23
STEP 7 LI LBM 1 ALFIAN 1. Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 10 hari ? a. Neurotransmitter pada gangguan jiwa menurun (serotonin menurun, menyebabkan marahnya meluap luap) b. Amin biogenic (GABA, serotonin, dopamine), jika serotonin menurun akan mempengaruhi pusat limbic sehingga emosinya tidak stabil. Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak. Pada otak terjadi proses penyampaian pesan secara kimiawi (neurotransmitter) yang akan meneruskan pesan sekitar otak. Pada penderita skizofrenia, produksi neurotransmitter-dopamin- berlebihan, sedangkan kadar dopamin tersebut berperan penting pada perasaan senang dan pengalaman mood yang berbeda. Bila kadar dopamin tidak seimbang ;berlebihan atau kurang; penderita dapat mengalami gejala positif dan negatif seperti yang disebutkan di atas. Penyebab ketidakseimbangan dopamin ini masih belum diketahui atau dimengerti sepenuhnya. Pada kenyataannya, awal terjadinya skizofrenia kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya skizofrenia, antara lain: sejarah keluarga, tumbuh kembang ditengah-tengah kota, penyalahgunaan obat seperti amphetamine, stres yang berlebihan, dan komplikasi kehamilan. SUMBER : Psikiatri Simtomatologi, FK UNDIP Semarang Ketidakseimbangan Neurokimia (neurotransmitter) Skizofrenia memiliki basis biologis, seperti halnya penyakit kanker dan diabetes. Penyakit ini muncul karena ketidakseimbangan yang terjadi pada dopamine, yakni salah satu sel kimia dalam otak (neurotransmitter). Otak sendiri terbentuk dari sel saraf yang disebut neuron dan kimia yang disebut neurotransmitter. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan serotonin, norepinefrin, glutamate, dan GABA juga berperan dalam menimbulkan gejala-gejala skizofrenia. Majorie Wallace, pimpinan eksekutif yayasan Skizofrenia SANE, London, berkomentar bahwa, di dalam otak terdapat miliaran sambungan sel. Setiap sambungan sel menjadi tempat untuk meneruskan maupun menerima pesan dari sambungan sel lainnya. Sambungan sel tersebut melepaskan zat kimia yang disebut

Step 7 Li Lbm 1 Alfian Jiwa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LI

Citation preview

STEP 7 LI LBM 1 ALFIAN1. Mengapa pasien sering marah-marah tanpa sebab dan bicara kacau kurang lebih 10 hari ?a. Neurotransmitter pada gangguan jiwa menurun (serotonin menurun, menyebabkan marahnya meluap luap)b. Amin biogenic (GABA, serotonin, dopamine), jika serotonin menurun akan mempengaruhi pusat limbic sehingga emosinya tidak stabil.Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak. Pada otak terjadi proses penyampaian pesan secara kimiawi (neurotransmitter) yang akan meneruskan pesan sekitar otak. Pada penderita skizofrenia, produksi neurotransmitter-dopamin- berlebihan, sedangkan kadar dopamin tersebut berperan penting pada perasaan senang dan pengalaman mood yang berbeda. Bila kadar dopamin tidak seimbang ;berlebihan atau kurang; penderita dapat mengalami gejala positif dan negatif seperti yang disebutkan di atas. Penyebab ketidakseimbangan dopamin ini masih belum diketahui atau dimengerti sepenuhnya. Pada kenyataannya, awal terjadinya skizofrenia kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya skizofrenia, antara lain: sejarah keluarga, tumbuh kembang ditengah-tengah kota, penyalahgunaan obat seperti amphetamine, stres yang berlebihan, dan komplikasi kehamilan.

SUMBER : Psikiatri Simtomatologi, FK UNDIP Semarang

Ketidakseimbangan Neurokimia (neurotransmitter) Skizofrenia memiliki basis biologis, seperti halnya penyakit kanker dan diabetes. Penyakit ini muncul karena ketidakseimbangan yang terjadi pada dopamine, yakni salah satu sel kimia dalam otak (neurotransmitter). Otak sendiri terbentuk dari sel saraf yang disebut neuron dan kimia yang disebut neurotransmitter. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan serotonin, norepinefrin, glutamate, dan GABA juga berperan dalam menimbulkan gejala-gejala skizofrenia. Majorie Wallace, pimpinan eksekutif yayasan Skizofrenia SANE, London, berkomentar bahwa, di dalam otak terdapat miliaran sambungan sel. Setiap sambungan sel menjadi tempat untuk meneruskan maupun menerima pesan dari sambungan sel lainnya. Sambungan sel tersebut melepaskan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang menbawa pesan dari ujung sambungan sel yang satu ke ujung sambungan sel yang lain. Di dalam otak penderita skizofrenia, terdapat kesalahan atau kerusakan pada sistem komunikasi tersebut. Biasanya mereka mengalami halusinasi. Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat dan otak tidak mampu menginterpretasikan dan merespons pesan atau rangsangan yang datang. Penderita skizofrenia mungkin mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, atau mengalami suatu sensasi yang tidak biasa pada tubuhnya. Auditory hallucinations, gejala yang biasanya timbul, yaitu penderita merasakan ada suara dari dalam dirinya.

