Bahan Lbm 4 Jiwa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    1/25

    STEP 1 ( Terminologi )

    1. Pikun

    Adalah demensia yakni yang merupakan sindrom akibat pemyakit otak biasanya

    kronik-progresif dengan gangguan fungsi luhur (fungsi kortikal multipel sepertidaya ingat, daya pikir, daya orientasi, daya pemahaman, berhitung, bahasa, daya

    nilai). ???????? buku psikiatri2. Gangguan mental organik

    Adalah gangguan jiwa yang disebabkan disfungsi otak ( fungsi terganggu).. Gangguan kesadaran

    Adalah gangguan pada keadaan fungsional indi!idu dalam mengadakan relasi

    terhadap dunia sekelilingnya (manusia, benda, faham) seperti yang tertangkap oleh

    pan"a indra.

    STEP 2 ( Rumusan Masalah )

    I. GEJAA !A"G M#"$# PA%A S&E"ARI'

    # adanya tingkah laku aneh $ apa ya ??? (pikun% lupa, mudah marah, sering

    keluyuran%gangguan orientasi ) adanya gangguan fungsi kognitif (definisi,

    ma"am) bagaimana menurut &&', '*+ # +enurut &&' gangguan kognitif merupakan gambaran utama dari

    +/,. GA"GG#A" &'G"ITI

    . %e*inisi. &riteria diagnostik

    i. Menurut PP%GJ ada +an,ak

    ii. %SM - ada -

    iii. I$% 1

    . Menurut PP%GJ /

    Gangguan kogniti* meru0akan salah satu dari gam+aran utama dari GM'

    %e*inisi GM' menurut PP%GJ

    GA"GG#A" ME"TA 'RGA"I& (kode )

    1. Gam+aran utama

    2. &lasi*ikasi menurut Etiologi

    . &riteria diagnostik ( sam0ai 3)

    ( %emensia) /

    / %EME"SIA PA%A PE"!A&IT A45EIMER

    . / %EME"SIA PA%A PE"!A&IT A45EIMER %E"GA"

    '"SET %I"I

    %st...........

    0. %iagnosis +anding

    . Menurut %SM -

    &lasi*ikasi gangguan kogniti* menurut %SM I6 ada - / $ARI77777777777

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    2/25

    . %ilirium

    . %emensia

    . Gangguan amnestik

    . Gangguan kogniti* ,ang tidak ditentukan

    8A5AS /

    a. %e*inisi

    b. &lasi*ikasi +erdasarkan etiologi". &riteria diagnostik

    d. Penatalaksanaan 9 0emeriksaan

    %EIRI#M

    1. %e*inisi

    2. &lasi*ikasi

    . Etiologi

    0. Per:alanan 0en,akit

    . Gam+aran klinis. &riteria diagnostik

    3. %iagnosis +anding

    4. Penatalaksanaan

    Prognosis

    %EME"SIA

    1. &lasi*ikasi

    2. Etiologi

    . Per:alanan 0en,akit

    0. Gam+aran klinis. &riteria diagnostik

    . %iagnosis +anding

    3. Penatalaksanaan

    4. Prognosis

    SI"%R'M AM"ESTI&

    1. %e*inisi

    2. Etiologi. Per:alanan 0en,akit

    0. Gam+aran klinis

    . &riteria diagnostik

    . %iagnosis +anding

    3. Penatalaksanaan

    4. Prognosis

    GA"GG#A" &'G"ITI &ARE"A &'"%ISI ME%IS #M#M

    %iagnosa skenario

    STEP ; ( Pema+ahasan )

    GA"GG#A" ME"TA 'RGA"I&

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    3/25

    1. Gam+aran utama (klasi*ikasi)

    '5A +67A' 2 menurut disfungsi otak ( angguan &sikiatri)$

    a. &rimer penyakit otak

    b. *ekunder akibat penyakit sistemik seperti diabetes melitus, lues, 85 yang

    menyerang otak% sistem tubuh.

    'ibagi menjadi menurut &&'$

    a. angguan fungsi kognitifb. angguan sensorium

    ". *indrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi, isi

    pikiran, suasana, perasaan, dan emosi

    2. Etiologi

    # nkoherensi delusi misal delirium pada 85 otak

    a. 8rauma kapitis

    b. 8umor primer atau sekunder

    . Per:alanan 0en,akit

    0. Gam+aran klinis

    # angguan neurologi

    # angguan mental ( perilaku, orientasi, fungsi intelektual, emosi, penilaian)

    . &riteria diagnostik

    . %iagnosis +anding

    3. Penatalaksanaan4. Prognosis

    %EME"SIA

    1. %e*inisi

    Adalah demensia yakni yang merupakan sindrom akibat pemyakit otak biasanya

    kronik-progresif dengan gangguan fungsi luhur (fungsi kortikal multipel seperti

    daya ingat, daya pikir, daya orientasi, daya pemahaman, berhitung, bahasa, daya

    nilai).

    2. &lasi*ikasi'ibagi menjadi 2 yakni$ buku 9aplan ilid 1

    a. 'emensia al:heimer

    b. 'emensia !askuler

    5erdasarkan letak lesi serebral dibagi 2 $ buku sinopsis psikiatri jilid 2a. 9ortikal demensia al:heimer, penyakit ;reustfeld-a"ob, penyalit &i"k

    disertai afraksia, agnosia, afasia

    b. *ubkortikal penyakit "horea huntington, penayakit parkinson, hidrosefalus

    tekanan normal, demensia multi infark, penyakit willson

    'ibagi menjadi 0 $ 5uku eriatri# 'emensia degeneratif primer

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    4/25

    # 'emensia multi infark

    # 'emensia re!ersibel

    # &enyakit gangguan lain

    . Etiologi

    #

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    5/25

    Adalah sindrom kesadaran berkabut ( berkurangnya kejernihan kesadaran) disertai

    kemampuan untuk memusatkan, memindahkan perhatian, ada stimilus lingkungan

    ( 59 karangan +A@A+* )

    2. &lasi*ikasi

    # +enurut &&' $

    a. 'elirium bukan akibat alkohol dan :at psikoaktif lainnya

    b. 'elirium yang tak tertumpang tindih dengan demensia". 'elirium bertumpang tindih dengan demensia

    d. 'elirium lainya

    e. 'elirium yang tak tergolongkan

    +enurut '*+ 0 ?????

