50
28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat Sabita Bakery Sabita Bakery Banjarmasin adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha manufaktur yang menjual berbagai macam roti. Sabita Bakery berdiri sejak 9 April 2008 yang berlokasi Jalan Zafri Zam-Zam Komplek LLSDP 1 RT 41 No. 11, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pemilik sekaligus mengelola Sabita Bakery Banjarmasin adalah ibu Indriani. Awal mula Sabita Bakery menjual hasil produknya di rumah, jadi rumahnya sebagai tempat memproduksi dan menjual produk roti. Lalu sabita bakery memproduksi dalam skala besar dan dititipkan di toko-toko, warung, minimarket, hal ini diharapkan agar masyarakat mengenal produk dari Sabita Bakery Banjarmasin dan sekarang membuka cabang di Jalan Pangeran M. Noor (Simpang Pasir Mas) RT 20 No. 36 Banjarmasin. Sabita Bakery Banjarmasin memproduksi rotinya secara terus menerus setiap harinya kecuali hari minggu libur. Sabita Bakery Banjarmasin menjual produk yang masih baru dengan kualitas yang baik dan diolah dari bahan- bahan pilihan yang bebas dari pengawet. Sabita Bakery Banjarmasin mempunyai motto “Bekerja Bersama dan Maju Bersama”. Sabita Bakery Banjarmasin memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) kecil dengan Nomor : 503-581/SIUP.KB-IX/BP2TM/2010 dengan modal awal Rp100.000.000,00 (termasuk tanah dan bangunan). 2. Struktur Organisasi Struktur adalah suatu bentuk diagram yang menunjukkan aspek-aspek penting perusahaan yang meliputi fungsi-fungsi utama dan hubungan masing-masing saluan wewenang, tanggung jawab, dan tugas mulai dari pimpinan dan karyawan. Organisasi adalah suatu sistem perserikatan yang formal, berstruktur dan terkoordinasi dari kelompok yang bekerjasama dalam mencapai suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL

PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat Sabita Bakery

Sabita Bakery Banjarmasin adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang usaha manufaktur yang menjual berbagai macam roti. Sabita Bakery

berdiri sejak 9 April 2008 yang berlokasi Jalan Zafri Zam-Zam Komplek

LLSDP 1 RT 41 No. 11, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pemilik

sekaligus mengelola Sabita Bakery Banjarmasin adalah ibu Indriani.

Awal mula Sabita Bakery menjual hasil produknya di rumah, jadi

rumahnya sebagai tempat memproduksi dan menjual produk roti. Lalu

sabita bakery memproduksi dalam skala besar dan dititipkan di toko-toko,

warung, minimarket, hal ini diharapkan agar masyarakat mengenal produk

dari Sabita Bakery Banjarmasin dan sekarang membuka cabang di Jalan

Pangeran M. Noor (Simpang Pasir Mas) RT 20 No. 36 Banjarmasin. Sabita

Bakery Banjarmasin memproduksi rotinya secara terus menerus setiap

harinya kecuali hari minggu libur. Sabita Bakery Banjarmasin menjual

produk yang masih baru dengan kualitas yang baik dan diolah dari bahan-

bahan pilihan yang bebas dari pengawet. Sabita Bakery Banjarmasin

mempunyai motto “Bekerja Bersama dan Maju Bersama”.

Sabita Bakery Banjarmasin memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP) kecil dengan Nomor : 503-581/SIUP.KB-IX/BP2TM/2010 dengan

modal awal Rp100.000.000,00 (termasuk tanah dan bangunan).

2. Struktur Organisasi

Struktur adalah suatu bentuk diagram yang menunjukkan aspek-aspek

penting perusahaan yang meliputi fungsi-fungsi utama dan hubungan

masing-masing saluan wewenang, tanggung jawab, dan tugas mulai dari

pimpinan dan karyawan.

Organisasi adalah suatu sistem perserikatan yang formal, berstruktur

dan terkoordinasi dari kelompok yang bekerjasama dalam mencapai suatu

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

29

tujuan tertentu, sedangkan organisasi hanyalah merupakan suatu wadah atau

alat saja.

Struktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukan hubungan

menurut kedudukan, kekuasaan dan wewenang antara mereka yang

bekerjasama untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional

suatu perusahaan.

Bagan 4.1 Struktur Organisasi Sabita Bakery Banjarmasin

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Melihat struktur organisasi diatas, maka strukur organisasi Sabita

Bakery Banjarmasin lini atau garis, hal ini berarti perintah mengalir secara

garis lurus atas atau pemilik perusahaan turun ke bawah. Sedangkan

tanggung jawab bergerak dari bawah ke atas. Berikut ini tugas masing-

masing setiap bagian:

a. Pemilik perusahaan

Berikut ini tugas pemilik perusahaan:

1) Bertanggung jawab atas penyediaan modal yang diperlukan

perusahaan.

2) Mengelola perusahaan secara keseluruhan agar kelangsungan hidup

perusahaan berjalan sesuai dengan tujuan yang ditentukan.

3) Mengurus semua urusan dengan pihak-pihak yang ada hubungan

dengan kegiatan perusahaan.

4) Merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan yang akan dijalankan

perusahaan.

5) Mengangkat atau memberhentikan karyawan dan memberikan gaji

karyawan.

Pemilik

Perusahaan/Kasir

Bagian

Produksi

Bagian

Penjualan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

30

6) Menentukan jumlah produk yang akan diproduksi.

7) Mengelola administrasi keuangan, mengatur dan bertanggung jawab

atas keuangan perusahaan.

8) Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli.

9) Menjaga kelancaran produksi serta kestabilan persediaan bahan baku.

b. Bagian produksi

Berikut ini tugas bagian produksi:

1) Bertanggung jawab atas produksi agar terlaksana secara terus menerus

menurut rencana yang telah di tentukan oleh pemilik.

2) Bertanggung jawab dalam pembuatan roti atas kualitas dan

kehigenisan.

3) Bertanggung jawab mempersiapkan yang akan diproduksi seperti

bahan mentah, bahan penolong, yang dibutuhkan untuk proses

produksi.

4) Bertanggung jawab dalam mempertahankan mutu produk serta

menjaga peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi.

5) Melakukan pembungkusan dan melakukan pengecekan prduk.

c. Bagian penjualan

Berikut ini tugas bagian penjualan:

1) Mengantar produk roti ke kios-kios yang ada di Banjarmasin yang

telah bekerja sama dengan Sabita Bakery Banjarmasin.

2) Mengatur hubungan dengan relasi (langganan).

3) Memperhatikan keadaan pasar dan perkembangan pemasaran hasil

produksi sendiri maupun pesaing.

3. Bidang Usaha

Sabita Bakery Banjarmasin bergerak dibidang produksi dan penjualan

roti dengan sistem hanya penjualan tunai tidak ada penjualan kredit.

Kegiatan produksi roti dilakukan secara massa dan terus menerus setiap

harinya, karena roti yang diproduksi akan dijual untuk satu hari saja. Sabita

Bakery Banjarmasin dapat memproduksi berbagai macam roti setiap hari,

dalam pembahasan ini saya sebagai penulis mengambil 5 sampel produk,

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

31

yaitu roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering dan roti choco chips.

Untuk perhitungan harga pokok produksi penulis menggunakan metode

harga pokok proses.

4. Bahan-bahan dan Peralatan yang Digunakan dalam Proses Produksi

Bahan-bahan yang digunakan oleh Sabita Bakery Banjarmasin bahan-

bahan dengan kualitas yang baik, Sabita Bakery Banjarmasin sangat

memperhatikan kualitas agar cita rasa yang diproduksi oleh Sabita Bakery

Banjarmasin terjaga tidak berubah tekstur dan rasanya, dan juga kualitas

yang baik akan menghasilkan produk yang baik dan mengurangi produksi

gagal. Jumlah pemakaian bahan baku yang digunakan dalam proses

pembuatan roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering dan roti choco chips

adalah :

a. Bahan baku roti tawar: (Jadi 30 Bungkus)

1) Tepung Cakra 9 kg

2) Gula 1 kg

3) Telur 6 butir

4) Margarin Blue Band 1 kg

5) Garam 20 gr

6) Susu Kaleng 1 kaleng

7) Susu Bubuk 1/2 kg

8) Pengembang (Ragi) 30 gr

9) Baking Powder 15 gr

10) Plastik Kemasan 30 lembar

11) Plester Bening 1 roll

b. Bahan baku roti bantal: (Jadi 30 Bungkus)

1) Tepung Cakra 9 kg

2) Gula 1 kg

3) Telur 6 butir

4) Margarin Blue Band 1 kg

5) Garam 20 gr

6) Susu Kaleng 1 kaleng

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

32

7) Susu Bubuk 1/2 kg

8) Pengembang (Ragi) 30 gr

9) Baking Powder 15 gr

10) Keju Cheddar 200 gr

11) Selai Coklat 250 gr

12) Selai Nanas 250 gr

13) Selai Blueberry 250 gr

14) Selai Strawberry 250 gr

15) Plastik Kemasan 30 lembar

c. Bahan baku roti manis: (Jadi 25 bungkus)

1) Tepung Cakra 7 kg

2) Gula 1 kg

3) Telur 5 butir

4) Margarin Blue Band 750 gr

5) Garam 20 gr

6) Susu Kaleng 1/3 kaleng

7) Susu Bubuk 1/4 kg

8) Pengembang (Ragi) 25 gr

9) Baking Powder 13 gr

10) Perasa Vanilla 5 ml

11) Plastik Kemasan 25 lembar

d. Bahan baku roti kering: (Jadi 20 bungkus)