Psikiatri Simtomatologi, FK UNDIP Semarang2. Apa yang dimaksud dengan gangguan jiwa dan macam-macamnya?

Gangguan Mental OrganikGangguan Organik dan SimtomatikF0 : Gangguan Mental Organic, termasuk Gangguan Mental Simtomatik

Gangguan Akibat Alkohol dan ObatF1 : Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat Psikoaktif Lainnya

Gangguan Mental PsikotikSkizofrenia dan Gangguan TerkaitF2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham

Gangguan AfektifF3 : Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif])

Gangguan Neurotik dan Gangguan KepribadianGangguan NeurotikF4 : Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkait Stress

Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa DewasaF5 : Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik

F6 : Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

Gangguan Masa Kanak, Remaja dan PerkembanganRetardasi MentalF7 : Retardasi Mental

Gangguan Masa Kanak, Remaja dan PerkembanganF8 : Gangguan Perkembangan Psikologis

F9 : Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya pada Masa Kanak dan Remaja

Pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa di Indonesia III. Jakarta: Departemen Kesehatan; 1993

3. Pembagian macam gangguan jiwa psikotik fungsional dan organikJenis psikosis a. Psikosis organic adalah penyakit jiwa yang disebabkan oleh faktor-faktor fisik atau organik, yaitu pada fungsi jaringan otak, sehingga penderita mengalamai inkompeten secara sosial, tidak mampu bertanggung jawab, dan gagal dalam menyesuaikan diri terhadap realitas.

b. Psikosis fungsional Psikosis fungsional merupakan penyakit jiwa secara fungsional yang bersifat nonorganik, yang ditandai dengan disintegrasi kepribadian dan ketidak mampuan dalam melakukan penyesuaian sosial. Psikosis jenis ini dibedakan menjadi beberapa ., yaitu : schizophrenia, psikosis mania-depresif, dan psiukosis paranoid (Kartini Kartono, 2000 : 106).

Psikosis Organik Alcoholic psychosis Drug psychose Drug psychose Traumatic psychosis Dementia paralytica, Psikosis Fungsional Schizophrenia Psikosis mania-depresif Psikosis paranoid

Psikiatri Simtomatologi, FK UNDIP Semarang4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam dari waham!a. Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luarb. Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luarc. Delusion of passivity : waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luard. Delusional Perception : pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizatDr. Rusdi Salim, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-IIIe. Waham kebesaran : penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, pandai sekali, kaya raya. Didapatkan dari sindroma maniaf. Waham Berdosa : Timbul perasaan salah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar. Penderita percaya sudah selayaknya dirinya harus dihukum berat, atau menjalani hukuman mati sekalipun. Didapatkan pada sindroma depresi.g. Waham dikejar : individu merasa dirinya senantiasa dikejar2 oleh orang lain/ sekelompok orang yang bermaksud berbuat jahat pada dirinyah. Waham curiga/ sindiran : individu merasa selalu disindir oleh orang2 disekitarnya.i. Waham cemburu : selalu cemburu terhadap orang lainj. Waham rendah diri : perasaan rendah diri / kurang dari orang laink. Waham hypocondri : perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya. l. Waham magik-mistik : waham mengenai soal-soal magik mistik

Psikiatri Simtomatologi, FK UNDIP Semarang5. Sebutkan dan jelaskan sifat dari waham!

a. Buah pikiran ini selalu mengenai diri sendiri (egosentris)b. Selalu bertentangan dengan realitasc. Selalu bertentangan dengan logika (fikiran sehat)d. Penderita percaya 100% kepada kebenaran fikirannyae. Tidak dapat diubah oleh orang lain, sekalipun dengan jalan yang logis dan rasional

