Author
masitalalala
View
286
Download
15
Embed Size (px)
DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
Moderator: dr. A.D. Pasaribu, Sp.A
Ratih Masita Devy
IDENTITAS PASIEN
• Nama : By. S• Jenis Kelamin : Perempuan• Tanggal Lahir : 29 Desember 2013• Umur : 12 hari• Alamat : jl. Kusen Rawamangun• Agama : Islam• Tanggal Masuk RS : 10 Januari 2014
IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah : Tn. SUsia : 27 tahunPekerjaan: Karyawan Swasta Pendidikan : SMAAgama : IslamStatus : Ayah Kandung
Nama Ibu : Ny. AUsia : 24 tahunPekerjaan: Ibu Rumah TanggaPendidikan : SMAAgama : IslamStatus : Ibu Kandung
Kesan: hubungan orang tua dan anak adalah anak kandung
ANAMNESIS
Alloanamnesis dari ibu pasien pada tanggal10 Januari 2014
KELUHAN UTAMA :MENCRET
MENCRET DISERTAI MUNTAH DAN
DEMAM
RIWAYAT PENYAKIT
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
TIDAK ADA
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
TIDAK ADA
RIWAYAT KEHAMILAN IBU
• STATUS OBSTETRI IBU G0P1A0• SELAMA KEHAMILAN TIDAK PERNAH SAKIT• TIDAK PERNAH DIRAWAT DI RS• TIDAK MINUM OBAT-OBATAN DAN JAMU• TIDAK MEROKOK DAN MINUM ALKOHOL• KONTROL KEHAMILAN TERATUR
RIWAYAT KELAHIRAN
• Tempat lahir : Rumah Sakit• Ditolong oleh : Dokter• Cara persalinan : Sectio Caesaria a/i KPD 2 hari• Berat badan lahir : 2100 gram• Panjang lahir : 45 cm• Masa gestasi : 33 minggu (Dubowitz 35
minggu)• Keadaan saat lahir : Langsung menangis• Apgar score : 7/8• Kelainan bawaan : Tidak ada
RIWAYAT MAKANAN
UMUR ASI/PASI BUAH/BISKUIT BUBUR SUSU NASI TIM
0-2 BULAN ASI + SUSU FORMULA (BEBELAC)
- - -
2-4 BULAN - - - -4-6 BULAN - - - -6-8 BULAN - - - -
8-10 BULAN - - - -10-12 BULAN - - - -
• Ibu memberikan ASI tiap 3 jam dan diselingi dengan pemberian susu formula.• Ibu memberikan susu formula sejak lahir dikarenakan saat awal setelah melahirkan ASI ibu tidak keluar.• Pemberian susu formula menggunakan botol susu yang dibersihkan dengan cara direndam di air panas dan air yang digunakan untuk membuat susu langsung dari air panas dispenser tanpa direbus terlebih dahulu sampai mendidih.
RIWAYAT IMUNISASIIMUNISASI I II III IV
BCG -
DPT - - - -
Polio - - - -
Campak - -
Hep B √SAAT LAHIR
- -
KESAN : IMUNISASI DASAR SESUAI USIA
RIWAYAT KELUARGA• Corak reproduksi ibu : status obstetri G0P1A0
• Anggota keluarga lain serumah : tidak ada• Masalah dalam keluarga : tidak ada• Keadaan lingkungan rumah : bersih, terdapat saluran
pembuangan yang baik, sumber air adalah air tanah yang bersih dan jernih, sumber air minum menggunakan air galon.
