23
LAPORAN HOME VISIT PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA DI BANGUNTAPAN BANTUL Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa II Disusun oleh: Tri Erawati Lafrana P07120112078 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HOME VISIT PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DI BANGUNTAPAN BANTUL Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa II

Citation preview

Page 1: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

LAPORAN HOME VISIT PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN

CURIGA DI BANGUNTAPAN BANTUL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa II

Disusun oleh:

Tri Erawati Lafrana

P07120112078

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN2014

Page 2: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HOME VISIT PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN

CURIGA DI BANGUNTAPAN BANTUL

Disusun Oleh :

Tri Erawati Lafrana

P07120112078

Telah disahkan pada,

Hari, tanggal : ……………………………………..

Mengetahui,

Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan,

Mufit Dewi W., S.ST Sarka Ade S., SIP, S.kep, M.A

Page 3: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

BAB I

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Latar Belakang

Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang

didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-

Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan

komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan

keperawatan jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan,

pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial. Untuk memajukan dan

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan jiwa pada masyarakat maka perlu

adanya kerjasama antara petugas kesehatan dan anggota keluarga klien yang

sedang berobat jalan, untuk itu maka keluarga perlu diikutsertakan dalam

program perawatan klien baik di rumah maupun di rumah sakit. Hal ini sangat

penting bahwa klien yang mengalami gangguan mental tidak selamanya harus

dirawat di rumah sakit jiwa.

Salah satu bentuk gangguan jiwa adalah halusinasi. Halusinasi

merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi. Bentuk

halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi

yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang

agak sempurna. Kadang-kadang pasien menganggap halusinasi datang dari

setiap tubuh atau diluar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-kadang

menyenangkan misalnya bersifat tiduran (Nasution, 2003).

Jumlah penderita schizophrenia di Indonesia adalah tiga sampai lima

per 1000 penduduk. Mayoritas penderita berada di kota besar. Ini terkait

dengan tingginya stress yang muncul di daerah perkotaan. Dari hasil survey di

rumah sakit di Indonesia, ada 0,5-1,5 perseribu penduduk mengalami

gangguan jiwa (Hawari 2009, dikutip dari Chaery 2009). Pada penderita

skizophrenia 70% diantaranya adalah penderita halusinasi (Marlindawany

dkk., 2008).

Penderita halusinasi tidak hanya butuh perawatan ketika di rumah sakit

saja, tetapi perlu perawatan selama di rumah. Hal ini agar halusinasi klien

yang sudah terkontrol di rumah sakit tidak kambuh. Untuk bisa melakukan

perawatan di rumah peran serta keluarga sangatkan dibutuhkan karena

Page 4: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

keluargalah yang ada di sekitar pasien selama di rumah. Keluarga sebagai

orang terdekat dengan klien merupakan sistem pendukung utama dalam

memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada dirumah. Oleh

karena itu keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan

kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat fenomena diatas, maka

keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan

adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan

pendidikan kesehatan kepada keluarga.

Dalam hal ini peran serta keluarga dituntut mengoptimalkan klien untuk

mandiri, meningkatkan pemenuhan hidup sehari-hari, memberikan

komunikasi, informasi dan edukasi kepada klien. Keluarga harus mampu

memberdayakan seluruh anggotanya dalam merawat klien secara

komprehensif di rumah, untuk itu dilakukan home visite atau kunjungan

rumah.

II. Pengkajian

Keluarga Nn LA adalah keluarga yang termasuk ekonominya menengah

kebawah. Keluarga klien terdiri dari kedua orang tuanya dan kedua saudara

kandungnya (keduanya adalah adik dari Nn LA). Nn LA tinggal bersama

keluarganya tersebut. Ayahnya bekerja sebagai sopir dan ibunya bekerja

sebagai penjual lotek di rumahnya.

Setelah lulus SMA Nn LA mempunyai cita-cita ingin menjadi bidan,

namun karena keadaan ekonomi keluarga, sehingga keluarga tidak mampu

menyekolahkannya. Sehingga Nn LA setelah lulus SMA bekerja di sebuah

swalayan. Seiring dengan itu Nn LA mencari informasi lain dan ia tertarik

untuk menjadi TKI di Malaysia. Ia pun ngotot ingin menjadi TKI di Malaysia.

