15
Tugas ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS, DAN KIFOSIS Oleh: Etika Rahmi, S.Ked 04114705012

ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bahan

Citation preview

Page 1: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

Tugas

ULKUS DEKUBITUS SKOLIOSIS DAN KIFOSIS

Oleh

Etika Rahmi SKed 04114705012

DEPT ILMU KESEHATAN REHABILITASI MEDIK

RSUP DR MOHAMMAD HOESIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

A ULKUS DEKUBITUS

Definisi

Ulkus dekubitus adalah suatu keadaan kerusakan jaringan setempat yang

disebabkan oleh iskemia pada kulit (kutis dan subkutis) akibat tekanan dari luar yang

berlebihan 2 Umumnya terjadi pada penderita dengan penyakit kronik yang

berbaring lama Ulkus dekubitus sering disebut sebagai ischemic ulcer pressure

ulcer pressure sore bed sore

Etiologi

Pada dasarnya ulkus dekubitus terjadi akibat adanya factor primer dan sekunder

a Faktor primer

Tekanan dari luar yang menimbulkan iskemi setempat

b Faktor sekunder

Faktor-faktor yang menunjang terjadinya ulkus dekubitus antara lain

minus gangguan saraf vasomotorik sensorik motorik

minus kontraktur sendi dan spastisitas

minus gangguan sirkulasi perifer

minus malnutrisi dan hipoproteinemia

minus anemia

minus keadaan patologis kulit pada gangguan hormonal edema

minus maserasi

minus infeksi

minus higiene kulit yang buruk

minus inkontinensia alvi dan urin

minus kemunduran mental dan penurunan kesadaran

1 Lokasi ulkus dekubitus

Setiap bagian tubuh dapat terkena tetapi umumnya terjadi pada daerah tekanan dan

penonjolan tulang seperti tuberositas ischii trochanter mayor sacrum tumit lutut

maleolus siku scapula dan prosesus spinosus

2

Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan gambaran klinis yang penting berkenaan dengan

penatalaksanaannya

Stadium 1

Ulserasi terbatas pada epidermis dan dermis dengan eritema pada kulit Penderita

dengan sensibilitas baik akan mengeluh nyeri Stadium ini umumnya reversibel dan

dapat sembuh dalam 5 - 10 hari

Stadium 2

Ulserasi mengenai epidermis dermis dan meluas sampai ke jaringanadiposaTerlihat

eritema dan indurasi Stadium ini dapat sembuh dalam 10 - 15 hari

Stadium 3

Ulserasi meluas sampai ke lapisan lemak subkutis dan otot sudah mulai terganggu

dengan adanya edema inflamasi infeksi dan hilangnya struktur fibril Tepi ulkus

tidak teratur dan terlihat hiper atau hipopigmentasi dengan fibrosis Kadang-kadang

terdapat anemia dan infeksi sistemik Biasanya sembuh dalam 3 - 8 minggu

Stadium 4

Ulserasi dan nekrosis meluas mengenai fasia otot tulang serta sendi Dapat terjadi

artritis septik atau osteomielitis dan sering disertāi anemia Dapat sembuh dalam 3 - 6

bulan

Komplikasi

Komplikasi sering terjadi pada stadium 3 dan 4 walaupun dapat juga pada ulkus yang

superfisial Komplikasi yang dapat terjadi antara lain

1) Infeksi sering bērsifat multibakterial baik yang aerobik ataupun anerobik

2) Keterlibatan jaringan tulang dan sendi seperti periostitis osteitis osteomielitis

artritis septik

3) Septikemia

4) Anemia

5) Hipoalbuminemia

3

6) Kematian

Penatalaksanaan

A Pencegahan

Pencegahan ulkus dekubitus adalah hal yang utama karena pengobatan ulkus

dekubitus membutuhkan waktu dan biaya yang besar Tindakan pencegahan dapat

dibagi atas

1) Umum

a) Pendidikan kesehatan tentang ulkus dekubitus bagi staf medis penderita dan

keluarganya

b) Pemeliharaan keadaan umum dan higiene penderita

2) Khusus

a) Mengurangimenghindari tekanan luaryang berlebihan pada daerah tubuh

tertentu dengan cara

1048698 perubahan posisi tiap 2 jam di tempat tidur sepanjang 24 jam

1048698 melakukan push up secara teratur pada waktu duduk di kursi roda

1048698 pemakaian berbagai jenis tempat tidur matras bantal anti dekubitus seperti

circolectric bed tilt bed air-matras gel flotation pads sheepskin dan lain-

lain

b) Pemeriksaan dan perawatan kulit

Pengobatan

Pengobatan ulkus dekubitus dengan pemberian bahan topikal sistemik

ataupun dengan tindakan bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan

terjadi lebih cepat Pada pengobatan ulkus dekubitus ada beberapa hal yang perlu

diperhatkan antara lain

1) Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus

2) Mempertahankan keadaan bersih pada ulkus dan sekitarnya

4

3) Mengangkat jaringan nekrotik

4) Menurunkan dan mengatasi infeksi

1048698 Perlu pemeriksaan kultur dan tes resistensi

1048698 Antibiotika sistemik dapat diberikan bila penderita mengalami sepsis

selulitis

1048698 Ulkus yang terinfeksi hams dibersihkan beberapa kali sehari dengan larutan

antiseptik seperti larutan H202 3 povidon iodin 1 seng sulfat 05

1048698 Radiasi ultraviolet (terutama UVB) mempunyai efek bakterisidal

5) Merangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi

Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antara lain

a) Bahan-bahan topikal misalnya salep asam salisilat 2 preparat seng (Zn 0

Zn SO4)

b) Oksigen hiperbarik selain mempunyai efek bakteriostatik terhadap sejumlah

bakteri juga mempunyai efek proliferative epitel menambah jaringan

granulasi dan memperbaiki keadaan vaskular

c) Radiasi infra merah short wave diathermy dan pengurutan dapat membantu

penyembuhan ulkus karena adanya efek peningkatan vaskularisasi

d) Terapi ultrasonik sampai saat ini masih terus diselidiki manfaatnya terhadap

terapi ulkus dekubitus

6) Tindakan bedah selain untuk pembersihan ulkus juga diperlukan untuk

mempercepat penyembuhan dan penutupan ulkus terutama ulkus dekubitus stadium

III amp IV dan karenanya sering dilakukan tandur kulit ataupun myocutaneous flap

Prognosis

Terjadinya proses penyembuhan ulkus tergantung faktorfaktor primer dan sekunder

serta penatalaksanaan ulkus itu sendiri Perlu diingat pentingnya tindakan pencegahan

karena pada dasarnya ulkus dekubitus sesungguhnya dapat dicegah

5

B SKOLIOSIS

Skoliosis adalah kelainan pada vertebra berupa lengkungan abnormal kearah

lateral dapat terjadi pada satu regio vertebra atau lebih skoliosis idiopatik pada

orang dewasa disamping lengkungan kelateral kebanyakan disertai rotasi ruas

vertebra terutama terjadi pada usia 10-17 tahun

Lokasi skoliosis ditentukan berdasarkan region vertebra yaitu cervical

thoracal thoracolumbal lumbal dan double major (terdapat 2 lengkungan ditempat

yang berbeda) Beratnya skoliosis dinilai berdasarkan sudut skoliosis disebut ringan

lt1-15 derajat sedang 20-50 derajat berat gt45-50 derajat dan membahayakan

respirasi gt90 derajat3 Klasifikasi Lippman- Cobb yang lebih rinci dari menurut

Rajiah (2011) sebagai berikut4 I lt 20deg II 21-30deg III 31-50deg IV 51-75deg V 76-

100deg VI 101-125deg VII gt 125deg

Skoliosis dibagi menjadi 3 tipe besar Pertama tipe fungsional skoliosis

berkembang akibat kelainan pada bagian lain tubuh misalnya salah satu kaki lebih

pendek Kedua tipe neuromuskuler ada hubungannya dengan kelainan spinal

penyakit kongenital muscular dystrophy cerebral palsy dan Marfanrsquos diseases

Ketiga tipe degeneratif terjadi pada orang tua akibat penyakit pada vertebra seperti

artritis dan spur formation5 Ditemukan juga pembagian lain yaitu skoliosis

struktural (berkaitan dengan penyakit pada sistem saraf dan neuromuskuler) dan

skoliosis non struktural (sama dengan skoliosis fungsional bersifat sementara dan

berhubungan dengan penyakit tertentu misalnya spasme otot) Ada pula pembagian

skoliosis idiopatik berdasarkan usia yaitu infantil (lt 3 tahun) juvenile (4-10 tahun)

adolescent (11-18 tahun)

Kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak wanita Sebagian besar kasus

skoliosis tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik terjadi pada 80 kasus dan

kejadian pada wanita 7 kali lebih tinggi daripada laki-laki1 Diantara penyebab

skoliosis adalah heriditer kongenital penyakit neuromuskuler abnormalitas medulla

spinalis dan brainstem hormon gangguan fungsi vestibuler melatonin dan struktur

jaringan dan sel darah Faktorfaktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

6

skoliosis adalah jenis kelamin (anak wanita usia diatas 3 tahun) usia (skoliosis yang

terjadi pada anak usia muda berkembang lebih berat) sudut lengkungan (sudut besar

cepat menjadi lebih buruk) lokasi (lengkungan diatas lebih jelek) adanya gangguan

vertebra saat lahir (skoliosis menjadi lebih berat)

Diagnosis

Dari riwayat penyakitnya pertama-tama tidak dikeluhkan adanya nyeri

Biasanya skoliosis baru disadari oleh orangtua ketika anak beranjak besar yaitu

terlihat keadaan bahu yang tidak sama tinggi tonjolan skapula yang tidak sama atau

pinggul yang tidak sama Pada keadaan ini biasanya derajat pembengkokan kurva

sudah lebih dari 30 derajat Pada pemeriksaan fisis dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan antara lain

) Berdiri tegak untuk melihat adanya

Asimetri bahu leher tulang iga pinggul skapula

Plum line (kesegarisan antara leher dan pinggul)

Body arm distance (jarak antar lengan dengan badan)

) Membungkuk untuk melihat adanya

Rotasi (perputaran dari tulang punggung)

Derajat pembungkukan (kifosis)

Mengukur perbedaan panjang tungkai bawah (leg length discrepancy)

Pemeriksaan Tambahan

) Pemeriksaan dasar yang penting adalah foto polos (roentgen) tulang punggung

yang meliputi

Foto AP dan lateral ada posisi berdiri foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan skoliosis

Foto AP telungkup

Foto force bending R and L foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan setelah dilakukan bending

7

Foto pelvik AP

Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis kekakuan pada leher atau

sakit kepala dapat dilakukan pemeriksaan MRI

Penatalaksanaan

Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting

1 Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

2 Mempertahankan fungsi respirasi

3 Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

4 Kosmetik

Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih dikenal sebagai ldquoThe three Orsquosrdquo adalah

1 Observasi

Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat yaitu lt25o pada

tulang yang masih tumbuh atau lt50o pada tulang yang sudah berhenti

pertumbuhannya Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun

Pada pemantauan ini dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-

waktu tertentu Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke

dokter Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat lt20 dan 4-6 bulan bagi

yang derajatnya gt20

2 Orthosis

Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama

brace Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah

Pada kunjungan pertama ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40o

Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat

3Operasi

Tidak semua skoliosis dilakukan operasi Indikasi dilakukannya operasi pada

skoliosis adalah

Terdapat progresifitas peningkatan derajat pembengkokan gt40-45 derajat pada

anak yang sedang tumbuh

8

Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

Terdapat derajat pembengkokan gt50 derajat pada orang dewasa

C KIFOSIS

Kifosis didefinisikan sebagai pembungkukan tulang belakang lebih dari 40

derajat 20-40 terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak pada wanita Faktor

resiko terjadinya kifosis adalah usia hereditas fraktur vertebra degenarasi diskus

kadar mineral tulang rendah dan kelemahan otot spinal

Gejala kifosis yaitu postur tubuh membungkuk ke depan sakit pada leher dan

punggung kelelahan pada kifosis berat dapat terjadi sesak napas karena

pengembangan paru terganggu Untuk konfirmasi dilakukan pemeriksaan X-ray

untuk menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk

tulang

Terapi yang dapat dilakukan antara lain fisioterapi (exercise) pada kasus yang

lebih berat dapat diberikan brace (penyangga) tulang belakang dan bila keadaan

semakin memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan

9

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10

Page 2: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

A ULKUS DEKUBITUS

Definisi

Ulkus dekubitus adalah suatu keadaan kerusakan jaringan setempat yang

disebabkan oleh iskemia pada kulit (kutis dan subkutis) akibat tekanan dari luar yang

berlebihan 2 Umumnya terjadi pada penderita dengan penyakit kronik yang

berbaring lama Ulkus dekubitus sering disebut sebagai ischemic ulcer pressure

ulcer pressure sore bed sore

Etiologi

Pada dasarnya ulkus dekubitus terjadi akibat adanya factor primer dan sekunder

a Faktor primer

Tekanan dari luar yang menimbulkan iskemi setempat

b Faktor sekunder

Faktor-faktor yang menunjang terjadinya ulkus dekubitus antara lain

minus gangguan saraf vasomotorik sensorik motorik

minus kontraktur sendi dan spastisitas

minus gangguan sirkulasi perifer

minus malnutrisi dan hipoproteinemia

minus anemia

minus keadaan patologis kulit pada gangguan hormonal edema

minus maserasi

minus infeksi

minus higiene kulit yang buruk

minus inkontinensia alvi dan urin

minus kemunduran mental dan penurunan kesadaran

1 Lokasi ulkus dekubitus

Setiap bagian tubuh dapat terkena tetapi umumnya terjadi pada daerah tekanan dan

penonjolan tulang seperti tuberositas ischii trochanter mayor sacrum tumit lutut

maleolus siku scapula dan prosesus spinosus

2

Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan gambaran klinis yang penting berkenaan dengan

penatalaksanaannya

Stadium 1

Ulserasi terbatas pada epidermis dan dermis dengan eritema pada kulit Penderita

dengan sensibilitas baik akan mengeluh nyeri Stadium ini umumnya reversibel dan

dapat sembuh dalam 5 - 10 hari

Stadium 2

Ulserasi mengenai epidermis dermis dan meluas sampai ke jaringanadiposaTerlihat

eritema dan indurasi Stadium ini dapat sembuh dalam 10 - 15 hari

Stadium 3

Ulserasi meluas sampai ke lapisan lemak subkutis dan otot sudah mulai terganggu

dengan adanya edema inflamasi infeksi dan hilangnya struktur fibril Tepi ulkus

tidak teratur dan terlihat hiper atau hipopigmentasi dengan fibrosis Kadang-kadang

terdapat anemia dan infeksi sistemik Biasanya sembuh dalam 3 - 8 minggu

Stadium 4

Ulserasi dan nekrosis meluas mengenai fasia otot tulang serta sendi Dapat terjadi

artritis septik atau osteomielitis dan sering disertāi anemia Dapat sembuh dalam 3 - 6

bulan

Komplikasi

Komplikasi sering terjadi pada stadium 3 dan 4 walaupun dapat juga pada ulkus yang

superfisial Komplikasi yang dapat terjadi antara lain

1) Infeksi sering bērsifat multibakterial baik yang aerobik ataupun anerobik

2) Keterlibatan jaringan tulang dan sendi seperti periostitis osteitis osteomielitis

artritis septik

3) Septikemia

4) Anemia

5) Hipoalbuminemia

3

6) Kematian

Penatalaksanaan

A Pencegahan

Pencegahan ulkus dekubitus adalah hal yang utama karena pengobatan ulkus

dekubitus membutuhkan waktu dan biaya yang besar Tindakan pencegahan dapat

dibagi atas

1) Umum

a) Pendidikan kesehatan tentang ulkus dekubitus bagi staf medis penderita dan

keluarganya

b) Pemeliharaan keadaan umum dan higiene penderita

2) Khusus

a) Mengurangimenghindari tekanan luaryang berlebihan pada daerah tubuh

tertentu dengan cara

1048698 perubahan posisi tiap 2 jam di tempat tidur sepanjang 24 jam

1048698 melakukan push up secara teratur pada waktu duduk di kursi roda

1048698 pemakaian berbagai jenis tempat tidur matras bantal anti dekubitus seperti

