104
PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN HIPERTENSI DI RUANG MAWAR 1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR DISUSUN OLEH : DESIANA MARTHA NURYUDHAYANTI P. 12 075 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Ny. S DENGAN HIPERTENSI

DI RUANG MAWAR 1 RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH KARANGANYAR

DISUSUN OLEH :

DESIANA MARTHA NURYUDHAYANTI

P. 12 075

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Ny. S DENGAN HIPERTENSI

DI RUANG MAWAR 1 RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

DESIANA MARTHA NURYUDHAYANTI

P. 12 075

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

i

Page 3: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease
Page 4: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease
Page 5: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease
Page 6: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “ Pemberian Terapi Musik Klasik terhadap

Penurunan Tekanan Darah pada Asuhan Keperawatan Ny. S dengan

Hipertensi di Ruang Mawar I Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar “

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns, M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba

ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns, M.Kep, selaku sekretaris Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba

ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. S.Dwi Sulisetyawati,S.Kep.,Ns, M.Kep, selaku dosen pembimbing

sekaligus sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat,

memberikan masukan-masukan , inspirasi, perasaan nyaman dalam

bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

v

Page 7: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

4. Atiek Murharyati,S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku dosen penguji I yang telah

membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya

studi kasus ini.

5. Intan Maharani S. Batubara, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji II yang

telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan STikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan

wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes

Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan

spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

vi

Page 8: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

Daftar Isi

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………… ii

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………. iv

KATA PENGANTAR............................................................................................ v

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… vii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………… ix

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ........................................................................ 5

C. Manfaat Penulisan ....................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7

A. Tinjauan Teori ............................................................................ 7

1. Hipertensi ............................................................................... 7

2. Tekanan Darah ....................................................................... 29

3. Terapi Musik .......................................................................... 33

B. Kerangka Teori ......................................................................... 45

C. Kerangka Konsep ..................................................................... 46

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET ............... 47

vii

Page 9: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

A. Subjek Aplikasi Riset .............................................................. 47

B. Tempat dan Waktu .................................................................. 47

C. Media atau Alat yang digunakan ............................................. 47

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset .......................... 47

E. Alat ukur evaluasi tindakan aplikasi riset ................................ 47

BAB IV LAPORAN KASUS .................................................................... 48

A. Identitas klien .......................................................................... 48

B. Pengkajian ............................................................................... 48

C. Analisa Data ............................................................................. 54

D. Intervensi Keperawatan ............................................................ 55

E. Implementasi Keperawatan ..................................................... 57

F. Evaluasi Keperawatan ............................................................... 62

BAB V PEMBAHASAN ......................................................................... 66

A. Pengkajian ............................................................................... 66

B. Perumusan masalah keperawatan ............................................ 70

C. Intervensi Keperawatan ............................................................ 76

D. Implementasi Keperawatan ..................................................... 79

E. Evaluasi Keperawatan ............................................................. 81

BAB VI PENUTUP ................................................................................... 87

A. Kesimpulan ............................................................................. 87

B. Saran ........................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

viii

Page 10: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Tabel 2.1 Klasifikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi…………….. 9

2 Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi…………………………………… 10

ix

Page 11: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................ 42

2 Gambar 2.2Kerangka Konsep ............................................................. 43

x

Page 12: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : USULAN JUDUL APLIKASI JURNAL

LAMPIRAN 2 : SURAT PERNYATAAN

LAMPIRAN 3 : JURNAL KEPERAWATAN UTAMA

LAMPIRAN 4 : JURNAL PENDAMPING

LAMPIRAN 5 : LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

LAMPIRAN 6 : LEMBAR LOG BOOK

LAMPIRAN 7 : LEMBAR PENDELEGASIAN

LAMPIRAN 8 : LEMBAR KONSULTASI

LAMPIRAN 9 : LEMBAR CHEKLIST

xi

Page 13: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan

abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-

menerus lebih dari satu periode. Konstriksi arteriole membuat darah

sulit untuk mengalir dan meningkatkan tekanan melawan dinding

arteri (Grey, et al, 2003).

WHO (Badan Kesehatan Dunia) menyatakan bahwa batasan

tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg,

sedangkan tekanan darah ≥160/95 mmHg dinyatakan sebagai

hipertensi (Udjianti, 2010). Salah satu penyakit kardiovaskuler yang

menjadi masalah kesehatan masyarakat yang umum dan merupakan

penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard

Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of

Disease (GBD) tahun 2000, sebanyak 50% dari penyakit

kardiovaskuler disebabkan oleh hipertensi (Grey, et al., 2003).

The National Health and Nutrition Examination Survey

(NHNES) menunjukan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden

hipertensi pada orang dewasa sekitar 29-31% yang berarti terdapat 58-

65 juta orang hipertensi di Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta

1

Page 14: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

2

dari data NHNES tahun 1988-1991, hipertensi esensial sendiri

merupakan 95% dari seluruh kasus hipertensi (Sudoyo, 2006).

Hipertensi menempati peringkat ke-2 dari 10 penyakit terbanyak

pada pasien rawat jalan di rumah sakit pada tahun 2006 dengan

prevalensi sebesar 4,67% di indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar

(2007) juga menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia

berkisar 30% lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkan laki-

laki (48%) (Depkes, 2008 dalam Musayaroh, 2011).

Prevalensi kasus hipertensi di Provinsi Jawa Tengah mengalami

peningkatan dari 1,87% pada tahun 2006, menjadi 2,02% pada tahun

2007, dan 3,30% pada tahun 2008. Prevalensi sebesar 3,30% artinya

setiap 100 orang terdapat 3 orang penderita hipertensi primer.

Peningkatan kasus ini disebabkan antara lain karena rendahnya

kesadaran masyarakat untuk memeriksakan tekanan darah secara

dini tanpa harus menunggu adanya gejala. Paparan faktor resiko pola

makan yang tidak sehat dan kurangnya olahraga juga bisa memicu

peningkatan kasus tersebut (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2008).

Menurut catatan medik di RSUD Karanganyar pada tahun 2014

didapatkan penderita hipertensi sebanyak 996 pasien, dan pada bulan

Februari 2015 di ruang Mawar 1 sebanyak 83 pasien.

Gejala klinis yang dialami oleh penderita hipertensi diantaranya

adalah pusing, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak

nafas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang, dan

Page 15: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

3

mimisan (Adinil, 2004). Oleh karena itu, hipertensi harus segera

ditangani.

Pengobatan farmakologi pada penderita hipertensi yaitu diuretik,

penghambat simpatetik, betabloker, vasodilator, ACE inhibitor,

penghambat reseptor angitensi II pada reseptor sehingga memperingan

daya pompa jantung, antagonis kalsium. Sedangkan penatalaksanaan

non farmakologis pada penderita hipertensi yaitu memodifikasi gaya

hidup (Ridwanamiruddin, 2007). Diantaranya mempertahankan berat

badan ideal, kurangi asupan natrium (sodium), batasi konsumsi

alkohol, makan K dan Ca yang cukup dari diet, menghindari rokok,

penurunan stress, terapi masase (pijat), terapi musik klasik

(Radmarssy, 2007).

Terapi musik adalah suatu proses yang terencana, bersifat

preventif dalam usaha penyembuhan terhadap penderita yang

mengalami gangguan fisik motorik, sosial emosional maupun mental

intelegensi. Terapi musik secara umum bertujuan untuk membuat hati

dan perasaan seseorang menjadi senang dan terhibur, membantu

mengurangi beban penderitaan seseorang, dan tempat penyaluran bakat

seseorang. Mendengarkan musik diharapkan dapat merangsang dan

menarik penderita untuk mengikuti alur irama yang selanjutnya

menciptakan suasana santai, gembira yang pada akhirnya adanya

perubahan yang positif (Pillie & Chair, 2002, Musayaroh, 2011).

Page 16: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

4

Rangsangan musik pada terapi musik ternyata mampu

mengaktivasi sistem limbik yang berhubungan dengan emosi. Saat

sistem limbik teraktivasi, otak menjadi rileks, kondisi inilah

yang memicu tekanan darah menurun. Alunan musik dalam terapi

musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul

nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah

yang dapat mengurangi tekanan darah (Sirait, 2007, Yakin, 2010).

Namun, musik untuk penyembuhan tidak asal sembarang musik, hanya

lagu yang tepat yang bisa menyembuhkan. Pilih jenis musik yang

bersifat rileks dengan tempo sekitar 60 ketukan per menit seperti musik

klasik karya Mozart.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Suherly,

Ismonah, dan Wulandari Meikawati pada bulan November 2011

sebanyak 28 responden menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tekanan

darah setelah pemberian terapi musik klasik sebanyak 5 % atau 9-10

mmHg dari tekanan darah sebelumnya (Suherly.M dkk, 2011). Hasil

studi pendahuluan di Ruang Mawar 1 RSUD Karanganyar didapatkan

80% pasien hipertensi mengeluh pusing. Telah didapatkan informasi dari

perawat ruangan, bahwa hanya sebagian perawat saja yang melakukan

terapi musik klasik kepada pasien hipertensi untuk menurunkan tekanan

darah. Hasil observasi yang didapatkan pada Ny. S dengan hipertensi

tekanan darah meningkat 170/110 mmHg, kepala pusing, dan kepala

terasa panas.

Page 17: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

5

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik membuat karya

tulis ilmiah berdasarkan aplikasi riset yang berjudul Pemberian Terapi

Musik Klasik terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Asuhan

Keperawatan Ny. S dengan Hipertensi di Ruang Mawar 1 Rumah Sakit

Umum Daerah Karanganyar.

B. Tujuan penulisan

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan tindakan pemberian terapi musik klasik terhadap

penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

2. Tujuan Khusus

a) Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan

hipertensi.

b) Penulis mampu melakukan diagnosa keperawatan pada pasien

hipertensi.

c) Penulis mampu menyusun rencana tindakan keperawatan pada

pasien hipertensi.

d) Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan

hipertensi.

e) Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan

hipertensi.

f) Penulis mampu menganalisa hasi pemberian terapi musik

klasik pada pasien hipertensi.

Page 18: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

6

C. Manfaat pemberian terapi musik klasik pada pasien hipertensi

1. Bagi Pasien

Hasil aplikasi riset diharapkan dapat memberikan pengetahuan

dan wawasan mengenai manfaat mendengarkan musik klasik.

2. Bagi Rumah Sakit

Hasil aplikasi riset diharapkan dapat memberikan pengetahuan

dan wawasan bagi para pasien penderita hipertensi mengenai

manfaat mendengarkan musik klasik.

3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil aplikasi riset ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan mahasiswa dijurusan keperawatan sebagai

pelayanan kepada masyarakat mengenai pengaruh musik klasik

terhadap penderita hipertensi.

4. Bagi Penulis

Dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam

penanganan alami penderita hipertensi.

Page 19: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori

1. Hipertensi

a. Definisi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan

peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian atau

mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada 2 fase dalam

setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase

darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg

menunjukan fase darah yang kembali ke jantung (Endang, 2014).

Hipertensi adalah kondisi abnormal dari hemodinamik, dimana

menurut WHO tekanan sistolik >140 mmHg dan atau tekanan diastolik

>90 mmHg (untuk usia <60 tahun) dan tekanan sistolik >160 mmHg

dan atau tekanan diastolik >95 mmHg (untuk usia >60 tahun) (Taufan,

2011).

b. Klasifikasi

1) Klasifikasi Berdasarkan Etiologi :

a) Hipertensi Esensial (Primer)

Merupakan 90% dari kasus penderita hipertensi. Dimana

sampai saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti.

Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam terjadinya

7

Page 20: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

8

hipertensi esensial, seperti: faktor genetik, stress dan

psikologis, serta faktor lingkungan dan diet (peningkatan

penggunaan garam dan berkurangnya asupan kaliun dan

kalsium).

Peningkatan tekanan darah tidak jarang merupakan satu-

satunya tanda hipertensi primer. Umumnya gejala baru terlihat

setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti ginjal,

mata, otak dan jantung.

b) Hipertensi sekunder

Pada hipertensi sekunder, penyebab, dan patofisiologi dapat

diketahui dengan jelas sehingga lebih mudah untuk

dikendalikan oleh obat-obatan. Penyebab hipertensi sekunder

diantaranya berupa kelainan ginjal seperti tumor, diabetes,

kelainan adrenal, kelainan aorta, kelainan endokrin lainnya

seperti obesitas, resistensi insulin, hiperteroidisme, dan

pemakaian obat-obatan seperti kontrasepsi oral dan

kortikosteroid.

2) Klasifikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi

a) Berdasarkan JNE VII :

Tabel 2.1. Klasifikasi Hipertensi (sumber: JNE VII, 2003).

Derajat Tekanan sistolik mmHg Tekanan diastolik mmHg

Normal <120 Dan <80

Pre – hipertensi 120-139 Atau 80-89

Page 21: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

9

Hipertensi derajat I 140-159 Atau 90-99

Hipertensi derajat II >160 >100

b) Menurut European Society of Cardiology :

Tabel 2.2. Klasifikasi Hipertensi (sumber: ESC, 2007).

Kategori Tekanan Sistolik

(mmHg)

Tekanan Diastolik

(mmHg)

Optimal <120 Dan <80

Normal 120-129 Dan/atau 80-84

Normal tinggi 130-139 Dan/atau 85-89

Hipertesi derajat I 140-159 Dan/atau 90-99

Hipertesi derajat II 160-179 Dan/atau 100-109

Hipertesi derajat III >180 Dan/atau >110

Hipertensi Sistolik

terisolasi

>190 Dan <90

c. Etiologi

Hipertensi tergantung pada kecepatan denyut jantung, volume

sekuncup dan Total Peripheral Resistance (TPR) (Corwin, 2000).

Peningkatan kecepatan denyut jantung dapat terjadi akibat rangsangan

abnormal saraf atau hormone pada nodus SA. Peningkatan kecepatan

denyut jantung yang berlangsung krooni sering menyertai keadaan

hiperteroidisme. Namun, peningkatan kecepatan denyut jantung

biasanya dikompensasi oleh penurunan volume sekuncup sehingga

tidak menimbulkan hipertensi.

Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama dapat

terjadi apabila terdapat peningkatan volume plasma yang

berkepanjangan, akibat gangguan penanganan garam dan air oleh

Page 22: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

10

ginjal atau konsumsi garam yang berlebihan. Peningkatan pelepasan

renin atau adosteron maupun penurunan aliran darah ke ginjal dapat

mengubah penanganan air dan garam oleh ginjal. Peningkatan volume

plasma akan menyebabkan peningkatan volume diastolik akhir

sehingga terjadi peningkatan volume sekuncup dan tekanan darah.

