Upload
ihda-paridah
View
59
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ensefalitis
ENSEFALITIS
Ensefalitis : proses inflamasi parenkim otak
E. Akut : terjadi dalam beberapa hari E.kronis : mulai bbrp minggu hingga bbrp
bulan
Secara patogenesis : primer, post infeksius E.primer : akibat masuknya virus secara
langsung ke dalam SSP gejala klinis disfungsi kortikal / batang otak. Kerusakan otak terjadi akibat respon imun host terhadap invasi virus ke dalam SSP
E. Postinfeksius = E.parainfeksius = acute disseminated encephalomyelitis (ADEM) : penyakit autoimun demielinisasi SSP yang bersifat monofasik, biasa terjadi setelah kejadian demam/vaksinasi. Dominan pada anak-anak. Secara patologis : adanya proses demielinisasi dan agregasi perivaskuler dari sel imun namun tanpa disertai adanya virus maupun antigen virus
Penyebab ensefalitis viral yg sporadis (tidak terbatas geografis) berdasarkan kelompok• Virus herpes
virus herpes simpleks tipe 1 dan 2, virus varisella zoster, virus Epstein-barr, sitomegalovirus, virus herpes manusia tipe 6 dan 7
• EnterovirusVirus coxscakie, echovirus, eneterovirus 70 dan 71, parechovirus, poliovirus
•ParamyxovirusMeasles, mumps
•Lainnya (jarang)Virus influenza, adenovirus, parvosirus, virus koreomeningitis limfositik, virus rubella
Penyebab ensefalitis viral yang terbatas secara geografis• Amerika : West nile, La Cross, Rocio, ensefalitis Powassan, virus Colorado tick fever•Eropa/Timur tengah : Ensefalitis tick-borne, Tosana, virus louping ill•Afrika : Weat Nile 9virus demam Rift Valley, demam hemoragik Crimean-Congo dengue•Asia : Japanese ensefalitis, West Nile, dengue, rabies (virus Chikungunya, virus Nipah)•Australia : Murray Valley, Japanese ensefalitis (kunjin, dengue)
PATOGENESIS Gejala klinis ensefalitis virus akibat :
1. efek langsung virus kerusakan parenkim dan sel saraf di otak. beberapa virus merusak pembuluh darah vaskulitis
2. reaksi inflamasi yang disebabkan respon imunologis tubuh terhadap masuknya zat asing ke dalam tubuh (virus)
Jenis virus berbeda predileksi di otak berbeda. Misal : virus herpes simpleks kerusakan sel otak di daerah temporal,kadang lobus parietal dan frontal. Virus mumps perdarahan akut (acute haemmorhagic encephalitis)
GEJALA KLINIS
Kebanyakan : gejala klinis serebral ringan bahjan tidak terlihat, hanya muncul gejala meningeal dan abnormalitas liquor
Gejala klinis klasik ensefalitis = FLU-LIKE SYNDROME , berkembang jadi demam tinggi disertai nyeri kepala hebat, mual, muntah, perubahan kesadaran. Sering disertai timbulnya bangkitan dan defisti neurologis fokal
Infeksi mumps : disertai parotitis Infeksi granulomatosa (TB) : disertai
eritema nodosum Infeksi herpes : disertai lesi membran
mukosa Infeksi virus influenza : disertai gejala
infeksi saluran nafas Abnormalitas fokal : hemiparese,
afasia,ataksia, tanda piramidal , gangguan saraf otak (parese sarfa fasialis dan okulomotorius), gerakan involunter (mioklonus, tremor,kejang parsial)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah : Limfositosis relatif di darah perifer Leukopenia, trombopenia inf.virus
hemoragis hipoNa akibat SIADH Peningkatan kadar amilase serum pada
mumps
Rontgen Thorax : infeksi TB ? Pneumonia atipikal (mikoplasma) ?
Lumbal pungsi gambaran CSS ensefalitis :
tekanan pembuka CSS meningkat ringan Jumlah sel meningkat ringan, predominan
PMN Protein sedikit meningkat PCR : sensitivitas > 95% untuk virus HS-1 Pemeriksaan IgM dan IgG
CT Scan Dilakukan sebelum LP, jika secara klinis ditemukan tanda
brain shift/SOL Hasil normal : bila < hari kelima onset Inf.virus HS : edema ringan di frontotemporal, gambaran
girus hilang, mungkin ada gambaran hipodens atau perdarahan. Mungkin ada gambaran hiodensitas uni/bilateral pada bagian anterior dan medial lobus temporal
MRI (lebih jelas) Tampak edema difus disertai lesi hipointens pada
T1W1 atau hiperintes pada T2W2 Diagnosa ADEM : gejala kut gambarna MRI berupa
gambaran abnormalitas pada substansia alba subkortikal. Pada T2 : lesi hiperintens (demielinisasi) asimetris bilateral di substansia alba+ grisea bagian dalam
HERPES ENCEPHALITIS
BRAIN EDEMA IN DHF
HIV ENCEPHALOPATHY
EEG Sangat dianjurkan bila curiga adanya ensefalitis
akut (untuk membedakannya dengan ensefalopati)
Ensefalopati : gambaran gangguan difus berupa slow wave bihemisfer
Ensefalitis herpes simpleks : perlambatna non spesifik degan perubahan khas berupa gelombang 2-3 Hz di lobus tempotal, secara periodik
PENATALAKSANAAN
Ideal : terapi spesifik sesuai dengan etiologi yang dicurigai atau ditemukan
Klinis + gambaran CSS mengarah pada ensefalitis virus ? .......askilovir !
Asiklovir i.v, dosis 10 mg/kg, 3 x /hari selama 10 hari (minimal)
Menurunkan TTIK : manitol, kortikosteroid Kasus ADEM = kortikosteroid i.v dosis tinggi
(inisial 3 – 5 gr) diikuti dengan prednisolon oral selama 3 – 6 minggu.
Gagal ? ......IvIg atau plasmapharesis