11
Resusitasi Neonatus 10% dari bayi baru lahir membutuhkan bantuan pernafasan saat baru lahir dan hanya 1% yang membutuhkan pertolongan. Fisiologi Saat di dalam kandungan Sebelum lahir seluruh oksigen yang dibutuhkan janin diberikan melalui mekanisme difusi melalui plasenta yang berasal dari ibu ke darah janin. Oksigen yang dialirkan ke paru hanya sedikit karena paru janin belum berfungsi sebagai sumber pernafasan. Alveoli janin masih terisi dengan cairan dan pembuluh arteriol mengalami kontriksi sehingga pO 2 parsial rendah. Setelah lahir bayi tidak bergantung pada plasenta tetapi paru sebagai sumber utama oksigen. Sehingga cairan harus diserap dare alveoli, paru harus terisi udara yang mengandung oksigen dan pembuluh darah di paru harus berelaksasi untuk mengingkatkan aliran ke alveoli dan oksigen akan diserap ke seluruh tubuh. Perubahan yang terjadi saat bayi lahir: 1. Cairan alveoli diserap jaringan paru dan alveoli berisi udara. Oksigen akan mengalir ke dalam pembuluh darah sekitar alveoli. 2. Arteri dan vena umbilikalis akan menutup yang akan menurunkan tahanan pada sirkulasi plasenta dan meningkatkan tekanan darah sistemik. 3. Akibat tekanan udara dan peningkatan kadar oksigen di alveoli, pembuluh darah paru akan mengalami relaksasi sehingga tahanan terhadap aliran darah berkurang. Tekanan pada arteri pulmonalis akan lebih rendah dan akan meningkatkan aliran darah paru dan menurunkan aliran pada duktus arteriosus. Oksigen akan diabsorbsi di alveolus oleh pembuluh darah vena pulmonalis. Diperkirakan 10% bayi baru lahir membutuhkan bantuan untuk bernapas pada saat lahir dan 1% saja yang membutuhkan resusitasi yang ekstensif. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kebutuhan resusitasi neonatus Faktor antepartum:

Resusitasi Neonatus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

resus

Citation preview

Resusitasi Neonatus10% dari bayi baru lahir membutuhkan bantuan pernafasan saat baru lahir dan hanya 1% yang membutuhkan pertolongan. FisiologiSaat di dalam kandunganSebelum lahir seluruh oksigen yang dibutuhkan janin diberikan melalui mekanisme difusi melalui plasenta yang berasal dari ibu ke darah janin. Oksigen yang dialirkan ke paru hanya sedikit karena paru janin belum berfungsi sebagai sumber pernafasan. Alveoli janin masih terisi dengan cairan dan pembuluh arteriol mengalami kontriksi sehingga pO2 parsial rendah. Setelah lahir bayi tidak bergantung pada plasenta tetapi paru sebagai sumber utama oksigen. Sehingga cairan harus diserap dare alveoli, paru harus terisi udara yang mengandung oksigen dan pembuluh darah di paru harus berelaksasi untuk mengingkatkan aliran ke alveoli dan oksigen akan diserap ke seluruh tubuh.Perubahan yang terjadi saat bayi lahir:1. Cairan alveoli diserap jaringan paru dan alveoli berisi udara. Oksigen akan mengalir ke dalam pembuluh darah sekitar alveoli.2. Arteri dan vena umbilikalis akan menutup yang akan menurunkan tahanan pada sirkulasi plasenta dan meningkatkan tekanan darah sistemik.3. Akibat tekanan udara dan peningkatan kadar oksigen di alveoli, pembuluh darah paru akan mengalami relaksasi sehingga tahanan terhadap aliran darah berkurang. Tekanan pada arteri pulmonalis akan lebih rendah dan akan meningkatkan aliran darah paru dan menurunkan aliran pada duktus arteriosus. Oksigen akan diabsorbsi di alveolus oleh pembuluh darah vena pulmonalis.Diperkirakan 10% bayi baru lahir membutuhkan bantuan untuk bernapas pada saat lahir dan 1% saja yang membutuhkan resusitasi yang ekstensif.Faktor-faktor yang berkaitan dengan kebutuhan resusitasi neonatusFaktor antepartum: Diabetes maternal Hipertensi dalam kehamilan Hipertensi kronik Anemia Riwayak kematian janin dan neonatus Perdarahan pada trimester II-III Ibu dengan penyakit jantung, ginjal, paru dsb Poli/oligo hidramnion Ketuban pecah dini Hidrops fetalis Kehamilan posterm Kehamilan ganda Berat janin tidak sesuai masa kehamilan Malformasi atau anomali janin Tanpa pemeriksaan antenatal Usia 35 tahun

