Upload
abdul-razak
View
256
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 1/52
II.2. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan
kualitas hidup penyandang diabetes.
II.2.1. Tujuan penatalaksanaan
Jangka pendek: menghilangkan keluhan dan tanda DM,
mempertahankan rasa nyaman, dan mencapai target pengen
dalian glukosa darah.
Jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas
penyulit mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati.
Tujuan
akhir
pengelolaan
adalah
turunnya
morbiditas
dan
mortalitas DM.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian
glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid,
melalui pengelolaan pasien secara holistik dengan mengajar
kan perawatan mandiri dan perubahan perilaku.
II.2.2. Langkah-langkah penatalaksanaan penyandang
diabetes
II.2.2.1. Evaluasi medis yang lengkap pada pertemuan
pertama:
valuasi medis meliputi: Riwayat Penyakit
!ejala yang timbul,
"asil pemeriksaan laboratorium terdahulu meliputi: glu
kosa darah, #$%, dan hasil pemeriksaan khusus yang
terkait DM
&ola
makan,
status
nutrisi,
dan
riwayat
perubahan
beratbadan
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 2/52
muda
Konsensus
Pengendalian
dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus
Tipe2
di
Indonesia
2011 $$
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 3/52
&engobatan yang pernah diperoleh sebelumnya secara
lengkap, termasuk terapi gi)i medis dan penyuluhan yang
telah diperoleh tentang perawatan DM secara mandiri,
serta kepercayaan yang diikuti dalam bidang terapi kese
hatan &engobatan yang sedang dijalani, termasuk obat yang
digunakan, perencanaan makan dan program latihan
jasmani 'iwayat komplikasi akut *ketoasidosis diabetik, hiperos
molar hiperglikemia, dan hipoglikemia+ 'iwayat infeksi sebelumnya, terutama infeksi kulit, gigi,
dan traktus urogenitalis serta kaki
!ejala dan riwayat pengobatan komplikasi kronik *komplikasi
pada ginjal, mata, saluran pencernaan, dll.+ &engobatan lain yang mungkin berpengaruh terhadap
glukosa darahaktor risiko: merokok, hipertensi, riwayat penyakit jantung
koroner, obesitas, dan riwayat penyakit keluarga *ter
masuk penyakit DM dan endokrin lain+
'iwayat penyakit dan pengobatan di luar DM &ola hidup, budaya, psikososial, pendidikan, dan status
ekonomi -ehidupan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan kehamilan.
Pemeriksaan isik &engukuran tinggi badan, berat badan,dan lingkar pinggang
&engukuran
tekanan
darah,
termasuk
pengukuran
tekanan
darah
dalam
posisi
berdiri
untuk
mencari
kemung
kinan adanya hipotensi ortostatik, serta ankle brachial
index *#/+,untuk mencari kemungkinan penyakit pem
buluh darah arteri tepi &emeriksaan funduskopi
&emeriksaan rongga mulut dan kelenjar tiroid
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 4/52
&emeriksaan jantung
valuasi nadi, baik secara palpasi maupun dengan steto
skop
&emeriksaan ekstremitas atas dan bawah, termasuk jari
&emeriksaan kulit *acantosis nigrican dan bekas tempat
penyuntikan insulin+ dan pemeriksaan neurologis
Tandatanda penyakit lain yang dapat menimbulkan DM
tipelain
valuasi 1aboratoris(penunjang lain
!lukosa darah puasa dan 0 jam post prandial
#$%
&rofil lipid pada keadaan puasa *kolesterol total, "D1,
1D1, dan trigliserida+
-reatinin serum
#lbuminuria
-eton, sedimen, dan protein dalam urin
lektrokardiogram
oto sinar2 dada
Rujukan
3istem rujukan perlu dilakukan pada seluruh pusat pelayan
an kesehatan yang memungkinkan dilakukan rujukan. 'uju
kan meliputi:
'ujukan ke bagian mata
'ujukan untuk terapi gi)i medis sesuai indikasi
'ujukan untuk edukasi kepada edukator diabetes
'ujukan kepada perawat khusus kaki *podiatrist+, spesia
lis
perilaku
*psikolog+
atau
spesialis
lain
sebagai
bagiandari pelayanan dasar
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 5/52
Konsensus
Pengendalian
dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus
Tipe2
di
Indonesia
2011 $4
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 6/52
II.2.2.2. Evaluasi medis se!ara berkala Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan 0
jam sesudah makan, atau pada waktuwaktu tertentu lain
nya sesuai dengan kebutuhan
&emeriksaan #$% dilakukan setiap *45+ bulan 3ecara berkala dilakukan pemeriksaan: Jasmani lengkap
Mikroalbuminuria
-reatinin
#lbumin ( globulin dan #1T
-olesterol total, kolesterol 1D1, kolesterol "D1, dan trigli
serida
-! oto sinar6 dada
unduskopi
II.2.". Pilar penatalaksanaan #$
1. Edukasi
2.
Terapi
gi%i
medis". Latihan jasmani
&. Intervensi 'armak(l(gis
&engelolaan DM dimulai dengan pengaturan makan dan
latihan jasmani selama beberapa waktu *07 minggu+. #pa
bila kadar glukosa darah belum mencapai sasaran, dilakukan
intervensi
farmakologis
dengan
obat
hipoglikemik
oral
*8"8+dan atau suntikan insulin. &ada keadaan tertentu, 8"8 dapat
segera diberikan secara tunggal atau langsung kombinasi, sesuai
indikasi. Dalam keadaan dekompensasi metabolik berat, misalnya
ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun dengan
cepat, dan adanya ketonuria, insulin dapat segera diberikan.
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 7/52
II.2.".1. Edukasi
Diabetes tipe 0 umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup
dan perilaku telah terbentuk dengan mapan. &emberdayaan
penyandang
diabetes
memerlukan
partisipasi
aktif
pasien,
keluarga dan masyarakat. Tim kesehatan mendampingi pasien
dalam menuju perubahan perilaku sehat. Untuk mencapai
keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang
komprehensif dan upaya peningkatan motivasi. erbagai hal
tentang edukasi dibahas lebih mendalam di bagian promosi
perilaku sehat di halaman 49.
&engetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri,
tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya harus
diberikan kepada pasien. &emantauan kadar glukosa darah
dapat dilakukan secara mandiri, setelah mendapat pelatihan
khusus.
II.2.". 2. Terapi )utrisi $edis
Terapi utrisi Medis *TM+ merupakan bagian dari penata
laksanaan diabetes secara total. -unci keberhasilan TM
adalah keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim
*dokter, ahli gi)i, petugas kesehatan yang lain serta pasien
dan keluarganya+. 3etiap penyandang diabetes sebaiknya mendapat TM se
suai dengan kebutuhannya guna mencapai sasaran terapi.
&rinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes ham
pir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum
yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
kalori
dan
)at
gi)i
masingmasing
individu.
&ada
penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan ma
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 8/52
terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glu
kosa darah atau insulin.
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 $;
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 9/52
*. +(mp(sisi makanan yang dianjurkan terdiri dari:
+arb(hidrat
-arbohidrat yang dianjurkan sebesar 7;5;< total asupan
energi.
&embatasan karbohidrat total =$4> g(hari tidak dianjurkan Makanan harus mengandung karbohidrat terutama yang
berserat tinggi. !ula dalam bumbu diperbolehkan sehingga penyandang dia
betes dapat makan sama dengan makanan keluarga yang
lain 3ukrosa tidak boleh lebih dari ;< total asupan energi.
&emanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula,
asal tidak melebihi batas aman konsumsi harian * Accepted-Daily Intake+
Makan tiga kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbo
hidrat dalam sehari. -alau diperlukan dapat diberikan makanan
selingan buah atau makanan lain sebagai bagian dari kebu
tuhan kalori sehari.
Lemak #supan lemak dianjurkan sekitar 0>0;< kebutuhan kalori.
Tidak diperkenankan melebihi 4>< total asupan energi. 1emak jenuh = ? < kebutuhan kalori
1emak tidak jenuh ganda = $> <, selebihnya dari lemak
tidak jenuh tunggal. ahan
makanan
yang
perlu
dibatasi
adalah
yang
banyak
mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain: daging
berlemak dan susu penuh *whole ilk +. #njuran konsumsi kolesterol =0>> mg(hari.
Pr(tein Dibutuhkan sebesar $> @ 0>< total asupan energi.
3umber protein yang baik adalah sea!ood *ikan, udang,
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 10/52
cumi,dll+, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu
rendah lemak, kacangAkacangan, tahu, dan tempe.
&ada pasien dengan nefropati perlu penurunan asupan proA
tein
menjadi
>,9
g(-g
perhari
atau
$><
dari
kebutuhan
energi dan 5;< hendaknya bernilai biologik tinggi.
)atrium
#njuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama
dengan anjuran untuk masyarakat umum yaitu tidak lebih
dari
4>>>
mg
atau
sama
dengan
5A?
gram
*$
sendok
teh+
garam dapur.
Mereka yang hipertensi, pembatasan natrium sampai 07>>
mg.
3umber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin,
soda, dan bahan pengawet seperti natrium ben)oat dan naA
trium nitrit.
,erat
3eperti halnya masyarakat umum penyandang diabetes diA
anjurkan mengonsumsi cukup serat dari kacangAkacangan,
buah, dan sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi seA
rat, karena mengandung vitamin, mineral, serat, dan bahan
lain yang baik untuk kesehatan.
#njuran konsumsi serat adalah B 0; g(hari.
Pemanis alternati'
&emanis dikelompokkan menjadi pemanis berkalori dan
pemanis
tak
berkalori.
Termasuk
pemanis
berkalori
adalahgula alkohol dan fruktosa
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 11/52
sorbitol dan 2ylitol.
Dalam penggunaannya, pemanis berkalori perlu diperhitungA
kan kandungan kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan
kalori sehari.
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 $?
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 12/52
ruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang dia
betes karena efek samping pada lemak darah. &emanis tak berkaloriyang masih dapat digunakan antara
lain aspartam, sakarin, acesulfame potassium, sukralose,
dan neotame. &emanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas
aman * Accepted Daily Intake ( #D/+
. +ebutuhan kal(ri
#da beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang
dibutuhkan penyandang diabetes. Di antaranya adalah dengan
memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 0;4>kalori(kg
ideal,
ditambah
atau
dikurangi
bergantung
pada
beberapa faktor seperti: jenis kelamin, umur, aktivitas, berat
badan, dll.
&erhitungan berat badan /deal */+ dengan rumus rocca
yang dimodifikasi adalah sbb: erat badan ideal C >< 2 *T dalam cm $>>+ 2 $ kg.
agi pria dengan tinggi badan di bawah $5> cm dan wanita
di bawah $;> cm, rumus dimodifikasi menjadi :erat badan ideal */+ C *T dalam cm $>>+ 2 $ kg.
ormal : ideal B $> <-urus : = / $> <!emuk : E / F $> <
&erhitungan
berat
badan
ideal
menurut
/ndeks
Massa
Tubuh*/MT+./ndeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus:
/MT C *kg+( T*m0+
-lasifikasi /MTG -urang = $9,; ormal $9,;00, 1ebih H 04,>
"#$% #P&'IA(%'I%T) dala The Asia-Paci!ic Perspecti*e+&ede!ining%besity
and
its
Treatent,
K P d li d P h Di b t M llit Ti 2 di I d i 2011
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 13/52
Dengan risiko 04,>07,
8bes / 0;,>0,
8bes // E 4>
aktorfaktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain :
Jenis -elamin
-ebutuhan kalori pada wanita lebih kecil daripada pria.
-ebutuhan kalori wanita sebesar 0; kal(kg dan untuk
pria sebesar 4> kal( kg .
Umur
Untuk pasien usia di atas 7> tahun, kebutuhan kalori
dikurangi ;< untuk dekade antara 7> dan ; tahun, di
kurangi $>< untuk dekade antara 5> dan 5 tahun dan
dikurangi 0><, di atas usia ?> tahun.
#ktivitas isik atau &ekerjaan
-ebutuhan kalori dapat ditambah sesuai dengan intensi
tas aktivitas fisik.
&enambahan sejumlah $>< dari kebutuhan basal diberi
kan pada kedaaan istirahat, 0>< pada pasien dengan
aktivitas ringan, 4>< dengan aktivitas sedang, dan ;><
dengan aktivitas sangat berat.
erat adan ila kegemukan dikurangi sekitar 0>4>< tergantung ke
pada tingkat kegemukan
ila kurus ditambah sekitar 0>4>< sesuai dengan kebu
tuhan untuk meningkatkan .
Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang
diberikan paling sedikit $>>>$0>> kkal perhari untukwanita dan $0>>$5>> kkal perhari untuk pria
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 14/52
di atas dibagi dalam 4 porsi besar untuk makan pagi *0><+,
siang *4><+, dan sore *0;<+, serta 04 porsi makanan ringan
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 $
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 15/52
*$>$;<+ di antaranya. Untuk meningkatkan kepatuhan pasien,
sejauh mungkin perubahan dilakukan sesuai dengan kebia
saan. Untuk penyandang diabetes yang mengidap penyakit
lain, pola pengaturan makan disesuaikan dengan penyakit pe
nyertanya.
