Author
novpioditapratiwul
View
294
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ilmu jiwa
Skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham
Skizofrenia, faktor keturunan skizofreniaOleh:Dwi Zahra Putri JonevaH1A009016Kepaniteraan klinik psikiatriRSJ soeprapto Bengkulu
skizofreniaSkizofrenia adalah penyakit jiwa kronis dimana penderita memiliki gangguan dalam memproses pikiran sehingga timbul,halusinasi, delusi, pikiran yang tidak jelas dan tingkah laku atau bicara yang tidak wajar.Diperkirakan lebih dari 1 juta penduduk Indonesia menderita skizofrenia. Gejala pertama skizofrenia biasanya muncul pada masa remaja atau dewasa muda atau pada usia 16-25 tahun,hal ini dipicu dengan tahap kehidupan yang penuh stressor. Seringkali terlambat diobati karena dianggap sebagai tahap penyusaian diri.
etiologiModel Diatesis-stres faktor biologis dan faktor psikososial dan lingkunganfaktor Biologi ( pelebaran ventrikel tiga dan lateral, atropi bilateral lobus temporal medial, penurunan volume korteks prefrontal dorsolateral)Biokimia ( gangguan neurotransmiter sentral yaitu terjadi peningkatan aktivitas dopamin sentral)Genetika Faktor psikososial
Faktor genetikBeberapa gen yang dijumpai pada penderita skizofrenia, antara lain 1q, 5q, 6p, 6q, 8p, 10p,13q, 15q,dan 22q. Adanya mutasi gen dystrobrevin DTNBP 1 dan Neureglin 1 berhubungan dengan munculnya gejala negatif pada pasien skizofrenia. Selain itu kepribadian skizoid, skizotipal, dan paranoid memiliki kemungkinan besar dalam timbulnya skizofrenia.Pada beberapa penelitian disebutkan lebih dari setengah kromosom Lebih dari setengah kromosom telah dihubungkan dengan skizofrenia dalam berbagai laporan tersebut, tetapi lengan panjang kromosom 5,11 dan 18. Lengan pendek pada kromosom 19 dan kromosom X adalah yang paling sering dilaporkan.Penelitian klasik awal tentang genetika dari skizofrenia, dilakukan di tahun 1930-an, menemukan bahwa seorang kemungkinan menderita skizofrenia jika anggota keluarga lainnya juga menderita skizofrenia dan kemungkinan seseorang menderita skizofrenia adalah berhubungan dengan dekatnya hubungan persaudaraaan tersebut ( sebagai contohnya, sanak saudara derajat pertama atau deraja kedua).Dapat dipastikan bahwa ada faktor genetik yang juga menentukan timbulnya skizofrenia. Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian tentang keluarga-keluarga penderita skizofrenia dan terutama anak kembar yang monozigot. Angka kesakitan bagi saudara tiri penderita skizofrenia adalah 0,9-1,8%, Bagi saudara kandung 7-15%, Bagi anak dengan salah satu orang tua yang menderita skizofrenia 7-16%, Bila kedua orang tua menderita skizofrenia 40-68%. Bagi kembar dua telur (heterozigot) 2-15% dan bagi kembar satu telur (homozigot) 61-86%Diduga bahwa potensi untuk mendapatkan skizofrenia diturunkan melalui gen resesif. Potensi ini mungkin kuat mungkin,mungkin juga lemah, tetapi selanjutnya tergantung pada lingkungan individu itu apakah akan terjadi skizofrenia ataua tidak.Tanda dan gejalaGangguan PikiranGangguan proses pikir : asosiasi longgar, neologisme, blocking, klang asosiasi, ekolalia.Gangguan isi pikir : waham kejar,waham kebesaran, waham rujukan, waham broadcasting, waham penyisipan.Tilikan Pasien mengalami pengurangan tilikan,pasien tidak menyadari penyakitnya serta kebutuhannya terhadap pengobatan.Gangguan persepsi Halusinasi, ilusi, depersonalisasiGangguan emosiAda tiga afek dasar yang sering:Afek tumpul atau datarAfek tak serasiAfek labilGangguan perilaku Perilaku yang tak sesuai atau aneh dapat terlihat seperti gerakan tubuh yag aneh, wajah dan menyeringai, perilaku ritual, agresif dan perilaku seksual yang tidak pantas.Gejala Positif:Asosiasi longgarHalusinasiPerilaku anehBertambah banyaknya pembicaraan
Gejala Negatif:Pendataran atau penumpulan afekKemiskinan pembicaraanPenghambatan(blocking)Dandanan yang burukTidak adanya motifasiPenarikan sosialDefek kognitifDefisit perhatianPatologi
diagnosisUntuk menegakkan diagnosis skizofrenia, pasien harus memenuhi kriteria DSM-IV atau ICD X. Kriteria diagnostik skizofrenia:Gejala karakteristik : dua (atau lebih) berikut, masing-masing ditemukan untuk bagian waktu yang bermakna selama periode 1 bulan;Waham HalusinasiBicara terdisorganisasi (ex; inkoheren)Perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelasGejala negatif yaitu pendataran afektif, alogia, atau tidak ada kemauan.
