28
Gangguan Perilaku pada Anak 1. Normal pertumbuhan dan perkembangan anak ? Perkembangan anak (NORMAL) a) Penalaran/kognitif

Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modul jiwa

Citation preview

Page 1: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Gangguan Perilaku pada Anak

1. Normal pertumbuhan dan perkembangan anak ?Perkembangan anak (NORMAL)

a) Penalaran/kognitif

Page 2: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

b) Perilaku

Page 3: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

c) Emosi

d) Komunikasi

Page 4: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga Univesity Press.

Page 5: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Kaplan dan Saddock, Sinopsis Psikiatri edisi 7 jilid II

Page 6: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Anak Dengan Mental Terbelakang, FKUI, Prof.Dr.dr.S.M. Lumbantobing

INDIKATOR PERKEMBANGAN YANG NORMAL

KEMAMPUAN DAN PROSES BERPIKIR

KOMUNIKASI GERAKAN

3 bln Berespon terhadap suara baru

Mengikuti benda dg mata

Berceloteh / bersuara

Tersenyum pada suara ibu

Mengangat kaki dan tangan

Melihat pergerakan

Page 7: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Melihat objek & orang

tangan sendiri

3-6 bln ê Mengenal ibu ê Mengapai objek

º Memalingkan kepala pd suara

º Mulai merabanº Meniru suara º Menangis dgn

suara berbeda

Mengangkat kepala

Mengerakkan benda dalam bermain

6-9 bln Meniru gerakan sederhana

Berespon jika dipanggil nama

Membuat kata2 berulang yang tidak bermakna (gaga,dada,dst)

Menggunakan suara untuk menarik perhatian

Merayap atau merangkak

Brdiri bpegangan kemeja

Bertepuk tangan Memindahkan

objek dari satu tangan ke tangan lainnya

9-12 bln ê Bermain permainan sederhana

ê Bergerak menuju benda yang diminati

ê Melihat gambar pada buku

º Melambaikan tangan utk “dada”

º Berhenti ketika dikatakan “tidak”

º Meniru kata2 baru

Berjalan sambil berpegangan

Menyatakan ingin benda ttt

Mencoret dengan pensil warna

12-18bln Meniru suara dan gerakan yang baru

Menunjuk pd benda yg diinginkan

Menggelengkan kepala mnyatakan “tdk”

Meniru kata baru Mengikuti

instruksi sderhana

Berjalan sendiri Naik/turun

tngga

Anak Dengan Mental Terbelakang, FKUI, Prof.Dr.dr.S.M. Lumbantobing

Page 8: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

2. Kenapa pada umur 7 th anak cenderung pasif ?Merkuri (Hg) adalah logam berat yang berbahaya, karena merkuri bersifat racun, meskipun dalam konsentrasi kecil. Methylmercury (MeHg) bisa menguap dan dapat menembus plasenta.Kandungan MeHg di dalam ikan sangat toksik terhadap otak, karena otak berkembang dan sangat rentan terhadap efek berbahaya dari MeHg. Akibatnya, akan terjadi kerusakan otak pada bayi tersebut, retardasi mental, kebutaan dan penurunan fungsi komunikasi sampai tidak mampu berbicaraKuntz, S. W., Ricco, J. A., Hill, W. G., & Anderko, L. (2010). Communicating methylmercury risks and fish consumption benefits to vulnerable childbearing populations. JOGNN: Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing, 39 (1), 118- 126. doi: 10.1111/j.1552-6909.2009.01094.xDel Gobbo, L. C., Archbold, J. A., Vanderlinden, L. D., Eckley, C. S., Diamond, M. L., & Robson, M. (2010). Risks and benefits of fish consumption for childbearing women. Canadian Journal of Dietetic Practice & Research, 71 (1), 41-45. doi: 10.3148/71.1.2010.41

