Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    1/33

    Referat

    PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID DALAM BIDANGPENGGUNAAN KORTIKOSTEROID DALAM BIDANGDERMATOLOGIDERMATOLOGI

    Disusun Oleh :

    Dwirasti Mahardika

    2007730041

    Dokter Pembimbing :

    1

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    2/33

    dr. Din Din B.R. Sp. KK

    KEPANITERAAN KLINIK

    ILMU PEN AKIT KULIT DAN KELAMIN

    RSUD KELAS B !IAN"UR

    #$%#

    BAB I

    PENDA&ULUAN

    Kortikosteroid merupakan obat yang mempunyai khasiat dan indikasi

    klinis yang sangat luas. Kortikosteroid sering disebut sebagai life saving drug.

    an!aat dari preparat ini "ukup besar tetapi karena e!ek samping yang tidak

    diharapkan "ukup banyak# maka dalam penggunaannya dibatasi termasuk dalam

    bidang dermatologi kortikosteroid merupakan pengobatan yang paling sering

    diberikan kepada pasien. 1#2 Kortikosteroid adalah deri$at dari hormon

    kortikosteroid yang dihasilkan oleh kelen%ar adrenal. &ormon ini dapat

    mempengaruhi $olume dan tekanan darah# kadar gula darah# otot dan resistensi

    tubuh. 3#4

    Dalam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan men%adi dua golongan besar yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. 'erbagai %enis kortikosteroid

    sintetis telah dibuat dengan tu%uan utama untuk mengurangi akti$itas

    mineralokortikoidnya dan meningkatkan akti$itas antiin!lamasinya# misalnya

    deksametason yang mempunyai e!ek antiin!lamasi 30 kali lebih kuat dan e!ek

    retensi natrium lebih ke"il dibandingkan dengan kortisol. 'erdasarkan "ara

    penggunaannya kortikosteroid dapat dibagi dua yaitu kortikosteroid sistemik dan

    kortikosteroid topikal. Kortikosteroid topikal adalah obat yang digunakan di kulit

    2

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    3/33

    pada tempat tertentu dan merupakan terapi topikal yang memberi pilihan untuk

    para ahli kulit dengan menyediakan banyak pilihan e!ek pengobatan yang

    diinginkan# diantaranya termasuk melembabkan kulit# meli"inkan# atau

    mendinginkan area yang dira(at. 3#4#)

    *ebagian besar khasiat yang diharapkan dari pemakaian kortikosteroid

    adalah sebagai antiin!lamasi# antialergi atau imunosupresi!. Karena khasiat inilah

    kortikosteroid banyak digunakan dalam bidang dermatologi. Dibidang

    dermatologi pada umumnya lebih ditekankan sebagai obat antialergi. +erapi

    dengan obat ini bukan merupakan terapi kausal melainkan terapi pengendalian

    atau paliatif sa%a# ke"uali pada insufisiensi korteks adrenal. *e%ak kortikosteroid

    digunakan dalam bidang dermatologi# obat tersebut sangat menolong penderita.

    'erbagai penyakit yang dahulu lama penyembuhannya dapat dipersingkat#

    misalnya dermatitis# penyakit berat yang dahulu dapat menyebabkan kematian#

    misalnya pem!igus# angka kematiannya dapat ditekan berkat pengobatan dengan

    kortikosteroid# demikian pula sindrom Stevens-Jhonson yang berat dan nekrolisis

    epidermal toksik .3#,

    Pengobatan berbagai penyakit kulit dengan menggunakan kortikosteroid

    sudah men%adi kegiatan sehari-hari di setiap poliklinik penyakit kulit. *e%ak salap

    hidrokortison asetat pertama kali dilaporkan penggunaannya oleh Sulzberger pada

    tahun 1 )2# perkembangan pengobatan dengan kortikosteroid ber%alan dengan

    pesat. *emakin ma%u ilmu pengetahuan semakin banyak pula ditemukan berbagai

    %enis kortikosteroid yang dapat digunakan dengan berbagai keunggulan dan e!ek

    samping yang semakin sedikit. &al ini berkat kema%uan dalam pengetahuan

    mengenai mekanisme ker%a serta pemahaman patogenesis berbagai penyakit#

    khususnya mengenai peradangan kulit. Dengan berbagai kema%uan ini# pemakaian

    kortikosteroid men%adi semakin rasional dan e!ekti!. 7

    3

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    4/33

    BAB II

    TIN"AUAN PUSTAKA

    %. Definisi

    Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di

    bagian korteks kelen%ar adrenal sebagai tanggapan atas hormon

    adrenokortikotropik / +& yang dilepaskan oleh kelen%ar hipo!isis. &ormon ini

    berperan pada banyak sistem !isiologis pada tubuh# misalnya tanggapan terhadap

    stres# tanggapan sistem kekebalan tubuh# dan pengaturan in!lamasi# metabolisme

    karbohidrat# peme"ahan protein# kadar elektrolit darah# serta tingkah laku .

