Author
dyana-pastria-utami
View
219
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tbc
TUBERKULOSIS ANAK
Dr. Bara Langi Tambing Sp.A
ETIOLOGI
- Mycobacterium tuberculosis - Mycobacterium bovis Sifat : Tahan asam Tumbuh lambat Sensitif pada sinar matahari,sinar ultra violet,suhu ≥ 60º C
Ukuran droplet < 5 ugSetiap droplet mengandung 3 basil
Droplet yg dihasilkan : Bersin 4500 – 1 juta droplet Batuk 3000 droplet Berbicara 5 menit 3000 droplet Menyanyi 3000/menit
95 %
(< 5 µ )
5 %
Fokus primer (1)(fokus Ghon)
Limpadenitis (3)
Limpangitis (2)
Diagnosis
1. Sumber infeksi2. Gambaran klinis3. Tuberkulin test4. Pemeriksaan radiologi5. Pemeriksaan mikrobiologi6. Pemeriksaan Patologi7. Pemeriksaan Hematologi8. Pemeriksaan lain: serologi,bronkoskopi
MANIFESTASI KLINIS
A. MANIFESTASI SISTEMIK (UMUM/NONSPESIFIK) B. MANIFESTASI SPESIFIK ORGAN/LOKAL
MANIFESTASI SISTEMIK(UMUM/NONSPESIFIK)
1.Bb↓ tanpa sebab yg jelas /tidak ↑ dalam 1 bln dgn penanganan gizi
2.Anoreksia dgn FTT
3.Demam lama (≥ 2 minggu) dan/berulang tanpa sebab yg jelas
(bukan demamtifoid.ISK, malaria dll) yg dapat disertai
keringat malam ,demam umumnya tidak tinggi
4.Lesu atau malaise
5.Batuk lama > 3 minggu dan sebab lain telah disingkirkan
6.Diare persisten yg tidak sembuh dengan pengobatan
baku diare
MANIFESTASI SPESIFIK ORGAN /LOKAL ■ KELENJAR LIMFE (skrofuloderma) - MULTIPEL - UNILATERAL - TIDAK NYERI - SALING MELEKAT (CONFLUENCE) ■ NEUROLOGIS ■ TULANG
skrofuloderma
Conyunctivitis tuberculosis
Gibbus
TBC miliar
Jenis Tuberculin
1. Mantoux: suntikan intradermal
2. Multiple puncture Heaf, jarum khusus 6 buah
Tine, disposable, 4 jarum
3. Patch test
Interpretasi Tuberculin
Hasil uji tuberculin disebut (+) diameter indurasi >10 mm Bila hasil ≥ 10 mm,kelompok balita (BCG scar+),
Klinis sehat Kemungkinan ok BCG
Gambaran klinis sesuai klinis tbc,walau BCG scar (+)
Kemungkinan infeksi alamiah Bila ≥ 15 mm ,sngat mungki infeksi alamiah tanpa
Melihat scar BCG
Tehnik BCG
Klasifikasi dasar
0. Tidak ada kontak, tidak ada infeksi
(uji tuberkulin negatif)
I. Ada kontak, tidak ada infeksi
(uji tuberkulin negatif)
II. Ada infeksi, tidak ada penyakit TB
(uji tuberkulin positif)
III. Penyakit tuberkulosis
UJI TUBERCULIN POSITIF
1. Infeksi TB alamiah
a. Infeksi TB tanpa sakit TB (TB latent)
b. Infeksi TB dan sakit TB
c.TB yg ttelah sembuh
2. Imunisasi BCG
3. Infeksi mikobakterium atipik
TUBERCULIN NEGATIF
1. Tidak ada infeksi TB
2. Dalam masa inkubasi TB
3. Anergi
Anergi