Psikiatri Simtomatologi, FK UNDIP Semarang

6. Sebutkan dan jelaskan macam-macam halusinasi!Halusinasi Auditorik/Akustik/Dengar. Gangguan ini sudah pasti meliputi organ pendengaran kita. Bisikan-bisikan yang terdengar di telinga penderita menjadi faktor pendorong perbuatan penderita. Suara ini tentu saja tidak ditemukan di lingkungan sekeliling penderita. Misalnya penderita mendengar suara ancaman kepada dirinya yang membuat penderita sangat ketakutan dan mungkin memunculkan perilaku bersembunyi akut. Atau bisikan untuk mengakhiri hidup sendiri atau hidup orang lain, atau pasien mendengar ada suara ngakak mentertawakan dan menghina dirinya. Yah, intinya suara-suara/bisikan-bisikan yang hanya pasien yang mendengarnya sedang sumbernya tidak dijumpai.Halusinasi Visual/Lihat. Halusinasi dari organ penglihatan (mata). Pasien melihat, sedang orang di sekitar sama sekali tidak. Atau kenyataannya di mata orang lain tidak ada apa-apa sedangkan pasien yakin sekali melihat. Misalnya, melihat bentangan alam yang indah, melihat hewan-hewan, monster, dan lain-lain.Halusinasi Olfaktorik/Penciuman (Bau/Hidu). Tidak ada sumber bau, tetapi penderita yakin menghirup bau-bau tertentu. Misalnya bau parfum, bau busuk, bau menyengat, dan lain-lain. Kelainan ini jarang terjadi, dan ada dugaan kelainan ini muncul dengan kecenderungan adanya kerusakan otak organik.Halusinasi Gustatorik/Kecap. Penderita merasakan sensasi rasa di mulutnya. Kelainan ini sering terjadi bergandengan dengan adanya gangguan penghidu/pembau/olfaktorik.Halusinasi Taktil/Raba-Rasa/Kinestetik. Penderita merasakan sensasi taktil/raba-rasa di tubuhnya yang tentu saja tanpa sumber/stimulus/rangsangan/trigger. Misalnya penderita merasakan sakit, merasakan seperti di setrum, merasa digebukin, merasakan panas, merasakan kedinginan. Lebih khusus lagi dari gangguan ke-5 ini: Jika sensasi raba yang dirasakan penderita adalah rangsangan erotis (seksual) maka disebut sebagaihalusinasi heptik; Jika pasien melaporkan adanya perasaan sedang merasakan proses pembentukan cairan tubuh, seperti merasakan pembentukan feses, urin, atau darah maka disebut halusinasicenesthetik; Sedangkan yang dimaksud halusinasi kinestetik apabila pasien merasakan dirinya bergerak padahal posisinya saat itu tidak bergerak sama sekali.Psikiatri komprehensif. EGC Jakarta.2009

7. Bagaimana cara memeriksa fungsi global dari pasien dan penilaiannya?Aksis I: Gangguan klinis: pola perilaku abnormal (gangguan mental) yang meenyebabkan hendaya fungsi dan perasaan tertekan pada individu. Kondisi lain yang mungkin menjadi focus perhatian: masalah lain yang menjadi focus diagnosis atau pandangan tapi bukan gangguan mental, seperti problem akademik, pekerjaan atau social, factor psikologi yang mempengaruhi kondisi medis.

Aksis II: Gangguan kepribadian: mencakup poa perilaku maladaptive yang sangat kaku dan betahan, biasanya merusak hubunganantar pribadi dan adaptasi social.

Retardasi Mental Seseorang bias memenuhi aksis I atau II, atau memenuhi kedua aksis.

Aksis III: Kondisi medis umum dan kondisi medis yang mugkin penting bagi pemahaman atau penyembuhan atau penanganan gangguan mental individu. Meliputi kondisi klinis yang diduga menjadi penyebab atau bukan penyebab gangguan yang dialami individu.

Aksis IV: Problem psikososial dan lingkungan. Mencakup peristiwa hidup yang negative maupun positif; kondisi lingkungan dan social yang tidak menguntungkan, dll

Aksis V: Assessment fungsi secara global. Mencakup assessment menyeluruh tentangfungsi psikologis social dan pekerjaan klien. Digunakan juga untuk mengindikasikan taraf keberfungsian tertinggi yang mungkin dicapai selama beberapa bulan pada tahun sebeelumnya. 100 91Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi

90 81Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa

80 71Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social, pekerjaan, sekolah, dll

70 61Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik

60 51Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang

50 41Gejala berat (serious), disabilitas berat

40 31Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30 21Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir semua bidang

20 11Bahaya mencederai diri/ orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri

10 1Seperti diatas, namun persisten dan lebih serius

0Informasi tidak adekuat

NILAI GAF GEJALA GANGGUAN FUNGSI MASALAH

100-91 - - -

90-81 + (minimal) - -

80-71 ++ (dpt diatasi) + -

70-61 +++ (ringan menetap) + -

60-51 ++++ (sedang) ++ (sedang) +

50-41 +++++ (berat)Komunikasi baik +++ (berat) ++ (berat)

40-31 +++++ (berat)Gangguan Komunikasi ringan +++ (berat) ++ (berat)

30-21 +++++ (berat)Gangguan Komunikasi berat +++ (berat) ++ (berat)

