23
LAPORAN TUTORIAL SGD 4 LBM 1 BLOK 3 SISTEM KARDIOVASKULER NAMA ANGGOTA: 1. ADHALIN FUKU HANDINI (31101400399) 2. ALIFIA MEDISTIANA (31101400400) 3. CASSANDRA PRAMUDITA (112100123) 4. CLARISSA BONITA SYARAVINA (31101400413) 5. DEVI KARTIKA ROHMAH (31101400417) 6. DEWI SARTIKA (31101400418) 7. DITA WIDYANINGSIH (31101400420) 8. FEBRIANTO (112080018) 9. ISMI SITI FATIMAH (31101400434) 10. KARIZA AULIYA (31101400435) 11. NISA SAFITRI (31101400449)

Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

Citation preview

Page 1: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

LAPORAN TUTORIAL

SGD 4 LBM 1 BLOK 3

SISTEM KARDIOVASKULER

NAMA ANGGOTA:

1. ADHALIN FUKU HANDINI (31101400399)2. ALIFIA MEDISTIANA (31101400400)3. CASSANDRA PRAMUDITA (112100123)4. CLARISSA BONITA SYARAVINA (31101400413)5. DEVI KARTIKA ROHMAH (31101400417)6. DEWI SARTIKA (31101400418)7. DITA WIDYANINGSIH (31101400420)8. FEBRIANTO (112080018)9. ISMI SITI FATIMAH (31101400434)10. KARIZA AULIYA (31101400435)11. NISA SAFITRI (31101400449)12. NONI TUHLIFI MIADANI (31101400450)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2014

Page 2: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TUTORIAL

SGD 4 LBM I

SISTEM KARDIOVASKULERTelah Disetujui oleh :

Semarang, Desember 2014

Tutor

Drg. Andina Rizkia, Sp.KG.

NIK. 211009009

ii

Page 3: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................ ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1

B. Skenario..................................................................................................................... 1

C. Identifikasi Masalah................................................................................................... 2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori........................................................................................................... 3

B. Hasil Diskusi dan Pembahasan.................................................................................. 5

C. Kerangka Konsep ...................................................................................................... 10

BAB III : Penutup

A. Kesimpulan................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 12

iii

Page 4: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.

Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.

Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung

komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi

darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut

secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah

mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang

terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui

venula dan vena.

Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah

digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan

hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan

metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan

volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem

kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami

anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu

memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler

tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent( kelalaian).

Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi

kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan

serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.

B. Skenario

Judul : Jantung berdebar karena naik tangga

Tia (23 tahun) datang ke kampus dengan tergesa-gesa karena sudah

terlmbat mengikuti kuliah. Karena lift di kampus tidak dapat digunakan , dia

1

Page 5: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

terpaksa menggunakan tangga padahal ruang kuliahnya berada di lantai 5.

Saat sampai di lantai 4 dia merasa lemas, nafasnya tersengal-sengal, jantung

berdetak kencang dan nadinya terasa cepat.

Kondisi ini membuat Tia melakukan pemeriksaan ke klinik kampus.

Pada pemeriksaannya didapatkan adanya tachicardi. Dokter menjelaskan

keadaan ini sehubungan dengan sirkulasi darah, mekanisme kerja jantung dan

hemodinamika yang meningkat..

C. Identifikasi Masalah

1. Siklus Jantung

2. Kerja fisiologis jantung

3. Faktor-faktor penentu kerja jantung

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja jantung

5. Fungsi arteri, vena, dan kapiler

2

Page 6: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Menurut Setiadi (2007) Jantung terletak di dalam rongga mediastinum

dari rongga dada (thorax), diantara kedua paru.

1. Bagian depan dilindungi oleh strenum dan tulang-tulang iga setinggi

kosta ke-3 sampai ke-4.

2. Dinding samping berhubungan dengan paru-paru dan faises

mediastinalis.

3. Dinding atas setinggi thorakal ke-6 dan servikal ke-2 berhubungan

dengan aorta, pulmonalis, dan bronkus dextra dan sinistra.

4. Didnding belakang, mediastinum posterior oesofagus, aorta desenden,

vena azigos, dan kolumna vertebra torakalis .

5. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

Jantung merupakan organ muscularis yang mempunyai rongga di

dalamnya dan berbentuk kerucut (conus) dengan ukuran sebesar kepal/tinju

pemiliknya. Jantung bersandar pada diafragma diantara bagian bawah kedua

pulmo. Jantung terletak di dalam Mediastinum Media, disebelah ventral

ditutupi oleh sternum dan kartilago costa III-VI. Apek dari kerucut terletak di

bawah depan dan kekiri. Hampir 2/3 bagian jantung terletak di sebelahh kiri

bidang media. (S & Boyanto, 1986)

Menurut S & Boyanto (1986) ukuran jantung pada manusia dewasa

mempunyai ukuran panjang 12 cm, lebar 8-9 cm, diameter anteroposterior 6

cm. Berat jantung laki-laki 380-340 gram, sedangkan wanita 230-280 gram.

S & Boyanto (1986) mengatakan bahwa dinding dari jantung tersusun

atas 3 lapis, yaitu dinding terluar disebut Epicardium, dinding bagian tengah

Myocardium, dan dinding terdalam disebut Endocardium.

Lapisan dalam epicardium disebut membrana serosa yang sama dengan

pericardium viscerale, merupakan selapis cel squamosa yang bersandar pada

3

Page 7: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

lamina propia jaringan ikat halus. Diantara membrana serosa dengan

myocardium terdapat jaringan ikat fibroelastis. Jarigan ikat ini bercampur

dengan jaringan jaringan lemak yang mengisi celah dan sulcus sehingga

permukaan jantung tampak halus. (S & Boyanto, 1986)

Pembuluh dasar besar dan saraf terdapat di dalam lapisan ini.

Myocardium tersusun atas beberapa lapis otot jantung.. endocardium

merupakan lapisan squamosa endhotelial dan melanjut pada endothel

pembuluh darah yang melapisi permukaan dalam rongga jantung. Walaupun

jantung bebar bergerak dan tidak melekat pada organ sekitarnya, untuk

menjaga supaya tetap ditempatnya, hal ini dilakukan oleh pembuluh darahh

besar dan oleh pericardium. (S & Boyanto, 1986)

Pada bagian permukaan inferior (diafragma) sebagian besar adalah

ventrikel kiri dan sebagian ventrikel kanan. Batas kanan jantung dibentuk

oleh vena kava superior dan atrium kanan, sedangkan batas kiri jantung

dibentuk oleh atrium kiri dan sebagian atrium kanan ang berada di iga ke 2

(dua). Selaput yang membungkus jantung disebut Perikardium, yang terdiri

dari 2 lapisan:

1. Perikardium fibrosa, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada,

diafragma dan pleura.

2. Perikardium serosa, yaitu lapisan dalam dari perikardium terdiri dari

lapisan parietalis; melekat pada perikardium fibrosa dan lapisan viseralis

yang melekat pada perikardium fibrosa dan lapisan viseralis yang

melekat pada jantung yang juga disebut epikardium.

Diantara kedua lapisan tersebut terdapat rongga yang disebut rongga

perikardium yang berisi sedikit cairan pelumas atau yang disebut cairan

perikardium kurang lebih 10-30 ml yang berguna untuk mengurangi gesekan

yang timbul akibat gerak jantung. Perikardium juga berfungsi sebagai barier

terhadap infeksi dari paru dan mediastinum. (Setiadi, 2007)

4

Page 8: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

B. Hasil Diskusi dan Pembahasan

1. Siklus Jantung

Pada waktu aktifitas depolarisasi menjalar keseluruh ventrikel, ventrikel

berkontraksi dan tekanan didalamnya meningkat. Pada waktu tekanan di

dalam ventrikel melebihi tekanan atrium, katub mitral dan

trikuspidmenutup dan terdengar sebagai bunyi ,jantung pertama. Fase

kontraksi ventrikel yang berlangsung sebelum katub-katub semilunar

terbuka disebut fase kontraksi isovolumetrik. Disebut demikian karena

tekanan di dalam ventrikel meningkat tanpa ada darah yang keluar ,

sampai tekanan di daam ventrikel melebihi tekanan aorta atau arteri

pulmonalis, disaat katub0katub semilunar terbuka dan darah keluar dari

ventrikel. Ejeksi darah dari ventrikel (terutama ventrikel kiri)

berlangsung sangat cepat pada permulaan, sehinggakadang kadang

menimbulkan suara yang merupakan komponen akhir dari bunyi jantung

satu, fase ini disebut fase ejeksi cepat.