    . Etiologi

    # &enyakit sistemik ('+, 85, jantung)

    # &enyakit sistem saraf pusat

    # ntoksikasi (minuman keras, opium, putus obat, dll)

    0. Per:alanan 0en,akit

    &enyakit hilang timbul sepanjang hari dan keadaan itu berlangsung kurang dari

    bulan

    . &riteria diagnostik

    +enurut

    . %iagnosis +anding

    3. Penatalaksanaan

    4. Prognosis

    SI"%R'M AM"ESTI&

    1. %e*inisi

    2. Etiologi

    . Per:alanan 0en,akit

    0. Gam+aran klinis

    . &riteria diagnostik

    . %iagnosis +anding

    3. Penatalaksanaan4. Prognosis

    GA"GG#A" &'G"ITI &ARE"A &'"%ISI ME%IS #M#M

    %iagnosa skenario

    STEP - ( $onse0t Ma00ing )

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    6/25

    I. GEJAA !A"G M#"$# PA%A S&E"ARI'

    # adanya tingkah laku aneh $ apa ya ??? (pikun% lupa, mudah marah, sering

    keluyuran%gangguan orientasi ) adanya gangguan fungsi kognitif (definisi,

    ma"am) bagaimana menurut &&', '*+

    # +enurut &&' gangguan kognitif merupakan gambaran utama dari

    +/,

    . GA"GG#A" &'G"ITI

    . %e*inisi9ognitif adalah $ 9emampuan berpikir dan memberikan rasional, termasuk proses

    mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan ( *tuart and *undeen, 1>43.

    al.12).

    angguan kognitif erat kaitannya dengan fungsi otak, karena kemampuan pasien untuk

    berpikir akan dipengaruhi oleh keadaan otak .

    . &riteria diagnostik

    i. Menurut PP%GJ ada +an,akB// - BC> A7A7 +678A< /@A79.

    (86@+A*9 A7A7 +678A< *+8/+A89)

    B// '6+67*A &A'A &67DA98 A

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    7/25

    B/l. 'emensia !askular "ampuran kortikal dan subkortikol

    B/l.4 'emensia !askular lainnya

    B/l.> 'emensia !askular D88

    BC2 '6+67*A &A'A &67DA98 'elirium D88

    B/ A7A7 +678A<

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    8/25

    BC3.C angguan kepribadian organik

    BC3.1 *indrom pas"a-ensefalitik

    BC3.2 *indrom pas"a-kontusio

    BC3.4 angguan kepribadian dan perilaku organik lain akibat penyakit, kerusakan

    dan disfungsi otak

    BC3.> angguan kepribadian dan perilaku organik D88 akibat penyakit, kerusakan

    dan disfunsi otak

    BC> A7A7 +678A< /@A79 A8A *+8/+A89

    ii. %SM - ada -gangguan kognitif ('*+-) $

    . delirium

    i. delirium karena kondisi medis umum

    ii. delirium akibat :at

    iii. delirium yang tidak ditentukan

    . demensiai. demensia tipe Al:heimer

    ii. demensia !as"ular

    iii. demensia karena kondisi medis umum

    1. demensia karena penyakit

    2. demensia karena trauma kepala

    . demensia karena penyakit &arkinson

    0. demensia karena penyakit utington

    . demensia karena penyakit &i"k

    . demensia karena penyakit ;reut:feldt-a"ob

    i!. demensia menetap akibat :at

    !. demensia karena penyebab multiple

    !i. demensia yang tidak ditentukan

    . gangguan amnestik

    i. gangguan amnestik karena kondisi medis umum

    ii. gangguan amnestik menetap akibat :at

    iii. gangguan amnestik yang tidak ditentukan

    . gangguan kognitif yang tidak ditentukan

    i. I$% 1

    . Menurut PP%GJ /Gangguan kogniti* meru0akan salah satu dari gam+aran utama dari GM'

    %e*inisi GM' menurut PP%GJ

    GA"GG#A" ME"TA 'RGA"I& (kode )

    . Gam+aran utamaambaran utama dari gangguan mental organi"$

    a. gangguan fungsi kognitif daya ingat, daya pikir, daya belajar

    b. gangguan sensorium gangguan kesadaran dan perhatian

    ". sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi, isi pikiran,

    suasana, perasaan,dan emosi

    d. onset sangat berpengaruh dalam penentuan diagnosis &&'

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    9/25

    . Menurut %SM -

    &lasi*ikasi gangguan kogniti* menurut %SM I6 ada - /

    . %ilirium

    . %emensia

    . Gangguan amnestik

    . Gangguan kogniti* ,ang tidak ditentukan8A5AS /

    e. %e*inisi

    f. &lasi*ikasi +erdasarkan etiologi

    g. &riteria diagnostik

    h. Penatalaksanaan 9 0emeriksaan

    %EIRI#M

    >. %e*inisi

    1C. &lasi*ikasi

    11. Etiologi

    12. Per:alanan 0en,akit

    1. Gam+aran klinisi. angguan kesadaran

    ii. 9esadaran (Arousal) $ peningkatan%penurunan kesiagaan

    iii. /rientasi $ gangguan orientasi

    i!. 5ahasa dan kognisi $ melantur, tidak rele!an, inkoheren, gangguan kemampuan

    untuk mengerti pembi"araan

    !. &ersepsi $ ketidakmampuan umum untuk membedakan stimuli sensorik

    !i. +ood $ kelainan dalam pengaturan mood

    !ii. ejala penyerta1. gangguan tidur-bangun

    2. gejala neurologis $ disfasia, tremor, asteriksis, inkoordinasi, dan

    inkontinensia urin

    . diskusi

    10. Penatalaksanaan1. terapi

    8erapi diawali dengan memperbaiki kondisi penyakitnya dan menghilangkan faktor

    yang memberatkan seperti$

    # +enghentikan penggunaan obat# /bati infeksi

    # *uport pada pasien dan keluanga

    # +engurangi dan menghentikan agitasi untuk pengamanan pasien

    # ;ukupi "airan dan nutrisi

    # itamin yang dibutuhkan

    # *egala alat pengekang boleh digunakan tapi harus segera dilepas bila sudah

    membaik, alat infuse sesederhana mungkin, lingkungan diatur agar nyaman.

