Chusna Lbm 1 Jiwa

Embed Size (px)

Citation preview

BERPIKIR

Pikiran : hasil dari pola perangsangan berbagai bagian sistem saraf pada saat yang bersamaan(korteks cerebri,talamus,sistem limbik,formatio retikularis batang otak)Daerah sistem limbik,talamus dan formatio retikularis yg terangsang diduga menentukan sifat umum dari pikiran,sehingga menimbulkan beberapa sifat seperti rasa senang,rasa tak senang,rasa sakit,rasa tak enak,dan sifat2 umum.Namun area korteks serebri yg terangsang secara spesifik menentukan sifat2 khusus dari pikiran

RESPON

FUNGSI PERILAKU DARI HIPOTHALAMUS DAN SISTEM LIMBIK YANG BERKAITANPerangsangan pd atau adanya lesi pada hipothalamus seringkali memberi efek yang menyeluruh pada perilaku emiosional seekor hewan dan manusiaPada hewan,beberapa efek perilaku akibat perangsangan :1. Hipotalamus lateral timbul rasa marah,keinginan utk berkelahi,rasa haus,nafsu makan2. Nukleus ventromedialrasa kenyang,penurunan nafsu makan,perasaan tenang3. Zona tipis nuklei paraventrikularis rasa takut dan reaksi terhukum4. Dorongan seksualtimbul bila ada rangsangan di area hipotalamus khususnya bag.anterior dan posteriorBuku Ajar Fisiologi Kedokteran,Guyton & Hall,Ed 11,EGC,2007

Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap, emosi, dan perilaku seseorang yang ada antara lain Asetil kolin, dopamin, serotonin, epinefrin, norepinefrin

Psychiatric Mental Health Nursing: Concepts of Care in Evidence-Based Practiceby Mary C. Townsend DSN PMHCNS-BC.2011

Gejala gangguan jiwaDekompensasi mentalSumber daya penyesuaian individuBeratnya StressEgo defense orientedSumber stress psikologis :-Frustasi-Konflik-Tekanan -Krisis-menghadapi tuntutan-penarikan diri-kompromiStress mengancam kemampuan dan harga diri-Fantasi : memuaskan keinginan yg terhalang dengan prestasi dlm khayalan-Penyangkalan : melidungi diri terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan dengan,menolak menghadapi hal itu,sering dengan cara melarikan diri-Rasionalisasi : Berusaha membuktikan bahwa perilakunya masuk akal dan dpt dibenarkan sehingga dpt disetujui oleh diri sendiri dan masyarakatIdentifikasi,Introyeksi,represi,regresi,proyeksi,sublimasi,penyusunan reaksi,kompensasi,salah pindah,pelepasan(penebusan),penyekatan emosional,isolasi,simpatisme,pemerananTask orientedMerasa mampu menghadapi stressRespon tubuh nonspesifik : STRESSUsaha Adaptasi:KOPINGStressorPerilakuBerpikirPemenuhan kebutuhanDoronganKebutuhanKebutuhan psikososialKebutuhan badaniSTRESS

Catatan Ilmu Kedokteran JiwA.Ed 2.Willy F.Maramis.2009

GANGGUAN JIWADEFINISI GANGGUAN JIWADSM-IV gangguan jiwa adalah suatu sindroma/pola prilaku atau psikologis yg secara klinis bermakna, disertai adanya penderitaan (gejala yg menyakitkan) atau kecacatan (ggn fungsi) atau dg peningkatan resiko yg bermakna atau kehilangan kebebasan secara penting, apapun penyebabnya dianggap sebagai manifestasi dari disfungsi perilaku, psikologis atau biologis pd individuKONSEP GANGGUAN JIWA : Adanya gejala klinis yg bermakna Sindrom/pola perilaku Sindrom/pola psikologik Gejala klinis tsb menimbulkan penderitaan (distress): rasa nyeri, tidak nyaman, terganggu Gejala klinis tsb menimbulkan disabilitas dlm aktivitas kehidupan sehari-hari MACAM MACAM GANGGUAN JIWA :

