55

Click here to load reader

Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lbm 1

Citation preview

Page 1: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

TINGKAH LAKU ANEH

STEP 1

- Waham paranoid: sebuah keyakinan yg salah, paranoid seperti org yg

ingin menyakiti

- Halusinasi akustik phonema: halusinasi pendengaran (akoasma dan

phonema). Akoasma: suara masih kacau balau masih sulit dibedakan

dengan tegas. Phonema: suara yg berbentuk tegas contohnya suara

manusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri

(mengancam dan memberi perintah).

Halusinasi: - orang yg mengalami waham, yg gangguan jiwa bisa waham

dan halusinasi

- Persepsi panca indera yg terjadi tanpa adanya rangsangan pd

reseptor2 panca indera.

- Fungsi okupasi: bentuk layanan kesehatan thd pasien gangguan jiwa,

fisik atau mental dgn menggunakan aktifitas bermakna tujuannya agar

individu terlibat dlm aktifas sehari2 (makan, ganti baju, dll)

- psikososial: lebih interaksi thp manusia.

Gang. Persepsi:

- Ilusi: tanpa ada suatu benda

- Halusinasi: tdk ada objek

Page 2: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

STEP 2

1. Apa sajakah yang termasuk pemeriksaan status mental?

2. Macam2 waham?

3. Mengapa pasien sering marah2 tanpa sebab dan bicara kacau kurang

lebih 10 hari?

4. Definisi gangguan jiwa, penyebab dan klasifikasi?

5. Apa saja macam2 halusinasi?

6. Perbedaan waham, ilusi dan halusinasi?

7. Skor GAF dan derajat stresor?

8. Bagaimana kelompok gangguan jiwa berat atau psikotik?

9. DD?

10. Penatalaksanaan?

STEP 3

1. Definisi gangguan jiwa, penyebab dan klasifikasi?

Gangguan jiwa: suatu perubahan pd fungsi jiwa yg menyebabkan

adanya gangguan pd fungsi jiwa yg menimbulkan penderitaan pd

individu dan hambatan dlm melaksanakan peran sosial (menurut

UU??).

Page 3: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Penyebab:

- biologis: keturunan, jasmania, temprament

- sosiokultural: menentukan warna gangguan gejala jiwa

- psikologis: pengalaman frustasi

Klasifikasi:

- Berat: bersifat organik (pikun) dan non-organik (gang. Mood, skizofrenia,

gang. Waham menetap)

Gejala: halusinasi, emosional, terjadi terus menerus

Orientasi: sering mengalam disorientasi, waktu, tempat

Pemahaman: Tidak memahami dirinya sakit

Resiko sosial: membahayakan diri sendiri dan org lain

Penyembuhan: memerlukan perawatan di RS

Ada keinginan bunuh diri dan penurunan okupasi

- Ringan:

Gejala: psikologis, somatik, ringan

Jarang mengalami disorientasi.

Resiko sosial: tdk membahayakan diri sendiri dan org lain.

Pemahaman: memahami dirinya sakit

Ringan: hanya sebagian.

Page 4: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Penyembuhan: tdk memerlukan perawatan di RS

CARI DI KAPLAN DAN PPDGJ (definisi, penyebab dan klasifikasi)!!!

2. Apa saja macam2 halusinasi?

- Halusinasi visual: penglihatan

- Olfaktori: tdk ada bau apa2 tp merasa ada bau

- Gustatorik: tdk ada makanan tp merasa ada makanan di mulut

- Taktil: perabaan

- Haptik: suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhan secara

fisik dengan manusia

- Kinestik: merasa anggota tubuhnya terlepas

- Autoskopi: seolah2 melihat dirinya dihadapannya.

Macam2 gangguan persepsi:

- ilusi: ada objek, tafsiran salah. Contoh: melihat ibunya seperti hantu

- halusinasi: tdk ada objek. Contoh: yakin mendengar suara tp sebenarnya

tdk ada suara.

3. Macam2 waham?

- Waham kebesaran: seolah2 merasa dirinya org besar. Contohnya seperti

punya uang banyak, pandai

Page 5: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

- Waham berdosa: seolah2 punya perasaan bersalah atau punya dosa

besar

- Waham kejar: seolah2 kayak dikejar2 mau dibunuh

- Waham cemburu: selalu cemburu pada org lain

- Waham rendah diri: merasa dirinya kurang sehingga rendah diri

- Waham hipokondri: seolah2 merasa dia sakit

- Waham magic: seolah2 percaya dgn hal gaib

- Waham sistematis: merasa hidupnya di mata2i dengan org lain

- Waham aneh: waham penarikan pikiran (merasa lagi mikir sesuau tp ada

tarikan/tdk bisa mikir), siar pikiran (mikir suatu gagasan dan kita merasa

bahwa org lain tau apa yg kita pikirkan), pengendalian diri, penanaman

pikiran.

Waham termasuk gangguan isi pikir.

PPDGJ:

- Waham thought echo: isi pikiran dirinya sendiri yang berulang

- Thought insertion: isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam

pikirannya

- Thought broadcasting: isi pikirannya tersiar ke luar sehingga org lain

mengetahuinya.

Page 6: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

4. Perbedaan waham, ilusi dan halusinasi?

Waham: termasuk gangguan isi pikir.

ilusi: ada objek, tafsiran salah. Contoh: melihat ibunya seperti hantu

halusinasi: tdk ada objek. Contoh: yakin mendengar suara tp

sebenarnya tdk ada suara.

