23
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Dan Fisi ologi Si stem Perk emihan Sistem per kemihan ter diri ata s beberapa org an yai tu gin jal, ure ter , vesika urinaria (kandung kemih), dan uretra. 2.1. 1Gin jal Fungsi vital ginjal ialah sekresi air kemih dan pengeluaranny a dari tubuh manusia. Di samping itu, ginjal juga merupakan salah satu dari mekanisme terpenting homeostasis. Ginjal berperan penting dalam pengeluaran at!at toksin"ra#un, memperlakukan suasana keseimb angan air. me mper taha nk an ke se imba ng an asam!b asa #air an tu bu h, da n mempe rtaha nkan kese imban gan gara m!gar am dan at! at lain dala m darah. $entuk ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan. %ntogenitis, berasal dari mesoderm, terletak dalam rongga perut pada daerah retroperitoneal, di sebelah kanan dan kiri dari kolumna vertebralis dan melekat langsung pada dindi ng belakang abdomen. Gin jal kana n terlet ak lebih ren dah dari gi nja l ki ri, hal ini kar ena adany a hat i di seb ela h kan an dan menek an ke ba& ah. $il a gin jal dib ela h dua , se#ara lon gitu din al (me man jan g), dap at terl ihat . ba gi an lua r yang be r#ak!b er#ak di sebut korteks, ser ta bagia n dalam yang bergarisga ris dis ebut medul a. 'edula terdiri dari bangunan! bangunan berbentuk keru#ut yang disebut renah piramid. un#ak keru#ut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari iubang!lubang ke#il (papila renalis). ti ara py ra mid dipisahkan sate denga n lainny a oleh kolumn a renal is. Garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus ($runner Suddath.2**2). ada pemeriksaan se#ara mikroskopis, terlihat ginjal berbentuk seperti #orong dengan batang yang panjang dan berkelok!kelok. $agian #orong tersebut dinamakan kapsula $o&man yang terdiri atas dua lapis sel!sel gepeng. +ua ngan kap sula $o& man dan glomerol us dis ebut karp usgu li renalis (korpuskulam mal igi). roses pembentukan urine dia&ali dengan masuknya darah melalui vas aeren ke dalam glomerolus #lan keluar melalui vas eerent. $agian yang mer, ye rupai be nt uk ba tang ya ng te rd ir i da ri tu bu lus ko nt or tu s proksimal, ansa -enle, tubul us kontor tus distal. tubul us koligentes. ada $agian!$agian batang ini terjadi proses iltrasi, reabsopsi, dan sekresi. roses iltrasi terjadi pada glomerolus karena permukaan aeren lebih

SGD Genitourinary

Embed Size (px)

Citation preview

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 1/22

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Dan Fisiologi Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan terdiri atas beberapa organ yaitu ginjal, ureter, vesika

urinaria (kandung kemih), dan uretra.

2.1.1Ginjal

Fungsi vital ginjal ialah sekresi air kemih dan pengeluarannya dari tubuh

manusia. Di samping itu, ginjal juga merupakan salah satu dari mekanisme

terpenting homeostasis. Ginjal berperan penting dalam pengeluaran at!at

toksin"ra#un, memperlakukan suasana keseimbangan air.

mempertahankan keseimbangan asam!basa #airan tubuh, dan

mempertahankan keseimbangan garam!garam dan at!at lain dalam

darah.

$entuk ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan. %ntogenitis, berasal dari

mesoderm, terletak dalam rongga perut pada daerah retroperitoneal, di

sebelah kanan dan kiri dari kolumna vertebralis dan melekat langsung

pada dinding belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari

ginjal kiri, hal ini karena adanya hati di sebelah kanan dan menekan ke

ba&ah. $ila ginjal dibelah dua, se#ara longitudinal (memanjang), dapat

terlihat. bagian luar yang ber#ak!ber#ak disebut korteks, serta bagian

dalam yang bergarisgaris disebut medula. 'edula terdiri dari bangunan!

bangunan berbentuk keru#ut yang disebut renah piramid. un#ak keru#ut

tadi menghadap kaliks yang terdiri dari iubang!lubang ke#il (papila renalis).

tiara pyramid dipisahkan sate dengan lainnya oleh kolumna renalis. Garis

yang terlihat pada piramid disebut tubulus ($runner Suddath.2**2).

ada pemeriksaan se#ara mikroskopis, terlihat ginjal berbentuk seperti

#orong dengan batang yang panjang dan berkelok!kelok. $agian #orong

tersebut dinamakan kapsula $o&man yang terdiri atas dua lapis sel!sel

gepeng. +uangan kapsula $o&man dan glomerolus disebut karpusguli

renalis (korpuskulam maligi).

roses pembentukan urine dia&ali dengan masuknya darah melaluivas aeren ke dalam glomerolus #lan keluar melalui vas eerent. $agian

yang mer,yerupai bentuk batang yang terdiri dari tubulus kontortus

proksimal, ansa -enle, tubulus kontortus distal. tubulus koligentes. ada

$agian!$agian batang ini terjadi proses iltrasi, reabsopsi, dan sekresi.

roses iltrasi terjadi pada glomerolus karena permukaan aeren lebih

began daripada permukaan eeren. -al ini akan mengakibatkan terjadinya

penyaringan darah. ada proses ini yang tersaring adalah $agian #air dari

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 2/22

darah ke#uali protein. Selanjutnya, #airan tersebut, yaitu air, glukosa,

natrium, klorida, sulat, dan bikarbonat. Ditampung oleh simpai $o&man

yang selanjutnya diteruskan ke tubulus!tubulus ginjal.

roses reabsorbsi terjadi pada tubulus!tubulus ginjal. Di sini terjadi

penyerapan kembali dari sebagian air, glokosa, atrium, klorida, sulat,

bikarbonat dan beberapa ion bikarbonat. ada tubulus ginjal bagian atas,

terjadi proses pasi (reabsorpsi obligatori). Sedangkan pada tubulus ginjal

ba&ah terjadi proses akti (akultati reabsorpsi) yang menyerap kembali

natrium dan ion bikarbonat bila diperlukan. Sisa hasil reabsorpsi akan

dialirkan ke papilla renalis.

elvis renalis (piala ginjal) merupakan bagian dari ginjal dengan duktus

papillaris $ellini bermuara pada renalis yang menyebabkan terbentuknya

area kribiormis pada papilla ginjal. apilla renalis terlihat, menonjol ke

dalam satu kaliks minor, bersatu menjadi kaliks mayor, inipun menjadi pelvis

renalis. elvis renalis ini berlanjut menjadi ureter.

2.1.2 /reter 

 0ir kemih disekresi oleh ginjal, dialirkan ke vesika urinairia (kandung

kemih) melalui ureter. /reter berada pada kiri dan kanan kolumna

vertebralis (tulang punggung) yang menghubungkan pelvis renalis dengan

kandung kemih($runner Suddath.2**2).

anjang ureter kurang lebih * #m dan berdiameter *, #m.

/retra sebagian terletak dalam rongga perut (pars abdominalis) dan

selanjutnya berjalan di dalam rongga panggul (pars pelvira). %togenitis

ureter termasuk berasal dari mesoderm, karena itu, ureter juga terletakpada retroperitonialis. Dinding utera terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan

mukosa, otot polos, dan jaringan ibrosa.

