Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    1/29

    Raisa Janet Ariestha

    I 111 09 041

    Kortikosteroid Sistemikdan Topikal dalam

    bidangDermatovenereologi

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    2/29

    Kortikosteroid merupakan derivat darihormon kortikosteroid yang dihasilkan olehkelenjar adrenal

    Kelenjar adrenal2 bagian

    Medula adrenalmenghasilkan hormonkatekolamin

    Korteks adrenal

    menghasilkan hormonadrenokorteks/steroid adrenalterdiri atas:

    mineralokortikoid (terutama aldosteron)retensi air dangaram

    glukokortikoid (terutama kortisol) mempengaruhi

    metabolisme karbohidrat dan protein hormon seks.

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    3/29

    Sekresi kortisol oleh

    korteks adrenaldiatur oleh sistemumpan baliknegative yang

    melibatkanhypothalamusdan hipofisisanterior.

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    4/29

    1. Pemecahan protein

    2. Pembentukan glukosa

    3. Lipolisis4. Resisten terhadap stress

    5. Efek anti-inflamasi

    6. Depresi sistem imun

    Kerja Glukokortikoid

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    5/29

    KortikosteroidSistemik (KS)

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    6/29

    Digunakan karena memiliki efekimunosupresan dan anti-inflamasi

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    7/29

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    8/29

    KS yang paling banyak digunakan prednison karena telah lama digunakandan harganya murah.

    Bila ada gangguan hepar digunakanprednisolon karena prednison dimetabolisme di hepar menjadiprednisolon.

    Pasien dengan hipertensi, gangguan kor,atau keadaan lain yang retensi garammerupakan masalahpilih KS yang efekmineralokortikoidnya sedikit/tidak ada

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    9/29

    Pada penyakit berat dan sukar menelan,misalnya toksik epidermal nekrolisis dansindrom Stevens-Jhonsonharus diberikan

    kortikosteroid dengan dosis tinggi IV. Jika masa kritis telah diatasi dan penderita

    telah dapat menelan diganti dengantablet prednison.

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    10/29

    Pada pengobatan jangka panjang waspada terhadap efek samping lakukan pemeriksaan:

    TD & BB /minggu

    EKG /bulan terutama diatas usia 40 tahun

    LabHb, jumlah leukosit, hitung jenis, LED, urinelengkap, kadar Na dan K dalam darah,

    GDS/minggu Foto toraksu/mengetahui adanya TB

    paru/3bulan

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    11/29

    Tempat Macam efek samping

    Saluran cerna Hipersekresi asam lambung, mengubah

    proteksi gaster, ulkus peptikum/perforasi,pankreatitis, ileitis regional, kolitis ulseratif.

    Otot Hipotrofi, fibrosis, miopati panggul/bahu.

    Susunan sarafpusat Perubahan kepribadian (euforia, insomnia,gelisah, mudah tersinggung, psikosis,

    paranoid, hiperkinesis, kecendrungan bunuh

    diri), nafsu makan bertambah.

    Tulang Osteoporosis,fraktur, kompresi vertebra,

    skoliosis, fraktur tulang panjang.

    Kulit Hirsutisme, hipotropi, strie atrofise, dermatosis

    akneiformis, purpura, telangiektasis.

    Mata Glaukoma dan katarak subkapsular posterior

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    12/29

    Tempat Macam efek samping

    Darah Kenaikan Hb, eritrosit, leukosit dan

    limfositPembuluh darah Kenaikan tekanan darah

    Kelenjar adrenal bagian

    korteks

    Atrofi, tidak bisa melawan stres

    Metabolisme protein, KHdan lemak

    Kehilangan protein (efek katabolik),hiperlipidemia,gula meninggi, obesitas,

    buffalo hump, perlemakan hati.

    Elektrolit Retensi Na/air, kehilangan kalium

    (astenia, paralisis, tetani, aritmia kor)Sistem imunitas Menurun, rentan terhadap infeksi,

    reaktivasi Tb dan herpes simplek,

    keganasan dapat timbul.

