Upload
lulu-nurul
View
239
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
87
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Uji Instrumen Penelitian
Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan terhadap
angket kuesioner (Lampiran I) kepada 55 orang responden. Responden
terdiri dari karyawan di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung.
Data angket yang terkumpul dari responden, selanjutnya dihitung tingkat
validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas tersebut dilakukan
terhadap setiap item untuk masing-masing variabel penelitian dalam
angket penelitian.
Angket tersebut terdiri atas angket untuk mengukur variabel budaya
organisasi dan variabel kinerja karyawan. Penyebaran jumlah item angket
pada masing-masing variabel tercantum pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Item Angket
No. Variabel Jumlah Item Angket
1 Budaya Organisasi 15
2 Kinerja Karyawan 24
Total 39
Sumber: Peneliti 2013
88
Proses uji validitas dan reliabilitas untuk setiap item pada masing-
masing variabel dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
paket aplikasi komputer Predictive Analytics Software (PASW) versi 20.
4.1.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Item Variabel Budaya
Organisasi
Prosedur Uji Validitas sebagai berikut:
1) Penentuan hipotesis:
H0 = item variabel budaya organisasi dinyatakan tidak valid
Ha = item variabel budaya organisasi dinyatakan valid
2) Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai Corrected Item_Total Correlation > Statistik Tabel (nilai r
Product Moment), maka Ha diterima dan H0 ditolak, jika sebaliknya
maka Ha ditolak dan H0 diterima.
3) Penentuan nilai corrected item:
Berdasarkan output PASW diperoleh nilai corrected item seperti pada
tabel 4.2.
4) Penentuan statistik tabel:
Tingkat signifikansi (α) adalah 5%
df (degree of freedom), yaitu jumlah data (n) – 2 = 55 – 2 = 53
berdasarkan α = 5% dan df = 53, maka diperoleh r Product
Moment = 0,274 pada tabel r Product Moment (lihat Lampiran 7
Daftar Tabel Statistik).
89
Tabel 4.2
Output PASW: Uji Validitas dan Reliabilitas
Item Variabel Budaya Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.844 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Item 1 Variabel Budaya Organisasi 55.75 21.564 .857 .812
Item 2 Variabel Budaya Organisasi 55.55 24.771 .353 .841
Item 3 Variabel Budaya Organisasi 55.69 25.662 .288 .847
Item 4 Variabel Budaya Organisasi 55.67 23.928 .509 .834
Item 5 Variabel Budaya Organisasi 55.62 25.500 .287 .847
Item 6 Variabel Budaya Organisasi 57.33 25.409 .361 .869
Item 7 Variabel Budaya Organisasi 55.96 21.443 .672 .821
Item 8 Variabel Budaya Organisasi 55.95 22.719 .715 .822
Item 9 Variabel Budaya Organisasi 55.73 23.906 .556 .832
Item 10 Variabel Budaya Organisasi 55.76 25.147 .372 .845
Item 11 Variabel Budaya Organisasi 55.84 24.325 .603 .833
Item 12 Variabel Budaya Organisasi 55.95 25.719 .302 .855
Item 13 Variabel Budaya Organisasi 55.87 21.965 .657 .823
Item 14 Variabel Budaya Organisasi 56.02 20.574 .747 .815
Item 15 Variabel Budaya Organisasi 56.05 20.312 .768 .813
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
5) Pengambilan keputusan:
Misal untuk item budaya organisasi nomor 1, karena corrected
item (tabel 4.2) > statsitik tabel (nilai r Product Moment), yaitu 0.857 >
0,274, maka Ha diterima atau dengan kata lain item nomor 1 untuk
variabel budaya organisasi dinyatakan valid.
90
Prosedur yang sama dilakukan untuk nomor item yang lainnya,
seperti yang ditunjukkan tabel 4.2 Semua nilai Correlated Item untuk
nomor item yang lainnya lebih besar dari 0,274 maka semua item
dalam variabel budaya organisasi dinyatakan valid.
Prosedur Uji Reliabilitas adalah sebagai berikut:
1) Penentuan hipotesis:
H0 = item variabel budaya organisasi dinyatakan tidak reliabel
Ha = item variabel budaya organisasi dinyatakan reliabel
2) Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai Cronbach’s Alpha > Statistik Tabel (nilai r Product Moment),
maka Ha diterima dan H0 ditolak, jika sebaliknya maka Ha ditolak dan
H0 diterima.
3) Penentuan nilai Cronbach’s Alpha:
Berdasarkan output PASW diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,844 seperti pada tabel 4.2.
4) Penentuan statistik tabel (r Product Moment):
Tingkat signifikansi (α) adalah 5%
df (degree of freedom), yaitu jumlah data (n) – 2 = 55– 2 = 53
berdasarkan α = 5% dan df = 53, maka diperoleh r Product
Moment = 0,274 pada tabel r Product Moment (lihat Lampiran 7
Daftar Tabel Statistik).
91
5) Pengambilan keputusan:
Nilai Croncbach’s Alpha > nilai r Product Moment, yaitu 0,844 > 0,274
Maka variabel budaya organisasi dinyatakan reliabel.
4.1.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Item Variabel Kinerja Karyawan
Prosedur uji validitas yang sama diterapkan untuk variabel kinerja
karyawan yaitu sebagai berikut:
1) Penentuan hipotesis:
H0 = item variabel kinerja karyawan dinyatakan tidak valid
Ha = item variabel kinerja karyawan dinyatakan valid
2) Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai Corrected Item_Total Correlation > Statistik Tabel (nilai r
Product Moment), maka Ha diterima dan H0 ditolak, jika sebaliknya
maka Ha ditolak dan H0 diterima.
3) Penentuan nilai corrected item:
Berdasarkan output PASW diperoleh nilai corrected item seperti pada
tabel 4.3.
4) Penentuan statistik tabel:
Tingkat signifikansi (α) adalah 5%
df (degree of freedom), yaitu jumlah data (n) – 2 = 55 – 2 = 53
berdasarkan α = 5% dan df = 53, maka diperoleh r Product
Moment = 0,274 pada tabel r Product Moment (lihat Lampiran 7
Daftar Tabel Statistik).
92
Tabel 4.3
Output PASW: Uji Validitas dan Reliabilitas
Item Variabel Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.887 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 Variabel Kinerja Karyawan 93.04 32.221 .386 .885
Item 2 Variabel Kinerja Karyawan 93.00 33.444 .351 .892
Item 3 Variabel Kinerja Karyawan 92.96 32.999 .339 .890
Item 4 Variabel Kinerja Karyawan 93.05 31.645 .425 .884
Item 5 Variabel Kinerja Karyawan 93.02 31.389 .442 .884
Item 6 Variabel Kinerja Karyawan 93.09 29.788 .633 .878
Item 7 Variabel Kinerja Karyawan 92.91 31.306 .469 .883
Item 8 Variabel Kinerja Karyawan 93.16 30.473 .663 .878
Item 9 Variabel Kinerja Karyawan 93.04 31.999 .445 .884
Item 10 Variabel Kinerja Karyawan 93.02 32.166 .375 .885
Item 11 Variabel Kinerja Karyawan 93.13 29.261 .780 .874
Item 12 Variabel Kinerja Karyawan 93.02 30.685 .588 .880
Item 13 Variabel Kinerja Karyawan 93.13 30.965 .557 .881
Item 14 Variabel Kinerja Karyawan 93.18 30.411 .642 .879
Item 15 Variabel Kinerja Karyawan 93.13 29.261 .635 .878
Item 16 Variabel Kinerja Karyawan 93.16 29.917 .472 .884
Item 17 Variabel Kinerja Karyawan 93.11 33.543 .350 .891
Item 18 Variabel Kinerja Karyawan 93.20 32.163 .408 .885
Item 19 Variabel Kinerja Karyawan 93.22 32.433 .377 .885
Item 20 Variabel Kinerja Karyawan 93.31 30.625 .674 .878
Item 21 Variabel Kinerja Karyawan 93.13 33.261 .284 .888
Item 22 Variabel Kinerja Karyawan 93.15 29.645 .590 .880
Item 23 Variabel Kinerja Karyawan 93.20 29.978 .642 .878
Item 24 Variabel Kinerja Karyawan 93.42 29.211 .477 .886
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
93
5) Pengambilan keputusan:
Misal untuk item kinerja karyawan nomor 1, karena corrected
item (tabel 4.3) > statsitik tabel (nilai r Product Moment), yaitu 0,386 >
0,274, maka Ha diterima atau dengan kata lain item nomor 1 untuk
variabel kinerja karyawan dinyatakan valid.
Prosedur yang sama dilakukan untuk nomor item yang lainnya,
seperti yang ditunjukkan tabel 4.3 Semua nilai Correlated Item untuk
nomor item yang lainnya lebih besar dari 0,274 maka semua item
dalam variabel kinerja karyawan dinyatakan valid.
Prosedur Uji Reliabilitas adalah sebagai berikut:
1) Penentuan hipotesis:
H0 = item variabel budaya organisasi dinyatakan tidak reliabel
Ha = item variabel budaya organisasi dinyatakan reliabel
2) Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai Cronbach’s Alpha > Statistik Tabel (nilai r Product Moment),
maka Ha diterima dan H0 ditolak, jika sebaliknya maka Ha ditolak dan
H0 diterima.
3) Penentuan nilai Cronbach’s Alpha:
Berdasarkan output PASW diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,887 seperti pada tabel 4.3.
4) Penentuan statistik tabel (r Product Moment):
Tingkat signifikansi (α) adalah 5%
94
df (degree of freedom), yaitu jumlah data (n) – 2 = 55– 2 = 53
berdasarkan α = 5% dan df = 53, maka diperoleh r Product
Moment = 0,274 pada tabel r Product Moment (lihat Lampiran 7
Daftar Tabel Statistik).