Peningkatan preload biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan

sistolik. Peningkatan TPR yang berlangsung lama dapat terjadi pada

peningkatan rangsangan saraf atau hormon pada arteriol, atau

responsivitas yang berlebihan dari arteriol terdapat rangsangan normal.

Kedua hal tersebut akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Pada peningkatan TPR, jantung harus memompa secara lebih

kuat dan dengan demikian menghasilkan tekanan yang lebih besar,

untuk mendorong darah melintasi pembuluh darah yang menyempit.

Hal ini disebabkan peningkatan dalam afterload jantung dan biasanya

berkaitan dengan peningkatan tekanan diastolik. Apabila peningkatan

afterload berlangsung lama, maka ventrikel kiri mungkin mulai

mengalami hipertrofi (membesar). Dengan hipertrofi, kebutuhan

ventrikel akan oksigen semakin meningkat sehingga ventrikel harus

mampu memompa darah secara lebih keras lagi untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Pada hipertrofi, sarat-sarat otot jantung juga mulai

tegang melebihi panjang normalnya yang pada akhirnya menyebabkan

penurunan kontraktilitas dan volume sekuncup.

Page 23: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

11

d. Patofisiologi

Kapasitas mengenai patofisiologi hipertensi masih dipenuhi

ketidakpastian. Sejumlah kecil pasien (antara 2% dan 5%) memiliki

penyakit dasar ginjal atau adrenal yang menyebabkan peningkatan

tekanan darah. Namun, masih belum ada penyebab tunggal yang dapat

diidentifikasi dan kondisi inilah yang disebut sebagai “hipertensi

esensial”. Sejumlah mekanisme fisiologis terlibat dalam pengaturan

tekanan darah normal, yang kemudian dapat turut berperan dalam

terjadinya hipertensi esensial.

Beberapa faktor yang saling berhubungan mungkin juga turut

serta menyebabkan peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi,

dan peran mereka berbeda pada setiap individu. Diantara faktor-faktor

yang telah dipelajari secara intensif adalah asupan garam, obesitan dan

esistensi insulin, sistem renin-angiotensi, dan sistem saraf simpatis.

Pada beberapa tahun belakangan, faktor lainnya telah dievalus,

termasuk genetic disfungsi endotel (yang tampak pada perubahan

endotelindan nitrat oksida).

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi

pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari

pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut

kebawah kekorda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke

ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor

dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak kebawah melalui saraf

Page 24: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

12

simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion

melepaskan asekilkolin, yang akan merangsang serabut saraf paska

ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya

norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai

faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon

pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriktor. Individu dengan

hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak

diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang

pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga

terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla

adrenal mengsekresi epinefrin yang menyebabkan vasokontriksi.

Korteks adrenal mengsekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat

memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi

yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan

pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensi I yang

kemudian diubah menjadi angiotensi II, suatu vasokonstriktor kuat,

yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosterone oleh korteks

adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tulubus

ginjal, menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor

tersebut cenderung pencetus keadaan hipertensi.

Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh

darah parifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang

Page 25: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

13

terjadi pada lanjut usia. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis,

hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot

polos pembuluh darah, yang ada gilirannya menurunkan kemampuan

distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan

arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume

darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup), mengakibatkan

penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan parifer (Brunner &

Suddarth, 2005).

e. Manifestasi Klinis

Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain

tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada

retina, seperti pendarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan

pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada

diskus optikus).

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menempatkan

gejala sampai bertahun-tahun. Gejala bila ada menunjukkan adanya

kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ

yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan. Perubahan

patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia

(peningkatan urinasi pada malam hari) dan azetoma (peningkatan

nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin). Keterlibatan pembuluh

darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien

yang bermanifestasi sebagai paralysis sementara pada satu sisi

Page 26: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

14

(hemiplegia atau gangguan tajam penglihatan (Brunner & Suddart,

2005).

Sebagian besar gejala klinis timbul seperti (Crowin, 2000) :

1) Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan

muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial.

2) Pengelihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.

3) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan

saraf pusat.

4) Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi

glomerulus.

5) Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan

kapiler.

f. Penatalaksanaan

1) Penatalaksanaan non farmakologi

Penatalaksanaan non farmakologis dengan modifikasi gaya

hidup sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati

tekanan darah tinggi (Ridwanamiruddin, 2007). Penatalaksanaan

hipertensi dengan non farmakologis terdiri dari berbagai macam

cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu:

a) Mempertahankan berat badan ideal

Mempertahankan berat badan ideal sesuai Body Mass

Index (BMI) dengan rentang 18,5-24,9 kg/m2 ( Kaplan, 2006 ).

Page 27: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

15

BMI dapat di ketahui dengan membagi berat badan anda

dengan tinggi badan anda yang telah dikuadratkan dalam

satuan meter. Mengatasi obesitas (kegemukan) juga dapat

dilakukan dengan melakukan diet rendah kolesterol namun

kaya dengan serat dan protein (Pfizerpeduli.com), dan jika

berhasilkan menurunkan berat badan 2,5-5 kg maka tekanan

darah diastolik dapat diturunkan sebanyak 5 mmHg

(Radmarssy, 2007).

b) Kurangi asupan natrium (sodium)

Mengurangi asupan natrium dapat dilakukan dengan cara

diet rendah garam yaitu tidak lebih dari 100mmol/hari (kira-

kira 6gr NaCl atau 2,4 gr gram / hari ) (kalpan, 2006). Jumlah

yang lain dengan mengurangi asupan garam sampai kurang dari

2300 mg (1 sendok teh ) setiap hari. Pengurangan konsumsi

garam menjadi ½ sendok teh/hari, dapat menurunkan tekanan

sistolik sebanyak 5 mmHg dan tekanan diastolik sekitar 2,5

mmHg (Radmarssy, 2007).

c) Batasi konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol harus dibatasi karena konsumsi alkohol

berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para peminum

berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih

besar daripada mereka yang tidak minum minuman berakohol

(Radmarssy, 2007)

Page 28: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

16

d) Makan K dan Ca yang cukup dari diet

Pertahankan asupan diet potassium (>90 mmol

(3500mg)/hari) dengan cara konsumsi diet tinggi buah dan

sayur dan diet rendah lemak dengan cara mengurangi asupan

lemak jenuh dan lemak total (Kaplan, 2006). Kalium dapat

menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan natrium yang

terbuang bersama air kencing. Dengan setidaknya

mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3-5 kali dalam sehari,

seseorang bisa mencapai asupan potassium yang cukup

(Radmarssy, 2007).

e) Menghindari Rokok

Merokok memang tidak berhubungan secara langsung

dengan timbulnya hipertensi, tetapi merokok dapat

meningkatkan resiko komplikasi pada pasien hipertensi seperti

penyakit jantung dan stroke, maka perlu dihindari

mengkonsumsi tembakau (rokok) karena dapat memperberat

hipertensi (Dali Martha, 2008).

Nikotin dalam tembakau membuat jantung bekerja lebih keras

karena menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan

frekuensi denyut jantung serta tekanan darah (Sheps, 2005).

Maka pada penderita hipertensi dianjurkan untuk menghentikan

kebiasaan merokok (Pfizerpeduli.com).

Page 29: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

17

f) Penurunan Stress

Stress memang tidak menyebutkan hipertensi yang

menetap namun jika episode stress sering terjadi dapat

menyebabkan kenaikan sementara yang sangat tinggi (Sheps,

2005). Menghindari stress dengan menciptakan suasana yang

menyenangkan bagi penderita hipertensi dan memperkenalkan

berbagai metode relaksasi seperti yoga atau meditasi yang

dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menuunkan

tekanan darah (pfizerpeduli.com).

g) Terapi Masasse (pijat)

Pada prinsipnya pijat yang dilakukan pada penderita

hipertensi adalah untuk memperlancar aliran energi dalam

tubuh sehingga gangguan hipertensi dan komplikasinya dapat

diminimalisir, ketika semua jalur energi terbuka tidak lagi

terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka resiko

hipertensi dapat ditekan (Dali Martha, 2008)

h) Terapi Musik Klasik

Terapi musik secara umum bertujuan untuk membuat

hati dan perasaan seseorang menjadi senang dan terhibur,

membantu mengurangi beban penderitaan seseorang, dan

tempat penyaluran bakat seseorang. Mendengarkan musik

diharapkan dapat merangsang dan menarik penderita untuk

mengikuti alur irama yang selanjutnya menciptakan suasana

Page 30: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

18

santai, gembira yang pada akhirnya adanya perubahan yang

positif (Pillie & Chair, 2002, dalam Musayaroh, 2011). Terapi

musik diketahui bahwa rangsangan musik ternyata mampu

mengaktivasi sistem limbik yang berhubungan dengan emosi.

Saat sistem limbik teraktivasi, otak menjadi rileks, kondisi

inilah yang memicu tekanan darah menurun. Terapi musik,

alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk

memproduksi molekul nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja

pada tonus pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan

darah (Sirait, 2007, dalam Yakin, 2010).

2) Pengobatan farmakologi

a) Diuretic (Hidroklorotiazid)

Mengeluarkan cairan tubuh sehingga volume cairan di tubuh

berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi

lebih ringan.

b) Penghambat Simpatetik (Metildopa, Klonidin, dan reserpin)

Menghambat aktifitas saraf simpatis

c) Betabloker (Metoprolol, Propanolol, dan atenolol)

1) Menurunkan daya pompa jantung.

2) Tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui

mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.

3) Pada penderita diabetes mellitus: dapat menutup gejala

hipoglikemia.

Page 31: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

19

d) Vasodilator (Prasosin, Hidralasin)

Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot

polos pembuluh darah.

e) ACE inhibitor (Captropil)

1) Menghambat pembentukan zat angiotensi II.

2) Efek samping : Batuk kering, pusing, sakit kepala, dan

lemas.

f) Penghambat reseptor angitensi II pada reseptor sehingga

memperingan daya pompa jantung.

g) Antagonis Kalsium ( Diltiasem dan Verapemil ).

Menghambat Kontraksi Jantung ( Kontraktilitas ).

g. Komplikasi

Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi,

maka dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan arteri

didalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri

tersebut. Komplikasi dapat terjadi pada organ-organ sebagai berikut :

1) Jantung

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung

dan penyakit jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban

kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan mengendor dan

berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akibatnya,

jantung tidak mampu lagi memompa sehingga banyak cairan

tertahan diparu maupun jarinngan tubuh lain yang dapat

Page 32: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

20

menyebabkan sesak nafas dan oedema, kondisi ini disebut gagal

jantung.

2) Otak

Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke,

apabila tidak diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.

3) Ginjal

Tekanan darah tinggi juga menyebabkan kerusakan ginjal. Tekanan

darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan sistem penyaringan

didalam ginjal akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu

membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk

melalui aliran darah dan terjadi penumpukan didalam tubuh.

4) Mata

Pada mata hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati

hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan (Yahya, 2005).

h. Konsep Asuhan Keperawatan Teoritis

1) Pengkajian

a) Data biografi : Nama, alamat, umur, tanggal MRS, diagnosa

medis penanggung jawab, catatan kedatangan.

b) Riwayat Kesehatan

(1) Keluhan utama: biasanya pasien dating ke RS dengan

keluhan kepala terasa pusing dan bagian kuduk

terasa berat, tidak bias tidur.

Page 33: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

21

(2) Riwayat kesehatan sekarang: biasanya pada saat dilakukan

pengkajian pasien masih mengeluh kepala terasa pusing

dan berat, pengelihatan berkunang-kunang, tidak bias tidur.

(3) Riwayat kesehatan dahulu: biasanya penyakit hipertensi ini

adalah penyakit yang menahun yang sudah lama dialami

oleh pasien, dan biasanya pasien mengonsumsi obat rutin

seperti captropil.

c) Data dasar pengkajian

(1) Aktivitas atau istirahat

Gejala: kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup

monoton.

Tanda: frekuensi jantung meningkat, perubahan irama

jantung, takipnea.

(2) Sirkulasi

Gejala: riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung

coroner, penyakit serebrovaskuler.

Tanda: Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi,

perubahan warna kulit, suhu dingin.

(3) Integritas ego

Gejala: riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi,

euphoria, faktor stress multiple.

Page 34: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

22

Tanda: letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue

perhatian, tengisan yang meledak, otot muka tegang

pernafasn menghela, peningkatan pola bicara.

(4) Eliminasi

Gejala: gangguan ginjal saat ini atau yang lalu.

(5) Makanan atau cairan

Gejala: makanan yang disukai yang dapat mencankup

makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol.

Tanda: BB normal atau Obesitan, adanya edema.

(6) Neurosensori

Gajala: keluhan pusing atau pening, sakit kepala, berdenyut

sakit kepala ,berdenyut, gangguan pengelihatan, episode

epistaksis.

Tanda: perubahan orientasi, penurunan kekuatan

genggaman, perubahan retinal optik.

(7) Nyeri atau ketidaknyamanan

Gejala: angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit

kepala oksipital berat, nyeri abdomen.

(8) Pernafasan

Gejala: dipsnea yang berkaitan dengan aktivitas, tekipnea,

ortopnea, dyspnea nocturnal proksimal, batuk dengan atau

tanpa sputum, riwayat, merokok.

Page 35: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

23

Tanda: distress respirasi atau penggunaan otot aksesoris

pernafasan, bunyi nafas tambahan, sianosis.

(9) Keamanan

Gejala: gangguan koordinasi, cara jalan.

Tanda: episode parastesia unilateral transien, hipotensi

postural.

(10) Pembelajaran atau penyuluhan

Gejala: faktor resiko keluarga: hipertensi, ateroskierosis,

penyakit jantung, DM, penyakit ginjal, faktor resiko etnik,

penggunan pil KB atau hormon.

2) Diagnosa Keperawatan

a) Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan

dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard,

hipertropi ventricular.

b) Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan

vaskuler ventricular.

c) Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung,

berhubungan dengan gangguan sirkulasi.

d) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya

informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri.

3) Rencana Asuhan Keperawatan

Page 36: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

24

a) Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan

dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard,

hipertropi ventricular.

Tujuan: setelah di lakukan intervensi keperawatan selama 3x24

apkan afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi,

tidak terjadi iskemia miokard.

Hasil yang diharapkan:

(1) Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan

darah.

(2) Mempertahankan tekanan darah dalam rentang yang dapat

diterima.

(3) Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil.

Intervensi:

(1) Pantau tekanan darah, ukur pada kedua tangan, gunakan

manset dan teknik yang tepat.

(2) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan parifer.

(3) Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.

(4) Amati warna kulit, kelembapan, suhu dan masa pengisian

kapiler.

(5) Catat edema umum.

(6) Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.

(7) Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditempat

tidur atau kursi.

Page 37: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

25

(8) Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan.

(9) Lakukan tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung

dan leher.

(10) Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas

pengalihan.

