organisasi kesehatan biasanya mengadakan penyuluhan mengenai narkoba kepada masyarakat luas, khususnya para remaja, dalam upaya mencegah penggunaan narkoba karena pada zaman sekarang ini, penyebaran narkoba semakin marak dan mudah ditemukan dimana saja bahkan di tempat-tempat yang tidak kita duga sama sekali. Bagi mereka yang sudah kecanduan narkoba didirikan panti rehabilitas narkoba untuk mereka yang benar-benar ingin bebas dari narkoba. Di tempat inilah mereka akan dibimbing untuk lepas dari pengaruh narkoba dengan kegiatan-kegiatan yang direncanakan. Untuk mengatasi maraknya penggunaan dan penyebaran narkoba, pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang penyebaran dan penggunaan narkoba di masyarakat luas. Sanksi yang berat akan diberikan kepada para pengguna dan penyebar narkoba. Tapi walaupun peraturan itu sudah ditetapkan, masih banyak juga masyarakat yang tidak menaatinya.

MATERI PENYULUHAN (dilampirkan)

ALOKASI WAKTU a. Apersepsi/set b. Membuka acara c. Uraian materi dan tanya jawab d. SGDe. Evaluasi

: 5 menit : 10 menit : 35 menit : 15 menit : 15menit : 10 menit

f. Penutup

STRATEGI INSTRUKSIONAL Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan mempermudah pemahaman pada peserta didik Menjelaskan materi-materi pengajaran Melakukan demonstrasi/simulasi Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik Mengadakan lomba untuk menambah kreatifitas peserta didik dalam menuangkan pemahamannya mengenai bahaya Narkoba

METODE PENGAJARAN Ceramah

Tanya/jawab Lomba Menonton video tentang Narkoba

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KEGIATAN TAHAP KEGIATAN PENDIDIK PESERTA DIDIK PRA 08.55 09.00 KEGIATAN MEMBUKA 09.00- 09.10 Menyiapkan sarana Poster (terpajang selama kegiatan) Ceramah METODE MEDIA

dan perlengkapan Set ruangan Memberi salam dan Menyimak melakukan perkenalan Menjelaskan pembelajaran Menjelaskan cakupan materi dibahas yang akan Menyimak tujuan Menyimak

URAIAN MATERI 09.10- 09.45

Menjelaskan narkoba:

tentang Menyimak

Ceramah

Power point (komputer, LCD, infokus)

Defenisi narkoba Faktor penyebab orang menggunakan

narkoba Bahaya narkoba Jenis klasifikasi narkoba Ciri-ciri orang menggunakan narkoba Pencegahan dan penanganan dari dampak penyalahgunaa n narkoba Hukumhukum mengatur penggunaan narkoba Menunjukkan tentang narkoba Menggali pemahaman peserta didik tentang narkoba secara umum EVALUASI 09.45- 10.15 Lomba dalam bentuk Keaktifan SGD peserta didik Flipchart dan spidol Soal cerdas video Keaktifan peserta didik Tanya jawab Menyimak Simulasi yang dan

penggunaan

Cerdas cermat Pengumuman perlombaan Menyimak

cermat

KEGIATAN PENUTUP 10.15- 10.25

Menutup pertemuan: Menyimpulkan materi Menyimak pengajaran singkat Menutup pertemuan Menyimak secara

MEDIA PENGAJARAN Poster Lembar jernih atau transparansi Lembar balik atau flipchart Power point

SARANA Ruangan Infokus/LCD OHP

SUMBER MATERINarkoba dan Akibatnya. (online). http://nusaindah.tripod.com/narkoba.htm.

[diakses 16 maret 2009, pukul 09.50]. Jenis Narkoba. (online). http://nusaindah.tripod.com/kesjenisnarkoba.htm.

[diakses 16 maret 2009, pukul 10.05]. Remaja Indonesia. 2005. Info Narkoba. (online). http://infonarkoba.blogspot.com. [diakses 16 maret 2009, pukul 11.00].

Narkoba

dan

Bahaya

Pemakaiannya

di

Kalangan

Remaja.

(online).

http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5691. [diakses 16 Maret2009, pukul 11.25].

Therapi Narkoba. (online). http://nusaindah.tripod.com/pengobatannarkoba.htm. [diakses16 Maret 2009, pukul 11.30]. _____. 2009. Narkoba. (online). http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba. [diakses 16 Maret 2009, pukul 11.35]. _____. 2009. Jenis-Jenis Narkoba. (online). http://bnk.samarinda.go.id/index.php? q=image-galleries/jenis-jenis-narkoba. [diakses 24 Maret 2009, pukul 14.17]. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. 2003. Cegah Anak Anda dari Penyalahgunaan Narkoba. (online). http://www.bnn.go.id. [diakses 24 Maret 2009,pukul 14.24]. Roy Tanck dan Amanda Fazani. 2008. Ancaman Hukum bagi Pengguna dan Pengedar Narkoba. (online). http://firosmart.blogspot.com/2008/07/ancamanhukuman-bagi-pengguna-dan.html. [diakses 17 Maret, pukul 20.52]. Kania, Kaniasari. 2007. Ancaman Hukum bagi Pengguna dan Pengedar Narkoba . (online). http://groups.yahoo.com/group/lbh_pendidikan/message/40. [diakses 17 Maret, pukul 20.22]. BNK Samarinda. 2007. Hukum Tentang Narkoba. (online). 17

http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=hukum-tentang-narkoba. Maret, pukul 19.42]

[diakses

EVALUASI Teknik evaluasi yang digunakan adalah teknik tanya jawab dalam bentuk lisan dengan menjawab pertanyaan yang telah ditentukan.