1) Tepung Cakra 3 kg

2) Gula 1/2 kg

3) Telur 3 butir

4) Margarin Blue Band 300 gr

5) Garam 10 gr

6) Susu Kaleng 1/4 kaleng

7) Susu Bubuk 200 gr

8) Pengembang (Ragi) 30 gr

9) Baking Powder 5 gr

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

33

10) Plastik Kemasan 20 lembar

e. Bahan baku roti choco chips: (Jadi 17 Bungkus)

1) Tepung Cakra 3 kg

2) Gula 1/2 kg

3) Telur 3 butir

4) Margarin Blue Band ½ kg

5) Garam 10 gr

6) Susu Kaleng 1/2 kaleng

7) Susu Bubuk 200 gr

8) Pengembang (Ragi) 30 gr

9) Baking Powder 5 gr

10) Coklat 200 gr

11) Choco Chips 200 gr

12) Perasa Coklat 5 ml

13) Plastik Kemasan 17 lembar

f. Peralatan yang digunakan

Dalam melakukan proses produksi perusahaan menggunakan

peralatan-peralatan sebagai berikut:

Tabel 4.1. Jenis Peralatan yang Digunakan Dalam Proses Produksi

Sabita Bakery Banjarmasin

No. Jenis Alat Kegunaan/Fungsi

1. Timbangan Digital Digunakan untuk menimbang bahan baku dan adonan sesuai takarannya.

2. Mesin Mixer Digunakan untuk mengaduk adonan hingga tercampur rata.

3. Gas Deck Oven Digunakan untuk memanggang adonan roti.

4. Kave Digunakan untuk mengiris atau memotong adonan roti agar mendapatkan

irisan dengan ukuran yang sama.

5. Spatula Digunakan untuk mengaduk adonan setelah dikocok dengan mixer dan untuk

memindahkan adonan.

6. Takaran Air Digunakan untuk menentukan banyaknya air yang akan digunakan dalam

pembuatan adonan roti.

7. Loyang Digunakan untuk meletakan adonan roti yang sudah dibentuk.

8. Kuas Digunakan mengoles loyang dengan margarin.

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

34

5. Proses Produksi

Proses produksi merupakan rangkaian kegiatan utama yang harus

dilakukan untuk merubah bahan mentah menjadi suatu barang yang berdaya

guna, proses produksi yang dijalankan oleh Sabita Bakery Banjarmasin

dilakukan secara massa dan terus menerus setiap harinya, terkecuali hari

minggu libur produksi.

Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Sabita Bakery Banjarmasin

dalam menjalankan proses produksi dari proses pembuatan bahan baku

sampai produk jadi siap dijual dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

a. Tahap awal

Tahap awal yaitu tahap yang merubah bahan mentah menjadi adonan

roti yang kalis dengan mencampurkan gula, tepung terigu, telur, margarin

dan dimasukkan kedalam mesin pengaduk roti (mesin mixer).

b. Tahap proses

1) Diamkan adonan selama 2 jam, setelah adonan mengembang dengan

baik dalam waktu 2 jam, maka adonan pun ditimbang sesuai dengan

berat yang diinginkan lalu diamkan sebentar lagi sampai adonan

lembut.

2) Setelah adonan lembut, maka adonan langsung dipotong dan

ditimbang kemudian dibentuk lalu didiamkan sebentar.

3) Adonan yang sudah dibentuk dan dimasukkan kedalam loyang

kemudian adonan dimasukkan kedalam oven hingga matang.

4) Adonan yang telah matang kemudian dikeluarkan dari oven, lalu

didinginkan beberapa saat. Setelah didinginkan, roti bisa dipotong-

potong dengan menggunakan kave.

c. Tahap akhir

Tahap ini adalah tahap untuk melakukan pengemasan pada roti agar

dapat menarik perhatian konsumen dan siap untuk dijual. Tahap-tahap

dalam proses produksi roti pada Sabita Bakery Banjarmasin dapat

dilihat pada bagan dibawah ini:

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

35

Bagan 4.2 Tahapan Proses Produksi Roti Pada Sabita Bakery Banjarmasin

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

6. Hasil Produksi dan Pemasaran

Fungsi pemasaran merupakan tujuan perusahaan untuk

mempertahankan eksistensinya agar perusahaan memperoleh laba atau

keuntungan dan mengembangkan usaha perusahaan tersebut agar memiliki

cabang yang lebih luas. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan

usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan

kebutuhan kepada pembeli.

Sabita Bakery Banjarmasin menggunakan cara pemasaran yang

langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung yaitu pelanggan dapat

membeli langsung di toko Sabita Bakery Banjarmasin agar dapat memilih

berbagai macam hasil produk roti yang telah diproduksi. Sedangkan

pemasaran yang tidak langsung yaitu pelanggan dapat membeli produk

Sabita Bakery Banjarmasin di kios-kios dan minimarket di area

Banjarmasin yang telah bekerjasama dengan Sabita Bakery Banjarmasin.

Apabila ada sisa roti dalam penjualan sehari-hari, Sabita Bakery

Banjarmasin akan menjual ke pembeli yang menggunakan untuk pakan

ikan, karena roti merupakan makanan yang tidak tahan lama dan tidak

Penyiapan Bahan

Tahap Awal (Pengadonan)

Tahap Proses (Pembentukan dan Pemanggangan)

Tahap Akhir (Pengemasan)

Hasil Akhir (Roti siap dijual)

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

36

mungkin melakukan penjualan dengan roti tersebut untuk beberapa hari

kedepan melebihi dalam 3 hari.

Hasil produksi dan pembagian persentase pembebanan yang tersedia

pada tabel dibawah ini digunakan penulis untuk menghitung biaya overhead

pabrik yang dikeluarkan dalam memproduksi semua jenis produk roti.

Tabel 4.2. Hasil Produksi Pada Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Nama Produk

Jumlah

Produksi

(Bungkus)

Harga

Penjualan Jumlah Persentase

1. Roti Tawar 3.540 Rp 10.000 Rp 35.400.000 25,25%

2. Roti Bantal 2.702 Rp 9.000 Rp 24.318.000 19,27%

3. Roti Kering 715 Rp 5.000 Rp 3.575.000 5,10%

4. Roti Manis 2.167 Rp 7.000 Rp 15.169.000 15,46%

5. Roti Susu Vanila 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

6. Roti Coklat Vanila 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

7. Roti Keju Vanila 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

8. Roti Full Coklat 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

9. Roti Vanilla Coklat 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

10. Roti Kombinasi Coklat Vanila 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

11. Roti Gulung Coklat 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

12. Roti Gulung Keju 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

13. Roti Boy 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

14. Roti Pizza 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

15. Roti Full Keju 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

16. Roti Coklat Keju 370 Rp 5.000 Rp 1.850.000 2,64%

17. Roti Choco Chips 455 Rp 5.000 Rp 2.275.000 3,25%

Jumlah 14.019 Rp 96.000 Rp 102.937.000 100,00%

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Perhitungan persentase pada tabel di atas hanya untuk 5 produk:

a. Roti Tawar = 3.540

14.019 x 100 % = 25,25%

b. Roti Bantal = 2.702

14.019 x 100 % = 19,27%

c. Roti Manis = 2.167

14.019 x 100 % = 15,46%

d. Roti Kering = 715

14.019 x 100 % = 5,10%

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

37

e. Roti Choco Chips = 455

14.019 x 100 % = 3,25%

7. Penggolongan Biaya Menurut Perusahaan

Sabita Bakery Banjarmasin dalam menggolongkan harga pokok

produksi roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering dan roti choco chips

yang dihasilkan selama bulan Januari 2019 sebagai berikut:

a. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering, dan roti

choco chips disajikan pada tabel 4.3. sampai dengan tabel 4.7.

Tabel 4.3. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Tawar Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

No. Bahan Diperlukan Takaran

Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 436 kg 10.000/kg Rp 4.360.000

2. Gula 70 kg 10.500/kg Rp 735.000

3. Telur 874 butir 1.500/butir Rp 1.311.000

4. Margarin Blue Band 280 kg 23.000/kg Rp 6.440.000

5. Garam 2 kg 2.000/bungkus Rp 16.000

6. Susu Kaleng 66 kaleng 8.500/kaleng Rp 561.000

7. Susu Bubuk 126 kg 35.000/kg Rp 4.410.000

8. Pengembang (Ragi) 7,5 kg 40.000/bungkus Rp 600.000

9. Baking Powder 1,2 kg 5.000/buah Rp 100.000

10. Plastik Kemasan 3.540 lembar 400/lembar Rp 1.416.000

11. Plester Bening 26 roll 2.000/roll Rp 52.000

Jumlah Rp 20.001.000

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.4. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Bantal Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

No. Bahan Diperlukan Takaran

Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 191 kg 10.000/kg Rp 1.910.000

2. Gula 50 kg 10.500/kg Rp 525.000

3. Telur 390 butir 1.500/butir Rp 585.000

4. Margarin Blue Band 52 kg 23.000/kg Rp 1.196.000

5. Garam 1,5 kg 2.000/bungkus Rp 14.000

6. Susu Kaleng 78 kaleng 8.500/kaleng Rp 663.000

7. Susu Bubuk 78 kg 35.000/kg Rp 2.730.000

8. Pengembang (Ragi) 6,5 kg 40.000/bungkus Rp 480.000

9. Baking Powder 1,5 kg 5.000/buah Rp 75.000

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

38

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.5. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Manis Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.6. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Kering Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