20-11 +++++ (berat)Gangguan Komunikasi berat +++ (berat) Mencederai diri/or lain

10-1 +++++ (berat)Gangguan Komunikasi berat +++ (berat) persisten

Pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa di Indonesia III. Jakarta: Departemen Kesehatan; 19938. Bagaimana proses seseorang bisa menjadi waham?Waham adalah anggapan tentang orang yang hypersensitif, dan mekanisme ego spesifik, reaksi formasi dan penyangkalan. Klien dengan waham, menggunakan mekanisme pertahanan reaksi formasi, penyangkalan dan proyeksi. Pada reaksi formasi, digunakan sebagai pertahanan melawan agresi, kebutuhan, ketergantungan dan perasaan cinta. Kebutuhan akan ketergantungan ditransformasikan menjadi kemandirian yang kokoh. Penyangkalan, digunakan untuk menghindari kesadaran akan kenyataan yang menyakitkan. Proyeksi digunakan untuk melindungi diri dari mengenal impuls yang tidak dapat diterima didalam dirinya sendiri. Hypersensitifitas dan perasaan inferioritas, telah dihipotesiskan menyebabkan reaksi formasi dan proyeksi, waham kebesaran dan superioritas. Waham juga dapat muncul dari hasil pengembangan pikiran rahasia yang menggunakan fantasi sebagai cara untuk meningkatkan harga diri mereka yang terluka. Waham kebesaran merupakan regresi perasaan maha kuasa dari anak-anak, dimana perasaan akan kekuatan yang tidak dapat disangkal dan dihilangkan (Kaplan dan Sadock, 1997). Cameron, dalam Kaplan dan Sadock, (1997) menggambarkan 7 situasi yang memungkinkan perkembangan waham, yaitu : peningkatan harapan, untuk mendapat terapi sadistik, situasi yang meningkatkan ketidakpercayaan dan kecurigaan, isolasi sosial, situasi yang meningkatkan kecemburuan, situasi yang memungkinkan menurunnya harga diri (harga diri rendah), situasi yang menyebabkan seseorang melihat kecacatan dirinya pada orang lain, situasi yang meningkatkan kemungkinan untuk perenungan tentang arti dan motivasi terhadap sesuatu.

Psikiatri Simtomatologi, FK UNDIP Semarang

9. Apa yang dimaksud dengan obat antipsikotik dan macamnya ?Obat antipsikotik apa saja yang diberikan oleh dokter? Tipikal Atipikal Antagonis serotonin-dopamin Antagonis dopamineGolMekanisme KerjaSusunan KimiaContoh obat

TipikalDopamine D2 reseptor antagonis: pasca sinap sistem limbik dan sistem ekstraporamidal Gol phenothiazine: - rantai alifatik: Chlorpromazine ( 25, 100 mg), Levomepromazine (25 mg) - rantai piperazine: Trifluperazine (1,5 mg), Perphenazine & Fluphenazine(2,5;5;25mg) - rantai piperidine: Thioridazine (50, 100 mg) Gol Butyrophenone: Haloperidol(I,5;2;5mg) Gol Diphenylbutylpiperidine: Pimozide(2,4) Gol Benzamide: Sulpiride(200 mg, 50 mg)

Atipikal1. Non dopaminenergik2.Serotonin-dopamin antagonis3.selektive D2/D3 blockers Gol Benzisoxazole: risperidone (1,2,3 mg) Gol Dibenzodiazepine: - Clozapine: Clozapine (25,100) - Quetiapine: Seroquel (25,100,200 mg) - Olanzapine: Zyprexa (5,10 mg)

Cara pemberian obat antipsikotikDimulai dengan dosis awal sesuai dosis anjuran, lalu dinaikkan setiap 2-3 hari sampai mencapai dosis efektif (mulai timbul peredaan sindrom psikosis); dosis dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan; dosis optimal dipertahankan sekitar 8-12 minggu (stabilisasi); lalu dosis diturunkan setiap 2 minggu sampai ke dosis maintenance; dosis dipertahankan selama 6 bulan sampai 2 tahun diselingi drug holiday 1-2 hari/minggu), selanjutnya tapering off (dosis diturunkan tiap 2-4 minggu) sampai dapat dihentikan.

Lama pemberian obat antipsikotika) Serangan sindrom psikosis multipel: maintenance sedikitnya 5thb) Pemberian cukup lama mencegah kekambuhan 2,5-5 kalic) Pemberian sebaiknya dipertahankan selam 3bln sampai 1th stlh semua gejala psikosis mereda sama sekaliPsikiatri komprehensif. EGC Jakarta.2009

10. Pemeriksaan fisik dan laboratorium apa saja yang bisa membantu proses pemeriksaan pasien ini ?

11. Apa yang disebut dengan stressor, macam dan derajatnya?

Tingkatan stressor (masalah psikis dan lingkungan) yg ditulis pd aksis IV & contohnya mnrt PPDGJ IISkorContoh stresor dewasaCotoh stressor anak/remaja

1 = tdk adaTdk ada stresor yg berarti-

2= sedikitHutang sedikit, pelanggaran lalu lintasUlangan rutin sekolah

3= ringanPindah rumah/pekerjaan, pergantian jam kerja, bertengkar dg tetanggaTahun ajaran baru, guru baru, ulangan umum

4=sedangGanti karier, kawan meninggal, hamil, abortus, kesukaran seksialPindah rumah/sekolah, kelahiran adik, saudara sakit, orang tua menikah lagi, membantu biaya sekolah, bertengkar dg orangtua berlarut-larut

5=beratSakit berat sendiri/anggota keluarga, bangkrut, kawin paksa, ekonomi kurangOrtu cerai, sakit berat sendiri/anggota keluarga, putus sekolah,diskriminasi, teman dekat meninggal

6=sangat beratKematian/perceraian, kematian anak, masuk penjaraKematian orty/saudara, penganiyaan, perkosaan, sakit/cedera berat

7=malapetakaBencana alam, kematian beberapa anggota keluargaKematian bbrp anggota keluarga

Fase Prodomal Berlangsung antara 6 bula sampai 1 tahun Gangguan dapat berupa Self care, gangguan dalam akademik, gangguan dalam pekerjaan, gangguan fungsi sosial, gangguan pikiran dan persepsi

Fase Aktif Berlangsung kurang lebih 1 bulan Gangguan dapat berupa gejala psikotik; Halusinasi, delusi, disorganisasi proses berfikir, gangguan bicara, gangguan perilaku, disertai kelainan neurokimiawi

Fase Residual Klien mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan gangguan peran, serangan biasanya berulang.