Struktur Klasifikasi PPDGJ-III

Gangguan mental organikGangguan organik dan simtomatikF0 Gangguan Mental Organik termasuk Gangguan Mental SimptomatikF00-F03 DemensiaF04-F07, F09 Sindrom Amnesik dan Gangguan Mental Organik

Gangguan akibat alkohol dan obat/zatF1 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat Psikotif Lainnya F10 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkoholF11, F12, F14 Gangguan mental dan perilaku akibat pengunaan opioida/kanabinoida/kokainF13, F15, F16 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa atau hipnotika/stimulansia lain/halusinogenikaF17, F18, F19 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau/pelarut yang mudah menguap/zat multipel dan zat psikoaktif lainnya

Gangguan mental psikotikSkizofrenia dan gangguan yang terkaitF2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan WahamF20, F21. F23 Skizofrenia, gangguan skizotipal, psikotik akut dan sementaraF22, F24 Gangguan waham menetap, gangguan waham terinduksiF25 Gangguan SkizoafektifF28, F29 Gangguan Psikoaktif non organik lainnya, atau YTT (yang tidak tergolongkan)

Gangguan afektifF3 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif])F30, F31 Episode manik, gangguan afektif bipolarF 32-F39 Episode depresif, gangguan depresit berulang, gangguan suasana perasaan (mood/afektif) menetap/lainnya/YTT

Gangguan neurotik dan gangguan kepribadianGangguan neurotikF4 Gangguan neurotik, Gangguan Somatotrof, dan Gangguan Terkait StressF40, F41 Gangguan anxietas fobik atau lainnyaF42 Gangguan obsesif kompulsifF43, F45, F48 reaksi terhadap stres berat dan gangguan penyesuaian, gangguan somatoform, gangguan neurotik lainnyaF44 Gangguan disosiatif (konversi)

Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasaF5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor FisikF50-F55, F59 Gangguan makan, Gangguan tidur, disfungsi seksual atau gangguan perilaku lainnya

F6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa DewasaF60-F69 Gangguan kepribadian, gangguan kebiasaan dan impuls, gangguan identitas atau prefensi seksual

Gangguan masa kanak, remaja, dan perkembanganRetardasi mentalF7 Retardasi MentalF70-F79 Retardasi mental

Gangguan masa kanak, remaja, dan perkembanganF8 Gangguan Perkembangan PsikologisF80-F89 Gangguan perkembangan psikologis

F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan RemajaF90-F98 Gangguan hiperkinetik, gangguan tingkah laku, gangguan emosional atau fungsi sosial khas, gangguan Tic atau gangguan perilaku dan emosional lainnya

Gejala Gangguan Jiwa

Catatan Ilmu Kedokteran JiwA.Ed 2.Willy F.Maramis.20091. Wahama. DefinisiWaham adalah suatu keyakian atau fikiran yang salah, karenan bertentangan dengan kenyataan (dunia realita). Waham dibangun atas unsur2 yang tidak berdasarkan logika, individu tidak mau melepaskan wahamnya, walaupun telah tersedian cukup bukti2 yang obyektif tentang ketidakbenaran itu. Biasanya waham digunakan untuk mengatasi keperluan atau keinginan2 dari penderita itu sendiri.b. Syarat Buah fikiran ini selalu mengenai diri sendiri (egosentris). Selalu bertentangan dengan realitas. Selalu bertentangan dengan logika (fikiran sehat). Penderita percaya 100% kepada kebenaran penderitanya. Tidak dpat dirubah oleh organ lain , sekalipun dengan jalan yang logis dan rasional.c. Macama. Waham kebesaranPenderita merasa dirinya orang besar, orang yang berpangkat tinggi, orang yang pandai sekali, orang yang banyak uangnya dan banyak rumahnya. Didapat dari sindrom manie.b. Waham berdosaTimbul perasaan salah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar. Penderita percaya sudah selayaknya dirinya harus dihukum berat, atau menjalani hukuman mati sekalipun. Didapatkan pada sindrom depresi.c. Waham dikejarIndividu merasa dirinya senantiasa dikejar2 oleh orang lain atau sekelompok orang yang bermaksud berbuat jahat kepada dirinya.