. Pilihan $akanan
&ilihan makanan untuk penyandang diabetes dapat dijelaskan
melalui piramida makanan untuk penyandang diabetes *lihat
pada lampiran$+
II.2.".".
Latihan
jasmani-egiatan jasmani seharihari dan latihan jasmani secara
teratur *47 kali seminggu selama kurang lebih 4> menit+, meru
pakan salah satu pilar dalam pengelolaan DM tipe 0. -egiatan
seharihari seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga,
berkebun harus tetap dilakukan *lihat tabel 7+. 1atihan jasmani
selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat
badan
dan
memperbaiki
sensitivitas
insulin,
sehingga
akanmemperbaiki kendali glukosa darah. 1atihan jasmani yang di
anjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik seperti
jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang. 1atihan
jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kes
egaran jasmani. Untuk mereka yang relatif sehat, intensitas latihan
jasmani bisa ditingkatkan, sementara yang sudah mendapat
komplikasi DM dapat dikurangi. "indarkan kebiasaan hidup
yang kurang gerak atau bermalasmalasan.
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 16/52
Konsensus&enghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidasD.
TerapiTerapi
Terapi oral dengan suntikan.
8bat farmakologisoral
1.
Obat sekresi oralglinid
golongan:
intensitas latihan jasmani bisa ditingkatkan, sementara yang sudah
mendapat komplikasi DM dapat dikurangi. Hindarkan kebiasaan
hidup yang kurang gerak atau bermalas-malasan.
Tabel , Akti*itas )isik (ehari-hari
II.2.".&. Terapi 'armak(l(gis
II.2.3.4. farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan
makan dan latihan jasmani *gaya hidup sehat+.
Terapi farmakologis terdiridiberikanobatbersamadan bentukpengaturan
makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).
$. Terapihipoglikemik terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.
erdasarkan cara kerjanya, 8"8 dibagi menjadi ; golongan:
#. &emicuhipoglikemikinsulin *insulin secretagogue+: sulfonilu
reaBerdasarkan ara kerjanya, !H! dibagi menjadi
.
&eningkat
sensitivitas
terhadap
insulin:
metformin
dan
tia)olidindion
%. &enghambat glukoneogenesis *metformin+
Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2
alfa.
. D&&/I inhibitor
* Pemi!u ,ekresi Insulin
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 17/52
sekresi insulin oleh sel beta pankreas, dan merupakan pilihan
utama untuk pasien dengan berat badan normal dan kurang.
Konsensus
Pengendalian
dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus
Tipe2
di
Indonesia
2011 0$
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 18/52
amun masih boleh diberikan kepada pasien dengan berat
badan lebih.
Untuk menghindari hipoglikemia berkepanjangan pada ber
bagai
keadaaan
seperti
orang
tua,
gangguan
faal
ginjal
dan hati, kurang nutrisi serta penyakit kardiovaskular, tidak
dianjurkan penggunaan sulfonilurea kerja panjang.
2. /linid
!linid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan
sulfonilurea, dengan penekanan pada peningkatan sekresi
insulin fase pertama. !olongan ini terdiri dari 0 macam obat
yaitu 'epaglinid *derivat asam ben)oat+ dan ateglinid *de-
ri*at !enilalanin+. 8bat ini diabsorpsi dengan cepat setelah
pemberian secara oral dan diekskresi secara cepat melalui
hati. 8bat ini dapat mengatasi hiperglikemia post prandial.
.
Peningkat
sensitivitas
terhadap
insulin
Tia)olidindion
Tia)olidindion *pioglita)on+ berikatan pada Peroxisoe Pro-
li!erator Acti*ated &eceptor .aa *&&#'g+, suatu reseptor
inti di sel otot dan sel lemak.
!olongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi insulin
dengan
meningkatkan
jumlah
protein
pengangkut
glukosa,
sehingga meningkatkan ambilan glukosa di perifer.
Tia)olidindion dikontraindikasikan pada pasien dengan ga
gal jantung kelas //I karena dapat memperberat edema(re
tensi cairan dan juga pada gangguan faal hati. &ada pasien
yang menggunakan tia)olidindion perlu dilakukan peman
tauan faal hati secara berkala."golongan rosiglita/on sudah ditarik dari peredaran karena
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 19/52
00 Konsensus
Pengendalian
dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus
Tipe2
di
Indonesia
2011
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 20/52
. Penghambat gluk(ne(genesis
Metformin
8bat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glu
kosa
hati
*glukoneogenesis+,
di
samping
juga
memperbaiki
ambilan glukosa perifer. Terutama dipakai pada penyandang
diabetes gemuk. Metformin dikontraindikasikan pada pasien
dengan gangguan fungsi ginjal *serum kreatinin E$,; mg(d1+
dan hati, serta pasienpasien dengan kecenderungan hipok
semia *misalnya penyakit serebrovaskular, sepsis, renjatan,
gagal jantung+. Metformin dapat memberikan efek samping
mual. Untuk mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan
pada saat atau sesudah makan. 3elain itu harus diperha
tikan bahwa pemberian metformin secara titrasi pada awal
penggunaan akan memudahkan dokter untuk memantau
efek samping obat tersebut.
#.
Penghambat
/luk(sidase
*l'a
0*!arb(se
8bat ini bekerja dengan mengurangi absorpsi glukosa di
usus halus, sehingga mempunyai efek menurunkan kadar
glukosa darah sesudah makan. #carbosetidak menimbulkan
efek samping hipoglikemia. fek samping yang paling sering
ditemukan ialah kembung dan flatulens.
E. #PP-I inhibit(r
.lucagon-like peptide-1 *!1&$+ merupakan suatu hormon
peptida yang dihasilkan oleh sel 1 di mukosa usus. &eptida
ini disekresi oleh sel mukosa usus bila ada makanan yang
masuk ke dalam saluran pencernaan. !1&$ merupakan
perangsang
kuat
penglepasan
insulin
dan
sekaligus
sebagai penghambat sekresi glukagon amun demikian se
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 21/52
*D&&7+, menjadi metabolit !1&$*,45+aide yang tidak
aktif.
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 04
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 22/52
3ekresi !1&$ menurun pada DM tipe 0, sehingga upaya
yang ditujukan untuk meningkatkan !1&$ bentuk aktif merupa
kan hal rasional dalam pengobatan DM tipe 0. &ening
katan konsentrasi !1&$ dapat dicapai dengan pemberian
obat
yang
menghambat
kinerja
en)im
D&&7
*penghambatD&&7+, atau memberikan hormon asli atau analognya *analog incretinC!1&$ agonis+.
erbagai obat yang masuk golongan D&&7 inhibitor, mampu
menghambat kerja D&&7 sehingga !1&$ tetap dalam kon
sentrasi yang tinggi dalam bentuk aktif dan mampu merang
sang penglepasan insulin serta menghambat penglepasan
glukagon.
