Upload
zain-new-version
View
298
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
about school administration
Citation preview
MAKALAH
PROFESI PENDIDIKAN 2
Dosen Pengampu: Dra. Tuti Hardjajani, Msi
ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI SMK
Di Susun oleh:
1. Haris Maulani (K4308018)
2. Agung Jatmiko (K4308023)
3. Feti Utaminingsih (K4308038)
4. Kusumawardani (K4308045)
5. Sri Wulaningsih (K4308057)
6. Risky Elyana A (K4308051)
7. Winda Martyas MD (K4308062)
8. Annisa Nur Khasanah (K4308070)
9. Dian PutriC (K4308076)
10. Latif Sofiana (K4308096)
11. Nori septiana (K43080 )
12. Pinkan Amita TP (K4308107)
13. Purwo Adi N (K4308109)
14. Suparmi (K43080 )
15. Wulan Martya (K4308127)
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa Tuhan Yang Maha Esa
dan budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesejahteraan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Dalam rangka mewujudkan tujuan Nasional, kegiatan di atas harus di tunjang olah
pelayanan administrasi sekolah yang teratur, terarah, terencana, dan berkesinambungan.
Pelayanan adaministrasi sekolah yang baik akan menunjang keberhasilan pelaksanaan proses
belajar mengajar.
Bagian terpenting dari lembaga adalah peranan. Peranan ialah jabatan. Sifat-sifat peranan
saling mengisi. Peranan dan fungsi Tenaga Administrasi Sekolah belum sepenuhnya
diberdayakan oleh Sekolah, pada hal peranan dan fungsi Tenaga Administrasi Sekolah
mendukung kelancaran pembelajaran. Peranan menimbulkan harapan dan berkonflik dengan
kepribadian Peranan. Tenaga Administrasi Sekolah adalah administator, personal, sosial, dan
manajer. Fungsi ialah sekelompok tugas pekerjaan meliputi aktivitas, jenis yang sama sifat-
sifatnya, pelaksanaannya atau urutan. Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah adalah memberikan
pelayanan prima baik dalam makna sebenarnya dan singkatan. Singkatan pelayanan prima sudah
mengandung dimensi pelayanan yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pelayanan prima.
Keefektifan individual ditentukan oleh sikap, keterampilan, pengetahuan, Salah satu cara untuk
mengefektifkan peran dan fungsi tenaga administrasi sekolah adalah dengan melakukan
pelatihan keterampilan manajerial berbasis kompetensi. makalah ini bertujuan untuk memberikan
sumbangan konsep pemikiran tentang peranan dan fungsi Tenaga Administrasi Sekolah dan
upaya mengefektifkannya di SMK.
Peranan dan fungsi tenaga administrasi di SMK ada yang sudah diberdayakan dan ada
yang belum diberdayakan tergantung kemauan kepala Sekolahnya masing-masing. Kenyataan di
lapangan menunjukkan bahwa beberapa kepala Sekolah belum memfungsikan Tenaga
Administrasi Sekolah karena berbagai faktor. Mungkin karena belum ada Tenaga Administrasi
Sekolah, mungkin faktor pelayanannya belum memuaskan, dan mungkin pula hubungan
interpersonal keduanya belum baik. Harapannya adalah kepala Sekolah, guru, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang-orang di luar Sekolah yang berkepentingan dan peduli dengan Sekolah
mau dan mampu memanfaatkan peranan dan fungsi Tenaga Administrasi Sekolah dengan
sebaik-baiknya. Bagaimanakah meningkatkan keefektifan peranan dan fungsi tenaga
administrasi di SMK? Masalah-masalah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut, Bagaimana
peranan, dan fungsi Tenaga Administrasi Sekolah, dan mengefektifkannya? Berdasarkan
rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan untuk memberikan sumbangan konsep pemikiran
tentang peranan dan fungsi Tenaga Administrasi Sekolah, dan upaya-upaya mengefektifkan
peranan dan fungsi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Pengertian administrasi atau manajemen banyak diungkap oleh para ahli administrasi
pendidikan. Administrasi Pendidikan menurut Syarif (1976 :7) “segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien untuk
menunjang tercapainya pendidikan. Menurut Syamsi (1985:10) “administrasi adalah seluruh
kegiatan dalam setiap usaha kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok atau lebih orang-orang
secara bersama-sama dan simultan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Sedangkan
menurut Soepardi (1988:7) “ administrasi adalah keseluruhan proses kegiatan-kegiatan kerja
sama yang dilakukan oleh sekelompok atau lebih oarang-orang secara bersama-sama dan