No. Bahan Diperlukan Takaran

Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 17 kg 10.000/kg Rp 170.000

2. Gula 10 kg 10.500/kg Rp 105.000

3. Telur 34 butir 1.500/butir Rp 51.000

4. Margarin Blue Band 7 kg 23.000/kg Rp 161.000

5. Garam 160 gr 2.000/bungkus Rp 2.000

6. Susu Kaleng 17 kaleng 8.500/kaleng Rp 144.500

7. Susu Bubuk 13 kg 35.000/kg Rp 455.000

8. Pengembang (Ragi) 500 gr 40.000/bungkus Rp 40.000

9. Baking Powder 100 gr 5.000/buah Rp 10.000

10. Plastik Kemasan 715 lembar 650/lembar Rp 464.750

Jumlah Rp 1.603.250

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Lanjutan

10. Keju Cheddar 8,5 kg 20.000/batang Rp 900.000

11. Selai Coklat 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000

12. Selai Nanas 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000

13. Selai Blueberry 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000

14. Selai Strawberry 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000

15. Plastik Kemasan 2.702 lembar 400/lembar Rp 1.080.800

Jumlah Rp 11.778.800

No. Bahan Diperlukan Takaran

Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 181 kg 10.000/kg Rp 1.810.000

2. Gula 40 kg 10.500/kg Rp 420.000

3. Telur 380 butir 1.500/butir Rp 570.000

4. Margarin Blue Band 42 kg 23.000/kg Rp 966.000

5. Garam 1 kg 2.000/bungkus Rp 8.000

6. Susu Kaleng 68 kaleng 8.500/kaleng Rp 578.000

7. Susu Bubuk 68 kg 35.000/kg Rp 2.380.000

8. Pengembang (Ragi) 5,5 kg 40.000/bungkus Rp 400.000

9. Baking Powder 1 kg 5.000/buah Rp 50.000

10. Perasa Vanilla 700 ml 13.000/botol Rp 455.000

11. Plastik Kemasan 2.167 lembar 400/lembar Rp 866.800

Jumlah Rp 8.503.800

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

39

Tabel 4.7. Rincian Biaya Bahan Baku Roti Choco Chips Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

No. Bahan Diperlukan Takaran

Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 12 kg 10.000/kg Rp 120.000

2. Gula 6 kg 10.500/kg Rp 63.000

3. Telur 48 butir 1.500/butir Rp 72.000

4. Margarin Blue Band 6 kg 23.000/kg Rp 138.000

5. Garam 120 gr 2.000/bungkus Rp 2.000

6. Susu Kaleng 12 kaleng 8.500/kaleng Rp 102.000

7. Susu Bubuk 5 kg 35.000/kg Rp 175.000

8. Pengembang (Ragi) 150 gr 40.000/bungkus Rp 40.000

9. Baking Powder 120 gr 5.000/buah Rp 5.000

10. Coklat 3 kg 15.000/batang Rp 225.000

11. Choco Chips 3 kg 12.500/bungkus Rp 200.000

12. Perasa Coklat 100 ml 8.000/botol Rp 16.000

13. Plastik Kemasan 455 lembar 650/lembar Rp 295.750

Jumlah Rp 1.453.750

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

b. Biaya tenaga kerja

Biaya Tenaga Kerja yaitu biaya yang berupa gaji yang di keluarkan

oleh perusahaan untuk semua karyawan perusahaan. Berikut tabel rincian

biaya tenaga kerja Sabita Baker Banjarmasin.

Tabel 4.8. Rincian Biaya Tenaga Kerja Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bagian Pekerja Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Jumlah

1. Produksi 3 Rp 800.000 Rp 2.400.000

2. Penjualan 1 Rp 800.000 Rp 800.000

Total 4 Rp 3.200.000

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

c. Biaya lain-Lain

Biaya lain-lain yaitu biaya tambahan yang di keluarkan oleh

perusahaan untuk biaya pengolahan produk. Berikut tabel rincian biaya

lain-lain:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

40

Tabel 4.9. Rincian Biaya Lain-Lain Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Biaya Lain-Lain Biaya Perbulan

1. Biaya Listrik Rp 950.000

2. Biaya Air Rp 300.000

3. Biaya Telepon Rp 40.000

4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000

Jumlah Rp 3.110.000

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

8. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan

Perhitungan Harga Pokok Produk (HPP) untuk bulan Januari 2019 yang

diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:

HPP =Jumlah Total Biaya Produksi

Hasil Produksi (Unit)= Harga Pokok (Unit) (4)

Jumlah total biaya produksi terdiri dari jumlah biaya bahan baku,

jumlah biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain.

a. Harga pokok produk roti tawar

Total biaya produksi roti tawar untuk bulan Januari 2019 yang

diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:

Tabel 4.10. Total Biaya Produksi Roti Tawar

Bulan Januari 2019

No. Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi

1. Biaya Bahan Baku Rp 20.001.000 (lihat tabel 4.11.)

2. Biaya Tenaga Kerja Rp 808.000 (lihat tabel 4.12.)

3. Biaya Lain-Lain Rp 785.275 (lihat tabel 4.13.)

Jumlah Rp 21.594.275

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok

produk per bungkus roti tawar bulan Januari 2019, yaitu:

HPP =Rp21.594.275

3.540/bungkus= Rp6.100,08 atau Rp6.100/bungkus

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

41

Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-

lain dapat dilihat di tabel 4.11 sampai dengan tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.11. Biaya Bahan Baku Roti Tawar Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bahan Diperlukan Takaran

Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 436 kg 10.000/kg Rp 4.360.000

2. Gula 70 kg 10.500/kg Rp 735.000

3. Telur 874 butir 1.500/butir Rp 1.311.000

4. Margarin Blue Band 280 kg 23.000/kg Rp 6.440.000

5. Garam 2 kg 2.000/bungkus Rp 16.000

6. Susu Kaleng 66 kaleng 8.500/kaleng Rp 561.000

7. Susu Bubuk 126 kg 35.000/kg Rp 4.410.000

8. Pengembang (Ragi) 7,5 kg 40.000/bungkus Rp 600.000

9. Baking Powder 1,2 kg 5.000/buah Rp 100.000

10. Plastik Kemasan 3.540 lembar 400/lembar Rp 1.416.000

11. Plester Bening 26 roll 2.000/roll Rp 52.000

Jumlah Rp 20.001.000

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.12. Biaya Tenaga Kerja Roti Tawar Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah

1. Produksi 3 Rp 800.000 25,25% Rp 606.000

2. Penjualan 1 Rp 800.000 25,25% Rp 202.000

Total 4 Rp 1.600.000 Rp 808.000

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.13. Biaya Lain-Lain Roti Tawar Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah

1. Biaya Listrik Rp 950.000 25,25% Rp 239.875

2. Biaya Air Rp 300.000 25,25% Rp 75.750

3. Biaya Telepon Rp 40.000 25,25% Rp 10.100

4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 25,25% Rp 459.550

Jumlah Rp 3.110.000 Rp 785.275

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

42

b. Harga pokok produk roti bantal

Total biaya produksi roti bantal untuk bulan Januari 2019 yang

diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:

Tabel 4.14. Total Biaya Produksi Roti Bantal

Bulan Januari 2019

No Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi

1. Biaya Bahan Baku Rp 11.778.800 (lihat tabel 4.15.)

2. Biaya Tenaga Kerja Rp 616.640 (lihat tabel 4.16.)

3. Biaya Lain-Lain Rp 599.297 (lihat tabel 4.17.)

Jumlah Rp 12.994.737

Sumber : Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok

produk per bungkus roti bantal yaitu:

HPP =Rp 12.994.737

2.702/bungkus= Rp 4.809,30 atau Rp 4.809/bungkus

Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-

lain dapat dilihat di tabel 4.15 sampai dengan tabel 4.17 berikut ini:

Tabel 4.15. Biaya Bahan Baku Roti Bantal Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bahan Diperlukan Takaran Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 191 kg 10.000/kg Rp 1.910.000

2. Gula 50 kg 10.500/kg Rp 525.000

3. Telur 390 butir 1.500/butir Rp 585.000

4. Margarin Blue Band 52 kg 23.000/kg Rp 1.196.000

5. Garam 1,5 kg 2.000/bungkus Rp 14.000

6. Susu Kaleng 78 kaleng 8.500/kaleng Rp 663.000

7. Susu Bubuk 78 kg 35.000/kg Rp 2.730.000

8. Pengembang (Ragi) 6,5 kg 40.000/bungkus Rp 480.000

9. Baking Powder 1,5 kg 5.000/buah Rp 75.000

10. Keju Cheddar 8,5 kg 20.000/batang Rp 900.000

11. Selai Coklat 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000

12. Selai Nanas 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000

13. Selai Blueberry 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000

14. Selai Strawberry 13 kg 15.000/bungkus Rp 405.000

15. Plastik Kemasan 2.702 lembar 400/lembar Rp 1.080.800

Jumlah Rp 11.778.800

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

43

Tabel 4.16. Biaya Tenaga Kerja Roti Bantal Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah

1. Produksi 3 Rp 800.000 19,27% Rp 462.480

2. Penjualan 1 Rp 800.000 19,27% Rp 154.160

Total 4 Rp 1.600.000 Rp 616.640

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.17. Biaya Lain-Lain Roti Bantal Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah

1. Biaya Listrik Rp 950.000 19,27% Rp 183.065

2. Biaya Air Rp 300.000 19,27% Rp 57.810

3. Biaya Telepon Rp 40.000 19,27% Rp 7.708

4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 19,27% Rp 350.714

Jumlah Rp 3.110.000 Rp 599.297

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

c. Harga pokok produk roti manis

Total biaya produksi roti manis untuk bulan Januari 2019 yang

diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:

Tabel 4.18. Total Biaya Produksi Roti Manis

Bulan Januari 2019

No. Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi

1. Biaya Bahan Baku Rp 8.503.800 (lihat tabel 4.19.)

2. Biaya Tenaga Kerja Rp 494.720 (lihat tabel 4.20.)

3. Biaya Lain-Lain Rp 480.806 (lihat tabel 4.21.)

Jumlah Rp 9.479.326

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok

produk per bungkus roti manis bulan Januari 2019, yaitu:

HPP =Rp9.479.326

2.167/bungkus= Rp4.374,40 atau Rp4.374/bungkus

Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-

lain dapat dilihat di tabel 4.19 sampai dengan tabel 4.21 berikut ini:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