2.1.. 3esika urinaria

 0liran urine dari ginjal akan bermuara ke dalam kandung kemih (vesika

urinaria). 4andung kemih merupakan kantong yang dapat menggelembung

seperti balon karet, terletak di belakang simisis pubis, di dalam rongga

panggul. $ila terisi penuh, kandung kemih dapat terlihat sebagian ke luar 

dari rongga panggul.

4andung kemih berbentuk seperti keru#ut. $agian!bagiannya ialah

verteks, undus, dan korpus. $agian verteks adalah bagian yang merun#ing

ke arah depan dan berhubungan dengan ligamentum vesiko umbilikale

medius. $agian undus merupakan bagian yang menghadap ke arah

belakang dan ba&ah. $agian korpus berada di antara verteks dan

undus. $agian undus terpisah dari rektum oleh spasium rektovesikula

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 3/22

yang terisi oleh jaringan ikat, duktus deerens, vesikula seminalis. Dinding

kandung kemih terdiri dari tiga lapisan otot polos dan selapis mukosa yang

berlipat!lipat. pada diding belakang lapisan mukosa, terlihat bagian yang

tidak berlipat, daerah ini disebut trigonum liestaudi ($runner

Suddath.2**2).

2.1.5. /retra

/retra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung

kemih yang berungsi menyalurkan air kemih ke luar dan juga untuk

menyalurkan semen. ada laki!laki, uretra berjalan berkelok!kelok,

menembus prostat, kemudian mele&ati tulang pubis, selanjutnya menuju ke

penis. %leh karera itu, pada laki!laki, uretra terbagi menjadi bagian, yaitu

pars proetalika, pars membranosa, dan pars kavernosa. 'uara uretra ke

arah dunia luar disebut meatus. ada perempuan, uretra terletak di

belakang simisis pubis, berjalan miring, sedikit ke atas, panjangnya

kurang lebih !5 #m. 'uara uretra pada perempuan terletak di sebelah

atas vagina, antara klitoris dan vagina. /retra perempuan berungsi sebagai

saluran ekskretori($runner Suddath.2**2)..

2.2 Gangguan Perkemihan

2.2.1 Gangguan 0natomi

 0. enyakit ginjal polikistik

enyakit ginjal polikistik merupakan suatu keadaan ginjal dipenuhi

oleh banyak kista. enyebab kelainan ini adalah heriditas. $ila

penyakit ini mengenai anak!anak, akan bersiat progresi dan dapat

menyebabkan kematian. $ila mengenai orang de&asa, gejala akan

timbul setelah pasien berusia * tahun (0ri 'ansjoer, dkk . 2***).

atoisiologi. Ginjal dipenuhi oleh kista yang demikian membesar, men!

desak jaringan ginjal dan sekitarnya yang berangsur!angsur 

menghan#urkan jaringan ginjal, yang. ada akhirnya pasien menderita

kegagalan ginjal.

Gejala dan tanda. 6yeri menusuk di daerah pinggang disertai

pembesaran ginjal yang dapat diraba dari luar. Sebagian besar pasien

menderita hipertensi. 7erjadi dan demam. ntuk memastikan adanya

kelainan ini perlu dilakukan pemeriksaan 83 (intravenous pyeiography).

enggambaran dengan kontras dari piala ginjal dan saluran!salurannya.

7indakan ini untuk melihat ungsi sekresi dan ekskresi dari kedua ginjal,

melihat apakah ada bate radiopa9ue dan radio lu##ut, dan melihat

apakah ada kelainan pada ginjal ($runner Suddath.2**2).

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 4/22

7indakan pengobaton enatalaksanaan pasien dengan penyakit ginjal

polikistik meliputi

Diet rendah protein yang memperlambat terjadinya kegagalan ginjal.

asien harus istirahat di tempat tidur.

embedahan dengan operasi +ovsings, suatu tindakan untuk

melubangi kista, ini dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri. ersiapan

untuk tindakan ini sama seperti persiapan pasien untuk operasi

pada umumnya.

Dialisis renal dan transplantasi ginjal bila pasien mengalami gagal

ginjal. $ila ginjal tidak dapat melaksanakan ungsinya dengan baik,

pasien mengalami gagal ginjal (0ri 'ansjoer, dkk . 2***).

rognosis. Gangguan ini pada anak!anak dapat menyebabkan kematian.

ada orang de&asa bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan

kegagalan ginjal (7essy, 0gus dkk. 2**).

$. Gangguan ada /reter 

4elainan ba&aan pada ureter jarang ditemukan. 'eskipun demikian, di

ba&ah ini dikemukakan tentang beberapa kelainan ureter dapat ditemukan

($runner Suddath.2**2).

1. /reter 4embar 0tau /reter $iida

/reter kembar ialah terdapatnya dua ureter pada satu ginjal,

sedangkan ureter yang ber#abang pada suatu tempat sehingga

berbentuk huru :. 4elainan ini berasal #lan dua buah ureter, biasanya

disertai piala ginjal kembar atau dapat pula terjadi sebuah piala yang

besar dengan piala ginjal yang ber#abang (0ri 'ansjoer, dkk . 2***).

2. embuluh Darah Ginjal 0erens

4elainan ini dapat terjadi pada vena maupun arteri yang berasal dari arteri

renalis maupun aorta. embuluh darah ginjal aerens dapat

mengakibatkan ureter terjepit dan menimbulkan gejala!gejala sumbatan.

. 4elainan ;umen /reter 

4elainan ini terjadi akibat penyempitan yang dapat menimbulkan gejala

obstruksi pada ureter dapat diperkirakan dari melilit atau tertekuk di ureter.

5. 4elainan 'uara /reter 

4elainan muara ureter yaitu berpindahnya muara ureter dan melekat

pada organ yang lain. ada laki!laki, muara ini melekat pada uretra pays

prostalika, 5lasti ejakulatorius, vesikula seminalis, dapat pula pada vas

deerens. Sedangkan pada perempuan, muara ini dapat melekat pada

uterus, uretra, vagina (0ri 'ansjoer, dkk . 2***).

<. Gangguan ada 4andung 4emih

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 5/22

$iasanya ditemukan pada gangguan anatomi kandung kemih yaitu tidak adanya

kandung kemih.

D. Gangguan pada uretra

4elainan pada uretra antara lain hipospadia pada pria, yaitu suatu keadaan di

mana uretra pada bagian distal penis, tidak berkembang dengan sempuma.

7indakan yang dapat dilakukan ialah operasi bedah lasti# untuk

menyambung deek tersebut. %perasi dilakukan bila usia anak sudah

men#apai kurang lebih empat tahun ($runner Suddath.2**2).

2.2.1 Gangguan berkemih

 0. +etensi /rine

1. engertian

+etensi urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat

terjadi se#ara akut maupun kronik. ada keadaan akut, berkemih berhenti

se#ara mendadak di mana pasien tiba!tiba tidak bisa berkemih. Dalam

keadaan kronik, retensi urine terjadi akibat adanya obstruksi yang terus!

menerus pada uretra($runner Suddath.2**2).

enyebab gangguan ini adalah

pada lumen uretra, misalnya karena adanya kalkulus.

pada dinding uretra, yaitu karena adanya striktur.

pada dinding uretra yang tertekan, misalnya karena hipertroi prostat,

imosis.