simultan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perlu juga diketahui berbicara mengenai manajemen tidak akan terlepas dari fungsi-
fungsi manajemen itu sendiri. Fungsi dari manajemen banyak diungkapkan oleh para ahli, tetapi
yang mudah diingat adalah fungsi-fungsi yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan evaluasi (Fayol dalam Sahertian)
Berdasarkan uraian mengenai manajemen atau administrai dari beberapa ahli di atas,
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa administrasi pendidikan adalah segala usaha bersama
mulai dari perencanaan, pengorganisassian, pelaksanaan, dan pengevaluasian dalam hal
mendayagunakan semua sumber daya yang ada secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
yang teelah ditetapkan yaitu tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan adalah “ segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-
sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan” (Syarif, 1976:126). Pengertian administrasi pendidikan menurut Sutisna (1979:2-3)
adalah : Administrasi pendidikan adalah keseluruhan (proses) yang membuat sumber-sumber
personil dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama. Ia
mengerjakan fungsifungsinya dengan jalan mempengaruhi perbuatan orang-orang. Proses ini
meliputi perencanaan, organisasi, koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan dan pelayanan dari
segala sessuatu mengenai urusan sekolah yang langsung berhubungan dengan pendidikan
sekolah seperti kurikulum, guru, murid, metode-metode, alat-alat pelajaran, dan bimbingan. Juga
soal-soal tentang tanah dan bangunan sekolah, perlengkapan, pembekalan, dan pembiayaan yang
diperlukan penyelenggaraan pendidikan termasuk didalamnya.
Administasi pendidikan pada dasarnya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan
pendidikan (Soepardi, 1988:24-25). Syarat dari administrasi pendidikan menurut Danien
(1982:8), yaitu
1. Adanya kerja sama sekelompok orang
2. Adanya penataan atau pengaturan dalam kerja sama tersebut
3. Adanya suatu tujuan tertentu yang akan dicapai melalui kerja sama tersebut.
Tiga syarat tersebut memang benar, dengan kita melihat kembali definisi administrasi yang
dikemukakan oleh banyak ahli tersebut di atas. Sedangkan ciri-ciri dari administrasi pendidikan
menurut Soepardi (1988:7) adalah:
1. Adanya sekelompok orang-orang yang lebih dari satu orang.
2. Kelompok-kelompok di atas merupakan korps yang bekerja sama.
3. Kerja sama yang mereka lakukan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. kerja
sama tersebut merupakan proses.
Tujuan dari pendidikan adalah agar semua pekerjaan yang ada di dalamnya dapat berjalan
dengan baik dengan mempergunakan segala fasilitas yang ada di dalamnya seefektif dan
seefisien mungkin guna pencapaian tujuan pendidikan. Hal ini di dukung dengan tujuan
Administrasi Pendidikan yang di kemukakan oleh Syamsi, yaitu;
Tujuan Administrasi Pendidikan adalah agar segala pekerjaan atau kegiatan yang ada
dalam suatu usaha kerja sama itu bisa berjalan dengan baik, lancar, teratur, mencapai tujuannya.
Dengan kata lain, tujuan Administrasi Pendidikan adalah untuk mendayagunakan segala tenaga,
fasilitas dan dana secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan (1985:10)
B. Fungsi Pokok Administrasi Pendidikan
a. Perencanaan ( Planing)
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi.
Tanpa perencanaan atau planing pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan
bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan kegiatan
yang harus dilakukan pada permulaan dan selama kegiatan administrasi berlangsung. Didalam
setiap perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan yaitu faktor Tujuan dan faktor sarana
baik saran personal (SDM) maupun material.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan –hubungan
kerja antara orang –orang,sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan –
tujuan yang telah diterapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas –
tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terperici menurut bidang –bidang dan bagian –
bagian,sehingga terciptalah adanya hubungan –hubungan kerjasama yang harmonis dan lacar
menuju pencapaian tujuan yang telah diterapkan.
c. Pengkoordinasian.