b. Disfungsi sosial/ pekerjaan ex: gangguan pekerjaan, hubungan interpersonal atau perawatan diric. Durasitanda gangguan terus menerus menetap selama sekurangnya 6 buland. Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan moode. Penyingkiran zat/kondisi medis umumGangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zatf. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasif ex: apabila ada gangguan autistik atau perkembangan perfasiv lainnya diagnosis skizofrenia dibuat jika hanya jika waham atau halusinasi yang menonjol juga ditemukan sekurang-kurangnya 1 bulan.Pedoman diagnostik berdasarkan PPDGJ IIISatu gejala yang jelas atau 2 gejala jika gejala tersebut kurang tajamThougt echo, insertion or withdrawal, broadcastingDelusion of control, influence, passivity, perceptionHalusinasi auditorikWaham waham menetap jenis lainnyaPaling sedikit 2 gejalaArus pikiran yang terputus atau mengalami interpolationPerilaku katatonik, gaduh gelisah, posturing hingga stuporGejala gejala negatif
Penggolongan skizofrenia (DSM - IV)Tipe paranoidTipe terdisorganisasiTipe katatonikTipe tidak tergolongkanTipe residual Penggolongan skizofrenia (PPDGJ - III)Skizofrenia paranoidSkizofrenia hebefrenikSkizofrenia katatonikSkizofrenia undifferentiatedDepresi pasca skizofreniaSkizofrenia residualSkizofrenia simpleksSkizofrenia lainnyaSkizofrenia YTT SKIZOFRENIA PARANOIDWaham atau halusinasi harus menonjolEkspresi afektif tumpul / tak serasi, gejala katatonik, atau inkoherensi tidak menonjol SKIZOFRENIA HEBREFRENIKHarus terdapat ekspresi afektif tumpul atau tidak serasiHarus terdapat salah satu dari : Perilaku tak bertujuanInkoherensi atau pembicaraan tak menentuWaham atau halusinasi tidak menonjol SKIZOFRENIA KATATONIKSelama dua minggu atau lebih terdapat gejala yang menonjol dari :Stupor atau mutismeGaduh gelisahMematungNegativismeRigiditasFleksibilitas sereaOtomatisme perintah SKIZOFRENIATAK TERINCITidak memenuhi salah satu kriteria atau memenuhi lebih dari satu kriteria subtipe skizofrenia DEPRESI PASCA SKIZOFRENIAPernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam 12 bulan terakhirSalah satu dari gejala psikotik kelompok (2) dari skizofrenia harus tetap adaMemenuhi kriteria episode depresif yang menonjol paling sedikit dua minggu SKIZOFRENIA RESIDUALSaat ini tidak memenuhi kriteria skizofreniaPaling sedikit terdapat empat gejala negatif berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih Perlambatan PsikomotorEkspresi Afektif TumpulPasif dan inisiatif kurangKemiskinan kuantitas dan isi pembicaraanMiskin komunikasi nonverbalPerawatan diri dan kinerja sosial yang buruk
F21 gangguan skizotipalGejala klinis:Afek yang tak wajar atau yang menyempit/mengalami konstriksi (individu tampak dingin dan tak bersahabat)Perilaku atau penampakan yg aneh, eksentrik atau ganjilHubungan sosial yang buruk dgn orang lain dan tendensi menarik diriKepercayaan yg aneh atau pikiran bersifat magis, yg mempengaruhi perilaku dan tidak serasi dengan norma-norma budayaKecurigaan atau ide paranoidPersepsi-persepsi pancaindera yg luarbiasa termasuk mengenai tubuh, atau ilusi-ilusi lain, depersonalisasi atau derealisasiPemikiran yg bersifat sirkumstansial, penuh kiasan
F22 gangguan waham menetapVariasi gangguan dengan waham-waham yg berlangsung lama, sbg satu-satunya gejala klinis yg khas dn yg tidak dapat digolongkan sbg gangguan organik, skizofrenik atau afektif. Waham tersebut harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan subkultural. F23 gangguan psikotik akut dan sementaraUrutan prioritas untuk menentukan gangguan psikotik akut:Onset yang akut (dlm masa 2 minggu) perubahan dari keadaan tanpa gejala psikotik ke keadaan psikosis yg jelas abnormal yg terjadi dlm periode 2 minggu atau kurang. Adanya sindrom yg khas adanya gejala-gejala skizofrenik yg khasAdanya stress akut yg terkait kejadian-kejadian yg khas seperti kesedihan, perceraian, trauma psikologis krn peperangan, terorisme, penyiksaan. F25 gangguan