Click here to load reader
Author
maulana-chasan
View
165
Download
98
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lbm 1
TINGKAH LAKU ANEH
STEP 1
- Waham paranoid: sebuah keyakinan yg salah, paranoid seperti org yg
ingin menyakiti
- Halusinasi akustik phonema: halusinasi pendengaran (akoasma dan
phonema). Akoasma: suara masih kacau balau masih sulit dibedakan
dengan tegas. Phonema: suara yg berbentuk tegas contohnya suara
manusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri
(mengancam dan memberi perintah).
Halusinasi: - orang yg mengalami waham, yg gangguan jiwa bisa waham
dan halusinasi
- Persepsi panca indera yg terjadi tanpa adanya rangsangan pd
reseptor2 panca indera.
- Fungsi okupasi: bentuk layanan kesehatan thd pasien gangguan jiwa,
fisik atau mental dgn menggunakan aktifitas bermakna tujuannya agar
individu terlibat dlm aktifas sehari2 (makan, ganti baju, dll)
- psikososial: lebih interaksi thp manusia.
Gang. Persepsi:
- Ilusi: tanpa ada suatu benda
- Halusinasi: tdk ada objek
STEP 2
1. Apa sajakah yang termasuk pemeriksaan status mental?
2. Macam2 waham?
3. Mengapa pasien sering marah2 tanpa sebab dan bicara kacau kurang
lebih 10 hari?
4. Definisi gangguan jiwa, penyebab dan klasifikasi?
5. Apa saja macam2 halusinasi?
6. Perbedaan waham, ilusi dan halusinasi?
7. Skor GAF dan derajat stresor?
8. Bagaimana kelompok gangguan jiwa berat atau psikotik?
9. DD?
10. Penatalaksanaan?
STEP 3
1. Definisi gangguan jiwa, penyebab dan klasifikasi?
Gangguan jiwa: suatu perubahan pd fungsi jiwa yg menyebabkan
adanya gangguan pd fungsi jiwa yg menimbulkan penderitaan pd
individu dan hambatan dlm melaksanakan peran sosial (menurut
UU??).
Penyebab:
- biologis: keturunan, jasmania, temprament
- sosiokultural: menentukan warna gangguan gejala jiwa
- psikologis: pengalaman frustasi
Klasifikasi:
- Berat: bersifat organik (pikun) dan non-organik (gang. Mood, skizofrenia,
gang. Waham menetap)
Gejala: halusinasi, emosional, terjadi terus menerus
Orientasi: sering mengalam disorientasi, waktu, tempat
Pemahaman: Tidak memahami dirinya sakit
Resiko sosial: membahayakan diri sendiri dan org lain
Penyembuhan: memerlukan perawatan di RS
Ada keinginan bunuh diri dan penurunan okupasi
- Ringan:
Gejala: psikologis, somatik, ringan
Jarang mengalami disorientasi.
Resiko sosial: tdk membahayakan diri sendiri dan org lain.
Pemahaman: memahami dirinya sakit
Ringan: hanya sebagian.
Penyembuhan: tdk memerlukan perawatan di RS
CARI DI KAPLAN DAN PPDGJ (definisi, penyebab dan klasifikasi)!!!
2. Apa saja macam2 halusinasi?
- Halusinasi visual: penglihatan
- Olfaktori: tdk ada bau apa2 tp merasa ada bau
- Gustatorik: tdk ada makanan tp merasa ada makanan di mulut
- Taktil: perabaan
- Haptik: suatu persepsi dimana seolah2 tubuh sendiri bersentuhan secara
fisik dengan manusia
- Kinestik: merasa anggota tubuhnya terlepas
- Autoskopi: seolah2 melihat dirinya dihadapannya.
Macam2 gangguan persepsi:
- ilusi: ada objek, tafsiran salah. Contoh: melihat ibunya seperti hantu
- halusinasi: tdk ada objek. Contoh: yakin mendengar suara tp sebenarnya
tdk ada suara.
3. Macam2 waham?
- Waham kebesaran: seolah2 merasa dirinya org besar. Contohnya seperti
punya uang banyak, pandai
- Waham berdosa: seolah2 punya perasaan bersalah atau punya dosa
besar
- Waham kejar: seolah2 kayak dikejar2 mau dibunuh
- Waham cemburu: selalu cemburu pada org lain
- Waham rendah diri: merasa dirinya kurang sehingga rendah diri
- Waham hipokondri: seolah2 merasa dia sakit
- Waham magic: seolah2 percaya dgn hal gaib
- Waham sistematis: merasa hidupnya di mata2i dengan org lain
- Waham aneh: waham penarikan pikiran (merasa lagi mikir sesuau tp ada
tarikan/tdk bisa mikir), siar pikiran (mikir suatu gagasan dan kita merasa
bahwa org lain tau apa yg kita pikirkan), pengendalian diri, penanaman
pikiran.
Waham termasuk gangguan isi pikir.
PPDGJ:
- Waham thought echo: isi pikiran dirinya sendiri yang berulang
- Thought insertion: isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam
pikirannya
- Thought broadcasting: isi pikirannya tersiar ke luar sehingga org lain
mengetahuinya.
4. Perbedaan waham, ilusi dan halusinasi?
Waham: termasuk gangguan isi pikir.
ilusi: ada objek, tafsiran salah. Contoh: melihat ibunya seperti hantu
halusinasi: tdk ada objek. Contoh: yakin mendengar suara tp
sebenarnya tdk ada suara.
