23
LBM I SGD 11 MODUL JIWA DAN PERILAKU STEP 7 STRESSOR a. Penilaian stressor Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan kehidupan seseorang karena stresor, derajat mana peristiwa diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor. b. Macam stresor i. Positif, misalnya kenaikan jabatan ii. Negatif, misalnya kehilangan orang yang dicintai Sinopsis psikiatri, Kaplan dan Sadock WAHAM Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg kenyataan Sifat atau ciri2 waham : 1. Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris 2. Selalu bertentangan dengan realitas 3. Selalu bertentangan dg logika 4. Penderita percaya 100% terhadap kebenaran pikiran 5. Tidak dpt dirubah oleh orang lain, sekalipun dg jalan yg logis dan rasional Jenis – jenis waham : Waham dikejar : penderita merasa dikejar2 olah orang lain Waham curiga : penderita merasa selalu di sindir oleh orang lain. Wahampersekutorik : penderita merasa diganggu, ditipu atau disiksa oleh orang lain

LBM 1 JIWA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LBM 1 JIWA

Citation preview

Page 1: LBM 1 JIWA

LBM I SGD 11MODUL JIWA DAN PERILAKU

STEP 7

STRESSORa. Penilaian stressor

Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan

dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan

situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor

psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan

kehidupan seseorang karena stresor, derajat mana peristiwa

diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor.b. Macam stresor

i. Positif, misalnya kenaikan jabatanii. Negatif, misalnya kehilangan orang yang dicintai

Sinopsis psikiatri, Kaplan dan Sadock

WAHAM

Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg

kenyataan

Sifat atau ciri2 waham :

1. Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris

2. Selalu bertentangan dengan realitas

3. Selalu bertentangan dg logika

4. Penderita percaya 100% terhadap kebenaran pikiran

5. Tidak dpt dirubah oleh orang lain, sekalipun dg jalan yg logis

dan rasional

Jenis – jenis waham :

Waham dikejar : penderita merasa dikejar2 olah orang

lain

Waham curiga : penderita merasa selalu di sindir oleh

orang lain.

Wahampersekutorik : penderita merasa diganggu, ditipu atau

disiksa oleh orang lain

Page 2: LBM 1 JIWA

Waham curiga : pasien merasa selalu disindir oleh orang

lain (curiga terhadap sekitar, cth : orang lain tersenyum, tetapi

diartikan spt menyindir dirinya)

Waham cemburu : pasien merasa sll cemburu pd

orang lain, cth : penderita sll cemburu dg pasangannya

(berlebihan)

Waham hipokondria : keprihatinan yg berlebihan ttg

kesehatan pasien yg didasarkan bukan pd patologi organic yg

nyata.

Waham somatic : keyakinan palsu menyangkut fungsi

tubuh pasian, cth : keyakianan bahwa otak penderita mencair,

jantung bocor²

Psikiatri : Simtomatologi II, FK UNDIP

HALUSINASI

Adl persepsi panca-indra tanpa rangsangan pd reseptor2 panca

indra (persepsi tanpa obyek)

a. Mrpkan gejala psikiatrik yang gawat (serius), halusinasi

pendengaran sering dijumpai pd skizofrenia, halusinasi visual

sering pd penderita dg psikosa yang akut

b. Dapat terjadi pada orang normal : halusinasi hypnagogik

c. Jenis2 halusinasi :

1. Halusinasi pendengaran (Akustik)

Sering berbentuk :

Akoasma : suara2 yg kacau tapi tidak bisa dibedakan

secara tegas

Phonema : suara2 tg berbentuk suara jelas, spt yang

berasal sari mns, shg menderita mendengar kata2 atau

kalimat2 ttt.

2. Halusinasi penglihatan (visuil)

Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut

Khas bnyk dijumpai pd keadaan Delirium ok penyakit

infeksiakut atau psikosa organic.

Page 3: LBM 1 JIWA

3. Halusinasi olfaktorik (pembauan)

Sering didapatkan pd keadaan skizofrenia n keadaan lesi dr

lobus temporalis

4. Halusinasi gustatorif (rasa-lidah/pengecap)

Halusinasi gustatorif Murni jarang ditemukan, seringnya

ditemui bersama dg Halusinasi olfaktorius

5. Halusinasi taktil (perabaan)

Sering dijumpai pd keadaan toksik, mis : delirium tremens

n jg pd adiksi kokain.

