Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat Sabita Bakery
Sabita Bakery Banjarmasin adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang usaha manufaktur yang menjual berbagai macam roti. Sabita Bakery
berdiri sejak 9 April 2008 yang berlokasi Jalan Zafri Zam-Zam Komplek
LLSDP 1 RT 41 No. 11, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pemilik
sekaligus mengelola Sabita Bakery Banjarmasin adalah ibu Indriani.
Awal mula Sabita Bakery menjual hasil produknya di rumah, jadi
rumahnya sebagai tempat memproduksi dan menjual produk roti. Lalu
sabita bakery memproduksi dalam skala besar dan dititipkan di toko-toko,
warung, minimarket, hal ini diharapkan agar masyarakat mengenal produk
dari Sabita Bakery Banjarmasin dan sekarang membuka cabang di Jalan
Pangeran M. Noor (Simpang Pasir Mas) RT 20 No. 36 Banjarmasin. Sabita
Bakery Banjarmasin memproduksi rotinya secara terus menerus setiap
harinya kecuali hari minggu libur. Sabita Bakery Banjarmasin menjual
produk yang masih baru dengan kualitas yang baik dan diolah dari bahan-
bahan pilihan yang bebas dari pengawet. Sabita Bakery Banjarmasin
mempunyai motto “Bekerja Bersama dan Maju Bersama”.
Sabita Bakery Banjarmasin memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) kecil dengan Nomor : 503-581/SIUP.KB-IX/BP2TM/2010 dengan
modal awal Rp100.000.000,00 (termasuk tanah dan bangunan).
2. Struktur Organisasi
Struktur adalah suatu bentuk diagram yang menunjukkan aspek-aspek
penting perusahaan yang meliputi fungsi-fungsi utama dan hubungan
masing-masing saluan wewenang, tanggung jawab, dan tugas mulai dari
pimpinan dan karyawan.
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan yang formal, berstruktur
dan terkoordinasi dari kelompok yang bekerjasama dalam mencapai suatu
29
tujuan tertentu, sedangkan organisasi hanyalah merupakan suatu wadah atau
alat saja.
Struktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukan hubungan
menurut kedudukan, kekuasaan dan wewenang antara mereka yang
bekerjasama untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional
suatu perusahaan.
Bagan 4.1 Struktur Organisasi Sabita Bakery Banjarmasin
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Melihat struktur organisasi diatas, maka strukur organisasi Sabita
Bakery Banjarmasin lini atau garis, hal ini berarti perintah mengalir secara
garis lurus atas atau pemilik perusahaan turun ke bawah. Sedangkan
tanggung jawab bergerak dari bawah ke atas. Berikut ini tugas masing-
masing setiap bagian:
a. Pemilik perusahaan
Berikut ini tugas pemilik perusahaan:
1) Bertanggung jawab atas penyediaan modal yang diperlukan
perusahaan.
2) Mengelola perusahaan secara keseluruhan agar kelangsungan hidup
perusahaan berjalan sesuai dengan tujuan yang ditentukan.
3) Mengurus semua urusan dengan pihak-pihak yang ada hubungan
dengan kegiatan perusahaan.
4) Merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan yang akan dijalankan
perusahaan.
5) Mengangkat atau memberhentikan karyawan dan memberikan gaji
karyawan.
Pemilik
Perusahaan/Kasir
Bagian
Produksi
Bagian
Penjualan
30
6) Menentukan jumlah produk yang akan diproduksi.
7) Mengelola administrasi keuangan, mengatur dan bertanggung jawab
atas keuangan perusahaan.
8) Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli.
9) Menjaga kelancaran produksi serta kestabilan persediaan bahan baku.
b. Bagian produksi
Berikut ini tugas bagian produksi:
1) Bertanggung jawab atas produksi agar terlaksana secara terus menerus
menurut rencana yang telah di tentukan oleh pemilik.
2) Bertanggung jawab dalam pembuatan roti atas kualitas dan
kehigenisan.
3) Bertanggung jawab mempersiapkan yang akan diproduksi seperti
bahan mentah, bahan penolong, yang dibutuhkan untuk proses
produksi.
4) Bertanggung jawab dalam mempertahankan mutu produk serta
menjaga peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi.
5) Melakukan pembungkusan dan melakukan pengecekan prduk.
c. Bagian penjualan
Berikut ini tugas bagian penjualan:
1) Mengantar produk roti ke kios-kios yang ada di Banjarmasin yang
telah bekerja sama dengan Sabita Bakery Banjarmasin.
2) Mengatur hubungan dengan relasi (langganan).
3) Memperhatikan keadaan pasar dan perkembangan pemasaran hasil
produksi sendiri maupun pesaing.
3. Bidang Usaha
Sabita Bakery Banjarmasin bergerak dibidang produksi dan penjualan
roti dengan sistem hanya penjualan tunai tidak ada penjualan kredit.
Kegiatan produksi roti dilakukan secara massa dan terus menerus setiap
harinya, karena roti yang diproduksi akan dijual untuk satu hari saja. Sabita
Bakery Banjarmasin dapat memproduksi berbagai macam roti setiap hari,
dalam pembahasan ini saya sebagai penulis mengambil 5 sampel produk,
31
yaitu roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering dan roti choco chips.
Untuk perhitungan harga pokok produksi penulis menggunakan metode
harga pokok proses.
4. Bahan-bahan dan Peralatan yang Digunakan dalam Proses Produksi
Bahan-bahan yang digunakan oleh Sabita Bakery Banjarmasin bahan-
bahan dengan kualitas yang baik, Sabita Bakery Banjarmasin sangat
memperhatikan kualitas agar cita rasa yang diproduksi oleh Sabita Bakery
Banjarmasin terjaga tidak berubah tekstur dan rasanya, dan juga kualitas
yang baik akan menghasilkan produk yang baik dan mengurangi produksi
gagal. Jumlah pemakaian bahan baku yang digunakan dalam proses
pembuatan roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering dan roti choco chips
adalah :
a. Bahan baku roti tawar: (Jadi 30 Bungkus)
1) Tepung Cakra 9 kg
2) Gula 1 kg
3) Telur 6 butir
4) Margarin Blue Band 1 kg
5) Garam 20 gr
6) Susu Kaleng 1 kaleng
7) Susu Bubuk 1/2 kg
8) Pengembang (Ragi) 30 gr
9) Baking Powder 15 gr
10) Plastik Kemasan 30 lembar
11) Plester Bening 1 roll
b. Bahan baku roti bantal: (Jadi 30 Bungkus)
1) Tepung Cakra 9 kg
2) Gula 1 kg
3) Telur 6 butir
4) Margarin Blue Band 1 kg
5) Garam 20 gr
6) Susu Kaleng 1 kaleng
32
7) Susu Bubuk 1/2 kg
8) Pengembang (Ragi) 30 gr
9) Baking Powder 15 gr
10) Keju Cheddar 200 gr
11) Selai Coklat 250 gr
12) Selai Nanas 250 gr
13) Selai Blueberry 250 gr
14) Selai Strawberry 250 gr
15) Plastik Kemasan 30 lembar
c. Bahan baku roti manis: (Jadi 25 bungkus)
1) Tepung Cakra 7 kg
2) Gula 1 kg
3) Telur 5 butir
4) Margarin Blue Band 750 gr
5) Garam 20 gr
6) Susu Kaleng 1/3 kaleng
7) Susu Bubuk 1/4 kg
8) Pengembang (Ragi) 25 gr
9) Baking Powder 13 gr
10) Perasa Vanilla 5 ml
11) Plastik Kemasan 25 lembar
d. Bahan baku roti kering: (Jadi 20 bungkus)
1) Tepung Cakra 3 kg
2) Gula 1/2 kg
3) Telur 3 butir
4) Margarin Blue Band 300 gr
5) Garam 10 gr
6) Susu Kaleng 1/4 kaleng
7) Susu Bubuk 200 gr
8) Pengembang (Ragi) 30 gr
9) Baking Powder 5 gr
33
10) Plastik Kemasan 20 lembar
e. Bahan baku roti choco chips: (Jadi 17 Bungkus)
1) Tepung Cakra 3 kg
2) Gula 1/2 kg
3) Telur 3 butir
4) Margarin Blue Band ½ kg
5) Garam 10 gr
6) Susu Kaleng 1/2 kaleng
7) Susu Bubuk 200 gr
8) Pengembang (Ragi) 30 gr
9) Baking Powder 5 gr
10) Coklat 200 gr
11) Choco Chips 200 gr
12) Perasa Coklat 5 ml
13) Plastik Kemasan 17 lembar
f. Peralatan yang digunakan
Dalam melakukan proses produksi perusahaan menggunakan
peralatan-peralatan sebagai berikut:
Tabel 4.1. Jenis Peralatan yang Digunakan Dalam Proses Produksi
Sabita Bakery Banjarmasin
No. Jenis Alat Kegunaan/Fungsi
1. Timbangan Digital Digunakan untuk menimbang bahan baku dan adonan sesuai takarannya.
2. Mesin Mixer Digunakan untuk mengaduk adonan hingga tercampur rata.
3. Gas Deck Oven Digunakan untuk memanggang adonan roti.
4. Kave Digunakan untuk mengiris atau memotong adonan roti agar mendapatkan
irisan dengan ukuran yang sama.
