Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa
inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas
(PTK) dirasa cocok dan efektif, karena penelitian ini difokuskan pada permasalahan
pembelajaran yang timbul dalam kelas, penelitian ini juga dilaksanakan guna
memperbaiki permasalahan pembelajaran dan untuk meningkatkan proses belajar
mengajar dalam kelas.
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini mudah dilakukan oleh guru karena tidak
memerlukan perbandingan terhadap model-model pembelajaran serta sambil
melaksanakan proses belajar mengajar guru juga bisa sekalian melakukan penelitian
terhadap permasalahan yang ada di kelas. Penelitian dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share)untuk meningkatkan hasil
belajar IPA kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir,
Kota Salatiga. Berikut paparan mengenai jadwal penelitian;
4.1.1 Analisis Data Pra Siklus
Data hasil ulangan yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran
IPA pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas dalam belajar dan belum mencapai
criteria ketuntasan minimum (KKM) 65 yang telah ditetapkan. Dari 28 siswa yang
tidak tuntas sebanyak 28,57% atau 8 siswa, dan siswa yang tuntas sebanyak 71,42%
atau 20 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90 dan nilai yang terendah adalah
60. Nilai rata-rata kelas yaitu 75,71. Distribusi frekuensi hasil belajar pra siklus
adalah sebagai berikut:
37
Tabel 4.1
Tingkat Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Rentang Kategori Pra Siklus
Keterangan Frekuensi Persentase
86 - 100 Tinggi 0 0 % Tuntas
65 - 85 Sedang 20 71,42 %
45 - 64 Rendah 8 28,57 % Tidak Tuntas
25 - 44 Sangat Rendah 0 0 %
Total 28 100 %
Nilai Max 85
Nilai Min 60
Rata-rata 67,85
KKM 65
Dari tabel 4.1 dapat ditemukan siswa yang mencapai ketuntasan belajar KKM
65 sebanyak20 siswa (71,42%), dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
kurang dari KKM 65 sebanyak 8 siswa (28,57%).
Rendahnya skor rata-rata kelas yang hanya mencapai 67,85. Melihat tingkat
ketidak ketuntasan belajar yang mencapai 28,57% tersebut, maka peneliti akan
melakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan rancangan
peneitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan model pembelajaran
kooperative tipe TPS (Think Pair and Share)yang akan diterapkan melalui dua siklus
yaitu pada materi rangka manusia dan fungsinya, dan pemeliharaan kesehatan rangka
tubuh untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA
semester I.
Dari tabel di atas dapat diperlihatkan dalam diagram batang persentase tingkat
ketuntasan belajar siswa pra siklus:
38
Gambar 4.1 Grafik Tingkat Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Sidorejo
Kidul 03 Pra Siklus
Berdasarkan grafik tingkat ketuntasan belajar IPA siswa kelas IV SDN
Sidorejo Kidul 03 di atas terdapat 20 siswa yang mencapai ketuntasan belajar lebih
dari KKM 65 atau 71,42% sedangkan yang belum mencapai ketuntasan belajar
kurang dari 65 adalah 8 siswa atau 28,57%.
4.2 Pelaksanaan Siklus I
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak
Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang
difokuskan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV.
4.2.1 Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang akan
dilakukan dalam penelitian, yaitu:
a) Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SDN
Sidorejo Kidul 03, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
b) Peneliti mengidentifikasi data dari observasi dan wawancara guru kelas IV
dan dari pihak kepala sekolah.
0
20
40
60
80
Tuntas
Tidak Tuntas
Tingkat Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Tuntas
Tidak Tuntas
71.42 %
28.57%
39
c) Menentukan titik fokus penelitian (menggunakan model pembelajaran TPS
(Think Pair and Share),dalam mata pelajaran IPA kelas IV.
d) Peneliti menetapkan Standar Kompetensi (SK) yang akan dikaji, yaitu 1.
Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.Menetapkan Kompetensi Dasar (KD) yang
akan dikaji, yaitu 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka
tubuh manusia dengan fungsinya.
e) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA
dengan menggunakan model pembelajaran TPS (Think Pair and Share)
dalam dua kali pertemuan.
f) Menyiapkan kisi-kisi soal mengenai materi Rangka Manusia dan Fungsinya.
g) Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama pembelajaran
mata pelajaran IPA berlangsung.
4.2.2 Pelaksanaan
4.2.2.1 Pertemuan 1
Pelaksanaan siklus I pertama dilakukan pada hari selasa, 26 Juli 2016, dengan
rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan
dengan berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan, kemudian melakukan presensi
untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan peralatan
tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan
motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang
bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
40
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan guru menerangkan materi yang akan dipelajari,
penggunaan media pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat memahami tentang
materi yang akan dipelajari.
Sesuai dengan arahanguru siswa berkelompok antara 4-6 siswa dalam satu meja,
masing-masing kelompok dibagikan materi untuk di diskusikan dan dibimbing oleh
guru.Setelah siswa selesai berdiskusi pada kelompoknya masing-masing, guru
menunjukkan salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan
kelompok lain diminta untuk menanggapi kelompok yang melakukan presentasi
tersebut.Guru mengarahkan siswa agar kembali ke tempat duduk masing-masing
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan
menyimpulkan materi pelajaran, mencatat poin-poin penting dari materi pelajaran.
Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan kembali di rumah, dan
mengakhiri pembelajaran.
4.2.2.2 Pertemuan 2
Pertemuaan ke-2 pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 27Juli 2016
dengan rincian kegiatan sebagai berikut;
1. Kegiatan Awal
Mengawali pelajaran dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan
dengan berdoa sebelum memulai proses belajar mengajar kemudian melakukan
presensi untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan
peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi
dan motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang
bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai untuk mengingatkan kembali.
41
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada pertemuan kedua dilakukan dengan membahas tentang
materi sebelumnya. Guru menginformasikantata tertib pelaksanakan evaluasi kepada
siswa. Selanjutnya guru membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa dan
meminta siswa mengisi data pribadi pada lembar jawab. Jumlah soal evaluasi
sebanyak 20 item soal dan dikerjakan dalam waktu 40 menit. Setelah soal evaluasi
selesai dikerjakan siswa mengumpulkan hasil kerja mereka berdasarkan urutan kursi
belakang ke kursi depan (estapet).
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai
materi pelajaran. Sebelum menutup pembelajaran guru meminta siswa merapikan alat
tulisnya masing-masing,dan guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.
4.2.2.3 Hasil Observasi Siklus I
Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara
guru dan siswa.
Adapun penelitian pengamatan ini sesuai dengan yang ditulis oleh peneliti
sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Namun demikian masih
banyak kendala yang dialami peneliti, antara lain masih ada beberapa siswa yang
masih pasif, ada beberapa siswa yang belum mau berkerjasama dalam kelompok,
masih beberapa siswa yang sibuk sendiri dan kurang memperhatikan dan juga ada
beberapa langkah-langkah dalam RPP yang belum dilaksanakan.
Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan siklus
I sebanyak dua pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru kelas IV,
pelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (Think Pair and
Share), Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh
manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. Kompetensi dasar 1.1
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya. Dapat dilihat pada tabel berikut:
42
Tabel 4.2
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
No Aspek pengamatan Pertemuan I Pertemuan II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan alat
serta media pembelajaran √ √
2 Guru memeriksa kesiapan siswa √ √
3 Guru menyampaikan apersepsi dan
motivasi kepada siswa √ √
4 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa √ √
5 Guru menjelaskan secara singkat hal
penting dalam materi pelajaran √ √
6
Guru menyampaikan
materimenggunakan media pembelajaran
yang sudah sesuai
√ √
7 Guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok kecil 4-6 siswa √ √
8
Guru melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan
media tersebut.