5) Pengambilan keputusan:
Nilai Croncbach’s Alpha > nilai r Product Moment, yaitu 0,887 > 0,274
Maka variabel kinerja karyawan dinyatakan reliabel.
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrument
penelitian (kuesioner), semua item variabel penelitian dinyatakan valid dan
semua variabel dinyatakan reliabel. Secara lebih rinci hasil uji validitas dan
reliabilitas variabel budaya organisasi dan variabel kinerja karyawan dapat
dilihat pada lampiran 3.
4.1.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan
karyawan PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung yang dibutuhkan
sebagai bahan informasi untuk mengetahui identitas responden dalam
penelitian ini. Responden sebagai objek penelitian yang memberikan
interpretasi terhadap karakteristik responden untuk menganalisis
pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung.
95
Tabel 4.4
Jumlah Karyawan PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung
No Pekerjaan Jumlah Presentase
1 Karyawan Manajemen 11 20,00
2 Karyawan Lapangan 20 36,36
3 Karyawan lainnya, terdiri dari:
- Karyawan Fungsional 1 1,82
- Karyawan Outsourcing 10 18,18
- Lainnya 13 23,64
TOTAL 55 100,00
Sumber: Data Hasil Penyebaran Angket, 2013
Responden dalam penelitian ini sebanyak 55 orang karyawan yang
terbagi kedalam: karyawan manajemen sebanyak 11 orang (20%),
karyawan lapangan sebanyak 20 orang (36,36%), karyawan fungsional
sebanyak 1 orang (2,5%), karyawan outsourcing sebanyak 10 orang
(18,18%) dan lainnya sebanyak 13 orang (23,64%) yang representatif
untuk dikemukakan sebagai kelayakan responden dalam memberikan
informasi mengenai identitas diri mulai dari jenis kelamin, usia, pendidikan,
dan lamanya bekerja.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas
responden dapat diuraikan sebagai berikut.
96
4.1.2.1 Klasifikasi Pegawai Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan respon responden terhadap angket yang diberikan,
diperoleh klasifikasi pegawai menurut jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Responden
(orang) Presentase
(%)
1 Pria 51 92,73
2 Wanita 4 7,27
TOTAL 55 100,00 Sumber: Data Hasil Penyebaran Angket, 2013
Gambar 4.1
Presentase Responden Menurut Jenis Kelamin
Sumber: Hasil Olah Data, 2013
Data diatas menunjukkan bahwa jumlah karyawan/responden pria
lebih mendominasi dibandingkan dengan jumlah responden wanita.
Jumlah responden pria sebanyak 51 orang atau 92,73%, sisanya
responden wanita sebanyak 4 orang atau 7,27%.
92,73%
7,27%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Pria Wanita
97
4.1.2.2 Klasifikasi Pegawai Menurut Usia
Berdasarkan respon responden terhadap angket yang diberikan,
diperoleh klasifikasi pegawai menurut usia sebagai berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Responden Menurut Usia
No Usia Responden
(orang) Presentase
(%)
1 < 20 tahun 7 12,73
2 21 – 30 tahun 15 27,27
3 31 – 40 tahun 11 20,00
4 41 – 50 tahun 11 20,00
5 > 51 tahun 11 20,00 TOTAL 55 100,00
Sumber: Data Hasil Penyebaran Angket, 2013
Gambar 4.2
Presentase Responden Menurut Usia
Sumber: Hasil Olah Data, 2013
Ditinjau dari usia, responden terbanyak adalah karyawan yang
berusia 21-30 tahun yaitu 27,27% dari seluruh responden, karyawan yang
berusia 31-40 tahun, 41-50 tahun dan > 51 tahun berjumlah sama yaitu
11 orang atau 20% dari jumlah responden, sedangkan sisanya sebanyak
7 orang atau 12,73% berusia kurang dari 20 tahun.
12,73%
27,27%
20% 20% 20%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
< 20 21 – 30 31 – 40 41 – 50 > 51
98
5 Klasifikasi Pegawai Menurut Pendidikan
Berdasarkan respon responden terhadap angket yang diberikan,
diperoleh klasifikasi pegawai menurut pendidikan terakhir yang ditamatkan
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Responden Menurut Pendidikan
No Pendidikan Responden
(orang) Presentase
(%) 1 SMA/Sederajat 41 74,55
2 Sarjana Muda (D3) 9 16,36
3 Sarjana (S1) 5 9,09
TOTAL 55 100,00
Sumber: Data Hasil Penyebaran Angket, 2013
Gambar 4.3
Presentase Responden Menurut Pendidikan
Sumber: Hasil Olah Data, 2013
Pada umumnya pendidikan terakhir responden adalah
SMA/Sederajat yaitu sekitar 74,55% dari seluruh responden. Karyawan
dengan pendidikan terakhir Sarjana Muda (D3) sebanyak 9 orang atau
16,36% dan sisanya memiliki pendidikan terakhir Sarjana (S1) yaitu 5
orang (9,09%).
74,55%
16,36% 9,09%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
SMA D3 S1
99
6 Klasifikasi Pegawai Menurut Lamanya Bekerja
Berdasarkan respon responden terhadap angket yang diberikan,
diperoleh klasifikasi pegawai menurut lamanya bekerja sebagai berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Responden Menurut Lamanya Bekerja
No Pendidikan Responden
(orang) Presentase
(%) 1 1 – 5 tahun 21 38,18
2 6 – 10 tahun 7 12,73
3 11 – 15 tahun 10 18,18
4 16 – 20 tahun 2 3,64
5 > 21 tahun 15 27,27
TOTAL 55 100,00
Sumber: Data Hasil Penyebaran Angket, 2013
Gambar 4.4
Presentase Responden Menurut Lamanya Bekerja
Sumber: Hasil Olah Data, 2013
Lamanya bekerja responden sebagai karyawan di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung paling banyak antara 1-5 tahun
yaitu 17 orang (38,18%). Disusul oleh karyawan yang bekerja > 21 tahun
yaitu 12 orang (27,27%), 11-15 tahun sebanyak 10 orang (18,18%), 6-10
tahun sebanyak 7 orang (12,73%), dan yang paling sedikit yaitu karyawan
38,18%
12,73% 18,18%
3,64%
27,27%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
1 – 5 tahun
6 – 10 tahun
11 – 15 tahun
16 – 20 tahun
> 21tahun
100
yang bekerja diantara 16-20 tahun yaitu 2 orang atau 3,64% dari total
responden.
4.1.3 Tanggapan Responden
Tanggapan responden didasarkan pada perhitungan frekuensi
terhadap skor setiap alternatif jawaban angket di Lampiran 2, sehingga
diperoleh presentase skor jawaban responden. Selanjutnya presentase
skor jawaban responden tersebut diinterpretasikan berdasarkan
perhitungan teknik pengukuran skor (Lihat Lampiran 4).
Sehingga diperoleh interval kriteria pengukuran skor untuk masing-
masing item sebagai berikut:
Tabel 4.9
Kriteria Pegukuran Skor Jawaban Responden
Per Item Pernyataan
Interval Kategori (Alternatif
Jawaban) Kriteria
232 – 275 Sangat Setuju Sangat Kuat/Sangat Tinggi
188 – 231 Setuju Kuat/Tinggi
144 – 187 Kurang Setuju Sedang
100 – 143 Tidak Setuju Lemah/Rendah
55 – 99 Sangat Tidak Setuju Sangat Lemah/Sangat Rendah Sumber: Hasil Olah Data, 2013
Keterangan:
Variabel X = Sangat Kuat s.d Sangat Lemah
Variabel Y = Sangat Tinggi s.d Sangat Rendah
101
4.1.3.1 Tanggapan Responden tentang Budaya Organisasi di PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung
Variabel budaya organisasi dalam penelitian ini diukur melalui
indikator (1) Perhatian kepada detail, (2) orientasi hasil, (3) orientasi tim,
(4) agresifitas, (5) stabilitas, (6) inovasi, dan (7) orientasi manusia. Berikut
ini akan diuraikan presentase skor jawaban responden dari masing-
masing indikator tersebut.
1) Perhatian kepada Detail
Tanggapan responden terhadap indikator perhatian kepada detail
diwakili oleh pernyataan “Budaya organisasi di perusahaan saat ini
mendukung Bapak/Ibu dalam melaksanakan berbagai tugas dengan baik
(cermat, teliti)” ditunjukkan dalam tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10
Tanggapan Responden: Ketelitian dalam Melaksanakan Tugas
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 13 5 65 28,38
Setuju 40 4 160 69,87
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 2 2 4 1,75
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 229 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.10 menunjukkan tanggapan responden tentang ketelitian
dalam melaksanakan tugas dengan total skor sebesar 229 cenderung
terpusat pada kategori setuju, yaitu 69,87%. Disusul oleh kategori sangat
setuju sebesar 28,38% dan sisanya yaitu 1,75% menjawab tidak setuju.
102
Maka tanggapan responden tentang ketelitian dalam melaksanakan tugas
cenderung terpusat pada alternatif setuju.
Hasil ini menunjukkan budaya organisasi di PT PLN (Persero)
Pusharlis UWP IV Bandung kuat mendukung karyawan untuk teliti dan
cermat dalam menyelesaikan pekerjaannya.
2) Orientasi Hasil
Tanggapan responden terhadap indikator orientasi hasil diwakili
oleh dua pernyataan (item C.2 dan C.3) yaitu:
Pernyataan “Bapak/Ibu berhasil menyelesaikan pekerjaan secara
lengkap dan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan”
ditunjukkan dalam tabel 4.11.
