Laporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumaweLaporan Kasus Gagal Jantung Kongestif Kelbi universitas malikussaleh lhokseumawe

Citation preview

GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF)

LAPORAN KASUS GAGAL JANTUNG KONGESTIFPADA WANITA USIA 59 TAHUN DI PUSKESMAS SAMUDRA KABUPATEN ACEH UTARA AGUSTUS 2015

Oleh :Alwi qatsirDella astilianaFitri annisakRauzahRossi monisaVonalia nurul annisa

Pembimbing :Dr.Yuziani, M.SiDr. Jarita

1DEFINISIGagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun darah balik masih dalam keadaan normal. 2Other Causes

Arrhythmias Valvular heart diseaseCongenital heart diseasePericardial diseaseHyperdynamic circulationAlcohol and drugs(chemotherapy) Main Causes

Ischemic heart disease (35%-40%)Cardiomyopathy(dilated) (30-40%)Hypertension ( 15-20%)Etiology of Heart Failure3KRITERIA FRAMINGHAM

4Klasifikasi New York Heart Association

5Klasifikasi ACC / AHA ( American College of Cardiology / American College Heart Association Tahapan Gagal Jantung KronisTahap APasien dengan resiko gagal jantung, tapi belum ada disfungsi struktur.Tahap BPasien dengan kerusakan struktur jantung berkaitan dengan gagal jantung tapi belum muncul gejala.Tahap CPasien yang saat ini atau sebelumnya ada gejala gagal jantung yang berkaitan dengan kerusakan struktur jantung.Tahap DPasien dengan kerusakan structural jantung dan gejala gagal jantung yang bermakna, walaupun sudah dengan terapi medis maksimal dan membutuhkan intervensi lanjut seperti transplant jantung6Patofisiologi 7

8

9Gejala Klinis

10

11Studi Diagnostik

12Tatalaksana

13LAPORAN KASUS14IDENTITASNama: Ny. NUmur: 59 thJenis Kelamin: PerempuanAlamat: MancangPekerjaan: PetaniStatus Perkawinan: MenikahAgama: IslamSuku: AcehTanggal Pemeriksaan : 23 Juli 2015No. RM: N/133344/w/15

15ANAMNESIS

Keluhan Utama : Sesak napas Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan lebih kurang 3 hari sebelumnya dan memberat 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak nafas muncul saat beraktifitas bahkan saat berjalan dari kamar ke kamar mandi ( 5m). Sesak juga memberat saat berbaring terutama dimalam hari sampai pasien terbangun dan lebih nyaman tidur dengan posisi setengah duduk. Namun sejak 3 hari SMRS os mengeluh sesak napas bertambah meskipun os beristirahat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca, debu dan emosi. Batuk (+), tidak berdahak, tidak berdarah. Di malam hari os mengeluh mual (+), muntah (+) sebanyak 3x. Bengkak pada kaki (-). Demam (-), berkeringat dingin (+), BAK dan BAB biasa. Riwayat kaki bengkak (+), riwayat hipertensi 6 tahun yang lalu (+), riwayat DM (-).

16Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Hipertensi: pasien menderita hipertensi sejak 6 tahun yang lalu dan berobat secara tidak teraturRiwayat DM: disangkalRiwayat Alergi Obat: disangkalRiwayat OAT: disangkal

17Riwayat Keluarga

Riwayat penyakit serupa : disangkalRiwayat Hipertensi : Ayah pasien menderita hipertensi Riwayat DM : disangkalRiwayat Alergi Obat : disangkalRiwayat OAT : disangkal

18Riwayat Kesehatan Lingkungan

Riwayat konsumsi makanan berlemak yang berlebih disangkal. Saat masih berusia produktif, pasien bekerja di sawah. Namun karena usia yang sudah lanjut, pasien hanya di rumah dan tidak beraktifitas fisik sama sekali. 19Pemeriksaan fisik

Tekanan Darah: 130/100 mmHgNadi: 100x/menitRespirasi Rate: 28 x/menitSuhu: 36,2oCBB : 50 kgTB: 155 cmIMT: 20 (normoweight)