5. Spatula Digunakan untuk mengaduk adonan setelah dikocok dengan mixer dan untuk
memindahkan adonan.
6. Takaran Air Digunakan untuk menentukan banyaknya air yang akan digunakan dalam
pembuatan adonan roti.
7. Loyang Digunakan untuk meletakan adonan roti yang sudah dibentuk.
8. Kuas Digunakan mengoles loyang dengan margarin.
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
34
5. Proses Produksi
Proses produksi merupakan rangkaian kegiatan utama yang harus
dilakukan untuk merubah bahan mentah menjadi suatu barang yang berdaya
guna, proses produksi yang dijalankan oleh Sabita Bakery Banjarmasin
dilakukan secara massa dan terus menerus setiap harinya, terkecuali hari
minggu libur produksi.
Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Sabita Bakery Banjarmasin
dalam menjalankan proses produksi dari proses pembuatan bahan baku
sampai produk jadi siap dijual dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
a. Tahap awal
Tahap awal yaitu tahap yang merubah bahan mentah menjadi adonan
roti yang kalis dengan mencampurkan gula, tepung terigu, telur, margarin
dan dimasukkan kedalam mesin pengaduk roti (mesin mixer).
b. Tahap proses
1) Diamkan adonan selama 2 jam, setelah adonan mengembang dengan
baik dalam waktu 2 jam, maka adonan pun ditimbang sesuai dengan
berat yang diinginkan lalu diamkan sebentar lagi sampai adonan
lembut.
2) Setelah adonan lembut, maka adonan langsung dipotong dan
ditimbang kemudian dibentuk lalu didiamkan sebentar.
3) Adonan yang sudah dibentuk dan dimasukkan kedalam loyang
kemudian adonan dimasukkan kedalam oven hingga matang.
4) Adonan yang telah matang kemudian dikeluarkan dari oven, lalu
didinginkan beberapa saat. Setelah didinginkan, roti bisa dipotong-
potong dengan menggunakan kave.
c. Tahap akhir
Tahap ini adalah tahap untuk melakukan pengemasan pada roti agar
dapat menarik perhatian konsumen dan siap untuk dijual. Tahap-tahap
dalam proses produksi roti pada Sabita Bakery Banjarmasin dapat
dilihat pada bagan dibawah ini:
35
Bagan 4.2 Tahapan Proses Produksi Roti Pada Sabita Bakery Banjarmasin
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
6. Hasil Produksi dan Pemasaran
Fungsi pemasaran merupakan tujuan perusahaan untuk
mempertahankan eksistensinya agar perusahaan memperoleh laba atau
keuntungan dan mengembangkan usaha perusahaan tersebut agar memiliki
cabang yang lebih luas. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan
kebutuhan kepada pembeli.
Sabita Bakery Banjarmasin menggunakan cara pemasaran yang
langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung yaitu pelanggan dapat
membeli langsung di toko Sabita Bakery Banjarmasin agar dapat memilih
berbagai macam hasil produk roti yang telah diproduksi. Sedangkan
pemasaran yang tidak langsung yaitu pelanggan dapat membeli produk
Sabita Bakery Banjarmasin di kios-kios dan minimarket di area
Banjarmasin yang telah bekerjasama dengan Sabita Bakery Banjarmasin.
Apabila ada sisa roti dalam penjualan sehari-hari, Sabita Bakery
Banjarmasin akan menjual ke pembeli yang menggunakan untuk pakan
ikan, karena roti merupakan makanan yang tidak tahan lama dan tidak
Penyiapan Bahan
Tahap Awal (Pengadonan)
Tahap Proses (Pembentukan dan Pemanggangan)
Tahap Akhir (Pengemasan)
Hasil Akhir (Roti siap dijual)
36
mungkin melakukan penjualan dengan roti tersebut untuk beberapa hari
kedepan melebihi dalam 3 hari.
Hasil produksi dan pembagian persentase pembebanan yang tersedia
pada tabel dibawah ini digunakan penulis untuk menghitung biaya overhead
pabrik yang dikeluarkan dalam memproduksi semua jenis produk roti.
Tabel 4.2. Hasil Produksi Pada Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Nama Produk
Jumlah
Produksi
(Bungkus)
Harga
Penjualan Jumlah Persentase
1. Roti Tawar 3.540 Rp 10.000 Rp 35.400.000 25,25%
2. Roti Bantal 2.702 Rp 9.000 Rp 24.318.000 19,27%
3. Roti Kering 715 Rp 5.000 Rp 3.575.000 5,10%
4. Roti Manis 2.167 Rp 7.000 Rp 15.169.000 15,46%
5. Roti Susu Vanila 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
6. Roti Coklat Vanila 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
7. Roti Keju Vanila 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
8. Roti Full Coklat 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
9. Roti Vanilla Coklat 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
10. Roti Kombinasi Coklat Vanila 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
11. Roti Gulung Coklat 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
12. Roti Gulung Keju 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
13. Roti Boy 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
14. Roti Pizza 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
15. Roti Full Keju 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
16. Roti Coklat Keju 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%
17. Roti Choco Chips 455 Rp 5.000 Rp 2.275.000 3,25%
Jumlah 14.019 Rp 96.000 Rp 102.937.000 100,00%
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Perhitungan persentase pada tabel di atas hanya untuk 5 produk:
a. Roti Tawar = 3.540
14.019 x 100 % = 25,25%
b. Roti Bantal = 2.702
14.019 x 100 % = 19,27%
c. Roti Manis = 2.167
14.019 x 100 % = 15,46%
d. Roti Kering = 715
14.019 x 100 % = 5,10%
37
e. Roti Choco Chips = 455
14.019 x 100 % = 3,25%
7. Penggolongan Biaya Menurut Perusahaan
Sabita Bakery Banjarmasin dalam menggolongkan harga pokok
produksi roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering dan roti choco chips
yang dihasilkan selama bulan Januari 2019 sebagai berikut:
a. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering, dan roti
choco chips disajikan pada tabel 4.3. sampai dengan tabel 4.7.
Tabel 4.3. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Tawar Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
No. Bahan Diperlukan Takaran
Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 436 kg 10.000/kg Rp 4.360.000
2. Gula 70 kg 10.500/kg Rp 735.000
3. Telur 874 butir 1.500/butir Rp 1.311.000
4. Margarin Blue Band 280 kg 23.000/kg Rp 6.440.000
5. Garam 2 kg 2.000/bungkus Rp 16.000
6. Susu Kaleng 66 kaleng 8.500/kaleng Rp 561.000
7. Susu Bubuk 126 kg 35.000/kg Rp 4.410.000
8. Pengembang (Ragi) 7,5 kg 40.000/bungkus Rp 600.000
9. Baking Powder 1,2 kg 5.000/buah Rp 100.000
10. Plastik Kemasan 3.540 lembar 400/lembar Rp 1.416.000
11. Plester Bening 26 roll 2.000/roll Rp 52.000
Jumlah Rp 20.001.000
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.4. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Bantal Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
No. Bahan Diperlukan Takaran
Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 191 kg 10.000/kg Rp 1.910.000
2. Gula 50 kg 10.500/kg Rp 525.000
3. Telur 390 butir 1.500/butir Rp 585.000
4. Margarin Blue Band 52 kg 23.000/kg Rp 1.196.000
5. Garam 1,5 kg 2.000/bungkus Rp 14.000
6. Susu Kaleng 78 kaleng 8.500/kaleng Rp 663.000
7. Susu Bubuk 78 kg 35.000/kg Rp 2.730.000
8. Pengembang (Ragi) 6,5 kg 40.000/bungkus Rp 480.000
9. Baking Powder 1,5 kg 5.000/buah Rp 75.000
38
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.5. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Manis Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.6. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Kering Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
No. Bahan Diperlukan Takaran
Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 17 kg 10.000/kg Rp 170.000
2. Gula 10 kg 10.500/kg Rp 105.000
3. Telur 34 butir 1.500/butir Rp 51.000
4. Margarin Blue Band 7 kg 23.000/kg Rp 161.000
5. Garam 160 gr 2.000/bungkus Rp 2.000
6. Susu Kaleng 17 kaleng 8.500/kaleng Rp 144.500
7. Susu Bubuk 13 kg 35.000/kg Rp 455.000
8. Pengembang (Ragi) 500 gr 40.000/bungkus Rp 40.000
9. Baking Powder 100 gr 5.000/buah Rp 10.000
10. Plastik Kemasan 715 lembar 650/lembar Rp 464.750
Jumlah Rp 1.603.250
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Lanjutan
10. Keju Cheddar 8,5 kg 20.000/batang Rp 900.000
11. Selai Coklat 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000
12. Selai Nanas 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000
13. Selai Blueberry 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000
14. Selai Strawberry 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000
15. Plastik Kemasan 2.702 lembar 400/lembar Rp 1.080.800
Jumlah Rp 11.778.800
No. Bahan Diperlukan Takaran
Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 181 kg 10.000/kg Rp 1.810.000
2. Gula 40 kg 10.500/kg Rp 420.000
3. Telur 380 butir 1.500/butir Rp 570.000
4. Margarin Blue Band 42 kg 23.000/kg Rp 966.000
5. Garam 1 kg 2.000/bungkus Rp 8.000
6. Susu Kaleng 68 kaleng 8.500/kaleng Rp 578.000
7. Susu Bubuk 68 kg 35.000/kg Rp 2.380.000
8. Pengembang (Ragi) 5,5 kg 40.000/bungkus Rp 400.000
9. Baking Powder 1 kg 5.000/buah Rp 50.000
10. Perasa Vanilla 700 ml 13.000/botol Rp 455.000
11. Plastik Kemasan 2.167 lembar 400/lembar Rp 866.800
Jumlah Rp 8.503.800
39
Tabel 4.7. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Choco Chips Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
No. Bahan Diperlukan Takaran
Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 12 kg 10.000/kg Rp 120.000
2. Gula 6 kg 10.500/kg Rp 63.000
3. Telur 48 butir 1.500/butir Rp 72.000
4. Margarin Blue Band 6 kg 23.000/kg Rp 138.000
5. Garam 120 gr 2.000/bungkus Rp 2.000
6. Susu Kaleng 12 kaleng 8.500/kaleng Rp 102.000
7. Susu Bubuk 5 kg 35.000/kg Rp 175.000
8. Pengembang (Ragi) 150 gr 40.000/bungkus Rp 40.000
9. Baking Powder 120 gr 5.000/buah Rp 5.000
10. Coklat 3 kg 15.000/batang Rp 225.000
11. Choco Chips 3 kg 12.500/bungkus Rp 200.000
12. Perasa Coklat 100 ml 8.000/botol Rp 16.000
13. Plastik Kemasan 455 lembar 650/lembar Rp 295.750
Jumlah Rp 1.453.750
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
b. Biaya tenaga kerja
Biaya Tenaga Kerja yaitu biaya yang berupa gaji yang di keluarkan
oleh perusahaan untuk semua karyawan perusahaan. Berikut tabel rincian
biaya tenaga kerja Sabita Baker Banjarmasin.