Adanya bermacam –macam tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pimpinan. Adanya koodinasi yang baik dapat
menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpang siuran
dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dan personal dapat
bekerjasama menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.
d. Komunikasi
Dalam pelaksanaan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan
menyampaikan gagasan –gagasan dan maksud keseluruh struktur organisasi sangat penting.
Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari sekedar menyalurkan pikiran –
pikiran atau gagasan dan maksud secara lisan atau tertulis. Kesimpulannya komunikasi dalam
setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang –
orang dalam struktur organisasi.
e. Suvervisi atau pengawasan
Setiap pelakasanaan dari program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang aktivitas dari program itu. Oleh karen itu
maka suvervisi haruslah teliti ada atau tidaknya kondisi –kondisi yang akan memungkinkan
tercapainya tujuan –tujuan pendidikan. Fungsi suvervisi antara lain :
1. Menentukan kondisi –kondisi atau syarat –syarat apakah yang diperlukan dan
2. Memenuhi atau mengusahakan syarat –syarat yang diperlukan itu.
f. Evaluasi.
Evaluasi mengetahui berhasil atau tidaknya suatu program, diperlukan adanya penilaian
atau evaluasi. Tiap penilaian berpegang pada rencana tujuan yang hendak dicapainya, atau
dengan kata lain setiap tujuan merupakan kriteria penilaian.
Oleh karena itu penilaian terhadap pekerjaan seorang guru dalam usaha mendidik dan mengajar
murid –muridnya, tidak dapat disamakan dengan penilaian terhadap pekerjaan tukang menjahit
dalam membuat pakaian langganannya, atau pekerjaan arsitek dalam membangun sebuah
gedung.
C. Peranan Dan Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah
Peranan Tenaga Administrasi Sekolah sangat erat hubungannya dengan otoritas formal
yang diberikan oleh sekolah. Otoritas formal tersebut berupa tugas pokok dan fungsi Tenaga
Administrasi Sekolah. Menurut Anonim (1995), sebagai seorang administrator, ia harus
memahami dan mampu mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi Sekolah sesuai
pedoman pengelolaan administrasi Sekolah. Jadi, seorang administrator harus mampu sebagai
koordinator. Di samping itu, ia juga harus mampu menciptakan pelayanan administrasi yang
lancar dan tepat waktu. Peranan kepala Tenaga Administrasi Sekolah sebagai manajer lainnya
lagi adalah sebagai planner karena ia harus membuat rencana dan program kerja ketatausahaan.
Sebagai organizator karena ia harus mengorganisasikan stafnya. Dari pengalaman lapangan
diketahui bahwa staf Tenaga Administrasi Sekolah yang paling lengkap kebanyakan berada di
SMK favorit. Di SMK tersebut, idealnya terdapat 12 orang staf administrasi sekolah dengan
tugas sebagai:
(1) pelaksana urusan persuratan dan pengarsipan (kesekretariatan),
(2) pelaksana urusan kepegawaian (pendidik dan tenaga kependidikan),
(3) pelaksana urusan keuangan (pembiayaan sekolah/madrasah),
(4) pelaksana urusan kurikulum (isi) dan pembelajaran (proses),
(5) pelaksana urusan kesiswaan (peserta didik),
(6) pelaksana urusan sarana dan prasarana,
(7) pelaksana urusan hubungan sekolah dengan masyarakat,
(8) pesuruh (caraka),
(9) pengemudi (pada sekolah yang sudah memiliki mobil),
(10) penjaga Sekolah,
(11) tukang kebun (pada SMK Pertanian), dan
(12) tenaga kebersihan Sekolah.
Dengan diterapkannya delapan standar pendidikan nasional di Sekolah, maka pelaksana
urusan akan bertambah lagi yaitu: (1) pelaksana urusan kompetensi lulusan, dan (2) pelaksana
urusan penilaian pendidikan.
D. Konsep Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah
Fungsi dalam suatu organisasi dibebankan kepada seseorang petugas atau satuan tertentu
sebagai tugas yang harus dilaksanakan (The Liang Gie, 2000). Terry (1958) menyebutkan bahwa
tenaga administrasi sebagai pekerjaan pelayanan (service work) yang mempunyai fungsi
memfasilitasi, untuk membantu pekerjaan-pekerjaan pokok (substantif) berjalan secara efektif
dan efisien.