Setelah diselidiki oleh sang ayah, ternyata PT tersebut bukan dibawah

depnaker sehingga ayahnya tidak memperbolehkan menjadi TKI. Tak

beberapa lama kemudian handphone Nn LA juga hilang. Setelah kejadian itu

Nn LA sering menangis sendiri, bicara ngelantur, tidak mau makan dan minum

(menganggap itu puasa), merasa diikuti macan putih.

Kemudian keluarga memeriksaan Nn LA dan mendapat terapi rawat jalan.

Selama 10 hari di rumah klien merasa dirinya sudah tidak sakit, sehingga ia

Page 5: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

putus obat 1 hari. Setelah itu klien dibawa kembali ke RSJ Grhasia dan

mendapat terapi rawat inap sampai sekarang.

Keadaan klien terakhir saat ini sudah cukup membaik namun terkadang

bicara ngelantur mengenai waham agama dan curiga (klien sering bercerita

bahwa ia melakukan ibadah yang tiada henti, tidak suka orang yang tidak

islam, dan klien juga sering bicara bahwa dirinya tidak sakit namun hanya

diguna-guna orang yang sirik kepadanya).

Keluarga klien tidak tahu mengenai keadaan klien dan sebelumnya belum

pernah mendapat informasi mengenai penyakit yang diderita klien. Karena

sebelumnya klien baik baik saja tidak pernah mengalami sakit jiwa. Keluarga

klien juga mengatakan bahwa klien merupakan tipe kepribadian yang tertutup,

bicara seperlunya, tidak pernah bercerita kepada keluarga.

A. Faktor predisposisi (Predispocing factors)

1. Riwayat kesehatan

Keluarga mengatakan klien tidak ada riwayat gangguan jiwa

sebelumnya. Di keluarganya juga tidak ada yang mengalami gangguan

seperti klien. Sepuluh hari sebelum masuk RSJ Grhasia klien menjalani

rawat jalan namun klien putus obat satu hari karena merasa dirinya

sudah sembuh tidak sakit lagi.

2. Kondisi fisik

Tanda-tanda vitalnya adalah TD 120/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu

36,5º C, dan pernafasan 20x/menit.

3. Motivasi belajar

Motivasi belajar keluarga Nn LA cukup kuat. Keluarga mengatakan ingin

mengetahui mengenai penyakit yang dialami Nn A dan cara perawatan

dirumah.

4. Kesiapan belajar

Keluarga Nn LA mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari

mengenai mengenai penyakit yang dialami Nn LA. Keluarga Nn LA

berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.

Keluarga Nn LA dapat meluangkan waktunya pada siang hari pukul

10.30 untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan dari petugas

penyuluh.

Page 6: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

5. Kemampuan membaca

Ayah dan ibu klien adalah lulusan SLTA. Kemampuan membaca dan

menulis baik.

B. Faktor pemungkin (Enabling factors)

Keluarga Nn LA memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai perawatan

klien gangguan jiwa di rumah. Di dekat rumah Nn LA terdapat Puskesmas.

C. Faktor Penguat (Reinforcing factors)

Keluarga Nn LA saling memberi dukungan untuk mengetahui lebih banyak

mengenai perawatan klien gangguan jiwa di rumah.

Page 7: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

ANALISA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI

DO:

- Saat ditanya

mengenai penyakit

klien keluarga atidak

mampu menjawab

DS:

- Klien sering

mengatakan dirinya tidak

sakit namun hanya

diguna-guna oleh orang

yang sirik kepadanya.

- Keluarga

mengatakan tidak tahu

mengenai penyakit dan

cara

mengatasi/mengontrolny

a.

- Keluarga

mengatakan belum

pernah ada yang

menyuluh.

Kurang pengetahuan

tentang penyakit dan

cara

mengatasi/mengontrol

Kurang terpapar

informasi

Page 8: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kurang pengetahuan tentang penyakit dan cara mengatasi/mengontrol

berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan :

DO:

- Saat ditanya menegenai penyakit klien keluarga tidak dapat

menjawab.

DS:

- Klien sering mengatakan dirinya tidak sakit namun hanya diguna-

guna oleh orang yang sirik kepadanya.

- Keluarga mengatakan tidak tahu mengenai penyakit dan cara

mengatasi/mengonrolnya.