PERTANYAAN: 1. Apa yang disebut dengan narkoba? 2. Apa saja yang menjadi faktor penyebab orang menggunakan narkoba? 3. Apa saja bahaya jika orang menggunakan narkoba? 4. Sebutkan jenis dan klasifikasi narkoba? 5. Sebutkan ciri-ciri orang yang menggunakan narkoba? 6. Bagaimana cara mencegah dan menangani penyalahgunaan Narkoba? 7. Sebutkan beberapa pasal dalam undang-undang yang mengatur tentang Narkoba?

MATERI PENGAJARAN

A. Narkoba Secara Umum 1. Definisi Narkoba Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'. Zat ini bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui oral/diminum, dihirup dan disuntikkan, sehingga setelah itu dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan prilaku yang juga menimbulkan ketergantungan jika melebihi batas dosis. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis. Narkotika, adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Psikotropika, adalah zat atau obat alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku. Bahan adiktif lainnya, adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan. Minuman beralkohol, adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian ataupun secara sintesis yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang

diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol.

2. Penyebaran Narkoba Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknumoknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anakanak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

3. Sejarah Awal NarkobaKurang lebih tahun 2000 SM di Samaria dikenal sari bunga opion atau kemudian dikenal opium (candu = papavor somniferitum). Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Penyebaran selanjutnya adalah ke arah India, Cina dan wilayah-wilayah Asia lainnya. Cina kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran candu ini (dimungkinkan karena iklim dan keadaan negeri). Memasuki abad ke XVII masalah candu ini bagi Cina telah menjadi masalah nasional; bahkan di abad XIX terjadi perangcandu dimana akhirnya Cina ditaklukan Inggris dengan harus merelakan Hong Kong. Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim sertuner menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama Morphius).

Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin ini sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka perang sebahagian tahanantahanan tersebut "ketagihan" disebut sebagai "penyakit tentara"Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London, merebus cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis jamur) Campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu: anjing tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah. Namun tahun 1898 pabrik obat "Bayer" memproduksi obat tersebut dengannama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit (pain killer). Tahun 60-an - 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah "Golden Triangle" yaitu Myanmar, Thailand & Laos. Dengan produksi: 700 ribu ton setiap tahun. Juga pada daerah "Golden Crescent" yaitu Pakistan, Iran dan Afganistan dari Golden Crescent menuju Afrika danAmerika. Selain morphin & heroin adalagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor coca) berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC. Di akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat serta tekhnologi mendukung maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam bentuk obat-obatan. 4. Remaja dan Narkoba Dunia Kedokteran melaporkan bahwa sekitar 70 persen pelaku penyalagunaan narkotika adalah para remaja. Siapa itu remaja? Definisi umumnya adalah "sekelompok manusia yang tidak mau dianggap anak-anak, tetapi belum mampu menempati dunia dewasa. Mereka berada pada jenjang tengah; tidak disebut anak kecil lagi - belum disebut orang dewasa. Intinya sedang dalam perjalanan menuju kedewasaan." Dan umur remaja biasanya berkisar 13-21 tahun, umur sekolah. Bayangkan pada usia begini muda sudah terkena racun narkotika. Mencari akar sebuah persoalan bukan? B. Faktor Penyebab Orang Menggunakan Narkoba Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian

disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut: 1. Coba-coba 2. Senang-senang 3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu 4. Penyalahgunaan 5. Ketergantungan Faktor yang paling dominan yang menyebabkan seseorang itu menggunakan narkoba adalah faktor dari keluarga yang bermasalah. Fakta berbicara bahwa tidak semua keluarga mampu menciptakan kebahagiaan bagi semua anggotanya. Banyak keluarga mengalami problema-problema tertentu. Salah satunya ketidakharmonisan hubungan keluarga. Banyak keluarga berantakan yang ditandai oleh relasi orangtua yang tidak harmonis dan matinya komunikasi antara mereka. Ketidakharmonisan yang terus berlanjut sering berakibat perceraian. Kalau pun keluarga ini tetap dipertahankan, maka yang ada sebetulnya adalah sebuah rumah tangga yang tidak akrab dimana anggota keluarga tidak merasa betah. Akhirnya orangtua sering minggat dari rumah atau pergi sampai larut malam. Kemana anak harus berpaling? Berhadapan dengan situasi demikian, remaja merasa bimbang, bingung dan ketiadaan pegangan dalam hidupnya. Kebimbangan mereka semakin diperparah oleh sikap orangtua yang mengkambinghitamkan mereka. Lebih parah lagi kalau sikap ini lahir dari watak orangtua yang otoriter dan feodalistik. Remaja akhirnya menjadi takut dan mencari sendiri pegangan hidupnya. Dalam pencaharian inilah mereka akhirnya terjerumus ke dalam narkotika. Para remaja sesuai dengan umurnya, suka bergaul dengan kelompoknya. Tidak mustahil mereka menceburkan diri ke dalam kelompok narkotika. Lebih lagi kalau anak merasa orangtua di rumah sangat tidak bersahabat. Faktor ketidakharmonisan dalam keluarga punya relasi saling mempengaruhi yang sangat kuat dengan kenyataan biologis-psikologis kodrati remaja sebagai manusia. Dikatakan

