Upload
hany-nukivera
View
54
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LBM 1 JIWA
Citation preview
LBM I SGD 11MODUL JIWA DAN PERILAKU
STEP 7
STRESSORa. Penilaian stressor
Didasarkan pada penilaian dokter terhadap stres yang akan
dialami oleh orang rata-rata dengan nilai sosiokultural dan
situasi dan situasi yang mirip saat mengalami stresor
psikososial dengan mempertimbangkan jumlah perubahan
kehidupan seseorang karena stresor, derajat mana peristiwa
diharapkan dan dalam kontrol seseorang dan jumlah stresor.b. Macam stresor
i. Positif, misalnya kenaikan jabatanii. Negatif, misalnya kehilangan orang yang dicintai
Sinopsis psikiatri, Kaplan dan Sadock
WAHAM
Adl suatu keyakinan atau pikiran yg salah karena bertentangan dg
kenyataan
Sifat atau ciri2 waham :
1. Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri atau egosentris
2. Selalu bertentangan dengan realitas
3. Selalu bertentangan dg logika
4. Penderita percaya 100% terhadap kebenaran pikiran
5. Tidak dpt dirubah oleh orang lain, sekalipun dg jalan yg logis
dan rasional
Jenis – jenis waham :
Waham dikejar : penderita merasa dikejar2 olah orang
lain
Waham curiga : penderita merasa selalu di sindir oleh
orang lain.
Wahampersekutorik : penderita merasa diganggu, ditipu atau
disiksa oleh orang lain
Waham curiga : pasien merasa selalu disindir oleh orang
lain (curiga terhadap sekitar, cth : orang lain tersenyum, tetapi
diartikan spt menyindir dirinya)
Waham cemburu : pasien merasa sll cemburu pd
orang lain, cth : penderita sll cemburu dg pasangannya
(berlebihan)
Waham hipokondria : keprihatinan yg berlebihan ttg
kesehatan pasien yg didasarkan bukan pd patologi organic yg
nyata.
Waham somatic : keyakinan palsu menyangkut fungsi
tubuh pasian, cth : keyakianan bahwa otak penderita mencair,
jantung bocor²
Psikiatri : Simtomatologi II, FK UNDIP
HALUSINASI
Adl persepsi panca-indra tanpa rangsangan pd reseptor2 panca
indra (persepsi tanpa obyek)
a. Mrpkan gejala psikiatrik yang gawat (serius), halusinasi
pendengaran sering dijumpai pd skizofrenia, halusinasi visual
sering pd penderita dg psikosa yang akut
b. Dapat terjadi pada orang normal : halusinasi hypnagogik
c. Jenis2 halusinasi :
1. Halusinasi pendengaran (Akustik)
Sering berbentuk :
Akoasma : suara2 yg kacau tapi tidak bisa dibedakan
secara tegas
Phonema : suara2 tg berbentuk suara jelas, spt yang
berasal sari mns, shg menderita mendengar kata2 atau
kalimat2 ttt.
2. Halusinasi penglihatan (visuil)
Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut
Khas bnyk dijumpai pd keadaan Delirium ok penyakit
infeksiakut atau psikosa organic.
3. Halusinasi olfaktorik (pembauan)
Sering didapatkan pd keadaan skizofrenia n keadaan lesi dr
lobus temporalis
4. Halusinasi gustatorif (rasa-lidah/pengecap)
Halusinasi gustatorif Murni jarang ditemukan, seringnya
ditemui bersama dg Halusinasi olfaktorius
5. Halusinasi taktil (perabaan)
Sering dijumpai pd keadaan toksik, mis : delirium tremens
n jg pd adiksi kokain.
6. Halusinasi haptik
Mrpkan swtu persepsi, seolah2 tbh sndr
bersentuhan/bersinggungan scr fisik dg mns lain atau
benda lain
7. Halusinasi kinestetik
Penderita merasa bhw anggota tubuhnya terlepas dr
tbhnya, mengalami perubahan bntk n bergerak sndr.