3. Apa yangmenyebabkan kemampuan bicaranya terhambat terutama dalam menyebutkan huruf r,l, dan s ?

Penyebab gangguan bicara dan bahasa sangat banyak dan luas, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, penerus impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara.Gangguan bicara pada anak dapat disebabkan karena kelainan organik yang mengganggu beberapa sistem tubuh seperti otak, pendengaran dan fungsi motorik lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan penyebab ganguan bicara adalah adanya gangguan hemisfer dominan. Penyimpangan ini biasanya merujuk ke otak kiri. Beberapa anak juga ditemukan penyimpangan belahan otak kanan, korpus kalosum dan lintasan pendengaran yang saling berhubungan.Hal lain dapat juga di sebabkan karena diluar organ tubuh seperti lingkungan yang kurang mendapatkan stimulasi yang cukup atau pemakaian 2 bahasa. Namun bila penyebabnya karena lingkungan biasanya keterlambatan yang terjadi tidak terlalu berat.

a. Gangguan pendengaranAnak yang mengalami gangguan pendengaran kurang mendengar pembicaraan disekitarnya. Gangguan pendengaran selalu harus difikirkan bila ada keterlambatan bicara. Terdapat beberapa penyebab gangguan pendengaran, bisa karena infeksi, trauma atau kelainan bawaan. Infeksi bisa terjadi bila mengalami infeksi yang berulang pada organ dalam sistem pendengaran

b. Kelainan organ bicara

Page 9: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Kelainan ini meliputi lidah pendek, kelainan bentuk gigi dan mandibula (rahang bawah), kelainan bibir sumbing (palatoschizis/cleft palate), deviasi septum nasi, adenoid atau kelainan laring.Pada lidah pendek terjadi kesulitan menjulurkan lidah sehingga kesulitan mengucapkan huruf ”t”, ”n” dan ”l”. Kelainan bentuk gigi dan mandibula mengakibatkan suara desah seperti ”f”, ”v”, ”s”, ”z” dan ”th”.Kelainan bibir sumbing bisa mengakibatkan penyimpangan resonansi berupa rinolaliaaperta, yaitu terjadi suara hidung pada huruf bertekanan tinggi seperti ”s”, ”k”, dan ”g”

c. Retardasi mentalRedartasi mental adalah kurangnya kepandaian seorang anak dibandingkan anak lain seusianya. Redartasi mental merupakan penyebab terbanyak dari gangguan bahasa. Pada kasus redartasi mental, keterlambatan berbahasa selalu disertai keterlambatan dalam bidang pemecahan masalah visuo-motor.

d. Genetik herediter dan kelainan kromosomMenurut Mery GL anak yang lahir dengan kromosom 47 XXX terdapat keterlambatan bicara sebelum usia 2 tahun dan membutuhkan terapi bicara sebelum usia prasekolah. Sedangkan Bruce Bender berpendapat bahwa kromosom 47 XXY (klinefelter) mengalami kelainan bicara ekpresif dan reseptif lebih berat dibandingkan kelainan kromosom 47 XXX (super woman).

e. Kelainan central atau otakGangguan berbahasa sentral adalah ketidak sanggupan untuk menggabungkan kemampuan pemecahan masalah dengan kemampuan berbahasa yang selalu lebih rendah. Ia sering menggunakan mimik untuk menyatakan kehendaknya seperti pada pantomim. Pada usia sekolah, terlihat dalam bentuk kesulitan belajar.

f. AutismGangguan bicara dan bahasa yang berat dapat disebabkan karena autism. Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.Keterlambatan berbicara, Berbahaya atau tidak bahaya . Dr Widodo Judarwanto, SpA.

4. Apa hubungan masa kehamilan ibu dengan keluhan perkembangan anak ?

5. Apakah ada hubungan ibu suka makan seafood dengan keluhan ?

Satu alasan bahwa ikan sangat penting dikonsumsi oleh ibu hamil adalah ikan mengandung omega-3, yang terdiri dari docosahexaenoic (DHA) dan eicosapentaeonic (EPA). Dimana omega-3 ini mempunyai manfaat yang sangat penting untuk