5. Mengapa pasien sering marah2 tanpa sebab dan bicara kacau kurang
lebih 10 hari?
Krn kemungkinan adanya gang. Pd dopamin dan neurotransmiter bisa
berlebihan atau kurang. Kadar dopamin berperan penting pd
perasaan senang, sehingga jika kadar dopamin tdk seimbang
bicara kacau, sering marah2.
Skizofrenia Akan terjadi produksi yg berlebihan pd
neurotransmiter dan dopamin.
Sistim limbik mengatur emosional saling bekerjasama mengirim
dopamin.
Emosi serotonin dlm otak rendah lobus frontal sulit untuk
mengontrol respon emosional
Lebih dari 1 bulan skizofrenia
Kurang dr 1 bulan gejala skizofrenia
6. Bagaimana kelompok gangguan jiwa berat atau psikotik? PPDGJ!!!!
7. Apa sajakah yang termasuk pemeriksaan status mental?
- Gambaran umum: penampilan, perilaku, aktivitas psikomotor, sikap thdp
pemeriksa
- Emosi, mood, dan afek: mood, afek, kesesuaian, emosi lain
- Bicara: kualitas, kuantitas, gang. Bicara
- Gang. Persepsi: ilusi, halusinasi, depersonalisasi, derealisasi
- Pikiran: proses atau bentuk pikir, arus pikir, isi pikiran
- Sensorium dan kognitif: tingkat kesadaran, orientasi, daya ingat,
konsentrasi, perhatian, kemampuan membaca dan menulis, kemampuan
visuospasial
- Pengendalian impuls
- Pertimbangan dan tilikan
- reliabilitas
8. Skor GAF (global assessment of functioning) dan derajat stresor?
100-91: gejala masih belum ada, masih dlm batas normal
90-81: gejala minimal, serta fungsi masih baik
80-71: gejala bersifat sementara dan masih bisa di atasi, namun
terjadi disabilitas ringan
70-61: gejala ringan dan menetap
60-51: sudah terjadi gejala yang sedang atau moderate, disabilitas
sedang
50-41: gejala berat, disabilitas berat
40-31: beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi
30-21: disabilitas berat dalam komunikasi serta tdk mampu
melakukan fungsi
20-11: sudah bahaya yang menciderai diri sendiri dan orang lain
10-1: lebih serius
0: informasi tdk adekuat
Definisi stresor (PPDGJ):
Macam2 stresor (PPDGJ):
- Physical stressors:
- Physicology stressors:
- Familial stressors
- Family problems
9. Diagnosis dan DD?
Diagnosis:
aksis 1 F20
DD aksis 1 (paling sering):
Aksis 2:
Aksis 3: Z 03.2
Aksis 4: masalah psikososial dan lingkungan
Aksis 5:
10. Penatalaksaan?
Step 7
1. Definisi gangguan jiwa, penyebab dan klasifikasi?
2. Apa saja macam2 halusinasi?
Definisi
Persepsi panca indra tanpa rangsang pada reseptor2 panca indra.(persepsi
tanpa objek).
Jenis
Halusinasi pendengaran
Akoasma: suara2 yang kacau balau yang tak dapat
dibedakan secara tegas
Phonema: suara2 yang berbentuk suara jelas seperti
yang berasal dari manusia, sehingga penderita
menndengar kata2 atau kalimat2 tertentu.
Halusinasi Pengelihatan
Halusinasi visual yg tak jelas: dijumpai pada kelainan
cortex cerebra
Halusinasi visual dgn bentuk jelas: dijumpai pada
kelainan cortex temporo parietal.
Halusinasi olfaktorik
Didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus
temporalis.
Halusinasi Gustatorik
Halusinasi Taktil
Sering dijumpai pada keadaan toksik misalnya delirium tremens dan
adiksi kokain.
Halusinasi Haptik
Seolah2 tubuh sendiri bersentuhan/bersinggungan secara fisik
dengan manusia lain atau benda lain(seringkali bercorak
seksual).
Halusinasi Kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya
mengalami perubahan bentuk dan bergerak sendiri.
Halusinasi Autoskopi
Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapannya.
Sumber: Psikiatri II Simtomatologi, UNDIP
Halusinasi Hipnagogik
Persepsi sensoris yang palsu yang terjadi saat akan tertidur ,
biasanya dianggap sebagai fenomena nonpatologis.
Halusinasi Hipnopompik
Persepsi yang palsu yang terjadi saat terbangun dari tidur,
biasanya dianggap tidak patologis.
Halusinasi auditoris
Halusinasi visual
Halusinasi olfaktoris
Halusinasi Gustatoris
Halusinasi raba(taktil,raba)
Halusinasi somatic/ halusinasi kinetic
Sensasi palsu tentang suatu hal yang terjadi didalam atau
terhadap tubuh paling sering berasal dari visceral.
Halusinasi liliput
Persepsi palsu dimana benda2 tampak lebih kecil ukurannya
(dikenal juga sebagai Mikropsia).
Halusinasi yang sejalan dgn mood(mood congruent
hallucination)
Halusinasi dimana isi halusinasinya adalah konsisten dengan mood
yang tertekan atau manic.
Halusinasi yang tidak sejalan dengan mood (mood
incongruent hallucination)
Halusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood yang
tertekan atau manic.
Sumber:Sinopsis Psikiatri,Kaplan Dan Sadock.Edisi 7.
