44
BLOCK 9:Lembar belajar mahasiswa 3 judul : kering kerontang step 1: 1.mencret : keadaan feses terlalu encer dan bercampur air,defekasi terus menerus( yaitu defekasi terus menerus dan dengan konsistensi encer) 2.akral dingin: ujung ekstremitas yang dingin .yang terjadi karena suplai darah semakin berkurang,karena semakin ke ujung semakin sedikit yang terjadi pada keadaan tertentu. (LI) 3.turgor kulit: Elastisitas kulit 4.rob :keadaan pasang air laut, 5.apatis : respon acuh tak acuh pada sekitarnya 6.keadaan umum lemas : tidak bersemangat/bergairah ,kekurangan /ketidakberdayaan tubuh untuk beraktivitas 7.alloanamnesa : informasi yang diperoleh dari orang lain,selain pasien, 8.muntah :suatu respon tubuth yang mengeluarkan zat yang dimasukkan dalam tubuh melalui oral,respon tubuh untuk menolak makanan yang tidak cocok /tidak terbiasa dengan gaster. STEP 2: 1. Apa tanda dan gejala dehidrasi?

SGD Kering Kerontang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SGD Kering Kerontang

BLOCK 9:Lembar belajar mahasiswa 3judul : kering kerontang 

step 1:1.mencret : keadaan feses terlalu encer dan bercampur air,defekasi terus menerus( yaitu defekasi terus menerus dan dengan konsistensi encer)

2.akral dingin: ujung ekstremitas yang dingin .yang terjadi karena suplai darah semakin berkurang,karena semakin ke ujung semakin sedikit yang terjadi pada keadaan tertentu. (LI)

3.turgor kulit: Elastisitas kulit

4.rob :keadaan pasang air laut,

5.apatis : respon acuh tak acuh pada sekitarnya

6.keadaan umum lemas : tidak bersemangat/bergairah ,kekurangan /ketidakberdayaan tubuh untuk beraktivitas

7.alloanamnesa : informasi yang diperoleh dari orang lain,selain pasien,

8.muntah :suatu respon tubuth yang mengeluarkan zat yang dimasukkan dalam tubuh melalui oral,respon tubuh untuk menolak makanan yang tidak cocok /tidak terbiasa dengan gaster.

STEP 2:

1. Apa tanda dan gejala dehidrasi?-Mukosa bibir kering,-rasa lelah dan haus,-berkemih >5jam,-ketika bangun tidur terasa pusing,-sering buang air besar konsistensi encer,-mual,-muntah,

Page 2: SGD Kering Kerontang

-turgor kulit jelek,ubun2 dan mata cekung,perubahan TTV(nadi,tekanan darah menurun dan pernafasan cepat),penurunan BB(nilai normal BB Pada anak),suhu (berhubungan dengan cairan ),akral dingin ,kulit keriput,CRT(Hub.dengan dehidrasi LI),

2. Patofisiologi dehidrasi?

makanan akan merusak sel mukosa intestinal (lambung)dan lambung akan mengalami iritasi dan meningkatkan sekresi cairan dan elektrolit sehingga terjadi peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal dalam mengapsorbsi cairan elektrolit dan bahan makan sehingga cairan elektrolit dan bahan makanan akan dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk tinja yang encer. Menurunnya pemasukan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh atau hilangnya cairan yang terlalu banyak akibat demam ,diare,dan muntah akan mengakibatkan hilangnya cairan di ekstrasel dan intrasel dan terjadilah ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh sehingga terjadi dehidrasi.

3. apakah yang terjadi pada anak tersebut?Awalnya anak menderita diare,tapi karena diare berkelanjutan sehingga terjadi dehidrasi. 

4. bagaimana cara menangani anak tsb sebelum di bawa ke RS?(dehidrasi ringan,sedang,berat LI) 

5. Hal apa yg perlu dikaji dalam skenario tersebut?-Kaji riwayat diare,kaji status hidrasi;ubun ubun,turgor kulit,mata.,membran mukosa mulut-Kaji tinja ;jumlah,warna,bau,konsistensi dan waktu buang air besar-Kaji intake dan output-Kaji berat badan-Kaji aktivitas anak-Kaji TTV

6. jelaskan alasan mengapa pemeriksaan antropometri dan TTV penting dilakukan untuk mengetahui status nutrisi anak?Karena dengan melakukan pemeriksaan tersebut kita dapat mengetahui batas normal (status kesehatan) dari

Page 3: SGD Kering Kerontang

pasien,karena pada dasarnya pemeriksaan antropometri dan TTV adalah tindakan pertama untuk mendiagnosa suatu penyakit.

(mengapa terjadi perubahan TTV dan Antropometri LI)Meliputi suhu, respirasi, nadim dan tekanan darah. Peningkatan suhu dapat menimbulkan kehilangan cairan dan elektrolit karena peningkatan insensible water loss. Senaliknya, penurunan suhu tubuh akan mengakibatkan penurunan IWL.

Pengkajian terhadap respirasi meliputi frekkuensi, kedalaman pola nafas dan suara nafas. Frekuensi nafas yang cepat dapat meningkatkan IWL. Nafas yang cepat dan dalam mungkin merupakan kompensasi tubuh terhadap asidosis metabolic yang terjadi. Suara nafas bronki, rales dapat menandakan terbentuknya cairan dalam paru-paru karena kelebihan volume cairan.

Nadi dapat mengindikasikan volume cairan tubuh. Nadi yang lemah dapat menandakan kekurangan volume cairan karena penurunan volume intravaskuler. Sebaliknya, nasi kuat menandakan kelebihan volume cairan.

Tekanan darah perlu diakji apakah terjadi peningkatan atau penurunan. Pada penurunan tekanan darah dapat menandakan kekurangan volume cairan karena penurunan isi sekuncup (stroke volume) dan ketidak seimbangan elektrolit yang menyebabkan distrimia. Sedangkan penignkatan tekanan darah dapat menandakan kelebihan volume cairan karena peningkatan isi sekuncup. Selain itu juga perlu dikaji intake dan output cairan klien.

Sumber: Asmadi.2008.TEKNIK PROSEDURAL KEPERAWATAN:ONSEP DAN APLIKASI KEBUTUHAN DASAR.Jakarta: Salemba Medika

7. macam macam diare?

8. jelaskan apakah keadaan dalam skenario dapat mempengaruhi tumbang anak?

9. jelaskan penyebab diare?

factor infeksi :- bakteri: enteropathogenic ascherichia coli,salmonella,shigella,yersinia

enterocolitica 1

Page 4: SGD Kering Kerontang

- virus : enterovirus echoviruses,adenovirus,human retrovirua seperti agent,rotavirus

- jamur: candida enteritis- parasit:giardia clambia,cryptosporidium- protozoa

bukan factor infeksi:- alergi makanan,sus,protein- gangguan metabolic atau malabsorpsi: penyakit

celiac,cystic fibrosis pada pancreas.- Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan- Obat obatan,antibiotic- Penyakit usus: colitis ulcerative,crohn

disease,enterocolitis- Emosional atau stress- Obstruksi usus

Penyakit infeksi : otitis media,ispa,infeksi saluran kemih

Asuhan keperawatan anak edisi 2. Suriadi,SKp,MSN,sagung seto.

10. jenis jenis dehidrasi?

a. Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badanGambaran klinik: Dehidrasi, turgor kurang, suara serak (vox cholerica), penderita belum jatuh dalam keadaan syock.b.Dehidrasi Sedang: Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan.Gambaran klinik: Turgor jelek, suara serak, penderita jatuh dalam pre-syock atau syock, nadi cepat, nafas cepat dan dalam.c. Dehidrasi berat: Kehilangan cairan 8 – 10 % dari berat badanGambaran klinik: Seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun (Apatis sampai koma), otot-otot menjadi kaku, sianosis.

o Sumber :Purnawan Junadi, Atiek S Sumasto, Husna Amelz; 1982, "Kapita Selekta Kedokteran", Edisi ke-2, Media Aesculapius, Jakarta

11. cara mencegah terjadinya dehidrasi?