6. Halusinasi haptik

Mrpkan swtu persepsi, seolah2 tbh sndr

bersentuhan/bersinggungan scr fisik dg mns lain atau

benda lain

7. Halusinasi kinestetik

Penderita merasa bhw anggota tubuhnya terlepas dr

tbhnya, mengalami perubahan bntk n bergerak sndr.

Sering dijmpai pd skizofrenia n keadaan2 toksik. Jg

keracunan mescalin psilocybin n d-LSD-25

8. Halusinasi autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapinya²

Psikiatri : Simtomatologi II, FK UNDIP

HENDAYA

a. macam-macam hendaya

1. Hendaya psikososialgangguan hubungan sosial dia

dengan orang lain. Contohnya mengurung diri, diam,

suka ngamuk.

Page 4: LBM 1 JIWA

2. Hendaya perawatan diri minimal tidak toilet tryning,

ngompol atau gak bisa buang air kecil pada

tempatnya, gak mau makan, gak pake baju.

3. Hendaya pekerjaan tidak produktif, contohnya tadinya

bisa bekerja jadi tidak bisa bekerja, dulu nyapunya

bersih sekarang nyapunya tidak bersih

4. Hendaya pemanfaatan waktu luang mengurung diri,

bengong

Bagaimana mendiagnosis gangguan jiwa yang berat?

Ilmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan

MULTI AKSIAL DIAGNOSIS?

a. Aksis I1. Gangguan Klinis (F00-09, F10-29, F20-29, F30-39,

F40-48, F50-59, F62-68, F80-89, F90-98, F99)2. Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis

b. Aksis II1. Gangguan Kepribadian (F60-61, gambaran

kepribadian maladaptive, mekanisme defensi

maladaptif)2. Retardasi Mental (F70-79)

c. Aksis III1. Kondisi Medik Umum

d. Aksis IV1. Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga,

lingkungan social, pendidikan, pekerjaan,

perumahan, ekonomi, akses pelayanan

kesehatan, hukum, psikososial)e. Aksis V

1. Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment

of Functioning = GAF Scale)2. 100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada

masalah yang tidak tertanggulangi3. 90-81 gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak

lebih dari masalh harian biasa

Page 5: LBM 1 JIWA

4. 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi,

disabilitas ringan dalam social5. 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap,

disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik6. 60-51 gejala dan disabilitas sedang7. 50-41 gejala dan disabilitas berat8. 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan

dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat

dalam beberapa fungsi9. 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan

daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam hampir

semua bidang10. 20-11 bahaya mencederai diri/orang lain,

disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan

mengurus diri11. 10-01 persisten dan lebih serius12. 0 informasi tidak adekuat

PPDGJ III

Gangguan jiwa

Konsep gang. Jiwa :o Adanya gejala klinis yang bermakna, berupa :

Sindrom atau pola perilaku Sindrom atau pola psikologik

o Gejala klinis tersebut menimbulkan ”penderitaan” (distress),

antara lain dapat berupa : rasa nyeri, tidak tentram, disfungsi

organ, terganggu, dllo Gejala klinis tersebut menimbulkan ”disabilitas” (disability)

dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan

untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup (mandi,

berpakaian, makan, kebersihan diri, dll)Buku saku diagnosis gangguan jiwa, PPDGJ-III

Keparahan gangguano Ringan

Terdapat beberapa gejala, jika ada, yang melebihi dari

yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala

Page 6: LBM 1 JIWA

menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam

fungsi sosial atau pekerjaan.o Sedang

Terdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada

antara ringan dan berato Berat

terdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan

untuk membuat diagnosis, atau beberapa gejala yang

khususnya berat, atau gejala menyebabkan gangguan jelas

dalam fungsi sosial atau pekerjaano Dalam remisi parsial

Kriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah

dipenuhi, tetapi sekarang hanya beberapa gejala atau

tanda dari gangguan yang tertinggalo Dalam remisi penuh

Tidak ada lagi gejala atau gangguan tetapi secara klinis

masih relevan dengan gangguan yang dimaksud.Sinopsis psikiatri, Kaplan dan Sadock

Apa yang dimaksud dengan gangguan jiwa?