Depdiknas (2001) menyatakan bahwa fungsi Tenaga Administrasi Sekolah adalah:
(1) Kepala Tata Usaha/Kepala Subbagian Tata Usaha bertugas membantu kepala
sekolah/madrasah dalam kegiatan administrasi (urusan surat menyurat, ketatausahaan)
sekolah/madrasah yang berkaiatan dengan pembelajaran,
(2) Pelaksana urusan kepegawaian bertugas membantu Kepala Tata Usaha/Kepala Subbagian
Tata Usaha dalam kegiatan atau kelancaran kepegawaian baik pendidik maupun tenaga
kependidikan yang bertugas di sekolah,
(3) Pelaksana urusan keuangan bertugas membantu Kepala Tata Usaha/Kepala Subbagian Tata
Usaha dalam mengelola keuangan sekolah,
(4) Pelaksana urusan perlengkapan/logistik bertugas membantu Kepala Tata Usaha/Kepala
Subbagian Tata Usaha dalam mengelola perlengkapan/logistik sekolah
(5) Pelaksana sekretariat dan kesiswaan bertugas membantu Kepala Tata Usaha/Kepala
Subbagian Tata Usaha dalam mengelola kesekretariatan dan kesiswaan,
(6) Pengemudi bertugas sebagai sopir,
(7) Penjaga sekolah bertugas memelihara dan memperbaiki fasilitas sekolah/madrasah berupa
bangunan, kelistruikan, dan peralatan praktik.
Pada dasarnya, pekerjaan Tenaga Administrasi Sekolah merupakan pelayanan yang
berfungsi meringankan terhadap pencapaian tujuan aktivitas substantif. Pelayanan prima di
sekolah ialah pelayanan yang sesuai atau melebihi delapan standar pendidikan nasional yaitu:
(1) standar isi,
(2) standar proses,
(3) standar kompetensi lulusan,
(4) standar pendidik dan tenaga kependidikan,
(5) standar sarana dan prasarana,
(6) standar pengelolaan,
(7) standar pembiayaan, dan
(8) standar penilaian pendidikan.
Keberadaan tenaga administrasi sekolah di jenjang pendidikan menengah atau lazimnya
disebut tenaga tata usaha sekolah dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Sebagai satu
komponen dalam proses pembelajaran, tugas dan fungsi tenaga administrasi sekolah/madrasah di
jenjang pendidikan dasar dan menengah tidak dapat dilakukan oleh pendidik. Hal ini disebabkan:
pekerjaannya bersifat administratif yang tunduk pada aturan yang sifatnya khusus, merupakan
pekerjaan pelayanan untuk kelancaran proses pembelajaran, lebih memerlukan keterampilan
khusus, sedikit yang memerlukan keahlian tertentu, memerlukan kompetensi yang berbeda
dengan kompetensi yang disyaratkan untuk pendidik, kadang kala tidak berhubungan secara
langsung dengan peserta didik kecuali untuk jabatan instruktur, dan sebagainya.
Di samping itu, sesuai aturan kepegawaian, tugas tenaga administrasi sekolah di jenjang
pendidikan menengah tidak boleh dirangkap oleh tenaga fungsional yang lain. Sebagai subsistem
atau komponen pembelajaran, keberadaannya akan saling berkaitan dengan komponen yang lain
agar tujuan pendidikan dapat dicapai sesuai dengan harapan. Keberadaan subsistem atau
komponen tersebut harus memenuhi syarat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan sehingga hasil yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran
pada setiap satuan pendidikan dapat dicapai sesuai dengan rencana strategis yang telah
ditetapkannya.
Subsistem tersebut antara lain meliputi: peserta didik, pendidik, kepala sekolah, tenaga
kependidikan yang meliputi (tenaga administrasi sekolah/madrasah, laboran, pustakawan,
instruktur, bendahara sekolah, penjaga sekolah dan lain-lain), buku pelajaran, kurikulum,
masyarakat, lingkungan sekolah, kebijakan pemerintah, aturan/tata tertib sekolah.
Seluruh komponen tersebut sangat beperan dan saling mempengaruhi sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan
tujuan dilakukan pembelajaran dan dampak dari tujuan tersebut dapat dicapai. Untuk dapat
mengetahui sejauh mana keterkaitan antara komponen proses pembelajaran dapat digambarkan
sebagai berikut.
