43
INFARK MIOKARDIUM INFARK MIOKARDIUM (IMA) (IMA) H.SUKANTO,SPd,Skep Ners H.SUKANTO,SPd,Skep Ners

INFARK MIOKARDIUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

H

Citation preview

  • INFARK MIOKARDIUM(IMA)H.SUKANTO,SPd,Skep Ners

  • DEFINISIInfark Miokardium Akut (IMA) nekrosis miokardium yg disebabkan o/ tdk adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri koroner.

  • Sumbatan sbg besar di sebabkan o/ ruptur plak ateroma pd arteri koroner trombosis, vasokontriksi,reaksi inflamasi & mikroembolisasi distal spasme arteri koroner, emboli

    Proses rusaknya jaringan jtg akibat suplai darah yg tdk adekuat shg aliran darah koroner berkurang ( Brunner & Sudarth, 2002 )

  • Penyebab1. Faktor PenyebabBerkurangnya suplai O2 ke miokard * Faktor Pembuluh darah Aterosklerosis, spasme, arteritis * Faktor sirkulasi Hipotensi, stenosis aorta, insufisiensi * Faktor Darah Anemia, hipoksemia

  • Curah Jantung * aktifitas yang berlebih , emosi,hipertiroid Kebutuhan O 2 miokard pada kerusakan miokard, hipertropi miokard, hipertensi

  • 2. Faktor Predisposisiyg tidak dapat diubah : umur > 40 th, & sth menopause, ras kulit hitam

    Yg dpt diubah : * mayor hipertensi, obesitas, diabetes, merokok * Minor stress psikologis, inaktifas fisik

  • Tanda dan GejalaNyeri LaboratCPK- Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat LDH : Meningkat SGOT : MeningkatEKGPerubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen ST

  • Patofisiologi

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG EKGEnzim JantungElektrolit.Sel darah putihKecepatan sedimentasiKimiaGDAKolesterol atau Trigliserida serumTes stress olah raga

    Foto dadaEkokardiogramPemeriksaan pencitraan nuklirPencitraan darah jantung Angiografi koronerDigital subtraksion angiografi Nuklear Magnetic Resonance (NMR)

  • TRIAS DIAGNOSTIK IMA

    GEJALAGEJALA KHASRiwayat nyeri dada yg khasNyeri dada bag dada depan ( bawah sternum) dg/ tnp penjalaran, kdg berupa nyeri dagu,leher/spt sakit gigi, pend tdk bs menunjukan rasa nyeri dg satu jari tetapi dg tangan.Kualitas nyeri spt ditekan,rasa berat/panas terbakar.Durasi . 15 smp 30 Kdg disertai mual, keringat dingin, berdebar/sesakNyeri tak hlg dg istirahat/ nitrogliserin sublingual

  • 2. Adanya perubahan EKGGelombang Q (signifikan infark) / Q patologisSegmen ST elevansiGel T meninggi/menurun

    3. Kenaikan enzim otot jantungCKMB mrp enzim yg spesifik sbg penanda tjdnya kerusakan otot jtg , enzim ini meningkat 6 10 jam stl nyeri dada & kembali normal dlm 48 72 jamPx. Aspartate Amino Transferase (AST) ps. Dtg sth hr ke 3 nyeri dada/ LDH (laktat dehydrogenase meningkat ssdh hr ke 4 & normal pd hr ke 10

  • PENGKAJIANA. Kel Utama : nyeri dada, perasaan sulit bernapas & pingsanB. Riwayat Peny Saat Ini : Provoking Incident : nyeri stl beraktifitas, tdk hilang dg istirahat/ peb nitrogliserin.Quality of Pain : sifat nyeri spt tertekan, diperas atau diremas.

  • 3. Regional Radiation : lokasi pd daerah substernal/diatas perikardium menyebar hingga area dada & ketidakmampuan menggerakan bahu dan tangan.4. Severity(skala) : antara 3 4 ( 0-4)/ 7 9 (skala 0 -10 )5. Time :onset > 15

  • C.Riwayat Penyakit DahuluDi tanyakan apakah ada hipertensi, DM, hiperlipidemia.D. Riwayat Keluarga : apakah ada yg mengalami hal yg sama sprt ini.E. Rwy Pekerjaan & Pola Hidup : lingkungan kerja. Merokok, mnm alkohol dll

  • Pengkajian PsikososialPerub Integritas ego : klien menyangkal, kuatir, takut matiPerub Integritas sosial : stres berbagai aspek pekerjaan, lingkungan,ekonomi, kesulitan koping.

  • PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum - composmentis dan akan berubah sesuai tingkat gg yg melibatkan perfusi sistem saraf pusat

  • PENATALAKSANAAN MEDISFase serangan akutPenangan nyeri : morfin, nitrat, beta blockerMembatasi ukuran Infark Miokardium suplai darah & O2 ke jaringan miokardium u/ memelihara, mempertahankan & memulihkan sirkulasi antikoagulanmencegah pembekuan drh. trobolitik penghancur bekuan drh. antipemik konsentrasi lipit dlm drh vasodilator perifer dilatasi pemblh drh yg menyempit krn vasospasme

  • 4. Pemberian oksigen saturasi darah dpt diukur dg pulsa oksimetri5. Pembatasan aktifitas fisik

  • DIAGNOSA KEPERAWATANNyeri b.d ketidakseimbangan suplai drh & o2 dg kebutuhan miokardium akibat sekunder dari penurunan suplai drh ke miokardium, produksi asam laktat.Aktual/ resiko tinggi curah jtg yg b.d perubahan, irama, konduksi elektrikalAktual/ resiko tinggi ketidak efektifan pola napas yg b. d pengembangan paru tdk optimal, kelebihan cairan akibat sekunder dari udema paru.

  • Aktual/ resti gg perfusi perifer yg b.d curah jantungIntoleransi aktifitas yg b. d. perfusi perifer akibat sekunder dr ketidakmampuan antara suplai dan kebutuhan 02Cemas b.d. rasa takut akan kematian / perubahan kesehatanKetidakefektifan koping individu b.d takut akan kematian

  • IntervensiNyeri b.d ketidakseimbangan suplai drh & o2 dg kebutuhan miokardium akibat sekunder dari penurunan suplai drh ke miokardium, produksi asam laktat

    Tujuan : Dlm waktu 1 X 24 jam terdapat penurunan respon nyeri dada.Kriteria hasil : Secara subjektif klien menyatakan penurunan rasa nyeri dada.Secara objektif didapatkan tanda vital dlm batas normal, wajah rileks, tdk terjadi penurunan perfusi perifer, produksi urine > 600 ml.

  • INTERVENSIRASIONALCatat karakteristik nyeri, lokasi, intensitas, lamanya dan penyebarannyaVariasi penampilan & perilaku klien krn nyeri yg terjadi dianggap sebagai temuan pengkajianAnjurkan klien u/ melaporkan nyeri dg segeraNyeri berat dpt mengakibatkan syok kardiogenik yg dampak pd kematian mendadakLakukan managemen nyeri keperawatanAtur posisi fisiologis

    asupan 02 kejarinag yg mengalami iskemik

  • 2. Istirahatkan klien kebutuhan 02 jar perifer shg akan keb miokardium & suplai drh dan 02 ke miokardium yg membthkan 02 utk iskemia3. Beri 02 dg canul/ masker sesuai indikasi jml 02 yg ada utk pemakaian miokardium sekaligus ketidaknyamanan sekunder thd iskemia4. Manajemen lingkungan , tenang & batasi pengunjung stimulus nyeri eksternal dan kondisi 02 ruangan5. Ajarkan tehnik relaksasi pernapasan dalam pd saat nyeri asupan 02 shg a/ nyeri6. Ajarkan tehnik distrasi pada saat nyeriPengalihan perhatian dpt stimulus internal mll produksi endorfin & enkefalin yg dpt memblok respon nyeri shg tdk dikirim ke korteks serebri.

  • 7. Lakukan manajemen sentuhanBerupa sentuhan yg merupakan dukungan psikologis dpt membantu nyeri , masase ringan dpt aliran drh dg otomatis membantu suplai drh & 02 ke area nyeriKolaborasiAntiangina ( nitrogliserin)Berguna u/ kontrol nyeri dg efek vasodilatasi koronerAnalgesik ( morfin ) nyeri hebat, memberikan sedasi dan beban kerja miokardium

  • PTCA (Angioplasti Koroner Transluminal Perkutan )Usaha u/ memperbaiki aliran drh arteri koroner dg menhancurkan plak/ateroma yg tlah tertimbun& mengganggu aliran drh ke jtgCABG ( Coronary Arteri Bypass Graft )Tandur pintas arteri koroner bertujuan asupan suplai darah ke miokardium dg mengganti alur pintas