Agar tidak terkena dehidrasi, cara pencegahan yang utama, adalah sering-sering minum, minimal lima belas menit sekali. Dan air yang diminum sebaiknya air putih biasa, bukan teh, kopi, atau minuman bersoda. Sebab, minuman-minuman ini

Page 5: SGD Kering Kerontang

mengandung kafein yang bersifat deuresis atau menambah frekuensi kencing. Kalau kencing terus kan cairan tubuh makin banyak yang hilang.

Selain itu juga jangan minum minuman yang terlalu manis. Karena kalau kita minum minuman yang terlalu manis akan merangsang keluarnya hormon insulin yang meningkatkan kadar gula darah. Kalau hal ini sampai terjadi, maka efeknya kita justru akan bertambah lemas. Lagi pula, kalau minum minuman yang manis-manis, kita tidak bisa minum banyak karena perut akan terasa kenyang. Sehingga meski sudah minum, jumlah cairan tubuh yang keluar tetap belum bisa tergantikan.

Cara pencegahan lain, kalau hendak beraktivitas di luar ruangan, kita juga harus memperhatikan pakaian yang dikenakan. Sebaiknya pakai pakaian yang menyerap keringat seperti pakaian yang terbuat dari katun. Soalnya, pakaian yang menyerap keringat sangat membantu mengurangi penguapan cairan tubuh.

“Kalau termasuk orang yang gemar berolahraga, supaya bermanfaat olahraga se baiknya dilakukan tiga sampai lima kali seminggu saja, selama dua puluh menit sampai enam puluh menit. Kriteria ini terutama berlaku untuk remaja,” jelas dosen jurusan Kedokteran Olahraga FKUI ini.

“Sebab, kalau kurang dari tiga kali menjadi kurang bermanfaat untuk jantung dan paru-paru, tetapi lebih dari lima kali juga tidak baik. Itu namanya over training. Dan ini bahaya sekali. Kalau over training nafsu makan berkurang, enggak bisa tidur, dan badan sakit semua.”

12. apakah lingkungan mempengaruhi kesehatan anak?

13. hubungan dehidrasi dan diare?

Diare menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja . Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi. Dehidrasi terjadi karena banyak cairan keluar melalui tinja dan muntah muntah.

Dr.Jhonny,S,SpA,SPESIALIS ANAK. Rs.Dr. Oen Surakarta

14. apa itu diare?defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. Diare akut,diare yang berlangsung secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.

o Sumber :Purnawan Junadi, Atiek S Sumasto, Husna Amelz; 1982, "Kapita Selekta Kedokteran", Edisi ke-2, Media Aesculapius, Jakarta

Page 6: SGD Kering Kerontang

Patofisiologi Diare :

Sumber: https://docs.google.com/gview?url=http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/Cairan+dan+Elektrolit+Perioperatif2.pdf&chrome=true

15. penyebab anak sangat rentan terkena diare?

16. pemeriksaan penunjang terkait masalah cairan dan elektrolit?

17. pemeriksaan penunjang untuk diagnosis diare?

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN PENUNJANG LAINNYA

Pemeriksaan Laboratorium yang dapat dilakukan pada diare kronik adalah

sebagai berikut :

1. Lekosit Feses (Stool Leukocytes) : Merupakan pemeriksaan awal terhadap diare

Menurunnya pemasukan atau hilangnya cairan akibat : muntah, diare,demam,hiperventilitas

Cairan ekstraseluler secara tiba tiba cepat menghilang

Ketidakseimbangan elektrolit

Hilangnya cairan dlm intraselular

Disfungsi salular

Syok hipovolemik

kematian

Page 7: SGD Kering Kerontang

kronik. Lekosit dalan feses menunjukkan adanya inflamasi intestinal. Kultur

Bacteri dan pemeriksaan parasit diindikasikan untuk menentukan adanya infeksi.

Jika pasien dalam keadaan immunocompromisedd, penting sekali kultur

organisma yang tidak biasa seperti Kriptokokus,Isospora dan M.Avium

Intracellulare. Pada pasien yang sudah mendapat antibiotik, toksin C difficle

harus diperiksa.

2. Volume Feses : Jika cairan diare tidak terdapat lekosit atau eritrosit, infeksi

enteric atau imfalasi sedikit kemungkinannya sebagai penyebab diare. Feses 24

jam harus dikumpulkan untuk mengukur output harian. Sekali diare harus dicatat

(>250 ml/day), kemudian perlu juga ditentukan apakah terjadi steatore atau

diare tanpa malabsorbsi lemak.

3. Mengukur Berat dan Kuantitatif fecal fat pada feses 24 jam : Jika berat feses >

300/g24jam mengkonfirmasikan adanya diare. Berat lebih dari 1000-1500 gr

mengesankan proses sektori. Jika fecal fat lebih dari 10g/24h menunjukkan

proses malabsorbstif.

4. Lemak Feses : Sekresi lemak feses harian < 6g/hari. Untuk menetapkan suatu

steatore, lemak feses kualitatif dapat menolong yaitu >100 bercak merak orange

per ½ lapang pandang dari sample noda sudan adalah positif. False negatif dapat

terjadi jika pasien diet rendah lemak. Test standard untuk mengumpulkan feses

selama 72 jam biasanya dilakukan pada tahap akhir. Eksresi yang banyak dari

lemak dapat disebabkan malabsorbsi mukosa intestinal sekunder atau insufisiensi

pancreas.

Page 8: SGD Kering Kerontang

5. Osmolalitas Feses : Dipeerlukan dalam evaluasi untuk menentukan diare osmotic

atau diare sekretori. Elekrolit feses Na,K dan Osmolalitas harus diperiksa.

Osmolalitas feses normal adalah –290 mosm. Osmotic gap feses adalah 290

mosm dikurangi 2 kali konsentrasi elektrolit faeces (Na&K) dimana nilai

normalnya <50 mosm. Anion organic yang tidak dapat diukur, metabolit

karbohidrat primer (asetat,propionat dan butirat) yang bernilai untuk anion gap,

terjadi dari degradasi bakteri terhadap karbohidrat di kolon kedalam asam lemak

rantai pendek. Selanjutnya bakteri fecal mendegradasi yang terkumpul dalam

suatu tempat. Jika feses bertahan beberapa jam sebelum osmolalitas diperiksa,

osmotic gap seperti tinggi. Diare dengan normal atau osmotic gap yang rendah

biasanya menunjukkan diare sekretori. Sebalinya osmotic gap tinggi

menunjukkan suatu diare osmotic.

6. Pemeriksaan parasit atau telur pada feses : Untuk menunjukkan adanya Giardia

E Histolitika pada pemeriksaan rutin. Cristosporidium dan cyclospora yang

dideteksi dengan modifikasi noda asam.

7. Pemeriksaan darah : Pada diare inflamasi ditemukan lekositosis, LED yang

meningkat dan hipoproteinemia. Albumin dan globulin rendah akan

mengesankansuatu protein losing enteropathy akibat inflamasi intestinal.

Skrining awal CBC,protrombin time, kalsium dan karotin akan menunjukkan

abnormalitas absorbsi. Fe,VitB12, asam folat dan vitamin yang larut dalam lemak

(ADK). Pemeriksaan darah tepi menjadi penunjuk defak absorbsi lemak pada

stadium luminal, apakah pada mukosa, atau hasil dari obstruksi limfatik ©2003 Digitized by USU digital library 7

Page 9: SGD Kering Kerontang

postmukosa. Protombin time,karotin dan kolesterol mungkin turun tetapi Fe,folat

dan albumin mengkin sekali rendaah jika penyakit adalah mukosa primer dan

normal jika malabsorbsi akibat penyakit mukosa atau obstruksi limfatik.

8. Tes Laboratorium lainnya : Pada pasien yang diduga sekretori maka dapat

diperiksa seperti serum VIP (VIPoma), gastrin (Zollinger-Ellison Syndrome),

calcitonin (medullary thyroid carcinoma), cortisol (Addison’s disease), anda

urinary 5-HIAA (carcinoid syndrome).