bahwa usia remaja adalah usia serba tidak pasti, penuh gejolak. Remaja, di satu pihak, ingin melepaskan diri dari pengaruh orangtua. Namun di lain pihak ia belum sepenuhnya berdiri sendiri. Dengan demikian jika orangtua tidak bisa bertindak untuk dapat dipercayai sekaligus mengayomi, maka remaja akan mencari tempat sandaran lain berupa kelompok para remaja yang tidak tertutup kemungkinan telah terlibat narkotika. Umur remaja pun adalah umur serta bertanya dan mencari tahu. Kepada siapa mereka harus bertanya jika orangtua hanya punya waktu bertengkar dan terus keluar rumah? Tidak mustahil mereka akhirnya mau mencoba sendiri seperti apa rasanya narkotika itu. Narkotika akhirnya bisa dilihat oleh remaja sebagai pengganti kasih sayang dan perhatian yang tidak mereka alami dari orangtua di rumah. Namun bukan berarti orang tua harus mengendurkan sikap dalam pendidikan anak. Pendidikan anak tetap harus secara solid, namun hendaknya orang tua harus bijak dalam bersikap dan tahu dimana, dan kapan kita harus lembut, dan keras. Ingat anak adalah investment yang tak ternilai untuk keluarga, bukan Stock, mobil, dan properties mewah. Sebagai orang tua tak jarang kita harus korbankan kesenangan dan kepentingan kita demi mendidik anak kita sendiri. Luangkan waktu Anda untuk belajar mendidik anak, jangan pikir bahwa kita orang tua sudah tahu segalanya, perkembangan zaman juga menuntut reformasi dibidang pendidikan anak. C. Bahaya Dari Penggunaan Narkoba Penggunaan narkoba yang belebihan menimbulkan efek, bahaya, dan dampak bagi para penggunanya. Efek Penggunaan Narkoba

Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LTD.

Stimulan, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.

Adiktif, seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat

pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak ganja, heroin, putaw. Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian. Bahaya bagi Remaja Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. Dampak penyalahgunaan Narkoba Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang. Dampak Fisik: 1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah. 3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim. 4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru. 5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur. 6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual. 7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid). 8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya. 9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian. Dampak Psikis: 1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. 2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga. 3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. 4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan. 5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri. Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. 2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga. 3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

D. Jenis dan Klasifikasi Narkoba Jenis Narkoba menurut efeknya Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga: 1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah putaw. 2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: kafein, kokain, amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah shabu-shabu dan ekstasi. 3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja. Heroin atau diamorfin (INN)

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan. Heroin yang diedarkan sering dalam bentuk bubuk berwarna putih keabu-abuan atau coklat.

Dinikmati dengan jalan mencium narkotika ini. Kalau pakai suntik, si pemakai sangat menderita dan akhirnya bisa mati dan harganya sangat mahal mahal mencapai jutaan rupiah. Sakauw : depresi berat, rasa lelah berlebihan, banyak tidur, mimpi bertambah, gugup, ansietas/rasa gelisah, perasaan curiga. Denyut jantung cepat, gelisah, euforia atau rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat, banyak bicara, kewaspadaan meningkat, kejang-kejang, pupil mata melebar, tekanan darah meningkat, berkeringat atau rasa dingin, mual/muntah, mudah berkelahi dan cepat tersinggung, pembuluh gangguan darah, kejiwaan, nystagmus, subarachnoid/otak, thromboemboli/penyumbatan

horisontal/mata bergerak tak terkendali, distonia (kekakuan) otot leher. Aritmia jantung/gangguan irama jantung, luka sampai sekat rongga hidung, hilang nafsu makan, anemia, dan berat badan turun. Heroin alias heroisch diambil dari bahasa Jerman (hero). Tahun 70-an heroin menyerbu generasi muda dalam bentuk morfin. Kematian yang mengenaskan menugggu di depan mata. Kandungan aktif, heroin: 20 persen, heroin hydrichloride: 20 persen, monoacetyl morphine: 35 persen, the baine: 15 persen, papaverine: 10 persen, noscapine: 5 persen. Candu/ madat atau opium Ini adalah narkotika yang dinikmati pakai pipa isapan. Dari candu atau opium ini bisa dihasilkan morfin yang berbentuk tepung licin dan halus keputih-putihan atau kuning. Morfin sangat berbahaya karena denyut jantung dan tubuh akan sangat lemah. Morfin biasa dipakai dengan menyuntik pada lengan dan paha. Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica)

Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Berbentuk daun-daun kering yang sudah dirajang kering dan ditempatkan (biasanya) dalam sebuah amplop kecil berukuran 25 X 15 cm. Dilinting seperti rokok dan dihisap, dimakan. Banyak dikonsumsi masyarakat, dari remaja sampai rakyat biasa. Mudah didapat dan cara pemakaiannya seperti merokok biasa. Harganya sangat murah : Rp. 10.000,- jadi 4 batang rokok.

Mengandung zat THC (Tetra Hydro Cannabinol) yaitu zat psikoaktif yang berefek halusinasi. Nama lain mariyuana, indian hemp, rumput, barang, gelek, daun, hijau, bang, bunga, ikat, labang, cimeng. Akibat penggunaan ganja dalam waktu lama bakal terkena kecanduan yang cukup parah. Kebutuhan narkotika yang tidak terpenuhi akan menimbulkan rasa sakit nagih atau sakau. Selain itu ganja dapat memicu gangguan psikologis berupa kegilaan yang dinamakan skizofrenia. Baik skizofrenia maupun sakau karena nagih ganja sama-sama memiliki gejala awal yang disebut delusi. Delusi di sini ditandai dengan keyakinan yang berlebih bahwa dirinya merupakan perwujudan dari apa saja. Kebanyakan berupa perwujudan benda. Misalnya, ia merasa dirinya adalah patung, ember, sampah, dan lain sebagainya. Aktivitasnya bisa jadi berdiri membisu selama berjam-jam menghadap tembok, menyilet-nyilet tubuh sendiri, membentur-benturkan kepala, dan sebagainya. Oleh karena itu, pemakaian ganja sampai ke tingkat kecanduan di mana terjadi kekacauan fungsi berpikir, berperasaan, dan berperilaku sama saja dengan menalamai gangguan psikologis. Gangguan ini, karena gejalanya sama, bisa mencetuskan skizofrenia atau kegilaan di kalangan orang yang jiwanya labil dan mudah goyah (memiliki faktor predisposisi seperti misalnya kepribadian skizoid). Survey yang pernah ada menyebutkan bahwa umumnya, para penderita skizofrenia sebelumnya sebelumnya adalah pemakai ganja. Akibat lebih jauh, pengguna ganja akan mengalami koma. Kandungan aktif: 100 persen Cannabinoids. Habis Pakai: Kantung mata membengkak dan merah, bengong, pendengaran berkurang, susah berfikir/konsemtrasi, perasan menjadi gembira, selalu tertawa tanpa sebab, pandangan kabur, ingin tidur terus, nafsu makan besar. Sakauw : Banyak berkeringat, gelisah, gemetaran, tidak selera makan, mual/muntah, diare terus menerus, tidak bisa tidur (insomnia), ketakutan berlebihan yang tidak beralasan (paranoid), tingkah laku aneh, melamun, dan tertawa sendiri. Akibat : Perasaan tidak tenang, tidak bergairah, cepat marah/sensitif. Jantung berdebar, euforia (merasa sangat gembira tanpa sebab), halusinasi dan delusi, waktu terasa berjalan sangat lambat, apatis, cuek terhadap diri dan lingkungannya, tidak ada kemauan, mata merah, nafsu makan meningkat, mulut kering, kelakuan jadi aneh, cemas, takut yang berlebihan, curiga berlebihan atau paranoid, kehilangan minat beraktivitas, malas belajar, malas bekerja, ditinggalkan kawan. Bronkitis/infeksi paru, imunitas berkurang, kemampuan membaca terganggu, ketrampilan bicara terganggu, motivasi berkurang, rasa ingin bersaing berkurang.

