Author
dewanto-andoko
View
113
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Kasus Diare Cair Akut Dengan Dehidrasi Ringan-Sedang Disertai AnemiaPembimbing dr.Franky Saputra Sp.A
CASE REPORTDiare Cair Akut Dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
Disertai AnemiaDisusun Oleh:
Elfira Teresa Anugrah0815028Pembimbing:
Dr. Franky Saputra Sp.A
SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2012I. IDENTITAS PENDERITA
Nama penderita
: An. AJenis kelamin
: PerempuanUmur
: 6 bulanKiriman dari
: IGDDiagnosa masuk
: Diare cair akut dengan dehidrasi ringan- sedang disertai anemiaTanggal dirawat
: 9 September 2012Tanggal diperiksa
: 9 September 2012AYAH
: Nama
: Tn. F
Umur
: 27 tahun
Pendidikan: STM
Pekerjaan: Wiraswasta
Penghasilan: 500.000-1.000.000
Alamat : Babakan Sawah RT : 7, RW : 3, kelurahan Sukahaji, kecamatan Babakan Ciparay, BandungIBU
: Nama
: Ny.S
Umur
: 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penghasilan: -
Alamat : Babakan Sawah RT : 7, RW : 3, kelurahan Sukahaji, kecamatan Babakan Ciparay, BandungII. ANAMNESIS
Heteroanamnesis diberikan oleh ibu pasien pada tanggal 9 September 2012Keluhan utama : Mencret.Riwayat Perjalanan Penyakit :Pasien datang ke RSI diantar keluarganya dengan keluhan utama mencret sejak kemarin. Buang air besar sebanyak 10 kali, jumlah setiap kali buang air besar - gelas aqua, konsistensi cair, berwarna kekuningan, bau asam, menyemprot, disertai dengan adanya ampas, tidak disertai adanya darah maupun lendir. Keluhan mencret tersebut disertai muntah setiap habis makan dan minum susu. Muntah sebanyak 4 kali, sebanyak aqua gelas, berisi sisa makanan dan atau minuman.
Orang tua pasien juga mengeluh anaknya demam sejak pagi tadi. Demam terjadi terus menerus, tidak naik turun, tidak kejang.Pasien juga batuk dan pilek sejak 3 hari yang lalu. Batuk berdahak tapi tidak bisa dikeluarkan. Ingus berwarna putih. Pasien tidak sampai sesak nafas. Nafsu makan pasien baik, namun pasien terlihat lebih rewel dan gelisah dari biasanya, minum lebih kuat dan lebih sering dari biasanya, saat menangis masih mengeluarkan air mata.
Pasien tidak mengganti susu dari yg biasa diminum. Pasien tidak makan makanan di luar dari biasanya. Riwayat Penyakit Dahulu: Os belum pernah mengalami keluhan serupa seperti sekarang. Riwayat Penyakit Keluarga: Di keluarga os tidak ada yang menderita mencret ataupun muntah seperti ini. Usaha berobat
: belum diberi pengobatan.