9. Diare Factitia : Phenolptalein laxatives dapat dideteksi dengan alkalinisasi feses

dengan NaOH yang kan berubah warna menjadi merah. Skrining laksatif feses

terhadap penyebab lain dapat dilakukan pemeriksaan analisa feses lainnya.

Diantaranya Mg,SO4 dan PO4 dapat mendeteksi katartik osmotic seperti

MgSO4,mgcitrat Na2 SO4 dan Na2 PO4.

Biopsi Usus Halus

Biopsi usus halus diindikasikan pada (a) pasien dengan diare yang tidak

dapat dijelaskan atau steatore,(b) anemia defisiensi Fe yang tidak dapat dijelaskan

yang mungkin menggambarkan absorbsi Fe yang buruk pada celiac spure dan (c)

Osteoporosis idiopatik yang menggambarkan defisiensi terisolasi terhadap absorbsi

kalsium.

Enteroskopi Usus Halus

Memerlukan keterampilan khusus yang dapat membantu menidentifikasi lesi

pada usus halus.

Page 10: SGD Kering Kerontang

Protosigmoidoskopi dengan Biopsi Mukosa : Pemeriksaan ini dapat membantu

dalam mendeteksi IBD termasuk colitus mikroskopik,melanosis coli dan indikasi

penggunaan kronis anthraguinone laksatif.

Rangkaian Pemeriksaan Usus Halus

Pemeriksaan yang optimal diperlukan bagi klinisi untuk mengetahui segala

sesuatu ayng terjadi di abdomen. Radiologis dapat melakukan flouroskopi dalam

memeriksa keseluruhan bagian usus halus atau enteroclysis yang dapat menjelaskan

dalam 6 jam pemeriksaan dengan interval 30 menit. Tube dimasukkan ke usus halus

melewati ligamentum treitz, kemudian diijeksikan suspensi barium melalui tube dan

sesudah itu 1-2 liter 0,5% metil selulosa diinjeksikan.

Imaging

Penyebab diare dapat secara tepat dan jelas melalui pemeriksaan imaging

jika diindikasikan. Klasifikasi pada radiografi plain abdominal dapat mengkonfirmasi

pankreatitis kronis. Studi Seri Gastrointestinal aatas atau enterokolosis dapat

membantu dalam mengevaluasi Chron’s disease, Limfoma atau sindroma carcinoid.

Kolososkopi dapat membantu mengevaluasi IBD. Endoskopi dengan biopsy usus

halus berguna dalam mendiagnosa dugaan malabsorbsi akibat penyakit pada

mukosa. Endoskopi dengan aspirasi duodenum dan biopsy usus halus berguna pada

Page 11: SGD Kering Kerontang

pasien AIDS, Cryptosporidium, Mccrosporida, Infeksi M Avium Intraseluler. CT

Abdpminal dapat menolong dalam mendeteksi pankreatitis kronis atau endokrin

pancreas.

Beberapa Tes Untuk Malabsorbsi

4

Tes Untuk Menilai Abnormalitas Mukosa

1. The d-xylose absorption test : Absorbsi xylose tidak lengkap dimetabolisme di

usus halus bagian proksimal, Abnormalitas ini ditandai jika eksresi pada ginjal ©2003 Digitized by USU digital library 8

rendah kurang dari 4 gram urine setelah pemberian 25 gr dosis oral. False positif

terjadi pada renal insufisiensi, hipertensi portal dan penggunaan NSAID.

2. Breath Hidrogen Test : Hidrogen dihasilkan dari fermentasi bakteri dari

karbohidrat, dimana akan meningkat pada pertumbuhan bakteri dan intolerans

laktosa. Hidrogen Breath Test akan mencapai pucaknya 2 jam setelah

pertumbuhan bakteri dan 3-6 jam pada pasien dengan defisiensi lactase atau

insufisiensi pancreas. Membedakan defisiensi lactase dan insufisiensi pancreas,

pemberian enzim pancreas akan menurunkan Breath hydrogen.

Test Menilai Fungsi pancreas

3,4

1. Schiling test : Protease pancreas dari ikatan R-protein diperlukan untuk

pembelahan B12 sebelum bergabung dengan factor intrinsic dimana pada

insufisiensi pancreas berat kan menurunkan absorbsi B12. Label yang digunakan

Page 12: SGD Kering Kerontang

adalah Cobalamin (CO) dengan isotop yang berbeda. CO ini mengikat R protein

dan factor intrinsic. Pada insufisiensi pancreas CO tidak diabsorbsi.

2. Test Stimulasi Pankreas : Pankreas dapat distimulasi dengan CCK intravena atau

sekretin atau makanan yang mengandung lemak,protein dan karbohidrat. Cairan

pancreas diaspirasi melalui kateter dari duodenum sebagai bikarbonat atau enzim

pancreas spesifik. Tidak adanya peningkatan bikarbonat atau enzim pancreas

setelah distimulasi menunjukkan insufisiensi pancreas.

Test Menilai Pertumbuhan Bakreri

4

Kultur bakteri kuantitatif : Dilakukan intubasi pada duodenum atau jejunum

proksimal kemudian diinjeksikan NaCl steril kedalam lumen dan kemudian

ddiaspirasi. Terdapatnya >10

5

bakteri/ml menunjukkan pertumbuhan bakteri.

Algaritma Pemeriksaan penunjang

Mengkaji uraian diatas dapat digambarkan dalam algoritma seperti dibawah

ini :

Pemeriksaan fisik, gross dan pemeriksaan mikroskopik feses

Inflamasi

Ya Pemeriksaan Feses IBD

Tidak Untuk Parasit Iskemia

Radiografi Amebiasis

Page 13: SGD Kering Kerontang

Biopsi Skistosomiasis

Riwayat Penggunaan Ya

Laksantia atau absorbsi Observasi Abuse laksantia

KH yang buruk Sorbitol,lactose,laktulosa

Tidak

Test Skrining Malabsorbsi Celiac Sprue

(fecal fat stain,serum karotin, Positif Evaluasi Chron’s Disease

protombin time,tanda klinik Malabsorbsi Bacterial overgrowth

malabsorbsi) Whipple’s disease

Negatif Insufisiensi Pankreas

Radioraf

Riwayat Pem.fsik

Penemuan radiograf thd Positif Biopsi ©2003 Digitized by USU digital library 9

Pembedahan, kelainan motilitas, Evaluasi pertumbuhan Post pembedahan

IBD Bacteri dan kelainan mobilitas

Pertimbangkan enteropati D

Negatif Garam empedu

Test Tiroid

Diare sekretori Kronik

Hormon Secreting Tumor

Kadar Hormon Serum

CT Scan atau pemeriksaan lain

Pemeriksaan ulang penggunaan laksantia dan absorbsi yang buruk karbohidrat

Page 14: SGD Kering Kerontang

Biopsi (Kolitis Mikroskopis)

KEPUSTAKAAN

1. Kearney David et al. Chronic Diarrhea. Current Diagnosis & Treatment in

Gastroenterology, Prentice-Hall International,Inc,1996:14-17.

2. Tarigan Pengarapen,Marpaung Betthin. Diare Kronik.In. Suparman (Ed). Ilmu

Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FK UI 1990: 163

3. Andreoli Thomas et al Diarrhea Cecil Essentials Of Medicine 3

th

Ed W.B Saunders

Company, 1993 : 271

4. Daldiyono. Diare.Gastroenterologi-Hepatologi.Infomedika Jakarta,1990 : 14-41

5. Spiro Hooward M et. Chronic Diarrhea. Clinical Gastroenterology 4

Th

Ed, Mc GrawHill,Inc,1995 : 169 ©2003 Digitized by USU digital library 10

6. Hadi Sujono. Gastroenterologi.Alumni Bandung, 1995 : 42-55.

7. Friedman Lawrence 14

th

Ed Mc Graw Hill,1998 : 239

8. McQuaid Kenneth. Chronic Diarrhea. In Lawrence M (Eds). Current Medical

Diagnosis & Treatment 37

th

Ed. Prentice Hall International Inc, 1998 : 544

Page 15: SGD Kering Kerontang

18. pemeriksaan untuk mengetahui status dehidrasi?Dengan pemeriksaan balance cairan untuk mengetahui input cairan (makanan,infuse, minum)output(BAB,BAK,Muntah,IWL) 

19. mengapa terjadi kesadaran apatis pada anak?