20Pemeriksaan fisik Lanjt

Kepala: Konjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-, Nafas Cuping hidung -/-Leher: Retraksi suprasterna (-), deviasi trakhea (-), peningkatan JVP -/-, pembesaran kelenjar limfe -/-ThoraxParu-ParuInspeksi: Bentuk dada normal, gerak pernafasan hemithoraks kiri dan kanan asimetrisPalpasi: Stem fremitus kanan = kiriPerkusi: Sonor di kedua lapangan paruAuskultasi: Vesikuler (+), ronkhi basah halus (+) di basal kedua paru

21Pemeriksaan fisik Lanjt

Jantung : Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihatPalpasi: Ictus cordis teraba pada ICS VI medial midklavikulaPerkusi: Batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra, batas kiri linea axilaris anterior sinistra ICSVIAuskultasi: B I/II murmur (-), gallop (-)Abdomen : Inspeksi: tidak ditemukan distendedAuskultasi: peristaltik normalPalpasi: tidak ditemukan nyeri tekanPerkusi: timpaniEkstremitas : Clubbing finger tidak ditemukan, edema tidak ditemukan.

22Pemeriksaan penunjang

Rontgen (24-6-2015) :Cor : CTR > 0,5, elongasi aortaPulmo : dalam batas normalKesan :Kardiomegali

23Irama sinus, normoaksis, HR: 115x/m, Axis deviasi ke kiri, kompleks QRS 0,2 detik, ST elevasi : V1-V4, ST depresi : V5-V6, T inverted : 1, aVL, V5, V6, Q wave V3-V4Kesimpulan : irama sinus takikardi dengan deviasi aksis ke kiri, left ventrikel hipertropi, blok cabang berkas kiri dan old miokard infark anteroseptal

Hasil EKG(Tanggal 21 juli 2015)

24Hasil Laboratorium (Tanggal 21 juli 2015)

NoPemeriksaanHasil1Hemoglobin12,7 g/dl2Eritrosit4,55 x 106/mm33Hematokrit38,7 vol%4Leukosit5,8 x 103/mm35Trombosit 304 x 103/mm36Glukosa random133 mg/dl7Kolesterol300 mg/dl25ResumePasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan lebih kurang 3 hari sebelumnya dan memberat 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak muncul saat beraktifitas bahkan saat berjalan dari kamar ke kamar mandi ( 50m) dan berkurang dengan istirahat. Sesak juga memberat saat berbaring terutama dimalam hari sampai pasien terbangun dan lebih nyaman tidur dengan posisi setengah duduk. Namun sejak 3 hari SMRS os mengeluh sesak napas bertambah meskipun os beristirahat. Sesak tidak dipangaruhi cuaca, debu dan emosi. Batuk (+), tidak berdahak, tidak berdarah. Di malam hari os mengeluh mual (+), muntah (+) sebanyak 3x. Bengkak pada kaki (-). Demam (-), berkeringat dingin (+), BAK dan BAB biasa. Riwayat kaki bengkak (+), riwayat hipertensi 6 tahun yang lalu (+), riwayat DM (-).

26Diagnosis kerjaCHF Fc NYHA III ec HHDDispepsia

Usulan pemeriksaanKimia darah UrinalisaEchocardiographyCor Angiography

27Diagnosa bandingCHFCADPPOK

Terapi : Non farmakologi : IstirahatOksigen 2-3 literDiet jantung II

28Farmakologi : Carvedilol 6,25mg 1x1 tabRamipril 2,5 mg 1x1 tabAspirin 80 mg 1x1 tabSimvastatin 20 mg 1x1 tabAntasida syr 3x1 cth

PrognosisDubia ad malam

29PencegahanPencegahan primerDitujukan kepada keluarga pasien yang memiliki resiko hipertensi, dengan cara melakukan pola hidup sehat seperti mengurangi asupan garam dan makanan berlemak, berolahraga secara teratur, menghindari stres dan tidak merokok.

Pencegahan SekunderDitujukan untuk mencegah komplikasi dengan cara memberi pemahaman tentang penyakit yang dideritanya dan pengetahuan bahwa penyakit ini memerlukan pengobatan jangka panjang yang dapat dikontrol dengan cara mengatur pola hidup sehat, diet rendah garam dan makanan berlemak, batasi aktivitas, minum obat teratur, dan rutin kontrol ke pelayanan kesehatan.