2. Kerja Fisiologis Jantung

Kerja fisiologis jantung ialah sistem konduksi jantung. Di dalam otot

jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik.

Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifatyang khusus, yaitu :

1. Otomatis, kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.

2. Irama, kemampuan membentuk impuls yang teratur.

3. Daya konduksi, kemampuan untuk menyalurkan impuls.

4. Daya rangsang, kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang.

Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas, maka secara spontan dan teratur

jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui

sistem hantaran untuk merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan

kontraksi otot. Perjalanan impuls dimulai dari nodus SA ke nodus AV,

sampai ke serabut purkinye.

Di dinding atrium kanan terdapat nodus sinoatrial (SA). Sel-sel dari

nodus SA memiliki otomatisasi. Karena nodus Sa secara normal

5

Page 9: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

melepaskan impuls dengan kecepatan lebih cepat daripada sel jantung

lain dengan otomatisasi 60 sampai 100 denyut/menit. Jaringan khusus ini

bekerja sebagai pemacu jantung normal. Pada bagian bawah septum

interatrial terdapat nodus atrioventrikuler (AV). Jarinagn ini bekerja

bekerja untuk menghantarkan, memperlambat, potensial aksi atrial

sebelum ia mengirimnya ke ventrikel. Potensial aksi mencapai nodus AV

pada waktu yang berbeda. Nodus AV memperlambat hantaran dari

potensial aksi ini sampai semua potensial aksi telah dikeluarkan atrium

dan memasuki nodus AV.

Setelah sedikit perlambatan ini, nodus AV melampaui

potensial aksi sekaligus, ke jaringan konduksi

ventrikular,memungkinkan kontraksi simultan semua sel

ventrikel. Pelambatan nodus AV ini juga memungkinkan

waktu untuk atrium secara penuh mengejeksi kelebihan

darahnya ke dalam ventrikel, sebagai persiapan untuk

sistole ventrikel.

Dari nodus AV, impuls berjalan ke berkas his di septum

interventrikuler ke cabang berkas kanan dan kiri, dan

kemudian melalui satu dari beberapa serat purkinye ke

jaringan moikard ventrikel itu sendiri. Potensial aksi dapat

melintasi jaringan penghantar tiga sampai tujuh kali lebih

cepat daripada melalui miokard ventrikel. Maka berkas,

cabang dan serabut purkinye dapat mendekati kontraksi

simultan dari semua bagian ventrikel, sehingga

memungkinkan terjadinya penyatuan kerja pompa

maksimal.

3. Faktor-Faktor Penentu Kerja Jantung

Fungsi jantung dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait dalam

menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac

output), yaitu :

6

Page 10: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

a. Beban awal (preload)

b. Kontraktil

c. Beban akhir (afterload)

d. Frekwensi jantung

Beban awal (preload) adalah jumlah regangan serabut otot jantung segera

sebelum sistol. Biasanya, jumlah regangan suatu ruang proporsional

terhadap volume darah ruang yang ditampung pada akhir diastol,

sebelum sistol.

Karena preload adalah ukuran volume pada akhir diastol,sering sama

dengan volume atau tekanan akhir diastol, maka preload ventrikel kiri

diawali oleh tekanan akhir diastolik ventrikel kiri.

Preload dapat diperkirakan dengan mengukur tekanan atrium kiri

(Pulmonary capillary wedge presure atau PCWP)

Beban akhir (afterload) adalah kekuatan atau tekanan ruang jantung

dimana ruang jantung harus mengejeksikan darah selama sistolik. Faktor

yang penting dalam menentukan afterload adalah tahanan vaskular, juga

pada pembuluh sistemik dan pulmonal. Afterload sering sama dengan

tahanan vaskular atau tahanan vaskular pulmonar. Afterload

mempengaruhi isi sekuncup (stroke volume) karena peningkatan atau

pengosongan ventrikel dengan mudah selama sistole. Penurunan tahanan

vaskular sistemik, melalui vasodilatasi, menggambarkan ventrikel kiri

secara relatif membesar, terbuka dan arteri rileks sehingga ventrikel

dapat memompa. Apabila tahanan sistemik meningkat, misalnya saat

katekolamin yang mencetuskan konstriksi arteri, ini memerlukan lebih

banyak kekuatan bagi ventrikel kiri memompa kedalam vaskularisasi

yang sempit, isi sekuncup akan menurun.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Jantung

