Upload
-
View
500
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa kehamilan dan persalinan pada manusia dideskripsikan oleh Bronislaw
Malinowski menjadi fokus perhatian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
Dideskripsikan bahwa ibu hamil dan yang akan bersalin dilindungi secara adat, religi, dan
moral/kesusilaan; berdasarkan tujuan untuk menciptakan keseimbangan fisik antara ibu dan
bayi, serta terutama untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Kondisi tersebut
dihadapkan pada kenyataan adanya trauma persalinan dalam masyarakat, yang
mengakibatkan ansietas pada para ibu hamil
Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan
karena menganggap masa tersebut kritis karena dapat membahayakan bagi janin dan/atau
ibunya. Masa tersebut yang kadar kekritisannya bisa dipandang berbeda bagi setiap
individu, direspons masyarakat dengan strategi-strategi, seperti dalam berbagai upacara
kehamilan, anjuran, dan larangan secara tradisional. Disamping itu, masyarakat secaraumum berperilaku mementingkan pemeliharaan kesehatan kehamilan, menurut
pengetahuan kesehatan moderen dan tradisional. Strategi-strategi tersebut dilakukan warga
masyarakat agar dapat dicapai kondisi kehamilan dan persalinanideal tanpa gangguan
Terlepas dari sudut pandang masyarakat tentang masa kehamilan dan persalinan
yang kritis, terdapat berbagai pandangan budaya (tuntutan budaya), serta faktor-faktor
sosial lainnya dalam kepentingan reproduksi. Hal-hal tersebut meliputi, keinginan ideal
perorangan untuk memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu; mengatur waktu kelahiran;
mengatur kondisi potongan tubuh saat hamil; sikap menerima-tidaknya kehamilan; kondisi
hubungan suami-isteri; kondisi ketersediaan sumber sosial; pengalaman perorangan
(mengatasi) menghadapi komplikasi persalinan, dan lain-lain. Berbagai pandangan budaya
dan faktor-faktor sosial lainnya tersebut bisa menjadi stresor, yang mendukung pandangan
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 2/22
bahwa masa hamil dan bersalin dianggap kritis dan mengakibatkan kekhawatiran bagi
warga masyarakat.
Hal-hal tersebut di atas dapat menimbulkan gangguan emosi dan fisik (ringan sampai berat)
pada para ibu, seperti ansietas saat hamil yang secara klinik/empiris menurut para dokter
ahli kebidanan dan penyakit kandungan banyak ditemukan; mual dan muntah berlebihan;
fisik lemah (yang memerlukan jaminan kualitas-medis); atau bahkan komplikasi persalinan
karena ansietas sebagai salah satu penyebabnya; dan sampai saat pasca salin para ibu
bersikap pasif dalam mengurus bayi .
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 3/22
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Seorang wanita adalah seorang manusia, sedangkan manusia adalah makhluk bio –
psiko – cultural – spiritual yang utuh dan unik.
• Bio artinya wanita adalah makhluk biologis yang memerlukan kebutuhan sesuai dengan
tingkat perkembangannya untuk kelangsungan hidup.
• Psiko artinya wanita mempunyai sisi kejiwaan harus diperhatikan dalam setiap
memberikanpelayanan.
• Sosio artinya wanita adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain dan
membutuhkan orang lain.
• Kultural artinya wanita adalah makhluk yang berbudaya atau memiliki kebiasaan –
kebiasaan tertentu.
• Spiritual artinya wanita adalah makhluk yang secara fitrah akan selalu membutuhkan
tuhan sebagai sandaran.
• Utuh artinya pandangan kita kepada seorang wanita sebagai makhluk bio – psiko – sosio
– cultural dan spiritual etrsebut harus dipandang secara menyeluruh, tidak bias hanya
dipandang dari segi biologisnya saja, atau psikologisnya saja karena sisi tersebut menjadi
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
• Unik artinya wanita adalah makhluk yang berbeda antara satu dengan yang lain, baik dari
segi bio, psiko, sosio, cultural maupun spiritualnya. Masa kehamilan dan persalinan pada
manusia dideskripsikan oleh
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 4/22
2.2 KEHAMILAN
Memasuki masa kehamilan sama dengan mengalami berbagai perubahan fisik
maupun psikologis. Dengan mengenali berbagai perubahan pada ibu hamil (bumil), pasutri
bisa lebih mempersiapkan kehamilan sehingga mampu menjalaninya dengan lebih
menyenangkan.