    Kelen%ar adrenal terdiri dari 2 bagian yaitu bagian korteks dan medulla#

    sedangkan bagian korteks terbagi lagi men%adi 2 ona yaitu !asikulata dan

    glomerulosa. 5ona !asikulata mempunyai peran yang lebih besar dibandingkanona glomerulosa. 5ona !asikulata menghasilkan 2 %enis hormon yaitu

    glukokortikoid dan mineralokortikoid. 6olongan glukokortikoid adalah

    kortikosteroid yang e!ek utamanya terhadap penyimpanan glikogen hepar dan

    khasiat anti-in!lamasinya nyata# sedangkan pengaruhnya pada keseimbangan air

    dan elektrolit ke"il atau tidak berarti. Prototip untuk golongan ini adalah kortisol

    dan kortison# yang merupakan glukokortikoid alam. +erdapat %uga glukokortikoid

    sintetik# misalnya prednisolon# triamsinolon# dan betametason.3#

    4

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    5/33

    6olongan mineralokortikoid adalah kortikosteroid yang e!ek utamanya

    terhadap keseimbangan air dan elektrolit menimbulkan e!ek retensi a dan

    deplesi K # sedangkan pengaruhnya terhadap penyimpanan glikogen hepar sangat

    ke"il. Oleh karena itu mineralokortikoid %arang digunakan dalam terapi. Prototip

    dari golongan ini adalah desoksikortikosteron . 8mumnya golongan ini tidak

    mempunyai khasiat anti-in!lamasi yang berarti# ke"uali α-fluorokortisol #

    meskipun demikian sediaan ini tidak pernah digunakan sebagai obat anti-in!lamasi

    karena e!eknya pada keseimbangan air dan elektrolit terlalu besar. 'erdasarkan

    "ara penggunaannya kortikosteroid dapat dibagi dua yaitu kortikosteroid sistemik

    dan kortikosteroid topikal. 1#3#

    #. 'ar(ak)*)+i

    *emua hormon steroid sama-sama mempunyai rumus bangun

    siklopentanoperhidrofenantren 17-karbon dengan 4 buah "in"in yang diberi label

    9 D /6ambar 1 . odi!ikasi dari struktur "in"in dan struktur luar akan

    mengakibatkan perubahan pada e!ekti$itas dari steroid tersebut. tom karbon

    tambahan dapat ditambahkan pada posisi 10 dan 13 atau sebagai rantai sampingyang terikat pada 17. *emua steroid termasuk glukokortikosteroid mempunyai

    struktur dasar 4 "in"in kolestrol dengan 3 "in"in heksana dan 1 "in"in

    pentana. 2#3# #11

    &ormon steroid adrenal disintesis dari kolestrol yang terutama berasal

    dari plasma. Korteks adrenal mengubah asetat men%adi kolestrol# yang kemudian

    dengan bantuan en im diubah lebih lan%ut men%adi kortikosteroid dengan 21 atom

    karbon dan androgen lemah dengan 1 atom karbon. *ebagian besar kolesterol

    yang digunakan untuk steroidogenesis ini berasal dari luar /eksogen # baik pada

    keadaan basal maupun setelah pemberian +&.

    Dalam korteks adrenal kortikosteroid tidak disimpan sehingga harus

    disintesis terus menerus. 'ila biosintesis berhenti# meskipun hanya untuk

    beberapa menit sa%a# %umlah yang tersedia dalam kelen%ar adrenal tidak "ukup

    untuk memenuhi kebutuhan normal. Oleh karenanya ke"epatan biosintesisnya

    5

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    6/33

    disesuaikan dengan ke"epatan sekresinya. 'erikut adalah tabel yang menun%ukkan

    ke"epatan sekresi dan kadar plasma kortikosteroid terpenting pada manusia. 1#

    Ke"epatan sekresi

    dalam keadaaan

    optimal /mg hari

    Kadar plasma

    /;g 100ml

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    7/33

    Ga( ar %. Ga( aran (ekanis(e ker-a k)rtik)ster)id %,

    etabolisme kortikosteroid sintetis sama dengan kortikosteroid alami.

    Kortisol /%uga disebut hydrocortison memiliki berbagai e!ek !isiologis# termasuk

    regulasi metabolisme perantara# !ungsi kardio$askuler# pertumbuhan dan imunitas.

    *intesis dan sekresinya diregulasi se"ara ketat oleh sistem sara! pusat yang sangat

    sensiti! terhadap umpan balik negati! yang ditimbulkan oleh kortisol dalam

    sirkulasi dan glukokortikoid eksogen /sintetis . Pada orang de(asa normal#

    disekresi 10-20 mg kortisol setiap hari tanpa adanya stres. Pada plasma# kortisol

    7

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    8/33

    terikat pada protein dalam sirkulasi. Dalam kondisi normal sekitar 0@ berikatan

    dengan globulin-α

    2 / '6 corticosteroid-binding globulin # sedangkan sisanyasekitar )-10@ terikat lemah atau bebas dan tersedia untuk digunakan e!eknya pada

    sel target.