Mekanisme kerja 8"8, efek samping utama, serta pengaruh obat
terhadap penurunan #$% dapat dilihat pada tabel ;, sedangkan
nama obat, berat bahan aktif *mg+ per tablet, dosis harian, lama
kerja, dan waktu pemberian dapat dilihat pada lampiran 0.
%ara &emberian 8"8, terdiri dari: 8"8 dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara ber
tahap
sesuai
respons
kadar
glukosa
darah,
dapat
diberikansampai dosis optimal
3ulfonilurea: $; @4> menit sebelum makan 'epaglinid, ateglinid: sesaat sebelum makan Metformin : sebelum (pada saat ( sesudah makan &enghambat glukosidase * Acarbose+: bersama makan sua
pan pertama Tia)olidindion: tidak bergantung pada jadwal makan. D&&/I
inhibitor
dapat
diberikan
bersama
makan
dan
atau
sebelum makan.
2. ,untikan
$. /nsulin
0. #gonis !1&$(incretin mimetic
$. /nsulin
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 23/52
/nsulin diperlukan pada keadaan:
&enurunan berat badan yang cepat
"iperglikemia berat yang disertai ketosis
-etoasidosis diabetik
"iperglikemia hiperosmolar non ketotik
"iperglikemia dengan asidosis laktat
!agal dengan kombinasi 8"8 dosis optimal
3tres berat *infeksi sistemik, operasi besar, /M#, stroke+
-ehamilan dengan DM(diabetes melitus gestasion
alyang tidak terkendali dengan perencanaan makan
!angguan fungsi ginjal atau hati yang berat
-ontraindikasi dan atau alergi terhadap 8"8
Jenis dan lama kerja insulin
erdasar lama kerja, insulin terbagi menjadi empat
jenis, yakni:
/nsulin kerja cepat *rapid acting insulin+
/nsulin kerja pendek *short acting insulin+
/nsulin kerja menengah *interediate actinginsulin+
/nsulin kerja panjang *long acting insulin+
/nsulin campuran tetap, kerja pendek dan menengah
* preixed insulin+.
Jenis dan lama kerja insulin dapat dilihat pada lampiran 4.
fek samping terapi insulin
fek samping utama terapi insulin adalah terjadinya
hipoglikemia.
&enatalaksanaan hipoglikemia dapat dilihat dalam
bab komplikasi akut DM.
fek samping yang lain berupa reaksi imunologi ter hadap insulin yang dapat menimbulkan alergi insulin
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 24/52
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 0;
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 25/52
Dasar pemikiran terapi insulin: 3ekresi insulin fisiologis terdiri dari sekresi basal dan
sekresi prandial. Terapi insulin diupayakan mampu
meniru pola sekresi insulin yang fisiologis.
Defisiensi
insulin
mungkin
berupa
defisiensi
insulinbasal, insulin prandial atau keduanya. Defisiensi insulin basal menyebabkan timbulnya hiperglikemia
pada keadaan puasa, sedangkan defisiensi insulin
prandial akan menimbulkan hiperglikemia setelah
makan. Terapi insulin untuk substitusi ditujukan untuk
melakukan koreksi terhadap defisiensi yang terjadi.
3asaran pertama terapi hiperglikemia adalah
mengendalikan glukosa darah basal *puasa, sebe
lum makan+. "al ini dapat dicapai dengan terapi oral
maupun insulin. /nsulin yang dipergunakan untuk
mencapai sasaran glukosa darah basal adalah insu
lin basal *insulin kerja sedang atau panjang+. &enyesuaian dosis insulin basal untuk pasien rawat
jalan
dapat
dilakukan
dengan
menambah
07
unitsetiap 47 hari bila sasaran terapi belum tercapai.
#pabila sasaran glukosa darah basal *puasa+ telah
tercapai, sedangkan #$% belum mencapai target,
maka dilakukan pengendalian glukosa darah pran
dial *mealrelated+. /nsulin yang dipergunakan untuk
mencapai sasaran glukosa darah prandial adalah insulin kerja cepat *rapid acting+ atau insulin kerja pendek
*short acting+. -ombinasi insulin basal dengan insulin
prandial dapat diberikan subkutan dalam bentuk $ kali
insulin basal F $ kali insulin prandial *basal plus+, atau
$ kali basal F 0 kali prandial *basal 0 plus+, atau $ kali
basal F 4 kali prandial *basal bolus+. /nsulin basal juga dapat dikombinasikan dengan
8"8 untuk menurunkan glukosa darah prandial
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 26/52
seperti golongan obat peningkat sekresi insulin kerja
pendek *golongan glinid+, atau penghambat penyeA
rapan karbohidrat dari lumen usus *acarbose+.
Terapi
insulin
tunggal
atau
kombinasi
disesuaikan
dengan kebutuhan pasien dan respons individu,
yang dinilai dari hasil pemeriksaan kadar glukosa
darah harian.
%ara &enyuntikan /nsulin
/nsulin umumnya diberikan dengan suntikan di bawah
kulit *subkutan+, dengan arah alat suntik tegak lurus
terhadap cubitan permukaan kulit.
&ada keadaan khusus diberikan intramuskular atau
intravena secara bolus atau drip.
Terdapat sediaan insulin campuran ixed insulin
antara
insulin
kerja
pendek
dan
kerja
menengah,
dengan perbandingan dosis yang tertentu. #pabila
tidak terdapat sediaan insulin campuran tersebut
atau diperlukan perbandingan dosis yang lain, dapat
dilakukan pencampuran sendiri antara kedua jenis
insulin tersebut. Teknik pencampuran dapat dilihat
dalam buku panduan tentang insulin.
1okasi penyuntikan, cara penyuntikan maupun cara
insulin harus dilakukan dengan benar, demikian pula
mengenai rotasi tempat suntik.
#pabila diperlukan, sejauh sterilitas penyimpanan
terjamin, semprit insulin dan jarumnya dapat dipakai
lebih
dari
satu
kali
oleh
penyandang
diabetes
yangsama
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 27/52
dalam kemasan *jumlah unit(m1+ dengan semprit
yang dipakai *jumlah unit(m1 dari semprit+. DianjurA
kan memakai konsentrasi yang tetap. 3aat ini yang
tersedia hanya U$>> *artinya $>> unit(m1+.
Konsensus
Pengendalian
dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus
Tipe2
di
Indonesia
2011 0?