√ √
9 Guru membimbing kelompok secara
merata dalam implementasi rencana √ √
10 Guru memberi kesempatan kelompok
melakukan persentasi di depan kelas √ √
11
Guru memotivasi kelompok untuk
membangun kreatifitas dan partisipasi
siswa dalam kelompok
√ √
12 Guru membimbing siswa dalam menyusun
rangkuman materi pelajaran √ √
13
Guru melakukan refleksi bersama siswa
memperbaiki penyimpangan terhadap
materi
√ √
14 Guru memberi umpan balik, adanya
hubungan timbal balik √ √
15 Guru melakukan evaluasi pada akhir
pembelajaran √ √
43
16 Guru menutup pelajaran dengan meminta
siswa merapikan peralatan tulis √ √
Jumlah 18 40 9 52
Total skor 58 61
Rata-rata 3,63 3,81
Kategori Baik Baik
Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I,
perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 58 dengan skor rata-rata 3.63
kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 61 skor rata-rata 3.81 kategori baik.
Tabel 4.3
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
No Aspek pengamatan Pertemuan I Pertemuan II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kesiapan peserta didik mengikuti
pelajaran
√ √
2
Mendengarkan secara seksama saat
dijelaskan kompetensi/tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
√ √ √
3 Memperhatikan dengan baik ketika
dijelaskan materi pembelajaran
√ √
4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam
proses pembelajaran
√ √
5
Adanya interaksi positif antara siswa
dengan model pembelajaran yang
diterapkan
√ √
6
Siswa dapat bekerja sama dengan baik
dalam menyelesaikan lembar kerja
kelompok
√ √
7 Siswa bertanggung jawab dengan baik
saat kegiatan persentasi di depan kelas
√ √
8 Siswa mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru
√ √
9 Siswa secara aktif ketika merangkum
materi pelajaran
√ √
44
10 Siswa merespon secara positif ketika
diadakan evaluasi
√ √
Jumlah 10 2 8
Total skor 30 38
Rata-rata 3,0 3,8
Kategori Baik Baik
Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus I selama
dua pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 30 dengan skor
rata-rata 3 kategori baik, pertemuan kedua sebanyak 38dengan rata-rata 3.8 kategori
baik.
4.2.3 Refleksi Siklus I
Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan model
pembelajaran TPS (Think Pair and Share), hasil belajar siswa kelas IV SDN Sidorejo
Kidul 03Salatiga menunjukkan perbedaan yang signifikan pada siklus I. Peneliti
dalam penelitiannya berhasil meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA,
khususnya dalam materi rangka manusia dan fungsinya, dan pemeliharaan kesehatan
kerangka tubuh. Hal ini dapat dilihat dari indikator hasil pengamatan selama siklus I
yang dilakukan dalam dua kali pertemuan.Peneliti merancang dalam pelaksanaan
siklus I ini ke dalam dua pertemuan.
Pertemuan pertama di siklus I, menunjukkan siswa dalam mengerjakan tes
evaluasi mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Dan tidak lupa dalam tabel
pengamatan, sebagian besar siswa menjadi mulai lebih aktif dalam pembelajaran,
siswa tertarik dengan media yang digunakan oleh guru, siswa tertarik mengikuti
pembelajaran menggunakan model TPS (Think Pair and Share).
Dalam proses pertemuan pertama juga masih terdapat beberapa kekurangan,
hal ini dikarenakan sebagian kecil siswa belum mengerti tentang pelaksanaan model
pembelajaran TPS (Think Pair and Share) itu sendiri. Dalam catatan peneliti di
lembar observasi guru dan siswa, tercantum bahwa dalam pertemuan pertama ini
45
siswa belum sepenuhnya aktif dalam mengeluarkan pendapatnya dan masih ada
beberapa siswa yang masih belum mau bekerja sama dalam kelompoknya sehingga
langkah-langkah model pembelajaran TPS belum begitu lancar dilaksanakan.