Riwayat alergi
: tidak ada alergi makanan dan obat. Riwayat kehamilan dan persalinan
Pasien merupakan anak pertama dari 1 anak, lahir hidup: 1, lahir mati: - , abortus: - Lahir aterm, persalinan spontan, ditolong oleh bidan. Berat badan lahir: 3100 gram. Panjang badan lahir: 49 cm. Tumbuh kembang anakBerbalik : 6 bulan Duduk : - Berdiri : - Berjalan : - Berbicara : 6 bulan Membaca : - Menulis : -
Susunan keluargaNo Nama Umur L/P Hubungan keluarga, sehat, sakit, meninggal
1. Tn. F27 tahun L Ayah (sehat)
2. Ny. S 25 tahun P Ibu (sehat)
3. An. A6 bulanPAnak (pasien)
Imunisasi
DasarUlanganAnjuran
1. BCG-6. HiB -
2. DPT---7. MMR -
3. Polio------8. Hep A -
4. Hep.B------9. Cacar air -
5. Campak--
Makanan
: ASI, bubur susu, susu formula Penyakit Dahulu Diare Difteri Campak
Batuk pilek Tifus perut Pneumonia Tetanus
Ginjal
: (-)
: (+)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-) Hepatitis TBC
Asma Kejang
Batuk rejan: Cacar air Lainnya
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
Riwayat Penyakit Keluarga Asma
: + Penyakit darah : - TBC
: - Penyakit keganasan : - Ginjal
: - Kencing manis : - Lainnya
: - III. PEMERIKSAAN FISIK3.1 Keadaan Umum Kesadaran
: Compos mentis Keadaan sakit
: Sakit sedang Posisi serta aktivitas: Pergerakan aktif, tidak ada letak paksa Penampilan umum
: Fisik : rewel dan gelisah3.2 Tanda-tanda Vital
Nadi
: 76 x/menit, regular, equal, isi cukup. Suhu tubuh aksiler
: 38,3C (aksiler) Pernafasan
: 43 x/menit, abdominothoracal Tekanan darah
: - mmHg3.3 Pengukuran
Umur
: 6 bulan Berat badan : 6,7 kg Panjang badan: 65 cm BB/U: Dibawah garis 0 (N)
PB/U: Diatas garis 0 (N)
BB/PB: Di bawah garis 0 (N)
Status gizi: Baik 3.4 Pemeriksaan Sistematik Kulit
: Pucat (-), sianosis(-), oedem(-), ikterik(-), turgor kembali lambat. Rambut: hitam, distribusi merata, lebat KGB
: tidak teraba membesar Kepala
: bentuk dan ukuran simetris, ubun-ubun datar. Mata
: mata cekung (+), konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/- Hidung: PCH -/-, sekret hidung -/- Telinga: sekret -/- Mulut
: mukosa mulut basah dan bibir kering Leher
: tidak terdapat kelainan Thorax
:
Dinding thorax / paru Inspeksi: B/P simetris kiri = kanan, retraksi(-) Palpasi: pergerakan simetris kanan = kiri, vokal fremitus simetris kiri = kanan, ICS tidak melebar Perkusi: sonor, kiri = kanan Auskultasi : VBS +/+, Ronki -/-, Wh -/-
Jantung Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat Palpasi
: iktus kordis teraba di ICS IV, 1 cm medial linea midclavicularis kiri, kuat angkat - Perkusi: batas jantung dalam batas normal. Auskultasi: bunyi jantung murni, reguler, murmur (-) Abdomen Inspeksi: cembung Auskultasi: Bising usus (+) meningkat Palpasi
: soepel, nyeri tekan (-). Hepar tak teraba, Lien tidak teraba membesar. Perkusi: timpani Genital : perempuan, tidak ada kelainan
Anus dan rektum : anus tidak ada kelainan, rektum tidak diperiksa, diaper rash (+)
Anggota gerak/ekstremitas: Tidak ada kelainan, akral hangat, tonus otot baik,capillary refill time < 2 detik Neurologis : Reflek fisiologis +/+ , Reflek patologis -/- IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah ( 9 September 2012) Hb (mg%)
: 10,8 g/dl Ht (%)
: 33,3 % Jumlah leukosit: 21,38 / mm3 Jumlah trombosit: 352/ mm3 Eritrosit
: 4,5 juta / mm3 Nilai MC MCV
: 74 fl MCH
: 24 pg/al MCHC
: 32 g/dl Natrium : 136 mEq/L Kalium : 4 mEq/L GDS : 85 mg/dlAnalisa Tinja (10-9-2012)
Makroskopis
Warna : hijau
Konsistensi : lembek
Lendir : negatif
Mikroskopis
Eritrosit : 0/LPB
Leukosit : 0-1/LPB
Amilum : negatif