circolectric bed tilt bed air-matras gel flotation pads sheepskin dan lain-

lain

b) Pemeriksaan dan perawatan kulit

Pengobatan

Pengobatan ulkus dekubitus dengan pemberian bahan topikal sistemik

ataupun dengan tindakan bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan

terjadi lebih cepat Pada pengobatan ulkus dekubitus ada beberapa hal yang perlu

diperhatkan antara lain

1) Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus

2) Mempertahankan keadaan bersih pada ulkus dan sekitarnya

4

3) Mengangkat jaringan nekrotik

4) Menurunkan dan mengatasi infeksi

1048698 Perlu pemeriksaan kultur dan tes resistensi

1048698 Antibiotika sistemik dapat diberikan bila penderita mengalami sepsis

selulitis

1048698 Ulkus yang terinfeksi hams dibersihkan beberapa kali sehari dengan larutan

antiseptik seperti larutan H202 3 povidon iodin 1 seng sulfat 05

1048698 Radiasi ultraviolet (terutama UVB) mempunyai efek bakterisidal

5) Merangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi

Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antara lain

a) Bahan-bahan topikal misalnya salep asam salisilat 2 preparat seng (Zn 0

Zn SO4)

b) Oksigen hiperbarik selain mempunyai efek bakteriostatik terhadap sejumlah

bakteri juga mempunyai efek proliferative epitel menambah jaringan

granulasi dan memperbaiki keadaan vaskular

c) Radiasi infra merah short wave diathermy dan pengurutan dapat membantu

penyembuhan ulkus karena adanya efek peningkatan vaskularisasi

d) Terapi ultrasonik sampai saat ini masih terus diselidiki manfaatnya terhadap

terapi ulkus dekubitus

6) Tindakan bedah selain untuk pembersihan ulkus juga diperlukan untuk

mempercepat penyembuhan dan penutupan ulkus terutama ulkus dekubitus stadium

III amp IV dan karenanya sering dilakukan tandur kulit ataupun myocutaneous flap

Prognosis

Terjadinya proses penyembuhan ulkus tergantung faktorfaktor primer dan sekunder

serta penatalaksanaan ulkus itu sendiri Perlu diingat pentingnya tindakan pencegahan

karena pada dasarnya ulkus dekubitus sesungguhnya dapat dicegah

5

B SKOLIOSIS

Skoliosis adalah kelainan pada vertebra berupa lengkungan abnormal kearah

lateral dapat terjadi pada satu regio vertebra atau lebih skoliosis idiopatik pada

orang dewasa disamping lengkungan kelateral kebanyakan disertai rotasi ruas

vertebra terutama terjadi pada usia 10-17 tahun

Lokasi skoliosis ditentukan berdasarkan region vertebra yaitu cervical

thoracal thoracolumbal lumbal dan double major (terdapat 2 lengkungan ditempat

yang berbeda) Beratnya skoliosis dinilai berdasarkan sudut skoliosis disebut ringan

lt1-15 derajat sedang 20-50 derajat berat gt45-50 derajat dan membahayakan

respirasi gt90 derajat3 Klasifikasi Lippman- Cobb yang lebih rinci dari menurut

Rajiah (2011) sebagai berikut4 I lt 20deg II 21-30deg III 31-50deg IV 51-75deg V 76-

100deg VI 101-125deg VII gt 125deg

Skoliosis dibagi menjadi 3 tipe besar Pertama tipe fungsional skoliosis

berkembang akibat kelainan pada bagian lain tubuh misalnya salah satu kaki lebih

pendek Kedua tipe neuromuskuler ada hubungannya dengan kelainan spinal

penyakit kongenital muscular dystrophy cerebral palsy dan Marfanrsquos diseases

Ketiga tipe degeneratif terjadi pada orang tua akibat penyakit pada vertebra seperti

artritis dan spur formation5 Ditemukan juga pembagian lain yaitu skoliosis

struktural (berkaitan dengan penyakit pada sistem saraf dan neuromuskuler) dan

skoliosis non struktural (sama dengan skoliosis fungsional bersifat sementara dan

berhubungan dengan penyakit tertentu misalnya spasme otot) Ada pula pembagian

skoliosis idiopatik berdasarkan usia yaitu infantil (lt 3 tahun) juvenile (4-10 tahun)

adolescent (11-18 tahun)

Kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak wanita Sebagian besar kasus

skoliosis tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik terjadi pada 80 kasus dan

kejadian pada wanita 7 kali lebih tinggi daripada laki-laki1 Diantara penyebab

skoliosis adalah heriditer kongenital penyakit neuromuskuler abnormalitas medulla

spinalis dan brainstem hormon gangguan fungsi vestibuler melatonin dan struktur

jaringan dan sel darah Faktorfaktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

6

skoliosis adalah jenis kelamin (anak wanita usia diatas 3 tahun) usia (skoliosis yang

terjadi pada anak usia muda berkembang lebih berat) sudut lengkungan (sudut besar

cepat menjadi lebih buruk) lokasi (lengkungan diatas lebih jelek) adanya gangguan

vertebra saat lahir (skoliosis menjadi lebih berat)

Diagnosis

Dari riwayat penyakitnya pertama-tama tidak dikeluhkan adanya nyeri

Biasanya skoliosis baru disadari oleh orangtua ketika anak beranjak besar yaitu

terlihat keadaan bahu yang tidak sama tinggi tonjolan skapula yang tidak sama atau

pinggul yang tidak sama Pada keadaan ini biasanya derajat pembengkokan kurva

sudah lebih dari 30 derajat Pada pemeriksaan fisis dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan antara lain

) Berdiri tegak untuk melihat adanya

Asimetri bahu leher tulang iga pinggul skapula

Plum line (kesegarisan antara leher dan pinggul)

Body arm distance (jarak antar lengan dengan badan)

) Membungkuk untuk melihat adanya

Rotasi (perputaran dari tulang punggung)

Derajat pembungkukan (kifosis)

Mengukur perbedaan panjang tungkai bawah (leg length discrepancy)

Pemeriksaan Tambahan

) Pemeriksaan dasar yang penting adalah foto polos (roentgen) tulang punggung

yang meliputi

Foto AP dan lateral ada posisi berdiri foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan skoliosis

Foto AP telungkup

Foto force bending R and L foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan setelah dilakukan bending

7

Foto pelvik AP

Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis kekakuan pada leher atau

sakit kepala dapat dilakukan pemeriksaan MRI

Penatalaksanaan

Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting

1 Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

2 Mempertahankan fungsi respirasi

3 Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

4 Kosmetik

Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih dikenal sebagai ldquoThe three Orsquosrdquo adalah

1 Observasi

Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat yaitu lt25o pada

tulang yang masih tumbuh atau lt50o pada tulang yang sudah berhenti

pertumbuhannya Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun

Pada pemantauan ini dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-

waktu tertentu Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke

dokter Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat lt20 dan 4-6 bulan bagi

yang derajatnya gt20

2 Orthosis

Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama

brace Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah

Pada kunjungan pertama ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40o

Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat

3Operasi

Tidak semua skoliosis dilakukan operasi Indikasi dilakukannya operasi pada

skoliosis adalah

Terdapat progresifitas peningkatan derajat pembengkokan gt40-45 derajat pada

anak yang sedang tumbuh

8

Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

Terdapat derajat pembengkokan gt50 derajat pada orang dewasa

C KIFOSIS

Kifosis didefinisikan sebagai pembungkukan tulang belakang lebih dari 40

derajat 20-40 terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak pada wanita Faktor

resiko terjadinya kifosis adalah usia hereditas fraktur vertebra degenarasi diskus

kadar mineral tulang rendah dan kelemahan otot spinal

Gejala kifosis yaitu postur tubuh membungkuk ke depan sakit pada leher dan

punggung kelelahan pada kifosis berat dapat terjadi sesak napas karena

pengembangan paru terganggu Untuk konfirmasi dilakukan pemeriksaan X-ray

untuk menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk

tulang

Terapi yang dapat dilakukan antara lain fisioterapi (exercise) pada kasus yang

lebih berat dapat diberikan brace (penyangga) tulang belakang dan bila keadaan

semakin memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan

9

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10

Page 3: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan gambaran klinis yang penting berkenaan dengan