Sebagai contoh, sebelum melakukan kerja kelompok, guru membagikan siswa
satu kelompok terdiri dari 4 orang siswa kemudian guru membacakan cara kerja
dalam kelompok yaitu menggunakan langkah-langkah model TPS (Think Pair and
Share), dimana pada tahap pertama setiap siswa dalam kelompok mengisi soal pada
lembar kerja mereka secara individu (Think) selama 5 menit, setelah selesai guru
meminta siswa untuk mendiskusikan jawaban mereka secara berpasangan (Pair),
dalam berdiskusi siswa mencocokan hasil kerja mereka, mereka melakukan
mendiskusikan jawaban mereka jika salah satu dari mereka ada yang berbeda
jawaban maka mereka menjelaskan kepada temannya untuk mendapatkan jawaban
yang tetap, setelah berdiskusi berpasangan, guru meminta siswa untuk bergabung
dalam kelompok besar (Share) yang terdiri dari 4 orang siswa, dalam kelompok besar
4 orang siswa ini mendiskusikan hasil kerja mereka, jika dalam kelompok tersebut
terdapat perbedaan jawaban maka mereka secara berkelompok mendiskusikan dan
mencari jawaban yang paling tepat dalam mengisi soal tersebut.
Pada saat melakukan tahap-tahap model pembelajaran TPS (Think Pair and
Share) ini beberapa siswa masih bingung melakukannya di dalam kelompok.Dalam
pertemuan ini juga waktu yang digunakan untuk berdiskusi peneliti rasa kurang,
karena masih terdapat beberapa siswa yang belum maksimal dalam hasil diskusinya.
Hal ini yang peneliti rasa penggunaan model pembelajaran TPS (Think Pair and
Share) masih belum berhasil.
Namun walaupun demikian guru dan peneliti sebagai pengajar sekaligus
sebagai moderator dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
TPS (Think Pair and Share) ini tetap memaksimalkan kondisi kelas agar tetap
terkontrol dengan baik sehinnga siswa dapat mengikuti dan memahami pembelajaran
dengan baik.
46
Untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam pertemuan pertama, peneliti
merancang perbaikan guna mendapatkan hasil di petemuan berikutnya. Peneliti
mengubah alokasi waktu untuk siswa berdiskusi dalam kelompoknya, yaitu
menambah waktu untuk berdiskusi dan mengintensifkan penyampaian materi, serta
menyiapkan media yang lebih menarik perhatian siswa, seperti; menyiapkan video
tentang rangka manusia dan fungsinya.
Di samping itu peneliti juga mengordinasikan instruksi kepada guru agar guru
lebih jelas menyampaikan proses pembelajaran menggunakan model TPS (Think Pair
and Share).
Pertemuan kedua dalam siklus I, peneliti masih menggunakan perlakuan yang
sama, yaitu dengan model pembelajaran TPS (Think Pair and Share). Dalam
pertemuan ini peneliti mendapatkan hasil yang lebih baik dalam penelitiannya.Model
pembelajaran TPS (Think Pair and Share) berhasil meningkatkan keaktifan siswa
dalam menyampaikan pendapatnya dalam pembelajaran.Hal ini dibuktikan dalam
kegiatan kelompok, peneliti mengamati bahwa sebagian besar siswa mampu dan bisa
melakukan sharing jawaban serta alasan dari jawaban tersebut yang disampaikan
kepada teman pasangannya maupun kelompoknya.Hal ini dapat berjalan mulus
dengan ditunjukkannya hasil tabel pengamatan guru dan siswa pada pertemuan kedua
dalam lembar observasi.Dan hasilnya lebih baik dari pada pertemuan pertama.Dalam
pertemuan ini guru sudah berhasil mencapai peningkatan karena berhasil
menyampaikan instruksi tentang pelaksanaan model pembelajaran TPS (Think Pair
and Share) dengan baik dari pertemuan sebelumnya.
4.3 Pelaksanaan Siklus II
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak
Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang
difokuskan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV.