(11) Pantau respon terhadap obat untuk menontrol tekanan

darah.

(12) Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi.

(13) Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi.

b) Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan

vaskuler ventricular.

Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24

jam di harapkan nyeri. (sakit kepala) berkurang.

Hasil yang diharapkan:

(1) Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tidak

nyaman.

Intervensi :

(1) Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit

penerangan.

(2) Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan.

(3) Batasi aktivitas.

(4) Hindari merokok atau menggunakan penggunaan nikotin.

(5) Beri obat analgetik dan sedasi sesuai pesanan.

Page 38: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

26

(6) Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti

kompres es, posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan

imajinasi, hindari konstipasi.

c) Potensial perubahan perfusi jaringan : serebral, ginjal, jantung,

berhubungan dengan gangguan sirkulasi.

Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24

jam diharapkan sirkulasi tubuh tidak terganggu.

Hasil yang diharapkan :

(1) Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik

seperti ditunjukkan dengan : tekanan darah dalam batas

yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing,

nilai-nilai, laboratorium dalam batas normal.

(2) Haluaran urin 30 ml / menit.

(3) Tanda-tanda vital stabil.

Intervensi:

(1) Pertahankan tirah baring: tinggikan kepala tempat tidur.

(2) Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan: tidur,

duduk dengan memantau tekanan arteri jika tersedia.

(3) Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan.

(4) Amati adanya hipotensi yang mendadak.

(5) Ukur masukan dan pengeluaran.

(6) Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan.

(7) Ambulasi sesuai kemampuan: hindari kelelahan.

Page 39: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

27

d) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya

informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri.

Tujuan: setelah di lakukan intervensi keperawatan selama 3x24

jam diharapkan klien terpenuhi dalam informasi tentang

hipertensi.

Hasil yang diharapkan :

(1) Pasien mengungkapkan pengetahuan dan keterampilan

penatalaksanaan perawatan dini.

(2) Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai pesanan.

Intervensi:

(1) Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan

prosedur.

(2) Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh

dengan stress.

(3) Diskusikan tentang obat-obatan: nama, dosis, waktu

pemberian, tujuan dan efek samping atau efek toksik.

(4) Jelaskan perlunya menghindari penggunaan obat bebas

tanpa pemeriksaan dokter.

(5) Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk

dilaporkan dokter Sakit kepala, pusing, pingsan, mual, dan

muntah.

(6) Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil.

Page 40: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

28

(7) Diskusikan pentingnya hindari kelelahan dan mengangkat

berat.

(8) Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium

sesuai pesanan.

(9) Jelaskan pentingnya mempertahankan pemasukan cairan

yang tepat, jumlah yang di perbolehkan, pembatasan seperti

kopi yang mengandung kafein, serta alkohol.

(10) Jelaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan.

2. Tekanan Darah

a. Definisi

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding

arteri. Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

curah jantung, ketegangan arteri, volume, dan laju serta kekuatan

(viskositas) darah. Tekanan darah terjadi akibat fenomena siklis.

Tekanan puncak terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah

biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap

tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari

100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal

biasanya 120/80 mmHg (Smeltzer & Bare, 2002).

b. Komponen Tekanan Darah

Secara umum ada dua komponen tekanan darah (Martuti, 2009)

yaitu:

Page 41: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

29

1) Tekanan darah sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang

timbul akibat pengerutan bilik jantung sehingga ia akan

memompa darah dengan tekanan terbesar.

2) Tekanan darah diastolik (angka bawah) yang merupakan

kekuatan penahan pada saat jantung mengembang antar denyut,

terjadi pada saat jantung dalam keadaan mengembang (saat

beristirahat).

Tekanan darah normal (normotensi) sangat dibutuhkan untuk

mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen

dan zat- zat gizi. Tekanan darah ada dalam pembuluh darah, sedangkan

tekanan darah tertinggi ada dalam arteri terbesar (Martuti, 2009).

Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih besar dari tekanan

yang diperlukan untuk memelihara aliran darah yang tetap. Saat

tekanan darah diatas normal, saat itu volume darah meningkat dan

saluran darah terasa lebih sempit sehingga untuk dapat menyuplai

oksigen dan zat-zat makanan ke setiap sel didalam tubuh, jantung

harus memompa lebih keras. Progresifitas hipertensi dimulai dari

prehipertensi pada pasien umur 10-30 tahun (dengan meningkatnya

curah jantung) kemudian menjadi hipertensi dini pada pasien umur

20-40 tahun (dimana tahanan perifer meningkat) kemudian menjadi

hipertensi pada umur 30-50 tahun dan akhirnya menjadi hipertensi

dengan komplikasi pada usia 40-60 tahun (Martuti, 2009).

Page 42: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

30

Tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg

(sistolik/diastolik). Batas normal adalah bila tekanan sistolik tidak

lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik tidak lebih dari 90 mmHg.

Tekanan darah termasuk kategori tinggi jika tekanan sistolik lebih dari

160 mmHg dan diastolik diatas 99 mmHg, dalam 3 kali pemeriksaan

berturut-turut selama selang waktu 2-8 minggu (Martuti, 2009).

c. Alat ukur Tekanan Darah

Tekanan darah diukur dengan menggunakan alat

spygmomanometer (tensimeter) dan stetoskop. Ada tiga tipe dari

spygmomanometer yaitu :

1) Spygmomanometer Air Raksa atau Merkuri.

Tipe air raksa adalah jenis spygmomanometer yang paling

akurat. Tingkat bacaan dimana detak tersebut terdengar

pertama kali adalah tekanan sistolik. Sedangkan tingkat

dimana bunyi detak menghilang adalah tekanan diastolik.

2) Spygmomanometer Aneroid

Spygmomanometer aneroid prinsip penggunaannya yaitu

menyeimbangkan tekanan darah dengan tekanan dalam

kapsul metalis tipis yang menyimpan udara didalamnya.

3) Spygmomanometer Elektronik

Spygmomanometer elekrtonik merupakan pengukur

tekanan darah terbaru dan lebih mudah digunakan dibanding

model standar yang menggunakan air raksa, tetapi

Page 43: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

31

akurasinya juga relatif rendah. Sebelum mengukur tekanan

darah yang harus diperhatikan yaitu: jangan minum kopi atau

merokok 30 menit sebelum pengukuran dilakukan, duduk

bersandar selama 5 menit dengan kaki menyentuh lantai dan

tangan sejajar dengan jantung (istirahat), memakai baju

lengan pendek, kemudian buang air kecil dulu sebelum

diukur, karena kandung kemih yang penuh dapat mempengaruhi

hasil pengukuran (Sustrani, 2004).

d. Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan pada pasien

setelah istirahat yang cukup, yaitu sesudah berbaring paling sedikit 5

menit. Pengukuran dilakukan pada posisi terbaring, duduk, dan berdiri

sebanyak 2 kali atau lebih dengan interval 2 menit. Ukuran manset

harus cocok dengan ukuran lengan atas. Manset harus melingkari

paling sedikit 80% lengan atas dan lebar manset paling sedikit 2/3 kali

panjang lengan atas, pinggir bawah manset harus 2 cm diatas fosa

cubiti untuk mencegah kontak dengan stetoskop. Sebaiknya disediakan

barbagai ukuran manset untuk dewasa, anak dan orang gemuk.

Balon dipompa sampai ke atas tekanan diastolik kemudian tekanan

darah diturunkan perlahan-lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg tiap

denyut jantung. Tekanan sistolik tercatat pada saat terdengar bunyi

yang pertama (kortokoff 1) sedangkan tekanan diastolik dicatat jika

bunyi tidak terdengar lagi (kortokoff V). Pemeriksaan tekanan darah

Page 44: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

32

sebaiknya dilakukan pada kedua lengan, pada posisi berbaring atau

duduk (Arijatmo, 2001).

3. Terapi Musik Klasik

a. Definisi

Musik yang digunakan untuk tujuan terapeutik dikenal dengan

terapi musik. Dalam terapi musik, kata musik selalu digunakan untuk

menggambarkan media tertentu yang di gunakan. Musik bisa di

gunakan sebagai media terapeutik, hanya kemanfaatan yang optimal

pada terapi musik ini tergantung pada kesesuaian pemanfaatannya.

Terapi musik sebagai suatu ketrampilan dalam menggunakan musik

dan elemen-elemen musik oleh seseorang yang ahli dibidang musik

untuk meningkatkan, memelihara, memperbaiki kesehatan mental,

fisik, emosi, dan spiritual. Pengertian yang lain dikemukakan oleh

McCloskey dan Bulechek (1996) dikutip oleh Chlan, Evans, Greenleaf

dan Walker (2000) yang menyatakan terapi musik adalah “sebagai

pemanfaatan musik untuk membantu mencapai perubahan spesifik

dalam tingkah laku dan perasaan” (endang, 2014).

Musik adalah merupakan bagian yang penting dari kebudayaan

masa lalu dan sekarang. Sepanjang sejarah musik telah mempengaruhi

dan membentuk respon sosial dalam konteks yang berbeda-beda,

misalnya pada kegiatan ritual, sosial dan upacara politik. Secara

tradisional, musis dianggap berdampak terhadap respon fisik dan

emosial. Lebih lanjut, musik telah banyak dimanfaatkan dalam

Page 45: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

33

intervensi terapeutik pada pertengahan abad 20, yang sebelumnya telah

muncul dalam berbagai bentuk kebudayaan sepanjang abad (Endang,

2014).

Namun, musik untuk penyembuhan tidak asal sembarang musik,

hanya lagu yang tepat yang bisa menyembuhkan. Pilih jenis musik yang

bersifat rileks dengan tempo sekitar 60 ketukan per menit seperti musik

klasik karya mozart.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Suherly,

Ismonah, dan Wulandari Meikawati pada bulan November 2011

sebanyak 28 responden menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tekanan

darah setelah pemberian terapi musik klasik sebanyak 5 % atau 9-10

mmHg dari tekanan darah sebelumnya (Suherly. M dkk, 2011). Hasil

studi pendahuluan di Ruang Mawar 1 RSUD Karanganyar didapatkan

80% pasien hipertensi mengeluh pusing. Telah didapatkan informasi dari

perawat ruangan, bahwa hanya sebagian perawat saja yang melakukan

terapi musik klasik kepada pasien hipertensi untuk menurunkan tekanan

darah. Hasil observasi yang didapatkan pada Ny. S dengan hipertensi

tekanan darah meningkat 170/110 mmHg, kepala pusing, dan kepala

terasa panas. Berdasarkan data tersebut penulis tertarik untuk

memberikan terapi musik klasik untuk menurukan tekanan darah pada

Ny. S.

Akhir-akhir ini kegunaan musik sabagai suatu intervensi dalam

terapi telah dikembangkan dengan pesatnya. Berdasarkan laporan

Page 46: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

34

Joanna briggs institute (2001) musik telah di gunakan untuk

penanganan pasien berbagai usia dari bayi, anak, dewasa dan orang tua

dalam penurunan kecemasan ketikan di rawat, membantu orang untuk

rileks, mengurangi rasa nyeri, meningkatkan fungsi kognitif,

meminimalkan efek suara gaduh, meningkatkan kepuasan dalam

pelayanan, meningkatkan perasaan bahagia, dan meningkatkan

toleransi seseorang terhadap tindakan invasive atau yang tidak

menyenangkan (Endang, 2014).

Suatu bentuk terapi dengan mempergunakan musik secara

sistematis, terkontrol, dan terarah dalam menyembuhkan,

merehabilitasi, mendidik, dan melatih anak-anak dan orang dewasa

yang menderita gangguan fisik, mental atau emosional. Musik yang

terdiri kombinasi irama, ritme, harmonik dan melodi sejak dulu di

yakini mempunyai pengaruh terhadap pengobatan orang sakit. Melalui

ritmik musik yang stabil memberi irama yang teratur akan memberi

keseimbangan pada detak jantung dan denyut nadi manusia (Natalina,

2013).

Musik merupakan sebuah rangsangan pendengaran yang

terorganisir yang terdiri atas melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk

dan gaya. Musik klasik seringkali menjadi acuan terapi musik,

karena memiliki rentang nada yang luas dan tempo yang dinamis

(Nurrahmani, 2012). Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada

konfrensi tahunan ke-62 American Heart Association 2008,

Page 47: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

35

mengemukakan bahwa mendegarkan musik klasik bisa menurunkan

tekanan darah penderita hipertensi (Martha, 2012).

Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen

musik oleh seorang terapis untuk meningkatkan, mempertahankan dan

mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional dan spritual. Dalam

kedokteran, terapi musik disebut sebagai terapi pelengkap

(Complementary Medicine), Potter juga mendefinisikan terapi musik

sebagai teknik yang digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit

dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu. Jenis musik yang

digunakan dalam terapi musik dapat disesuai dengan keinginan, seperti

musik klasik, intrumentalia, slow musik, orkestra, dan musik modern

lainnya. Tetapi beberapa ahli menyarankan untuk tidak menggunakan

jenis musik tertentu seperti pop, disco, rock and roll, dan musik

berirama keras (anapestic beat) lainnya, karena jenis musik

dengan anapestic beat (2 beat pendek, 1 beat panjang dan

kemudian pause) merupakan irama yang berlawanan dengan irama

jantung. Musik lembut dan teratur seperti intrumentalia dan musik

klasik merupakan musik yang sering digunakan untuk terapi musik

(Potter, 2005).

Menurut Nurseha & Djafar (2002) musik klasik mempunyai

fungsi menenangkan pikiran dan katarsis emosi, serta dapat

mengoptimalkan tempo, ritme, melodi dan harmoni yang teratur

sehingga menghasilkan gelombang alfa serat gelombang beta dalam

Page 48: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

36

gendang telinga sehingga memberikan ketenangan yang membuat otak

siap menerima masukan baru, efek rileks, dan menidurkan. Secara

umum musik menimbulkan gelombang vibrasi yang dapat

menimbulkan stimulus pada gendang pendengaran. Stimulasi itu

ditransmisikan pada susunan saraf pusat (limbic system) di sentral otak

yang merupakan ingatan, kemudian pada hypothalamus atau kelenjar

sentral memiliki susunan saraf pusat akan mengatur segala

sesuatunya untuk mengaitkan musik dengan respon tertentu.

Terdapat tiga sistem saraf dalam otak yang akan terpengaruh oleh

musik yang didengar, yaitu :

1) Sistem otak yang memproses perasaan

Musik merupakan bahasa jiwa yang mampu membawa

perasaan kearah mana saja. Musik yang didengar akan merangsang

sistem saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan. Rangsangan

sistem saraf ini mempunyai arti penting bagi pengobatan, karena

sistem saraf merupakan bagian dalam proses fisiologis. Dalam

ilmu kedokteran jiwa, jika emosi tidak harmonis maka akan

mengganggu sistem lain dalam tubuh, misalnya sistem

pernapasan, sistem endokrin, sistem imun, sistem kardiovaskuler,

sistem metabolik, sistem motorik, sistem nyeri, sistem temperatur

dan lain sebagainya. Semua sistem tersebut dapat bereaksi positif

jika mendengar musik yang tepat.