Putauw Nama lainnya adalah Pe-te ,zat ini adalah turunan ke lima-ke enam dari Heroin yang dibuat dari bunga yang namanya Opium. Ada dua jenis yaitu jenis Banana dan jenis Snow White yang berbentuk seperti Bedak. Putauw digunakan dengan cara dibakar dan dihisap asapnya. Harganya relatif murah Paket Hemat : Rp. 25.000,- karena banyak remaja yang terperangkap sebagai pecandu hanya karena diajak teman untuk menghisap dengan hidung bersama-sama. Padahal sesudah memakai cara dihisap terus menerus, hidung berdarah, hidung ingusan terus menerus, pilek terus menerus, sehingga akhirnya remaja/pemakai berganti dengan cara suntik. Cara ini sangat berbahaya, karena bisa terjadi keracunan waktu darah dikeluarkan dan dikocok dijarum suntik dicampur putauw, bisa emboli, kemasukan udara dan menyumbat jantung dan jantung tersumbat dan berhenti berdetak, sehingga banyak sekali pecandu suntik putauw ditemukan mati dengan suntikan masih menempel ditangannya. Putauw ini juga jahat sekali karena kebutuhan tubuh 2 kali kelipatan, misalnya mula- mula pakai 1 titik, lama-lama 2 titik, 4, 16, dan seterusnya sampai mencapai jumlah yang sangat tinggi dan biasanya pecandu mati karena overdosis. Karena bentuknya bubuk putih, sehingga banyak sekali yang dipalsukan, kadang-kadang dicampur urea, bedak, tepung, dan obat yang ditumbuk. Sehingga banyak sekali penderita Putauw yang keracunan dan mati, badan menggelepar-gelepar, kejang-kejang, dan mulut mengeluarkan busa. Sakauw Putau : Gelisah, keringat dingin, menggigil, tulang-tulang seperti mau patah, ngilu semua, mual-mual, mata berair, hidung berair, perut sakit, keringat keluar tak wajar. Bila udara dingin sedikit dia akan merasa sangat kedinginan, keluar air mata, pupil mata membesar, keluar ingus, kelebihan keringat, diare, merinding, menguap terus-menerus, tekanan darah naik, jantung berdetak cepat, demam, panas dingin, tidak bisa tidur (insomnia), otot dan tulang nyeri, sakit kepala, persendian ngilu, gelisah, marah-marah, dan gampang terpancing untuk berkelahi. Akibat : Organ-organ tubuh rusak, terutama levernya mengeras, ginjal juga rusak, bisa sewaktu-waktu mati karena keracunan dan overdosis. Nafsu makan kurang, susah untuk berpikir, susah untuk konsentrasi, menjadi pemarah, hepatitis, penyuntik pupil mata mengecil atau melebar akibat kekurangan oksigen (anoksia), gembira yang sangat berlebihan (euforia), sedih yang berlarut (disforia), tidak peduli (apatis), badan lemas, malas bergerak, ngantuk, ngomong cadel, tidak konsentrasi, tidak perhatian, alias daya ingat lemah, tidak bisa membedakan realitas dengan khayalan, impotensi pada cowok, gangguan haid pada cewek,

gangguan perut, nafsu makan berkurang (kurus), hepatitis/radang hati, HIV/AIDS (pemakai suntikan dengan jarum tak steril). Shabu-shabu Ini adalah nama jual dari methamphetamine, berbentuk kristal seperti gula pasir atau seperti vetsin (bumbu penyedap makanan). Ada beberapa jenis antara lain: Chystal, Coconut, Gold River. Merupakan heroin kelas 2, yang dihisap dengan menggunakan suatu alat khusus. Zat ini yang sangat mudah didapat dan sangat mudah cara mengkonsumsinya; kelihatannya ini memang sengaja disiapkan untuk merusak generasi penerus bangsa, bubuk shabu yang berbentuk kristal ini sangat mudah didapat dan sangat mudah juga dipakainya, dan pemakainya tidak pernah sakauw atau merasa kesakitan kalau lagi ketagihan, tetapi bubuk kristal ini sangat jahat karena langsung merusak otak terutama otak yang mengendalikan pernafasan, suatu saat pecandu akan mengeluh sakit asma (sesak nafas) dan lama-lama kalau tetap memakai shabu akan meninggal begitu saja karena kehabisan nafas, karena syaraf otak yang mengendalikan pernafasan sudah tidak berfungsi, dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas. Setiap hari ada berapa remaja yang meninggal hanya karena keluhan sesak nafas(asma). Cara memakai kristal ini dibakar lalu dihisap dengan alat khusus yang disebut bong tetapi anak-anak pandai sekali bisa membuat dengan botol apa saja. Dihisap dengan mediator air. Tetapi yang pecancu tidak tahu, didalam tubuh kristal ini mengkristal kembali, sehingga paru-parunya bisa berubah menjadi batu mengeras sehingga umumnya keluhan pemakai shabu-shabu adalah sesak nafas. Harga Shabu-bhabu 1 gr - Rp. 200.000,- Jenis Blue Sky yang mahal 1 gr. Rp. 500.000,- 1 gr. bisa untuk 8 orang. Biasanya dipakai 2 kali per minggu. Kristal ini paling banyak digemari karena tidak ada sakauwnya, jika sedang ketagihan hanya gelisah, tidak bisa berpikir dan bekerja. Sakauw Shabu-shabu : Gelisah, tidak bisa berpikir, tidak bisa bekerja. Tidak bisa tenang, mudah lelah, mudah marah, tidak bisa beraktivitas dengan baik, tidak ada semangat, depresi berat, rasa lelah berlebihan, dan gangguan tidur. Habis pakai shabu-shabu: mata bendul ada garis hitam, badan terasa panas terbakar, sehingga minum terus menerus, dan selalu membawa botol aqua. Kuat tidak makan dan tidak tidur sampai berhari-hari, bicara terus menerus tapi suaranya jelas. Bersemangat, gariah seks meningkat, paranoid, tidak bisa diam/tenang, selalu ingin menambah terus, tidak bisa makan, tidak bisa tidur.