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    9/33

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    10/33

    mengurangi kolagen dan bahan dasar /atropi dermal# striae # e!ek $askuler

    kebanyakan berhubungan dengan %aringan konektif vaskuler / telangiektasis,

    purpura # dan kerusakan angiogenesis /pembentukan %aringan granulasi yang

    lambat . Khasiat glukokortikoid adalah sebagai anti radang setempat# anti-

    proli!erati!# dan imunosupresi!. elalui proses penetrasi# glukokortikoid masuk ke

    dalam inti sel-sel lesi# berikatan dengan kromatin gen tertentu# sehingga akti$itas

    sel-sel tersebut mengalami perubahan. *el-sel ini dapat menghasilkan protein baru

    yang dapat membentuk atau menggantikan sel-sel yang tidak ber!ungsi#

    menghambat mitosis /anti-proli!erati! # bergantung pada %enis dan stadium proses

    radang. 6lukokotikoid %uga dapat mengadakan stabilisasi membran lisosom#

    sehingga en im-en im yang dapat merusak %aringan tidak dikeluarkan. 3#11

    6lukokortikoid topikal adalah obat yang paling banyak dan tersering

    dipakai. B!ekti!itas kortikosteroid topikal bergantung pada %enis kortikosteroid dan

    penetrasi. Potensi kortikosteroid ditentukan berdasarkan kemampuan

    menyebabkan $asokontriksi pada kulit he(an per"obaan dan pada manusia.

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    11/33

    terin!eksi dermatitis atopik ? dan pada penyakit eks!oliati! berat# seperti psoriasis

    eritodermik# tampaknya sedikit sa(ar untuk penetrasi. 2#3#11

    B!ekti$itas kortisteroid bisa akibat dari si!at immunosupresi!nya.

    ekanisme yang terlibat dalam e!ek ini kurang diketahui. 'eberapa studi

    menun%ukkan bah(a kortikosteroid bisa menyebabkan pengurangan sel mast pada

    kulit. &al ini bisa men%elaskan penggunaan kortikosteroid topikal pada terapi

    urtikariapigmentosa.

    ekanisme sebenarnya dari e!ek anti-in!lamasi sangat kompleks dan kurang

    dimengerti. Diper"ayai bah(a kortikosteroid menggunakan e!ek anti-in!lamasinya

    dengan menginhibisi pembentukan prostaglandin dan deri$at lain pada %alur asam

    arakidonik. ekanisme lain yang turut memberikan e!ek anti-in!lamasi

    kortikosteroid adalah menghibisi proses !agositosis dan menstabilisasi membran

    lisosom dari sel-sel !agosit. 2#3#11

    /. K*asifikasi

    eskipun kortikosteroid mempunyai berbagai ma"am akti$itas biologik#umumnya potensi sediaan alamiah maupun yang sintetik ditentukan oleh besarnya

    e!ek retensi natrium dan penyimpanan glikogen di hepar atau besarnya khasiat

    anti-in!lamasinya. *ediaan kortikosteroid sistemik dapat dibedakan men%adi tiga

    golongan berdasarkan masa ker%anya# potensi glukokortikoid# dosis ekui$alen dan

    potensi mineralokortikoid. 1#2#)#,#

    Ta e* %. Per andin+an p)tensi re*atif dan d)sis ek0i1a*en e erapa sediaank)rtik)ster)id %2

    11

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    12/33

    Keterangan:

    C hanya berlaku untuk pemberian oral atau = .

    * E ker%a singkat /t1 2 biologik -12 %am

    = E intermediate# ker%a sedang /t1 2 biologik 12-3, %am

    F E ker%a lama /t1 2 biologik 3,-72 %am

    Pada tabel diatas terlihat bah(a triamsinolon# parametason# betametason#

    dan deksametason tidak mempunyai e!ek mineralokortikoid. &ampir semua

    golongan kortikosteroid mempunyai e!ek glukokortikoid. Pada tabel ini obat

    disusun menurut kekuatan /potensi dari yang paling lemah sampai yang paling

    kuat. Parametason# betametason# dan deksametason mempunyai potensi paling

    kuat dengan (aktu paruh 3,-72 %am. *edangkan kortison dan hidrokortison

    mempunyai (aktu paruh paling singkat yaitu kurang dari 12 %am. &arus diingat

    semakin kuat potensinya semakin besar e!ek samping yang ter%adi. )

    B!ekti!itas kortiksteroid berhubungan dengan 4 hal yaitu $asokonstriksi#

    /antimitosis antiproli!erati!# immunosupresi! dan antiin!lamasi. *teroid topikal

    menyebabkan $asokontriksi pembuluh darah di bagian super!isial dermis# yang

    akan mengurangi eritema. Kemampuan untuk menyebabkan $asokontriksi ini

    biasanya berhubungan dengan potensi anti-in!lamasi# dan biasanya $asokontriksi

    ini digunakan sebagai suatu tanda untuk mengetahui akti$itas klinik dari suatu

    agen. Kombinasi ini digunakan untuk membagi kortikosteroid topikal me%adi 7

    golongan besar# diantaranya 6olongan = yang paling kuat daya anti-in!lamasi dan

    antimitotiknya /super poten . *ebaliknya golongan == yang terlemah /potensi

    lemah . 2

    12

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    13/33

    Kortikosteroid topikal

    Pada tahun 1 )2 *8F5'B>6B> dan A=++B memperkenalkan hidrokortison

    dan hidrokortison asatat sebagai obat topikal pertama dan golongan kortikosteroid

    /K.*. . &al ini merupakan kema%uan yang sangat basar dalam pengobatan

    penyakit kulit topikal karena K* mempunyai khasiat yang aangat luas# yaitu: anti

    in!lamasi# anti alergi# anti pruritus# anti mitotik dan $asokonstriksi. Pada

    penyelidikan temyata bah(a kortison dan dreno- orti"o-+rophi" &ormone

    / . .+.&. tidak e!ekti! sebagai obat topi"al.