2. HASIL OBSERVASI
Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi dan tuntutan kebutuhan masyarakat
saat ini, program pengembangan SDM berbasis enterpreneurship yang kompetitif di SMK
NEGERI 5 SURAKARTA merupakan bagian dari upaya untuk merealisasikan SCHOOL
BUSINESS PLAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA.
Perlu diketahui bahwa pembelajaran di SMK NEGERI 5 SURAKARTA saat ini telah
menggunakan beberapa pendekatan Pendidikan dan Pelatihan yaitu : CBT, Production Based
Training serta Life Skill yang mana pada implementasinya melibatkan unsur Du / Di, Stake
Holder serta masyarakat dengan menerapkan SMM ISO 9001 : 2000 yang telah diperoleh dari
TUV.
Untuk mengembangkan sekolah menuju SBI, SMK NEGERI 5 SURAKARTA telah
menyiapkan SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP) khususnya Business Center Manufacture
kepada Direktorat Pembinaan SMK. Hal ini bertujuan agar pengembangan di SMK NEGERI 5
SURAKARTA nantinya dapat memperdayakan semua unsur yang terkait dengan pelayanan,
usaha dan produk sehingga ada peningkatan mutu guna memenuhi tuntutan pemenangan
persaingan yang ada.
A. PROFIL SEKOLAH
1. DATA SEKOLAH
a. Nama SMK : SMK Negeri 5 Surakarta
b. Status : Negeri
c. PBM : Pagi/siang
d. Sertifikasi ISO 9001-2000 : Bersertifikat
e. Alamat sekolah : Jl. LU. Adisucipto 42 RT/RW : 02/08, Kerten, Laweyan,
Surakarta.
j. Telp/Fax : 0271 713 916/727068
k. Website/E mail : www.smk5solo.net/[email protected]
l. NSS : 321036101002
2 .VISI, DAN MISI
Semula Visi dan Misi SMK N 5 Surakarta seperti berikut :
Visi sekolah :
Menciptakan Teknisi Tingkat Menengah, Profesional dan Tangguh.
Misi sekolah :
1.Mendidik dan melatih Peserta didik dengan Prinsip Kewirausahaan.
2.Mendidik dan melatih Peserta didik sesuai kebutuhan Dunia Kerja.
3.Mendidik dan melatih Peserta didik untuk Mandiri.
Saat ini disempurnakan menjadi :
Visi dan Misi Sekolah : Aktif Produktif
Mutu Pendidikan Aktif yaitu mewujudkan SMK Negeri 5 Surakarta sebagai pencetak
tenaga kerja yang :
Ø Agamis : selalu mengedepankan IMTAQ dalam belajar dan bekerja,
Ø Kompetitif : mampu bersaing secara positif dalam dunia usaha / dunia kerja,
Ø Tangguh : dalam menghadapi tantangan dan persaingan global,
Ø Inovatif : selalu berusaha mengadakan pembaharuan yang lebih baik,
Ø Familier : menjunjung tinggi semangat kebersamaan, tenggang rasa dan kekeluargaan.
Mutu Organisasi Produktif yaitu :
Ø Professional : mampu menerapkan kecakapan, ketrampilan dan adaptabilitas yang tinggi untuk
mencapai Visidan Misi
Ø Edukatif : selalu menerapkan prinsip pendidikan dan pengajaran
Ø Sportif : selalu mengedepankan kedisiplinan dan obyektif dalam melaksanakan tugas.