Tabel 4.8. Rincian Biaya Tenaga Kerja Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bagian Pekerja Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Jumlah
1. Produksi 3 Rp 800.000 Rp 2.400.000
2. Penjualan 1 Rp 800.000 Rp 800.000
Total 4 Rp 3.200.000
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
c. Biaya lain-Lain
Biaya lain-lain yaitu biaya tambahan yang di keluarkan oleh
perusahaan untuk biaya pengolahan produk. Berikut tabel rincian biaya
lain-lain:
40
Tabel 4.9. Rincian Biaya Lain-Lain Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Biaya Lain-Lain Biaya Perbulan
1. Biaya Listrik Rp 950.000
2. Biaya Air Rp 300.000
3. Biaya Telepon Rp 40.000
4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000
Jumlah Rp 3.110.000
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
8. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan
Perhitungan Harga Pokok Produk (HPP) untuk bulan Januari 2019 yang
diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:
HPP =Jumlah Total Biaya Produksi
Hasil Produksi (Unit)= Harga Pokok (Unit) (4)
Jumlah total biaya produksi terdiri dari jumlah biaya bahan baku,
jumlah biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain.
a. Harga pokok produk roti tawar
Total biaya produksi roti tawar untuk bulan Januari 2019 yang
diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:
Tabel 4.10. Total Biaya Produksi Roti Tawar
Bulan Januari 2019
No. Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku Rp 20.001.000 (lihat tabel 4.11.)
2. Biaya Tenaga Kerja Rp 808.000 (lihat tabel 4.12.)
3. Biaya Lain-Lain Rp 785.275 (lihat tabel 4.13.)
Jumlah Rp 21.594.275
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok
produk per bungkus roti tawar bulan Januari 2019, yaitu:
HPP =Rp21.594.275
3.540/bungkus= Rp6.100,08 atau Rp6.100/bungkus
41
Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-
lain dapat dilihat di tabel 4.11 sampai dengan tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.11. Biaya Bahan Baku Roti Tawar Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bahan Diperlukan Takaran
Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 436 kg 10.000/kg Rp 4.360.000
2. Gula 70 kg 10.500/kg Rp 735.000
3. Telur 874 butir 1.500/butir Rp 1.311.000
4. Margarin Blue Band 280 kg 23.000/kg Rp 6.440.000
5. Garam 2 kg 2.000/bungkus Rp 16.000
6. Susu Kaleng 66 kaleng 8.500/kaleng Rp 561.000
7. Susu Bubuk 126 kg 35.000/kg Rp 4.410.000
8. Pengembang (Ragi) 7,5 kg 40.000/bungkus Rp 600.000
9. Baking Powder 1,2 kg 5.000/buah Rp 100.000
10. Plastik Kemasan 3.540 lembar 400/lembar Rp 1.416.000
11. Plester Bening 26 roll 2.000/roll Rp 52.000
Jumlah Rp 20.001.000
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.12. Biaya Tenaga Kerja Roti Tawar Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah
1. Produksi 3 Rp 800.000 25,25% Rp 606.000
2. Penjualan 1 Rp 800.000 25,25% Rp 202.000
Total 4 Rp 1.600.000 Rp 808.000
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.13. Biaya Lain-Lain Roti Tawar Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah
1. Biaya Listrik Rp 950.000 25,25% Rp 239.875
2. Biaya Air Rp 300.000 25,25% Rp 75.750
3. Biaya Telepon Rp 40.000 25,25% Rp 10.100
4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 25,25% Rp 459.550
Jumlah Rp 3.110.000 Rp 785.275
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
42
b. Harga pokok produk roti bantal
Total biaya produksi roti bantal untuk bulan Januari 2019 yang
diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:
Tabel 4.14. Total Biaya Produksi Roti Bantal
Bulan Januari 2019
No Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku Rp 11.778.800 (lihat tabel 4.15.)
2. Biaya Tenaga Kerja Rp 616.640 (lihat tabel 4.16.)
3. Biaya Lain-Lain Rp 599.297 (lihat tabel 4.17.)
Jumlah Rp 12.994.737
Sumber : Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok
produk per bungkus roti bantal yaitu:
HPP =Rp 12.994.737
2.702/bungkus= Rp 4.809,30 atau Rp 4.809/bungkus
Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-
lain dapat dilihat di tabel 4.15 sampai dengan tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.15. Biaya Bahan Baku Roti Bantal Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bahan Diperlukan Takaran Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 191 kg 10.000/kg Rp 1.910.000
2. Gula 50 kg 10.500/kg Rp 525.000
3. Telur 390 butir 1.500/butir Rp 585.000
4. Margarin Blue Band 52 kg 23.000/kg Rp 1.196.000
5. Garam 1,5 kg 2.000/bungkus Rp 14.000
6. Susu Kaleng 78 kaleng 8.500/kaleng Rp 663.000
7. Susu Bubuk 78 kg 35.000/kg Rp 2.730.000
8. Pengembang (Ragi) 6,5 kg 40.000/bungkus Rp 480.000
9. Baking Powder 1,5 kg 5.000/buah Rp 75.000
10. Keju Cheddar 8,5 kg 20.000/batang Rp 900.000
11. Selai Coklat 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000
12. Selai Nanas 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000
13. Selai Blueberry 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000
14. Selai Strawberry 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000
15. Plastik Kemasan 2.702 lembar 400/lembar Rp 1.080.800
Jumlah Rp 11.778.800
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
43
Tabel 4.16. Biaya Tenaga Kerja Roti Bantal Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah
1. Produksi 3 Rp 800.000 19,27% Rp 462.480
2. Penjualan 1 Rp 800.000 19,27% Rp 154.160
Total 4 Rp 1.600.000 Rp 616.640
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.17. Biaya Lain-Lain Roti Bantal Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah
1. Biaya Listrik Rp 950.000 19,27% Rp 183.065
2. Biaya Air Rp 300.000 19,27% Rp 57.810
3. Biaya Telepon Rp 40.000 19,27% Rp 7.708
4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 19,27% Rp 350.714
Jumlah Rp 3.110.000 Rp 599.297
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
c. Harga pokok produk roti manis
Total biaya produksi roti manis untuk bulan Januari 2019 yang
diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:
Tabel 4.18. Total Biaya Produksi Roti Manis
Bulan Januari 2019
No. Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku Rp 8.503.800 (lihat tabel 4.19.)