Page 10: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

perkembangan neurologic pada janin selama kehamilan yang berfungsi untuk meningkatkan perkembangan otak, kognitif, peningkatan penglihatan, prilaku sosial, kemampuan berbicara dan kemampuan motorik pada bayi.Ikan disatu sisi mengandung omega-3 yang banyak manfaatnya bagi ibu hamil, namun ikan juga mengandung metilmerkuri (MeHg). Merkuri yang dilepasken ke atmosfir melalui berbagai kegiatan, berasal dari pembakaran, sampah rumah tangga dan limbah industri. Asap yang mengandung merkuri tersebut ditransportasikan melalui udara dan mengendap di daratan serta air. Sebagian senyawa merkuri tersebut akan diubah menjadi MeHg oleh mikroorganisme dalam air dan tanah. Kemudian MeHg akan diakumulasikan dalam ikan (Kuntz, Ricco, Hill, & Anderko, 2010). Kandungan MeHg di dalam ikan sangat toksik terhadap otak, karena otak berkembang dan sangat rentan terhadap efek berbahaya dari MeHg. Akibatnya, akan terjadi kerusakan otak pada bayi tersebut, retardasi mental, kebutaan dan penurunan fungsi komunikasi sampai tidak mampu berbicara. Bahkan masalah pada pencernaan dan ginjal juga dapat terjadi, yang beresiko terpajan merkuri adalah Janin. Oleh sebab itu, bahaya mengkonsumsi ikan laut oleh ibu hamil adalah hal penting yang harus diperhatikan dan segera mendapat penanganan secara cepat, karena Hg pada ibu hamil dapat mengalir ke janin yang sedang dikandungnya dan terakumulasi. Sehingga dapat mengalir ke janin lewat sawar plasenta. Melihat bahaya merkuri terhadap janin dan ibu hamil diatas, rekomendasi dan nasehat terhadap ibu hamil untuk mengurangi konsumsi ikan yang mengandung MeHg sangatlah penting (Del Gobbo et al., 2010).

Kuntz, S. W., Ricco, J. A., Hill, W. G., & Anderko, L. (2010). Communicating methylmercury risks and fish consumption benefits to vulnerable childbearing populations. JOGNN: Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing, 39 (1), 118- 126. doi: 10.1111/j.1552-6909.2009.01094.xDel Gobbo, L. C., Archbold, J. A., Vanderlinden, L. D., Eckley, C. S., Diamond, M. L., & Robson, M. (2010). Risks and benefits of fish consumption for childbearing women. Canadian Journal of Dietetic Practice & Research, 71 (1), 41-45. doi: 10.3148/71.1.2010.41

6. Mengapa secara fisik anak sering sakit-sakitan ?

7. Apa hubungan anak sering sakit-sakitan dengan keluhan perkembangan ?

8. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kelainan kromosom ?

PENYEBAB RETARDASI MENTAL

Page 11: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Penyebab retardasi mental secara umum dapat terjadi karena factor genetic, biologis non keturunan, dan lingkungan

1. Faktor geneticLebih dari 150 kerusakan gen yang diketahui dapat menyebabkan keterbelakangan mental, walaupun kebanyakan jarang terjadi. Dalam hal ini gen gagal memberikan perintah memproduksi enzim atau pembentukan enzim yang salah. Keadaan ini berlangsung sejak individu berada pada masa konsepsi. Terjadi kelainan kromosom karena penambahan atau pengurangan suatu kromosom, akibatnya terjadi kelainan fisik maupun fungsi-fungsi kecerdasannya

2. Biologis non-keturunana. Radiasi sinar X, dapat menyebabkan cacat pada Ibu selama kehamilan,

walaupun bahaya tidak diketahui dengan jelas radiasi dapat mengakibatkan bermacam-macam gangguan pada bayi yang belum lahir termasuk kematian, kelainan bentuk, kerusakan otak, kemudahan terkena kanker tertentu, umur pendek dan mutasi gen yang akibatnya baru terasa pada beberapa generasi berikutnya.

b. Keadaan gizi Ibu yang buruk ketika kehamilan, hal ini cukup beralasan kalau mengingat bahwa janin yang sedang tumbuh memperoleh makanan dari aliran darah ibunya, melalui membrane yang semi permiabel dari plasenta dan tali pusar. Kekurangan gizi bagi Ibu hamil mengakibatkan pembentukan sel-sel otak yang terjadi selama kehamilan mengalami gangguan. Berdasarkan penelitian anak-anak yang cacat lahir dan keterbelakangan mental diakibatkan oleh kekurangan gizi pada saat di dalam kandungan.