penatalaksanaannya

Stadium 1

Ulserasi terbatas pada epidermis dan dermis dengan eritema pada kulit Penderita

dengan sensibilitas baik akan mengeluh nyeri Stadium ini umumnya reversibel dan

dapat sembuh dalam 5 - 10 hari

Stadium 2

Ulserasi mengenai epidermis dermis dan meluas sampai ke jaringanadiposaTerlihat

eritema dan indurasi Stadium ini dapat sembuh dalam 10 - 15 hari

Stadium 3

Ulserasi meluas sampai ke lapisan lemak subkutis dan otot sudah mulai terganggu

dengan adanya edema inflamasi infeksi dan hilangnya struktur fibril Tepi ulkus

tidak teratur dan terlihat hiper atau hipopigmentasi dengan fibrosis Kadang-kadang

terdapat anemia dan infeksi sistemik Biasanya sembuh dalam 3 - 8 minggu

Stadium 4

Ulserasi dan nekrosis meluas mengenai fasia otot tulang serta sendi Dapat terjadi

artritis septik atau osteomielitis dan sering disertāi anemia Dapat sembuh dalam 3 - 6

bulan

Komplikasi

Komplikasi sering terjadi pada stadium 3 dan 4 walaupun dapat juga pada ulkus yang

superfisial Komplikasi yang dapat terjadi antara lain

1) Infeksi sering bērsifat multibakterial baik yang aerobik ataupun anerobik

2) Keterlibatan jaringan tulang dan sendi seperti periostitis osteitis osteomielitis

artritis septik

3) Septikemia

4) Anemia

5) Hipoalbuminemia

3

6) Kematian

Penatalaksanaan

A Pencegahan

Pencegahan ulkus dekubitus adalah hal yang utama karena pengobatan ulkus

dekubitus membutuhkan waktu dan biaya yang besar Tindakan pencegahan dapat

dibagi atas

1) Umum

a) Pendidikan kesehatan tentang ulkus dekubitus bagi staf medis penderita dan

keluarganya

b) Pemeliharaan keadaan umum dan higiene penderita

2) Khusus

a) Mengurangimenghindari tekanan luaryang berlebihan pada daerah tubuh

tertentu dengan cara

1048698 perubahan posisi tiap 2 jam di tempat tidur sepanjang 24 jam

1048698 melakukan push up secara teratur pada waktu duduk di kursi roda

1048698 pemakaian berbagai jenis tempat tidur matras bantal anti dekubitus seperti

circolectric bed tilt bed air-matras gel flotation pads sheepskin dan lain-

lain

b) Pemeriksaan dan perawatan kulit

Pengobatan

Pengobatan ulkus dekubitus dengan pemberian bahan topikal sistemik

ataupun dengan tindakan bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan

terjadi lebih cepat Pada pengobatan ulkus dekubitus ada beberapa hal yang perlu

diperhatkan antara lain

1) Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus

2) Mempertahankan keadaan bersih pada ulkus dan sekitarnya

4

3) Mengangkat jaringan nekrotik

4) Menurunkan dan mengatasi infeksi

1048698 Perlu pemeriksaan kultur dan tes resistensi

1048698 Antibiotika sistemik dapat diberikan bila penderita mengalami sepsis

selulitis

1048698 Ulkus yang terinfeksi hams dibersihkan beberapa kali sehari dengan larutan

antiseptik seperti larutan H202 3 povidon iodin 1 seng sulfat 05

1048698 Radiasi ultraviolet (terutama UVB) mempunyai efek bakterisidal

5) Merangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi

Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antara lain

a) Bahan-bahan topikal misalnya salep asam salisilat 2 preparat seng (Zn 0

Zn SO4)

b) Oksigen hiperbarik selain mempunyai efek bakteriostatik terhadap sejumlah

bakteri juga mempunyai efek proliferative epitel menambah jaringan

granulasi dan memperbaiki keadaan vaskular

c) Radiasi infra merah short wave diathermy dan pengurutan dapat membantu

penyembuhan ulkus karena adanya efek peningkatan vaskularisasi

d) Terapi ultrasonik sampai saat ini masih terus diselidiki manfaatnya terhadap

terapi ulkus dekubitus

6) Tindakan bedah selain untuk pembersihan ulkus juga diperlukan untuk

mempercepat penyembuhan dan penutupan ulkus terutama ulkus dekubitus stadium

III amp IV dan karenanya sering dilakukan tandur kulit ataupun myocutaneous flap

Prognosis

Terjadinya proses penyembuhan ulkus tergantung faktorfaktor primer dan sekunder

serta penatalaksanaan ulkus itu sendiri Perlu diingat pentingnya tindakan pencegahan

karena pada dasarnya ulkus dekubitus sesungguhnya dapat dicegah

5

B SKOLIOSIS

Skoliosis adalah kelainan pada vertebra berupa lengkungan abnormal kearah

lateral dapat terjadi pada satu regio vertebra atau lebih skoliosis idiopatik pada

orang dewasa disamping lengkungan kelateral kebanyakan disertai rotasi ruas

vertebra terutama terjadi pada usia 10-17 tahun

Lokasi skoliosis ditentukan berdasarkan region vertebra yaitu cervical

thoracal thoracolumbal lumbal dan double major (terdapat 2 lengkungan ditempat

yang berbeda) Beratnya skoliosis dinilai berdasarkan sudut skoliosis disebut ringan

lt1-15 derajat sedang 20-50 derajat berat gt45-50 derajat dan membahayakan

respirasi gt90 derajat3 Klasifikasi Lippman- Cobb yang lebih rinci dari menurut

Rajiah (2011) sebagai berikut4 I lt 20deg II 21-30deg III 31-50deg IV 51-75deg V 76-

100deg VI 101-125deg VII gt 125deg

Skoliosis dibagi menjadi 3 tipe besar Pertama tipe fungsional skoliosis

berkembang akibat kelainan pada bagian lain tubuh misalnya salah satu kaki lebih

pendek Kedua tipe neuromuskuler ada hubungannya dengan kelainan spinal

penyakit kongenital muscular dystrophy cerebral palsy dan Marfanrsquos diseases

Ketiga tipe degeneratif terjadi pada orang tua akibat penyakit pada vertebra seperti

artritis dan spur formation5 Ditemukan juga pembagian lain yaitu skoliosis

struktural (berkaitan dengan penyakit pada sistem saraf dan neuromuskuler) dan

skoliosis non struktural (sama dengan skoliosis fungsional bersifat sementara dan

berhubungan dengan penyakit tertentu misalnya spasme otot) Ada pula pembagian

skoliosis idiopatik berdasarkan usia yaitu infantil (lt 3 tahun) juvenile (4-10 tahun)

adolescent (11-18 tahun)

Kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak wanita Sebagian besar kasus

skoliosis tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik terjadi pada 80 kasus dan

kejadian pada wanita 7 kali lebih tinggi daripada laki-laki1 Diantara penyebab

skoliosis adalah heriditer kongenital penyakit neuromuskuler abnormalitas medulla

spinalis dan brainstem hormon gangguan fungsi vestibuler melatonin dan struktur

jaringan dan sel darah Faktorfaktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

6

skoliosis adalah jenis kelamin (anak wanita usia diatas 3 tahun) usia (skoliosis yang

terjadi pada anak usia muda berkembang lebih berat) sudut lengkungan (sudut besar

cepat menjadi lebih buruk) lokasi (lengkungan diatas lebih jelek) adanya gangguan

vertebra saat lahir (skoliosis menjadi lebih berat)

Diagnosis

Dari riwayat penyakitnya pertama-tama tidak dikeluhkan adanya nyeri

Biasanya skoliosis baru disadari oleh orangtua ketika anak beranjak besar yaitu

terlihat keadaan bahu yang tidak sama tinggi tonjolan skapula yang tidak sama atau

pinggul yang tidak sama Pada keadaan ini biasanya derajat pembengkokan kurva

sudah lebih dari 30 derajat Pada pemeriksaan fisis dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan antara lain

