Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
100
100
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Pelayanan BKD Kabupaten Malang
Tuntutan pelayanan publik diera globalisasi sekarang ini yang menjadi
harapan dan dambaan masyarakat dan sekaligus merupakan gambaran
masyarakat terhadap kualitas kinerja birokrasi pemerintahan yang berimplikasi
luas terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Usaha dalam melakukan
perbaikan kinerja pelayanan dalam bidang kepegawaian secara berkelanjutan
terus ditingkatkan untuk mendorong terciptanya situasi yang kondusif kegiatan
penyelenggaraan pelayanan manajemen aparatur yang akan memberikan
kesejahteraan pada masyarakat.
Perbaikan kinerja pelayanan manajemen aparatur merupakan keputusan
yang strategis dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang yang
berimplikasi luas pada setiap aspek menuju perbaikan yang terus menerus
(continual improvement), serta proses jasa yang selalu berfokus pada
pelanggan (customer focus), baik pada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang ada pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada pada lingkungan
Pemerintah Kabupaten Malang maupun pada Masyarakat. Sesuai tugas pokok
dan fungsi jenis pelayanan Badan Kepegawaian Daerah yang diberikan kepada
aparatur disetiap Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Malang, masyarakat dan penerima layanan lainnya yaitu :
1. Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai;
2. Administrasi Kenaikan Gaji Berkala;
3. Administrasi Mutasi Pegawai;
101
101
4. Pengurusan Ijin Belajar;
5. Prosedur Pengajuan Kartu Pegawai;
6. Penerbitan Kartu Suami atau Istri;
7. Administrasi Pensiun;
8. Administrasi Pengajuan Cuti;
9. Pemberian Reward dan Punishment;
10. Pengurusan Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah;
11. Pengurusan Tugas Belajar;
12. Pembuatan Kartu Identitas Pegawai (ID CARD);
13. Pendidikan dan Pelatihan.
1. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, maka telah terjadi penggabungan Badan Pendidikan dan
Pelatihan dan Badan Kepegawaian Daerah menjadi satu organisasi perangkat
daerah yaitu Badan Kepegawaian Daerah. Dalam kedudukan tugas dan fungsi
Badan Kepegawaian Daerah sebagai unsur pendukung Bupati pelaksanaan
kegiatan akan di arahkan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu melaksanakan
penyelenggaraan manajemen kepegawaian di daerah yang berada dibawah
Bupati dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan
fungsi antara lain:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian daerah;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
102
102
Untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 11 huruf e dan pasal 13
Peraturan Daerah Kabupaten Malang nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah, ditetapkan dalam
Peraturan Bupati Malang Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang,:
a. Kedudukan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
Kedudukan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang dalam
ketetapan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2016 Bab II pasal 2, sebagai
berikut:
1) Badan Kepegawaian Daerah merupakan fungsi penunjang urusan
pemerintahan di bidang Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan;
2) Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
b. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
dalam ketetapan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2016 Bab III pasal 3,
sebagai berikut:
1) Susunan Organisasi Badan terdiri dari:
a) Kepala Badan;
b) Sekretariat;
c) Bidang Pengembangan dan Pembinaan Aparatur;
d) Bidang Mutasi Aparatur;
e) Bidang Pengolahan Data dan Informasi Aparatur;
103
103
f) Bidang Pendidikan dan Pelatihan Aparatur;
g) UPT; dan
h) Kelompok Jabatan Fungsional.
2) Sekretariat, Bidang, dan UPT sebagaiman dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh Sekretaris Badan, Kepala Bidang, dan
Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan.
3) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf h, dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala
Badan, barada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Bupati.
104
Gambar 5.1 : Bagan Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2016
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
BIDANG
MUTASI APARATUR
UPT
KEPALA BADAN
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
KEUANGAN DAN
ASET
SUB BAGIAN
PERENCANAAN,
EVALUASI DAN
PELAPORAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BIDANG MUTASI JABATAN DAN
KEPANGKATAN PIMPINAN TINGGI
PRATAMA DAN ADMINISTRASI
SUB BIDANG MUTASI JABATAN
DAN
KEPANGKATANFUNGSIONAL
SUB BIDANG MUTASI JABATAN
DAN KEPANGKATAN
FUNGSIONAL UMUM
BIDANG PENGEMBANGAN
DAN PEMBINAAN APARATUR
SUB BIDANG PENGEMBANGAN
DAN APARATUR
SUB BIDANG
KESEJAHTERAAN APARATUR
SUB BIDANG PEMBINAAN
DAN DISIPLIN APARATUR
BIDANG PENGOLAHAN DATA
DAN INFORMASI APARATUR
SUB BIDANG PENGOLAHAN
DATA DAN ARSIP
SUB BIDANG PELAYANAN
INFORMASI APARATUR
SUB BIDANG PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI APARATUR
BIDANG PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN APARATUR
SUB BIDANG PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
KEPEMIMPINAN
SUB BIDANG
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
FUNGSIONAL
SUB BIDANG PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN TEKNIS
105
c. Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
Dalam tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Malang, pada Bab IV Peraturan Bupati Malang Nomor 29 Tahun 2016 Pasal 4
tentang tugas dan Pasal 5 fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Malang
1. Tugas Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
a) Melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Kepegawaian serta
Pendidikan dan Pelatihan; dan
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang
tugasnya.
2. Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
a) Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk data
base serta analisa data untuk penyusunan program kegiatan;
b) Perencanaan strategis pada Badan Kepegawaian Daerah;
c) Perumusan kebijakan teknis Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara;
d) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan;
e) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kepegawaian;
f) Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan bidang kepegawaian;
g) Pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan
bidang kepegawaian;
h) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Badan Kepegawaian
Daerah;
i) Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan bidang
kepegawaian di lingkungan Pemerintah Daerah;
106
j) Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat,
Lembaga Pemerintah dan Lembaga lainnya;
k) Penyelenggaraan administrasi Aparatur Sipil Negara;
l) Pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian;
m) Perencanaan formasi dan pengembangan kepegawaian;
n) Persiapan kebijakan umum pengembangan Aparatur Sipil Negara
bidang Pendidikan dan Pelatihan;
o) Persiapan dan pelaksanaan administrasi pengangkatan, pemindahan
dan pemberhentian Aparatur Sipil Negara sesuai dengan norma
standar dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan;
p) Persiapan dan penetapan pensiun Aparatur Sipil Negara ;
q) Penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara
sesuai dengan norma standar dan prosedur yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan;
r) Pelaksanaan pemberian penghargaan dan tanda jasa kepada
Aparatur Sipil Negara;
s) Persiapan dan pelaksanaan administrasi kepangkatan Aparatur Sipil
Negara sesuai dengan norma standar dan prosedur yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan;
t) Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Aparatur Sipil Negara
secara komprehensif;
u) Penyiapan kebutuhan data dan atau informasi untuk penyusunan
program pengembangan Aparatur Sipil Negara;
v) Pendokumentasian tata naskah kepegawaian; dan
w) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
107
5.1.2 Perencanaan Peningkatan Kualitas SDM Aparatur Negara BKD
Kabupaten Malang dalam Perspektif Good Governance
Perencanaan peningkatan kualitas sumber daya aparatur merupakan
tanggungjawab pemerintah daerah, dalam hal ini Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang sebagai unsur pembantu Bupati dalam melaksanakan
program pembangunan daerah pada bidang kepegawaian. Di dalam
perencanaan peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur diarahkan
untuk mendukung visi misi kepala daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang yaitu melaksanakan kegiatan
pembangunan yang mengarah pada pembangunan Manajemen Sumberdaya
Aparatur Sipil Negara sehingga terwujudnya sumberdaya aparatur yang
berkompeten dan profesional untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari perencanaan jangka
panjang, menengah dan tahunan, yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara
pemerintahan dan masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 merupakan dokumen
perencanaan jangka menengah untuk periode 5 (lima) tahun ketiga,
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2016–2021. Berdasarkan Peraturan Bupati Malang
Nomor 15 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 61 Tahun
2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2016
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017, bahwa Rencana Kerja
Pemerintah Daerah merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, memuat rancangan
108
kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan
pendanaannya dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah.
Perencanaan Tahunan Perangkat Daerah atau disebut Rencana Kerja Perangkat
Daerah adalah dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode 1 (satu)
tahun. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, disebutkan bahwa Rencana Kerja Perangkat Daerah
memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat.
Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2017 merupakan
penggabungan antara Badan Kepegawaian Daerah dan Badan Pendidikan dan
Pelatihan menjadi satu Perangkat Daerah yaitu Badan Kepegawaian Daerah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Malang. Dokumen perencanaan tahunan yang disusun sebagai penjabaran
Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah yang baru memuat rencana
kegiatan pembangunan tahun berikutnya dan dilengkapi dengan kerangka
anggaran dan regulasi serta indikasi pembiayaan dua tahun kedepan yang
memuat tentang kebijakan, program dan kegiatan pembangunan. Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang sebagai institusi didaerah yang
merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah di Bidang Kepegawaian dan
mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang kepegawaian, maka
untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, dilaksanakan melalui pengawasan
aparatur, penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, peningkatan kualitas
109
pelayanan serta peningkatan kapasitas sumberdaya manusia. Sejalan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi maka dibidang pemerintahan sekarang ini
telah terjadi perubahan yang besar sekali, diantaranya adalah diwujudkannya
tata kepemerintahan yang baik dan bersih (clean governance). Upaya
mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, bersih dan berwibawa selalu
menjadi obsesi bagi rakyat dan pemerintahan di zaman modern sekarang ini.
Keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
yang telah dicapai, diperlukan adanya perwujudan dan kemampuan serta
kesungguhan aparatur negara untuk menjadi insan yang berkualitas, profesional
dan bertanggung jawab dalam menangani berbagai permasalahan sehingga
keberhasilan yang telah dicapai dapat terus dipelihara dan ditingkatkan serta
diarahkan pada peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya
manusia dan profesionalisme pada Aparatur Negara terus ditingkatkan guna
mewujudkan Aparatur Negara yang dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan
tugas negara, pemerintahan dan pembangunan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Tata
Ruang Wilayah adalah dokumen-dokumen yang menjadi pedoman dalam
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang
merupakan penjabaran dari visi dan misi Kepala Daerah. Sebagai bahan
masukan penyusunan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah adalah rancangan awal rencana strategis perangkat daerah. Selanjutnya
setelah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disahkan
maka menjadi acuan penyusunan rencana strategis perangkat daerah. Rencna
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dijabarkan dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah sebagai dokumen perencanaan tahunan.
110
Dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017
yang tertuang dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017, sebagaimana diubah dengan
Peraturan Bupati Malang Nomor 61 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2017. Badan Kepegawaian Daerah selaku Perangkat
Daerah juga berkewajiban menyusun Rencana Kerja sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi. Rencana Kerja merupakan penjabaran dari rencana straegis, yang
dalam penyusunannya mengacu pada rancangan awal Rencana Kerja
Pemerintah Daerah. Rencana Kerja juga sebagai bahan masukan untuk
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah. Rencana Kerja
dan Anggaran dimaksud selanjutnya menjadi salah satu acuan penyusunan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah. Rencana kerja juga perlu
mengakomodir hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan, Forum
Pemerintah Daerah, pokok-pokok pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan
kebijakan pemerintah pusat/Provinsi Jawa Timur.
Secara konseptual dalam penelitian ini, meneliti tentang pengembangan
sumber daya manusia aparatur dengan melihat perencanaan pendidikan dan
latihan (diklat) melalui diklat teknis dan peningkatan kompetensi teknis. Dalam
proses MSDM ada suatu usaha untuk memelihara, meningkatkan kemampuan,
kapasitas maupun profesionalisme pegawai. Pelatihan adalah proses sistemik
pengubahan perilaku para pegawai dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-
tujuan organisasional. Pelatihan dan pengembangan penting karena keduanya
merupakan cara yang digunakan oleh organisasi untuk mempertahankan,
menjaga, memelihara pegawai publik dalam organisasi dan sekaligus
meningkatkan keahlian para pegawai untuk kemudian dapat meningkatkan
produktivitasnya. Menurut informan pejabat Kepala Bidang Pendidikan dan
111
Latihan I S (L.46) BKD Kabupaten Malang, menyatakan dalam wawancara pada
4 April 2017 bahwa;
“...Sejak berlakunya UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan
daerah dan menurunkan PP Nomor 18 tahun 2016 memberikan
perampingan struktur, dari Badan Pendidikan dan Latihan (diklat) berubah
menjadi Bidang Pendidikan dan latihan (diklat), salah satu tugasnya
adalah mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensingkronisasikan
pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan di lingkungan pemerintah
daerah.
Perencanaan yang dilakukan pada Bidang Pendidikan dan Latihan dapat
memberikan dampak bagi pengembangan sumber daya manusia aparatur di
lingkungan pemerintah daerah. Menurut informan pejabat Kepala Bidang
Pendidikan dan Latihan I S (L.46) BKD Kabupaten Malang, menyatakan dalam
wawancara pada 4 April 2017 bahwa;
"...dalam perencanaan pendidikan dan latihan (diklat), kami mengacuh
pada visi dan misi Bupati yang tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menenga Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang 2016 – 2021.
Pada Misi ke 2 yaitu Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi
tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis
berbasis teknologi informasi. Dengan berpedoman pada RPJMD kami
juga membuat Renstra dan juga membuat Renja dengan pedoman
Renstra dan dokumen lain yang berkaitan dengan perencanaan.
Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah didasarkan pada visi, misi Kepala
Daerah terpilih selanjutnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) menjadi landasan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang memuat sasaran-sasaran pokok yang harus dicapai,
arah kebijakan, program-program pembangunan dan kegiatan utama
pembangunan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
112
Keterkaitan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Malang dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai
wujud konsistensi dan sinkronisasi dokumen perencanaan pembangunan daerah
sehingga Penyusunan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang akan berpedoman dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Malang 2016-2021. Penyusunan Rencana
Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang juga sebagai acuan
dalam penyusunan rencana kerja (RENJA) SKPD dan rencana kerja tahunan
(RKT) yang disusun dalam suatu program dan kegiatan sesuai dengan sasaran
yang diharapkan dengan tepat sesuai kebutuhan dan perubahan. Sebagaimana
pada gambar di bawah ini dapat memberikan gambaran tentang keterkaitan
dokumen perencanaan Badan Kepegawaina Daerah Kabupaten Malang.
Gambar 5.2 : Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan
Sumber data : Renja 2017
5.1.2.1 Perencanaan Kepegawaian BKD Kabupaten Malang
Perencanaan kepegawaian merupakan identifikasi atau penentuan
jumlah sumber daya manusia yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi
pada masa yang akan datang. Dalam hal ini rencana kepegawaian terkait erat
RPJPD
&
RTRW
RPJMD Ranwal
RKPD
Renja
BKD
Renstra
BKD RKA
BKD
RAPBD
APBD
DPA
BKD
Pedoman
Pedoman
Bahan
Bahan
Pedoman
Pedoman
Diacu
Dijabarkan
RKP
Daerah
113
dengan rencana strategis organisasi. Perencanaan kepegawaian Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang dilakukan dengan mengacu pada
kebijakan nasional yang terkait dengan sasaran makro pembangunan dan
prioritas pembangunan pada pemerintah daerah adalah dengan ditetapkannya
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dimana
kebijakan nasional mengarah pada reformasi birokrasi secara sistemik yang
mencakup perbaikan kelembagaan, ketatalaksanaan hingga sumberdaya
birokrasi yang meliputi berbagai level mulai dari struktur, mindset serta kultur
birokrasi. Sebagai unsur pendukung Bupati dalam penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan pembangunan khususnya di bidang kepegawaian, Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang memiliki komitmen untuk
melaksanakan perubahan paradigma pengelolaan sumber daya kepegawaian
yang menekankan hak dan kewajiban pegawai menuju perspektif baru
manajemen pengembangan sumber daya manusia secara strategis. Tersedianya
Aparatur Sipil Negara yang profesional selaras dengan tuntutan perubahan visi
dan misi Bupati yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Daerah
(RPJMD) Kabupaten Malang 2016–2021. Pada Misi ke 2 yaitu Memperluas
inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, akuntabel dan demokratis berbasis teknologi informasi. Menurut Kepala
Bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat) I S (L.46) BKD Kabupaten Malang,
menyatakan dalam wawancara pada 5 April 2017 bahwa;
“...perencanaan kepegawaian untuk pendidikan dan latihan (diklat) kami
membuat surat edaran kepada setiap OPD untuk melakukan rencana
sesuai kebutuhan peningkatan kompetensi aparaturnya dan dapat
dilakukan oleh masing-masing OPD yang mau mengembangkan
kompetensi aparaturnya, salah satu contoh pada dinas kesehatan karena
untuk membantu dalam kenaikan pangkat. Namun, pembuatan
perencanaan dilakukan dan dilaporkan kepada Bidang Pendidikan dan
Latihan untuk dapat melaksanakan proses pendidikan dan latihan (diklat).
114
Perencanaan kepegawaian dalam pengembangan sumber daya
manusia aparatur baik pendidikan dan latihan (diklat) dapat dilakukan
berdasarkan isu-isu strategis untuk menjawab visi misi pembangunan daerah.