5. Mengapa pasien sering marah2 tanpa sebab dan bicara kacau kurang

lebih 10 hari?

Krn kemungkinan adanya gang. Pd dopamin dan neurotransmiter bisa

berlebihan atau kurang. Kadar dopamin berperan penting pd

perasaan senang, sehingga jika kadar dopamin tdk seimbang

bicara kacau, sering marah2.

Skizofrenia Akan terjadi produksi yg berlebihan pd

neurotransmiter dan dopamin.

Sistim limbik mengatur emosional saling bekerjasama mengirim

dopamin.

Emosi serotonin dlm otak rendah lobus frontal sulit untuk

mengontrol respon emosional

Lebih dari 1 bulan skizofrenia

Kurang dr 1 bulan gejala skizofrenia

Page 7: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

6. Bagaimana kelompok gangguan jiwa berat atau psikotik? PPDGJ!!!!

7. Apa sajakah yang termasuk pemeriksaan status mental?

- Gambaran umum: penampilan, perilaku, aktivitas psikomotor, sikap thdp

pemeriksa

- Emosi, mood, dan afek: mood, afek, kesesuaian, emosi lain

- Bicara: kualitas, kuantitas, gang. Bicara

- Gang. Persepsi: ilusi, halusinasi, depersonalisasi, derealisasi

- Pikiran: proses atau bentuk pikir, arus pikir, isi pikiran

- Sensorium dan kognitif: tingkat kesadaran, orientasi, daya ingat,

konsentrasi, perhatian, kemampuan membaca dan menulis, kemampuan

visuospasial

- Pengendalian impuls

- Pertimbangan dan tilikan

- reliabilitas

8. Skor GAF (global assessment of functioning) dan derajat stresor?

100-91: gejala masih belum ada, masih dlm batas normal

90-81: gejala minimal, serta fungsi masih baik

Page 8: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

80-71: gejala bersifat sementara dan masih bisa di atasi, namun

terjadi disabilitas ringan

70-61: gejala ringan dan menetap

60-51: sudah terjadi gejala yang sedang atau moderate, disabilitas

sedang

50-41: gejala berat, disabilitas berat

40-31: beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi

30-21: disabilitas berat dalam komunikasi serta tdk mampu

melakukan fungsi

20-11: sudah bahaya yang menciderai diri sendiri dan orang lain

10-1: lebih serius

0: informasi tdk adekuat

Definisi stresor (PPDGJ):

Macam2 stresor (PPDGJ):

- Physical stressors:

- Physicology stressors:

- Familial stressors

- Family problems

9. Diagnosis dan DD?

Page 9: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Diagnosis:

aksis 1 F20

DD aksis 1 (paling sering):

Aksis 2:

Aksis 3: Z 03.2

Aksis 4: masalah psikososial dan lingkungan

Aksis 5:

10. Penatalaksaan?

Step 7

1. Definisi gangguan jiwa, penyebab dan klasifikasi?

2. Apa saja macam2 halusinasi?

Definisi

Persepsi panca indra tanpa rangsang pada reseptor2 panca indra.(persepsi

tanpa objek).

Jenis

Halusinasi pendengaran

Akoasma: suara2 yang kacau balau yang tak dapat

dibedakan secara tegas

Page 10: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Phonema: suara2 yang berbentuk suara jelas seperti

yang berasal dari manusia, sehingga penderita

menndengar kata2 atau kalimat2 tertentu.

Halusinasi Pengelihatan

Halusinasi visual yg tak jelas: dijumpai pada kelainan

cortex cerebra

Halusinasi visual dgn bentuk jelas: dijumpai pada

kelainan cortex temporo parietal.

Halusinasi olfaktorik

Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus

temporalis.

Halusinasi Gustatorik

Halusinasi Taktil

Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens dan

adiksi kokain.

Halusinasi Haptik

Seolah2 tubuh sendiri bersentuhan/bersinggungan secara fisik

dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak

seksual).

Halusinasi Kinestetik

Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya

mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri.

Halusinasi Autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya.

Sumber: Psikiatri II Simtomatologi, UNDIP

Halusinasi Hipnagogik

Page 11: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur ,

biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis.

Halusinasi Hipnopompik

Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur,

biasanya dianggap tidak patologis.

Halusinasi auditoris

Halusinasi visual

Halusinasi olfaktoris

Halusinasi Gustatoris

Halusinasi raba(taktil,raba)

Halusinasi somatic/ halusinasi kinetic

Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau

terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral.

Halusinasi liliput

Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya

(dikenal juga sebagai Mikropsia).

Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood congruent

hallucination)

Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan mood

yang tertekan atau manic.

Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood

incongruent hallucination)

Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang

tertekan atau manic.

Sumber:Sinopsis Psikiatri,Kaplan Dan Sadock.Edisi 7.