3. Macam2 waham?
a. Waham kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, orang yang berpangkat tinggi,
orang yang pandai sekali, orang yang banyak uangnya dan banyak
rumahnya. Didapat dari sindrom manie.
b. Waham berdosa
Timbul perasaan salah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa
yang besar. Penderita percaya sudah selayaknya dirinya harus
dihukum berat, atau menjalani hukuman mati sekalipun. Didapatkan
pada sindrom depresi.
c. Waham dikejar
Individu merasa dirinya senantiasa dikejar2 oleh orang lain atau
sekelompok orang yang bermaksud berbuat jahat kepada dirinya.
d. Waham curiga
Individu merasa selalu tersindir oleh orang2 disekitarnya. Individu
curiga terhadap sekitarnya. Individu yang memnpunyai waham ini
mencari-cari hubuhngan anatar dirinya dengan orang lain
disekitarnya, yang bermaksud menyindir atau menuduh hal2 yang
tidak senonoh terhadap diri penderita. Dalam bentuk yang lebih
ringan, kita kenal “ideas of reference” yaitu idea atau perasaan,
bahwa peristia tertentu dan perbuatan2 tertentu dari orang lain
(senyuman, gerak-gerik, tangan nyanyian dan sebagainya)
mempunyai hubungan dengan dirinya sendiri.
e. Waham cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
f. Waham rendah diri
Perasan rendah diri/ kurang dari pada orang lain.
g. Waham hypochondri
Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya.
Sering didapatkan pada skizofrenia.
h. Waham magik-mistik
Waham mengenai soal-soal magik dan mistik.
i. Waham sistematis
Yaitu “waham” yang sudah dianalisa, memperlihatkan suatu pola
sentral tertentu, yang kemudian dibesarkan atau ditambah2 secara
sangat api dan sistemik. Walaupun unsur dasarnya salah dan tak
logis, akhirnya diperoleh suatu waham yang telah terbentuk dan
berkembang secara konswensi Keyakinan palsu yang digabungkan
oleh suatu tema atau peristiwa tunggal. Contoh: pasien dimata-matai
oleh agen rahasia, mafia atau boss
(Sinopsis Psikiatri, Kaplan dan Sadock. Ed 7)
j. Waham aneh k. thought echo
isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya
sama, namun kualitasnya berbeda
thought insertion or withdrawal (waham penarikan pikiran)isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
(withdrawal)
thought broadcasting (waham siar pikiran)isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum
mengetahuinya;
thought insertion (waham penanaman pikiran)
isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion)
delusion of control (waham pengendalian diri)waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu
dari luar
delusion of passivitiy waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu
kekuatan dari luar; (tentang ”dirinya” = secara jelas merujuk
kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan,
atau penginderaan khusus)
delusional perceptionpengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas
bagi dirinya, biasnya bersifatmistik atau mukjizat
(Buku Saku PPDGJ-III, dr. Rusdi Maslim)
1. Erotomania Keyakinan waham, lebih sering pada wanita dibandingkan laki-
laki, bahwa seseorang sangat mencintai dirinya
2. Pseudologia phantastica Suatu jenis kebohongan dimana seseorang tampaknya percaya
terhadap kenyataan fantasinya dan bertindak atas kenyataan,
disertai sindroma munchausen, berpura sakit berulang-ulang.
(Psikologi Abnormal, John MN)
Sifat
Buah pikiran selalu mengenai diri sendiri (egosentris)
Bertentangan dengan realistik
Bertentangan dengan logika
penderita percaya 100% kepada kebenaran fikirannya
Tidak dapat diubah oleh orang lain, sekalipun dengan jalan yang logis dan rasional
(pskiatri II simptomatologi)
4. Perbedaan waham, ilusi dan halusinasi?
Ilusi
Ilusi adalah suatu persepsi panca-indera disebabkan adanya rangsang panca
indra yang ditafsirkan salah. Dengan lain perkataan adanya interpretasi yang salah
dari suatu rangsang panca indra.
Sebagai missal, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat
menginterpretasi suara bergerak daun-daun sebagai suara yang mendekatinya.
Ilusi sering terdapat pada :
- Keadaan afektif yang luar biasa
- Keinginan yang luar biasa
- Dorongan dan impuls-impuls yang mendesak
Pada keadaan bingung karena intoksikasi, baik disebabkan oleh karena racun
maupun infeksi, persepsi dapat di interpretasi salah, karena rangsang sensorik dan
kesan-kesan tidak diubah dan di integrasi secara baik di dalam otak. Ilusi demikian
biasanya kurang berarti, dibandingkan dengan ilusi yang terjadi dengan kesadaran
penuh.
Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi panca-indera tanpa rangsang pada reseptor-reseptor
panca indra. Jadi halusinasi adalah persepsi tanpa objek.
Halusinasi merupakan suatu gejala psikiatrik yang gawat (serius). Individu
mendengar suara tanpa adanya rangsang akustik. Individu melihat sesuatu tanpa
adanya rangsang pada mata, membau sesuatu tanpa adanya rangsang pada indra
penciuman. Gejala halusinasi pada umumnya merupakan suatu gejala psikotik,
halusinasi pendengaran sering dijumpai pada skizofrenia, sedangkan halusinasi visual
sering dialami pada penderita dengan psikosa yang akut.
Menetapkan gejala halusinasi adalah penting sekali, akan tetapi lebih penting
lagi ialah menduga proses dinamik yang menjadi dasar dari halusinasi itu, agar kita
dapat memahami secara lebih mendalam, konflik yang dialami oleh penderita tersebut.
