28
STEP 1 STEP 2 1. Bagaimana antomi dan fsiologi dari enterohepatik ? 2. Bagaimana histologinya ? 3. Bagaimana mekanisme pengaliran cairan empedu dari produksi sampai sekresi ? 4. Bagaimana hubunga antara hepar , kandung empedu, lien dan pankreas ? 5. Apa ungsi dari hepar , kandung empedu, lien dan pankreas ? 6. Apa tanda gejala dari pasien yang mengalami kelainan enterohepatik? 7. Pemeriksaan fsiknya apa ? 8.Apa embriologi dari skenario ? 9. elaskan ungsi lien sebagai !"# $retikulum "ndotelial #istem %? STEP 3 &.Apa embriologi dari skenario ? 'epar berasal dari pertumbuhan epitel endoderm yang terletak pada ujung distal usus depan pada minggu ke ( primodium hepar disebut dengan di)ertikulum hepatis yang berasal dari sel sel yang berpolierasi dengan cepat dan menembus septum trans)ersum. *etika sel hati terus tumnuh menembus septum trans)ersum pada saat itu hubungan antara tunas hatidan usus depan $duodenum%

Ferila Prawika Meiyana Lbm 1 Enterohepatik

  • Upload
    ferilap

  • View
    37

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fff

Citation preview

STEP 1

STEP 2 1. Bagaimana antomi dan fisiologi dari enterohepatik ?2. Bagaimana histologinya ?3. Bagaimana mekanisme pengaliran cairan empedu dari produksi sampai sekresi ?4. Bagaimana hubunga antara hepar , kandung empedu, lien dan pankreas ?5. Apa fungsi dari hepar , kandung empedu, lien dan pankreas ?6. Apa tanda gejala dari pasien yang mengalami kelainan enterohepatik?7. Pemeriksaan fisiknya apa ?8. Apa embriologi dari skenario ?9. Jelaskan fungsi lien sebagai RES (retikulum Endotelial Sistem )?

STEP 31. Apa embriologi dari skenario ?Hepar berasal dari pertumbuhan epitel endoderm yang terletak pada ujung distal usus depan pada minggu ke 3 primodium hepar disebut dengan divertikulum hepatis yang berasal dari sel sel yang berpoliferasi dengan cepat dan menembus septum transversum.

Ketika sel hati terus tumnuh menembus septum transversum pada saat itu hubungan antara tunas hatidan usus depan (duodenum) menyempit, membentuk saluran empedu. Dan saluran empedu membentuk tonjolan tonjolan kecil ke arah ventral membentuk vesica fellea dan duktus cysticus.

Perkembangan selanjutnya epitel korda hati bergabung dengan vena umbilicalis membentuk sinusoid hati, korda hati sendiri berdiferensiasi menjadi parenkim hati dan membentuk jaringan yang melapisi duktus biliarissedangkan sel sel hematopoetik, sel kuppfer dan sel sel jaringan penyambung berasal dari mesoderm septum transversum. Ketika sel hati sudah menginvasi seluruh septum transversum sehingga organ ini menonjol ke caudal ke dalam rongga abdomen, mesoderm septum transversum yang terletak diantara hati dan usus serta hati dan dinding ventral abdomen menjadi mebran yaitu omentum minus dan ligamentum falciformis2. Bagaimana antomi dan fisiologi dari enterohepatik ?

