20
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu : Pra instrumentasi Pada tahap ini,diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter, karena tanpa kerja sama yang baik akan mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi : a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir Pada tahap ini perlu diperhatikan apa yang diperintahkan oleh dokter dan dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat/ruangan, umur, jenis kelamin, data klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan jika diperlukan pengobatan yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang. b. Persiapan penderita 1)Puasa 2)Obat Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi, misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12, dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan

PJBL 1 fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

integumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blokintegumen blok

Citation preview

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKTerdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu :Pra instrumentasi Pada tahap ini,diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter, karena tanpa kerja sama yang baik akan mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi :a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulirPada tahap ini perlu diperhatikan apa yang diperintahkan oleh dokter dan dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat/ruangan, umur, jenis kelamin, data klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan jika diperlukan pengobatan yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.b. Persiapan penderita1) Puasa2) ObatPenggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi, misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12, dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis.3) Waktu pengambilanUmumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari tertutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus atas perintah dokter. Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung dengan tingkat kegawatan pasien dan memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter hematologi seperti jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan. Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100 ug/dl. Jumlah eosinofil akan lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari tengah malam sampai pagi.4) Posisi PengambilanPosisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma sebesar 10%, demikian pula sebaliknya. Hal lain yang penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan memberitahu apa yang akan dikerjakan.

1. BIOPSI KULITDEFINISI Pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan patologis mikroskopik. Secara umum, biopsi adalah pengangkatan sejumlah jaringan tubuh yang kemudian akan dikirim ke labotarorium untuk diperiksa. Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat penusuk khusus (skin punch) dengan mengambil bagian tengan jaringan.INDIKASIUntuk mencegah malignitas pada nodul yang asalnya tidak jelas, dengan warna dan bentuk yang tidak lazim dan pembentukan lepuh.PROSEDURPretest : Selama 1 minggu sebelumnya Anda harus menghentikan segala macam konsumsi obat yang membuat pembekuan darah terganggu seperti aspirin, Coumadin dan nonsteroidal anti-inflammatory Drugs (NSAIDs). Konsultasikan pada dokter apakah Anda harus tetap menkonsumsi obat-obatan yang diresepkan untuk Anda.

Intra test : Anda akan dibaringkan di atas meja periksa dengan memakai gaun rumah sakit. X-ray, CT scan atau ultrasonografi mungkin akan dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan lokasi biopsi. Lokasi biopsi dibersihkan. Obat bius dimasukkan ke dalam tubuh. Anda akan merasakan sakit menyengat ringan. Saat area biopsi sudah terbius, jarum kecil akan dimasukkan ke area yang akan diteliti. Sebagian jaringan-jaringan atau sel-sel diambil. Dalam beberapa kasus, pembedahan kecil dapat dilakukan agar jaringan atau benjolan dapat diambil untuk diperiksa. Beritahu dokter anda jika Anda merasa tidak nyaman. Setelah itu jarum akan diangkat. Daerah biopsi akan ditekan lalu akan dipasang kassa kecil. Jika dilakukan pembedahan , maka akan dilakukan penjahitan.Post test : Kemungkinan akan ada memar, rasa tidak nyaman ataupun bengkak di tempat biopsi dilakukan. Jika perlu, pakailah obat penghilang rasa sakit yang tidak mengandung aspirin. Letakkan es batu secukupnya di atas luka untuk mengurangi memar dan bengkak. Hindari aktivitas berat ataupun mengangkat beban lebih dari 2,5 kg selama 24 jam. Perlahan-lahan Anda dapat melakukan aktivitas normal kecuali ada pemberitahuan sebelumnya dari dokter. Hasil tes akan dikirim langsung ke dokter Anda. Dokter Anda akan memberitahukan hasilnya kepada Anda.

