of 23 /23
LAPORAN SGD “NERVUS CRANIAL DAN MEDICAL TERMINOLOGY” Tutor: drg. FANI TUTI HANDAYANI Disusun oleh : Kelompok 1 Oktalia Ika Puspita (G1G009003) Annisa Yuristia (G1G009009) Aditya Priagung (G1G009019) Ari Wahyuda (G1G009022) Fikratul Ulya Rahmawati (G1G009024) Dwi Nur Hiqmah (G1G009027) Vetria Merdiyana (G1G009035) Oshada Dewi Herdifa (G1G009040) Tika Wulandari (G1G009046) Yoanita Zahra Puspita (G1G009053) Agus Aran Prastyo (G1G009054) Lia Agustina Assobariah (G1G008011) JURUSAN KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU–ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

LAPORAN SGD

Embed Size (px)

Text of LAPORAN SGD

LAPORAN SGD NERVUS CRANIAL DAN MEDICAL TERMINOLOGY

Tutor: drg. FANI TUTI HANDAYANI

Disusun oleh : Kelompok 1

Oktalia Ika Puspita Annisa Yuristia Aditya Priagung Ari Wahyuda Fikratul Ulya Rahmawati Dwi Nur Hiqmah Vetria Merdiyana Oshada Dewi Herdifa Tika Wulandari Yoanita Zahra Puspita Agus Aran Prastyo Lia Agustina Assobariah

(G1G009003) (G1G009009) (G1G009019) (G1G009022) (G1G009024) (G1G009027) (G1G009035) (G1G009040) (G1G009046) (G1G009053) (G1G009054) (G1G008011)

JURUSAN KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMUILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 2010

BAB I PENDAHULUAN

Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh manusia. Oleh karena itu, akan banyak istilahistilah penting yang akan menjelaskan mengenai bagianbagian yang terdapat di tubuh manusia. Sebagai mahasiswa kedokteran khususnya kedokteran gigi, maka kita harus mengenal dan mengetahui mengenai medical terminology atau istilah kedokteran yang biasa digunakan dan diterapkan dalam kehidupan kita kelak ketika menjadi dokter gigi. Banyak sekali istilahistilah yang sangat berhubungan erat dengan bidang kedokteran khususnya kedokteran gigi, antara lain berbagai jenis nervus cranialis yang berjumlah XII, istilah mengenai arah tubuh, istilah mengenai gerak tubuh, istilah mengenai bagian tubuh, dan istilah yang menunjukkan bentuk atau bangunan seperti lubang, rongga, tonjolan, dan lembah. Selain istilahistilah tersebut, masih banyak istilahistilah penting lainnya yang berhubungan dengan anatomi tubuh manusia. Istilahistilah tersebut adalah dasar untuk mahasiswa kedokteran gigi pada khususnya agar dapat dengan mudah mempelajari mengenai anatomi tubuh manusia.

BAB II PEMBAHASAN

A. Nervus Cranial

No. Syaraf I

Nama Syaraf Olfakto rius

Jenis Syaraf

Dari Syaraf Sensori

Dari Syaraf Motor Tidak ada

Fungsi Penciuman

Sensori Selaput lendir hidung Sensori Retina mata Motor

II III

Opticus Okulo motoriu s

Tidak ada

Penglihatan -Mengangkat kelopak mata atas -Kontriksi pupil -Sebagian besar gerakan ekstraokular Gerakan mata ke bawah dan ke dalam

Otot penggerak bola Otot mata penggerak bola mata,lensa mata, pupil mata

IV

Throchl Motor earis

Otot penggerak bola Otot lain mata pengerak bola mata

V

Trigemi Gabun nus gan

Gigi dan kulit muka

Otot pengunyah

-Motorik : Otot temporalis dan maseter (menutup rahang,mengunyah) ; gerakan rahang ke lateral

-Sensorik : 1. Kulit wajah dan 2/3 depan kulit kepala; mukosa mata; mukosa hidung dan rongga mulut, lidah serta gigi 2. Refleks kornea atau refleks mengedip; komponen sensorik dibawa oleh syaraf kranial V, repon motorik melalui

syaraf cranial VII,

VI

Abduce ns

Motor

Otot penggerak bola Otot lain mata pengerak bola mata

Deviasi mata ke lateral

VII

Facial

Gabun gan

Lidah bagian ujung

Otot muka,kelenjar ludah

-Motorik : 1. Otot otot ekspresi wajah termasuk otot dahi, sekeliling mata dan mulut. 2. Lakrimasi dan salivasi

-Sensorik : pengecapan 2/3 depan lidah ( rasa manis, asam, dan asin) VIII Vestibu lococle aris Sensori Koklea dan saluran setengah lingkaran Tidak ada -Cabang vestibularis : keseimbangan - Cabang koklearis : pendengaran