DSM-IV adalah suatu sindroma/pola prilaku atau psikologis yg secara

klinis bermakna, disertai adanya penderitaan (gejala yg menyakitkan)

atau kecacatan (ggn fungsi) atau dg peningkatan resiko yg bermakna

atau kehilangan kebebasan secara penting, apapun penyebabnya

dianggap sebagai manifestasi dari disfungsi perilaku, psikologis atau

biologis pd individu.

Ggn Jiwa/Mental: Psikosis dan Neurosis

PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental “berat”

ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain

(halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan, peri -

laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global

penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi.

DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik:

Page 7: LBM 1 JIWA

ggn perkembangan pervasif, ggn skizofrenia, ggn skizofreniform,

ggn skizoafektif, ggn delusianal ( waham), ggn psikotik akut, ggn

psikotik krn kondisi medis umum, ggn psikotik akibat zat, ggn

psikotik ytt dan ganguan mood berat dg ciri psikotik

NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis

atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau

diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme

pertahanan, kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi,

fobia) atau disfungsi (astenia, impotensi) dll.

Klasifikasi dari gangguan jiwa?

Penggolongan gangguan jiwa pada PPDGJ-III menggunakan

pendekatan ateoretik dan deskriptif.Urutan hierarki blok diagnosis (berdasarkan luasnya tanda dan gejala,

dimana urutan hierarki lebih tinggi memiliki tanda dan gejala yang

semakin luas): F00-09 dan F10-19 F20-29 F30-39 F40-49 F50-59 F60-69 F70-79 F80-89 F90-98 Kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis (kode Z)

Struktur klasifikasi PPDGJ III: - Ggn mental organik, - Ggn mental psikotik, - Gangguan neurotik dan ggn kepribadian, - Ggn masa anak- remaja dan perkembangan

Klasifikasi Gangguan JiwaF0 Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental

Simtomatik Gangguan mental organic = gangguan mental yang berkaitan

dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak. Gangguan

Page 8: LBM 1 JIWA

mental simtomatik = pengaruh terhadap otak merupakan akibat

sekunder penyakit/gangguuan sistemik di luar otak. Gambaran utama:

o Gangguan fungsi kongnitifo Gangguan sensorium – kesadaran, perhatiano Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang

persepsi (halusinasi), isi pikir (waham), mood dan emosiFl Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol

dan Zat Psikoaktif Lainnya F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham

Skizofrenia ditandai dengan penyimpangan fundamental dan

karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang

tidak wajar atau tumpul. Kesadaran jernih dan kemampuan

intelektual tetap, walaupun kemunduran kognitif dapat

berkembang kemudianF3 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif])

Kelainan fundamental perubahan suasana perasaan (mood)

atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa

anxietas), atau kearah elasi (suasana perasaan yang

meningkat). Perubahan afek biasanya disertai perubahan

keseluruhan tingkat aktivitas dan kebanyakan gejala lain adalah

sekunder terhadap perubahan ituF4 Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan

Terkait Stres F5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan

Fisiologis dan Faktor Fisik F6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa dewasa

Kondisi klinis bermakna dan pola perilaku cenderung menetap,

dan merupakan ekspresi pola hidup yang khas dari seseorang

dan cara berhubungan dengan diri sendiri maupun orang lain.

Beberapa kondisi dan pola perilaku tersebut berkembang sejak

dini dari masa pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai

hasil interaksi faktor-faktor konstitusi dan pengalaman hidup,

sedangkan lainnya didapat pada masa kehidupan selanjutnya.F7 Retardasi Mental

Page 9: LBM 1 JIWA

Keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap,

yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya ketrampilan

selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada

tingkat kecerdasan secara menyeluruh. Dapat terjadi dengan

atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lain. Hendaya

perilaku adaptif selalu ada.F8 Gangguan Perkembangan Psikologis

Gambaran umumo Onset bervariasi selama masa bayi atau kanak-kanako Adanya hendaya atau keterlambatan perkembangan

fungsi-fungsi yang berhubungan erat dengan kematangan

biologis susunan saraf pusato Berlangsung terus-menerus tanpa remisi dan kekambuhan

yang khas bagi banyak gangguan jiwa Pada sebagian besar kasus, fungsi yang dipengaruji termasuk

bahasa, ketrampilan visuo-spasial, koordinasi motorik. Yang khas

adalah hendayanya berkurang secara progresif dengan

bertambahnya usiaF9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya

Pada Masa Kanak dan Remaja

PPDGJ III

Bagaimana orang dikatakan mengalami gangguan jiwa??