2. KULTUR DAN SENSITIVITASDEFINISI1. Adalah pertumbuhan mikroorganisme yang disengaja, pada lingkungan yang dikontrol, dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau studi lainnya, atau untuk komersial dan atau penggunaan pengobatan.2. Hasil produk dari pertumbuhan bakteri yang disengaja.INDIKASI Kultur virus dari cairan vesikel pada lesi (+) untuk HSV adalah cara yang paling baik karena paling sensitif dan spesifik dibanding dengan cara-cara lain. HSV dapat berkembang dalam 2 sampai 3 hari. Jika tes ini (+), hampir 100% akurat, khususnya jika cairan berasal dari vesikel primer daripada vesikel rekuren. Pertumbuhan virus dalam sel ditunjukkan dengan terjadinya granulasi sitoplasmik, degenerasi balon dan sel raksasa berinti banyak. Sejak virus sulit untuk berkembang, hasil tesnya sering (-).PROSEDURPretest :1. Persiapan alat dan bahan pemeriksaan :Alat-alat:a. Inkubatorb. Ose/sengkelitc. Lampu spirtusd. Tabung + rake. Pinsetf. Usap kapas sterilg. Jangka sorongBahan:a. Mueller Hinton Agarb. Mueller Hinton Darahc. Air garam fisiologis sterild. Larutan McFarlan 0,5e. Cakram antibiotic

2. Persiapan medium tesIntra test :Teknik ini dilakukan secara aseptis untuk menjaga agar kultur bebas dari kontaminasi jamur dan bakteri. Serta menggunakan metode agar difusi cakram dan dilakukan cara Kirby-Bauer (Standard Single Disc Method). Biakan bakteri yang berumur 24 jam pada agar miring seperti Escherichia coli dan pada agar darah miring seperti: Streptococcus sp. Dengan menggunakan senkelit ditanam pada 2,5 ml NaCl fisiologis, inkubasi selama 2 jam pada suhu 35oC. atau bila jumlah kuman cukup, dapat langsung disuspensikan sampai McFarland 0,5 pada NaCl fisiologis (0,9%). Suspensi biakan bakteri kemudian disesuaikan kekeruhannya dengan standard kekeruhan McFarland 0,5. Dengan menggunakan swab kapas steril, swab kapas ini dicelupkan dalam suspense biakan tadi yang setelah diperas dengan cara menekan dan memutar swab kapas pada dinding tabung diluar cairan sebanyak dua kali, lalu diusapkan pada lempeng agara Muller-Huton dengan cara garis menggaris, rapat, dan sejajar, lalu putar 60 derajat dan lakukan garisan serupa dengan lidi kapas yang sampai tiga kali, hingga terjadi penyebaran biakan bakteri secara merata keseluruh permukaan agar. Biakan bakteri pada lempeng agar ini lalu dibiarkan mongering selama 4-5 menit (tidak boleh lebih dari 15 menit). Kemudian letakkan cakram antibiotic pada lempeng agar tersebut yang berdiameter 10cm sebanyak 8 cakram antibiotic dengan menggunakan pinset atau dispenser disc. Selanjutnya lempeng agar tersebut diinkubasi pada suhu 35oC selama 18-24jam Keesokan harinya dilihat ada tidaknya zona hambatan yang terbentuk di sekitar cakram antibiotic Catatan pemeriksaan harus diulang : Bila kuman tidak tumbuh merata Bila kuman terkontaminasi Bila kuman belum tumbuh eramkan lagi selama 48 jam Untuk kuman yang memerlukan CO2, ikubasi dilakukan dengan pada ikubator CO2 atau Candle Jar Untuk kuman-kuman : streptoccus pneumonia, MRSA pembacaan dilakukan setelah 20-24 jam.

Post test :1) Pengukuran zona hambatan dengan menggunakan alat ukur geser (caliper) atau penggaris pada zona yang jernih.2) Interpretasi hasilPembacaan dan evaluasi kepekaan mengikuti petunjuk tabel yang dibuat oleh CLSI (clinical and laboratory standart institute) yaitu S(sensitif), I(intermediet), dan R (resisten).3) Bakteri dengan jumlah isolasi kurang dari 20 dijadikan satu menjadi organism lain-lain.4) Hasil pemeriksaan kultur darah dikelompokan menjadi 3 kategori yaitu sensitif, intermediet dan resisten berdasrakan breakpoints dari antibiotika yang digunakan yaitu sefalosporin generasi tiga.5) Hasil pemeriksaan uji resisten terhadap antibiotika sefalosporin generasi tiga dianalisis selama 2001-2006.