HEPAR1. anatomi ( vaskularisasi )hepar menempati bagian terbesar ruangan dalam kuadran kanan atas perut. Permukaan superior, posterior dan anterior berhubungan dengan bagian bawah dari diafragma. Permukaan inferior hati tertutup oleh lapisan viseral peritoneum. Peritoneum ini dilanjutkan dengan lapis-lapis omentum minus dan lig. Falsiforme yang melanjut sampai permukaan inferior hati. Hati mempunyai 4 lobus, yaitu lobus kanan adalah lobus yang terbesar, lobus caudatus, lobus quadratus, dan lobus kiri. Daerah- daerah ini dibatasi oleh porta hepatis, yang mengandung vena porta, arteri hepatika dan saluran empedu. Lobus caudatus terletak di sebelah anterior dari porta hepatis, dan lobus kuadratus di sebelah posterior dari porta hepatis. Hepar mengandung lig. Teres hepatis yang melintas dari dinding depan perut ( umbilikus ) menuju porta hepatis ( vena porta kiri ) dan lig. Venosum, yang merupakan obliterasi pembuluh vena pada janin ( duktus venosum ) yang memintaskan darah plasenta melewati hati.Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI2. histologiterdiri dari dua lobulus, yaitu lobulus anatomik dan fungsionil. Lobulus fungsionil terdiri atas segitiga kiernan sebagai titik tengah vena sentralis sebagai batas luar. Lobulus anatomik terdiri atas : vena centralis sebagai titik tengah yang mengalirkan darah ke vena sublobularis dan kemudian ke vena hepatika; parenchyn, hati yang terdiri atas selapis sel hati dan kanal empedu kecil-kecil; sinusoid yang berlapiskan sel kupffer; ruang disse yang terletak diantara sel hati dan sinusoid; segitiga kiernan sebagai batas luar lobulus.Patologi. FKUI3. fisiologi pembentukan empedu penyimpanan dan pelepasan karbohidrat pembentukan urea pembuatan protein plasma mempunyai banyak fungsi yang berhubungan dengan metabolisme lemak pentak-aktifan sejumlah hormon polipeptida pengurangan dan konjungasi hormon cortex adrenalis dan steroid gonad sintesis 25-hidroksikolekalsiferol detoksifikasi banyak obat dan toksinFisiologi Kedokteran. Ganong. EGCA. untuk metabolisme- hidrat arang : glikogen glukose as. Laktat (toksik) glukose- protein : pembentukan ureum dari amonia (toksik), dan deaminisasi asam amino- lemak : emulsifikasi dan pencernaan lemak kholesterol serta pembentukan ester dari as. Lemak menjadi lemak tubuhB. untuk memproduksi- protein plasma : albumin, globulin- empedu dan mengalirkannya ke dalam duodenumC. penting untuk pembekuan darah, yaitu sumber daripada protombin, fibrinogen, dan mengabsorpsi vit K dengan garam empeduD. untuk eritropoiesisE. untuk detoksifikasi kuman, mineral, dan hormonPatologi. FKUI4. hubungannya dengan organ disekitarnya (pankreas, kandung empedu)kandung empedu dan saluran empedu ekstrahepatik menghubungkan hati dengan tractus gastrointestinalis, sehingga merupakan penghubung penting sirkulasi enterohepatik. Dengan atau tanpa melalui kandung empedu maka empedu akan dialirkan melalui saluran empedu ini. Kandung empedu tidak vital dalam kehidupan, tanpa alat ini manusia biasanya tidak akan mengalami gangguan fisiologikPatologi. FKUIempedu dihasilkan oleh sel hati ke dalam saluran empedu, yaitu mengalir ke dalam duodenum. Di antara makan, orifisium duodenum duktus ini tertutup dan empedu mengalir ke dalam vesika fellea, tempat ia disimpan. Bila makanan memasuki mulut, sfingter sekeliling orifisium relaksasi; bila isi lambung memasuki duodenum, maka hormon CCK (kolesistokinin) dari mukosa usus menyebabkan vesika fellea berkontraksi. Duktus cystikus mendrainase vesika fellea, dan duktus hepatikus bersatu dengan duktus cystikus untuk membentuk duktus choledochus. Dan kemudian memasuki duodenum pada papila duodenum.Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGCduktus pankreas dan empedu ( kadang-kadang melebar membentuk ampula, panjang 5mm ) bermuara ke dalam papila duodeni mayor, yang terletak pada sisi cekung duodenum sekitar 8 cm dari pilorus. Duktus pankreatikus asesorius bermuara ke dalam duodenum pada papila minor atau asesorius, 2cm di sebelah anterosuperior papila duodeni mayor.Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUIPANKREAS1. anatomiberatnya sekitar 170 gram dan menyerupai huruf J atau tongkat rotan yang melengkung dan terletak serong. Bagian yang melengkung, atau tangkainya dikenal sebagai kepala pankreas ( caput, terletak di depan vertebra lmbalis 2 ), terletak di dalam cekungan duodenum, sementara badan pankreas ( naik sampai trunkus seliakus, di depan vertebra lumbalis 1 ) menyilang perut secara menyilang. Ekor pankreas ( cauda ) berdekatan dengan limpa dan membentang ke dalam lig. lienorenale. Kepala pankreas terproyeksi ke medial, di belakang pembuluh mesenterika superior, sebagai proc. Uncinatus. Duktus utama pankreas menyerupai tulang ikan haring lurus, sedangkan duktus-duktus kecil berasal dari duktus utama. Duktus ini berhubungan dengan duktus choledochus dan mengosongkan sekresi eksokrin pankreas ke dalam duodenum. Pankreas mempunyai 2 permukaan, yakni anterior dan posterior. Colon transversum melekat pada permukaan anterior badan dan ekor pankreas dengan perantaraan mesokolon transversum. Pankreas dikelilingi oleh berbagai bagian traktus gastrointestinalGrant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI2. fisiologicampuran kelenjar eksokrin dan endokrin yang memproduksi enzim dan hormon pencernaan.Histologi Dasar. L. Carlos Junqueira. EGC3. histologiKANDUNG EMPEDU1. anatomikedudukan kandung empedu bervariasi terhadap kedudukan hati. Fundus kandung empedu terletak khas pada tepi lateral m. Rektus abdominis kanan, agak di bawah tepi kosta.Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI2. fisiologifungsi kandung empedu adalah untuk mengentalkan dan menyimpan empedu yang dibawa kepadanya dari hati melalui duktus cysticus, diantara waktu makan dan melepaskan empedu ke dalam usus lewat duktus cysticus selama makan.Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUIDalam vesika fellea, empedu dipekatkan oleh absorpsi air dan pengasaman empeduFisiologi Kedokteran. Ganong. EGCMemekatkan empedu dengan penyerapan selektif daripada air, garam organik dan sedikit garam empedu, sehingga volumenya menjadi 1/5 1/10 daripada volume yang disekresikan oleh hatiPatologi. FKUI3. histologiBILIRUBIN1. pembentukan bilirubinpembentukan bilirubin dari degradasi Hb ( kira-kira 8 gr seharinya ) dimulai dengan penghancuran eritosit pada akhir kehidupannya. Hal ini terjadi dalam susunan retikuloendotelial. Tempat utama katabolisme Hb ialah sumsum tulang, hati dan limpa.Terdapat 2 teori :a. teori klasikHb (tanpa globulin) hematin (tanpa Fe) protoporfirin (oksidasi isomerisasi) biliverdin (reduksi) bilirubinb. teori lembergHb (oksidasi) choleglobin (tanpa Fe dan protein) biliverdin (reduksi) bilirubinHeme dapat dibentuk oleh oleh penghancuran eritrosit muda, beberapa enzim seperti sitokhrom, katalase dan peroksidase dapat pula menjadi sumber pigmen empedu, walaupun tdk banyak. Produksi bilirubin berkisar 100-200mg sehariPatologi. FKUI2. metabolisme bilirubinterdapat 5 faktor penting :a. pembentukanpembentukan bilirubin dari degradasi Hb ( kira-kira 8 gr seharinya ) dimulai dengan penghancuran eritosit pada akhir kehidupannya. Hal ini terjadi dalam susunan retikuloendotelial. Tempat utama katabolisme Hb ialah sumsum tulang, hati dan limpa.Heme dapat dibentuk oleh oleh penghancuran eritrosit muda, beberapa enzim seperti sitokhrom, katalase dan peroksidase dapat pula menjadi sumber pigmen empedu, walaupun tdk banyak. Produksi bilirubin berkisar 100-200mg seharib. pengangkutanunconjungated bilirubin tdak larut dalam air dan terdapat dalam larutan karena terikat albumin, dan sebagian kecil saja kepada alpha 1 - globulinc. penyerapanmula-mula dipekatkan kemudian berjalan menuju mikroskom untuk dikonjungasid. konjungasikonjungasi bilirubin terdiri dari 90 % atas bilirubin diglukuronida selebihnya bilirubin monoglukuronidae. ekskresibilirubin glukuronida lalu dipekatkan pada selaput sel yang berhadapan dengan kanalikulus dan diekskresikan ke dalam kanal empeduSRE hatiHb B1 (dalam darah mengandung protein) B2 (konjungasi denganUsus dan reduksias. Glukuronic transferase sehingga larut dalam air) urobilinogen (tidak berwarna) dikeluarkan sebagai sterkobilinogen atau sterkobilin bila kena udara atau masuk ke dalam kanal empedu dan melalui darah kembali ke hati atau ginjal (dikeluarkan sebagai urobilinogen atau urobilin bila kena udara)Patologi. FKUI3. perbedaan bilirubun konjungasi dan tidak konjungasibilirubin tidak terkonjungasi :a. mempunyai afinitas terhadap otak ( toksik )b. tidak mewarnai jaringan lainc. tidak larut dalam aird. bilirubin indirecte. hemobilirubinbilirubin terkonjungasia. tidak mempunyai afinitas terhadap otakb. mewarnai jaringan lainc. larut dalam aird. bilirubin directe. cholebilirubinPatologi. FKUI4. faktor-faktor yang menyebabkan naiknya kadar bilirubina. kelebihan produksi ( anemia hemolitik )b. penurunan albumin bilirubin ke dalam sel hatic. gangguan pengikatan protein atau konjungasi intraseld. gangguan sekresi bilirubin ke dalam canaliculi bilifere. obstruksi duktus bilifer intrahepatik atau ekstrahepatik( a-d ), bilirubin bebas meningkate, bilirubin dikonjungasi di dalam plasma yang meningkatFisiologi Kedokteran. Ganong. EGCa. pembentukan bilirubin secara berlebihanb. gangguan pengambilann bilirubin tak terkonjungasi oleh hatic. gangguan konjungasi bilirubind. penurunan ekskresi bilirubin terkonjungasi dalam empedu akibat faktor intrahepatik dan ekstrahepatik yang bersifat obstruksi fungsional atau mekanika-c, hiperbillirubinemia tak terkonjungasid, hiperbilirubinemia terkonjungasiPatofisiologi. Sylvia. Buku 1. EGC