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 28/52
2. *g(nis /LP-1
&engobatan dengan dasar peningkatan !1&$ merupa
kan pendekatan baru untuk pengobatan DM. #gonis
!1&$ dapat bekerja sebagai perangsang penglepasan
insulin
yang
tidak
menimbulkan
hipoglikemia
ataupunpeningkatan berat badan yang biasanya terjadi pada
pengobatan dengan insulin ataupun sulfonilurea. #gonis
!1&$ bahkan mungkin menurunkan berat badan. fek
agonis !1&$ yang lain adalah menghambat peng
lepasan glukagon yang diketahui berperan pada proses
glukoneogenesis. &ada percobaan binatang, obat ini
terbukti
memperbaiki
cadangan
sel
beta
pankreas.
feksamping
yang
timbul
pada
pemberian
obat
ini
antara
lain rasa sebah dan muntah.
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 29/52
Tabel 4.,
Perbandingan
Golongan
OHOPerbandingan .olongan %$%
Tabel
28 Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2Konsens
Cara kerja
utama
Efek amping
utama
!eduki
"1C
#euntungan #erugian
#ulfonilurea Meningkatkan
sekresi insulin
BB naik,
hipoglikemia
$,%-&,%' #angat efektif Meningkatkan berat
badan, hipoglikemia
(glibenklamid danklor ro amid
linid Meningkatkan
sekresi insulin
BB naik,
hipoglikemia
%,"-$,"' #angat efektif Meningkatkan berat
badan, pemberian *+hari,
harganya mahal danhi o likemia
Metformin Menekan
produksi
glukosa hati menambahsensitifitas
terhada insulin
Dispepsia,
diare, asidosis
laktat
$,%-&,%' Tidak ada kaitan
dengan berat badan
fek samping
gastrointestinal,
kontraindikasi pada
insufisiensi renal
enghambat
glukosidase-alfa
Menghambat
absorpsilukosa
/latulens, tinja
lembek
%.,"-%,0' Tidak ada kaitan
dengan berat badan
#ering menimbulkan efek
gastrointestinal, *+hari danmahal
Tia1olid indion Menambah
sensitifitas
terhadap insulin
dema %,"-$,2' Memperbaiki profil
lipid
(pioglita1on),berpoten
si menurunkan infark
miokard (pioglita1on)
3etensi airan, 4H/,
fraktur, berpotensi
menimbulkan infark
miokard, dan mahal
D-2
inhibitor
Meningkatkan
sekresi insulin,
menghambat
sekresi
glukagon
#ebah, muntah %,"-%,0' Tidak ada kaitan
dengan berat badan
enggunaan jangka
panjang tidak disarankan,
mahal
5nkretin
analog+mimetik
Meningkatkan
sekresi insulin,
menghambat
sekresiglukagon
#ebah, muntah %,"-$,%' enurunan berat
badan
5njeksi &*+hari,
penggunaan jangka panjang
tidak disarankan, dan mahal
5nsulin Menekan
produksiglukosa hati,
stimulasi
pemanfaatan
glukosa
Hipoglikemi, BB
naik
$,"-,"' Dosis tidak terbatas,
memperbaiki profillipid da sangat efektif
5njeksi $-2 kali+hari, harus
dimonitor, meningkatkanberat badan, hipoglikemia
dan analognya mahal
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 30/52
ndalian
dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus
Tipe2
di
Indonesia
2011 0
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 31/52
4. Terapi -ombinasi
&emberian 8"8 maupun insulin selalu dimulai dengan dosis
rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuaidengan respons kadar glukosa darah.
ersamaan dengan pengaturan diet dan kegiatan jasmani,bila diperlukan dapat dilakukan pemberian 8"8 tunggal atau
kombinasi 8"8 sejak dini. Terapi dengan 8"8 kombinasi *se
cara terpisah ataupun !ixed-cobination dalam bentuk tablet
tunggal+, harus dipilih dua macam obat dari kelompok yang
mempunyai mekanisme kerja berbeda. ila sasaran kadar glu
kosa darah belum tercapai, dapat pula diberikan kombinasi tiga
8"8 dari kelompok yang berbeda atau kombinasi 8"8 denganinsulin. &ada pasien yang disertai dengan alasan klinis di manainsulin tidak memungkinkan untuk dipakai, terapi dengan kombinasi tiga 8"8 dapat menjadi pilihan. *lihat bagan 0 tentangalgoritma pengelolaan DM tipe 0+.
Untuk kombinasi 8"8 dan insulin, yang banyak diperguna
kan adalah kombinasi 8"8 dan insulin basal *insulin kerja me
nengah atau insulin kerja panjang+ yang diberikan pada malam
hari menjelang tidur. Dengan pendekatan terapi tersebut padaumumnya
dapat
diperoleh
kendali
glukosa
darah
yang
baik
dengan dosis insulin yang cukup kecil. Dosis awal insulin kerja
menengah adalah 5$> unit yang diberikan sekitar jam 00.>>,kemudian dilakukan evaluasi dosis tersebut dengan menilai kadar glukosa darah puasa keesokan harinya. ila dengan caraseperti di atas kadar glukosa darah sepanjang hari masih tidak
terkendali, maka 8"8 dihentikan dan diberikan terapi kombi
nasi insulin. #lgoritma pengobatan DM tipe 0 tanpa dekompensasi me
tabolik dapat dilihat pada bagan 0 .
II.2.&. Penilaian hasil terapi
Dalam praktek seharihari, hasil pengobatan DM tipe 0 harus
dipantau secara terencana dengan melakukan anamnesis, pe
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 32/52
meriksaan jasmani, dan pemeriksaan penunjang. &emeriksaan
yang dapat dilakukan adalah:
II. 2.&.1. Pemeriksaan kadar gluk(sa darah
Tujuan pemeriksaan glukosa darah:
Untuk mengetahui apakah sasaran terapi telah tercapai
Untuk melakukan penyesuaian dosis obat, bila belum ter
capai sasaran terapi. !una mencapai tujuan tersebut perlu
dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa, glukosa
0
jam
post
prandial,
atau
glukosa
darah
pada
waktu
yang
lain secara berkala sesuai dengan kebutuhan.
II. 2.&.2. Pemeriksaan *1
Tes hemoglobin terglikosilasi, yang disebut juga sebagai
glikohemoglobin, atau hemoglobin glikosilasi *disingkat seba
gai #$%+,
merupakan
cara
yang
digunakan
untuk
menilai
efek
perubahan terapi 9$0 minggu sebelumnya. Tes ini tidak dapat
digunakan untuk menilai hasil pengobatan jangka pendek. &e
meriksaan #$% dianjurkan dilakukan setiap 4 bulan, minimal 0
kali dalam setahun.