2) Sistem otak kognitif

Page 49: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

37

Aktivitas sistem ini dapat terjadi walaupun seseorang tidak

mendengarkan atau memperhatikan musik yang sedang diputar.

Musik akan merangsang sistem ini secara otomatis, walaupun

seseorang tidak menyimak atau memperhatikan musik yang

sedang diputar. Sistem ini dirangsang maka seseorang akan

meningkatkan memori, daya ingat, kemampuan belajar,

kemampuan matematika, analisis, logika, intelegensi dan

kemampuan memilah disamping itu juga adanya perasaan

bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.

3) Sistem otak yang mengontrol kerja otot

Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita.

Detak jantung dan pernapasan bisa melambat atau cepat secara

otomatis, tergantung alunan musik yang didengar. Bahkan bayi

dan orang tidak sadar pun tetap terpengaruh oleh alunan

musik. Bahkan ada suatu penelitian tentang efek terapi musik

pada pasien dalam keadaan koma. Ternyata denyut jantung bisa

diturunkan dan tekanan darah kembali naik. Fakta ini juga

bermanfaat bagi penderita hipertensi karena musik bisa

mengontrol tekanan darah (Eka, 2011).

b. Manfaat

Musik mempunyai manfaat sebagai berikut (Spawnthe Anthony, 2003) :

1) Efek mozart, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan

sebuah musik yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang.

Page 50: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

38

2) Refresing, pada saat piksssiran seseorang lagi kacau atau jenuh,

dengan mendengarkan musik walaupun sejenak, terbukti dapat

menenangkan dan menyegarkan pikiran kembali.

3) Motivasi, adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan “feeling”

tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala

kegiatan bisa dilakukan.

4) Perkembangan kepribadian. kepribadian seseorang

diketahui mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang

didengarnya selama masa perkembangan.

5) Tentang manfaat musik untuk kesehatan, baik untuk kesehatan fisik

maupun mental. Beberapa gangguan atau penyakit yang dapat

ditangani dengan musik antara lain: kanker, stroke, dimensia dan

bentuk gangguan intelengisia lain, penyakit jantung, nyeri, gangguan

kemampuan belajar, dan bayi prematur.

6) Komunikasi, musik mampu menyampaikan berbagai pesan ke seluruh

bangsa tanpa harus memahami bahasanya. Pada kesehatan mental,

terapi musik diketahui dapat memberi kekuatan komunikasi dan

ketrampilan fisik pada penggunanya.

c. Prosedur Terapi Musik Klasik

Terapi musik tidak selalu membutuhkan kehadiran ahli terapi,

walau mungkin membutuhkan bantuannya saat mengawali terapi

musik. Untuk mendorong penulis menciptakan sesi terapi musik

Page 51: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

39

sendiri, berikut ini beberapa dasar terapi musik yang dapat anda

gunakan untuk melakukannya.

1) Untuk memulai melakukan terapi musik, khususnya untuk

relaksasi, penulis dapat memilih sebuah tempat yang tenang, yang

bebas dari gangguan. Penulis dapat juga menyempurnakannya

dengan aroma lilin wangi aroma terapi guna membantu

menenangkan tubuh.

2) Untuk mempermudah, peneliti dapat mendengarkan berbagai jenis

musik pada awalnya. Ini berguna untuk mengetahui respon dari

tubuh responden. Lalu anjurkan responden untuk duduk dilantai,

dengan posisi tegak dan kaki bersilangan, ambil nafas dalam-

dalam, tarik dan keluarkan perlahan-lahan melalui hidung.

3) Saat musik dimainkan, dengarkan dengan seksama instrumennya,

seolah-olah pemainnya sedang ada diruangan memainkan musik

khusus untuk responden. Penulis bisa memilih tempat duduk lurus

didepan speaker, atau bisa juga menggunakan headphone. Tapi

yang terpenting biarkan suara musik mengalir keseluruh tubuh

responden, bukan hanya bergaung dikepala.

4) Bayangkan gelombang suara itu datang dari speaker dan mengalir

ke seluruh tubuh responden. Bukan hanya dirasakan secara fisik

tapi juga fokuskan dalam jiwa. Fokuskan di tempat mana yang

ingin eneliti sembuhkan, dan suara itu mengalir ke sana.

Dengarkan, sembari responden membayangkan alunan musik itu

Page 52: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

40

mengalir melewati seluruh tubuh dan melengkapi kembali sel – sel,

melapisi tipis tubuh dan organ dalam responden.

5) Saat penulis melakukan terapi musik, responden akan membangun

metode ini melakukan yang terbaik bagi diri sendiri. Sekali telah

mengetahui bagaimana tubuh merespon pada instrumen, warna

nada, dan gaya musik yang didengarkan, responden dapat

mendesain sesi dalam serangkaian yang telah dilakukan sebagai hal

yang paling berguna bagi diri sendiri.

6) Idealnya, penulis dapat melakukan terapi musik selama kurang

lebih 30 menit hingga satu jam tiap hari, namun jika tak memiliki

cukup waktu 10 menitpun jadi, karena selama waktu 10 menit telah

membantu pikiran responden beristirahat (Pandoe, 2006).

d. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Terapi Musik Klasik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam terapi musik :

1) Hindari interupsi yang diakibatkan cahaya yang remang-remang

dan hindari menutup gorden atau pintu.

2) Usahakan klien untuk tidak menganalisa musik, dengan prinsip

nikmati musik ke mana pun musik membawa.

3) Gunakan jenis musik sesuai dengan kesukaan klien terutama yang

berirama lembut dan teratur. Upayakan untuk tidak menggunakan

jenis musik rock and roll, disco, metal dan sejenisnya. Karena jenis

musik tersebut mempunyai karakter berlawanan dengan irama

jantung manusia (Pandoe, 2006).

Page 53: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

41

e. Manfaat

Musik telah banyak digunakan sebagai terapi untuk mengatasi

berbagai gejala depresi dan kecemasan. Manfaatnya yaitu:

1) Mengurangi rasa sakit

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mendengarkan musik

dapat mengurangi rasa sakit. Penelitian lain menunjukkan bahwa

musik dapat bermanfaat bagi pasien penyakit jantung dengan

mengurangi tekanan darah, denyut jantung dan kecemasan.

Terapi musik juga telah ditunjukkan untuk mengangkat semangat

pasien dengan depresi. Membuat musik sendiri, baik memainkan

alat musik atau bernyanyi.

Ketika mendengarkan atau terlibat dalam musik yang membuat

senang, rileks, kontemplatif, tubuh akan mendapat efek relaksasi

yang mendalam seperti tidur nyenyak, mandi air hangat, dan

menurunkan tingkat stres secara keseluruhan.

2) Meningkatkan kemampuan otak

Beberapa penelitian menunjukkan bagaimana musik dapat

meningkatkan fungsi otak. Bahwa musik membantu pasien

penyakit paru-paru agar kemampuan mentalnya dapat bekerja

dengan lebih baik.

3) Meningkatkan kecerdasan

Mendengarkan musik adalah suatu usaha yang lebih kompleks dari

kelihatannya. Otak manusia memilah nada, waktu, dan pengurutan

Page 54: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

42

suara untuk memahami musik. Bahwa lobus frontal otak

dirangsang dan diaktifkan ketika mendengarkan musik. Karena

area tersebut adalah bagian otak yang berhubungan dengan fungsi

mental yang lebih tinggi seperti berpikir abstrak atau perencanaan.

Frances Rauscher menemukan bahwa mendengarkan musik Mozart

dapat meningkatkan penalaran orang di bidang matematika dan

kemampuan spasial.

Piano sonata no. 6 Mozart merangsang aktivitas tiga gen yang

terlibat dalam sinyal sel saraf di otak. Mendengarkan musik adalah

salah satu cara mendengarkan musik secara pasif untuk

memperoleh manfaat bagi otak. Tetapi aktifitas yang lebih

merangsang otak dan bahkan meningkatkan IQ adalah bermain

atau menulis musik (ref)

Page 55: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

43

B. Kerangka Teori

Jantung

Gambar 2.1 Kerangka Teori

(Musayaroh, Nining, 2011).

Faktor-Faktor Penyebab :

1. Usia

2. Jenis Kelamin

3. Pendidikan

4. Pekerjaan

Tekanan darah Sistolik dan

Diastolik yang dipengaruhi oleh :

1. Makanan sehari-hari

yang mengandung

lemak

2. Aktivitas

Terjadi gangguan

pada jantung yang

mempengaruhi

tekanan arteri

sistemik

Peningkatan Tekanan Darah tan Teka

Pemberian Terapi

Musik Klasik

erian

Tekanan Darah Turun nan Da

Rangsangan musik pada terapi musik mampu mengaktivasi sistem

limbik yang berhubungan dengan emosi. Saat sistem limbik

teraktivasi, otak menjadi rileks.

i musi

Page 56: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

44

D. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

(Musayaroh, Nining, 2011).

Terapi Musik Klasik Menurunkan tekanan

darah : Sistolik

Diastolik

Page 57: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

45

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek Aplikasi Riset

Pemberian Terapi Musik Klasik terhadap Penurunan Tekanan Darah pada

Pasien Hipertensi.

B. Tempat dan Waktu

Aplikasi hasil riset dilakukan di RSUD Karanganyar selama 3 hari. Pada

tanggal 10-12 Maret 2015.

C. Media alat yang digunakan

1. Handphone dan headset.

2. Terapi musik klasik Piano Sonata Mozart no. 6.

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset

1. Mengukur tekanan darah sebelum melakukan terapi musik klasik.

2. Melakukan terapi musik klasik piano sonata mozart nomer 6.

3. Mengukur kembali tekanan darah sesudah 30 menit di lakukan terapi

musik klasik.

E. Alat ukur evaluasi

Alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi perubahan tekanan

darah adalah Chek List sebelum dan sesudah terapi musik klasik, Tensi

Meter dan Stetoskop.

45

Page 58: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

46

BAB IV

LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien

Berdasarkan pengkajian tanggal 9 Maret 2015 dengan metode

pengkajian autoanamnese, identitas pasien dengan nama Ny. S, umur

47 tahun, agama islam, pendidikan sekolah dasar, pekerjaan swasta,

alamat Wates Popongan, diagnosa medis hipertensi, dengan

penanggung jawab Tn. S, umur 54 tahun, pendidikan tidak sekolah,

pekerjaan petani, alamat wates popongan, hubungan dengan pasien

adalah suami.

B. Pengkajian

1. Riwayat Keperawatan

Pasien mengatakan kepala pusing dan terasa panas. Sejak

dua minggu yang lalu kepala terasa pusing, lalu bersama

keluarganya dibawa ke klinik 24 jam Griya Husada. Kemudian

pasien di rujuk ke UGD RSUD Karanganyar. Di UGD pasien

mendapatkan pemeriksaan Tanda-tanda vital, meliputi : Tekanan

Darah 170/110 mmHg, Nadi 64x/menit, respirasi 20x/menit, dan

diberikan terapi infus RL 20 tpm, injeksi norages, 1000mg/8 jam,

injeksi ondansetron 4mg/8 jam, injeksi sakabion 1 amp/12 jam,

amiodipin 1x10mg, dan captropil 3x12,5mg.

Pada pengkajian riwayat penyakit dahulu pasien

mengatakan 9 tahun yang lalu mengalami penyakit yang sama,

46

Page 59: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

47

tetapi tidak pernah memiliki penyakit lain ataupun kecelakaan dan

tidak pernah diimunisasi serta tidak memiliki alergi apapun. Klien

mengatakan mempunyai kebiasaan tidur malam dan tidur tidak

teratur.

Pada pengkajian riwayat kesehatan keluarga pasien

mengatakan bahwa ayahnya memiliki penyakit hipertensi. Dan

pasien mengatakan tempat tinggal pasien di daerah perkampungan

yag padat penduduk.

2. Pola Kesehatan Fungsional

Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan pasien

mengatakan bahwa kesehatan itu sangat penting, jika ada keluarga

yang sakit segera dibawa ke pelayanan kesehatan.

Pola nutrisi dan metabolik pasien mengatakan sebelum

sakit makan 3 kali sehari, jenis makanan nasi, sayur, buah, 1 porsi

habis dan tidak ada keluhan saat makan.selama sakit pasien

mengatakan makan 3 kali sehari, jenis makanan nasi, sayur, buah,

½ porsi, dengan keluhan tidak nafsu makan.

Pola eliminasi pasien mengatakan sebelum sakit BAK 5-6 x

sehari, kurang lebih 900 cc, warna kuning jernih dan tidak ada

keluhan. Selama sakit pasien mengatakan sering BAK, dengan

frekuensi 6-7 x sehari, kurang lebih 1200 cc, warna kuning pekat

dan tidak ada keluhan.

Page 60: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

48

Pola aktivitas dan latihan pasien mengatakan selama sakit

melakukan aktivitas makan atau minum, toileting, berpakaian,

mobilitas di tempat tidur, berpindah, ambulasi atau rom di bantu

dengan keluarga.

Pola istirahat dan tidur pasien mengatakan sebelum sakit

tidur 6-7 jam sehari, selama sakit pasien mengatakan tidak bisa

tidur karena pusing, kurang lebih hanya 2 jam sehari dan sering

terbangun,dan badan terasa lemas.

Pola kognitif perseptual pasien mengatakan sebelum sakit

pasien dapat berbicara dengan lancar, melihat dan mendengar

dengan jelas. Selama sakit pasien mengatakan kepala pusing dan

terasa panas. Dengan pengkajian nyeri P : Nyeri saat berdiri, Q :

Nyeri seperti tertusuk-tusuk, R : Nyeri terasa di kepala, S : Nyeri

skala 7, T : Nyeri terasa setiap saat. Pasien tampak pucat, tampak

memegangi kepala,dan tampak merintih.

Pola persepsi konsep diri pasien mengatakan menerima

sakitnya dengan ikhlas, tidak putus asa, ingin sepat sembuh dan

cepat pulang.

Pola seksualitas reproduksi pasien mengatakan menjadi

seorang istri dan memiliki 3 orang anak.

Pola hubungan peran sebelum sakit pasien mengatakan

mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga dan tetangganya.

Selama sakit pasien mengatakan masih tetap memiliki hubungan

Page 61: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

49

yang baik dengan keluarga dan tetangga, sering dikunjungi oleh

keluarga dan tetangganya. Dan memiliki hubungan yang baik juga

dengan sesame pasien.

Pola mekanisme koping sebelum sakit pasien mengatakan

apabila mempunyai masalah selalu bercerita dengan keluarga.