c. Obat-obatan, alasan penting kekhawatiran penggunaan obat-obatan ialah terjadi kerusakan anatomi pada anggota tubuh sekelompok bayi dan dicurigai mengakibatkan cacat lahir yang ibunya meminum obat thalidomid selama hamil. Termasuk di dalamnya beberapa antibiotic, hormon, steroid, antikoagulan, narkotika dan obat penenang serta beberapa obat halusinogenik seperti LSD dan PCP.

d. Faktor Rhesus, menunjukkan adanya factor kimia yang terdapat dalam darah sekitar 85% manusia, walaupun terdapat variasi ras dan etnik. Selama kehamilan, anti bodi dalam darah ibu dapat menyerang darah Rh-positif bayi yang belum lahir. Penghancuran yang terjadi dapat dibatasi sehingga timbul sebagai anemia ringan atau ekstensif sehingga mengakibatkan celebral palsy, ketulian, keterbelakangan mental bahkan kematian.

LingkunganSelain keadaan genetic dan biologis, factor lingkungan juga dapat berperan sebagai penyebeb retardasi mental terutama berkaitan dengan kesempatan stimulasi yang diberikan pada anak. Misalnya penolakan orangtua, anak yang

Page 12: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

tidak diterima oleh orang tuanya sangat mungkin telah mendapat stimulasi yang cukup untuk optimalisasi perkembangannya.

Tomb, David A. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. 2003. Jakarta: EGC.

9. Cara pemeriksaan integensia ?

Intelegent Quotient atau IQ merupakan angka yang menjelaskan tingkat kecerdasan seseorang yang dibandingkan dengan sesamanya dalam satu populasi. Untuk mengukur tingkat IQ seseorang, dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu Tes Verbal (Pengetahuan Umum) dan Non-Verbal (Pengorganisasian gambar dan angka secara abstrak).

Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga Univesity Press.

Kulpak dr.H.Ismed Yusuf Sp.KJ

Link tes IQ: http://www.quickiqtest.net/indonesian/

10. Kategori dan normal IQ ?

A. Idiot IQ (0-29)

Idiot merupakan kelompok individu terbelakang paling rendah. Tidak dapat berbicara atau

hanya mengucapkan beberapa kata saja. Biasanya tidak dapat mengurus dirinya sendiri

Page 13: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

seperti mandi, berpakaian, makan dan sebagainya, dia harus diurus oleh orang lain. Anak

idiot tinggal ditempat tidur seumur hidupnya. Rata-rata perkembangan intelegensinya sama

dengan anak normal 2 tahun. Sering kali umurnya tidak panjang, sebab selain

intelegensinya rendah, juga badannya kurang tahan terhadap penyakit.

B. Imbecile IQ (30-40)

Kelompok Anak imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot. Ia dapat belajar

berbahasa, dapat mengurus dirinya sendiri dengan pengawasan yang teliti. Pada imbecile

dapat diberikan latihan-latihan ringan, tetapi dalam kehidupannya selalu bergantung kepada

orang lain, tidak dapat mandiri. Kecerdasannya sama dengan anak normal berumur 3

sampai 7 tahun.Anak-anak imbecile tidak dapat dididik di sekolah biasa.

C.Moron atau Debil IQ / Mentally retarted (50-69)

Kelompok ini sampai tingkat tertentu masih dapat belajar membaca, menulis, dan membuat

perhitungan sederhana, dapat diberikan pekerjaan rutin tertentu yang tidak memerlukan

perencanaan dan dan pemecahan. Banyak anak-anak debil ini mendapat pendidikan di

sekolah-sekolah luar biasa.

D.Kelompok bodoh IQ dull/ bordeline (70-79)

Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok normal (sebagai

batas). Secara bersusah paya dengan beberapa hambatan, individu tersebut dapat

melaksanakan sekolah lanjutan pertama tetapi sukar sekali untuk dapat menyelesaikan

kelas-kelas terakhir di SLTP

E. Normal rendah (below avarage), IQ 80-89

Kelompok ini termasuk kelompok normal,rata-rata atau sedang tapi pada tingakat terbawah,

mereka agak lambat dalam belajarnya, mereka dapat menyelesaikan sekolah menengah

tingkat pertama tapi agak kesulitan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas pada jenjang

SLTA.