Salah satu isu strategis pembangunan Kabupaten Malang 2016-2021 yaitu
optimalisasi kinerja birokrat dan pelayanan publik. Untuk mewujudkan
optimalisasi kinerja birokrat diperlukan peningkatan etos kerja birokrat.
Peningkatan etos kerja birokrat dilakukan melalui penerapan disiplin pegawai dan
peningkatan kinerja. Sehingga terwujud sumber daya manusia yang kompeten
dan profesional, untuk peningkatan kualitas pelayanan publik dan ditunjang
dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Sehubungan dengan pelaksanaan peningkatan reformasi birokrasi
terutama reformasi sumberdaya aparatur dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Malang diperlukan adanya perubahan manajemen kepegawaian melalui
pendidikan dan latihan (diklat) sehingga mampu mendukung reformasi birokrasi
dan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good government and clean
governance), sehingga perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) pemerintah
daerah yang memiliki kemampuan/kompetensi dan kekuatan serta daya saing
yang semakin tinggi agar mampu melaksanakan pencapaian tujuan
meningkatkan pelayanan publik bidang pemerintahan kepada masyarakat.
Pengembangan dan pembinaan sumberdaya manusia Aparatur Sipil
Negara (ASN) saat ini perlu ditingkatkan untuk menjawab tantangan pelayanan
publik yang menjadi sorotan masyarakat terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Oleh karena itu dalam pengembangan pendidikan dan latihan
(diklat) diperlukan peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia
aparatur melalui kemajuan teknologi dan pengetahuan untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik sehingga dunia usaha dan masyarakat dapat terlayani
115
dengan baik dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5.1.2.2 Perencanaan Program (program planning) BKD Kabupaten Malang
Perencanaan program merupakan upaya dan tindakan konkret dalam
bentuk intervensi yang dilakukan dalam rangka mewujudkan arah kebijakan
pembangunan. Aspek pertama yang perlu diperhatikan adalah keterkaitan
program tersebut dengan visi misi yang ditetapkan semula dalam RPJMD. Hal ini
sangat penting artinya agar perumusan program dan kegiatan benar-benar
bertujuan untuk melaksanakan visi dan misi kepala daerah sebagaimana
ditetapkan dalam RPJMD. Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran sesuai arah
kebijakan, maka Bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat) Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Malang diperlukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan
dan dijabarkan kedalam program penunjang/rutin program wajib pembangunan
dan kegiatan utama. Bidang Pendidikan dan Latihan dengan program
penunjang/rutin yaitu Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur,
Program ini untuk mendukung pengetahuan dan keterampilan OPD untuk
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur. Indikator outcome
program adalah cakupan pemenuhan kompetensi Sumberdaya Aparatur OPD,
dimana output kegiatan ini adalah jumlah aparatur yang dikirim mengikuti
diklat/bimtek/sosialisasi/kursus-kursus singkat dan pelatihan dalam 1 (satu)
tahun. Dan program wajib yakni: (1) Program Pendidikan Kedinasan, program ini
diarahkan mewujudkan visi dan misi kualitas kompetensi jabatan struktural
dengan indikator kinerja program atau outcome prosentase aparatur yang
memiliki kompetensi manajerial. Indikator sasaran prosentase aparatur yang
lulus diklat kepemimpinan dengan kategori memuaskan. (2) Program
Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, program ini diarahkan untuk
mewujudkan visi dan misi kapasitas SDM aparatur. Indikator kinerja program
116
atau outcome prosentase aparatur yang memiliki kompetensi teknis dan
fungsional. Indikator sasaran prosentase aparatur yang lulus diklat teknis dan
fungsional dengan kategori baik. Capaian kinerja Bidang Pendidikan dan Latihan
(Diklat) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang dalam melaksanakan
rencana strategis tahun sebelumnya selama kurun waktu 2011–2015 telah
dilaksanakan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang mengarah pada
usaha perbaikan yang berkelanjutan dengan sasaran strategis, yaitu: Program
Peningkatan Kapasitas Aparatur, dengan kegiatan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan dengan sasaran meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur hingga
akhir 2015 diuraikan sebagai berikut:
1. Capaian kinerja untuk diklat kepemimpinan II, III dan IV termasuk kategori
berhasil 94,46% target renstra 2011-2015 sejumlah 379 realisasi
358 peserta;
2. Capaian kinerja untuk diklat prajabatan termasuk kategori berhasil 100%
target renstra 2011-2015 sejumlah 1097 terealisasi seluruhnya;
3. Capaian kinerja untuk diklat teknis termasuk kategori berhasil 100% target
renstra 2011-2015 sejumlah 1036 peserta terealisasi seluruhnya;
4. Capaian kinerja untuk diklat fungsional termasuk kategori berhasil 100%
target renstra 2011-2015 sejumlah 656 peserta terealisasi seluruhnya;
Menurut Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat) I S (L.46) BKD
Kabupaten Malang, menyatakan dalam wawancara pada 4 April 2017 bahwa;
“...Dalam penyusunan program kami mengacu pada agenda pokok yang
tertuang dalam RPJMD Pemerintah Kabupaten Malang yaitu optimalisasi
kinerja birokrasi dan pelayanan publik. Untuk mencapai tujuan dan sasaran
kami merumuskan strategi dan kebijakan sebagai pedoman operasional
dalam melaksanakan program yang dapat disesuaikan dengan Rencana
Strategis 2016 – 2021 kedalam program pembangunan melalui program
wajib dan program penunjang/rutin.
117
Perencanaan program kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah
dilakukan dengan melihat agenda pokok yang tertuang dalam RPJMD
2016–2021 Pemerintah Kabupaten Malang adalah optimalisasi kinerja
birokrasi dan pelayanan publik. Kualitas kinerja pemerintah daerah perlu
untuk ditingkatkan baik dari sisi mental dan etos kerja birokratnya,
manajemen kelembagaan dan infrastruktur penunjangnya. Peningkatan
etos kerja birokrat dapat dilakukan melalui penerapan disiplin pegawai
dan peningkatan kinerja. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan perlu merumuskan strategi dan kebijakan, yang
menjadi pedoman operasional dalam melaksanakan program 5 (lima)
tahun dari Rencana Strategis 2016-2021 Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang, kedalam program pembangunan melalui program
wajib dan program penunjang.
5.1.2.3 Perencanaan Program Mengikuti Pengembangan dari Rencana
Kepegawaian BKD Kabupaten Malang
Perencanaan program pendidikan dan latihan (diklat) dilakukan dengan
mengikuti pengembangan dari rencana kepegawaian Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Malang. Perencanaan program mengikuti pengembangan
dari rencana kepegawaian adalah menyangkut pemilihan alat SDM yang paling
efektif yang terpusat pada kelebihan maupun kekurangan SDM. Sehubungan
dengan pelaksanaan peningkatan reformasi birokrasi terutama reformasi
sumberdaya aparatur dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang diperlukan
adanya perubahan manajemen kepegawaian yang mampu mendukung reformasi
birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good government
and clean governance), sehingga perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN)
pemerintah daerah yang memiliki kemampuan/kompetensi dan kekuatan serta
daya saing yang semakin tinggi agar mampu melaksanakan pencapaian tujuan
118
meningkatkan pelayanan publik bidang pemerintahan kepada masyarakat.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat) I S (L.46) BKD
Kabupaten Malang, menyatakan dalam wawancara pada 4 April 2017 bahwa;
“...kami melakukan perencanaan program pendidikan dan latihan (diklat)
sesuai dengan kebutuhan pembangunan dalam rangka mewujudkan
reformasi birokrasi dengan melihat kekurang dan kelebihan yang sudah
dicapai sebelumnya.