44

Tabel 4.19. Biaya Bahan Baku Roti Manis Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bahan Diperlukan Takaran

Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 181 kg 10.000/kg Rp 1.810.000

2. Gula 40 kg 10.500/kg Rp 420.000

3. Telur 380 butir 1.500/butir Rp 570.000

4. Margarin Blue Band 42 kg 23.000/kg Rp 966.000

5. Garam 1 kg 2.000/bungkus Rp 8.000

6. Susu Kaleng 68 kaleng 8.500/kaleng Rp 578.000

7. Susu Bubuk 68 kg 35.000/kg Rp 2.380.000

8. Pengembang (Ragi) 5,5 kg 40.000/bungkus Rp 400.000

9. Baking Powder 1 kg 5.000/buah Rp 50.000

10. Perasa Vanilla 700 ml 13.000/botol Rp 455.000

11. Plastik Kemasan 2.167 lembar 400/lembar Rp 866.800

Jumlah Rp 8.503.800

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.20. Biaya Tenaga Kerja Roti Manis Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah

1. Produksi 3 Rp 800.000 15,46% Rp 371.040,00

2. Penjualan 1 Rp 800.000 15,46% Rp 123.680,00

Total 4 Rp 1.600.000 Rp 494.720,00

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.21. Biaya Lain-Lain Roti Manis Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah

1. Biaya Listrik Rp 950.000 15,46% Rp 146.870,00

2. Biaya Air Rp 300.000 15,46% Rp 46.380,00

3. Biaya Telepon Rp 40.000 15,46% Rp 6.184,00

4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 15,46% Rp 281.372,00

Jumlah Rp 3.110.000 Rp 480.806,00

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

d. Harga pokok produk roti kering

Total biaya produksi roti kering untuk bulan Januari 2019 yang

diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

45

Tabel 4.22. Total Biaya Produksi Roti Kering

Bulan Januari 2019

No. Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi

1. Biaya Bahan Baku Rp 1.603.250 (lihat tabel 4.23.)

2. Biaya Tenaga Kerja Rp 163.200 (lihat tabel 4.24.)

3. Biaya Lain-Lain Rp 158.610 (lihat tabel 4.25.)

Jumlah Rp 1.925.060

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok

produk per bungkus roti kering bulan Januari 2019, yaitu:

HPP =Rp1.925.060

715/bungkus= Rp2.692,39 atau Rp2.692/bungkus

Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-

lain dapat dilihat di tabel 4.23 sampai dengan tabel 4.25 berikut ini:

Tabel 4.23. Biaya Bahan Baku Roti Kering Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bahan Diperlukan Takaran Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 17 kg 10.000/kg Rp 170.000

2. Gula 10 kg 10.500/kg Rp 105.000

3. Telur 34 butir 1.500/butir Rp 51.000

4. Margarin Blue Band 7 kg 23.000/kg Rp 161.000

5. Garam 160 gr 2.000/bungkus Rp 2.000

6. Susu Kaleng 17 kaleng 8.500/kaleng Rp 144.500

7. Susu Bubuk 13 kg 35.000/kg Rp 455.000

8. Pengembang (Ragi) 500 gr 40.000/bungkus Rp 40.000

9. Baking Powder 100 gr 5.000/buah Rp 10.000

10. Plastik Kemasan 715 lembar 650/lembar Rp 464.750

Jumlah Rp 1.603.250

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.24. Biaya Tenaga Kerja Roti Kering Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah

1. Produksi 3 Rp 800.000 5,10% Rp 122.400,00

2. Penjualan 1 Rp 800.000 5,10% Rp 40.800,00

Total 4 Rp 1.600.000 Rp 163.200,00

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

46

Tabel 4.25. Biaya Lain-Lain Roti Kering Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah

1. Biaya Listrik Rp 950.000 5,10% Rp 48.450,00

2. Biaya Air Rp 300.000 5,10% Rp 15.300,00

3. Biaya Telepon Rp 40.000 5,10% Rp 2.040,00

4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 5,10% Rp 92.820,00

Jumlah Rp 3.110.000 Rp 158.610,00

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

e. Harga pokok produk roti choco chips

Total biaya produksi roti choco chips untuk bulan Januari 2019 yang

diperhitungkan oleh Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:

Tabel 4.26. Total Biaya Produksi Roti Choco Chips

Bulan Januari 2019

No. Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi

1. Biaya Bahan Baku Rp 1.453.750 (lihat tabel 4.27.)

2. Biaya Tenaga Kerja Rp 104.000 (lihat tabel 4.28.)

3. Biaya Lain-Lain Rp 101.075 (lihat tabel 4.29.)

Jumlah Rp 1.658.825

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Sabita Bakery Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok

produk per bungkus Roti Choco Chips yaitu:

HPP =Rp1.658.825

455/bungkus= Rp3.645,77 atau Rp3.645/bungkus

Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-

lain dapat dilihat di tabel 4.27 sampai dengan tabel 4.29 berikut ini:

Tabel 4.27. Biaya Bahan Baku Roti Choco Chips Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bahan Diperlukan Takaran Digunakan Harga (Rp) Jumlah

1. Tepung Cakra 12 kg 10.000/kg Rp 120.000

2. Gula 6 kg 10.500/kg Rp 63.000

3. Telur 48 butir 1.500/butir Rp 72.000

4. Margarin Blue Band 6 kg 23.000/kg Rp 138.000

5. Garam 120 gr 2.000/bungkus Rp 2.000

6. Susu Kaleng 12 kaleng 8.500/kaleng Rp 102.000

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

47

Lanjutan

7. Susu Bubuk 5 kg 35.000/kg Rp 175.000

8. Pengembang (Ragi) 150 gr 40.000/bungkus Rp 40.000

9. Baking Powder 120 gr 5.000/buah Rp 5.000

10. Coklat 3 kg 15.000/batang Rp 225.000

11. Choco Chips 3 kg 12.500/bungkus Rp 200.000

12. Perasa Coklat 100 ml 8.000/botol Rp 16.000

13. Plastik Kemasan 455 lembar 650/lembar Rp 295.750

Jumlah Rp 1.453.750

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.28. Biaya Tenaga Kerja Roti Choco Chips Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Bagian Jumlah (Orang) Gaji Perbulan Persentase Jumlah

1. Produksi 3 Rp 800.000 3,25% Rp 78.000

2. Penjualan 1 Rp 800.000 3,25% Rp 26.000

Total 4 Rp 1.600.000 Rp 104.000

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.29. Biaya Lain-Lain Roti Choco Chips Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Biaya Lain-Lain Harga (Per Bulan) Persentase Jumlah

1. Biaya Listrik Rp 950.000 3,25% Rp 30.875

2. Biaya Air Rp 300.000 3,25% Rp 9.750

3. Biaya Telepon Rp 40.000 3,25% Rp 1.300

4. Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 3,25% Rp 59.150

Jumlah Rp 3.110.000 Rp 101.075

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Perhitungan harga pokok produk sebagaimana telah diuraikan diatas

dapat dikatakan masih kurang tepat, karena masih tidak sesuai dengan

konsep akuntansi biaya. Sabita Bakery Banjarmasin salah menggolongkan

biaya seperti biaya penolong dimasukkan kedalam biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja yang non produksi (gaji penjualan) dimasukkan kedalam

perhitungan biaya tenaga kerja produksi serta salah menggolongkan biaya

listrik, biaya air, biaya telepon, biaya gas elpiji, dimasukkan ke dalam biaya

lain-lain dan juga tidak melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

48

yang seharusnya dibebankan kedalam biaya overhead pabrik. Manfaat dari

penentuan harga pokok produk itu sendiri yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mengadakan perhitungan harga pokok produksi diperlukan

pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi.

b. Menentukan harga jual yang tepat untuk suatu hasil produksi perusahaan.

c. Untuk mengetahui besar kecilnya biaya yang dikeluarkan untuk

menghasilkan suatu produk.

d. Untuk mengetahui penjualan produk suatu perusahaan dalam penjualan

dalam menghasilkan laba atau rugi.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Penggolongan Biaya Disarankan Penulis

Penggolongan biaya yang dilakukan oleh perusahaan masih kurang

tepat dan belum sesuai dengan konsep akuntansi biaya. Perusahaan masih

salah memasukkan biaya bahan penolong kedalam biaya bahan baku,

perusahaan juga salah memasukkan biaya tenaga kerja tidak langsung

kedalam biaya tenaga kerja langsung, perusahaan juga salah memasukkan

biaya lain-lain yang seharusnya biaya overhead pabrik dengan serta tidak

menghitung penyusutan depresiasi aktiva tetap yang seharusnya dibebankan

kedalam biaya overhead pabrik, sedangkan menurut ilmu akuntansi biaya

penggolongan biaya terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong,

biaya tenaga kerja produksi atau biaya tenaga kerja langsung, serta biaya

overhead pabrik. Penggolongan biaya menurut penulis yang disajikan pada

tabel 4.30 sampai dengan 4.34 sebagai berikut:

Tabel 4.30. Penggolongan Biaya Roti Tawar yang Disarankan Penulis

Bulan Januari 2019

No. Biaya Keterangan

1. Biaya Bahan Baku Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin Blue Band, Garam, Susu

Kaleng, Susu Bubuk, Pengembang (Ragi), Baking Powder

2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan dan Plester Bening

3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

49

Lanjutan

4. Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Tetap

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon, Biaya

Depresiasi Aktiva Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon, dan Biaya Gas

Elpiji

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.31. Penggolongan Biaya Roti Bantal yang Disarankan Penulis