- Keluarga mengatakan belum pernah ada yang menyuluh.

III. Topik

Waham Dan Cara Mengatasi Waham

IV. Sasaran

1. Sasaran penyuluhan : Keluarga Nn LA

2. Sasaran program : Nn LA

V. Jadwal Kegiatan

Hari : Rabu

Tanggal : 17 September 2014

Waktu : 10.30 – 11.15 WIB

VI. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga Nn LA akan lebih mengetahui

tentang waham dan cara mengatasi waham.

2. Tujuan khusus

Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 45 menit, keluarga Nn

LA diharapkan mampu:

a. Menjelaskan pengertian waham.

Page 9: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

b. Menyebutkan 2 penyebab waham

c. Menyebutkan 3 tanda dan gejala waham

d. Menjelaskan 4 cara mengatasi waham.

e. Menyebutkan dan menjelaskan 2 jenis waham.

VII. Materi

Materi yang diberikan meliputi:

A. Pengertian waham

B. Penyebab waham

C. Tanda dan gejala waham

D. Cara mengatasi waham

E. Jenis-jenis waham

VIII. Metode

Diskusi

IX. Media

Leaflet tentang perawatan klien gangguan jiwa

X. Alokasi Waktu

No. Kegiatan Waktu

1.

2

3

Pembukaan :

a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan identitas praktikan

c. Menyampaikan maksud dan tujuan

d. Melakukan kontrak waktu

Penjelasan materi

a. Pengertian waham

b. Penyebab waham

c. Tanda dan gejala waham

d. Cara mengatasi waham

e. Jenis-jenis waham

Diskusi dan evaluasi

5 menit

25 menit

10 menit

Page 10: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

4. Kesimpulan dan penutup :

a. Menyimpulkan hasil dari penyuluhan

b. Mengucapkan salam

c. Melakukan kontrak waktu selanjutnya

5 menit

XI. Setting tempat

Tempat : Ruang tamu Ny.A

Keterangan:

1. Penyuluh

2. Keluarga klien

XII. Evaluasi

No. Aspek Waktu Metode Instrumen Evaluator

1. Kognitif Setelah

penyuluhan

Tanya

jawab

Daftar

pertanyaan

Era

2

1

Page 11: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

XIII. Lampiran Materi

A. Pengertian Waham

Keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah.

Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar

belakang budaya klien.

B. Penyebab waham

Gangguan konsep diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian

individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh

perilaku sesuai dengan ideal diri. Gangguan harga diri dapat digambarkan

sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,

dan merasa gagal mencapai keinginan.

C. Tanda dan gejala waham

1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama,

kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara

berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan

2. Klien tampak tidak mempunyai orang lain

3. Curiga

4. Bermusuhan

5. Merusak (diri, orang lain, lingkungan)

6. Takut, sangat waspada

7. Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas

8. Ekspresi wajah tegang

9. Mudah tersinggung

D. Cara Membantu Penderita Mengatasi Waham

1. Bila dalam keadaan baik, ajak bicara dan diskusikan hal yang

membuat pasien nyaman

2. Beri rasa nyaman dan perlindungan

3. Kurangi rangsangan yang bisa mencetuskan halusnasi

4. Latihan teknik relaksasi

Page 12: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

5. Hindari pemicu stress seperti berdebat, begadang, kurang tidur

6. Minum obat sesuai perintah dokter

E. Jenis-jenis Waham

1. Waham agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara

berlebihan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.

2. Waham kebesaran: klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki

kebesaran atau kekuatan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak

sesuai dengan kenyataan.

3. Waham somatik : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya

terganggu dan terserang penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak

sesuai dengan kenyataan.

4. Waham curiga : kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana

klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha

merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak

sesuai dengan kenyataan.

5. Waham nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau

meninggal, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.