d. Waham curigaIndividu merasa selalu tersindir oleh orang2 disekitarnya. Individu curiga terhadap sekitarnya. Individu yang memnpunyai waham ini mencari-cari hubuhngan anatar dirinya dengan orang lain disekitarnya, yang bermaksud menyindir atau menuduh hal2 yang tidak senonoh terhadap diri penderita. Dalam bentuk yang lebih ringan, kita kenal ideas of reference yaitu idea atau perasaan, bahwa peristia tertentu dan perbuatan2 tertentu dari orang lain (senyuman, gerak-gerik, tangan nyanyian dan sebagainya) mempunyai hubungan dengan dirinya sendiri.e. Waham cemburuSelalu cemburu pada orang lain. f. Waham rendah diriPerasan rendah diri/ kurang dari pada orang lain.g. Waham hypochondriPerasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya. Sering didapatkan pada skizofrenia.h. Waham magik-mistikWaham mengenai soal-soal magik dan mistik.i. Waham sistematisYaitu waham yang sudah dianalisa, memperlihatkan suatu pola sentral tertentu, yang kemudian dibesarkan atau ditambah2 secara sangat api dan sistemik. Walaupun unsur dasarnya salah dan tak logis, akhirnya diperoleh suatu waham yang telah terbentuk dan berkembang secara konswensi

2. Halusinasia. Definisipesepsi panca indra tanpa rangsang pada reseptor2 panca indra. Jadi halusinasi adalah persepsi tanpa obyek.

b. Macamnya1. Halusinasi Pendengaran (akustik).Halusinasi ini sering kali terbentuk : Akoasma : suara-suara yang kacau balau yang tak dapat dibedakan secra tegas. Phonema : suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti berasal dari manusia, sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu.2. Halusinasi Penglihatan (visual)Secara khas banyak dijumpai pada keadaaan delirium oleh karena penyakit infeksi akut atau psikosa organik. Gangguan terjadi pada gangguan otak yang akut dan reversibel.Halusinasi visual lebih sering menimbulkan ketakutan pada penderita dibandingkan dengan halusinasi akustik.3. Halusinasi Olfaktori (pembauan )Sering didapatkan pada keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dari lobus temporalis. Halusinasi olfaktorik sering tidak menyenangkan dan tidak disukai.4. Halusinasi Gustatorik (rasa lidah/ pengecap).Halusinasi gustatorik murni jarang dijumpai, tetapi sering terjadi bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik. Ilusi gustatorik lebih sering dijumpai.5. Halusinasi Taktil (perabaan).Sering dijumpai pada keadaan toksik, misalnya delirium tremens dan juga pada adiksi kokain.6. Halusinasi HaptikIni merupakan suatu persepsi, dimana seolah-olah tubuh semdiri bersentuhan/ besinggungan secra fiaik dengan manusia lain atau benda lain. Seringkali halusinasi heptik ini bercorak seksual.

7. Halusinasi KinestetikPenderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk bergerak sendiri.8. Halusinasi AutoskopiPenderita seolah-olah melihat dirinya di hadapannya

Jenis jenis waham : Waham dikejar: penderita merasa dikejar2 olah orang lain Waham curiga: penderita merasa selalu di sindir oleh orang lain. Wahampersekutorik: penderita merasa diganggu, ditipu atau disiksa oleh orang lain Waham curiga: pasien merasa selalu disindir oleh orang lain (curiga terhadap sekitar, cth : orang lain tersenyum, tetapi diartikan spt menyindir dirinya) Waham cemburu: pasien merasa sll cemburu pd orang lain, cth : penderita sll cemburu dg pasangannya (berlebihan) Waham hipokondria: keprihatinan yg berlebihan ttg kesehatan pasien yg didasarkan bukan pd patologi organic yg nyata. Waham somatic: keyakinan palsu menyangkut fungsi tubuh pasian, cth : keyakianan bahwa otak penderita mencair, jantung bocor Waham kejar seakan- dikuti oleh orang, merasa ada yang mengncam, merasa ada yang mengamati.tidak ada objeknya atau objeknya tidak jelas. Waham cemburu selalu cemburu Waham dosa selalu merasa bersalah Waham kebesaran merasa dia punya kekuatan dan kekuasaan Waham somatic Waham curiga merasa diomongkan oleh orang-orang. Objeknya jelas. Waham mistik merasa punya kekuatan gaib, contohnya bisa menghentikan hujan. Waham penarikan pikian seolah-oleh ada orang yang mengambiol isi pikirannya atau pikirannya ditari pikiran Waham penanaman pikiran Waham siar pikiran merasa pikirannya dapat didengar atau diketahui oleh orang lain. Waham pengendalian pikiran Waham pasif tidak berdaya dan pasrah Waham nihilistic merasa bahwa dirinya, orang lain dan dunia tidak ada. Psikiatri : Simtomatologi II, FK UNDIP