Seseorang dikatakan mengalami Ggg Jiwa artinya terdapat gangguan

pada unsur Psikisnya (pikiran, perasaan dan perilaku), namun bukan

berarti unsur badan dan lingkungannya tidak bermasalah, karena

Manusia tidak terlepas dari ikatan antara jiwa-badan dan lingkungan

bahkan spiritualnya (reaksi secara Holistik).PENYEBAB UMUM GANGGUAN JIWABahan kuliah di F.K. UWK SurabayaFebruari 2008Oleh : Dr: Fattyawan Kintono Sp.KJ.(K)

Gangguan psikotik

Page 10: LBM 1 JIWA

Suatu gangguan kepribadian ( mental ) seseorang sampai taraf

tertentu sehingga tidak dapat melakukan suatu tugas secara

memuaskan

Ilmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan

Klasifikasi dari gangguan psikotik?

Ilmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan

Diagnosis multiaksial o Aksis I :

Gangguan klinis psikiatri.

Kondisi lain yg mjd fokus perhatian klinis.

o Aksis 2 :

Ggn kepribadian.

Retardasi Mental.

o Aksis 3 : Kondisi Medis Umum.

o Aksis 4 : Masalah Psikososial & Lingkungan.

Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya

DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat

Ggn. Mental Organik

Ggn. Psikotik Fungsional

Gangguan Psikotik

Page 11: LBM 1 JIWA

o Aksis 5 : Penilaian Fungsi Secara Global (GAF).

100-91

90-81

80-71

70-61

60-51

50-41

40-31

30-21

20-11

Fungsi superior dalam berbagai aktivitas, masalah

kehidupan tidak pernah keluar kendali, dicari oleh orang lain

karena kualitas positifnya banyak. Tidak ada gejala.

Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya,

kecemasan ringan sebelum ujian), fungsi baik dalam

semua bidang, tertarik dan terlibat dalam berbagai

aktivitas, efektif secara social, biasanya puas dengan

kehidupan, tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran

setiap hari (missal, kadang berdebat dengan keluarganya)

Jika ditemukan gejala, gejalanya adalah sementara dan

merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap

stressor psikososial (missal, sulit berkonsenrasi setelah

berdebat dengan keluarga), tidak lebih dari gangguan

ringan pada fungsi social, pekerjaan, atau sekolah

(missal, kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)

Beberapa gejala ringan (missal, mood terdepresi dan

insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi

social, pekerjaan, atau sekolah (missal, kadang-kadang

membolos, atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya

berfungsi cukup baik, memiliki hubungan interpersonal

yang penuh arti

Gejala sedang (misalnya, afek datar dan bicara

sirkumstansialitas, kadang-kadang serangan panic) atau

kesulitan sedang dalam fungsi social, pekerjaan,

atau sekolah(missal, sedikit teman, konflik dengan teman)

Gejala serius (missal, ide bunuh diri, sering mencuri) atau

tiap gangguan yang serius pada fngsi social,

pekerjaan, atau sekolah (missal, tidak memiliki teman,

Page 12: LBM 1 JIWA

10-1

0

tidak mampu bertahan kerja)

Beberapa gangguan dalam tes realitas atau

komunikasi (missal, bicara kadang-kadang tidak logis,

tidak jelas, atau tidak relevan) atau gangguan berat pada

beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah,

hubungan dengan keluarga, berpikir, mood (missal, orang

terdepresi menghindari teman, menelantarkan keluarga)

Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau

gangguan serius pada komunikasi atau

pertimbangan (missal, kadang-kadang inkoheren,

tindakan jelas tidak sesuai, preokupasi bunuh diri) atau

ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper

semua bidang (missal, tinggal di tempat tidur sepanjang

hari, tidak memiliki pekerjaan, rumah, atau teman)

Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain

(missal, usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan

kematian, sering melakukan kekerasan, kegembiraan

manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan

hygiene pribadi yang minimal (missal, mengusap feses)

atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal,

sebagian besar inkoheren atau membisu)

Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten

dan parah (missal, kekerasan rekuren) atau

ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene

pribadi yang minimal, atau tindakan bunuh diri yang serius

tanpa harapan akan kematian yang jelas

Informasi tidak adekuat

Page 13: LBM 1 JIWA

SkizofreniaPPDGJ III skizofrenia adalah:

Suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan

penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd

perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Pada

umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan

karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak

wajar atau tumpul, kesadaran yg jernih dan kemampuan

intelektual biasanya terpelihara, kemunduran kognitif tertentu

dpt berkembang kemudian.

Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan

membebani masyarakat sepanjang hidup penderita,

dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran, perasaan, dan

perilaku (Lenzenweger & Gottesman, 1994)

System limbic (amigdala, hipokampus, gyrus

parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia

Sejarah :

o Emil Kraepelin

Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif

yang jelas (demensia) dan onset yang awal

(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang yang

memburuk dan gejala klinis umum berupa halusinasi

dan waham.

o Eugen Bleuler

Skizofrenia menggantikan demensia

prekoksperpecahan (schism) antara pikiran, emosi,

dan perilaku

Bedanya : perjalanan yang memburuk tidak

diperlukan dalam konsep skizofrenia, seperti pada

demensia prekoks.

Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi

longgar), afektif, autism, ambivalensi

Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi, dan waham

o Gabriel Langfeldt

Page 14: LBM 1 JIWA

Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi

dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan psikosis

skizofreniform

Skizofrenia sesungguhnya (nuclear

skizofrenia)depersonalisasi, autism, penumpulan

emosi, onset yang perlahan-lahan, derealisasi

Etiologi

o Model diastesis-stres

Integrasi antara factor biologis, psikososial, dan

lingkungan

Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan

spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu

pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress,

memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia

o Factor biologis

Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia

adalah struktur limbic, lobus frontalis, dan ganglia

basalis

Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu

banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu banyaknya

pelepasan dopamine, terlalu banyaknya reseptor

dopamine, atau kombinasi mekanisme tsb

Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat :

Traktus nigrostriatalgejala motorik, mood

Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi

Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin

hipofifi anterior

Peningkatan aktivitas serotonin, norepinefrin,

hilangnya GABA

Penurunan ukuran daerah amigdala, hipokampus,

gyrus parahipokampus

Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-

gerakan aneh

o Genetika

o Factor psikososial

Diagnosis

Page 15: LBM 1 JIWA

Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi :1. Simptom positif

Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas, meliputi

waham, halusinasi, disorganisasi pembicaraan dan perilaku

katatonia atau agitasi.2. Simptom negatif

Ada 5 tipe gejala →Affective Flattening : ekspresi emosi yg terbatas, dalam rentang

dan intensitas.Alogia : keterbatasan pembicaraan dan pikiran, dalam

kelancaran dan produktivitas.Avolition : keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan.Anhedonia : berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh

aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita.Gangguan atensi : penurunan fungsi normal pada penderita

skizofernia seperti afek tumpul, penarikan emosi (emosional

withdrawal).3. Simptom kognitif

Yg paling berat dan paling sering →Ganngguan verbal fluencyGanngguan serial learningGanngguan dalam vigilance Ganngguan eksekutif

4. Simptom agresif dan hostileTumpang tindih dgn simptom positif. Menekankan pd masalah

pengendalian impuls. Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan

secara fisik aau verbal terhadap org lain.5. Simptom depresi dan anxious

Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TRA. Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau

kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil.1. Waham2. Halusinasi3. Bicara disorganisasi4. Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas5. Simptom negatif contohnya afek datar, alogia atau avolition

Page 16: LBM 1 JIWA

Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi

dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau

dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing).B. Disfungsi sosial atau pekerjaanC. Durasi: gangguan terus menerus selama 6 bulanD. Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan moodE. Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umumF. Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif, diagnosis

tambahan skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol.

SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR1. Tipe Katatonik

Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini:a. Immobilitas motorik (berupa katalepsi, waxy fleksibilitas, atau

stupor)b. Aktivitas motorik yang berlebihan, tetapi tidak memiliki tujuan

dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.c. Negativisme yang ekstrim, mutisme.d. Gerakan volunter yang aneh, seperti yang ditunjukkan oleh

posturing, gerakan stereotipik, manerisme atau grimacing

(seringai) yang menonjol.e. Ekolalia atau ekopraksia.

2. Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)Semua criteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:a. Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku, afek datar atau

afek tidak sesuai.b. Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi.

3. Tipe ParanoidSemua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:a. Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang

menonjol.b. Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi.

4. Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid, disorganisasi, ataupun

tipe katatonik.

5. Tipe Residual

Page 17: LBM 1 JIWA

a. Tidak terdapat waham, halusinasi, disorganisasi bicara, perilaku

katatonik atau disorganisasi yang menonjol.b. Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh

adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a

menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih

ringan (misalnya keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi

yang tidak lazim).

6. Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR:a. Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung

minimal 1 tahun, dapat berupa:1. Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik2. Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton

negative3. Rapport interpersonal yang buruk, isolasi social atau

penarikan socialb. Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi.

Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)1. Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2

atau lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam), dari gejala-gejala

di bawah ini:a. Though echo, though insertion atau withdrawal, atau though

broadcasting b. Delusion of control, delusion of influence atau delusionof

passivityc. Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau

mendiskusikan tentang pasien).d. Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya.

2. Minimal terdapat dua gejala dari gejala-gejala di bawah ini, apabila

semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu:e. Halusinasi yang menetapf. Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren

atau pembicaraan yang tidak relevang. Perilaku katatonikh. Gejala negative

Page 18: LBM 1 JIWA

3. Gejala-gejala tersebut di atas (gejala a,b,c,d,e,f,g,h) khas dan

berlangsung 1 bulan atau lebih. Kriteria ini tidak dapat digunakan

apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia.4. Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat: gejala-gejala

depresif atau manic secara luas, penyakit otak yang nyata atau

epilepsi (penyakit otak lain), intoksikasi atau withdrawal zat.5. Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-

sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut

dikenal dengan Gangguan skizoafektif.

Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III1. Tipe Paranoid (F20.0)

a. Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan.b. Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai

halusinasi dan gangguan persepsi.c. Kriteria diagnosis:

halusinasi atau waham harus menonjol gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta

gejala katatonik yang tidak nyata halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah

terhadap pasien), atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti

bunyi peluit, mendenggung atau bunyi tawa. Halusinasi

penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual. Waham yang berupa dikendalikan, dipengaruhi, passivity atau

kejar.2. Tipe Hebefrenik (F20.1)

Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah

gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak. Terdapat gangguan afektif, dorongan kehaendak, dan gangguan

proses piker yang menonjol. Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud

(empty of purpose).3. Tipe Katatonik (F20.2)

a. Jarang ditemukanb. Criteria diagnosis:

Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia

Page 19: LBM 1 JIWA

Terdapat 1 atau lebih gejala berikut: stupor atau mutisme,

kegelisahan, posturing, negativism, rigiditas, waxy

fleksibilitas, atau command outomatisme.c. Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda

dulu.4. Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F20.3)

Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia, tetapi tidak memenuhi

criteria tipe paranoid, hebefrenik, katatonik, residual, atau paska

skizofrenia.5. Tipe Residual (F20.5)

a. Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia.b. Kriteri diagnosis:

Gejala negative skizofrenia yang menonjol Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu

yang memenuhi criteria skizofrenia Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun, intensitas

dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah

menimbulkan sindrom negative. Tidak terdapat dimensia, penyakit otak organic atau depresi

kronis.6. Tipe Simpleks (F20.6)

a. Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif.b. Tidak terdapat waham atau halusinasic. Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan

skizofrenia tipe laind. Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala

psikotik yang nyata.7. Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F20.4)

a. Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)b. Gejala skizofrenia masih tetap adac. Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu,

memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu.

Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima

karakter:F20.X.0 : berkelanjutanF20.X.1 : episodic dengan kemunduran progresifF20.X.2 : episodic dengan kemunduran stabilF20.X.3 : episodic berulang

Page 20: LBM 1 JIWA

F20.X.4 : remisi tidak sempurnaF20.X.5 : remisi sempurnaF20.X.8 : lainnyaF20.X.9 : periode pengamatan kurang 1 tahunKriteria diagnostik lain :

i. HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA:a. - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau

bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan,

walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda.- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing

dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran

diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya.- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg

orang lain / umum mengetahuinya.b. - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan

oleh suatu kekuatan ttt dari luar.- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi

oleh suatu kekuatan ttt dari luar.- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya

dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar.- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar,

yg bermakna khas bagi dirinya, biasanya bersifat

mistik / mukjizat.c. HALUSINASI AUDITORIK:

- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku

pasien.- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian

tubuh.d. waham menetap jenis lain , yg menurut budaya setempat tidak

wajar dan sesuatu yang mustahilii. PALING SEDIKIT 2 GEJALA:

a. halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja, apabila

disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang

setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,

ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua

Page 21: LBM 1 JIWA

apabila terjadi setiap hari selama berminggu2/berbulan2 terus

menerus

b. arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang

berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan, atau

neologisme

c. perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah, posisi tubuh

ttt atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme atau stupor

d. gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang

dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar,

biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan

soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa

semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau

medikasi neuroleptika.

iii. adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung

selama kurun waktu 1 bulan/>Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu

keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi

sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan , tidak berbuat sesuatu,

sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial.PENANGANAN

Non farmakologi Dukungan psikososial sangat penting 30 % orang yang hanya diterapi dengan antipsikotik akan

memiliki gejala sisa seperti tidak memiliki motivasi, terisolasi dan

rusak fungsi sosialnya. Intervensi psikososial intinya pada pemberian penghargaan diri

dan kepuasan hidup. Beberapa pendekatan psikososial yang baik adalah:

i. SST (Social Skills Training) ii. CBT (Cognitive Behavioral therapy), iii. CR ( Cognitive Remediation)

Farmakologi Penanganan farmakologi sangat berbeda untuk tiap individu. Mekanisme kerja memblokade dopamin pada reseptor paska

sinap neuron otak kususnya di sistem limbik dan sistem

Page 22: LBM 1 JIWA

ekstrapiramidal (dopamin r. antagonis). Utk Antipsikosis baru

atau atipikal disamping pd r.dopamin juga thd reseptor lain:

serortonin, histamin, alfa adrenergik dll. Farmakokinetik :

o Po-parenteral absorbsi baik, distribusi ke seluruh jaringan

dan sistem organ. o Waktu paruh rata-rata 24 jam (12-26) jam.o Kadar puncak dlm plasma 2-6 jam Po o 30 menit parentral. Dpt menembus sawar darah otak dan

berikatan dg protein plasma.o Metabolisme dlm hepar, metabolitnya memiliki aktivitas

neuroleptik bervariasi.o Ekskresi melalui urin, feces, keringat, asi, saliva dan air

mata. Indikasi :

o Ggn psikosis organik dan fungsional o Ggn mood/afektif (fase mani, cemas)o Ggn kepribadian o Ggn tingkah laku Ansiolitik, antiemetik

Kontra indikasi o Penderita hipersensitif o Parkinsonisme/ggn ektrapiramidal o Depresi endogen, depresi berat Keadaan koma, deliriumo Sindroma neuroleptik malignan o Ggn berat faal hati,ginjal o Depresi sumsung tulang,o ggn darah Kehamilan dll.

Efek samping o Sedasi dan inhibisi psikomotor o Ggn otonomik: o hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik: mulut kering, ggn

miksi-defekasi, tio meningkat – mata kabur, hidung

tersumbat, ggn irama jantung o Ggn ekstrapiramidal: distonia, hipertonia, akatisia, sindrom

parkinson (tremor, bradikinesia, rigiditas) apabila ada efek

samping di ekstra piramidal, diberi

Page 23: LBM 1 JIWA

o Ggn endokren (amenore, galaktore, ginekomastia), ggn

metabolik (joundice), ggn hematologik ( leukopenia,

agranulositosis)