Bulan Januari 2019

No. Biaya Keterangan

1. Biaya Bahan Baku

Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin Blue Band,

Garam, Susu Kaleng, Susu Bubuk, Pengembang

(Ragi), Baking Powder, Keju Cheddar, Selai Coklat,

Selai Nanas, Selai Blueberry, Selai Strawberry

2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan

3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung

4. Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Tetap

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon, Biaya

Depresiasi Aktiva Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon, dan Biaya

Gas Elpiji

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.32. Penggolongan Biaya Roti Manis yang Disarankan Penulis

Bulan Januari 2019

No. Biaya Keterangan

1. Biaya Bahan Baku

Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin

Blue Band, Garam, Susu Kaleng, Susu

Bubuk, Pengembang (Ragi), Baking

Powder, Perasa Vanilla

2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan

3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung

4. Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Tetap

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,

Biaya Depresiasi Aktiva Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,

dan Biaya Gas Elpiji

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

50

Tabel 4.33. Penggolongan Biaya Roti Kering yang Disarankan Penulis

Bulan Januari 2019

No. Biaya Keterangan

1. Biaya Bahan Baku

Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin

Blue Band, Garam, Susu Kaleng, Susu

Bubuk, Pengembang (Ragi), Baking

Powder

2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan

3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung

4. Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Tetap

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,

Biaya Depresiasi Aktiva Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,

dan Biaya Gas Elpiji

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Tabel 4.34. Penggolongan Biaya Roti Choco Chips yang Disarankan Penulis

Bulan Januari 2019

No. Biaya Keterangan

1. Biaya Bahan Baku

Tepung Cakra, Gula, Telur, Margarin

Blue Band, Garam, Susu Kaleng, Susu

Bubuk, Pengembang (Ragi), Baking

Powder, Coklat, Choco Chips, Perasa

Coklat

2. Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan

3. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Langsung

4. Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Tetap

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,

Biaya Depresiasi Aktiva Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya Listrik, Biaya Air, Biaya Telepon,

dan Biaya Gas Elpiji

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

2. Perhitungan Depresiasi Aktiva Tetap

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemilik perusahaan

diperoleh informasi terkait dengan aktiva tetap, yang digunakan sebagai

dasar perhitungan depresiasi aktiva tetap. Harga perolehan aktiva tetap

didapat dari harga memperoleh aktiva tersebut. Nilai residu didapat dari

taksiran harga jual nilai masa manfaat di daerah tersebut (hasil wawancara

dengan pemilik) dan taksiran umur kegunaan di dapat dari taksiran masa

maksimal manfaat aktiva.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

51

Berikut adalah daftar aktiva tetap dan perhitungan depresiasi aktiva

tetap yang akan dibebankan kedalam biaya overhead pabrik yang

disarankan penulis untuk Sabita Bakery Banjarmasin:

Tabel 4.35. Daftar Aktiva Tetap Sabita Bakery Banjarmasin

Bulan Januari 2019

No. Nama Aktiva Tahun

Perolehan

Harga Perolehan

Persatuan Unit Total Harga

Perolehan

Umur

Ekonomis Nilai Residu

a b c d e=c*d f g

1. Bangunan 2000 Rp 500.000.000 1 Rp 500.000.000 30 Tahun Rp 350.000.000

2. Mesin Mixer 2008 Rp 5.000.000 4 Rp 20.000.000 10 Tahun Rp 8.000.000

3. Gas Deck Oven 2008 Rp 14.000.000 4 Rp 56.000.000 10 Tahun Rp 32.000.000

4. Timbangan

Digital 2008 Rp 65.000 2 Rp 130.000 5 Tahun Rp -

5. Kave 2008 Rp 65.000 4 Rp 260.000 7 Tahun Rp -

6. Spatula 2008 Rp 10.000 4 Rp 40.000 7 Tahun Rp -

7. Takaran Air 2008 Rp 35.000 2 Rp 70.000 5 Tahun Rp -

8. Loyang 2008 Rp 50.000 100 Rp 5.000.000 5 Tahun Rp -

9. Kuas 2008 Rp 15.000 4 Rp 60.000 3 Tahun Rp -

Jumlah Rp 519.240.000 Rp 581.560.000 Rp 390.000.000

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Berdasarkan data diatas rumus yang digunakan untuk menghitung

depresiasi aktiva tetap dengan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight

Line Methode) pada Sabita Bakery Banjarmasin sebagai berikut:

Depresiasi =Harga Perolehan - Nilai Residu

Taksiran Umur Kegunaan (1)

a. Bangunan

Depresiasi Pertahun:

Depresiasi =Rp500.000.000 - Rp350.000.000

30 Tahun= Rp5.000.000

Depresiasi Perbulan :

Rp5.0000.000 : 12 = Rp416.666,67

b. Mesin mixer

Depresiasi Pertahun:

Depresiasi =Rp20.000.000 - Rp8.000.000

10 Tahun= Rp1.200.000

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

52

Depresiasi Perbulan :

Rp1.200.000 : 12 = Rp100.000

c. Gas deck oven

Depresiasi Pertahun:

Depresiasi =Rp56.000.000 - Rp32.000.000

10 Tahun= Rp2.400.000

Depresiasi Perbulan :

Rp2.400.000 : 12 = Rp200.000

3. Perhitungan Biaya Produksi yang Disarankan Penulis

Tempat produksi Sabita Bakery Banjarmasin menyatu dengan rumah

pemiliknya agar mengetahui pemakaian listrik dan air untuk konsumsi

sendiri dan pemakaian untuk produksi roti dengan cara menghitung luas

bangunan.

Diketahui:

Luas Bangunan Sabita Bakery Banjarmasin adalah 120 m2, dengan

panjang 12 m2 dan lebar 10 m2, sedangkan Luas bangunan yang digunakan

untuk tempat produksi roti adalam 30 m2, dengan panjang 5 m2 dan lebar 6

m2. Dengan perbandingan 120 m2 : 30 m2. Listrik yang dibayarkan dalam

bulan Januari 2019 sebesar Rp950.000 dan air yang dibayarkan dalam bulan

Januari 2019 sebesar Rp300.000.

a. Perhitungan untuk pemakaian listrik sebagai berikut:

Rumah : 120 M2

Tempat produksi roti : 30 M2

Jumlah luas keseluruhan : 150 M2

Biaya listrik yang dibayarkan dalam bulan Januari 2019 : Rp950.000

1) Biaya listrik yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2019 untuk

pemakaian sendiri adalah sebesar Rp760.000 dengan perhitungan

sebagai berikut:

Biaya yang dikeluarkan =120

150 x Rp 950.000 = Rp 760.000

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

53

2) Biaya listrik yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2019 untuk

tempat produksi adalah sebesar Rp190.000 dengan perhitungan

sebagai berikut:

Biaya yang dikeluarkan =30

150 x Rp950.000 = Rp190.000

b. Perhitungan untuk pemakaian air sebagai berikut:

Rumah : 120 M2

Tempat produksi roti : 30 M2

Jumlah luas keseluruhan : 150 M2

Biaya air yang dibayarkan dalam bulan Januari 2019 : Rp300.000

1) Biaya air yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2019 untuk

pemakaian sendiri adalah sebesar Rp240.000 dengan perhitungan

sebagai berikut:

Biaya yang dikeluarkan =120

150 x Rp300.000 = Rp240.000

2) Biaya air yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2019 untuk tempat

produksi adalah sebesar Rp 60.000 dengan perhitungan sebagai

berikut:

Biaya yang dikeluarkan =30

150 x Rp300.000 = Rp60.000

Berdasarkan ini langkah-langkah untuk melakukan perhitungan biaya

produksi untuk produk roti tawar, roti bantal, roti manis, roti kering dan roti

choco chips yang disarankan penulis untuk Sabita Bakery Banjarmasin yang

disajikan pada tabel 4.36 sampai dengan 4.40 berikut ini:

a. Roti tawar

Tabel 4.36. Perhitungan Biaya Produksi Roti Tawar Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

Biaya Bahan Baku

Tepung cakra 436 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 4.360.000,00

Gula 70 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 735.000,00

Telur 874 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 1.311.000,00

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

54

Lanjutan

Margarin Blue Band 280 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 6.440.000,00

Garam 8 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 16.000,00

Susu Kaleng 66 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 561.000,00

Susu Bubuk 126 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 4.410.000,00

Pengembang (Ragi) 15 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 600.000,00

Baking Powder 20 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 100.000,00

Total biaya bahan baku Rp 18.533.000,00

Biaya Bahan Penolong

Plastik Kemasan 3.540 lbr x Rp 400 /lbr = Rp 1.416.000,00

Plester Bening 26 roll x Rp 2.000 /roll = Rp 52.000,00

Total biaya bahan penolong Rp 1.468.000,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Produksi 3 Rp800.000 /bln x 25,25% = Rp 606.000,00

Total biaya tenga kerja langsung Rp 606.000,00

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik Tetap

Biaya Listrik Rp 1.027,10 /bln x 25,25% = Rp 259,34

Biaya Air Rp 20.000,00 /bln x 25,25% = Rp 5.050,00

Biaya Telepon Rp 7.680,00 /bln x 25,25% = Rp 1.939,20

Depresiasi Aktiva Tetap

Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 25,25% = Rp 105.208,33

Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 25,25% = Rp 25.250,00

Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 25,25% = Rp 50.500,00

Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 188.206,68

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya Listrik Rp 189.794,58 /bln x 25,25% = Rp 47.923,13

Biaya Air Rp 56.000,00 /bln x 25,25% = Rp 14.140,00

Biaya Telepon Rp 32.320 /bln x 25,25% = Rp 8.160,80

Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 /bln x 25,25% = Rp 459.550,00

Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 529.773,93

Total Biaya Overhead Pabrik Rp 717.980,81

Total Biaya Produksi Rp 21.324.980,81

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

b. Roti bantal

Tabel 4.37. Perhitungan Biaya Produksi Roti Bantal Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

Biaya Bahan Baku

Tepung cakra 191 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 1.910.000,00