Karena anak tersebut menderita dehidrasi sehingga menyebabkan kesadaran menurun, yaitu kesadaran apatis bahkan bisa sampai koma. Hal ini terjadi karena Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia); kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok); penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis) ; pada keadaan hipo atau hipernatremia ; dehidrasi; asidosis, alkalosis; pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan: hipertermia, hipotermia; peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak); infeksi (encephalitis); epilepsi.

Kumpulan askep. Nursing begin.com

20. jelaskan tanda dan gejala diare?

TANDA : Penurunan BB,pucat,lemah ,anorexia,keram abdominal,mual,muntah,perubahan TTV,Anak sering devekasi,konsistensi encer,lendir,bercampur darah,cengeng,gelisah,daerah sekitar anus kemerah merahan,lecet karena sering devekasi, warna tinja hijau karena bercampur cairan empedu,menurun atau tidak ada pengeluaran urine(pengaruh vesica urinaria) 

21. Farmakologi Diare?

Tatalaksana Pasien4 pilar utama dalam tatalaksana diare:1. Rehidrasi

a. Cairan rehidrasi oral: 75 mL/kgBB dalam 3 jam ~ 675 mL/3 jam ~ 700 mL/3 jam DAN 10 mL/kgBB tiap diare ~ 90 mL/diare ~ 100 mL/diare, 5 mL/kgBB tiap muntah (jika muntah) ~ 45 mL/muntah ~ 50 mL/muntah

2. Terapi nutrisia. Lanjutkan pemberian ASI (jika masih mengkonsumsi ASI)b. Beri makan segera setelah anak mampu makanc. Jangan memuasakan anak

Page 16: SGD Kering Kerontang

d. Makan lebih banyak untuk mencegah malnutrisie. Asupan protein ditambah untuk mencegah hipoalbuminemia akibat protein

losing enteropathy3. Terapi medikamentosa

a. Antibiotik – belum perlu diberikanb. Probiotik – Lacto B diberikan 3 kali sehari selama 7 haric. Zinc – Diberikan 20 mg per hari selama 14 harid. Antipiretik – Parasetamol diberikan 10-15 mg/kgBB/kali ~ 90-135 mg/kali

(sirup atau puyer) jika demam4. Edukasi pada orang tua

a. Diare merupakan penyakit, bukan kutukan, atau petanda mau pintar b. Diare dapat menyebabkan kematian c. Gejala dan tanda dehidrasi d. Terapi dimulai di rumah e. Bagaimana membuat cairan rehidrasi oral di rumah f. Berikan cairan rehidrasi oral sedikit demi sedikit, sendok per sendokg. Kapan membawa anak ke rumah sakit h. Tetap memberikan makan pada anak dengan diare

MEKANISME KERJA, INDIKASI, KONTRAINDIKASI, EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBAT

ParasetamolParasetamol atau acetaminophen adalah obat yang digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang bila efek antiinflamasi tidak diperlukan. Parasetamol merupakan metabolit aktif dari phenacetin, sebuah prodrug yang lebih toksik dibandingkan dengan metabolit aktifnya dan tidak memiliki indikasi rasional.

Mekanisme kerja parasetamol belum jelas diketahui, namun diperkirakan dengan menghambat enzim silooksigenase, terutama terhadap siklooksigenase 2. Parasetamol diberikan secara oral dan penyerapannya dihubungkan dengan tingkat pengosongan perut. Konsentrasi puncak dicapai dalam 30 – 60 menit. Parasetamol sedikit terikat dengan protein plasma dan sebagian dimetabolisme oleh enzim mikrosomal hati dan diubah menjadi sulfat dan glukuronida acetaminophen, yang secara farmakologis tidak aktif. Kurang dari 5% diekskresikan dalam keadaan tidak berubah. Masa paruh parasetamol adalah 2-3 jam dan relatif tidak terpengaruh oleh fungsi ginjal. Dengan penyakit hati atau ginjal, waktu paruh dapat meningkat dua kali lipat atau bahkan lebih.

Parasetamol memiliki efek analgesic, antipiretik, namun memiliki efek antiinflamasi yang lemah. obat ini berguna untuk nyeri ringan sampai sedang, misalnya nyeri kepala, mialgia, nyeri pascapersalinan. Parasetamol tidak adekuat bila dipakai untuk mengatasi nyeri pada arthritis rematoid karena efek antiinflamasinya lemah. Parasetamol bisaa

Page 17: SGD Kering Kerontang

pula digunakan pada pasien yang alergi terhadap aspirin, pasien dengan ulkus peptikum, serta pada anak-anak dengan infeksi virus.

Efek yang tidak diinginkan dalam penggunaan parasetamol dapat terjadi. Dalam dosis terapeutik, peningkatan enzim hati kadang dapat terjadi tanpa disertai dengan adanya ikterus, keadaan ini reversible bila penggunaan obat dihentikan. Dalam dosis yang lebih besar, pusing-pusing, ketegangan, disorientasi bisa terlihat. Menelan 1500 mg parasetamol dapat berakibat fatal, terjadi hepatotoksisitas yang hebat disertai dengan nekrosis lobulus sentral. Gejala awal dari kerusakan hati meliputi mual, muntah-muntah, diare, dan nyeri perut. Parasetamol dapat pula mengakibatkan terjadinya kerusakan ginjal. Penggunaan lebih dari 2000 mg dapat meningkatkan resiko perdarahan lambung.3 Nyeri akut dan demam bisa diatasi dengan 325-500 mg empat kali sehari dan secara proporsional dikurangi untuk anak-anak.

Sediaan parasetamol : Tylenol, Tempra, Panadol, Acephen.   Oral: 160, 325, 500, 650 mg tablets; 80 mg tablet kunyah; 160, 500, 650 mg kaplet;

325, 500 mg kapsul; 80, 120, 160 mg/5 mL eliksir; 500 mg/15 mL elixir; 80 mg/1.66 mL, 100 mg/mL solutionRektal: 80, 120, 125, 300, 325, 650 mg suppositories

OralitOralit adalah larutan untuk merawat diare. Larutan ini sering disebut rehidrasi oral. Larutan ini mempunyai komposisi campuran Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan natrium bikarbonat. Larutan rehidrasi oral ini mempunyai nama generik oralit dan larutan ini sekarang dijual dengan berbagai merek dagang seperti Alphatrolit®, Aqualyte®, Bioralit® dan Corsalit®.

Tujuannya adalah untuk mencegah dehidrasi. Terdapat dua jenis oralit, yaitu oralit dengan basa sitrat (LGOS) dan oralit basa bikarbonat (LGOB).

Oralit tersedia dalam bentuk serbuk untuk dilarutkan dan dalam bentuk larutan diminum perlahan-lahan.

Takaran pemberian oralit untuk mengatasi diare (3 jam pertama)umur < 1 tahun 1 - 4 tahun 5 - 12 tahun Dewasa

300 ml dalam 1,5 gelas 600 ml dalam 3 gelas 1,2 l dalam 6 gelas2,4 l dalam 12 gelas

Takaran pemberian oralit untuk mengatasi diare (setiap habis buang air)umur < 1 tahun 1 - 4 tahun 5 - 12 tahun Dewasa

100 ml dalam 0,5 gelas 200 ml dalam 1 gelas 300 ml dalam 1,5 gelas400 ml dalam 2 gelas

Page 18: SGD Kering Kerontang

Bila tidak ada oralit, dapat juga digunakan larutan gula-garam, yaitu dua sendok teh gula dan setengah sendok teh garam dapur dilarutkan ke dalam satu gelas air matang.