    # /bat$o aloperidol dosis rendah dulu C, 1 mg per os, atau

    o @isperidone C, mg perostiap l2jam

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    10/25

    o /lan:apine 2, 1 mg per os 1 = sehari

    o

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    11/25

    'ementia dapat dibagi dalam dementia re!ersibel dan irre!ersibel. &embagian dalam dementia

    senilis dan presenilis menyesatkan, karena demensiadikaitkan dengan usia. 5atas usia lanjut dan

    kurang lanjut tersebut sangat samar. 'i samping itu, sebutan senilis dan presenilis bersifat

    deskriptif, sehingga diagnosisnya mudah dibuat tanpa mempertimbangkan patofisiologinya.

    2..2 enis 'ementia

    2..2.1 'ementia jenis al:heimer

    a. 'engan awitan dini (usia tahun) b. 'engan awitan lambat (usia di atas tahun)

    ". 'engan delirium

    d. 'engan waham

    e. 'engan perasaan depresif

    f. 8anpa penyulit

    2..2.2 'ementia askular (dahulu multi-infarct dementia)

    a. 'engan delirium

    b. 'engan waham

    ". 'engan perasaan depresif

    d. 8anpa penyulit

    2..2. 'ementia karena kondisi medik umum lainnya

    a. %emensiakarena infeksi

    b. %emensiakarena trauma kepala

    ". %emensiakarena penyakit parkinson

    d. %emensiakarena penyakit huntington

    e. %emensiakarena penyakit pi"k

    f. %emensiakarena penyakit "reut:feldt-jakob

    2..2.0 'ementia karena penggunaan substansi tertentu dalam angka lama

    2..2. %emensiakarena etiologi multipleks

    2..2. %emensiayang tidak terspesifikasi

    2.- Patologi

    &ada dementia yang re!ersibel, daya kognitif global dan fungsi luhur lainnya terganggu oleh karena

    metabolisme oleh karena neuron-neuron kedua belah hemisferium tertekan atau dilumpuhkan oleh

    berbagai sebab. Apabila sebab ini dapat dihilangkan, maka metabolisme kortikal akan berjalan sempurnakembali. 'engan demikian fungsi luhur dalam keseluruhannya akan pulih kembali. Apabila sebab ini

    sudah menimbulkan kerusakan infrastruktur neuron-neuron kortikal, tentu fungsi kortikal tidak akan pulih

    kembali, dan dementia akan menetap.

    9erusakan yang merata pada neuron-neuron kortikal kedua belah hemisferium, yang men"akup daerah

    persepsi primer, korteks motorik, dan semua daerah asosiatif menimbulkan dementia. *ebab-sebab yang

    disebutkan diatas sebagai penyebab subacute amnestic-confusional syndromemerupakan penyebab juga

    bagi dementia re!ersibel dan tak re!ersibel. 9arena daerah motorik, piramidal dan ekstrapiramidal ikut

    terlibat se"ara difus, maka hemiparesis atau monoparesis dan diplegia juga dapat melengkapkan sindrom

    dementia. Apabila manifestasi gangguan korteks piramidal dan ekstrapiramidal tidak nyata, tanda-tanda

    lesi organik masih dapat ditimbulkan. &ada umumnya, tanda-tanda tersebut men"erminkan gangguan

    pada korteks premotorik atau prefrontal. 8anda tersebut diungkapkan dengan jalan membangkitkanrefleks-refleks.

    2.< Gam+aran &linis

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    12/25

    ambaran utama dementia adalah mun"ulnya defisit kognitif multipleks, termasuk gangguan memori,

    setidak-tidaknya satu diantara gangguan kognitif berikut ini, yaitu afasia, apraksia, agnosia, atau

    gangguan dalam hal fungsi eksekutif. 'efinisi kognitif harus sedemikian rupa, sehingga mengganggu

    fungsi sosial atau okupasional serta harus menggambarkan menurunnya fungsi luhur sebelumnya. @in"ian

    gambran klinik dementia adalah sebagai berikut$

    2..1 angguan +emori

    'alam bentuk ketidakmampuan untuk belajar tentang hal-hal baru, atau lupa akan hal-hal yangbaru saja dikenal, dikerjakan, atau dipelajari. *ebagian penderita dementia mengalami kedua jenis

    gangguan memori tersebut. &ada dementia tingkat lanjut, gangguan memori menjdai sedmikian

    berat sehingga penderita lupa akan identitasnya sendiri

    2..2 Afasia

    'alam bentuk kesulitan menyebutkan nama orang atau benda. &enderita afasia berbi"ara

    samara-samar atau terkesan hampa, dengan ungkapan kata-kata yang panjang, dan menggunakan

    istilah-istilah yang tidak menentu. 5ahasa lisan dan tulisan pun terganggu pada dementia tahap

    lanjut, penderita dapat menjadi bisu atau mengalami gangguan pola bi"ara yang di"irikan oleh

    ekolalia(menirukan apa yang dia dengar).

    . Apraksia9etidakmampuan untuk melakukan gerakan meskipun gerakan motorik, fungsi sensorik, dan

    pengertian yang diperlukan tetap baik. &enderita dapat mengalami kesulitan dalam menggunakan

    benda tertentu atau melakukan gerakan yang telah dikenali

    0. Agnosia

    9etidakmampuan untuk mengenali atau mengidentifikasi benda meskipun fungsi sensoriknya

    utuh. 'emikian pula, meskipun sensasi taktilnya utuh, penderita tidak mampu mengenali benda

    yang diletakkan diatas tangannya atau yang disentuhnya

    . angguan Bungsi 6ksekutif

    ejala yang sering dijumpai pada dementia. angguan ini mempunyai kaitan dengangangguan di lobus frontalis atau jaras-jaras subkortikal yang berhubungan dengan lobus frontalis.

    Bungsi eksekutif melibatkan kemampuan berpikir abstrak, meren"anakan, mengambil inisiatif,

    membuat urutan, memantau, dan menghentikan kegiatan yang kompleks.

