12
FRAKTUR MANDIBULA ANAMNESIS Keluhan utama : nyeri pada rahang bawah dan kepala setelah kecelakaan lalu lintas Riwayat perjalanan penyakit: ± 1 jam SMRS, sepeda motor yang ditumpangi penderita terjatuh setelah dicopet. Penderita jatuh ke aspal dengan kepala membentur benda keras, penderita menggunakan helm. Nyeri kepala (-), pusing (-), mual (-), muntah (-), keluar darah dari hidung (-), keluar cairan dari telinga (-), pandangan kabur (-), pandangan ganda (-), telinga berdenging (-), penurunan pendengaran (-), nyeri atau kaku saat menggerakan rahang (+), mati rasa pada bibir dan pipi (-). Nyeri di leher, dada, perut, pinggang, dan anggota gerak (-), sesak (-), kelemahan anggota gerak (-). BAK dan BAB tidak ada keluhan. Riwayat penyakit dahulu Riwayat darah tinggi disangkal Riwayat alergi, asma disangkal Riwayat kencing manis disangkal Riwayat Keluarga 1

fraktur mandibula

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jj

Citation preview

Page 1: fraktur mandibula

FRAKTUR MANDIBULA

ANAMNESIS

Keluhan utama : nyeri pada rahang bawah dan kepala setelah kecelakaan

lalu lintas

Riwayat perjalanan penyakit:

± 1 jam SMRS, sepeda motor yang ditumpangi penderita terjatuh setelah

dicopet. Penderita jatuh ke aspal dengan kepala membentur benda keras,

penderita menggunakan helm. Nyeri kepala (-), pusing (-), mual (-), muntah (-),

keluar darah dari hidung (-), keluar cairan dari telinga (-), pandangan kabur (-),

pandangan ganda (-), telinga berdenging (-), penurunan pendengaran (-), nyeri

atau kaku saat menggerakan rahang (+), mati rasa pada bibir dan pipi (-). Nyeri

di leher, dada, perut, pinggang, dan anggota gerak (-), sesak (-), kelemahan

anggota gerak (-). BAK dan BAB tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat darah tinggi disangkal

Riwayat alergi, asma disangkal

Riwayat kencing manis disangkal

Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-)

PEMERIKSAAN FISIK

1. PRIMARY SURVEY

AIRWAY : airway clear

kontrol servikal baik

1

Page 2: fraktur mandibula

BREATHING : RR = 20 x / menit, jejas di thorax (-), retraksi (-) breathing

baik

CIRCULATION : N= 82 x/menit, isi dan tegangan cukup, tekanan darah

120/70 mmHg, perdarahan aktif (-)

DISABILITY : GCS = E4M6V5 = 15, pupil isokor, RC +/+

EXPOSURE : Regio frontal v. excoriasi uk 4cm, vulnus laceratum uk 0,5cm,

tepi tidak rata

Regio mandibula : v.laceratum uk 2cm, tepi tidak rata, dasar

subkutis, step off sulit dinilai, krepitasi (-), deformitas (-)

Regio patella dextra v.laceratum uk 3cm, tepi rata, dasar

subkutis, NVD baik, ROM aktif

2. SECONDARY SURVEY

a. Kepala : normocefali,simetris, deformitas (-), hematom (-)

b. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat,

isokor, RC +/+, d 3mm/3mm, edema preorbita (-)

Gerakan Bola Mata

baik ke segala arah, nyeri (-)

baik ke segala arah, nyeri (-)

c. Telinga : deformitas (-), sekret (-), hematom preaurikuler (-)

d. Hidung : deformitas (-), krepitasi (-), epistaksis (-), rhinorea (-)

e. Mulut :bibir sianosis (-), mukosa bibir dan lidah pucat (-),

maloklusi (-), krepitasi (-), sensibilitas (+), trismus (-), nyeri tekan regio

mandibula (+), false movement (+)

2

Page 3: fraktur mandibula

f. Gigi

VII VI V IV III II I I II III IV V VI VII

VII VI V IV III II I I II III IV V VI VII

Avulsi pada gigi 1.1 , 2.1 , 2.2 , 2.3 , 2.4

g. Leher : simetris, jejas (-)

h. Thorax :

I : simetris kanan dan kiri, tidak ada pergerakan dada tertinggal, retraksi

(-)

P : stem fremitus kanan dan kiri sama

P : sonor di seluruh lapangan paru

A : vesikuler (+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)

i. Jantung :

I : ictus kordis tidak terlihat

P : ictus kordis tidak teraba

P : batas atas jantung ICS II LPS sinistra, batas kanan ICS V LPS sinistra,

batas kiri ICS V LMS sinistra

A : HR 82x/m, reguler, bunyi jantung I-II normal, bising (-), gallop (-)

j. Abdomen :

I : datar

P : lemas, hepar/lien tak teraba, nyeri tekan (-)

P : timpani

A : bising usus (+)

k. Ekstremitas :

Superior Inferior

Akral dingin (-/-) (-/-)

Sianosis (-/-) (-/-)

Pucat (-/-) (-/-)

Capillary refill <2”/<2” <2”/<2”

3

Page 4: fraktur mandibula

DIAGNOSIS KERJA

CKR tertutup GCS 15 + fraktur parasimfisis mandibula

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL gtt xx/menit

- O2 8L/menit

- Ceftriaxon 2x1 g IV

- Ketorolac 3x30 mg IV

- ATS 1500 IU IM

- Betadine Kumur

- R/ ORIF (intra oral fiksasi mini plate dan mini cortex screw)

PROGNOSIS

Quo ad vitam : Bonam

Qua ad fungtionam : Bonam.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Fraktur mandibula adalah rusaknya kontinuitas tulang mandibular yang

dapat disebabkan oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung.