INFORMASI OBATKANDUNGANGlukosa anhidrat 4 gram, NaCl 0,7 gram, Na Sitrat 0,58 gram, KCl 0,3 gram.   INDIKASIPencegahan terhadap dehidrasi & pengobatan dehirasi ringan-berat disebabkan diare.   KEMASANSachet 200 mL x 25 biji.     PENYAJIANDikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak.

ZincZinc atau Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh. Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, mempengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak di seluruh dunia.1

The recommended dietary allowance (RDA) untuk anak-anak usia 9 hingga 11 tahun adalah 8 mg/hari; the RDA untuk remaja dan dewasa adalah 11 mg/hari. Sumber utama zink adalah produk hewani seperti daging, makanan laut, serta susu. Tabel berikut memperlihatkan kandungan Zink di dalam beberapa makanan.2

Page 19: SGD Kering Kerontang

Sekitar 10 – 40 persen Zink dari makanan diabsorbsi di usus halus. Absorsi tersebut dihambat oleh serat yang berikatan dengan Zink.3 sekitar 0.5 – 1 mg/hari zink disekresikan di traktus bilier dan diekskresikan di tinja. Zink bersirkulasi pada konsentrasi 70 hingga 120 mcg/dl dengan 60% berikatan lemah dengan albumin dan 30% berikatan kuat dengan makroglobulin. Eksresi melalui urin bervariasi dari 0.5 hingga 0.8 mg/hari. Zink terutama disimpan di hati dan di ginjal, namun dapat pula disimpan di seluruh sel di dalam tubuh dimana zink berikatan dengan metaloprotein.

Page 20: SGD Kering Kerontang

Zink merupakan kofaktor untuk lebih dari 70 enzim-enzim penting, termasuk karbonik anhidrase, alkalin fosfatase, dehidrigenase, dan karboksipeptidase, yang terkait dengan regulasi nukleoprotein, aktivitas sel-sel inflamasi serta berperan penting dalam pertumbuhan, penyembuhan luka, toleransi karbohidrat, serta sintesis testicular hormones.

Zink terlibat dalam sistem imun dan berespons terhadap adanya infeksi. Defisiensi zink terkait dengan gangguan fungsi fagositik, deplesi limfosit, penurunan produksi imunoglobulin, penurunan rasio T4+/T8+, dan penurunan produksi interleukin-2.4-6

Emerging evidence menyatakan bahwa zink memiliki efek inhibitorik spesifik terhadap beberapa pathogen. Sebagai contoh, zink dapat memblok efek sekretorik dari toksin kolera dan E. coli heat-labile enterotoxin7, serta terhadap enteropathogenic E. coli. Efek tersebut diperkirakan lebih merupakan efek setempat daripada efek sistemik zink. 8-9

Defisiensi zink sering terjadi pada anak-anak di negara berkembang dimana anak-anak tersebut sering mengalami infeksi serius. Suplementasi zink dapat digunakan, baik sebagai agen terapeutik maupun sebagai profilaksis.10

Untuk pencegahan diare dan pneumonia – beberapa studi di negara berkembang menunjukkan bahwa pemberian suplementasi oral zink dapat mengurangi insidensi diare dan pneumonia.10-15 Dalam suatu penelitian meta-analisis, suplementasi zink selama 3 bulan atau lebih pada anak-anak kurang dari 5 tahun dapat mengurangi episode diare, infeksi saluran napas, disentri, diare persisten dengan rate ratios 0.75 hingga 0.95.15

Untuk terapi diare akut – beberapa randomized studies menunjukkan efek suplementasi zink untuk anak-anak dengan diare akut di negara berkembang. 10,11,16-21 Suplementasi zink mengurangi durasi diare sebanyak 23% (95% CI 12-32 percent) dan mengurangi jumlah tinja air per hari sebanyak 39%.19 Berdasarkan studi ini WHO merekomendasikan suplementasi zink untuk bayi dan anak-anak dengan diare akut di negara berkembang, yakni diberikan dalam dosis 20 mg/hari untuk anak-anak usia ≥6 bulan,10 mg/hari untuk anak-anak usia <6 bulan dan diberikan selama 10 hingga 14 hari.

Untuk terapi diare persisten – diare persisten, yakni diare yang telah berlangsung lebih dari 14 hari memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi daripada diare akut. Randomized, controlled trials pada anak-anak dengan diare persisten menunjukkan bahwa suplementasi zink mengurangi keparahan dan durasi diare persisten.14,21,22

Untuk pencegahan dan terapi malaria – hal ini masih kontroversi. Suatu randomized trial di Papua, New Guinea menunjukkan bahwa suplementasi zink mengurangi angka kejadian malaria.23 Beberapa studi lain menunjukkan tidak adanya penurunan angka

Page 21: SGD Kering Kerontang

morbiditas malaria secara signifikan. Placebo-controlled trial yang dilakukan di daerah endemik di Afrika juga gagal menunjukkan penurunan angka morbiditas dan mortalitas malaria.24,25

Toksisitas Zinc – Suplementasi zink memunculkan sedikit efek toksik. Ingesti lebih dari 100 mg/hari tidak menimbulkan gejala. Zink menginhibisi absorbsi tembaga sehingga asupan zink lebih dari 100 mg/hari dalam jangka panjang dapat menimbulkan defisiensi tembaga. Ingesti 1-2 g zink sulfat menyebabkan mual dan muntah sebagai akibat terjadinya iritasi dan korosi dari saluran cerna. Senyawa zink dalam dosis besar juga dapat menimbulkan terjadinya acute renal failure yang disebabkan oleh nekrosis tubuler ataupun nefritis interstisial.26,27

LactobacillusLactobacillus adalah genus bakteri gram-positif , anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat merubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.1

Beberapa spesies Lactobacillus sering digunakan untuk industri pembuatan yogurt, keju, sauerkraut, acar, bir, anggur (minuman), cuka, kimchi, cokelat, dan makanan hasil fermentasi lainnya, termasuk juga pakan hewan, seperti silase. Ada pula roti adonan asam, dibuat dengan "kultur awal", yang merupakan kultur simbiotik antara ragi dengan bakteri asam laktat yang berkembang di media pertumbuhan air dan tepung. Laktobasili, terutama L. casei dan L. brevis, adalah dua dari sekian banyak organisme yang membusukkan bir. Cara kerja spesies ini adalah dengan menurunkan pH bahan fermentasinya dengan membentuk asam laktat.

Beberapa Lactobacillus spp. dan bakteri asam laktat lainnya mungkin memiliki potensi untuk pengobatan dan terapi, termasuk pereda rasa nyeri, anti-kanker, dan kemampuan lainnya. Studi riset telah mendemonstrasikan efek perlindungan sebagian jenis bakteri ini memiliki pengaruh anti-tumor dan anti-kanker. Pengaturan asupan makanan membantu tubuh bertahan dari risiko jenis kanker tertentu dan menekan kejadian tumor kolonik, volum dan kemampuan membelah yang dirangsang berbagai zat karsinogen. Pemberian beberapa jenis bakteri secara oral dapat efektif menurunkan formasi ikatan ADN, memperbaiki kerusakan ADN dan mencegah lesi yang putatif preneoplastik, seperti abberant crypt foci yang dirangsang zat kimia karsinogen di sistem pencernaan. Laporan juga menunjukkan beberapa kultur yang diberikan pada

Page 22: SGD Kering Kerontang

hewan menghambat tumor hati, usus besar, anus, dan kelenjar susu, menekankan potensi efek sistemis dari probiotik dengan aktivitas anti-neoplastik.

Laktobasili juga digunakan untuk mengembalikan keseimbangan fisiologis tertentu seperti ekosistem vagina (Ginoflora). Peran mereka adalah (1) secara fisis melindungi epitelium vagina dengan membangun lapisan tebal yang memisahkan epitelium dengan patogen, (2) secara fisiologis menjaga keseimbangan ekosistem vagina dengan mempertahankan pH pada ~4,5 dan (3) membentuk hidrogen peroksida yang melawan patogen.