F. Normal sedang, IQ 90-109

Kelompok ini merupkan kelompok normal atau rata-rata, mereka merupkan kelompok

terbesar presentasenya dalam populasi penduduk.

G. Normal tinggi (above average) IQ 110-119

Kelompok ini merupakan kelompok individu yang normal tetapi berada pada tingkat yang

tinggi.

H. Cerdas (superior) ,IQ 120-129

Page 14: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik. Mereka seringkali

terdapat pada kelas biasa. Pimpinan kelas biasanya berasal dari kelompok ini.

I. Sangat cerdas (very superior/ gifted) IQ 130-139

Anak-anak very superior lebih cakap dalam membaca, mempunyai pengetahuan yang

sangat baik tentang bilangan, perbendaharaan kata yang luas, dan cepat memahami

pengertian yang abstrak. Pada umumnya, faktor kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan

lebih menonjol dibandingkan anak normal.

J. Genius IQ 140>

Kelompok ini kemampuannya sangat luar biasa. Mereka pada umumnya mempunyai

kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menemukan sesuatu yang baru meskipun

dia tidak bersekolah. Kelompok ini berada pada seluruh ras dan bangsa, dalam semua

tingkat ekonomi baik laki-laki maupun perempuan. Contoh orang-orang genius ini adalah

Edison dan Einstein.

Taraf / Klasifikasi Intelligence Quotient (IQ)Klasifikasi Skala Weschler 128 ke-atas : Very Superior 120-127 : Superior 111-119 : Bright Normal (High Average) 91-110 : Average 80-90 : Dul Normal (Low Average) 66-79 : Borderline-Defective 65 ke-bawah : Mentally DefectiveKlasifikasi Skala Stanford-Binet 140-169 : Very Superior 120-139 : Superior 110-119 : Bright Normal (High Average) 90-1109 : Average (Rata-Rata) 80-89 : Dul Normal (Low Average) 70-79 : Borderline-DefectiveSumber:David Weschler. The Measurement of Adult Intelligence, 3rd Ed. Baltimore: The Williams & Wilkins, 1944, p 190. Lewis M. Terman & Maud A. Merrill.Stanford-Binet Intelligence-Scale. manual for The Third Revision Form L-M. Boston: Houghton-Mifflin, 1973, p 18. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual (DSM). 2nd Ed. Washington, D.C. APA, 1968, p 14.

Tingkat-tingkat retardasi mental dibagi menjadi:

Page 15: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

1) Retardasi Mental Ringan

Nilai IQ pada Retardasi Mental Ringan 52-69. ketrampilan sosial dan komunikasinya

mungkin adekuat dalam tahun-tahun pra sekolah. Tetapi pada saan anak menjadi lebih

besar, defisit kognitif tertentu seperti kemampuan yang buruk untuk berpikir abstrak

dan egosentrik mungkin membedakan dirinya dari anak lain seusianya. Biasanya

mengalami keterlambatan dalam mempelajari bahasa. Namun, masih dapat berbicara

untuk keperluan sehari-hari dan mampu melakukan kegiatan sehari-hari serta terampil

dalam perkerjaan rumah tangga. Dan akan mengalami kesulitan dalam pelajaran

sekolah.

2) Retardasi Mental Sedang

Nilai IQ pada Retardasi Mental Sedang adalah 36-51. ketrampilan komunikasi

berkembang lebih lambat. Isolasi sosial dirinya mungkin dimulai pada usia sekolah dasar.

Dapat dideteksi lebih dini jika dibandingkan dengan Retardasi Mental Ringan. Biasanya

lambat dalam perkembangan pemahaman dan penggunaan bahasa. Ketrampilan

merawat diri dan ketrampilan motoriknya pun terlambat. Penderita juga memerlukan

pengawasan seumur hidup dan program pendidikan khusus demi mengembangkan

potensi mereka yang terbatas agar memperoleh beberapa ketrampilan dasar.

3) Retardasi Mental Berat

Nilai IQ pada Retardasi Mental Berat 20-35. bicara anak terbatas dan perkembangan

motoriknya buruk. Pada usia pra sekolah sudah nyata ada gangguan. Pada masa usia

sekolah kemampuan bahasanya berkembang. Kebanyakan dengan gangguan motorik

yang berat akibat kerusakan perkembangan pada susunan saraf pusat.