    2.= %iagnosis

    ntuk keperluan diagnosis, dalam %SM-I6telah tersedia kriteria diagnosis sebagai pedoman. *atu hal

    yang penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa diagnosis dementia tidak boleh ditegakkan apabila

    defisit kognitif mun"ul se"ara eksklusif pada saat terjadi delirium. ntuk itu, diperlukan kehati-hatian

    dalam melakukan pemeriksaan. &enentuan faktor etiologi merupakan hal yang sangat esensial oleh karena

    mempunyai nilai prognostik

    2.> %iagnosis 8anding

    2.3.1 'elirium

    angguan memori terjadi baik pada delirium maupun pada dementia. 'elirium juga di"irikan

    oleh menurunnya kemampuan untuk mempertahankan dan memindahkan perhatian se"ara wajar.

    ejala delirium bersifat fluktuatif, sementara dementia menununjukkan gejala yang relatif lebih

    stabil. angguan kognitif yang bertahan tanpa perubahan selama beberapa bulan lebih mengarah

    kepada dementia. 'elirium dapat menutupi gejala dementia. 'alam keadaan sulit untuk

    membedakan apakah terjadi delirium atau dementia, maka dianjurkan untuk memilih dementia

    sebagai diagnosis sementara, dan mengamati penderita lebih lanjut se"ara "ermat untuk

    menemukan gangguan yang sebenarnya

    2. Amnesia

    Amnesia di"irikan oleh gangguan memori yang berat tanpa gangguan fungsi kognitif lainnya

    (afasia, apraksia, agnosia, dan gangguan fungsi eksekutif)

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    13/25

    . @etardasi +ental

    @etardasi mental di"irikan oleh fungsi intelektual di bawah rata-rata, yang diiringi oleh

    gangguan dalam penyesuaian diri, yang awitannya di bawah 14 tahun. Apabila dementia tampak

    pada usia di bawah 14 tahun, diagnosis dementia dan retardasi mental dapt ditegakkan bersama

    jika kriterianya terpenuhi

    0. *ki:ofrenia

    &ada ski:ofrenia, mungkin terjadi gangguan kognitif multipleks, tetapi ski:ofrenia mun"ulpada usia lebih muda, di samping itu, di"irikan oleh gejala yang khas tanpa disertai etiologi yang

    spesifik. Dang khas, gangguan kognitif pada ski:ofrenia jauh lebih berat daripada gangguan

    kognitif pada dementia

    . 'epresi

    'epresi yang berat dapat disertai keluhan tentang gangguan memori, sulit berpikir dan

    berkonsentrasi, dan menurunnya kemampuan intelektual se"ara menyeluruh. 8erkadang penderita

    menunjukkan penampilan yang buruk pada pemeriksaan status mental dan neuropsikologi.

    8erutama pada lanjut usia, seringkali sulit untuk menentukan apakah gejal kognitif merupakan

    gejala dementia atau depresi. 9esulitan ini dapat dipe"ahkan melalui pemeriksaan medik yang

    menyeluruh dan e!aluasi awitan gangguan yang ada, urutan mun"ulnya gejala depresi dangangguan kognitif, perjalanan penyakit, riwayat keluarga, serta hasil pengobatan. Apabila dapat

    dipastikan bahwa terdapat perbedaan antara dementia dengan depresi, dengan etiologi yang

    berbeda, kedua diagnosis dapat ditegakkan bersama

    2.? Penatalaksanaan

    2.4.1 *ikap mum

    8erdapat hambatan utama sehubungan dengan terapi dementia$

    a. 9ompleksitas biologi dan biokimia otak, antaraksi dan ketergantungan antar komponen

    belum diketahui se"ara jelas

    b. 9esulitan dalam hal menemukan diagnosis etiologik dari sindrom psiko-organik". 8iadanya korelasi antara perilaku, gejala neurologik atau neuropsikologik, dan perubahan

    metaboli" yang ada

    d. 5elum diketahuinya batas-batas biologik gangguan yang ada, sehubungan dengan aspek

    farmakologik

    e. 9esulitan dalam hal metodologi untuk menge!aluasi efek terapetik, terutama dalam

    menginterpretasi hasil kelompok-kelompok penelitian

    ntuk dementia tidak ada terapi spesifik atau drug of choice. 8erapi dementia bukan sekedar

    pemberian obat-obatan, pihak keluarga harus diberi penyuluhan tentang situasi dementia, dengan

    demikian pihak keluarga dapat merawat penderita di rumah dengan tepat. *atu hal yang perludiketahui oleh keluarga penderita adalah obat tertentu mungkin efektif bagi saat-saat awal

    dementia, tetapi dengan perjalanan waktu maka sel-sel otak akan makin banyak yang rusak atau

    mati, situasi ini akan mengakibatkan obat-obat yang diminum tidak akan efektif lagi

    &ada keadaan tertentu, gejala lain dan progresinya dapat diobati atau dihentikan namun

    kognisinya mungkin tidak dapat kembali normal. al demikian ini terjadi pada hidrosefalus,

    tumor otak, defisiensi !itamin 512 dan nutrisi lainnya, neurosifilis, infeksi lainnya, dan penyakit

    sistemik. *ebaliknya, dementia pada penyakit ;reut:feldt-akob dan A'*, yang penyebabnya

    sudah diketahui, belum ada obatnya

    2. &emeriksaan 9linis

    *eyogyanya pemeriksaan penderita dementia tidak meninggalkan aturan baku tentangpemeriksaan klinis. al ini dimaksudkan agar diagnosis dapat ditegakkan se"ara "epat dan benar,

    dengan demikian terapi dapat diberikan se"ara tepat. *etelah melakukan pemeriksaan rutin se"ara

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    14/25

    lengkap, maka akan ada beberapa hal spesifik yang berkaitan dengan dementia, hal ini

    memerlukan perhatian yang lebih khusus.

    a. &emeriksaan +emori

    *e"ara formal, pemeriksaan memori dapat dilakukan dengan minta penderita untuk

    men"atat, menyimpan, mengingat, dan mengenal informasi. 9emampuan untuk

    mempelajari informasi baru dapat diperiksa dengan minta penderita untuk mempelajari

    suatu daftar kata-kata. &enderita diminta untuk mengulang kata-kata (registration),mengingat kembali informasi tadi setelah istirahat selama beberapa menit (retention,

    re"all), dan mengenal kata-kata dari banyak daftar (re"ognition). +emori lama dapat

    diperiksa dengan meminta penderita untuk mengingat bahan-bahan lama yang dulu pernah

    diminati.

    b. &emeriksaan 9emampuan 5erbahasa

    &enderita diminta untuk menyebut nama benda di dalam ruangan, bagian dari tubuh,

    mengikuti perintah atau aba-aba, atau mengulang ungkapan.