Genus Lactobacillus untuk saat ini terdiri atas lebih dari 125 spesies dan mencakup jenis organisme yang luas. Genus ini polifiletik dengan genus Pediococcus membagi kelompok L. casei, dan spesies L. acidophilus, L. salivarius, dan L. reuteri menjadi perwakilan dari tiga subclade yang berbeda. Genus Paralactobacillus termasuk di dalam kelompok L. salivarius. Dalam beberapa tahun ini, anggota lain dari genus Lactobacillus (dulunya dikenal dengan cabang Leunocostoc dari Lactobacillus) telah diklasifikasi ulang ke dalam genera Atopobium, Carnobacterium, Weissella, Oenococcus, dan Leuconostoc. Baru akhir-akhir ini, P. dextrinicus, yang merupakan spesies Pediococcus, telah telah diklasifikasi ulang sebagai spesies Lactobacillus (IJSEM, Paper in Press).

Banyak laktobasili bersifat tak umum, bakteri ini bekerja secara metabolisme homofermentatif (hanya membentuk asam laktat dari gula, bandingkan dengan laktobasili heterofermentatif yang dapat membentuk alkohol atau asam laktat dari gula) dan juga aerotoleran, walaupun tak memiliki sama sekali rantai pernafasan. Aerotoleransi ini bergantung pada mangan dan telah diteliti (dan dijelaskan) sebagai Lactobacillus plantarum. Banyak Lactobacillus tidak memerlukan besi untuk pertumbuhan dan memiliki toleransi hidrogen peroksida yang sangat tinggi.Dilihat dari metabolismenya, spesies Lactobacillus dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

Homofermentatif obligat (Kelompok I) o L. acidophilus , L. delbrueckii, L. helveticus, L. salivarius

Heterofermentatif fakultatif (Kelompok II) o L. casei , L. curvatus, L. plantarum, L. sakei

Heterofermentatif obligat (Kelompok III) o L. brevis , L. buchneri, L. fermentum, L. reuteri

Laktobasilus yang tersedia pada pemicu adalah Lakto-B, berikut adalah keterangan mengenai hal tersebut.KANDUNGANKomposisi Per Sachet mengandung : Energi 3,4 Kalori, Karbohidrat 0,6 gram, Protein 0,02 gram, Lemak total 0,1 gram, Vitamin C 10 mg, Vitamin B1 0,5 mg, Vitamin B2 0,5 mg, Vitamin B6 0,5 mg, Niacin 2 mg.  

INDIKASI

Page 23: SGD Kering Kerontang

Lactic Acid Bacterial menghasilkan asam organik yang menghambat bakteri merugikan, sehingga dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan flora usus pada diare.

Lactobacilli menghasilkan enzim β-Galaktosidase, untuk menghidrolisa laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

Lacto-B dapat mengurangi lactose intolerance (diare akibat mengkonsumsi susu formula yang mengandung laktosa).

Vitamin B dapat membantu keseimbangan flora usus.          

KEMASANSachet 1 gram x 40's  

DOSISDibawah 1 tahun : 2 sachet per hari.Usia 1 sampai 6 tahun : 3 sachet per hari.Dapat diberikan langsung (rasa enak) atau dicampur dengan susu, makanan bayi atau air.  

PENYAJIANDikonsumsi bersamaan dengan makananHARGA  : Rp. 133.837/kemasan

IbuprofenMekanisme kerja. Bekerja melalui penghambatan siklooksigenase (COX), sehingga menghambat sintesis prostaglandin.Indikasi. Demam, nyeri ringan hingga sedang, nyeri pascaoperasi, juvenile rheumatoid, nyeri otot.Kontraindikasi. Hipersensitivitas terhadap NSAID lain dan aspirin. Ulkus peptikum, asma, rhinitis/urtikaria, kehamilan semester 3. Efek samping. Efek gastrointestinal, ruam kulit, bronkospasme, trombositopenia, limfopenia, penglihatan kabur/berkurang. Interaksi obat. Ibuprofen dapat meningkatkan kadar litium darah (Eskalith) dengan mengurangi ekskresi litium oleh ginjal. Peningkatan tingkat lithium dapat menyebabkan toksisitas lithium. Ibuprofen dapat mengurangi efek menurunkan tekanan darah terhadap obat yang diberikan untuk mengurangi tekanan darah. Ketika ibuprofen digunakan dalam kombinasi dengan aminoglikosida [misalnya, gentamisin (Garamycin)], tingkat darah aminoglikosida dapat meningkat, kemungkinan karena eleminasi aminoglikosida dari tubuh berkurang. Penggunaan bersama antikoagulan oral (contoh warfarin) yang berlebih dapat menyebabkan perdarahan.

Deksametason

Page 24: SGD Kering Kerontang

Mekanisme kerja. Deksametason adalah agonis glukokortikoid. Deksametason tdk terikat melintasi membran sel dan berikatan dengan afinitas tinggi terhadap reseptor sitoplasma spesifik. Menghasilkan modifikasi transkripsi dan sintesis protein untuk mencapai inhibisi infiltrasi leukosit pada tempat inflamasi, mengubah fungsi mediator dari respons inflamasi, penekanan respon imun humoral, dan pengurangan edema atau bekas luka . Tindakan antiinflamasi deksametason diduga melibatkan protein penghambat fosfolipase A2, lipocortins, yang mengontrol biosintesis mediator poten dari peradangan seperti prostaglandin dan leukotrien.Indikasi. Alergi, penyakit kolagen, rematik, leukemia, kelainan hematologiKontraindikasi. Ulkus peptikum, osteoporosis, psikosis, TB, infeksi akut, vaksin hidup. Efek samping. Retensi cairan dan garam, edema, hipertensi, amenore, hiperhidrosis, gangguan mental, pancreatitis akut, peningkatan tekanan intra ocular, gangguan penglihatan, peningkatan nafsu makan, retardasi pertumbuhan.Interaksi obat. Efikasi dapat berkurang dengan fenitoin, fenobarbital, rifampisin, vit. A, tetrasiklin, tiazid. Antikoagulan oral, obat hipoglikmik oral, salisilat.

DiazepamMekanisme kerja. Diazepam adalah benzodiazepin yang mengikat ke subunit spesifik pada reseptor GABAA di situs yang berbeda dari situs pengikatan molekul GABA endogen. The GABAA reseptor merupakan saluran inhibisi, yang ketika diaktifkan, menurunkan aktivitas neuron. Indikasi. Kondisi psikoneurotik, psikosomatik. Efek muscle-relaxing pada kejang (demam dan epilepsy). Premedikasi. Kontraindikasi. Myasthenia gravis, glaucoma sudut sempit akut, kehamilan trimester I. Efek samping. Kantuk, kelemahan otot, ataxia, amnesia, reaksi paradoksikal. Interaksi obat. Alkohol atau obat yang menyebabkan sedasi dapat menambah efek penenang diazepam. Cimetidine, ketoconazole, omeprazole, fluvoxamine, dan fluoxetine dapat memperpanjang efek diazepam dengan cara menghambat enzim hati yang memecah diazepam. Dosis perlu diturunkan ketika obat ini digunakan dengan diazepam.

DomperidonMekanisme kerja. Berhubungan dengan inhibisi reseptor dpamin periferIndikasi. Dalam pengelolaan gejala gangguan motilitas gastrointestinal atas terkait dengan gastritis kronis dan subakut dan gastroparesis diabetik. Domperidone juga dapat digunakan untuk mencegah gejala gastrointestinal yang terkait dengan penggunaan agen antiparkinsonian agonis dopamin. Kontraindikasi. Pada pasien dengan sensitivitas atau intoleransi terhadap obat yang diketahui. Domperidon sebaiknya tidak digunakan apabila stimulasi gastrointestinal berbahaya, yaitu, pada perdarahan gastrointestinal atau obstruksi mekanik.  Efek samping. Hiperprolaktinemia, galaktore, ginekomastia, reaksi alergi. Interaksi obat. Analgesik opioid, agen antikolinergik, antacid, agen antisekretori.