4) Retardasi Mental Sangat Berat

Nilai IQ Retardasi Mental Sangat Berat di bawah 10. ketrampilan komunikasi dan

motoriknya sangat terbatas. Pada masa dewasa dapat terjadi perkembangan bicara dan

mampu menolong diri sendiri secara sederhana. Tetapi juga masih membutuhkan

perawatan orang lain.

Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga Univesity Press.

11. Apa saja DD dan apakah kondisi anak ini bisa disembuhkan ?

Page 16: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

AUTISME

Definisi:

Istilah autisme berasal dari kata “Autos” yang berarti diri sendiri dan “isme” yang

berarti suatu aliran, sehingga dapat diartikan sebagai suatu paham tertarik pada

dunianya sendiri (Suryana, 2004).

Ciri-ciri autisme:

Menurut American Psychiatric Association dalam buku Diagnostic and Statistical

Manual of Mental Disorder Fourth Edition Text Revision (DSM IV-TR, 2004), kriteria

diagnostik untuk dari gangguan autistik adalah sebagai berikut:

A. Jumlah dari 6 (atau lebih) item dari (1), (2) dan (3), dengan setidaknya dua dari

(1), dan satu dari masing-masing (2) dan (3):

1. Kerusakan kualitatif dalam interaksi sosial, yang dimanifestasikan dengan

setidak-tidaknya dua dari hal berikut:

a) Kerusakan yang dapat ditandai dari penggunaan beberapa perilaku non

verbal seperti tatapan langsung, ekspresi wajah, postur tubuh dan gestur

untuk mengatur interaksi sosial.

b) Kegagalan untuk mengembangkan hubungan teman sebaya yang tepat

menurut tahap perkembangan.

c) Kekurangan dalam mencoba secara spontanitas untuk berbagi

kesenangan, ketertarikan atau pencapaian dengan orang lain (seperti

dengan kurangnya menunjukkan atau membawa objek ketertarikan).

d) Kekurangan dalam timbal balik sosial atau emosional.

2. Kerusakan kualitatif dalam komunikasi yang dimanifestasikan pada setidak-

tidaknya satu dari hal berikut:

a) Penundaan dalam atau kekurangan penuh pada perkembangan bahasa

(tidak disertai dengan usaha untuk menggantinya melalui beragam

alternatif dari komunikasi, seperti gestur atau mimik).

b) Pada individu dengan bicara yang cukup, kerusakan ditandai dengan

kemampuan untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan

orang lain.

Page 17: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

c) Penggunaan bahasa yang berulang-ulang dan berbentuk tetap atau

bahasa yang aneh.

d) Kekurangan divariasikan, dengan permainan berpura-pura yang spontan

atau permainan imitasi sosial yang sesuai dengan tahap perkembangan.

3. Dibatasinya pola-pola perilaku yang berulang-ulang dan berbentuk tetap,

ketertarikan dan aktivitas, yang dimanifestasikan pada setidak-tidaknya satu

dari hal berikut:

a) Meliputi preokupasi dengan satu atau lebih pola ketertarikan yang

berbentuk tetap dan terhalang, yang intensitas atau fokusnya abnormal.

b) Ketidakfleksibilitasan pada rutinitas non fungsional atau ritual yang

spesifik.

c) Sikap motorik yang berbentuk tetap dan berulang (tepukan atau

mengepakkan tangan dan jari, atau pergerakan yang kompleks dari

keseluruhan tubuh).

d) Preokupasi yang tetap dengan bagian dari objek

B. Fungsi yang tertunda atau abnormal setidak-tidaknya dalam 1 dari area berikut,

dengan permulaan terjadi pada usia 3 tahun: (1) interaksi sosial, (2) bahasa yang

digunakan dalam komunikasi sosial atau (3) permainan simbolik atau imajinatif.

C. Gangguan tidak lebih baik bila dimasukkan dalam Rett’s Disorder atau Childhood

Disintegrative Disorder.

