Upload
dollfacewannabe
View
106
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Bedah Plastik
Status Bedah Plastik
Seorang Anak Perempuan 9 Tahun Dengan
Fraktur Simfisis Mandibula dan Fraktur Condylus Mandibula
Dextra
BAB I
STATUS PASIEN
A. ANAMNESIS
I. Identitas pasien
Nama : An. R S
Umur : 9 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Mojorejo – Karanganyar – Jawa Tengah
No RM : -
Tanggal Masuk : 20 Maret 2013
Tanggal Pemeriksaan : 21 Maret 2013
II. Keluhan Utama
Nyeri di dagu setelah terjatuh
III. Riwayat Penyakit Sekarang
Kurang lebih 5 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien
bermain sepeda dengan membonceng temannya. Saat melewati jalanan
yang menurun, pasien tidak dapat mengerem sehingga terjatuh dengan
posisi dagu membentur aspal. Oleh keluarganya, pasien dibawa ke
Puskesmas, lalu diinfus dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit karena
curiga terdapat fraktur mandibula.
Saat di IGD, pasien mengeluh pusing (+), muntah (-), pingsan
(-), kejang (-). Selain itu, pasien juga merasa nyeri (+) di bagian dagu dan
pipi kanan, serta nyeri saat membuka mulut (+).
2
IV. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat diabetes melitus : disangkal
b. Riwayat alergi/asma : disangkal
c. Riwayat trauma : disangkal
d. Riwayat mondok : disangkal
V. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat diabetes melitus : disangkal
b. Riwayat alergi/asma : (+) asma pada ibu
c. Riwayat trauma : disangkal
B. ANAMNESIS SISTEMIK
Kepala : pusing (+)
Mata : mata kuning (-), penglihatan kabur (-),
pandangan ganda (-), berkunang-kunang (-)
Telinga : darah (-), lendir (-), cairan (-), telinga
berdenging (-), pendengaran berkurang (-),
nyeri depan telinga kanan (+)
Mulut : darah (+), gusi berdarah (-), sariawan (-),
mulut kering (-), gigi goyah (+) sulit berbicara
(-)
Hidung : penciuman menurun (-), darah (-), sekret (-)
Sistem Respirasi : sesak nafas (-), suara sengau (-), sering
tersedak (-)
Sistem Kardiovaskuler : nyeri dada (-), sesak saat aktivitas (-)
Sistem Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), diare (-)
Sistem Muskuloskeletal : nyeri otot (-), nyeri sendi (-)
Sistem Genitourinaria : nyeri BAK (-), kencing darah (-)
3
C. Pemeriksaan Fisik
I. Primary Survey
a. Airway : Bebas.
b. Breathing : Pernapasan spontan, thoracoabdominal RR:
20x/menit.
c. Circulation : Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 98x/menit.
d. Disability : GCS E4V5M6, reflek cahaya (+), pupil isokor
3mm/3mm, lateralisasi (-)
e. Exposure : Suhu 36,9 oC; jejas (+) lihat di status lokalis
II. Secondary Survey
a. Kepala : mesocephal, jejas (+) lihat di status lokalis
b. Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
(3mm/3mm), reflek cahaya (+/+), visus (+) normal,
jejas (+) lihat di status lokalis
c. Telinga : sekret (-), darah (-), nyeri tekan tragus (+)
d. Hidung : bentuk simetris, nafas cuping hidung (-), sekret (-),
darah (-)
e. Mulut : maloklusi (+), cross bite (+) gusi berdarah (-),
sublingual hematom (+), mukosa basah (+), gigi
goyah (+) 12-13-24-23, gigi tanggal (+) 22, maxilla
goyang (-), mandibula goyang (-), jejas (+) lihat di
status lokalis
f. Leher : pembesaran tiroid (-), pembesaran limfonodi (-), nyeri
tekan (-), Jugular Venous Pressure tidak meningkat
g. Thoraks : bentuk normochest, simetris, gerak pernafasan
simetris, jejas (-)
4
h. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler, bising (-)
i. Pulmo
Inspeksi : pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : sonor / sonor
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
j. Abdomen
Inspeksi : distended (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), defance muscular (-)
k. Ekstremitas : akral dingin oedem
D. Status Lokalis
- Regio Frontal Sinistra
Inspeksi : tampak vulnus ekskoriasi ukuran 3x2cm
- Regio Palpebra Superior Sinistra
Inspeksi : tampak vulnus apertum ukuran 3x1/2cm dasar subcutis
5
- -
- -
- -
- -
- Regio Mandibula Dextra
Inspeksi : oedem (+)
Palpasi : nyeri tekan (+)
- Regio Mentale
Inspeksi : tampak vulnus apertum ukuran 2x1cm dasar tulang
Palpasi : hipoestesi (+)
- Regio Labium Oris Inferior
Inspeksi : tampak vulnus ekskoriasi ukuran 2x1cm
- Regio Buccal Sinistra
Inspeksi tampak vulnus apertum ukuran 1x1/2cm
E. Assesment I
1. Suspek fraktur simfisis mandibula
2. Suspek fraktur condylus dextra mandibula
3. Vulnus apertum regio mentale dan palpebra superior sinistra
4. Multiple vulnus ekskoriasi regio fasial
F. Plan I
1. Infus RL 15 tpm
2. Inj. Metamizole 250 mg / 8 jam
3. Inj. Ranitidin 25 mg / 12 jam
4. Repair vulnus
5. Cek DL
6. Rontgen kepala AP
6
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium (20 Maret 2013)
Hb : 11,7 g/dL
AE : 4,15. 106/uL
Hct : 37 %
AL : 11,6. 103/uL
AT : 274. 103/uL
Golongan darah : O
PT : 15 detik
APTT : 34,4 detik
HBsAg : non reaktif
2. Foto Kepala AP (20 Maret 2013)
7
Foto Kepala AP :
Tampak garis fraktur di corpus mandibula dan processus styloideus kanan.
Trabekulasi tulang normal
Tak tampak tanda-tanda peningkatan intracranial
Calvaria intak
Tak tampak erosi/destruksi tulang
8
Tak tampak soft tissue mass/swelling
Kesan : fraktur corpus mandibula dan processus styloideus kanan
3. Foto Panoramik (20 Maret 2013)
Panoramik :
Tampak garis fraktur di corpus mandibula dan processus styloideus kanan
Trabekulasi tulang baik
Tampak benih gigi (+)
Tak tampak impacted teeth, amalgam, sisa akar, maupun missing
Tak tampak erosi/destruksi tulang
9
Tak tampak soft tissue mass/swelling
Kesan : fraktur corpus mandibula dan processus styloideus kanan
H. Assesment II
1. Fraktur simfisis mandibula
2. Fraktur condylus dextra mandibula
3. Vulnus apertum regio mentale dan palpebra superior sinistra
4. Multiple vulnus ekskoriasi regio fasial
I. Plan II
a. ORIF elektif
b. Diet makanan lunak
c. Menjaga oral higienitas
J. Prognosis
a. Ad vitam : dubia ad bonam
b. Ad sanam : dubia ad bonam
c. Ad kosmetikum : dubia ad bonam
d. Ad fungsionam : dubia ad bonam
10