skizoafektifAda gangguan-gangguan yg bersifat episodik dgn gejala afektif dan skizofrenik yg sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yg sama dari penyakit itu atau setidaknya dalam beberapa hari setelah gejala yang satu muncul. F25.0 Gangguan skizoafektif tiipe manikF25.1 gangguan skizoafektif tipe depresif INDIKASI MASUK RUMAH SAKITTujuan untuk diagnosisMenstabilkan dosis obatKeamanan pasien ( sucide/homicide)Perilaku yang sangat kacauPerawatan diri yang buruk PENGOBATAN YANG EFEKTIFTerdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan penderita skizofrenia adalah :Terapi harus disesuaikan dengan lingkungan yang mendukung pasienStrategis nonfarmakologik harus mengatasi masalah-masalah nonbiologikTerapi tunggal jarang memberi hasil yang memuaskan, karena gangguan skizofrenia adalah suatu gangguan yang kompleksb. AntipsikotikTerdapat 4 pedoman dalam penggunaan antipsikotik pada penderita skizofrenia , yaitu :Tentukan target symtomps terlebih dahuluAntipsikotik yang telah berhasil dengan baik pada masa lampau sebaiknya tetap dipergunakanPengganti jenis antipsikotik baru dilakukan setelah jenis antipsikotik sebelumnya telah dipergunakan 4 6 mingguDosis mantenans adalah dosis efektif terendahTerdapat 3 kelompok besar antipsikotik yang dipergunakan masa kini, yaitu :Dopamin Reseptor AntagonisKekurangannya :50 % penderita tetap tidak banyak perbaikanEfek samping yang cukup serius ( tardive diskinesia dam neuroleptik malignan sindrom )Beberapa kelompok obat yang sering dipergunakan : Chlorpromazine ( 100 )Trifluoperazine ( 5 )Haloperidol ( 2-5 )Thionidazine ( 100 )(II) Risperindon ( Risperidal )Lebih efektifEfek samping neurologik sangat berkurangDapat mengatasi positif dan negatif symtomps(III) ClozapineKekurangan : agranulositosis dan harganya mahalKelebihannya : tidak menyebabkan tardive diskimesiaC. PsikososialTerapi perilakuFamili terapiGrup terapiPsikoterapi individualX. PROGNOSISPROGNOSIS KEARAH BAIKOnset akut dengan faktor pencetus yang jelasRiwayat hubungan sosial & pekerjaan yang baik ( premorbid )Adanya gejala afektif ( depresi )Subtipe paranoidSubtipe katatonikSudah menikahBanyak symptoms positifKebingunganTension, Cemas hostilitasB. PROGNOSIS KEARAH BURUK
(1) Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus tidak jelas(2) Riwayat hubungan sosial dan pekerjaan buruk ( premorbid )(3) Menarik diri , tingkah laku yang artistik(4) Belum menikah(5) Riwayat skizofrenia dalam keluarga(6) Adanya gejala neurologik(7) Banyak symptom negatif(8) Tidak ada gejala afektif atau hostilitas yang jelasDaftar pustakaWorld Heath report 2001,WHO 2001DSMIV-TR American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical anual Of Mental Disorder ,4th Edition APA Clinical Guidlines.American Psychiatric association.Practice Guidlines for the treatment of patients with schizophrenia.2004Long et al.cell physiol Biochem 2007;20:687-702Harold l. Kaplan, Benjamin J. Sadock, Jack A. Grebb. Sinopsis Psikiatri jilid satu. Jakarta : Binarupa Aksara, 2010. Hal : 699-744.Maslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. PT.Nuh Jaya. Jakarta. 2003.Frances R. Frankenburg. Schizophrenia. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/288259-overview. 20 MEI 2014.Schizophrenia. Available at : http://www.who.int/mental_health/management/schizophrenia/en/. 2014.Aritha U Subakti. Indonesia Masih Pasung Orang Gila. Available at: www.tempo.co/hg/kesehatan. 2011.Iyus Yosep. Faktor Penyebab dan Proses Terjadinya Gangguan Jiwa. Available at : http://resources.unpad.ac.id/unpad
Defek Lengan panjang krom 5, 11, dan 18, lengan pendek krom 19 dan krom X dopaminergik kadar reseptor dopamin D2 di otak.
-Traktus nigrostriatal-Traktus mesolimbik-traktus tuberoinfundibular
-Kortex cerebrisulit membuat keputusan & berfikir abstrakSistem limbikggn emosional,memori,& pembelajaranBasal gangliakoordinasi gerakanSubstantia nigrasulit mengontrol pergerakkan kompleks, berfikir & respon emosi.
Gejala (+) dan (-)