Pada trimester pertama, biasanya istri akan mengalami ngidam yang kadang
berlebihan Dan sekadar meminta perhatian suami. Sebaiknya tanyakan kepada dokter
apakah Ada kekurangan dalam tubuh bumil. Sedangkan pada trimester kedua bentuk tubuh
bumil mulai berubah, diikuti dengan perubahan posisi tidur, hingga pola hubungan seks
pasutri. Jika bumil stres dengan kondisinya, sebaiknya konsultasikan kepada psikolog
untuk mencari bantuan.
Lain lagi pada trisemester ketiga. Bumil akan ngidam pada bulan terakhir, ditambah
munculnya ketakutan akan fisik anak, misalnya apakah jarinya lengkap, atau ketakutan atas
kondisi ibunya, misalnya meninggal (saat melahirkan). Akibatnya bumil cenderung
moody," papar psikolog yang akrab disapa Romi ini, dalam seminar diadakan oleh Lactamil
beberapa waktu lalu.
Lebih detailnya, berikut kondisi psikologis bumil yang umum dialami, Dansebaiknya pasutri mempersiapkan secara psikis menjelang kehamilan:
• Trimester pertama
* Bumil mengalami kondisi psikis campur-aduk, antara cemas, bahagia, Dan ragu dengan
kehamilannya. Ia mengetahui kemunculan tanda kehamilan, namun masih ragu apakah
positif hamil atau tidak.
* Bumil mengalami fluktuasi emosi, risikonya akan muncul pertengkaran atau rasa tidak
nyaman. Dengan komunikasi yang baik, pasutri bisa menyiapkan kondisi ini berjalan lebih
baik.
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 5/22
* Bumil mengalami perubahan hormonal, yang akan juga mempengaruhi psikis
perempuan.
* Bumil mengalami morning sickness, jadi perempuan membutuhkan dukungan suami
untuk menjalani kondisi yang juga akan berpengaruh pada psikis perempuan.
• Trimester kedua
* Bumil mulai lebih tenang Dan bisa beradaptasi dengan perubahan kondisi Dan
kehamilannya.
* Bentuk tubuh mulai berubah. Untuk ibu yang fokus pada penampilannya, kondisi ini
bisa mempengaruhi psikis Dan emosinya. Perubahan bentuk tubuh juga mempengaruhi
kehidupan seksual, karena itu pasutri perlu melakukan penyesuaian agar hubungan seks
menyenangkan bagi keduanya. Hubungan ibu dengan bayi juga mulai terjalin pada masa
ini. Mengajak janin bicara atau mendengarkan musik misalnya, bisa membangun
hubungan lebih dekat, Dan mempengaruhi bumil agar lebih nyaman dengan
kehamilannya.
* Bumil akan mulai melihat Dan meniru peran ibu, karena kebutuhannya akan figur ibu
semakin kuat.
* Bumil akan semakin bergantung kepada pasangannya.
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 6/22
• Trimester ketiga
* Kehamilan semakin membesar, begitupun dengan stres pada bumil. Seringkali kondisi ini
membuat bumil bermasalah dengan posisi tidur yang kurang nyaman, sehingga bumil
mudah terserang lelah.
* Emosi bumil juga kembali fluktuatif. Kali ini bumil lebih membayangkan risiko
kehamilan Dan proses persalinan. Rasa takut mulai muncul, bukan hanya ketakutan atas
risiko kondisi bayi namun juga keselamatan bumil untuk melewati proses persalinan.
"Bumil perlu release Dan berserah agar lebih tenang menjelang proses persalinan. Sebab
dalam beberapa hal Ada yang sifatnya genetik, sehingga tidak bisa dikendalikan
2.3 PERIODE ANTENATAL
Periode antenatal adalah kondisi yang dipersiapkan secar fisik dan psikologis untuk
kelahiran dan menjadi orang tua. Pada periode ini, wanita yang sehat akan mencari petunjuk
dan perawatan secara teratur. Kunjungan antenatal biasanya dimulai segera setelah terlambat
haid sehingga dapat diidentifikasi diagnosis dan dilakukan perawatan terhadap kelainan yang
mungkin berkembang pada ibu hamil. Perawatan didesain untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan janin dan menentukan keadaan abnormal untuk mengantisipasi kelahirannya.