Akibat : Merusak organ-organ tubuh terutama otak, dan syaraf yang mengatur pernafasan. Banyak yang mati karena sesak nafas, dan tiba-tiba berhenti bernafas karena syaraf yang mengendalikan pernafasan sudah rusak dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas, sehingga nafasnya putus, dan mati. Paranoid, otak susah dipakai berpikir dan konsentrasi, dan tidak mau makan. Rasa gembira, rasa harga diri meningkat, banyak bicara, kewaspadaan meningkat, denyut jantung cepat, pupil mata melebar, tekanan darah meningkat, berkeringat, mual, muntah, (dalam waktu 1 jam setelah pemakai gelisah), kesadaran berubah (pemakai baru, lama, dosis tinggi), perasaan dikejar-kejar, perasaan dibicarakan orang, agresif dan sifat bermusuhan, rasa gelisah, tidak bisa diam, (dalam waktu 24 jam). Gangguan irama detak jantung, perdarahan otak, hiperpireksia atau syok pada pembuluh darah jantung yang berakibat meninggal. Ecstasy Yang satu ini adalah zat Psikotropika ,jenis yang populer beredar dimasyarakat adalah : alladin, apel, electric, butterfly dengan nama jual yang bermacam - macam. Cara pakai: berbentuk pil atau kapsul. Dikunyah, dikulum, ditelan dengan air mineral. Harganya sangat mahal sehingga hanya dipakai kelas menengah keatas, executive, dan lain-lain. Ciri orang yang menggunakan obat ini, setelah memakai pengguna akan menjadi energik tapi mata sayu dan pucat, berkeringat dan tidak bisa diam ,dan susah tidur. Merasa gembira terus, dan hal-hal yang tidak lucu saja membuat tertawa. Sakauw: rasanya gelisah dan tidak bergairah dan tidak energetik sehingga ingin mengkonsumsi lagi. Akibat: jika dipakai terus menerus dapat merusak organ tubuh, otak, dan syaraf. Syaraf otak rusak, dehidrasi, liver rusak , tulang gigi keropos, syaraf mata rusak, wajah terlihat selalu ketakutan. Pil koplo Pil ini sudah beredar sampai ke desa terpencil diseluruh Indonesia. Paling banyak dikonsumsi baik anak usia SD, SMP, SMU, Mahasiswa dan juga rakyat golongan menengah kebawah. Harganya sangat murah, 1 strip (10 biji) harganya Rp. 10.000,-, sangat mudah didapat, tetapi pil ini sangat ganas karena membuat orang menderita ketergantungan terus menerus, beringas, maunya berkelahi, Szisoprenia (gila), halusinasi, sehingga nantinya generasi penerus banyak yang menderita gila. Dan pil ini sangat mengancam kehidupan

masyarakat. Sakauw: gelisah, emosional, mata merah, uring-uringan, keringat dingin, dan badan sakit semua. Setelah Menggunakan: berbicara terus menerus tetapi suara tidak jelas seperti orang mabuk, menjadi berani, cepat marah, beringas dan selalu ingin ribut dan berkelahi saja. Akibat : Organ tubuh rusak, terutama otak, dan syaraf. Ketergantungan terus menerus, halusinasi, gila, beringas, emosional, sering berkelahi dan bikin onar, bikin ribut, karena beringas bisa membunuh orang dengan kepala dingin tanpa sadar, sesudah sadar kita sudah dipenjara. Jadi kecenderungannya adalah merusak, berani kepada orang tua, guru, aparat kepolisian, dan kemauan yang besar untuk mengajak ribut, bisa menyebabkan perkelahian antar pelajar, antar kelurahan, antar desa. Pil ini dijadikan alat oleh kekuatan asing yang mau menghancurkan Indonesia. Rakyat berani kepada aparat, sehingga tidak ada hukum, para pelajar tawuran, perkelahian antar desa, dan desa-desa dibakar. Cannabis Cannabis atau yang dikenal juga dengan nama Tetrahidrocanahidrol, adalah jenis tanaman yang dikeringkan dengan efek dapat membuat pemakainya menjadi teler atau fly. Ciri pengguna cannabis, biasanya setelah menggunakan mata akan terlihat sembah atau kantung mata terlihat bengkak, merah dan berair, terlihat sering bengong, pendengaran seperti berkurang, sulit berpikir, perasaan gembira dan selalu tertawa, tapi juga dapat cepat menjadi marah dan tidak bergairah. Hashish Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian.