2. atoisiologi

%bstruksi pada uretra menyebabkan kesulitan miksi serta menimbulkan

hipertroi otot kandung kemih. -al ini akan menimbulkan urine yang

 jumlahnya makin meningkat selanjutnya terjadi dilatasi permanen pada

kandung kemih (0ri 'ansjoer, dkk . 2***).

. Gejala dan tanda

Dia&ali dengan aliran urine yang makin lambat, kemudian terjadi

poliuria yang makin lama makin par#h disebabkan oleh pengosongan

kandung kemih yang tidak eisien. Selanjutaya, akan terjadi distensi

abdomen akibat dilatasi kandung kemih (7essy, 0gus dkk. 2**).5. rognosis

$ila penatalaksanaan pada keadaan akut kurang baik dapat

menyebabkan retensi kronik (4reder and =illiams. 2**>).

. enatalaksanaan

/ntuk gangguan ini dilakukan kateterisasi uretra, dilatasi uretra dengan

bougi, don drainase supra pubik.

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 6/22

$. 4ateterisasi

4ateterisasi urine.adalah memasukkan kateter ke dalam kandung kemih.

1. 7ujuan kateterisasi yaitu

'engeluarkan urin.

'engosongkan kandung kemih untuk, suatu pemeriksan dan

persiapan operasi.

'enampung air kemih.

2. 8ndikasi.

asiein yang mengalami retensi.i urine.

asien yang perlu pemeriksaan urine stern.

asien yang.akan dilakukan oto daerah kandung kemih.

. ersiapan pasien

asien diberitahu engenai.tindakan yang akan dilakuk n

'enjaga privasi #lan rasa aman pasien

 0tur p?sis tidur pasien dengan #o#a menekuk kedu u ut.

2.2.2 8neksi Saluran 4emih 0. ieloneritis

1. Deinisi

ieloneritis merupakan ineksi bakteri yang menyerang

ginjal, yang siatnya akut maupun kronis. ieloneritis akut biasanya

akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu. $ila pengobatan

pada pieloneritis akut tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala

lanjut yang disebut dengan pieloneritis kronis ($runner

Suddath.2**2).

ieloneritis merupakan ineksi bakteri pada piala ginjal,

tunulus, dan jaringan interstinal dari salah satu atau kedua gunjal

($runner Suddarth, 2**2 15@). ieloneritis merupakan suatu

ineksi dalam ginjal yang dapat timbul se#ara hematogen atau

retrograd aliran ureterik (A. <. B. /nder&ood, 2**2 @@>)

2. Btiologia. $akteri (Bs#heri#hia #oli, 4lebsielle pneumonia#, Strepto#o#us

e#alis, dll). Bs#heri#hia #oli merupakan penyebab >C dari

ineksi (pieloneritis) (4reder and =illiams. 2**>).

b. %bstruksi urinari tra#k. 'isal batu ginjal atau pembesaran

prostat

#. +eluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari

kandung kemih kembali ke dalam ureter.

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 7/22

d. 4ehamilan

e. 4en#ing 'anis

. 4eadaan!keadaan menurunnya imunitas untuk mala&an ineksi.

. 'aniestasi 4linis

Gejala yang paling umum dapat berupa demam tiba!tiba.

4emudian dapat disertai menggigil, nyeri punggung bagian ba&ah,

mual, dan muntah. ada beberapa kasus juga menunjukkan gejala

8S4 bagian ba&ah yang dapat berupa nyeri berkemih dan rekuensi

berkemih yang meningkat (4reder and =illiams. 2**>)..Dapat terjadi kolik renalis, di mana penderita merasakan nyeri

hebat yang desebabkan oleh kejang ureter. 4ejang dapat terjadi

karena adanya iritasi akibat ineksi. $isa terjadi pembesaran pada

salah satu atau kedua ginjal. 4adang juga disertai otot perut

berkontraksi kuat ($runner Suddath.2**2).ada pieloneritis kronis, nyerinya dapat menjadi samar!samar 

dan demam menjadi hilang timbul atau malah bisa tidak ditemukan

demam sama sekali.

5. emeriksaan enunjang

a. =hole blood

b. /rinalisis

#. /SG dan +adiologi

d. $/6

e. <reatinine

. Serum ele#trolytes

. 4omplikasi

 0da tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pieloneritis akut

(atologi /mum Sistematik A. <. B. /nder&ood, 2**2 @@)

a. 6ekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang,

pasokan darah pada area medula akan terganggu dan akan

diikuti nekrosis papila guinjal, terutama pada penderita diabetes

melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi (4reder and

=illiams. 2**>).

b. Fionerosis. 7erjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter 

yang dekat sekali dengan ginjal. <airan yang terlindung dalam

pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi, sehingga ginjal

mengalami peregangan akibat adanya pus.

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 8/22

#. 0bses perinerik. ada &aktu ineksi men#apai kapsula ginjal,

dan meluas ke dalam jaringan perirenal, terjadi abses perinerik.

d. 4omplikasi pieloneritis kronis men#akup penyakit ginjal stadium

akhir (mulai dari hilangnya progresiitas neron akibat inlamasi

kronik dan jaringan parut), hipertensi, dan pembentukan batu

ginjal (akibat ineksi kronik disertai organisme pengurai urea,

yang mangakibatkan terbentuknya batu) ($runnerSuddarth,

2**2 15E).

@. enatalaksanaan

enatalaksanaan medis menurut $arbara 4. 7imby dan 6an#y B.

Smith tahun 2**E

a. 'engurangi demam dan nyeri dan menentukan obat!obat

antimikrobial seperti trimethroprim!sulamethoaole (7'F!S',

Septra), gentamy#in dengan atau tanpa ampi#ilin, #ephelosporin,

atau #iproloksasin (#ipro) selama 15 hari (7essy, 0gus dkk.2**).

b. 'erilekskan otot halus pada ureter dan kandung kemih,

meningkatkan rasa nyaman, dan meningkatkan kapasitas

kandung kemih menggunakan obat armakologi tambahan

antispasmodi# dan anti#holinergi# seperti oybutinin (Ditropan)

dan propantheline (ro!$anthine)

#. ada kasus kronis, pengobatan diokuskan pada pen#egahan

kerusakan ginjal se#ara progresi (4reder and =illiams. 2**>).

enetalaksanaan kepera&atan menurut $arbara 4. 7imby dan

6an#y B. Smith tahun 2**E

a. 'engkaji ri&ayat medis, obat!obatan, dan alergi.

b. 'onitor 3ital Sign

#. 'elakukan pemeriksaan isik

d. 'engobservasi dan mendokumentasi karakteristik urine klien.

e. 'engumpulkan spesimen urin segar untuk urinalisis.

. 'emantau input dan output #airan.

g. 'engevaluasi hasil tes laboratorium ($/6, #reatinin, serum

ele#trolytes)

h. 'emberikan dorongan semangat pada klien untuk mengikuti

prosedur pengobatan. 4arna pada kasus kronis, pengobatan

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 9/22

bertambah lama dan memakan banyak biaya yangdapat

membuat psien berke#il hati

E. atoisiologi

$akteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran

kandung kemih dan uretra. Flora normal ekal seperti Bs#heri#ia

#oli, Strepto#o#us e#alis, seudomonas aeruginosa, dan

Staphilo#o#us aureus adalah bakteri paling umum yang

menyebabkan pieloneritis akut. B. #oli menyebabkan sekitar >C

ineksi ($runner Suddath.2**2).

ada pieloneritis akut, inlamasi menyebabkan pembesaran

ginjal yang tidak laim. 4orteks dan medula mengembang dan

multipel abses. 4alik dan pelvis ginjal juga akan berinvolusi.