47
4.3.1 Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang akan
dilakukan dalam penelitian, yaitu:
a) Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SDN
Sidorejo Kidul 03, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
b) Peneliti mengidentifikasi data dari hasil penelitian pada siklus I.
c) Menentukan titik fokus penelitian (menggunakan model pembelajaran
TPS (Think Pair and Share), dalam mata pelajaran IPA kelas IV.
d) Peneliti menetapkan Standar Kompetensi (SK) yang akan dikaji, yaitu 1.
Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya. Menetapkan Kompetensi Dasar (KD)
yang akan dikaji, yaitu 1.2Menerapkan cara memelihara kesehatan
kerangka tubuh.
e) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA
dengan menggunakan model pembelajaran TPS (Think Pair and Share)
dalam dua kali pertemuan.
f) Menyiapkan kisi-kisi soal mengenai materi Cara Memelihara Kesehatan
Rangka Tubuh.
g) Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama
pembelajaran mata pelajaran IPA berlangsung.
4.3.2 Pelaksanaan
4.3.2.1 Pertemuan 1
Palaksanaan siklus II pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Agustus 2016,
dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan
dengan berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan, kemudian melakukan presensi
untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan peralatan
48
tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan
motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang
bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Mengingatkan kembali materi
yang di sampaikan pada pertemuan siklus I tentang rangka manusia dan fungsinya.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Memanggil perwakilan siswa untuk maju ke depan yang telah disediakan dua kursi,
siswa diminta mempraktekkan cara duduk dan berdiri kemudian siswa yang lainnya
member tanggapan. Menjelaskan sekilas tentang materi yang akan dipelajari bersama.
Membagikan siswa ke dalam kelompok yaitu 4 (empat) orang dalam satu kelompok,
setelah siswa duduk berpasangan dengan kelompok masing-masing guru memberi
arahan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa bersama kelompok. Memberi
pada setiap kelompok selanjutnya siswa diminta mencari informasi dari materi yang
telah dibagikan tersebut (Think). Guru membagikan lembar diskusi pada setiap
kelompok untuk dikerjakan bersama anggota kelompoknya masing-masing (Pair),
setelah selesai perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya
di depan, kelompok lain diminta menanggapi (Share). Selanjunya guru bersama siswa
merefleksi materi yang telah dipelajari agar siswa lebih paham dengan materi
tersebut.
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Selanjutnya meminta siswa mengemas alat tulis dan buku-buku. Guru menutup
kegiatan belajar mengajar dengan berdoa.
4.3.2.2 Pertemuan 2
Pelaksanaan kedua pada siklus II dilaksanakan hari Rabu, 3 Agustus 2016
dengan kegiatan sebagai berikut.
49
1. Kegiatan Awal
Mengawali pelajaran dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan
dengan berdoa sebelum memulai proses belajar mengajar kemudian melakukan
presensi untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan
peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi
dan motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang
bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai untuk mengingatkan kembali.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada pertemuan kedua dilakukan dengan membahas tentang
materi sebelumnya. Guru menginformasikantata tertib pelaksanakan evaluasi kepada
siswa. Selanjutnya guru membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa dan
meminta siswa mengisi data pribadi pada lembar jawab. Jumlah soal evaluasi
sebanyak 20 item soal dan dikerjakan dalam waktu 40 menit. Setelah soal evaluasi
selesai dikerjakan siswa mengumpulkan hasil kerja mereka berdasarkan urutan kursi
belakang ke kursi depan (estapet).
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan
menyimpulkan materi pelajaran, mencatat poin-poin penting dari materi pelajaran.
Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan kembali di rumah, dan
mengakhiri pembelajaran.