Psikiatri komprehensif. EGC Jakarta.2009

12. Diagnosis banding skenario

a. DefinisiSkizofrenia berasal dari dua kata, yaitu Skizo yang artinya retak atau pecah (split), dan frenia yang arinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (Hawari,2003).Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikologi dengan gangguan dasar pada kepribadian dan distorsi khas proses pikir yang ditandai dengan proses pikir penderita yang lepas dari realita sehingga terjadi perubahan kepribadian seseorang yang reversible dan menuju kehancuran serta tidak berguna sama sekali ( Dep. Kes. , 1995 ). Terjadinya serangan skizofrenia pada umumnya sebelum usia 45 tahun dan berlangsung paling sedikit 1 bulan. Penderita skizofrenia banyak ditemukan dikalangan golongan ekonomi rendah , sehingga hal ini diperkirakan merupakan factor predisposisi penyebab timbulnya skizofrenia (Dep. Kes., 1995 ).SUMBER : Jurnal Universitas Muhamadyah Semarang

b. KlasifikasiJenis SkizofreniaGejala Khas/Menonjol

Skizofrenia ParanoidHalusinasi dan / waham harus menonjol Suara-suara halusinasi yg mengancam pasien/memberi perintah/halusinasi auditoriktanpa bentuk verbal berupa bunyi peluit(Whistling),mendengung (humming0 atau bunyi tawa (laughing) Waham dikendalikan (delusion of control),dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity), dan keyakinan yang dikejar-kejar yg beranekaragam paling khas

Skizofrenia Hebefrenik Onset biasanya mulai 15-25 tahun Pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya,menghasilkan gambaran khas yang bertahan: Perilaku tdk bertanggung jawab & tdk dpt diramalkan serta mennerisme,ada kecendrungan untuk selalu menyendiri (solitary),perilaku menunjukkan hampa tanpa tujuan & hampa perasaan Afek pasient dangkal(shallow) &tak wajar(inappropriate) sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri(self-satisfied),senyum sendiri (self-absorbed smilling) atau sikap tinggi hati(lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces),mennerisme, mengibuli secara bersendaugurau (pranks),keluhan hipokondriakal dan ungkapan kata yang diulang-ulang(reitared phrases) Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren Gangguan afektif & dorongan kehendak serta gangguan proses pikir umumnya menonjol

Skizofrenia KatatonikSatu atau > perilaku berikut harus mendominasi: Stupor (amat berkurangnya dlm reaktifitas terhadap lingkungan & dlm gerakan serta aktifitas spontan0 atau mutisme (tdk bicara) Gaduh gelisah (tampak jelas aktifitas motorik yang tak bertujuan, yg tdk dipengaruhi oleh stimuli eksternal) Menampilkan posisis tubuh tertentu(secara sukarela mengambil & mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tdk wajar atau aneh) Negativisme (tampak jelas perlawanan yg tdk bermotif terhadap semua perintah /upaya untuk menggerakkan,/pergerakan kearah yg berlawanan) Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya) Fleksibilitas cerea/waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak & tubuh dlm posisi yg dapat dibentuk dari luar) dan Gejala-gejala lain seperti Command automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah), dan pengulangan kata-kata serta kalimat

Skizofrenia Undifferentiated Tdk memenuhi diagnosis jenis skizofrenia lainnya!!!

Depresi Pasca -Skizofrenia Pasient telah menderita skizofrenia selama 12 bln terakhir & gjala skizofrenia msh tetap ada (tp tdk mendominasi gmbrn klinisnya) Gejala depresif menonjol (memenuhi kriteria episode depresif) telah berlangsung dlm kurun waktu min 2 mggu

Skizofrenia Residual Gjala negatif dari skizofrenia yg menonjol yaitu perlambatan psikomotorik,aktivitas menurun,afek yang menumpul,sikap pasif & ketiadaan inisistif, kemiskinan dlm kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi nonverbal yg buruk sprti ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara dan posisi tubuh,perawtan diri dan kinerja sosial yang buruk Ada riwayat 1 episode psikotik yg memenuhi kriteria skizofrenia di masa lalu Sudah melampaui sedikitnya 1 thnwaham dan halusinasi tlah sngt berkurang Tdk ada demensia,penyakit/ggn organik lain, depresi kronis atau institusionalisasi lain

Skizofrenia Simpleks Gjala negatif yang khas dari skizofrenia residual tapi tanpa didahului riwayat halusinasi,waham/manfes lain dari episode psikotik Disertai perubahan-perubahan perilaku yg bermakna,bermanifestasi sebagai kehilangan minat yg mencolok,tdk berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial Gangguan psikotiknya kurang jelas jika dibandingkan dengan sup tipe jenis skizofrenia lainnya.