3. TZANCK TESTDEFINISIMetode pengujian luka untuk virus herpes simpleks (yang menyebabkan luka dingin, melepuh demam, atau luka kelamin), atau virus varicella-zoster (yang menyebabkan cacar air dan "shingles").INDIKASITes ini untuk mendeteksi penyakit yang disebabkan oleh virus herpes. PROSEDURPretest :Persiapan Pasien (Semua Metode)1. Sarankan pasien untuk jadwal pemeriksaan ginekologi-nya dua minggu setelah hari pertama dari periode menstruasi terakhir dan lebih disukai bila dia tidak aktif perdarahan.2. Menyarankan pasien untuk tidak menggunakan obat vagina, kontrasepsi vagina, atas douche selama 48 jam sebelum ujian.3. Hubungan seksual tidak dianjurkan malam sebelum pemeriksaan.4. Penggunaan pelumas, misalnya, KY jelly, harus diminimalkan sebelum spesimen koleksi. Spekulum mungkin dibilas dalam air hangat atau normal saline untuk membantu penyisipan.5. Kelebihan lendir atau eksudat purulen pada permukaan serviks harus lembutdihapus dengan kapas dibasahi sebelum mendapatkan sampel.

Intra test :1. Megumpulkan kerokan dari dasar ulkus atau lesi tersebut menggunakan spatula plastik. Bilas bahan menjadi botol ThinPrep, penuh semangat berputar-putar spatula sepuluh kali.2. Pasang tutup pada botol dan kencangkan sehingga garis torsi pada tutup melewati garis torsi pada botol.3. Label botol dengan dua bentuk identifikasi unik pasien.4. Mengisi formulir konsultasi sitologi Gyn. Lihat Sitologi Formulir Konsultasi Penyelesaian - Gyn untuk instruksi untuk menyelesaikan Gyn permintaan dan melaksanakan pernyataan penerima maju sebagai diperlukan oleh CMS. Tunjukkan pada form sumber spesimen.5. Kirim spesimen dan bentuk Gyn ke laboratorium. Jangan gunakan tabung rumah sakit sistem transportasi setiap spesimen sitologi.6. Lihat Sitologi Koleksi Tzanck Prosedur pengajuan uji spesimen dari situs SELAIN itu Female Genital Tract. Menyerahkan spesimen ini menggunakan Non-Gyn Sitologi Formulir Konsultasi.