30Anjuran untuk keluarga

Mengurangi asupan garamMelakukan pola hidup sehat, menjaga berat badan ideal, tidak merokok dan hindari stress.Memeriksa tekanan darah rutin ke pelayanan kesehatanMengurangi makanan tinggi lemak dan kolesterol

31Kendala yang dihadapi :

Kurangnya perhatian keluarga terhadap pasien dalam memonitoring pengobatan pasienKurangnya kesadaran diri pasien dalam mengubah pola makanKetidaksediaannya obat-obatan yang diperlukan pasien di Puskesmas

32Analisa kasusPada kasus ini diagnosis fungsionalnya yaitu CHF. Hal ini didasarkan pada kriteria framingham minimal satu kriteria mayor dan 2 kriteria minor:Kriteria minor:Edema ekstremitasBatuk malam hariDispnea deffortHepatomegaliEfusi pleuraPenurunan kapasitas vitalTakikardi (> 120 x/menit)

Kriteria mayor:Paroksisimal nocturnal dispneuDistensi vena leherRonki paruKardiomegaliEdema paru akutGallop s3Peninggian tekanan vena jugularisRefluks hepatojugular33Pada pasien ini didapatkan tiga kriteria mayor. Pertama terdapatnya paroksismal nokturnal dispneu dari hasil anamnesis. Kedua, dari hasil pemeriksaan fisik perkusi jantung, didapatkan adanya pembesaran jantung. Batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra, batas kiri linea axilaris anterior sinistra ICSVI. Hal yang sama juga didapatkan dari hasil rontgen yang menyatakan bahwa pada pasien terdapat kardiomegali dengan CTR > 0,5.

Sedangkan untuk kriteria minor didapatkan batuk malam hari. Kedua terdapatnya dispnea deffort yang didapatkan dari hasil anamnesis pasien mengeluh sesak saat berjalan dari kamar ke kamar mandi ( 5m). Oleh karena itu pada pasien ini kami simpulkan diagnosis fungsionalnya adalah CHF.

34Kesimpulan dan saranKesimpulan Berdasarkan hasil studi kasus tentang Congestive Heart Failure di Puskesmas Samudera Kabupaten Aceh Utara Agustus 2015 didapatkan bahwa :Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit CHF dan komplikasi yang akan ditimbulkannya.Masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan faktor risiko yang dapat menyebabkan timbulnya CHF.Kurangnya perhatian masyarakat akan pencegahan penyakit CHF.

35Saran

Bagi puskesmas Samudera Kabupaten Aceh Utara agar memberikan informasi tentang faktor risiko yang dapat menyebabkan CHF, terutama kepada pasien yang datang berobat ke poli umum baik melalui konseling maupun media seperti poster.

Bagi masyarakat agar mendapat informasi mengenai penyakit CHF dan mengenal berbagai faktor risiko dan dampak dari penyakit ini.

Bagi penulis agar melakukan studi kasus penyakit CHF lebih spesifik lagi dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan lebih lengkap.

36Lampiran 1

37

38Lampiran 2

39Keadaan halaman depan rumah pasien

40

THANK YOU41Left heart failureIHD, Myocarditis,Valvular heart diseasesForward failureBackward failure cardiac outputTissue anoxia renal perfusionActivation of RAASPULMONARY CONGESTION and OEDEMANa+, H2O retentionResidual blood in left ventricle Left atrial pressure and volume Pressure in pulmonary venous circulation Pulmonary arterial hypertension Right ventricular pressure SYSTEMIC VENOUS CONGESTION and PERIPHERAL OEDEMARight heart failureRight side valvular diseaseRt side myocardial diseasePulmonary hypertensionHeart disease(any)HypertensionDiabetes, Hypercholesterolemia

AsymptomaticLV dysfunctionSystolic / DiastolicMarked symptomsat rest despitemax. therapyDyspnea, FatigueReduced exercisetoleranceStages in the Evolution of Heart Failure

ABCDAHA guidelines 200184