13
FIRSTY DEMY CHRISTANTI

ULKUS DEKUBITUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ulkus dekubitus

Citation preview

  • FIRSTY DEMY CHRISTANTI

  • kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dari bawah kulit bahkan menembus otot sampai mengenai tulang, akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah.

  • FAKTOR RESIKO

  • Ulserasi terbatas pada epidermiseritema/kemerahan pada kulit setempat yang menetap, atau bila ditekan dengan jari, tanda eritema tidak kembali putihnyeri. temperatur kulit (lebih dingin/lebih hangat), perubahan konsistensi jaringan (lebih keras/lunak). Eritema ini akan sembuh dalam 5-10 hari.

  • Adanya kerusakan pada epitel kulit yaitu lapisan epidermis dan dermis. adanya luka lecet atau melepuh. Biasanya akan sembuh dalam 10-15 hari.

  • kerusakan pada semua lapisan kulit atau sampai jaringan subkutis dan mengalami nekrosis Adanya edema, inflamasi, infeksi dan hilangnya struktur fibril. Tepi ulkus tidak teratur terlihat hiper/hipopigmentasi dengan fibrosis. Biasanya sembuh 3-8 minggu.

  • adanya kerusakan pada ketebalan kulit dan nekrosis hingga jaringan bahkan tulang atau tendon Biasanya sembuh dalam 3-6 bulan. Purulen, bau, busuksepsis

  • Untuk mencegah terbentuknya ulkus dekubitus bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:Merubah posisi pasien yang tidak dapat bergerak sendiri, minimal setiap2 jam sekali untuk mengurangi tekananMelindungi bagian tubuh yang tulangnya menonjol dengan bahan-bahan yang lembut (misalnya bantal, bantalan busa)Mengkonsumsi makanan sehat dengan zat gizi yang seimbangMenjaga kebersihan kulit dan mengusahakan agar kulit tetap kering.Jika pasen harus menjalani tirah baring dalam waktu yang lama, bisa digunakan kasur khusus, yaitu kasur yang diisi dengan air atau udaraLakukan teknik pengangkatan pasien yang memperkecil gesekan dan friksi pada kulit.Menyediakan penyangga yang nyaman dan ventilasi yang baik dan tidak membatasi gerakan.

  • Stadium IKulit yang kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion. Kemudian dimassage selama 2-3 kali sehari.Stadium IIPerawatan luka harus memperhatikan teknik aseptic dan antiseptic. Daerah bersangkutan digesek dengan es dan dihembus dengan udraa hangat secara bergantian untuk merangsang sirkulasi. Dapat diberikan juga salep topical, mungkin juga untuk merangsang tumbuhnya jaringan muda. Pergantian balutan dan salep ini jangna terlalu sering karena justru akan merusak pertumbuhan jaringan yang di harapkan.Stadium IIIUsahakan luka selalu bersih dan eksudat diusahakan dapat mengalir keluar. Balutan jangan terlalu tebal dan sebaiknya transparan sehingga permeable untuk masuknya udara atau oksigen dan penguapan lebih mudah. Kelembapan luka dijaga tetap basah, karen a akan mempermudah regenerasi sel-sel kulit. Jika luka kotor dapat di cuci dengan larutan NaCl fisiologis, antibiotic sistemik juga mungkin akan diperlukan.Stadium IVPenatalaksanaan dari stadium I-III tetap dilaksanakan dan jaringan nekrotik harus dibersihkan karena akan menghalangi pertumbuhan jaringan yang baru. Beberapa preparat enzim coba diberikan untuk tujuan mengurangi perdarahan, dibanding tindakan bedah yang juga merupakan alternative lain. Memberikan oksigenasi pada daerah luka. Tindakan dengan ultrasonografi untuk membuka sumbatan-sumbatan pembuluh darah dan sampai pada transplantasi kulit.

  • Infeksi, umumnya bersifat multibakterial baik aerobik maupun anaerobik.Keterlibatan jaringan tulang dan sendi seperti periostitis, osteotitis, osteomielitis, dan arthritis septik.SeptikimiaAnemiaHipoalbumineaKematian