Gejala Gangguan Psikologis Pada PROSES BERPIKIRGejala gangguan mental pada proses berpikir adalah sebagai berikut:1. Proses pikir primer: terminologi yang umum untuk pikiran yang dereistic,tidak logis, magis; secara normal ditemukan pada mimpi, tidak normal seperti pada psikosis2. Gangguan bentuk pikir/arus pikir: asosiasi longgar: gangguan arus pikir dengan ideide yang berpindah dari satu subyek ke subyek lain yang tidak berhubungan sama sekali; dalam bentuk yang lebih parah disebut inkoherensia.3. Inkoherensia: pikiran yang secara umum tidak dapat kita mengerti, pikiran atau kata keluar bersama-sama tanpa hubungan yang logis atau tata bahasa tertentu hasil disorganisasi pikir4. Flight of Ideas / lommpat gagasan: pikiran yang sangat cepat, verbalisasi berlanjut atau permainan kata yang menghasilkan perpindahan yang konstan dari satu ide ke ide lainnya; ide biasanya berhubungan dan dalam bentuk yang tidak parah, pendengar mungkin dapat mengikuti jalan pikirnya.5. Sirkumstansial: pembicaraan yang tidak langsung sehingga lambat mencapai point yang diharapkan, tetapi seringkali akhirnya mencapai point atau tujuan yang diharapkan, sering diakibatkan keterpakuan yang berlebihan pada detail dan petunjukpetunjuk.6. Tangensial: ketidakmampuan untuk mencapai tujuan secara langsung dan seringkali pada akhirnya tidak mencapai point atau tujuan yang diharapkan.Gejala Gangguan Psikologis Pada ISI PIKIRDi sini yang terganggu adalah buah pikirannya atau keyakinannya dan bukan carapenyampaiannya. Dapat berupa miskin isi pikir, waham, obsesi, fobia, dan lainlain.1. Kemiskinan Isi Pikir yaitu pikiran yang hanya menghasilkan sedkit informasidikarenakan ketidakjelasan, pengulangan yang kosong, atau frase yang tidakdikenal.2. Waham atau Delusi yaitu satu perasaan keyakinan atau kepercayaan yangkeliru, berdasarkan simpulan yang keliru tentang kenyataan eksternal, tidakkonsisten dengan intelegensia dan latar belakang budaya pasien, dan tidakbisa diubah lewat penalaran atau dengan jalan penyajian fakta. Jenisjeniswaham:a. Waham bizarre: keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh (contoh: makhluk angkasa luar menanamkan elektroda di otak manusia)b. Waham sistematik: keyakinan yang keliru atau keyakinan yang tergabung dengan satu tema/kejadian (contoh: orang yang dikejarkejar polisi atau mafia)c. Waham nihilistik: perasaan yang keliru bahwa diri dan lingkungannya atau dunia tidak ada atau menuju kiamatd. Waham somatik: keyakinan yang keliru melibatkan fungsi tubuh (contoh: yakin otaknya meleleh)e. Waham paranoid: termasuk di dalamnya waham kebesaran, waham kejaran/persekutorik, waham rujukan (reference), dan waham dikendalikan. Waham kebesaran: keyakinan atau kepercayaan, biasanyapsikotik sifatnya, bahwa dirinya adalah orang yang sangat kuat, sangat berkuasa atau sangat besar. Waham kejaran (persekutorik): satu delusi yang menandai seorang paranoid, yang mengira bahwa dirinya adalah korban dari usaha untuk melukainya, atau yang mendorong agar dia gagal dalam tindakannya. Kepercayaan ini sering dirupakan dalam bentuk komplotan yang khayali, dokter dan keluarga pasien dicurigasi bersamasama berkomplot untuk merugikan, merusak, mencederai, atau menghancurkan dirinya. Waham rujukan (delusion of reference): satu kepercayaan keliru yang meyakini bahwa tingkah laku orang lain itu pasti akan memfitnah, membahayakan, atau akan menjahati dirinya. Waham dikendalikan: keyakinan yang keliru bahwa keinginan, pikiran, atau perasaannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar. Termasuk di dalamnya:1. thought withdrawal: waham bahwa pikirannya ditarikoleh orang lain atau kekuatan lain2. thought insertion: waham bahwa pikirannya disisipioleh orang lain atau kekuatan lain3. thought broadcasting: waham bahwa pikirannya