Halusinasi dapat pula terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi
pada waktu antara waktu tidur dan waktu bangun hal ini kita sebut halusinasi
hypnagogik.
Pada orang normal dapat pua timbul halusinasi dan ilusi dengan pemberian
obat-obatan misalnya : Mescaline atau d-lysergic acid diethylamide – 35 (L.S.D)
halusinasi ilusi waham
Objek Tanpa objek Ada objek Tanpa objek
Panca indera Terkait dgn panca
indra
Terkait dgn panca
indra
tidak terkait dgn
panca indra
Keyakinan dapat
dirubah
ya ya tidak
Bisa terjadi pada
orang normal
ya ya tidak
3. Obsesi: satu ide yang tegar menetap dan seringkali tidak rasional, yang
biasanya dibarengi satu kompulsi untuk melakukan suatu perbuatan, tidak
dapat dihilangkan dengan usaha yang logis, berhubungan dengan
kecemasan.
4. Kompulsi: kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu
impuls, jika ditahan akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang sebagai
respons dari obsesi atau timbul untuk memenuhi satu aturan tertentu.
5. Fobia: ketakutan patologis yang persisten, irasional, berlebihan, dan selalu
terjadi berhubungan dengan stimulus atau situasi spesifik yang
mengakibatkan keinginan yang memaksa untuk menghindari stimulus
tersebut. Beberapa contoh di antaranya:
a. Fobia spesifik: ketakutan yang terbatas pada obyek atau situasi
khusus (contoh takut pada labalaba atau ular
b. Fobia sosial: ketakutan dipermalukan di depan publik seperti rasa
takut untuk berbicara, tampil, atau makan di depan umum
c. Akrofobia: ketakutan berada di tempat yang tinggi
d. Agorafobia: ketakutan berada di tempat yang terbuka
e. Klaustrofobia: ketakutan berada di tempat yang sempit
f. f.Ailurofobia: ketakutan pada kucing
g. Zoofobia: ketakutan pada binatang
h. Xenofobia: ketakutan pada orang asing
i. Fobia jarum: ketakutan yang berlebihan menerima suntikanPsikologi & Psikoterapi
| www.psikoterapis.com 10
Gejala Gangguan Psikologis Pada PERSEPSI
Persepsi adalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik
menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat diterima secara
sadar.
Beberapa contoh gangguan persepsi:
1. Depersonalisasi: satu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat dari
perasaan subyektif dengan gambaran seseorang mengalami atau merasakan
diri sendiri (atau tubuhnya) sebagai tidak nyata atau khayali (asing, tidak
dikenali)
2. Derealisasi: perasaan subyektif bahwa lingkungannya menjadi asing, tidak
nyata
ILUSIAdalah interpretasi yang salah dari suatu rangsang panca indera.
A. Ilusi visualB. Ilusi akustikC. Ilusi olfaktorikD. Ilusi gustatorikE. Ilusi taktil
5. Mengapa pasien sering marah2 tanpa sebab dan bicara kacau kurang
lebih 10 hari?
Didapatkan kadar serotonin yang rendah dalam otak membuat komunikasi antara daerah otak dari sistem limbik yang mengatur emosional (amigdala) dan lobus frontal menjadi lebih lemah dibanding dengan orang yang kadar serotoninnya normal.
Kondisi ini menunjukkan ketika kadar serotonin di otak rendah maka akan sulit bagi daerah otak korteks prefrontal untuk mengontrol respons emosional terhadap kemarahan yang dihasilkan dalam amigdala.
Jika komunikasi lemah maka lebih sulit bagi korteks prefrontal untuk mengontrol perasaan marah yang dihasilkan dalam amigdala. Akibatnya orang-orang ini akan cenderung lebih agresif dan paling sensitif.
6. Bagaimana kelompok gangguan jiwa berat atau psikotik?
Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran social.
Menurut Townsend (1996) mental illness adalah respon maladaptive terhadap stressor dari lingkungan dalam/luar ditunjukkan dengan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan kultural dan mengganggu fungsi sosial, kerja, dan fisik individu.Konsep gangguan jiwa dari PPDGJ II yang merujuk ke DSM-III adalah sindrom atau pola perilaku, atau psikologi seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia (Maslim, 2002).
Menurut American Psychiatric Association (1994), gangguan mental adalah gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang dari berhubungan dengan keadaan distress (gejala yang menyakitkan) atau ketidakmampuan (gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan risiko terhadap kematian, nyeri, ketidakmampuan ataukehilangan kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut dapat diterima pada kondisi tertentu.