3. Macam2 waham?

Page 12: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

a. Waham kebesaran

Penderita merasa dirinya orang besar, orang yang berpangkat tinggi,

orang yang pandai sekali, orang yang banyak uangnya dan banyak

rumahnya. Didapat dari sindrom manie.

b. Waham berdosa

Timbul perasaan salah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa

yang besar. Penderita percaya sudah selayaknya dirinya harus

dihukum berat, atau menjalani hukuman mati sekalipun. Didapatkan

pada sindrom depresi.

c. Waham dikejar

Individu merasa dirinya senantiasa dikejar2 oleh orang lain atau

sekelompok orang yang bermaksud berbuat jahat kepada dirinya.

d. Waham curiga

Individu merasa selalu tersindir oleh orang2 disekitarnya. Individu

curiga terhadap sekitarnya. Individu yang memnpunyai waham ini

mencari-cari hubuhngan anatar dirinya dengan orang lain

disekitarnya, yang bermaksud menyindir atau menuduh hal2 yang

tidak senonoh terhadap diri penderita. Dalam bentuk yang lebih

ringan, kita kenal “ideas of reference” yaitu idea atau perasaan,

bahwa peristia tertentu dan perbuatan2 tertentu dari orang lain

(senyuman, gerak-gerik, tangan nyanyian dan sebagainya)

mempunyai hubungan dengan dirinya sendiri.

e. Waham cemburu

Selalu cemburu pada orang lain.

f. Waham rendah diri

Perasan rendah diri/ kurang dari pada orang lain.

g. Waham hypochondri

Page 13: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya.

Sering didapatkan pada skizofrenia.

h. Waham magik-mistik

Waham mengenai soal-soal magik dan mistik.

i. Waham sistematis

Yaitu “waham” yang sudah dianalisa, memperlihatkan suatu pola

sentral tertentu, yang kemudian dibesarkan atau ditambah2 secara

sangat api dan sistemik. Walaupun unsur dasarnya salah dan tak

logis, akhirnya diperoleh suatu waham yang telah terbentuk dan

berkembang secara konswensi Keyakinan palsu yang digabungkan

oleh suatu tema atau peristiwa tunggal. Contoh: pasien dimata-matai

oleh agen rahasia, mafia atau boss

(Sinopsis Psikiatri, Kaplan dan Sadock. Ed 7)

j. Waham aneh k. thought echo

isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam

kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya

sama, namun kualitasnya berbeda

thought insertion or withdrawal (waham penarikan pikiran)isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya

(withdrawal)

thought broadcasting (waham siar pikiran)isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum

mengetahuinya;

thought insertion (waham penanaman pikiran)

Page 14: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion)

delusion of control (waham pengendalian diri)waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu

dari luar

delusion of passivitiy waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu

kekuatan dari luar; (tentang ”dirinya” = secara jelas merujuk

kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan,

atau penginderaan khusus)

delusional perceptionpengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas

bagi dirinya, biasnya bersifatmistik atau mukjizat

(Buku Saku PPDGJ-III, dr. Rusdi Maslim)

1. Erotomania Keyakinan waham, lebih sering pada wanita dibandingkan laki-

laki, bahwa seseorang sangat mencintai dirinya

2. Pseudologia phantastica Suatu jenis kebohongan dimana seseorang tampaknya percaya

terhadap kenyataan fantasinya dan bertindak atas kenyataan,

disertai sindroma munchausen, berpura sakit berulang-ulang.

(Psikologi Abnormal, John MN)

Page 15: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Sifat

Buah pikiran selalu mengenai diri sendiri (egosentris)

Bertentangan dengan realistik

Bertentangan dengan logika

penderita percaya 100% kepada kebenaran fikirannya

Tidak dapat diubah oleh orang lain, sekalipun dengan jalan yang logis dan rasional

(pskiatri II simptomatologi)

4. Perbedaan waham, ilusi dan halusinasi?

Ilusi

Ilusi adalah suatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca

indra yang ditafsirkan salah. Dengan lain perkataan adanya interpretasi yang salah

dari suatu rangsang panca indra.

Sebagai missal, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat

menginterpretasi suara bergerak daun-daun sebagai suara yang mendekatinya.

Ilusi sering terdapat pada :

- Keadaan afektif yang luar biasa

- Keinginan yang luar biasa

- Dorongan dan impuls-impuls yang mendesak

Pada keadaan bingung karena intoksikasi, baik disebabkan oleh karena racun

maupun infeksi, persepsi dapat di interpretasi salah, karena rangsang sensorik dan

kesan-kesan tidak diubah dan di integrasi secara baik di dalam otak. Ilusi demikian

biasanya kurang berarti, dibandingkan dengan ilusi yang terjadi dengan kesadaran

penuh.

Halusinasi

Page 16: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Halusinasi adalah persepsi panca-indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor

panca indra. Jadi halusinasi adalah persepsi tanpa objek.

Halusinasi merupakan suatu gejala psikiatrik yang gawat (serius). Individu

mendengar suara tanpa adanya rangsang akustik. Individu melihat sesuatu tanpa

adanya rangsang pada mata, membau sesuatu tanpa adanya rangsang pada indra

penciuman. Gejala halusinasi pada umumnya merupakan suatu gejala psikotik,

halusinasi pendengaran sering dijumpai pada skizofrenia, sedangkan halusinasi visual

sering dialami pada penderita dengan psikosa yang akut.

Menetapkan gejala halusinasi adalah penting sekali, akan tetapi lebih penting

lagi ialah menduga proses dinamik yang menjadi dasar dari halusinasi itu, agar kita

dapat memahami secara lebih mendalam, konflik yang dialami oleh penderita tersebut.

Halusinasi dapat pula terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi

pada waktu antara waktu tidur dan waktu bangun hal ini kita sebut halusinasi

hypnagogik.