    ". &emeriksaan Apraksia

    9etrampilan motorik dapat diperiksa dengan "ara meminta penderita untuk melakukan

    gerakan tertentu

    d. &emeriksaan 'aya Abstraksi

    'aya abstraksi dapat diperiksa dengan berbagai "ara, misalnya menyuruh penderita untuk

    menghitung sampai sepuluh, menyebut seluruh alfabet, menulis huruf m dan n se"ara

    bergantian

    e. Mini Mental State Examination

    &emeriksaan ini ditemukan oleh Bolstein et al. pada tahun 1>3 yang kemudian digunakan

    se"ara luas di klinik psikiatri maupungeriatric. ++*6 meliputi C pertanyaan sederhana

    untuk memperkirakan kognisi utama pada orang-orang tua. ++*6 tidak sensitif untuk

    awal dementia.. &emeriksaan

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    15/25

    salah satu pilihan dan memberi hasil "ukup memuaskan, namun demikian tidak

    memperlihatkan hal yang istimewa. 'engan "holine ada sedikit perbaikan terutama dalam

    fungsi !erbal dan !isual. 'engan le"ithin hasilnya "enderung negati!e, walaupun dengan

    dosis yang berlebih sehingga kadar dalam serum men"apai 12CI dan dalam "airan

    serebrospinal naik sampai 4I.

    ". 7europeptida, asopresin, dan A;8

    &emberian neuropeptida, !asopresin, dan A;8 perlu memperoleh perhatian.7europeptida dapat memperbaiki daya ingat semanti" yang berkaitan dengan informasi

    dan kata-kata. &ada lansia tanpa gangguan psiko-organik, pemberian A;8 dapat

    memperbaiki daya konsentrasi dan memperbaiki keadaan umum.

    d. 7ootropi" Agents

    'ari golongan nootropi" substan"es, ada dua jenis obat yang sering dipergunakan dalam

    terapi dementia, ialah ni"erogoline dan "o-dergo"rine mesylate. ;o-dergo"rine mesylate

    memperbaiki perfusi serebral dengan "ara mengurangi tahanan !as"ular dan meningkatkan

    konsumsi oksigen otak. /bat ini memperbaiki perilaku, akti!itas, dan mengurangi

    bingung, serta memperbaiki kognisi. 'alam suatu penelitian multisenter, diperoleh suatu

    kesimpulan, bahwa antara ni"ergoline dan "o-der"ogrine mesylate, apabila diberikan

    kepada penderita dementia, akan mempunyai khasiat yang mirip, terutama terhadap

    perbaikan fungsi kognitifnya. 'i sisi lain, ni"ergoline tampak bermanfaat untuk

    memperbaiki perasaan hati dan perilaku.

    e. 'ihydropyrdine

    &ada lansia dengan perubahan mikro!askuler dan neuronal, . Pen@egahan

    'ementia perlu dikenali dan dipahami "ara pen"egahannya melalui pola hidup sehat seperti makan

    dengan gi:i seimbang, "ukup istirahat dan olah raga, tidak merokok dan lain-lain agar pada saatnya nanti

    para usia lanjut tidak segera mengalami kepikunan dan masih dapat mandiri bahkan produktif. *elain itu,

    kemungkinan dementia dapat di"egah dengan menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa

    mengoptimalkan fungsi otak ('wi 7ur!iyandari, 2CC3)

    SI"%R'M AM"ESTI&>. %e*inisi

    1C. Etiologi

    11. Per:alanan 0en,akit

    12. Gam+aran klinis

    1. &riteria diagnostik

    10. %iagnosis +anding

    1. Penatalaksanaan

    1. Prognosis

    GA"GG#A" &'G"ITI &ARE"A &'"%ISI ME%IS #M#M

    %iagnosa skenario

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    16/25

    B// - BC> A7A7 +678A< /@A79.

    (86@+A*9 A7A7 +678A< *+8/+A89)

    B// '6+67*A &A'A &67DA98 A 'emensia !askular D88

    BC2 '6+67*A &A'A &67DA98 'elirium D88

    B/ A7A7 +678A<

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    17/25

    BC.1 angguan katatonik organik

    BC.2 angguan waham Horganik (lir-ski:ofemia)

    BC. angguan suasana perasaan (mood FafektifG) organ

    .C angguan manik organik

    .1 angguan bipolar organik

    .2 angguan depresif organik

    . angguan afektif organik "ampuran

    BC.0 angguan an=eitas organikBC. angguan disosiatif organik

    BC. angguan astenik organik

    BC.3 angguan kognitif ringan

    BC.4 angguan mental lain D'9 akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik

    BC.> anguan mental D8 akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik

    BC3 A7A7 96&@5A'A7 dan &6@

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    18/25

    '6+67*A

    J 'emensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit%gangguan otak yang biasanya bersifat kronik-

    progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel (multiple higher "orti"al

    fun"tion), termasuk di dalamnya $ daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap ("omprehension),

    berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan daya nilai (judgment).

    mumnya disertai, dan ada kalanya diawali, dengan kemerosotan (deterioration) dalam pengendalian

    emosi, perilaku sosial, atau moti!asi hidup.

    &edoman 'iagnostik

    J Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, yang sampai mengganggu kegiatan harian

    seseorang (personal a"ti!ities of daily li!ing) seperti $ mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang

    air besar dan ke"il.

    J 8idak ada gangguan kesadaran ("lear "ons"iousness).

    J ejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit bulan.

    'iagnosis 5anding$- angguan 'epresif (BC-B>).

    - 'elirium (BC), BC.1 'elirium, bertumpang tindih dengan 'emensia.

    - @etardasi +ental @ingan L *edang (B3C- B31).

    %EME"SIA PA%A PE"!A&IT A45EIMER

    &edoman 'iagnostik $

    J 8erdapatnya gejala demensia.

    J /nset bertahap (insidious onset) dengan deteriorasi lambat.

    /nset biasanya sulit ditentukan waktunya yang persis, tiba-tiba orang lain sudah menyadari adanya

    kelainan tersebut. 'alam perjalanan penyakitnya dapat terjadi suatu taraf yang stabil (plateau) se"ara

    nyata.

    J 8idak adanya bukti klinis, atau temuan dari pemeriksaan khusus, yang menyatakan bahwa kondisi

    mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan demensia

    (misalnya hipotiroidisme, hiperkalsemia, defisiensi !itamin 512, defisiensi niasin, neurosifilis,

    hidrosefalus bertekanan normal, atau hematoma subdural).