IX

Glosofa Gabun ringeus gan

Lidah bagian belakang tonsil

Kelenjar ludah, otot penelan di faring

-Motorik : 1.Faring : menelan dan refleks muntah 2. Parotis : salivasi

-Sensoris : Faring, lidah posterior, termasuk rasa pahit. X Vagus Gabun gan Laring, paru paru, jantung, lambung, pankreas,hati Saraf simpatik ke laring, esofagus, paru - paru, jantung, lambung, dan pankreas. - Sensorik : Faring, laring untuk refleeks muntah; visera leher, toraks dan abdomen XI Acceso rius Motor Otot di belikat, laring, faring, dan langit langit Otot laring, faring, dan langit langit halus Otot strenokleidomastoid eus, dan bagian atas dari otot trapezius : peregrakan kepala dan bahu XII Hypogl osus Motor Otot lidah Otot lidah Gerakan lidah -Motorik : Faring, laring untuk menelan, refleks muntah, fonasi; visera abdomen

Jembatan keledai untuk menghafal kedua belas saraf cranial : Olfa mirip Tikus naik Motor nabrak Trotoar bertemu Tri dan Abdul baru Facial, Vespa Glosh milik Vagus banyak Asesoris Hip-hopnya Keterangan : Olfa Tikus Motor Tro Tri Abd Facial Ves : Saraf Olfactorius : Saraf Opticus : Saraf Occulomotorius : Saraf Trochlearis : Saraf Trigeminus : Saraf Abducens : Saraf Facialis : Vestibulocochlearis

Glos Vagus Asesoris Hip

: Saraf Glossofaringeus : Saraf Vagus : Saraf Accesorius : Saraf Hypoglosus

Gambar 1. 12 Saraf Cranialis

Gambar 2. Bagian Bagian Saraf Cranialis

B. Medical Terminology 1. Arah tubuh a. Proksimal b. Distal : bagian yang dekat dengan tubuh atau pangkal : 1) bagian yang jauh dengan tubuh atau ujung 2) jauh; jauh dari satu titik atau pedoman, lawan proksimal dalam Kedokteran Gigi dipakai untuk menyatakan satu posisi pada lengkung gigi jauh dari garis median rahang, lambang D (Dorland, 2002). c. Eksternal : 1) bagian luar 2) terletak/terjadi disebuah luar, banyak struktur anatomis yang dahulu diistilahkan eksterna kini secara lebih tepat diberi istilah lateral (Dorland, 2002). d. Internal : 1) bagian dalam 2) terletak/timbul di dalam/pada sisi dalam. Banyak struktur anatomi yang dulu disebut internal sekarang secara tepat disebut medial (Dorland, 2002). e. Visceral f. Parietal : organ dalam : 1) ke dinding 2) dari atau berkenaan dengan dinding kavum (Dorland, 2002). 3) berkenaan dengan atau terletak didekat os parietale, seperti lobus parietalis (Dorland, 2002). g. Medial h. Lateral i. j. Dextra Sinistra : ke tengah : ke samping : kanan : kiri : 1) bawah 2) terletak di bawah, atau menghadap kebawah (Dorland, 2002). l. Superior : 1) atas 2) terletak di atas atau mengarah ke atas (Dorland, 2002). 3) istilah yang digunakan untuk menunjukkan struktur yang menduduki posisi lebih dekat dengan verteks (Dorland, 2002). m. Anterior n. Posterior o. Cranial p. Caudal q. Dorsal r. Ventral : depan : belakang : kepala : ekor : belakang : depan

k. Inferior

s. Superficial t. Profunda

: permukaan : ke dalam

Gambar 3. Daerah Daerah Tubiuh

Gambar 4. Bagian Bagian Tubuh

2. Gerak tubuh a. Ekstensi b. Flexi : gerakan meluruskan : 1) gerakan membengkokkan

2) tindakan membengkokan/ keadaan dibengkokan (Dorland, 2002). c. Dorsoflexi : membengkokkan punggung kaki

d. Plantarflexi : membengkokkan telapak kaki e. Abduksi f. Adduksi : gerakan menjauh dari tubuh : gerakan mendekat dari tubuh : gerakan tengkurap : gerakan telentang : gerakan kombinasi antara melingkar dan memutar

g. Pronasi h. Supinasi i. j.