4. SKIN SCRAPPINGDEFINISITeknik dasar dalam ilmu penyakit kulit yang di terapkan pada kasus dalam proporsi tinggi. Tes ini memungkinkan lapisan epidermis yang tipis dan folikel rambut dan keduanya dapat dijadikan sebagai sampel Tes ini umumnya digunakan untuk diagnose infestasi parasit seperti sarcoptimange, cheyletiellosis and demodicosis.INDIKASISering digunakan dalam diagnosis dari infestasi parasit seperti sarcoptic, cheyletiellosis kudis dan demodicosis. Penggunaan penting dari tes ini adalah untuk mendeteksi tungau, yang dalam ukuran mikroskopis.PROSEDURPratest :Persiapan bahan/material ekstrak alergen. gunakan material yang belum kedaluwarsa gunakan ekstrak alergen yang terstandarisasiPersiapan Penderita : Menghentikan pengobatan antihistamin 5-7 hari sebelum tes. Menghentikan pengobatan jenis antihistamin generasi baru paling tidak 2-6 minggu sebelum tes. Usia : pada bayi dan usia lanjut tes kulit kurang memberikan reaksi. Jangan melakukan tes cukit pada penderita dengan penyakit kulit misalnya urtikaria, SLE dan adanya lesi yang luas pada kulit. Pada penderita dengan keganasan,limfoma, sarkoidosis, diabetes neuropati juga terjadi penurunan terhadap reaktivitas terhadap tes kulit ini.Persiapan pemeriksa : Teknik dan ketrampilan pemeriksa perlu dipersiapan agar tidak terjadi interpretasi yang salah akibat teknik dan pengertian yang kurang difahami oleh pemeriksa. Ketrampilan teknik melakukan cukit Teknik menempatkan lokasi cukitan karena ada tempat2 yang reaktifitasnya tinggi dan ada yang rendah. Berurutan dari lokasi yang reaktifitasnya tinggi sampai rendah : bagian bawah punggung > lengan atas > siku > lengan bawah sisi ulnar > sisi radial > pergelangan tangan.Intratest : Scraping kulit dilakukan dengan mengumpulkan sampel kulit dengan menggunakan pisau bedah. Pisau digunakan untuk lembut mengikis lapisan kulit, biasanya sampai sejumlah kecil darah terlihat. Hal ini penting, terutama jika parasit yang diduga, karena mereka tinggal jauh di dalam kulit. Sampel sel kulit diletakkan di slide mikroskop, dicampur dengan minyak dan dievaluasi di bawah mikroskop.Post test: Biasanya hasil tersedia dalam waktu 30 menit. Dokter akan menyerahkan sampel kulit ke laboratorium luar. Hasil dapat selesai dalam waktu dua sampai empat hari.

5. PATCH TESTDEFINISIUntuk mengenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien dibawah plester khusus (exclusive putches).INDIKASIDermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi + lemah. Bulla yang halus, papula dan gatal gatal yang hebat reaksi + sedang. Bulla, nyeri, ulserasi reaksi + kuat.PROSEDURPratest : Dilakukan pada anak usia minimal 3 tahun. Dua hari sebelum tes, anak tidak boleh melakukan aktivitas yang berkeringat atau mandi. Punggungnya pun tidak boleh terkena gesekan dan harus bebas dari obat oles, krim atau salep Tes akan dilakukan di kulit punggung

Intratest : Teknik patch test yang dilakukan adalah dengan menempatkan bahan-bahan kimia dalam tempat khusus (finn chamber) kemudian bahan yang ditest ditempelkan pada kulit normal, klien kemudian ditutup selama dua hari. Setelah dua hari, penutup dilepas dan dibiarkan selama 15 sampai 25 menit, lalu dibaca kelainan-kelainan yang ada. Pada tempat itu mungkin terjadi eritema, udema, papula, vesikula, dan kadang-kadang bisa terjadi bula dan nekrosis. Pembacaan patch test menurut Fisher adalah:O: tidak ada reaksi+ : eritema ++: eritema dan papula+++: eritema, papula dan vesikula++++: udema yang jelas dan vesikulaPost test:Hasil postif ditunjukkan dengan munculnya bercak kemerahan (rash) atau melenting pada kulit terebut.

6. PCR TESTDEFINISIPolymerase chain reaction (PCR) adalah suatu proses pembentukan cetakan DNA secara berulang kali dengan menggunakan prosedur dan waktu yang tertentu. PCR menggunakan teknik amplifikasi (perbanyakan) secara spesifik pada suatu segmen DNA secara in vitro dengan menggunakan DNA polymerase, cetakan (template), DNA genom, dan primer oligonukleotida yang akan menempel pada segmen yang akan diamplifikasi.INDIKASIPrinsip dasar dari teknik PCR tersebut merupakan adanya enzim DNA polymerase yang digunakan untuk membuat cetakan dari segmen DNA yang diinginkan.PROSEDURProses PCR terdiri ari 3 tahapan, yaitu:1. DenaturasiAdalah proses penguraian materi genetic (DNA/RNA) dari bentuk heliksnya yang dipisahkan dengan suhu 90-96o C.2. Anneling (pelekatan) atau hibridisasiAdalah suatu proses penempelan primer ke DNA template yang sekarang hanya dalam satu untai.3. Polimerisasi (sintesis)Adalah suatu proses pemanjangan suatu rantai DNA baru yang dimulai dari primer.Aplikasi dari PCR yaitu:1. Mendeteksi penyakit yang dapat menginfeksi, variasi dan mutasi dari gen.2. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies atau untuk mengetahui dari mana spesies tersebut berasal.3. DNA atau RNA yang telah dianalisis dengan menggunakan teknik PCR digunakan untuk meneliti penerapannya dalam bidang klinik dan obat-obatan forensic, mengembangkan teknik-teknik dalam bidang genetika dan untuk mendiagnosa.4. Untuk membuat cDNA library, yaitu sebuah set dari hasil cloning yang mewakili sebanyak mungkin dari suatu tipe sel tertentu dengan waktu tertentu. Pembuatan cDNA library tersebut menggunakan teknik Transverse Replication PCR.