) Berdiri tegak untuk melihat adanya

Asimetri bahu leher tulang iga pinggul skapula

Plum line (kesegarisan antara leher dan pinggul)

Body arm distance (jarak antar lengan dengan badan)

) Membungkuk untuk melihat adanya

Rotasi (perputaran dari tulang punggung)

Derajat pembungkukan (kifosis)

Mengukur perbedaan panjang tungkai bawah (leg length discrepancy)

Pemeriksaan Tambahan

) Pemeriksaan dasar yang penting adalah foto polos (roentgen) tulang punggung

yang meliputi

Foto AP dan lateral ada posisi berdiri foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan skoliosis

Foto AP telungkup

Foto force bending R and L foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan setelah dilakukan bending

7

Foto pelvik AP

Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis kekakuan pada leher atau

sakit kepala dapat dilakukan pemeriksaan MRI

Penatalaksanaan

Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting

1 Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

2 Mempertahankan fungsi respirasi

3 Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

4 Kosmetik

Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih dikenal sebagai ldquoThe three Orsquosrdquo adalah

1 Observasi

Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat yaitu lt25o pada

tulang yang masih tumbuh atau lt50o pada tulang yang sudah berhenti

pertumbuhannya Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun

Pada pemantauan ini dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-

waktu tertentu Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke

dokter Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat lt20 dan 4-6 bulan bagi

yang derajatnya gt20

2 Orthosis

Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama

brace Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah

Pada kunjungan pertama ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40o

Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat

3Operasi

Tidak semua skoliosis dilakukan operasi Indikasi dilakukannya operasi pada

skoliosis adalah

Terdapat progresifitas peningkatan derajat pembengkokan gt40-45 derajat pada

anak yang sedang tumbuh

8

Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

Terdapat derajat pembengkokan gt50 derajat pada orang dewasa

C KIFOSIS

Kifosis didefinisikan sebagai pembungkukan tulang belakang lebih dari 40

derajat 20-40 terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak pada wanita Faktor

resiko terjadinya kifosis adalah usia hereditas fraktur vertebra degenarasi diskus

kadar mineral tulang rendah dan kelemahan otot spinal

Gejala kifosis yaitu postur tubuh membungkuk ke depan sakit pada leher dan

punggung kelelahan pada kifosis berat dapat terjadi sesak napas karena

pengembangan paru terganggu Untuk konfirmasi dilakukan pemeriksaan X-ray

untuk menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk

tulang

Terapi yang dapat dilakukan antara lain fisioterapi (exercise) pada kasus yang

lebih berat dapat diberikan brace (penyangga) tulang belakang dan bila keadaan

semakin memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan

9

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10

Page 4: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

6) Kematian

Penatalaksanaan

A Pencegahan

Pencegahan ulkus dekubitus adalah hal yang utama karena pengobatan ulkus

dekubitus membutuhkan waktu dan biaya yang besar Tindakan pencegahan dapat

dibagi atas

1) Umum

a) Pendidikan kesehatan tentang ulkus dekubitus bagi staf medis penderita dan

keluarganya

b) Pemeliharaan keadaan umum dan higiene penderita

2) Khusus

a) Mengurangimenghindari tekanan luaryang berlebihan pada daerah tubuh

tertentu dengan cara

1048698 perubahan posisi tiap 2 jam di tempat tidur sepanjang 24 jam

1048698 melakukan push up secara teratur pada waktu duduk di kursi roda

1048698 pemakaian berbagai jenis tempat tidur matras bantal anti dekubitus seperti

circolectric bed tilt bed air-matras gel flotation pads sheepskin dan lain-

lain

b) Pemeriksaan dan perawatan kulit

Pengobatan

Pengobatan ulkus dekubitus dengan pemberian bahan topikal sistemik

ataupun dengan tindakan bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan

terjadi lebih cepat Pada pengobatan ulkus dekubitus ada beberapa hal yang perlu

diperhatkan antara lain

1) Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus

2) Mempertahankan keadaan bersih pada ulkus dan sekitarnya

4

3) Mengangkat jaringan nekrotik

4) Menurunkan dan mengatasi infeksi

1048698 Perlu pemeriksaan kultur dan tes resistensi

1048698 Antibiotika sistemik dapat diberikan bila penderita mengalami sepsis

selulitis

1048698 Ulkus yang terinfeksi hams dibersihkan beberapa kali sehari dengan larutan

antiseptik seperti larutan H202 3 povidon iodin 1 seng sulfat 05

1048698 Radiasi ultraviolet (terutama UVB) mempunyai efek bakterisidal

5) Merangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi

Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antara lain

a) Bahan-bahan topikal misalnya salep asam salisilat 2 preparat seng (Zn 0

Zn SO4)

b) Oksigen hiperbarik selain mempunyai efek bakteriostatik terhadap sejumlah

bakteri juga mempunyai efek proliferative epitel menambah jaringan

granulasi dan memperbaiki keadaan vaskular

c) Radiasi infra merah short wave diathermy dan pengurutan dapat membantu

penyembuhan ulkus karena adanya efek peningkatan vaskularisasi

d) Terapi ultrasonik sampai saat ini masih terus diselidiki manfaatnya terhadap

terapi ulkus dekubitus

6) Tindakan bedah selain untuk pembersihan ulkus juga diperlukan untuk

mempercepat penyembuhan dan penutupan ulkus terutama ulkus dekubitus stadium

III amp IV dan karenanya sering dilakukan tandur kulit ataupun myocutaneous flap

Prognosis

Terjadinya proses penyembuhan ulkus tergantung faktorfaktor primer dan sekunder

serta penatalaksanaan ulkus itu sendiri Perlu diingat pentingnya tindakan pencegahan

karena pada dasarnya ulkus dekubitus sesungguhnya dapat dicegah

5

B SKOLIOSIS

Skoliosis adalah kelainan pada vertebra berupa lengkungan abnormal kearah

lateral dapat terjadi pada satu regio vertebra atau lebih skoliosis idiopatik pada

orang dewasa disamping lengkungan kelateral kebanyakan disertai rotasi ruas

vertebra terutama terjadi pada usia 10-17 tahun

Lokasi skoliosis ditentukan berdasarkan region vertebra yaitu cervical

thoracal thoracolumbal lumbal dan double major (terdapat 2 lengkungan ditempat

yang berbeda) Beratnya skoliosis dinilai berdasarkan sudut skoliosis disebut ringan

lt1-15 derajat sedang 20-50 derajat berat gt45-50 derajat dan membahayakan

respirasi gt90 derajat3 Klasifikasi Lippman- Cobb yang lebih rinci dari menurut

Rajiah (2011) sebagai berikut4 I lt 20deg II 21-30deg III 31-50deg IV 51-75deg V 76-

100deg VI 101-125deg VII gt 125deg

Skoliosis dibagi menjadi 3 tipe besar Pertama tipe fungsional skoliosis

berkembang akibat kelainan pada bagian lain tubuh misalnya salah satu kaki lebih

pendek Kedua tipe neuromuskuler ada hubungannya dengan kelainan spinal

penyakit kongenital muscular dystrophy cerebral palsy dan Marfanrsquos diseases

Ketiga tipe degeneratif terjadi pada orang tua akibat penyakit pada vertebra seperti

artritis dan spur formation5 Ditemukan juga pembagian lain yaitu skoliosis

struktural (berkaitan dengan penyakit pada sistem saraf dan neuromuskuler) dan

skoliosis non struktural (sama dengan skoliosis fungsional bersifat sementara dan

berhubungan dengan penyakit tertentu misalnya spasme otot) Ada pula pembagian

skoliosis idiopatik berdasarkan usia yaitu infantil (lt 3 tahun) juvenile (4-10 tahun)

adolescent (11-18 tahun)

Kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak wanita Sebagian besar kasus

skoliosis tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik terjadi pada 80 kasus dan

kejadian pada wanita 7 kali lebih tinggi daripada laki-laki1 Diantara penyebab

skoliosis adalah heriditer kongenital penyakit neuromuskuler abnormalitas medulla

spinalis dan brainstem hormon gangguan fungsi vestibuler melatonin dan struktur

jaringan dan sel darah Faktorfaktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