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 33/52
Konsensus
Pengendalian
dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus
Tipe2
di
Indonesia
2011 4$
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 34/52
Algoritme Pengelolaan DM pe-2 Tanpa Dekompensa
si
DM Tahap-I Tahap-II Tahap-III
GHS
GHS
+
onote!api
Catatan:
1" GHS # ga$a hidupsehat
2" Dina$ata%angagal bila
te!apiselaa 2-& bulan
pada
ap tahap da%
encapaita!get te!api
Hb'1c ()*
&" ila
da% ada
pee!i%saan Hb'1c
dapatdipe!guna%an
pee!i%saan glu%osa
da!ah
,ata-2 hasil
pee!i%saan bebe!apa
%ali gu%osa da!ahseha!i
$ang di%one!si%an %e
Hb'1c enu!ut%!ite!ia
'D'. 2/1/
GHS
+
Kobinasi 2 0H0
Jalur pilihan alterna f, bila:
- da% te!dapat insulin
-diabe si betul-betul enola%
insulin
-%endali glu%osa belu
op al
GSH
+
Kobinasi & 0H0
GHS
+
Kobinasi 2 0H0
+
asal insulin
Insulin intensi
Insulin intensi 3 penggunaaninsulinbasal be!saaan dengan insulinp!andial
Kada! Hb'1c
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 35/52
GHS
Gaya i!up
"ehat
KPenu!unan
be!at badan
KMengatu! diit
K5a
han
6asani te!atu!
GHS
+
Monote!api
Met. S7.
'GI. Glinid.
TD. DPP-I
GHS
+
Kobinasi
2 obat
Met. S7.
'GI. Glinid.
GHS
+
Kobinasi
& obat
GHS
+
:atatan
1" Din$ata%an gagal bila
dengan te!api 2-& bulan
da% encapai ta!get
Hb'1c ()*
2" ila da% ada pee!i%saan
TD. DPP-I Met. S7.
'GI. Glinid.
TD. DPP-I
Kobinasi
2 obat
Met. S7.
'GI. Glinid.
Hb'1c dapat diguna%an
pee!i%saan glu%osa da!ah"
,ata-!ata glu%osa da!ah
seha!i di%one!si%an %e
Hb'1c enu!ut %!ite!ia 'D'
2/1/
TD
+
asal Insulin
GHS
+
Insulin
Insulin intensi3 penggunaaninsulinbasal be!saaan dengan insulinp!an
dial
Intensi
40 Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 36/52
II.2.&.". Pemantauan /luk(sa #arah $andiri 0P/#$
Untuk memantau kadar glukosa darah dapat dipakai darah
kapiler. 3aat ini banyak dipasarkan alat pengukur kadar glukosa
darah cara reagen kering yang umumnya sederhana dan muA
dah dipakai. "asil pemeriksaan kadar glukosa darah memakai
alatAalat tersebut dapat dipercaya sejauh kaliberasi dilakukan
dengan baik dan cara pemeriksaan dilakukan sesuai dengan
cara standar yang dianjurkan. 3ecara berkala, hasil pemanA
tauan dengan cara reagen kering perlu dibandingkan dengan
cara konvensional.&!DM dianjurkan bagi pasien dengan pengA
obatan insulin atau pemicu sekresi insulin. Laktu pemeriksaan
&!DM bervariasi, tergantung pada tujuan pemeriksaan yang
pada umumnya terkait dengan terapi yang diberikan. Laktu
yang dianjurkan adalah pada saat sebelum makan, 0 jam setelah
makan *menilai ekskursi maksimal glukosa+, menjelang waktu
tidur
*untuk
menilai
risiko
hipoglikemia+,
dan
di
antara
siklus
tidur*untuk menilai adanya hipoglikemia nokturnal yang kadang
tanpa gejala+,atau ketika mengalami gejala seperti hypoglyce-
ic spells, &rosedur &!DM dapat dilihat pada tabel 5.
&D!M terutama dianjurkan pada:
&enyandang DM yang direncanakan mendapat terapi insulin
&enyandang DM dengan terapi insulin berikut &asien dengan #$% yang tidak mencapai target setelah
terapi
Lanita yang merencanakan hamil
Lanita hamil dengan hiperglikemia
-ejadian hipoglikemia berulang
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 37/52
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 44
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 38/52
Tabel 6. Prosedur pemantauan
"ADA
engan3urkan
peeriksaan
kadar
glukosa
darah
ala
hari
bed-tie
dilakukan
pada
3a
22,00
II.2.&.&.
Pemeriksaan
/luk(sa
3rin
&engukuran glukosa urin memberikan penilaian yang tidak
langsung. "anya digunakan pada pasien yang tidak dapat atau
tidak mau memeriksa kadar glukosa darah. atas ekskresi gluA
kosa renal rataArata sekitar $9> mg(d1, dapat bervariasi pada
beberapa pasien, bahkan pada pasien yang sama dalam jangka
waktu lama. "asil pemeriksaan sangat bergantung pada fungsi
ginjal dan tidak dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan
terapi.
II.2.&.4. Pemantauan enda +et(n
&emantauan benda keton dalam darah maupun dalam
urin cukup penting terutama pada penyandang DM tipe 0 yangterkendali buruk *kadar glukosa darah E4>> mg(d1+ &emeA
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 39/52
tes yang sedang hamil. Tes benda keton urin mengukur kadar
asetoasetat, sementara benda keton yang penting adalah
asam beta hidroksibutirat. 3aat ini telah dapat dilakukan peA
47 Konsensus
Pengendalian
dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus
Tipe2
di
Indonesia
2011
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 40/52
meriksaan kadar asam beta hidroksibutirat dalam darah secara
langsung dengan menggunakan strip khusus. -adar asam beta
hidroksibutirat darah =>,5 mmol(1 dianggap normal, di atas
$,>
mmol(1
disebut
ketosis
dan
melebihi
4,>
mmol(1
indikasi
adanya -#D. &engukuran kadar glukosa darah dan benda keA
ton secara mandiri, dapat mencegah terjadinya penyulit akut
diabetes, khususnya -#D.
II.2.4. +riteria pengendalian #$
Untuk dapat mencegah terjadinya komplikasi kronik, diperA
lukan pengendalian DM yang baik yang merupakan sasaran
terapi. Diabetes terkendali baik, apabila kadar glukosa darah
mencapai kadar yang diharapkan serta kadar lipid dan #$%
juga mencapai kadar yang diharapkan. Demikian pula status
gi)i dan tekanan darah. -riteria keberhasilan pengendalian DM
dapat dilihat pada Tabel 5.