Pengembangan dan pembinaan sumberdaya manusia Aparatur Sipil
Negara (ASN) saat ini perlu ditingkatkan untuk menjawab tantangan pelayanan
publik yang menjadi sorotan masyarakat terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Oleh karena itu peningkatan dan pengembangan sumber daya
manusia aparatur melalui kemajuan teknologi dan pengetahuan sangat
diperlukan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik sehingga dunia usaha
dan masyarakat dapat terlayani dengan baik dan mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Tingkat keberhasilan perencanaan peningkatan kualitas
sumberdaya aparatur pemerintah Kabupaten Malang dapat di lihat pada tabel
berikut berdasarkan golongan dan pertumbuhan:
Tabel 5.1
Data Perkembangan PNS berdasarkan Golongan
Sumber data : Renstra BKD Kabupaten Malang (2016-2021)
NO URAIAN 2011 +/- 2012 +/- 2013 +/- 2014 +/- 2015 +/-
1 Gol. IV 6.999 -1,08 7.398 5,70 7.268 -1,75 6.940 -4,51 6.648 -4,20
2 Gol. III 6.592 -3,62 5.752 -
12,74 5.308 -7,71 5.869 10,56 5.820 -0,83
3 Gol. II 3.467 -2,42 3.279 -5,42 3.148 -3,99 3.195 1,49 3.170 -0,78
4 Gol. I 477 -8,26 431 -9,64 365 -
15,31 374 2,46 298
-20,32
Jumlah 17.535 -2,52 16.860 -3,84 16.089 -4,57 16.378 1,79 15.936 -26,98
119
Berdasarkan tabel di atas bahwa pertumbuhan PNS dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Malang dari tahun 2011 sampai tahun 2015 setiap
tahunnya semakin berkurang (minus growth) karena adanya kebijakan dari
pemerintah pusat yang mengurangi jumlah PNS dan alokasi belanja pegawai
didaerah. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, terdapat capaian target
kegiatan-kegiatan yang kurang berhasil, cukup berhasil, berhasil dan sangat
berhasil. Pada kegiatan Penempatan PNS, Penataan Sistem Administrasi
Kenaikan Pangkat otomatis PNS, Pembangunan / Pengembangan Sistem
Informasi Kepegawaian Daerah, dan Pemberian Bantuan Tugas Belajar Ikatan
Dinas, capaian melebihi target atau sangat berhasil, Kegiatan Pelaksanaan ujian
dinas dan ujian penyesuaian ijazah termasuk kategori berhasil, Kegiatan
Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN dan Proses
penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS termasuk cukup berhasil.
Sedangkan Kegiatan Seleksi Penerimaan Calon PNS tidak mencapai target atau
kurang berhasil. Hal ini disebabkan adanya kebijakan dari pemerintah pusat
tentang Penundaan Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun
2015 berdasarkan Surat Menpan dan RB No. B/2163/M.PAN-RB/06/2015 bahwa
untuk kegiatan Rekruitmen 2015 secara nasional dilakukan penundaan. Untuk
Kegiatan Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN
berdasarkan SE dari Kementerian Dalam Negeri No. 992.1/5612/SJ tanggal
2 Oktober 2015, tentang Seleksi Penerimaan IPDN disebutkan untuk kegiatan
seleksi dilaksanakan oleh pusat dan provinsi.
Untuk mendukung kebijakan reformasi birokrasi melalui peningkatan
ketrampilan dan profesionalisme serta peningkatan pelayanan, maka Bidang
Pendidikan dan Latihan (Diklat) Badan Kepegawaian Daerah melaksanakan
program sebagai berikut :
120
a. Program Rutin:
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur;
b. Program Urusan Wajib:
1) Program Pendidikan Kedinasan;
2) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur;
5.1.2.4 Perencanaan Program Mencakup Pengkoordinasian Program-
Program BKD Kabupaten Malang
Perencanaan program meliputi pengkoordinasian beragam program
untuk memenuhi rencana kepegawaian. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
dan memenuhi kebutuhan perubahan relatif terhadap perolehan, penyebaran,
dan pendayagunaan orang. Menurut Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan
(Diklat) I S (L.46) BKD Kabupaten Malang, menyatakan dalam wawancara pada
4 April 2017 bahwa;
“...kami melaksanakan perencanaan program dan pengkoordinasian sesuai
dengan rencana strategis sebagaimana dalam agenda pokok RPJMD
2016 – 2021 Pemerintah Kabupaten Malang kedalam Rencana Strategis
BKD 2016 – 2021 dan tersusun melalui program wajib dan program
penunjang.
Agenda pokok yang tertuang dalam RPJMD 2016–2021 Pemerintah Kabupaten
Malang adalah optimalisasi kinerja birokrasi dan pelayanan publik. Kualitas
kinerja pemerintah daerah perlu untuk ditingkatkan baik dari sisi mental dan etos
kerja birokratnya, manajemen kelembagaan dan infrastruktur penunjangnya.
Peningkatan etos kerja birokrat dapat dilakukan melalui penerapan disiplin
pegawai dan peningkatan kinerja. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan perlu merumuskan strategi dan kebijakan, yang menjadi
pedoman operasional dalam melaksanakan program 5 (lima) tahun dari Rencana
Strategis 2016-2021 Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang, kedalam
121
program pembangunan melalui program wajib dan program penunjang. Adapun
program wajib dan program penunjang/rutin sebagai berikut:
a. Program rutin/pendukung Badan Kepegawaian DaerahKabupatenMalang
terdiri dari:
1. Program Pelayanan administrasi Perkantoran
Program ini merupakan program rutin untuk mendukung tujuan dan
capaian pelayanan administrasi perkantoran. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran sebagai
sarana penunjang pelayanan publik dibidang kepegawaian. Indikator
outcome program adalah tingkat kelancaran administrasi perkantoran
Kegiatan peningkatan pelayanan administrasi perkantoran indikator
output secara umum adalah jumlah penyediaan sarana perkantoran
untuk menunjang kerja dikantor;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini merupakan program rutin untuk mendukung sarana dan
prasarana terkait penyediaan kebutuhan sarana prasarana kantor.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan sarana dan
prasarana baru dan pemeliharaan sarana prasarana agar dapat
dipakai secara optimal. Indikator outcome program adalah cakupan
sarana prasarana yang berfungsi dengan baik. Kegiatan peningkatan
sarana dan prasarana aparatur output secara umum adalah jumlah
pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kerja dalam
setahun;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini untuk mendukung sarana aparatur terkait penyediaan
dan pengadaan pakaian hari-hari tertentu. Program ini untuk
meningkatkan kedisiplinan dalam hal keseragaman aparatur dalam
122
penggunaan pakaian khusus. Indikator outcome program adalah
cakupan disiplin aparatur. Output kegiatan jumlah pakaian khusus
hari-hari tertentu dilakukan dalam 2 (dua) tahun sekali;
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini untuk mendukung pengetahuan dan ketrampilan OPD
untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur.
Indikator outcome program adalah cakupan pemenuhan kompetensi
Sumberdaya Aparatur OPD. Output kegiatan ini jumlah aparatur yang
dikirim mengikuti diklat/bimtek/sosialisasi/kursus-kursus singkat dan
pelatihan dalam 1 (satu) tahun;
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan. Program ini untuk mendukung laporan
keuangan. Indikator outcome program adalah cakupan pelaporan
kinerja dan keuangan yang disusun sesuai aturan yang berlaku, tepat
waktu dan akuntabel. Output kegiatan ini jumlah laporan capaian
kinerja, laporan keuangan semesteran dan tahunan.
b. Program wajib Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang terdiri dari:
1. Program Pendidikan Kedinasan
Program ini diarahkan mewujudkan visi dan misi kualitas kompetensi
jabatan struktural dengan Indikator kinerja program atau outcome
persentase aparatur yang memiliki kompetensi manajerial. Indikator
sasaran persentase aparatur yang lulus diklat kepemimpinan dengan
kategori memuaskan.
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini diarahkan untuk mewujudkan visi dan misi kapasitas
SDM aparatur. Indikator kinerja program atau outcome prosentase
aparatur yang memiliki kompetensi teknis dan fungsional. Indikator
123
sasaran prosentase aparatur yang lulus diklat teknis dan fungsional
dengan kategori baik.
3. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Program ini diarahkan untuk mewujudkan visi dan misi memperluas
inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis teknologi informasi.
Indikator kinerja program atau outcome pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan apartur dengan Indikator kinerja sasaran terdiri dari
2 (dua) indikator yaitu:
1) Prosentase tingkat kompetensi aparatur;
2) Prosentase penurunan pelanggaran disiplin aparatur.
Output indikator sasaran kegiatan Prosentase Tingkat Kompetensi Aparatur
terdiri dari:
1. Prosentase pegawai mengikuti tes phisikologi dan assessment;
2. Prosentase proporsi penerimaan pegawai baru;
3. Prosentase ketepatan pemrosesan keputusan kepangkatan/gaji berkala;
4. Prosentase Akurasi data kepegawaian;
5. Prosentase aparatur yang menerima keputusan pensiun, karis/karsu dan
Satya Lancana;
6. Prosentase aparatur yang menerima bantuan Tugas Belajar Ikatan Dinas;
7. Prosentase peserta ujian penyesuaian ijazah dan ujian dinas yang lulus
ujian;
8. Prosentase angka pelanggaran aparatur terhadap hukum dan Prosentase
penurunan pelanggaran disiplin aparatur.