Selama sakit pasien mengatakan masih tetap menyelesaikan

masalah dengan keluarganya.

Pola nilai dan keyakinan sebelum sakit pasien mengatakan

selalu menjalankan sholat 5 waktu dan sering mengikuti pengajian.

Selama sakit pasien menggatakan tidak dapat menjalankan sholat 5

waktu secara rutin dan tepat waktu.

3. Pemeriksaan Fisik

Keadaan atau penampilan umum cukup, kesadaran

composmentis. Pada pemeriksaan TTV didapatkan tekanan darah

170/110 mmHg, nadi 64x/menit, respirasi 20x/menit, dan suhu

36,5 derajat Celsius.

Pemeriksaan kepala didapatkan bentuk kepala mesecephal,

kulit kepala berketombe dan kurang bersih, rambut hitam sedikit

beruban dan kusam.

Pemeriksaan mata didapatkan palpebral terdapat kantung

mata, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,

diameter ka/ki simetris, reflek terhadap cahaya positif.

Pemeriksaan hidung bersih tidak ada polip dan tidan ada sekret.

Page 62: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

50

Pemeriksaan mulut simetris, bibir kering dan tidak ada stomatitis.

Dan pada pemeriksaan telinga kurang bersih, terdapat sedikit

serumen dan simetris ka/ki.

Pemeriksaan leher di dapatkan tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid, nadi karotis teraba, dan tidak ada kaku kuduk .

Pemeriksaan dada pada paru-paru inspeksi tampak normo

chest, tidak ada jejas, dan ekspansi paru sama. Palpasi vocal

vremitus getarannya sama,perkusi suara paru sonor, auskultasi

vasikuler pada seluruh lapang paru. Pemeriksaan jantung inspeksi

pulsasi tidak tampak dari luar, perkusi bunyi jantung pekak, palpasi

pada jantung ictus cordis teraba di ICS V dan auskultasi BJ 1-2

murni, lup dup.

Pemeriksaan genetalia tampak bersih dan tidak terpasang

kateter dan pada rektum tampak bersih, tidak ada lesi, dan tidak

ada hemoroid.

Pemeriksaan ekstremitas atas kekuatan otot ka/ki 5, ROM

ka/ki normal, capillary refile di tekan 2 detik kembali normal, dan

perabaan akral dingin. Pada ekstremitas bawah kekuatan otot ka/ki

5, ROM ka/ki normal, capillary refile di tekan 2 detik kembali

normal dan perabaan akral dingin.

4. Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan laboratorium pada tanggal 9 Maret 2015

di dapatkan hemoglobin 14.6 g/dl (nilai normal 12.00-16.00),

Page 63: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

51

hematokrit 40.5 % (nilai normal 37.00-47.00), leukosit 7.07 10^ul

(nilai normal 5-10), trombosit 3.24 10^ul ( nilai normal 150-100),

eritrosit 4.62 10^ul (nilai normal 400-500), MPV 7.9 Fl ( nilai

normal 6.5-12), PDW 15.9 (nilai normal 9.0-17.0), MCV 87.6 Fl (

nilai normal 82.0-92.0), MCH 31.6 pg ( nilai normal 27.00-32.0),

MCHC 36.1 g/dl (nilai normal 32.0-37.0), gran % 53.5 % (nilai

normal 50.0-70.0), limfosit % 41.1 % (nilai normal 25.0-4-.0),

monosit % 2.4 % (nilai normal 3.0-9.0), eosinophil % 2.7% (nilai

normal 0.5-5.0), basophil 0.3 % (nilai normal 0.1-1.0), glukosa

darah sewaktu 93 mg/100ml (nilai normal 70-150).

5. Terapi Medis

Pada tanggal 9 Maret 2015 pasien mendapatkan terapi infus

Rl 20 tpm fungsinya untuk pengganti cairan tubuh, injeksi

ranitidine 50 mg/12 jam fungsinya untuk saluran pencernaan,

injeksi norages 1000 mg/8 jam fungsinya untuk meredakan nyeri,

injeksi ondansetron 4 mg/12 jam fungsinya untuk mengatasi mual

muntah, captopril 25 mg (3x1 tablet) fungsinya untuk obat

hipertensi berat-ringan, amlodipine 5 mg (1x1tablet) fungsinya

untuk menurunkan tekanan darah.

C. Analisa Data

Pada hari Senin, 9 Maret 2015 pukul 10.00 WIB, ditemukan

masalah keperawatan nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis,

dengan data subyektif pasien mengatakan kepala pusing dan terasa

Page 64: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

52

panas, data pengkajian nyeri, nyeri terasa saat berdiri, nyeri seperti

tertusuk-tuduk, nyeri terasa di kepala, nyeri skala 7 dan nyeri terasa

setiap saat. Ditemukan pula data obyektif pasien tampak pucat, tampak

memegangi kepala, dan tampak merintih. Tekanan darah 170/110

mmHg, nadi 64x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,5 derajat Celsius.

Pada hari Senin, 9 Maret 2015 pukul 11.15 WIB, ditemukan

masalah keperawatan gangguan pola tidur berhubungan dengan

peningkatan tekanan vaskuler serebral, dengan data subyektif pasien

mengatakan sulit tidur, kurang lebih 2 jam sehari karena pusing.

Ditemukan pula data obyektif tampak lingkaran gelap di mata, tampak

sering menguap, tampak gelisah. Tekanan darah 170/110 mmHg, nadi

64x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,5 derajat Celsius.

Pada hari Senin, 9 Maret 2015 pukul 11.50 WIB, ditemukan

masalah keperawatan intoleransi aktifitas berhubungan dengan

kelemahan, dengan data subyektif pasien mengatakan badan terasa

lemas dan aktivitas dibantu keluarga. Ditemukan pula data obyektif

pasien tampak lemas dan lemah, tampak berbaring di tempat tidur, dan

tampak makan dibantu keluarga.

D. Intervensi Keperawatan

Dari data yang telah di dapatkan untuk diagnosa keperawatan

yang pertama yaitu nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis.

Tujuan yang diharapkan yaitu setelah di lakukan tindakan keperawatan

selama 3x24 jam di harapkan nyeri berkurang, dengan kriteria hasil

Page 65: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

53

skala nyeri 1-3, TTV dalam batas normal TD 120/80 mmHg, nadi 16-

24 x/menit, respirasi 60-100x/menit, suhu 36-37 derajat Celsius, pasien

mengatakan nyeri atau ketidaknyamanan hilang atau terkontrol, pasien

mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi

nyeri. Dengan intervensi keperawatan lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif, kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri,

ajarkan tentang teknik non farmakologi atau teknik relaksasi nafas

dalam, berikan terapi musik klasik, berikan analgesik untuk

mengurangi nyeri.

Diagnosa yang kedua yaitu gangguan pola tidur berhubungan

dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral. Tujuan yang

diharapkan yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24

jam diharapkan gangguan pola tidur dapat teratasi, dengan kriteria

hasil jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari, pola tidur

kwalitas dalam batas normal, perasaan segar sesudah tidur atau

istirahat, mampu mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur.

Dengan intervensi keperawatan jelaskan pentingnya tidur yang

adekuat, ciptakan lingkungan yang nyaman, monitor atau catat

kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam, kolaborasi pemberian obat

tidur.

Diagnosa yang ketiga yaitu intoleransi aktivitas berhubungan

dengan kelemahan. Tujuan yang di harapkan yaitu setelah di lakukan

tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan intoleransi

Page 66: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

54

aktifitas teratasi, dengan kriteria hasil berpartisipasi dalam aktivitas

fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi, dan respirasi,

mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs) secara madiri, Tanda-

tanda vital normal, mampu berpindah: dengan atau alat bantu. Dengan

intervensi keperawatan bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas

yang mampu dilakukan, bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang

sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial, bantu untuk

mengidentifikasi aktifitas yang disukai, kolaborasi dengan tim

rehabilitasi medik dalam merencanakan terapi yang tepat.

E. Implementasi keperawatan

Pada tanggal 10 Maret 2015 pukul 08.00 WIB dilakukan

pemantauan tanda-tanda vital, dengan data subyektif pasien

mengatakan mau diperiksa. Data obyektif tekanan darah 170/110

mmHg, nadi 64x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,5 derajat Celsius.

Pukul 08.10 WIB mengkaji nyeri dengan pola PQRST dengan data

subyektif pasien mengatakan bersedia, nyeri terasa saat berdiri, nyeri

seperti tertusuk-tuduk, nyeri tersa di kepala, nyeri skala 7 dan nyeri

terasa setiap saat dan data obyektif pasien tampak pucat, tampak

memegangi kepala, tampak merintih. Pukul 08.15 WIB menciptakan

lingkungan yang nyaman dengan data subyektif pasien mengatakan

bersedia, data obyektif pasien tampak tenang. Pukul 08.20 WIB

membantu mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan, dengan

data subyektif pasien mengatakan dapat mengidentifikasi aktifitas yang

Page 67: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

55

mampu dilakukan dan data obyektif pasien tampat bercerita. Pukul

08.30 WIB membantu untuk memilih aktivitas yang konsisten, dengan

data subyektif pasien mengatakan mampu memilih aktivitas dan data

obyektif pasien tampak memilih aktivitas. Pukul 08.40 WIB

menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat, dengan data subyektif

pasien mengatakan bersedia diberi penjelasan tentang pentingnya tidur

yang adekuat dan data obyektif pasien tampak mendengarkan dan

kooperatif. Pukul 08.55 WIB mengajarkan teknik relaksasi nafas

dalam, dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia diajarkan

teknik relaksasi nafas dalam dan data obyektif pasien tampak

kooperatif. Pukul 09.15 WIB membantu mengidentifikasi aktifitas

yang disukai, dengan data subyektif pasien mengatakan mampu

memilih aktivitas yang disukai dan data obyektif pasien tampak

koperatif. Pukul 09.30 WIB memberikan obat melalui intravena yaitu

injeksi ranitidine 50 mg/12 jam, injeksi norages 1000 mg/8 jam, injeksi

ondansetron 4 mg/12 jam dengan data subyektif pasien mengatakan

bersedia diinjeksi dan data obyektif pasien tampak tenang, injeksi

masuk melalui intravena. Pukul 09.55 WIB mengukur tekanan darah

dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia dan data obyektif

tekanan darah 170/110 mmHg. Pukul 10.00 WIB memberikan terapi

musik klasik, dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia

diberikan terapi musik klasik dan data obyektif pasien tampak

kooperatif. Pukul 10.30 WIB mengukur kembali tekanan darah,

Page 68: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

56

dengan dara subyektif pasien mengatakan bersedia dan data obyektif

tekanan darah 160/100 mmHg. Pukul 12.00 WIB memonitor

kebutuhan tidur pasien setiap hari, dengan data subyektif pasien

mengatakan tidak bisa tidur hanya kurang lebih 2 jam sehari dan data

obyektif pasien tampak menguap, tampak lingkaran hitam dimata.

Pukul 13.00 WIB memantau tanda-tanda vital, dengan data subyektif

pasien mengatakan bersedia dan data obyektif tekanan darah 160/100

mmHg, nadi 67x/menit, respirasi 21x/menit, suhu 36,5 derajat Celsius.

Rabu, 11 Maret 2015 pukul 08.10 WIB memantau tanda-tanda

vital, dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia dan data

obyektif tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 70x/menit, respirasi

20x/menit. Pukul 08.25 WIB mengkaji nyeri dengan pola PQRST,

dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia, nyeri saat berdiri,

nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri terasa di kepala, nyeri skala 5, nyeri

terasa setiap saat dan data obyektif pasien tampak pucat, tampak

merintih. Pukul 08.45 WIB mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam,

dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia diajarkan teknik

relaksasi nafas dalam dan data obyektif pasien tampak kooperatif.

Pukul 09.10 WIB membantu mengidentifikasi aktivitas yang disukai,

dengan data subyektif pasien mengatakan mampu memilih aktifitas

yang disukai dan data obyektif pasien tampak koopetatif. Pukul 09.40

WIB memberikan obat melalui intravena yaitu injeksi ranitidine 50

mg/12 jam, injeksi norages 1000 mg/8 jam, injeksi ondansetron 4

Page 69: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

57

mg/12 jam dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia diinjeksi

dan data obyektif pasien tampak tenang, injeksi masuk melalui

intravena. Pukul 09.55 WIB mengukur tekanan darah dengan data

subyektif pasien mengatakan bersedia dan data obyektif tekanan darah

150/100 mmHg. Pukul 10.00 WIB memberikan terapi musik klasik,

dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia diberikan terapi

musik klasik dan data obyektif pasien tampak kooperatif. Pukul 10.30

WIB mengukur kembali tekanan darah, dengan data subyektif pasien

mengatakan bersedia dan data obyektif tekanan darah 140/90mmHg.

Pukul 12.00 WIB memonitor kebutuhan tidur pasien setiap hari,

dengan data subyektif pasien mengatakan sudah bisa tidur walaupun

belum nyenyak kurang lebih 4 jam sehari dan data obyektif pasien

tampak sedikit segar. Pukul 13.00 WIB memonitor aktivitas kegiatan

pasien, dengan data subyektif pasien mengatakan sudah bisa makan

sendiri dan data obyektif pasien tampak makan dan ke kamar mandi

dengan sedikit bantuan dari keluarga. Pukul 14.00 WIB memantau

tanda-tanda vital, dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia

dan data obyektif tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 70x/menit,

respirasi 20x/menit, suhu 36 derajat Celsius.

Kamis, 12 Maret 2015 pukul 08.10 WIB memantau tanda-tanda

vital, dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia dan data

obyektif tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 70x/menit, respirasi

20x/menit, suhu 36 derajat Celsius. Pukul 08.30 WIB mengkaji nyeri

Page 70: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

58

dengan pola PQRST, dengan data subyektif pasien mengatakan

bersedia, nyeri saat berdiri lama, seperti tertusuk-tusuk, nyeri terasa

dikepala, nyeri skala 3, nyeri hilang timbul dan data obyektif pasien

tampak lebih rileks. Pukul 09.00 WIB memberikan obat melalui

intravena yaitu injeksi ranitidine 50 mg/12 jam, injeksi norages 1000

mg/8 jam, injeksi ondansetron 4 mg/12 jam dengan data subyektif

pasien mengatakan bersedia diinjeksi dan data obyektif pasien tampak

tenang, injeksi masuk melalui intravena. Pukul 09.10 WIB memonitor

kebutuhan tidur setiap hari, dengan data subyektif pasien mengatakan

sudah bisa tidur dan data obyektif pasien tampak segar. Pukul 09.55

WIB mengukur tekanan darah, dengan data subyektif pasien

mengatakan bersedia dan data obyektif tekanan darah 130/90 mmHg.