Amoeba : negatif
Makrofag : negatif
Telur cacing : negatif
Lain-lain : negatif
V. RESUME
Seorang anak perempuan berusia 6 bulan, dengan BB: 6,7 kg, PB : 65 cm, status gizi baik datang dengan keluhan mencret. Pasien datang ke RSI diantar keluarganya dengan keluhan utama mencret sejak kemarin. Buang air besar sebanyak 10 kali, jumlah setiap kali buang air besar - gelas aqua, konsistensi cair, berwarna kekuningan, bau asam, menyemprot, ampas (+),darah (-), lendir (-). Keluhan disertai muntah 4 kali, sebanyak aqua gelas, berisi sisa makanan dan atau minuman. Demam sejak pagi tadi, terus menerus. Batuk berdahak dan pilek sejak 3 hari yang lalu. Nafsu makan baik, rewel dan gelisah (+), haus (+), air mata (+). Pasien tidak makan makanan di luar dari biasanya. Riwayat Penyakit Dahulu: -
Riwayat Penyakit Keluarga: -
Usaha berobat
: -Riwayat alergi
: - Dari Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Kesadaran CM, kesan sakit sedang, tidak ada letak paksa Tanda-tanda vital Nadi
: 76 x/menit, reguler, equal, isi cukup. Suhu tubuh aksiler: 38,3C (aksiler) Pernafasan
: 43 x/menit, abdominalthoracal Tekanan darah
: - mmHg Kulit
: Pucat(-), sianosis(-), oedem(-), ikterik(-), turgor kembali lambat KGB
: tidak teraba membesar
Rambut
: hitam, distribusi merata, lebat.
Kepala
: bentuk dan ukuran simetris, ubun-ubun datar
Mata
: mata cekung (+), konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/- Hidung
: PCH -/-, sekret hidung -/- Telinga
: sekret -/- Mulut
: mukosa mulut basah dan bibir kering
Leher
: KGB tidak teraba membesar Thorax
: B/P simetris, retraksi - Pulmo
: VBS +/+, Ronki -/-, Wh -/- Jantung
: dalam batas normal, bunyi jantung murni, reguler Abdomen
: cembung, soepel, nyeri tekan (-), bising Usus meningkat Anus
: tidak ada kelainan, diaper rash (-)
Ekstremitas: Tidak ada kelainan, akral hangat, tonus otot baik,capillary refill time < 2 detik Neurologis : Reflek fisiologis +/+ , Reflek patologis -/- Dari Pemeriksaan Penunjang Didapatkan :
Pemeriksaan darah ( 9 September 2012) Hb (mg%)
: 10,8 g/dl Ht (%)
: 33,3 % Jumlah leukosit: 21,38 / mm3 Jumlah trombosit: 352/ mm3 Eritrosit
: 4,5 juta / mm3 Nilai MC MCV
: 74 fl MCH
: 24 pg/al MCHC
: 32 g/dl Natrium : 136 mEq/L Kalium : 4 mEq/L GDS : 85 mg/dlAnalisa Tinja (10-9-2012)
Makroskopis
Warna : hijau
Konsistensi : lembek
Lendir : negatif
Mikroskopis
Eritrosit : 0/LPB
Leukosit : 0-1/LPB
Amilum : negatif
Amoeba : negatif
Makrofag : negatif
Telur cacing : negatif
Lain-lain : negatif
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis utama : Diare Cair Akut Dengan Dehidrasi ringan-sedang. Diagnosis tambahan : Anemia Status gizi : Baik Diagnosis kerja : Diare cair akut dengan dehidrasi derajat ringan sedang disertai anemia. VII. USUL PEMERIKSAAN
Kultur virus ( untuk mengetahui jenis virus) ELISA dari feses (untuk mengetahui jenis virus) Clinitest (untuk mengetahui keasaman feses)
VIII. PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa :
1. Rencana Terapi B untuk terapi dehidrasi sedang i. Beri oralit 75 ml / kg BB = 502,5 ml pada 3 jam pertama ii. Tunjukkan kepada ibu cara memberikan larutan oralit : minumkan sedikit-sedikit tetapi sering, dari cangkir/ mangkok/ gelas. Jika anak muntah, tunggu 10 menit, kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat, lanjutkan pemberian susu jika anak mau. iii. Setelah 3 jam, ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya kemudian pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan Medikamentosa :
Berikan tablet Zinc 10 mg 1x1 selama 10 hari.