124
5.1.2.5 Analisis SDM Menyertai Penyusunan Strategi Organisasi BKD
Kabupaten Malang
Analisis sumber daya manusia menyertai penyusunan strategi
merupakan tulang punggung dari perencanaan sumber daya manusia. Menurut
Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat) I S (L.46) BKD Kabupaten
Malang, menyatakan dalam wawancara pada 4 April 2017 bahwa;
“...kami menganalisa sumberdaya manusia sesuai pencapaian kinerja
Badan Kepegawaian Daerah dalam Indikator Kinerja Utama (IKU), setelah
itu dilakukan strategi dan program-program peningkatan yang sesuai
dengan kebutuhan daerah dan kebijakan reformasi birokrasi.
Analisis SDM didasari kinerja pelayanan sesuai tugas pokok dan fungsi Badan
Kepegawaian Daerah berdasarkan indikator kinerja utama (IKU) yang ditetapkan
sesuai Peraturan Bupati Malang Nomor 28 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja
Utama (IKU) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang ada 5 (lima) Indikator
Kinerja Utama hingga tahun 2014. Pada bulan Juni 2015 dilakukan perubahan
Indikator Kinerja Utama (IKU) hasil asistensi dengan Bagian Organisasi
Sekretariat Daerah Kabupaten Malang menjadi 6 indikator kinerja yang
dituangkan dalam Perjanjian Kinerja dan Rencana Kerja Tahunan tahun 2015.
Catatan Analisis Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 sebagai berikut :
1. Proporsi penerimaan baru dengan formula jumlah rekrutmen CPNS
pelamar umum/GTT/PTT dan rekrutmen praja IPDN dibagi dengan jumlah
PNS yang pensiun;
2. Tingkat kekosongan jabatan dengan formula Jumlah pejabat yang
dilantik/mutasi dibagi dengan jumlah jabatan yang ada;
3. Kecepatan pemrosesan SK Kenaikan pangkat tepat waktu dibagi dengan
Jumlah PNS yang semestinya naik pangkat;
4. Akurasi data kepegawaian dengan formula database kepegawaian
didatabase dibagi dengan data di SK kepegawaian;
125
5. Tingkat kualitas SDM Aparatur dengan formula jumlah pns yang mengikuti
tugas belajar Ikatan Dinas dan PNS yang ijin belajar dibagi dengan jumlah
PNS.
Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :
1. Proporsi penerimaan pegawai baru
Formula Jumlah CPNS pelamar umum dan GTT/PTT yang diterima
dibagi Jumlah CPNS yang dibutuhkan;
Jumlah Calon Praja IPDN yang diterima dibagi dengan Jumlah
Pelamar.
2. Prosentase pemenuhan kekosongan jabatan formula Jumlah pejabat yang
promkosi/mutasi dibagi dengan Jumlah jabatan yang seharusnya diisi;
3. Prosentase kecepatan pemrosesan Keputusan Kenaikan
Pangkat/Kenaikan gaji Berkala, formula Jumlah PNS yang memperoleh
Keputusan Kenaikan Pangkat/Gaji Berkala tepat waktu dibagi dengan
Jumlah PNS yang naik pangkat/gaji berkala ;
4. Prosentase akurasi data kepegawaian, formula Jumlah data yang
dibutuhkan dibagi data yang seharusnya ada dan valid;
5. Prosentase tingkat kualitas SDM aparatur perjenjang pendidikan, formula
Jumlah PNS yang tugas belajar ikatan dinas dan ijin belajar kejenjang
pendidikan diploma,S-1 dan S-2 dibagi Jumlah PNS berpendidikan
Diploma,S-1 dan S-2; dan prosentase penurunan pelanggaran disiplin dan
etika pegawai, formula jumlah pelanggaran tahun ini dikurangi tahun lalu
dibagi tahun lalu;
6. Prosentase peserta Ujian Penyesuaian Ijazah dan Ujian Dinas yang lulus
ujian, formula jumlah peserta ujian yang lulus dibagi jumlah peserta.
126
Prosentase pencapaian kinerja pelayanan Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang berdasarkan 6 (enam) indikator kinerjadi lihat dari
target renstra SKPD, realisasi capaian dan proyeksi pada tabel berikut:
127
Tabel 5.2
Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
No Indikator Kinerja
SPM/
Standar
Nasional
IKU
Target Renstra SKPD
Realisasi Capaian
Proyeksi Catatan
Analisis Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Terwujudnya
pengembangan
aparatur melalui
rekruitmen CPNS
- Proporsi
penerimaan
pegawai baru
100 %
700
CPNS
29,99 %
724
CPNS
40,00 %
720
CPNS
50,00 %
900
CPNS
157,85 %
1105
CPNS
29,99 %
724
CPNS
40,00 %
720
CPNS
50,00 %
900
CPNS
700
CPNS
2145
Kebutuhan
CPNS
1800
Kebutuhan
CPNS
1800
Kebutuhan
CPNS
700
CPNS
2145
Kebutuhan
CPNS
1800
Kebutuhan
CPNS
1800
Kebutuhan
CPNS
Proporsi
penerimaan
pegawai baru IPDN
8 %
4
Calon
Praja
IPDN
8 %
4
Calon
Praja
IPDN
8 %
4
Calon Praja
IPDN
8 %
4
Calon
Praja
IPDN
6 %
3
Calon
Praja
IPDN
8 %
4
Calon
Praja
IPDN
8 %
4
Calon Praja
IPDN
8 %
4
Calon Praja
IPDN
50
Pelamar
50
Pelamar
50
Pelamar
50
Pelamar
50
Pelamar
50
Pelamar
50
Pelamar
50
Pelamar
2.
Terwujudnya
penataan personil
untuk meningkatkan
pelayanan yang
Optimal disetiap
organisasi Perangkat
Daerah (OPD)
-
Persentase
pemenuhan
kekosongan jabatan
51,02 %
750
Orang
47,55 %
1292
Orang
22,08 %
600
Orang
24,30 %
660
Orang
76,67 %
575
Orang
47,55 %
1292
Orang
22,08 %
600
Orang
24,30 %
660
Orang
1470
Pejabat
2717
Jabatan
yang ada
2717
Jabatan
yang ada
2717
Jabatan
yang ada
1470
Pejabat
2717
Jabatan
yang ada
2717
Jabatan
yang ada
2717
Jabatan
yang ada
3. Meningkatnya
kesejahteraan
pegawai dengan
pemBerian
penghargaan
Kenaikan
Pangkat/Kenaikan
Gaji Berkala
- Pesentase
kecepatan
pemrosesan
Keputusan
Kepangkatan/Kenai
kan Gaji Berkala
100 %
2680
Keputusan
KP/KGB
89.98 %
3766
Keputusa
n
KP/KGB
90,00 %
3150
Keputusan
KP/KGB
92,00 %
3542
Keputusan
KP/KGB
80,82 %
2166
Keputusan
KP/KGB
89.98 %
3766
Keputusan
KP/KGB
90,00 %
3150
Keputusan
KP/KGB
92,00 %
3542
Keputusan
KP/KGB
2680
Keputusan
KP/KGB
4185
PNS Naik
pangkat
3500
Keputusan
KP/KGB
3850
Keputusan
KP/KGB
2680
Keputusa
n KP/KGB
4185
PNS Naik
pangkat
3500
Keputusan
KP/KGB
3850
Keputusan
KP/KGB
128
Tabel 5.2 Lanjutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4. Tersedianya database
kepegawaian yang
valid sebagai
pengamBilan
keputusan pejabat
Pembina kepegawaian
- Persentase akurasi
data kepegawaian
93,14 %
4130
Data PNS
100 %
6453
Data PNS
100 %
4699
Data PNS
100 %
5356
Data
PNS
93,24 %
3851
Data PNS
100 %
6453
Data PNS
100 %
4699
Data PNS
100 %
5356
Data
PNS
4434
Data PNS
6453
Data PNS
4699
Data PNS
5356
Data
PNS
4434
Data PNS
6453
Data PNS
4699
Data
PNS
5356
Data
PNS
5. Meningkatnya kualitas
Sumberdaya Aparatur
- Persentase Tingkat
kualitas SDM
aparatur perjenjang
pendidikan
1,83 %
300
PNS
1,58 %
300
PNS
1,75 %
225
PNS
1,90 %
250
PNS
1,36 %
223
PNS
1,58 %
300
PNS
1,75 %
225
PNS
1,90 %
250
PNS
16378
Jml PNS
12628
Jml PNS
Diploma,S
1-S2
12851
Jml PNS
Diploma,
S1-S2
13151
Jml PNS
Diploma,
S1-S2
16378
Jml PNS
Diploma,
S1-S2
12628
Jml PNS
Diploma,
S1-S2
12851
Jml PNS
Diploma,
S1-S2
13151
Jml PNS
Diploma,
S1-S2
- Persentase
penurunan
pelanggaran disiplin
dan etika Pegawai
0,31 %
50
PNS
4,16 %
46-48
PNS
2,17 %
45-46
PNS
2,22 %
44-45
PNS
0,29 %
48
PNS
4,16 %
46-48
PNS
2,17 %
45-46
PNS
2,22 %
44-45
PNS
16378
Jml PNS
48
Pelanggaran
thn lalu
46
Pelanggaran
thn lalu
45
Pelanggaran
thn lalu
16378
Jml PNS
48
Pelanggaran
thn lalu
46
Pelanggaran
thn lalu
45
Pelanggaran
thn lalu
6. Terwujudnya pegawai
yang Berkompetensi
setelah lulus
pendidikan formal dan
lulus ujian dinas dan
ujian penyesuaian
ijazah
- Persentase peserta
Ujian Penyesuian
Ijazah dan Ujian
Dinas yang lulus
ujian
100%
200
PNS
100 %
100
PNS
90 %
180
PNS
95 %
190
PNS
84 %
168
PNS
102 %
102
PNS
90 %
180
PNS
95 %
190
PNS
200
PNS
100
PNS
200
PNS
200
PNS
200
PNS
100 200
PNS
200
PNS
Sumber data : Renja BKD Kabupaten Malang (2016)
129
Tabel di atas menjelaskan tentang hasil proposisi dan prosentase
pegawai pada target renstra, realisasi capaian dan proyeksi pada Badan
Kepegawaian Daerah dari tahun 2014 sampai 2017.