SUMBER : Jurnal Universitas Muhamadyah Semarang

c. EtiologiKarema belum ada definisi yang pasti tentang skizofrenia , maka sampai saat ini etiologi skizofrenia masih belum jelas dan masih dan penelitian para sarjana. Kemungkinan besar skizofrenia adalah suatu gangguan yang heterogen. Yang menonjol pada gangguan skizofrenia adalah adanya stressor psikososial yang mendahuluinya. Seseorang yang mempunyai kepekaan spesifik bila mendapat tekanan tertentu dari lingkungan akan timbul gejala skizofrenia . Etiologi skizofrenia diuraikan menjadi dua kelompok teori yaitu : 1). Teori Somatogenetik Teori yang menganggap bahwa penyebab skizofrenia karena factor kelainan organik atau badaniyah . 2). Teori Psikogenik Teori yang menganggap skizofrenia disebabkan oleh suatu gangguan fungsional. Dan penyebab utamanya adalah konflik , stres psikologik dan hubungan antar manusia yang mengecewakan . Selain itu banyak teori yang diajukan sebagai teori etiologi skizofrenia. antara lain teori yang menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh suatu interaksi beberapa gen penyebab skizofrenia . Dan ada pula teori yang menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh metabolisme yang disebut dengan inborn error of metabolissm (Maramis, 1980).SUMBER : Jurnal Universitas Muhamadyah Semarang

d. GejalaSkizofrenia memiliki berbagai tanda dan gejala. Kombinasi kejadian dan tingkat keparahan pun berbeda berdasarkan individu masing-masing. Gejala-gejalanya dapat terjadi kapan saja. Pada pria biasanya timbul pada akhir masa kanak-kanak atau awal usia 20-an, sedangkan pada wanita, usia 20-an atau awal 30-an.Skizofrenia dapat mempengaruhi cara berpikir, perasaan dan tingkah laku. Dokter membedakan gejala skizofrenia dalam tiga kategori sebagai berikut :Gejala positif, terdiri dari :- Delusi/waham, yaitu keyakinan yang tidak masuk akal. Contohnya berpikir bahwa dia selalu diawasi lewat televisi, berkeyakinan bahwa dia orang terkenal,berkeyakinan bahwa radio atau televisi memberi pesan-pesan tertentu, memiliki keyakinan agama yang berlebihan.- Halusinasi, yaitu mendengar, melihat, merasakan, mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Sebagian penderita, mendengar suara/ bisikan bersifat menghiburatau tidak menakutkan. Sedangkan yanng lainnya mungkin menganggap suara/bisikan tersebut bersifat negatif/ buruk atau memberikan perintah tertentu.- Pikiran paranoid, yaitu kecurigaan yang berlebihan. Contohnya merasa ada seseorang yang berkomplot melawan, mencoba mencelakai atau mengikuti, percayaada makhluk asing yang mengikuti dan yakin dirinya diculik/ dibawa ke planet lain.

Gejala negatif- Motivasi rendah (low motivation). Penderita akan kehilangan ketertarikan pada semua aspek kehidupan. Energinya terkuras sehingga mengalami kesulitanmelakukan hal-hal biasa dilakukan, misalnya bangun tidur dan membersihkan rumah.- Menarik diri dari masyarakat (social withdrawal). Penderita akan kehilangan ketertarikan untuk berteman, lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasaterisolasi.

Gejala kognitif - Mengalami problema dengan perhatian dan ingatan. Pikiran mudah kacau sehingga tidak bisa mendengarka n musik/ menonton televisi lebih dari beberapa menit.sulit mengingat sesuatu, seperti daftar belanjaan.- Tidak dapat berkosentrasi, sehingga sulit membaca, menonton televisi dari awal hingga selesai, sulit mengingat/ mempelajari sesuatu yang baru.- Miskin perbendaharaan kata dan proses berpikir yang lambat. Misalnya saat mengatakan sesuatu dan lupa apa yang telah diucapkan, perlu usaha keras untukmelakukannya.SUMBER :Jurnal Psikomedial