Sering dijmpai pd skizofrenia n keadaan2 toksik. Jg
keracunan mescalin psilocybin n d-LSD-25
8. Halusinasi autoskopi
Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapinya²
Psikiatri : Simtomatologi II, FK UNDIP
HENDAYA
a. macam-macam hendaya
1. Hendaya psikososialgangguan hubungan sosial dia
dengan orang lain. Contohnya mengurung diri, diam,
suka ngamuk.
2. Hendaya perawatan diri minimal tidak toilet tryning,
ngompol atau gak bisa buang air kecil pada
tempatnya, gak mau makan, gak pake baju.
3. Hendaya pekerjaan tidak produktif, contohnya tadinya
bisa bekerja jadi tidak bisa bekerja, dulu nyapunya
bersih sekarang nyapunya tidak bersih
4. Hendaya pemanfaatan waktu luang mengurung diri,
bengong
Bagaimana mendiagnosis gangguan jiwa yang berat?
Ilmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan
MULTI AKSIAL DIAGNOSIS?
a. Aksis I1. Gangguan Klinis (F00-09, F10-29, F20-29, F30-39,
F40-48, F50-59, F62-68, F80-89, F90-98, F99)2. Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b. Aksis II1. Gangguan Kepribadian (F60-61, gambaran
kepribadian maladaptive, mekanisme defensi
maladaptif)2. Retardasi Mental (F70-79)
c. Aksis III1. Kondisi Medik Umum
d. Aksis IV1. Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga,
lingkungan social, pendidikan, pekerjaan,
perumahan, ekonomi, akses pelayanan
kesehatan, hukum, psikososial)e. Aksis V
1. Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment
of Functioning = GAF Scale)2. 100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada
masalah yang tidak tertanggulangi3. 90-81 gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak
lebih dari masalh harian biasa
4. 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam social5. 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik6. 60-51 gejala dan disabilitas sedang7. 50-41 gejala dan disabilitas berat8. 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan
dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat
dalam beberapa fungsi9. 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan
daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam hampir
semua bidang10. 20-11 bahaya mencederai diri/orang lain,
disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan
mengurus diri11. 10-01 persisten dan lebih serius12. 0 informasi tidak adekuat
PPDGJ III
Gangguan jiwa
Konsep gang. Jiwa :o Adanya gejala klinis yang bermakna, berupa :
Sindrom atau pola perilaku Sindrom atau pola psikologik
o Gejala klinis tersebut menimbulkan ”penderitaan” (distress),
antara lain dapat berupa : rasa nyeri, tidak tentram, disfungsi
organ, terganggu, dllo Gejala klinis tersebut menimbulkan ”disabilitas” (disability)
dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan
untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup (mandi,
berpakaian, makan, kebersihan diri, dll)Buku saku diagnosis gangguan jiwa, PPDGJ-III
Keparahan gangguano Ringan
Terdapat beberapa gejala, jika ada, yang melebihi dari
yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala
menyebabkan tidak lebih dari gangguan ringan dalam
fungsi sosial atau pekerjaan.o Sedang
Terdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada
antara ringan dan berato Berat
terdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan
untuk membuat diagnosis, atau beberapa gejala yang
khususnya berat, atau gejala menyebabkan gangguan jelas
dalam fungsi sosial atau pekerjaano Dalam remisi parsial
Kriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah
dipenuhi, tetapi sekarang hanya beberapa gejala atau
tanda dari gangguan yang tertinggalo Dalam remisi penuh
Tidak ada lagi gejala atau gangguan tetapi secara klinis
masih relevan dengan gangguan yang dimaksud.Sinopsis psikiatri, Kaplan dan Sadock
Apa yang dimaksud dengan gangguan jiwa?