    Pada perkembangan selan%utnya# pada tahun 1 ,0 diperkenalkan K* yang lebih

    poten daripada hidrokortison# yaitu K* yang bersenya(a halogen yang dikenal

    sebagai !luorinated "orti"osteroid. Penambahan 1 atom G pada posisi , dan dan

    satu rarrtai samping pada posisi 1, dan 17# menghasilkan bentuk yang mempunyai

    potensi tinggi# 5at- at ini pada konsentrasi 0#02)@ sampai 0#1@ memberikan

    pengaruh anti in!lamasi yang kuat# yang termasuk dalam golongan ini ialah# antara

    lain : betametaaon# betametaaon $alerat# betametason ben oat# !luosinolon

    asetonid# dan triamsinolon asetonid.

    Penggolongan

    Korlikosteroid topikal dibagi men%adi 7 golongan besar# di antaranya berdasarkan

    antiin!lamasi dan anti mitotik /lihat tabel 4 -1 . 6olongan = yang paling kuat daya

    antiin!lamasi dan ainti mitotiknya /superpoten . *ebaliknya golongan == yang

    terlemah /potensi lemah

    Ta e* #. Pen++)*)n+an k)rtik)ster)id t)pika* erdasarkan p)tensi k*inis :2#3#,#11

    K*asifikasi Na(a Da+an+ Na(a Generik G)*)n+an %3 4s0per p)ten5 Diprolene ointment

    Diprolene G "reamPsor"on ointment+emo$ate ointment+emo$ate "reamOluH !oam8ltra$ate ointment8ltra$ate "ream

    0#0)@ betamethason dipropionate

    0#0)@ di!lorasone dia"etate0#0)@ "lobetasol propionate

    0#0)@ halobetasol propionate

    13

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    14/33

    G)*)n+an II3 4p)tensitin++i5

    G)*)n+an III3 4p)tensitin++i5

    G)*)n+an I63 4p)tensi(edi0(5

    G)*)n+an 63 4p)tensi(edi0(5

    y"lo"ort ointmentDiprosone ointmentBlo"on ointmentGlorone ointment&alog ointment&alog "ream&alog solutionFideH ointmentFideH "reamFideH gelFideH solutionaHi!lor ointmentaHi$ate ointmentaHi$ate "ream+opi"ort ointment+opi"ort "ream+opi"ort gel

    risto"ort ointmentulti$ate ointmenty"lo"ort "reamy"lo"ort lotionDiprosone "reamGlurone "reamFideH B "reamaHi!lor "reamaHi$ate lotion+opi"ort FP "reamalisone ointment

    risto"ort ointmentordran ointment

    Blo"on "reamBlo"on lotionKenalog ointmentKenalog "ream*ynalar ointmentAest"ort ointment

    ordran "reamuti$ate "reamDermatop "reamDiprosone lotion

    Kenalog lotion

    0#1@ am"inonide0#0)@ betamethasone dipropionate0#01@ mometasone !uorate0#0)@ di!lorasone dia"etate0#01@ hal"inonide

    0#0)@ !luo"inonide

    0#0)@ di!lorasone dia"etate0#0)@ betamethasone dipropionate

    0#2)@ desoHimetasone

    0#0)@ desoHimetasone

    0#1@ triam"inolone a"etonide0#00)@ !luti"asone propionate0#1 am"inonide

    0#0)@ betamethasone dipropionate0#0)@ di!lorosone dia"etate0#0)@ !luo"inonide0#0)@ di!lorosone dia"etate0#0)@ betamethasone dipropionate0#0)@ desoHimetasone0#01@ betamethasone $alerate

    0#1@ triam"inolone a"etonide0#0)@ !lurandrenolide

    0#1@ mometasone !uroate

    0#1@ triam"inolone a"etonide

    0#02)@ !luo"inolone a"etonide0#2@ hydro"ortisone $alerate

    0#0)@ !lurandrenolide0#0)@ !luti"asone propionate0#1@ predni"arbate0#0)@ betamethasone dipropionate

    0#1@ triam"inolone a"etonide

    14

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    15/33

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    16/33

    kortikosteroid ialah lupus eritematousus diskoid# psoriasis di telapak tangan dan

    kaki# nekrobiosis lipiodika diabetikorum# $itiligo# granuloma anulare# sarkoidosis#

    liken planus# pem!igoid# eksantema !ikstum. Brupsi eksematosa biasanya diatasi

    dengan salep hidrokortison 1@. Pada penyakit kulit akut dan berat serta pada

    eksaserbasi penyakit kulit kronik# kortikosteroid diberikan se"ara sistemik. 2#3#11

    Pada pemberian kortikosteroid sistemik yang paling banyak digunakan

    adalah prednison karena telah lama digunakan dan harganya murah. 'ila ada

    gangguan hepar digunakan prednisolon karena prednison dimetabolisme di hepar

    men%adi prednisolon. Kortikosteroid yang memberi banyak e!ek mineralkortikoid

    %angan dipakai pada pemberian long term /lebih daripada sebulan . Pada penyakit

    berat dan sukar menelan# misalnya toksik epidermal nekrolisis dan sindrom

    Stevens-Jhonson harus diberikan kortikosteroid dengan dosis tinggi biasa se"ara

    intra$ena.