2. Biaya Tenaga Kerja Rp 494.720 (lihat tabel 4.20.)
3. Biaya Lain-Lain Rp 480.806 (lihat tabel 4.21.)
Jumlah Rp 9.479.326
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok
produk per bungkus roti manis bulan Januari 2019, yaitu:
HPP =Rp9.479.326
2.167/bungkus= Rp4.374,40 atau Rp4.374/bungkus
Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-
lain dapat dilihat di tabel 4.19 sampai dengan tabel 4.21 berikut ini:
44
Tabel 4.19. Biaya Bahan Baku Roti Manis Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bahan Diperlukan Takaran
Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 181 kg 10.000/kg Rp 1.810.000
2. Gula 40 kg 10.500/kg Rp 420.000
3. Telur 380 butir 1.500/butir Rp 570.000
4. Margarin Blue Band 42 kg 23.000/kg Rp 966.000
5. Garam 1 kg 2.000/bungkus Rp 8.000
6. Susu Kaleng 68 kaleng 8.500/kaleng Rp 578.000
7. Susu Bubuk 68 kg 35.000/kg Rp 2.380.000
8. Pengembang (Ragi) 5,5 kg 40.000/bungkus Rp 400.000
9. Baking Powder 1 kg 5.000/buah Rp 50.000
10. Perasa Vanilla 700 ml 13.000/botol Rp 455.000
11. Plastik Kemasan 2.167 lembar 400/lembar Rp 866.800
Jumlah Rp 8.503.800
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.20. Biaya Tenaga Kerja Roti Manis Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah
1. Produksi 3 Rp 800.000 15,46% Rp 371.040,00
2. Penjualan 1 Rp 800.000 15,46% Rp 123.680,00
Total 4 Rp 1.600.000 Rp 494.720,00
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.21. Biaya Lain-Lain Roti Manis Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah
1. Biaya Listrik Rp 950.000 15,46% Rp 146.870,00
2. Biaya Air Rp 300.000 15,46% Rp 46.380,00
3. Biaya Telepon Rp 40.000 15,46% Rp 6.184,00
4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 15,46% Rp 281.372,00
Jumlah Rp 3.110.000 Rp 480.806,00
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
d. Harga pokok produk roti kering
Total biaya produksi roti kering untuk bulan Januari 2019 yang
diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:
45
Tabel 4.22. Total Biaya Produksi Roti Kering
Bulan Januari 2019
No. Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku Rp 1.603.250 (lihat tabel 4.23.)
2. Biaya Tenaga Kerja Rp 163.200 (lihat tabel 4.24.)
3. Biaya Lain-Lain Rp 158.610 (lihat tabel 4.25.)
Jumlah Rp 1.925.060
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok
produk per bungkus roti kering bulan Januari 2019, yaitu:
HPP =Rp1.925.060
715/bungkus= Rp2.692,39 atau Rp2.692/bungkus
Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-
lain dapat dilihat di tabel 4.23 sampai dengan tabel 4.25 berikut ini:
Tabel 4.23. Biaya Bahan Baku Roti Kering Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bahan Diperlukan Takaran Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 17 kg 10.000/kg Rp 170.000
2. Gula 10 kg 10.500/kg Rp 105.000
3. Telur 34 butir 1.500/butir Rp 51.000
4. Margarin Blue Band 7 kg 23.000/kg Rp 161.000
5. Garam 160 gr 2.000/bungkus Rp 2.000
6. Susu Kaleng 17 kaleng 8.500/kaleng Rp 144.500
7. Susu Bubuk 13 kg 35.000/kg Rp 455.000
8. Pengembang (Ragi) 500 gr 40.000/bungkus Rp 40.000
9. Baking Powder 100 gr 5.000/buah Rp 10.000
10. Plastik Kemasan 715 lembar 650/lembar Rp 464.750
Jumlah Rp 1.603.250
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.24. Biaya Tenaga Kerja Roti Kering Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah
1. Produksi 3 Rp 800.000 5,10% Rp 122.400,00
2. Penjualan 1 Rp 800.000 5,10% Rp 40.800,00
Total 4 Rp 1.600.000 Rp 163.200,00
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
46
Tabel 4.25. Biaya Lain-Lain Roti Kering Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah
1. Biaya Listrik Rp 950.000 5,10% Rp 48.450,00
2. Biaya Air Rp 300.000 5,10% Rp 15.300,00
3. Biaya Telepon Rp 40.000 5,10% Rp 2.040,00
4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 5,10% Rp 92.820,00
Jumlah Rp 3.110.000 Rp 158.610,00
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
e. Harga pokok produk roti choco chips
Total biaya produksi roti choco chips untuk bulan Januari 2019 yang
diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:
Tabel 4.26. Total Biaya Produksi Roti Choco Chips
Bulan Januari 2019
No. Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku Rp 1.453.750 (lihat tabel 4.27.)
2. Biaya Tenaga Kerja Rp 104.000 (lihat tabel 4.28.)
3. Biaya Lain-Lain Rp 101.075 (lihat tabel 4.29.)
Jumlah Rp 1.658.825
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok
produk per bungkus Roti Choco Chips yaitu:
HPP =Rp1.658.825
455/bungkus= Rp3.645,77 atau Rp3.645/bungkus
Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-
lain dapat dilihat di tabel 4.27 sampai dengan tabel 4.29 berikut ini:
Tabel 4.27. Biaya Bahan Baku Roti Choco Chips Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bahan Diperlukan Takaran Digunakan Harga (Rp) Jumlah
1. Tepung Cakra 12 kg 10.000/kg Rp 120.000
2. Gula 6 kg 10.500/kg Rp 63.000
3. Telur 48 butir 1.500/butir Rp 72.000
4. Margarin Blue Band 6 kg 23.000/kg Rp 138.000
5. Garam 120 gr 2.000/bungkus Rp 2.000
6. Susu Kaleng 12 kaleng 8.500/kaleng Rp 102.000
47
Lanjutan
7. Susu Bubuk 5 kg 35.000/kg Rp 175.000
8. Pengembang (Ragi) 150 gr 40.000/bungkus Rp 40.000
9. Baking Powder 120 gr 5.000/buah Rp 5.000
10. Coklat 3 kg 15.000/batang Rp 225.000
11. Choco Chips 3 kg 12.500/bungkus Rp 200.000
12. Perasa Coklat 100 ml 8.000/botol Rp 16.000
13. Plastik Kemasan 455 lembar 650/lembar Rp 295.750
Jumlah Rp 1.453.750
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.28. Biaya Tenaga Kerja Roti Choco Chips Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah
1. Produksi 3 Rp 800.000 3,25% Rp 78.000
2. Penjualan 1 Rp 800.000 3,25% Rp 26.000
Total 4 Rp 1.600.000 Rp 104.000
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.29. Biaya Lain-Lain Roti Choco Chips Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah
1. Biaya Listrik Rp 950.000 3,25% Rp 30.875
2. Biaya Air Rp 300.000 3,25% Rp 9.750
3. Biaya Telepon Rp 40.000 3,25% Rp 1.300
4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 3,25% Rp 59.150
Jumlah Rp 3.110.000 Rp 101.075
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Perhitungan harga pokok produk sebagaimana telah diuraikan diatas
dapat dikatakan masih kurang tepat, karena masih tidak sesuai dengan
konsep akuntansi biaya. Sabita Bakery Banjarmasin salah menggolongkan
biaya seperti biaya penolong dimasukkan kedalam biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja yang non produksi (gaji penjualan) dimasukkan kedalam
perhitungan biaya tenaga kerja produksi serta salah menggolongkan biaya
listrik, biaya air, biaya telepon, biaya gas elpiji, dimasukkan ke dalam biaya
lain-lain dan juga tidak melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap
48
yang seharusnya dibebankan kedalam biaya overhead pabrik. Manfaat dari
penentuan harga pokok produk itu sendiri yaitu sebagai berikut:
a. Untuk mengadakan perhitungan harga pokok produksi diperlukan
pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi.
b. Menentukan harga jual yang tepat untuk suatu hasil produksi perusahaan.
c. Untuk mengetahui besar kecilnya biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu produk.
d. Untuk mengetahui penjualan produk suatu perusahaan dalam penjualan
dalam menghasilkan laba atau rugi.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Penggolongan Biaya Disarankan Penulis
Penggolongan biaya yang dilakukan oleh perusahaan masih kurang
tepat dan belum sesuai dengan konsep akuntansi biaya. Perusahaan masih
salah memasukkan biaya bahan penolong kedalam biaya bahan baku,
perusahaan juga salah memasukkan biaya tenaga kerja tidak langsung
kedalam biaya tenaga kerja langsung, perusahaan juga salah memasukkan
biaya lain-lain yang seharusnya biaya overhead pabrik dengan serta tidak
menghitung penyusutan depresiasi aktiva tetap yang seharusnya dibebankan
kedalam biaya overhead pabrik, sedangkan menurut ilmu akuntansi biaya
penggolongan biaya terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong,
biaya tenaga kerja produksi atau biaya tenaga kerja langsung, serta biaya
overhead pabrik. Penggolongan biaya menurut penulis yang disajikan pada
tabel 4.30 sampai dengan 4.34 sebagai berikut:
Tabel 4.30. Penggolongan Biaya Roti Tawar yang Disarankan Penulis
Bulan Januari 2019
No. Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin Blue Band, Garam, Susu
Kaleng, Susu Bubuk, Pengembang (Ragi), Baking Powder
2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan dan Plester Bening
3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung
49
Lanjutan
4. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Tetap
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon, Biaya
Depresiasi Aktiva Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon, dan Biaya Gas
Elpiji
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.31. Penggolongan Biaya Roti Bantal yang Disarankan Penulis
Bulan Januari 2019
No. Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku
Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin Blue Band,
Garam, Susu Kaleng, Susu Bubuk, Pengembang
(Ragi), Baking Powder, Keju Cheddar, Selai Coklat,
Selai Nanas, Selai Blueberry, Selai Strawberry
2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan
3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung
4. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Tetap
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon, Biaya
Depresiasi Aktiva Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon, dan Biaya
Gas Elpiji
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.32. Penggolongan Biaya Roti Manis yang Disarankan Penulis
Bulan Januari 2019
No. Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku
Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin
Blue Band, Garam, Susu Kaleng, Susu
Bubuk, Pengembang (Ragi), Baking
Powder, Perasa Vanilla
2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan
3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung
4. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Tetap
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,
Biaya Depresiasi Aktiva Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,
dan Biaya Gas Elpiji
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
50
Tabel 4.33. Penggolongan Biaya Roti Kering yang Disarankan Penulis
Bulan Januari 2019
No. Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku
Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin
Blue Band, Garam, Susu Kaleng, Susu
Bubuk, Pengembang (Ragi), Baking
Powder
2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan
3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung
4. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Tetap
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,
Biaya Depresiasi Aktiva Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,
dan Biaya Gas Elpiji
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Tabel 4.34. Penggolongan Biaya Roti Choco Chips yang Disarankan Penulis
Bulan Januari 2019
No. Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku
Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin
Blue Band, Garam, Susu Kaleng, Susu
Bubuk, Pengembang (Ragi), Baking
Powder, Coklat, Choco Chips, Perasa
Coklat
2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan
3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung
4. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Tetap
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,
Biaya Depresiasi Aktiva Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,
dan Biaya Gas Elpiji
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
2. Perhitungan Depresiasi Aktiva Tetap
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik perusahaan
diperoleh informasi terkait dengan aktiva tetap, yang digunakan sebagai
dasar perhitungan depresiasi aktiva tetap. Harga perolehan aktiva tetap
didapat dari harga memperoleh aktiva tersebut. Nilai residu didapat dari
taksiran harga jual nilai masa manfaat di daerah tersebut (hasil wawancara
dengan pemilik) dan taksiran umur kegunaan di dapat dari taksiran masa
maksimal manfaat aktiva.