4.3.2.3 Hasil Pengamatan Siklus II
Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara
guru dan siswa.Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada
pelaksanaan siklus II sebanyak dua pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu
guru kelas IV, pelajaran IPA menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
and Share (TPS), Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ
tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. Kompetensi dasar
50
1.2menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh. Dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
No Aspek pengamatan Pertemuan I Pertemuan II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan alat
serta media pembelajaran √ √
2 Guru memeriksa kesiapan siswa √ √
3 Guru menyampaikan apersepsi dan
motivasi kepada siswa √ √
4 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa √ √
5 Guru menjelaskan secara singkat hal
penting dalam materi pelajaran √ √
6
Guru menyampaikan
materimenggunakan media pembelajaran
yang sudah sesuai
√ √
7 Guru membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok kecil 4-6 siswa √ √
8
Guru melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan
media tersebut.
√ √
9 Guru membimbing kelompok secara
merata dalam implementasi rencana √ √
10 Guru memberi kesempatan kelompok
melakukan persentasi di depan kelas √ √
11
Guru memotivasi kelompok untuk
membangun kreatifitas dan partisipasi
siswa dalam kelompok
√ √
12 Guru membimbing siswa dalam menyusun
rangkuman materi pelajaran √ √
13
Guru melakukan refleksi bersama siswa
memperbaiki penyimpangan terhadap
materi
√ √
14 Guru memberi umpan balik, adanya √ √
51
hubungan timbal balik
15 Guru melakukan evaluasi pada akhir
pembelajaran √ √
16 Guru menutup pelajaran dengan meminta
siswa merapikan peralatan tulis √ √
Jumlah 16 16
Total skor 64 64
Rata-rata 4 4
Kategori Sangat Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I,
perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 64 dengan skor rata-rata 4 kategori
sangat baik, pertemuan kedua sebanyak 64 skor rata-rata 4 kategori baik.
Tabel 4.5
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
No Aspek pengamatan Pertemuan I Pertemuan II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kesiapan peserta didik mengikuti
pelajaran
√ √
2
Mendengarkan secara seksama saat
dijelaskan kompetensi/tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
√ √
3 Memperhatikan dengan baik ketika
dijelaskan materi pembelajaran
√ √
4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam
proses pembelajaran
√ √
5
Adanya interaksi positif antara siswa
dengan model pembelajaran yang
diterapkan
√ √
6
Siswa dapat bekerja sama dengan baik
dalam menyelesaikan lembar kerja
kelompok
√ √
7 Siswa bertanggung jawab dengan baik
saat kegiatan persentasi di depan kelas
√ √
8 Siswa mampu menjawab pertanyaan √ √
52
yang diajukan oleh guru
9 Siswa secara aktif ketika merangkum
materi pelajaran
√ √
10 Siswa merespon secara positif ketika
diadakan evaluasi
√ √
Jumlah 10 10
Total skor 40 40
Rata-rata 4 4
Kategori Sangat Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi kegiatan belajar siswa siklus I selama
dua pertemuan, perolehan total skor pertemuan pertama sebanyak 40 dengan skor
rata-rata 4 kategori sangat baik, pertemuan kedua sebanyak 40dengan rata-rata 4
kategori baik.
4.3.3 Refleksi Siklus II
Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan model
pembelajaran TPS (Think Pair and Share), hasil belajar siswa kelas IV SDN Sidorejo
Kidul 03 menunjukkan perbedaan yang signifikan pada siklus II. Peneliti dalam
penelitiannya berhasil meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA,
khususnya dalam materi rangka manusia dan fungsinya, dan pemeliharaan kesehatan
kerangka tubuh. Hal ini dapat dilihat dari indikator hasil pengamatan selama siklus II
yang dilakukan dalam dua kali pertemuan. Peneliti merancang dalam pelaksanaan
siklus II ini ke dalam dua pertemuan.
Pertemuan pertama di siklus I, menunjukkan siswa dalam mengerjakan tes
evaluasi mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Pada tabel pengamatan,
sebagian besar siswa menjadi mulai lebih aktif dalam pembelajaran, siswa tertarik
dengan media yang digunakan oleh guru, siswa tertarik mengikuti pembelajaran
menggunakan model TPS (Think Pair and Share).