DSM-IV adalah suatu sindroma/pola prilaku atau psikologis yg secara
klinis bermakna, disertai adanya penderitaan (gejala yg menyakitkan)
atau kecacatan (ggn fungsi) atau dg peningkatan resiko yg bermakna
atau kehilangan kebebasan secara penting, apapun penyebabnya
dianggap sebagai manifestasi dari disfungsi perilaku, psikologis atau
biologis pd individu.
Ggn Jiwa/Mental: Psikosis dan Neurosis
PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental “berat”
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan, peri -
laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global
penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi.
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik:
ggn perkembangan pervasif, ggn skizofrenia, ggn skizofreniform,
ggn skizoafektif, ggn delusianal ( waham), ggn psikotik akut, ggn
psikotik krn kondisi medis umum, ggn psikotik akibat zat, ggn
psikotik ytt dan ganguan mood berat dg ciri psikotik
NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme
pertahanan, kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi,
fobia) atau disfungsi (astenia, impotensi) dll.
Klasifikasi dari gangguan jiwa?
Penggolongan gangguan jiwa pada PPDGJ-III menggunakan
pendekatan ateoretik dan deskriptif.Urutan hierarki blok diagnosis (berdasarkan luasnya tanda dan gejala,
dimana urutan hierarki lebih tinggi memiliki tanda dan gejala yang
semakin luas): F00-09 dan F10-19 F20-29 F30-39 F40-49 F50-59 F60-69 F70-79 F80-89 F90-98 Kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis (kode Z)
Struktur klasifikasi PPDGJ III: - Ggn mental organik, - Ggn mental psikotik, - Gangguan neurotik dan ggn kepribadian, - Ggn masa anak- remaja dan perkembangan
Klasifikasi Gangguan JiwaF0 Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental
Simtomatik Gangguan mental organic = gangguan mental yang berkaitan
dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak. Gangguan
mental simtomatik = pengaruh terhadap otak merupakan akibat
sekunder penyakit/gangguuan sistemik di luar otak. Gambaran utama:
o Gangguan fungsi kongnitifo Gangguan sensorium – kesadaran, perhatiano Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang
persepsi (halusinasi), isi pikir (waham), mood dan emosiFl Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol
dan Zat Psikoaktif Lainnya F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham
Skizofrenia ditandai dengan penyimpangan fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang
tidak wajar atau tumpul. Kesadaran jernih dan kemampuan
intelektual tetap, walaupun kemunduran kognitif dapat
berkembang kemudianF3 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif])
Kelainan fundamental perubahan suasana perasaan (mood)
atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa
anxietas), atau kearah elasi (suasana perasaan yang
meningkat). Perubahan afek biasanya disertai perubahan
keseluruhan tingkat aktivitas dan kebanyakan gejala lain adalah
sekunder terhadap perubahan ituF4 Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan
Terkait Stres F5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan
Fisiologis dan Faktor Fisik F6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa dewasa
Kondisi klinis bermakna dan pola perilaku cenderung menetap,
dan merupakan ekspresi pola hidup yang khas dari seseorang
dan cara berhubungan dengan diri sendiri maupun orang lain.
Beberapa kondisi dan pola perilaku tersebut berkembang sejak
dini dari masa pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai
hasil interaksi faktor-faktor konstitusi dan pengalaman hidup,
sedangkan lainnya didapat pada masa kehidupan selanjutnya.F7 Retardasi Mental
Keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap,
yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya ketrampilan
selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada
tingkat kecerdasan secara menyeluruh. Dapat terjadi dengan
atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lain. Hendaya
perilaku adaptif selalu ada.F8 Gangguan Perkembangan Psikologis
Gambaran umumo Onset bervariasi selama masa bayi atau kanak-kanako Adanya hendaya atau keterlambatan perkembangan
fungsi-fungsi yang berhubungan erat dengan kematangan
biologis susunan saraf pusato Berlangsung terus-menerus tanpa remisi dan kekambuhan
yang khas bagi banyak gangguan jiwa Pada sebagian besar kasus, fungsi yang dipengaruji termasuk
bahasa, ketrampilan visuo-spasial, koordinasi motorik. Yang khas
adalah hendayanya berkurang secara progresif dengan
bertambahnya usiaF9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya
Pada Masa Kanak dan Remaja
PPDGJ III
Bagaimana orang dikatakan mengalami gangguan jiwa??