51
Berikut adalah daftar aktiva tetap dan perhitungan depresiasi aktiva
tetap yang akan dibebankan kedalam biaya overhead pabrik yang
disarankan penulis untuk Sabita Bakery Banjarmasin:
Tabel 4.35. Daftar Aktiva Tetap Sabita Bakery Banjarmasin
Bulan Januari 2019
No. Nama Aktiva Tahun
Perolehan
Harga Perolehan
Persatuan Unit Total Harga
Perolehan
Umur
Ekonomis Nilai Residu
a b c d e=c*d f g
1. Bangunan 2000 Rp 500.000.000 1 Rp 500.000.000 30 Tahun Rp 350.000.000
2. Mesin Mixer 2008 Rp 5.000.000 4 Rp 20.000.000 10 Tahun Rp 8.000.000
3. Gas Deck Oven 2008 Rp 14.000.000 4 Rp 56.000.000 10 Tahun Rp 32.000.000
4. Timbangan
Digital 2008 Rp 65.000 2 Rp 130.000 5 Tahun Rp -
5. Kave 2008 Rp 65.000 4 Rp 260.000 7 Tahun Rp -
6. Spatula 2008 Rp 10.000 4 Rp 40.000 7 Tahun Rp -
7. Takaran Air 2008 Rp 35.000 2 Rp 70.000 5 Tahun Rp -
8. Loyang 2008 Rp 50.000 100 Rp 5.000.000 5 Tahun Rp -
9. Kuas 2008 Rp 15.000 4 Rp 60.000 3 Tahun Rp -
Jumlah Rp 519.240.000 Rp 581.560.000 Rp 390.000.000
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
Berdasarkan data diatas rumus yang digunakan untuk menghitung
depresiasi aktiva tetap dengan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight
Line Methode) pada Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:
Depresiasi =Harga Perolehan - Nilai Residu
Taksiran Umur Kegunaan (1)
a. Bangunan
Depresiasi Pertahun:
Depresiasi =Rp500.000.000 - Rp350.000.000
30 Tahun= Rp5.000.000
Depresiasi Perbulan :
Rp5.0000.000 : 12 = Rp416.666,67
b. Mesin mixer
Depresiasi Pertahun:
Depresiasi =Rp20.000.000 - Rp8.000.000
10 Tahun= Rp1.200.000
52
Depresiasi Perbulan :
Rp1.200.000 : 12 = Rp100.000
c. Gas deck oven
Depresiasi Pertahun:
Depresiasi =Rp56.000.000 - Rp32.000.000
10 Tahun= Rp2.400.000
Depresiasi Perbulan :
Rp2.400.000 : 12 = Rp200.000
3. Perhitungan Biaya Produksi yang Disarankan Penulis
Tempat produksi Sabita Bakery Banjarmasin menyatu dengan rumah
pemiliknya agar mengetahui pemakaian listrik dan air untuk konsumsi
sendiri dan pemakaian untuk produksi roti dengan cara menghitung luas
bangunan.
Diketahui:
Luas Bangunan Sabita Bakery Banjarmasin adalah 120 m2, dengan
panjang 12 m2 dan lebar 10 m2, sedangkan Luas bangunan yang digunakan
untuk tempat produksi roti adalam 30 m2, dengan panjang 5 m2 dan lebar 6
m2. Dengan perbandingan 120 m2 : 30 m2. Listrik yang dibayarkan dalam
bulan Januari 2019 sebesar Rp950.000 dan air yang dibayarkan dalam bulan
Januari 2019 sebesar Rp300.000.
a. Perhitungan untuk pemakaian listrik sebagai berikut:
Rumah : 120 M2
Tempat produksi roti : 30 M2
Jumlah luas keseluruhan : 150 M2
Biaya listrik yang dibayarkan dalam bulan Januari 2019 : Rp950.000
1) Biaya listrik yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2019 untuk
pemakaian sendiri adalah sebesar Rp760.000 dengan perhitungan
sebagai berikut:
Biaya yang dikeluarkan =120
150 x Rp 950.000 = Rp 760.000
53
2) Biaya listrik yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2019 untuk
tempat produksi adalah sebesar Rp190.000 dengan perhitungan
sebagai berikut:
Biaya yang dikeluarkan =30
150 x Rp950.000 = Rp190.000
b. Perhitungan untuk pemakaian air sebagai berikut:
Rumah : 120 M2
Tempat produksi roti : 30 M2
Jumlah luas keseluruhan : 150 M2
Biaya air yang dibayarkan dalam bulan Januari 2019 : Rp300.000
1) Biaya air yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2019 untuk
pemakaian sendiri adalah sebesar Rp240.000 dengan perhitungan
sebagai berikut:
Biaya yang dikeluarkan =120
150 x Rp300.000 = Rp240.000
2) Biaya air yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2019 untuk tempat
produksi adalah sebesar Rp 60.000 dengan perhitungan sebagai
berikut:
Biaya yang dikeluarkan =30
150 x Rp300.000 = Rp60.000
Berdasarkan ini langkah-langkah untuk melakukan perhitungan biaya
produksi untuk produk roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering dan roti
choco chips yang disarankan penulis untuk Sabita Bakery Banjarmasin yang
disajikan pada tabel 4.36 sampai dengan 4.40 berikut ini:
a. Roti tawar
Tabel 4.36. Perhitungan Biaya Produksi Roti Tawar Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
Biaya Bahan Baku
Tepung cakra 436 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 4.360.000,00
Gula 70 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 735.000,00
Telur 874 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 1.311.000,00
54
Lanjutan
Margarin Blue Band 280 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 6.440.000,00
Garam 8 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 16.000,00
Susu Kaleng 66 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 561.000,00
Susu Bubuk 126 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 4.410.000,00
Pengembang (Ragi) 15 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 600.000,00
Baking Powder 20 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 100.000,00
Total biaya bahan baku Rp 18.533.000,00
Biaya Bahan Penolong
Plastik Kemasan 3.540 lbr x Rp 400 /lbr = Rp 1.416.000,00
Plester Bening 26 roll x Rp 2.000 /roll = Rp 52.000,00
Total biaya bahan penolong Rp 1.468.000,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Produksi 3 Rp800.000 /bln x 25,25% = Rp 606.000,00
Total biaya tenga kerja langsung Rp 606.000,00
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Biaya Listrik Rp 1.027,10 /bln x 25,25% = Rp 259,34
Biaya Air Rp 20.000,00 /bln x 25,25% = Rp 5.050,00
Biaya Telepon Rp 7.680,00 /bln x 25,25% = Rp 1.939,20
Depresiasi Aktiva Tetap
Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 25,25% = Rp 105.208,33
Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 25,25% = Rp 25.250,00
Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 25,25% = Rp 50.500,00
Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 188.206,68
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Listrik Rp 189.794,58 /bln x 25,25% = Rp 47.923,13
Biaya Air Rp 56.000,00 /bln x 25,25% = Rp 14.140,00
Biaya Telepon Rp 32.320 /bln x 25,25% = Rp 8.160,80
Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 /bln x 25,25% = Rp 459.550,00
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 529.773,93
Total Biaya Overhead Pabrik Rp 717.980,81
Total Biaya Produksi Rp 21.324.980,81
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
b. Roti bantal
Tabel 4.37. Perhitungan Biaya Produksi Roti Bantal Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
Biaya Bahan Baku
Tepung cakra 191 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 1.910.000,00
55
Lanjutan
Gula 50 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 525.000,00
Telur 390 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 585.000,00
Margarin Blue Band 52 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 1.196.000,00
Garam 7 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 14.000,00
Susu Kaleng 78 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 663.000,00
Susu Bubuk 78 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 2.730.000,00
Pengembang (Ragi) 12 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 480.000,00
Baking Powder 15 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 75.000,00
Keju Cheddar 45 batang x Rp 20.000 /batang = Rp 900.000,00
Selai Coklat 27 bungkus x Rp 15.000 /bungkus = Rp 405.000,00
Selai Nanas 27 bungkus x Rp 15.000 /bungkus = Rp 405.000,00
Selai Blueberry 27 bungkus x Rp 15.000 /bungkus = Rp 405.000,00
Selai Strawberry 27 bungkus x Rp 15.000 /bungkus = Rp 405.000,00
Total biaya bahan baku Rp 10.698.000,00
Biaya Bahan Penolong
Plastik Kemasan 2.702 lbr x Rp 400 /lbr = Rp 1.080.800,00
Lanjutan
Total biaya bahan penolong Rp 1.080.800,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Produksi 3 Rp800.000 /bln x 19,27% Rp 462.480,00
Total biaya tenga kerja langsung Rp 462.480,00
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik tetap
Biaya listrik Rp 1.027,10 /bln x 19,27% = Rp 197,92
Biaya air Rp 20.000,00 /bln x 19,27% = Rp 3.854,00
Biaya telepon Rp 7.680,00 /bln x 19,27% = Rp 1.479,94
Depresiasi aktiva tetap
Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 19,27% = Rp 80.291,67
Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 19,27% = Rp 19.270,00
Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 19,27% = Rp 38.540,00
Total biaya overhead pabrik tetap Rp 143.633,52
Biaya overhead pabrik variabel
Biaya listrik Rp 189.794,58 /bln x 19,27% = Rp 36.573,42
Biaya air Rp 56.000,00 /bln x 19,27% = Rp 10.791,20
Biaya telepon Rp 32.320 /bln x 19,27% = Rp 6.228,06
