Gagal Jantung Kronis/kongestif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gagal jantung kongestif

Citation preview

Gagal Jantung KronisSiti Khadijah Binti Said (102011440)[email protected] Kedokteran,Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara, No 6, Jakarta 11510

PendahuluanGagal jantung merupakan sindroma klinis yang kompleks dengan gejala-gejala yang tipikal dari sesak nafas dan mudah lelah yang berhubungan dengan kerusakan fungsi maupun struktur dari jantung yang mengganggu kemampuan ventrikel untuk mengisi dan mengeluarkan darah ke sirkulasi. Gagal jantung yang umumnya didapatkan pada populasi usia tua serta pada orang-orang yang mengalami paru infark miocard dengan kerusakan otot jantung persisten. Entities gagal jantung mudah sekali diketahui oleh dokter yang berpengalaman, dapat ditemukan di komunitas masyarakat dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi morbiditas dan mortalitasnya. Gagal jantung kronik merupakan sindroma klinik yang kompleks dan disertai keluhan yang berupa sesak, fatigue, baik dalam keadaan istirahat atau latihan, terdapat oedem dan tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam keadaan isitrahat.1PembahasanAnatomi jantungJantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruangan yang terletak di rongga dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Ukuran jantung lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung mempunyai empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium adalah ruangan sebelah atas jantung dan berdinding tipis, sedangkan ventrikel adalah ruangan sebelah bawah jantung. dan mempunyai dinding lebih tebal karena harus memompa darah ke seluruh tubuh.Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. Atrium kiri berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan mengalirkan darah tersebut ke paru-paru. Ventrikel kanan berfungsi menerima darah dari atrium kanan dan memompakannya ke paru-paru. ventrikel kiri berfungsi untuk memompakan darah yang kaya oksigen keseluruh tubuh. Jantung juga terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan terluar yang merupakan selaput pembungkus disebut epikardium, lapisan tengah merupakan lapisan inti dari jantung terdiri dari otot-otot jantung disebut miokardium dan lapisan terluar yang terdiri jaringan endotel disebut endokardium.Fisiologi jantungSiklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu kontraksi (sistolik) dan relaksasi (diastolik). Sistolik merupakan sepertiga dari siklus jantung. Kontraksi kedua atrium pendek, sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat. Daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena harus mendorong darah keseluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah sistemik.ventrikel kanan juga memompakan darah yang sama tapi tugasnya hanya mengalirkan darah ke sekitar paru-paru ketika tekanannya lebih rendah.2Jantung mempunyai keistimewaan dibandingkan organ-organ lain dalam aktivitasnya, hal ini disebabkan karena didalam otot jantung terdapat pacemaker (gardu listrik) sehingga jantung dapat berdenyut secara teratur (Rhytm) dan independent tanpa harus menunggu komando dari otak, dengan kata lain apabila jantung sehat kita pisahkan dengan tubuh, maka jantung masih bisa berdenyut hal ini dikarenakan sel-sel pacemaker alami yang secara automatis mengeluarkan impuls secara teratur.Adanya jaringan neuromuskular yang membentuk lintasan atau jalan khusus sebagai kawat penghantar bioelektrik secara normal dimulai dari SA node, AV node dan bundle of his (berkas his) purkinje fiber (serabut purkinje) yang selanjutnya akan diteruskan ke sel-sel otot jantung sehingga menimbulkan kontraktilitas jantung.2Gambar 1: Jalur lintasan listrik untuk konduksi jantung2Anamnesis3 Anamnesis merupakan wawancara antara dokter dengan penderita atau keluarga penderita yang mempunyai hubungan dekat dengan pasien, mengenai