  • 2. Aktual/ resiko tinggi curah jtg yg b.d perubahan, irama, konduksi elektrikalAktual/ resiko tinggi ketidak efektifan polaTujuan : dlm waktu 2 X 24 jam tdk tjd curah jantungKriteria hasil : stabilitas hemodinamik T : dbn, Curah jantung ,int & out sesuai, urine > 600 ml, tanda disritmia

  • IntervensiRasionalAuskultasi TD ,bandingkan ke 2 lenganHipotensi dpt tjd pd disfungsi ventrikel, hipertensi dg nyeri cemas pengeluaran katekolaminEvaluasi kualitas dan kesamaan nadi curah jantung mengakibatkan kekuatan nadi

  • Pantau frekuensi jtg & iramaPerub frekuensi & irama jtg menunjukan komplikasi disritmiaBeri makan kecil/ mdh dikunyah, batasi asupan kafeinMkn besar dpt kerja miokardium. Kafein dpdt merangsang lgs ke jtg shg frekuensi jtgKolaborasiPertahankan cara msk heparin (IV) sesuai indikasiPantau lab enzim jtg, GDA & elektrolitJalur paten pemberian obat darurat

    Memantau perluasan infark,elektrolit berpengaruh thd irama jantung

  • 3. Aktual/ resiko tinggi ketidak efektifan pola napas yg b. d pengembangan paru tdk optimal, kelebihan cairan akibat sekunder dari udema paruTujuan : dlm 3 X 24 jam tdk terjadi perubahan pola napasKriteria hasil : - tdk sesak napas RR dbn 16 20 x /mnt, respon batu berkurang

  • IntervensirasionalBunyi napas(krakles )Indikasi edema paru sekunder akibat dekompensasi jtgKaji adanya edemaCuriga ggl kongesti/kelebihan cairanUkur intake & outputcurah jtg mengakibatkan gg ferfusi ginjal,retensi natrium/air & urineTimbang BBPerub tiba 2 dr BB gg keseimbangan cairan

  • Pertahankan pasokan cairan 2000/24 j dlm toleransi kardiovaskulerMemenuhi keb cairan ttp memerlukan batasan dg adanya dekompensasi jtgKolaborasi : Diet tanpa garamNatrium retensi cairan & vol plasma yg berdampak thd beban kerja jtg shg a/ kebutuhan miokardiumBerikan diuretik vol plasma & retensi cairan di jar shg risiko tjdnya edemaPantau data labHipokalemia dpt membatasi keefektifan terapi

  • 4. Aktual/ resti gg perfusi perifer yg b.d curah jantungTujuan : 2 x24 jam perfusi perifer Kriteria hasil :klien tdk mengeluh pusing, TTV dbn, CRT < 3 , urine > 600 ml/hr

  • IntervensiRasionalTD bandingkan kanan & kiriHipotensi dpt tjd pd disfungsi ventrikel, hipertensi dg nyeri cemas pengeluaran katekolaminKaji status mental klien scr teraturMengetahui derajat hipoksia pd otakKaji warna kulit, suhu, sianosis, nadi perifer & diaforesis scr teraturMengetahui derajat hipoksia pd & tahanan perifer

  • Kaji kwalitas peristaltik, jk perlu psg sondeMenget pegaruh hipoksia thd fs sal cerna serta dampak penurunan elektrolitPantau urinecurah jtg produk urine < 600 ml/ hr tanda tjd syok kardiogenikCatat adanya keluhan pusingManifes suplai darah ke jar otak Pantau frekuensi jtg dan iramaPerub frekuensi & jtg komplikasi disritmia

  • 5.Intoleransi aktifitasyg b. d. perfusi perifer akibat sekunder dr ketidakmampuan antara suplai dan kebutuhan 02Tujuan : 3 x 24 J aktifitas klien mengalami peningkatanKriteria hasil : * tdk mengeluh pusing, ttv dbn, CRT < 3

  • IntervensiRasionalCatat frekuensi jtg, irama perub TD selama & sesudah aktifitasRespon klien thd aktifitas dpt mengidentifikasi O2 miokardiumTingkatkan istirahat, batasi aktifitas & beri aktifitas yg tdk berat kerja miokardium/ konsumsi O2Anjurkan u/ menghindari tekanan abdomen mengejanMengakibatkan bradikardi, curah jtg, TD

  • Jelaskan pola bertahapAktifitas yg maju memberikan kontrol jtg, regangan & mencegah aktifitas berlebihRujuk ke program rehabilitasi jatung O2 yg ada u/ pemakaian miokardium sekaligus > ketidak nyamanan karena iskemik

  • EvaluasiHasil yg diharapkan pd proses perawatan klien tanpa komplikasi