Penyebab timbulnya gangguan jiwaPenyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam ada yang bersumber dari berhubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan seperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-mena, cinta tidak terbatas, kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain. Selain itu ada juga gangguan jiwa yang disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan gangguan pada otak (Djamaludin, 2001).banyak faktor yang mendukung timbulnya gangguan jiwa yang merupaka perpaduan dari beberapa aspek yang saling mendukung yang
meliputi Biologis, psikologis, sosial, lingkungan. Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab-sebab gangguan jiwa adalah kompleks. Pada seseorang dapat terjadi penyebab satu atau beberapa faktor dan biasanya jarang berdiri sendiri. Mengetahui sebabsebab gangguan jiwa penting untuk mencegah dan mengobatinya.Umumnya sebab-sebab gangguan jiwa menurut Santrock (1999) dibedakan atas :a. Sebab-sebab jasmaniah/ biologic1) KeturunanPeran yang pasti sebagai penyebab belum jelas, mungkin terbatas dalam mengakibatkan kepekaan untuk mengalami gangguan jiwa tapi hal tersebut sangat ditunjang dengan faktorlingkungan kejiwaan yang tidak sehat.2) TemperamenOrang yang terlalu peka/ sensitif biasanya mempunyai masalah kejiwaan dan ketegangan yang memiliki kecenderungan mengalami gangguan jiwa.3) Penyakit dan cedera tubuhPenyakit-penyakit tertentu misalnya penyakit jantung, kanker dan sebagainya, mungkin menyebabkan merasa murung dan sedih. Demikian pula cedera/cacat tubuh tertentu dapat menyebabkan rasa rendah diri.b. Sebab PsikologikBermacam pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan mewarnai sikap, kebiasaan dan sifatnya dikemudian hari. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-kharisatun-5764-2-babii.pdf
Klasifikasi:
Berdasarkan berat ringan :
a. Psikosis (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental “berat”
ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain
(halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan,
peri - laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fungsi global
penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi (psikosis akut, skizofrenia,
skizoafektif, psikosis akibat kondisi medis umum/zat dll.).
DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik: ggn perkembangan pervasif, ggn
skizofrenia, ggn skizofreniform, ggn skizoafektif, ggn delusianal
( waham), ggn psikotik akut, ggn psikotik krn kondisi medis umum,
ggn psikotik akibat zat, ggn psikotik ytt dan ganguan mood berat dg
ciri psikotik
b. NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis
atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau
diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme
pertahanan, kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi,
fobia) atau disfungsi (astenia, impotensi) dll.
DSM-III: Suatu ggn jiwa/mental (ringan-sedang -berat) dg sindroma yg
menyebabkan penderitaan, dikenali sebagai tdk dapat diterima atau
asing, daya nilai realita baik, ggn relatif bertahan atau rekuren tdk
terbatas pd reaksi atau stresor dan sulit ditunjukkan etiologi atau
faktor organiknya.
Buku Saku Diagnosis Jiwa, PPDGJ III
I. Gangguan mental organic dan simtomatik (F00-F09)
Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Ciri khas : etiologi organic/fisik jelas, primer/sekunder
II. Skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham (F20-F29)
Ciri khas : gejala psikotik, etiologi organic tidak jelas
III. Gangguan suasana perasaan (mood/afektif) (F30-F39)
Ciri khas : gejala gangguan afek (psikotik dan non psikotik)
IV. Gangguan neurotic, gangguan somatoform dan gangguan stres
(F40-F48)
Ciri khas : gejala nonpsikotik, etiologi non organik
V. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan
factor fisik (F50-F59)
Ciri khas : gejala disfungsi fisiologis, etiologi non organik
VI. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa (F60-F69)
Ciri khas : gejala perilaku, etiologi non organik
VII. Retardasi mental (F70-F79)
Ciri khas : gejala perkembangan IQ, onset masa kanak
VIII. Gangguan perkembangan psikologis (F80-F89)
Ciri khas : gejala perkembangan khusus, onset masa kanak
IX. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan
remaja (F90-F98)
Ciri khas : gejala perilaku/emosional, onset masa kanak
X. Kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis (kode Z)
Buku Saku Diagnosis Jiwa, PPDGJ III
7. Apa sajakah yang termasuk pemeriksaan status mental?
A. Penampilan
Contoh : Tampak sehat, sakit, gelisah, kacau, kelihatan muda/lebih tua,
seperti anak-anak.
Tanda kecemasan dicatat : tangan lembab, keringat pada dahi, postur
tegang, dll
Pasien pria/wanita
Tampak lebih tua/muda dari usianya
Bagaimana dandanannya/pakaiannya
Rambutnya bagaimana
Memakai alas kaki atau tidak
Cara bicaranya
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Manerisme: Gerakan aneh-aneh yang bermacam-macam dilakukan
berulang tanpa ada tujuan
Tick: Pergerakan motorik spasmodik/tak teratur dan tanpa disengaja
Gerakan isyarat
Kedutan
Perilaku steriotipik: Satu gerakan beluang-ulang tanpa tujuan
dilakukan terus menerus
Echopraxia: Meniru gerakan orang lain
Hiperaktivitas
Agitasi
Melawan
Fleksibilitas
Rigiditas
Cara berjalan
Ketangkasan
Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif atau tidak kooperatif
Kesadarannya
B. Mood dan Afek
Mood
Normotim/Eutim: Suasana perasaan dalam rentang normal yakni
individu mempunyai penghayatan perasaan yang luas dan serasi
dengan irama hidupnya.
Hipertim: Suasana perasaan yang secara pervasif memperlihatkan
semangat dan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai
aktivitas kehidupan.
Hipotim: Suasana perasaan yang secara pervasif diwarnai dengan
kesedihan dan kemurungan.
Distim/Iritabel: Contohnya dalam suasana tenang menjadi
tersinggung, marah, kaku dan tidak mau bergaul. Sering dijumpai
pada depresi agitatif.
Poikilotim: Terjadi suatu perubahan afek dari suatu ekstrim
kegembiraan kepada suatu ekstrim kegelisahan umum (ansietas) atau
kesedihan (depresi). Jarang dijumpai.
Tumpul: Mood dengan intensitas lebih rendah dari normal.
Mendatar: Bermanisfestasi dalam ekspresi yang monoton.
Cara menanyakan mood
- Bagaimana perasaan hati saudara?
- Apakah akhir-akhir ini saudara merasa kurang bergairah?