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    17/33

    paru-paru %anin /standar pelayanan . Per"obaan pada he(an menun%ukkan

    penggunaan kortikosteroid pada kulit he(an hamil akan menyebabkan

    abnormalitas pada pertumbuhan !etus. Per"obaan pada he(an tidak ada kaitan

    dengan e!ek pada manusia# tetapi mungkin ada sedikit resiko apabila steroid yang

    men"ukupi di absorbsi di kulit memasuki aliran darah (anita hamil terutama pada

    penggunaan dalam %umlah yang besar# %angka (aktu lama dan steroid potensi

    tinggi. nalisis yang baru sa%a dilakukan memperlihatkan hubungan yang ke"il

    tetapi penting antara kehamilan terutama trisemester pertama dengan bimbing

    sumbing. Kemungkinannya 1 @ dapat ter%adi cleft lip atau cleft palate saat

    penggunaan steroid selama kehamilan. Kortikosteroid sistemik yang biasa

    digunakan pada saat kehamilan adalah prednison dan kortison. *edangkan untuk

    topikal biasa digunakan hidrokortison dan betametason. 'egitu %uga pada (aktu

    menyusui# penggunaan kortikosteroid topikal harus dihindari dan diperhatikan.

    'elum diketahui dengan pasti apakah steroid topikal diekskresi melalui *=#

    tetapi sebaiknya tidak digunakan pada (anita sedang menyusui. 1#2#1,

    Kortikosteroid dapat menyebabkan gangguan mental bagi penggunanya.

    >ata-rata dosis yang dapat menyebabkan gangguan mental adalah ,0 mg hari#

    sedangkan dosis diba(ah 30 mg hari tidak bersi!at buruk pada mental

    penggunanya. 'agi pengguna yang sebelumnya memiliki gangguan %i(a dan

    sedang menggunakan pengobatan kortikosteroid sekitar 20@ dapat menginduksi

    timbulnya gangguan mental sedangkan 0@ tidak. 17

    *ebagai ilustrasi dapat diberikan "ontoh sebagai berikut:

    1. Psoriasis

    Penyakit psoriasis dengan skuama tebal berupa plakat# memerlukan steroid yang

    poten /golongan = dengan $ehikulum salap atau krim.

    2. Dermatitis atopik

    17

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    18/33

    Pada anak diperlukan steroid topikal yang lemah mengingat umur anak# lokalisasi

    penyakit dan kulit pada anak masih halus dan tipis. Dipilih bentuk krim. Pada

    de(asa diperlukan K.+. yang poten dalam bentuk salap.

    3. Dermatitis kontak alergik

    Pemakaian steroid dengan potensi sedang biasanya "ukup untuk mengatasi

    penyakit ini. 5at penyebab harus dihindari.

    4. Dermatitis dishidrotik

    Dermatitis ini memerlukan steroid yang poten dalam bentuk salap# sebab kulit di

    daerah itu tebal.

    ). Dermatitis numular

    Fesi biasanya multipel dan memerlukan K.+. yang poten.

    ,. Dermatitis seboroik

    Dermatitis ini "ukup sensiti! terhadap K.+. dan memerlukan steroid potensi

    sedang.

    7. Dermatitis intertriginosa

    Dermatitis ini memerlukan K.+. dengan potensi sedang untuk menghilangkan

    ge%ala gatal dan rasa panas.

    7. D)sis Dan Mekanis(e Pe( erian

    Pada saat memilih kortikosteroid topikal dipilih yang sesuai# aman# e!ek

    samping sedikit dan harga murah# disamping itu ada beberapa !aktor yang perlu di

    pertimbangkan yaitu %enis penyakit kulit# %enis vehikulum, kondisi penyakit yaitu

    stadium penyakit# luas tidaknya lesi# dalam dangkalnya lesi dan lokalisasi lesi.

    Perlu %uga dipertimbangkan umur penderita 3#11

    18

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    19/33

    *teroid topikal terdiri dari berbagai ma"am vehikulum dan bentuk dosis.

    *alep / ointments ialah bahan berlemak atau seperti lemak# yang pada suhu kamar

    berkonsistensi seperti mentega. 'ahan dasar biasanya $aselin# tetapi dapat pula

    lanolin atau minyak.

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    20/33

    1. Pemakaian kortikosteroid topikal poten tidak dibenarkan pada bayi dan anak.

    2. Pemakaian kortikosteroid poten orang de(asa hanya 40 gram per minggu#

    sebaiknya %angan lebih lama dari 2 minggu. 'ila lesi sudah membaik# pilihlah

    salah satu dari golongan sedang dan bila perlu diteruskan dengan hidrokortison

    asetat 1@.