NO USIA JENIS KELAMIN TANGGAL LAHIR KETERANGAN KETERANGAN
1. 12 HARI
PEREMPUAN 29 DESEMBER 2013 HIDUP PASIEN
PEMERIKSAAN FISIK• Keadaan umum : Tampak sakit sedang dan rewel• Berat badan : 1500 gram• Tinggi badan : 51 cm• Tanda vital :
Nadi : 140x/menit, reguler, isi cukupRR : 44x/menit, ireguler, tipe abdominal-thorakalSuhu : 37,5o C (axilla)
• Kepala : Normocephal, ubun ubun besar belum menutup, dan ubun-ubun besar tampak cekung
• Rambut : Warna rambut hitam, distribusi merata, tipis, dan tidak mudah dicabut
• Mata : Kelopak mata cekung (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor (2mm/2mm), refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+)
• Telinga : Daun telinga simetris kanan dan kiri, liang telinga lapang, serumen (-), sekret (-), membran timpani sulit dinilai
• Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi, mukosa tidak hiperemis, sekret (-), napas cuping hidung (-)
• Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1
• Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada deviasi trakhea
• ParuInspeksi : Normochest, simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-) Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, vokal fremitus kanan sama dengan kiriPerkusi : Sonor pada kedua lapang paruAuskultasi : Suara napas dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
• JantungInspeksi : Iktus kordis tidak tampakPalpasi : Iktus kordis teraba di sela iga IV garis midclavicularis sinistra, tidak kuat angkat, tidak teraba thrillPerkusi : Tidak dilakukanAuskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, gallop (-/-), murmur (-/-)
• AbdomenInspeksi : Datar, distensi (-), venektasi (-), sikatriks (-)Auskultasi : Bising usus (+) normal 6x/menitPalpasi : Supel, nyeri tekan (-), massa (-), hati dan lien tidak teraba, turgor kembali lambat (>2 detik)Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
• Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-), tonus otot baik, CRT <2 detik
Pemeriksaan neurologis• Refleks moro (+)• Refleks palmar grasp (+/+)• Refleks plantar grasp (+/+)• Refleks snout (+)• Refleks tonic neck (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANGJenis
Pemeriksaan3,6
10 Januari 2014 14 Januari 2014 Nilai Rujukan
HematologiDarah RutinHbHtEritrositLeukositTrombositMCVMCHMCHC
Elektrolit Kalsium Natrium Kalium Klorida
1439
3,8 ↓10660
425000 ↑96
37 ↑36
11,237
3,1 ↓14840 ↑
743000 ↑93
34 ↑36
8,91373,6110
12-16 g/dl37-47%
4,3-6,0 juta/μL4800-10800/μL
150000-400000/μL80-96 fl
27-32 pg32-36 g/dl
8,6-10,3 mg/dL132-147 mmol/L3,6-6,1 mmol/L95-116 mmol/L
Jenis Pemeriksaan 12 Januari 2014 14 Januari 2014 Nilai Rujukan
Hitung Jenis BasofilEosinofilBatangSegmenLimfositMonosit
Tinja Makroskopik Darah Lendir Eritrosit Leukosit Amuba Telur cacing Serat
Lunak Negatif Negatif1-0-11-1-1
NegatifNegatifPositif
011 ↑
424 ↓56 ↑
8
0-1%1-3%2-6%
50-70 %20-40 %
2-8%
LunakNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifNegatifPositif
Hasil biakan kultur darah : Aeromonas Hydrophila
RESUME• Pasien bayi perempuan usia 12 hari dengan berat badan 1500 gram.• Keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum masuk RS, BAB cair dengan
frekuensi >10x sehari, menyemprot, ada ampas dan lendir, berwarna kuning kehijauan, berbau busuk, tidak disertai darah dan busa, tidak keruh seperti air cucian beras.
• Disertai muntah 1 hari sebelum masuk RS ±2-3x sehari isi cairan, tidak ada lendir dan darah.
• Disertai demam yang timbul mendadak, demam tidak disertai kejang, menggigil, batuk, dan pilek.
• Pasien masih mau minum ASI dan susu formula banyak.• Ibu memberikan susu formula sejak lahir dikarenakan saat awal setelah
melahirkan ASI ibu tidak keluar.• Pemberian susu formula menggunakan botol susu yang dibersihkan
dengan cara direndam di air panas dan air yang digunakan untuk membuat susu langsung dari air panas dispenser tanpa direbus terlebih dahulu sampai mendidih.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan:• Anak tampak sakit sedang,
compos mentis, dan rewel. • Nadi 140x/menit, RR
44x/menit, suhu 37,5o C• Terdapat tanda dehidrasi
ringan-sedang, yaitu anak tampak rewel dan masih mau minum dengan banyak.
• Pemeriksaan kepala didapatkan ubun-ubun belum menutup dan tampak cekung, kelopak mata cekung (+/+), mukosa bibir kering dan turgor kulit kembali dgn lambat (>2 detik).