Ibu dan keluarganya membutuhkan dukungan untuk mengatasi stress dan untuk belajar
menjadi orang tua.
2.3.1 Filosofi Asuhan Antenatal
Filosofi adalah nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang
untuk berperilaku sehingga mempengaruhi pola hidupnya.
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 7/22
Pada prinsipnya philosofi asuhan kehamilan merujuk pada philosofi bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan antara lain, menyatakan bahwa:
• Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses
pathologis, tetapi dapat menjadi pathologi/ abnormal. Menyadari hal tersebut dalam
melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi – intervensi yang tidak perlu kecuali
ada indikasi.
• Setiap perempuan berkepribadian unik, dimana terdiri atas, bio, psiko sosial yang
berbeda, sehingga dalam memperlakukan pasien / klien satu dengan yang lainnya juga
berbeda dan tidak boleh disamakan.
• Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat dilakukan dengan
berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui penyuluhan / konseling pemenuhan
kebutuhan ibu hamil maupun dengan upaya preventif misalnya pemberian imunisasi TT
pada ibu hamil dan pemberian tablet tambah darah dan lain sebagainya.
• Perempuan mempunyai dan memutuskan tentang kesehatan, siapa dan dimana
mendapatkan pelayanan kesehatan.
• Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif (pencegahan) dan
promotif (Peningkatan kesehatan).
•
Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan teknologidilakukan hanya atas indikasi.
• Membangun kemitraan dengan profesi lain untuk memberdayakan perempuan.
2.3.2 Ruang Lingkup Asuhan Antenatal
Dalam memberikan asuhan pada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara
konprehensif atau menyeluruh.
Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil:
Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisa tiap kunjungan
pemeriksaan ibu hamil.
Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 8/22
Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri (TFU) posisi/presentasi
dan penurunan Janin.
Melakukan penilaian pelvic,ukuran dan penurunan janin
Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin dengan
fetoskope/ pinar dan gerakan janin dengan palpasi
Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL)
Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
Mengkaji kenaikan berat
2.4 ADAPTASI KEHAMILAN
Kehamilan memengaruhi seluruh anggota keluarga sehingga setiap anggota keluarga
harus beradaptasi. Adaptasi ini memerlukan proses, bergantung pada budaya lingkungan yang
sedang menjadi tren masyarakat.
Adaptasi Maternal
Wanita segala usia selama masa kehamilannya beradaptasi untuk berperan
sebagai ibu, suatu proses belajar yang kompleks secara social dan kognitif. Pada
kehamilan awal, tidak ada yang berbeda. Ketika janin mulai bergerak pada trimester
kedua, wanita mulai memerhatikan kehamilannya dan berdiskusi dengan ibunya atau
teman lain yang pernah hamil.
Kehamilan merupakan krisis maturasi yang dapat menimbulkan stress. Namun,
jika krisis tersebut dapat ditanggulangi, wanita menjadi siap untuk memasuki fase
baru, yaitu mengemban tanggung jawab dan merawat kehamilannya. Konsep diri
wanita berubah, siap menjadi orang tua dan menyiapkan peran baru. Secara bertahap,
ia berubah dari memerhatikan dirinya sendiri dan mempunyai kebebesan, menjadi
berkomitmen untuk bertanggung jawab kepada makhluk lain.
Perkembangan ini membutuhkan tugas perkembangan yang pasti dan tuntas,
yaitu menerima kehamilan, mengidentifikasi peran sebagai ibu, membangun kembali
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 9/22
hubungan dengan ibunya, dengan suaminya, dan dengan bayi yang dikandungnya serta
menyiapkan kelahiran bayinya. Dukungan suami secara emosional adalah factor yang
penting untuk keberhasilan tugas perkembangan ini.
• Identifikasi Peran
Peran ibu dimulai ketika wanita menjadi ibu dari anaknya. Persepsi
lingkungan social terhadap aturan peran wanita dapat memengaruhi pilihan
untuk menjadi ibu atau wanita karier, menikah atau tetap melajang, atau
menjadi bebas, bukan bergantung pada orang lain. Bermain peran dengan
boneka, mengasuh bayi dan saudara dapat meningkatkan pemahaman tentang
peran ibu. Perempuan yang menyukai bayi atau anak-anak, mempunyai
motivasi untuk menerima kehamilan dan menjadi ibu.