    3.

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    21/33

    dan kalau lebih dari sebulan. Pada sindrom putus obat terdapat keluhan lemah#

    lelah# anoreksia dan demam ringan yang %aranng melebihi 3 J . ,

    Penggunaan glukokortikoid %angka pan%ang yaitu lebih dari 3 sampai 4

    minggu perlu dilakukan penurunan dosis se"ara perlahan-lahan untuk men"ari

    dosis pemeliharaan dan menghindari ter%adi supresi adrenal. ara penurunan yang

    baik dengan menukar dari dosis tunggal men%adi dosis selang sehari diikuti

    dengan penurunan %umlah dosis obat. 8ntuk men"egah ter%adinya supresi korteks

    kelen%ar adrenal kortikosteroid dapat diberikan selang sehari sebagai dosis tunggal

    pada pagi hari /%am # karena kadar kortisol tertinggi dalam darah pada pagi hari.

    Keburukan pemberian dosis selang sehari ialah pada hari bebas obat penyakit

    dapat kambuh. 8ntuk men"egahnya# pada hari yang seharusnya bebas obat masih

    diberikan kortikosteroid dengan dosis yang lebih rendah daripada dosis pada hari

    pemberian obat. Kemudian perlahan-lahan dosisnya diturunkan. 'ila dosis telah

    men"api 7#) mg prednison# selan%utnya pada hari yang seharusnya bebas obat

    tidak diberikan kortikosteroid lagi. lasannya ialah bila diturunkan berarti hanya

    ) mg dan dosis ini merupakan dosis !isiologik. *eterusnya dapat diberikan selang

    sehari. ,

    Ta e* ,. Ber a+ai pen8akit 8an+ dapat di) ati den+an k)rtik)ster)id eserta

    d)sisn8a3 %97

    Na(a pen8akit Ma:a( k)rtik)ster)id dan d)sisn8a sehari

    DermatitisBrupsi alergi obat ringan

    *eaksi lepra

    DFBPem!igoid bulosaPem!igus $ulgarisPem!igus !oliaseus

    Pem!igus eritematosaPsoriasis pustulosa

    >eaksi

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    22/33

    Dosis yang tertulis ialah dosis patokan untuk orang de(asa menurut

    pengalaman# tidak bersi!at mutlak karena bergantung pada respons penderita.

    Dosis untuk anak disesuaikan dengan berat badan umur. eakti$asi in!eksibnormalitas metabolik

    +ekanan darah'erat badanPPD# /12 hari setelah pemakaian prednisonBlektrolit# lipid# glukosa /t.u penderita diabetes dan

    22

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    23/33

    ).,.

    7.

    .

    Osteoporosisata

    Katarak 6laukoma8lkus peptik

    *upresi kelen%ar adrenal

    hiperlipidemiaDensitas tulang

    Pemeriksaan slit lamp /setiap , sampai 12 bulan+ekanan intraokular /saat bulan pertama dan keenamPertimbangkan pengunaan antagonis & 2 atau

    proton pump inhibitor Dosis tunggal di pagi hari# periksa serum kortisol

    pada %am pagi sebelum tapering o!!.

    =. Efek Sa(pin+

    Kortikosteroid merupakan obat yang mempunyai khasiat dan indikasi

    klinis yang sangat luas. an!aat dari preparat ini "ukup besar tetapi karena e!ek

    samping yang tidak diharapkan "ukup banyak# maka dalam penggunaannya

    dibatasi

    6e%ala e!ek samping.

    1. tro!i.2. *trie atro!ise.3. +elangiektasis.4. Purpura.). Dermatosis akne!ormis,. &ipertrikosis setempat.7. &ipopigmentasi.. Dermatitis perioral.. enghambat penyembuhan ulkus.

    10. =n!eksi mudah ter%adi dan meluas.11. 6ambaran inis penyakit in!eksi men-%adi kabur.

    Dermato!itosis yang diobati dengan K.+. gambaran klinisnya men%adi tidak khas

    karena e!ek anti-in!lamasinya. Piggir yang eritematosa dan ber-batas tegas

    men%adi kabur dan meluas dikenal sebagai tinea in"ognito.

    Ta e* 2. Efek sa(pin+ k)rtik)ster)id siste(ik se:ara 0(0(. %

    Te(pat Ma:a( efek sa(pin+

    23

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    24/33

    %. *aluran "erna

    #. Otot,. *usunan sara! pusat

    /. +ulang

    2. Kulit

    7. ata;. Darah=. Pembuluh darah>. Kelen%ar adrenal

    bagian kortek %$. etabolisme protein#

    K& dan lemak %%. Blektrolit

    %#. *istem immunitas

    &ipersekresi asam lambung# mengubah proteksi gaster#ulkus peptikum per!orasi# pankreatitis# ileitis regional#kolitis ulserati!.&ipotro!i# !ibrosis# miopati panggul bahu.Perubahan kepribadian /eu!oria# insomnia# gelisah#mudah tersinggung# psikosis# paranoid# hiperkinesis#ke"endrungan bunuh diri # na!su makan bertambah.Osteoporosis#!raktur# kompresi $ertebra# skoliosis# !raktur tulang pan%ang.&irsutisme# hipotropi# strie atro!ise# dermatosisaknei!ormis# purpura# telangiektasis.6laukoma dan katarak subkapsular posterior Kenaikan &b# eritrosit# leukosit dan lim!ositKenaikan tekanan darahtro!i# tidak bisa mela(an stres

    Kehilangan protein /e!ek katabolik # hiperlipidemia#gulameninggi# obesitas# buffalo hump # perlemakan hati.