Strategi organisaisi Badan Kepegawaian Daerah dapat diarahkan
berdasarkan pernyataan visi pembangunan Kabupaten Malang tahun
2016-2021 yaitu terwujudnya Kabupaten Malang yang “Madep Manteb
Manetep”. Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas dan fungsi
sebagai perangkat daerah yang mengelola aparatur di daerah sehingga
ada keterkaitan dengan misi pembangunan Kabupaten Malang yang ke 2
yaitu memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis
teknologi informasi.
1. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program
Untuk lebih memantapkan pelaksanaan pembangunan sumber daya
manusia aparatur dan untuk mewujudkan SDM aparatur yang kompeten dan
profesional pada bidangnya, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
telah merumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan
Rencana Strategis yang ditetapkan sebagai berikut:
Tujuan yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
dalam rangka mendukung rencana strategis Pemerintah Kabupaten Malang
adalah :
a. Tujuan
Peningkatan kualitas pelayanan dibidang kepegawaian:
b. Sasaran Strategis
1. Peningkatan Kapasitas sumberdaya aparatur;
2. Peningkatan kinerja birokrasi dan layanan publik melalui peningkatan
kompetensi dan profesionalisme aparatur;
130
c. Arah dan Kebijakan
Untuk mengimplementasikan strategi dalam rangka pencapaian tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui Indikator Kinerja Utama (IKU), perlu
dirumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang menjadi pedoman bagi
perumusan dan operasionalisasi program Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang tahun 2016-2021.
1. Dalam upaya peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
ditetapkan kebijakan :
a) Melaksanakan penyelenggaraan diklat kepemimpinan sesuai
kualifikasi kediklatan yang dibutuhkan;
b) Melaksanakan penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional
sesuai kualifikasi kediklatan yang dibutuhkan;
c) Melaksanakan bimtek/sosialisasi peraturan bidang
kepegawaian.
2. Dalam upaya peningkatan kinerja birokrasi dan layanan publik
melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme aparatur
ditetapkan kebijakan:
a) Melaksanakan penempatan ASN sesuai kompetensi;
b) Melaksanakan pembinaan dan penegakan disiplin ASN.
2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan yang lebih rendah
untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja. Perjanjian kinerja merupakan kontrak kinerja yang harus
diwujudkan dan pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen untuk
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang terukur
dan jelas dalam waktu satu tahun. Adapun perjanjian kinerja Badan
131
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang di lihat berdasarkan capaian
kinerja sebagai berikut :
a. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur ada 3 indikator kinerja
utama yaitu :
1) Prosentase Aparatur yang telah lulus Diklat Kepemimpinan
dengan kategori memuaskan dengan target 40 peserta terdiri
dari Diklatpim II sejumlah 2 peserta dan diklatpim IV sejumlah
28 peserta dengan target capaian sebesar 71,00 % ;
2) Prosentase Aparatur yang telah lulus Diklat Teknis dan
Fungsional dengan kategori baik dengan target peserta diklat
teknis 240 peserta dan diklat fungsional 240 peserta dengan
target capaian sebesar 100 %;
3) Prosentase Aparatur yang mengikuti bimtek/sosialisasi
kepegawaian dengan nilai baik target 400 peserta dengan
target capaian sebesar 80,00 %.
b. Peningkatan kinerja birokrasi dan layanan publik melalui peningkatan
kompetensi dan profesionalisme aparatur. Ada 2 indikator kinerja
utama yaitu :
1) Prosentase tingkat kompetensi aparatur target 14.267 ASN
yang sesuai kompetensi jabatan,pangkat,pendidikan dan diklat
target capaian sebesar 89,53 %;
2) Prosentase penurunan pelanggaran disiplin aparatur target
penurunan 2 ASN dari 38 ASN yang melakukan pelanggaran
tahun lalu dengan target capaian sebesar 5,26 %.
Adapun Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
tahun 2016 sebagaimana tabel berikut :
132
Tabel 5.3
Perjanjian Kinerja BKD Kabupaten Malang
No.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Persentase Aparatur yang telah lulus Diklat Kepemimpinan dengan kategori memuaskan
71,00 %
2. Persentase Aparatur yang telah lulus Diklat Teknis dan Fungsional dangan kategori baik
100%
3. Persentase Aparatur yang mengikuti bintek/sosialisasi kepegawaian dengan nilai baik
80,00%
2.
Peningkatan kinerja birokrasi dan
layanan publik melalui
peningkatan kompetensi dan
profesionalisme aparatur
4. Persentase tingkat kompetensi aparatur
89,53%
5. Persentase penurunan pelanggaran disiplin
5,26%
Sumber data : Indikator Kinerja Umum BKD Kabupaten Malang 2016
a. Capaian Kinerja
Dari hasil penelitian, membahas tentang perjanjian kinerja Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang. Berikut ini merupakan gambaran
umum pencapaian kinerja dan perbandingan capaian kinerja organisasi Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang sebagaimana dilihat pada tabel berikut:
133
Tabel 5.4
Pencapaian Kinerja Sasaran
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
%
1.
Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
1. Prosentase Aparatur yang telah lulus Diklat Kepemimpinan dengan kategori memuaskan
71 %
100%
140
2. Prosentase Aparatur yang telah lulus Diklat Teknis dan Fungsional dangan kategori baik
100% 100% 100
3. Prosentase Aparatur yang mengikuti bim tek/sosialisasi kepegawaian dengan nilai baik
80,00% 80,00% 100
2. Peningkatan kinerja birokrasi dan
layanan publik melalui peningkatan
kompetensi dan profesionalisme
aparatur
4. Prosentase tingkat kompetensi aparatur
89,53% 87,56% 97,79
5. Prosentase penurunan pelanggaran disiplin
5,26% 65,79% 1250,76
Sumber data: Indikator Kinerja Utama BKD Kabupaten Malang (2016)
Tabel di atas menunjukan pencapaian kinerja sasaran dengan 2 (dua) sasaran
strategis yakni pertama peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan
3 (tiga) indikator kinerja yakni pertama prosentase aparatur yang telah lulus
diklat kepemimpinan dengan kategori memuaskan dan kedua peningkatan
kinerja; kedua prosentase aparatur yang telah lulus diklat teknis dan fungsional
dangan kategori baik; ketiga prosentase aparatur yang mengikuti
bimtek/sosialisasi kepegawaian dengan nilai baik. Dan untuk sasaran strategis
ke 2 (dua) dengan indikator kinerja yakni pertama prosentase tingkat kompetensi
aparatur; dan kedua prosentase penurunan pelanggaran disiplin.
134
Tabel 5.5
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 dengan Tahun 2016
Sumber data : Indikator Kinerja Utama BKD Kabupaten Malang (2016)
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Th. 2015
(n-1)
Th. 2016
(n)
1.
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
1. Prosentase Aparatur
yang telah lulus
Diklat Kepemimpinan
dengan kategori
memuaskan
71,00%
74,07%
100,00%
2. Prosentase Apartur
yang telah lulus
Diklat Teknis dan
Fungsional dangan
kategori baik
100,00% 100,00% 100,00%
3. Prosentase Aparatur
yang mengikuti
bintek/sosialisa
si kepegawaian
dengan nilai baik
80,00% 80,00% 80,00%
2.