5. patologiikterus : bila bilirubin bebas atu dikonjungasu tertimbun di dalam darah, sehingga kulit, sklera, dan membrana mukosa berubah menjadi kuning. Dan biasanya dapat dideteksi bila bilirubin plasma total lebih dari 2 mg/dLFisiologi Kedokteran. Ganong. EGCIkterus : gejala kuning karena pigmen empedu yang dapat terlihat pada plasma, kulit, selaput lendir penderita. Sering gejala ikterus merupakan satu-satunya manifestasi penyakit hati.Klasifikasi ikterus : ikterus hemolitik / prehepatikditemukan pada penyakit yang disertai dengan hemolisis eritrosit, misal :- anemia hemolitik didapat- sickle cell anemia- malaria- thalasemia- keracunan, dsbpada penyakit ini terdapat bilirubin indireck yang meningkat akibat pembentukan yang berlebihan sehingga sel hati tidak dapat mengolahnya ikterus hepatoseluler / parenchymditemukan pada penyakit yang disertai dengan kerusakan hati, misal :- hepatitis virus- penyakit weil- keracunanm, dllyang meninggi adalah B1 dan B2; B1 meninggi karena fungsi sel hati terganggu; B2 meninggi akibat glukuronil transferase dan UDPGA (uridine diiphosphoglucuronic acid) yang keluar dari sel hati mati ikterus obstruktif / posthepatikbiasanya disebabkan oleh batu, radang atau neoplasma, misal :- batu dalam duktus choledochus- cholangitis- tumor saluran empedu, dsbPatologi. FKUIPerubahan patologis pada penyakit hati, kandung empedu, dan pankreas dapat dibagi menjdi 3 jenis : peradangan, fibrosis, dan neoplasma.Peradangan : hepatitis, kolesistitis, pankreatitisFibrosis : sirosis hati dan peradangan kronikNeoplasma : tumor primer hatiPatofisiologi. Sylvia. Buku 1. EGCA. FISIOLOGI HEPARHati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh sebanyak 20% serta menggunakan 20 25% oksigen darah.Sekitar 300 milyar sel-sel hati terutama hepatosit yang jumlahnya kurang lebih 80 % merupakan tempat utama metabolisme intermedier

Pembuluh darah pada hati adalah :o Arteri HepatikaBerfungsi memberikan seperlima darahnya kepada hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen 95 sampai 100 %

o Vena PortaBerfungsi mengantarkan empat perlima dari darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya 70 % sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limpa dan usus. Darah vena porta ini membawa kepada hati zat makanan yang telah di absorpsi oleh mukosa usus halus.

o Vena HepatikaBerfungsi mengembalikan darah dari hati ke vena kava inferior.

o Saluran EmpeduTerbentuk dari penyatuan kapiler kapiler empedu yang mengumpulkan empedu dari sel hati.