3. DATA KEPALA SEKOLAH
a.Nama Kepala Sekolah : Drs. Susanta,MM
b.Basic pendidikan : Sarjana Teknik Mesin
c.Status : Pegawai Negeri
d.Alamat rumah : Bulu, RT/RW : 03/08, Bakalan, Polokarto, Sukoharjo
i.No.Telp/HP : 08122618218
4. DATA PROGRAM KEAHLIAN
a.T. Konstruksi Kayu : Kelas 1 : 27 Kelas 2 : 32 Kelas 3 : 25
b.T. Konstruksi Batu & Beton : Kelas 1 : 23 Kelas 2 : 23 Kelas 3 : 24
c.T. Gambar Bangunan : Kelas 1 : 34 Kelas 2 : 27 Kelas 3 : 22
d.T. Pemanfaatan Tenaga List : Kelas 1 : 104 Kelas 2 : 76 Kelas 3 : 0
e.T. Elektronika Industri : Kelas 1 : 101 Kelas 2 : 95 Kelas 3 : 0
f.T. Listrik Pemakaian : Kelas 1 : 0 Kelas 2 : 0 Kelas 3 : 72
g.T. Listrik Industri : Kelas 1 : 0 Kelas 2 : 0 Kelas 3 : 70
h.T. Permesinan : Kelas 1 : 140 Kelas 2 : 140 Kelas 3 : 105
i.T. Mekanik Otomotif : Kelas 1 : 105 Kelas 2 : 96 Kelas 3 : 36
5. DATA SARANA PRASARANA
a.Jumlah Ruang Teori : 28 ruang
b.Jumlah Ruang Praktek : 8 ruang
c.Jumlah Lab. Komputer : 2 ruang
d.Jumlah Ruang Perpustakaan : 1 ruang
e.Jumlah Lab. Bahasa : 1 ruang
6. DATA GURU/TU
Jumlah Guru:
a.Normatif : 22 PNS, 7 Non PNS
b.Adaptif : 30 PNS, 10 Non PNS
c.Produktif : 64 PNS, 5 Non PNS
d.Jumlah TU : 7 PNS, 18 Non PNS
7. DATA SISWA
a.Jumlah Pendaftar : 1596
b.Jumlah yang Diterima : 516
c.Jumlah Siswa : 1377
d.Jumlah Lulusan : 318
e.Jumlah yang Mengulang : 16
f.Jumlah Putus Sekolah : 0
8. DATA GURU PER MATA DIKLAT
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
1. Pembagian Tugas
a.Kepala Sekolah
a.1. Personil
Beranggotakan 1 orang :
1.Komisaris Utama : Drs. Susanta, MM
Jabatan Komisari dijabat oleh Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah Hubungan
Industri.
2. Kewajiban
1.Memenuhi fasilitas-fasilitas yang telah ditentukan
2.Menyetujui setiap pengeluaran uang di luar biaya produksi, termasuk menyetujui
permohonan peminjaman modal usaha setiap Divisi.
3.Mendukung setiap usaha pengembangan Unit Produksi.
a.3. Hak
1.Mengangkat dan memberhentikan Pengurus UP dan Ketua Divisi.
2.Menentukan dan menyetujui pihak luar yang akan diajak kerjasama atas dasar usulan
Pengurus UP
3.Memberhentikan Pengurus UP dan seluruh ketua Divisi apabila dalam pelaksanaan
tugasnya terbukti ada penyimpangan.
4.Mendapatkan pembagian keuntungan sebagaimana tercantum dalam Ketentuan
Pengelolaan Keuntungan pada Bab Pengelolaan Unit Produksi.
b.Konsultan
b.1. Personil
Beranggotan 2 orang terdiri atas :
1.Drs. Sriyadi
2.Drs. Bagyo Sucahyo
Jabatan konsultan dijabat oleh Wakil Kepala Sekolah dan Litbang.
b.2. Kewajiban
1.Monitoring kegiatan Pengurus UP.
2.Memeriksa administrasi Pengurus UP sekurang-kurangnya 1 kali dalam tiap tiga bulan,
termasuk pemeriksaan keuangan.
3.Melaporkan hasil pemeriksaan kepada Komisaris.
4.Monitoring kegiatan divisi jika diperlukan.
STRUKTUR ORGANISASI
UNIT PRODUKSI
SMK NEGERI 5 SURAKARTA
PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI
A.PERSIAPAN
Keberhasilan pengelolaan Unit Produksi ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya
SDM, fasilitas, modal dan sistem pengelolaan itu sendiri, sehingga dalam pengelolaan UP
khususnya faktor-faktor tersebut diatas harus dipersiapkan dengan matang.
1.Sumber Daya Manusia
Persiapan sumber daya manusia diutamakan dari intern sekolah : Guru, Karyawan atau
siswa, agar tidak menyimpang dengan tujuan, fungsi dan manfaat UP itu sendiri. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan pada jabatan/posisi khusus harus mengambil dari luar.
