IDENTIFIKASI TINGKAT STRES PADA LANSIA HIPERTENSI DI
of 16/16
IDENTIFIKASI TINGKAT STRES PADA LANSIA HIPERTENSI DI PUSKESMAS ARJUNOMALANG SKRIPSI DiajukanSebagai Salah SatuSyarat UntukMemperolehGelarSarjanaFisioterapi OLEH IMA RIZKILLAH 201510490311083 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2019
IDENTIFIKASI TINGKAT STRES PADA LANSIA HIPERTENSI DI
Text of IDENTIFIKASI TINGKAT STRES PADA LANSIA HIPERTENSI DI
DI PUSKESMAS ARJUNOMALANG
DI PUSKESMAS ARJUNOMALANG
B. Konsep Stres
..................................................................................................
20
C. Konsep Hipertensi
..........................................................................................
31
A. Kerangka Konsep
...........................................................................................
44
A. Desain Penelitian
............................................................................................
45
C. Definisi Operasional
........................................................................................
47
D. Tempat Penelitian
...........................................................................................
47
E. Waktu Penelitian
............................................................................................
47
F. Etika Penelitian
..............................................................................................
48
A. Karakteristik Responden
...............................................................................
51
BAB VI PEMBAHASAN
..........................................................................................
55
2. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
................................. 56
3. Identifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
........................................ 56
4. Identifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
......................... 58
5. Identifikasi Tingkat Stres Pada Lansia Hipertensi
.................................... 58
B. Keterbatasan Penelitian
.................................................................................
61
C. Implikasi Fisoterapi
.......................................................................................
61
A. Kesimpulan
....................................................................................................
63
B. Saran
..............................................................................................................
64
Bagan 4.1 Bagan Penelitian
.......................................................................................
43
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Identifikasi Responden Berdasarkan Usia
........................................................ 53
Tabel 5.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
......................................... 54
Tabel 5.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
................................................ 54
Tabel 5.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
................................ 55
Tabel 5.5 Identifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Stres
.......................................... 55
Tabel 5.6 Identifikasi Responden Berdasarkan Tekanan Darah
....................................... 56
viii
Lampiran 2 Informed Consent
Lampiran 4 Standart Operating Procedure(SOP) Pengukuran Tekanan
Darah
Lampiran 5 Kuesioner Penelitian
Lampiran 7 Surat keterangan melakukan penelitian
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 13 Hasil Deteksi Plagiasi
Lampiran 14 Curiculum Vitae
Andi, Y (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Amir, N (2002). Diagnosis Dan Pelaksanaan Depresi Pasca Stroke.
(Sitasi 26
oktober 2012).
Amriana, F (2012). Hubungan Antara Stres Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Lansia
Di Shelter Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan
Kabupaten
Sleman Provonsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anggrara, FHD, dan Prayitno, N (2013). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
tekanan darah dipuskesmas telaga murni.
Ariani, D (2000). Hubungan Antara Religiusitas Dengan Tingkat
Stress Pada
Penyandang Cacat Fisik. Skripsi. Program Sarjana Fakultas
Psikologi
Universitas Airlangga.
Arif, D (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi Pada
Lansia Di Pusling Desa Klumpit Upt Puskesmas Gribig Kabupaten
Kudus.
Astuti, V. W (2010). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Depresi Pada
Lansia Di Posyandu Sejahtera GBI Setia Bakti Kediri. STIKES RS.
Baptis
Kediri.
dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat di Poliklinik
Dewasa
Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008. Pekan
baru
Riau: Faculty of Medicine, Universitas Riau. Jurnal Kesehatan
Masyarakat.
Astuti, WK (2016). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
pada Lansia di
Posyandu Padukuhan Medari Gede Caturharjo Seleman Yogyakarta.
Skripsi.
Yogyakarta: STIKES Jendral Achmad Yani.
Azizah, L.M (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Efendi,
Barnad, C (2002). Kiat Jantung Sehat. Kaifa. Bandung. 44–218.
Budiono (2015). Hubungan Antara Aktifitas Fisik dengan Status
Kesehatan
Hipertensi di Desa Ngabean, Kecamatan, Mirit, Kabupaten
Kebumen.
Skripsi. Kebumen : STIKES Muhammadiyah Gombong
Budi Artyaningrum (2015). Faktor-faktor yang berhubmgam dengan
kejadian
hipertensi tidak terkendali pada penderita yang melakukan
pemeriksaan rutin
di uskesmas kendungmundu kota semarang tahun 2014.