    J 8idak adanya serangan apoplektik mendadak, atau gejala neurologik kerusakan otak fokal seperti

    hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek lapangan pandang mata, dan inkoordinasi yang terjadi dalam

    masa dini dari gangguan itu (walaupun fenomena ini di kemudian hari dapat bertumpang tindih) .

    diagnosis 5anding$

    - angguan 'epresif (BC-B>)

    - 'elirium (BC)

    - *indrom Amnestik /rganik (BC0)

    - 'emensia primer penyakit lain D'9 (BC2.-)

    - 'emensia sekunder penyakit lain D'9 (BC2.4)

    - @etardasi +ental (B3C-B32)

    - 'emensia Al:heimer M askuler (B//.2)

    %emensia 0ada Pen,akit AlBheimer 'nset %ini

    &edoman 'iagnostikJ 'emensia yang onsetnya sebelum usia tahun.

    J &erkembangan gejala "epat dan progresif (deteriorasi).

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    19/25

    J Adanya riwayat keluarga yang berpenyakit Al:heimer merupakan faktor yang menyokong diagnosis

    tetapi tidak harus dipenuhi.

    C%emensia 0ada Pen,akit AlBheimer 'nset am+at

    J sama tersebut diatas, hanya onset sesudah usia tahun dan perjalanan penyakit yang lamban dan

    biasanya dengan gangguan daya ingat sebagai gambaran utamanya.

    %emensia 0ada Pen,akit AlBheimer Ti0e Tak &has atau Ti0e $am0uran(atypi"al or mi=ed type)J yang tidak "o"ok dengan pedoman untuk B//./ atau B//., 8ipe ;ampuran adalah demensia

    al:heimer M !askuler.

    C%emensia 0ada Pen,akit AlBheimer !TI (uns0e@i*ied)

    %EME"SIA 6ASAR

    &edoman 'iagnostik

    J 8erdapatnya gejala demensia.

    J endaya fungsi kognitif biasanya tidak merata (mungkin terdapat hilangnya daya ingat, gangguan dayapikir, gejala neurologis fokal). 'aya tilik diri (insight) dan daya nilai (judgment) se"ara relatif tetap baik.

    J *uatu onset yang mendadak atau deteriorasi yang bertaahap, disertai adanya gejala neurologis fokal,

    meningkatkan kemungkinan diagnosis demensia !askuler.

    &ada beberapa kasus, penetapan hanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan ;8-*"an atau pemeriksaan

    neuroopatologis.

    'iagnosis 5anding $

    - 'elirium (BC.-)

    - 'emensia Al:heimer (B//.-)

    - angguan Afektif (BC-B>)

    - @etardasi +ental @ingan L *edang (B3 B31)

    - &erdarahan *ubdural (traumatikK *C., nontraumatikK 12.C)

    - 'emensia !askular M al:heimer (B//.2)

    %emensia 6askular 'nset Akut

    5iasanya terjadi se"ara "epat sesudah serangkaian NstrokeNakiba trombosis serebro!askuler, embolise,

    atau perdarahan.

    &ada kasus-kasus yang jarang, satu infark yang besar dapat sebagai penyebabnya.

    %emensia Multiin*ark

    /nsetnya lebih lambat, biasanya setelah serangkaian episode iskemik minor yang menimbulkan

    akumulasi dari infark pada parenkim otak.

    %emensia 6askular Su+kortikal

    Bokus kerusakan akibat iskemia pada substansia alba di hemisferi serebral, yang dapat diduga se"ara

    klinis dan dibuktikan dengan ;8-*"an. 9orteks serebri biasanya tetap baik, walaupun demikian gambaran

    kinis masih mirip dengan demensia pada penyakit Al:heimer.

    %emensia 6askular $am0uran &ortikal dan Su+kortika

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    20/25

    9omponen "ampuran kortikal dan subkortikal dapat diduga dari gambaran klinis, hasil pemeriksaan

    (termasuk autopsi) atau keduanya.

    %emensia 6askular ainn,a

    %emensia 6askular !TT

    %EME"SIA PA%A PE"!A&IT AI" !%&

    %emensia 0ada Pen,akit Pi@k

    &edoman 'iagnostik

    J Adanya gejala demensia yang progresif.

    J ambaran neuropatologis berupa atrofi selektif dari lobus frontalis yang menonjol, disertai euforia,

    emosi tumpul, dan perilaku sosial yang kasar, disinhibisi, dan apatis atau gelisah.

    J +anifestasi gangguan perilaku pada umumnya mendaahului gangguan daya ingat.

    'iagnosis 5anding$- 'emensia pada penyakit Al:heimer (B//)

    - 'emensia !askular (BC1)

    - 'emensia akibat penyakit lain (BC2.4)

    %emensia 0ada Pen,akit $reutB*eldtJako+

    &edoman 'iagnostik

    J 8rias yang sangat mengarah pada diagnosis penyakit ini$

    - demensia yang progresif merusak

    - penyakit piramidal dan ekstrapiramidal dengan mioklonus

    - elektroensefalogram yang khas (trifasik)

    %emensia 0ada Pen,akit 5untington

    &edoman 'iagnostik $

    J Ada kaitan antara gangguan gerakan koreiform (;horeiiform), demensia, dan riwayat keluarga dengan

    penyakit untington.

    J erakan koreiform yang in!olunter, terutama pada wajah, tangan, dan bahu, atau "ara berjalan yang

    khas, merupaakan manifestasi dini dari gangguan ini. ejala ini biasanya mendahului gejala demensia,

    dan jarang sekali gejala dini tersebut tak mun"ul sampai demensia menjadi sangat lanjut

    J ejala demensia ditandai dengan gangguan fungsi lobus frontalis pada tahap dini, dengan daya ingatrelatif masih terpelihara, sampai sa at selanjutnya.

    %emensia 0ada Pen,akit Parkinson

    J 'emensia yang berkembang pada seseorang dengan penyakit &arkinson yang sudah parah, tidak ada

    gambaran klinis khusus yang dapat ditampilkan.

    %emensia 0ada Pen,akit 5I6 (5uman Immunode@ien@, 6irus)

    J demensia yang berkembang pada seseorang dengan penyakit , tidak ditemukannya penyakit ataukondisi lain yang bersamaan selain infeksi itu.