Gejala pokok dari skizofrenia dapat dikelompokkan menjadi empat gangguan pada : 1). Alam Pikiran Gangguan alam pikiran pada penderita skizofrenia berupa gangguan bentuk arus pikiran dan gangguan isi pikiran (Roan , 1997). Pada penderita skizofrenia inti gangguan memang terdapat pada proses pikiran dan yang terganggu terutama adalah proses asosiasi , yaitu : a). Penderita kadang-kadang mempunyai satu ide yang belum selesai diutarakan tetapi sudah timbul ide yang lainnya. b). Penderita skizofrenia tidak jarang menggunakan arti simbolik , sehingga jalan pikiran penderita skizofrenia tidak dapat diikuti dan dimengerti oleh orang lain. d). Pada penderita skizofrenia sering juga ditemukan apa yang disebut dengan bloking, yaitu isi pikiran yang kadang-kadang berhenti dan tidak timbul ide lagi.e). Gejala lain adalah halusinasi yaitu penderita merasa ada suara-suara ditelinganya. f). Cara berpikir yang aneh (ambivalensi). g). Adanya waham yang menguasai dirinya . h). Merasa dirinya tidak sakit dan merasa dirinya paling benar (egosentris ). ( Yusuf dan Ismed, 1991 ). 2). Daya Tanggap ( Perseption ) Gangguan daya tanggap sebagai suatu pengelabuhan panca indra. Pada gangguan ini dapat terjadi ilusi yaitu suatu peristiwa salah tanggap dari suatu stimulus dari luar. Ataupun suatu tanggapan tanpa adanya rangsang dari luar. Gangguan utama dari gangguan persepsi ini adalah berbagai jenis halusinasi benar ( Roan , 1997 ). 3). Alam Perasaan Pada awal dari gangguan suasana penderita, biasanya lebih peka dari orang normal. Yang tampak adalah penderita mudah tersinggung, mudah marah dan peka terhadap hal-hal yang kecil-kecil yang seharusnya tidak perlu tersinggung atau marah. Pada keadaan gangguan lebih lanjut atau lebih parah, suasana penderita justru akan acuh terhadap sekitarnya (Yusuf dan Ismed, 1991). Gangguan perasaan atau emosi pada penderita skizofrenia dapat digolongkan dalam dua hal yaitu : a). Gangguan alam perasaan. b). Gangguan pengungkapan perasaan.

Pada kehidupan sehari-hari gangguan perasaan tersebut tampak dalam tingkah laku., biasanya di ekspresikan sebagai : a). Riang gembira ( nood elevasion ). b). Sedih ( depression ). c). Hilang akal ( perplekxity ). d). Emosi berlebihan. e). Hilangnya emosional rapport.f). Ambivalaensi ( terpecah-pecahnya kepribadian ). ( Hardiman , 1988 ).

4). Gangguan Tingkah Laku Gangguan tingkah laku ( psikomotor ) yang beraneka ragam sering terlihat , khususnya pada bentuk serangan akut dan nyata. Tingkah laku penderita skizofrenia sering aneh dan tidak dapat dimengerti . seperti : a). Dapat terjadi pengurangan hebat dari reaktivitas terhadap lingkungan yang berupa berkurangnya pergerakan dan aktivitas spontan, penderita akan bersikap kaku dan menolak usaha-usaha untuk menggerakkannya. b). Gerakan motorik yang berlebihan ( exited ), dan nampak tidak bertujuan serta tidak dipengaruhi oleh stimulus luar ( seperti ada kegaduhan / furor katatonik ). Banyak sekali tingkah laku yang dapat ditemukan pada penderita skizofrenia, tetapi yang paling sering adalah : a). Gaduh gelisah ( exitement ). b). Stupor. c). Tingkah laku impulsive.( Wibisono, S. 1998 )SUMBER : Jurnal Universitas Muhamadyah Semarang

Kriteria diagnosis skizofrenia Mnrt PPDGJ-IIIAda 1 atau 2 gejala nyata dari:Paling sedikit 2 harus ada:

a. Isi Pikiran: Bergema (thought echo) Disisipi.ditarik (thought insertion/withdrawl) Disiarkan (thought broadcasting)b.Waham Dikendalikan (delusion of control) Dipengaruhi (delusion of influence) Pasrah pada kekuatan luar (delusion of passivity) Pengalaman indrawi tak wajar (mistik) delusional perceptionc.Halusinasi auditorik

d.waham menetap laine. Halusinasi menetap jenis apa saja: Terjadi setiap hari Disertai ide berlebihan Disertai waham tak lengkapf. Arus pikiran: inkoheren, irelevantg. Perilaku katatonik, excitement, stupor, negatismeh.Gejala negatif: apatis, miskin pembicaraan,afek tumpul

Waktu1 bulan atau lebih Perubahan konsisten dan bermakna menyeluruh aspek perilaku pribadihilang minat, hidup tak bertujuan, tak berbuat sesuatu, larut dalam dirinya sendiri, penarikan diri dari sosial