6

skoliosis adalah jenis kelamin (anak wanita usia diatas 3 tahun) usia (skoliosis yang

terjadi pada anak usia muda berkembang lebih berat) sudut lengkungan (sudut besar

cepat menjadi lebih buruk) lokasi (lengkungan diatas lebih jelek) adanya gangguan

vertebra saat lahir (skoliosis menjadi lebih berat)

Diagnosis

Dari riwayat penyakitnya pertama-tama tidak dikeluhkan adanya nyeri

Biasanya skoliosis baru disadari oleh orangtua ketika anak beranjak besar yaitu

terlihat keadaan bahu yang tidak sama tinggi tonjolan skapula yang tidak sama atau

pinggul yang tidak sama Pada keadaan ini biasanya derajat pembengkokan kurva

sudah lebih dari 30 derajat Pada pemeriksaan fisis dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan antara lain

) Berdiri tegak untuk melihat adanya

Asimetri bahu leher tulang iga pinggul skapula

Plum line (kesegarisan antara leher dan pinggul)

Body arm distance (jarak antar lengan dengan badan)

) Membungkuk untuk melihat adanya

Rotasi (perputaran dari tulang punggung)

Derajat pembungkukan (kifosis)

Mengukur perbedaan panjang tungkai bawah (leg length discrepancy)

Pemeriksaan Tambahan

) Pemeriksaan dasar yang penting adalah foto polos (roentgen) tulang punggung

yang meliputi

Foto AP dan lateral ada posisi berdiri foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan skoliosis

Foto AP telungkup

Foto force bending R and L foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan setelah dilakukan bending

7

Foto pelvik AP

Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis kekakuan pada leher atau

sakit kepala dapat dilakukan pemeriksaan MRI

Penatalaksanaan

Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting

1 Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

2 Mempertahankan fungsi respirasi

3 Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

4 Kosmetik

Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih dikenal sebagai ldquoThe three Orsquosrdquo adalah

1 Observasi

Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat yaitu lt25o pada

tulang yang masih tumbuh atau lt50o pada tulang yang sudah berhenti

pertumbuhannya Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun

Pada pemantauan ini dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-

waktu tertentu Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke

dokter Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat lt20 dan 4-6 bulan bagi

yang derajatnya gt20

2 Orthosis

Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama

brace Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah

Pada kunjungan pertama ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40o

Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat

3Operasi

Tidak semua skoliosis dilakukan operasi Indikasi dilakukannya operasi pada

skoliosis adalah

Terdapat progresifitas peningkatan derajat pembengkokan gt40-45 derajat pada

anak yang sedang tumbuh

8

Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

Terdapat derajat pembengkokan gt50 derajat pada orang dewasa

C KIFOSIS

Kifosis didefinisikan sebagai pembungkukan tulang belakang lebih dari 40

derajat 20-40 terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak pada wanita Faktor

resiko terjadinya kifosis adalah usia hereditas fraktur vertebra degenarasi diskus

kadar mineral tulang rendah dan kelemahan otot spinal

Gejala kifosis yaitu postur tubuh membungkuk ke depan sakit pada leher dan

punggung kelelahan pada kifosis berat dapat terjadi sesak napas karena

pengembangan paru terganggu Untuk konfirmasi dilakukan pemeriksaan X-ray

untuk menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk

tulang

Terapi yang dapat dilakukan antara lain fisioterapi (exercise) pada kasus yang

lebih berat dapat diberikan brace (penyangga) tulang belakang dan bila keadaan

semakin memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan

9

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10

Page 5: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

3) Mengangkat jaringan nekrotik

4) Menurunkan dan mengatasi infeksi

1048698 Perlu pemeriksaan kultur dan tes resistensi

1048698 Antibiotika sistemik dapat diberikan bila penderita mengalami sepsis

selulitis

1048698 Ulkus yang terinfeksi hams dibersihkan beberapa kali sehari dengan larutan

antiseptik seperti larutan H202 3 povidon iodin 1 seng sulfat 05

1048698 Radiasi ultraviolet (terutama UVB) mempunyai efek bakterisidal

5) Merangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi

Hal ini dapat dicapai dengan pemberian antara lain

a) Bahan-bahan topikal misalnya salep asam salisilat 2 preparat seng (Zn 0

Zn SO4)

b) Oksigen hiperbarik selain mempunyai efek bakteriostatik terhadap sejumlah

bakteri juga mempunyai efek proliferative epitel menambah jaringan

granulasi dan memperbaiki keadaan vaskular

c) Radiasi infra merah short wave diathermy dan pengurutan dapat membantu

penyembuhan ulkus karena adanya efek peningkatan vaskularisasi

d) Terapi ultrasonik sampai saat ini masih terus diselidiki manfaatnya terhadap

terapi ulkus dekubitus

6) Tindakan bedah selain untuk pembersihan ulkus juga diperlukan untuk

mempercepat penyembuhan dan penutupan ulkus terutama ulkus dekubitus stadium

III amp IV dan karenanya sering dilakukan tandur kulit ataupun myocutaneous flap

Prognosis

Terjadinya proses penyembuhan ulkus tergantung faktorfaktor primer dan sekunder

serta penatalaksanaan ulkus itu sendiri Perlu diingat pentingnya tindakan pencegahan

karena pada dasarnya ulkus dekubitus sesungguhnya dapat dicegah

5

B SKOLIOSIS

Skoliosis adalah kelainan pada vertebra berupa lengkungan abnormal kearah

lateral dapat terjadi pada satu regio vertebra atau lebih skoliosis idiopatik pada

orang dewasa disamping lengkungan kelateral kebanyakan disertai rotasi ruas

vertebra terutama terjadi pada usia 10-17 tahun

Lokasi skoliosis ditentukan berdasarkan region vertebra yaitu cervical

thoracal thoracolumbal lumbal dan double major (terdapat 2 lengkungan ditempat

yang berbeda) Beratnya skoliosis dinilai berdasarkan sudut skoliosis disebut ringan

lt1-15 derajat sedang 20-50 derajat berat gt45-50 derajat dan membahayakan

respirasi gt90 derajat3 Klasifikasi Lippman- Cobb yang lebih rinci dari menurut

Rajiah (2011) sebagai berikut4 I lt 20deg II 21-30deg III 31-50deg IV 51-75deg V 76-

100deg VI 101-125deg VII gt 125deg

Skoliosis dibagi menjadi 3 tipe besar Pertama tipe fungsional skoliosis

berkembang akibat kelainan pada bagian lain tubuh misalnya salah satu kaki lebih

pendek Kedua tipe neuromuskuler ada hubungannya dengan kelainan spinal

penyakit kongenital muscular dystrophy cerebral palsy dan Marfanrsquos diseases

Ketiga tipe degeneratif terjadi pada orang tua akibat penyakit pada vertebra seperti

artritis dan spur formation5 Ditemukan juga pembagian lain yaitu skoliosis

struktural (berkaitan dengan penyakit pada sistem saraf dan neuromuskuler) dan

skoliosis non struktural (sama dengan skoliosis fungsional bersifat sementara dan

berhubungan dengan penyakit tertentu misalnya spasme otot) Ada pula pembagian

skoliosis idiopatik berdasarkan usia yaitu infantil (lt 3 tahun) juvenile (4-10 tahun)

adolescent (11-18 tahun)

Kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak wanita Sebagian besar kasus

skoliosis tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik terjadi pada 80 kasus dan

kejadian pada wanita 7 kali lebih tinggi daripada laki-laki1 Diantara penyebab

skoliosis adalah heriditer kongenital penyakit neuromuskuler abnormalitas medulla

spinalis dan brainstem hormon gangguan fungsi vestibuler melatonin dan struktur

jaringan dan sel darah Faktorfaktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

6

skoliosis adalah jenis kelamin (anak wanita usia diatas 3 tahun) usia (skoliosis yang

terjadi pada anak usia muda berkembang lebih berat) sudut lengkungan (sudut besar

cepat menjadi lebih buruk) lokasi (lengkungan diatas lebih jelek) adanya gangguan

vertebra saat lahir (skoliosis menjadi lebih berat)

