Click here to load reader
View
221
Download
0
Embed Size (px)
8/11/2019 case dm tipe 1
1/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Diabetes Mellitus Tipe-1
DM tipe-1 adalah kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan metabolisme
glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia kronik. Keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan
sel pankreas baik oleh proses autoimun maupun idioptaik sehingga produksi insulin
berkurang bahkan terhenti.
2.2 Kriteria Diagnosti
Glukosa darah puasa dianggap normal bila kadar glukosa darah kapiler < 126
mgd! "# mmol!$. Glukosuria saja tidak spesi%ik untuk DM sehingga perlu dikon%irmasi
dengan pemeriksaa glukosa darah. Diagnosis DM dapat ditegakkan apabila memenuhi
salah satu kriteria sebagai berikut&1. Ditemukannya gejala klinis poliuria' polidpsia' poli%agia' berat badan yang menurun'
dan kadar glukasa darah se(aktu )2** mgd! "11.1 mmol!$.
2. +ada penderita yang asimtomatis ditemukan kadar glukosa darah se(aktu )2** mgd!
atau kadar glukosa darah puasa lebih tinggi dari normal dengan tes toleransi glukosa
yang terganggu pada lebih dari satu kali pemeriksaan.
2.2.1 Tes Toleransi !luosa
+ada anak biasanya tes toleransi glukosa ",,G$ tidak perlu dilakukan
untuk mendiagnosis DM tipe-1' karena gambaran klinis yang khas. ndikasi ,,G
pada anak adalah pada kasus-kasus yang meragukan yaitu ditemukan gejala-gejala
klinis yang khas untuk DM' namun pemeriksaan kadar glukosa darah tidak
menyakinkan. Dosis glukosa yang digunakan pada ,,G adalah 1'# gkg//
"maksimum # g$. Glukosa tersebut diberikan se0ara oral "dalam 2** - 2* ml air$
dalam jangka (aktu menit. ,es toleransi glukosa dilakukan setelah anak
mendapat diet tinggi karbohidrat "1*-2** g per hari$ selama tiga hari berturut-turut
dan anak puasa semalam menjelang ,,G dilakukan. elama tiga hari sebelum ,,G
dilakukan' akti%itas %isik anak tidak dibatasi. nak dapat melakukan kegiatan rutin
seharihari. ampel glukosa darah diambil pada menit ke * "sebelum diberikanglukosa oral$' 6* dan 12*.
/eberapa hal perlu diperhatikan dalam melaksanakan ,,G yaitu&
1. nak tidak sedang menderita suatu penyakit.
2.nak tidak sedang dalam pengobatanminum obat-obatan yang dapat
meningkatkan kadar glukosa darah.
8/11/2019 case dm tipe 1
2/14
3. 4angan melakukan pemeriksaan dengan glukometerkapiler' gunakanlah darah
5ena.
. /erhubung kadar glukosa darah dapat berkurang 7 perjam apabila dibiarkan
dalam suhu kamar' maka setelah darah 5ena diambil dengan penga(et
8D,heparin harus segera disimpan di lemari es.
. elain 0ara ad.' maka sampel darah dapat harus segera disentri%us agar kadar
glukosa darah tidak menurun.
2.2.2 Penilaian "asil Tes Toleransi !luosa
1. nak menderita DM apabila&
Kadar glukosa darah puasa 91* mgd! "#': mmol!$ atau Kadar glukosa darah
pada jam ke 2 92** mgd! "11'1mmol!$
2. nak dikatakan menderita toleransi gula terganggu apabila&
Kadar glukosa darah puasa
8/11/2019 case dm tipe 1
3/14
diagnosis dan keterlambatan diagnosis. kibat keterlambatan diagnosis' penderita DM
tipe-1 akan memasuki %ase ketoasidosis yang dapat berakibat %atal bagi penderita.
Keterlambatan ini dapat terjadi karena penderita disangka menderita
bronkopneumonia dengan asidosis atau syok berat akibat gastroenteritis. Kata kun0i
untuk mengurangi keterlambatan diagnosis adalah ke(aspadaan terhadap DM tipe-1.
Diagnosis DM tipe-1 sebaiknya dipikirkan sebagai di%erensial diagnosis pada anak
dengan enuresis nokturnal "anak besar$' atau pada anak dengan dehidrasi sedang sampai
berat tetapi masih ditemukan diuresis "poliuria$' terlebih lagi jika disertai dengan
perna%asan Kussmaul dan bau keton.
+erjalanan alamiah penyakit DM tipe-1 ditandai dengan adanya %ase remisi
"parsialtotal$ yang dikenal sebagai honeymoon periode. ase ini terjadi akibat
ber%ungsinya kembali jaringan residual pankreas sehingga pankreas mensekresikan
kembali sisa insulin. ase ini akan berakhir apabila pankreas sudah menghabiskan
seluruh sisa insulin. e0ara klinis ada tidaknya %ase ini harus di0urigai apabila seorang
penderita baru DM tipe-1 sering mengalami serangan hipoglikemia sehingga kebutuhan
insulin harus dikurangi untuk menghindari hipoglikemia. pabila dosis insulin yang
dibutuhkan sudah men0apai < *'2 ?kg//hari maka dapat dikatakan penderita berada
pada %ase @remisi totalA.
Di Begara berkembang yang masih di(arnai oleh pengobatan tradisional' %ase ini
perlu dijelaskan kepada penderita sehingga anggapan bah(a penderita telah @sembuhA
dapat dihindari. ngat' bah(a pada saat 0adangan insulin sudah habis' penderita akan
membutuhkan kembali insulin dan apabila tidak segera mendapat insulin' penderita akan
jatuh kembali ke keadaan ketoasidosis dengan segala konsekuensinya. +erjalanan
penyakit selanjutnya sangat tergantung dari kualitas pengelolaan sehari-hari yang akan
dibahas pada bab-bab berikutnya.