Cranwell-Ward, J (1990). Thriving on Stress. London. Routledge.
Departemen Sosial
RI, 2003. Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Jakarta.
Carole, A (2008). Evaluating Sleep Quality in Older Adults: The
Pittsburgh Sleep
Quality Index Can Be Used to Detect Sleep Disturbances or
Deficits.
Chayatin, M. & Mubarak, W (2007). Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta: EGC.
Dalimartha. S, (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta : Penebar
Plus.
Depkes (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Dinkes Provinsi Jawa Tengah (2014). Buku Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah
Tahun 2013. Semarang: Din- kes Provinsi Jawa Tengah
Feldman, R.S (1989). Adjustment, Applying Psychology in A Complex
World. New
York.
Fitriana, N (2007). Hipetensi pada Lansia. Jakarta : Erlangga
Gangwich, J (2006). Short Sleep Dur ration as a Risk Factor for
Hypertension.
Analyses of The First National Health and Nutrition Examination
Survey.
American : Heart Association
Gunarsa, S. D (2011). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga.
Jakarta: PT
BPK Gunung Mulia.
Gusti Ayu Trisna Parasari (2015). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga
Dengan
Tingkat Depresi Pada Lansia Di Kelurahan Sading. Program Studi
Psikologi,
Fakultas Psikologi, Universitas Udayana.
Golman (2007). Disturbed Sleep Linked to Poorer Daytime Function in
Older
Women.
Diperolehdari:http://www.sciencedaily.com/releases/2007/10/071001081628.
htm.
Haditono, S. R (1989). Kebutuhan dan Cinta Diri Orang Lanjut Usia.
Laporan
Penelitian. Yogyakarta. Lembaga Penelitian Universitas Gadjah
Mada.
Havisa, Riska (2014). Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah
pada Usia
Lanjut di Posyandu Lansia Dusun Jelapan Sindumartani Ngemplak
Sleman
Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Komunitas.
Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Lanjut Usia
Majapahit
Mojokerto. Jombang. BPPM STIKE SPEMKAB Jombang.
Hurlock, E. B (1980). Developmental Psychology. 4th Edition. New
Delhi: Tata
Mcgraw-Hill Publishing.
Indriana, Y (2010). Tingkat Stres Lansia Di Panti Werdha “Pucang
Gading”
Semarang. Jurnal Psikologi Undip Vol. 8, No. 2.
Indarwati, Nova (2012). Hubungan antara Kualitas Tidur Mahasiswa
yang
Mengikuti UKM dan Tidak Mengi- kuti UKM pada Mahasiswa
Reguler
Fakultas Ilmu Keperawatan.Skripsi. Depok: Fakultas Ilmu
Keperawatan,
Universitas Indonesia.
Indriana, K (2010). Tingkat Stres Lansia Di Panti Wredha “Pucang
Gading”
Semarang.
Indriyani, W. N (2009). Deteksi Dini Kolesterol, Hipertensi Dan
Stroke. Millestone.
Jakarta
John Wiley & Sons Inc. Zimbardo, P.G (1985). Psychology and
Life. Scot, Foresman
and Company, Illinois.
Karepowan, R. S.,Moner, Mano et al (2018). Hubungan Kemunduran
Fisiologis
Dengan Tingkat Stres Pada Lanjut Usia di Puskesmas Kakaskasen
Kecamatan
Tomohon Utara.
Kementerian Kesehatan RI (2014). Pusat Data dan Informasi. Jakarta
selatan
Kowalski, R (2010). Terapi Hipertensi. Bandung: Mizan Pustaka
Krishnan, A (2013).Hypertension in the sount–east asian region :
an
overview’.Journal Regional Health Forumvol. 17, no.1,
hlm.7-14.
Kristiana (2010). Hubungan Tingkat Stres dan Peningkatan Tekanan
Darah
Terhadap Kualitas Tidur pada Lansia di Polokarto.
Kushartanti (2006). Pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap
fleksibilitas
sendi pada lansia di Panti Wreda Wening Wardoyo Ungaran.
Kimura, M (2005). Gender-specific Sleep Regulation. Diperoleh
dari:
http://web.ebscohost.com.
Kiki Mellisa Andria (2013). Hubungan Antara Perilaku Olahraga,
Stress dan Pola
Makan Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lanjut Usia di Posyandu
Lansia
Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya.
Jurnal
Promkes, Vol. 1, No. 2 Desember 2013: 111–117
Lany Gunawan (2005), Hipertensi, Kanisius, Yogyakarta.