semua data tentang penyakit. Dalam anamnesis, perkara harus diketahui adalah identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan dahulu, riwayat kesihatan keluarga, riwayat peribadi dan riwayat ekonomi sosial. Identitas diri pasien merangkumi nama, usia, pekerjaan dan tempat tinggal.Pasien biasanya akan datang dengan keluhan sering sesak saat beraktivitas. Derajat sesak dan gangguan fungsional yang ditimbulkannya (misalnya seberapa besar aktifitas yang dapat dilakukan oleh pasien) perlu dipastikan. Pasien juga mengalami nafas yang tersengal sengal apabila berjalan jauh sehingga mengganggu kesehariannya namun sesaknya berkurang saat istirahat. Pasien merasa enak apabila tidur dengan bantal yang agak tinggi dan mengeluh yang kakinya sering bengkak. Anamnesis yang lengkap perlu dilakukan sebelum mendiagnosa apakah sebenarnya yang dialami pasien sebelum pemeriksaan fisik dan penunjang dilakukan. Diagnosa gagal jantung kronis yang tepat haruslah disertai dengan fungsional class dan etiologi (dasar penyakit). Umumnya, penderita akan terlihat stabil tapi tetap memberikan gejala seperti sesak dan terdapat oedem pada bagian kaki atau abdomen.Pemeriksaan fisik3 InspeksiInspeksi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan hanya melihat sama ada terdapat kelainan atau tidak pada badan pasien. Hal-hal yang dilihat adalah pernafasannya normal atau tidak, melihat bentuk toraknya pada bagian anterior kemungkinan ada kelainan dan melaporkan pergerakan toraks saat keadaan statis dan dinamis. Pastikan tiada bagian yang tertinggal sewaktu pasien bernafas. Kemudian laporkan juga keadaan sela iganya samada ada retraksi atau mencembung.PalpasiPalpasi adalah teknik perabaan untuk mengetahui sama ada terdapat kawasan yang nyeri atau kawasan yang mempunyai massa. Palpasi dilakukan secara acak dan terstruktur pada anterior dan posterior toraks. Kita juga akan meraba sela iga dan melakukan pemerikaan taktil fremitus dengan menyuruh pasien menyebut 77. Letakkan tangan pada kedua sisi torak pasien dan menyuruhnya bernafas dan berhenti bernafas seketika untuk merasa kemungkinan adanya dada yang tertinggal saat statis dan dinamis.Perkusi Perkusi dilakukan dengan cara mengetuk tempat-tempat tertentu untuk mengetahui kelainan bunyi pada setiap bagian toraks. Di paru-paru terdengar sonor, dibatasan organ terdengar redup dan di organ seperti jantung terdengar pekak. Carilah batas paru-hati, batas kanan jantung, batas atas,pinggang jantung,batas bawah dan kiri jantung untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan seperti pembesaran jantung pada mana-mana bagian. Perkusi juga dilakukan secara acak dan terstruktur sesuai garis imaginer.2,3AuskultasiAuskultasi adalah bertujuan untuk mendengar bunyi jantung patologis pada pasien gagal jantung kronik. Kita akan bisa mendengar bunyi gallop dan pada paru terdapat ronki basah halus terutama di basal paru.Pemeriksaan penunjangTes darah Tes darah direkomendasikan untuk menyingkirkan anemia dan menilai fungsi ginjal sebelum terapi dimulai. Disfungsi tiroid dapat menyebabkan gagal jantung sehingga pemeriksaan fungsi tiroid harus dilakukan. Foto ToraksPada foto toraks sering menunjukkan kardiomegali (rasio kardiotorasik (CTR)> 50 %), terutama bila gagal jantung sudah kronis. Kardiomegali bisa disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau kanan,LVH atau kadang oleh efusi pericard. Lihat juga jika terdapat edema paru dan efusi pleura pada pasien gagal jantung ini.Elektrokardiogram 4Pemeriksaan ini harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis gagal jantung. Dimensi ruang jantung, fungsi ventrikel( sistolik dan diastolic) dan abnormalitas gerakan dinding dapat dinilai dan penyakit katup jantung dapat disingkirkan. Ianya memperlihatkan abnormalitas pada sebagian besar pasien( 80-90%), termasuk gelombang Q, perubahan ST-T, hipertrofi LV, gangguan konduksi, aritmia.