Dapat di simpulkan bahwa terdapat empat utama yang menjelajahi seluruh hati, dua yang masuk yaitu arteri hepatica dan vena porta, dan dua yang keluar yaitu vena hepatica dan saluran empedu

a) METABOLISME Hati berperan serta dalam mempertahankan homeostatik gula darah Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama lain. Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen (zat tepung hewani ) lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa. Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C) yaitu piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs).

Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak dan hasil penguraian protein menghasilkan urea dari asam amino berlebih diubah menjadi ureum lalu dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin. Hati mempoduksi empedu dibentuk dalam system retikulo endothelial yang dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absopsi lemak

**Pembentukan ureum yaitu hati menerima asam amino yang diabsorpsi oleh darah. Di dalam hati terjadi deaminasi oleh sel, artinya nitrogen di pisahkan dari bagian asam amino dan amonia diubah menjadi ureum. Ureum dapat di keluarkan dari darah oleh ginjal dan diekskresikan ke dalam urine. Hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan - globulin dan organ utama bagi produksi urea.Urea merupakan end product metabolisme protein. - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang. globulin hanya dibentuk di dalam hati. Albumin mengandung 584 asam amino dengan BM 66.000.

Hati tidak hanya membentuk/ mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak. Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :1.Senyawa 4 karbon KETON BODIES2.Senyawa 2 karbon ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)3.Pembentukan cholesterol4.Pembentukan dan pemecahan fosfolipidHati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol. Dimana serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid

Kerja atas lemak, hati menyimpan lemak untuk pemecahannya terakhir menjadi hasil akhir asam karbonat dan air. Garam empedu yang dihasilkan oleh hati adalah penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak.

Vitamin A disintesis dari karoten Sekresi empedu, beberapa dari unsur susunan empedu, misalnya garam empedu dibuat dalam hati, pigmen empedu dibentuk dalam sistem retikulo- endothelial dan dialirkan ke dalam empedu oleh hati Sel-sel jaringan yang dipakai dipecah untuk membentuk asam urat dan urea Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsik, bila ada hubungan dengan katup jantung yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangkan Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi

b) PENYIMPANAN Hati menyimpan glikogen, lemak, vitamin A,D,E,K, dan zat besi yang disimpan sebagai feritin, yaitu suatu protein yang mengandung zat besi dan dapat dilepaskan bila zat besi diperlukan Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan disimpan di suatu tempat di dalam tubuh , guna dibuat sesuai untuk pemakaiannya di dalam jaringan. Karena hati merupakan suatu organ yang luas, sejumlah besar darah dapat disimpan di dalam pembuluh darah hati sebagai suatu tempat penampungan darah yang bermakna di saat volume darah berlebihan dan mampu mensuplai darah ekstra di saat kekurangan volume darah. Vitamin A dan D yang dapat larut dalam lemak disimpan di dalam hati, itulah sebabnya minyak hati sumber vitamin yang begitu baik.

c) DETOKSIFIKASI Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat dan memfagositosis eritrosit dan zat asing yang terdisintegrasi dalam darah Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu dan urin (mendetoksifikasi)

** Beberapa obat tidur dan alkohol dapat dimusnahkan oleh hati tetapi dengan peracunan dosis besar obat bius dapat merusak sel hati , demikian hal nya dengan beberapa bahan kimia yang di gunakan dalam industri seperti tetraklorida mengakibatkan kerusakan, maka diadakan pengawasan ketat atas pengaruh preparat kimia dan obat bius yang dijual di pasaran, mengingat akibatnya atas hati.

Pertahanan suhu tubuh Hati membantu mempertahankan suhu tubuh sebab luasnya organ itu dan banyaknya kegiatan metabolik yang berlangsung, mengakibatkan darah yang mengalir melalui organ itu naik suhunya

Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitasSel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi - globulin sebagai imun livers mechanism

Fungsi hemodinamikHati menerima 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal 1500 cc/ menit atau 1000 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock. Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.

d) Membentuk dan menghancurkan sel-sel darah merah selama 6 bulan masa kehidupan fetus yang kemudian diambil alih oleh sumsum tulang belakang

Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin Hati sebagian berperan dalam penghancuran sel darah merah Menyimpan hematin yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah baru Membuat sebagian besar dari protein plasma Membersihkan bilirubin dari darah Protrombin dan fibrinogen disintesis dari asam aminoAntibody dan antitoksin diproduksi

B. FISIOLOGI KANDUNG EMPEDU

Bagian-bagian dari kandung empedu :

Fundus vesika felea : merupakan bagian kandung emepedu yang paling akhir setelah korpus vesika felea. Korpus vesika felea : bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan setiap hari 500-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna lemak. Leher kandung empedu : Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung emepedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung emepedu. Duktus sistikus : Panjangnya kurang lebih 3 cm. berjalan dari leher kandung emepedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum. Duktus hepatikus : saluran yang keluar dari leher. Duktus koledokus : saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Empedu memiliki fungsi penting : membantu pencernaan dan penyerapan lemak sebagai tempat persediaan getah empedu getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekatberperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol

Getah empedu adalah cairan alkali yang di sekretkan oleh hati. Jumlah setiap hari yang di keluarkan seseorang adalah dari 500 sampai 1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, tetapi jumlah produksinya dipercepat sewaktu pencernaan, khususnya sewaktu pencernaan lemak.