• Hubungan dengan Janin
Hubungan ibu dengan anak dimulai sejal hamil, ketika ibu mengkhayal
dan memimpikan dirinya sebagai ibu. Ibu ingin dekat, hangat, bercerita kepada bayinya dan memcoba membayangkan adanya tangisan bayi, gangguan
terhadap kebebasan, dan kegiatan mengasuh anak. Hubungan ibu dan anak
berkembang dalam 3 fase selama hamil.
Fase 1. Ia menerima kenyataan biologis tentang kehamilan dengan pernyataan
“saya hamil” dan menyatakan ide tentang anak di dalam tubuhnya dan
gambaran dirinya sebagai berikut:
• Pikiran terpusat pada dirinya
• Menyadari kenyataan dirinya hamil
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 10/22
• Janin adalah bagian dari dirinya
• Janin seolah-olah tidak nyata
Fase 2. Pada saat ini ibu merasakan hal-hal sebagai berikut:
• Menerima tumbuhnya janin yang merupakan makhluk yang berbeda
dengan dirinya (pada bulan ke-5).
• Timbul pernyatan “Saya akan menpunyai seorang bayi”.
• Tumbuh kesadaran bahwa bayinya adalah makhluk lain yang terpisah dari
tubuhnya
• Terlibat dalam hubungan ibu-anak, asuhan dan tanggung jawab.
• Mengembangkan kedekatan (attachment ). Wanita yang kehamilannya
direncanakan akan senang dengan kehamilannya dan merasa dekat dengan
bayinya lebih awal disbanding wanit lain.
• Menerima kenyataan hamil, mendengar denyut jantung janin, dan
merasakan gerakan janin, membuat wanita merasa tenang sehingga dapat
lebih berintrospeksi dan berfantasi tentang anaknya. Ia akan senag pada
anak kecil.
Fase 3. Ini adalah proses attachment dan ibu merasakan hal-hal sebagai
berikut:
• Meras realistis.
• Mempersiapkan kelahiran.
• Mempersiapkan diri menjadi orang tua.
• Spekulasi mengenai jenis kelamin anak.
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 11/22
• Keluarga berinteraksi dengan menenpelkan telinganya ke perut ibu dan
berbicara dengan janin.
2.5 Gangguan emosi ibu hamil
Selama hamil, sangat normal apabila calon ibu mengalami mood swing, emosi dan
suasana hati yang naik-turun secara fluktuatif. Sebagian besar ibu hamil mengalaminya,
hanya saja ada yang ringan, dan ada yang ekstrim. Penyebab secara internal, perubahan
tubuh dan hormonal ibu hamil. Di samping itu tentu ada faktor psikologis yang juga bisa
mencetus.
Meskipun mood swing adalah hal umum bagi sebagian besar ibu hamil, namun 1
dari 10 ibu hamil yang mengalaminya, dapat mengalami fluktuasi ekstrim dan mengalamimasalah yang signifikan, demikian ungkap sebuah majalah Australia.
Berikut beberapa tanda yang perlu dicermati:
• Kehamilan tak diinginkan
• Kehamilan berisiko
• Jarak kehamilan yang terlalu dekat
•
Riwayat keguguran• Kehamilan normal tapi punya pengalaman anak pertama sakit berat atau
pengalaman mengasuh anak pertama sulit
Akibat memiliki banyak pengetahuan, kesadaran ibu meningkat. Tetapi tanpa
informasi yang utuh, kesadaran yang awalnya merupakan hal baik berbalik menimbulkan
“tekanan” pada diri ibu. Ibu ingin agar anaknya mendapat stimulasi tepat, terhindar dari
penyakit, ingin segalanya serba sempurna. “Sudah begini, ibu sebaiknya banyak berdiskusi
dengan orang yang ahli di bidangnya, agar dapat gambaran yang utuh. Apabila menyangkut
penyakit anak, berdiskusilah dengan dokter anak, seputar gizi tanyalah pada ahli gizi dan
seterusnya,” lanjut ibu yang ditempa oleh pengalaman hamil dan membesarkan 3 putra-
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 12/22
putri ini.