Gambar 2: Elektrokardiogram (EKG)4DiagnosisUntuk menentukan diagnose dari CHF sangatlah sulit. Gejala yang ada tidaklah khas. Gejala-gejala seperti sesak nafas saat beraktivitas atau cepat lelah seringkali dianggap sebagai salah satu akibat proses menua atau dianggap sebagai akibat dari penyakit penyerta lainnya seperti penyakit paru, kelainan fungsi tiroid,anemia dan depresi. Gejala yang sering ditemukan adalah sesak nfas, orthopnea, paroksismal nocturnal dispnea, dema perifer, fatique, penurunan kemampuan beraktivitas serta batuk dengan sputum jernih. Sering juga didapatkan kelemahan fisik,anorexia, jatuh dan konfusi.4Gagal jantung kronis adalah kondisi dimana jantung tidak mampu memompa darah sesuai kebutuhan tubuh dan kondisi tersebut telah diketahui dan diderita sejak lama namun telah mencapai tingkat yang parah. Penderita gagal jantung kronis sering mengalami kelelahan dan sesak. Tergantung dari tingkat keparahannya, penderita gagal jantung kronis juga memiliki kelelahan yang amat sangat, ketidakmampuan bernafas saat berbaring, dan adanya penahanan cairan di dalam jantung.Pada pemeriksaan fisik yang didapatkan nilai JVP(Jugularis Venous Pressure) meninggi. Sering juga terdapat bunyi jantung 3, pitting udema, fibrilasi atrial, bising sistolik akibat regurgitasi mitral serta ronkhi paru. Menurut New York Heart Assosiation dibagi menjadi:Kriteria NYHA( New York Heart Assosiation)11. Grade 1: penurunan fungsi ventrikel kiri tanpa gejala2. Grade 2: sesak nafas saat aktivitas berat3. Grade 3: sesak nafas saat aktivitas sehari-hari4. Grade 4: sesak nafas saat sedang istirahat.Terdapat juga criteria yang dipanggil sebagai Kriteria Framingham yang dipakai untuk diagnose gagal jantung kongestif. Diagnosis ini ditegakkan apabila minimal ada 1 kriteria major dan 2 kriteria minor.Kriteria Framingham1,4Kriteria MajorKriteria Minor

Paroksismal nocturnal dispnea Distensi vena leher Ronki paru Kardiomegali Edema paru akut Gallop S3 Peninggian JVP Refluks hepatojugular Edema ekstrimitas Batuk malam hari Dispnea d effort Hepatomegali Efusi pleura Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal Takikardia(>120/menit)

Diagnosis bandingGagal Jantung Akut1,4 Gagal jantung akut (GJA) adalah serangan cepat/rapid/onset atau adanya perubahan pada gejala-gejala atau tanda-tanda dari gagal jantung yang berakibat diperlukannya tindakan atau terapi secara urgent. GJA dapat berupa serangan pertama gagal jantung atau perburukan dari gagal jantung kronik sebelumnya. Pasien dapat memperlihatkan kedaruratan medic seperti edema paru akut. Penyakit kardiovaskular dan non kardiovaskular dapat mencetuskan GJA. Contoh yang paling sering antara lain adalah:I. Peninggian afterload pada penderita hipertensi sistemik atau pada penderita hipertensi pulmonal.II. Peninggian preload karena volume overload atau retensi air.III. Gagal sirkulasi seperti pada keadaan high output states antara lain pada infeksi,anemia atau thyrotoxicosis.Kondisi lain yang dapat menyebabkan GJA adalah ketidakpatuhan makan ubat gagal jantung, atau nasehat-nasehat medis, pemakaian obat seperti NSAID. Symptom gagal jantung bisa juga dicetuskan oleh faktor-faktor non kardiovaskular seperti penyakit paru obstruktif atau adanya penyakit organ lanjut terutama disfungsi renal. Gambaran klinis khas dari GJA adalah kongesti paru walaupun pada beberapa pasien yang banyak memberikan gambaran kardiak output dan hipoperfusi jaringan lebih mendominasi penampilan klinis.Disamping itu ada juga beberapa klasifikasi GJA yang biasa dipakai di ICCU antara lain:A. Klasifikasi Killip, berdasarkan tanda-tanda klinis sesudah infark jantung akut.B. Klasifikasi Forester yang juga berdasarkan tanda-tanda klinis dan karakteristik hemodinamik pada infark akut.Coronary kidney