Pukul 10.10 WIB memberikan terapi musik klasik, dengan data

subyektif pasien mengatakan bersedia diberikan terapi musik klasik

dan data obyektif pasien tampak kooperatif. Pukul 10.40 WIB

mengukur kembali tekanan darah dengan data subyektif pasien

mengatakan bersedia dan data obyektif tekanan darah 120/80 mmHg.

Pukul 12.00 WIB memonitor aktivitas kegiatan pasien dengan data

subyektif pasien mengatakan sudah bisa makan dan ke kamar mandi

sendiri dan data obyektif pasien tampak melakukan aktivitas secara

mandiri. Pukul 13.00 WIB memantau tanda-tanda vital,dengan data

subyektif pasien mengatakan bersedia dan data obyektif tekanan darah

Page 71: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

59

120/89 mmHg, nadi 70x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36 derajat

Celsius.

F. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi pada hari Selasa, 10 Maret 2015 pukul 13.00 WIB

dengan diagnosa keperawatan nyeri berhubungan dengan agen cidera

biologis, data subyektif pasien mengatakan kepala pusing dan terasa

panas, nyeri saat berdiri, nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri terasa

dikepala, nyeri skala 6, nyeri terasa setiap saat dan data obyektif pasien

tampak memegangi kepala, tekanan darah 160/100 mmHg, nadi

67x/menit, respirasi 21x/menit, suhu 36,5 derajat Celsius. Assessment

masalah belum teratasi, planning lanjutkan intervensi dengan kontrol

lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri, ajarkan teknik relaksasi

nafas dalam, berikan terapi musik klasik, lakukan pengkajian nyeri

yang komprehensif, serta berikan analgesik untuk mengurangi nyeri.

Diagnosa gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan

tekanan vaskuler serebral pukul 13.15 WIB dengan data subyektif

pasien mengatakan sulit tidur, hanya kurang lebih 2 jam sehari karena

pusing dan data obyektif pasien tampak menguap dan tampak lingkaran

gelap dimata. Assessment masalah belum teratasi, planning lanjutkan

intervensi dengan jelaskan pentingnya tidur yang adekuat, ciptakan

lingkungan yang nyaman, monitor atau catat kebutuhan tidur pasien

setiap hari atau jam, kolaborasi pemberian obat tidur.

Page 72: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

60

Diagnosa intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

pukul 13.30 WIB dengan data subyektif pasien mengatakan badan

lemas dan beraktivitas dibantu keluarganya dan data obyektif pasien

tampas lemas dan lemah, tampak berbaring ditempat tidur, tampak

makan dan ke kamar mandi dibantu keluarga. Assessment masalah

belum teratasi, planning lanjutkan intervensi dengan bantu untuk

memilih aktifitas yang konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik,

psikologi dan sosial, bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang

disukai.

Evaluasi hari Rabu, 11 Maret 2015 pukul 14.10 WIB dengan

diagnosa nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis, data

subyektif pasien mengatakan masin terasa pusing nyeri saat berdiri,

nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri terasa di kepala, nyeri skala 5, nyeri

terasa setiap saat dan data obyektif tekanan darah 140/90 mmHg, nadi

70x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36 derajat Celsius. Assessment

masalah belum teratasi dan planning lanjutkan intervensi dengan

lakukan pengkajian nyeri, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam,

berikan terapi musik klasik, berikan analgesik untuk menurunkan

nyeri.

Diagnosa gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan

tekanan vaskuler serebral pukul 14.30 WIB dengan data subyektif

pasien mengatakan masih sedikit kurang tidur, kurang lebih hanya 4

jam sehari dan data obyektif pasien tampak sering menguap.

Page 73: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

61

Assessment masalah belum teratasi dan planning lanjutkan intervensi

yaitu monitor atau catat kebutuhan tidur pasien setiap hari atau jam,

kolaborasi pemberian obat tidur.

Diagnosa intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

pukul 14.45 WIB dengan data subyektif pasien mengatakan masih

terasa sedikit lemas dan data obyektif pasien tampak masih berbaring

ditempat tidur, ke kamar mandi di bantu dengan keluarga. Assessment

masalah belum teratasi dan planning lanjutkan intervensi yaitu bantu

untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai.

Evaluasi hari Kamis, 12 Maret 2015 pukul 13.00 WIB dengan

diagnosa nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis, dengan data

subyektif pasien mengatakan masih pusing, nyeri saat berdiri lama,

nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri terasa dikepala, nyeri skala 3, nyeri

hilang timbul, dan data obyektif tekanan darah 120/80 mmHg, nadi

70x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36 derajat Celsius. Assessment

masalah belum teratasi sebagian dan planning lanjutkan intervensi

yaitu berikan analgesik untuk mengurangi nyeri.

Diagnosa gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan

tekanan vaskuler serebral pukul 13.15 WIB dengan data subyektif

pasien mengatakan sudah bisa tidur nyenyak dan data obyektif pasien

tampak segar, tidur 6 jam sehari. Assessment masalah teratasi dan

planning intervensi dihentikan.

Page 74: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

62

Diagnosa intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

pukul 13.30 WIB dengan data subyektif pasien mengatakan sudah bisa

melakukan aktifitas sendiri dan data obyektif pasien tampak makan dan

ke kamar mandi sendiri tanpa bantuan orang lain atau keluarga.

Assessment masalah teratasi dan planning intervensi dihentikan.

Page 75: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

63

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang pemberian terapi

musik klasik pada asuhan keperawatan pada Ny. S dengan hipertensi

di Bangsal Mawar 1 Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

Pembahasan pada bab ini terutama membahas adanya kesesuaian

maupun kesenjangan antara teori dengan kasus yang meliputi:

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan

evaluasi pada Ny. S dengan Hipertensi.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses

keperawatan. Pengkajian merupakan tahap yang paling

menentukan bagi tahap berikutnya. Kemampuan mengidentifikasi

masalah keperawatan yang terjadi pada tahap ini akan

menentukan diagnosis keperawatan. Diagnosis yang diangkat

akan menentukan desain perencanaan yang ditetapkan.

Selanjutnya, tindakan keperawatan dan evaluasi mengikuti

perencanaan yang dibuat. Oleh karena itu, pengkajian harus

dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga seluruh kebutuhan

perawatan pada klien dapat diidentifikasi (Nikmatur dan saiful,

2012).

Pada tahap ini penulis menggunakan metode wawancara

kepada pasien dan keluarga, metode observasi, metode studi

63

Page 76: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

64

dokumentasi yang mana penulis mengambil data dari catatan medis

pasien. Dimana catatan medis tersebut berisi tentang riwayat

kesehatan pasien, program terapi dan data penunjang lainnya yang

berhubungan dengan perkembangan kesehatan pasien.

Saat dikaji pada tanggal 9 Maret 2015 pukul 10.00 WIB,

Keluhan utama pasien mengatakan kepala pusing dan terasa panas.

Kondisi pasien lemah, tampak pucat, tampak memegangi kepala,

dan tampak merintih. Dengan pengkajian nyeri Provoking (P):

Nyeri saat berdiri, Quality (Q): Nyeri seperti tertusuk-tusuk,

Region (R) : Nyeri terasa di kepala, Severity (S): Nyeri skala 7,

Time (T): Nyeri terasa setiap saat. Pengkajian nyeri terdiri atas dua

komponen utama, yaitu: (a) riwayat nyeri untuk mendapatkan data

dari klien dan (b) observasi langsung pada respon perilaku dan

fisiologis klien. Tujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan

pemahaman objektif terhadap pengalaman subjektif, dengan

mengunakan (P,Q,R,S,T). P: Provoking atau pemicu yaitu faktor

pemicu yang menimbulkan nyeri, Q: Quality atau kualitas nyeri

(misal : tumpul atau tajam), R: Region atau daerah yaitu daerah

perjalanan kedaerah lain, S: Severity atau keganasan yaitu

intensitasnya, T: Time atau waktu yaitu serangan, lamanya,

kekerapan, dan sebab (Mubarak, 2008).

Data tersebut telah sesuai dengan teori yang menyebutkan

bahwa tekanan darah di pembuluh arteri meningkat, peningkatan

Page 77: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

65

ini menimbulkan masalah sehingga jantung dipaksa bekerja lebih

keras dari biasanya untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.

Akibatnya, darah meningkat melebihi batas normal. Hal ini yang

menyebabkan adanya keluhan pusing atau nyeri kepala pada pasien

hipertensi (Medkes, 2013).

Pada riwayat kesehatan dahulu pasien mengatakan 7 tahun

yang lalu pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang

sama. Dan pasien mengatakan ayah pasien juga memiliki penyakit

hipertensi. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital di dapatkan

Tekanan darah 170/110, nadi 64x/menit, respirasi 20x/menit, suhu

36,5 derajat Celsius. Terapi yang diterima pasien selama di bangsal

yaitu ranitidine 50 mg/12 jam, injeksi norages 1000 mg/8 jam,

injeksi ondansetron 4 mg/12 jam, dan terpasang infus 20 tpm.

Data yang didapatkan telah sesuai dengan teori pengkajian

bahwa keluhan utama yang muncul pada pasien hipetensi yaitu

kepala terasa pusing (Nyeri) dan bagian kuduk terasa berat, dan

tidak bisa tidur. Pada teori juga didapatkan gejala yang muncul

pada nyeri yaitu angini, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit

kepala oksipital berat (Brunner & Suddarth, 2005). Pada riwayat

kesehatan sekarang biasanya saat dilakukan pengkajian pasien

masih mengeluh kepala terasa sakit dan berat, serta tidak bisa tidur.

Pada riwayat kesehatan dahulu biasanya penyakit hipertensi adalah

penyakit yang menahun yang sudah lama dialami oleh pasien, dan

Page 78: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

66

biasanya pasien mengonsumsi obat rutin seperti captropil. Dan

pada riwayat kesehatan keluarga biasanya penyakit hipertensi ini

adalah penyakit keturunan (Brunner & Suddarth, 2005).

Pada pengkajian pola gordon, pola istirahat tidur pasien

mengatakan selama sakit tidak bisa tidur karena pusing, dan tidur

kurang lebih 2 jam sehari dan sering terbangun dan badan terasa

lemas. Tampak lingkaran gelap dimata, tampak sering menguap,

dan tampak gelisah.

Data tersebut telah sesuai dengan teori yang menyebutkan

bahwa pusing akan menyebabkan gangguan tidur dan apabila

pusing semakin parah maka akan semakin parah juga tingkat

gangguan tidurnya (Albertie, 2006). Selain itu Rains (2006) juga

menambahkan bahwa pusing dapat menyebabkan seseorang

terbangun dari tidurnya sehingga total jam tidur menjadi

berkurang.

Pada pola aktivitas dan latihan kemampuan perawatan diri

pasien seperti makan atau minum, toileting, berpakaian, mobilitas

ditempat tidur, berpindah, ambulasi atau ROM dibantu orang lain.

Dan pasien tampak lemas. Hal ini dibuktikan pada teori pengkajian

pada pola aktivitas atau istirahat bahwa gejala yang mucul pada

pasien hipertensi yaitu kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup

monoton (Brunner & Suddarth, 2005).

Page 79: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

67

B. Perumusan Masalah

Diagnosa keperawatan adalah Penilaian klinis tentang respon

individu, keluarga atau komunitas terhadap masalah atau respon

kehidupan aktual maupun potensial sebagai dasar pemilihan

indervensi keperawatan untuk mencapai hasil tempat perawat

bertanggung jawab (nikmatur dan saiful, 2012).

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien hipertensi

yaitu penurunan curah jantung, intoleransi aktivitas, nyeri,

kelebihan volume cairan, resiko ketidakefektifan perfusi jaringan

otak, ketidakefektifan koping (Asuhan Keperawatan Nanda NIC-

NOC, 2003). Pada Ny. S ditemukan diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera biologis, gangguan pola tidur

berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral, dan

intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.

Diagnosa pertama yang diangkat penulis pada asuhan

keperawatan Ny. S yaitu nyeri berhubungan dengan agen cidera

biologis. Penulis mengangkat diagnosa nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera biologis dengan mengacu dari hasil analisa data

yang didapatkan data subyektif yaitu pasien mengatakan kepala

pusing dan terasa panas. Dengan pengkajian nyeri Provoking P :

Nyeri saat berdiri, Quality (Q): Nyeri seperti tertusuk-tusuk,

Region (R) : Nyeri terasa dikepala, Severity (S) : Nyeri skala 7,

Time (T) : Nyeri terasa setiap saat. Data obyektif pasien tampak

Page 80: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

68

pucat, tampak memegangi kepala, dan tampak merintih. Tekanan

Darah 170/110 mmHg, nadi: 64x/menit, Respirasi: 20x/menit,

Suhu: 36,5 derajat celsius.

Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat

subyektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat

menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (long, 1996).

Secara umum, nyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan tidak

nyaman, baik ringan maupun berat (Priharjo, 1992).

Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai pengalaman sensori

yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan

jaringan yang akual atau potensial, digambarkan dalam istilah

seperti kerusakan (international Association for the Study of Pain);

awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan sampai

berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan

dan durasinya kurang dari 6 bulan (Wilkinson, 2007).

Penulis mengangkat diagnosa nyeri berhubungan dengan

agen cidera biologis karena telah sesuai dengan batasan

karakteristik (Wilkinson, 2007) yang menyebutkan bahwa batasan

karakteristik nyeri yaitu mengungkapkan secara verbal atau

melaporkan dengan isyarat, gerakan menghindari nyeri, posisi

menghindari nyeri, perubahan autonomik dari tonus otot (dapat

dalam rentang tidak berenergi sampai kaku), respon-respon

autonomik (misalnya diaphoresis, tekanan darah, pernafasan atau

Page 81: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

69

perubahan nadi, dilatasi pupil), wajah topeng (nyeri), perilaku

menjaga dan melindungi, berfokus pada diri sendiri, gangguan pola

tidur, perilaku ekspresif (misalnya gelisah, merintih, menangis,

kewaspadaan berlebih, peka terhadap rangsang, dan menarik nafas

panjang).

Berdasarkan batasan karakteristik maka etiologi yang dapat

diambil penulis adalah agen cedera biologis. Agen cedera biologis

yang dialami pasien yaitu peningkatan tekanan darah. Peningkatan

tekanan darah terjadi karena tekanan darah dipembuluh arteri

meningkat, peningkatan ini menimbulkan masalah sehingga

jantung dipaksa bekerja lebih keras dari biasanya untuk

mengedarkan darah ke seluruh tubuh (Medkes, 2013). Sehingga

sesuai dengan batasan karakteristik menurut teori.

Memberikan terapi musik klasik bertujuan untuk

mengurangi tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi. Tindakan

ini di lakukan untuk mengatasi diagnosa yang pertama. Pemberian

terapi musik klasik dilakukan dengan cara mengukur tekanan darah

pasien hipertensi sebelum dilakukan terapi musik klasik kemudian

diukur kembali tekanan darah setelah dilakukan pemberian terapi

musik klasik.