Pada orang normal dapat pua timbul halusinasi dan ilusi dengan pemberian

obat-obatan misalnya : Mescaline atau d-lysergic acid diethylamide – 35 (L.S.D)

halusinasi ilusi waham

Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek

Panca indera Terkait dgn panca

indra

Terkait dgn panca

indra

tidak terkait dgn

panca indra

Keyakinan dapat

dirubah

ya ya tidak

Bisa terjadi pada

orang normal

ya ya tidak

3. Obsesi: satu ide yang tegar menetap dan seringkali tidak rasional, yang

biasanya dibarengi satu kompulsi untuk melakukan suatu perbuatan, tidak

dapat dihilangkan dengan usaha yang logis, berhubungan dengan

kecemasan.

4. Kompulsi: kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu

Page 17: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

impuls, jika ditahan akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang sebagai

respons dari obsesi atau timbul untuk memenuhi satu aturan tertentu.

5. Fobia: ketakutan patologis yang persisten, irasional, berlebihan, dan selalu

terjadi berhubungan dengan stimulus atau situasi spesifik yang

mengakibatkan keinginan yang memaksa untuk menghindari stimulus

tersebut. Beberapa contoh di antaranya:

a. Fobia spesifik: ketakutan yang terbatas pada obyek atau situasi

khusus (contoh takut pada labalaba atau ular

b. Fobia sosial: ketakutan dipermalukan di depan publik seperti rasa

takut untuk berbicara, tampil, atau makan di depan umum

c. Akrofobia: ketakutan berada di tempat yang tinggi

d. Agorafobia: ketakutan berada di tempat yang terbuka

e. Klaustrofobia: ketakutan berada di tempat yang sempit

f. f.Ailurofobia: ketakutan pada kucing

g. Zoofobia: ketakutan pada binatang

h. Xenofobia: ketakutan pada orang asing

i. Fobia jarum: ketakutan yang berlebihan menerima suntikanPsikologi & Psikoterapi

| www.psikoterapis.com 10

Gejala Gangguan Psikologis Pada PERSEPSI

Page 18: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Persepsi adalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik

menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat diterima secara

sadar.

Beberapa contoh gangguan persepsi:

1. Depersonalisasi: satu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat dari

perasaan subyektif dengan gambaran seseorang mengalami atau merasakan

diri sendiri (atau tubuhnya) sebagai tidak nyata atau khayali (asing, tidak

dikenali)

2. Derealisasi: perasaan subyektif bahwa lingkungannya menjadi asing, tidak

nyata

ILUSIAdalah interpretasi yang salah dari suatu rangsang panca indera.

A. Ilusi visualB. Ilusi akustikC. Ilusi olfaktorikD. Ilusi gustatorikE. Ilusi taktil

5. Mengapa pasien sering marah2 tanpa sebab dan bicara kacau kurang

lebih 10 hari?

Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal.

Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala.

Page 19: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala. Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif.

6. Bagaimana kelompok gangguan jiwa berat atau psikotik?

Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran social.

Menurut Townsend (1996) mental illness adalah respon maladaptive terhadap stressor dari lingkungan dalam/luar ditunjukkan dengan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan kultural dan mengganggu fungsi sosial, kerja, dan fisik individu.Konsep gangguan jiwa dari PPDGJ II yang merujuk ke DSM-III adalah sindrom atau pola perilaku, atau psikologi seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia (Maslim, 2002).

Menurut American Psychiatric Association (1994), gangguan mental adalah gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang dari berhubungan dengan keadaan distress (gejala yang menyakitkan) atau ketidakmampuan (gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan risiko terhadap kematian, nyeri, ketidakmampuan ataukehilangan kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut dapat diterima pada kondisi tertentu.

Penyebab timbulnya gangguan jiwaPenyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam ada yang bersumber dari berhubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan seperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-mena, cinta tidak terbatas, kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain. Selain itu ada juga gangguan jiwa yang disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan gangguan pada otak (Djamaludin, 2001).banyak faktor yang mendukung timbulnya gangguan jiwa yang merupaka perpaduan dari beberapa aspek yang saling mendukung yang

Page 20: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

meliputi Biologis, psikologis, sosial, lingkungan. Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab-sebab gangguan jiwa adalah kompleks. Pada seseorang dapat terjadi penyebab satu atau beberapa faktor dan biasanya jarang berdiri sendiri. Mengetahui sebabsebab gangguan jiwa penting untuk mencegah dan mengobatinya.Umumnya sebab-sebab gangguan jiwa menurut Santrock (1999) dibedakan atas :a. Sebab-sebab jasmaniah/ biologic1) KeturunanPeran yang pasti sebagai penyebab belum jelas, mungkin terbatas dalam mengakibatkan kepekaan untuk mengalami gangguan jiwa tapi hal tersebut sangat ditunjang dengan faktorlingkungan kejiwaan yang tidak sehat.2) TemperamenOrang yang terlalu peka/ sensitif biasanya mempunyai masalah kejiwaan dan ketegangan yang memiliki kecenderungan mengalami gangguan jiwa.3) Penyakit dan cedera tubuhPenyakit-penyakit tertentu misalnya penyakit jantung, kanker dan sebagainya, mungkin menyebabkan merasa murung dan sedih. Demikian pula cedera/cacat tubuh tertentu dapat menyebabkan rasa rendah diri.b. Sebab PsikologikBermacam pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan mewarnai sikap, kebiasaan dan sifatnya dikemudian hari. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-kharisatun-5764-2-babii.pdf

Klasifikasi:

Berdasarkan berat ringan :

a. Psikosis (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental “berat”

ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain

(halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan,

peri - laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fungsi global

penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi (psikosis akut, skizofrenia,

skizoafektif, psikosis akibat kondisi medis umum/zat dll.).