Dari pemeriksaan laboratorium:• Nilai eritrosit menurun, trombosit meningkat, MCH mengalami peningkatan.• Leukosit dan trombosit mengalami peningkatan pada pemeriksaan kedua.• Dari hitung jenis leukosit, eosinofil dan limfosit mengalami peningkatan, segmen mengalami penurunan• Hasil kultur darah ditemukan Aeromonas Hydrophila
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSA KERJA
• DIARE AKUT ET CAUSA INFEKSI VIRUS DENGAN DEHIDRASI RINGAN-SEDANG• INTOLERANSI LAKTOSA
• DIARE AKUT ET CAUSA INFEKSI BAKTERI DENGAN DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
PENATALAKSANAAN
Kebutuhan cairan awal 200 cc/kgbb/hari• IVFD D5:NaCl (4:1) 300 cc/hari– 4 jam pertama 50 cc/kgbb 75 cc 3,75 tetes/menit– 20 jam kedua 150 cc/kgbb 225 cc 11,25 tetes/menit
24 jam berikutnya diberi cairan maintenance 190 cc/kgbb/hari
• IVFD D5:NaCl (4:1) 285 cc/hari 3,75 tetes/menit• Inj. Meropenem 3x50 mg IV• ASI ad libitum
PROGNOSIS
• Ad vitam : ad bonam• Ad fungsionam : ad bonam• Ad sanationam : ad bonam
FOLLOW UP PASIEN S O A P
11/01/14 BAB masih air >5x/hari, ampas (+) , lendir (+), darah (-) , busa (-), demam (+), muntah (+) 2x/hari.
KU/kes : CM, rewelTTV: HR: 156x/mntS; 37,8ºC, RR ; 60x/mnt BB: 1500 gramKepala : UUB cekungMata: cekung (+/+)Mulut: mukosa bibir lembabTurgor kulit kembali <2 detikLain-lain dbn
Diare akut et causa infeksi bakteri dengan dehidrasi ringan-sedang
• Kebutuhan cairan awal 200 cc/kgbb/hari• IVFD D5:NaCl (4:1) 300 cc/hari• Inj. Meropenem 3x50 mg IV• ASI ad libitum
12/01/14 BAB lunak 5x/hari, warna kuning, bau busuk (-), lenidr (-), ampas (-), darah (-), muntah (-), demam (-).
KU/kes: CM, tenangTTV: HR ; 132x/mntS ; 36,6ºC, RR: 41x/mntBB: 1600 gramKepala : UUB datarMata: sedikit cekung (+/+)Mulut: mukosa bibir lembabTurgor kulit kembali <2 detikLain-lain dbn
Diare akut et causa infeksi bakteri dengan dehidrasi ringan-sedang dalam perbaikan
• Kebutuhan cairan 190 cc/kgbb/hari• IVFD D5:NaCl (4:1) 285 cc/hari• Inj. Meropenem 3x50 mg IV• ASI ad libitum
FOLLOW UP PASIEN S O A P
13/01/14 BAB lunak, warna kuning, bau busuk (-), lenidr (-), ampas (-), darah (-), muntah (-), demam (-).
KU/kes: CM, tenangTTV: HR ; 142x/mntS ; 37ºC, RR: 46x/mntBB: 1650 gramKepala : UUB datarMata: sedikit cekung (+/+)Mulut: mukosa bibir lembabTurgor kulit kembali <2 detikLain-lain dbn
Diare akut et causa infeksi bakteri dengan dehidrasi ringan-sedang dalam perbaikan
• Kebutuhan cairan 190 cc/kgbb/hari• IVFD D10:NaCl (4:1) 285 cc/hari• Inj. Meropenem 3x50 mg IV• ASI ad libitum
14/01/14 BAB lunak, warna kuning, bau busuk (-), lenidr (-), ampas (-), darah (-), muntah (-), demam (-).
KU/kes: CM, tenangTTV: HR ; 125x/mntS ; 37,1ºC, RR: 62x/mntBB: 1650 gramKepala : UUB datarMata: cekung (-/-)Mulut: mukosa bibir lembabTurgor kulit kembali <2 detikLain-lain dbn
Diare akut et causa infeksi bakteri dengan dehidrasi ringan-sedang dalam perbaikan
• Kebutuhan cairan 190 cc/kgbb/hari• IVFD D10:NaCl (4:1) 285 cc/hari• Inj. Meropenem 3x50 mg IV• ASI ad libitum
TINJAUAN PUSTAKA• WHO
Kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dan lebih banyak dari biasanya, dengan frekuensi 3 kali atau lebih selama 1 hari atau lebih.
• American Academy of Pediatrics (AAP) Buang air besar dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3-7 hari.
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2002 Keputusan Menteri Kesehatan (KepMenkes RI)Penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita.