Diagnosis

Dari riwayat penyakitnya pertama-tama tidak dikeluhkan adanya nyeri

Biasanya skoliosis baru disadari oleh orangtua ketika anak beranjak besar yaitu

terlihat keadaan bahu yang tidak sama tinggi tonjolan skapula yang tidak sama atau

pinggul yang tidak sama Pada keadaan ini biasanya derajat pembengkokan kurva

sudah lebih dari 30 derajat Pada pemeriksaan fisis dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan antara lain

) Berdiri tegak untuk melihat adanya

Asimetri bahu leher tulang iga pinggul skapula

Plum line (kesegarisan antara leher dan pinggul)

Body arm distance (jarak antar lengan dengan badan)

) Membungkuk untuk melihat adanya

Rotasi (perputaran dari tulang punggung)

Derajat pembungkukan (kifosis)

Mengukur perbedaan panjang tungkai bawah (leg length discrepancy)

Pemeriksaan Tambahan

) Pemeriksaan dasar yang penting adalah foto polos (roentgen) tulang punggung

yang meliputi

Foto AP dan lateral ada posisi berdiri foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan skoliosis

Foto AP telungkup

Foto force bending R and L foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan setelah dilakukan bending

7

Foto pelvik AP

Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis kekakuan pada leher atau

sakit kepala dapat dilakukan pemeriksaan MRI

Penatalaksanaan

Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting

1 Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

2 Mempertahankan fungsi respirasi

3 Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

4 Kosmetik

Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih dikenal sebagai ldquoThe three Orsquosrdquo adalah

1 Observasi

Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat yaitu lt25o pada

tulang yang masih tumbuh atau lt50o pada tulang yang sudah berhenti

pertumbuhannya Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun

Pada pemantauan ini dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-

waktu tertentu Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke

dokter Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat lt20 dan 4-6 bulan bagi

yang derajatnya gt20

2 Orthosis

Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama

brace Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah

Pada kunjungan pertama ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40o

Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat

3Operasi

Tidak semua skoliosis dilakukan operasi Indikasi dilakukannya operasi pada

skoliosis adalah

Terdapat progresifitas peningkatan derajat pembengkokan gt40-45 derajat pada

anak yang sedang tumbuh

8

Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

Terdapat derajat pembengkokan gt50 derajat pada orang dewasa

C KIFOSIS

Kifosis didefinisikan sebagai pembungkukan tulang belakang lebih dari 40

derajat 20-40 terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak pada wanita Faktor

resiko terjadinya kifosis adalah usia hereditas fraktur vertebra degenarasi diskus

kadar mineral tulang rendah dan kelemahan otot spinal

Gejala kifosis yaitu postur tubuh membungkuk ke depan sakit pada leher dan

punggung kelelahan pada kifosis berat dapat terjadi sesak napas karena

pengembangan paru terganggu Untuk konfirmasi dilakukan pemeriksaan X-ray

untuk menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk

tulang

Terapi yang dapat dilakukan antara lain fisioterapi (exercise) pada kasus yang

lebih berat dapat diberikan brace (penyangga) tulang belakang dan bila keadaan

semakin memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan

9

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10

Page 6: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

B SKOLIOSIS

Skoliosis adalah kelainan pada vertebra berupa lengkungan abnormal kearah

lateral dapat terjadi pada satu regio vertebra atau lebih skoliosis idiopatik pada

orang dewasa disamping lengkungan kelateral kebanyakan disertai rotasi ruas

vertebra terutama terjadi pada usia 10-17 tahun

Lokasi skoliosis ditentukan berdasarkan region vertebra yaitu cervical

thoracal thoracolumbal lumbal dan double major (terdapat 2 lengkungan ditempat

yang berbeda) Beratnya skoliosis dinilai berdasarkan sudut skoliosis disebut ringan

lt1-15 derajat sedang 20-50 derajat berat gt45-50 derajat dan membahayakan

respirasi gt90 derajat3 Klasifikasi Lippman- Cobb yang lebih rinci dari menurut

Rajiah (2011) sebagai berikut4 I lt 20deg II 21-30deg III 31-50deg IV 51-75deg V 76-

100deg VI 101-125deg VII gt 125deg

Skoliosis dibagi menjadi 3 tipe besar Pertama tipe fungsional skoliosis

berkembang akibat kelainan pada bagian lain tubuh misalnya salah satu kaki lebih

pendek Kedua tipe neuromuskuler ada hubungannya dengan kelainan spinal

penyakit kongenital muscular dystrophy cerebral palsy dan Marfanrsquos diseases

Ketiga tipe degeneratif terjadi pada orang tua akibat penyakit pada vertebra seperti

artritis dan spur formation5 Ditemukan juga pembagian lain yaitu skoliosis

struktural (berkaitan dengan penyakit pada sistem saraf dan neuromuskuler) dan

skoliosis non struktural (sama dengan skoliosis fungsional bersifat sementara dan

berhubungan dengan penyakit tertentu misalnya spasme otot) Ada pula pembagian

skoliosis idiopatik berdasarkan usia yaitu infantil (lt 3 tahun) juvenile (4-10 tahun)

adolescent (11-18 tahun)

Kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak wanita Sebagian besar kasus

skoliosis tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik terjadi pada 80 kasus dan

kejadian pada wanita 7 kali lebih tinggi daripada laki-laki1 Diantara penyebab

skoliosis adalah heriditer kongenital penyakit neuromuskuler abnormalitas medulla

spinalis dan brainstem hormon gangguan fungsi vestibuler melatonin dan struktur

jaringan dan sel darah Faktorfaktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

6

skoliosis adalah jenis kelamin (anak wanita usia diatas 3 tahun) usia (skoliosis yang

terjadi pada anak usia muda berkembang lebih berat) sudut lengkungan (sudut besar

cepat menjadi lebih buruk) lokasi (lengkungan diatas lebih jelek) adanya gangguan

vertebra saat lahir (skoliosis menjadi lebih berat)

Diagnosis

Dari riwayat penyakitnya pertama-tama tidak dikeluhkan adanya nyeri

Biasanya skoliosis baru disadari oleh orangtua ketika anak beranjak besar yaitu

terlihat keadaan bahu yang tidak sama tinggi tonjolan skapula yang tidak sama atau

pinggul yang tidak sama Pada keadaan ini biasanya derajat pembengkokan kurva

sudah lebih dari 30 derajat Pada pemeriksaan fisis dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan antara lain

) Berdiri tegak untuk melihat adanya

Asimetri bahu leher tulang iga pinggul skapula

Plum line (kesegarisan antara leher dan pinggul)

Body arm distance (jarak antar lengan dengan badan)

) Membungkuk untuk melihat adanya

Rotasi (perputaran dari tulang punggung)

Derajat pembungkukan (kifosis)

Mengukur perbedaan panjang tungkai bawah (leg length discrepancy)

Pemeriksaan Tambahan

) Pemeriksaan dasar yang penting adalah foto polos (roentgen) tulang punggung

yang meliputi

Foto AP dan lateral ada posisi berdiri foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan skoliosis

Foto AP telungkup

Foto force bending R and L foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan setelah dilakukan bending

7

Foto pelvik AP

Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis kekakuan pada leher atau

sakit kepala dapat dilakukan pemeriksaan MRI

Penatalaksanaan

Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting

1 Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

2 Mempertahankan fungsi respirasi

3 Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

4 Kosmetik

Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih dikenal sebagai ldquoThe three Orsquosrdquo adalah