Page 21: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik: ggn perkembangan pervasif, ggn

skizofrenia, ggn skizofreniform, ggn skizoafektif, ggn delusianal

( waham), ggn psikotik akut, ggn psikotik krn kondisi medis umum,

ggn psikotik akibat zat, ggn psikotik ytt dan ganguan mood berat dg

ciri psikotik

b. NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis

atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau

diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme

pertahanan, kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi,

fobia) atau disfungsi (astenia, impotensi) dll.

DSM-III: Suatu ggn jiwa/mental (ringan-sedang -berat) dg sindroma yg

menyebabkan penderitaan, dikenali sebagai tdk dapat diterima atau

asing, daya nilai realita baik, ggn relatif bertahan atau rekuren tdk

terbatas pd reaksi atau stresor dan sulit ditunjukkan etiologi atau

faktor organiknya.

Buku Saku Diagnosis Jiwa, PPDGJ III

I. Gangguan mental organic dan simtomatik (F00-F09)

Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19)

Ciri khas : etiologi organic/fisik jelas, primer/sekunder

II. Skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham (F20-F29)

Ciri khas : gejala psikotik, etiologi organic tidak jelas

III. Gangguan suasana perasaan (mood/afektif) (F30-F39)

Page 22: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Ciri khas : gejala gangguan afek (psikotik dan non psikotik)

IV. Gangguan neurotic, gangguan somatoform dan gangguan stres

(F40-F48)

Ciri khas : gejala nonpsikotik, etiologi non organik

V. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan

factor fisik (F50-F59)

Ciri khas : gejala disfungsi fisiologis, etiologi non organik

VI. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa (F60-F69)

Ciri khas : gejala perilaku, etiologi non organik

VII. Retardasi mental (F70-F79)

Ciri khas : gejala perkembangan IQ, onset masa kanak

VIII. Gangguan perkembangan psikologis (F80-F89)

Ciri khas : gejala perkembangan khusus, onset masa kanak

IX. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan

remaja (F90-F98)

Ciri khas : gejala perilaku/emosional, onset masa kanak

X. Kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis (kode Z)

Buku Saku Diagnosis Jiwa, PPDGJ III

Page 23: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

7. Apa sajakah yang termasuk pemeriksaan status mental?

A. Penampilan

Contoh : Tampak sehat, sakit, gelisah, kacau, kelihatan muda/lebih tua,

seperti anak-anak.

Tanda kecemasan dicatat : tangan lembab, keringat pada dahi, postur

tegang, dll

Pasien pria/wanita

Tampak lebih tua/muda dari usianya

Bagaimana dandanannya/pakaiannya

Rambutnya bagaimana

Memakai alas kaki atau tidak

Cara bicaranya

Perilaku dan aktivitas psikomotor

Manerisme: Gerakan aneh-aneh yang bermacam-macam dilakukan

berulang tanpa ada tujuan

Page 24: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Tick: Pergerakan motorik spasmodik/tak teratur dan tanpa disengaja

Gerakan isyarat

Kedutan

Perilaku steriotipik: Satu gerakan beluang-ulang tanpa tujuan

dilakukan terus menerus

Echopraxia: Meniru gerakan orang lain

Hiperaktivitas

Agitasi

Melawan

Fleksibilitas

Rigiditas

Cara berjalan

Ketangkasan

Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif atau tidak kooperatif

Kesadarannya

B. Mood dan Afek

Mood

Normotim/Eutim: Suasana perasaan dalam rentang normal yakni

individu mempunyai penghayatan perasaan yang luas dan serasi

dengan irama hidupnya.

Hipertim: Suasana perasaan yang secara pervasif memperlihatkan

semangat dan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai

aktivitas kehidupan.

Hipotim: Suasana perasaan yang secara pervasif diwarnai dengan

kesedihan dan kemurungan.

Page 25: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Distim/Iritabel: Contohnya dalam suasana tenang menjadi

tersinggung, marah, kaku dan tidak mau bergaul. Sering dijumpai

pada depresi agitatif.

Poikilotim: Terjadi suatu perubahan afek dari suatu ekstrim

kegembiraan kepada suatu ekstrim kegelisahan umum (ansietas) atau

kesedihan (depresi). Jarang dijumpai.

Tumpul: Mood dengan intensitas lebih rendah dari normal.

Mendatar: Bermanisfestasi dalam ekspresi yang monoton.

Cara menanyakan mood

- Bagaimana perasaan hati saudara?

- Apakah akhir-akhir ini saudara merasa kurang bergairah?

- Apakah saudara juga merasa kehilangan minat hampi pada semua

kegiatan yang dahulu saudara anggap menyenangkan?

- Apakah perasaan saudara mudah berganti-ganti?

Ekspresi Afektif

Stabilitas

Ketetapan dalam bereaksi. Sebaliknya dapat kita jumpai labilitas

emosi (tidak stabil) seperti: mudah terharu,mudah gembira,mudah

sedih dan juga lekas terhibur dan sebagianya.Keadaan demikian ini

disebut (hyper)-sugestibel mudah terbawa oleh kesan atau saran.