- Apakah saudara juga merasa kehilangan minat hampi pada semua
kegiatan yang dahulu saudara anggap menyenangkan?
- Apakah perasaan saudara mudah berganti-ganti?
Ekspresi Afektif
Stabilitas
Ketetapan dalam bereaksi. Sebaliknya dapat kita jumpai labilitas
emosi (tidak stabil) seperti: mudah terharu,mudah gembira,mudah
sedih dan juga lekas terhibur dan sebagianya.Keadaan demikian ini
disebut (hyper)-sugestibel mudah terbawa oleh kesan atau saran.
Pengendalian
Bisa overkontrol atau berlebih tak terguncang oleh rasa sedih atau
gembira.
Echt/Unecht
Echt adalah hidup emosi yang sungguh-sungguh,dimana pemeriksa
mempunyai kesan bahwa ekspresi emosi individu bersifat sungguh-
sungguh
dimana ekspresi emosi tersebut dihayati dan dialami sungguh-
sungguh.
Sebaliknya adalah unecht bersifat tidak sungguh-sungguh seolah-olah
suatusandiwara kecil saja,hidup emosi yang unecht biasanya kita
dapati padapenderita yang mempunyai kepribadian hysterik.
Dramatisasi
Dalam/Dangkal
Adekuat/Inadekuat
Einfuhlung (Perabarasaan)
Empati
Kemampuan dari individu untuk turut merasakan hidup emosi
individu lainnya.
Skala diferensiasi
Dalam hal ini dapat dikatakan luas atau sempitnya hidup emosi
individu dalammerasakan peristiwa yang terjadi;dan biasanya
berkaitan dengan pendidikan intelektualnya serta kematangan
kepribadian.Makin tajam skala diferensiasi individu mampu
menangkap dan menghargai abstraksi atau kiasan(simbolik) bukan
yang konkrit saja.
Keserasian
Macam-macam Afek
Afek sesuai: kondisi dimana ungkapan emosi selaras dengan pikiran,
ide maupun perkataan. Dapat diuraikan lebih lanjut sebagai afek
yang akan diekspresikan dengan wajar.
Afek tidak sesuai: ketidaksesuaian antara ungkapan emosi yang
dirasakan dengan pikiran, ide maupun perkataan.
Afek tumpul: gangguan afek yang ditandai olah adanya pengurangan
sejumlah besar intensitas ungkapan emosi/perasaan secara
eksternal.
Afek terbatas: pengurangan dalam intensitas ungkapan
emosi/perasaan; lebih sedikit disbanding afek tumpul namun jelas
tetap ada pengurangan.
Afek datar: Ekspresi afeksi yang bisa ada maupun tidak ada; ditandai
dengan suara yang monoton, wajah tidak bergerak. (tanpa ekspresi)
Afek labil: perubahan yang kasar dan cepat dalam ungkapan
emosional, tidak berhubungan dengan stimulasi eksternal.
C. Pembicaraan
Kualitas dan kuantitas
Kualitas
- Berkualitas
- Tidak berkualitas
Kecepatan
Cepat, lambat
Kuantitas
- Tekanan bicara
- Kesukaan bicara(Logorrhea)
- Kemiskinan bicara
- Bicara yang tidak spontan
- Kemiskinan isi bicara
Gangguan bicara
- Disprosodi hilangnhya irama bicara
- Disatria kesulitan dalam artikulasi
- Gagap pengulangan atau perpanjangan suara atau suku kata
- Kekacauan
- Spontan
- Tidak spontan
D. Gangguan persepsi
Ilusi(ada obyek)
Contoh:
- Ilusi visual apakah anda pernah melihat adik anda berubah
menjadi nenek-nenek tua?
- Ilusi akustik apakah pernah kicar burung terdengar begitu
mengerikan ditelinga anda?
- Ilusi olfactorik apakah anda merasa bau minyak wangi yang saya
pakaio ini seperti bau tinja?
- Ilusi gustatorik (pasien diberi garam) apakah anda merasa garam
ini berubah menjadi manis dimulut anda?
- Ilusi taktil apakah anda merasa semut yang ada ditangan anda
ini seperti ular yang sedang menggerayangi tubuh
anda
Halusinasi (tidak ada obyek)
a. Halusinasi akustik/audiotorikpersepsi bunyi yang palsu, biasanya suara
tetapi juga bunyi-bunyi lain, seperti musik; merupakan halusinasi yang paling
sering pada gangguan psikiatrik.
Pertanyaan: pernah dengar suara/bisikan tanpa ada wujudnya? Dengar
ditelinga atau dihati? Suaranya jelas tau tidak? Seperti orang ngobrol atau
suara selain orang? Waktu dengar suaranya sedang tidur/tidak? Yang dengar
anda sensiri atau ada orang lain juga bisa mendengarnya?
b. Halusinasi visualpersepsi palsu tentang penglihatan yang berupa citra
yang berbentuk (sebagai contohnya, orang) dan citra yang tidak berbentuk
(sebagai contohnya, kilatan cahaya); paling sering pada gangguan organik.
Pertanyaan: pernah melihat cahaya putih? Pernah melihat orang yang sudah
meninggal? Bayang-bayang benda/orang? Sering? Saat tidur/tidak?
c. Halusinasi olfaktorikpersepsi membau yang palsu; paling sering pada
gangguan organik.