Tingkat kecerdasan anak autis:

Pusponegoro dan Solek (2007) menyebutkan bahwa tingkat kecerdasan anak autis

dibagi mejadi 3 (tiga) bagian, yaitu:

a) Low Functioning (IQ rendah)

Apabila penderitanya masuk ke dalam kategori low functioning (IQ rendah), maka

dikemudian hari hampir dipastikan penderita ini tidak dapat diharapkan untuk hidup

mandiri, sepanjang hidup penderita memerlukan bantuan orang lain.

b) Medium Functioning (IQ sedang)

Apabila penderita masuk ke dalam kategori medium functioning (IQ sedang), maka

dikemudian hari masih bisa hidup bermasyarakat dan penderita ini masih bisa masuk

sekolah khusus yang memang dibuat untuk anak penderita autis.

Page 18: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

c) High Functioning (IQ tinggi)

Apabila penderitanya masuk ke dalam kategori high functioning (IQ ”tinggi”), maka

dikemudian hari bisa hidup mandiri bahkan mungkin sukses dalam pekerjaannya,

dapat juga hidup berkeluarga.

RETARDASI MENTAL

Definisi:

1. Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi (WHO,

MENKES 1990).

2. Retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah

yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi

terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal (Carter

CH, Toback C).

Etiologi:

Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari Retardasi Mental. Faktor-faktor yang

potensial sebagai penyebab Retardasi Mental:

Non organik:

Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis.

Faktor sosiokultural.

Interaksi anak-pengasuh yang tidak baik.

Penelantaran anak.

Organik:

Faktor Pra-konsepsi

Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit metabolik, kelainan

neurocutaneous).

Kelainan kromosom.

Faktor Pre-natal

Gangguan pertumbuhan otak trimester I

Kelainan kromosom

Infeksi intra uterin, misal HIV

Zat-zat teratogen (alkohol, radiasi)

Page 19: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Disfungsi plasenta

Kelainan konginetal dari otak

Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III

Infeksi intra uterin, misal HIV

Zat-zat teratogen (alkohol, kokain, logam-logam berat)

Ibu DM, PKU

Toksemia gravidarum

Disfungsi plasenta

Ibu malnutrisi

Faktor Peri-natal

Sangat prematur

Asfeksia neotorum

Trauma lahir

Meningitis

Kelainan metabolik

Faktor Post Natal

Trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat

Neurotoksin

CVA

Anoksia, misalnya tenggelam

Metabolik, misalnya gizi buruk, kelainan hormonal

Infeksi, misalnya meningitis ensefalitis

Patofisiologi:

Retardasi Mental termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul

pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi

kecerdasan di bawah normal (IQ 70-75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-

keterbatasan sedikitnya dua area fungsi adaptif yaitu berbicara dan berbahasa,

ketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana

prasarana komunitas, pengarahan diri kesehatan dan keamanan akademik

fungsional bersantai dan bekerja.

Pada Retardasi Mental terjadi kerusakan muskuloskeletal. Kerusakan neurologis itu

meliputi: kerusakan otak, kelainan kongenital dan mikrosefal. Sedangkan kerusakan

Page 20: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

muskuloskeletal meliputi: anomali ekstremitas konganital, masukan kalori/nutrisi

tidak mencukupi, distorsi muskular. Kerusakan neurologis dan kerusakan

muskuloskeletal akan menyebabkan terjadinya kurang kesadaran tentang bahaya

dan kerusakan fungsi motorik dari otot sehingga akan muncul berbagai masalah

dalam keperawatan.

Mansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jil. 1. Ed. 3. Jakarta: Media

Aesculapius.

Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga Univesity Press.

Pdiatri. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC.

ADHD

Definisi:

ADHD merupkan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder,

(Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan

Disorder = gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan

pemusatan perhatian disertai hiperaktif.

Jadi, jika didefinisikan, secara umum ADHD menjelaskan kondisi anak-anak yang

memperlihatkan simtom-simtom (ciri atau gejala) kurang konsentrasi,

hiperaktif,dan impulsif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian

besar aktivitas hidup mereka.