Meskipun calon ibu tak menyadari adanya perubahan emosi yang fluktuatif bahkan
ketika telah terakumulasi menjadi depresi, setiap ayah dan ibu harus menerima kenyataan
bahwa perubahan yang dialami ibu hamil, tak hanya sebatas perubahan fisik. Mood swing
adalah perubahan pada tataran psikologis yang umum dialami sebagian besar ibu hamil.
Anda dan pasangan memang tak perlu membesar-besarkan masalah ini, namun fenomena
ini tak boleh diabaikan.
Masa trimester pertama, saat perubahan besar-besaran, calon ibu mengalami
morning sickness disertai mood swing yang cukup menyolok. Memasuki trimester kedua,
calon ibu biasanya sudah mulai beradaptasi. Memasuki trimester tiga,sekitar usia
kehamilan 7 – 8 bulan, mood swing hebat bisa menghinggapi calon ibu.
Sebagian ibu hamil, justru baru mengalami mood swing di trimester terakhir. Di
antaranya, karena kelelahan fisik mencapai puncaknya, rasanya seperti “bisul” yang mau
pecah. Selain itu, muncul pula rasa bosan terhadap kondisi fisik yang serba kurang nyamanini. Apabila ibu hamil mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang bisa mengalihkan
perhatiannya dari kondisi ini, mood swing parah bisa dihindari, bahkan diminimalkan.
Memiliki bekal pengetahuan yang banyak ternyata tidaklah cukup. Belajar
menerima mengenali dan beradaptasi dengan perubahan adalah kunci sukses menjadi ibu
dan ayah baru. Sudah terlanjur kurang menyadarinya?! Tak perlu merasa bersalah. Apapun
pengalaman Anda selama bertransformasi jadi orang tua adalah “guru” terbaik bagi Anda
dan si kecil.
iwa, tingkatan paling parah dari fluktuasi emosi dan psikologis ibu hamil ini disebut
sebagai gejala pre-baby blues atau mood disorder , yang apabila terakumulasi bisa menjadi
depresi. Bukan hanya karena memiliki ciri yang mirip dengan baby blues, yang dialami ibu
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 13/22
setelah melahirkan. Istilah ini juga mengacu pada hasil temuan para psikiater, apabila tak
terdeteksi dini dan ditangani dengan tuntas, bisa menjadi “akar” dari baby blues atau post
partum depression.
Selama calon ibu mendapat cukup dukungan dari orang-orang sekitar, merasa
bahagia, memiliki pandangan positif terhadap kehamilan, didampingi orang-orang yang
berpandangan positif terhadap kehamilan, juga suami yang memberi ketenangan, perhatian
dan kasih sayang, ia akan survive. Yang tak boleh dilupakan: asupan zat gizi dan istirahat
yang cukup
Tanda yang harus dicermati calon ibu dan ayah, berikut:
• calon ibu tidak bisa berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan
• mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
• mengganggu hubungan calon ibu dengan orang-orang sekitarnya
• calon ibu tak bisa mengurus diri sendiri, keluarga dan anak (apabila kehamilan kedua)
• kondisi calon ibu mengancam keselamatan janin (misalnya, menolak makan, atau makan
berlebihan, sampai keinginan untuk bunuh diri)
2.6 respon ibu hamil
Kondisi hamil mengganggu citra tubuh ibu hamil. Ibu hamil juga perlu
mengkaji kembali perubahan peran dan hubungan sosialnya. Stress pada ibu hamil
dipengaruhi oleh emosi, sosiologi, latar belakang budaya, dan penerimaan atau
penolakan terhadap kehamilannya. Respons emosi dan psikologis ibu hamil
termasuk menolak, menerima, introversi, perasaan berubah, dan perubahan citra
tubuh.
Ambivalensi. Perasaan menolak (ambivalensi) disebabkan oleh perasaan
khawatir bahwa waktunya “salah”, bahwa kehamilan ini tidak diinginkan, “nanti”
dan “tidak sekarang”, karena merasa takut dan cemas, merasa ragu-ragu pada
peran baru, tidak tertanggulanginya konflik dengan ibu, atau ketakutan terhadap
kehamilan dan persalinan. Akibat dari penolakan yang berkepanjangan antara lain
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 14/22
sering mengalami depresi, ketidaknyamanan fisik, ketidakpuasan bentuk tubuh,
perubahan perasaan yang drastic, dan kesulitan menerima perubahan akibat
kehamilan.