Pertanyaan: pernah mencium bau-bauan wangi/aneh misal bau
menyan/bunga/bau busuk? Ada sumbernya tidak? Jelas? Sering? Dalam
keadaan sadar atau tidak?
d. Halusinasi gustatorikpersepsi tentang rasa kecap yang palsu, seperti rasa
kecap yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kejang; paling sering
pada gangguan organik. Contoh : Makanan yang berubah rasa padahal itu
makanan favoritnya.
Pertanyaan: pernah merasakan rasa manis/asin/pahit dimulut padahal tidak
sedang makan? Ada sumbernya tidak? Jelas? Sering? Dalam keadaan
sadar/tidak?
e. Halusinasi taktilpersepsi palsu tentang perabaan atau sensasi permukaan,
seperti dari tungkai yang teramputasi (phantom limb); sensasi adanya gerakan
pada atau di bawah kulit (kesemutan).
Pertanyaan: pernah merasa ada serangga yang merayapi? Ada sumbernya
tidak? Jelas? Sering? Dalam keadaan sadar atau tyidak?
f. Halusinasi kinestetik pernah merasa tangan/kaki/kepala lepas dari
badan? Pernah merasa kaki/tangan/anggota tubuh berubah bentuk? Pernah
merasa anggota tubuh ada yang bergerakj sendiri? Jelas? Sering? Dalam
keadaan tidur/tidak?
g. Halusinasi autoskopi pernah merasa melihat diri sendiri didepan seperti
bercermin tapi tidak memakai cermin? Jelas? Sering? Dalam keadaan sadar
atau tidak?
Depersonalisasi: Suatu perasaan subyektif merasa tidak nyata, aneh, atau
tidak mengenali diri sendiri.
Derealisasi: Suatu perasaan subyektif bahwa lingkungan adalah aneh atau
tidak nyata; suatu perasaan tentang perubahan realitas.
E. Pikiran
Bentuk pikir
Normal (baik)
Terganggu (Gangguan bentuk pikir)
Arus pikir
Lambat
Biasa (normal)
Cepat
Proses pikir
Kontinu/tidak kontinu
Gangguan asosiasi: gagasan bergeser dari satu subjek ke subjek lain
dalam cara yang sama sekali tidak berhubungan
Flight of ideas: idenya melompat-lompat, biasanya logorrhea
Asosiasi bunyi: contoh; kapal laut, laut jawa, jawa tengah
Remming (Hemung): pasien berbicara dengan sangat lambat dan
biasanya dengan nada yang rendah, karena pikirannya timbul
perlahan sehingga progresi piker menjadi lambat. Biasanya terdapat
pada pasien dengan depresi.
Blocking (sperung): putusnya pikiran yang ditandai dengan putusnya
secara sementara atau terhentinya pembicaraan. Sering ditemukan
pada skizofrenia.
Siar pikir: waham bahwa pikiran pasien dapat didengar oleh orang
lain, seperti pikiran mereka sedang disiarkan di udara.
Sedot pikir: waham bahwa pikiran pasien dihilangkan dari ingatanya
oleh orang lain atau tenaga lain.
Sisip pikir: waham bahwa pikiran ditanam dalam pikiran pasien oleh
orang atau tenaga lain.
Isi pikir
Banyak/sedikit isi pikir
Pseudo waham (gagasan mirip waham)
Waham (delusi)
Macam-macam waham
1. Waham kejar: keyakinan bahwa orang atau kelompok tertentu sedang
mengancam atau berencana membahayakan dirinya. Waham ini
menjadikan penderita paranoid selalu curiga akan segala hal dan berada
dalam ketakutan karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi.
Apakah anda mengalami kesulitan dalam bersama-sama orang
lain?
Apakah anda merasa bahwa orang-orang menentang anda?
Apakah seseorang telah mencoba untuk membahayakan diri anda
atau bersekongkol menentang anda?
c. Waham cemburu: keyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan
patologis bahwa kekasih pasien adalah tidak jujur.
Apakah anda takut bahwa pasangan anda tidak jujur?
Bukti apa yang anda miliki?
d. Waham dosa atau bersalah: keyakinan yang palsu tentang penyesalan
yang dalam dan bersalah.
Apakah ada yang mengganggu kesadaran anda? Apa itu? Apakah
anda pantas mendapat hukuman atasnya?
e. Waham kebesaran: gambaran kepentingan, kekuatan atau identitas
seseorang yang berlebihan.
Apakah anda memiliki kekuatan, bakat atau kemampuan khusus?
Apakah anda merasa bahwa anda akan mencapai hal yang besar?
f. Waham somatic: keyakinan yang palsu menyangkut fungsi tubuh pasien.
(sebagai contohnya, keyakinan bahwa otak pasien adalah berakar atau
mencair).
Apakah ada gangguan dengan cara kerja tubuh anda?
Apakah anda melihat adanya perubahan dalam penampilan
anda? Apa penyebabnya?
g. Waham penarikan pikiran (thought withdrawal)
Apakah anda merasa pikiran anda sekarang habis disedot keluar?
Oleh siapa?
Apakah sekarang anda merasa pikiran anda kosong ditarik keluar?
h. Waham penanaman pikiran (thought insertion)
Apakah anda merasa isi pikiran orang lain sekarang ada dalam
pikiran anda?
Apakah anda merasa ada kekuatan luar yang masuk
kedalampikiran anda sekarang?
i. Waham siar
Apakah anda merasa orang-orang disekitar anda ini bisa
membaca pikiran anda?
Apakah anda merasa orang yang lewat itu bisa mendengar apa
kata pikiran anda?