    >etensi a air# kehilangan kalium /astenia# paralisis#tetani# aritmia korenurun# rentan terhadap in!eksi# reakti$asi +b dan

    herpes simplek# keganasan dapat timbul.

    B!ek samping pada tulang ter%adi umumnya pada manula dan (anita

    saat menopause. B!ek samping lain adalah sindrom ushing yang terdiri atas

    muka bulan# buffalo hump, penebalan lemak suprakla$ikula# obesitas sentral #

    striae atro!ise# purpura# dermatosis akne!ormis dan hirsustisme. *elain itu %uga

    gangguan menstruasi# nyeri kepala# psedudotumor serebri# impotensi#

    hiperhidrosis# flushing # $ertigo# hepatomegali dan keadaan aterosklerosis

    diper"epat. Pada anak memperlambat pertumbuhan. ,

    Efek Sa(pin+ Dari Pen++0naan Sin+kat Ster)ids Siste(ik %

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    25/33

    • eningkatkan berat badan

    • B!ek psikologis# termasuk peningkatan atau penurunan energi

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    26/33

    • eningkatkan diabetes mellitus /gula darah tinggi .

    • Kenaikan lemak darah /trigliserida .

    • >edistribusi lemak tubuh: (a%ah bulan# punuk kerbau dan trun"al obesity.

    • >etensi garam: kaki bengkak# menaikkan tekanan darah# meningkatkan

    berat badan dan gagal %antung.

    Kegoyahan dan tremor.

    • Penyakit mata# khususnya glaukoma /peningkatan tekanan intrao"ular dan

    katarak sub"apsular posterior.

    • B!ek psikologis termasuk insomnia# perubahan mood# peningkatan energi#

    kegembiraan# delirium atau depresi.

    • *akit kepala dan menaikkan tekanan intrakranial.

    • Peningkatan resiko in!eksi internal# terutama ketika dosis tinggi

    diresepkan /misalnya tuberkulosis .

    • 8lkus peptikum# terutama pada pengobatan yang menggunakan anti-

    in!lamasi.

    • da %uga e!ek samping dari mengurangi dosis? termasuk kelelahan# sakit

    kepala# nyeri otot dan sendi dan depresi.

    Pada pengobatan %angka pan%ang harus (aspada terhdap e!ek samping#

    hendaknya diperiksa tekanan darah dan berat badan /seminggu sekali terutama

    pada usia diatas 40 tahun dan pemeriksaan laboratorium &b# %umlah leukosit#

    hitung %enis# F.B.D# urin lengkap kadar a dan K dalam darah# gula darah

    /seminggu sekali # !oto toraks# apakah ada tuberkulosis paru /3bulan sekali . ,

    26

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    27/33

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    28/33

    Efek Dermal

    +er%adi penurunan sintesis kolagen dan pengurangan pada substansi dasar.

    =ni menyebabkan terbentuknya striae dan keadaan $askulator dermal yang lemah

    akan menyebabkan mudah ruptur %ika ter%adi trauma atau terpotong. Pendarahan

    intradermal yang ter%adi akan menyebar dengan "epat untuk menghasilkan suatu

    blot hemorrhage. =ni nantinya akan terserap dan membentuk %aringan parut stelata#

    yang terlihat seperti usia kulit prematur.

    Efek Vaskular

    B!ek ini termasuk :

    1. asodilatasi yang ter!iksasi. Kortikosteroid pada a(alnya menyebabkan

    $asokontriksi pada pembuluh darah yang ke"il di super!isial.

    2. Genomena rebound. asokontriksi yang lama akan menyebabkan

    pembuluh darah yang ke"il mengalami dilatasi berlebihan# yang bisa

    mengakibatkan edema# in!lamasi lan%ut# dan kadang-kadang pustulasi.

    +er%adi e!ek samping bergantung pada dosis# lama pengobatan ma"am

    kortikosteroid. Pada pendek /beberapa hari minggu umumnya tidak ter%adi e!ek

    samping yang ga(at. *ebaliknya pada pengobatan %angka pan%ang /beberapa

    bulan tahun harus diadakan tindakan untuk men"egah ter%adi e!ek tersebut# yaitu :,

    • Diet tinggi protein dan rendah garam

    • Pemberian K l 3 H )00 mg sehari untuk orang de(asa# %ika ter%adi de!isiensi K

    • Obat anabolik

    • +& diberikan 4 minggu sekali# yang biasanya kami berikan ialah +&

    sintetik yaitu synacthen depot sebanyak 1 mg /Loo =8 . Pada pemberian

    kortikosteroid dosis tinggi dapat diberikan seminggu sekali

    • ntibiotik perlu diberikan %ika dosis prednison melebihi 40 mg sehari

    • ntasida

    28

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    29/33

    Kontraindikasi pada kortikosteroid terdiri dari kontraindikasi mutlak dan

    relati!. Pada kontraindikasi absolut# kortikosteroid tidak boleh diberikan pada

    keadaan in!eksi %amur yang sistemik# herpes simpleks keratitis# hipersensiti$itas

    biasanya kortikotropin dan preparat intra$ena. *edangkan kontraindikasi relati!

    kortikosteroid dapat diberikan dengan alasan sebagai life saving drugs.