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

55

Lanjutan

Gula 50 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 525.000,00

Telur 390 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 585.000,00

Margarin Blue Band 52 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 1.196.000,00

Garam 7 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 14.000,00

Susu Kaleng 78 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 663.000,00

Susu Bubuk 78 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 2.730.000,00

Pengembang (Ragi) 12 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 480.000,00

Baking Powder 15 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 75.000,00

Keju Cheddar 45 batang x Rp 20.000 /batang = Rp 900.000,00

Selai Coklat 27 bungkus x Rp 15.000 /bungkus = Rp 405.000,00

Selai Nanas 27 bungkus x Rp 15.000 /bungkus = Rp 405.000,00

Selai Blueberry 27 bungkus x Rp 15.000 /bungkus = Rp 405.000,00

Selai Strawberry 27 bungkus x Rp 15.000 /bungkus = Rp 405.000,00

Total biaya bahan baku Rp 10.698.000,00

Biaya Bahan Penolong

Plastik Kemasan 2.702 lbr x Rp 400 /lbr = Rp 1.080.800,00

Lanjutan

Total biaya bahan penolong Rp 1.080.800,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Produksi 3 Rp800.000 /bln x 19,27% Rp 462.480,00

Total biaya tenga kerja langsung Rp 462.480,00

Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik tetap

Biaya listrik Rp 1.027,10 /bln x 19,27% = Rp 197,92

Biaya air Rp 20.000,00 /bln x 19,27% = Rp 3.854,00

Biaya telepon Rp 7.680,00 /bln x 19,27% = Rp 1.479,94

Depresiasi aktiva tetap

Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 19,27% = Rp 80.291,67

Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 19,27% = Rp 19.270,00

Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 19,27% = Rp 38.540,00

Total biaya overhead pabrik tetap Rp 143.633,52

Biaya overhead pabrik variabel

Biaya listrik Rp 189.794,58 /bln x 19,27% = Rp 36.573,42

Biaya air Rp 56.000,00 /bln x 19,27% = Rp 10.791,20

Biaya telepon Rp 32.320 /bln x 19,27% = Rp 6.228,06

Biaya gas elpiji Rp 1.820.000 /bln x 19,27% = Rp 350.714,00

Total Biaya overhead pabrik variabel Rp 404.306,68

Total biaya overhead pabrik Rp 547.940,20

Total Biaya Produksi Rp 12.789.220,20

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

56

c. Roti manis

Tabel 4.38. Perhitungan Biaya Produksi Roti Manis Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

Biaya Bahan Baku

Tepung cakra 181 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 1.810.000,00

Gula 40 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 420.000,00

Telur 380 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 570.000,00

Margarin Blue Band 42 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 966.000,00

Garam 4 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 8.000,00

Susu Kaleng 68 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 578.000,00

Susu Bubuk 68 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 2.380.000,00

Pengembang (Ragi) 10 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 400.000,00

Baking Powder 10 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 50.000,00

Perasa Vanilla 35 botol x Rp 13.000 /botol = Rp 455.000,00

Total biaya bahan baku Rp 7.637.000,00

Biaya Bahan Penolong

Plastik Kemasan 2.167 lbr x Rp 400 /lbr = Rp 866.800,00

Total biaya bahan penolong Rp 866.800,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Produksi 3 Rp800.000 /bln x 15,46% = Rp 371.040,00

Total biaya tenga kerja langsung Rp 371.040,00

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik Tetap

Biaya Listrik Rp 1.027,10 /bln x 15,46% = Rp 158,79

Biaya Air Rp 20.000,00 /bln x 15,46% = Rp 3.092,00

Biaya Telepon Rp 7.680,00 /bln x 15,46% = Rp 1.187,33

Depresiasi Aktiva Tetap

Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 15,46% = Rp 64.416,67

Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 15,46% = Rp 15.460,00

Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 15,46% = Rp 30.920,00

Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 115.234,78

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya Listrik Rp 189.794,58 /bln x 15,46% = Rp 29.342,24

Biaya Air Rp 56.000,00 /bln x 15,46% = Rp 8.657,60

Biaya Telepon Rp 32.320 /bln x 15,46% = Rp 4. 996,67

Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 /bln x 15,46% = Rp 281.372,00

Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 324.368,51

Total Biaya Overhead Pabrik Rp 439.603,30

Total Biaya Produksi Rp 9.314.443,30

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

57

d. Roti kering

Tabel 4.39. Perhitungan Biaya Produksi Roti Kering Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

Biaya Bahan Baku

Tepung cakra 17 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 170.000,00

Gula 10 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 105.000,00

Telur 34 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 51.000,00

Margarin Blue Band 7 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 161.000,00

Garam 1 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 2.000,00

Susu Kaleng 17 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 144.500,00

Susu Bubuk 13 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 455.000,00

Pengembang (Ragi) 1 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 40.000,00

Baking Powder 2 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 10.000,00

Total biaya bahan baku Rp 1.138.500,00

Biaya Bahan Penolong

Plastik Kemasan 715 lbr x Rp 650 /lbr = Rp 464.750,00

Total biaya bahan penolong Rp 464.750,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Produksi 3 Rp800.000 /bln x 5,10% = Rp 122.400,00

Total biaya tenga kerja langsung Rp 122.400,00

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik Tetap

Biaya Listrik Rp 1.027,10 /bln x 5,10% = Rp 52,38

Biaya Air Rp 20.000,00 /bln x 5,10% = Rp 1.020,00

Biaya Telepon Rp 7.680,00 /bln x 5,10% = Rp 391,68

Depresiasi Aktiva Tetap

Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 5,10% = Rp 21.250,00

Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 5,10% = Rp 5.100,00

Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 5,10% = Rp 10.200,00

Total Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 38.014,06

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya Listrik Rp 189.794,58 /bln x 5,10% = Rp 9.679,52

Biaya Air Rp 56.000,00 /bln x 5,10% = Rp 2.856,00

Biaya Telepon Rp 32.320 /bln x 5,10% = Rp 1.648,32

Biaya Gas Elpiji Rp 1.820.000 /bln x 5,10% = Rp 92.820,00

Total Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 107.003,84

Total Biaya Overhead Pabrik Rp 145.017,91

Total Biaya Produksi Rp 1.870.667,91

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

58

e. Roti choco chips

Tabel 4.40. Perhitungan Biaya Produksi Roti Choco Chips Sabita Bakery

Banjarmasin Bulan Januari 2019

Biaya Bahan Baku

Tepung cakra 12 kg x Rp 10.000 /kg = Rp 120.000,00

Gula 6 kg x Rp 10.500 /kg = Rp 63.000,00

Telur 48 butir x Rp 1.500 /butir = Rp 72.000,00

Margarin Blue Band 6 kg x Rp 23.000 /kg = Rp 138.000,00

Garam 1 bungkus x Rp 2.000 /bungkus = Rp 2.000,00

Susu Kaleng 12 kaleng x Rp 8.500 /kaleng = Rp 102.000,00

Susu Bubuk 5 kg x Rp 35.000 /kg = Rp 175.000,00

Pengembang (Ragi) 1 bungkus x Rp 40.000 /bungkus = Rp 40.000,00

Baking Powder 1 buah x Rp 5.000 /buah = Rp 5.000,00

Coklat 15 batang x Rp 15.000 /batang = Rp 225.000,00

Choco Chips 16 bungkus x Rp 12.500 /bungkus = Rp 200.000,00

Perasa Coklat 2 botol x Rp 8.000 /botol = Rp 16.000,00

Total biaya bahan baku Rp 1.158.000,00

Biaya Bahan Penolong

Plastik Kemasan 455 lbr x Rp 650 /lbr = Rp 295.750,00

Total biaya bahan penolong Rp 295.750,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Produksi 3 Rp800.000 /bln x 3,25% = Rp 78.000,00

Total biaya tenga kerja langsung Rp 78.000,00

Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik tetap

Biaya listrik Rp 1.027,10 /bln x 3,25% = Rp 33,38

Biaya air Rp 20.000,00 /bln x 3,25% = Rp 650,00

Biaya telepon Rp 7.680,00 /bln x 3,25% = Rp 249,60

Depresiasi aktiva tetap

Bangunan Rp 416.666,67 /bln x 3,25% = Rp 13.541,67

Mesin Mixer Rp 100.000,00 /bln x 3,25% = Rp 3.250,00

Gas Deck Oven Rp 200.000,00 /bln x 3,25% = Rp 6.500,00

Total biaya overhead pabrik tetap Rp 24.224,65

Biaya overhead pabrik variabel

Biaya listrik Rp 189.794,58 /bln x 3,25% = Rp 6.168,32

Biaya air Rp 56.000,00 /bln x 3,25% = Rp 1.820,00

Biaya telepon Rp 32.320 /bln x 3,25% = Rp 1.050,40

Biaya gas elpiji Rp 1.820.000 /bln x 3,25% = Rp 59.150,00

Total Biaya overhead pabrik variabel Rp 68.188,72

Total biaya overhead pabrik Rp 92.413,37

Total Biaya Produksi Rp 1.624.163,37

Sumber: Sabita Bakery Banjarmasin (diolah penulis, 2019)

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

59

Untuk menghitung biaya persatuan yang dikeluarkan Sabita Bakery

Banjarmasin perlu dihitung unit ekuivalen untuk periode bulan Januari

2019 dengan perhitungan sebagai berikut:

1) Biaya bahan baku

a) Biaya bahan baku roti tawar yang dikeluarkan pada bulan Januari

dapat menghasilkan 3.540 bungkus produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%. Hal

ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp18.533.000 tersebut telah

digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 3.540

bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses.

Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti tawar

adalah 3.540 bungkus + (0 x 100%) = 3.540 bungkus.

b) Biaya bahan baku roti bantal yang dikeluarkan pada bulan Januari

dapat menghasilkan 2.702 bungkus produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%. Hal

ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp10.698.000,00 tersebut

telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 2.702

bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses.

Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti bantal

adalah 2.702 bungkus + (0 x 100%) = 2.702 bungkus.

c) Biaya bahan baku roti manis yang dikeluarkan pada bulan Januari

dapat menghasilkan 2.167 bungkus produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%. Hal

ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp7.637.000,00 tersebut telah

digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 2.167

bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses.

Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti manis

adalah 2.167 bungkus + (0 x 100%) = 2.167 bungkus.

d) Biaya bahan baku roti kering yang dikeluarkan pada bulan Januari

dapat menghasilkan 715 bungkus produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%. Hal

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

60

ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp1.138.500,00 tersebut telah

digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 715 bungkus

dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses. Dengan

demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti kering adalah 715

bungkus + (0 x 100%) = 715 bungkus.

e) Biaya bahan baku roti choco chips yang dikeluarkan pada bulan

Januari dapat menghasilkan 455 bungkus produk jadi dan tidak

ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.

hal ini berarti bahwa biaya bahan baku Rp1.158.000,00 tersebut

telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 455

bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan dalam proses.

Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku roti choco

chips adalah 455 bungkus + (0 x 100%) = 455 bungkus.

2) Biaya bahan penolong

a) Biaya bahan penolong roti tawar yang dikeluarkan pada bulan

Januari dapat menghasilkan 3.540 bungkus produk jadi dan tidak

ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

penolong sebesar Rp1.468.000,00 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 3.540 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti tawar adalah 3.540 +

(100% x 0) = 3.540 bungkus.

b) Biaya bahan penolong roti bantal yang dikeluarkan pada bulan

Januari dapat menghasilkan 2.702 bungkus produk jadi dan tidak

ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

penolong sebesar Rp1.080.800,00 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 2.702 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

61

unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti bantal adalah 2.702 +

(100% x 0) = 2.702 bungkus.

c) Biaya bahan penolong roti manis yang dikeluarkan pada bulan

Januari dapat menghasilkan 2.167 bungkus produk jadi dan tidak

ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

penolong sebesar Rp866.800,00 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 2.167 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti manis adalah 2.167 +

(100% x 0) = 2.167 bungkus.

d) Biaya bahan penolong roti kering yang dikeluarkan pada bulan

Januari dapat menghasilkan 715 bungkus produk jadi dan tidak

ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

penolong sebesar Rp464.750,00 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 715 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti kering adalah 715 +

(100% x 0) = 715 bungkus.

e) Biaya bahan penolong roti choco chips yang dikeluarkan pada

bulan Januari dapat menghasilkan 455 bungkus produk jadi dan

tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian

biaya bahan penolong 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

penolong sebesar Rp295.750,00 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 455 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya bahan penolong roti choco chips adalah

455 + (100% x 0) = 455 bungkus.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

62

3) Biaya tenaga kerja langsung

a) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti tawar yang

dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp606.000,00 tersebut

dapat menghasilkan 3.540 bungkus produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 3.540 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti tawar adalah

3.540 bungkus + (0 x 100%) = 3.540 bungkus.

b) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti bantal yang

dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp462.480,00 tersebut

dapat menghasilkan 2.702 bungkus produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 2.702 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti bantal adalah

2.702 bungkus + (0 x 100%) = 2.702 bungkus.

c) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti manis yang

dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp371.040,00 tersebut

dapat menghasilkan 2.167 bungkus produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 2.167 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti manis adalah

2.167 bungkus + (0 x 100%) = 2.167 bungkus.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

63

d) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti kering yang

dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp122.400,00 tersebut

dapat menghasilkan 715 bungkus produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 715 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti kering adalah

715 bungkus + (0 x 100%) = 715 bungkus.

e) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi roti choco chips

yang dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp78.000,00

tersebut dapat menghasilkan 455 bungkus produk jadi dan tidak

ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

tenaga kerja langsung sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja langsung tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 455 bungkus dan 0 bungkus

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya tenaga kerja langsung roti choco chips

adalah 455 bungkus + (0 x 100%) = 455 bungkus.

4) Biaya overhead pabrik tetap

a) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti tawar pada

bulan Januari sebesar Rp188.206,68 dapat menyelesaikan 3.540

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%. Hal ini

berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah

digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 3.540

bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam

proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap

roti tawar adalah 3.540 bungkus + (0 x 100%) = 3.540 bungkus.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

64

b) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti bantal pada

bulan Januari sebesar Rp143.633,52 dapat menyelesaikan 2.702

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%. Hal ini

berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah

digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 2.702

bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam

proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap

roti bantal adalah 2.702 bungkus + (0 x 100%) = 2.702 bungkus.

c) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti manis pada

bulan Januari sebesar Rp115.234,78 dapat menyelesaikan 2.167

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%. Hal ini

berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah

digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 2.167

bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam

proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap

roti manis adalah 2.167 bungkus + (0 x 100%) = 2.167 bungkus.

d) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti kering pada

bulan Januari sebesar Rp38.014,06 dapat menyelesaikan 715

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%. Hal ini

berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah

digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 715 bungkus

dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam proses.

Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap roti

kering adalah 715 bungkus + (0 x 100%) = 715 bungkus.

e) Biaya overhead pabrik tetap untuk memproduksi roti choco chips

pada bulan Januari sebesar Rp24.224,65 dapat menyelesaikan

455 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan

tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik tetap sebesar 100%.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

65

Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik tetap tersebut telah

digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 455 bungkus

dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan produk dalam proses.

Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead pabrik tetap roti

choco chips adalah 455 bungkus + (0 x 100%) = 455 bungkus.

5) Biaya overhead pabrik variabel

a) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti tawar

pada bulan Januari sebesar Rp529.773,93 dapat menyelesaikan

3.540 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan

tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik variabel sebesar

100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik variabel

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi

sebesar 3.540 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya

overhead pabrik variabel roti tawar adalah 3.540 bungkus + (0 x

100%) = 3.540 bungkus.

b) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti bantal

pada bulan Januari sebesar Rp404.306,68 dapat menyelesaikan

2.702 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan

tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik variabel sebesar

100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik variabel

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi

sebesar 2.702 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya

overhead pabrik variabel roti bantal adalah 2.702 bungkus + (0

x 100%) = 2.702 bungkus.

c) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti manis

pada bulan Januari sebesar Rp324.368,51 dapat menyelesaikan

2.167 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan

tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik variabel sebesar

100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik variabel

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

66

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi

sebesar 2.167 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya

overhead pabrik variabel roti manis adalah 2.167 bungkus + (0

x 100%) = 2.167 bungkus.

d) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti kering

pada bulan Januari sebesar Rp107.003,84 dapat menyelesaikan

715 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan

tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik variabel sebesar

100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik variabel

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi

sebesar 715 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya

overhead pabrik variabel roti kering adalah 715 bungkus + (0 x

100%) = 715 bungkus.

e) Biaya overhead pabrik variabel untuk memproduksi roti choco

chips pada bulan Januari sebesar Rp68.188,72 dapat

menyelesaikan 455 produk jadi dan tidak ada persediaan dalam

proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik

variabel sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead

pabrik variabel tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 455 bungkus dan 0 bungkus (100% x 0)

persediaan produk dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi

biaya overhead pabrik variabel roti choco chips adalah 455

bungkus + (0 x 100%) = 455 bungkus.

4. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti

Perhitungan harga pokok perbungkus roti yang diproduksi Sabita

Bakery Banjarmasin untuk produk roti tawar, roti bantal, roti manis, roti

kering dan roti choco chips dalam bulan Januari 2019 disajikan dalam tabel

4.41 sampai dengan tabel 4.45 sebagai berikut:

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

67

Tabel 4.41. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti

Tawar Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019

Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit

Ekuivalen

Harga pokok produk

perbungkus roti

Biaya Bahan Baku Rp 18.533.000,00 3.540 Rp 5.235,31

Biaya Bahan Penolong Rp 1.468.000,00 3.540 Rp 414,69

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 606.000,00 3.540 Rp 171,19

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 188.206,88 3.540 Rp 53,17

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 529.773,93 3.540 Rp 149,65

Total Biaya Rp 21.324.980,81 Rp 6.024,01

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019

Tabel 4.42. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti

Bantal Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019

Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit

Ekuivalen

Harga pokok produk

perbungkus roti

Biaya Bahan Baku Rp 10.698.000,00 2.702 Rp 3.959,29

Biaya Bahan Penolong Rp 1.080.800,00 2.702 Rp 400,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 462.480,00 2.702 Rp 171,16

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 143.633,52 2.702 Rp 53,16

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 404.306,68 2.702 Rp 149,63

Total Biaya Rp 12.789.220,20 Rp 4.733,24

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019

Tabel 4.43. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti

Manis Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019

Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit

Ekuivalen

Harga pokok produk

perbungkus roti

Biaya Bahan Baku Rp 7.637.000,00 2.167 Rp 3.524,23

Biaya Bahan Penolong Rp 866.800,00 2.167 Rp 400,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 371.040,00 2.167 Rp 171,22

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 115.234,78 2.167 Rp 53,18

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 324.368,51 2.167 Rp 149,69

Total Biaya Rp 9.314.443,30 Rp 4.298,31

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

68

Tabel 4.44. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti

Kering Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019

Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit

Ekuivalen

Harga pokok produk

perbungkus roti

Biaya Bahan Baku Rp 1.138.500,00 715 Rp 1.592,31

Biaya Bahan Penolong Rp 464.750,00 715 Rp 650,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 122.400,00 715 Rp 171,19