disesaseGagal ginjal kronis (bahasa Inggris: chronic kidney disease, CKD) adalah proses kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan. CKD dapat menimbulkan simtoma berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin. Adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi CKD pada penderita kelainan bawaan seperti hiperoksaluria dan sistinuria. Gejala-gejala dari fungsi ginjal memburuk yang tidak spesifik, dan mungkin termasuk perasaan kurang sehat dan mengalami nafsu makan berkurang. Seringkali, penyakit ginjal kronis didiagnosis sebagai hasil dari skrining dari orang yang dikenal berada di risiko masalah ginjal, seperti yang dengan tekanan darah tinggi atau diabetes dan mereka yang memiliki hubungan darah dengan penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis juga dapat diidentifikasi ketika itu mengarah ke salah satu komplikasi yang diakui, seperti penyakit kardiovaskuler, anemia atau perikarditis. Penyakit ginjal kronik merupakan suatu keadaan patologis dengan penyebab yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progresif dan kemudian berakhir pada gagal ginjal tahap akhir. Penyakit ginjal tahap akhir adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal kronik ireversibel yang sudah mencapai tahapan dimana penderita memerlukan terapi pengganti ginjal , berupa dialisis atau transplantasi ginjal.ArtherosclerosisAtherosklerosis adalah pengerasan dan penebalan dinding pembuluh darah arteri akibat plaque dimulai dari lapisan intima bagian pembuluh darah paling dalam yang kemudian meluas juga ke lapisan media dari pembuluh darah yang terjadi karena proses pengendapan lemak, komplek karbohidrat dan produk darah, jaringan ikat dan calcium.Bila plaque yang terbentuk dalam pembuluh darah cukup besar, ditambah faktor-faktor resiko athelosclerosis masih terus berlanjut seperti kadar kolesterol tinggi, penyakit kencing manis yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, merokok, kegemukan, kurang olah raga, stress, maka akan mudah terjadi penyumbatan karena terlepasnya plague yang berakibat fatal buat penderita.Penderita penyakit keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainnya.

Gambar 3: Perbedaan artery normal dan artherosclerosis4Penyakit paru ostruksi kronis (PPOK)Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai oleh keterbatasan jalan napas progresif yang disebabkan oleh reaksi peradangan abnormal. Tercakup di dalamnya penyakit seperti bronchitis kronis dan emfisema, dan paling sering terjadi karena merokok. Gejala yang dominan pada PPOK adalah sesak napas yang seringkali dimulai saat beraktifitas. Seringkali terdapat batuk, yang mungkin produktif menghasilkan sputum dan mengi. Gejala umum bersifat progresif dengan sesak napas yang semakin berat dan berkurangnya toleransi olahraga. Terdapat eksaserbasi, seringkali berhubungan dengan infeksi, di mana terdapat sesak napas yang semakin berat, batuk, mengi, dan produksi sputum.1,5Pasien PPOK dikatakan mengalami eksaserbasi akut bila kondisi pasien mengalami perburukan yang bersifat akut dari kondisi sebelumnya yang stabil dan dengan variasi gejala harian normal sehingga pasien memerlukan perubahan pengobatan yang sudah biasa digunakan. Eksaserbasi akut ini biasanya disebabkan oleh infeksi, bronkospasme, polusi udara atau obat golongan sedative. Pasien yang mengalami eksaserbasi akut dapat ditandai dengan gejala yang khas seperti sesak napas yang semakin bertambah, batuk produktif dengan perubahan volume atau purulensi sputum, atau dapat juga memberikan gejala yang tidak khas seperti malaise, fatigue dan gangguan susah tidur.Manifestasi Klinis1,7Penderita gagal jantung tidak terkompensasi akan merasakan lelah dan lemah jika melakukan aktivitas fisik karena otot-ototnya