XIV. Daftar Pertanyaan

1. Jelaskan pengertian waham

2. Sebutkan penyebab waham

3. Sebutkan 3 tanda dan gejala waham

4. Sebutkan 3 cara mengatasi waham

5. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis waham

Page 13: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

BAB IILAPORAN HOME VISIT

Hari, tanggal pengkajian : Rabu 17 September 2014

Waktu : 10.30

Oleh : Tri Erawati Lafrana

Metode : Wawancara dan observasi

Tempat : Rumah klien

A. Pengkajian1. Identitas

a. Pasien

1) Nama : Nn L A

2) Umur : 20 tahun

3) Jenis kelamin : Perempuan

4) Agama : Islam

5) Status perkawinan : Belum Menikah

6) Pendidikan : SLTA

7) Pekerjaan : -

8) Suku : Jawa

9) Alamat : Combongan, Jambidan, Banguntapan,

Bantul

b. Keluarga/ Penanggung jawab

1) Nama : Tn. A

2) Pekerjaan : Buruh harian lepas (sopir)

3) Alamat : Combongan, Jambidan, Banguntapan,

Bantul

4) Hubungan : Ayah

Page 14: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

B. PERENCANAAN KEPERAWATANHari, tanggal : Rabu, 17 September 2014 Klien : Keluarga Nn LA

Jam : 11.00 WIB

Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

Kurang pengetahuan tentang

penyakit dan cara

mengatasi/mengontrol berhubungan

dengan kurang terpapar informasi

ditandai dengan :

DO: -

DS:

- Klien sering

mengatakan dirinya tidak sakit

namun hanya diguna-guna

oleh orang yang sirik

kepadanya.

- Keluarga

mengatakan tidak tahu

mengenai penyakit dan cara

perawatan klien.

Setelah dilakukan

penyuluhan selama 45

menit, diharapkan

pengetahuan keluarga

meningkat dengan

kriteria hasil :

- Keluarga

paham mengenai

penyakit klien dan

tau cara mengatasi

waham

- Dapat

menjawab

pertanyaan yang

diberikan penyuluh

1.

keluarga tentang penyakit

klien

2.

(penyuluhan) kepada

keluarga tentang wahan

dan cara mengatasi

waham

3.

klien untuk bertanya hal-

hal yang belum jelas

4.

memberikan beberapa

pertanyaan mengenai

materi waham dan cara

mengatasi waham

1. Mengetahui tingkat

pemahaman keluarga

tentang penyakit klien

2. Menamabah wawasan

untuk keluarga

3. Mengetahui sejauh mana

pemahaman keluarga

4. Mengetahui seberapa jauh

pemahaman keluarga

mengenai informasi yang

telah diberikan

(2)

Page 15: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

- Keluarga

mengatakan belum pernah

ada yang menyuluh

C. PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATANHari, tanggal : Rabu, 17 September 2014

Jam : 10.30 – 11.15 WIB

Klien : Nn LA

Diagnosa Keperawatan :

Kurang pengetahuan tentang penyebab klien kambuh setelah berobat berhubungan dengan kurang terpapar informasi

No.

Dx

Hari, tanggal

Jam

Implementasi

Keperawatan

Evaluasi

KeperawatanTTD

1. Rabu, 17

September

2014

Pukul 11.00

1. Membina hubungan saling

percaya : memperkenalkan diri,

menyampaikan maksud tujuan,

kontrak waktu

2. Mengidentifikasi dan

memvalidasi masalah klien

kepada keluarga klien

3. Menanyakan pengetahuan klien

tentang penyakit yang diderita

S :

- Keluarga klien mengatakan

O :

- Keluarga klien kooperatif dan menerima dengan

terbuka

- Keluarga klien menceritakan riwayat penyakit klien dari

awal sampai saat ini

- Keluarga klien terlihat antusias memperhatikan saat

Page 16: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA

klien

4. Memberikan pendidikan

kesehatan (penyuluhan) tentang

waham dan cara mengatasi

waham

5. Menganjurkan keluarga untuk

memantau klien dalam minum

obat secara teratur saat dirumah

diberi penyuluhan.

- Keluarga klien paham akan materi yang sudah

dijelaskan

- Keluarga klien dapat menjawab pertanyaan yang

diberikan penyuluh

A : Kurang pengetahuan berhubungan dengan penyakit dan

cara mengatasi/mengontrol teratasi.

P : Meganjurkan keluarga saat klien pulang untuk

- mengawasi minum obat secara teratur

- memotivasi mengikuti kegiatan dirumah

- membrikan reinforcement atas kegiatan positif yang

sudah dilakukan

- memfokuskan pembicaraan klien ketika klien bicara

ngelantur

Page 17: LAPORAN HOME VISIT  PADA Nn LA DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM AGAMA DAN CURIGA