dapatdiketahui oleh orang lain, tersiar di udara4. thought control: waham bahwa pikirannyadikendalikan oleh orang lain atau kekuatan lain5. waham cemburu: keyakinan yang keliru yang berasaldari cemburu patologis tentang pasangan yang tidaksetia6. erotomania: keyakinan yang keliru, biasanya padawanita, merasa yakin bahwa seseorang sangatmencintainya3. Obsesi: satu ide yang tegar menetap dan seringkali tidak rasional, yangbiasanya dibarengi satu kompulsi untuk melakukan suatu perbuatan, tidakdapat dihilangkan dengan usaha yang logis, berhubungan dengankecemasan.4. Kompulsi: kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatuimpuls, jika ditahan akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang sebagairespons dari obsesi atau timbul untuk memenuhi satu aturan tertentu.5. Fobia: ketakutan patologis yang persisten, irasional, berlebihan, dan selaluterjadi berhubungan dengan stimulus atau situasi spesifik yangmengakibatkan keinginan yang memaksa untuk menghindari stimulustersebut. Beberapa contoh di antaranya:a. Fobia spesifik: ketakutan yang terbatas pada obyek atau situasikhusus (contoh takut pada labalaba atau ularb. Fobia sosial: ketakutan dipermalukan di depan publik seperti rasatakut untuk berbicara, tampil, atau makan di depan umumc. Akrofobia: ketakutan berada di tempat yang tinggid. Agorafobia: ketakutan berada di tempat yang terbukae. Klaustrofobia: ketakutan berada di tempat yang sempitf. f.Ailurofobia: ketakutan pada kucingg. Zoofobia: ketakutan pada binatangh. Xenofobia: ketakutan pada orang asingi. Fobia jarum: ketakutan yang berlebihan menerima suntikanPsikologi & Psikoterapi Gejala Gangguan Psikologis Pada PERSEPSIPersepsi adalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisikmenjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat diterima secara sadar.Beberapa contoh gangguan persepsi:1. Depersonalisasi: satu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat dariperasaan subyektif dengan gambaran seseorang mengalami atau merasakandiri sendiri (atau tubuhnya) sebagai tidak nyata atau khayali (asing, tidakdikenali)2. Derealisasi: perasaan subyektif bahwa lingkungannya menjadi asing, tidaknyata3. Ilusi: satu persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yangnyata4. Halusinasi: persepsi atau tanggapan palsu, tidak berhubungan denganstimulus eksternal yang nyata; menghayati gejalagejala yang dikhayalkansebagai hal yang nyata. Jenisjenis halusinasi:f. halusinasi hipnagogik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketikamulai jatuh tertidur, secara umum bukan tergolong fenomenapatologisg. halusinasi hipnapompik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketikaseseorang mulai terbangun, secara umum bukan tergolongfenomena patologish. halusinasi auditorik: persepsi suara yang keliru, biasanya berupasuara orang meski dapat saja berupa suara lain seperti musik,merupakan jenis halusinasi yang paling sering ditemukan padagangguan psikiatrii. halusinasi visual: persepsi penglihatan keliru yang dapat berupabentuk jelas (orang) atau pun bentuk tidak jelas (kilatan cahaya),sering kali terjadi pada gangguan medis umumj. halusinasi penciuman: persepsi penghidu keliru yang seringkaliterjadi pada gangguan medis umumk. halusinasi pengecapan: persepsi pengecapan keliru seperti rasatidak enak sebagai gejala awal kejang, seringkali terjadi padagangguan medis umuml. halusinasi taktil: persepsi perabaan keliru seperti phantom libs(sensasi anggota tubuh teramputasi), atau formikasi (sensasimerayap di bawah kulit)m. halusinasi somatik: sensasi keliru yang terjadi pada atau di dalam tubuhnya, lebih sering menyangkut organ dalam (juga dikenal sebagai cenesthesic hallucination)n. halusinasi liliput: persepsi keliru yang mengakibatkan obyek terlihat lebih kecil (micropsia