    %emensia 0ada Pen,akit ain !%T !%&

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    21/25

    J demensia yang terjadi sebagai manifestasi atau konsekuensi beberapa ma"am kondisi somatik dan

    serebral lainnya.

    %EME"SIA !TT

    J kategori ini digunakan bila kriteria umum untuk diagnosis demensia terpenuhi, tetapi tidak mungkin

    diidentifikasi pada salah satu tipe tertentu (B//./-BC2.>)

    SI"%R'M AM"ESI& 'RGA"I& 8#&A" A&I8AT A&'5' %A" 4AT PSI&'A&TI

    AI""!A

    &edoman 'iagnostik $

    J Adanya hendaya daya ingat, berupa berkurangnya daya ingat jangka pendek (lemahnya kemampuan

    belajar materi baru)O amnesia antegrad dan retrograd, dan menurunnya kemampuan untuk mengingat dan

    mengungkapkan pengaalaman telah lalu dalam urutan terbillik menurut kejadiannyaO

    J @iwayat atau bukti nyata adanya "edera, atau penyakit, pada otak (terutama bila mengenai strukturdiensefalon dan. temporal medial se"ara bilateral)O

    J 8idak berkurangnya daya ingat segera (immediate re"all), misalnya diuji untuk mengingat deret angka,

    tidak ada gangguan perhatian (attention) dan kesadaran ("ons"ioussness), dan tidak ada hendaya

    intelektualse"ara umum.

    'iagnosis 5anding $

    - *indrom organik lain dengan hendaya daya ingat yang menonjol (B//-BC, BC)

    - Amnesia disosiatif (B00.C)

    - endaya daya ingat akibat angguan 'epresif (BC-B>)

    - 5erpura-pura (malingering) dengan menampilkan keluhan hilangnya daya ingat (E3.)

    - *indrom amnestik akibat alkoh (9orsako!) (B/.)

    %EIRI#M 8#&A" A&I8AT A&'5' dan 4AT PSI&'A&TI AI""!A

    &edoman 'iagnostik

    J angguan kesadaran dan perhatian $

    - dari taraf kesadaran berkabut sampai dengan komaO

    - menurunnya kemampuan untuk mengarahkan, memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan

    perhatianO

    J angguan kognitif se"ara umum $

    - distorsi persepsi, ilusi dan halusinasi-seringkali !isualO

    - hendaya daya pikir dan pengertian abstrak, dengan atau tanpa waham yang bersifat sementara,

    tetapi sangat khas terdapat inkoherensi yang ringanO

    - hendaya daya ingat segera dan jangka pendek, namun daya ingat jangka panjang relatif masih

    utuhO

    - disorientasi waktu, pada kasus yang berat, terdapat juga disorientasi tempat dan orangO

    J angguan psikomotor $- hipo- atau hiper-akti!itas dan pengalihan akti!itas yang tidak terduga dari satu ke yang lainO

    - waktu bereaksi yang lebih panjangO

    - arus pembi"araan yang bertambah atau berkurangO

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    22/25

    - reaksi terperanjat meningkatO

    J angguan siklus tidur-bangun $

    - insomnia atau, pada kasus yang berat, tidak dapat tidur sarna sekali atau terbaliknya siklus tidur-

    bangunO mengantuk pada siang hariO

    - gejala yang memburuk pada malam hariO

    - mimpi yang menganggu atau mimpi buruk, yang dapat berlanjut menjadi halusinasi setelah

    bangun tidurO

    J angguan emosional $

    - misalnya depresi, an=ietas atau takut, lekas marah, euforia, apatis, atau rasa kehilangan akal

    J /nset biasanya "epat, perjalanan penyakitnya hilang timbul sepanjang hari, dan keadaan itu berlangsung

    kurang dari bulan.

    'iagnosis 5anding$

    - *indrom organik lainnya, 'emensia (B//-BC)

    - angguan psikotik akut dan semen tara (B2.)

    - *ki:ofrenia dalam keadaan akut (B2C.-)- angguan Afektif M N"onfusional featuresN (BC-B>)

    - 'elirium akibat Alkohol%Eat &sikoaktif

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    23/25

    J 8idak ada penurunan fungsi intelek yang bermakna

    J 8idak ada gangguan afektif yang menonjol

    J 8idak jelas adanya waham (seringkali NinsightN masih utuh)

    'iagnosis 5anding$

    - alusinosis alkoholik (B/.2)

    - *ki:ofrenia (B2C.-)

    Gangguan &atatonik 'rganik

    &edoman 'iagnostik

    J 9riteria umum tersebut diatas (B/)

    J 'isertai salah satu dibawah ini $

    (a) stupor (berkurang atau hilang sarna sekali gerakan spontan dengan mutisme parsial atau total,

    negati!issme, dan posisi tubuh yang kaku)O

    (b) gaduh gelisah (hipermotilitas yang kasar dengan atau tanpa ke"enderungan untuk menyerang)O

    (") kedua-duanya (silih-berganti se"ara tepat dan tak terduga dari hipo- ke hiper-akti!itas)

    'iagnosis 5anding$

    - *ki:ofrenia katatonik (B2C.2)

    - *tupor disosiatif (B00.2)

    - *tupor D88 (@0C.1)

    Gangguan Daham 'rganik (irSkiBo*renia)

    &edoman 'iagnostik

    J 9riteria umum tersebut diatas (B/)

    J 'isertai$ Paham yang menetap atau berulang (waham kejar, tubuh yang berubah, "emburu, penyakit,

    atau kematian dirinya atau orang lain)O

    J alusinasi, gangguan proses pikir, atau fenomena katatonik tersendiri, mungkin adaO

    J 9esadaran dan daya ingat tidak tergangguO

    'iagnosis 5anding$

    - angguan psikotik akut dan sementara (B2)

    - angguan psikotik akibat obat (Bl=.)