E. Ciri-ciri Orang yang Menggunakan Narkoba

Ciri-ciri orang yang menggunakan narkoba bisa dilihat dari jenis obat yang digunakannya. 1. Opiat (heroin, morfin, ganja) - Perasaan senang dan bahagia - Acuh tak acuh (apati) - Malas bergerak - Mengantuk - Rasa mual - Bicara cadel - Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis) - Gangguan perhatian/daya ingat 2. Ganja - Rasa senang dan bahagia - Santai dan lemah - Acuh tak acuh - Mata merah - Nafsu makan meningkat - Mulut kering - Pengendalian diri kurang - Sering menguap/ngantuk

- Kurang konsentrasi - Depresi 3. Amfetamin (shabu, ekstasi) - Kewaspadaan meningkat - Bergairah - Rasa senang, bahagia - Pupil mata melebar - Denyut nadi dan tekanan darah meningkat - Sukar tidur/ insomnia - Hilang nafsu makan 4. Kokain - Denyut jantung cepat - Agitasi psikomotor/gelisah - Euforia/rasa gembira berlebihan - Rasa harga diri meningkat - Banyak bicara - Kewaspadaan meningkat - Kejang - Pupil (manik mata) melebar - Tekanan darah meningkat - Berkeringat/rasa dingin - Mual/muntah - Mudah berkelahi - Psikosis - Perdarahan darah otak - Penyumbatan pembuluh darah

- Nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali - Distonia (kekakuan otot leher) 5. Alkohol - Bicara cadel - Jalan sempoyongan - Wajah kemerahan - Banyak bicara - Mudah marah - Gangguan pemusatan perhatian - Nafas bau alkohol 6. Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon) - Bicara cadel - Jalan sempoyongan - Wajah kemerahan - Banyak bicara - Mudah marah - Gangguan pemusatan perhatian Secara umum, ciri orang yang menggunakan narkoba dapat dilihat dari aspek fisik, emosi, dan tingkah laku. Biasanya ketiga aspek ini akan berubah drastis dari yang biasanya setelah menggunakan obat terlarang ini. a. Fisik - Berat badan turun drastis. - Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman. - Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan. - Buang air besar dan kecil kurang lancar.

- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas. b. Emosi - Sangat sensitif dan cepat bosan. - Bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang. - Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya. - Nafsu makan tidak menentu. c. Perilaku - Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya. - Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga. - Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam. - Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barangbarang berharga miliknya banyak yang hilang. - Selalu kehabisan uang. - Waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya. - Takut akan air. Jika terkena akan terasa sakit karena itu mereka jadi malas mandi. - Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala putus zat. - Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada

maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat. - Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan. - Mengalami jantung berdebar-debar. - Sering menguap. - Mengeluarkan air mata berlebihan. - Mengeluarkan keringat berlebihan. - Sering mengalami mimpi buruk. - Mengalami nyeri kepala. - Mengalami nyeri atau ngilu sendi-sendi.

F. Cara Pencegahan dan Penanganan Dampak dari Penyalahgunaan Narkoba Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu 1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dan lain-lain. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. Kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga. 2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan

bahan-bahan adiktif secara bertahap. 3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahgunaan narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif. Pengbatan Narkoba:

Pencegahan Narkoba: 1. Memperkuat keimanan 2. Memilih lingkungan pergaulan yang sehat 3. Komunikasi yang baik 4. Hindari pintu masuk narkoba yaitu rokok

Pertolongan Pertama Pertolongan pertama penderita dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba. Bila tidak berhasil perlu pertolongan dokter. Pengguna harus diyakinkan bahwa gejala-gejala sakaw mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang.

Empat Cara Alternatif Menurunkan Risiko atau "Harm Reduction" : 1. Menggunakan jarum suntik sekali pakai 2. Mensuci hamakan (sterilisasi) jarum suntik 3. Mengganti kebiasaan menyuntik dengan menghirup atau oral dengan tablet 4. Menghentikan sama sekali penggunaan narkoba

Detoksifikasi Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti. Detoksifikasi bisa dilakukan dengan berobat jalan atau dirawat di rumah sakit. Biasanya proses detoksifikasi dilakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu, hingga hasil tes urin menjadi negatif dari zat adiktif. Berikut ini beberapa alamat rumah sakit yang menerima pasien untuk detoksifikasi: 1. Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Tel: 62-21-7695461; 7698240 2. Rumah Sakit Atma Jaya Jl. Pluit Raya No. 2, Jakarta Utara Tel: 62-21-6606127-30 3. Rumah Sakit Mitra Keluarga Jatinegara Jl. Raya Jatinegara Timur No. 85 A-87, Jakarta 13310 Tel: 62-21-280666; 280777; 280888; 280999 4. Rumah Sakit Darmawangsa Jl. Darmawangsa Raya No. 13 Blop P2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Tel: 62-21-7394484; Fax: 62-21-7394162 5. Rumah Sakit Ongko Mulyo Jl. Pulomas Barat VI, Jakarta Timur Tel: 62021-4723332, 4722719 Rehabilitasi Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara fisik memang tidak ketagihan lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang pecandu. Sehingga sangat rentan dan sangat besar kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi. Untuk itu setelah detoksifikasi perlu juga dilakukan proteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu, misalnya dengan memasukkan mantan pecandu ke pusat rehabilitasi. Berikut ini daftar dari beberapa pusat rehabilitasi 1. Yayasan Kasih Mulia Jl. Camar Indah blok DD-10, Ruko Pantai Indah Kapuk, Jakarta 14470 Tel: 62-21-5881103, 5882265; Fax: 62-21-5882275; e-mail: [email protected] 2. Yayasan Titihan Respati Jl. Hang Lekir Raya No. 16, Jakarta Selatan Tel: 62-21-7394762, 7394769