Uji tuberkulin dapat negatif untuk sementara karena : TB berat misalnya TB milier PEM berat Mendapat kortikosteroid lama ( < 14 hari) Penyakit virus : morbili, varicella Penyakit bakteri : typhus abdominalis, difteri, pertusis Vaksinasi virus : morbili, polio Penyakit keganasan : penyakit Hodgkin
keuntungan - Sensivitas 90% & spesifitas > 95 %
- Menggunakan antigen sp M.tbc tidak dipengaruhi status vac.tbc &
- mikobact non tbc
- Menggunakan sampel darah nyeri kurang &tidak perlu kunjungan
- ulang, pemeriksaan lebih mudah
- Pemeriksaan lebih objektif
Kelemahan
- biaya lebih mahal
- Tidak dapat digunakan utk ekslusi tbc ( sama dgn tbc)
- Sensitifitas berkuran bila digunakan pada usia muda (< 1 thn)
Radiologis
Tidak khas : - Dapat ditemukan pada penyakit lain Foto Th/ saja tidak dapat digunakan D/ TB kecuali
Gambaran Miliar Gambaran yg sugestif TB :
- Kel hilus/p.trakeal > infitrat +/- - Milier
- Kalsifikasi dgn infiltrat - atelektasis
- effusi pleura - Kavitas
- Tuberkuloma Foto hrs AP & lateral utk melihat pembesaran
kelenjara hilus
Kelemahan : over diagnosis
(Pokja TB anak)
Skor ≥ 6
Beri OAT2 bulan Th/
Respons (+) Respons (-)
Th/ TB diteruskan Rujuk ke RSUtk evaluasi lanjut
Alur Diagnosis & Tatalaksana TB Anak di Puskesmas
KELAS KONTAK INFEKSI SAKIT THERAPY
0 - - - -
I + - - profilaksis I
II + + - profilaksis II
III + + + terapi
TATALAKSANA
Kemoprofilaksis primer
Mencegah infeksi Anak kontak dengan pasien TB aktif, tetapi belum
terinfeksi (uji tuberkulin negatif) Obat : INH 5 - 10 mg/kg BB/hari
Kemoprofilaksis sekunder
Mencegah penyakit TB pada anak yang terinfeksi :1. Mantoux (+), Rö (-), klinis (-) :
Umur < 5 th Kortikosteroid lama Limfoma, Hodgkin, lekemi Morbili, pertusis Akil baliq
2. Konversi Mt (-) menjadi (+) dalam 12 bl, Rö (-), klinis (-)
Obat INH 5 - 10 mg/kg BB/hari
Dosis OATNama obat
Dosis harian
(mg/kgBB/hari
Dosis maksimal
(mg/hari)
Efek samping
Isoniazid 5 - 15* 300 Hepatitis,neuritis
hipersensitif
Rifampisin** 10 - 20
600
Gastritis,ggn fs hati,
Trombositopenia
urin merah
Pirazinamide
(PZA)
15 -30
2000 Ggn fs hati,gastritis
Artralagia
Etambutol
(EMB)
15 -20
1250 Neuritis optika
Streptomisin
15 -40 1000 Otoksik
Nefrotoksik
Dosis kombinasi/fixed dose
Berat badan (kg) 2 bulan 4 bulan RHZ(75/50/150) (RH
75/50)
5 - 9 1 tablet 1 tablet 10 -14 2 tablet 2 tablet 15 - 19 3 tablet 3 tablet 20 - 32 4 tablet 4 tablet
Catatan Bila BB ≥ 33 kg,dosis disesuaikan dgn dosis umumBila BB< 5 kg Rujuk ke RS Obat tidak boleh diberi ½ dosis
Catatan * Bila isoniazid dikombinasi dgn Rifampisin,
Dosis tidak boleh lebih 10 mg/kgBB/hari
** - Rifampisin tidak boleh diracik dgn OAT lain
o.k. Dapat menganggu bioavibilitas rifampisin.