PSIKOTIK

PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental berat ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain (halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan, peri - laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi. DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik:ggn perkembangan pervasif, ggn skizofrenia, ggn skizofreniform, ggn skizoafektif, ggn delusianal ( waham), ggn psikotik akut, ggn psikotik krn kondisi medis umum, ggn psikotik akibat zat, ggn psikotik ytt dan ganguan mood berat dg ciri psikotik NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan, kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi, fobia) atau disfungsi (astenia, impotensi) dll.Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.

Gangguan Psikotik AkutGambaran utama perilaku: Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu : Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal Kebingungan atau disorientasi Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasa2. Pedoman diagnostikGangguan Psikotik kronikGambaran perilakuUntuk menetapkan diagnosa medik psikotik kronik data berikut merupakan perilaku utama yang secara umum ada. Penarikan diri secara sosial Minat atau motivasi rendah, pengabaian diri Gangguan berpikir (tampak dari pembicaraan yang tidak nyambung atau aneh) Perilaku aneh seperti apatis, menarik diri, tidak memperhatikan kebersihan yang dilaporkan keluargaPerilaku lain yang dapat menyertai adalah : Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi Melaporkan bahwa individu mendengar suara-suara Keyakinan yang aneh dan tidak masuk akal sepert : memiliki kekuatan supranatural, merasa dikejar-kejar, merasa menjadi orang hebat/terkenal Keluhan fisik yang tidak biasa/aneh seperti : merasa ada hewan atau objek yang tak lazim di dalam tubuhnya Bermasalah dalam melaksanakan pekerjaan atau pelajaran

a. Aksis I1. Gangguan Klinis (F00-09, F10-29, F20-29, F30-39, F40-48, F50-59, F62-68, F80-89, F90-98, F99)2. Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinisb. Aksis II1. Gangguan Kepribadian (F60-61, gambaran kepribadian maladaptive, mekanisme defensi maladaptif)2. Retardasi Mental (F70-79)c. Aksis III1. Kondisi Medik Umumd. Aksis IV1. Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga, lingkungan social, pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi, akses pelayanan kesehatan, hukum, psikososial)e. Aksis V1. Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)2. 100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi3. 90-81 gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian biasa4. 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social5. 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik6. 60-51 gejala dan disabilitas sedang7. 50-41 gejala dan disabilitas berat8. 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi9. 30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam hampir semua bidang10. 20-11 bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri11. 10-01 persisten dan lebih serius12. 0 informasi tidak adekuat

Skizofrenia PPDGJ III skizofrenia adalah: suatudeskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Pada umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul, kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara, kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian.

Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan membebani masyarakat sepanjang hidup penderita, dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran, perasaan, dan perilaku (Lenzenweger & Gottesman, 1994) System limbic (amigdala, hipokampus, gyrus parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia

Etiologi Model diastesis-stres Integrasi antara factor biologis, psikososial, dan lingkungan Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress, memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia Factor biologis Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia adalah struktur limbic, lobus frontalis, dan ganglia basalis Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu banyaknya pelepasan dopamine, terlalu banyaknya reseptor dopamine, atau kombinasi mekanisme tsb Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat : Traktus nigrostriatalgejala motorik, mood Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin hipofifi anterior Peningkatan aktivitas serotonin, norepinefrin, hilangnya GABA Penurunan ukuran daerah amigdala, hipokampus, gyrus parahipokampus Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-gerakan aneh Genetika Factor psikososial

a. Faktor Biologi

Komplikasi kelahiran Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia, hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia.Infeksi Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada orang orang dengan skizofrenia. Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia.Hipotesis Dopamin Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia. Hampir semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2, dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan.1 Berdasarkan pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem dopaminergik. Hipotesis Serotonin Gaddum, wooley dan show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu zat yang bersifat campuran agonis/antagonis reseptor 5-HT. Temyata zatini menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal. Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembali mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor serotonin 5-HT~ lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2.57 Struktur OtakDaerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis,hipokampus,amigdala. Otak pada pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal, ventrikel teilihat melebar, penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik. Pemenksaaninikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia, biasa timbul pada trauma otak setelah lahir.

Genetika

Para ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan, 1% dari populasi umum tetapi 10% pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua, kakak laki laki ataupun perempuan dengan skizofrenia. Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat ke dua seperti paman, bibi, kakek / nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum. Kembar identik 40% sampai 65% berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12%. Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40%, satu orang tua 12%.

DiagnosisSimptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi :1. Simptom positifMenggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas, meliputi waham, halusinasi, disorganisasi pembicaraan dan perilaku katatonia atau agitasi.2. Simptom negatifAda 5 tipe gejala Affective Flattening : ekspresi emosi yg terbatas, dalam rentang dan intensitas.Alogia : keterbatasan pembicaraan dan pikiran, dalam kelancaran dan produktivitas.Avolition : keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan.Anhedonia : berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita.Gangguan atensi : penurunan fungsi normal pada penderita skizofernia seperti afek tumpul, penarikan emosi (emosional withdrawal).3. Simptom kognitifYg paling berat dan paling sering Ganngguan verbal fluencyGanngguan serial learningGanngguan dalam vigilance Ganngguan eksekutif4. Simptom agresif dan hostileTumpang tindih dgn simptom positif. Menekankan pd masalah pengendalian impuls. Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan secara fisik aau verbal terhadap org lain.5. Simptom depresi dan anxious

Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TRA. Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil.1. Waham2. Halusinasi3. Bicara disorganisasi4. Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas5. Simptom negatif contohnya afek datar, alogia atau avolitionDapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing).B. Disfungsi sosial atau pekerjaanC. Durasi: gangguan terus menerus selama 6 bulanD. Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan moodE. Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umumF. Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif, diagnosis tambahan skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol.

SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR1. Tipe KatatonikTerdapat 2 atau lebih gejala berikut ini:a. Immobilitas motorik (berupa katalepsi, waxy fleksibilitas, atau stupor)b. Aktivitas motorik yang berlebihan, tetapi tidak memiliki tujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.c. Negativisme yang ekstrim, mutisme.d. Gerakan volunter yang aneh, seperti yang ditunjukkan oleh posturing, gerakan stereotipik, manerisme atau grimacing (seringai) yang menonjol.e. Ekolalia atau ekopraksia.2. Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)Semua criteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:a. Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku, afek datar atau afek tidak sesuai.b. Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi.

3. Tipe ParanoidSemua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:a. Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol.b. Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi.

4. Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid, disorganisasi, ataupun tipe katatonik.

5. Tipe Residuala. Tidak terdapat waham, halusinasi, disorganisasi bicara, perilaku katatonik atau disorganisasi yang menonjol.b. Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih ringan (misalnya keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak lazim).

6. Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR:a. Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung minimal 1 tahun, dapat berupa:1. Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik2. Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton negative3. Rapport interpersonal yang buruk, isolasi social atau penarikan socialb. Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi.

Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)1. Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam), dari gejala-gejala di bawah ini:a. Though echo, though insertion atau withdrawal, atau though broadcasting b. Delusion of control, delusion of influence atau delusionof passivityc. Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau mendiskusikan tentang pasien).d. Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya.2. Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini, apabila semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu:e. Halusinasi yang menetapf. Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau pembicaraan yang tidak relevang. Perilaku katatonikh. Gejala negative3. Gejala-gejala tersebut di atas (gejala a,b,c,d,e,f,g,h) khas dan berlangsung 1 bulan atau lebih. Kriteria ini tidak dapat digunakan apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia.4. Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat: gejala-gejala depresif atau manic secara luas, penyakit otak yang nyata atau epilepsi (penyakit otak lain), intoksikasi atau withdrawal zat.5. Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut dikenal dengan Gangguan skizoafektif.

Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III1. Tipe Paranoid (F20.0)a. Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan.b. Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai halusinasi dan gangguan persepsi.c. Kriteria diagnosis: halusinasi atau waham harus menonjol gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik yang tidak nyata halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah terhadap pasien), atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti bunyi peluit, mendenggung atau bunyi tawa. Halusinasi penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual. Waham yang berupa dikendalikan, dipengaruhi, passivity atau kejar.2. Tipe Hebefrenik (F20.1) Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak. Terdapat gangguan afektif, dorongan kehaendak, dan gangguan proses piker yang menonjol. Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty of purpose).3. Tipe Katatonik (F20.2)a. Jarang ditemukanb. Criteria diagnosis: Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia Terdapat 1 atau lebih gejala berikut: stupor atau mutisme, kegelisahan, posturing, negativism, rigiditas, waxy fleksibilitas, atau command outomatisme.c. Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda dulu.4. Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F20.3)Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia, tetapi tidak memenuhi criteria tipe paranoid, hebefrenik, katatonik, residual, atau paska skizofrenia.5. Tipe Residual (F20.5)a. Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia.b. Kriteri diagnosis: Gejala negative skizofrenia yang menonjol Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu yang memenuhi criteria skizofrenia Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun, intensitas dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah menimbulkan sindrom negative. Tidak terdapat dimensia, penyakit otak organic atau depresi kronis.6. Tipe Simpleks (F20.6)a. Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif.b. Tidak terdapat waham atau halusinasic. Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia tipe laind. Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala psikotik yang nyata.7. Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F20.4)a. Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)b. Gejala skizofrenia masih tetap adac. Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu, memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu.

Pola perjalanan skizofrenia menurut PPDGJ III dengan kode lima karakter:F20.X.0 : berkelanjutanF20.X.1 : episodic dengan kemunduran progresifF20.X.2 : episodic dengan kemunduran stabilF20.X.3 : episodic berulangF20.X.4 : remisi tidak sempurnaF20.X.5 : remisi sempurnaF20.X.8 : lainnyaF20.X.9 : periode pengamatan kurang 1 tahunKriteria diagnostik lain :i. HARUS ADA SEDIKITNYA 1 GEJALA:a. - THOUGHT ECHO isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dlm kepalanya dan isi pikiran ulangan, walopun isinya sama tapi kualitasnya berbeda.- THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi pikiran diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya.- THOUGHT BROADCASTING isi pikirannya tersiar keluar shg orang lain / umum mengetahuinya.b.- DELUSION OF CONTROL waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan ttt dari luar.- DELUSION OF INFLUENCE waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan ttt dari luar.- DELUSION OF PASSIVITY waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar.- DELUSION PERCEPTION pengalaman inderawi yang tak wajar, yg bermakna khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik / mukjizat.c. HALUSINASI AUDITORIK:- suara halusinasi yg berkomentar terus menerus trhdp perilaku pasien.- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.d. waham menetap jenis lain , yg menurut budaya setempat tidak wajar dan sesuatu yang mustahilii. PALING SEDIKIT 2 GEJALA:a. halusinasi yg menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide2 berlebihan yang menetap atua apabila terjadi setiap hari selama berminggu2/berbulan2 terus menerusb. arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat inkoheren atau pembicaraan yang relevan, atau neologismec. perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah, posisi tubuh ttt atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme atau stupord. gejala2 negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan soaial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika.

iii. adanya gejala2 khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu 1 bulan/>Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan , tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan diri secara sosial.

Diagnosis banding gangguan psikotik