Dialac 1 sachet p.o 2x1
Paracetamol syrup 120 mg/5 ml cth 3x1 prn
Ambroxol 0,5 ml 3x1 prn
Domperidone 1,5ml 3x1 prnIX. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonamX. PENCEGAHAN
Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai usia 6 bulan Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan
Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil Imunisasi campakDIARE
Definisi
Buang air besar dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari, konsistensi tinja yang lembek, dan berat tinja >200 gram per hari (dewasa) / >10 gram/kgBB/hari (bayi dan anak-anak) .Klasifikasi Diare
Berdasarkan lamanya, diare dibagi menjadi:
Diare akut (lamanya diare < 2 minggu)
Diare persisten (lamanya diare lebih dari 2 minggu, terjadi terus menerus, penyebabnya infeksi)
Diare kronis (lamanya diare lebih dari 2 minggu, terjadi intermitten, penyebabnya non-infeksi misalnya sensitif terhadap gluten) Berdasarkan patomekanisme, diare dibagi menjadi:
Diare sekretorik Diare osmotik Penyakit eksudatif
Malabsorpsi Motilitas abnormal Etiologi Infeksi : bakteri (E.coli, Shigela, Salmonela, Vibrio), virus (Rotavirus, Norwalk virus), parasit ( amoeba, Giardia lamblia)
Alergi : protein susu sapi
Intoleransi : laktosa
Malabsorpsi
Keracunan makanan
Pada diare akut, 90% etiologinya karena infeksi.
Patogenesis1. Diare sekretorik Jumlah cairan feses lebih dari 200 ml/hari. Cairan feses yang dihasilkan bersifat isotonik dengan plasma dan menetap selama puasa. Diare ini terjadi pada infeksi bakteri yang menghasilkan enterotoksin (Vibrio cholera, ETEC / Escherichia coli enterotoksigenik).
Diare sekretorik terjadi karena sekresi air dan elektrolit dari usus meningkat atau absorpsi menurun. Diare ini dapat disebabkan oleh infeksi (invasi langsung mikroorganisme atau melalui pengeluaran enterotoksin dari mikroorganisme) atau non-infeksi yang mengakibatkan salah satu dari 3 mekanisme yaitu (1) aktivasi cAMP (cyclic Adenosine Monophosphate), (2) aktivasi cGMP (cyclic Guanosine Monophosphate), (3) aktivasi kalsium intraselular. Mekanisme ini menyebabkan sekresi klorida dari sel kripta dan menghambat absorpsi NaCl. 2. Diare osmotik Jumlah cairan feses kurang dari 200 ml/hari. Cairan feses yang dihasilkan bersifat hiperosmotik dibandingkan plasma. Diare ini mereda saat berpuasa. Diare ini terjadi pada infeksi virus (Rotavirus).
Diare osmotik terjadi karena meningkatnya tekanan osmotik intralumen usus sehingga cairan dan elektrolit tertarik ke dalam lumen usus. Diare osmotik disebabkan oleh zat-zat yang tidak dapat diabsorpsi. Gejala Klinik: diare frekuen, cair, bulky & bau asam; meteorismus; flatulens; kolik abdomen; diaper rash.3. Penyakit eksudatif Feses berdarah dan purulen, sering keluar dengan jumlah yang sedikit/banyak. Diare ini terjadi pada infeksi bakteri (Shigella, C.jejuni, E.coli enteroinvasive, Salmonella) dan protozoa.4. Malabsorpsi Diare dalam jumlah besar, hiperosmotik, feses yang berlemak. Diare berkurang selama berpuasa.