tidak mendapatkan jumlah darah yang cukup. Pembengkakan juga menyebabkan berbagai gejala. Selain dipengaruhi oleh gaya gravitasi, lokasi dan efek pembengkakan juga dipengaruhi oleh sisi jantung yang mengalami gangguan. Gagal jantung kanan cenderung menyebabkan pengumpulan darah yang mengalir di bagian kanan jantung. Hal ini mengakibatkan pembengkakan di kaki,pergelangan kaki, tungkai, hati dan perut.Gagal jantung kiri pula menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-paru( edema pulmoner) yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Pada awalnya sesak nafas hanya terjadi pada saat melakukan aktivitas: tetapi sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak nafas juga akan timbul pada saat penderita tidak melakukan aktivitas.10Kadang-kadang sesak nafas terjadi pada malam hari ketika penderita sedang berbaring, karena cairan bergerak ke dalam paru-paru. Penderita sering terbangun dan bangkit untuk menarik nafas atau mengeluarkan bunyi mengi. Duduk menyebabkan cairan mengalir dari paru-paru sehingga penderita lebih mudah lemas. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya penderita gagal jantung tidur dengan posisi setengah duduk. Pengumpulan cairan dalam paru-paru yang berat(edema pumoner akut) merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan pertolongan segera dan bisa berakibat fatal.Etiologi1,5Penyebab dari gagal jantung antara lain disfungsi miokard, endokard, pericardium, pembuluh darah besar,arithmia, kelainan katup dan gangguan irama. Di eropah dan Amerika disfungsi miokard paling sering terjadi akibat penyakit jantung koroner biasanya akibat infark miokard, yang merupakan penyebab paling sering pada usia kurang dari 75 tahun, disusul hipertensi dan diabetes. Sedangkan di Indonesia belum ada data yang pasti, sementara data rumah sakit di Palembang menunjukkan hipertensi sebagai penyebab terbanyak, disusul penyakit jantung koroner dan katup.

Selain itu, terdapat juga faktor predisposisi lain yang dapat memicu terjadinya gagal jantung, iaitu: Kelebihan Na dalam makanan Kelebihan intake cairan Tidak patuh minum obat Latrogenic volume overload Aritmia: flutter,aritmia ventrikel Obat-obatan: alcohol, antagonis kalsium, beta bloker.Setiap penyakit yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah dapat menyebabkan gagal jantung. Beberapa penyakit dapat mengenai otot jantung dan mempengaruhi kemampuannya untuk berkontraksi dan memompa darah. Penyebab paling sering adalah penyakit arteri koroner, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otot jantung dan bisa menyebabkan suatu serangan.Epidemiologi1Kejadian gagal jantung kronis di Eropah berkisar kira-kira 0,4%-2% dn meningkat pada usia yang lebih lanjut, dengan rata-rata umur 74 tahun. Setengah dari pasien gagal jantung meninggal dalam masa 4 tahun setelah diagnosis ditegakkan dan pada keadaan gagal jantung berat, lebih dari 50% akan meninggal dalam tahun pertama. Patofisiologi1,4,6Gagal jantung kronik terjadi ketika jantung tidak lagi kuat untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan. Fungsi sistolik jantung ditentukan oleh empat determinan utama iaitu, kontraktilitas miokardium, preload ventrikel( volume akhir diastolic dan resultan panjang serabut ventrikel sebelum berkontraksi), afterload kea rah ventrikel, dan frekuensi denyut jantung. Terdapat 4 perubahan yang berpengaruh langsung pada kapasitas curah jantung dalam menghadapi beban:1. Menurunnya respons terhadap stimulasi beta adrenergic akibat bertambahnya usia. Etiologi belum diketahui pasti. Akibatnya adalah denyut jantung menurun dan kontrakstilitas terbatas saat menghadapi beban.2. Dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku pada usia lanjut karena bertambahnya jaringan ikat kolagen pada tunika