Faktor intrapartum: Sectio Caesarea kegawatdaruratan Kelahiran dengan ekstraksi vakum Letak sungsang atau presentasi abnormal Kelahiran kurang bulan Koiroamnionitis Ketuban pecah lama (>18 jam sebelum persalinan) Partus lama (> 24 jam) Kala 2 lama (>2 jam) Bradikardia janin persisten Air ketuban hijau kental bercampur mekonium Prolaps tali pusat Solusio plasenta Plasenta previa

Peralatan yang dibutuhkan resusitasi neonatus:Perlengkapan penghisap: Balon penghisap (Bulb syringe) Penghisap mekanik dan tabung Kateter penghisap: 5F, 6F, 8F, 10F, 12F dan 14F Pipa lambung 8F dan spruit 20 mL Penghisap mekoniumPeralatan balon dan sungkup Balon resusitasi neonatus Sungkup ukuran bayi cukup bulan dan kurang bulan Sumber oksigenPeralatan intubasi: Laringoskop dengan daun lurus no. 0 (kurang bulan), 1 (cukup bulan) Lampu dan bateri cadangan untuk laringoskop Pipa endotrakeal no 2.5, 3.0, 3.5, 4.0 Stilet Gunting Plester Kapas alkohol KapnografObat-obatan: Epinefrin 1:10.000 (0,1mg/mL) Kristaloid isotonik (NaCl atau RL) Natrium Bikarbonat 4,2% (5meq/10mL) Nalokson Hidroklorida 0,4mg/mL Dextrose 10% Larutan NaCl untuk bilas Pipa orogastrik 5F Kateter umbilikal disertai sarung tangan steril, scalpel/gunting, larutan yodium, plester umbilikal Kateter umbilikal 3F, 5F Tree way stopcock Spruit 1,3,5,10,20, 50mL Needle ukuran 25,21,18Lain-lain: Sarung tangan dan pelindung lain Alat pemancar panas Kain hangat Jam Stetoskop Plester Monitor jantung dan pulse oximeter dengan probe dan elektrodanyaNilai APGAR

Bila terdapat mekonium dan bayi tidak bugar:Bila bayi mengalami depresi pernafasan, tonus otot kurang dan frekuensi jantung 100x/mnt cukup membersihkan sekret dan mekonium dari mulut dan hidung dengan menggunakan balon penghisap biasa.

Bila bayi bernafas terdapat sianosis sentral:Warna kulit bayi paling baik dilihat dengan melihat bagian sentral tubuh. Sianosis yang disebabkan kekurangan oksigen di dalam darah akan terlihat sebagai kebiruan pada bibir, lidah dan tubuh bagian tengah. Bayi sehat juga dapat menunjukkan sianosis sentral namun dalam beberapa detik akan tampak kemerahan. Hanya sianosis sentral yang memerlukan intervensi. Bila bayi bernafas tetapi tampak biru diperlukan pemberian oksigen tambahan dapat menggunakan balon atau sungkup atau T- piece resuscitator.Indikasi pemberian VTP: Apnu/pernafasan megap-megap Frekuensi jantung 100x/menit tetapi tampak sulit bernafas, sianosis atau memiliki saturasi yang rendah. TPAE yang diberikan yaitu dapat sampai 6 cmH20. Apabila bayi dengan apnu, frekuensi jantung