Tabel 4.11
Tanggapan Responden: Kelengkapan dalam Penyelesaian Tugas
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 20 5 100 41,67
Setuju 35 4 140 58,33
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 240 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.11 menunjukkan tanggapan responden untuk
kelengkapan dalam penyelesaian tugas dengan total skor sebesar
240 cenderung terpusat pada kategori setuju, yaitu 66,10%. Disusul
oleh kategori sangat setuju mencapai 33,90%.
103
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung sangat kuat mendorong
karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan secara lengkap dan
sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Pernyataan “Bapak/Ibu menyelesaikan tugas secara tepat waktu
dengan hasil yang sesuai” ditunjukkan dalam tabel 4.12.
Tabel 4.12
Tanggapan Responden: Ketepatwaktuan dalam Penyelesaian Tugas
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 12 5 60 25,86
Setuju 43 4 172 74,14
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 232 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.12 menunjukkan tanggapan responden untuk
ketepatwaktuan dalam penyelesaian tugas dengan total skor
sebesar 232 cenderung terpusat pada kategori setuju, yaitu
66,10%. Disusul oleh kategori sangat setuju mencapai 33,90%.
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung sangat kuat mendorong
karyawan untuk menyelesaikan tugas secara tepat waktu dengan
hasil yang sesuai.
104
3) Orientasi Tim
Tanggapan responden terhadap indikator orientasi tim diwakili oleh
tiga pernyataan (item C.4, C.5 dan C.6) yaitu:
Pernyataan “Dalam memecahkan masalah, Bapak/Ibu bekerja
seefektif mungkin di dalam sebuah tim yang terkoordinasi dengan
baik” ditunjukkan dalam tabel 4.13.
Tabel 4.13
Tanggapan Responden: Pemecahan Masalah dalam Tim
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 15 5 75 32,19
Setuju 38 4 152 65,24
Kurang Setuju 2 3 6 2,58
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 233 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.13 menunjukkan tanggapan responden untuk
pemecahan masalah dalam tim dengan total skor sebesar 233
cenderung terpusat pada kategori setuju, yaitu 65,24%. Disusul
oleh kategori sangat setuju mencapai 32,19%. Sedangkan sisanya
yaitu sebanyak 2,58% memilih kategori kurang setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung sangat kuat mendorong
karyawan untuk memecahkan masalah didalam sebuah tim yang
terkoordinasi dengan baik.
105
Pernyataan “Bapak/Ibu bekerja sama dengan baik antar anggota
tim dan saling membantu satu sama lain” ditunjukkan dalam tabel
4.14.
Tabel 4.14
Tanggapan Responden: Kerja Sama antar Anggota Tim
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 16 5 80 33,90
Setuju 39 4 156 66,10
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 236 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.14 menunjukkan tanggapan responden untuk kerja
sama antar anggota tim dengan total skor sebesar 236 cenderung
terpusat pada kategori setuju, yaitu 66,10%. Dan sisanya memilih
kategori sangat setuju sebesar 33,90%.
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung sangat kuat mendorong
karyawan untuk bekerja sama dengan baik antar anggota tim, dan
saling membantu satu sama lain.
Pernyataan “Bapak/Ibu tidak masalah menanggung beban kerja
yang bukan tanggung jawab Bapak/Ibu” ditunjukkan dalam tabel
4.15 dibawah ini.
106
Tabel 4.15
Tanggapan Responden: Penanggungan Beban Kerja Karyawan Lain
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 0 5 0 0
Setuju 6 4 24 16,90
Kurang Setuju 28 3 84 59,15
Tidak Setuju 13 2 26 18,31
Sangat Tidak Setuju 8 1 8 5,63
Total 55 142 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.15 menunjukkan tanggapan responden untuk
penanggungan beban kerja karyawan lain dengan total skor
sebesar 142 cenderung terpusat pada kategori kurang setuju, yaitu
59,15% . Disusul oleh kategori tidak setuju sebesar 18,31% dan
kategori setuju sebesar 16,90%. Sisanya memilih kategori kurang
setuju sebesar 5,63%.
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung sedang/biasa saja
mendorong karyawan untuk mau menanggung beban kerja
tim/anggota tim.
4) Agresifitas
Tanggapan responden terhadap indikator agresifitas diwakili oleh
tiga pernyataan (item C.7, C.8 dan C.9) yaitu:
107
Pernyataan “Bapak/Ibu berkompetisi dengan karyawan lain untuk
meningkatkan prestasi kerja” ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.16
Tanggapan Responden: Tingkat Kompetisi Karyawan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 8 5 40 18,43
Setuju 40 4 160 73,73
Kurang Setuju 5 3 15 6,91
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 2 1 2 0,92
Total 55 217 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.16 menunjukkan tanggapan responden untuk tingkat
kompetisi karyawan dengan total skor sebesar 217 cenderung
terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 73,73%. Untuk kategori
sangat setuju mendapat tanggapan responden sebesar 18,43%.
Sedangkan sisanya yaitu 7,83% memilih alternatif jawaban diantara
kurang setuju, tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan di PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung merasa didorong
dengan kuat untuk saling berlomba dalam meningkatkan prestasi
kerja.
Pernyataan “Perusahaan sangat memperhatikan tingkat kompetisi
karyawan dalam menyelesaikan tugas” ditunjukkan dalam tabel
4.17.
108
Tabel 4.17
Tanggapan Responden: Perhatian Perusahaan tentang Tingkat
Kompetisi Karyawan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 4 5 20 9,17
Setuju 48 4 192 88,07
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 3 2 6 2,75
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 218 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.17 menunjukkan tanggapan responden untuk
perhatian perusahaan tentang tingkat kompetisi karyawan dengan
total skor sebesar 218 cenderung terpusat pada kategori setuju
yaitu sebesar 88,07%. Untuk kategori sangat setuju mendapat
tanggapan responden sebesar 9,17%. Sedangkan sisanya yaitu
2,75% memilih alternatif jawaban diantara kurang setuju, tidak
setuju atau sangat tidak setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung kuat dalam memperhatikan
tingkat kompetisi karyawan dalam menyelesaikan tugas.
Pernyataan “Bapak/Ibu selalu bersemangat dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan” ditunjukkan dalam tabel 4.18.
109
Tabel 4.18
Tanggapan Responden: Semangat dalam Bekerja
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 12 5 60 26,09
Setuju 41 4 164 71,30
Kurang Setuju 2 3 6 2,61
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 230 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.18 menunjukkan tanggapan responden untuk
semangat dalam bekerja dengan total skor sebesar 230 cenderung
terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 71,30%. Untuk kategori
sangat setuju mendapat tanggapan responden sebesar 26,09%.
Sedangkan sisanya yaitu 2,61% memilih alternatif jawaban kurang
setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan di PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung merasa didorong
dengan kuat untuk selalu bersemangat dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan.
5) Stabilitas
Tanggapan responden terhadap indikator stabilitas diwakili oleh
dua pernyataan (item C.10 dan C.11) yaitu:
110
Pernyataan “meskipun tekanan kerja meningkat, Bapak/Ibu tetap
menyelesaikan pekerjaan dengan melihat kualitas hasil”
ditunjukkan dalam tabel 4.19.
Tabel 4.19
Tanggapan Responden: Kualitas Hasil Kerja
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 11 5 55 24,12
Setuju 41 4 164 71,93
Kurang Setuju 3 3 9 3,95
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 228 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.19 menunjukkan tanggapan responden untuk
kualitas hasil kerja dengan total skor sebesar 228 cenderung
terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 71,93%. Untuk kategori
sangat setuju mendapat tanggapan responden sebesar 24,12%.
Sedangkan sisanya yaitu 3,95% memilih alternatif jawaban kurang
setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung mendorong dengan kuat
karyawan untuk tetap menyelesaikan pekerjaan dengan melihat
kualitas meskipun tekanan kerja meningkat.
111
Pernyataan “Bapak/Ibu memahami visi dan misi organisasi, dan
bekerja demi tercapainya visi dan misi tersebut” ditunjukkan dalam
tabel 4.20.
Tabel 4.20
Tanggapan Responden: Pemahaman akan Visi dan Misi Perusahaan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 6 5 30 13,39
Setuju 47 4 188 83,93
Kurang Setuju 2 3 6 2,68
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 224 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.20 menunjukkan tanggapan responden untuk
pemahaman akan visi dan misi perusahaan dengan total skor
sebesar 224 cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar
83,93%. Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan
responden sebesar 13,39%. Sedangkan sisanya yaitu 2,68%
memilih alternatif jawaban kurang setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung mendorong dengan kuat
karyawan untuk memahami visi dan misi organisasi, dan bekerja
demi tercapainya visi dan misi tersebut.
112
6) Inovasi
Tanggapan responden terhadap indikator inovasi diwakili oleh dua
pernyataan (item C.12 dan C.13) yaitu:
Pernyataan “dalam melaksanakan pekerjaan, Bapak/Ibu diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk berinisiatif mengkaji dan
menyelesaikan sendiri pekerjaan sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu dan peraturan yang berlaku” ditunjukkan dalam tabel
4.21.
Tabel 4.21
Tanggapan Responden: Kesempatan untuk Berinisiatif dalam
Menyelesaikan Pekerjaan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 6 5 30 13,76
Setuju 44 4 176 80,73
Kurang Setuju 2 3 6 2,75
Tidak Setuju 3 2 6 2,75
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 218 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.21 menunjukkan tanggapan responden untuk
kesempatan untuk berinisiatif dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan total skor sebesar 218 cenderung terpusat pada kategori
setuju yaitu sebesar 80,73%. Untuk kategori sangat setuju
mendapat tanggapan responden sebesar 13,76%. Sedangkan
sisanya yaitu 5,50% memilih diantara alternatif jawaban kurang
setuju dan tidak setuju.