2.' Pengelolaan DM tipe-1
>al pertama yang harus dipahami oleh semua pihak adalah bah(a DM tipe-1
tidak dapat disembuhkan' tetapi kualitas hidup penderita dapat dipertahankan seoptimal
mungkin dengan kontrol metaboli0 yang baik. Cang dimaksud kontrol metabolik yang
baik adalah mengusahakan kadar glukosa darah berada dalam batas normal atau
mendekati nilai normal' tanpa menyebabkan hipoglikemia.
=alaupun masih dianggap ada kelemahan' parameter >b10 merupakan
parameter kontrol metabolik standar pada DM. Bilai >b10 < #7 berarti kontrol
metabolik baik >b10 < :7 0ukup dan >b10 ) :7 dianggap buruk. Kriteria ini padaanak perlu disesuaikan dengan usia karena semakin rendah >b10 semakin tinggi risiko
terjadinya hipoglikemia. ?ntuk men0apai kontrol metabolik yang baik pengelolaan DM
tipe-1 pada anak sebaiknya dilakukan se0ara terpadu oleh suatu tim yang terdiri dari ahli
endokrinologi anakdokter anakahli giEiahli psikiatripsikologi anak' pekerja sosial' dan
edukator. Kerjasama yang baik antara tim dan pihak penderita akan lebih menjamin
ter0apainya kontrol metabolik yang baik. asaran dan tujuan pengobatan pada DM tipe-1
8/11/2019 case dm tipe 1
4/14
perlu dijelaskan oleh tim pelaksana dan dimengerti oleh penderita maupun
keluarga",abel 2$.
?ntuk men0apai sasaran dan tujuan tersebut' komponen pengelolaan DM tipe-1
meliputi pe%berian insulin( pengaturan %aan( ola)raga( $an e$uasi( yang
didukung oleh pe%antauan %an$iri *home monitoring+. Keseluruhan komponen
berjalan se0ara terintegrasi untuk mendapatkan kontrol metabolik yang baik. Dari %aktor
penderita juga terdapat beberapa kendala pen0apaian kontrol metabolik yang baik. aktor
pendidikan' sosioekonomi dan keper0ayaan merupakan beberapa %aktor yang harus
dipertimbangkan dalam pengelolaan penderita terutama dari segi edukasi.
?ntuk men0apai sasaran dan tujuan tersebut' komponen pengelolaan' DM tipe-1
meliputi pe%berian insulin( pengaturan %aan( ola)raga( $an e$uasi( yang
didukung oleh pe%antauan %an$iri *home monitoring+. Keseluruhan komponen
berjalan se0ara terintegrasi untuk mendapatkan kontrol metabolik yang baik. Dari %aktor
penderita juga terdapat beberapa kendala pen0apaian kontrol metabolik yang baik. aktor
pendidikan' sosioekonomi dan keper0ayaan merupakan beberapa %aktor yang harusdipertimbangkan dalam pengelolaan penderita terutama dari segi edukasi.
/erhubung dengan beberapa kendala yang telah disebutkan sebelumnya' mutu
pengelolaan DM tipe-1 sangat bergantung pada proses dan hasil konsultasi
penderitakeluarga penderita dengan tim' antara lain dengan dokter. >ubungan timbal
balik dokter-pasien yang baik' jujur' terbuka' dan tegas akan sangat membantu penderita
menanamkan keper0ayaan kepada dokter sehingga memudahkan pengelolaan
selanjutnya. Dokter tidak saja ber%ungsi mengatur dosis insulin' tetapi juga menyesuaikan
komponen-komponen pengelolaan lainnya sehingga sejalan dengan proses tumbuh
kembang. =a(an0ara yang tidak bersi%at interogati% akan merangsang keterbukaan
penderita sehingga memudahkan dokter untuk mengerti gaya hidup dan 0ita-0itapenderita. Dalam hal ini dokter akan dengan mudah menjalankan peran sebagai AkaptenA
dari seluruh komponen pelaksana sehingga se0ara bersama-sama mampu
mempertahankan kualitas hidup penderita.
2., Insulin
8/11/2019 case dm tipe 1
5/14
nsulin merupakan elemen utama kelangsungan hidup penderita DM tipe-1.
,erapi insulin pertama kali digunakan pada tahun 1;22' berupa insulin regular' diberikan
sebelum makan dan ditambah sekali pada malam hari. Bamun saat ini telah di
kembangkan beberapa jenis insulin yang memungkinkan pemberian insulin dalam
berbagai ma0am regimen.
2.,.1 Kera insulin
(itan' pun0ak kerja' dan lama kerja insulin merupakan %aktor yang
menentukan dalam pengelolaan penderita DM. Fespons klinis terhadap insulin
tergantung pada beberapa %aktor&
?mur indi5idu
,ebal jaringan lemak
tatus pubertas
Dosis insulin
,empat injeksi !atihan "exercise$
Kepekatan' jenis' dan 0ampuran insulin
uhu ruangan dan suhu tubuh
2.,.2 Jenis insulin
ebelum era tahun :*-an' penggunaan insulin masih memakai produk
hasil puri%ikasi kelenjar pankreas babi atau sapi. Bamun setelah
dikembangkannya teknologi DB rekombinan' telah dihasilkan insulin
rekombinan manusia yang sudah digunakan se0ara luas saat ini. nsulin
rekombinan ini lebih disukai sebagai pilihan utama karena selain da