Klasifikasi

1. Single fr

2. Multiple fraktur

3. Simple fraktur/fr. Tertutup

4. Compound fr./fr terbuka

5. Complicated fr: dsertai komplikasi lain pd wajah & tlg kepala

6. Greenstick fr:satu sisi tlg patah sdgkn sisi laen melengkung

7. Comminuted fr.

4

Page 5: fraktur mandibula

8. Unfavorable fr.:fr yg tjd sejajar/ searah tarikan otot (m. buccinator/

masseter)

9. Favorable fr: grs fr menahan tekanan otot, tdk tjd displacement

Berdasarkan regio

• Fraktur simpisis (diantara insisivus medial)

• Fraktur parasimpisis ( antara insisivus lateral-caninus)

• Corpus (antara premolar 1 – molar 2)

• Angulus (molar selanjutnya – lateral dari ramus)

• Ramus (angulus – sudut TMJ)

• Condilus (segitiga tempat TMJ)

• coroid

Tempat yang paling lemah corpus, angulus, coroid

Diagnosis

Riwayat : tanggal, waktu, tempat kejadian, kronologis kejadian, catatan

medis, alergi, riwayat kecanduan alkohol dll.

Keadaan tidak sadar (koma), syok, amnesia, intoksikasi →sumber keluarga,

teman, polisi dll

Pemeriksaan klinis:

1. Pernapasan dan perdarahan

- Gangguan jalan napas dan perdarahan

- Vital sign

5

Page 6: fraktur mandibula

- Status neurologis (orientasi waktu & tempat) → skala Glasgow

2. Pemeriksaan kepala dan leher

luka dicatat lokasi, panjang, kedalaman & kemungkinan struktur yg

terlibat spt arteri, saraf, glandula

abrasi, kontusio

observasi edema fasial → tanda adanya kerusakan struktur dibawahnya

spt hematom, fraktur atau keduanya.

3. Saraf2 kranial

n. Cranialis 3,4,5,6,7 → terjadi palsi/ tidak

4. Wajah bagian tengah

- pemeriksaan manual dgn palpasi dr superior ke inferior

- catat bagian yg mengalami nyeri tekan, baal ( tanda adanya fraktur atau

cedera saraf)

5. Mandibula

- lokasi mandibula thd maksila

- pergerakan mandibula

- meatus acusticus berdarah → curigai fraktur pd subcondylus

- palpasi tepi inferior dan posterior mulai dari proc. Condylaris sampai

symphisis mandibula.

- catat nyeri tekan, baal, diskontinuitas

6. Pemeriksaan mulut

- oklusi

- gigi bergeser, avulsi

6

Page 7: fraktur mandibula

- periksa jaringan lunak mulut : abrasi, luka, kontusio, ekhimosis,

hematom

- serpihan gigi, beku darah

- maksila dicoba digerakkan

- palpasi gigi2 dan proc. Alveolaris → nyeri tekan. Mobilitas

Penatalaksanaan

1. Perawatan emergency

• Penyelamatan Jiwa : ABC

- jalan nafas (air ways):

sumbatan darah, fragmen tulang, lidah kebelakang, udem faring

- pernafasan (breating),

- sirkulasi (circulation)

7

Page 8: fraktur mandibula

• Perawatan luka jaringan lunak

kontrol perdarahan : dg penekan tampon atau jahitan sementara

• Immobilisasi sementara biasanya menggunakan headbandage

2. Perawatan definitif: reduksi, fiksasi

• reduksi: mengembalikan fragmen tlg ke anatomi Normal

• fiksasi: mempertahankan hingga proses penyembuhan terjadi

3. Stabilisasi

Reduksi

Reposisi tertutup

Adapun indikasi untuk reposisi tertutup di antaranya:

Fraktur favourable, non displaced fracture

Fraktur kondilus

Fraktur pada anak

Fraktur komunitif

Fraktur edentulous mandibula

Teknik : Ivy loop, Arch bar

Reposisi terbuka

Indikasi reposisi terbuka di antaranya:

Fraktur terbuka atau displace derajat sedang sampai berat

Fraktur yang tidak tereduksi dengan reposisi tertutup

8

Page 9: fraktur mandibula

Unfavorable fracture

Teknik : Wiring, Plating

Operasi

• Pemasangan plat

– Plat dilepas 3 bulan jika berbahan stainless / besi berbahaya;

jika berbahan titanium tidak perlu dilepas

– Anak-anak harus dilepas menghambat pembentukan rahang

Prognosis

• Dilihat dari :

– Jenis fraktur (fraktur simple lebih baik dibanding fraktur multiple)

– Berapa lama setelah kejadian

• Jika lama akan terbentuk callus potongan fragmen

patahan tidak akan bertemu terbentuk celah

9