Circumduksi Elevasi

: gerakan mengangkat : gerakan menurunkan : menarik ke depan : 1) tegak 2) keadaan menjadi kaku dan tegang seperti jaringan yang erektil ketika terisi darah (Dorland, 2002).

k. Depresi l. Protrusi

m. Ereksi

n. Retraksi o. Rotasi p. Eksorotasi q. Endorotasi

: menarik ke belakang : gerakan berputar : memutar ke luar : memutar ke dalam

Gambar 5. Gerak Tubuh

3. Lubang a. Foramen-Foramina : lubang bersifat umum b. Fissura : 1) lubang berbentuk celah 2) istilah umum untuk suatu celah/ parit, khususnya lipatan yg dlam pd korteks serebri yg menyangkut seluruh ketebalannya (Dorland, 2002). c. Aditus d. Exitus e. Apertura f. Fenestra : lubang masuk : lubang keluar : saluran lubang masuk : jendela, saluran lubang keluar : lubang yang dapat dilihat dari luar seperti mulut : lubang kecil atau pori, lubang tertentu : gap

g. Orificium h. Porus i. Hiatus

j.

Rima

: celah : lubang yang memiliki muara

k. Ostium 4. Rongga a. Cavum b. Recessus c. Saccus

: rongga : rongga masuk atau lekuk : rongga berupa kantong

d. Vestibulum : 1) pintu masuk dari rongga atau saluran 2) istilah umum dlm tata nama anatomi untuk ruang / kavitas/pintu masuk suatu kanalis (Dorland, 2002). 3) suatu lekuk kebawah,invaginasi,ruang/kavitas pada tubuh organisme yg memberikan akses kelainnya seperti ruang preoral pd protozoa bersilia tertentu (Dorland, 2002). e. Meatus f. Sinus : saluran yang panjang, liang : 1) rongga bentuk mangkok 2) Rongga/kanal; dlm tata nama anatomi, istilah umum untuk ruangan seperti itu, termasuk sinus, venosa dan sinus paranasalis (Dorland, 2002). g. Atrium : serambi (bagian superior)

h. Ventriculus : bilik (bagian inferior) i. j. Cellulae Vesica : kontainer kecil : kantong

5. Tonjolan a. Processus b. Condylus c. Tuber : tonjolan umum : tonjolan yang bulat : tonjolan yang besar dan tumpul

d. Tuberculum : 1) tonjolan yang kecil 2) Benjolan kecil khususnya yang berbentuk bulat dan kecil dalam jaringan (Dorland, 2002) 3) Tonjolan bulat kecil, missal pada tulang atau gigi (Dorland, 2002) 4) Istilah umum dalam tata nama anatomi untuk tuberkel nodul atau tonjolan kecil (Dorland, 2002). e. Tuberositas : tonjolan yang kasar f. Hamulus : 1) tonjolan berbentuk pacing 2) Setiap tonjolan yang berbentuk kait (Dorland, 2002). 3) Istilah umum yang menunjukaan tonjolan berbentuk kait (Dorland, 2002). g. Spina h. Crista i. Linea : tonjolan berbentuk duri : tonjolan yang bergerigi : 1) tonjolan yang berupa garis

2) Suatu garis strip tanda atau tepi yang sempit (Dorland, 2002) 3) Istilah umum untuk garis yang tepi yang beberapa permukaan struktur (Dorland, 2002). j. Eminentia : tonjolan yang meninggi : tonjolan berbentuk kerekan : puncak dari tonjolan yang meninggi sempit pada

k. Trochanter l.

Protuberantia

6. Lembah a. Fossa b. Fovea c. Foveola d. Facies e. Planum : lembah yang landai : lembah yang curam : lembah yang curam dan sempit : lembah yang datar : 1) permukaan 2) dalam tatanan anatomi permukaan tulang atau struktur kain yang lebih datar (Dorland, 2002). f. Sulcus : 1) lembah yang berupa parit 2) Alur, Parit, galur (Dorland, 2002) 3) Istilah umum untuk cekukan seperti itu, khususnya sulcus yang ada di permukaan otak, yang memisahkan girus-girus (Dorland, 2002). 4) Cekukan atau lembah meanjang pada permukaan oklusi gigi, sisi landai bertemu pada suatu sudut (Dorland, 2002). g. Incisura 7. Bagian tubuh a. Caput : 1) kepala 2) Kepala:ekstremitas tubuh bagian atas, terdiri dar cranium dan wajah, berisikan otak, organ-organ sensoris khusus dan organ utama sistem : lembah berbentuk lekukan

pencernaan. 2. Istilah umum yang diterapkan untuk bagian yang melebar atau bagian utama suatu organ (Dorland, 2002) b. c. Capitulum Collum : kepala kecil : 1) leher 2) bagian badan yang menghubungkan kepala dengan badan disebut juga servik (Dorland, 2002) d. e. f. g. h. Angulus Corpus Fundus Plexus Ramus : sudut : badan : dasar : anyaman : cabang

i. j. k. l.

Apex Margo Facia Thoraks

: puncak : tepi, batas : wajah : dada : dada depan : ketiak : perut : 1) pusar 2) Pusar; jaringan parut yang menandai tempat pelekatan tali pusat pada janin. Disebut juga omphalus. (Dorland, 2002)

m. Pectoral n. o. p. Axilla Abdomen Umbilicus

q. r.