EPIDEMIOLOGI
PENYEBAB PENYAKIT
DIARE
Infeksi
Bakteri
Shigella, Salmonella, E coli, Golongan Vibrio
Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus, Campylobacter aeromonas
Virus Rotavirus, Norwalk + Norwalk like agent, Adenovirus
ParasitProtozoa, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Balantidium coli
Cacing perut, Ascaris, Trichuris, Strongyloides
Jamur, Candida
Malabsorpsi
Alergi
Keracunan Keracunan bahan-bahan kimia
Keracunan oleh racun yangdikandung dan di produksi
Jasad renik → Algae
Ikan, buah-buahan, Sayur-sayuran Imuno defisiensi
Sebab-sebab lain
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
DIARE SEKRETORIK • Infeksi bakteri toksin merangsang mekanisme
seluler mukosa usus mengganggu absorpsi natrium, sekresi klorida ↑ air dan elektrolit keluar diare
Penyebab : Infeksi bakteri E. Coli atau V. Cholera 01
DIARE OSMOTIK• Malabsorpsi defisiensi enzim makanan tidak
dapat dicerna dan diabsorpsi sempurna akumulasi dalam lumen usus keadaan hipertonik tekanan osmotik intralumen ↑ cairan intravaskuler ke intraluminal menghalangi absorpsi air dan elektrolit diare
PATOGENESIS
VIRUS
EPITEL USUS HALUS
MERUSAK BAGIAN APIKAL VILI USUS HALUS
DIGANTI DENGAN BAGIAN KRIPTA YANG
BELUM MATANG BERBENTUK KUBOID / GEPENG
SALURAN DIGESTIF
FUNGSI PENYERAPAN AIR & MAKAN TIDAK BAIK
DIARE OSMOTIK
BAKTERI
TRAKTUS DIGESTIF
MERANGSANG EPITEL USUS
PEAN AKTIVITAS ENZIM ADENIL SIKLASE
MERANGSANG SEKRESI Cl, Na & H2O DAN MENGHAMBAT ABSORPSI Cl, Na & H2O DARI LUMEN USUS KE DALAM SEL
HIPEROSMOLAR
HIPERPERISTALTIK USUS
Simtom dan gejala
rotavirus EIEC ETEC Salmonella Shigella V.cholerae
Mual dan muntah
Dari permulaan
- - + jarang jarang
panas + - + + + -sakit tenesmus Kadang-
kadangTenesmus kram
Tenesmus kolik pusing
Tenesmus kolik pusing
kolik
Gej. lain Sering distensi abdomen
hipotensi Bakteriemia, toksemia sistemik
Dapat ada kejang
FESES
- volume sedang banyak sedikit sedikit sedikit Sangat banyak
- frekuensi Sampai 10/lebih
sering sering sering Sering sekali Hampir terus menerus
-Konsistensi berair berair kental berlendir kental berair- mukus jarang + + + sering flacks- darah - - + Kadang sering- bau - Bau tinja Tidak spesifik Bau telur
busukTak berbau anyir
-warna Hijau kuning Tidak berwarna
hijau hijau hijau
-leukosit - - + + + -- sifat lain Tinja seperti
air cucian beras
GEJALA KLINIS
• Cengeng dan gelisah• Suhu tubuh meningkat• Nafsu makan berkurang• BAB cair bisa disertai lendir dan darah• Muntah• Dehidrasi– Skor maurice king– WHO
SKOR MAURICE KING
Keterangan:0-2 : dehidrasi ringan3-6 : dehidrasi sedang7-12 : dehidrasi berat
DERAJAT DEHIDRASI WHO
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut:
- letargis atau tidak sadar- mata cekung- tidak bisa minum atau malas minum- Cubitan kulit perut kembalinya sangat
lambat
DEHIDRASI BERAT
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut:
- Gelisah, rewel/ marah- Mata cekung- Haus, minum dengan lahap- Cubitan kulit perut kembalinya lambat
DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedang
TANPA DEHIDRASI
DERAJAT DEHIDRASI MTBS
LIMA LINTAS TATALAKSANA DIARE
1. Rehidrasi2. Dukungan nutrisi3. Suplemetasi Zinc4. Antibiotik seletif5. Edukasi pada orangtua
Kategori A B C
Inspeksi : Kondisi mata derajat haus
Baik, sadarNormalMinum biasa, tdk haus
GelisahLayu / cekungHaus / sangat haus
Letargi, tdk sadarLayu / cekungTdk mampu minum
Palpasi : cubitan pd kulit
Kembali dgn cepat
Kembali lambat Turgor kulit kembali sangat lambat
Tentukan : Tanpa dehidrasi
Dehidrasi ringan-sedang (2 tanda atau lebih)
Dehidrasi berat(2 tanda atau lebih)
Tatalaksana Terapi A Terapi B Terapi C
TENTUKAN DERAJAT DEHIDRASI
DUKUNGAN NUTRISI
• Makanan tetap diteruskan sesuai usia anak sebagai pengganti nutrisi yang hilang, serta mencegah tidak terjadi gizi buruk.