113
Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung dengan kuat memberi
kesempatan seluas-luasnya kepada karyawan untuk berinisiatif
mengkaji dan menyelesaikan sendiri pekerjaan sesuai dengan
pandangan karyawan dan peraturan yang berlaku.
Pernyataan “perusahaan menempatkan Bapak/Ibu sesuai dengan
keahlian yang dimiliki” ditunjukkan dalam tabel 4.22.
Tabel 4.22
Tanggapan Responden: Penempatan Karyawan Sesuai dengan
Keahliannya
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 8 5 40 18,02
Setuju 45 4 180 81,08
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 2 1 2 0,90
Total 55 222 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.22 menunjukkan tanggapan responden untuk
penempatan karyawan sesuai dengan keahliannya dengan total
skor sebesar 222 cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu
sebesar 81,08%. Untuk kategori sangat setuju mendapat
tanggapan responden sebesar 18,02%. Sedangkan sisanya yaitu
0,90% memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju.
114
Hasil ini menunjukkan bahwa karyawan di PT PLN (Persero)
Pusharlis UWP IV Bandung ditempatkan sesuai dengan keahlian
yang dimiliki.
7) Orientasi Manusia
Tanggapan responden terhadap indikator orientasi manusia yang
diwakili oleh dua pernyataan (item C.14 dan C.15) yaitu:
Pernyataan “kenaikan penghasilan (gaji dan tunjangan kegiatan
tambahan) didasarkan atas prestasi kerja Bapak/Ibu” ditunjukkan
dalam tabel 4.23.
Tabel 4.23
Tanggapan Responden: Kenaikan Penghasilan Berdasarkan Prestasi
Kerja
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 6 5 30 14,02
Setuju 43 4 172 80,37
Kurang Setuju 3 3 9 4,21
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 3 1 3 1,40
Total 55 214 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.23 menunjukkan tanggapan responden untuk
kenaikan penghasilan berdasarkan prestasi kerja dengan total skor
sebesar 214 cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar
80,37%. Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan
responden sebesar 14,02%. Sedangkan sisanya yaitu 5,61%
115
memilih diantara alternatif jawaban kurang setuju dan sangat tidak
setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa kenaikan penghasilan, baik gaji
maupun tunjangan kegiatan lainnya di PT PLN (Persero) Pusharlis
UWP IV Bandung didasarkan atas prestasi kerja karyawan.
Pernyataan “promosi jabatan didasarkan atas prestasi kerja”
ditunjukkan dalam tabel 4.24.
Tabel 4.24
Tanggapan Responden: Promosi Jabatan Berdasarkan Prestasi Kerja
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 6 5 30 14,15
Setuju 41 4 164 77,36
Kurang Setuju 5 3 15 7,08
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 3 1 3 1,42
Total 55 212 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.24 menunjukkan tanggapan responden untuk
promosi jabatan berdasarkan prestasi kerja dengan total skor
sebesar 212 cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar
77,36%. Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan
responden sebesar 14,15%. Sedangkan sisanya yaitu 8,50%
memilih diantara alternatif jawaban kurang setuju dan sangat tidak
setuju.
116
Hasil ini menunjukkan bahwa promosi jabatan yang
dilakukan di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung
didasarkan atas prestasi kerja karyawan.
Berdasarkan perhitungan total skor jawaban responden terhadap
setiap item pernyataan variabel budaya organisasi yang diarahkan pada
indikator perhatian kepada detail, orientasi hasil, orientasi tim, agresifitas,
stabilitas, inovasi, dan orientasi manusia, diperoleh hasil seperti nampak
pada tabel 4.25 berikut ini:
Tabel 4.25
Tanggapan Responden terhadap Variabel
Budaya Organisasi
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 143 5 715 21,70
Setuju 591 4 2364 71,75
Kurang Setuju 52 3 156 4,73
Tidak Setuju 21 2 42 1,27
Sangat Tidak Setuju 18 1 18 0,55
Total 825 3295 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.5 menunjukkan tanggapan responden untuk variabel
budaya organisasi dengan total skor jawaban responden sebesar 3.295
terpusat pada kategori setuju, yaitu 71,75%. Hasil ini menunjukkan sistem
makna bersama yang dianut oleh karyawan di PT PLN (Persero) Pusharlis
UWP IV Bandung kuat terhadap pelaksanaan tugas sehari-hari (Lihat
Lampiran 6).
117
4.1.3.2 Tanggapan Responden tentang Kinerja Karyawan di PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung
Seperti halnya dalam variabel budaya organisasi, prosedur yang
sama diterapkan dalam penentuan presentase skor jawaban responden
terhadap variabel kinerja karyawan.
Terdapat sebelas indikator dalam variabel kinerja karyawan, yaitu:
(1) kesetiaan, (2) prestasi kerja, (3) kejujuran, (4) kedisiplinan, (5)
kreatifitas, (6) kerja sama, (7) kepemimpinan, (8) kepribadian, (9)
prakarsa, (10) kecakapan, dan (11) tanggung jawab. Berikut ini akan
diuraikan presentase skor jawaban responden dari masing-masing
indikator tersebut.
1) Kesetiaan
Tanggapan responden terhadap indikator kesetiaan diwakili oleh
empat pernyataan (item D.1, D.2, D.3 dan D.4) yaitu:
Pernyataan “Bapak/Ibu merasa bangga menjadi bagian dari
perusahaan” dengan total skor sebesar 227, cenderung terpusat
pada kategori setuju yaitu sebesar 84,58%. Sisanya memilih
kategori sangat setuju yaitu sebesar 15,42%. Hal ini ditunjukkan
dengan lebih jelas dalam tabel 4.26.
118
Tabel 4.26
Tanggapan Responden: Kebanggaan Terhadap Perusahaan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 7 5 35 15,42
Setuju 48 4 192 84,58
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 227 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan
memiliki rasa bangga yang tinggi menjadi bagian dari PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung.
Pernyataan “Bapak/Ibu rela berkorban demi kemajuan perusahaan”
ditunjukkan dalam tabel 4.27.
Tabel 4.27
Tanggapan Responden: Rasa Rela Berkorban
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 9 5 45 19,65
Setuju 46 4 184 80,35
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 229 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.27 menunjukkan tanggapan responden untuk rasa
rela berkorban dengan total skor sebesar 229, cenderung terpusat
pada kategori setuju yaitu sebesar 80,35%. Sisanya memilih
kategori sangat setuju yaitu sebesar 19,65%.
119
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung memiliki rasa rela
berkorban yang tinggi demi kemajuan perusahaan.
Pernyataan “Bapak/Ibu selalu berusaha menjaga nama baik
perusahaan” ditunjukkan dalam tabel 4.28.
Tabel 4.28
Tanggapan Responden: Penjagaan Nama Baik Perusahaan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 11 5 55 23,81
Setuju 44 4 176 76,19
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 229 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.28 menunjukkan tanggapan responden untuk
penjagaan nama baik perusahaan dengan total skor sebesar 229,
cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 76,19%.
Sisanya memilih kategori sangat setuju yaitu sebesar 23,81%.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung berusaha cukup tinggi
dalam menjaga nama baik perusahaan.
Pernyataan “Bapak/Ibu merasa senang dan nyaman bekerja di
perusahaan ini” ditunjukkan dalam tabel 4.29.
120
Tabel 4.29
Tanggapan Responden: Kenyamanan dan Kesenangan dalam
Bekerja
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 8 5 40 17,70
Setuju 45 4 180 79,65
Kurang Setuju 2 3 6 2,65
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 229 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.29 menunjukkan tanggapan responden untuk
kenyamanan dan kesenangan dalam bekerja dengan total skor
sebesar 229, cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu
sebesar 76,19%. Sisanya memilih kategori sangat setuju yaitu
sebesar 23,81%.
Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat kenyamanan dan
kesenangan bekerja di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV
Bandung termasuk pada kriteria tinggi.
2) Prestasi Kerja
Tanggapan responden terhadap indikator prestasi kerja diwakili
oleh dua pernyataan (item D5 dan D.6) yaitu:
Pernyataan “pekerjaan selalu diselesaikan oleh Bapak/Ibu dengan
tuntas dan memadai sehingga memiliki kualitas yang dapat
diandalkan” ditunjukkan dalam tabel 4.30.
121
Tabel 4.30
Tanggapan Responden: Ketuntasan Penyelesaian Pekerjaan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 10 5 50 21,93
Setuju 43 4 172 75,44
Kurang Setuju 2 3 6 2,63
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 228 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.30 menunjukkan tanggapan responden untuk
ketuntasan penyelesaian pekerjaan dengan total skor sebesar 228,
cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 75,44%.
Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan responden
sebesar 21,93%. Sedangkan sisanya yaitu 2,63% memilih kategori
kurang setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir semua karyawan PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung menyelesaikan
pekerjaan secara tuntas dan memadai sehingga memiliki kualitas
yang dapat diandalkan.
Pernyataan “volume kerja yang dihasilkan oleh Bapak/Ibu dalam
kondisi yang sesuai dengan batas waktu dan jadwal yang telah
ditentukan perusahaan” ditunjukkan dalam tabel 4.31.
122
Tabel 4.31
Tanggapan Responden: Volume Kerja Sesuai dengan Batas Waktu
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 10 5 50 22,32
Setuju 39 4 156 69,64
Kurang Setuju 6 3 18 8,04
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 224 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.31 menunjukkan tanggapan responden untuk
volume kerja sesuai dengan batas waktu dengan total skor sebesar
224, cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar
69,64%. Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan
responden sebesar 22,32%. Sedangkan sisanya yaitu 8,04%
memilih kategori kurang setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa volume kerja yang dihasilkan
karyawan PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung dalam
kondisi yang sesuai dengan batas waktu dan jadwal yang telah
ditentukan perusahaan, dan termasuk kedalam kriteria tinggi.