Untuk pasien berumur lebih dari 5> tahun dengan komA
plikasi, sasaran kendali kadar glukosa darah dapat lebih tinggi
dari biasa *puasa $>>A$0; mg(d1, dan sesudah makan $7;A$9>
mg(d1+. Demikian pula kadar lipid, tekanan darah, dan lainAlain,
mengacu pada batasan kriteria pengendalian sedang. "al ini
dilakukan
mengingat
sifatAsifat
khusus
pasien
usia
lanjut
dan
juga untuk mencegah kemungkinan timbulnya efek samping
hipoglikemia dan interaksi obat.
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 41/52
Konsensus
Pengendalian
dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus
Tipe2
di
Indonesia
2011 4;
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 42/52
Tabel 7. Target Pengendalian DM
Kete!angan 3 K # Ka!dioas%ula!. PP # post II.". Pr(m(si Perilaku ,ehat
&romosi perilaku sehat merupakan faktor penting pada keA
giatan pelayanan kesehatan. Untuk mendapatkan hasil pengeloA
laan diabetes yang optimal dibutuhkan perubahan perilaku. &erlu
dilakukan edukasi bagi pasien dan keluarga untuk pengetahuan
dan peningkatan motivasi. "al tersebut dapat terlaksana dengan
baik melalui dukungan tim penyuluh yang terdiri dari dokter, ahli
gi)i, perawat, dan tenaga kesehatan lain. 3etiap kali kunjungan
diingatkan kembali untuk selalu melakukan perilaku sehat.
45 Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011
Parameter #isiko $%
-
#isiko $%
2IMT ;%g< = 18"> - (2& 18"> - (2&
Te%anan Da!ah Sistoli% ; ( 1&/ ( 1&/
Te%anan Da!ah Diastoli% ; ( 8/ ( 8/
Glu%osa Da!ah Puasa ;g<d5= ( 1// ( 1//
Glu%osa Da!ah 2 ?a PP ;g ( 1@/ ( 1@/
Hb'1c ;*= () ()
Koleste!ol 5D5 ;g<d5= ( 1// ( )/
Koleste!ol HD5 ;g<d5= P!ia 4 @/
Aanita 4>/
P!ia 4 @/
Aanita 4>/
T!iglise!id ;g<d5= ( 1>/ ( 1>/
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 43/52
II.".1. Perilaku sehat bagi penyandang diabetes
Tujuan perubahan perilaku adalah agar penyandang diabeA
tes dapat menjalani pola hidup sehat. &erilaku yang diharapkan
adalah:
Mengikuti pola makan sehat.
Meningkatkan kegiatan jasmani.
Menggunakan obat diabetes dan obatAobat pada keadaan
khusus secara aman dan teratur.
Melakukan &emantauan !lukosa Darah Mandiri *&!DM+
dan memanfaatkan data yang ada.
Melakukan perawatan kaki secara berkala
Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi
keadaan sakit akut dengan tepat
Mempunyai keterampilan mengatasi masalah yang sederhana,
dan mau bergabung dengan kelompok penyandang diabetes
serta mengajak keluarga untuk mengerti pengelolaan penyanA
dang diabetes
Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada.
II.".2.Edukasi perubahan perilaku 0(leh Tim Edukat(r
#iabetes
Dalam menjalankan tugasnya, tenaga kesehatan memerlukan
landasan empati, yaitu kemampuan memahami apa yang diraA
sakan oleh orang lain. &rinsip yang perlu diperhatikan pada
proses edukasi diabetes adalah:
Memberikan dukungan dan nasehat yang positif serta hinA
dari terjadinya kecemasan Memberikan informasi secara bertahap dimulai dengan halA
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 44/52
1akukan pendekatan untuk mengatasi masalah dengan
melakukan simulasi
Diskusikan program pengobatan secara terbuka, perhatiA
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 4?
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 45/52
kan keinginan pasien. erikan penjelasan secara sederhana
dan lengkap tentang program pengobatan yang diperlukan
oleh pasien dan diskusikan hasil pemeriksaan laboratorium 1akukan kompromi dan negosiasi agar tujuan pengobatan
dapat diterima erikan motivasi dengan memberikan penghargaan
1ibatkan keluarga(pendamping dalam proses edukasi
&erhatikan kondisi jasmani dan psikologis serta tingkat penA
didikan pasien dan keluarganya !unakan alat bantu audio visual
dukasi dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu selalu diA
lakukan
sebagai
bagian
dari
upaya
pencegahan
dan
merupaAkan bagian yang sangat penting dari pengelolaan DM secara
holistik. Materi edukasi terdiri dari materi edukasi tingkat awal
dan materi edukasi tingkat lanjutan. dukasi yang diberikan keA
pada pasien meliputi pemahaman tentang:
Materi edukasi pada tingkat awal adalah: Materi tentang perjalanan penyakit DM
Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM seAcara berkelanjutan
&enyulit DM dan risikonya
/ntervensi farmakologis dan nonAfarmakologis serta target
pengobatan /nteraksi antara asupan makanan, aktivitas sik, dan obat
hipoglikemik oral atau insulin serta obatAobatan lain %ara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil gluAkosa
darah
atau
urin
mandiri
*hanya
jika
pemantauan
gluAkosa darah mandiri tidak tersedia+
Mengatasi sementara keadaan gawat darurat seperti rasa
sakit, atau hipoglikemia &entingnya latihan jasmani yang teratur
Masalah khusus yang dihadapi *contoh: hiperglikemia pada
kehamilan+
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 46/52
&entingnya perawatan kaki
%ara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.
Materi edukasi pada tingkat lanjut adalah :
Mengenal dan mencegah penyulit akut DM
&engetahuan mengenai penyulit menahun DM
&enatalaksanaan DM selama menderita penyakit lain
Makan di luar rumah
'encana untuk kegiatan khusus
"asil
penelitian
dan
pengetahuan
masa
kini
dan
teknologi
mutakhir tentang DM
&emeliharaan(perawatan kaki *elemen perawatan kaki daA
pat dilihat pada tabelA?+
dukasi dapat dilakukan secara individual dengan pendekatan
berdasarkan
penyelesaian
masalah.
3eperti
halnya
dengan
proses edukasi, perubahan perilaku memerlukan perencanaan
yang baik, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi.
II.".".#eteksi dini kelainan kaki risik( tinggi
-aki yang berisiko tinggi antara lain:
$.