Psikiatri komprehensif. EGC Jakarta.200913. Macam-macam terapi pada kasus gangguan jiwa1. PsikofarmakologiPenanganan penderita gangguan jiwa dengan cara ini adalah dengan memberikan terapi obat-obatan yang akan ditujukan pada gangguan fungsi neuro-transmitter sehingga gejala-gejala klinis tadi dapat dihilangkan. Terapi obat diberikan dalam jangka waktu relatif lama, berbulan bahkan bertahun.2. PsikoterapiTerapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah diberikan terapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan di mana kemampuan menilai realitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik. Psikoterapi ini bermacam-macam bentuknya antara lain psikoterapi suportif dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya.Psikoterapi Re-eduktif dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu, psikoterapi rekonstruktif dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi kepribadian utuh seperti semula sebelum sakit, psikologi kognitif, dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai- nilai moral etika. Psikoterapi perilaku dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang terganggu menjadi perilaku yang mampu menyesuaikan diri, psikoterapi keluarga dimaksudkan untuk memulihkan penderita dan keluarganya (Maramis, 1990)3. Terapi PsikososialDengan terapi ini dimaksudkan penderita agar mampu kembali beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mampu mandiri tidak tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban keluarga. Penderita selama menjalani terapi psikososial ini hendaknya masih tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka( Hawari, 2007).4. Terapi PsikoreligiusTerapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual keagamaan seperti sembahyang, berdoa, mamanjatkan puji-pujian kepada Tuhan, ceramah keagamaan, kajian kitab suci. Menurut Ramachandran dalam Yosep( 2007), telah mengatakan serangkaian penenelitian terhadap pasien pasca epilepsi sebagian besar mengungkapkan pengalaman spiritualnya sehingga semua yang dirasa menjadi sirna dan menemukan kebenaran tertinggi yang tidak dialami pikiran biasa merasa berdekatan dengan cahaya illahi.5. RehabilitasiProgram rehabilitasi penting dilakukan sebagi persiapan penempatan kembali kekeluarga dan masyarakat. Program ini biasanya dilakukan di lembaga (institusi) rehabilitasi misalnya di suatu rumah sakit jiwa. Dalam program rehabilitasi dilakukan berbagai kegiatan antara lain; dengan terapi kelompok yang bertujuan membebaskan penderita dari stress dan dapat membantu agar dapat mengerti jelas sebab dari kesukaran dan membantu terbentuknya mekanisme pembelaan yang lebih baik dan dapt diterima oleh keluarga dan masyarakat, menjalankan ibadah keagamaan bersama, kegiatan kesenian, terapi fisik berupa olah raga, keterampilan, berbagai macam kursus, bercocok tanam, rekreasi (Maramis, 1990). Pada umumnya program rehabilitasi ini berlangsung antara 3-6 bulan. Secara berkala dilakukan evaluasi paling sedikit dua kali yaitu evaluasi sebelum penderita mengikuti program rehabilitasi dan evaluasi pada saat si penderita akan dikembalikan ke keluarga dan ke masyarakat (Hawari, 2007). Selain itu peran keluarga juga penting, keluarga adalah orang-orang yang sangat dekat dengan pasien dan dianggap paling banyak tahu kondisi pasien serta dianggap paling banyak memberi pengaruh pada pasien. Sehingga keluarga sangat penting artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien. (Yosep, 2007).Psikiatri komprehensif. EGC Jakarta.200914. Sebutkan macam-macam terapi psikososial15. Apa saja gejala gangguan jiwa (macamnya)

1. Gejala-Gejala Positif, yaitu penambahan fungsi dari batas normal, meliputi: a. Delusi. Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan orang dianggap misinterpretasi terhadap realitas. Delusi memiliki bermacam-macam bentuk, yaitu delusion of grandeur (waham kebesaran) yaitu keyakinan irasional mengenai nilai dirinya, delusion of persecution yaitu yakin dirinya atau orang lain yang dekat dengannyadiperlakukan dengan buruk oleh orang lain dengan cara tertentu, delusion of erotomanic yaitu keyakinan irasional bahwa penderita dicintai oleh seseorang yang lebih tinggi statusnya, delusion of jealous yaitu yakin pasangan seksualnya tidak setia, dan delusion of somatic yaitu merasa menderita cacat fisik atau kondisi medis tertentu. b. Halusinasi Gejala-gejala psikotik dari gangguan perseptual dimana berbagai hal dilihat didengar, atau diindera meskipun hal-hal itu tidak real (benar-benar ada).

2. Gejala-Gejala Negatif, yaitu pengurangan fungsi dari batas normal, meliputi: a. Avolisi Yaitu apati atau ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan kegiatan-kegiatan penting. b. Alogia Yaitu pengurangan dalam jumlah atau isi pembicaraan. c. Anhedonia Yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan yang terkaitu dengan beberapa gangguan suasana perasaan dan gangguan skizofrenik. d. Afek Datar Yaitu tingkah laku yang tampak tanpa emosi.

3. Gejala Disorganisasi, yaitu ketidakharmonisan fungsi, meliputi: a. Disorganisasi dalam pembicaraan (Disorganized Speech) Gaya bicara yang sering terlihat pada penderita skizofrenia termasuk inkoherensi dan ketiadaan pola logika yang wajar. b. Afek yang tidak pas (inappropriate Affect) dan perilaku yang disorganisasi Afek yang tidak pas merupakan ekspresi emosi yang tidak sesuai dengan aslinya. Perilaku yang disorganisasi adalah perilaku yang tidak lazim

Psikiatri komprehensif. EGC Jakarta.2009