Biaya gas elpiji Rp 1.820.000 /bln x 19,27% = Rp 350.714,00
Total Biaya overhead pabrik variabel Rp 404.306,68
Total biaya overhead pabrik Rp 547.940,20
Total Biaya Produksi Rp 12.789.220,20
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
56
c. Roti manis
Tabel 4.38. Perhitungan Biaya Produksi Roti Manis Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
Biaya Bahan Baku
Tepung cakra 181 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 1.810.000,00
Gula 40 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 420.000,00
Telur 380 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 570.000,00
Margarin Blue Band 42 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 966.000,00
Garam 4 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 8.000,00
Susu Kaleng 68 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 578.000,00
Susu Bubuk 68 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 2.380.000,00
Pengembang (Ragi) 10 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 400.000,00
Baking Powder 10 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 50.000,00
Perasa Vanilla 35 botol x Rp 13.000 /botol = Rp 455.000,00
Total biaya bahan baku Rp 7.637.000,00
Biaya Bahan Penolong
Plastik Kemasan 2.167 lbr x Rp 400 /lbr = Rp 866.800,00
Total biaya bahan penolong Rp 866.800,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Produksi 3 Rp800.000 /bln x 15,46% = Rp 371.040,00
Total biaya tenga kerja langsung Rp 371.040,00
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Biaya Listrik Rp 1.027,10 /bln x 15,46% = Rp 158,79
Biaya Air Rp 20.000,00 /bln x 15,46% = Rp 3.092,00
Biaya Telepon Rp 7.680,00 /bln x 15,46% = Rp 1.187,33
Depresiasi Aktiva Tetap
Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 15,46% = Rp 64.416,67
Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 15,46% = Rp 15.460,00
Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 15,46% = Rp 30.920,00
Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 115.234,78
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Listrik Rp 189.794,58 /bln x 15,46% = Rp 29.342,24
Biaya Air Rp 56.000,00 /bln x 15,46% = Rp 8.657,60
Biaya Telepon Rp 32.320 /bln x 15,46% = Rp 4. 996,67
Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 /bln x 15,46% = Rp 281.372,00
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 324.368,51
Total Biaya Overhead Pabrik Rp 439.603,30
Total Biaya Produksi Rp 9.314.443,30
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
57
d. Roti kering
Tabel 4.39. Perhitungan Biaya Produksi Roti Kering Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
Biaya Bahan Baku
Tepung cakra 17 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 170.000,00
Gula 10 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 105.000,00
Telur 34 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 51.000,00
Margarin Blue Band 7 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 161.000,00
Garam 1 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 2.000,00
Susu Kaleng 17 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 144.500,00
Susu Bubuk 13 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 455.000,00
Pengembang (Ragi) 1 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 40.000,00
Baking Powder 2 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 10.000,00
Total biaya bahan baku Rp 1.138.500,00
Biaya Bahan Penolong
Plastik Kemasan 715 lbr x Rp 650 /lbr = Rp 464.750,00
Total biaya bahan penolong Rp 464.750,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Produksi 3 Rp800.000 /bln x 5,10% = Rp 122.400,00
Total biaya tenga kerja langsung Rp 122.400,00
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Biaya Listrik Rp 1.027,10 /bln x 5,10% = Rp 52,38
Biaya Air Rp 20.000,00 /bln x 5,10% = Rp 1.020,00
Biaya Telepon Rp 7.680,00 /bln x 5,10% = Rp 391,68
Depresiasi Aktiva Tetap
Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 5,10% = Rp 21.250,00
Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 5,10% = Rp 5.100,00
Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 5,10% = Rp 10.200,00
Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 38.014,06
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Listrik Rp 189.794,58 /bln x 5,10% = Rp 9.679,52
Biaya Air Rp 56.000,00 /bln x 5,10% = Rp 2.856,00
Biaya Telepon Rp 32.320 /bln x 5,10% = Rp 1.648,32
Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 /bln x 5,10% = Rp 92.820,00
Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 107.003,84
Total Biaya Overhead Pabrik Rp 145.017,91
Total Biaya Produksi Rp 1.870.667,91
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
58
e. Roti choco chips
Tabel 4.40. Perhitungan Biaya Produksi Roti Choco Chips Sabita Bakery
Banjarmasin Bulan Januari 2019
Biaya Bahan Baku
Tepung cakra 12 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 120.000,00
Gula 6 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 63.000,00
Telur 48 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 72.000,00
Margarin Blue Band 6 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 138.000,00
Garam 1 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 2.000,00
Susu Kaleng 12 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 102.000,00
Susu Bubuk 5 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 175.000,00
Pengembang (Ragi) 1 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 40.000,00
Baking Powder 1 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 5.000,00
Coklat 15 batang x Rp 15.000 /batang = Rp 225.000,00
Choco Chips 16 bungkus x Rp 12.500 /bungkus = Rp 200.000,00
Perasa Coklat 2 botol x Rp 8.000 /botol = Rp 16.000,00
Total biaya bahan baku Rp 1.158.000,00
Biaya Bahan Penolong
Plastik Kemasan 455 lbr x Rp 650 /lbr = Rp 295.750,00
Total biaya bahan penolong Rp 295.750,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Produksi 3 Rp800.000 /bln x 3,25% = Rp 78.000,00
Total biaya tenga kerja langsung Rp 78.000,00
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik tetap
Biaya listrik Rp 1.027,10 /bln x 3,25% = Rp 33,38
Biaya air Rp 20.000,00 /bln x 3,25% = Rp 650,00
Biaya telepon Rp 7.680,00 /bln x 3,25% = Rp 249,60
Depresiasi aktiva tetap
Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 3,25% = Rp 13.541,67
Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 3,25% = Rp 3.250,00
Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 3,25% = Rp 6.500,00
Total biaya overhead pabrik tetap Rp 24.224,65
Biaya overhead pabrik variabel
Biaya listrik Rp 189.794,58 /bln x 3,25% = Rp 6.168,32
Biaya air Rp 56.000,00 /bln x 3,25% = Rp 1.820,00
Biaya telepon Rp 32.320 /bln x 3,25% = Rp 1.050,40
Biaya gas elpiji Rp 1.820.000 /bln x 3,25% = Rp 59.150,00
Total Biaya overhead pabrik variabel Rp 68.188,72
Total biaya overhead pabrik Rp 92.413,37
Total Biaya Produksi Rp 1.624.163,37
Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)
59
Untuk menghitung biaya persatuan yang dikeluarkan Sabita Bakery
Banjarmasin perlu dihitung unit ekuivalen untuk periode bulan Januari
2019 dengan perhitungan sebagai berikut:
1) Biaya bahan baku
a) Biaya bahan baku roti tawar yang dikeluarkan pada bulan Januari
dapat menghasilkan 3.540 bungkus produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%. Hal
ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp18.533.000 tersebut telah
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 3.540
bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses.
Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti tawar
adalah 3.540 bungkus + (0 x 100%) = 3.540 bungkus.
b) Biaya bahan baku roti bantal yang dikeluarkan pada bulan Januari
dapat menghasilkan 2.702 bungkus produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%. Hal
ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp10.698.000,00 tersebut
telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 2.702
bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses.
Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti bantal
adalah 2.702 bungkus + (0 x 100%) = 2.702 bungkus.
c) Biaya bahan baku roti manis yang dikeluarkan pada bulan Januari
dapat menghasilkan 2.167 bungkus produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%. Hal
ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp7.637.000,00 tersebut telah
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 2.167
bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses.
Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti manis
adalah 2.167 bungkus + (0 x 100%) = 2.167 bungkus.
d) Biaya bahan baku roti kering yang dikeluarkan pada bulan Januari
dapat menghasilkan 715 bungkus produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%. Hal
60
ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp1.138.500,00 tersebut telah
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 715 bungkus
dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses. Dengan
demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti kering adalah 715
bungkus + (0 x 100%) = 715 bungkus.
e) Biaya bahan baku roti choco chips yang dikeluarkan pada bulan
Januari dapat menghasilkan 455 bungkus produk jadi dan tidak
ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.
hal ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp1.158.000,00 tersebut
telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 455
bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses.
Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti choco
chips adalah 455 bungkus + (0 x 100%) = 455 bungkus.
2) Biaya bahan penolong
a) Biaya bahan penolong roti tawar yang dikeluarkan pada bulan
Januari dapat menghasilkan 3.540 bungkus produk jadi dan tidak
ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan
penolong sebesar Rp1.468.000,00 tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 3.540 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti tawar adalah 3.540 +
(100% x 0) = 3.540 bungkus.
b) Biaya bahan penolong roti bantal yang dikeluarkan pada bulan
Januari dapat menghasilkan 2.702 bungkus produk jadi dan tidak
ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan
penolong sebesar Rp1.080.800,00 tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 2.702 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
61
unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti bantal adalah 2.702 +
(100% x 0) = 2.702 bungkus.
c) Biaya bahan penolong roti manis yang dikeluarkan pada bulan
Januari dapat menghasilkan 2.167 bungkus produk jadi dan tidak
ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan
penolong sebesar Rp866.800,00 tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 2.167 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti manis adalah 2.167 +
(100% x 0) = 2.167 bungkus.
d) Biaya bahan penolong roti kering yang dikeluarkan pada bulan
Januari dapat menghasilkan 715 bungkus produk jadi dan tidak
ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan
penolong sebesar Rp464.750,00 tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 715 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti kering adalah 715 +
(100% x 0) = 715 bungkus.
e) Biaya bahan penolong roti choco chips yang dikeluarkan pada
bulan Januari dapat menghasilkan 455 bungkus produk jadi dan
tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian
biaya bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan
penolong sebesar Rp295.750,00 tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 455 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti choco chips adalah
455 + (100% x 0) = 455 bungkus.
62
3) Biaya tenaga kerja langsung
a) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti tawar yang
dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp606.000,00 tersebut
dapat menghasilkan 3.540 bungkus produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 3.540 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti tawar adalah
3.540 bungkus + (0 x 100%) = 3.540 bungkus.
b) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti bantal yang
dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp462.480,00 tersebut
dapat menghasilkan 2.702 bungkus produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 2.702 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti bantal adalah
2.702 bungkus + (0 x 100%) = 2.702 bungkus.
c) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti manis yang
dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp371.040,00 tersebut
dapat menghasilkan 2.167 bungkus produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 2.167 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti manis adalah
2.167 bungkus + (0 x 100%) = 2.167 bungkus.
63
d) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti kering yang
dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp122.400,00 tersebut
dapat menghasilkan 715 bungkus produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 715 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti kering adalah
715 bungkus + (0 x 100%) = 715 bungkus.
e) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti choco chips
yang dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp78.000,00
tersebut dapat menghasilkan 455 bungkus produk jadi dan tidak
ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebesar 455 bungkus dan 0 bungkus
(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian
unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti choco chips
adalah 455 bungkus + (0 x 100%) = 455 bungkus.
4) Biaya overhead pabrik tetap
a) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti tawar pada
bulan Januari sebesar Rp188.206,68 dapat menyelesaikan 3.540
produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat
penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%. Hal ini
berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 3.540
bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam
proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap
roti tawar adalah 3.540 bungkus + (0 x 100%) = 3.540 bungkus.
64
b) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti bantal pada
bulan Januari sebesar Rp143.633,52 dapat menyelesaikan 2.702
produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat
penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%. Hal ini
berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 2.702
bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam
proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap
roti bantal adalah 2.702 bungkus + (0 x 100%) = 2.702 bungkus.
c) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti manis pada
bulan Januari sebesar Rp115.234,78 dapat menyelesaikan 2.167
produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat
penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%. Hal ini
berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 2.167
bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam
proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap
roti manis adalah 2.167 bungkus + (0 x 100%) = 2.167 bungkus.
d) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti kering pada
bulan Januari sebesar Rp38.014,06 dapat menyelesaikan 715
produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat
penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%. Hal ini
berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 715 bungkus
dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam proses.
Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap roti
kering adalah 715 bungkus + (0 x 100%) = 715 bungkus.
e) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti choco chips
pada bulan Januari sebesar Rp24.224,65 dapat menyelesaikan
455 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan
tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%.
65
Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 455 bungkus
dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam proses.
Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap roti
choco chips adalah 455 bungkus + (0 x 100%) = 455 bungkus.
5) Biaya overhead pabrik variabel
a) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti tawar
pada bulan Januari sebesar Rp529.773,93 dapat menyelesaikan
3.540 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan
tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik variabel sebesar
100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik variabel
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi
sebesar 3.540 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya
overhead pabrik variabel roti tawar adalah 3.540 bungkus + (0 x
100%) = 3.540 bungkus.
b) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti bantal
pada bulan Januari sebesar Rp404.306,68 dapat menyelesaikan
2.702 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan
tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik variabel sebesar
100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik variabel
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi
sebesar 2.702 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya
overhead pabrik variabel roti bantal adalah 2.702 bungkus + (0
x 100%) = 2.702 bungkus.
c) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti manis
pada bulan Januari sebesar Rp324.368,51 dapat menyelesaikan
2.167 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan
tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik variabel sebesar
100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik variabel
66
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi
sebesar 2.167 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya
overhead pabrik variabel roti manis adalah 2.167 bungkus + (0
x 100%) = 2.167 bungkus.
d) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti kering
pada bulan Januari sebesar Rp107.003,84 dapat menyelesaikan
715 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan
tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik variabel sebesar
100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik variabel
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi
sebesar 715 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya
overhead pabrik variabel roti kering adalah 715 bungkus + (0 x
100%) = 715 bungkus.
e) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti choco
chips pada bulan Januari sebesar Rp68.188,72 dapat
menyelesaikan 455 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam
proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik
variabel sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead
pabrik variabel tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 455 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0)
persediaan produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi
biaya overhead pabrik variabel roti choco chips adalah 455
bungkus + (0 x 100%) = 455 bungkus.
4. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti
Perhitungan harga pokok perbungkus roti yang diproduksi Sabita
Bakery Banjarmasin untuk produk roti tawar, roti bantal, roti manis, roti
kering dan roti choco chips dalam bulan Januari 2019 disajikan dalam tabel
4.41 sampai dengan tabel 4.45 sebagai berikut:
67
Tabel 4.41. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti
Tawar Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit
Ekuivalen
Harga pokok produk
perbungkus roti
Biaya Bahan Baku Rp 18.533.000,00 3.540 Rp 5.235,31
Biaya Bahan Penolong Rp 1.468.000,00 3.540 Rp 414,69
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 606.000,00 3.540 Rp 171,19
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 188.206,88 3.540 Rp 53,17
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 529.773,93 3.540 Rp 149,65
Total Biaya Rp 21.324.980,81 Rp 6.024,01
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019
Tabel 4.42. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti
Bantal Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit
Ekuivalen
Harga pokok produk
perbungkus roti
Biaya Bahan Baku Rp 10.698.000,00 2.702 Rp 3.959,29
Biaya Bahan Penolong Rp 1.080.800,00 2.702 Rp 400,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 462.480,00 2.702 Rp 171,16
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 143.633,52 2.702 Rp 53,16
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 404.306,68 2.702 Rp 149,63
Total Biaya Rp 12.789.220,20 Rp 4.733,24
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019
Tabel 4.43. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti
Manis Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit
Ekuivalen
Harga pokok produk
perbungkus roti
Biaya Bahan Baku Rp 7.637.000,00 2.167 Rp 3.524,23
Biaya Bahan Penolong Rp 866.800,00 2.167 Rp 400,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 371.040,00 2.167 Rp 171,22
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 115.234,78 2.167 Rp 53,18
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 324.368,51 2.167 Rp 149,69
Total Biaya Rp 9.314.443,30 Rp 4.298,31
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019
68
Tabel 4.44. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti
Kering Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit
Ekuivalen
Harga pokok produk
perbungkus roti
Biaya Bahan Baku Rp 1.138.500,00 715 Rp 1.592,31
Biaya Bahan Penolong Rp 464.750,00 715 Rp 650,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 122.400,00 715 Rp 171,19
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 38.014,06 715 Rp 53,17
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 107.003,84 715 Rp 149,66
Total Biaya Rp 1.870.667,91 Rp 2.616,36
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019
Tabel 4.45. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti
Choco Chips Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit
Ekuivalen
Harga pokok produk
perbungkus roti
Biaya Bahan Baku Rp 1.158.000,00 455 Rp 2.545,05
Biaya Bahan Penolong Rp 295.750,00 455 Rp 650,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 78.000,00 455 Rp 171,43
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 24.224,65 455 Rp 53,24
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 68.188,72 455 Rp 149,87
Total Biaya Rp 1.624.163,37 Rp 3.569,59
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019
5. Laporan Biaya Produksi yang Disarankan Oleh Penulis
Berikut laporan biaya produksi yang disarankan penulis untuk Sabita
Bakery Banjarmasin berdasarkan perhitungan harga pokok produksi sesuai
dengan konsep Akuntansi Biaya yang disajikan pada tabel 4.46 sampai
dengan 4.50 berikut ini:
69
Tabel 4.46. Laporan Biaya Produksi Roti Tawar Bulan Januari 2019
Sabita Bakery Banjarmasin
Data Produksi :
Dimasukkan dalam proses 3.540
Produk jadi yang ditransfer kegudang
Produk dalam proses akhir
Jumlah produk yang dihasilkan 3.540
Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019 :
Total Per bungkus
Biaya bahan baku Rp 18.533.000,00 Rp 5.235,31
Biaya bahan penolong Rp 1.468.000,00 Rp 414,69
Biaya tenaga kerja Rp 606.000,00 Rp 171,19
Biaya overhead pabrik tetap Rp 188.206,88 Rp 53,17
Biaya overhead pabrik variabel Rp 529.773,93 Rp 149,65
Jumlah Rp 21.324.980,81 Rp 6.024,01
Perhitungan Biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang
3.540 x Rp 6.024,01 Rp 21.324.980,81
Jumlah biaya produksi yang dibebankan
dalam bulan Januari 2019 Rp 21.324.980,81
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019
70
Tabel 4.47. Laporan Biaya Produksi Roti Bantal Bulan Januari 2019
Sabita Bakery Banjarmasin
Data Produksi :
Dimasukkan dalam proses 2.702
Produk jadi yang ditransfer kegudang
Produk dalam proses akhir
Jumlah produk yang dihasilkan 2.702
Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019 :
Total Per bungkus
Biaya bahan baku Rp 10.698.000,00 Rp 3.959,29
Biaya bahan penolong Rp 1.080.800,00 Rp 400,00
Biaya tenaga kerja Rp 462.480,00 Rp 171,16
Biaya overhead pabrik tetap Rp 143.633,52 Rp 53,16
Biaya overhead pabrik variabel Rp 404.306,68 Rp 149,63
Jumlah Rp 12.789.220,20 Rp 4.733,24
Perhitungan Biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang
2.702 x Rp 4.733,24 Rp 12.789.220,20
Jumlah biaya produksi yang dibebankan
dalam bulan Januari 2019 Rp 12.789.220,20
Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2019
71
Tabel 4.48. Laporan Biaya Produksi Roti Manis Bulan Januari 2019
Sabita Bakery Banjarmasin
Data Produksi :
Dimasukkan dalam proses 2.167
Produk jadi yang ditransfer kegudang
Produk dalam proses akhir
Jumlah produk yang dihasilkan 2.167
Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019:
Total Per bungkus
Biaya bahan baku Rp 7.637.000,00 Rp 3.524,23
Biaya bahan penolong Rp 866.800,00 Rp 400,00
Biaya tenaga kerja Rp 371.040,00 Rp 171,22
Biaya overhead pabrik tetap Rp 115.234,78 Rp 53,18
Biaya overhead pabrik variabel Rp 324.368,51 Rp 149,69
Jumlah Rp 9.314.443,30 Rp 4.298,31
Perhitungan Biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang
2.167 x Rp 4.298,31 Rp 9.314.443,30
Jumlah biaya produksi yang dibebankan
dalam bulan Januari 2019 Rp 9.314.443,30
Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2019
72
Tabel 4.49. Laporan Biaya Produksi Roti Kering Bulan Januari 2019
Sabita Bakery Banjarmasin
Data Produksi :
Dimasukkan dalam proses 715
Produk jadi yang ditransfer kegudang
Produk dalam proses akhir
Jumlah produk yang dihasilkan 715
Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019:
Total Per bungkus
Biaya bahan baku Rp 1.138.500,00 Rp 1.592,31
Biaya bahan penolong Rp 464.750,00 Rp 650,00
Biaya tenaga kerja Rp 122.400,00 Rp 171,19
Biaya overhead pabrik tetap Rp 38.014,06 Rp 53,17
Biaya overhead pabrik variabel Rp 107.003,84 Rp 149,66
Jumlah Rp 1.870.667,91 Rp 2.616,32
Perhitungan Biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang
715 x Rp 2.616,32 Rp 1.870.667,91
Jumlah biaya produksi yang dibebankan
dalam bulan Januari 2019 Rp 1.870.667,91
Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2019
73
Tabel 4.50. Laporan Biaya Produksi Roti Choco Chips Bulan Januari 2019
Sabita Bakery Banjarmasin
Data Produksi :
Dimasukkan dalam proses 455
Produk jadi yang ditransfer kegudang
Produk dalam proses akhir
Jumlah produk yang dihasilkan 455
Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019:
Total Per bungkus
Biaya bahan baku Rp 1.158.000,00 Rp 2.545,05
Biaya bahan penolong Rp 295.750,00 Rp 650,00
Biaya tenaga kerja Rp 78.000,00 Rp 171,43
Biaya overhead pabrik tetap Rp 24.224,65 Rp 53,24
Biaya overhead pabrik variabel Rp 68.188,72 Rp 149,87
Jumlah Rp 1.624.163,37 Rp 3.569,59
Perhitungan Biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang
455 x Rp 3.569,59 Rp 1.624.163,37
Jumlah biaya produksi yang dibebankan
dalam bulan Januari 2019 Rp 1.624.163,37
Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2019
6. Jurnal yang Disarankan Penulis
Berikut ini jurnal yang disarankan penulis berdasarkan pembahasan ini.
Dalam metode ini barang-barang yang dikeluarkan akan dibebani harga
pokok pada akhir periode, berikut ini jurnal yang disarankan penulis:
a. Biaya produksi roti tawar dalam bulan Januari 2019, dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:
1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti tawar
Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp18.533.000,00
Persediaan bahan baku Rp18.533.000,00
74
2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti tawar
Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp1.468.000,00
Persediaan bahan penolong Rp1.468.000,00
3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti tawar
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp606.000,00
Gaji dan upah Rp606.000,00
4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti tawar
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp717.980,81
Berbagai rekening yang dikredit Rp717.980,81
5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
Persediaan produk jadi Rp 21.324.980,81
Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp18.533.000,00
Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 1.468.000,00
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 606.000,00
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 717.980,81
b. Biaya produksi roti bantal dalam bulan Januari 2019, dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:
1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti bantal
Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 10.689.000,00
Persediaan bahan baku Rp 10.689.000,00
2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti bantal
Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 1.080.800,00
Persediaan bahan penolong Rp1.080.800,00
3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti bantal
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp 462.480,00
Gaji dan upah Rp 462.480,00
4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti bantal
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp 547.940,20
Berbagai rekening yang dikredit Rp 547.940,20
75
5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
Persediaan produk jadi Rp 12.789.220,20
Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 10.698.000,00
Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 1.080.800,00
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 462.480,00
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 547.940,20
c. Biaya produksi roti manis dalam bulan Januari 2019, dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:
1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti manis
Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 7.637.000,00
Persediaan bahan baku Rp 7.637.000,00
2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti manis
Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 866.800,00
Persediaan bahan penolong Rp 866.800,00
3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti manis
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp 371.040,00
Gaji dan upah Rp 371.040,00
4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti manis
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp 439.603,30
Berbagai rekening yang dikredit Rp 439.603,30
5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
Persediaan produk jadi Rp 9.314.443,30
Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 7.637.000,00
Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 866.800,00
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 371.040,00
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 439.603,30
d. Biaya produksi roti kering dalam bulan Januari 2019, dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:
1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti kering
Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 1.138.500,00
Persediaan bahan baku Rp 1.138.500,00
76
2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti kering
Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 464.750,00
Persediaan bahan penolong Rp 464.750,00
3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti kering
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp 122.400,00
Gaji dan upah Rp 122.400,00
4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti kering
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp 145.017,91
Berbagai rekening yang dikredit Rp 145.017,91
5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
Persediaan produk jadi Rp 1.870.667,91
Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 1.138.500,00
Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 464.750,00
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 122.400,00
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 145.017,91
e. Biaya produksi roti choco chips dalam bulan Januari 2019, dicatat
dengan jurnal sebagai berikut:
1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti choco chips
Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 1.158.000,00
Persediaan bahan baku Rp 1.158.000,00
2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti choco chips
Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 295.750,00
Persediaan bahan penolong Rp 295.750,00
3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti choco chips
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp 78.000,00
Gaji dan upah Rp78.000,00
4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti choco chips
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp 92.413,37
Berbagai rekening yang dikredit Rp 92.413,37
77
5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
Persediaan produk jadi Rp 1.624.163,37
Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 1.158.000,00
Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 295.750,00
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 78.000,00
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 92.413,37