    Kortikosteroid diberikan disertai dengan monitor yang ketat pada keadaan

    hipertensi# tuber"ulosis akti!# gagal %antung# ri(ayat adanya gangguan %i(a#

    positive purified derivative, glau"oma# depresi berat# diabetes# ulkus pepti"#

    katarak# osteoporosis# kehamilan. 1

    Pen:e+ahan efek sa(pin+

    B!ek samping sistemik %arang sekali ter%adi# agar aman dosis yang

    dian%urkan ialah %angan melebihi 30 gram sehari tanpa oklusi.

    Pada bayi kulit masih tipis# hendak-nya dipakai K.+. yang lemah. Pada ke-

    lainan akut dipakai pula K.+. yang lemah. Pada kelainan subakut digunakan K.+.

    sedang. %ika kelainan kronis dan tebal dipakai K.+. kuat. 'ila telah membaik

    pengolesan dikurangi# yang semula dua kali sehari men%adi sekali sehari atau

    diganti dengan K.+. sedang lemah untuk men"egah e!ek samping.

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    30/33

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    31/33

    gambaran dasar dan sepan%ang penyembuhan luka serta mengurangi akses dari

    se%umlah lim!osit ke daerah in!lamasi yaitu di daerah yang menghasilkan

    $asokontriksi.

    B!ek klinis dari kortikosteroid topikal berhubungan dengan empat hal yaitu :

    $asokontriksi# e!ek anti-proli!erasi# immunosupresan# dan e!ek anti-in!lamasi. 1#2#3#10

    Dari pengalaman klinis dapat dia%ukan minimal , prinsip terapi yang perlu

    diperhatikan sebelum obat kortikosteroid digunakan: /1 8ntuk tiap penyakit pada

    tiap pasien# dosis e!ekti! harus ditetapkan dengan trial and error# dan harus

    die$aluasi dari (aktu ke (aktu sesuai dengan perubahan penyakit. /2 *uatu dosis

    tunggal besar kortikosteroid umumnya tidak berbahaya. /3 Penggunaan

    kortikosteroid untuk beberapa hari tanpa adanya kontraindikasi spesi!ik# tidak

    membahayakan ke"uali dengan dosis sangat besar. /4 'ila pengobatan

    diperpan%ang sampai 2 minggu atau lebih hingga dosis melebihi dosis substitusi#

    insidens e!ek samping dan e!ek letal potensial akan bertambah. /) Ke"uali untuk

    insu!isiensi adrenal# penggunaan kortikosteroid bukan merupakan terapi kausal

    ataupun kurati! tetapi hanya bersi!at paliati! karena e!ek anti-in!lamasinya. /,

    Penghentian pengobatan tiba-tiba pada terapi %angka pan%ang dengan dosis besar#

    mempunyai resiko insu!isiensi adrenal yang hebat dan dapat mengan"am %i(a

    pasien.

    B!ek samping dapat ter%adi apabila penggunaan kortikosteroid topikal yang

    lama dan berlebihan serta pada potensi kuat atau sangat kuat atau penggunaan

    sangat oklusi!. Dapat dibagi beberapa tingkat yaitu e!ek epidermal# dermal# dan

    $askular. B!ek samping lokal yang ter%adi meliputi atro!i# telangiektasis# striae

    atro!ise# purpura# dermatosis a"ne!ormis# hipertrikosis setempat# hipopigmentasi#

    dan dermatitis perioral. 3#10

    31

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    32/33

    DA'TAR PUSTAKA

    1. D%uanda. # &am ah. # isah. *. I*(0 Pen8akit K0*it dan Ke*a(in . Bdisikelima# *8D*oetomo. *urabaya? 2001. Diunduh darihttp: o%s.lib.unair.a".id indeH.php bipkk arti"le $ie(Gile 1 1 1 1

    ). Do"torology =ndonesia. K)rtik)ster)id dan Efek Sa(pin+n8a. 200 .http: do"torology.net MpE,1

    32

    http://www.scribd.com/doc/13461798/Oral-Kortikosteroidhttp://ojs.lib.unair.ac.id/index.php/bipkk/article/viewFile/191/191http://doctorology.net/?p=61http://ojs.lib.unair.ac.id/index.php/bipkk/article/viewFile/191/191http://doctorology.net/?p=61http://www.scribd.com/doc/13461798/Oral-Kortikosteroid

  • 8/16/2019 Referat-Penggunaan-Kortikosteroid-Dalam-Bidang-DermatoVenerologi.docx

    33/33

    ,. 6anis(arna 6 *ulistia. 'ar(ak)*)+i dan Terapi. Bdisi 4.