Apakah anda merasa pikiran anda sedang disiarkan melalui
speaker masjid?
j. Waham pengendalian pikiran (thought of control/delusion of control):
waham bahwa pikiran pasien dikendalikan oleh orang atau tenaga lain.
Contoh : Seorang laki-laki mengatakan bahwa ada microchips didalam
kepalanya yang berisi program kegiatan sehari-hari.
Apakah anda merasa ada yang mengendalikan semua pikiran
anda dari luar?
Apakah anda merasa ada kekuatan yang mengatur diri anda dari
luar?
Apakah ada yang mengendalikan semua keinginan diri anda
sekarang?
k. Waham berserah diri oleh suatu kekuatan dari luar (delusion of passivity)
Apakah anda merasa diri anda ini pasrah terhadap kekuatan yang
mengatur anda dari luar?
l. Waham nihilistik: perasaan palsu bahwa dirinya dan orang lain dan
dunia adalah tidak ada atau berakhir.
Apakah anda merasa sudah mati/sudah pernah mati
sebelumnya?
Apakah anda merasa dunia ini sudah kiamat/sudah tidak nyata
lagi?
F. Kesadaran dan Kognisi
Taraf kesadaran :
Normal jernih
Gangguan kesadaran : pengaburan, somnolensi, stupor, koma,
letargi, kewaspadaan, fugue state
Orientasi
a. Waktu : Anda tahu sekarang tanggal berapa? Bulan apa? Tahun
berapa?
b. Tempat : anda tahu sekarang dimana?
c. Personal : Namanya siapa? Yang pakai baju putih itu siapa? Kira-kira
tugas mereka itu sebagai apa? Yang mengantarkan kesini
siapa? Hubungannya dengan anda apa?
Daya ingat
a. Jangka panjang : tanggal lahirnya berapa?umurnya sekarang berapa?
b. Jangka pendek : tadi malam makan pakai apa? Kemarin
kegaiatannya dirumah apa?
c. Daya ingat segera : sebutkan 3 macam benda, lalu 3-5 menit
kemudian minta pasien menyebutkan nama benda tersebut.
Konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi
Minta pasien menghitung mundur 100-7,....
Bila angka tidak bisacoba pakai bulan/hari
Perhatian
“Tolong sebutkan (eja) kata DUNIA dimulai dari belakang”
“sebutkan lima benda yang dimulai dengan huruf K”
Kemampuan membaca dan menulis
a. Pasien kita kasih tulisan dan suruh memperagakan
b. Pasien kita suruh menulis satu kalimat lengkap
Kemampuan visuospasial
Pasien disusruh meniru gambar seperti jam atau segilima
berpotongan
Intelegensia dan kemampuan informasi
G. Pengendalian Impuls
Apakah pasien mampu mengendalikan impuls seksual, agresif dan impuls
lainnya?
H. Daya Nilai dan Tilikan
Daya nilai sosial
Kemampuan seseorang untuk menilai situasi secara benar (situasi nyata
dalam kehidupan sehari-hari) dan bertindak yang sesuai dalam situasi
tersebut dengan memperhatikan kaidah sosial yang berlaku di dalam
kehidupan sosial budayanya. Pada gangguan jiwa berat atau kepribadian
antisosial maka daya nilai sosialnya sering terganggu.
Uji daya nilai
Kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak yang
sesuai dalam situasi imajiner yang diberikan
Penilaian realita
Tilikan
Kemampuan seseorang untuk memahami sebab sesungguhnya dan arti
dari suatu situasi (termasuk di dalamnya dari gejala itu sendiri).
Tilikan derajat 1: penyangkalan total terhadap penyakitnya.
Tilikan derajat 2: ambivalensi terhadap penyakitnya.
Tilikan derajat 3: menyalahkan faktor lain sebagai penyebab
penyakitnya.
Tilikan derajat 4: menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan tetapi
tidak memahami penyebab sakitnya.
Tilikan derajat 5: menyadari penyakitnya dari faktor-faktor yang
berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam
perilaku praktisnya.
Tilikan derajat 6: menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya
disertai motivasi untuk mencapai perbaikan.
I. Taraf Dapat Dipercaya
8. Skor GAF (global assessment of functioning) dan derajat stresor?
Assessment fungsi secara global mencakup assessment menyeluruh
tentang fungsi psikologis sosial dan pekerjaan klien. Digunakan juga
untuk mengindikasikan taraf keberfungsian tertinggi yang mungkin
dicapai selama beberapa bulan pada tahun sebelumnya.
100-91 : Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah
yang tidak tertanggulangi
90-81 : Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari
masalah harian biasa
80-71 : Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
sosial, pekerjaan, sekolah dll
70-61 : Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik
60-51 : Gejala dan disabilitas sedang
50-41 : Gejala dan disabilitas berat
40-31 : Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 : Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak
mampu berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 : Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri
10-01 : Persisten dan lebih serius
0 : Informasi tidak adekuat
Skala peristiwa hidup dan stress menurut holmes dan rahe :
ranking
Peristiwa hidup Skor rata2
1 Kematian pasangan 1002 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 63
5 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 3916 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran dengan
pasanagn hidup35
20 Hipotik lebih 10,000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 1540 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11
Total
Jika total lebih dari 300 90% jatuh sakit berat 6 bulan mendatang
Jika kurang 300 gangguan kesehatan serius
9. Diagnosis dan DD?
BACA PPDGJ HAL 45 DAN SETERUSNYA!!
10. Penatalaksaan?