+esolusi dari inlamasi menghsilkan ibrosis dan s#arring.

ieloneritis kronis mun#ul stelah periode berulang dari pieloneritis

akut. Ginjal mengalami perubahan degenerati dan menjadi ke#il

serta atrophi#. Aika destruksi neron meluas, dapat berkembang

menjadi gagal ginjal (+obbin,<otran. 2**E).ieloneritis adalah ineksi bakteri pada jaringan ginjal

yang dimulai dari saluran kemih bagian ba&ah terns naik ke ginjal.

8neksi ini dapat mengenai baik parenkirn maupun pelvis ginjal.

Gangguan ini dapat disebabkan oleh bakteri B.#oli,

karena resisten terhadap obat antibiotik, atau obstruksi ureter 

yang mengakibatkan hidronerosis.

atoisiologi. Gangguan akut terjadi bila ineksi bakteri naik

dari saluran kemih bagian ba&ah ke arah ginjal, hal ini akan

mempengaruhi ungsi ginjal. Sedangkan gangguan kronik terjadi

bila ineksi dapat terjadi karena adanya bakteri tetapi dapat juga

karena aktor lain, seperti obstruksi saluran kemih. ieloneritis

kronik dapat merusak jaringan ginjal se#ara parmanen dan dapat

menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik ($runner

Suddath.2**2).

ieloneritis akut $ering juga ditemukan pada perempuan

hamil biasanya dia&ali dengan hidroureter dan hidroneritis akibat

obstruksi ureter karena uterus yang membesar. 7anda dan gejala

pieloneritis akut adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada daerah

ginjal, pangs tinggi dan terjadi respons sistemik yang umum,

sering miksi dan terasa nyeri, dan dalam urine ditemukan

adanya leukosit dan bakteri. enatalaksanaan gangguan ini

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 10/22

dengan memberi pasien banyak minum dan tempi antibiotika

(+obbin,<otran. 2**E).

ieloneritis kronik terjadi akibat ineksi yang berulang!ulang

sehingga kedua ginjal perlahan!lahan menjadi rusak. 7anda dan

gejala gangguan ini ditunjukkan dengan adanya serangan

pieloneritis akut yang berulang!ulang darn kesehatan pasien

semakin menurun pada akhirnya pasien mengalami gagal ginjal

($runner Suddath.2**2).

emeriksaan diagnostik untuk ineksi saluran kemih adalah

dengan 83, sistoskopi, kultur urine, atau biopsi ginjal.

>. rognosis 

$ila dilakukan pengobatan tepat, tetapi bila ineksi berlangsung

terns, dapat terjadi atroi pieloneritis. 4omplikasi penyakit ini meliputi

hipertensi, pembentukan batu dan kegagalan ginjal. Sehingga perlu

dilakukan pen#egahan, dengan deteksi dini dan pera&atan serta

pengobatan yang adekuat terhadap ineksi saluran kemih bagian

ba&ah (ureteritis, sistitis. uretritis) ($runner Suddath.2**2).$. /reteritis

/reteritis adalah peradangan pada ureter. Gangguan ini

terjadi karena adanya ineksi baik pada ginjal maupun kandung

kemih ($runner Suddath.2**2).

atoisiologi. 8neksi di ginjal (pieloneritis) menjadi ureteritis

selanjutnya menjadi sistitis (akibat ineksi desendens) atau sebaliknya.

 0liran urine dari ginjal ke buli!buli dapat terganggu karena timbulnya

ibrosis pada dinding ureter, menyebabkan striktur dan hidronerosis,

selanjutnya ginjal menjadi rusak, juga mengganggu peristaltik

ureter (7essy, 0gus dkk. 2**).

<. Sistitis

1. Deinisi Sistisis

Sistitis adalah inlamasi kendung kemih yang paling sering

disebabkan oleh menyebarnya ineksi dari uretra. ($runner

Suddarth, 2**2).

/retro Sistitis adalah inlamasi kandung kemih yang paling sering

disebabkan oleh penyebaran ineksi dari uretra. -al ini dapat

disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih

( reluks urtrovesikal ), kontaminasi ekal, pemakaian kateter atau

sistoskop.(Suzane, C. Smelzer. Keperawatan medikal bedah vol. 2.

hal.1432)

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 11/22

/retro Sistitis adalah inlamasi kandung kemih yang menyerang

pada pasien &anita, dimana terjadi ineksi oleh Esherihia Coli.

(;e&is.!edial Sur"ikal #ersin". $al 12%2)

2. Btiologi

ada umumnya disebabkan oleh basil gram negati 

Bs#heria#hia <oli yang dapat menyebabkan kira!kira *C ineksi

akut pada penderita tanpa kelainanurologis atau kalkuli. $atang

gram negati lainnya termasuk proteus, klebsiella, enterobakter,

serratea, dan pseudomonas bertanggung ja&ab atas sebagian ke#il

ineksitanpa komplikasi. (+obbin,<otran. 2**E).

%rganisme!organisme ini dapat dapat menjadi bertambah

penting pada ineksi!ineksi rekuren dan ineksi!ineksi yang

berhubungan langsung dengan manipulsi urologis, kalkuli atau

obstruksi ($runner Suddath.2**2).

ada &anita biasanya karena bakteri!bakteri daerah vagina kearah

uretra atau dari meatus terus naik kekandumg kemih dan mungkin

pula karena renal ineksi tetapi yang tersering disebabkan karenaineksi B.#oli (Soeparman, dkk. 2**1).

ada pria biasanya sebagai akibat dari ineksi diginjal, prostat,

atau oleh karena adanya urine sisa(misalnya karena hipertropi prostat,

striktura uretra, neurogenik bladder) atau karena ineksi dari usus.

. 4lasiikasi

Sistitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a. Sistitis primer,merupakan radang yang mengenai kandung kemih

radang ini dapat terjadi karena penyakit lainseperti batu pada

kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat dan striktura uretra.

(Soeparman, dkk. 2**1).

b. Sistitis sekunder, merukan gejala yang timbul kemudian sebagai

akibat dari penyakit primer misalnya uretritis dan prostatitis.

5. 'aniestasi klinis

ada umumnya tanda dan gejala yang terjadi pada sistitis adalah

($runner Suddath.2**2). H

a. eningkatan rek&ensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

b. Disuria karena epitelium yang meradang tertekan

#. +asa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal

d. +asa ingin buang air ke#il

e. -ematuria

. Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang

parah

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 12/22

. atoisiologi

Sistitis merupakan ineksi saluran kemih bagian ba&ah yang

se#ara umum disebabkan oleh bakteri gram negati yaitu Bs#heria#hia

<oli peradangan timbul dengan penjalaran se#ara hematogen ataupun

akibat obstruksi saluran kemih bagian ba&ah, baik akut maupun kronik

dapat bilateral maupun unilateral ($runner Suddath.2**2).

a. 'asuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat

melalui

enyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat

terdekat saluran kemih yang terineksi.b. -ematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang

masuk melalui darah yang terdapat kuman penyebab ineksi

saluran kemih yang masuk melalui darah dari suplay jantung ke

ginjal (Soeparman, dkk. 2**1).#. ;imogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening

yang disalurkan melalui helium ginjal.d. Bksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau

sistoskopi.  Dua jalur utama terjadi ineksi saluran kemih ialah hematogen

dan as#ending. 7etapi dari kedua #ara ini, as#ending!lah yang paling

sering terjadi. 8neksi hematogen kebanyakan terjadi pada pasien

dengan daya tahan tubuh yang rendah karena menderita suatu

penyakit kronik atau pada pasien yang sementara mendapat

pengobatan imun supresi (Soeparman, dkk. 2**1). enyebaran

hematogen bisa juga timbul akibat adanya ineksi di salah satu tempat

misalnya ineksi S.0ureus pada ginjal bisa terjadi akibat penyebaran

hematogen dari okus ineksi dari tulang, kulit, endotel atau di tempat

lain. 8neksi as#ending yaitu masuknya mikroorganisme dari uretra ke

kandung kemih dan menyebabkan ineksi pada saluran kemih ba&ah.