Pengaruh berbagai ion pada fungsi jantung

a. Pengaruh ion kalium

7

Page 11: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

1) Kelebihan: menyebabkan jantung menjadi sangat dilatasi dan

lemas serta frekuensi jantung lambat

2) Kekurangan menghambat hantaran impuls jantung dari artrium ke

ventrikel melalui berkas A-V Node

3) Peningkatan konsentrasi kalium hanya 8-12 mEq/liter-2 sampai 3

kali normal – biasanya akan menyebabkan kelemahan jantung

sedemikian rupa sehingga akan menyebabkan kematian

b. Pengaruh ion kalsium

1) Kelebihan: menyebabkan jantung berkontraksi spastik. Hal ini

disebabkan oleh efek langsung ion kalsium untuk merangsang

proses kontraksi jantung.

2) Defisiansi menyebabkan jantung lemas sama dengan efek

kalsium.

3) Pengurangan konsentrasi ion kalsium yang besar biasanya akan

mematikan orang karena tetani yang timbul sebelumnya akan

mempengaruhi jantung dengan bermakna.

4) Peningkatan ion kalsium hampir tidak pernah terjadi karena ion

kalsium diendapkan dalam tulang/ kadang-kadang disembarang

tempat dalam jaringan tubuhsebagai garam kalsium yang tidak

larut sebelum tingkat tersebut tercapai.

c. Pengaruh ion natrium

1) Kelebihan: menekan fungsi jantuug, suatu efek yang sama seperti

ion kalium dengan alasan yang berbeda sama sekali, makin besar

konsentrasi ion natrium dalam cairan ekstraselmakin kurang

efektifitas ion kalsium menyebabkan kontraksi, bila terdapat

potensial aksi

2) Konsentrasi natrium yang sangat rendah sering menyebabkan

kematian karena fibrilasi jantung.

d. Pengaruh suhu pada jantung

1) Peningkatan suhu menyebabkan peningkatan frekuensi jantung

yang besar.

8

Page 12: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

2) Penurunan suhu sangat mengurangi frekuensi.

3) Kekuatan suhu moderat, tetapi peningkatan suhu yang lama

melelahkan jantung dan menyebabkan kelemahan.

5. Fungsi Arteri, Vena, dan Kapiler

a. Arteri

Menyalurkan darah dari jantung ke sistem kapiler-

kapiler ditiap-tiap organ dan mentransport darah ke

jaringan di bawah tekanan yang tinggi.

b. Vena

Sebagai saluran untuk mengangkut darah dari venula

kembali ke jantung yang sama pentingnya dan vena

berperan sebagai penampung darah utama ekstra.

c. Kapiler

Sebagai tempat pertukaran zat metabolic dan gas

dalam darah yang utama

9

Page 13: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

C. Peta Konsep

10

Sistem Kardiovaskuler

Hemodinamika

Jantung

Mekanisme Kerja

Bagian-bagian Jantung

Pembuluh Darah

Arteri

Vena

Kapiler

Sirkulasi Darah

Page 14: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler.

Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.

Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana

darah mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk

metabolisme. Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk

dibuang melalui organ-organ eksresi.

Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang

terdiri atas :

1. Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan

terhadap darah agar dapat mengalir ke jaringan.

2. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah

dapat didistribusikan ke seluruh tubuh. Pembuluh darah ini terdiri dari

arteri, vena, dan kapiler. Masing-masing memiliki fungsi tertentu.

11

Page 15: Laporan Lbm 1 Blok 3 Sgd 4

DAFTAR PUSTAKA

Fandson, R. D. (1992). Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi ke-4. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Guyton, A. C. (1983). Fisiologi Manusia dan Mekanismenya Terhadap Penyakit.

Jakarta: EGC.

S, M. W., & Boyanto. (1986). Situs Thoracis. Semarang: Lab. Anatomi FK

UNDIP.

Setiadi. (2007). Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Sherwood, L. (2001). Fisologi Manusia dari Sel ke Jaringan. Jakarta: EGC.

12