Pelvis Inguinal

: pinggul : 1) lipat paha 2) Berkenaan dengan inguen atau selangkangan (Batas antara abdomen dan paha) (Dorland, 2002)

s.

Perineum

: 1) antara anus dan genital 2) Rantai pelvis dan struktur yang berhubungan yang menempati pintu bawah panggul; bagian ini dibatasi disebelaha anterior oleh simvisis pubis, disebelah lateral oleh tuber ischiadicum, dan disebelah posterior oleh os coccygeus. (Dorland, 2002) 3) Daerah anatara kedua belah paha, disatukan pada pria oleh skotum dan anus serta oleh pulpa dan anus pada wanita. (Dorland, 2002)

t. u.

Pudendus Femur

: alat kelamin luar : 1) paha 2) tulang yang memanjang dari pelvis ke lutut, merupakan tulang terpanjang dan terbesar dalam tubuh; kaputnya berartikulasi dengan actabulu tulang pelvis dan di distal, femur bersama dengan platella dan tibia, membentuk sendi lutut. (Dorland, 2002)

v.

Genu

: 1) lutut 2) Lutut; tempat persendian antara paha (femur) dan betis: istilh umum yang digunakan untuk

menandakan struktur anatomi yang bengkok seperti lutut. (Dorland, 2002) w. Cruris x. Pedis : tungkai bawah : kaki

y. z.

Plantar Dorsal pedis

: telapak kaki : punggung kaki : betis : tumit : tengkuk : punggung : pinggang : diantara pantat : pantat : belakang lutut : mata kaki : ibu jari kaki : ibu jari tangan : pergelangan kaki : paling samping dari bahu : lengan atas : lengan bawah : siku : tangan : jari : telapak tangan pangkal ibu jari : telapak tangan pangkal jari kelingking : pergelangan tangan : telapak tangan

aa. Peroneal bb. Calcaneus cc. Nuchae dd. Dorsum ee. Lumbar ff. Sacral gg. Glutea hh. Poplitea ii. Malleus

jj. Hallux kk. Pollex mm.Tarsal nn. Acromion oo. Brachium pp. Antebrachium qq. Olecranon rr. Manus ss. Digiti tt. Thenar uu. Hypothenar vv. Carpus ww. Metacarpus

BAB III KESIMPULAN

Di dalam dunia kedokteran khususnya kedokteran gigi, pengenalan istilah mengenai medical terminology wajib diberikan dan dipahami sedini mungkin. Karena halhal tersebut yang menjadi dasar acuan bagi seluruh aspek medis dalam dunia kedokteran. Medical terminology merupakan istilahistilah yang berkaitan dengan bidang kedokteran. Istilahistilah tersebut mencakup istilah yang berkaitan dengan nervus cranialis yang berjumlah XII, istilah mengenai arah tubuh, istilah mengenai gerak tubuh, istilah mengenai bagian tubuh, dan istilah yang menunjukan bentuk atau bangunan seperti lubang, rongga, tonjolan,dan lembah. Jenisjenis nervus cranial wajib dipahami oleh seluruh mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia kesehatan dan menjadi dasar pemahaman sebagai modal untuk melakukan berbagai tindakan medis yang akan dilakukan nantinya. 12 macam syaraf cranial adalah nervus I olfactorius, nervus II opticus, nervus III okulomotor, nervus IV trochlearis, nervus V trigeminus (berisi nervus oksipitalis, nervus maxilaris, dan nervus mandibularis), nervus VI abducens, nervus VII facialis, nervus VIII vestibulococlearis, nervus IX glosopharingeus, nervus X vagus, nervus XI accesorius, dan nervus XII hypoglosus. Maka dari itu istilahistilah kedokteran tersebut wajib dipahami dan dimengerti oleh setiap mahasiswa kedokteran gigi agar dapat diterapkan di dalam kehidupan kita kelak ketika telah menjadi dokter gigi.

DAFTAR PUSTAKA

Dorlan, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC Harti, F. J. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC Novak, Praticia. 1998. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC Peace, Evelyn C. 1985. Anatom dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Volume : 2. Jakarta : EGC Putz, Reinchard dan Reinhard Pabsy. 2006. Atlas Anatomi Manusia. Edisi 22 Jakarta : EGC Snell, Richard S. 1997. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 3. Jakarta : EGC Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi 2b. Erlangga, Jakarta Http : //www. Scrib.Com/dot/25488772/Sistem-Saraf-Pusat diakses tanggal 4 Maret 2010 Http : Palapa66. Blogspot.com/2009/01/nervus-cranialis.html diakses tanggal 4 Maret 2010 Http : // fortebetterheralth. Wordpress. Com/2009/01/12/fisiologi-sel-saraf/ diakses tanggal 4 Maret 2010