Fungsi kholeretik menambah sekresi empeduFungsi kholagogi menyebabkan kandung empedu mengosongkan diri.** Di luar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung empedu dan di sini mengalami pemekatan sekitar 50 %.Pengaliran cairan kantung empedu diatur oleh tiga faktor, yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi kandung empedu dan tahanan sfingter koledokus.

Dalam keadaan puasa empedu yang diproduksi akan dialih-alirkan ke dalam kandung empedu. Di dalam waktu setengah jam setelah makanan masuk, segera sesudah sfinkter Oddi mengendor untuk mengizinkan getah empedu masuk duodenum, kandung empedu berkontraksi. Demikian maka aliran getah empedu tidak kontinyu, tetapi sesuai dengan selang pencernaan bila makanan masuk duodenum

Hormon sel APUD (Amin Precursor Uptake and Decarboxylation Cells) kolesistokinin (CCK) dari selaput lender usus halus yang disekresi karena rangsang makanan berlemak atau produk lipolitik di dalam lumen usus, merangsang nervus vagus, sehingga terjadi kontraksi kadung empedu. Demikian CCK berperan besar terhadap terjadinya kontraksi kandung empedu setelah makan.

Pigmen EmpeduTerdiri dari biliverdin . Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisintegrasi. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urine dan feses. Warna kekuningan pada jaringan merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin darah dan ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati, peningkatan dekstrusi sel darah merah, atau obstruksi duktus empedu oleh batu empedu

Garam EmpeduBersifat digestif , yang terbentuk dari asam empedu yang berkaitan dengan kolesterol dengan asam amino. Setelah diekskresi ke dalam usus garam tersebut direabsorpsi dari ileum bagian bawah kembali ke hati dan di daur ulang kembali, peristiwa ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatica garam empedu.

Fungsi garam empedu dalam usus halus : Emulsifikasi lemakDikenal juga dengan fungsi detergen garam empedu. Garam empedu mengemulsi globuli lemak besar dalam usus halus yang kemudian dijadikan globuli lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.

Absorbsi LemakFungsi ini dikatakan lebih penting daripada emulsifikasi lemak. Garam empedu membantu absorpsi asam lemak, monogliserida, kolesterol dan lipid lain dari saluran cerna. Garam empedu juga membantu mengabsorbsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel

Pengeluaran Kolesterol dari TubuhGaram empedu berikatan dengan kolesterol dari lesitin untuk membentuk agregasi kecil yang disebut micelle yang akan di buang melalui feses.

Tanpa ada garam empedu dalam saluran cerna, sampai 40 % ,lipid hilang dalam feses dan orang sering mengalami kekurangan metabolic akibat kehilangan zat gizi tesebut. Oleh karena itu tanpa adanya garam empedu, vitamin A,D,E, dan K sukar diabsorpsi. Jumlah empedu yang disekresi oleh hati setiap hari sangat tergantung pada tersedianya garam empedu, makin banyak jumlah garam empedu dalam sirkulasi enterohepatik (biasanya jumlah total sekitar 4 gram ), makin besar kecepatan sekresi empedu.

SEKRESI EMPEDU DAN FUNGSI SALURAN EMPEDU

Semua sel hati secara terus-menerus membentuk sekret dalam jumlah kecil yang dinamakan empedu. Empedu disekresi masuk kanalikuli empedu, yang terletak antara sel-sel hati, kemudian mengalir menuju ke perifer menuju septa interlobaris dimana kanakuli bermuara dalam duktus biliaris terminal kemudian secara progresif masuk ke duktus yang lebih besar, akhirnya mencapai duktus hepatikus dan duktus koledokus darimana empedu dimasukan langsung dalam duodenum atau dibelokan ke dalam kandung empedu.

Empedu yang disekresi secara terus-menerus oleh sel hati dalam keadaan normal disimpan dalam kandung empedu sampai dibutuhkan dalam duodenum. Sekresi total empedu setiap hari adalah 800 1000 ml, dan volume maksimal empedu adalah 40-70 ml, walaupun demikian sebanyak 12 jam sekresi empedu dapat disimpan dalam kandung empedu karena air, natrium, klorida, dan sebagian besar elektrolit kecil lain secara terus-menerus diabsorpsi oleh mukosa kandung empedu, memekatkan unsur -unsur empedu lain, termasuk garam empedu, kolestrol, dan bilirubin. Empedu dalam keadaan normal dipekatkan sekitar lima kali dan maksimalnya 10 12 kali.

Dua keadaan dasar dibutuhkan bagi pengosongan empedu :1. Sfingter Oddi harus melemas untuk memungkinkan empedu mengalir dari duktus koledokus ke duodenum2. Kandung empedu sendiri harus berkontraksi untuk memberikan kekuatan yang dibutuhkan untuk menggerakan empedu sepanjang duktus koledokus.

Ringkasnya, kandung empedu mengosongkan cadangan empedu pekat ke dalam duodenum terutama akibat rangsangan kolesistokinin. Bila lemak tidak ada dalam makanan, kandung empedu sukar dikosongkan tetapi bila lemak terdapat dalam jumlah cukup, kandung empedu dikosongkan dengan sempurna sekitar 1 jam.