Seseorang dikatakan mengalami Ggg Jiwa artinya terdapat gangguan
pada unsur Psikisnya (pikiran, perasaan dan perilaku), namun bukan
berarti unsur badan dan lingkungannya tidak bermasalah, karena
Manusia tidak terlepas dari ikatan antara jiwa-badan dan lingkungan
bahkan spiritualnya (reaksi secara Holistik).PENYEBAB UMUM GANGGUAN JIWABahan kuliah di F.K. UWK SurabayaFebruari 2008Oleh : Dr: Fattyawan Kintono Sp.KJ.(K)
Gangguan psikotik
Suatu gangguan kepribadian ( mental ) seseorang sampai taraf
tertentu sehingga tidak dapat melakukan suatu tugas secara
memuaskan
Ilmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan
Klasifikasi dari gangguan psikotik?
Ilmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan
Diagnosis multiaksial o Aksis I :
Gangguan klinis psikiatri.
Kondisi lain yg mjd fokus perhatian klinis.
o Aksis 2 :
Ggn kepribadian.
Retardasi Mental.
o Aksis 3 : Kondisi Medis Umum.
o Aksis 4 : Masalah Psikososial & Lingkungan.
Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya
DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat
Ggn. Mental Organik
Ggn. Psikotik Fungsional
Gangguan Psikotik
o Aksis 5 : Penilaian Fungsi Secara Global (GAF).
100-91
90-81
80-71
70-61
60-51
50-41
40-31
30-21
20-11
Fungsi superior dalam berbagai aktivitas, masalah
kehidupan tidak pernah keluar kendali, dicari oleh orang lain
karena kualitas positifnya banyak. Tidak ada gejala.
Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya,
kecemasan ringan sebelum ujian), fungsi baik dalam
semua bidang, tertarik dan terlibat dalam berbagai
aktivitas, efektif secara social, biasanya puas dengan
kehidupan, tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran
setiap hari (missal, kadang berdebat dengan keluarganya)
Jika ditemukan gejala, gejalanya adalah sementara dan
merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap
stressor psikososial (missal, sulit berkonsenrasi setelah
berdebat dengan keluarga), tidak lebih dari gangguan
ringan pada fungsi social, pekerjaan, atau sekolah
(missal, kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)
Beberapa gejala ringan (missal, mood terdepresi dan
insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi
social, pekerjaan, atau sekolah (missal, kadang-kadang
membolos, atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya
berfungsi cukup baik, memiliki hubungan interpersonal
yang penuh arti
Gejala sedang (misalnya, afek datar dan bicara
sirkumstansialitas, kadang-kadang serangan panic) atau
kesulitan sedang dalam fungsi social, pekerjaan,
atau sekolah(missal, sedikit teman, konflik dengan teman)
Gejala serius (missal, ide bunuh diri, sering mencuri) atau
tiap gangguan yang serius pada fngsi social,
pekerjaan, atau sekolah (missal, tidak memiliki teman,
10-1
0
tidak mampu bertahan kerja)
Beberapa gangguan dalam tes realitas atau
komunikasi (missal, bicara kadang-kadang tidak logis,
tidak jelas, atau tidak relevan) atau gangguan berat pada
beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah,
hubungan dengan keluarga, berpikir, mood (missal, orang
terdepresi menghindari teman, menelantarkan keluarga)
Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau
gangguan serius pada komunikasi atau
pertimbangan (missal, kadang-kadang inkoheren,
tindakan jelas tidak sesuai, preokupasi bunuh diri) atau
ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper
semua bidang (missal, tinggal di tempat tidur sepanjang
hari, tidak memiliki pekerjaan, rumah, atau teman)
Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain
(missal, usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan
kematian, sering melakukan kekerasan, kegembiraan
manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan
hygiene pribadi yang minimal (missal, mengusap feses)
atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal,
sebagian besar inkoheren atau membisu)
Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten
dan parah (missal, kekerasan rekuren) atau
ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene
pribadi yang minimal, atau tindakan bunuh diri yang serius
tanpa harapan akan kematian yang jelas
Informasi tidak adekuat
SkizofreniaPPDGJ III skizofrenia adalah:
Suatu deskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan
penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd
perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Pada
umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak
wajar atau tumpul, kesadaran yg jernih dan kemampuan
intelektual biasanya terpelihara, kemunduran kognitif tertentu
dpt berkembang kemudian.