3) Kejujuran
Tanggapan responden terhadap indikator kejujuran diwakili oleh
dua pernyataan (item D.7 dan D.8) yaitu:
Pernyataan “Bapak/Ibu selalu jujur dalam melaksanakan setiap
tugas yang diemban” ditunjukkan dalam tabel 4.32.
123
Tabel 4.32
Tanggapan Responden: Kejujuran dalam Melaksanakan Tugas
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 14 5 70 29,91
Setuju 41 4 164 70,09
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 234 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.32 menunjukkan tanggapan responden untuk
kejujuran dalam Melaksanakan Tugas dengan total skor sebesar
234, cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar
70,09%. Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan
responden sebesar 29,91%. Hasil ini menunjukkan bahwa kejujuran
karyawan PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung dalam
melaksanakan setiap tugas yang diemban termasuk pada kriteria
sangat tinggi.
Pernyataan “Bapak/Ibu akan mengakui kesalahan yang telah
dilakukan dan bersedia menanggung segala akibatnya” dengan
total skor sebesar 220, cenderung terpusat pada kategori setuju
yaitu sebesar 81,82%. Untuk kategori sangat setuju mendapat
tanggapan responden sebesar 11,36%. Sedangkan sisanya yaitu
6,82% memilih kategori kurang setuju. Hal ini secara lebih jelas
ditunjukkan dalam tabel 4.33.
124
Tabel 4.33
Tanggapan Responden: Kesediaan Mengakui dan Menanggung
Kesalahan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 5 5 25 11,36
Setuju 45 4 180 81,82
Kurang Setuju 5 3 15 6,82
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 220 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Hasil ini menunjukkan bahwa kejujuran karyawan PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung dalam mengakui kesalahan
yang telah dilakukan termasuk pada kriteria tinggi. Karyawan pun
bersedia menanggung segala kesalahan yang telah mereka
lakukan.
4) Kedisiplinan
Tanggapan responden terhadap indikator kedisiplinan diwakili oleh
dua pernyataan (item D.9 dan D.10) yaitu:
Pernyataan “Bapak/Ibu selalu taat pada peraturan yang berlaku di
dalam organisasi” dengan total skor sebesar 227, cenderung
terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 84,58%. Untuk kategori
sangat setuju mendapat tanggapan responden sebesar 15,42%.
Hal ini secara lebih jelas ditunjukkan dalam tabel 4.34.
125
Tabel 4.34
Tanggapan Responden: Taat Aturan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 7 5 35 15,42
Setuju 48 4 192 84,58
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 227 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel tersebut menunjukkan tanggapan responden untuk
item D.9 indikator kedisiplinan Hasil ini menunjukkan bahwa hampir
seluruh karyawan memiliki tingkat ketaatan yang tinggi pada
peraturan yang berlaku di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV
Bandung.
Pernyataan “Bapak/Ibu selalu masku kerja tepat waktu dan memiliki
kehadiran kerja yang sangat baik” ditunjukkan dalam tabel 4.35.
Tabel 4.35
Tanggapan Responden: Ketepatwaktuan dan Kehadiran Kerja
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 8 5 40 17,54
Setuju 47 4 188 82,46
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 228 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
126
Tabel tersebut menunjukkan tanggapan responden untuk
ketepatwaktuan dan Kehadiran Kerja dengan total skor sebesar
228, cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar
82,46%. Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan
responden sebesar 17,54%.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan
memiliki tingkat ketepatan waktu dan kehadiran kerja yang tinggi di
PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung.
5) Kreatifitas
Tanggapan responden terhadap indikator kreatifitas diwakili oleh
item D.11 yaitu pernyataan “Bapak/Ibu bebas untuk mengembangkan
kreatifitas dalam menyelesaikan pekerjaan” ditunjukkan dalam tabel 4.36.
Tabel 4.36
Tanggapan Responden: Pengembangan Kreatifitas
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 8 5 40 18,02
Setuju 41 4 164 73,87
Kurang Setuju 6 3 18 8,11
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 222 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel tersebut menunjukkan tanggapan responden untuk
pengembangan kreatifitas dengan total skor sebesar 222, cenderung
127
terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 73,87%. Untuk kategori
sangat setuju mendapat tanggapan responden sebesar 18,02%.
Sedangkan sisanya sebesari 8,11% memilih kategori kurang setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan merasa
diberi kebebasan yang tinggi dalam mengembangkan kreatifitasnya dalam
menyelesaikan masalah di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung.
6) Kerja sama
Tanggapan responden terhadap indikator kerja sama diwakili oleh
dua pernyataan (item D.12 dan D.13) yaitu:
Pernyataan “Bapak/Ibu mampu bekerja sama dengan pegawai lain
dalam menyelesaikan tugas tertentu dalam satu tim” ditunjukkan
pada tabel 4.37.
Tabel 4.37
Tanggapan Responden: Kerja Sama antar Anggota Tim
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 10 5 50 21,93
Setuju 43 4 172 75,44
Kurang Setuju 2 3 6 2,63
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 228 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.37 menunjukkan tanggapan responden untuk
kerjasama antar anggota tim dengan total skor sebesar 228.
128
cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 75,44%.
Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan responden
sebesar 21,93%. Sedangkan sisanya sebesari 2,63% memilih
kategori kurang setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung memiliki kemampuan
yang tinggi untuk bekerja sama dengan pegawai lain dalam
menyelesaikan tugas tertentu dalam satu tim.
Pernyataan “Bapak/Ibu mampu bekerja sama dengan seksi lain
dalam menyelesaikan tugas tertentu” ditunjukkan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.38
Tanggapan Responden: Kerja Sama dengan Seksi Lain
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 6 5 12 13,51
Setuju 45 4 180 81,08
Kurang Setuju 4 3 30 5,41
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 222 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.38 menunjukkan tanggapan responden untuk kerja
sama dengan seksi lain dengan total skor sebesar 222, cenderung
terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 81,08%. Untuk kategori
sangat setuju mendapat tanggapan responden sebesar 13,51%.
Sedangkan sisanya sebesari 5,41% memilih kategori kurang setuju.
129
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung memiliki kemampuan
yang tinggi untuk bekerja sama dengan seksi lain dalam
menyelesaikan tugas tertentu.
7) Kepemimpinan
Tanggapan responden terhadap indikator kepemimpinan diwakili
oleh tiga pernyataan (item D.14, D.15 dan D.16) yaitu:
Pernyataan “pimpinan perusahaan saat ini memiliki pengaruh yang
sangat kuat di dalam perusahaan” ditunjukkan dalam tabel 4.39
dibawah ini.
Tabel 4.39
Tanggapan Responden: Kekuatan Pengaruh Pimpinan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 5 5 25 11,42
Setuju 44 4 176 80,37
Kurang Setuju 6 3 18 8,22
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 219 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.39 menunjukkan tanggapan responden untuk
kekuatan pengaruh pimpinan dengan total skor 219, cenderung
terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 80,37%. Untuk kategori
sangat setuju mendapat tanggapan responden sebesar 11,42%.
Sedangkan sisanya sebesari 8,22% memilih kategori kurang setuju.
130
Hasil ini menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan saat ini
dianggap memiliki pengaruh yang kuat di PT PLN (Persero)
Pusharlis UWP IV Bandung.
Pernyataan “pimpinan perusahaan saat ini sangat berwibawa dan
dihormati oleh rekan kerja” ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.40
Tanggapan Responden: Kewibawaan Pimpinan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 9 5 46 20,27
Setuju 41 4 164 73,87
Kurang Setuju 3 3 9 4,05
Tidak Setuju 2 2 4 1,80
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 222 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.40 menunjukkan tanggapan responden untuk
kewibawaan pimpinan dengan total skor 222, cenderung terpusat
pada kategori setuju yaitu sebesar 73,87%. Untuk kategori sangat
setuju mendapat tanggapan responden sebesar 20,27%.
Sedangkan sisanya sebesari 5,85% memilih diantara kategori
kurang setuju dan tidak setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan saat ini
dianggap memiliki wibawa yang tinggi dan dihormati oleh rekan
kerja di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung.
131
Pernyataan “pimpinan perusahaan selalu memotivasi karyawan
untuk bekerja secara efektif” ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.41
Tanggapan Responden: Kemampuan Memotivasi Karyawan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 6 5 30 13,64
Setuju 47 4 188 85,45
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 2 1 2 0,91
Total 55 220 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.41 menunjukkan tanggapan responden untuk
kemampuan memotivasi karyawan dengan total skor 220,
cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 85,45%.
Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan responden
sebesar 13,64%. Sedangkan sisanya sebesari 0,91% memilih
kategori sangat tidak setuju. Hal ini dapat dilihat secara lebih jelas
pada tabel 4.41 dibawah ini.
Hasil ini menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan saat ini
dianggap memiliki kemampuan yang tinggi dalam memotivasi
karyawan untuk bekerja secara efektif di PT PLN (Persero)
Pusharlis UWP IV Bandung.
132
8) Kepribadian
Tanggapan responden terhadap indikator kepribadian diwakili oleh
dua pernyataan (item D.17 dan D.18) yaitu:
Pernyataan “Bapak/Ibu selalu bersikap sopan, periang dan
memberikan kesan menyenangkan kepada siapa saja di tempat
kerja” ditunjukkan dalam tabel 4.42.