8neksi as#ending juga bisa terjadi oleh adanya reluks vesi#o ureter 

yang mana mikroorganisme yang melalui ureter naik ke ginjal untuk

menyebabkan ineksi ($runner Suddath.2**2).

8neksi tra#tus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme

pada ae#es yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih

serta menempel pada permukaan mukosa. 0gar ineksi dapat terjadi,

bakteri harus men#apai kandung kemih, melekat pada dan

mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari

pembilasan melalui berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan

#etusan inlamasi (Suharyanto, 7oto dan 'adjid, 0bdul. 2**>).

@. emeriksaan penunjang

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 13/22

ada kasus ineksi kandung kemih pemeriksaan yang biasa

dilakukan berdasarkan literatur yang ada adalah H

a. emeriksaan urine lengkap

b. emeriksaan /SG abdomen

#. emeriksaan photo $6% dan $6% 83

E. 4omplikasi

a. embentukan 0bses ginjal atau perirenal

b. Gagal ginjal

D. /retritis

1. engertian

/retritis adalah peradangan uretra sebbagai maniestasi dari

ineksi pada uretra. 'eskipun berbagai kondisi klinis dapat

menyebabkan iritasi pada uretra tersebut, istilah uretritis biasanya

diperuntukkan untuk menggambarkan peradangan uretra yang

disebabkan oleh penyakit menular seksual ('S) ($runner

Suddath.2**2).

2. Btiologia. Gonokokal uretritis. Gonokokal uretritis (>*C kasus)

disebabkan oleh "onorrhoae # , yang merupakan gram negati 

intraseluler.b. 6ongono#o##al uretritis. 6G/ disebabkan oleh &rahomatis C.,

'real(tium '., $ominis !., dan a"inalis &. ada beberapa

kasus bisa berhubungan dengan venereum lymphogranuloma,

herpes simpleks, siilis, mikobakteri, atau ineksi saluran kemih

dengan struktur uretra.#. ada pasien bladder trainin"  dengan kateterisasi intermitten 1*

kali lebih mungkin terjadi uretritis dengan kateter lateks

dibandingkan dengan kateter silikon.

. 07%F8S8%;%G8

/retritis adalah kondisi ineksi yang dapat menular, biasanya

menular se#ara seksual dan dikategorikan sebagai uretritis

gonokokal atau 6G/. %rganisme #eisseria "onorrhoeae ini

terutama mengineksi uretra pada pria sehingga menyebabkan

urethritis (Suharyanto, 7oto dan 'adjid, 0bdul. 2**>).ada &anita,

serviks merupakan tempat ineksi utama. 8neksi juga terjadi pada

tempat lain di traktus genitalia. rostat, glandula vesikulosa, dan

epididimis laim terserang pada pria, menyebabkan peradangan

akut supurati yang diikuti dengan ibrosis dan terkadang sterilitas.

Sementara itu uretra, kelenjar $artholini, Skene, dan tuba uterina

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 14/22

merupakan bagian yang laim terkena pada &anita. Salpingitis

menyebabkan ibrosis tuba uterina yang menyebabkan inertilitas

dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Dengan bervariasinya

praktik seksual dapat menyebabkan aringitis gonokokus dan

gonorhoe analH proktitis gonokokus seringkali terjadi pada pria

homoseksual ($runner Suddath.2**2).

ada pria, maniestasi yang laim adalah disuria dan sekret

uretra purulen, sedangkan pada &anita servisitis dapat

menimbulkan sekret vaginal. Gejala!gejala sistemik biasanya tidak

ada. 0lasan yang membuat penyakit ini sukar dikendalikan adalah

kemungkinan asimtomatik gonorhoe pada kedua jenis kelamin,

yang menimbulkan sumber karier yang tampak sangat sehat.

enyakit asimtomatik jauh lebuh sering di kalangan &anita. (7essy,

 0gus dkk. 2**).

 8dentiikasi karier asimtomatik dengan mela#ak kontak!kontak

seksual pasien simtomatik yang baru terineksi adalah penting.

+isiko ineksi setelah satu kali hubungan seksual denganpasangan yang terineksi diperkirakan 2*!*C (<D<, 2**@).

Diagnosis gonorhoe ditegakkan melalui apusan langsung pada

sekret uretra atau vagina. e&arnaan gram menunjukkan

diplokokus gram negati baik ekstraselular maupun di dalam

netroil. Diagnosis tersebut harus dipastikan dengan biakan yang

memerlukan media khusus dan lingkungan tinggi <%2 (Suharyanto,

7oto dan 'adjid, 0bdul. 2**>).$iakan ini penting dilakukan karena

spesies 6eisseria selain gonokokus mungkin tedapat komensal

dalam vagina ($runner Suddath.2**2).

Sekitar 5*C kasus 6G/ disebabkan oleh Clam(dia

trahomatis. Clam(dia trahomatis  juga merupakan penyebab

penting servisitis purulen pada &anita dan ineksi anorektum pada

homoseksual pria. Sindrom +eiter (uretritis, servisitis pada &anita,

konjungtivitis, artritis, dan lesi mukokutan tipikal) terkait dengan

ineksi klamidia lebih dari E*C kasus. /ji diagnostik klamidia

dengan mengisolasi agen di dalam biakan jaringan atau dengan

metode imunologik saat ini telah tersedia se#ara rutin. ada

beberapa kasus lainnya, 6G/ merupakan maniestasi atipikal

herpes simpleks dan ineksi &rikomoniasis va"inalis. ada lebih

dari separuh kasus tidak ditemukan penyebabnya. ada kasus

6G/ dengan <lamydia!negati ini, 'replasma erealitium atau

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 15/22

!(oplasma "enitalium merupakan penyebab yang paling mungkin

(Bngram, $arbara. 1>).

/retritis pas#a trauma dapat terjadi pada 2!2*C dari pasien

yang berlatih kateterisasi intermitten. 4ejadian uretritis memiliki

rasio 1* kali lebih mungkin terjadi dengan kateter lateks

dibandingkan dengan kateter sili#on (7essy, 0gus dkk. 2**).

5. enatalaksanaana. emberian antibiotik untuk men#egah morbiditas dan untuk

mengurangi penularan penyakit kepada orang lain. 0kan tetapi

antibiotik harus men#akup baik gonokokus uretritis dan uretritisnongono##o#al (6G/).

b. 'enghindari kontak seksual juga men#egah ineksi ulang dari

pasien.