Page 25: SGD Kering Kerontang

LoperamidMekanisme kerja. Bekerja langsung pada otot polos usus halus untuk menghambat peristaltik dan memperlama waktu transit makanan.Indikasi. Mengendalikan dan meredakan gejala diare akut non spesifik dan diare kronik yang berhubungan dengan inflammatory bowel disease, diare fungsional kronik (idiopatik), diare kronik akibat reseksi saluran cerna atau lesi organik, mengurangi volume keluaran dari ileostomi.Kontraindikasi. Hipersensitivitas terhadap loperamid ataupun komponennya, nyeri perut di luar saat diare, anak-anak di bawah usia 24 bulan, kolitis ulseratif akut, pasien yang harus menghindari konstipasi, diare infeksius dari organisme yang berpenetrasi ke dalam mukosa usus halus (seperti Shigella, Salmonela), pasien dengan kolitis pseudomembran, diare berdarah.Efek samping. Mengantuk, lelah, pusing, sakit kepala, ruam kulit, gatal, urtikaria, angioedema, eritema multiformis, SSJ, TEN, mual, muntah, gangguan lambung, kembung, nyeri abdomen, konstipasi, kram perut, xerostomia (mulut kering), megakolon toksik, ileus paralitik, retensi urin, reaksi hipersensitivitas.Interaksi obat. Isoenzim sitokrom P450: substrat CYP2C8 dan CYP3A4 (mayor), serta substrat CYP2D6 dan CYP2B6 (minor). Toksisitas SSP dengan pemberian depresor SSP, fenotiazin, antidepresan trisiklik, alkohol. Quinidin dan ritonavir meningkatkan kadar plasma loperamid. Dapat menurunkan eksposure saquinavir. Inhibitor MAO.

KaopectatMekanisme kerja. Aktivitas absorbent à mengikat mukus dan racun di saluran cerna, serta mengurangi kehilangan cairan.Indikasi. Terapi simptomatik untuk diare non-spesifik.Kontraindikasi. Kontraindikasi pada obstruksi usus, konstipasi, dan hipersensitivitas. Perhatian pada pasien dengan tanda-tanda dehidrasi, anak di bawah usia 6 tahun. Tidak boleh digunakan lebih dari 2 hari pada keadaan demam tinggi.Efek samping. Konstipasi dan impaksi feses.Interaksi obat. Dapat menurunkan absorpsi obat lain, seperti digoksin.

MetoklopramidMekanisme kerja. Antagonis reseptor dopamin poten: menghambat reseptor dopamin pada chemoreceptor trigger zone di SSP, mencegah muntah; mempercepat pengosongan lambung dan waktu transit di usus halus tanpa merangsang sekresi gaster, kandung empedu, ataupun pankreas.Indikasi. Tata laksana refluks gastroesofageal dan rasa panas di ulu hati, mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi dan postoperasi, terapi simptomatik untuk gastroparesis diabetik akut dan rekuren, gangguan gastrointestinal, mabuk perjalanan, untuk memudahkan tindakan intubasi intestinal.

Page 26: SGD Kering Kerontang

Kontraindikasi. Hipersensitivitas terhadap metoklopramid ataupun komponennya, obstruksi saluran cerna, feokromositoma, riwayat gangguan kejang atau pasien yang mendapat obat yang dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal, hamil trimester 1. Perhatian pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, lanjut usia, anak, dan ibu yang sedang menyusui. Efek samping. Reaksi ekstrapiramidal, hipertensi, hipotensi, SVT, bradikardi, blok AV, CHF, mengantuk, pusing, lelah, insomnia, cemas, agitasi, depresi, diskinesia tardive, distonia, kejang, halusinasi, sindrom maligna neuroleptik, ginekomastia, amenore, galaktore, hiperprolaktinemia, konstipasi, diare, gangguan frekuensi BAK, impotensi, methemoglobinemia, sulfhemoglobinemia, netropenia, leukopenia, agranulositosis, porfiria, kuning, gangguan penglihatan, reaksi hipersensitivitas, urtikaria, mulut kering, edema lidah atau periorbital.Interaksi obat. Isoenzim sitokrom P450: substrat CYP1A2 dan CYP2D6. Menurunkan absorpsi simetidin dan digoksin; menigkatkan absorpsi siklosporin. Levodopa menurunkan efek metoklopramid, menigkatnya kejadian hipersensitivitas pada pemberian dengan inhibitor MAO, meningkatkan efek blocking neuromuskular dari suksinilkolin. Antikolinergik dan analgetik narkotik melawan efek motilitas saluran cerna metoklopramid; meningkatkan kadar serum takrolimus. Alkohol, sedatif, hipnotik, parasetamol, tetrasiklin, etanol.

AttapulgitMekanisme kerja. Aktivitas absorbent à mengikat mukus dan racun di saluran cerna, serta mengurangi kehilangan cairan. Indikasi. Terapi simptomatik untuk diare non-spesifik yang tidak berkomplikasi.Kontraindikasi. Stenosis saluran cerna, hipersensitivitas terhadap attapulgit ataupun komponennnya, konstipasi, dan obstruksi usus. Perhatian pada anak di bawah usia 6 tahun dan gangguan ginjal berat, serta dengan tanda-tanda dehidrasi. Tidak boleh digunakan lebih dari 2 hari pada keadaan demam tinggi.Efek samping. Konstipasi, impaksi feses, pneumokoniosis.Interaksi obat. Mempengaruhi kecepatan dan besarnya absorpsi obat lain, seperti promazin, digoksin, klindamisin, tetrasiklin, penisilamin, linkomisin, dan pseudoefedrin. Menurunkan kerja ipecacuanha dan emetik lainnya. Hpoglikemik oral, antikoagulan. Antagonis vit. K. PABA. Prokain. Menyebabkan potensiasi efek antikolinergik dari antihistamin, antidepresan, antipsikotik, dan antiparkinson.

Kotrimoksazol Mekanisme KerjaAktivitas antibakteri kotrimoksazol berdasarkan atas kerjanya pada dua tahap yang berurutan dalam reaksi enzimatik untuk membentuk asam tetrahidrofolat. Sulfonamid menghambat masuknya molekul PABA ke dalam molekul asam folat dan trimetoprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat. Tetrahidrofolat penting untuk reaksi-reaksi pemnidahan satu atom C, seperti pembentukan basa purin dan beberapa asam amino.

Page 27: SGD Kering Kerontang

Indikasi 1. Infeksi saluran kemih2. Infeksi saluran napas3. Infeksi saluran cerna4. Infeksi oleh Pneumocystis Carinii5. Infeksi genitalia6. Infeksi lainnya

Kontraindikasi Gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat Hipersensitivitas terhadap golongan sulfonamide Hamil dan menyusui Bayi kurang dari 2 bulan Porfiria *tidak dianjurkan untuk anak kurang dari 2 tahun

Efek Samping Dalam keadaan defisiensi folat dapat menimbulkan megaloblastosis, leukopenia

atau trombositopenia Efek samping pada kulit: dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnsons dan

toxic epidermal necrolysis, glositis, stomatitis Gejala mual, muntah dan diare jarang terjadi Sakit kepala, depresi, halusinasi Reaksi hematologik lain

Interaksi obatTidak beriteraksi dengan obat lain yang diberikan, namun dapat beriteraksi dengan antikoagulan oral, antidiabetik sulfonylurea dan fenitoin.

Amoksisilin Mekanisme Kerja

Menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sistesis dinding sel mikroba, efek bakterisid

Obat bergabung dengan penicillin-binding protein (PBPs) pada kuman Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses tranpeptidasi antar

rantai peptidoglikan terganggu Kemudian terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel

Indikasi Infeksi saluran napas, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak karena bakteri

gram negatif dan gram positif Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap penisilin Infeksi mononucleosis

Efek Samping Reaksi alergi Syok anafilaksis

Page 28: SGD Kering Kerontang

Reaksi toksik dan iritasi local Perubahan biologik

Interaksi obat Tidak berinteraksi dengan obat lain yang diberikan. Probenasid memperpanjang

masa paruh amosisilin. Jika diberikan bersama allopurinol dapat membuat kulit menjadi merah.