Peningkatan kinerja
birokrasi dan
layanan publik
melalui peningkatan
kompetensi dan
profesionalisme
aparatur
4. Prosentase tingkat
kompetensi aparatur
89,53% 87,00 87,56 %
5. Prosentase
penurunan
pelanggaran disiplin
5,26% 4,00 65,79%
135
Tabel 5.6
Perbandingan Capaian Kinerja s.d. Akhir Periode Renstra
Sumber data : Indikator Kinerja Utama BKD Kabupaten Malang (2016)
b. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan dan solusi
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa indikator
kinerja yang mengalami keberhasilan ataupun kegagalan. Adapun hal-hal utama
yang menjadi penyebab antara lain:
1. Pada indikator prosentase aparatur yang telah lulus Diklat Kepemimpinan
dengan kategori memuaskan. Pada tahun 2016 pejabat yang mengikuti
diklat kepemimpinan tk. II sejumlah 2 orang dan diklat kepemimpinan IV
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target Akhir
Renstra
Realisasi s.d Th. 2016
Tingkat Kemajuan
1 2 3 4 5 6
1.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Prosentase Aparatur yang telah lulus Diklat Kepemimpinan dengan kategori memuaskan
71%
8%
11,26%
2. Prosentase Aparatur yang telah lulus Diklat Teknis dan Fungsional dangan kategori baik
100% 25% 25%
3. Prosentase Aparatur yang mengikuti bimtek/sosialisasi kepegawaian dengan nilai baik
80% 80% 100%
2.
Peningkatan kinerja birokrasi dan layanan
publik melalui peningkatan
kompetensi dan profesionalisme
aparatur
4. Prosentase tingkat kompetensi aparatur
100% 87,56% 87,56%
5. Prosentase penurunan pelanggaran disiplin
8,13% 10,16% 125,00 %
136
sejumlah 40 orang dari 42 orang ditargetkan 30 orang yang lulus kategori
memuaskan atau 71,00 %, Dari analisis peserta yang memiliki sertifikat
kategori memuaskan terealisasi 42 orang atau 100 % dengan tingkat
capaian dari target sebesar 140 % sangat memuaskan. Berdasarkan data
tersebut, diketahui bahwa ada beberapa indikator kinerja yang mengalami
keberhasilan. Adapun hal-hal utama penyebab antara lain:
a) Pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan oleh tim
pengajar dan penguji melalui seminar hasil kegiatan peserta.
b) Dukungan sarana prasarana yang memadai;
c) Seleksi peserta diklat yang sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan.
Untuk meminimalisir kegagalan dan sebagai langkah peningkatan kinerja
pada tahun yang akan datang Badan Kepegawaian Daerah akan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Terus melakukan pendataan calon peserta diklatpim II,III dan IV baik
pejabat yang mutasi maupun promosi setiap tahun dan pembentukan
Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi (TPSDI);
b) Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan penyelenggaraan diklat
agar memperoleh infomasi yang tepat dalam menunjang target diklat;
c) Penyediaan tambahan anggaran yang cukup untuk biaya diklat
penjenjangan struktural sesuai dengan standar biaya umum.
c. Pada indikator prosentase aparatur yang telah lulus diklat teknis dan
fungsional dengan kategori baik. Pada tahun 2016 ASN yang mengikuti
diklat teknis sejumlah 200 orang dengan jenis diklat :
1. Diklat Penyusunan Sakip 40 peserta;
2. Diklat Tanggap Bencana bagi Aparatur 40 peserta;
3. Diklat Pengelolaan Barang Daerah 40 peserta;
137
4. Diklat Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penyusunan
Program Kegiatan SKPD 40 peserta;
5. Diklat kewirausahaan bagi Aparatur 40 peserta.
Untuk diklat Fungsional sejumlah 280 orang dengan jenis diklat :
1. Diklat Peningkatan Kompetensi Kepustakaan Sekolah 40 peserta;
2. Diklat Peningkatan Kompetensi Kearsipan 40 peserta;
3. Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
dan Ketrampilan/Prakarya Angkatan I 40 peserta;
4. Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
dan Ketrampilan/Prakarya Angkatan II 40 peserta;
5. Diklat Peningkatan Kompetensi Tenaga Perawat Rumah Sakit dan
Puskesmas Anggkatan I 40 peserta dan Angkatan II 40 peserta;
6. Diklat Pelayanan Prima Petugas Kesehatan Dalam Upaya
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat 40 peserta.
Dengan target 100,00 %, dari analisis peserta yang memiliki sertifikat
kategori baik diklat diatas terealisasi 480 orang atau 100 % dengan
tingkat capaian 100 % sangat memuaskan. Berdasarkan data tersebut,
diketahui bahwa ada beberapa indikator Kinerja yang mengalami
keberhasilan. Adapaun hal-hal utama penyebab antara lain:
1. Pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan oleh tim
pengajar dan penguji melalui pre test dan post test.
2. Tersedianya data peserta diklat teknis dan fungsional yang akurat
untuk pelaksanaan kegiatan;
3. Ketersediaan fasilitator penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
Untuk meminimalisir kegagalan dan sebagai langkah peningkatan kinerja
pada tahun yang akan datang Badan Kepegawaian Daerah akan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
138
1. Menyusun data yang akurat calon peserta diklat;
2. Penyediaan anggaran yang cukup untuk penyelenggaraan diklat
teknis dan fungsional;
3. Menyusun analisis kebutuhan diklat yang dibutuhkan dan ingin
ditingkatkan oleh Perangkat Daerah.
d. Pada indikator prosentase aparatur yang mengikuti bimtek/sosialisasi
kepegawaian dengan nilai baik. Pada tahun 2016 ASN yang mengikuti
diklat Teknis target sejumlah 400 orang atau 80,00 %. Dengan materi
sosialisasi kepegawaian antara lain :
1. Sosialisasi PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
2. Sosialisasi PP 46 Tahun 2011 tentang Penyusunan SKP;
Sosialisasi diikuti oleh pejabat struktural yang menangani kepegawaian di
setiap OPD, Kepala UPTD TK/SD dan PLS ,SMP dan SMA/SMK serta
Calon PNS peserta umum. Dari analisis peserta sosialisasi yang memiliki
nilai baik terealisasi 320 orang atau 80 % dengan tingkat capaian 100 %
sangat memuaskan. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada
beberapa indikator Kinerja yang mengalami keberhasilan. Adapaun hal-hal
utama penyebab antara lain:
a. Tingkat kehadiran peserta sosialisasi sesuai target yang diharapkan;
b. Pemahaman peserta dalam menerima materi dari narasumber yang
berkompeten;
c. Tersedianya anggaran yang cukup untuk pelaksanaan kegiatan
dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan.
Untuk meminimalisir kegagalan dan sebagai langkah peningkatan kinerja
pada tahun yang akan datang Badan Kepegawaian Daerah akan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
139
a. Menyusun data yang akurat calon peserta sosialisasi kepegawaian;
b. Penyediaan anggaran yang cukup untuk pelaksanaan kegiatan;
c. Penyusunan materi yang dibutuhkan dan narasumber yang
berkompeten.
e. Pada indikator prosentase tingkat kompetensi aparatur. Pada Tahun 2016
penataan jabatan ASN yang sesuai dengan kompetensi pendidikan,
kepangkatan, pendidikan dan pelatihan dari target 14.267 ASN atau
89,53 % terealisasi 13.954 ASN dibagi dengan seluruh jumlah ASN 15.936
tahun lalu dengan tingkat capaian 87,56 % memuaskan. Berdasarkan data
tersebut, diketahui bahwa ada beberapa indikator kinerja yang mengalami
kegagalan belum tercapai. Adapun hal-hal utama penyebab antara lain:
a. Adanya ASN yang pensiun/BUP dan belum ada penggantinya;
b. Belum adanya petunjuk pelaksanaan tentang penyebutan nama
jabatan sesuai UU ASN;
c. Belum adanya regulasi penyebutan jabatan pelaksana.
Untuk meminimalisir kegagalan dan sebagai langkah peningkatan kinerja
pada tahun yang akan datang Badan Kepegawaian Daerah akan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana pembinaan karier aparatur;
b. Seleksi mutasi pindah masuk;
c. Seleksi penerimaan calon Aparatur Sipil Negara sesuai kompetensi
dan formasi yang dibutuhkan.
f. Prosentase penurunan pelanggaran disiplin pada Tahun 2016 ditargetkan
terjadi penurunan 2 pelanggaran ASN dari tahun lalu sejumlah 38
pelanggaran ASN atau 5,26% terealisasi 13 terdiri jenis Hukuman Sedang
sejumlah 7 orang dan Hukuman Berat sejumlah 6 orang, maka sanksi
pelanggaran ASN tahun 2016 terjadi penurunan 25 ASN yang melakukan
140
pelanggaran dengan tingkat capaian 65,79%. Penyebab keberhasilan
penurunan berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa
indikator kinerja yang mengalami keberhasilan. Adapaun hal-hal utama
penyebab antara lain:
a. Semakin meningkatnya tingkat disiplin aparatur dan pemahaman
kegiatan sosialisasi peraturan kepegawaian tentang disiplin kerja
aparatur;
b. Pengawasan dan pembinaan dari atasan langsung kepada bawahan
untuk mematuhi ketentuan jam kerja;
c. Pemberian sanksi yang tegas terhadap semua pelanggaran disiplin.