Dalam menentukan personal UP hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor.
a.Bakat dan minat sebagai dasar untuk mengembangkan keahlian produktif.
b.Inventarisasi jenis keahlian/kemampuan yang dimiliki oleh para pengurus UP yang disesuaikan
dengan fungi dan jabatannya.
c.Kemampuan bekerjasama, karena proses produksi tidak mungkin dijalankan sendiri tanpa
melibatkan orang lain termasuk pihak luar.
d.Kreatifitas, kemampuan ini sebagai dasar untuk mengembangkan UP.
2.Fasilitas Sekolah
a.Inventarisasi seluruh produksi berdasarkan jenis, ukuran dan daya guna.
b.Menghitung dan merinci jam pakai setiap mesin yang digunakan dan disesuaikan dengan
penggunaannya.
c.Menyediakan Workshop khusus Teaching Factory sehingga tidak mengganggu proses KBM.
d.Mempersiapkan bengkel KBM, mesin dan perlengkapannya agar dapat mengerjakan pekerjaan
UP pada KBM.
3.Sumber Dana
a.Bantuan Proyek Dikmenjur untuk kegiatan UP.
b.RAPBS
c.Saham dari guru/karyawan atau pihak luar
4.Sistim Pengelolaan
Dengan pengelolaan pekerjaan dilaksanakan secara Otonomi bagi setiap jurusan dan kelompok
usaha, namun tetap mengacu pada sentralisasi administrasi. Artinya setiap jurusan dan kelompok
usaha dapat menentukan harga, mengelola pekerjaan pesanan dan pengadaan bahan. Tetapi
sebagai konsekuensinya jurusan dan kelompok usaha harus membayar keuntungan pada sekolah
setiap bulan yang besarnya telah disepakati.
B.ORGANISASI
Organisasi pengelolaan UP harus berorientasi ke arah Organisasi perusahaan sebagai pelaku
kegiatan bisnis yang dikelola secara profesional dengan mengoptimalkan sumber daya.
1.Susunan Organisasi
a.KOMISARIS : 1. Kepala Sekolah
b.Konsultan : 1. Koordinator Renbang
2. Waka Hub.Industri
c.Pengurus UP : 1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
d.Divisi : 1. Divisi Bangunan
2. Divisi Listrik
3. Divisi Otomotif
4. Divisi Teaching Factory TMP
e.Bidang Usaha :
Bidang usaha yang dikelola UP SMK Negeri 5 Surakarta meliputi :
1.Jasa permesinan
2.jasa bengkel otomotif
3.Jasa dan produksi bangunan (meubel)
4.Jasa dan produksi bidang listrik
5.Jasa persewaan kios/toko
6.Jasa kantin
b.3. Hak
1.Memberikan pertimbangan kepada Komisaris dalam menentukan kebijaksanaan tentang Unit
Produksi.
2.Memberikan pertimbangan pada Komisaris dalam pengangkatan dan pemberhentian personil
Unit Produksi.
3.Mendapatkan pembagian keuntungan sebagaimana tercantum dalam Ketentuan Pengelolaan
Keuangan pada Bab Pengelolaan Unit Produksi.
c.Pengurus UP
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Komisaris.
c.1. Personil
Terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 Direktur :
1.Ketua : Drs. Rahmad Darmono
2.Sekretaris : Drs. Suharyatno
3. Keuangan : Sri Murtono, S.Pd
Penentuan personil rapat koordinasi UP yang dilaksanakan di SMK Negeri 5 Surakarta.
c.2. Kewajiban
1.Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang ada pada Unit Produksi Sekolah.
2.Mengadministrasikan seluruh kegiatan Unit Produksi Sekolah.
3.Membukukan dan menyimpan seluruh keuangan UP.
4.Sinkronisasi pekerjaan dengan KBM.
5.Mengkoordinir seluruh kegiatan Divisi.
6.Memberi masukan produksi yang berorientasi pasar.
c.3. Hak
1.Mengusulkan kerjasama dengan pihak luar kepada Komisaris.
2.Menerima Honor sebagaimana tercantum pada Ketentuan Pengelolaan Keuntungan Bab
Pengelolaan Unit Produksi.
3.Menentukan pinjaman modal kerja kepada setiap Divisi dengan persetujuan Komisaris.
d.Divisi /Jurusan
Dalam tugasnya bertanggung jawab pada Pengurus UP dan selalu berkoordinasi dengan Ketua
Program Keahlian masing-masing.
d.1. Personil
Masing-masing jurusan terdapat seorang ketua Divisi dengan beberapa anggota yang disusun
oleh Ketua dan Ketua Program Keahlian masing-masing.