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan
membebani masyarakat sepanjang hidup penderita,
dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran, perasaan, dan
perilaku (Lenzenweger & Gottesman, 1994)
System limbic (amigdala, hipokampus, gyrus
parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia
Sejarah :
o Emil Kraepelin
Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif
yang jelas (demensia) dan onset yang awal
(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang yang
memburuk dan gejala klinis umum berupa halusinasi
dan waham.
o Eugen Bleuler
Skizofrenia menggantikan demensia
prekoksperpecahan (schism) antara pikiran, emosi,
dan perilaku
Bedanya : perjalanan yang memburuk tidak
diperlukan dalam konsep skizofrenia, seperti pada
demensia prekoks.
Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi
longgar), afektif, autism, ambivalensi
Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi, dan waham
o Gabriel Langfeldt
Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi
dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan psikosis
skizofreniform
Skizofrenia sesungguhnya (nuclear
skizofrenia)depersonalisasi, autism, penumpulan
emosi, onset yang perlahan-lahan, derealisasi
Etiologi
o Model diastesis-stres
Integrasi antara factor biologis, psikososial, dan
lingkungan
Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu
pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress,
memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
o Factor biologis
Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia
adalah struktur limbic, lobus frontalis, dan ganglia
basalis
Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu
banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu banyaknya
pelepasan dopamine, terlalu banyaknya reseptor
dopamine, atau kombinasi mekanisme tsb
Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat :
Traktus nigrostriatalgejala motorik, mood
Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi
Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin
hipofifi anterior
Peningkatan aktivitas serotonin, norepinefrin,
hilangnya GABA
Penurunan ukuran daerah amigdala, hipokampus,
gyrus parahipokampus
Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-
gerakan aneh
o Genetika
o Factor psikososial
Diagnosis
Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi :1. Simptom positif
Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas, meliputi
waham, halusinasi, disorganisasi pembicaraan dan perilaku
katatonia atau agitasi.2. Simptom negatif
Ada 5 tipe gejala →Affective Flattening : ekspresi emosi yg terbatas, dalam rentang
dan intensitas.Alogia : keterbatasan pembicaraan dan pikiran, dalam
kelancaran dan produktivitas.Avolition : keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan.Anhedonia : berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh
aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita.Gangguan atensi : penurunan fungsi normal pada penderita
skizofernia seperti afek tumpul, penarikan emosi (emosional
withdrawal).3. Simptom kognitif
Yg paling berat dan paling sering →Ganngguan verbal fluencyGanngguan serial learningGanngguan dalam vigilance Ganngguan eksekutif
4. Simptom agresif dan hostileTumpang tindih dgn simptom positif. Menekankan pd masalah
pengendalian impuls. Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan
secara fisik aau verbal terhadap org lain.5. Simptom depresi dan anxious
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TRA. Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau
kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil.1. Waham2. Halusinasi3. Bicara disorganisasi4. Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas5. Simptom negatif contohnya afek datar, alogia atau avolition
Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi
dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau
dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing).B. Disfungsi sosial atau pekerjaanC. Durasi: gangguan terus menerus selama 6 bulanD. Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan moodE. Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umumF. Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif, diagnosis
tambahan skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol.
SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR1. Tipe Katatonik
Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini:a. Immobilitas motorik (berupa katalepsi, waxy fleksibilitas, atau
stupor)b. Aktivitas motorik yang berlebihan, tetapi tidak memiliki tujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.c. Negativisme yang ekstrim, mutisme.d. Gerakan volunter yang aneh, seperti yang ditunjukkan oleh
posturing, gerakan stereotipik, manerisme atau grimacing
(seringai) yang menonjol.e. Ekolalia atau ekopraksia.
2. Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)Semua criteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:a. Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku, afek datar atau
afek tidak sesuai.b. Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi.
3. Tipe ParanoidSemua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:a. Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang
menonjol.b. Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi.
4. Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid, disorganisasi, ataupun
tipe katatonik.
5. Tipe Residual
a. Tidak terdapat waham, halusinasi, disorganisasi bicara, perilaku
katatonik atau disorganisasi yang menonjol.b. Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh
adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a
menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih
ringan (misalnya keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi
yang tidak lazim).
6. Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR:a. Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung
minimal 1 tahun, dapat berupa:1. Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik2. Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton
negative3. Rapport interpersonal yang buruk, isolasi social atau
penarikan socialb. Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi.
Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)1. Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2
atau lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam), dari gejala-gejala
di bawah ini:a. Though echo, though insertion atau withdrawal, atau though
broadcasting b. Delusion of control, delusion of influence atau delusionof
passivityc. Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau
mendiskusikan tentang pasien).d. Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya.
2. Minimal terdapat dua gejala dari gejala-gejala di bawah ini, apabila
semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu:e. Halusinasi yang menetapf. Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren
atau pembicaraan yang tidak relevang. Perilaku katatonikh. Gejala negative
3. Gejala-gejala tersebut di atas (gejala a,b,c,d,e,f,g,h) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih. Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia.4. Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat: gejala-gejala
depresif atau manic secara luas, penyakit otak yang nyata atau
epilepsi (penyakit otak lain), intoksikasi atau withdrawal zat.5. Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-
sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut
dikenal dengan Gangguan skizoafektif.
Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III1. Tipe Paranoid (F20.0)
a. Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan.b. Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai
halusinasi dan gangguan persepsi.c. Kriteria diagnosis:
halusinasi atau waham harus menonjol gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta
gejala katatonik yang tidak nyata halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah
terhadap pasien), atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti
bunyi peluit, mendenggung atau bunyi tawa. Halusinasi
penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual. Waham yang berupa dikendalikan, dipengaruhi, passivity atau
kejar.2. Tipe Hebefrenik (F20.1)
Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah
gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak. Terdapat gangguan afektif, dorongan kehaendak, dan gangguan
proses piker yang menonjol. Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud
(empty of purpose).3. Tipe Katatonik (F20.2)
a. Jarang ditemukanb. Criteria diagnosis:
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia
Terdapat 1 atau lebih gejala berikut: stupor atau mutisme,
kegelisahan, posturing, negativism, rigiditas, waxy
fleksibilitas, atau command outomatisme.c. Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda
dulu.4. Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F20.3)
Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia, tetapi tidak memenuhi
criteria tipe paranoid, hebefrenik, katatonik, residual, atau paska
skizofrenia.5. Tipe Residual (F20.5)
a. Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia.b. Kriteri diagnosis:
Gejala negative skizofrenia yang menonjol Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu
yang memenuhi criteria skizofrenia Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun, intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah
menimbulkan sindrom negative. Tidak terdapat dimensia, penyakit otak organic atau depresi
kronis.6. Tipe Simpleks (F20.6)
a. Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif.b. Tidak terdapat waham atau halusinasic. Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan
skizofrenia tipe laind. Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala
psikotik yang nyata.7. Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F20.4)
a. Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)b. Gejala skizofrenia masih tetap adac. Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu,
memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu.
Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima
karakter:F20.X.0 : berkelanjutanF20.X.1 : episodic dengan kemunduran progresifF20.X.2 : episodic dengan kemunduran stabilF20.X.3 : episodic berulang
F20.X.4 : remisi tidak sempurnaF20.X.5 : remisi sempurnaF20.X.8 : lainnyaF20.X.9 : periode pengamatan kurang 1 tahunKriteria diagnostik lain :
i. HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA:a. - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan,
walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda.- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran
diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya.- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg
orang lain / umum mengetahuinya.b. - DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan ttt dari luar.- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan ttt dari luar.- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar.- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar,
yg bermakna khas bagi dirinya, biasanya bersifat
mistik / mukjizat.c. HALUSINASI AUDITORIK:
- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku
pasien.- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh.d. waham menetap jenis lain , yg menurut budaya setempat tidak
wajar dan sesuatu yang mustahilii. PALING SEDIKIT 2 GEJALA:
a. halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja, apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,
ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua
apabila terjadi setiap hari selama berminggu2/berbulan2 terus
menerus
b. arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang
berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan, atau
neologisme
c. perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah, posisi tubuh
ttt atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme atau stupor
d. gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar,
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan
soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
medikasi neuroleptika.
iii. adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu 1 bulan/>Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi
sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan , tidak berbuat sesuatu,
sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial.PENANGANAN
Non farmakologi Dukungan psikososial sangat penting 30 % orang yang hanya diterapi dengan antipsikotik akan
memiliki gejala sisa seperti tidak memiliki motivasi, terisolasi dan
rusak fungsi sosialnya. Intervensi psikososial intinya pada pemberian penghargaan diri
dan kepuasan hidup. Beberapa pendekatan psikososial yang baik adalah:
i. SST (Social Skills Training) ii. CBT (Cognitive Behavioral therapy), iii. CR ( Cognitive Remediation)
Farmakologi Penanganan farmakologi sangat berbeda untuk tiap individu. Mekanisme kerja memblokade dopamin pada reseptor paska
sinap neuron otak kususnya di sistem limbik dan sistem
ekstrapiramidal (dopamin r. antagonis). Utk Antipsikosis baru
atau atipikal disamping pd r.dopamin juga thd reseptor lain:
serortonin, histamin, alfa adrenergik dll. Farmakokinetik :
o Po-parenteral absorbsi baik, distribusi ke seluruh jaringan
dan sistem organ. o Waktu paruh rata-rata 24 jam (12-26) jam.o Kadar puncak dlm plasma 2-6 jam Po o 30 menit parentral. Dpt menembus sawar darah otak dan
berikatan dg protein plasma.o Metabolisme dlm hepar, metabolitnya memiliki aktivitas
neuroleptik bervariasi.o Ekskresi melalui urin, feces, keringat, asi, saliva dan air
mata. Indikasi :
o Ggn psikosis organik dan fungsional o Ggn mood/afektif (fase mani, cemas)o Ggn kepribadian o Ggn tingkah laku Ansiolitik, antiemetik
Kontra indikasi o Penderita hipersensitif o Parkinsonisme/ggn ektrapiramidal o Depresi endogen, depresi berat Keadaan koma, deliriumo Sindroma neuroleptik malignan o Ggn berat faal hati,ginjal o Depresi sumsung tulang,o ggn darah Kehamilan dll.
Efek samping o Sedasi dan inhibisi psikomotor o Ggn otonomik: o hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik: mulut kering, ggn
miksi-defekasi, tio meningkat – mata kabur, hidung
tersumbat, ggn irama jantung o Ggn ekstrapiramidal: distonia, hipertonia, akatisia, sindrom
parkinson (tremor, bradikinesia, rigiditas) apabila ada efek
samping di ekstra piramidal, diberi
o Ggn endokren (amenore, galaktore, ginekomastia), ggn
metabolik (joundice), ggn hematologik ( leukopenia,
agranulositosis)