Etiologi:

Bahan kajian lebih lanjut akan dikemukakan hasil penelitian Faron dkk, 2000,

Kuntsi dkk, 2000, Barkley, 20003 (dalam MIF Baihaqi &Sugiarmin, 2006), yang

mengatakan bahwa terdapat faktor yang berpengaruh terhadap munculnya

ADHD, yaitu:

Faktor genetika

Bukti penelitian menyatakan bahwa faktor genetika merupakan faktor penting

dalam memunculkan tingkah laku ADHD. Satu pertiga dari anggota keluarga

ADHD memiliki gangguan, yaitu jik orang tua mengalami ADHD, maka anaknya

beresiko ADHD sebesar 60 %. Pada anak kembar, jika salah satu mengalami.

ADHD, maka saudaranya 70-80 % juga beresiko mengalami ADHD.

Page 21: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

Pada studi gen khusus beberapa penemuan menunjukkan bahwa molekul

genetika gen-gen tertentu dapat menyebabkan munculnya ADHD.Dengan

demikian temuan-temun dari aspek keluarga, anak kembar, dan gen-gen tertentu

menyatakan bahwa ADHD ada kaitannya dengan keturunan.

Faktor neurobiologis

Beberapa dugaan dari penemuan tentang neurobiologis diantaranya bahwa

terdapat persamaan antara ciri-ciri yang muncul pada ADHD dengan yang muncul

pada kerusakan fungsi lobus prefrontl. Demikian juga penurunan kemampuan

pada anak ADHD pada tes neuropsikologis yang dihubungkan dengan fungsi

lobus prefrontal. Temuan melalui MRI (pemeriksaan otak dengan teknologi

tinggi)menunjukan ada ketidaknormalan pada bagian otak depan. Bagian ini

meliputi korteks prefrontal yang saling berhubungan dengan bagian dalam

bawah korteks serebral secara kolektif dikenal sebagai basal ganglia.

Bagian otak ini berhubungan dengan atensi, fungsi eksekutif, penundaan

respons, dan organisasi respons. Kerusakan-kerusakan daerah ini memunculkan

ciri-ciri yang serupa dengan ciri-ciri pada ADHD. Informasi lain bahwa anak ADHD

mempunyai korteks prefrontal lebih kecil dibanding anak yang tidak ADHD.

Ciri-ciri ADHD:

a. Inatensi

Yang dimaksud adalah bahwa sebagai individu penyandang gangguan ini tampak

mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatiannya. Mereka sangat mudah

teralihkan oleh rangsangan yang tiba-tiba diterima oleh alat inderanya atau oleh

perasaan yang timbul pada saat itu. Dengan demikian mereka hanya mampu

mempertahankan suatu aktivitas atau tugas dalam jangka waktu yang pendek,

sehingga akan mempengaruhi proses penerimaan informasi dari lingkungannya.

b. Impulsifitas

Yang dimaksud adalah suatu gangguan perilaku berupa tindakan yang tidak

disertai dengan pemikiran. Mereka sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga

sangat cepat bereaksi. Mereka sulit untuk memberi prioritas kegiatan, sulit untuk

mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu perilaku yang akan

Page 22: Modul JIWA Lbm 5 - wahyu

ditampilkannya. Perilaku ini biasanya menyulitkan yang bersangkutan maupun

lingkungannya.

c. Hiperaktivitas

Yang dimaksud adalah suatu gerakan yang berlebuhan melebihi gerakan yang

dilakukan secara umum anak seusianya. Biasanya sejak bayi mereka banyak

bergerak dan sulit untuk ditenangkan. Jika dibandingkan dengan individu yang

aktif tapi produktif, perilaku hiperaktif tampak tidak bertujuan. Mereka tidak

mampu mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas motoriknya,

sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang penting dan tidak penting.

Gerakannya dilakukan terus menerus tanpa lelah, sehingga kesulitan untuk

memusatkan perhatian.

American Psychiatric Assosiations (2005). Diagnostic and Statistical Manual of Mental

Disorders (DSM IV). Washington, DC. American Psychiatric Associations.

Alberto, P. A,. & Anne, C. A,. (1986). Applied Behavior Analysis for Teachers. Ohio:

Merrill Publishing Company.

Grad, L. Flick. (1998). ADD/ADHD Behavior-change Resource Kit. New York: The

Center for Applied Research in Education.