7. SEROLOGIDEFINISIUji serologi adalah membedakan bakteri berdasarkan sifat-sifat antigeniknya. Uji serologi telah digunakan secara luas untuk diagnosis laboratories penyakit menular. Uji laboratories yang didasarkan pada reaksi antigen-antibodi memperluas ketrampilan diagnostic pada ahli klinik dan mempedomani usaha-usaha pengobatan. Uji serologi merupakan bagian yang besar dari teknik dasar dalam ilmu penyakit kulit yang di terapkan pada kasus dalam proporsi tinggi. Tes ini memungkinkan untuk dilakukan pada lapisan epidermis yang tipis dan folikel rambut.INDIKASIPemeriksaan serologi direkomendasikan kepada orang yang mempunyai gejala herpes genital rekuren tetapi dari hasil kultur virus negatif, sebagai konfirmasi pada orang-orang yang terinfeksi dengan gejala- gejala herpes genital, menentukan apakah pasangan seksual dari orang yang terdiagnosis herpes genital juga terinfeksi dan orang yang mempunyai banyak pasangan sex dan untuk membedakan dengan jenis infeksi menular sexual lainnya.PROSEDURa. Pertama periksalah serum untuk mencari ada tidaknya IgG spesifik untuk Toksoplasma, bila hasilnya (-), berarti anda tidak pernah terinfeksi Toksoplasma. Bila (+), berarti Anda pernah terinfeksi.b. Bila (+) IgG, maka untuk menentukan kapan infeksi tersebut, anda harus melakukan pemeriksaan serum untuk mencari ada tidaknya IgM toksoplasma.c. Bila IgG (+) dan IgM (-) : Anda telah terinfeksi lebih dari setahun yang lalu. Saat ini anda mungkin telah mengembangkan kekebalan terhadap parasit itu, anda tidak perlukhawatir untuk hamil.d. Bila IgG (+) dan IgM juga (+) : Anda tengah mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir (mungkin pula ada false pada hasil IgM). Anda harus catat berapa angka IgM tersebut.e. Selanjutnya anda harus melakukan lagi pemeriksaan IgM (jika perlu lakukan pemeriksaan IgG juga) setelah 2minggu dari pemeriksaan pertama.f. Bila IgM tetap (+) atau malah naik angkanya, berarti Anda sedang terinfeksi toksoplasma. Sebaiknya anda sembuhkan dulu infeksi ini baru kemudian mulai hamil.

REFERENSIhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003416.htm. Updated by : Shabir Bhimji MD, PhD, Specializing in General Surgery, Cardiothoracic and Vascular Surgery, Midland, TX. Review provided by : VeriMed Healthcare Network. Also reviewed by : David Zieve, MD, MHA, Medical Director, A.D.A.M., Inc.

http://www.netdoctor.co.uk/health_advice/examinations/biopsy.htm

http://www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=2466

http://www.news-medical.net/health/Biopsy-What-is-Biopsy.aspx

http://www.healthline.com/galecontent/tzanck-preparation-1#ixzz1PEoXVk00

PJBLPEMERIKSAAN DIGNOSTIK PADA SISTEM INTEGUMEN

Disusun oleh :ANGGRAENI CITRA .S (105070200131007)PSIK K3LN

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA2011