Penulis juga memberikan edukasi tentang tujuan

pemberikan terapi musik klasik agar nantinya timbul kesadaran

dari pasien untuk melakukan pemberian terapi musik klasik.

Page 82: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

70

Memberikan edukasi tentang pemberian terapi musik klasik dirasa

penting bagi penulis karena merupakan salah satu menjaga

keefektifan implementasi ini.

Diagnosa kedua yang diangkat oleh penulis pada asuhan

keperawatan Ny. S yaitu gangguan pola tidur berhubungan dengan

peningkatan tekanan vaskuler serebral. Gangguan pola tidur dapat

di definisikan sebagai gangguan jumlah dan kualitas tidur

(penghentian kesadaran alami, periodik) yang dibatasi waktu dalam

jumlah dan kualitas (Wilkinson, 2007).

Prioritas diagnosa mengacu dari hasil analisa data yang

didapatkan data subyektif pasien mengatakan sulit tidur kurang

lebih 2 jam sehari karena pusing. Data obyektif tampak lingkaran

gelap dimata, tampak sering menguap, dan tampak gelisah.

Tekanan Darah 170/110 mmHg, Nadi 64x/menit, respirasi

20x/menit, suhu 36,5 Derajat Celsius.

Penulis mengangkat diagnosa gangguan pola tidur karena

telah sesuai dengan batasan karakteristik (Wilkinson, 2007) yang

menyebutkan bahwa batasan karakteristik gangguan pola tidur

yaitu bangun lebih awal atau lebih lambat dari yang diinginkan,

ketidakpuasan tidur, keluhan verbal tentang kesulitan untuk tidur,

keluhan verbal tentang perasaan tidak dapat beristirahat dengan

baik. Batasan karakteristik lain yang mungkin muncul ( Non-

Nanda) yaitu lingkaran gelap dibawah mata, penurunan rentang

Page 83: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

71

perhatian, afek datar, sering menguap, tidur terganggu, tidak

bergairah, dan perubahan mood. Berdasarkan batasan karakteristik

maka etiologi yang dapat diambil oleh penulis yaitu peningkatan

tekanan vaskuler serebral. Peningkatan tekanan vaskuler serebral

terjadi karena peningkatan tekanan darah atau hipertensi yang

dipengaruhi oleh curah jantung yang meningkat (Tembayang,

2000). Sehingga sesuai dengan batasan karakteristik menurut teori.

Diagnosa ketiga yang diangkat oleh penulis pada Asuhan

Keperawatan Ny. S yaitu intoleransi aktifitas berhubungan dengan

kelemahan umum dengan mengacu dari hasil analisa data yang

didapatkan data subyektif pasien mengatakan badan terasa lemas

dan saat melakukan aktivitas di bantu oleh keluarga. Data obyektif

tampak lemas dan lemah, tampak berbaring ditempat tidur, dan

tampak makan dan ke kamar mandi dibantu keluarga.

Intoleransi aktifitas dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan

seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis

untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari

yang diinginkan. (Wilkinson, 2007).

Penulis mengangkat diagnosa intoleransi aktivitas karena

telah sesuai dengan batasan karakteristik (Wilkinson, 2007) yang

menyebutkan bahwa batasan karakteristik intoleransi aktivitas

yaitu ketidaknyamanan atau dispneu yang membutuhkan

Page 84: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

72

pengerahan tenaga, melaporkan keletihan dan kelemahan secara

verbal.

Penulis memprioritaskan diagnosa nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera biologis sebagai prioritas pertama didasarkan

pada teori Hieraki Maslow (fisiologi, rasa aman nyaman, mencintai

dan memiliki, harga diri dan aktualisasi diri) dan menurut Griffith-

Kenney Christense (ancaman kehidupan dan kesehatan, sumber

daya dan dana yang tersedia, peran serta klien, dan prinsip ilmiah

dan praktik keperawatan) (Dermawan, 2012). Nyeri merupakan

kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan bersifat sangat

subjektif dan akan menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman.

Maka penulis memprioritaskan diagnosa keperawatan nyeri akut

berubungan dengan agen cedera biologis sebagai diagnosa yang

pertama.

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah pengembangan strategi

desain untuk mencegah,mengurangi, dan mengatasi masalah-

masalah yang telah di identifikasi dalam diagnosis keperawatan.

Desain perencanaan menggambarkan sejauh mana perawat mampu

menetapkan cara menyelesaikan masalah dengan efektif dan

efisien. (nikmatur dan saiful, 2012).

Penulis menyusun rencana tindakan dalam diagnosa

keperawatan nyeri akut, gangguan pola tidur dan intoleransi

Page 85: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

73

aktivitas berdasarkan NIC (Nursing Intervention Classification)

dengan menggunakan metode ONEC (Observasi, Nursing

Intervetion, Education, Collaboration). Tujuan dan kriteria hasil

ini disusun berdasarkan NOC (Nursing Outcomes Classification)

dengan menggunakan metode SMART (Specific, Meausrable,

Achievable, Realistic, Time) (Dermawan, 2012).

Pada diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan

agen cidera biologis penulis mencantumkan tujuan yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan

nyeri akut dapat teratasi. Tujuan yang dilakukan pada Ny. S adalah

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri

akut dapat teratasi, batas waktu pencapaian tujuan ini adalah suatu

tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam waktu singkat,

biasanya kurang dari satu minggu. Kriteria waktu ini didasarkan

pada unsur etologi dalam diagnosis keperawatan yang ada

(Nursalam, 2011). Kriteria hasil skala nyeri 1-3, tanda-tanda vital

dalam batas normal tekanan darah 120x/menit, respirasi 16-

24x/menit, nadi 60-100x/menit, suhu 36-37 derajat Celsius, Pasien

mengatakan nyeri atau ketidaknyamanan hilang atau terkontrol,

pasien mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk

mengurangi nyeri (Asuhan Keperawatan Nanda NICNOC, 2013).

Intervensi pada diagnosa pertama yaitu lakukan pengkajian

nyeri, rasionalnya untuk mengetahui karakteristik nyeri. Kontrol

Page 86: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

74

lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri untuk memberikan

kenyamanan, ajarkan tentang teknik non farmakologi atau relaksasi

nafas dalam untuk mengurangi nyeri, berikan terapi musik klasik

untuk menurunkan tekanan darah, berikan analgesik untuk

mengurangi nyeri (Asuhan Keperawatan Nanda NICNOC, 2013).

Pada diagnosa kedua gangguan pola tidur berhubungan

dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral penulis

mencantumkan tujuan yaitu setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan pola tidur

dapat teratasi dengan kriteria hasil jumlah jam tidur dalam batas

normal 6-8 per hari, pola tdur dan kualitas tidur dalam batas

normal, perasaan segar sesudah tidur atau istirahat, mampu

mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur (Asuhan

Keperawatan Nanda NICNOC, 2013).

Intervensi pada diagnosa kedua yaitu jelaskan pentingnya

tidur yang adekuat untuk mengetahui pentingnya tidur yang cukup,

ciptakan lingkungan yang nyaman untuk memberikan

kenyamanan, monitor atau catat kebutuhan tidur pasien setiap hari

atau jam untuk mengetahui pola tidur setiap hari, kolaborasi

pemberian obat tidur untuk meningkatkan pola tidur (Asuhan

Keperawatan Nanda NICNOC, 2013).

Pada diagnosa ketiga intoleransi aktivitas berhubungan

dengan kelemahan umum penulis mencantumkan tujuan yaitu

Page 87: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

75

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan intoleransi aktifitas dapat teratasi dengan kriteria hasil

berpartisipasi dalam aktifitas fisik tanpa disertai peningkatan

tekanan darah, nadi, respirasi. Mampu melakukan aktifitas sehari-

hari (ADLs) secara mandiri, tanda-tanda vital normal, mampu

berpindah: dengan atau tanpa alat bantu (Asuhan Keperawatan

Nanda NICNOC, 2013).

Intervensi pada diagnosa ketiga yaitu bantu klien untuk

mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan untuk

mengetahui aktivitas yang dilakukan, bantu untuk memilih

aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi

dan sosial untuk mengetahui aktifitas yang sesuai kemampuan,

bantu untuk mengidentifikasi aktifitas yang di sukai untuk

mengetahui aktifitas yang disukai, kolaborasi dengan tim

rehabilitasi medik dalam merencanakan terapi yang tepat untuk

meningkatkan aktifitas (Asuhan Keperawatan Nanda NICNOC,

2013).

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi Keperawatan adalah realisasi rencana

tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan

dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan,

mengobservasi respons klien selama dan sesudah pelaksanaan

tindakan, serta menilai data yang baru (nikmatur dan saiful, 2012).

Page 88: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

76

Pada diagnosa yang pertama yaitu nyeri berhubungan

dengan agen cidera biologis implementasi yang dilakukan oleh

penulis yaitu melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

untuk mengetahui karakteristik nyeri, mengontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi nyeri untuk memberikan kenyamanan,

mengajarkan tentang teknik nonfarmakologi atau teknik relaksasi

nafas dalam untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri,

memberikan terapi musik klasik untuk menurunkan tekanan darah,

terapi musik klasik diberikan saat tekanan darah pasien diatas

normal. Terapi musik klasik diberikan selama 15 menit. Menurut

teori terapi musik secara umum bertujuan untuk membuat hati dan

perasaan seseorang menjadi senang dan terhibur, membantu

mengurangi beban penderitaan seseorang, dan tempat penyaluran

bakat seseorang. Dengan mendengarkan musik diharapkan dapat

merangsang dan menarik penderita untuk mengikuti alur irama

yang selanjutnya menciptakan suasana santai, gembira yang pada

akhirnya adanya perubahan yang positif (Pillie & Chair, 2002,

dalam Musayaroh 2011). Pemberian terapi musik klasik pada Ny.

S selama 15 menit terbukti efektif sesuai dengan hasil penelitian

yang ditulis dalam jurnal Afniati, dkk (2014). Memberikan

analgesik untuk mengurangi nyeri (Asuhan Keperawatan Nanda

NICNOC, 2013).

Page 89: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

77

Diagnosa yang kedua yaitu gangguan pola tidur

berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral

implementasi yang dilakukan oleh penulis yaitu menjelaskan

pentingnya tidur yang adekuat untuk mengetahui pentingnya tidur

yang cukup, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk

memberikan kenyamanan, memonitor atau mencatat kebutuhan

tidur pasien setiap hari dan jam untuk mengetahui pola tidur setiap

hari, kolaborasi pemberian obat tidur untuk meningkatkan

kebutuhan tidur (Asuhan Keperawatan Nanda NICNOC, 2013).

Diagnosa yang ketiga intoleransi aktifitas berhubungan

dengan kelemahan umum implementasi yang dilakukan oleh

penulis yaitu membantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang

mampu dilakukan untuk mengetahui aktifitas yang mampu di

lakukan, membantu untuk memilih aktifitas konsisten yang sesuai

dengan kemampuan fisik, psikologi, dan sosial untuk mengetahui

aktifitas yang sesuai kemampuan, membantu untuk

mengidentifikasi aktifitas yang disukai untuk mengetahui aktifitas

yang disukai klien, kolaborasi dengan tim rehabilitasi medik untuk

merencanakan terapi yang tepat untuk meningkatkan aktifitas klien

(Asuhan Keperawatan Nanda NICNOC, 2013).

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah penilaian dengan cara

membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati)

Page 90: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

78

dengan tujuan dan kriteria hasil yang di buat pada tahap

perencanaan. (nikmatur dan saiful, 2012).

Evaluasi dari tindakan yang dilakukan pada tanggal 12

April 2015 dengan metode SOAP (Subjektif, Obyektif, Asessment,

Planning). Evaluasi pada hari pertama diagnosa pertama yaitu

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis, Selasa 10

Maret 2015 pukul 13.00 WIB dengan hasi Subyektif (S) pasien

mengatakan kepala pusing dan terasa panas, Provoking (P): nyeri

saat berdiri, Quality (Q): seperti tertusuk-tusuk, Region (R): nyeri

terasa di kepala, Severity (S): Skala nyeri 6, Time (T) : terasa setiap

saat. Obtektif (O) pasien tampak memegangi kepala, Tekanan

Darah 160/100 mmHg, Nadi 67x/menit, Respirasi 27x/menit, Suhu

36,5 derajat Celsius. Asesssment (A) Masalah belum teratasi

dengan kriteria hasil skala nyeri 1-3, tanda-tanda vital dalam batas

normal, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 60-100x/menit,

respirasi 16-24x/menit, pasien mengatakan nyeri atau

ketidaknyamanan hilang atau terkontrol, pasien mampu

menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri dan

Planning (P) lanjutkan intervensi dengan mengontrol lingkungan

yang dapat mempengaruhi nyeri, ajarkan teknik telaksasi nafas

dalam, berikan terapi musik klasik, lakukan pengkajian nyeri yang

komprehensif, berikan analgesik untuk mengurangi nyeri.

Page 91: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

79

Evaluasi diagnosa kedua yaitu gangguan pola tidur

berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral, Selasa

10 Maret 2015 pukul 13.15 WIB Subyektif (S) pasien mengatakan

sulit tidur, hanya kurang lebih 2 jam sehari. Obyektif (O) Pasien

tampak sering menguap, tampak lingkaran gelap di mata.

Asessement (A) Masalah belum teratasi dengan kriteria hasil

jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari, pola tidur dan

kualitas dalam batas normal, perasaan segar sesudah tidur atau

istirahat, mampu mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur

dan Planning (P) lanjutkan intervensi jelaskan pentingnya tidur

yang adekuat, ciptakan lingkungan yang nyaman, monitor atau

catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam, kolaborasi

pemberian obat tidur.

Evaluasi diagnosa ketiga yaitu intoleransi aktivitas

berhubungan dengan kelemahan umum, Selasa 10 Maret 2015

pukul 13.30 WIB Subyektif (S) pasien mengatakan badan lemas

dan beraktivitas dibantu keluarga, Obyektif (O) pasien tampak

lemas dan lemah, tampak berbaring ditempat tidur, tampak makan

dan kekamar mandi dibantu keluarga, Asessment (A) masalah

belum teratasi dengan kriteria hasil berpartisipasi dalam aktivitas

fisik tanpa di sertai peningkatan tekanan darah, nadi, dan respirasi,

mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri,

tanda-tanda vital normal, mampu berpindah: dengan atau tanpa alat

Page 92: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

80

bantu dan Planning (P) lanjutkan intervensi bantu memilih aktifitas

konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan

sosial, bantu untuk mengidentifikasi aktifitas yang disukai.