53
4.4 Hasil Penelitian dan Analisis Data
4.4.1 Analisis Data Ketuntasan Siklus I
Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari tes uji siklus II mengenai materi
pemeliharaan kesehatan kerangka tubuh dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Analisis Ketuntasan Hasil IPA
Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Kidul 03
Semester I / 2016-2017
Siklus I
No Ketuntasan Frekwensi Persentase
1 Tuntas 22 78,57
2 Tidak Tuntas 6 21,42
Rerata 68,57
Maksimum 90
Minimum 45
Dari tabel di atas dapat diperlihatkan dalam diagram batang persentase
ketuntasan siswa pada siklus I:
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN
Sidorejo Kidul 03 Siklus I
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tuntas Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tingkat Ketuntasan Siklus I
78,57% 21,42%
54
Berdasarkan grafik ketuntasan di atas terdapat 22 siswa yang mencapai
ketuntasan belajar lebih dari KKM 65 atau 78,57% sedangkan yang belum mencapai
ketuntasan belajar kurang dari 65 adalah 6 anak atau 21,42%.
4.4.2 Analisis Data Ketuntasan Siklus II
Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari tes uji siklus II mengenai materi
pemeliharaan kesehatan kerangka tubuh dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Analisis Ketuntasan Hasil IPA
Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Kidul 03
Semester I / 2016-2017
Siklus II
No Ketuntasan Frekwensi Persentase
1 Tuntas 27 96,42%
2 Tidak Tuntas 1 2,57%
Rerata 84.82
Maksimum 95
Minimum 60
Dari tabel di atas dapat diperlihatkan dalam diagram batang persentase
ketuntasan siswa pada siklus II:
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN
Sidorejo Kidul 03 Siklus II
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tuntas Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tingkat Ketuntasan Siklus II
96,42% 3,57%
55
Berdasarkan grafik ketuntasan di atas terdapat 27 siswa yang mencapai
ketuntasan belajar lebih dari KKM 65 atau 96,42% sedangkan yang belum mencapai
ketuntasan belajar kurang dari 65 adalah 1 anak atau 3,57%.
4.5 Teknik Analisis Data
4.5.1 Analisis Komparatif
Analisis Komparasi digunakan setelah adanya penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share).Analisis ini juga digunakan
untuk membandingkan hasil belajar siswa dimulai dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus
II dengan memperhatikan pencapaian indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti
sebelumnya.
Tabel 4.8
Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil IPA
Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo Kidul 03
Semester I / 2016-2017
No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
F % F % f %
1 Tuntas 20 71,42 22 78,57 27 96,42%
2 Tidak Tuntas 8 28,57 6 21,42 1 3,57%
Rerata 67,85 68,57 84.82
Maksimum 85 90 95
Minimum 60 45 60
Dari tabel 4.8 diatas peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari persentase
ketuntasan dari pra siklus ke siklus I dan siklus II. Kondisi awal atau pra siklus dari
28 siswa 20 diantaranya telah mencapai KKM 65 dengan persentase 71,42%, 8 siswa
belum mencapai KKM atau masih dibawah KKM 65 dengan persentase 28,57% .
Setelah dilakukan tindakan pertama atau siklus I dari 28 siswa 22 diantaranya telah
mencapai KKM 65 dengan persentase 78,57%, 6 siswa masih dibawah KKM 65
dengan persentase 21,42%. Kemudian peneliti melakukan tindakan kedua dari 28
56
siswa 27 diantaranya telah mencapai KKM 65 dengan persentase 96,42%, 1 siswa
belum mencapai KKM atau masih dibawah KKM 65 dengan persentase 3,57%.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di SDN Sidorejo
Kidul03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, dalam penelitian ini menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share)yang dilaksanakan dengan
empat kali pertemuan dalam dua siklus. Pada penelitian ini peneliti juga berhasil
meningkatkan hasil belajar IPA khususnya materi Rangka manusiadan fungsinya, dan
pemeliharaan kesehatan kerangka tubuh manusia. Siswa mampu mendapatkan hasil
dengan mencapai diatas KKM 65. Pada tiap pertemuan peneliti menyajikan
penugasan yaitu dengan diskusi berpasangan serta berdiskusi dengan kelompok besar
serta tugas presentasi (kelompok). Dalam peneletian ini juga model kooperatif tipe
TPS (Think Pair and Share) mempunyai keunggulan/kelebihan yaitu: (1)
meningkatkan kemandirian siswa; (2) meningkatkan partisipasi siswa untuk
menyumbangkan pemikiran karena leluasa dalam mengungkapkan pendapatnya; dan
(3) melatih kecepatan berpikir siswa.