2.2. $atu saluran kemih

$atu saluran kemih adalah adanya bate pada saluran kemih yang

bersiat idiopatik dan dapat menimbulkan stasis dan ineksi. enyebab

gangguan ini masih belum dapat dipastikan, kemungkinan karena

adanya aktor ineksi (ineksi tersering disebabkan oleh B. #oli), deisiensi

vitamin 0, diet yang salah, kekurangan minum atau dihidrasi,

hiperparatiroidisme (penyakit metabolik ba&aan, aktor lingkungan dari

sumber air minum ($runner Suddath.2**2).

Dikenal dua jenis batu, yaitu atu anorganik (misalnya, tripel

osat, kalsium oksalat, kalsium osat, dan batu yang mengandung

magnesium) dan atu organik (misalnya, asam urat, sistin, antin).

Se#ara radiologis, batubatu ini dikenal berupa batu radiopa9ue,

(umumnya batu ini adalah batu anorganik) dan batu radiolu#ent

(umumnya dari batu!batu organik).

*ato+isiolo"i. Di dalam air seni terdapat pembentuk batu, yaitu

asam urat dan oksalat. 4elarutan bahan!bahan tersebut di dalam

saluran urine tergantung pada p- urine. Selain dari bahan!bahan

tersebut, di dalam urine terdapat juga bahan koloid, yaitu musin, asam

musin, kontraitin. $ila salah satu dari ketiga bahan tersebut tidak ada,

akan terjadi kristalisasi dari bahanbahan yang lain. Selanjutnya,

kristalisasi berlangsung mengendap pada organ saluran kemih dan

menjadi batu saluran kemih ($runner Suddath.2**2).

emeriksaan dia"nostik. emeriksaan laboratorium dilakukan

dengan analisis urine (volume urine, berat jenis urine, protein, reduksi,

sedimen) dan kultur urine (terhadap mikroorganisme, tes

sensitivitas). Auga dilakukan oto ronsen dengan $6% (bulk nier 

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 16/22

oueaziht) atau oto abdomen. Dare pemeriksaan ini dapat diketahui

batu dalam saluran kemih, #ontoh di ginjal. Sedangkan 83 dilakukan

untuk mengetahui struktur sistem kalis ginjal, ureter dan kandung kemih.

 0. $atu Ginjal

$atu yang terbentuk di ginjal dapat menetap pada beberapa tempat

di ginjal seperti di kaliks minor atas, kaliks minor ba&ah, kaliks mayor, di

daerah pielum.

7anda dan gejalanya meliputi rasa pegal di daerah pinggang, sakit

terus!menerus dan menekan pada daerah pinggang, kolik ginjal yang

terjadi tiba!tiba dan menghilang se#ara perlahan!lahan, rasa nyeri di

daerah pinggang, menjalar ke perut tengah!ba&ah, selanjutnya ke arah

penis dan vulva. Dapat disertai anoreksia, muntah dan perut kembung.

-asil pemeriksaan laboratorium dinyatakan urine tidak mengandung

batu, leukosit banyak hematuria ($runner Suddath.2**2).

$ila terjadi kolik, diberi analgesik dan pasien harus banyak minum.

$ila merupakan silent stones, tanpa ada tanda!tanda kolik, tidak ada

ineksi dan perdarahan, pada batu ini tidak dilakukan tindakan

medis. $ila menimbulkan pieloneritis berulang, dilakukan nerektomi

partial. -al ini dikarenakan bila hanya dilakukan pengangkatan batu

saja, dapat bersiat residi (7essy, 0gus dkk. 2**).

$atu di kaliks minor ba&ah. $atu yang terdapat pada bagian ini

biasanya merupakan bate koral (staghorn stone) dan berbentuk seperti

arsitektur dari kaliks. $atu ini makin lama makin bertambah besar dan

mendesak parenkm ginjal, sehingga parenkim ginjal makin menipis.$atu di kali mayor. Aenis batunya adalah batu koral ste"horn

stone) tetapi tidak menyumbat. $atu pada daerah ini, sering tidak

menimbulkan gejala yang men#olok"akut, tetapi sering ditemukan

terjadinya pieloneritis karena ineksi yang berulang!ulang. $atu inipun

makin lama makin membesar dan mendesak parenkim ginjal sehingga

parenkim makin menipis. $atu inipun berbahaya bagi ginjal. $atu

unilateral, bila aal ginjal lainnya masih baik, tindakan yang dilakukan

adalah nerektomi total, dengan alasan batu ini bersiat residi.

Sesudah operasi sering berakibat menurunnya ungsi ginjai karena ginjal

mengalami ibrosis ($runner Suddath.2**2).

Dapat terjadi perdarahan sesudah operasi yang akhirnya

memerlukan tindakan nerektomi. endapat lain mengatakan

bah&a tindakan a&al yang perlu dilakukan adalah netolitotomi, dan bila

terjadi pendarahan, dilakukan tindakan nerektomi.

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 17/22

$atu di pielum "in-al. $atu!batu ini kadang!kadang dapat

menyumbat dan dapat menimbulkan ineksi sehingga dapat

menyebabkan nyeri kolik dan gejala lain. Sebaiknya batu pada daerah

ini dilakukan pengangkatan batu, karena batu dapat tumbuh terus ke

dalam kaliks mayor sehingga tindakan operasi akan lebih sulit

untuk dilaksanakan.

$atu di atas up jun#tion. Daerah up jun#tion merupakan salah satu

tempat penyempitan ureter yang isiologis sehingga besarnya batu

diperkirakan tidak dapat melalui daerah tersebut. 7indakan

penanggulangan dengan durante operasionum disertai kalibrasi

lumen up jun#tion dan batu akan residi kembali. emasangan

bon"ie dilakukan sampai dengan ukuran 1>F masih dapat le&at

dengan mudah. 0pabila upaya tersebut tidak dapat dilakukan, tindakan

selanjutnya adalah pielum plastik.

$. $atu ureter 

7iba!tiba timbul nyeri kolik mulai dari pinggang hingga testis pada

laki!laki atau ovarium pada perempuan. ada posisi apapun pasiensangat kesakitan kadang!kadang disertai perut kembung, mual, muntah,

gross hematuri. Diagnosis gangguan ini ditegakkan dengan

pemeriksaan laboratorium dan $6%" 83, pada pemeriksaan

laboratorium terlihat urine banyak mengandung eritrosit ($runner

Suddath.2**2).

7indakan penanggulangan pada gangguan ini kalau perlu

dilakukan tindakan operasi. 0da kalanya tidak perlu dilakukan operasi,

hal ini bergantung pada besar!ke#ilnya batu. /ntuk batu yang ke#il

dengan bentuk memanjang kurang dari 1 #m, diperkirakan dapat turun

ke kandung kemih, diberikan terapi konservati yaitu pemberian

diuretika, antispasmodik, antibiotik, pasien dianjurkan untuk banyak

minum. Dan observasi dilakukan selama kurang lebih !@ bulan.