Evaluasi hari kedua diagnosa nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera biologis, Rabu 11 Maret 2015 pukul 14.10

WIB Subyektif (S) pasien mengatakan masih terasa pusing,

Provoking (P): nyeri saat berdiri, Quality (Q): seperti tertusuk-

tusuk, Region (R) nyeri terasa di kepala, Severity (S): Skala nyeri

5, Time (T) : terasa setiap saat. Obyektif (O) pasien tampak sedikit

lemas. Tekanan Darah 140/90 mmHg, Nadi 70x/menit, Respirasi

20x/menit, Suhu 36,5 derajat Celsius. Asessment (A) Masalah

belum teratasi dan Planning (P) lanjutkan intervensi dengan

ajarkan teknik telaksasi nafas dalam, berikan terapi musik klasik,

lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif, berikan analgesik

untuk mengurangi nyeri.

Evaluasi diagnosa kedua yaitu gangguan pola tidur

berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral, Rabu

11 Maret 2015 pukul 14.30 WIB Subyektif (S) pasien mengatakan

masih sedikit sulit tidur, hanya kurang lebih 4 jam sehari. Obyektif

(O) Pasien tampak sering menguap. Asessment (A) Masalah belum

teratasi dan Planning (P) lanjutkan intervensi monitor atau catat

kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam, kolaborasi pemberian

obat tidur.

Page 93: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

81

Evaluasi diagnosa ketiga yaitu intoleransi ativitas

berhubungan dengan kelemahan umum, Rabu 11 Maret 2015 pukul

13.45 WIB Subyektif (S) pasien mengatakan badan masih terasa

sedikit lemas , Obyektif (O) pasien tampak berbaring ditempat

tidur, tampak makan dan ke kamar mandi dibantu keluarga,

Asessment (A) masalah belum teratasi dan Planning (P) lanjutkan

intervensi bantu untuk mengidentifikasi aktifitas yang disukai.

Evaluasi hari ketiga diagnosa nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera biologis Kamis 12 Maret 2015 pukul 13.00

WIB Subyektif (S) pasien mengatakan masih terasa pusing,

Provoking (P): nyeri saat berdiri lama, Quality (Q): seperti

tertusuk-tusuk, Region (R): nyeri terasa di kepala, Severity (S):

Skala nyeri 3, Time (T): hilang timbul. Obyektif (O) Tekanan

Darah 120/80 mmHg, Nadi: 70x/menit, Respirasi: 20x/menit, Suhu

: 36,5 derajat celsius. Asessment (A) Masalah teratasi sebagian dan

Planning (P) lanjutkan intervensi berikan analgesik untuk

mengurangi nyeri.

Evaluasi diagnosa kedua yaitu gangguan pola tidur

berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral, Kamis

12 Maret 2015 pukul 13.15 Subyektif (S) pasien mengatakan sudah

bisa tidur. Obyektif (O) pasien tampak segar, tidur 6 jam sehari,

Asessment (A) Masalah teratasi dan Planning (P) hentikan

intervensi.

Page 94: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

82

Evaluasi diagnosa ketiga yaitu intoleransi aktivitas

berhubungan dengan kelemahan umum, Kamis 12 Maret 2015

pukul 13.30 Subyektif (S) pasien mengatakan sudah bisa

melakukan aktifitas sendiri, Obyektif (O) pasien tampak makan dan

ke kamar mandi sendiri secara mandiri. Asessment (A) masalah

teratasi dan Planning (P) hentikan intervensi.

Page 95: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

83

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan yang

meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, melakukan

implementasi dan evaluasi serta mengaplikasikan pemberian terapi

musik klasik untuk menurunkan tekanan darah pada Ny. S dengan

hipertensi di rumah sakit umum daerah karanganyar maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pengkajian

Keluhan utama yang dirasakan pasien yaitu kepala pusing

dan terasa panas. Pada pola kognitif perseptual sebelum sakit

pasien mengatakan dapat berbicara dengan lancar, dapat

melihat dan mendengarkan dengan jelas, selama sakit pasien

mengatakan kepala pusing dan terasa panas P: nyeri saat

berdiri, Q: seperti tertusuk-tusuk, R: nyeri terasa di kepala, S:

Skala nyeri 7, T : terasa setiap saat. Pasien juga mengatakan

sebelum sakit tidur 6-7 jam sehari, selama sakit pasien

mengatakan tidak bisa tidur, tidur hanya kurang lebih 2 jam

sehari, sering terbangun dan badan terasa lemas. Serta pasien

mengatakan badan lemas dan saat melakukan aktifitas dibantu

oleh keluarganya.

83

Page 96: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

84

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang muncul pada Ny. S yaitu nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera biologis, gangguan pola tidur

berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral,

intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.

3. Intervensi Keperawatan

Penulis membuat intervensi keperawatan dalam diagnosa

yang pertama nyeri akut berhubungan dengan agen cidera

biologis ini dengan tujuan setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam di harapkan nyeri akut dapat

teratasi dengan kriteria hasil nyeri berkurang, dengan kriteria

hasil skala nyeri 1-3, TTV dalam batas normal TD 120/80

mmHg, nadi 16-24 x/menit, respirasi 60-100x/menit, suhu 36-37

derajat Celsius.

Intervensi yang direncanakan penulis yaitu lakukan

pengkajian nyeri secara komprehensif, kontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi nyeri, ajarkan tentang teknik non

farmakologi atau teknik relaksasi nafas dalam, berikan terapi

musik klasik, berikan analgesik untuk mengurangi nyeri.

Intervensi keperawatan pada diagnosa kedua yaitu

gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan tekanan

vaskuler serebral dengan tujuan setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan pola tidur

Page 97: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

85

dapat teratasi dengan kriteria hasil jumlah jam tidur dalam batas

normal 6-8 per hari, pola tdur dan kualitas tidur dalam batas

normal, perasaan segar sesudah tidur atau istirahat, mampu

mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur

(Asuhan Keperawatan Nanda NICNOC, 2013).

Intervensi pada diagnosa kedua yaitu jelaskan

pentingnya tidur yang adekuat, ciptakan lingkungan yang

nyaman, monitor atau catat kebutuhan tidur pasien setiap hari

atau jam, kolaborasi pemberian obat tidur.

Pada diagnosa ketiga intoleransi aktivitas berhubungan

dengan kelemahan umum penulis mencantumkan tujuan yaitu

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan intoleransi aktifitas dapat teratasi dengan kriteria

hasil berpartisipasi dalam aktifitas fisik tanpa di sertai

peningkatan tekanan darah, nadi, respirasi. Mampu melakukan

aktifitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri, tanda-tanda vital

normal, mampu berpindah: dengan atau tanpa alat bantu

(Asuhan Keperawatan Nanda NICNOC, 2013).

Intervensi pada diagnosa ketiga yaitu bantu klien untuk

mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan, bantu untuk

memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan

fisik, psikologi dan sosial, bantu untuk mengidentifikasi aktifitas

Page 98: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

86

yang disukai, kolaborasi dengan tim rehabilitasi medik dalam

merencanakan terapi yang tepat.

4. Implementasi Keperawatan

Tindakan keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa

nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis dimulai pada

hari Selasa 10 Maret 2015 sampai dengan Kamis 12 Maret 2015

dan tindakan tersebut meliputi melakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif, mengontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri, mengajarkan tentang teknik non

farmakologi atau teknik relaksasi nafas dalam, memberikan

terapi musik klasik, memberikan analgesik untuk mengurangi

nyeri.

Tindakan keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa

gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan tekanan

vaskuler serebral dimulai pada hari Selasa 10 Maret 2015

sampai dengan Kamis 12 Maret 2015 dan tindakan tersebut

meliputi menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat,

menciptakan lingkungan yang nyaman, memonitor atau catat

kebutuhan tidur pasien setiap hari atau jam, kolaborasi

pemberian obat tidur.

Tindakan keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa

intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

dimulai pada Selasa 10 Maret 2015 sampai dengan Kamis 12

Page 99: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

87

Maret 2015 dan tindakan tersebut meliputi membantu klien

untuk mengidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan,

membantu untuk memilih aktifitas konsisten yang sesuai dengan

kemampuan fisik, psikologi, dan sosial, membantu untuk

mengidentifikasi aktivitas yang disukai, kolaborasi dengan tim

rehabilitasi medik.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen cidera biologis yang di lakukan pada hari Kamis 12 Maret

2015, evaluasi terakhir Subyektif (S) pasien mengatakan masih

pusing, Provoking (P): nyeri saat berdiri lama, Quality (Q):

seperti tertusuk-tusuk, Region (R): nyeri terasa di kepala,

Severity (S): nyeri skala 3, Time (T): hilang timbul. Obyektif (O)

Tekanan darah 120/80 mmHg nadi 70x/menit, respirasi

20x/menit, suhu 36 derajat Celsius. Maka dapat disimpulkan

bahwa Asessment (A) masalah teratasi sebagian dan Planning

(P) intervensi di lanjutkan berikan analgesik untuk mengurangi

nyeri.

Evaluasi pada diagnosa gangguan pola tidur berhubungan

dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral yang dilakukan

pada hari Kamis 12 Maret 2015, evaluasi terakhir pasien

mengatakan sudah bisa tidur nyenyak, kurang lebih 6 jam

Page 100: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

88

sehari. Pasien tampak segar, tidur 6 jam sehari. Maka dapat

disimpulkan bahwa masalah teratasi dan intervensi dihentikan.

Evaluasi pada diagnosa intoleransi aktivitas berhubungan

dengan kelemahan umum yang dilakukan pada hari Kamis 12

Maret 2015, evaluasi terakhir pasien mengatakan sudah bisa

melakukan aktivitas sendiri. Pasien tampak makan dan ke kamar

mandi sendiri tanpa bantuan orang lain atau keluarga. Maka

dapat disimpulkan bahwa masalah teratasi dan intervensi

dihentikan.

6. Aplikasi Pemberian Terapi Musik Klasik

Dalam pengaplikasian tindakan pemberian terapi musik

klasik terhadap penurunan tekanan darah pada asuhan

keperawatan Ny. S dengan hipertensi di RSUD Karanganyar

selama 3 hari pasien mengatakan nyeri kepala berkurang dari

skala 7 nyeri berat terkontrol menjadi skala 3 yang menandakan

nyeri ringan, dan tekanan darah dari 170/100 mmHg menjadi

120/80 mmHg. Sehingga pemberian terapi musik klasik efektif

dalam menurunkan tingkat nyeri dan menurunkan tekanan darah

pada pasien hipertensi, sesuai hasil penelitian yang ditulis dalam

jurnal oleh Muhammad suherly, dkk.

Page 101: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

89

B. SARAN

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada

Ny. S dengan hipertensi, penulis akan memberikan usulan dan

masukan positif, khususnya dibidang keperawatan antara lain :

1. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit)

Diharapkan rumah sakit dapat memberikan

pelayanan kesehatan dan mempertahankan hubungan

kerjasama yang baik antara tim kesehatan maupun pasien,

diharapkan rumah sakit juga dapat memberikan informasi

lebih tentang pemberian terapi musik klasik klasik kepada

para perawat sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan

asuhan keperawatan pada umumnya dan pasien hipertensi

khususnya.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat

Hendaknya para perawat memiliki tanggungjawab

untuk selalu memperbarui pengetahuan serta

keterampilannya, tak lupa untuk koordinasi tim kesehatan

lain dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien yang

mengalami nyeri khususnnya pada pasien hipertensi.

3. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan ada penelitian untuk menyusun karya

tulis ilmiah tentang pemberian terapi musik klasik klasik

pada pasien hipertensi dan diadakan praktek tentang

Page 102: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

90

pemberian terapi musik klasik pada pasien hipertensi dengan

benar sehingga dapat mampu meningkatkan mutu dalam

pembelajaran untuk menghasilkan perawat-perawat yang

lebih professional, inovatif, terampil, dan bermutu dalam

memberikan asuhan keperawatan terutama dalam pemberian

implementasi musik klasik pada pasien hipertensi secara

komprehensif berdasarkan ilmu dan kode etik keperawatan.

4. Bagi penulis

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada pasien

dengan hipertensi diharapkan penulis akan dapat lebih

mengetahui cara pemberian terapi musik klasik yang baik

dan benar terutama pada pasien hipertensi yang mengalami

gangguan nyeri akut dan di harapkan akan menambah

wawasan dalam menangani masalah keperawatan hipertensi.

Page 103: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

91

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth. 2000., Buku Saku Patofisiologi, Jakarta, EGC.

Dalimartha, dkk. (2008), Care Your Selft Hipertensi. Jakarta: Penebar plus.

Erfandi. 2009. https://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/16/konsep-

terapi-musik/. 26 Maret 2015 (19.20).

Grey H, Dawkins KD, Morgan JM, Simpson IA. (2003). Lecture Notes

Kardiologi. Edisi IV. Jakarta: Erlangga.

Herlambang. 2013. Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes. Cetakan Pertama.

Tugu Publisher. Jakarta.

Kaplan, N, M, Flynn, J.T, (2006). Clinical hypertension. Nioth Edition. USA:

Lippincolt Williams

Martha, K. (2012), Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta:

Araska.

Musayaroh, Nining. (2011). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tekanan

Darah

Pada Penderita Hipertensi. Semarang: Politeknik Kesehatan.

Natalina, D. 2013. Terapi Musik Bidang Keperawatan, Mitra Wacana Media,

Jakarta.

Nugroho T. 2011. Asuhan Keperawatan, Cetakan I, Nuha Medika,

Yogyakarta.

Nurarif, A.H dan Kusuma, H. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Nanda

NIC-NOC,

Page 104: PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP … · penyebab kematian kedua di Indonesia setelah Infark Myocard Acute (AMI) adalah hipertensi. Berdasarkan data Global Burden of Disease

92

NOC, Jilid 2, Mediacting Plishing, Jakarta.

Profil Kesehatan Indonesia 2008. (2009). Jakarta: Departemen

Republik

Indonesia.http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/profil

Kesehatan%20In donesia%202008.pdf diperoleh tanggal 25 Mei

2011.

Rohman N, dan walid. S. 2012. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.

Cetakan

I, AR- RUZZ MEDIA, Jogjakarta.

Sudoyo, AW. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta:

FKUI

Triyanto. E, 2014. Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara

Terpadu, cetakan pertama, graha ilmu, Yogyakarta.

Turgor. (2003). Hipertensi essensial. Dalam : buku ajar cardiologi. Jakarta :

Balai Penerbit FKUI.

Udjianti, WJ. (2010). Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta : Salemba

Medika.

Wilkinson. J. M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 7, Buku

Kedokteran. ECG, Jakarta.

Yahya, (2005). Sebelum Jantung Anda Berhenti Berdetak. Bandung : Kaifa.

Yakin. (2010). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tekanan Darah. Semarang:

Politeknik Kesehatan.