    - angguan waham yang menetap (B22.-)

    - *ki:ofrenia (B2C.-)

    Gangguan A*ekti* 'rganik

    &edoman 'iagnostik

    J 9riteria umum tersebut diatas (B/)

    J 'isertai kondisi yang sesuai dengan salah satu diagnosis dari gangguan yang ter"antum dalam BC-B

    'iagnosis 5anding$

    - angguan +ektif 7on-organik atau D88 (BC-B>)

    - angguan Afektif emisferik 9anan (BC3.4)

    +a"am-ma"am$

    - angguan +anik /rganik

    - angguan 5ipolar /rganik

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    24/25

    - angguan 'epresif /rganik

    - angguan +ektif /rganik ;ampuran

    Gangguan $emas (Anietas) 'rganik

    J gangguan yang ditandai oleh gambaran utama dari angguan ;emas +enyeluruh (B0l.1), angguan

    &anik (B0l.C), atau "ampuran dari keduanya, tetapi timbul sebagai akibat gangguan organik yang dapat

    menyebabkan disfungsi otak (seperti epilepsi lobus temporalis, tirotoksikosis, atau feokromositoma).

    Gangguan %isosiati* 'rganik

    J gangguan yang memenuhi persyaratan untuk salah satu gangguan dalam angguan 'isosiatif (B00.-)

    dan memenuhi kriteria umum untuk penyebab organik.

    Gangguan Astenik 'rganik

    J gangguan yang ditandai oleh labilitas atau tidak terkendalinya emosi yang nyata dan menetap,

    kelelahan, atau berbagai sensasi fisik yang tak nyaman (seperti pusing) dan nyeri, sebagai akibat adanya

    gangguan organik (sering terjadi dalam hubungan dengan penyakit serebro!askuler atau hipertensi).

    Gangguan &ogniti* Ringan

    J gambaran utamanya adalah turunnya penampilan kognitif (termasuk hendaya daya ingat, daya belajar,sulit berkonsentrasi), tidak sampai memenuhi diagnosis demensia (B//-BC), sindrom amnestik organik

    (BC0), atau delirium (BC.-).

    J gangguan ini dapat mendahului, menyertai, atau mengikuti berbagai ma"am gangguan infeksi dan

    gangguan fisik, baik serebral maupun sistemik.

    Gangguan Mental ain !%T Aki+at&erusakan dan %is*ungsi 'tak dan Pen,akit isik

    J "ontohnya ialah keadaan suasana perasaan (mood) abnormal yang terjadi ketika dalam pengobatan

    dengan steroida atau obat antidepresi

    J termasuk$ psikosis epileptik D88

    Gangguan Mental !TT Aki+at &erusakan Pan %is*ungsi 'tak dan Pen,akit isik

    GA"GG#A" &EPRI8A%IA" dan PERIA A&I8AT PE"!A&IT &ER#SA&A" dan

    %IS#"GSI 'TA&

    Gangguan &e0ri+adian 'rganik

    &edoman 'iagnostik $

    J @iwayat yang jelas atau hasil pemeriksaan yang mantap menunjukkan adanya penyakit, kerusakan, atau

    disfungsi otakOJ 'isertai, dua atau lebih, gambaran berikut $

    (a) penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk mempertahankan akti!itas yang bertujuan

    (goalre"ted a"ti!ities), terutama yang memakan waktu lebih lama dan penundaan kepuasanO

    (b) perubahan perilaku emosional, ditandai oleh labilitas emosional, kegembiraan yang dangkal

    dan tak beralasan (euforia, kejenakaan yang tidak sepadan), mudah berubah menjadi iritabilitas

    atau "etus an amarah dan agresi yang sejenakO pada beberapa keadaan, apati dapat merupakan

    gambaran yang menonjolO

    (") pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa mempertimbangkan konsekuensi atau

    kela:iman sosial (pasien mungkin terlibat dalam tindakan dissosial, seperti men"uri, bertindakmelampaui batas kesopanan seksual, atau makan se"ara lahap atau tidak sopan, kurang

    memperhatikan kebersihan dirinya)O

  • 8/12/2019 Bahan Lbm 4 Jiwa

    25/25

    (d) gangguan proses pikir, dalam bentuk "uriga atau pikiran paranoid, dan%atau preokupasi

    berlebihan pada satu tema yang biasanya abstrak (seperti soal agama, NbenarN dan NsalahN)

    (e) ke"epatan dan arus pembi"araan berubah dengan nyata, dengan gambaran seperti berputar-

    putar ("ir"umstantiality), bi"ara banyak (o!er-in"lusi!eness), alot (!is"osity), dan hipergrafiaO

    (f) perilaku seksual yang berubah (hiposeksualitas atau perubahan selera seksual).

    'iagnosis 5anding$

    - &erubahan kepribadian yang berlangsung lama *etelah +engalami 9atastrofa (B2.C), Akibat

    &enyakit &sikiatrik (B2.1)

    - *indrom &as"a-kontusio (BC3.2)

    - *indrom &as"a-ensefalitis (BC3.1)

    - angguan kepribadian khas (BC.-)

    Sindrom Pas@aense*alitis

    J sindrom ini men"akup perubahan perilaku sisa (residual) setelah kesembuhan dari suatu ensefalitis !irus

    atau bakterialOJ gejalanya tidak khas dan berbeda dari satu orang ke orang lain, dari satu penyebab infeksi ke penyebab

    infeksi lainnya, dan yang pasti berkaitan dengan usia pasien pada saat kena infeksi.

    J sindrom ini terjadi sesudah trauma kepala (biasanya "ukup hebat sampai berakibat hilangnya kesadaran)

    dan termasuk beberapa gejala yang beragam seperti nyeri kepala, pusing (tidak seperti gambaran !ertigo

    yang asli), kelelahan, iritabilitas, sulit berkonsentrasi dan melakukan suatu tugas mental, hendaya daya

    ingat, insomnia, menurunnya toleransi terhadap stres, gejolak emosional, atau terlibat alkohol.

    Gangguan &e0ri+adian dan Perilaku 'rganik ain Aki+at Pen,akit &erusakan dan %is*ungsi

    'tak

    J sindrom tertentu dan terduga dari perubahan kepribadian dari perilaku akibat kerusakan, penyakit atau

    disfungsi otak, di luar yang telah di"antumkan pada BC3.C-BC3.2O dan kondisi dengan taraf hendaya

    fungsi kognitif ringan yang belum sampai demensia dengan gangguan mental progresif seperti penyakit

    Al:heimer. &arkinson, dsb.

    Gangguan &e0ri+adian dan Perilaku 'rganik !TT Aki+at Pen,akit &erusakan dan %is*ungsi

    'tak

    GA"GG#A" ME"TA 'RGA"I& ATA# SIMT'MATI& !TT

    J termasukO psikosis organik D88, psikosis simtomatik D88.