Upload
trinoval-yanto-nugroho-skep
View
1.087
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
By: Trinoval Yanto Nugroho, S.KepWebsite: www.trinoval.web.id
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATANKEGAWAT-DARURATAN
THT
OLEH Trinoval Yanto Nugroho, S.Kep
Pendahuluan Kasus- kasus THT (Telinga, Hidung,
Tenggorok) Tidak semua masuk dalam kategori
gawat, hanya pada kasus- kasus tertentu saja diperlukan tindakan segera
Perlu diingat THT secara anfis saling berhubungan, sehingga apabila ada kelainan disalah satu sistem, perlu sekali untuk memeriksa sistem yang lain
Hidung Penyakit sinus Epistaksis Fraktur hidung
Penyakit sinus Dapat terjadi secara akut dan kronis Sinusitis akut cuaca dingin,
infeksi di hidung, kemasukan partikel- partikel asing saat berenang
Sinusitis kronis paparan alergen Tanda: ingus purulen, nyeri
tenggorok, dan nyeri kepala
Nyeri pada sinusitis
Kenali sesuai dengan sinus yang terkena: S. frontalis nyeri regio kepala depan S. spenoidale nyeri regio kepala
belakang S. maksilaris nyeri regio wajah dan
atas gigi S. ethmoidale nyeri regio sekitar mata
Pengkajian pada sinusitis Lakukan pada masing- masing area
sesuai sinus yang terkena Evaluasi sekret yang keluar
(purulen/ mukopurulen) Foto rontgen Pemeriksaan darah kurang
bermakna
Manajemen pengobatan Perawatan supportif: banyak minum,
pemberian analgetik, inhalasi Pemberian terapi vasokonstriksi dan
dekongestan (sudafad, triaminic, ornade) Anti histamin alergen Antibiotik Kultur produk drainase
Komplikasi Selulitis/ abses orbital Abses otak Osteomyelitis Meningitis
Epistaksis KENALI FAKTOR PENYEBAB Trauma/ infeksi Penyakit sistemik Hipertensi, gangguan anti koagulasi
Epistaksis spontan
Pengkajian epistaksis Lakukan secara menyeluruh, catat vital sign Kaji tingkat cemas penderita melihat darah
keluar dari hidung Kenali tanda- tanda kehilangan darah berat:
takikardia, hipotensi Kaji bagian dalam hidung dg spekulum/ otoskop Lakukan tamponade hidung Neusea dan vomit muncul jika perdarahan
berlangsung terus Lakukan pmx gol darah dan crossmatch
Manajemen pengobatan Perdarahan dari hidung bagian luar
Tekan dengan jari telunjuk selama 5 menit kontrol perdarahan
Tamponade menggunakan kasa yang mengandung epineprin, terutama penderita hipertensi
Monitor AGD
Fraktur hidung Terjadi akibat trauma langsung Terdapat tanda: nyeri, hidung bengkak,
perdarahan Sesak nafas terjadi karena hematoma dan
abses septum Lakukan: look, listen, feel
Kelainan eksternal hidung, krepitasi Foto rontgen
Manajemen pengobatan fraktur hidung BUKAN MERUPAKAN PRIORITAS
UTAMA PADA MULTIPLE INJURY Reduksi terhadap fragmen tulang Beri kompres dingin selama 24 jam
pertama
Bengkak berkurang
Tenggorok Laringotrakeobronkitis
Tindakan trakeostomi Benda asing
Perasat heimlich
Laringo trakeobronkitis Merupakan kondisi serius
Bayi dan anak- anak virus influenza type B dan streptokokkus
Pengkajian Gejala mirip ISPA disertai sumbatan
pada hidung dan dada, batuk, panas dan sukar bernafas
Manajemen pengobatan Kultur produk drainase Pemberian oksigen sesuai order Monitor AGD Trakeo/ trakeostomi apabila terjadi
gangguan nafas berat Anti biotik sesuai hasil kultur
Trakeostomi
Tujuan Membebaskan obstruksi jalan nafas
bagian atas Melindungi trakea serta cabang-
cabangnya terhadap aspirasi dan tertimbunya sekresi bronkus
Pengobatan thd penyakit
Perawatan
Perawatan pasca tindakan sangat penting
Penghisapan lendir Pemeriksaan periodik kanul dalam Humidifikasi buatan Perawatan luka di stoma Pencegahan infeksi sekunder
Penghisapan/ suction Beberapa jam pertama lakukan setiap 15 menit,
selanjutnya sesuai dengan banyaknya sekret dan kondisi penderita
Gunakan kateter penghisap steril dan disposibel Saat memasukan kateter tidak boleh dalam
keadaan negatif !!! Lama penghisapan 8- 10 detik Sebelum penghisapan beri oksigen selama 2-3
menit Antara penghisapan pertama dan selanjutnya
beri selang waktu beberapa saat Cara melakukan penghisapan dengan perlahan
dan gerakan memutar kateter
Benda asingKENALI
Adanya sumbatan suara nafas hilang
Sikap penderita: memegang leher, wajah terlihat cemas
Kondisi sangat darurat, bisa mengakibatkan kematian
Perasat Heimlich Tanyakan pada penderita: geleng kepala Berdiri dibelakang penderita Lingkarkan lengan mengelilingi dada Dengan tekanan kuat dan cepat yang
berpusat pada px Berhasil ekspulsi objek dan hilangnya
obstruksi segera PERHATIAN: TIDAK BOLEH MENGOREK
MULUT UNTUK MENGELUARKAN MAKANAN, KARENA HANYA AKAN MENYEBABKAN SUMBATAN LEBIH LANJUT
TELINGA MENIERE DISEASE
Merupakan penyakit klasik terdiri dari gejala:
Tuli sensori neural (unilateral) Vertigo spontan berulang Tinitus
Berlangsung lama gangguan keseimbangan dan resiko jatuh
Manajemen pengobatan Lipoflavonoid Diuretik dan diet rendah garam Hindari makanan yang
meningkatkan reaksi hipersensitivitas
Dukungan emosional Pemberian sedative Pembedahan
Diagnosa keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan peningkatan sekret di saluran nafas, adanya sumbatan jalan nafas oleh benda asing
Nyeri akut berhubungan dengan fraktur hidung
PK: Hipovolemik PK: Hipoksemia
Bersihan jalan tidak efektif Cegah terjadinya apirasi: monitor tingkat
kecemasan, reflek batuk, reflek menelan dan kemampuan menelan
Pertahankan kepatenan jalan nafas Lakukan suctioning Beri terapi oksigen sesuai order Monitor respirasi dan vital sign Beri terapi inhalasi sesuai order Atur posisi semi fowler
Nyeri akut Manajemen nyeri:
Kaji P,Q,R,S,TGunakan komunikasi terapeutikKontrol faktor lingkunganGunakan tekhnik non farmakologi
(relaksasi, guided imajery, distraksi, dll) Pemberian analgetik 5 benar
PK: Hipovolemia Pantau tempat terjadinya perdarahan Pantau tanda dan gejala syok
Frek. Nadi meningkat, TD turun, kulit dingin, pucat, sianosis, Hb dan Ht turun
Kolaborasi dengan medis untuk penggantian cairan yang hilang
Pantau tingkat kesadaran penderita
PK: Hipoksemia Pantau ketidakseimbangan asam basa;
AGD; perubahan status mental Beri oksigen sesuai order Ajarkan batuk efektif Perhatikan status hidrasi Evaluasi efek posisi terhadap oksigenasi Lakukan tekhnik fisioterapi dada Kultur sekret