Pengendalian

Bisa overkontrol atau berlebih tak terguncang oleh rasa sedih atau

gembira.

Echt/Unecht

Page 26: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Echt adalah hidup emosi yang sungguh-sungguh,dimana pemeriksa

mempunyai kesan bahwa ekspresi emosi individu bersifat sungguh-

sungguh

dimana ekspresi emosi tersebut dihayati dan dialami sungguh-

sungguh.

Sebaliknya adalah unecht bersifat tidak sungguh-sungguh seolah-olah

suatusandiwara kecil saja,hidup emosi yang unecht biasanya kita

dapati padapenderita yang mempunyai kepribadian hysterik.

Dramatisasi

Dalam/Dangkal

Adekuat/Inadekuat

Einfuhlung (Perabarasaan)

Empati

Kemampuan dari individu untuk turut merasakan hidup emosi

individu lainnya.

Skala diferensiasi

Dalam hal ini dapat dikatakan luas atau sempitnya hidup emosi

individu dalammerasakan peristiwa yang terjadi;dan biasanya

berkaitan dengan pendidikan intelektualnya serta kematangan

kepribadian.Makin tajam skala diferensiasi individu mampu

menangkap dan menghargai abstraksi atau kiasan(simbolik) bukan

yang konkrit saja.

Keserasian

Macam-macam Afek

Page 27: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Afek sesuai: kondisi dimana ungkapan emosi selaras dengan pikiran,

ide maupun perkataan. Dapat diuraikan lebih lanjut sebagai afek

yang akan diekspresikan dengan wajar.

Afek tidak sesuai: ketidaksesuaian antara ungkapan emosi yang

dirasakan dengan pikiran, ide maupun perkataan.

Afek tumpul: gangguan afek yang ditandai olah adanya pengurangan

sejumlah besar intensitas ungkapan emosi/perasaan secara

eksternal.

Afek terbatas: pengurangan dalam intensitas ungkapan

emosi/perasaan; lebih sedikit disbanding afek tumpul namun jelas

tetap ada pengurangan.

Afek datar: Ekspresi afeksi yang bisa ada maupun tidak ada; ditandai

dengan suara yang monoton, wajah tidak bergerak. (tanpa ekspresi)

Afek labil: perubahan yang kasar dan cepat dalam ungkapan

emosional, tidak berhubungan dengan stimulasi eksternal.

C. Pembicaraan

Kualitas dan kuantitas

Kualitas

- Berkualitas

- Tidak berkualitas

Kecepatan

Cepat, lambat

Kuantitas

- Tekanan bicara

- Kesukaan bicara(Logorrhea)

- Kemiskinan bicara

Page 28: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

- Bicara yang tidak spontan

- Kemiskinan isi bicara

Gangguan bicara

- Disprosodi hilangnhya irama bicara

- Disatria kesulitan dalam artikulasi

- Gagap pengulangan atau perpanjangan suara atau suku kata

- Kekacauan

- Spontan

- Tidak spontan

D. Gangguan persepsi

Ilusi(ada obyek)

Contoh:

- Ilusi visual apakah anda pernah melihat adik anda berubah

menjadi nenek-nenek tua?

- Ilusi akustik apakah pernah kicar burung terdengar begitu

mengerikan ditelinga anda?

- Ilusi olfactorik apakah anda merasa bau minyak wangi yang saya

pakaio ini seperti bau tinja?

- Ilusi gustatorik (pasien diberi garam) apakah anda merasa garam

ini berubah menjadi manis dimulut anda?

- Ilusi taktil apakah anda merasa semut yang ada ditangan anda

ini seperti ular yang sedang menggerayangi tubuh

anda

Halusinasi (tidak ada obyek)

Page 29: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

a. Halusinasi akustik/audiotorikpersepsi bunyi yang palsu, biasanya suara

tetapi juga bunyi-bunyi lain, seperti musik; merupakan halusinasi yang paling

sering pada gangguan psikiatrik.

Pertanyaan: pernah dengar suara/bisikan tanpa ada wujudnya? Dengar

ditelinga atau dihati? Suaranya jelas tau tidak? Seperti orang ngobrol atau

suara selain orang? Waktu dengar suaranya sedang tidur/tidak? Yang dengar

anda sensiri atau ada orang lain juga bisa mendengarnya?

b. Halusinasi visualpersepsi palsu tentang penglihatan yang berupa citra

yang berbentuk (sebagai contohnya, orang) dan citra yang tidak berbentuk

(sebagai contohnya, kilatan cahaya); paling sering pada gangguan organik.

Pertanyaan: pernah melihat cahaya putih? Pernah melihat orang yang sudah

meninggal? Bayang-bayang benda/orang? Sering? Saat tidur/tidak?

c. Halusinasi olfaktorikpersepsi membau yang palsu; paling sering pada

gangguan organik.

Pertanyaan: pernah mencium bau-bauan wangi/aneh misal bau

menyan/bunga/bau busuk? Ada sumbernya tidak? Jelas? Sering? Dalam

keadaan sadar atau tidak?

d. Halusinasi gustatorikpersepsi tentang rasa kecap yang palsu, seperti rasa

kecap yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kejang; paling sering

pada gangguan organik. Contoh : Makanan yang berubah rasa padahal itu

makanan favoritnya.