Sebagian besar zat yang disekresi dalam empedu adalah garam empedu, selain itu bilirubin, kolestrol,lesitin dalam jumlah besar, dan elektrolit yang biasanya terdapat dalam plasma. Proses pemekatan dalam kandung empedu, air dan sejumlah besar elektrolit direabsorpsi oleh mukosa kandung empedu, tetapi khusus garam empedu dan zat-zat lipid seperti kolestrol tidak di reabsorpsi , oleh karena itu menjadi sangat pekat dalam kandung empedu.

C. FISIOLOGI PANKREAS

Pankreas dapat disebut sebagai organ rangkap, mempunyai dua fungsi 1. Fungsi Eksokrin

Dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya, yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit. Cairan pencerna itu berjalan melalui saluran exkretori halus dan akhirnya di kumpulkan oleh dua saluran, yaitu yang utama disebut Duktus Santorini, yang masuk ke dalam duodenum. Saluran utama bergabung dengan saluran empedu di Ampula Vater

Karena pankreas dilintasi oleh saraf vagus maka dalam beberapa menit setelah menerima makanan, arus getah pancreas bertambah. Kemudian setelah isi lambung masuk ke dalam duodenum maka dua hormon ( sekretin dan pankreozimin ) dibentuk dalam mukosa duodenum dan yang kemudian merangsang arus getah pankreas.

2. Fungsi Endokrin

Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar : Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan Pulau pankreas, menghasilkan hormon Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

Komposisi Cairan PankreasCairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.

1. Enzim proteolitiik pancreas (protease), yaitu:a. TripsinogenYang disekresi pancreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi melalui usus halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipentida yang lebih kecilb. KimotripsinTeraktivasi dari kimotripsinogen pleh tripsin, yang memiliki fungsi sama seperti tripsin terhadap protein.c. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidaseAdalah enzim yang melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam-asam amino bebas.

2. Lipase PankreasYang menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.

3. Amilase PankreasYang menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amylase saliva menjadi disakarida (maltosa,sukrosa,dan laktosa)