5. Motilitas abnormal Gangguan fungsi neuromuscular menyebabkan volume diare yang sangat bervariasi.Dasar Diagnosis
Didasarkan pada gejala klinis yaitu mencret sebanyak 10X, pasien juga mengalami muntah 4 kali sehari. Jika dilihat dari Z-score WHO keadaan gizi pasien baik. Cara menilai derajat dehidrasi :
Penilaian ABC
Keadaan umumBaik, sadarGelisah, rewelLesu, lunglai, atau tidak sadar
MatanormalcekungSangat cekung dan kering
Air mataadaTidak adaTidak ada
Mulut dan lidahbasahkeringSangat kering
Rasa hausMinum biasa, tidak hausHaus, ingin minum banyakMalas minum/ tidak bisa minum
Turgor kulitKembali cepatKembali lambatKembali sangat lambat
Derajat dehidrasiTanpa dehidrasiDehidrasi ringan-sedangDehidrasi berat
Terapi Rencana terapi ARencana terapi BRencana terapi C
TERAPI1. Pemberian cairan secara oral sedini mungkin pada awal diare untuk Mencegah dehidrasi Mengobati dehidrasi2. Pemberian makanan, ASI, diteruskan selama diare dan masa peyembuhanSesuai dengan penyebab diare
Intoleransi karbohidrat susu rendah sampai bebas laktosa
Alergi protein susu sapi susu kedelai
Malabsorpsi lemak susu yang mengandung Medium Chain Trigliseride (MCT)
Apabila dengan terapi dietetic diatas tidak ada respons, gunakan susu protein hidrosilat3. Kausal
Antibiotik hanya untuk:
Diare invasif : kotrimoksazol 50 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis selama 5 hari
Kolera : Tetrasiklin 50 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 4 dosis selama 2-3 hari
Amoeba, Giardia, Kriptosporidium : Metronidazol 30-50 mg/kgBB/ hari, dibagi 3 dosisselama 5 hari (10 hari untuk kasus berat)
Anti diare tidak diberikan.4. Zinc (selama 10-14 hari)
Dibawah umur 6 bulan : 10 mg perhari. Diatas umur 6 bulan : 20 mg perhari. Fungsi: mengurangi lama dan beratnya diare dengan meningkatkan imun tubuh dan mempercepat reepitelisasi usus
5. Probiotik
Probiotik adalah mikroorganisme dalam makanan seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium. Diduga berfungsi mencegah adhesi kuman patogen ke enterosit.
RENCANA TERAPI A
RENCANA TERAPI B
RENCANA TERAPI C
Komplikasi
Dehidrasi
Gangguan keseimbangan asam-basa Gangguan keseimbangan elektrolit
Gagal ginjal akut
Gangguan giziPENCEGAHAN
Air minum yang berasal dari sumur / sumber air yang terjaga kebersihannya dan dimasak.
Pengolahan makanan yang dimasak dengan baik, untuk menghindari kontaminasi.
Cuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan. Gunakan jamban untuk anak kecil atau yang sakit, buang cepat tinja dengan cara memasukkannya ke dalam jamban atau menguburkan. Berikan hanya ASI selama 4-6 bulan pertama, teruskan pemberian ASI paling sedikit untuk 1 tahun pertama.Berikan makanan sapihan yang bersih dan bergizi mulai usia 4-6 bulan.
DAFTAR PUSTAKABambang Subagyo,N Budi Santoso, 2011. Buku Ajar Gastroenterohepatologi IDAI Jilid I. Halaman 87-120Garna et al, 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Edisi kedua. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung. Halaman 237-249.
Ghishan F.K. 2007. Chronic diarrhea. In R.M.Kliegman, R.E.Behrman, H.B.Jenson: Nelson textbook of pediatrics. 17th ed. Philadelphia: Elsevier. p. 1621-1625. Marcellus Simadibrata K., Daldiyono. 2006. Diare akut. Dalam: A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. Simadibrata , S.Setiadi : Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid I. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. h.408-413.