- Rifampisin diabsorbsi dgn baik melalui
gastrointestinal saat perut kosong
( satu jam sebelum makan)
Regimen of Antituberculosis drugs
2 mo 6 mo 9 mo 12 mo
INHRIFPZA
EMBSTREP
PRED
TB paru
TB kelenjar
TB ekstra pulmonal / TB pulmonal berat
TB meningitis,milier,efusi pleura,peritonitis,endobronkial
Kekeliruan (Pitfalls) pada TB Anak
Masaalah A. Diagnosis
■ Baku emas (true gold standard) sulit o.k.
pemeriksaan sputum & bilasan lambung sulit dilakukan
Jumlah kuman sedikit & loklisasi di alveolus
■ Riwayat kontak TB org dewasa disangkal
■ Gejala klinis tidak spesifik
■ Uji tuberkulin & Radiologis interpretasi tidak mudah
■ Laboratorium Rutin tidak banyak manfaatnya
B.Pengobatan ■ Penghentian pengobatan penderita TB ,bila terjadi
konversi pem. BTA sputum menjadi (-) sulit ditrapkan pada
anak ■ Penghentian pengobatan pada anak berdasarkan
perbaikan klinis ■ Pemeriksaan penunjang (Radiologis & Laboratorium ) sering menimbulkan kerancuan &kebingungan
Kekeliruan Diagnostik
Terjadi Oleh karena
■ Menganggap gejala klinis pasien TB anak sama dengan TB dewasa
■ Pemeriksaan penunjang kurang tepat
■Gejala klinis “klasik” yg biasa dihubungkan dgn TB
a. Batuk
TB dewasa gejala penting
TB anak : Lokalisasi di parenkhim reseptor batuk(-) jarang
Batuk pikirkan BKB
b.Keringat malam
TB dewasa : Merupakan gejala klinis penting
Dewasa sehat saat istirahat/tidur BMR ↓
Sakit TB Metabolisme tubuh ↑ o.k. Infeksi
berkeringat
Anak : Growth hormon sekresi malam hari metabolisme tubuh ↑
berkeringat
C. Gejala tidak sepesifik
BB tidak naik, anoreksia,demam berulang ,limpadenopati
Bisa disebabkan penyakit lain
■ Pemeriksaan penunjang a. Foto Toraks ■ Tidak ada gambaran radiologis yg khas kecuali gbr milier ■ ekspertisi : “ Br pnemonia kemungkinan KP belum dapat disingkirkan,proses spesifik msh mungkin etc ■ Pemeriksaan subjektif ■ ‘sugestif TB’ : pembesaran kel. Limfe hilus/paratrakea,atelektase, milier,efusi pleura,kavitas etc ■ ‘Non sugestif’ : infiltrat minimal (paling sering ditemukan ) ■ Keadaan klinis pasien saat di foto flu,alergi salah tafsir ■ Diskonkruensi klinis dan gambaran Radiologis pikirkan TB
b. Uji Tuberkulin ■ pembacaan : indurasi bukan eritema ukuran transversal dlm mm (hrs
disebut) ■ Uji tuberkulin (+) menentukan ada infeksi bukan
sakit TB c. Laborarorium ■ LED meningkat pada semua infeksi kronis TB milier sering Normal Bermanfaat bila utk evaluasi Th/ bila
sebelumnya tinggi ■ Dapat ditemukan pada infeksi virus
Kekeliruan terapi
a.Paduan terapi
■ Pengobatan dibagi 2fase : 1. fase intensif (2 bulan)
2. Fase seterilisasi sisanya
■ Prinsip pengobatan paduan minimal 2 obat
( Kesepakatan : PZA,INH,Rifampisin)
■ Mono terapi menimbulkan resistensi (kontra indikasi)
■ Pemberian obat tiap hari
■ Racikan tiap obat harus dipisah utk masing masing obat OAT
■ Isoniazid tidak stabil dalam bentuk sirup tidak dianjurkan
B. Evaluasi pengobatan
■ Evaluasi pengobatan setelah 2 bulan pengobatan
■ Evaluasi yi gejala klinis : Gejala menghilang, BB meningkat
■ Evaluasi Radiologis tidak rutin kecuali pada keadaan khusus
- Tbc milier 1 bulan setelah pengobatan
- Efusi pleura 2 minggu setelah pengobatan
■ LED dapat digunakan utk evaluasi bila pada awal pengobtan
nilainya tinggi
If you find the Diagnosis of TB in children easy,
you probably overdiagnosing TB If you find the Diagnosis of TB in children difficult,
you are not alone It is easy to over diagnosis TB in children It is also Easy to miss TB in children Crefully asses all the evidence, before making the diagnosis
Anthony Harries & Dermot Maher ,1997
SEKIANTERIMA KASIH