Pada siklus I, sebelum melakukan adanya kegiatan belajar mengajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share), guru
terlebih dahulu memberikan instruksi tentang bagaimana caranya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share)kepada siswa. Hal
tersebut membantu siswa memahami bagaimana caranya melakukan tugasnya. Dalam
pelaksanaannya, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan model
pembelajaran sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh guru dan peneliti.
Peningkatan hasil belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe TPS (Think Pair and Share) juga dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil
tes evaluasi pada setiap siklus. Sejalan dengan teori hasil belajar menurut para ahli
(Sudjana, 2008:22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Menurut Purwanto (2004:85) hasil belajar
57
merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga yang mengarah
kepada tingkah laku lebih buruk.
Hasil analisis terbukti bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat karena
meningkatnya kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar
mengajar. Ketuntasan siswa pada siklus II yang di atas KKM berjumlah 27 siswa
(96,42%) siswa yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 1 siswa (3,57%). Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat.
Ketuntasan siswa pada siklus II yang di atas KKM berjumlah 27 siswa
(96,42%) dan siswa yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 1 siswa (3,57%).
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat dan hasil
tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80%
karena ketuntasan hasil belajar mencapai 96,42%.
Hasil analisis lembar observasi guru sudah meningkat.Siswa lebih aktif
dibandingkan guru.Siswa juga lebih tertarik dengan pembelajaran. Ketidak tuntasan
siswa disebabkan karena ada 1 siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran dan
siswa ini cenderung siswa sering menganggu teman-teman lainnya pada saat belajar
sehingga siswa tersebut tidak memperhatikan dengan benar, hal ini disebabkan
karena siswa saat pulang sekolah hanya sendiri di rumah sedangkan orangtua siswa
tersebut bekerja hingga sore sehingga peneliti dan guru berkesimpulan bahwa siswa
tersebut kurang perhatian.
Pada pembelajaran siklus II ketuntasan belajar telah mencapai 96,42% ≥80%
dari indikator keberhasilan dari yang telah ditetapkan.Dengan demikian PTK ini
terbukti mencapai keberhasilan. Peningkatan hasil belajar IPA ini dikarenakan model
kooperatiftipe TPS (Think Pair and Share)dapat melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran, dan lebih banyak terfokus pada siswa, siswa bekerja secara
berpasangan dan berkelompok,mendiskusikan masalah yang diberikan oleh guru.
Siswa dituntut untuk bekerja sama, benar-benar belajar dan berpendapat. Hal ini juga
58
mebuat siswa lebih rileks tidak tegang dalam menerima materi. Setelah itu siswa juga
diajarkan untuk berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Berdasarkan penelitian yang diuraikan, maka penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share)pada kelas IV SDN Sidorejo
Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Semester I Tahun Ajaran 2016/2017 dapat
meningkatkan hasil belajar IPA. Sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
memiliki perbedaan dan keunggulan yaitu: siswa dibimbing tidak hanya dalam
kelompok tetapi siswa dibimbing secara indivual. Penelitian ini juga memiliki
keunggulan pada lembar observasi belajar siswa yang meningkat dari kategori baik
menjadi sangat baik, siswa terlihat antusias dalam mengikuti jalannya proses
pembelajaran dengan baik dan dapat menikmati proses pembelajaran tersebut.