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 38.014,06 715 Rp 53,17

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 107.003,84 715 Rp 149,66

Total Biaya Rp 1.870.667,91 Rp 2.616,36

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019

Tabel 4.45. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Bungkus Roti

Choco Chips Sabita Bakery Banjarmasin Bulan Januari 2019

Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit

Ekuivalen

Harga pokok produk

perbungkus roti

Biaya Bahan Baku Rp 1.158.000,00 455 Rp 2.545,05

Biaya Bahan Penolong Rp 295.750,00 455 Rp 650,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 78.000,00 455 Rp 171,43

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 24.224,65 455 Rp 53,24

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 68.188,72 455 Rp 149,87

Total Biaya Rp 1.624.163,37 Rp 3.569,59

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019

5. Laporan Biaya Produksi yang Disarankan Oleh Penulis

Berikut laporan biaya produksi yang disarankan penulis untuk Sabita

Bakery Banjarmasin berdasarkan perhitungan harga pokok produksi sesuai

dengan konsep Akuntansi Biaya yang disajikan pada tabel 4.46 sampai

dengan 4.50 berikut ini:

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

69

Tabel 4.46. Laporan Biaya Produksi Roti Tawar Bulan Januari 2019

Sabita Bakery Banjarmasin

Data Produksi :

Dimasukkan dalam proses 3.540

Produk jadi yang ditransfer kegudang

Produk dalam proses akhir

Jumlah produk yang dihasilkan 3.540

Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019 :

Total Per bungkus

Biaya bahan baku Rp 18.533.000,00 Rp 5.235,31

Biaya bahan penolong Rp 1.468.000,00 Rp 414,69

Biaya tenaga kerja Rp 606.000,00 Rp 171,19

Biaya overhead pabrik tetap Rp 188.206,88 Rp 53,17

Biaya overhead pabrik variabel Rp 529.773,93 Rp 149,65

Jumlah Rp 21.324.980,81 Rp 6.024,01

Perhitungan Biaya :

Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang

3.540 x Rp 6.024,01 Rp 21.324.980,81

Jumlah biaya produksi yang dibebankan

dalam bulan Januari 2019 Rp 21.324.980,81

Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2019

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

70

Tabel 4.47. Laporan Biaya Produksi Roti Bantal Bulan Januari 2019

Sabita Bakery Banjarmasin

Data Produksi :

Dimasukkan dalam proses 2.702

Produk jadi yang ditransfer kegudang

Produk dalam proses akhir

Jumlah produk yang dihasilkan 2.702

Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019 :

Total Per bungkus

Biaya bahan baku Rp 10.698.000,00 Rp 3.959,29

Biaya bahan penolong Rp 1.080.800,00 Rp 400,00

Biaya tenaga kerja Rp 462.480,00 Rp 171,16

Biaya overhead pabrik tetap Rp 143.633,52 Rp 53,16

Biaya overhead pabrik variabel Rp 404.306,68 Rp 149,63

Jumlah Rp 12.789.220,20 Rp 4.733,24

Perhitungan Biaya :

Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang

2.702 x Rp 4.733,24 Rp 12.789.220,20

Jumlah biaya produksi yang dibebankan

dalam bulan Januari 2019 Rp 12.789.220,20

Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2019

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

71

Tabel 4.48. Laporan Biaya Produksi Roti Manis Bulan Januari 2019

Sabita Bakery Banjarmasin

Data Produksi :

Dimasukkan dalam proses 2.167

Produk jadi yang ditransfer kegudang

Produk dalam proses akhir

Jumlah produk yang dihasilkan 2.167

Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019:

Total Per bungkus

Biaya bahan baku Rp 7.637.000,00 Rp 3.524,23

Biaya bahan penolong Rp 866.800,00 Rp 400,00

Biaya tenaga kerja Rp 371.040,00 Rp 171,22

Biaya overhead pabrik tetap Rp 115.234,78 Rp 53,18

Biaya overhead pabrik variabel Rp 324.368,51 Rp 149,69

Jumlah Rp 9.314.443,30 Rp 4.298,31

Perhitungan Biaya :

Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang

2.167 x Rp 4.298,31 Rp 9.314.443,30

Jumlah biaya produksi yang dibebankan

dalam bulan Januari 2019 Rp 9.314.443,30

Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2019

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

72

Tabel 4.49. Laporan Biaya Produksi Roti Kering Bulan Januari 2019

Sabita Bakery Banjarmasin

Data Produksi :

Dimasukkan dalam proses 715

Produk jadi yang ditransfer kegudang

Produk dalam proses akhir

Jumlah produk yang dihasilkan 715

Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019:

Total Per bungkus

Biaya bahan baku Rp 1.138.500,00 Rp 1.592,31

Biaya bahan penolong Rp 464.750,00 Rp 650,00

Biaya tenaga kerja Rp 122.400,00 Rp 171,19

Biaya overhead pabrik tetap Rp 38.014,06 Rp 53,17

Biaya overhead pabrik variabel Rp 107.003,84 Rp 149,66

Jumlah Rp 1.870.667,91 Rp 2.616,32

Perhitungan Biaya :

Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang

715 x Rp 2.616,32 Rp 1.870.667,91

Jumlah biaya produksi yang dibebankan

dalam bulan Januari 2019 Rp 1.870.667,91

Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2019

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

73

Tabel 4.50. Laporan Biaya Produksi Roti Choco Chips Bulan Januari 2019

Sabita Bakery Banjarmasin

Data Produksi :

Dimasukkan dalam proses 455

Produk jadi yang ditransfer kegudang

Produk dalam proses akhir

Jumlah produk yang dihasilkan 455

Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2019:

Total Per bungkus

Biaya bahan baku Rp 1.158.000,00 Rp 2.545,05

Biaya bahan penolong Rp 295.750,00 Rp 650,00

Biaya tenaga kerja Rp 78.000,00 Rp 171,43

Biaya overhead pabrik tetap Rp 24.224,65 Rp 53,24

Biaya overhead pabrik variabel Rp 68.188,72 Rp 149,87

Jumlah Rp 1.624.163,37 Rp 3.569,59

Perhitungan Biaya :

Harga pokok produk jadi yang ditransfer kegudang

455 x Rp 3.569,59 Rp 1.624.163,37

Jumlah biaya produksi yang dibebankan

dalam bulan Januari 2019 Rp 1.624.163,37

Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2019

6. Jurnal yang Disarankan Penulis

Berikut ini jurnal yang disarankan penulis berdasarkan pembahasan ini.

Dalam metode ini barang-barang yang dikeluarkan akan dibebani harga

pokok pada akhir periode, berikut ini jurnal yang disarankan penulis:

a. Biaya produksi roti tawar dalam bulan Januari 2019, dicatat dengan

jurnal sebagai berikut:

1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti tawar

Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp18.533.000,00

Persediaan bahan baku Rp18.533.000,00

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

74

2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti tawar

Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp1.468.000,00

Persediaan bahan penolong Rp1.468.000,00

3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti tawar

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp606.000,00

Gaji dan upah Rp606.000,00

4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti tawar

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp717.980,81

Berbagai rekening yang dikredit Rp717.980,81

5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

Persediaan produk jadi Rp 21.324.980,81

Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp18.533.000,00

Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 1.468.000,00

Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 606.000,00

Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 717.980,81

b. Biaya produksi roti bantal dalam bulan Januari 2019, dicatat dengan

jurnal sebagai berikut:

1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti bantal

Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 10.689.000,00

Persediaan bahan baku Rp 10.689.000,00

2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti bantal

Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 1.080.800,00

Persediaan bahan penolong Rp1.080.800,00

3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti bantal

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp 462.480,00

Gaji dan upah Rp 462.480,00

4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti bantal

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp 547.940,20

Berbagai rekening yang dikredit Rp 547.940,20

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

75

5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

Persediaan produk jadi Rp 12.789.220,20

Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 10.698.000,00

Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 1.080.800,00

Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 462.480,00

Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 547.940,20

c. Biaya produksi roti manis dalam bulan Januari 2019, dicatat dengan

jurnal sebagai berikut:

1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti manis

Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 7.637.000,00

Persediaan bahan baku Rp 7.637.000,00

2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti manis

Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 866.800,00

Persediaan bahan penolong Rp 866.800,00

3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti manis

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp 371.040,00

Gaji dan upah Rp 371.040,00

4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti manis

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp 439.603,30

Berbagai rekening yang dikredit Rp 439.603,30

5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

Persediaan produk jadi Rp 9.314.443,30

Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 7.637.000,00

Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 866.800,00

Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 371.040,00

Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 439.603,30

d. Biaya produksi roti kering dalam bulan Januari 2019, dicatat dengan

jurnal sebagai berikut:

1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti kering

Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 1.138.500,00

Persediaan bahan baku Rp 1.138.500,00

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

76

2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti kering

Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 464.750,00

Persediaan bahan penolong Rp 464.750,00

3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti kering

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp 122.400,00

Gaji dan upah Rp 122.400,00

4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti kering

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp 145.017,91

Berbagai rekening yang dikredit Rp 145.017,91

5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

Persediaan produk jadi Rp 1.870.667,91

Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 1.138.500,00

Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 464.750,00

Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 122.400,00

Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 145.017,91

e. Biaya produksi roti choco chips dalam bulan Januari 2019, dicatat

dengan jurnal sebagai berikut:

1) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku roti choco chips

Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 1.158.000,00

Persediaan bahan baku Rp 1.158.000,00

2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong roti choco chips

Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 295.750,00

Persediaan bahan penolong Rp 295.750,00

3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung roti choco chips

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp 78.000,00

Gaji dan upah Rp78.000,00

4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik roti choco chips

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp 92.413,37

Berbagai rekening yang dikredit Rp 92.413,37

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

77

5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

Persediaan produk jadi Rp 1.624.163,37

Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp 1.158.000,00

Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp 295.750,00

Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp 78.000,00

Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp 92.413,37