• Makanan dan minuman yang biasa dimakan diberikan lebih sering sedikit demi sedikit.
PEMBERIAN ZINCEfek zinc antara lain :• Zinc berperan sebagai anti-oksidan, ‘berkompetisi’
dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe) yang dapat menimbulkan radikal bebas.
• Zinc menghambat sintesis Nitric Oxide (NO). Dengan pemberian zinc, diharapkan NO tidak disintesis secara berlebihan sehingga tidak terjadi kerusaan jaringan dan tidak terjadi hipersekresi.
• Zinc berperan dalam penguatan sistem imun.• Umur <6 bulan : ½ tab (10 mg) per hari selama 10 hari• Umur >6 bulan : 1 tab (20 mg) per hari selama 10 hari
INDIKASI PEMBERIAN ANTIBIOTIK
• Tersangka Kolera (Tetrasiklin, Furazolidon)• Tersangka Disentri (TMP-SMZ, ampisilin, asam
nalidiksat)• Terbukti Amebiasis (Metronidazol)• Terbukti Giardiasis (Metronidazol)
PEMBERIAN NASIHAT
• Cara memberikan cairan dan obat di rumah• Anak dibawa kembali ke RS jika:– Diare lebih sering– Muntah berulang– Sangat haus– Makan/minum sedikit– Timbul demam– BAB darah (+)– Tidak membaik dalam 3 hari
UPAYA PENCEGAHAN DIARE
• Pemberian ASI• Perbaikan cara pemberian makanan pendamping ASI• Penggunaan air bersih yang cukup• Cuci tangan• Penggunaan jamban• Pembuangan tinja bayi/anak yang semestinya• Imunisasi campak
ANALISA KASUSDiagnosa: diare akut et causa bakteri dengan dehidrasi ringan-sedang
Anamnesa:Mencret 1 hari sebelum masuk RS, frekuensinya >10x setiap hari, dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya, cair, menyemprot, berwarna kuning kehijauan, berlendir dan ampas, sedikit berbau asam, darah(-), busa (-).
Px Fisik:UUB cekung, kelopak mata cekung, bibir kering, turgor kulit kembali lambat >2 detik
Dikatakan diare karena keluarnya tinja yang cair 3x atau lebih dalam waktu 24 jam dan dikatakan akut karena pada anak ini diare berlangsung masih kurang dari 14 hari.
Px Penunjang:Terdapat Leukositosis dan pada pemeriksaan kultur darah ditemukan Aeromonas Hydrophilla
Ditemukannya bakteri gram negatif sebagai etiologi
Dehidrasi ringan sedang
DIAGNOSIS BANDING
• Diare akut et causa infeksi virus dengan dehidrasi ringan-sedang
• Intoleransi Laktosa
PENATALAKSANAAN
Kebutuhan cairan awal 200 cc/kgbb/hari• IVFD D5:NaCl (4:1) 300 cc/hari– 4 jam pertama 50 cc/kgbb 75 cc 3,75 tetes/menit– 20 jam kedua 150 cc/kgbb 225 cc 11,25 tetes/menit
24 jam berikutnya diberi cairan maintenance 190 cc/kgbb/hari
• IVFD D5:NaCl (4:1) 285 cc/hari 3,75 tetes/menit• Inj. Meropenem 3x50 mg IV• ASI ad libitum
• Kebutuhan cairan awal pada pasien ini 200 cc/kg/hari
• IVFD D5:NaCl (4:1) 300cc/hari
• Setelah terehidrasi kembali ke cairan rumatan 190 cc/kg/hari
• IVFD D5:NaCl 285cc/hari
Inj. Meropenem
memperlihatkan aktivitas
bakterisidal pada seluruh
bakteri, bersifat bakteriostatik.
Meropenem merupakan
antibiotik dengan spektrum
aktivitas sangat luas, meliputi
bakteri Gram positif, bakteri
Gram-negatif, serta bakteri
anaerob.
TERIMAKASIH