Cemas. Cemas adalah suatu emosi yang sejak dulu dihubungkan dengan
kehamilan. Namun, hubungan ini belum jelas. Cemas mungkin merupakan emosi
positif sebagai perlingdungan menghadapi stressor, yang dapat menjadi masalah
apabila berlebihan.
Depresi kehamilan. Banyak penelitian tentang depresi berfokus pada depresi
pascapartum atau menilai depresi antenatal untuk memprediksi depresi
pascapartum.
Menerima kehamilan. Langkah pertama untuk beradaptasi dengan peran
sebagai ibu adalah menerima ide untuk hamil. Tingkat pemerimaan ini
digambarkan dalam kesiapan wanita untuk hamil dan dalam respons emosinya.
Banyak wanita merasa kaget mendapatkan darinya hamil. Pemerimaan terhadap
kondisi hamil sejalan dengan penerimaan tumbuhnya janin secara nyata.
Kehamilan yang tidak diterima, berbeda dengan menolak anak. Seorang wanita
dapat tidak suka untuk hamil, tetapi mencintai anak yang akan dilahirkan.
Pada trimester pertama, kenyataan hamil yang dialami ibu meliputi amenorea
(tidak haid), uji kehamilan dinyatakan positif, pikiran terpusat pada dirinya, janin
adalah bagian dari dirinya, dan janin seolah-olah tidak nyata.
Pada trimester kedua, ibu relative tenang morning sickness dan ancaman
abortus spontan sudah lewat. Ibu akan menghadapi kenyataan bahwa ada janin
yang berada di dalam kandungannya. Hal itu disarankan melalui gerakan janin dan
perutnya yang bertambah besar. Hubungan ibu dan anak mulai timbul. Ibu mulai berfantasi tentang bayinya.
Pada trimester ketiga terdapat kombinasi perasaan bangga dan cemas tentang
apa yang akan terjadi pada saat melahirkan. Pada saat itu, ibu akan mengalami:
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 15/22
Merasa diri diistimewakan di lingkungan umum (ia dapat menerima atau
menolak).
Proses kedekatan dengan janinnya berlanjut
Mempersiapkan diri menjadi orang tua/ ibu.
Spekulasi mengenai jenis kelamin anak dan nama anak.
Keluarga berinteraksi dengan menempelkan telinga ke perut ibu, berbicara
dengan janinnya.
Pada akhir trimester ketiga ketidaknyamanan fisik meningkat dan ibu
memerlukuan istirahat. Ibu merasa lebih cemas terhadap kesehatan dan
keselamatan melahirkan. Untuk itu, perlu dianjurkan untuk menyiapkan kelahiran
dan menyesuaikan diri dengan kontraksi rahim. Ibu akan menjadi lebih sensitive
dan memerlukan perhatian dan dukungan dari suami atau keluarganya.
Perasaan murung. Emosi ibu hamil bermacam-macam, misalnya, menangis
karena sebab yang sepele. Bila ditanya mengapa, ia akan sulit member jawaban.
Situasi ini mungkin tidak menenakkan bagi suami dan keluarganya sehingga
menyebabkab kebingungan. Jika suami tidak dapat menangani masalah ini, ia
dapat menjauh atau bersikap tidak peduli. Ibu hamil akan merasa tidak dicintai
dan tidak didukung kerana ia butuh untuk lebih disayangi dan diperhatikan. Agar
keadaan lebih mudah diatasi, pasangan suami istri perlu diberi pemahaman bahwa
ini adalah karakteristik ibu hamil.
Perubahan citra tubuh. Perubahan tubuh ibu hamil yang berlangsung cepat
akan menimbulkan perubahan citra tubuh. Tingkat perubahan dipengaruhi oleh
factor kepribadian, respons social, dan sikap menghadapi kehamilan. Perubahan
citra tubuh adalah hal normal, tetapi dapat menimbulkan stress. Untuk membantu
menghilangkan stress dalam kehamilan, diperlukan penjelaskan dan diskusi
dengan pasangan.