3. Terapi & Rehabilitasi Pasien NAZA ala Prof. Dr. dr. H. Dadamng Hawari Jl. Tebet Mas Indah Blok E No. 5, Jakarta Tel: 62-21-8299857; 8298885 4. Yayasan Insan Pengasuh Jl. Daksa IV/69, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Tel: 62-21-7208216 5. Yayasan Dharma Kasih Ibu Puri Kinasih Komplek Cilember desa Jogjogan, Bogor, Jawa Barat Tel: 62-251-252379 6. Wisma Adiksi Jl. Jati Indah I No. 23 Pangkalan Jati, Podok Labu, Jakarta Selatan Tel: 62-21-7690455; 7540604

7. Pusat Pemulihan Rumah Anak Panah Jl. Kran V No. 3, RT 011/05, Kemayoran, Jakarta 10610 Tel: 62-21-4255652 8. Permadi Siwi

Jl. MT Haryono, Jarkarta Timur 9. Wisma Dulos Jl. Tugu No. 4, Cilangkap, Jakarta Timur 10. Panti Sosial Parmadi Putra (Depsos) Khusnul Khotimah Jl. Babakan Pocis RT 003/03, Babakan Kec. Cisauk, Serpong Tangerang Tel: 62-21-7561331 11. Wisma Siloam Jl. Semplak No. 345, Bogor Tel: 62-251-505159 12. Pesantren Al Ihya Jl. Batu Tapak, Pasir Jaya, Ciomas, Bogor Tel: 62-251-311964, 312272, 312055 13. Yayasan Harapan Permata Hati Kita Jl. Dr. Semeru No. 111, Bogor 14. Yayasan Podok Bina Kasih Puncak Cipanas Sekretariat: Citra I ext. Blok AE V/1, Kalideres, Jakarta Barat

Tel: 62-21-5418993; 5459815 15. Pesantren Inabah XV Jl. Raya Perjuangan No. 15, Cipanas, Ciawi 46157 Tel: 62-265-455228 16. Pesantran Inabah VII Kp. Rawa, Desa Calingcing, Kec. Sukabening, Pos Raya Poloh, Tasikmalaya 46155 Tel: 62-265-450028 17. Panti Rehab. Doulos Jl. Raya Maribaya 191, Lembang, Jawa Barat Tel: 62-22-2787384 18. Yayasan Cinta Kasih Bangsa Jl. Kol Soegiyono Susukan Ngemplak, Ungaran Tel: 62-24-922674 19. Pondok Pesantren Tebu Ireng Tromol Pos V Jombang 61471 Jawa Timur

G.Hukum-hukum yang Mengatur Penggunaan NarkobaLandasan Hukum Narkoba UN Convention Againts The Illicit Traffic InNarcotic Drugs And Psycotropic Substances 1988 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika Undang-undang Nomor 7 Tahun 1997 tentang ratifikasi Un Convention 1988 Kepres RI, No. 17/2002 tentang Badan Narkotika Nasional Inpres RI, No. 3/2002 tentang Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika, Prekusor, dan Zat Adiktif lainnya

ASPEK HUKUM 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1977 Tentang Narkotika Pasal 78 Ayat 1 : Barang Siapa Tanpa Hak Dan Melawan Hukum Menanam, memelihara, mempunyai dalam persediaan, memiliki atau menguasai narkotika golongan I dalam bentuk tanaman, atau Memiliki, menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan, atau menguasai narkotika golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyakRp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

Pasal 81 Ayat 1 : Barang Siapa Tanpa Hak dan Melawan Hukum Membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito narkotika I, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun ( lima belas ) tahun dan denda paling banyak Rp. 750.000.000,- ( tujuh ratus lima puluh ribu rupiah ); Membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito narkotika golongan II, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 ( sepuluh ) tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah ); Membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito narkotika golongan III, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 ( tujuh ) tahun dan denda paling banyak Rp. 200.000.000,- ( dua ratus juta rupiah ). Pasal 88 Ayat (1) Pecandu narkotika yang telah cukup umur dan dengan sengaja tidak melapor diri sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). Ayat (2) Keluarga pecandu narkotika sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang dengan sengaja tidak melaporkan pecandu narkotika tersebut dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

2. UU No. 5/1977 tentang PSIKOTROPIKA Pasal 37 Ayat (1) Pengguna psikotropika yang menderita syndroma ketergantungan

berkewajiban ikut serta dalam pengobatan atau perawatan. Pasal 64 Ayat (1) Barang siapa menghalang-halangi penderita syndroma ketergantungan untuk

menjalani pengobatan dan atau perawatan pada fasilitas rehabilitasi sebagaiman dimaksudkan dalam pasal 37, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau pidana denda paling banyak 20 juta rupiah.