Tabel 4.42
Tanggapan Responden: Kesopanan, Periang dan Kesan
Menyenangkan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 4 5 20 8,97
Setuju 50 4 200 89,69
Kurang Setuju 1 3 3 1,35
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 223 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel diatas menunjukkan tanggapan responden untuk
kesopanan, periang dan kesan menyenangkan memiliki tolal skor
sebesar 223, cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu
sebesar 89,69%. Untuk kategori sangat setuju mendapat
tanggapan responden sebesar 8,97%. Sedangkan sisanya sebesari
1,35% memilih kategori kurang setuju.
Hasil ini menunjukkan kepribadian karyawan PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung seperti kesopanan, periang
133
dan memberi kesan menyenangkan kepada siapa saja di tempat
kerja termasuk kedalam kriteria tinggi.
Pernyataan “Bapak/Ibu selalu berpenampilan simpatik dan wajar di
tempat kerja” ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.43
Tanggapan Responden: Penampilan Simpatik dan Wajar
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 2 5 10 4,59
Setuju 49 4 196 89,91
Kurang Setuju 4 3 12 5,50
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 218 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.43 menunjukkan tanggapan responden untuk
pemampilan simpatik dan wajar dengan total skor sebesar 218,
cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 89,91%.
Untuk kategori kurang setuju mendapat tanggapan responden
sebesar 5,50%. Sedangkan sisanya sebesari 4,59% memilih
kategori sangat setuju.
Hasil ini menunjukkan kepribadian karyawan PT PLN
(Persero) Pusharlis UWP IV Bandung berpenampilan simpatik dan
wajar ditempat kerja termasuk ke dalam kriteria tinggi.
134
9) Prakarsa
Tanggapan responden terhadap indikator prakarsa diwakili oleh
dua pernyataan (item D.19 dan D.20) yaitu:
Pernyataan “Bapak/Ibu selalu berinisiatif menciptakan sesuatu yang
berdampak pada peningkatan keefektifan kerja” ditunjukkan dalam
tabel 4.44.
Tabel 4.44
Tanggapan Responden: Berinisiatif Menciptakan Hal Baru untuk
Peningkatan Keefektifitasan Kerja
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 1 5 5 2,30
Setuju 50 4 200 92,17
Kurang Setuju 4 3 12 5,53
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 217 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.44 menunjukkan tanggapan responden untuk
berinisiatif menciptakan hal baru untuk peningkatan keefektifitasan
kerja dengan total skor sebesar 217, cenderung terpusat pada
kategori setuju yaitu sebesar 92,17%. Untuk kategori kurang setuju
mendapat tanggapan responden sebesar 5,53%. Sedangkan
sisanya sebesari 4,59% memilih kategori sangat setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir semua karyawan PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung memiliki tingkat inisiatif
135
yang tinggi dalam menciptakan sesuatu yang berdampak pada
peningkatan keefektifan kerja.
Pernyataan “Bapak/Ibu selalu berinisiatif dalam penyelesaian
masalah” ditunjukkan dalam tabel 4.45.
Tabel 4.45
Tanggapan Responden: Bernisiatif dalam Pemecahan Masalah
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 1 5 5 2,36
Setuju 45 4 180 84,91
Kurang Setuju 9 3 27 1,74
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 212 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.45 menunjukkan tanggapan responden untuk
berinisiatif dalam pemecahan masalah dengan toal skor 212,
cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 84,91%.
Untuk kategori kurang setuju mendapat tanggapan responden
sebesar 12,74%. Sedangkan sisanya sebesari 2,36% memilih
kategori sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa hampir semua
karyawan PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung memiliki
tingkat inisiatif yang tinggi dalam menyelesaikan tugas.
10) Kecakapan
Tanggapan responden terhadap indikator kecakapan diwakili oleh
dua pernyataan (item D.21 dan D.22) yaitu:
136
Pernyataan “Bapak/Ibu memiliki keterampilan dan kecakapan
dalam menyelesaikan tugas/pekerjaan” ditunjukkan dalam tabel
4.46.
Tabel 4.46
Tanggapan Responden: Keterampilan Menyelesaikan Tugas
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 2 5 10 4,50
Setuju 53 4 212 95,50
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 222 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel tersebut menunjukkan tanggapan responden untuk
keterampilan menyelesaikan tugas dengan total skor sebesar 222,
cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 95,50%.
Untuk kategori sangat setuju mendapat tanggapan responden
sebesar 4,50%.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir semua karyawan PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung memiliki keterampilan
dan kecakapan yang tinggi dalam menyelesaikan tugas/pekerjaan.
Pernyataan “tingkat pengalaman Bapak/Ibu selama bertugas
berpengaruh terhadap penyelesaian tugas” dengan total skor
sebesar 221, cenderung terpusat pada kategori setuju yaitu
sebesar 81,45%. Untuk kategori sangat setuju mendapat
tanggapan responden sebesar 15,84%. Sedangkan sisanya yaitu
137
2,71% mendapat memilih kategori tidak setuju. hal itu ditunjukkan
secara lebih jelas dalam tabel 4.47.
Tabel 4.47
Tanggapan Responden: Pengalaman yang Dimiliki
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 7 5 35 15,84
Setuju 45 4 180 81,45
Kurang Setuju 0 3 0 0
Tidak Setuju 3 2 6 2,71
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 221 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat pengalaman karyawan
dalam bertugas di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung
berpengaruh tinggi terhadap penyelesaian tugas.
11) Tanggung Jawab
Tanggapan responden terhadap indikator tanggung jawab diwakili
oleh dua pernyataan (item D.23 dan D.24) yaitu:
Pernyataan “Bapak/Ibu menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas
tanpa adanya penundaan” mendapat tanggapan responden dengan
total skor sebesar 218, cenderung terpusat pada kategori setuju
yaitu sebesar 75,23%. Untuk kategori sangat setuju mendapat
tanggapan responden sebesar 13,76%. Sedangkan sisanya
sebesar 11,01% memilih kategori kurang setuju. hal ini ditunjukkan
dengan lebih jelas dalam tabel 4.48.
138
Tabel 4.48
Tanggapan Responden: Tidak Menunda Pekerjaan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 6 5 30 13,76
Setuju 41 4 164 75,23
Kurang Setuju 8 3 24 11,01
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 1 0 0
Total 55 218 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir semua karyawan PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi dalam menyelesaikan tugas tanpa adanya
penundaan.
Pernyataan “Bapak/Ibu berani memikul resiko pekerjaan yang
dilakukan, baik itu yang berupa kesalahan administratif maupun
dalam bentuk material” ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.49
Tanggapan Responden: Berani Menanggung Resiko
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 2 5 10 4,85
Setuju 43 4 17 83,50
Kurang Setuju 7 3 21 10,19
Tidak Setuju 0 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 3 1 3 1,46
Total 55 206 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Tabel 4.49 menunjukkan tanggapan responden untuk berani
menanggung resiko dengan total skor sebesar 206, cenderung
terpusat pada kategori setuju yaitu sebesar 83,50%. Untuk kategori
139
kurang setuju mendapat tanggapan responden sebesar 10,19%.
Kategori sangat setuju mendapat tanggapan responden sebesar
4,85%. Sedangkan sisanya sebesar 1,46% memilih kategori sangat
tidak setuju.
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir semua karyawan PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung memiliki rasa
keberanian yang tinggi dalam memikul resiko pekerjaan yang
dilakukan, baik itu yang berupa kesalahan administratif maupun
dalam bentuk material.
Berdasarkan perhitungan presentase skor tiap item pernyataan
variabel kinerja karyawan yang diarahkan pada indikator kesetiaan,
prestasi kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreatifitas, kerja sama,
kepemimpinan, kepribadian, prakarsa, kecakapan, dan tanggung jawab
tersebut, diperoleh hasil seperti tampak pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.50
Tanggapan Responden terhadap Variabel
Kinerja Karyawan
Kategori F Bobot Skor %
Sangat Setuju 158 5 790 14,78
Setuju 1083 4 4332 81,06
Kurang Setuju 69 3 207 3,87
Tidak Setuju 5 2 10 0,19
Sangat Tidak Setuju 5 1 5 0,09
Total 1320 5344 100
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
140
Tabel 4.50 menunjukkan tanggapan responden untuk variabel
kinerja karyawan dengan total skor sebesar 5.344, cenderung terpusat
pada kategori setuju, yaitu 81,05%. Hasil ini menunjukkan bahwa
karyawan di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung cenderung
mempunyai unjuk kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya (Lihat Lampiran 6).
4.1.5 Transformasi Data
Seperti yang telah diuraikan pada BAB III, transformasi data dalam
penelitian ini adalah mengubah skala pengukuran dari skala ordinal
menjadi skala interval sebagai persyaratan guna kepentingan analisis
selanjutnya.
Berdasarkan prosedur transformasi data dalam Method of
Successive Intervals (MSI) untuk setiap item, berikut akan diuraikan
secara ringkas tahap dan hasil proses transformasi data dengan
menggunakan program Microsoft Excel.