Siprofloksasin Mekanisme KerjaBentuk double helix DNA harus dipisahkan menjadi 2 rantai DNA pada saat akan berlangsungnya replikasi dan transkripsi. Pemisahan ini selalu akan mengakibatkan terjadinya puntiran berlebihan pada double helix DNA sebelum titik pisah. Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA Girase (Topoisomerase II) yang kerjanya menimbulkan negative supercoiling. Golongan kuinolon menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal. Indikasi

Infeksi saluran kemih Infeksi saluran napas Infeksi saluran cerna Penyakit yang yang ditularkan melalui hubungan seksual Infeksi tulang dan sendi Infeksi kulit dan jaringan lunak

Kontraindikasi Hipersensitvitas, hamil, menyusui, anak prepubertal < 18 tahun dan bayi

Efek Samping Saluran cerna: mual, muntah, rasa tidak enak pada perut Susunan saraf pusat: sakit kepala, pusing, halusinasi, kejang dan delirium Hepatotoksisitas Kardiotosisitas Disglikemia Fototosisitas Lain-lain: gangguan sendi

Interaksi obatTidak berinteraksi dengan obat lain yang diberikan. Golongan kuinolon berinteraksi dengan antacid dan preparat besi, teofilin, dan obat yang memperpanjang interval QTc (kuinidin, prokainamid, amiodaron, sotalol, terfenadin dan sisaprid).

Metronidazol Mekanisme KerjaMekanisme kerja belum diketahui. Metronidazol memperlihatkan daya amubisid langsung. Indikasi

Page 29: SGD Kering Kerontang

Amubiasis, trikomoniasis dan infeksi bakteri anaerob. Metronidazol efektif untuk amubiasis intestinal maupun ekstraintestinal.

Kontraindikasi Hipersensitivitas, hamil trimester pertama

Efek Samping Sakit kepala, mual, mulut kering dan rasa kecap logam Muntah, diare, dan spasme usus jarang terjadi Lidah berselaput, glositis, dan stomatitis dapat terjadi selama pengobatan Efek samping lain dapat berupa pusing, vertigo, ataksia, parestesia pada

ekstremitas, urtikaria, flushing, pruritus, disuria, sistitis, rasa tekan pada pelvik, juga kering pada mulut, vagina dan vulva.

Interaksi obat Tidak terdapat interaksi dengan obat lain yang diberikan, namun dapat

berinteraksi dengan alcohol dan antikoalgulan.

Sefiksim Mekanisme KerjaSefalosporin generasi III, kurang aktif dibandingkan dengan generasi pertama terhadap kokus Gram-positif, tetapi jauh lebih aktif terhadap Enterobacteriaceae, termasuk strain penghasil penisilinase. Indikasi

Terapi otitis media akut, bronchitis akut, infeksi saluran kemih dan gonore. Kontraindikasi

hipersensitivitas Efek Samping

Diare dan keluhan saluran cerna lainnya. Interaksi obat

Tidak terdapat interaksi obat dengan obat lain yang diebrikan.

OBAT YANG DIBERIKAN PADA PASIEN Antipiretik Pro-biotik Zink Oralit

22. Apa itu dehidrasi ?

o Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air (dehidrasi hipotonik).Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285

Page 30: SGD Kering Kerontang

mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter.Penting diketahui perubahan fisiologi pada usia lanjut. Secara umum, terjadi penurunan kemampuan homeostatik seiring dengan bertambahnya usia. Secara khusus, terjadi penurunan respons rasa haus terhadap kondisi hipovolemik dan hiperosmolaritas. Disamping itu juga terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus, kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin, aldosteron, dan penurunan respons ginjal  terhadap vasopressin .

23. Apakah diare termasuk penyakit mematikan bagi balita di dunia?

24. Apakah hubungannya riwayat penyakit dahulu dengan penykit sekarang?

2. Jelaska alasan mengapa pemeriksaan dan antropometri dan TTV penting dilakukan untuk mengetahui satatus dehidrasi anak?

Mengapa terjadi perubahan pada pemeriksaan antropometri (LI)

Page 31: SGD Kering Kerontang

1. Bagaimana cara menangani anak tersebut sebelum dibawa ke RS?Dehidrasi sedang.Dehidrasi ringan dan sedang _kehilangan cairan 3-5%,mukosa mulut kering,ingin minum banyak,turgor kulit lambat,ruang upaya dehidrasi oral(URO),berikan larutan oralit 7ml/kg dari BB (3-4JAM)aliran susu 100-200ccDehidrasi berat : 5-10%,mukosa mulut sangat kering,malas minum,turgor kulit sangat lambat.,RR 44X,Dehidrasi berat : berikan cairan parental untuk bayi ,12Bulan 30ml/1jam, 50ml/ 5jam,

2. Hubungan pemeriksaan CRT dengan dehidrasi?CRT adalah salah satu teknik untuk mengukur status dehidrasi .ini berhubungan dengan perfusi jaringan.,dan bisa mengalami akral dingin(suplay darah semakin sedikit pada ujung ekstremitas),karena darah lebih banayak dialirkan ke organ vital lainnya.

3. Diagnosa yg berkaitan dengan skenario ?

4. Jelaskan apakah keadaan dalam skenario mempengaruhi tumbang anak?

Diare pada anak2 bila dibiarkan dapat menyebabkan kematian. Bila terus terusan diare akan menyebabkan BB menurun.otak terdiri dari 60% air,bila otak kekurangan cairan dan menyebabkan kemunduran.

5. Jelaskan penyebab diare?Diare akut : gastrointesitis,akibat pemakaian Faktor infeksi: internal,sal.pencernaan.Internal: salmonella,

Faktor makanan: basi,beracunFaktor2 peningkat dehidrasi : faktor lingkungan,

6. Cara mencegah dehidrasi?1. Minum banyak air sedikit 8gelas sehari2. Hindari makan berkarbonat karena pembakaran bisa menyebabkan penggelembungan

atau perasaan penuh dan mencegah pemenuhan konsumsi cairan.7. Apakah lingkungan mempengaruhi kesehatan anak?8. Hubungan dehidrasi dan diare?

Pada dehidrasi sekresi pengeluaran air dan cairan cenderung meningkat sehingga menyebabkan dehidrasi.

9. Anak sangat rentan terkena diare?Karena sistem imun yang masih rendah. Dan anak belum menetahui tentang kebersihan.

10. Pemeriksaan penunjang terkait masalah cairan dan elektrolit?a. Kadar natrium plasma darahb. Ureum dan kreatinin darahc. Pemeriksaan tinjad. Osmolaritas darah

Page 32: SGD Kering Kerontang

e. Tekanan vena central.(LI) 11. PEMERIKSAAN PENUNJANG UNTUK DIAGNOSIS DIARE?

A. Pemeriksaan tinjaB. Pemeriksaan darahC. Pemmeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui faal ginjal

D. Duodenal intoblation (untuk mengetahui kuman )

12. Mengapa terjadi kedaran apatis pada anak?Karena penurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan defisit glukosa /cairan ke otak shg bila terjadi defisit pada otak maka menyebabkan kesadaran menurun. Cemas atau takut dapat mempengaruhi kerja saraf vagus.

13. Farmakologi diare?Hemoterapeutika,antibiotika,

14. Apakah diare mrupakan penyakit mematikan?Iya,diare sangat berbahaya,karena bila kekurangan cairan dibiarkan itu dapat menyebbkan kematian,.balita bergizi buruk lebih beresiko kematian karena diare.

15. Hubungan riwayat penyakit sebelumnya dengan penyakit sekarang?Karena dalam skenario anak baru pertamakali terkena diare.