media dan adventisia arteri sedang dan besar. Akibatnya tahanan pembuluh darah( impedance) meningkat, yaitu afterload meningkat karena itu sering terjadi hipertensi sistolik terisolasi.3. Selain itu terjadi kekuan pada jantung sehingga compliance jantung berkurang. Beberapa faktor penyebabnya: jaringan ikat interstitial meningkat, hipertrofi miosit kompensatoris karena banyak sel yang apoptosis9 mati) dan relaksasi miosit terlmabta karena gangguan pembebasan ion non-kalisum.4. Metabolisme energy di mitokondria berubah pada usia lanjut.Tatalaksana1,5,7Non medika mentosaEdukasi mengenai gagal jantung, penyebab dan bagaimana mengenal serta upaya bila timbul keluhan, dan dasar pengobatan haruslah diberi kepada orang awam. Istirahat,olahraga, aktivitas sehari-hari, edukasi, aktivitas seksual serta rehabilitasi. Edukasi pola diet, control asupan garam,air dan kebiasaan alcohol.Selain itu, hendaklah sentiasa monitor berat badan, hati-hati dengan kenaikan berat badan yang tiba-tiba, mengurangi berat badan pada pasien dengan obesitas dan hentikan merokok.Pada perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian, udara panas, dan humiditas memerlukan perhatian khusus. Dapatkan konseling mengenai obat, baik efek samping dan menghindari obat-obat tertentu seperti NSAID, antiaritmia clas 1, verapamil, diltiazem, dihidropiridin efek cepat, antidepresan trisiklik, steroid.Medika mentosaPenggunaan obatan sangat penting untuk membantu pasien yang menghidapi gagal jantung. Pembatasan asupan garam dilakukan untuk mengurangi penimbunan cairan. Jika pembatasan ini tidak berjaya, maka pasien akan diberikan obat diuretic untuk menambah pembentukan air kemih dan membuang natrium dan air dari tubuh melalui ginjal. Mengurangi cairan akan menurunkan jumlah darah yang masuk ke jantung sehingga mengurangi beban kerja jantung. Untuk pemakaian jangka panjang, diuretic diberikan dalam bentuk sediaan per-oral(telan) sedangkan dalam keadaan darurat akan sangat efektif jika diberikan secara intravena( melalui pembuluh darah). Pemberian diuretic sering disertai dengan pemberian kalium, karena diuretic tertentu menyebabkan hilangnya kalium dari tubuh atau bisa digunakan diuretic hemat kalium.Seterusnya, digosin digunakan untuk meningkatkan kekuatan setiap denyut jantung dan memperlambat denyut jantung yang terlalu cepat. Ketidakteraturan irama jantung(aritmia, dimana denyut jantung terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur), bisa diatasi dengan obat atau dengan alat pacu jantung buatan. Selain itu, sering digunakan obat yang melebarkan pembuluh darah(vasodilator), yang bisa melebarkan arteri, vena atau keduanya. Pelebaran arteri akan melebarkan arteri dan menurunkan tekanan darah, yang selanjutnya akan mengurangi beban kerja jantung. Pelebaran vena akan melebarkan vena dan menyediakan ruang yang lebih untuk darah yang telah terkumpul dan tidak mampu memasuki bagian kanan jantung. Hal ini mengurangi penyumbatan dan mengurangi beban jantung.9Vasodilator yang paling banyak digunakan adalah ACE-inhibitor( angiotensin converting enzyme inhibitor). Obat ini tidak hanya meringankan gejala tetapi juga memperpanjangkan harapan hidup penderita. ACE-inhibitor melebarkan arteri dan vena sedangkan obat yang terdahulu melebarkan vena saja atau arteri saja( misalnya nitrogliserin hanya melebarkan vena, hydralazine hanya melebarkan arteri). Dibawah ini merupakan golongan-golongan obat yang digunakan pada pasien gagal jantung kronis.15 Angiotensin-converting enzyme inhibitor/penyekat enzim konversi angiotensin. Diuretic Penyekat beta Antagonis reseptor aldosteron Antagonis reseptor angiotensin 2 Glikosida jantung Vasodilatasi jantung Obat inotropik positif, dobutamin,milrinon,enoksimon Antikoagulan Antiaritmia