-ulit kaku yang kering, bersisik, dan retakAretak serta kaku
0.
uluAbulu rambut kaki yang menipis
4. -elainan bentuk dan warna kuku *kuku yang menebal, rapuh,
ingrowing nail +
7. -alus *mata ikan+ terutama di telapak
;. &erubahan bentuk jariAjari dan telapak kaki dan tulangAtulang
kaki yang menonjol5 ekas luka atau riwayat amputasi jariAjari
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 47/52
9. -aki yang terasa dingin
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 4
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 48/52
Tabel 4, 5leen kunci edukasi perawatan kaki
Dislipidemia pada penyandang diabetes lebih meningkat
ditegakkan. dewasa
pemeriksaan lipid(%%-6%
sedikitnya dilakukan setahun sekali dan bila dianggap perluapat a u an e e ang an pa a
pas en
sering.
saan profil lipid dapat dilakukan 0 tahun sekali
#epatu
t idak
boleh Tipe
Dalam
$iabete
%elitu
Dalam
timbulnya penyakit akut diabetesdengan profil lipid kadarsaat darah yang tingg
8. 9aki baal, sem ut an, atau t idak terasa nyeri
0. 9aki y a n g terasa dingin
Tabel &. Elemen kun'i edukai pera(atan kaki
duk as i pera at an
kaki harus diberikan s e ara rini p a d a s e m u a
r a n gd e n g a n ulkus m a u p u n neuropati perifer at au
per ipheral
arterial
disease
Tidak bol eh berjalan t anpa alas kaki, t ermas uk di pasir d an di aeriksa kaki setiap hari, d a n dilaporkan p a d a dokter apabila
litterkeluapas, k e m e r a h a n , at au luka
eriksa alas kaki dari b e n d a as i ng s e b e l u m m e m a k a i n y a
#elalu m e n j a g a kaki d a l a m k e a d a a n bersih, tidak bas ah,
a nm e n g o l e s k a n krim p e l e m b a b k e kulit y a n g kering
ot ong k u k u seara teratur
9 eri ngk an
kaki,
sela-sela
ja ri
kaki
teratur
setelah
dari
k
ma rm a n d i
u n a k a n k aos kaki dari b a h a n k at un y ang tidak m e n y e b a
a nlipatan p a d a uj ung-uj ung ja ri kaki
9 al au ad a k al us at au m a t a ikan, tipiskan s e ara teratur;ika
su d a h
ada
kelainan
bentuk
kaki,
g u n a ka n
alas
kaki
yg
dibuat kh u su s
&9 Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes
elitus g u n a ka nh a k tinggi
;a n g a n
g u n a ka n
bantal
atau
botol
berisi
air
panas+batu
un
k
kaki.
II.&. +elainan +(m(rbid
II.4. Pen)ulitperjalanan
penyakit
DM,
dapat
terjadi
penyulit
akut
dan menahunperjalanan
penyakit
DM,
dapat
terjadi
penyulit
ut
danmenahun
II.&.1. #islipidemia pada #iabetesII.4.1. Pen)ulit akut
$. 9etoasidosis diabetik (9<D)kan risiko
Merupakan komplikasikardiovaskular. yang dit
ndai &erlu pemeriksaanpeningkatanpada glukosadiagnosis diabete
gejala
asidosis
dan
plasma
keton(=)
kuat.
!smo
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 49/52
&. Hiperosmolar non lipid
ada keadaan ini terjadimg(d1 *lakilaki E7> m
E;> tinggi (6%%-$&%% =$;>tanpa tanda dan gejal
peningkatanyang
pemeriksaan
profil ketotikmenunjukkan
hasil
yang
baik *1D1=$>>mg(d1N "D1E;> peningkatan glukosa dar
d1, wanitasangatmg(d1+N trigliseridmg+d7), mg(d1+, pemerik
asidosis, osmolaritas plasma sangat meningkat%-
0% m!s+m7), plasma keton (=+-), anion gap ormal
atau sedikit meningkat.
4atatan:
kedua keadaan (9<D dan H>9) tersebut memunyai
a ng k a m or bi di ta s d a n m or tal it as y an g t inggi.M em er lu ka n p er a at an d i r um ah sakit g un a
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 50/52
!ambaran dislipidemia yang sering didapatkan pada pe
nyandang diabetes adalah peningkatan kadar trigliserida,
dan
penurunan
kadar
kolesterol
"D1,
sedangkan
kadar
kolesterol 1D1 normal atau sedikit meningkat.
&erubahan perilaku yang tertuju pada pengurangan asupan
kolesterol dan penggunaan lemak jenuh serta peningkatan
aktivitas fisik terbukti dapat memperbaiki profil lemak dalam
darah
Dipertimbangkan
untuk
memberikan
terapi
farmakologis
sedini mungkin bagi penyandang diabetes yang disertai
dislipidemia
Target terapi:
&ada penyandang DM, target utamanya adalah penurunan
1D1
&ada
penyandang
diabetes
tanpa
disertai
penyakit
kardio
vaskular: 1D1 =$>> mg(d1 *0,5 mmol(1+
&asien dengan usia E7> tahun, dianjurkan diberi terapi statin
untuk menurunkan 1D1 sebesar 4>7>< dari kadar awal
&asien dengan usia =7> tahun dengan risiko penyakit kardio
vaskular yang gagal dengan perubahan gaya hidup, dapat
diberikan terapi farmakologis. &ada penyandang DM dengan penyakit Acute 6oronary
(yndroe *#%3+ atau telah diketahui penyakit pembuluh
darah lainnya atau mempunyai banyak faktor risiko maka :
1D1 =?> mg(d1 *$,9 mmol(1+
3emua pasien diberikan terapi statin untuk menurunkan
1D1 sebesar 4>7><. Trigliserida = $;> mg(d1 *$ ? mmol(1+
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 51/52
untuk wanita
3etelah target 1D1 terpenuhi, jika trigliserida H$;> mg(d1
*$,? mmol(1+ atau "D1 O7> mg(d1 *$,$; mmol(1+ dapat
Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 7$
7/24/2019 Penaganan DM Tipe 2
http://slidepdf.com/reader/full/penaganan-dm-tipe-2 52/52
diberikan niasin atau brat
#pabila trigliserida H7>> mg(d1 *7,;$ mmol(1+ perlu segera
diturunkan dengan terapi farmakologis untuk mencegah
timbulnya pankreatitis. Terapi kombinasi statin dengan obat pengendali lemak
yang lain mungkin diperlukan untuk mencapai target teraA
pi, dengan memperhatikan peningkatan risiko timbulnya
efek samping. iasin merupakan salah satu obat alternatif yang dapat
digunakan untuk meningkatkan "D1, namun pada dosis
besar dapat meningkatkan kadar glukosa darah &ada wanita hamil penggunaan statin merupakan kontra
indikasi 3elanjutnya dapat dilihat pada buku -onsensus &engeloA
laan Dislipidemia pada DM