<. $atu kandung kemih (vesikolitiasis)

$atu kandung kemih diperkirakan dapat terjadi karena kuranguya

higiene pada saluran kemih dan kurangnya nilai gii.

atoisiologi $atu kandung kemih pada anak terutama karena aktor gii

yang kurang baik, sehingga dapat mengakibatkan malnutrisi yang dapat

menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah timbul ineksi. ada

ineksi saluran kemih bakteri dapat mengakibatkan sel!sel epitel

terlepas dan menjadi modus, kemudian mengendapkan at!at organik

dan terbentuk batu (7essy, 0gus dkk. 2**).

embagian batu kandung kemih

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 18/22

! $atu bulibuli ada anak!anak. 7anda dan gejala berupa rasa nyeri

sekali pada &aktu miksi. 4adang!kadang disertai prolaps ani.

7indakan pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotika

untuk men#egah ineksi sekunder, pemberian antispasmodik,

dilakukan ketok batu dengan jalan mengosongkan kandung kemih,

kemudian masukkan bongie ke dalam kandung kemih, bila hasilnya

positi berarti ada batu. 7indakan operati opositi vesiko liotkotomi

setio alto). 7indak lanjut operasi batu buli!buli dilakukan bulan

untuk men#egah terbentuknya batu kembali.

! $atu kandung kemih pada orang de&asa. 7anda dan gejala biasa

disebut sebagai trias batu kandung kemih (buli!buli), yaitu hematuria,

disuria, dan urine keruh (pan#aran urine terganggu dan menjadi

lan#ar kembali, bila dilakukan perubahan posisi). emeriksaan

diagnostik dilakukan dengan oto $6%"83 dan analisis urine.

7indakan pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotika,

antispasmodik, dan analgetik ($runner Suddath.2**2).

D. $atu uretra$atu uretra biasanya adalah batu yang berasal dari ginjal atau

kandung kemih. asien yang mengalami gangguan ini menunjukkan

gejala sulit miksi. se&aktu miksi terasa sakit, urine keluar sedikit!

sedikit (menetes). 4andung kemih penuh berisi urine. emeriksaan

diagnostik dengan memasukkan kateter ke dalam uretra, bila terasa

ada tekanan kemungkinan uretra ter sumbat batu (7essy, 0gus dkk.

2**).

7indakan pengobatan dilakukan dengan pemberian obat!obatan

pelarut batu. ;akukan kateterisasi atau pungsi kandung kemih untuk

mengeluarkan urine, kalau perlu dilakukan operasi. 0kan balk bila

dilakukan penanganan $etas #epat dan tepat, ukuran batu masih

ke#il dan pungsi kandung kemih masih baik. asien dianjurkan

untuk banyak minum. 2! liter per hari. %lahraga terutama kegiatar.

melompat!lompat agar bate yang masih ke#il dapat ikut keluar 

bersama urine. $ila batu keluar, perlu dilakukan pemeriksaan

laboratorium untuk mengetahui jenis batunya asien diberi diet

rendah protein, agar tidak terbentuk batu kembali ($runner

Suddath.2**2).

2.2. 7rauma traktus urinarius

7rauma traktus urinarius terjadi karena adanya benturan yang mengenai

traktus urinarius. 7rauma traktus urinarius dapat mengenai ginjal, ureter,

kandung kemih, uretra. Gangguan atau penyakit ginjal meliputi karbunkel

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 19/22

ginjal, tuberkulosis ginjal, glomeruloneritis (akut, kronik), nerotik sindrom,

hindronerosis, gagal ginjal (akut, kronik) (7essy, 0gus dkk. 2**).

2. 4onsep 0suhan 4epera&atan

 0. engkajian1. 8dentitas pasien2. 4eluhan utama

4eluhan utama yang laim didapatkan adalah keluhan iritasi

saluran kemih seperti disuria dan pengeluaran duh tubuh (sekret

yang berasal dari iritasi uretra).

. +i&ayat penyakit

engkajian ri&ayat penyakit meliputi hal!hal sebagai berikut

a. engkajian penggunaan kondom dalam melakukan hubungan

seksual.b. /sia saat hubungan seksual pertama dengan penge#ualian

beberapa kelompok agama yang mendorong pernikahan dan

monogami pada usia dini. /sia yang lebih muda pada

hubungan seksual pertama berkorelasi pada peningkatan risiko

tertular 'S.#. Aumlah pasangan seksual individu dengan beberapa

pasangan #enderung terjangkit 'S. asangan monogami

sangat jarang untuk mengalami kontak dengan kuman.d. reerensi seksual laki!laki homoseksual memiliki tingkat

tertinggi 'S, kemudian laki!laki heteroseksual, dan &anita

homoseksual.

'ulainya keluhan akibat iritasi uretra mulai 5 hari sampai 2

minggu setelah kontak dengan pasangan yang terineksi atau

pasien yang mungkin tanpa gejala. 4emudian akan ada keluhan

rabas uretra, #airan bisa kuning, hijau, #oklat, atau ber#ampur 

darah, dan produksi rabas tidak berhubungan dengan aktivitas

seksual.

4eluhan disuria biasanya tidak disertai adanya rekuensi atau

urgensi. 4eluhan lain berupa perasaan gatal uretra, bukan rasa

sakit atau terbakar. 4eluhan pembesaran skrotum akibat

epididimitis, or#hitis, atau keduanya. ada &anita, keluhan!

keluhan tersebut akan lebih parah terjadi pada menstruasi.

engkajian lain yang penting adalah mengenai adanya

penggunaan alat kateter untuk mendeteksi adanya uretritis pas#a

trauma. 4eluhan sistemik (misalnya demam, menggigil,

berkeringat, mual) biasanya tidak ada, tetapi jika ada, hal ini

mengindikasikan suatu penyebaran ineksi dalam bentuk

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 20/22

pieloneritis, artritis, konjungtivitis, pro#titis, prostatitis, epididimitis,

atau or#hitis, pneumonia, otitis media, nyeri pinggang (misalnya

artritis reakti), iritis, atau ruam (telapak tangan dan telapak kaki).

5. emeriksaan Fisik

Se#ara umum kebanyakan pasien dengan uretritis tidak

didapatkan gejala khas sebagai tanda!tanda sepsis, seperti

demam, takikardi, te#hypnea, atau hipotensi. Fokus utama

pemeriksaan adalah pada alat kelamin.

a. emeriksaan ria

Sebelum pemeriksaan, pera&at sangat penting untuk menjaga

ke&aspadaan umum (universal pre#aution). astikan kondisi

privasi sudah terjaga, dan pemenuhan inormasi sebelum

melakukan pemeriksaan isik sangat penting. $erikut tahapan

dalam memeriksa alat kelamin pria

1) akaian pasien dilepas seluruhnya dan memeriksa pakaian

apakah ada sekresi yang menempel pada pakaian atau#elana dalam. -al ini dapat menghasilkan inormasi

tambahan.2) eriksa pasien adanya lesi kulit yang mungkin

mengindikasikan 'S lainnya, seperti kondiloma

a#uminatum, herpes simpleks, atau siilis. 0pabila pasien

tidak disunat, pemeriksa harus menarik kembali kulup untuk

memeriksa adanya suatu lesi dan eksudat yang

dapattersembunyi di ba&ah.) eriksa lumen meatus uretra distal tentang adanya suatu

lesi, striktur, atau debit uretra.5) erah penis dengan lembut dari pangkal penis ke glans.