Proses transformasi manual mengubah data ordinal ke data interval
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan frekuensi (fi) setiap responden, yaitu frekuensi respon
setiap alternatif jawaban (f1 sampai dengan f5), maka diperoleh:
f1 = 13
f2 = 40
f3 = 0
141
f4 = 2
f5 = 0
b. Menentukan proporsi (p) setiap respon dengan membagi frekuensi
dengan jumlah sampel. maka diperoleh data sebagai berikut:
f1 = 13/55 = 0,23636
f2 = 40/55 = 0,72727
f3 = 0/55 = 0
f4 = 2/55 = 0,03636
f5 = 0/55 = 0
c. Menentukan proporsi kumulatif (pc) untuk setiap respon, diperoleh
data:
pc1 = 0 + 0,23636 = 0,23636
pc2 = 0,23636 + 0,72727 = 0,96060
pc3 = 0,96060 + 0 = 0,96060
pc4 = 0,96060 + 0,03636 = 0,99696
pc5 = 0,99696 + 0 = 0,99696
d. Menentukan nilai Zi untuk masing-masing proporsi kumulatif yang
dianggap menyebar mengikuti sebaran normal baku. Nilai Zi diperoleh
dari Tabel Distribusi Normal Kumulatif (lihat Lampiran 7 Daftar Tabel
Statistik), maka diperoleh:
142
Z1 = ≈
Z2 = -1,78616
Z3 = ≈
Z4 = 0,703922
Z5 = ≈
e. Menghitung Densitas F(z). Nilai destiny (d) diperoleh dari Tabel
Ordinat Kurva Normal (lihat Lampiran 7 Daftar Tabel Statistik).
d1 = ≈
d2 = -0,08093
d3 = ≈
d4 = 0,31139
d5 = 0
f. Menghitung scale value (SVi) untuk masing-masing respon dengan
rumus:
Dan menentukan transformed scale value (TSV), dengan cara:
SV yang nilainya terkecil diubah menjadi sama dengan satu (=1)
TSVi = SVi + |SV min|
143
Sehingga diperoleh:
TSV1 = 0
TSV2 = 1
TSV3 = 1
TSV4 = 2,86613
TSV5 = 4,47872
Berdasarkan proses transformasi ditas, perubahan skala untuk item
C.1 variabel budaya organisasi sebagai berikut:
Skor 1 pada skala awal (ordinal) bernilai 0,000 pada skala interval
Skor 2 pada skala awal (ordinal) bernilai 1,000 pada skala interval
Skor 3 pada skala awal (ordinal) bernilai 1,000 pada skala interval
Skor 4 pada skala awal (ordinal) bernilai 2,866 pada skala interval
Skor 5 pada skala awal (ordinal) bernilai 4,478 pada skala interval
Cara lain mengubah data ordinal menjadi data interval yaitu
menggunakan program Microsoft Excel dengan bantuan program
tambahan penghitungan Methode of Successive Interval (MSI).
Adapun data hasil transformasi untuk seluruh item pada setiap
variabel dengan menggunakan Methode of Successive Interval (MSI)
dapat dilihat pada Lampiran 8.
144
4.1.6 Uji Persyaratan Pengolahan Data
Sebelim pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan
pengujian persyaratan pengolahan data. Uji persyaratan pengolahan data
uuntuk uji hipotesis dan analisis data meliputi uji normalitas dan uji
linieritas.
4.1.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas, dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi
data, untuk masing-masing variabel penelitian. Uji normalitas distribusi
data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan
bantuan program aplikasi PASW versi 20.
1) Uji Normalitas Data Variabel Budaya Organisasi
Tahapan uji normalitas dari variabel budaya organisasi dengan uji
Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:
a) Penentuan hipotesis:
H0 : data variabel budaya organisasi tidak berdistribusi normal
Ha : data variabel budaya organisasi berdistribusi normal
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika Kolmonogorov-Smirnov Hitung < Kolmonogorov-Smirnov Tabel,
maka Ha diterima, jika sebaliknya maka Ha ditolak.
c) Penentuan Kolmogorov-Smirnov Hitung
Berdasarkan output PASW diperoleh Kolmonogorov-Smirnov Hitung
seperti pada Tabel 4.51 menunjukkan nilai 0,179 (lihat baris absolute).
145
Tabel 4.51
Output PASW: Uji Normalitas Data
Variabel Budaya Organisasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Budaya
Organisasi
N 55
Normal Parametersa,b
Mean 41.30649
Std. Deviation 6.256509
Most Extreme Differences
Absolute .179
Positive .179
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z 1.543
Asymp. Sig. (2-tailed) .017
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
d) Penentuan Kolmonogorov-Smirnov Tabel
√
√
e) Pengambilan keputusan
Membandingkan Kolmonogorov-Smirnov Hitung dengan
Kolmonogorov-Smirnov Tabel, karena Kolmonogorov-Smirnov Hitung
< Kolmonogorov-Smirnov Tabel, yaitu 0,179 < 0,183, maka Ha
146
diterima, dengan kata lain data variabel budaya organisasi
berdistribusi normal.
2) Uji Normalitas Data Variabel Kinerja Karyawan
Prosedur uji normalitas yang sama diterapkan untuk variabel kinerja
karyawan. Output PASW lengkap berupa Kolmonogorov-Smirnov Hitung
untuk variabel kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 4.52
TABEL 4.52
Output PASW: Uji Normalitas Data
Variabel Kinerja Karyawan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja
Karyawan
N 55
Normal Parametersa,b
Mean 59.09651
Std. Deviation 9.535142
Most Extreme Differences
Absolute .169
Positive .156
Negative -.169
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Karena Kolmonogorov-Smirnov Hitung < Kolmonogorov-Smirnov
Tabel, yaitu 0,169 < 0,183, maka Ha diterima, dengan kata lain data
variabel kinerja karyawan berdistribusi normal.
Dengan demikian, kedua variabel dalam penelitian ini berdistribusi
normal, sehingga salah satu persyaratan dalam pengujian hipotesis
penelitian sudah terpenuhi.
147
4.1.6.2 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
terkait dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas
dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Uji kelinieran regresi dalam
penelitian ini menggunakan program aplikasi PASW melalui uji F (F test).
Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini pada
BAB I, maka uji linieritas yang dilakukan adalah uji linieritas antara budaya
organisasi sebagai variabel independen dengan kinerja karyawan sebagai
variabel dependen.
Tahapan uji linieritas dengan uji kelinieran regresi sebagai berikut:
a) Penentuan hipotesis:
Ho : Budaya Organisasi berhubungan tidak linier dengan Kinerja
Karyawan.
Ha : Budaya Organisasi berhubungan linier dengan Kinerja Karyawan
Tabel 4.53
Output PASW: Uji Linearitas Data
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 1995.282 1 1995.282 36.286 .000b
Residual 2914.341 53 54.988
Total 4909.623 54
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
148
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai F dengan probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak, jika
sebaliknya maka Ho diterima.
c) Penentuan nilai F
Berdasarkan output PASW diperoleh nilai F dengan probabilitas
seperti pada Tabel 4.53 menunjukkan nilai 0,000 (lihat kolom Sig).
d) Pengambilan keputusan
Nilai F dengan probabilitas 0,000 adalah < 0,05, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Dengan kata lain variabel independen (Budaya
Organisasi) berhubungan linier dengan variabel dependen (Kinerja
Karyawan).
Hubungan linieritas antara variabel independen dan dependen di
atas juga dapat dilihat secara grafis melalui Model Fit dengan bantuan
PASW sebagai berikut:
Gambar 4.5
Model Fit Variabel Dependen Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil pengolahan skor jawaban responden, 2013
149
Gambar diatas menunjukkan hubungan antara variabel Kinerja
Karyawan dengan nilai prediksinya melalui variabel independen (budaya
organisasi). Model memenuhi persyaratan linier, karena sebaran data
berada mulai kiri bawah lurus kearah kanan atas.
4.1.7 Analisis Data
4.1.7.1 Hasil Analisis Korelasi Product Moment
Hasil analisis korelasi product moment dengan menggunakan
PASW terhadap data hasil penelitian (pada Lampiran 4) diperoleh output
seperti ditunjukkan pada tabel 4.54
Tabel 4.54
Output PASW: Correlations Product Moment
Correlations
Budaya
Organisasi
Kinerja
Karyawan
Budaya Organisasi
Pearson Correlation 1 .637**
Sig. (2-tailed) .000
N 55 55
Kinerja Karyawan
Pearson Correlation .637** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Dari tabel 4.54 diatas, terdapat hubungan antara Budaya
Organisasi dengan Kinerja Karyawan sebesar 0,637 (63,7%), dengan sifat
korelasi positif, yaitu menunjukkan semakin tinggi budaya organisasi akan
150
semakin tinggi juga kinerja karyawan. Nilai koefisien korelasi yang
ditemukan sebesar 0,637 termasuk kedalam kategori kuat. Nilai signifikasi
sebesar 0,000 berarti hubungan tersebut signifikan atau diterima pada
probabilitas 5%.
4.1.7.2 Hasil Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan
satu variabel tergantung (variabel dependen) terhadap satu variabel
bebas (variabel independen). Hasil analisis regresi dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 4.55 dibawah ini.
Tabel 4.55
Output PASW: Coefficients
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 18.964 6.737 2.815 .007
Budaya
Organisasi .972 .161 .637 6.024 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Dari tabel 4.55 kolom Unstandardized Coefficients B, diperoleh
model regresi untuk kasus aplikasi regresi sebagai berikut:
Dengan bentuk lain, persamaan tersebut, dapat ditulis seperti:
151
Artinya:
Konstanta (a) sebesar 18,964, artinya jika tidak ada variabel budaya
organisasi atau dianggap konstan, maka tingkat kinerja karyawan
sebesar 18,964.
Koefisien regresi variabel budaya organisasi (X) sebesar 0,972,
artinya setiap kali karyawan memegang erat budaya organisasi yang
dianut, akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 97,2%
Nilai t=6,024 dan Sig.=0,000. Karena α=0,05>Sig.=0,000 maka Ho
ditolak. Dengan kata lain, penulis dapat membuat kesimpulan bahwa
variabel x (budaya organisasi) berkontribusi secara signifikan dalam
persamaan regresi diatas.
4.1.7.3 Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Uji r2 atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting
dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model
regresi yang terestimasi,. Atau dengan kata lain untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam variasi variabel dependen. Bila
nilai r2 kecil berarit kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi sangat terbatas.