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 16/22
2.7 ADAPTASI AYAH
Seorang ayah berperan penug dalam perawatan, terlibat sebagai ayah, dan
pemberi nafkah, sebagai respon terhadap tekanan masyarakat. Pengaruh feminism dan
tekanan ekonomi menyebabkan lebih banyak wanita bekerja di luar rumah dan
berbagai peran sebagai orang tua. Sering terjadi perasaan menolak karena banyak
factor, misalnya, apakah kehamilan itu direncanakan, bagaimana hubungan laki-laki
tersebut dengan istri/pasangannya, pengalaman kehamilan sebelumnya, umur, dan
kestabila ekomoni.
Sumber stress
Seorang ayah mengalami stress dalam transisi menjadi orang tua.
Penyebabnya antara lain:
• Masalah keuangan.
• Kondisi yang tidak diinginkan selama hamil.
• Cemas bayinya tidak sehat atau normal.
• Khawatir tentang nyeri saat istrinya melahirkan.
• Peran selama persalinan.
• Perubahan hubungan dengan istri/pasangan.
• Hilangnya respon seksual.
• Perubahan hubungan dengan keluarga atau teman laki-lakinya.
• Kemampuan sebagai orang tua.
Peran ayah berkembang sejalan dengan peran ibu. Secara umum, ayah yang
stress menyukai anak-anak, senang berperan sebagai ayah dan senang mengasuh
anak, percaya diri dan mampu menjadi ayah, membagi pengalaman tentang
kehamilan dan melahirkan dengan pasangannya.
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 17/22
Perkembangan pengalaman ayah dibagi sesuai fase-fase dalam kehamilan
istrinya:
• Trimester pertama
1. Setelah mengetahui istrinya hamil, ia akan memberitahu teman dan
relasinya tentang kabar gembira tersebut.
2. Sering bingungterhadap perubahan perasaan istrinya, termasuk perubahan
tubuh. Ia memperhatikan kebutuhan istrinya yang mudah lelah dan
menurunnya keinginan untuk hubungan seksual.
3. Saat ini anaknya adalah bayi yang ‘potensial’. Ayah sering
membayangkan berinteraksi dengan anaknya yang dibayangkan berumur
5 atau 6 tahun, walaupun kehamilan istrinya belum kelihatan.
• Trimester kedua
1. Peran ayah pada saat ini masih samar-samar, tetapi perannya meningkat
dengan melihat dan merasakan gerakan janin.
2. Ayah menjadi lebih nyaman dengan peran baru. Melihat anaknya pada
saat di USG adalah pengalaman yang penting dalam menerima kenyataan
istrinya hamil.
3. Seorang ayah ingin meniru atau membuang perilaku sebagai ayah sesuai
keinginannya. Konflik tentang cara menjadi ayah dapat juga timbul pada
pasangan. Selain berperan sebagai pencari nafkah, suami juga dituntut
istrinya untuk terlibat aktif dalam mempersiapkan perawatan anaknya.
Hal itu akan meningkatkan stres. Untuk itu, perlu persetujuan bersama
tentang pembagian peran. Di satu sisi, ibu ingin dominan, di sisi lain
ayah inggin lebih banyak mengahabiskan waktunya untuk bekerja,
melakukan hobinya, atau bersama teman-temannya.
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 18/22
• Trimester ketiga. Jika pasangan mampu berkomunikasi dengan baik, trimester
ketiga ini adalah waktu khusus dengan gambaran yang jelas tentang peran
mereka, dan mempersiapkan bersama kondisi ke depan.
1. Bersama-sama terlibat dalan kelas pendidikan kesehatan tentang
melahirkan.
2. Persiapan yang nyata untuk kelahiran bayi.
3. Perannya menjadi jelas.
4. Timbul rasa takut.
5. Timbul pertanyaan, menjadi orang tua seperti apa?
6. Dapatkah ia membantu istrinya melahirkan?
7. Apakah mereka akan mempunyai bayi?
Couvade
Secara tradisional, couvade adalah ritual atau tabu oleh laki-laki dalam
transisi menjadi ayah. Ini berhubungan secara biofisik dan psikososial dengan
istri dan anaknya, misalnya dilarang makan makanan tertentu; dilarang
membawa senjata sebelum anaknya lahir; timbul gejala fisik (lelah, nafsu makan
meningkat, susah tidur, depresi, sakit kepala, sakit punggung).
Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang memperlihatkan sindrom
couvade ingin mempersiapkan peran sebagai ayah yang lebih tinggi dan terlibat
lebih aktif dalam persiapan memiliki anak.
2.8 respon keluarga
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 19/22
Kehamilan merupakan tantangan, titik balik dari kehidupan keluarga, dan
biasanya diikuti oleh stress dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan atau
tidak. Untuk keluarga pemula, kehamilan adalah periode transisi dari masa anak-
anak menjadi orang tua dengan karakteristik yang menetap dan mempunyai
tanggung jawab. Wanita akan menjadi ibu dan suaminya akan menjadi ayah.
Hubungan mereka berubah, begitu juga dengan keluarga besar atau masyarakat
yang membutuhkan penyesuaian kembali dengan dinamika keluarga.
Keluarga dan ibu hamil, perlu memelihara keterbukaan dan keseimbangan,
menjada tugas perkembangan, serta mecari bantuan dan dukungan agar tidak
terjadi konflik. Selam hamil, pasangan merencanakan bersama kelahiran anak
pertama mereka, dan mengumpulkan informasi tentang cara menjadi orang tua.
Ketersediaan dukungan social untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah
factor penting. Jaringan social seringkali digunakan sebagai sumber terbesar
dalam memperoleh nasihat kehamilan.
Anggota keluarga yang lain, terutama anak-anak dan kakek/nenek juga harus menyesuaikan
diri dengan ibu hamil. Untuk beberapa pasangan, kehamilan dapat berkembang menjadi krisis
yang merupakan gangguan ato konflik yang dapat mengganggu keseimbangan. Kehamilan
merukana krisis maturasi yang normal terjadi pada keluarga. Kelehaman ego, kehilangan
pertahanan diri, tidak tertanggulanginya masalah yang muncul, dan perubahan hubungan akan
menimbulkan perilaku maiadaptif pada satu atau lebih anggota keluarga dan kemungkinan
pecahnya keluarga. Keluarga yang mampu menganggulangi krisis akan kembali berfungsi
secara normal dan bahkan terjadi ikatan yang lebih kuat
2.9 PERBEDAAN BUDAYA DAN KEHAMILAN
Secara universal, ada tendensi dilakukannya ritual seremonial dalam kehidupan,
seperti kehamilan, kelahiran, pernikahan, dan kematian. Mengidentifikasi nilai-nilai
budaya berguna untuk merencakanan perawatan yang sensitive sesuai budaya.
Kehamilan adalah kejadian yang membahagiakan dalam budayaa yang member niali
terhadap anak. Ada budaya yang menganggap bahwa kehamilan adalah sakit, ada yang
menganggap bahwa kehamilan adalah kejadian alamiah.
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 20/22
Sikap ibu hamil bervariasi, bergantung pada budayanya. Misalnya, orang
Amerika keturunan Afrika menganggap kehamilan adalah kebahagiaan. Orang
Amerika Meksiko menganggap kehamilan adalah kondisi alamiah. Kebanyakan,
kehadiran anak-anak diharapkan untuk meneruskan keluarga dan nilai-nilai budaya.
Wanita yang dapat melahirkan anak, terutama anak laki-laki, akan mendapat status
yang lebih tinggi. Hal ini terjadi di keluarga China.
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 21/22
TUGAS
BIOPSIKOLOGI KEHAMILAN
DI SUSUN OLEH :
IMAM HADI KURNIANTO ( 09.06.0021)
DJERO ARYADI SOEMEREP ( 09.06.0024)
DESAK MADE AYU DEVI A. ( 09.06.0027)
SRI WAHYUNI ( 09.06.0030)
A.N YUWONO ( 09.06.0033)
NI MADE WIADI ASRIANI ( 09.06.0036)
FIRQAH SYAIMUR RACHMAN ( 09.06.0039)
DEWI MUTI ATUL IZZAH ( 09.06.0042)
5/16/2018 MAKALAH JADI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jadi-55ab4fb5e48ed 22/22
DANDALINA ( 09.06.0045)
SUBMI GUSTARINA ( 09.06.0048)
MAYLIA SULASTIANI H. ( 09.06.0051)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2010-2011