Lany Sustrani, Alam Syamsir, Hadibroto Iwan (Tim Redaksi
Vitahealth) (2005),
Hipertensi, Gramedia, Jakarta.
Lindia Prabhaswari (2015). Gambaran Kejadian Depresi Pada Lanjut
Usia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Petang I Kabupaten Badung Bali.
Martuti (2009). Merawat dan Menyembuhkan Hipertensi. Bantul: Kreasi
Wacana
Muhammadun (2010). Hidup Bersama Hipertensi. Yogyakarta: In
Books
Mardiana, Y. & Zelfino (2014). Hubungan Antara Tingkat Stres
Lansia Dan
Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di RW 01 Kunciran Tangerang.
Martha, K (2012). Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta:
Araska.
Makhfudli (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Maryam, Siti (2008). Mengenai Usia Lanjut Dan e-journal Keperawatan
(e-Kp)
Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 7 Perawatannya, hal 32. Salemba
Medika.
Martono, H (2009). Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia). Jakarta:
Balai Penerbit
FKUI.
Mc. Graw-hill Book Company. Frasser, T.M (1985). Stres dan Kepuasan
Kerja.
Jakarta. PT. Pustaka Binaan Presindo.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R (1998). Psikologi
Perkembangan:
Pengantar Dalam Berbagai Perkembangannya. Ed 5. Yogyakarta:
Gadjah
Mada University Press.
Pendidikan) dan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah pada Lansia
di
Kelurahan Makam Haji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
Skripsi. Surakarta: UMS.
Nurrahmani, U. 2012. Stop Hipertensi. Yogyakarta: Familia.
Neugarten, B.L., Havighurst, R.J.., & Tobin, S.S (1968).
Personality and Patterns og
Aging dalam Neugarten, B.L (Ed).
Nugroho, W (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3.
Jakarta : EGC.
Putri (2013). Hubungan Perubahan Fungsi Fisik Terhadap Kebutuhan
Aktivitas
Hidup Sehari-hari Pada Lansia dengan Stroke di Unit Rehabilitasi
Sosial
Kota Semarang. Jurnal.
Press. Rogers, D (1979). The Adult Years, An Introduction To Aging.
New Jersey:
Prentice-Hall Inc. Sarafino, EP. 1990. Health Psychology:
Biopsychosocial
Interaction. New York
Potter, P.A.,& Perry, A.G (2005). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik(Volume 2) (Edisi 4). Jakarta: EGC.
Potter, P.A. & Perry, A.G (2009). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik (Volume 1) (Edisi 7). Jakarta: EGC.
Rafknowledge (2004). Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta :
PT. Elex
Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Sapkota A & Pandey S (2013). Stress level among the geriatric
population of urban
area in eastern Nepal. Nepal Med Coll J; 15(2): 91-4. Unidop.
Sheps, S. G (2005). Mayo Clinic Hipertensi. Jakarta: PT Intisari
Mediatama.
Siringoringo, M (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Hipertensi Pada
Lansia Di Desa Sigaol Simbolon Kabupaten Samosir Tahun 2013.
http://jurnal.usu.ac.id/
kabupaten lamongan”. Lamongan. BPPM stikes muhammadiyah
lamongan.
Sutinah, Maulani (2017). Hubungan Pendidikan, Jenis Kelamin dan
Status
Perkawinan Dengan Depresi Pada Lansia
Suardana, I. W (2011). Hubungan Faktor Sosio Demografi, Dukungan
Sosial Dan
Status Kesehatan Dengan Tingkat Depresi Pada Agregat Lanjut
Usia.
Majalah Kedokteran Indonesia., 57(7):, 233–8.
Sukadiyanto (2010). Stres Dan Cara Menguranginya.
South, M (2014). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Di
Puskesmas
Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara.
Yudistira. Maryam, Siti et al (2008). Mengenai Usia Lanjut Dan
Perawatannya, hal
32. Salemba Medika.
Yukez (2004). Exercise and Physical activity for Hear Rate.
Philadelphia:
Butterworth-Heineman Elselvier Science Limited.
Jakarta: Swadaya.
Wiryowidagdo, S (2002). Obat tradisional untuk penyakit jantung,
darah tinggi dan
kolestrol. Jakarta: agromedia Pustaka.
Pathophysiology,and Therapy of Arterial Stiffness.
Arteriosclerosis,
Thrombosis, and Vascular Biology, 25, 932-943.