OksigenPencangkokan jantung dianjurkan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat. Kardiomioplasti pula merupakan pembedahan sejumlah besar otot yang diambil dari punggung penderita dan dibungkuskan di sekeliling jantung, kemudian dirangsang dengan alat pacu jantung buatan supaya berkontraksi secara teratur.Transplantasi jantung dilakukan pada pasien yang bila tanpa operasi akan meninggal dalam waktu beberapa minggu. Umumnya dilakukan pada pasien lansia yang kurang dari 65 tahun, yang tidak memiliki masalah kesehatan yang serius lainnya. Lebih dari 75% pasien transplnatasi jantung hidup lebih lama dari 2 tahun sesudah operasinya. Sebagian bahkan dapat hidup sampai lebih dari 12 tahun. Walaupun begitu, operasi ini merupakan suatu operasi besar yang sangat sulit dan banyak pensyaratannya, mengingat: Perlunya organ donor yang sesuai. Prosedur operasinya sendiri yang sangat rumit dan traumatic Perlu adanya pusat spesialis. Perlunya obat-obatan imunosupressan setelah operasi untuk mengurangi risiko penolakan organ oleh tubuh. Beberapa kasus timbul antibodi yang menyerang bagian dalam dari artri koronaria dalam waktu kira-kira setahun setelah operasi. Ianya berakhir dengan fatal.PrognosisMenentukan prognosis pada gagal jantung sangatlah kompleks, banyak variabel seperti yang harus diperhitungkan seperti etiologi, usia,ko-morbiditas, variasi progresi gagal jantung tiap individu yang berbeda,dan hasil akhir kematian (apakah mendadak atau progresif akibat gagal jantung). Dampak pengobatan spesifik gagal jantung terhadap tiap individu pun sulit untuk diperkirakan.Komplikasi5Beberapa komplikasi yang terjadi akibat gagal jantung adalaha. Syok kardiogenikSyok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri yang mengakibatkan gangguan fungsi ventrikel kiri yaitu mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan yang khas pada syok kardiogenik yang disebabkan oleh infark miokardium akut adalah hilangnya 40 % atau lebih jaringan otot pada ventrikel kiri dan nekrosis vocal di seluruh ventrikel karena ketidakseimbangan antara kebutuhan dan supply oksigen miokardium.

b. Edema paruEdema paru terjadi dengan cara yang sama seperti edema dimana saja didalam tubuh. Factor apapun yang menyebabkan cairan interstitial paru meningkat dari batas negative menjadi batas positif.Penyebab kelainan paru yang paling umum adalah gagal jantung sisi kiri (penyakit katup mitral) dengan akibat peningkatan tekanan kapiler paru dan membanjiri ruang interstitial dan alveoli. Selain itu, kerusakan pada membrane kapiler paru yang disebabkan oleh infeksi seperti pneumonia atau terhirupnya bahan-bahan yang berbahaya seperti gas klorin atau gas sulfur dioksida. Masing-masing menyebabkan kebocoran protein plasma dan cairan secara cepat keluar dari kapiler.Pencegahan1Pencegahan gagal jantung, harus selalu menjadi objektif primer terutama pada kelompok dengan risiko tinggi. Antara tindakan pencegahan adalah: Obati penyakit potential dari kerusakan miokard, faktor risiko jantung koroner. Pengobatan infark jantung segera di triase, serta pencegahan infark ulangan. Pengobatan hipertensi yang agresif. Koreksi kelainan congenital serta penyakit jantung katup. Memerlukan pembahasan khusus. Bila sudah ada disfungsi miokard, upayakan eliminasi penyebab yang mendasari, selain modulasi progresi dari disfungsi asimtomatik menjadi gagal jantung.Faktor Risiko1,4 UmurUmur berpengaruh terhadap kejadian gagal jantung walaupun gagal jantung dapat dialami orang dari berbagai golongan umur tetapi semakin tua seseorang maka akan semakin besar kemungkinan menderita gagal jantung karena kekuatan pembuluh darah tidak seelastis saat muda dan juga timbulnya penyakit jantung yang lain pada usia lanjut yang merupakan faktor resiko gagal jantung.