4. Ribonuklease dan DeoksiribonukleaseYang menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya.3. Bagaimana histologinya sistem enterohepatik?Hepar terdiri atas lobus dekstra, lobus sinistra, lobus caudatus, dan lobus quadratus. Tiap lobus tersusun atas lobulus-lobulus. Tiap lobulus tersusun vena sentralis, yang dikelilingi lempeng hati dan sinusoid secara radial. Bentuk lobulus hepar sendiri seperti heksagonal, yang kebanyakan di tiap sudutnya terdapat trias porta yang terdiri atas arteri hepatica, vena porta, dan duktus biliaris. Arteri hepatica (kaya oksigen) dan vena porta (miskin oksigen, kaya zat nutrisi dan zat toksik) mengalir ke sinusoid dan menuju vena sentralis yang berlanjut ke vena hepatica lalu ke vena cava inferior.Sinusoid merupakan saluran yang berliku dan melebar, diameter tidak teratur, dilapisi sel endotel tak utuh yang dibatasi hepatosit (diantaranya terdapat ruang disse). Akibat tersusun dari lapisan endotel tak utuh sehingga zat nutrisi dengan mudah mengalir ke hepatosit. Selain tersusun atas lapisan endotel yang tidak utuh, diantara lapisan endotel dan hepatosit terdapat serat retikular (sebagian besar membentuk jaringan ikat penyokong hati). Serat retikular ini di sekitar vena sentral membentuk jalinan padat seratDi tepi lobulus, terdapat sel-sel hati yang membentuk lempeng pembatas kuat yang memisahkan lempeng hati dan sinusoid dari jaringan ikat septum interlobular. Jaringan ikat septum interlobular terdapat serat kolagen yang tidak teratur.Hepatosit berbentuk poligonal dengan macam-macam ukuran, dengan satu buah inti vesicular besar (kadang berinti dua), sitoplasma asidofilik bergranul (bervariasi sesuai status fungsionalnya)Hepatosit menyekresikan empedu yang dialirkan ke kanalikuli biliaris berlanjut ke duktus biliaris (pada daerah porta) berlanjut ke duktus hepatikus dan keluar dari hati.Korelasi Fungsional HeparHepar mempunyai banyak fungsi. Sebagai sel eksokrin, sel hepar menyintesis dan membebaskan empedu (lihat penjelasan diatas) untuk membantu pencernaan dan (juga) untuk disimpan dalam kandung empedu sampai dibutuhkan. Dari duktus hepatikus masuk ke kandung empedu melalui duktus cystikus. Garam empedu yang terdapat dalam empedu mengemulsikan lemak sehingga mudah diserap oleh epitel usus halus. Pengemulsian lemak ini membantu lipase pankreas untuk mencerna lemak. Setelah diserap usus halus, lemak memasuki saluran lacteal limfatik yang terletak pada setiap vilus. Dari vili, lemak dibawa ke pembuluh limfatik yang lebih besar, yang diteruskan ke vena untuk diteruskan ke jantung.Sebagai sel endokrin, sel hepar banyak melepaskan produk melalui sinusoid (penjelasan aliran hepar, lihat atas). Hepatosit mensintesis protein plasma (albumin, factor pembekuan darah protrombin dan fibrinogen). Hati juga menyimpan glukosa (sebagai glikogen), lemak (sebagai trigliserida), protein (sebagai asam amino), dan berbagai vitamin. Sel hati juga mendetoksikasi berbagai obat dan bahan kimia perusak. Sel kupffer adalah sel fagosit dari monosit yang terlatak dalam sinusoid. Pada fetus, hepar berperan dalam hematopoietic (fungsi penting pembentukan darah).Kandung EmpeduMerupakan organ berongga kecil yang melekat pada permukaan bawah hepar penyimpan empedu (bukan kelenjar). Empedu dari hati disimpan dalam kandung empedu. Empedu keluar melalui duktus cystikus masuk ke duodenum melalui duktus choledokus, setelah mengalami rangsangan hormonalLapisan penyusun dari dalam ke luar terdiri atas:1. Mukosa (lamina propia dan epitel silindris), lapisan ini membentuk lipatan (mirip vili usus halus) dan hilang saat diregangkan. Lamina propia tersusun atas jaringan ikat longgar dan beberapa limfoid difus2. Lapisan fibromuskular, terdiri dari serat otot polos. Diantara serat otot polos juga terdapat lapisan jaringan ikat longgar kaya elastin3. Lapisan jaringan ikat perimuskular banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf4. Serosa, lapisan terluar dan menutupi semua bangunan ini. Kecuali fundus yang tertutupi adventisia karena langsung menempel pada heparKorelasi Fungsional Kandung empeduFungsi utama sebagai penyimpan, memekatkan, dan mengeluarkan empedu saat diperlukan pencernaan. Natrium secara aktif diangkut melalui epitel selapis silindris ke dalam jaringan ikat ekstrasel, sedang ion klorida dan air mengikuti secara pasif sehingga empedu memekatSebagai respon adanya kimus berlemak masuk ke duodenum, hormone kolesistokinin (CCK), dilepas dalam aliran darah oleh sel enteroendokrin pada mukosa usus halus, dibawa ke kandung empedu, menimbulkan kontraksi otot polos pada dindingnya, pada saat yang sama, otot sfingter di leher empedu mengalami relaksasi, menyebabkan empedu keluar melalui duktus cystikus dan duktus choledokus.PankreasOrgan yang panjang, lunak, letaknya posterior terhadap lambung, caput terletak di lengkung duodenum dan caudanya menjurus ke limpa. Pankreas mengandung sel eksokrin dan endokrin.Pankreas EksokrinPankreas mempunyai sel eksokrin (penyusun sebagian besar ). Sel eksokrin adalah sel asinar berbentuk pyramid, saling berhimpit dan berisi granul besar sekresi, yang merupakan prekursor enzim pencernaan pankreas yang disekresikan ke dalam duktus ekskretorius dalam bentuk tidak aktif (diaktifkan oleh hormon yang disekresi mukosa usus halus saat masuk ke lumen duodenum).Asini serosa (terdiri atas sel zimogen penghasil protein) yang berhimpitan, tersusun atas lobulus kecil. Lobulus dikelilingi septa intra- dan interlobularis dengan pembuluh darah ,duktus, saraf dan (kadang) badan paccini. Di dalam massa asini serosa terdapat pulau langerhans.Asini sekretoris dibagi dalam lobuli dan digabung oleh jaringan ikat longgar. Duktus ekskretorius pada pankreas eksokrin berawal dari pusat asini sebagai sel sentroasinar berlanjut ke duktus interkalaris pendek (epitel kuboid rendah). Duktus ini kemudian bergabung dengan duktus interlobular (epitel kuboid selapis) yang makin lebih besar (epitel kuboid berlapis) yang terdapat di dalam septa jaringan ikat, dan bermuara duktus pankreatikus utama.Pankreas EndokrinSebagian pankreas berupa pulau langerhans, yaitu massa sel endokrin berbentuk bulat degan berbagai ukuran, dipisah dari jaringan asini eksokrin disekelilingnya oleh selapis retikular halus. Pulau langerhans biasanya lebih besar dari sel asini dan tampak sebagai kelompok padat sel-sel epitel yang ditembus banyak kapiler. Tersusun atas sel endokrin yang terdiri dari sel alpha (20% pulau) (penghasil glucagon), sel beta (70% pulau) (penghasil insulin), sel delta (penghasil somatostatin), dan sel F (PP) (belum banyak diketahui )Fungsi Korelasi PankreasPankreas EksokrinPankreas menghasilkan enzim pencernaan dan cairan alkalis yang berperan dalam perombakan karbohidrat, protein, dan lemak menjadi partikel kecil agar diabsorbsi di usus halus.Sekresi pankreas diatur oleh:1. Asetilkolin, dilepaskan dari ujung n. vagus parasimpatis dan saraf kolinergik di dalam sistem saraf enteric.2. Kolesistokinin (CCK), disekresi oleh sel entero endokrin (APUD) mukosa duodenum dan yeyenum bagian atas ketika makanan masuk ke dalam usus halus3. Sekretin, disekresi oleh sel entero endokrin (APUD) mukosa duodenum dan yeyenum bagian atas ketika makanan yang sangat asam masuk ke dalam usus halusStimulus nomor 1 dan 2 merangsang sel asinar pankreas menyekresi enzim pencernaan pankreas dalam jumlah besar tapi dengan jumlah air dan elektrolit yang relative kecil. Sedangkan stimulus nomor 3 berperan dalam rangsangan sekresi larutan air dari natium bikarbonat dalam jumlah besar epitel duktus pankreas. Fungsi cairan ini menetralkan kimus asam tadi dan menciptakan lingkungan optimal bagi kerja enzim pankreas.Pankreas EndokrinPankreas menghasilkan hormon:1. Glukagon, dihasilkan sel pankreas yang pembebasannya dirangsang karena penurunan kadar glukosa darah. Fungsi fisiologisnya meningkatkan kadar glukosa darah dengan mengonversi glikogen, asam amino, asam lemak2. Insulin, dihaslikan sel pankreas yang pembebasannya dirangsang peningkatan glukosa darah setelah makan. Fungsi fisiologisnya menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan transport glukosa ke dalam hepatosit, sel lemak, dan otot. Insulin juga berperan dalam konversi glukosa menjadi glikogen dalam hati (glikogenesis)3. Somatostatin, dihasilkan sel pankreas. Berfungsi menurunkan dan menghambat aktivitas sekresi sel pankreas dan sel pankreas melalui pengaruh local dalam pulau langerhans4. Sel F (masih belum diketahui)LimpaDibungkus sebuah simpai, jaringan ikat padat yang menjulurkan trabekula jaringan ikat ke bagian dalam limpa. Limpa tidak mempunyai bagian korteks maupun medulla. Trabekula utama masuk ke dalam hilus yang berisi arteri dan vena trabekularisPada limpa terdapat sejumlah agregat limfonodulus; noduli ini membentuk pulpa alba organ. Didalamnya terdapat pusat germinal dan arteri sentralis (cabang dari arteri trabekularis) yang terletak eksentrik. Pada tepi limfonoduli terdapat zona perifer yang diisi oleh (terutama) limfosit T sedangkan limfosit B terdapat di pusat germinalDisekitar trabekula dan limfonodulus terdapat anyaman sel merata yang membentuk bagian terbesar dari organ limpa yaitu pulpa rubra. Pulpa rubra mengandung arteri pulpa, sinus venosus, dan korda limpa (Billroth). Arteri pulpa cabang dari arteri sentralis yang keluar dari limfonoduli. Korda splenika adalah agregat jaringan limfatik yang mengandung limfosit kecil, dan macam-macam sel darah.Fungsi Korelasi LimpaLimpa dalah organ limfoid terbesar. Fungsinya:1. Utamanya menyaring darah. Karena mempunyai system Retikuloendotelial, maka limpa sangat efektif sebagai penyaring antigen, mikroorganisme, dan eritrosit tua atau abnormal. Materi yang terperangkap pada anyaman reetikular kemudian dibuang dari darah oleh makrofag dan sel reetikular fagositik.2. Berperan dalam daur ulang besi. Makrofag menghancurkan hemoglobin (Hb) eritrosit tua. Besi dikembalikan ke sumsum tulang untuk dipakai lagi dalam sintesis ulang Hb baru oleh eritrosit yang sedang berkembang. Heme dari Hb didegradasi dan diekskresi ke dalam empedu oleh hepatosit.3. Semasa fetal, sebagai organ hemopoietik yang menghasilkan eritrosit dan granulosit. Kemampuan ini makin menurun setelah lahir4. Berperan juga sebagai reservoir darah yang penting sehingga banyak darah yang bisa ditampung (karena strukturnya longgar mirip spons). Bila diperlukan, darah simpanan itu dikembalikan ke sirkulasi umumDaftar PustakaCorwin J. E. 19.. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGCEroschenko V. P. 2003. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional Edisi 9. Jakarta : EGCGuyton A. C, Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC.