1.Divisi Bangunan : Purwanto, Drs
2.Divisi Listrik : Drs. Sukidi
3.Divisi Mesin : Drs. Trinanti Saptono Hari
Aris Karno Budiman ,SPd
4. Devisi Otomotif : Sarman , SPd
d.2. Kewajiban
1.Membayar setoran ke Unit Produksi yang besarnya telah ditentukan.
2.Melibatkan siswa dalam kegiatan Unit Produksi khususnya pengerjaan pesanan.
3.Merawat dan memperbaiki semua kegiatan Unit Produksi.
4.Mengadministrasikan semua kegiatan Unit Produksi di Divisinya.
5.Mengatur penggunaan fasilitas sekolah sesuai ketentuan sekolah.
d.3. Hak
1.Menggunakan fasilitas bengkel untuk kegiatan Unit Produksi, selama tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar.
2.Menerima pembagian keuntungan dari yang didapat dari masing-masing Divisi yang besarnya
ditentukan oleh kepala Divisi dengan Ketua Program Keahlian.
BAB III
PENUTUP
Peranan Tenaga Administrasi Sekolah adalah sebagai: administrator, personal, dan
sosial. Peranan Kepala Tenaga Administrasi Sekolah adalah sebagai administrator, personal, dan
sosial, dan manajer. Peranan sebagai administrator memiliki subperanan sebagai collector,
reporter, programmer, duplicator, calculator, sender, archivist, communicator, technician,
expeditor, waiter, dan caretaker. Peranan sebagai manajer memiliki subperanan sebagai: planner,
organizator, motivator, coordinator, delegator, problem solver, decision maker, dan evaluator.
Fungsi ialah sekelompok tugas pekerjaan meliputi sejumlah aktivitas yang tergolong pada
jenis yang sama berdasarkan sifat-sifatnya, pelaksanaannya atau urutan. Fungsi dalam suatu
organisasi dibebankan kepada seseorang petugas atau satuan tertentu yang harus dilaksanakan.
Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah adalah pelayanan prima di bidang administrasi baik
dalam arti sebenarnya maupun singkatan. Singkatan PELAYANAN PRIMA adalah Pantas,
Empati, Langsung, Akurat, Yakin, Aman, Nyaman, Alat, Nyata, Perkataan, Rahasia, Informasi,
Mudah, dan Ahli. Arti singkatan ini sekaligus sebagai karakteristik pelayanan prima. Keefektifan
individual ditentukan oleh sikap, keterampilan, pengetahuan.
Salah satu cara untuk mengefektifkan peranan dan fungsi Tenaga Administrasi Sekolah
ialah dengan mengadakan pelatihan manajerial Tenaga Administrasi Sekolah berbasis
kompetensi dengan langkah dari analisis kebutuhan pelatihan sampai laporan pelaksanaan
pelatihan. Mata pelatihan untuk mengefektifkan peranan sosial adalah: (1) memahami manusia,
(2) teknik komunikasi efektif, (3) pengelolaan konflik, dan (4) kerja tim.
Mata pelatihan untuk mengefektifkan peranan administrator adalah aplikasi program
komputer untuk administrasi sekolah dan delapan SPN. Mata pelatihan untuk mengefektifkan
peranan manajer adalah: (1) perencanaan program ketatausahaan, (2) teknik berorganisasi, (3)
teknik memotivasi staf, (3) teknik koordinasi, (4) kepemimpinan tim, (5) teknik delegasi, (6)
teknik pemecahan masalah dan pengambilan keputusan administratif, (7) manajemen mutu
berbasis sekolah, dan (8) teknik menilai kinerja staf. Mata pelatihan untuk mengefektifkan fungsi
pelayanan prima adalah pelayanan prima.
DAFTAR PUSTAKA
smkn6bdg.tripod.com/profil.htm
www.ditpsmk.net/
smkn1dps.sch.id/index.php?option=com_content&task
deni3wardana.wordpress.com/.../kriteria-profil-smk-berstandar-nasional/
smkn1boyolali.sch.id/foto2/Brosur_SMKN1Boyolali.pdf
smktrimitrakrw.blogspot.com/
smk.putraindonesiamalang.or.id/
smkislam.com/profile.html