Pertanyaan: pernah merasakan rasa manis/asin/pahit dimulut padahal tidak

sedang makan? Ada sumbernya tidak? Jelas? Sering? Dalam keadaan

sadar/tidak?

Page 30: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

e. Halusinasi taktilpersepsi palsu tentang perabaan atau sensasi permukaan,

seperti dari tungkai yang teramputasi (phantom limb); sensasi adanya gerakan

pada atau di bawah kulit (kesemutan).

Pertanyaan: pernah merasa ada serangga yang merayapi? Ada sumbernya

tidak? Jelas? Sering? Dalam keadaan sadar atau tyidak?

f. Halusinasi kinestetik pernah merasa tangan/kaki/kepala lepas dari

badan? Pernah merasa kaki/tangan/anggota tubuh berubah bentuk? Pernah

merasa anggota tubuh ada yang bergerakj sendiri? Jelas? Sering? Dalam

keadaan tidur/tidak?

g. Halusinasi autoskopi pernah merasa melihat diri sendiri didepan seperti

bercermin tapi tidak memakai cermin? Jelas? Sering? Dalam keadaan sadar

atau tidak?

Depersonalisasi: Suatu perasaan subyektif merasa tidak nyata, aneh, atau

tidak mengenali diri sendiri.

Derealisasi: Suatu perasaan subyektif bahwa lingkungan adalah aneh atau

tidak nyata; suatu perasaan tentang perubahan realitas.

E. Pikiran

Bentuk pikir

Normal (baik)

Terganggu (Gangguan bentuk pikir)

Arus pikir

Lambat

Biasa (normal)

Page 31: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Cepat

Proses pikir

Kontinu/tidak kontinu

Gangguan asosiasi: gagasan bergeser dari satu subjek ke subjek lain

dalam cara yang sama sekali tidak berhubungan

Flight of ideas: idenya melompat-lompat, biasanya logorrhea

Asosiasi bunyi: contoh; kapal laut, laut jawa, jawa tengah

Remming (Hemung): pasien berbicara dengan sangat lambat dan

biasanya dengan nada yang rendah, karena pikirannya timbul

perlahan sehingga progresi piker menjadi lambat. Biasanya terdapat

pada pasien dengan depresi.

Blocking (sperung): putusnya pikiran yang ditandai dengan putusnya

secara sementara atau terhentinya pembicaraan. Sering ditemukan

pada skizofrenia.

Siar pikir: waham bahwa pikiran pasien dapat didengar oleh orang

lain, seperti pikiran mereka sedang disiarkan di udara.

Sedot pikir: waham bahwa pikiran pasien dihilangkan dari ingatanya

oleh orang lain atau tenaga lain.

Sisip pikir: waham bahwa pikiran ditanam dalam pikiran pasien oleh

orang atau tenaga lain.

Isi pikir

Banyak/sedikit isi pikir

Pseudo waham (gagasan mirip waham)

Waham (delusi)

Macam-macam waham

Page 32: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

1. Waham kejar: keyakinan bahwa orang atau kelompok tertentu sedang

mengancam atau berencana membahayakan dirinya. Waham ini

menjadikan penderita paranoid selalu curiga akan segala hal dan berada

dalam ketakutan karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi.

Apakah anda mengalami kesulitan dalam bersama-sama orang

lain?

Apakah anda merasa bahwa orang-orang menentang anda?

Apakah seseorang telah mencoba untuk membahayakan diri anda

atau bersekongkol menentang anda?

c. Waham cemburu: keyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan

patologis bahwa kekasih pasien adalah tidak jujur.

Apakah anda takut bahwa pasangan anda tidak jujur?

Bukti apa yang anda miliki?

d. Waham dosa atau bersalah: keyakinan yang palsu tentang penyesalan

yang dalam dan bersalah.

Apakah ada yang mengganggu kesadaran anda? Apa itu? Apakah

anda pantas mendapat hukuman atasnya?

e. Waham kebesaran: gambaran kepentingan, kekuatan atau identitas

seseorang yang berlebihan.

Apakah anda memiliki kekuatan, bakat atau kemampuan khusus?

Apakah anda merasa bahwa anda akan mencapai hal yang besar?

f. Waham somatic: keyakinan yang palsu menyangkut fungsi tubuh pasien.

(sebagai contohnya, keyakinan bahwa otak pasien adalah berakar atau

mencair).

Apakah ada gangguan dengan cara kerja tubuh anda?

Apakah anda melihat adanya perubahan dalam penampilan

anda? Apa penyebabnya?

Page 33: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

g. Waham penarikan pikiran (thought withdrawal)

Apakah anda merasa pikiran anda sekarang habis disedot keluar?

Oleh siapa?

Apakah sekarang anda merasa pikiran anda kosong ditarik keluar?

h. Waham penanaman pikiran (thought insertion)

Apakah anda merasa isi pikiran orang lain sekarang ada dalam

pikiran anda?

Apakah anda merasa ada kekuatan luar yang masuk

kedalampikiran anda sekarang?

i. Waham siar

Apakah anda merasa orang-orang disekitar anda ini bisa

membaca pikiran anda?

Apakah anda merasa orang yang lewat itu bisa mendengar apa

kata pikiran anda?

Apakah anda merasa pikiran anda sedang disiarkan melalui

speaker masjid?

j. Waham pengendalian pikiran (thought of control/delusion of control):

waham bahwa pikiran pasien dikendalikan oleh orang atau tenaga lain.