Untuk meminimalisir kegagalan dan sebagai langkah peningkatan kinerja
pada tahun yang akan datang Badan Kepegawaian Daerah akan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memantau laporan absensi mingguan dan bulanan manual secara
terus menerus;
b. Mengembangkan sistem aplikasi presensi aparatur secara
elektronik;
c. Mengembangkan sistem aplikasi presensi elektronik yang
terintergrasi dengan seluruh perangkat daerah;
Dalam hal pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Malang/Perangkat
Daerah tersebut, program yang menunjukkan output paling mendukung bagi
pencapaian kinerja organisasi adalah Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur pada kegiatan penempatan PNS dengan output
kegiatan penataan dan penempatan aparatur dalam jabatan sesuai dengan
kompetensi dan profesionalisme. Hal tersebut dikarenakan program/kegiatan
tersebut dapat memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat.
141
5.1.2.6 Klasifikasi Sumberdaya Aparatur
Dalam melaksanakan program dan kegiatan diperlukan sumberdaya
aparatur agar dapat mewujudkan visi dan misi daerah yang diemban.
Sumberdaya Aparatur Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
merupakan satu kesatuan individu dan melakukan kerjasama dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
untuk mewujudkan keberhasilan dalam pencapaian tujuan dibutuhkan SDM yang
mampu, terampil, berdisiplin dan berkompeten. Menurut Kepala Bidang
Pendidikan dan Latihan (Diklat) I S (L.46) BKD Kabupaten Malang, menyatakan
dalam wawancara pada 4 April 2017 bahwa;
“...kami melakukan perencanaan dengan memperhitungkan kualifikasi
sumberdaya aparatur yang ada, sehingga menjadi dasar dalam melakukan
perencanaan pengembangan sumberdaya manusia aparatur melalui
program dan kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) baik struktural,
fungsional, maupun teknis.
Sumberdaya aparatur Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
didukung dengan personil sejumlah 88 orang (62+26) keadaan sampai bulan
akhir September 2016 dengan jenjang kualifikasi pendidikan, pangkat/golongan
sebagai berikut:
1. Dikaji berdasarkan jumlah PNS Badan Kepegawaian Daerah menurut
tingkat pendidikan;
2. Dikaji berdasarkan keadaan PNS dilingkungan Badan Kepegawaian
Daerah menurut kelompok umur;
3. Dikaji berdasarkan keadaan PNS dilingkungan Badan Kepegawaian
Daerah menurut jenis kelamin;
4. Dikaji berdasarkan keadaan PNS dilingkungan Badan Kepegawaian
Daerah menurut golongan/ruang;
142
-
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
- -
19
- -
4
-
49
15
1
Jum
lah
SD SLTP SLTA D-1 D-2 D-3 D-4 S-1 S-2 S-3
5. Dikaji berdasarkan keadaan PNS dilingkungan Badan Kepegawaian
Daerah menurut diklat kepemimpinan;
6. Dikaji berdasarkan keadaan PNS dilingkungan Badan Kepegawaian
Daerah menurut diklat teknis dan fungsional;
Adapun klasifikasi SDM pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang
dapan disusun sebagai berikut:
Grafik 5.1 : Jumlah PNS Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang Menurut Tingkat Pendidikan
Sumber data : Renstra BKD Kabupaten Malang (2016-2021)
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa kondisi aparatur di Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Malang secara umum rata-rata memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang cukup baik, hal ini dilihat dari tingkat pendidikan Sarjana (S-1)
49 orang (36+13), S-2 Magister/Pasca Sarjana sejumlah 15 orang (10+5) dan 1
orang Kepala Badan berpendidikan Doktoral (S-3), sedangkan tingkat pendidikan
D-3 sejumlah 4 orang dan SLTA sejumlah 19 orang (11+8), dapat diartikan
bahwa dukungan pengetahuan, kemampuan dan kompetensi yang ada di Badan
143
-
5
10
15
20
25
30
4
28 33
23
Jum
lah
21-30 31-40 41-50 51-60
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya adalah cukup baik dan berpotensi.
Grafik 5.2 : Keadaan PNS di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah
Menurut Kelompok Umur
Sumber data : Renstra BKD Kabupaten Malang (2016-2021)
Dari grafik diatas diketahui bahwa SDM Aparatur Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang yang berusia 41 s.d 50 tahun merupakan kelompok terbesar
37,50% (33/88x100) bahwa dalam pelaksanaan kegiatan masih ditunjang
dengan usia yang produktif dan memiliki etos kerja yang tinggi.
144
27
28
29
30
31
32
33
33
29 Jum
lah
Pria Wanita
Grafik 5.3 : Keadaan PNS di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah
Menurut Jenis Kelamin
Sumber data : Renstra BKD Kabupaten Malang (2016-2021)
Dilihat dari grafik diatas perbadingan jumlah aparatur laki – laki dan perempuan
di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang terkait isu pengarusutamaan
gender (PUG) menunjukkan angka yang cukup proporsional dan berimbang
dengan jumlah pegawai laki-laki 46 orang (33 +13) atau 52,27% dan perempuan
sejumlah 42 orang (29+13) atau 47,73%.
145
-
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
- - - -
2
-
3
5
17
20
11
16
8
4
2
-
Jum
lah
I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d
Grafik 5.4 : Keadaan PNS di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah
Menurut Golongan / Ruang
Sumber data : Renstra BKD Kabupaten Malang (2016-2021)
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah aparatur Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang berdasarkan golongan menunjukkan bahwa untuk untuk
pegawai golongan III dengan jumlah terbanyak dengan jumlah 64 orang atau
72,73%, golongan II sejumlah 10 orang atau 11,36% dan golongan IV sejumlah
14 orang atau 15,91%. Dari gambaran diatas menunjukkan bahwa struktur
jumlah pegawai menggelembung dapat diasumsikan bahwa penataan pegawai
sesuai kebutuhan organisasi yang diharapkan dapat menjalankan fungsi
pengelolaan manajemen aparatur di daerah.
146
Grafik 5.5 : Keadaan PNS di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah
Menurut Diklat Kepemimpinan
Sumber data : Renstra BKD Kabupaten Malang (2016-2021)
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah pejabat struktural Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Malang dengan SOTK yang baru menunjukkan bahwa untuk
pejabat Eselon II, III dan IV seluruhnya sudah mengikuti diklat kepemimpinan
sesuai jenjang jabatan struktural yang didudukinya.
-
2
4
6
8
10
12
1
8
11
2 2
7
Jum
lah
PIM II PIM III PIM IV SPADA ADUMLA ADUM
147
-
2
4
6
8
10
12
14
16
16
2
Jum
lah
Diklat Teknis Diklat Fungsinal
Grafik 5.6 : Keadaan PNS di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah
Menurut Diklat Teknis dan Fungsional
Sumber data : Renstra BKD Kabupaten Malang (2016-2021)
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah aparatur Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Malang dengan berdasarkan Diklat Teknis dan Fungsional dari
jumlah aparatur 88 personil menunjukkan bahwa untuk ASN yang mengikuti
diklat teknis sejumlah 16 orang atau 18,19% dan diklat fungsional sejumlah 2
orang atau 2,27%. Dari tabel diatas bahwa untuk lima tahun mendatang perlu
dilakukan pengiriman diklat teknis dan fungsional agar mampu meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi aparaturnya.
148
5.1.2.7 Menghasilkan Program Alternatif Untuk Mencapai Tujuan Yang
Telah Ditentukan
Program alternatif dilakukan berdasarkan model sumber daya manusia
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut
Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat) I S (L.46) BKD Kabupaten
Malang, menyatakan dalam wawancara pada 4 April 2017 bahwa;
“...Kami melakukakan program alternatif dengan memperhitungkan sumber
daya yang ada, dimana sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan
pembangunan yang diarahkan pada optimalisasi kinerja birokrasi.
Tujuan dan Sasaran terkait dengan sasaran Rencana Strategis Badan
Kepegawaian Daerah, Rencana Kerja Tahun 2017 ada 1 (satu ) tujuan yaitu
Peningkatan kualitas pelayanan dibidang kepegawaian dengan 2 (dua) sasaran
sebagai berikut:
1. Sasaran ke 1 (satu) adalah:
Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur dengan indikator sasaran:
1) Prosentase aparatur yang lulus diklat kepemi