Berdasarkan perhitungan:
152
Tabel 4.56
Output PASW: Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .637a .406 .395 7.415361
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Pengolahan skor jawaban responden, 2013
Berdasarkan perhitungan manual ataupun dari tampilan output
PASW di atas besar dari R Square adalah 0,406 atau sebesar 40,6%
dengan Std. Error of the Estimate sebesar 7,415. Artinya, kinerja
karyawan dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi sebesar 40,6%,
sedangkan sisanya 59,4% dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian.
4.1.8 Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini diuraikan hasil uji hipotesis terhadap hipotesis yang
diajukan. Teknik pengolahan data yang digunakan penulis adalah analisis
data kuantitatif dengan bantuan statistik. Seluruh pengolahan data untuk
pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
paket aplikasi komputer Predictive Analytics Software (PASW) versi 20.
Untuk menguji apakah variabel-variabel koefisien regresi
sederhana signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian melalui uji t.
Berdasarkan kajian teoritik yang telah dikemukakan, hipotesis dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
153
a) Menentukan hipotesis
H0
Ha
:
:
Tidak ada pengaruh yang Positif dan signifikan antara budaya
organisasi dengan kinerja karyawan.
Ada pengaruh yang Positif dan signifikan antara budaya
organisasi dengan kinerja karyawan.
b) Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
c) Menentukan thitung
Berdasarkan tabel 4.55 (coefficien regression) sebelumnya, diketahui
bahwa nilai thitung = 6,024
d) Menentukan ttabel
Tabel distribusi t dicari pada α = 5% dengan derajat kebebasan
(df) = n-2 = 55-2 = 53. Maka diketahui ttabel = 2,678
e) Kriteria Pengujian
Ho diterima jika thitung < ttabel
Ho ditolak jika thitung > ttabel
f) Membuat Kesimpulan
Membandingkan thitung dengan ttabel, karena ttabel < thitung, yaitu 2,687 <
6,024, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain hipotesis
“Ada pengaruh yang Positif dan signifikan antara budaya organisasi
dengan kinerja karyawan” dapat diterima.
154
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Budaya Organisasi di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV
Bandung
Budaya organisasi dalam penelitian ini adalah sistem makna
bersama yang dianut oleh karyawan PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV
Bandung sebagai anggota perusahaan yang membedakan perusahaan itu
dengan perusahaan lain. Indikator variabel budaya organisasi meliputi
Perhatian kepada detail, orientasi hasil, orientasi tim, agresifitas, stabilitas,
inovasi, dan orientasi manusia.
Berdasarkan pengolahan skor jawaban responden, budaya
organisasi PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung secara umum
dipersepsikan oleh karyawan cenderung baik atau mendukung. Menurut
persepsi karyawan, semua indikator dari tujuh indikator dari budaya
organisasi sudah mendukung dan berjalan dengan baik. Dan item yang
memiliki skor terbesar yaitu indikator orientasi hasil dengan Item
kelengkapan dalam penyelesaian tugas (lihat Tabel 4.11) sebesar 240
dan item ketepatwaktuan dalam penyelesaian tugas (lihat Tabel 4.12)
sebesar 236. Kedua item tersebut termasuk kedalam kriteria sangat kuat.
Selai itu, item lainnya yang dianggap sangat kuat adalah item pemecahan
masalah dalam tim (lihat Tabel 4.13) dan item kerja sama antar anggota
tim (lihat Tabel 4.14) pada indikator orientasi tim dengan total skor
berturut-turut sebesar 233 dan 236. Kedua item ini juga tergolong sangat
kuat.
155
Akan tetapi satu item dalam indikator orientasi tim, dipersepsikan
karyawan dengan nilai terendah yaitu item penanggungan beban kerja
karyawan lain (lihat Tabel 4.15) dengan total skor sebesar 142. Jumlah
skor untuk alternatif jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju pada item tersebut mencapai 20,30%. Item budaya organisasi ini
termasuk kedalam kriteria sedang/biasa saja dalam penerapannya di
dalam perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa walaupun karyawan mampu bekerja
sama dengan baik dalam sebuah tim, bukan berarti mereka mau
menanggung beban kerja karyawan lain yang diluar tanggung jawab
karyawan tersebut. Apabila ada karyawan yang berhalangan hadir atau
tidak datang, maka pekerjaan karyawan tersebut akan dibiarkan dan tidak
ada yang menggantikan penyelesaian pekerjaannya. Hal ini bisa
menimbulkan penumpukan pekerjaan sehingga pekerjaan bisa jadi
terselesaikan dengan tidak tepat waktu yang akhirnya akan menghambat
pencapaian tujuan perusahaan.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Stephen P. Robbins
(2006:721) yang mengemukakan bahwa: “Orientasi tim yaitu sejauh mana
kegiatan kerja diorganisasikan dalam tim-tim kerja, bukan individu-
individu”. Artinya, suatu perusahaan yang budaya organisasinya
diorientasikan pada tim kerja, dimana kegiatan pemecahan masalah serta
bekerja seefektif mungkin dilakukan dalam sebuah tim, karyawan mampu
bekerja sama dengan baik antar anggota tim ataupun dengan bagian lain,
156
dan berkomitmen terhadap setiap pekerjaan timnya. Semakin baik
koordinasi antar anggota tim, maka semakin baik kinerjanya, sebaliknya
semakin buruk koordinasi antar anggota tim, maka akan semakin
menurunkan kinerjanya.
4.2.2 Kinerja Karyawan di PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV
Bandung
Kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh karyawan PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung
dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Indikator kinerja karyawan tersebut meliputi kesetiaan, prestasi kerja,
kejujuran, kedisiplinan, kreatifitas, kerja sama, kepemimpinan,
kepribadian, prakarsa, kecakapan, dan tanggung jawab.
Berdasarkan pengolahan skor jawaban responden, kinerja
karyawan PT PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung secara umum
cenderung memiliki kinerja yang baik. Kontribusi tertinggi terletak pada
item kejujuran dalam melaksanakan tugas (lihat Tabel 4.32) pada indikator
kejujuran dengan total skor mencapai 234. Disusul oleh item penjagaan
nama baik perusahaan (lihat Tabel 4.28) dan item Rasa Rela Berkorban
(lihat Tabel 4.27) pada indikator kesetiaan dengan total skor berturut-turut
sebesar 231 dan 229. Indikator kinerja yang lainnya pun, seluruhnya
berkontribusi tinggi. Adapun indikator yang memiliki skor nilai terendah
157
dibanding indikator-indikator lainnya yaitu item berani menanggung resiko
(lihat tabel 4.49) dan item Tidak Menunda Pekerjaan (lihat Tabel 4.48)
pada indikator tanggung jawab. Dengan jumlah skor untuk kedua item
tersebut berturut-turut sebesar 206 dan 218.
Malayu S.P. Hasibuan (2007:95) menerangkan bahwa indikator
tanggung jawab adalah:
Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung-jawabkan kebijaksanaannya, pekerjaannya, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, serta perilaku kerjanya.
Indikator tanggung jawab dapat dinilai dari tanggung jawab
karyawan dalam menyelesaikan tugas, yang ditandai dengan tidak
menunda penyelesaian tugas, dan berani memikul resiko pekerjaan yang
dilakukan, baik berupa kesalahan administratif maupun dalam bentuk
material.
4.2.3 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung
Pengujian pertama telah membuktikan bahwa terdapat hubungan
antara Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan sebesar 0,637
(63,7%), dengan sifat korelasi positif, yaitu menunjukkan semakin tinggi
budaya organisasi akan semakin tinggi juga kinerja karyawan.
Berdasarkan persamaan yang didapatkan dari pengujian kedua:
158
Membuktikan bahwa kinerja karyawan berhubungan linear positif dengan
budaya organisasi. Artinya, apabila budaya organisasi menguat sebesar
0,972 (97,2%) akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 1 (100%).
Karena α=0,05 > Sig.=0,000, pengujian kedua ini telah membuktikan
bahwa variabel x (budaya organisasi) berkontribusi secara signifikan
dalam persamaan regresi diatas.
Pengujian ketiga, yaitu pengujian koefisien determinasi (r2) yang
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam variasi
variabel dependen mendapatkan hasil 0,406 atau sebesar 40,6%. Artinya,
budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan sebesar 40,6%. Dengan kata lain, 40,6% variabilitas kinerja
karyawan dipengaruhi oleh budaya organisasi yang berkembang di PT
PLN (Persero) Pusharlis UWP IV Bandung, sisanya sebesar 59,4%
variabilitas kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel
yang diteliti. Berdasarkan kajian teoritis, variabel lain diluar variabel yang
diteliti yang mempengaruhi kinerja adalah: desain atau karakteristik
pekerjaan, pengetahuan, kecakapan, kebijakan perusahaan, teknologi,
upah/tunjangan, kemampuan dan kebutuhan, dan lain-lain.
Adapun berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,
karena ttabel < thitung, yaitu 2,687 < 6,024, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan kata lain hipotesis “Ada pengaruh yang Positif dan signifikan
antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan” dapat diterima.
159
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Soedjono (2005:22-47) dan Koesmono (2005:171-185). Soedjono
(2005:22-47) dalam penelitiannya menyatakan: “Budaya organisasi
berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja organisasi”. Penelitian
ini mendukung penelitian Kotler dan Heskett (1992,33) yang menyatakan
bahwa: “Budaya organisasi mempunyai dampak yang kuat terhadap
prestasi kerja organisasi”.
Koesmono (2005:171-185) menambahkan dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa: “Budaya organisasi berpengaruh terhadap
motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja pada karyawan industri
pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur”. Selain itu Kosemono
menambahkan, “…. ada pengaruh tidak langsung dari budaya organisasi
terhadap kinerja melalui variabel antara yaitu kepuasan kerja”.