Contoh : Seorang laki-laki mengatakan bahwa ada microchips didalam

kepalanya yang berisi program kegiatan sehari-hari.

Apakah anda merasa ada yang mengendalikan semua pikiran

anda dari luar?

Apakah anda merasa ada kekuatan yang mengatur diri anda dari

luar?

Apakah ada yang mengendalikan semua keinginan diri anda

sekarang?

k. Waham berserah diri oleh suatu kekuatan dari luar (delusion of passivity)

Page 34: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Apakah anda merasa diri anda ini pasrah terhadap kekuatan yang

mengatur anda dari luar?

l. Waham nihilistik: perasaan palsu bahwa dirinya dan orang lain dan

dunia adalah tidak ada atau berakhir.

Apakah anda merasa sudah mati/sudah pernah mati

sebelumnya?

Apakah anda merasa dunia ini sudah kiamat/sudah tidak nyata

lagi?

F. Kesadaran dan Kognisi

Taraf kesadaran :

Normal jernih

Gangguan kesadaran : pengaburan, somnolensi, stupor, koma,

letargi, kewaspadaan, fugue state

Orientasi

a. Waktu : Anda tahu sekarang tanggal berapa? Bulan apa? Tahun

berapa?

b. Tempat : anda tahu sekarang dimana?

c. Personal : Namanya siapa? Yang pakai baju putih itu siapa? Kira-kira

tugas mereka itu sebagai apa? Yang mengantarkan kesini

siapa? Hubungannya dengan anda apa?

Daya ingat

a. Jangka panjang : tanggal lahirnya berapa?umurnya sekarang berapa?

b. Jangka pendek : tadi malam makan pakai apa? Kemarin

kegaiatannya dirumah apa?

c. Daya ingat segera : sebutkan 3 macam benda, lalu 3-5 menit

kemudian minta pasien menyebutkan nama benda tersebut.

Page 35: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Konsentrasi dan perhatian

Konsentrasi

Minta pasien menghitung mundur 100-7,....

Bila angka tidak bisacoba pakai bulan/hari

Perhatian

“Tolong sebutkan (eja) kata DUNIA dimulai dari belakang”

“sebutkan lima benda yang dimulai dengan huruf K”

Kemampuan membaca dan menulis

a. Pasien kita kasih tulisan dan suruh memperagakan

b. Pasien kita suruh menulis satu kalimat lengkap

Kemampuan visuospasial

Pasien disusruh meniru gambar seperti jam atau segilima

berpotongan

Intelegensia dan kemampuan informasi

G. Pengendalian Impuls

Apakah pasien mampu mengendalikan impuls seksual, agresif dan impuls

lainnya?

H. Daya Nilai dan Tilikan

Daya nilai sosial

Kemampuan seseorang untuk menilai situasi secara benar (situasi nyata

dalam kehidupan sehari-hari) dan bertindak yang sesuai dalam situasi

tersebut dengan memperhatikan kaidah sosial yang berlaku di dalam

Page 36: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

kehidupan sosial budayanya. Pada gangguan jiwa berat atau kepribadian

antisosial maka daya nilai sosialnya sering terganggu.

Uji daya nilai

Kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak yang

sesuai dalam situasi imajiner yang diberikan

Penilaian realita

Tilikan

Kemampuan seseorang untuk memahami sebab sesungguhnya dan arti

dari suatu situasi (termasuk di dalamnya dari gejala itu sendiri).

Tilikan derajat 1: penyangkalan total terhadap penyakitnya.

Tilikan derajat 2: ambivalensi terhadap penyakitnya.

Tilikan derajat 3: menyalahkan faktor lain sebagai penyebab

penyakitnya.

Tilikan derajat 4: menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan tetapi

tidak memahami penyebab sakitnya.

Tilikan derajat 5: menyadari penyakitnya dari faktor-faktor yang

berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam

perilaku praktisnya.

Tilikan derajat 6: menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya

disertai motivasi untuk mencapai perbaikan.

I. Taraf Dapat Dipercaya

8. Skor GAF (global assessment of functioning) dan derajat stresor?

Page 37: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

Assessment fungsi secara global mencakup assessment menyeluruh

tentang fungsi psikologis sosial dan pekerjaan klien. Digunakan juga

untuk mengindikasikan taraf keberfungsian tertinggi yang mungkin

dicapai selama beberapa bulan pada tahun sebelumnya.

100-91 : Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah

yang tidak tertanggulangi

90-81 : Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari

masalah harian biasa

80-71 : Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam

sosial, pekerjaan, sekolah dll

70-61 : Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan

dalam fungsi, secara umum masih baik

60-51 : Gejala dan disabilitas sedang

50-41 : Gejala dan disabilitas berat

40-31 : Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30-21 : Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak

mampu berfungsi dalam hampir semua bidang

20-11 : Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

10-01 : Persisten dan lebih serius

0 : Informasi tidak adekuat

Skala peristiwa hidup dan stress menurut holmes dan rahe :

ranking

Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 1002 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 63

Page 38: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

5 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran dengan

pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10,000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 1540 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

Total

Jika total lebih dari 300 90% jatuh sakit berat 6 bulan mendatang

Jika kurang 300 gangguan kesehatan serius

Page 39: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19
Page 40: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

9. Diagnosis dan DD?

Page 41: Master Lbm 1 Jiwa Sgd 19

BACA PPDGJ HAL 45 DAN SETERUSNYA!!

10. Penatalaksaan?