1 Observasi

Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat yaitu lt25o pada

tulang yang masih tumbuh atau lt50o pada tulang yang sudah berhenti

pertumbuhannya Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun

Pada pemantauan ini dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-

waktu tertentu Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke

dokter Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat lt20 dan 4-6 bulan bagi

yang derajatnya gt20

2 Orthosis

Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama

brace Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah

Pada kunjungan pertama ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40o

Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat

3Operasi

Tidak semua skoliosis dilakukan operasi Indikasi dilakukannya operasi pada

skoliosis adalah

Terdapat progresifitas peningkatan derajat pembengkokan gt40-45 derajat pada

anak yang sedang tumbuh

8

Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

Terdapat derajat pembengkokan gt50 derajat pada orang dewasa

C KIFOSIS

Kifosis didefinisikan sebagai pembungkukan tulang belakang lebih dari 40

derajat 20-40 terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak pada wanita Faktor

resiko terjadinya kifosis adalah usia hereditas fraktur vertebra degenarasi diskus

kadar mineral tulang rendah dan kelemahan otot spinal

Gejala kifosis yaitu postur tubuh membungkuk ke depan sakit pada leher dan

punggung kelelahan pada kifosis berat dapat terjadi sesak napas karena

pengembangan paru terganggu Untuk konfirmasi dilakukan pemeriksaan X-ray

untuk menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk

tulang

Terapi yang dapat dilakukan antara lain fisioterapi (exercise) pada kasus yang

lebih berat dapat diberikan brace (penyangga) tulang belakang dan bila keadaan

semakin memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan

9

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10

Page 7: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

skoliosis adalah jenis kelamin (anak wanita usia diatas 3 tahun) usia (skoliosis yang

terjadi pada anak usia muda berkembang lebih berat) sudut lengkungan (sudut besar

cepat menjadi lebih buruk) lokasi (lengkungan diatas lebih jelek) adanya gangguan

vertebra saat lahir (skoliosis menjadi lebih berat)

Diagnosis

Dari riwayat penyakitnya pertama-tama tidak dikeluhkan adanya nyeri

Biasanya skoliosis baru disadari oleh orangtua ketika anak beranjak besar yaitu

terlihat keadaan bahu yang tidak sama tinggi tonjolan skapula yang tidak sama atau

pinggul yang tidak sama Pada keadaan ini biasanya derajat pembengkokan kurva

sudah lebih dari 30 derajat Pada pemeriksaan fisis dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan antara lain

) Berdiri tegak untuk melihat adanya

Asimetri bahu leher tulang iga pinggul skapula

Plum line (kesegarisan antara leher dan pinggul)

Body arm distance (jarak antar lengan dengan badan)

) Membungkuk untuk melihat adanya

Rotasi (perputaran dari tulang punggung)

Derajat pembungkukan (kifosis)

Mengukur perbedaan panjang tungkai bawah (leg length discrepancy)

Pemeriksaan Tambahan

) Pemeriksaan dasar yang penting adalah foto polos (roentgen) tulang punggung

yang meliputi

Foto AP dan lateral ada posisi berdiri foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan skoliosis

Foto AP telungkup

Foto force bending R and L foto ini bertujuan untuk menentukan derajat

pembengkokan setelah dilakukan bending

7

Foto pelvik AP

Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis kekakuan pada leher atau

sakit kepala dapat dilakukan pemeriksaan MRI

Penatalaksanaan

Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting

1 Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

2 Mempertahankan fungsi respirasi

3 Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

4 Kosmetik

Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih dikenal sebagai ldquoThe three Orsquosrdquo adalah

1 Observasi

Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat yaitu lt25o pada

tulang yang masih tumbuh atau lt50o pada tulang yang sudah berhenti

pertumbuhannya Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun

Pada pemantauan ini dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-

waktu tertentu Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke

dokter Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat lt20 dan 4-6 bulan bagi

yang derajatnya gt20

2 Orthosis

Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama

brace Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah

Pada kunjungan pertama ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40o

Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat

3Operasi

Tidak semua skoliosis dilakukan operasi Indikasi dilakukannya operasi pada

skoliosis adalah

Terdapat progresifitas peningkatan derajat pembengkokan gt40-45 derajat pada

anak yang sedang tumbuh

8

Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

Terdapat derajat pembengkokan gt50 derajat pada orang dewasa

C KIFOSIS

Kifosis didefinisikan sebagai pembungkukan tulang belakang lebih dari 40

derajat 20-40 terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak pada wanita Faktor

resiko terjadinya kifosis adalah usia hereditas fraktur vertebra degenarasi diskus

kadar mineral tulang rendah dan kelemahan otot spinal

Gejala kifosis yaitu postur tubuh membungkuk ke depan sakit pada leher dan

punggung kelelahan pada kifosis berat dapat terjadi sesak napas karena

pengembangan paru terganggu Untuk konfirmasi dilakukan pemeriksaan X-ray

untuk menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk

tulang

Terapi yang dapat dilakukan antara lain fisioterapi (exercise) pada kasus yang

lebih berat dapat diberikan brace (penyangga) tulang belakang dan bila keadaan

semakin memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan

9

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10

Page 8: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

Foto pelvik AP

Pada keadaan tertentu seperti adanya defisit neurologis kekakuan pada leher atau

sakit kepala dapat dilakukan pemeriksaan MRI

Penatalaksanaan

Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 4 hal penting

1 Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

2 Mempertahankan fungsi respirasi

3 Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

4 Kosmetik

Adapun pilihan terapi yang dapat dipilih dikenal sebagai ldquoThe three Orsquosrdquo adalah

1 Observasi

Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat yaitu lt25o pada

tulang yang masih tumbuh atau lt50o pada tulang yang sudah berhenti

pertumbuhannya Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saar usia 19 tahun

Pada pemantauan ini dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada waktu-

waktu tertentu Foto kontrol pertama dilakukan 3 bulan setelah kunjungan pertama ke

dokter Lalu sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat lt20 dan 4-6 bulan bagi

yang derajatnya gt20

2 Orthosis

Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat penyangga yang dikenal dengan nama

brace Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah

Pada kunjungan pertama ditemukan derajat pembengkokan sekitar 30-40o

Terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat

3Operasi

Tidak semua skoliosis dilakukan operasi Indikasi dilakukannya operasi pada

skoliosis adalah

Terdapat progresifitas peningkatan derajat pembengkokan gt40-45 derajat pada

anak yang sedang tumbuh

8

Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

Terdapat derajat pembengkokan gt50 derajat pada orang dewasa

C KIFOSIS

Kifosis didefinisikan sebagai pembungkukan tulang belakang lebih dari 40

derajat 20-40 terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak pada wanita Faktor

resiko terjadinya kifosis adalah usia hereditas fraktur vertebra degenarasi diskus

kadar mineral tulang rendah dan kelemahan otot spinal

Gejala kifosis yaitu postur tubuh membungkuk ke depan sakit pada leher dan

punggung kelelahan pada kifosis berat dapat terjadi sesak napas karena

pengembangan paru terganggu Untuk konfirmasi dilakukan pemeriksaan X-ray

untuk menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk

tulang

Terapi yang dapat dilakukan antara lain fisioterapi (exercise) pada kasus yang

lebih berat dapat diberikan brace (penyangga) tulang belakang dan bila keadaan

semakin memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan

9

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10

Page 9: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis

Terdapat derajat pembengkokan gt50 derajat pada orang dewasa

C KIFOSIS

Kifosis didefinisikan sebagai pembungkukan tulang belakang lebih dari 40

derajat 20-40 terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak pada wanita Faktor

resiko terjadinya kifosis adalah usia hereditas fraktur vertebra degenarasi diskus

kadar mineral tulang rendah dan kelemahan otot spinal

Gejala kifosis yaitu postur tubuh membungkuk ke depan sakit pada leher dan

punggung kelelahan pada kifosis berat dapat terjadi sesak napas karena

pengembangan paru terganggu Untuk konfirmasi dilakukan pemeriksaan X-ray

untuk menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk

tulang

Terapi yang dapat dilakukan antara lain fisioterapi (exercise) pada kasus yang

lebih berat dapat diberikan brace (penyangga) tulang belakang dan bila keadaan

semakin memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan

9

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10

Page 10: ULKUS DEKUBITUS, SKOLIOSIS

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat D Daili SF Hamzah M Ulkus Dekubitus Bagian Imu Penyakit Kulit amp Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Jakarta1990Anders J dkk Decubitus Ulcer Pathophysiology and preventive treatment Dtsch Arztebl Int 2010 May 107(21) 371ndash382Faisal A Pengukuran Skoliosis Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran UGMRSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buletin Ilmiah Radiologi Mei 2012 1(2)1-9Katzman W Kyphosis causes concequences and treatments Department of Physical Therapy and Rehabilitation Science University of California San Fransisco 2012

10