Setiap rabas yang keluar dari meatus uretra dilihat jenis dan

&arna #airan yang keluar. alpasi dilakukan sepanjang

uretra untuk memeriksa adanya luktuasi, kelembutan,

kehangatan, dan adanya kelainan.) eriksa testis untuk menilai adanya massa atau

peradangan. alpasi saluran spermatika, apakah ada

pembengkakan, nyeri, atau tanda!tanda peradangan

orkhitis atau epididimitis.@) alpasi prostat untuk menilai adanya kelembutan atau

adanya tana!tanda peradangan prostat dengan #ara #olok

dubur.b. emeriksaan &anita

$eberapa tahapan dalam memeriksa alat kelamin &anita

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 21/22

1) asien harus dalam posisi lithotomy.2) eriksa kulit untuk setiap lesi yang mungkin menunjukkan

adanya 'S lainnya.) alpasi pengeluaran uretra dengan memasukkan jari ke

dalam vagina anterior dan menekan ke depan pada

sepanjang uretra. Setiap pengeluaran uretra harus menjadi

sampel pemeriksaan.5) 8kuti pemeriksaan uretra dengan pemeriksaan panggul

lengkap.. engkajian Diagnostik

/retritis dapat didiagnosis berdasarkana. 4eluarnya #airan dari uretra mukopurulen atau purulenb. ap uretra yang menunjukkan setidaknya leukosit per 

lapangan minyak pen#elupan terhadapt mikroskop#. Spesimen urin yang menunjukkan esterase leukosit pada tes

dipsti#k atau setidaknya 1* sel darah putih (leukosit) per 

bidang pada mikroskop. Semua pasien dengan uretritis harus

diuji untuk /onorrhoeae #. Dan C. &rahomatis.$. Diagnosa 4epera&atan

1. 6yeri akut berhubungan dengan agen injuri.2. +etensi urin berhubungan dengan 7ekanan uretra tinggi,

blo#kage, hambatan relek, spingter kuat.3. 'anejemen regimen terapeutik tidak eekti berhubungan

dengan keterbatasan pengetahuan.

<. 8ntervensi 4epera&atan

Diagnosa Keperawatan/

Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut berhubungan dengan:Agen injuri (biologi, kimia, fisik,psikologis), kerusakan jaringan

DS:- Laporan secara verbal

DO:- Posisi unuk menahan n!eri- "ingkah laku berhai#hai- $angguan idur (maa sa!u,

ampak capek, suli aau gerakankacau, men!eringai)

- "erfokus pada diri sendiri-

%okus men!empi (penurunanpersepsi &aku, kerusakanproses berpikir, penurunanineraksi dengan orang danlingkungan)

- "ingkah laku disraksi, conoh : jalan#jalan, menemui orang laindan'aau akivias, akiviasberulang#ulang)

- espon auonom (seperidiaphoresis, perubahan ekanandarah, perubahan nafas, nadi dandilaasi pupil)

- Perubahan auonomic dalamonus oo (mungkin dalam

renang dari lemah ke kaku)

N!" # Pain Level,

pain conrol,

comfor level

Seelah dilakukan infakankepera&aan selama * Pasienidak mengalami n!eri, dengankrieria hasil:

• +ampu mengonrol n!eri (ahu

pen!ebab n!eri, mampumenggunakan ehniknonfarmakologi unukmengurangi n!eri, mencari

banuan)• +elaporkan bah&a n!eri

berkurang denganmenggunakan manajemen n!eri

• +ampu mengenali n!eri (skala,

inensias, frekuensi dan andan!eri)

• +en!aakan rasa n!aman

seelah n!eri berkurang

• "anda vial dalam renang

normal

• "idak mengalami gangguan

idur

NI" # Lakukan pengkajian n!eri secara

komprehensif ermasuk lokasi,karakerisik, durasi, frekuensi, kualias danfakor presipiasi

Observasi reaksi nonverbal dari

keidakn!amanan anu pasien dan keluarga unuk mencari

dan menemukan dukungan -onrol lingkungan !ang dapa

mempengaruhi n!eri seperi suhu ruangan,pencaha!aan dan kebisingan

-urangi fakor presipiasi n!eri

-aji ipe dan sumber n!eri unukmenenukan inervensi

Ajarkan enang eknik non farmakologi:

napas dala, relaksasi, disraksi, kompreshanga' dingin

erikan analgeik unuk mengurangi n!eri:

*** "ingkakan isiraha

erikan informasi enang n!eri seperi

pen!ebab n!eri, berapa lama n!eri akanberkurang dan anisipasi keidakn!amanandari prosedur

+onior vial sign sebelum dan sesudah

pemberian analgesik perama kali

8/17/2019 SGD Genitourinary

http://slidepdf.com/reader/full/sgd-genitourinary 22/22

- "ingkah laku ekspresif (conoh :gelisah, merinih, menangis, &aspada, iriabel, nafas

panjang'berkeluh kesah)- Perubahan dalam nafsu makan

dan minum

Diagnosa Keperawatan/Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Retensi urin berhubungan dengan:"ekanan urera inggi,blockage,hambaan reflek, spinger kua DS:- Disuria- ladder erasa penuhDO :- Disensi bladder- "erdapa urine residu- .nkoninensia ipe luapan- /rin oupu sediki'idak ada

6%< /rinar! eliminaion

/rinar! 0oniunence

Seelah dilakukan indakankepera&aan selama * reensiurinpasien eraasi dengan krieriahasil: -andung kemih kosong

secarapenuh "idak ada residu urine 1233#

433 cc .nake cairan dalam renang

normal ebas dari .S-

"idak ada spasme bladder

alance cairan seimbang

NI" #/rinar! eenion 0are- +onior inake dan oupu- +onior penggunaan oba

anikolinergik- +onior deraja disensi bladder- .nsruksikan pada pasien dan

keluarga unuk mencaa oupuurine

- Sediakan privac! unuk eliminasi- Simulasi reflek bladder dengan

kompres dingin pada abdomen*- -aeerisaai jika perlu- +onior anda dan gejala .S-

(panas, hemauria, perubahan baudan konsisensi urine)

Diagnosa Keperawatan/

Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Manejemen regimen terapeutiktidak efektif berhubungan dengan:-onflik dalam memuuskan erapi,konflik keluarga, keerbaasanpengeahuan, kehilangan kekuaan,defisi suppor sosial DS:- Pilihan idak efekif erhadap

ujuan pengobaan'programpencegahan

- Pern!aaan keluarga danpasien idak mendukungregimenpengobaan'pera&aan,

- Pern!aaan keluarga danpasien idak mendukung' idakmengurangi fakor risiko

perkembangan pen!aki aauskuelleDO :- Percepaan gejala#gejala

pen!aki

6%< 0omplience ehavior

-no&ledge : reamenregimen

Seelah dilakukan indakankepera&aan selama *manejemen regimen erapeuikidak efekif pasien eraasi dengankrieria hasil: +engembangkan dan

mengikui regimen erapeuik +ampu mencegah perilaku

!ang berisiko +en!adari dan mencaa

anda#anda perubahansaus kesehaan

NI" #Self +odificaion assisance- -aji pengeahuan pasien enang

pen!aki, komplikasi dan pengobaan- .nervie& pasien dan keluarga unuk

mendeerminasi masalah !angberhubungan dengan regimenpengobaan ehadap ga!a hidup

- 5argai alasan pasien- 5argai pengeahuhan pasien- 5argai lingkungan fisik dan sosial

pasien- Sediakan informasi enang pen!aki,

komplikasi dan pengobaan !angdirekomendasikan

- Dukung moivasi pasien unukmelanjukan pengobaan !ang

berkesinambungan