4. Bagaimana mekanisme pengaliran cairan empedu dari produksi sampai sekresi ?Hepatosit lalu menuju ke kanalikuli biliaris kemudian ke duktus hepatikus dextra et sinistra kemudian ke duktus hepatikus komunis lalu ke ductus cystikus lalu ke vesica fella(disimpan dan dipekatkan) jika ada makanan berlemak dalam duodenum. Kemudian menghasilkan hormon CCK lalu terjadi kontraksi vesica fellea dan relaksasi spinchter oddi lalu kembali lagi ke ductus cystikus kemudian ke duktus choledocus lalu ke amppula vater ke papula duodeni mayor dan akhrnya ke pars descendens duodeni.Sneel, R, 2007 Atlas anatomi sobota Edisi 65. Bagaimana hubunga antara hepar , kandung empedu, lien dan pankreas ?6. Apa fungsi dari hepar , kandung empedu, lien dan pankreas ?Fungsi Hepar1. Sel Hepar (hepatosit) terdiri 60% massa hepar, bertanggung jawab untuk konjugasi biilrubin, metabolism pigmen empedu dan ekskresi kedalam saluran empedu2. Hepar merupakan tempat aktivitas metabolic bagi karbohidrat (glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis); protein (sintesis protein; pembentukan urea; penyimpanan protein, asam amino); dan lipid (ketogenesis, sintesis kolesterol, penyimpanan lemak)3. Hepar mendetoksikasi banyak produk metabolic, obat, toksin sebelum diekskresikan ke dalam urin. Proses detoksikasi melibatkan perubahan kimia, dan atau konjugasi terutama dengan asam glukuronat, glisin atau sulfat.4. Hepar menyimpan berbagai senyawa, termasuk mineral (besi, tembaga), vitamin larut lemak (A, D, E, K) dan vitamin B.5. Berperan dalam ruang pengapung dan fungsi penyaring. Sel-sel Kupffer mengambil bagian dalam semua aktivitas system retikulo endothelial (RES).Fungsi kandung empeduKandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. Fungsi pancreasMengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.Fungsi lienFUNGSI SISTEM LIMFATIK Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah. Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal (di mukosa usus halus) Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran organisme itu ke dalam jaringan, dan bagian lain tubuh.Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganismeApa tanda gejala dari pasien yang mengalami kelainan enterohepatik? FUNGSI SISTEM LIMFATIK Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah. Membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal (di mukosa usus halus) Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran organisme itu ke dalam jaringan, dan bagian lain tubuh.Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme7. Jelaskan fungsi lien sebagai RES (retikulum Endotelial Sistem )?Aktivitas immunogenik menghasilkan opsonin dan antibodyPada saat feotus merupakan tempat pembentukan sel darahTempat utama sel sel reticuloendhotalia yang merombak hb sehingga didapatkan produk berupa bilirubin 18. Pemeriksaan penunjang apa saja ?