Jenis kelamin Pada umumnya laki-laki lebih beresiko terkena gagal jantung daripada perempuan. Hal ini disebabkan karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang berpengaruh terhadap bagaimana tubuh menghadapi lemak dan kolesterol. Menurut menurut panelitian Whelton dkk di Amerika (2001) laki-laki mamiliki resiko relatifsebesar 1,24 kali (P=0,001) dibandingkan dengan perempuan untuk terjadinya gagal jantung.Penyakit Jantung KoronerPenyakit jantung koroner dalam Framingham study dikatakan sebagai penyebab gagal jantung 46% pada laki-laki dan 27% pada wanita. Faktor risiko koroner seperti diabetes dan merokok juga merupakan faktor yang dapat berpengaruh pada perkembangan dari gagal jantung. Selain itu berat badan serta tingginya rasio kolesterol total dengan kolesterol HDL juga dikatakan sebagai faktor risiko independen perkembangan gagal jantung.Hipertensi Hipertensi merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi terus-menerus. Ketika tekanan darah terus di atas 140/80, jantung akan semakin kesulitan memompa darah dengan efektif dan setelah waktu yang lama, risiko berkembangnya penyakit jantung meningkat. Penurunan berat badan, pembatasan konsumsi garam, dan pengurangan alkohol dapat membantu memperoleh tekanan darah yang menyehatkan.35 Hipertensi dapat menyebabkan gagal jantung melalui beberapa mekanisme, termasuk hipertrofi ventrikel kiri. Hipertensi ventrikel kiri dikaitkan dengan disfungsi ventrikel kiri sistolik dan diastolik dan meningkatkan risiko terjadinya infark miokard, serta memudahkan untuk terjadinya aritmia baik itu aritmia atrial maupun aritmia ventrikel. Ekokardiografi yang menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri berhubungan kuat dengan perkembangan gagal jantung.

PenutupSecara keseluruhannya, dengan adanya pengetahuan mengenai penyakit jantung kronis ini kita akan dapat mendignosis penyakit jantung dengan lebih mudah. Dengan hanya melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik,kita sudah bisa mengatakan bahawa pasien itu menghidap penyakit gagal jantung karena telah ada patukan criteria yang dibuat oleh persatuan jantung didunia ini. kriteria- criteria ini bisa digunakan untuk memudahkan kita menolak sebarang diagnosis banding yang lain dan menjimatkan masa untuk mendiagnosis pasien. Penyakit jantung kronis ini bisa dicegah sejak dari awal lagi jika pemakanan yang diambil adalah benar dan tidak melakukan aktivitas yang boleh membahayakan kondisi jantung.

Daftar pustaka1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I dtt. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Interna publishing, 2009.h.1586-16012. Barret KE. Barman SM. Boitano S. Brooks HL. Ganongs review of medical physiology. 23rd ed. Singapore: Mc Graw Hill; 2010.p.489-505.3. Gleadle J. Anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga, 2003.4. Sosin MD. Bhatia G. Lip GY. Davies MK. Heart failure. United Kingdom: Manson publishing, 2006.5. Reilly JJ, Silverman EK, Shapiro SD. Chronic obstructive pulmonary disease in:. Harrisons principles of internal medicine. Longo, Fauci, Kasper, Hauser, Jameson,etc 18th ed. United states: Mc-graw hill6. Corwin, Elizabeth J. Patofisiologi: buku saku. Jakarta: EGC, 2009.7. Mcphee SJ, Papadakis MA. Current medical diagnosis& treatment. 46th ed. United states: Mc graw hill, 2007.

17