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    13/29

    Dermatosis alergik atau yang dianggapmempunyai dasar alergik

    Kelainan bulosa akut (pemfigus bulosa,

    dermatosis bulosa, epidermolisis bulosaaquisita, toksik epidermal nekrolisis)

    Penyakit jaringan penunjang (lupuseritematosus sistemik, dermatomiositis,polikondritis relaps)

    Indikasi

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    14/29

    Nama penyakitMacam kortikosteroid dan

    dosisnya sehari

    Dermatitis Prednison 4x5 mg atau 3x10mg

    Erupsi alergi obat ringan Prednison 3x10 mg atau 4x10 mg

    SJS berat dan NET Deksametason 6x5 mg

    Eritroderma Prednison 3x10 mg atau 4x10 mg

    Reaksi lepra Prednison 3x10 mg

    DLE Prednison 3x10 mg

    Pemfigoid bulosa Prednison 40-80 mg

    Pemfigus vulgaris Prednison 60-150 mg

    Pemfigus foliaseus Prednison 3x20 mg

    Pemfigus eritematosa Prednison 3x20 mg

    Psoriasis pustulosa Prednison 4x10 mg

    Reaksi Jarish-Herxheimer Prednison 20-40 mg

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    15/29

    Kortikosteroid Topikal

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    16/29

    Kortikosteroid topikal adalah obat yangdioleskan di kulit pada tempat tertentu.

    Kortikosteroid topikal telah digunakan sejak

    diperkenalkan hidrokortison sebagai obattopikal pertama dari golongankortikosteroid pada tahun 1952.

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    17/29

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    18/29

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    19/29

    Kortikosteroid topikal dengan potensi kuatbelum tentu merupakan obat pilihan untuksuatu penyakit kulit.

    Harus selalu diingat bahwa kortikosteroidbersifat paliatif dan supresif terhadappenyakit kulit dan bukan merupakanpengobatan kausal

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    20/29

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    21/29

    Kortikosteroid berdifusi melalui barrierstratum korneum dan melalui membran seluntuk mencapai sitoplasma keratinosit dan

    sel-sel lain yang terdapat epidermis dandermis.

    Kortikosteroid memiliki efek anti-inflamasi, imunosupresif, antiproliferasi, dan

    vasokonstriksi.

    Mekanisme Kerja

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    22/29

    1. Efek anti-inflamasi

    Menghibisi pelepasan phospholipase A2,

    enzim yang berperan dalampembentukan prostaglandin, leukotrien,dan derivat asam arachidonat yang lain.

    Menginhibisi faktor-faktor transkripsi yang

    terlibat dalam aktivasi gen pro-inflamasi. Mengurangi pelepasan interleukin 1 (IL-

    1), sitokin proinflamasi penting, darikeratinosit.

    Menghibisi proses fagositosis danmenstabilisasi membran lisosom dalammemfagositosis sel

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    23/29

    2. Efek imunosupresif

    Menekan produksi dan efek faktor-faktor

    humoral yang terlibat dalam prosesinflamasi, menginhibisi migrasi leukosit ketempat inflamasi, dan mengganggu fungsisel endotel, granulosit, sel mast dan

    fibroblas.3. Efek antiproliferasi

    Menginhibisi sintesis dan mitosis DNA

    Menginhibisi aktivitas fibroblas danpembentukan kolagen

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    24/29

    4. Vasokonstriksi

    Menginhibisi vasodilator alami sepertihistamin, bradikinin, dan prostaglandin.

    Menyebabkan kapiler-kapiler di lapisan

    superfisial dermis berkonstraksi, sehinggamengurangi edema.

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    25/29

    1. Tipe steroid dan vehikulum

    2. Metode aplikasi-frekuensi, durasi, danpenggunaan di bawah kondisi oklusi

    3. Regio/Lokasi

    4. Faktor pasien: usia

    Efektivitas

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    26/29

    Terjadi jika

    Penggunaan kortikosteroid topikal yang lamadan berlebihan

    Penggunaan kortikosteroid topikal denganpotensi kuat atau sangat kuat ataupenggunaan secara oklusif.

    Secara umum :atrofi, striae atrofise,

    telangiektasis, purpura, dermatosisakneformis, hipertrikosis setempat,hipopigmentasi, dermatitis peroral

    Efek Samping

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    27/29

    1. Efek Epidermal

    Penipisan epidermal yang disertai dengan

    peningkatan aktivitas kinetik dermal, suatupenurunan ketebalan rata-rata lapisankeratosit, dengan pendataran dari konvulsidermo-epidermal

    Inhibisi dari melanosit, mengakibatkan suatu

    keadaan seperti vitiligo

    2. Efek Dermal

    Terjadi penurunan sintesis kolagen danpengurangan pada substansi dasar

    terbentuknya striae dan keadaan vaskulatordermal yang lemah akan menyebabkanmudah ruptur jika terjadi trauma

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    28/29

    3. Efek Vaskular

    Vasodilatasi yang terfiksasi.

    Fenomena rebound vasokontriksi yang lamaakan menyebabkan pembuluh darah yangkecil mengalami dilatasi berlebihan, yang bisa

    mengakibatkan edema, inflamasi lanjut, dankadang-kadang pustulasi.

  • 5/22/2018 Kortikosteroid Sistemik Dan Topikal Dalam Bidang Dermatovenereologi

    29/29

    Terimakasih